Top Banner
ULAMADANHIKAYA DALAMPERANGB ImranT .Ab 1 . Pengantar P erang BelandadiAcehpecah(April 1873)tidaklamasetelahTraktatSu- matra(1November1871)ditandata- nganiantaraBelandadanInggrisuntuk menggantiTraktatLondon(1824)yang menghormatikedaulatanKerajaanAceh . Traktatyangbarudisahkanitumemberikan peluangbesarbagiBelandauntukmengua- saiAceh,sebagaimanadinyatakandalam pasal1,"Inggrismenghapusperhatiannya atasperluasankekuasaanBelandadimana pundiPulauSumatra"(Said,1961 :351) . Agresipertamadapatdipatahkanoleh pasukanAceh,pihakBelandamenderita banyakkerugian,bahkanJenderalKohler gugurbeserta8opsirdansejumlahprajurit . Agresikedua(9Desember1873)terjadidi bawahpimpinanLetjenvanSwieten .Kera- tonjatuhpada31Januari1874,Sultan MahmudSyahmengungsikePagarAyer danmeninggaldisanakarenawabahko- lera .VanSwietenmemproklamasikanke- menangankarenadenganmendudukikera- tondanmenguasaisebagiankecildaerah AcehBesar ;ismengiraseluruhwilayah Acehakanmenyerah .Ternyataperlawanan semakinmeningkat,ulamayangkebanyak- anpimpinan dayah (pesantren)ikutberpar- tisipasibersamasantrimereka . SepeninggalSultanMahmudSyah,tam- pukpemerintahandipegangolehTuanku HasyimBangtaMudasebagaiMangkubumi karenaTuankuMuhammadDaudSyahke- tikaitumasihkecil .Pusatpemerintahan kerajaandipindahkankeKeumala,Pidie, setelahsebelumnyabertahandiIndrapuri, AcehBesar . SekitarOktober1874,beberapabulan setelahkeratonditinggalkan,ImamLueng- PERANGSABIL LANDADIACEH ullah bta,TeukuLamNga,sertatokoh-tokoh trkemukalainnyabermusyawarahuntuk elanjutkanperlawanan . Mereka Ik .50f oangberikrarwajibsabilpadajalanAllah utukmengusirkafirBelanda(Said,1961 : 473) .PermusuhanAcehdenganBelanda sesungguhnyasudahberlangsunglama . Kesumatpermusuhanitudibuktikanolehtu- lisanyangterterapadabenderaperang AcehyangdirebutBelandadalampertem- pirandiBarus(1840) .Tulisandalamba- hasaArabituberupadoa,transliterasidan terjemahannyatelahdilakukanolehAlfian (1987 :106)sebagaiberikut . Wayaqadiranahlik`aduwwiwolanda bikaydihi,awmuqtadiranarraziI-ka- dzuba 1-muqawila wolandu .Wa ya qadiranahlik'aduwwiwolandabikaydihi wamuqtadiranarraziI-kadzabal-mu- qawilawolanda" 'DanTuhanyangMahaKuasahancur- kanlahmusuhkuBelandadengantipu dayanya,atauZatyangmenguasai orangyangdihinakanbagipembohong danbanyakomong,yaituorang-orang Belanda,danwahaiTuhanyangMaha KuasahancurkanlahmusuhkuBelanda dengantipudayanya,danZatyang menguasaiorangyangdihinakan,bagi pembohongdanbanyakomong,yaitu orang-orangBelanda' Kesumatpermusuhantersebutterma- rjifestasikanlagidalamsuratpernyataan uankuHasyimBangtamudabersamapara emimpinsagidiAcehBesar,ditulispada 8April1874,ditujukankepadaTeuku IumChikLatan,rajaGeudong,Pasai .Inti rpentingdaripernyataanituialahtekad -* Doktor,StafpengajarJurusanSastraIndonesia,FakultasSastraUniversitasGadjahMada . HumanioraVolumeXll,No .3/2000 239
14

Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Oct 22, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

ULAMA DAN HIKAYADALAM PERANG B

Imran T. Ab

1 . Pengantar

P erang Belanda di Aceh pecah (April1873) tidak lama setelah Traktat Su-matra (1 November 1871) ditandata-

ngani antara Belanda dan Inggris untukmengganti Traktat London (1824) yangmenghormati kedaulatan Kerajaan Aceh .Traktat yang baru disahkan itu memberikanpeluang besar bagi Belanda untuk mengua-sai Aceh, sebagaimana dinyatakan dalampasal 1, "Inggris menghapus perhatiannyaatas perluasan kekuasaan Belanda di manapun di Pulau Sumatra" (Said, 1961 : 351) .

Agresi pertama dapat dipatahkan olehpasukan Aceh, pihak Belanda menderitabanyak kerugian, bahkan Jenderal Kohlergugur beserta 8 opsir dan sejumlah prajurit .Agresi kedua (9 Desember 1873) terjadi dibawah pimpinan Letjen van Swieten . Kera-ton jatuh pada 31 Januari 1874, SultanMahmud Syah mengungsi ke Pagar Ayerdan meninggal di sana karena wabah ko-lera. Van Swieten memproklamasikan ke-menangan karena dengan menduduki kera-ton dan menguasai sebagian kecil daerahAceh Besar; is mengira seluruh wilayahAceh akan menyerah . Ternyata perlawanansemakin meningkat, ulama yang kebanyak-an pimpinan dayah (pesantren) ikut berpar-tisipasi bersama santri mereka .

Sepeninggal Sultan Mahmud Syah, tam-puk pemerintahan dipegang oleh TuankuHasyim Bangta Muda sebagai Mangkubumikarena Tuanku Muhammad Daud Syah ke-tika itu masih kecil . Pusat pemerintahankerajaan dipindahkan ke Keumala, Pidie,setelah sebelumnya bertahan di Indrapuri,Aceh Besar .

Sekitar Oktober 1874, beberapa bulansetelah keraton ditinggalkan, Imam Lueng-

PERANG SABILLANDA DI ACEH

ullah

b ta, Teuku Lam Nga, serta tokoh-tokoht rkemuka lainnya bermusyawarah untukelanjutkan perlawanan . Mereka Ik.50f

o ang berikrar wajib sabil pada jalan Allahu tuk mengusir kafir Belanda (Said, 1961 :473) . Permusuhan Aceh dengan Belandasesungguhnya sudah berlangsung lama .Kesumat permusuhan itu dibuktikan oleh tu-lisan yang tertera pada bendera perangAceh yang direbut Belanda dalam pertem-piran di Barus (1840) . Tulisan dalam ba-hasa Arab itu berupa doa, transliterasi danterjemahannya telah dilakukan oleh Alfian(1987 : 106) sebagai berikut .

Wa ya qadiran ahlik `aduwwi wolandabi kaydihi, aw muqtadiran arrazi I- ka-dzuba 1-muqawila wolandu. Wa yaqadiran ahlik 'aduwwi wolanda bi kaydihiwa muqtadiran arrazi I-kadzaba l-mu-qawila wolanda"

'Dan Tuhan yang Maha Kuasa hancur-kanlah musuhku Belanda dengan tipudayanya, atau Zat yang menguasaiorang yang dihinakan bagi pembohongdan banyak omong, yaitu orang-orangBelanda, dan wahai Tuhan yang MahaKuasa hancurkanlah musuhku Belandadengan tipu dayanya, dan Zat yangmenguasai orang yang dihinakan, bagipembohong dan banyak omong, yaituorang-orang Belanda'

Kesumat permusuhan tersebut terma-rjifestasikan lagi dalam surat pernyataanuanku Hasyim Bangtamuda bersama paraemimpin sagi di Aceh Besar, ditulis pada8 April 1874, ditujukan kepada TeukuI um Chik Latan, raja Geudong, Pasai . Intirpenting dari pernyataan itu ialah tekad

-* Doktor, Staf pengajar Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada .

Humaniora Volume Xll, No . 3/2000 239

Page 2: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

dan semangat untuk melawan dan berta-han .

. . kami ta'rifkan kepada wajah saudarakami maka adalah seperti peperangandalam Aceh mula-mula diperang kepadalapan belas hari bulan Syawal kepadahari Selasa di Pasir Lambaga hinggasampai Kuala Aceh dapatnya . . . makalain daripada itu Insya Allah Ta'ala tiadaubah kepada Allah dan Rasul melainkanmelawan dengan sekuat-kuat melawanslang dan malam, hatta tinggal negeriAceh sebesar-besar nyiru pun melawanjuga. Demikianlah pakatan orang tigasagi dan ulama-ulama dan haji-haji dansekalian muslimin, maka sekarang punjikalau ada yakin saudara kami akanAllah dan Rasul dan akan agama Islam,mendirikan syari'at Muhammad dan ber-saudara dengan kami semuanya dalamAceh maka hendaklah saudara kamimelawan dengan sekuat-kuat melawan,mudah-mudahan terpelihara syaria'atMuhammad, agama Islam dan namaagama bangsa Aceh' (lihat Alfian, 1987 :107) .

Di sini terungkap pula keterlibatan se-luruh ulama dan dayah (pesantren) yangmereka pimpin beserta santri-santrinya .Perang mempertahankan agama Islam,syari'at Muhammad, menjadi fardzu 'ainbagi setiap umat Islam ketika negeri dikua-sai kafir. Tekad untuk bertahan walaupuntanah Aceh yang belum dikuasai kafir ha-nya tinggal sebesar nyiru . Tekad tersebutdibuktikan dalam perang yang berkelanjut-an sampai menjelang datangnya pasukanpendudukan Jepang ke Indonesia (Veer,1985: 247) .

2 . Reaksi Para Ulama

Kerajaan Aceh, sebagai kerajaan Islam,memberikan tempat terhormat bagi ulama .Sultan didampingi oleh seorang penasihatagama ialah mufti istana yang disebut jugaQadli Malikul Adil (Hasjmy, 1975 : 75), bia-sanya seorang pemimpin tarekat . Kedu-dukan dwi-tunggal Sultan dan Mufti istanaini, dilihat oleh Brakel (1975 : 58) sebagaikelanjutan tradisi Dewa-raja Hindu, sepertiberlaku juga pada Kerajaan Moghul diIndia . Tampaknya, hal ini merupakan satu

240

Imran T. Abdullah

kesejajaran saja sebab dalam Islam juga di-kenal pembagian dua itu yang disebutubudiyah dan ukhrawiyah (urusan duniadan urusan akhirat) . Masyarakat Aceh me-nyebut kedua bidang itu : Adat (pemerin-tahan) dan Hukom (hukum syara'), Sistemini berlaku sejak dari pusat pemerintahansampai ke organisasi Sagoe/Nanggroe (Sa-gi/Negeri), Mukim, dan Gampong (kam-pung) .

Hierarki kedudukan ulama yang demi-kian itu menyebabkan perlawanan terhadapBelanda masih dapat berlanjut . Lebih-lebihketika pimpinan perang beralih ke tanganulama karena ulama menjadi tokoh pa-nutan, apalagi kalau is pimpinan dayahatau pimpinan tarekat . Para santri meman-dang guru mereka sebagai 'ayah mistik'yang akan mengikuti perintahnya tanpa ke-raguan. Dengan kata lain, ulama dengankharismanya, khotbah-khotbahinya, clanmurid-muridnya berpotensi besar untuk me-mobilisasi massa melancarkan perlawananterhadap Belanda. Tgk. Chik dpi Tiro Mu-hammad Saman, misalnya, ketika menjadipimpinan sabil (1881), berhasil meng-himpun tidak kurang dari 6000 orang dalambarisannya (Alfian, 1978 : 76) .

Potensi besar para ulama ini dibalikkantitik orientasinya oleh Snouck Hurgronjedengan mengatakan bahwa ulama itu ber-bahaya, mereka sengaja menghasut rakyatagar perang terus berlangsung sehinggadengan demikian dana sabil terus pula me-ngalir untuk kepentingan diri mereka sen-diri . Maka dari itu, dalil Snouck Hurgronjeuntuk memenangkan perang hanyalahdengan mengakhiri kekuasaan ulama danmemerangi mereka dengan kekerasan, hi-dup, atau mati . Snouck Hurgronje bukantidak memahami pengertian jihad yang su-dah berkumandang ke seluruh tanah Aceh .Bahkan, komunitas Aceh yang bermukim ditanah suci Mekkah, khusus mengumpulkandana untuk membiayai sepuluh orangulama membaca doa, ialah membaca HadisBukhari selama sepuluh bulan agar diper-oleh ridla Allah bagi kemenangan kaummuslimin Aceh (Van Koningsveld dalamGob(§e & C. Adriaance i, 1990 : XXXIV) .Peristiwa ini sejajar dengan pandanganSnouck Hurgronje yang mengatakan bahwaorang Aceh sangat fanatik pada agamanya .Mereka membenci atau sekurang-kurang-

Humaniora Volume X/l, No. 3/2000

Page 3: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

nya rasa meremehkan yang mendalam ter-hadap semua orang yang bukan Islam,yang dapat dikatakan sebagai kebencianterhadap kafir (1906, I : 175, 181) . Akantetapi, kelihatannya Snouck Hurgronje se-ngaja membalikkan masalah untuk menga-trol semangat penaklukan bagi pasukanBelanda sendiri .

Serangan Belanda yang bersamaan de-ngan berjangkitnya wabah kolera oleh paraulama dipandang sebagai cobaan Tuhan,ba/a 'am (malapetaka bagi seluruh negeri)karena banyak orang berbuat maksiat danmungkar, sementara para ulama lalai de-ngan din sendiri tanpa menganjurkan ke-bajikan dan mencegah kebatilan . Keadaanyang tidak menentu itu ditanggapi olehSyaikh Abbas yang berlaqab Teungku ChikKutakarang dalam risalahnya Tadzkiratu r-Rakidin, peringatan bagi yang terlambat,(Cod . Or. 8038 UBL, h.2),"Wahai Saudarasekalian, pria wanita, tua muda/Ingat perun-tungan nasib sekarang, ditimpa ba/a 'amseluruhnya/Di darat penyakit di laut kafir,karena mungkar masyarakatnya/Sebababaikan amar ma'ruf, kemungkaran yangtegah tiada/Tiada yang anjurkan ke jalanAllah, tiada yang cegah si celaka/" .

Satu-satunya jalan untuk menolak ba/a'am itu, menurutnya, hanyalah dengan tau-bat besar, ialah jihad fi sabilillah . Olehkarena setelah sembahyang lima waktu,"Hanya perang sabil ibadah utama, satupun tiada tandingannya/Firman Tuhan Rab-bul'alamin, Hadis Nabi Saydil-anbia/Terbaikjalan kembali pada Ilahi, hanya perang sabilsemata-mata" (HPS ., Cod .Or. 8689, UBL) .

Sementara itu, Tgk . Chik Pante Kulu,mengangkat mitos Dajjal, yang sangat di-kenal masyarakat . Dikatakan, bila makhlukraksasa yang buta sebelah itu telah mene-rabas ke dalam dunia, pertanda pintutaubat telah tertutup dan dunia akan segerakiamat (Cf. Gibb & J .H .Kramers, 1953 : 67) .Akan tetapi, masih untunglah bagi kaummuslimin Aceh, karena yang datang baruantek Dajjal, jadi masih terbuka sedikit pe-luang untuk berlomba meraih bekal akhiratdengan jalan terjun ke medan sabil. Ber-seru sang penyair sebagai berikut .

Humaniora Volume XII, No. 3/2000

U/ama dan Hikayat Perang Sab/l dalam Perang Belanda di Aceh

Wahai remaja muda belia, umur dunia takbakal lamaJanji Tuhan suatu hari, hai bush hatihampirlah tibaTunggu digulung langit semesta, tanda-tandanya sudah nyataDajjal turun ke dalam dunia, itu pun takguna diragukan pulaSebelum datang si mata sebelah, rakyatsudah hadir di sanaSetelah muncul makhluk itu, segalasesuatu tak lagi bergunaSia-sia beribadat, Tuhan Hadlarat takmenerimaTiada guna wahai sahabat, pintu taubatsudah dikunciSebelum ditutup pintu taubat, harusbergiat sekarang iniJangan Anda lalai pula, bekal akhiratpikirkan diniJuga sebelum tiba Malaikat, memisahkanhayat dari jasmaniSebelum diambil elok serahkan, sendiriantarkan jangan sayangi!

Sejalan dengan seruan sabil di atas,gk. Chik Kutakarang yang giat melakukan

p rlawanan terhadap Belanda di wilayahs kitar Banda Aceh, menyerukan kepadap ra ulama agar khotbah Jumat disam-p ikan dalam bahasa Aceh, bukan dalamb hasa Arab. Dengan demikian, pengajar-a atau pikiran yang dikemukakan dapatd pahami oleh jema'ah .

. . . bahwasanya membaca khotbahJumat pada negeri ajam, seperti negeriAceh ini dengan bahasa Aceh jua,jangan lain. Dan jika dibaca khotbahJumat dengan bahasa Arab pada kaumAceh, niscaya tiada sah khotbah atasqaul yang muktamad, karena maksuddaripada khotbah itu mau'izat, yaknipengajaran, nasihat-nasihat . Maka tiadahasil mau'izat atas orang yang tiadatahu makna khotbah(Tadzkiratu r-Rakidin, Cod .Or.8037b UBL, hlm . 4) .

Lebih lanjut, dalam risalahnya Mau'izatu1- khwan, nasihat bagi sahabat, (Cod.Or .8037a, UBL, hIm. 4) di sini ditegaskannyap ngertian 'kafir' . Orang kafir itu tidak hanyaBelanda, tetapi juga termasuk mereka yangp rbuatannya memberikan manfaat kepada

24 1

Page 4: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

kafir, dihukumkan orang itu menjadi kafir .Misalnya, berjualan kepada orang kafir,membangun jalan untuk kepentingan kafir .Siapa pun yang memberikan pendapatyang berguna bagi kafir, seperti menjadijuru bahasa, atau mata-mata, dan me-nerima upah atas perbuatannya itu, makaorang itu menjadi kafir zindiq dan lebihberpahala membunuhnya daripada mem-bunuh tujuh orang kafir. Tgk. Nyak AhmadCot Paleue dalam karyanya NasihatUreueng Muprang (NUM), nasihat bagiyang berperang (Cod . Or. 8035, UBL, h . 9)lebih memperjelas makna kekafiran itu,bahkan berjinak-jinakan dengan orang kafirpun dipandang sebagai pangkal mala-petaka bagi masyarakat muslim ."/Di duniasaja disebut kafir, konon pula di akhi-rat/Sudah disebut dalam Hadis, semua kitawajib ingatlQaumum ma'ahu fahuwa min-hum, duduk pun harus berpisah tempat/"Hulubalang juga dicelanya karena berniagadengan kafir dan melupakan kesumat .Perbuatan tersebut menyebabkan negerikehilangan tuah .

Langkah yang ditempuh ulama untukmenghimpun tenaga dan menggerakkanperlawanan massa diletakkan pada dasaragama sebagai ideologi perjuangan. Se-ruan jihad lewat khotbah-khotbah kini di-sampaikan dalam bahasa Aceh . Bahan-bahan khotbah kemudian diolah ke dalambentuk hikayat seperti yang dilakukan olehTgk. Chik Kutakarang . Hikayat adalah salahsatu bentuk sastra rakyat Aceh yang palingdigemari dan dinikmati secara berkelompokdalam penyampaian lisan oleh seorang juruhikayat. Rupa-rupanya para ulama sadarbetul akan daya gugah semangat perla-wanan lewat sarana komunikasi tradisionalitu. Hikayat yang digubah dalam berbagaiversi ini dikenal kemudian dengan namaHikayat Prang Sabi (HPS) yang disam-paikan di lingkungan meunasah, dayah, ru-mah tertentu, di persembunyian para pe-juang, atau secara berkelompok di daerahpendudukan . Peristiwa perang yang terjadidi berbagai tempat juga digubah ke dalambentuk hikayat untuk diaktualisasikan ke-pada khalayak. Kisah-kisah sabil semacamitu tentu sangat efektif untuk memicusemangat perlawanan rakyat .

242

Imran T. Abdullah

4. Konsep Perlawanan dalam HikayatPerang Sabil (HPS)

HPS yang banyak digubah dan dibacapada masa perlawanan itu sebenarnyamempunyai dua genre, genre Tambeh(Ar.tambih, peringatan, nasihat) dan genreEpos. Tambeh, secara garis besar memuathal-hal yang berhubungan dengan jihadbesar, jihad melawan nafsu dalam dirisendiri. Hal ini terlihat jelas, misalnya, padakarya Hikayat Kisah Nafsiah (HKN) (Cod .Or. 8667 UBL) saduran dari risalah Ab-dussamat al-Palimbani, berjudul Nasihatu I-Muslimin . Saduran tersebut ditulis pada1834, sebelum perang Aceh pecah . Akantetapi, karya-karya HPS (genre Tambeh)yang digubah dalam masa perang, sepertikarya Tgk. Chik di Tiro, Tgk . Chik Kuta-karang, Tgk. Nyak Ahmad Cot Paleue, danteks terbitan Damste (1928), gubahan NyakPuteh dari tanah Gayo, juga memuat an-juran berperang sabil, sumbangan danasabil, keutamaan pahala sabil, kewajibanberperang sabil ketika negeri diduduki kafir .Semua penjelasannya berdasar padatuntunan Alquran dan Hadis Rasulullah . Disamping itu, termuat juga informasi ke-lakuan dan tindakan Belanda terhadapnegeri yang mereka kuasai, diberlakukanhukum yang bertentangan dengan syari'atIslam .

Epos, kelompok HPS yang kedua, isinyasecara garis besar termasuk ke dalam jihadkecil, mengisahkan peristiwa-peristiwa pe-rang yang berlangsung di Aceh . Tidak se-mua karya HPS ini dikenal pengarangnya .Teks kelompok ini melukiskan keperkasaandan keberanian pahlawannya menghadapimusuh sampai is gugur sebagai syuhada .Teks tertua dari kelompok ini ialah HPSkarya Teungku Pant(? Kulu yang mengi-sahkan perang pada masa Rasulullah. Teksini sangat terkenal pada masanya danmengaaami banyak penyalinan .

Kebanyakan teks HPS ditulis oleh paraulama, sebagai pemantapan dan perluasankhotbah-khotbah yang mereka sampaikandalam berbagai kesempatan . Materi khot-bah yang digubah ke dalam bentuk hikayatini memudahkan rakyat menghayati isipengajaran yang disampaikan karena dapatdiulang pembacaannya. HPS yang saratdengan petikan ayat Alquran dan HadisRasulullah sebagai penyokong uraian ten-

Humaniora Volume XII, No. 3/2000

Page 5: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

tang kewajiban berperang sabil dankeutamaan pahala sabil ini telah mendapatsambutan luas dalam masyarakat .

Zentgraaff, wartawan dan pensiunanmiliter Belanda yang pernah bertugas diAceh, menyatakan bahwa hikayat-hikayatitu melukiskan nikmat yang akan diperolehseorang syahid, ditulis dalam gaya bahasayang indah, penuh semangat, dan mem-berikan pengaruh besar pada jiwa sese-orang. Karya ini telah menolong ribuanmereka yang ragu-ragu dalam menghadapimaut (1983: 396). Tgk. Syaikh Ibrahim LamBhuk (wafat.1944), ketika diwawancaraZentgraaff (c .1938) mengakui bahwa is ma-sih merasakan betapa besar rangsangansemangat membunuh kafir yang dibangkit-kan oieh hikayat itu kala mendengar pem-bacaannya (Zentgraaff, loc .cit .) . Para pe-juang membawa serta karya ini ke per-sembunyian mereka di hutan dan gunungsebagai penyokong semangat dan keya-kinan, seperti dibuktikan pada 1911 pasu-kan Belanda menemukan sejumlah naskahHPS di persembunyian Teuku Raja Sabi diPaya Cicem, Aceh Utara (Damste, 1912 :617), dan di tempat Cut Ali, pahlawanpantai selatan yang tangguh itu gugur(1927), juga ditemukan sejumlah naskahHPS (Zentgraaff, 1983 : 397). Para pejuangmungkin tidak hanya memandang HPS itusebagai media penambah semangat, tetapijuga sekaligus dipakai sebagai azimatpenolak bahaya, mengingat HPS berisiayat-ayat Alquran dan Hadis Rasulullah,dan ditulis oieh tokoh ulama yang dipercayamemiliki karamah . Dalam banyak pertem-puran dijumpai beberapa naskah HPS ter-selip di tubuh mereka yang gugur, bahkanpada masa akhir perang masih dijumpaijuga naskah HPS pada tubuh pejuang yanggugur, seperti dalam pertempuran di Lhong,tahun 1933 (Zentgraaff, loc .cit .) . Bagi Be-landa, karya HPS dipandang sebagai karyasuversib yang sangat berbahaya, karena itudalam tiap kesempatan, patroli Belandaselalu menyitanya dan menahan pemilik-nya . Menurut Damste (1928: 545), setelahtahun 1924 hikayat tersebut hanya dibawa-kan secara lisan sebab kebanyakan nas-kahnya sudah disita atau dibakar Belanda .

Menilik kepada dua kelompok HPS,maka kandungan isinya tentulah berbeda .HPS jenis Tambeh dapat dimasukkan ke

Humaniora Volume Xll, No. 3/2000

Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

alam 'jenis sastra kitab' karena memuatt ntunan agama, khususnya tentang pe-r ng sabil, sedangkan HPS jenis Eposanya karya Tgk. Pante Kulu yang menukilyat-ayat Alquran dan Hadis Rasulullah,arya lainnya hanya melaporkan peristiwaerang yang terjadi di tempat-tempat ber-angkutan dan kehebatan perlawanan yangilakukan oleh para pejuang Aceh, di sam-ing penderitaan yang dialami rakyat ba-yak karena harus mengungsi, harta bendausnah, atau kampung di bakar kafir,eperti dilaporakan Do Karim berikut ini .Semua mengungsi penduduk kampung,lari ke gunung pria wanitaPara wanita lelah sekali, jatuh tergelincirtak terkira"Duhai anak muda rupawan, tunggulahsayang, akan ibunda!""Tak mungkin menunggu wahai Bunda,suami sudah jauh hala"Begitulah yang tua jalan beringsut, adayang tercelup ke dalam payaWaktu lohor panglima undur, Belandamembakar kampung Lam AraTujuh hari dibakar terus, rakyat menyingkirke gunung dan rimbaRakyat terduduk berkelompok-kelompok,di Gunung Batok pria-wanitaMereka terduduk kebingungan, hendakmenumpang, pada siapa?Masing-masing

dengan

keluarganya,sedu-sedan menyesak dada(Hikayat Prang Gompeuni, Cod . Or. 8039UBL, hlm . 61)

Peristiwa pembakaran kampung yangilukiskan ini terjadi di wilayah Aceh Besar,ebagaimana juga terjadi di berbagai tem-

pat di seluruh tanah Aceh . Mereka tidakhanya membakar kampung dan merampasharta penduduk, tetapi juga menebang po-hon bebuahan, merusak tanaman padi disawah, menangkap hewan ternak . Tujuan-nya untuk menyengsarakan rakyat agarsemangat perlawan menurun (Iihat Zent-graaff, 1938, 1983) .

HPS jenis Tambeh secara garis besarisinya membicarakan dua masalah pokok,ialah (1) seruan untuk menggalakkan pe-rang sabil sesuai dengan tuntunan agama,an (2) peringatan akan kejahatan orangafir dengan segala tipu dayanya. Kedua

243

Page 6: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

masalah ini termuat hampir dalam semuaHPS jenis ini

4.1 Seruan Berperang Sabil

Untuk mengetahui seruan berperang sa-bil yang terungkap dalam HPS, lebih dahuludijelaskan hukumnya . Pada masa penye-baran agama Islam, memerangi kafir itufardlu kifayah, tetapi jika kafir mendudukinegeri, fardlu 'ain bagi semua umat Islam .Dalam HKN (Cod . Or.8667, UBL, hlm .1)dikatakan :

Nabi Muhammad saya kisahkan, meme-rangi musuh masuk agamaPerang sabil fardlu kifayah, yang berpayahmendapat pahalaSemua kita hamba Allah, wajib melangkahyang perkasaPerintah Allah kepada Nabi, turun JibrailkepadanyaTak terkira ayat datang, disuruh perangikafir semuaWajib perangi haram berhenti, sebab pe-rintah Allah Ta'ala

Lebih lanjut tentang fardlu 'ain dijelaskanoleh Tgk. Chik di Tiro dalam karyanya Na-sa'ihu I-Ghadzat (Cod. Or. 8138c, him . 9)sebagai berikut .

Tatkala negeri direbut kafir, semua kitawajib berperangTidak boleh berdiam diri, dalam negeribersenang-senangWajib bagi semua orang apa punkedudukan tak dipandangWajib ke atas semua umat, kafir laknatharus dihadangKarena sekarang jadi fardlu 'ain, penuhyakin seperti sembahyangWajib berlaku saban waktu, jika tak begitudosalah, AbangCarat pahala sembahyang-puasa, jika takhala ke medan perangFakir-miskin, besar-kecil, siapa saja lelaki-perempuanYang mampu lawan kafir, walau is hambaorangRaja-rakyat, menteri-wazir, keuchik-wakil,hulubalang

244

lmran T. Abdullah

Adil-lalim, semua terlibat, lemah dan kuatsama setimbangFardlu 'ain jualah ke atas mereka, walaubelum lunaskan hutangJuga wajib sumbangkan harta, bagi yangpunya sawah-ladangWajib sumbangkan untuk dana, dengannyawa saja tak dapat berperang

Berperang sabil kini menjadi, fardlu 'ainbagi setiap orang Aceh karena negerisudah diduduki kafir . Wajib sabill bagi siapasaja dan semampunya, juga wajib menyum-bangkan tenaga, harta, dan nyawa . Merekayang menyumbangkan harta untuk danasabil akan memperoleh imbalan pahala 700ganda. Tgk. Nyak Ahmad Cot Paleue me-metik Hadis Rasulullah tentang limpahanpahala bagi mereka yang berjaga sehari diarena perang, mengawal benteng, ataumengawal laskar Islam ke medan perang,memasuki kancah perang, ataupun tidur se-malam di gelanggang sabil. Khusus penga-wal benteng atau pengawal laskar ke me-dan perang akan memperoleh arnal tumbuhdari Allah Ta'ala."/Terus tumbuh amalmereka, tak sekejap pemah reda/Tubuh dikubur amal bertambah, kasih Allah akandia/Amal tumbuh hingga kiamat,, dalam ku-bur tiada siksa/Fitnah kubur habis luput,tidak terkejut di Padang Mahsyar/"(NUM,him . 81-82) . Biasanya amal orang yang me-ninggal dunia berakhir pada saat is me-ninggal, begitu juga rezekinya .

Penyair melanjutkan uraiannya denganmengutip ayat Alquran, Surah At-Taubah,ayat 111, sebagai rujukan mengenai jamin-an Tuhan bagi mereka yang meiaksanakanibadah sabil dengan sungguh-sungguh .Terjemahan ayat tersebut digubah dalambentuk puisi berikut ini .

Perintah Tuhan Rabbul'alamin, dibelimukmin disuruh berperangBukan dibeli untuk beribadah, atauberpayah membajak ladangMelainkan yang dibeli nyawa dan harta,untuk dana kelanjutan perangDibeli dengan harga yang mahal, bagisurgajannatun na'imJika yang dibeli nyawa saja, tanpa hartatak dapat berperangImbalannya lebih dari layak, bergembira-lah bersenang-senang

Humaniora Volume Xll, No. 3/2000

Page 7: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Humaniora Volume X11, No . 3/2000

yang akan diterima oleh mereka yangsyahid. Dalam HKN (Cod. Or.8667, UBL,hlm.34), diuraikan berdasarkan HadisRasulullah, ada tujuh keberuntungan yangakan dilimpahkan Tuhan kepada parasyuhada .

Orang yang syahid dalam perang kafir, tu-juh hasil faedahnyaDiampunkan dosa oleh Allah, itu faedahyang pertamaTetesan darah dari luka badan, sekalianmenghapus dosaFaedah kedua mata melihat, kelihatantempat dalam surgaTampak kenikmatan aneka rupa, isterijelita dalam surgaWajah cantik tak terlukiskan, tamsil kem-bang di jemalaFaedah ketiga kubur luas, tampak jelasdari dalam surgaAzab kubur semua menjauh, nyaman tu-buh dalam sentosaFaedah keempat tidak terkejut, semua lu-put bahaya MahsyarDi hari kiamat huru-hara sangat, yang sya-hid tetap dalam sentosaFaedah kelima persalinan, indah pakaiandalam surgaDi atas kepala mahkota yang indah, ber-tatah intan permataTiap butiran tidak ternilai, dunia seisinyabelum imbang hargaFaedah keenam diberi isteri, bidadari tujuhpuluh duaSatu mahligai mereka bersama, takjubmata pandang terpanaFaedah ketujuh diberi syafaat, tujuh puluhkerabat diampunkan dosa

Ketujuh butir faedah syahid ini, sepertidiungkapkan Zentgraaff di atas, akan me-mantapkan jiwa seseorang yang ragu-raguterjun ke gelanggang sabil untuk meraihsyahid, yang berarti sekaligus meraih 72orang bidadari jelita yang sebaya umurnyadan melayani segala keinginan kita .

Selanjutnya dijelaskan pula fiat dalambatin ketika hendak berperang sabil . Dalam

Bangunlah Tuan, mari berhilir, mari ikutinabi kitsKala hala ke medan sabil, fiat di hatimeninggikan agamaBerniat meninggikan agama Rabbi, janganbersabil karena duniaKarena Allah sesungguh hati, perintahRabbi semata-matsWalaupun nyawa hilang terbang, wajibdilawan kafir celakaTak terkira Hadis sahih, menjadi dalih la-wan BelandaMari berperang, hai, bush hati, andaikancoati kits pun relaTatkala tewas kena senapang, langsungdatang jodoh AndaKe situ tiba bidadari, menjemput suamipenghuni surgaDipangku kepala dibersihkan darah, hatidahsyah suami 'lah ada

Gambaran kenikmatan kehidupan surgadilukiskan dengan sangat indah danenawan oleh Tgk . Pante Kulu lewat mimpi

s orang pemuda yatim piatu yang sudahenjual seluruh hartanya untuk membeli

k da dan peralatan perang dan dibagikank pads teman-temannya . Ketikaberistirahat dalam perjalanan ke medans bil, is tertidur dan bermimpi seolah-olahi menyusuri tepian sungai Kalkausar,enyaksikan berpuluh-puluh bidadari jelitaandi-mandi di dalamnya . Merekaengelu-elukannya

dan

menyuruhnyab rjalan terns karena di ujung sans caloni trinya, Ainul Mardziah, menanti .ilukiskan, tujuh lapis kain yang dipakainul Mardziah yang Allah jadikan dari fur

yang suci, masih terbayang keindahanbetisnya. Ketika sampai ke tempat yangditunjuk, Ainul Mardziah menyambutnyad ngan mesra . Sang bidadari menciumt ngannya dan membimbingnya duduk diatas tilarn yang indah berhiaskan intanbaiduri . Kamar dengan aneka hiasan,permadani dan bantal susun yang indah-indah. Kedua kekasih itu duduk bersisian .

Ainul Mardziah sungguh rupawan, tiadabandingan di dunia ini

245

Ulama dan Hikayal Perang Sabil slam Perang Belanda di Aceh

Tak seorang mampu penuhi janji, kecuali t ks HPS yang diterbitkan Damste (1928 :Allah Maha Penyayang

580-82) terdapat seruan sabil sebagaierikut .Lebih lanjut dijelaskan keberuntungan

Page 8: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Wajahnya menyilaukan pandang, lenamata bangkit birahiTak terkatakan anggota badan, hanya Tu-han yang ketahuiPakaian indah lekat di badan, berhias .in-tan tangan dan kakiTak mampu hamba melukiskan, kebesar-an Tuhanku RabbiTirai kelambu beranting-anting, tiada ban-ding di sembarang negeriDi situ hamba rebah pingsan, dikipasi se-kalian oleh sang putriDilumur dengan air mawar, sungguh ajaibwewangian surgawiPutri kipasi terus juga, kipas mutia intanpudiAir mawar meresap ke badan, hamba punTuan sadar kembaliHamba bangkit duduk bersila, putri mutiamasih di sisiAinul Mardziah putri sintal, tiada amsalbandingan diriDuduknya pun lekap di samping, berdam-ping di atas kursiMemandang hamba is tersenyum, bibir ra-num bintang pariSambil berkata si mulus pualam, "DaulatTuan mahkota negeriPuas hatiku sampai hajat, anugerahHadlarat Tuhanku Rabbi"

Lukisan pertemuan yang mesra danromantis ini, hanya berdua saja di dalamkamar, berbicara berdekat-dekatan, seka-ligus merupakan gambaran kerinduan parapemuda kala itu yang kebanyakan adalahpara santri yang hidup terasing dalam duniayang jauh dari bayangan kehadiran gadispujaan. Gairah remaja harus mereka tekandengan menjalankan disiplin dan kitab-kitabyang harus mereka pelajari di bawahbimbingan kyai mereka di dayah . Tradisikehidupan sosial yang ketat telah pulamemisahkan kehidupan antara dunia lelakidengan dunia wanita . Penyair dengan pan-dai memanfaatkan kenyataan sosial yangkeras dan kaku ini untuk mendorong sangpemuda maju ke medan sabil . Penyair yangulama ini melanjutkan kisahnya, lebih asyikdan menggugah hati . Sang bidadari men-jelaskan,"Saya ini calon istri Kakanda yangtelah dijodohkan Tuhan . Pandanglah de-

246

Imran T. Abdullah

ngan cermat, periksalah, adakah cacatadinda?"

Kakanda Tuan bersampaian amat, terca-pai hajat anugerah RabbiTidur berdualah nanti malam, daku rinduakan suamiBerbuka puasa nanti kemari, bersama ka-mi di atas kursiBegitu berucap si putih mulus, suara me-ngalun mengelus hatiTerbang ruh dan semangat, lela lezathamba pun birahiBadan terkempa oleh gairah, mabuk su-dah saya, ya, SaidiHamba tergagap hendak memeluk, darajelita membujuk lagiWahai Kakanda kembang mekar, nantilahsebentar payung negeriHanya sekejap Kakanda tunggu, baliklahdulu ke medan sabilWahai Kakanda emas baiduri, malam nan-ti terlaksana janjiHanya sesaat daku bertangguh, nyawa ditubuh belumlah suciHarta sudah Allah terima, serahkan nyawasekarang iniSyarat yang jelas harus dipegang, mening-gikan agama Rabbi

Petikan di atas adalah penjelasan sangpemuda pada gurunya Abdul Wahid yangmenjadi pimpinan mereka ke median peang .Mendengar itu Abdul Wahid mencucurkanair mata karena tahu bahwa muridnya ituakan syahid, sedangkan dia sendiri belumjelas nasibnya . Penjelasan tambahan inimemadai untuk mengusik hati para pemudaatau santri yang menikmati penyampaianHPS itu, yang umumnya disampaikan padamalam hari. Dengan teliti penyair mem-bandingkan kecantikan bidadari di surgadengan wanita/istri di alam dunia, yang satusegar wangian kesturi, sedangkan yang lainbau basi .

Hendakkan istri bintang timur, kembangmelur bidadariTujuh puluh orang yang dampingi, wajahmanis anugerah surgawiDipandang saja datang birahi, usah lagidisentuh jariSeluruh nikmat dilimpahkan Allah, bagiyang bertuah ke medan sabil

Humaniora Volume XII, No. 312000

Page 9: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Tak layak tinggal di negeri susah, ke Ha-dlarat Allah Maha SuciBiarlah tinggal isteri rupawan, balk lupakanyang bau basiKembali kepada Ainul Mardziah, segar in-dah wangi kesturi

Kilasan perjalanan sang pemuda me-nyusur tepian Sungai Kalkausar, menontonbidadari berkecimpung di sungai hanya ber-kain halus yang menyembulkan kontur tu-buh mereka, beramah-tamah dengan me-reka, dan bermesraan dengan Ainul Mar-dziah, bila dikaitkan dengan kehidupan ma-syarakat Aceh sekitar seabad yang lalu,sungguh suatu gambaran yang sangatmenggoda, membangkitkan gairah, dantentulah sangat hebat akibat yang ditim-bulkannya. Gambaran kenikmatan surgadari aspek seks ini tampaknya menjadibumbu yang penting dalam ramuan HPS disamping aspek keimanan, keyakinan aga-ma karena dari berbagai segi, kehidupanremaja khususnya pada masa itu di Acehsangat tertutup, konon pula kehidupan dilingkungan pesantren . Dengan demikian,lukisan surgawi yang terdapat dalam HPSmenjadi media yang mengantarkan parapemuda, ataupun orang-orang yang frus-trasi dalam hidupnya menempuh jalan sabilsebagai suatu pencerahan .

Sebagaimana diketahui, pasukan Tgk .Chik di Tiro, memang menampung orang-orang frustrasi semacam itu. Kenyataantersebut membuka peluang bagi SnouckHurgronje untuk meremehkan kekuatan pa-sukan mujahid ini. Dikatakannya, "Sum-bangan sabil yang mereka terima telahmemungkinkan mengerahkan gerombolanyang memang tidak kekurangan peminat .Orang-orang gelandangan, perampok,orang-orang fanatik, dan para petualangmuda, cukup untuk membentuk satu laskarkecil dan mengganggu kita (Belanda, pen.)di dalam pertahanan konsentrasi" (vanKoningsveld dalam Gobee & C . AdriaanceI, 1990 : LXVI) . Mungkin Snouck Hurgronjehendak mengatakan bahwa orang-orang ituhanya sekedar numpang hidup di situ,dengan menafikan kebahagiaan yang me-reka tunggu ialah datangnya syahid ke atasmereka untuk meraih 72 orang bidadari disurga yang di dunia hanya dikhayalkan .Dalam karyanya, Tgk . Chik di Tiro juga

Humaniora Volume Xll, No . 3/2000

Ulama dan Hikayal Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

berkata, "/Nikmat Tuhan tak pernah henti,s3tiap hari tiada renggang/Terbesar nikmatpemberian Ilahi, orang "fakir"(sic.!) majuberperang/" (hlm . 61) . Keyakinan akanmemperoleh imbalan dari Allah itulah yangmembuat mereka militan, berani matimenghadapi senjata orang kafir .

4.2 Kejahatan dan Tipu Daya Orang Kafir

Rasa benci terhadap orang kafir sudahlama tertanam di kalangan masyarakatAceh . Pertama, berkaitan dengan sejara ;Islam, peperangan melawan kaum Yahudipada masa Rasulullah, yang dikenal se-bagai orang kafir . Kedua, perang melawanbangsa Portugis selama satu abad dalamsejarah Kerajaan Aceh yang melibatkansejumlah sultan ke dalamnya, terutama AliMughayat Syah, Alauddin Ri'ayat Syah, danIskandar Muda . Ketiga, tindakan-tindakanEelanda yang keji merebut negeri taklukandan daerah monopoli lada Aceh . Kini ber-hadapan langsung dengan Belanda yangdisebut Kompeni, kafir yang telah me-nguasai sejumlah negeri taklukan KerajaanAceh. Kejahatan kafir Kompeni mulanyahanya didengar dari mulut para jema'ah hajiyang singgah di Aceh, tetapi kini disaksikansendiri tindakan mereka dalam berbagaipertempuran . Membunuh, membakar kam-pung, merampok, dan mengenakan ber-f:~agai peraturan yang berlawanan dengans ari'at Islam, memungut pajak, menge-nlakan cukai kepala, kerja rodi, tanam pak-s , dan yang melawan akan dihukumuang .

Tgk. Chik Kutakarang dalam risalahnyaadzkiratu r-Rakidin (Cod. Or . 8038b)engungkap sejarah masa lalu bahwaerajaan Aceh sejak dulu pun sudaherperang dengan kafir Belanda .Sejak dulu dalam berperang, melawanpuak kaum EropaSenantiasa gaduh dalam kesumat, takpernah akrab dengan BelandaMalem Dagang ketika itu, panglima perangIskandar MudaSemua digempur yang menghalang, tun-duk Asahan sampai MalakaMeukuta Alam mara ke Banang, terlibatperang di samudera raya

247

Page 10: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Kapal Si-ujud yang coba bertahan, turn-pas karam semuanyaDitangkap Si-'ujud dikebat tali, dibawapergi ke Pulau PercaKuja Pakeh asal Madinah, yang menelaahtimbangan ketikaDi sinilah pangkal mula kesumat, Acehbertikai dengan Belanda

Musuh bebuyutan Kerajaan Aceh di sinidisebut Belanda bukan Portugis. Penyama-an ini sebenarnya bukanlah kekeliruansebagaimana anggapan Snouck Hurgronje,melainkan suatu kesengajaan untuk mem-pertajam sikap permusuhan terhadap Be-landa yang dipandang jahat . Maksudnya,permusuhan Aceh dengan Belanda sudahberlangsung lama ialah sejak Sultan Iskan-dar Muda berkuasa .

Lebih lanjut is melukiskan keadaan ne-geri yang ditaklukkan, penduduknya dija-dikan budak belian, yang muda dijadikanserdadu, yang tua dijadikan penanam kopi,gadis-gadis remaja dijadikan gundik, se-dangkan yang agak tua dijadikan pelayanrumah tangga. Untuk setiap kelahiran, per-kawinan, dan kematian mereka pungutpajak sedolar, ditambah dengan banyak la-gi pajak lain, sementara rodi dan ber-macam-macam pemerasan tidak ada henti-hentinya (bandingkan Gobee & C . Adriaan-se I, 1990 : 109). Tgk. Chik di Tiro melu-kiskan keadaan tersebut dalam Nasa'ihu I-.Ghazat (h .16) sebagai berikut, -"fTelahdipungut pajak negeri, di tiap sagi tiadarenggang/ Sehasta tanah lima gubang,hukum Kompeni pantang ditentang/ Seo-rang serial pajak ditarik, ketika istri me-lahirkan/Dalam sepekan sehari untuknya,begitulah hukum dipegang/Negeri jajahandemikian berlaku, seperti Melayu denganPalembang/Begitulah hukum dijalankan, dinegeri Singkil dengan Padang/"

Tgk. Nyak Ahmad Cot Paleue secaralebih provokatif melukiskan tingkah-lakuprajurit Belanda yang brutal . Mereka me-ngajarkan rakyat mengisab candu, berjudi,berzina, dan perbuatan mungkar lainnyayang merusak syari'at Islam .

Bila negeri di tangan kafir, agama tak lagihidup tenangBegitu terlihat di tiap tempat, seperti Sing-kil dengan Padang

248

]mean T. Abdullah

Negeri Melayu Singapura, Malaka danPulau PenangBetawi dan negeri Jawa, begitu juganegeri PahangSemua yang dikuasai kafir, tidak lagi aga-ma tenteramYang banyak terlihat perbuatan jahil, jahatfill kafir jalangTiada hukum yang dipantang, anak daradijadikan jalangBerbuat lucah is berzina, di depan matasemua orangJika lewat seorang dara, ditangkapnya pe-luk di pinggangKe dalam bilik dibawa masuk, berebut tigaempat orangDipeluk dan dicium, didekap di ranjangtiada lekangTak ada orang berani mencegah, disekapyang coba larangItulah hukum negeri kafir, susah hati mem-bayangkanTak bisa dilarang oleh suami, isteri dijadi-kan jalangWanita balk yang kafir kehendak, disentakdi depan pandang

Gambaran kehidupan kafir yang mesumdi negeri taklukan, dalam hal ini negeri-negeri yang penduduknya beragama Islam,tentulah dimaksudkan untuk menyugestikhalayak penikmat akan bahaya orang kafirbila menguasai negeri . Di sini kembali lagimasalah seks dijadikan kasius pemicudendam dan harga diri . Aspek kepekaanyang mentradisi ini banyak disinggung olehTgk. Nyak Ahmad Cot Paleue . Di bagianlain dikatakannya, "Anak gadis yang se-clang ranum, diundang ke dalam kotalTaksatu pun ketinggalan, dara gempal yangcantik rupa/Di sana dipergundik, berebuttarik yang dahaga/Habis rusak wanita baik,begitulah Adik perbuatan Belanda/" (h .57)

Dua pihak yang beroposisi ini dipertegaspertentangannya. Belanda yang kafir dilu-kiskan perbuatannya brutal den biadab,sangat bertentangan dengan norma-normayang dianut oleh masyarakat Islam . Dika-takan pajak dipungut tidak hanya pajakpenghasilan, tetapi juga pajak orang (pajakkepala, kelahiran, kematian, perkawinan,bahkan istri juga dipajak), hal yang belumpernah dialami sebelumnya .

Humaniora Volume Xll, No . 3/2000

Page 11: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Hukum kami pada Kompeni, dengar kinihai tetuaSemua negeri yang kami kuasai, anekakeuntungan bagi duaHarta di sawah dan di kampung, samabagian dengan empunyaWalau istri demikian juga, untuk suamisebagian sajaSeparonya hak serdadu, jangan cemburuAnda semuaBegitulah aturan Kompeni, Anda Teungku,jangan berdakwaHak Anda menginap malam, slang, Tuan,untuk laskarKafir asu jenis kontrolir, menjadikan seliranak tetuaJuga istri hulubalang, yang bersubangmasih muda(Damste, 1928: 590)

Tgk. Nyak Ahmad melanjutkan uraian-nya tentang perlakuan Belanda terhadapanak negeri yang hendak bepergian .Mereka harus mempunyai pas-jalan/suratketerangan, tanpa pas-jalan tidak bisa be-rangkat. Walau bepergiannya dekat sajaatau karena ada keperluan mendadakuntuk menjumpai famili, tetap harus me-nunjukkan pas-jalan . Jika melawan akan di-tangkap, dan harta pun akan dirampas .Peraturan yang dirasa menekan itu di-tambah pula dengan perbuatan merekayang mengangkangi hukum agama (HUM,him. 67)

Tindakan-tindakan Belanda yang kinidihadapi, berita-berita tentang kelakuanBelanda di negeri takiukan yang diterimadari para jemaah haji yang singgah di Aceh,cerita-cerita tentang tanah Jawa yangditerima dari serdadu pribumi asal Jawa,teiah menambah sensasi, dan bayangannasib rakyat Aceh bila berada di bawahcengkeraman Kompeni Belanda . Sebagiandari berita tersebut memang merupakanfakta, dan diakui oleh Snouck Hurgronjedaiam 'Laporan Aceh' (Gobee & C. Adriaan-ce I, 1990 : 61). Tgk. Chik Kutakarang, Tgk .Chik Di Tiro, dan Tgk. Nyak Ahmad CotPaleue telah mengolah bahan-bahan yangditerimanya itu ke dalam hikayat danmenjadi konsumsi yang menggerahkan danmembakar semangat perlawanan .

Humaniora Volume XII, No . 3/2000

Ulama dan Hikayal Perang Sabil alam Perang Belanda di Aceh

5 Faktor-faktor yang Melatari Dukunganterhadap HPSFaktor-faktor yang menyebabkan ada-

n a sambutan terhadap HPS sebenarnyas ling berkaitan . Dalam hal ini, tokoh kuncidalah para ulama sebagai subjek yangktif bertabligh, berkhotbah, mencipta HPS,emobilisasi rakyat, dan sekaligus menjadiimpinan sabil sebagaimana dilakukan olehgk . Chik di Tiro, Tgk . Chik Kutakarang,gk . Pante Kulu, Tgk. Di Barat. Sebagaiemimpin tarekat atau dayah, kedudukanlama menjadi sangat berwibawa, merekaerupakan tokoh panutan, tokoh teladanang dipandang memiliki karamah . Kedu-ukan ini pula yang menyebabkan santrian bekas santri patuh dan mengikut apaang diperintahkannya . Dalam sebuah HPSod .Or. 8689, UBL) Tgk. Chik di Tirokatakan sebagai badal (pengganti) Nabiuhammad dalam kesungguhannya me-erangi kafir Belanda . la dipandangebagai orang suci, azimatnya berupa capada secarik kertas yang secara mistikenggambarkan sandal Nabi Muhammadipercaya mendatangkan berkah bagi siapaang memakainya (Snouck Hurgronje I,906: 181). Do Karim dalam HPG me-

I kiskan, ke mana saja Tgk . Chik di Tiroergi selalu tidak pernah kurang pengikut-ya, dan orang-orang kampung denganuka rela menyerahkan harta bendanyantuk dana sabil . Ada yang menyerahkanapi atau kerbau untuk disembelih bagieperluan kenduri sabil .Jadi agak mengejutkan ketika Siegel

(1978: 48-51) menganggap ulama kuranguerpengaruh dan lepas kaitannya denganasyarakatnya . Ulama hidup dalam duniaendiri, bahkan dayah didirikan di luar desa,

t rpisah dengan tetangga . Pandanganegel ini di satu pihak menunjukkan is ti-ak mengetahui tradisi dayah (pesantren)ang memang diusahakan terpisah dariasyarakat ramai, di sisi lain pandangan-ya dekat dengan Snouck Hurgronje yangmengatakan bahwa sebelum kedatanganBelanda ke Aceh para ulama tidak memain-kan peranan yang penting, tidak ada hallain yang dapat menawarkan peluang yanglebih bagus kepada mereka selain ke-sempatan untuk mengatur perang sabil danmengkhotbahkannya (Van Koningsveld viaGob(§e & C. Adriaance 1,1990: LXV). Jelas-

(

249

Page 12: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Iah, keterangan Snouck Hurgronje ini ber-kaitan dengan politik penaklukan Aceh yangdirencanakannya sebagaimana termuatdalam 'Laporan Aceh' (lihat Gobee & C .Adriaance I, 1990) .

Seperti telah disinggung di atas, HPS itudipandang mempunyai kekuatan sebabditulis oleh tangan yang karamah, tanganulama, di dalamnya termuat ayat-ayat Al-quran, Kalamullah, dan Hadist Rasulullahyang disucikan . Kemudian muatan isi HPSpenuh persuasi dari segi spiritual keaga-maan, dan membangkitkan kemarahan dankebencian terhadap orang kafir yang akanmenghancurkan agama .

Latar belakang pendidikan masyarakatAceh pada masa itu adalah pendidikandayah. Mereka berada dalam ikatan gurudan murid, sekali pun seseorang bukan lagimurid sang guru. Mereka fanatik pada aga-ma, juga kepada guru mereka . Muatan isiHPS yang diaktualisasikan penyampaian-nya oleh juru hikayat tentulah akan mem-bakar semangat perlawanan . Semua akanmembentuk barisan perlawanan di bela-kang guru-guru mereka .

Faktor berikutnya adalah santri, pararemaja yang belum kawin . Merekamemasuki dayah untuk memperdalam ilmuagama dan tasawuf, tetapi juga sekaligusmemberi peluang beberapa tahun baginyamenjadi lebih matang sambil menantitunangannya tumbuh dewasa . Selamadalam pendidikan mereka menghadapikegiatan yang tertib dengan disiplin yangkeras. Terasing dari pergaulan umum .Kepala yang dicukur gundul menjadi tandapengenal seorang santri yang sekaligusmembatasi gerak-geriknya . Santri yangtertindas masa remajanya ini, seperti men-dapat peluang pemenuhan dambaannyalewat lantunan puisi HPS . Lebih-lebih gurumereka sendiri sudah menjadi pimpinansabil. Kilasan perjalanan sang pemudayatim piatu menelusuri sungai Kalkausar,menyaksikan bidadari mandi-mandi ditepian, dan pertemuan mesra sang pemudadengan putri Ainul Mardziah serta tujuhpuluh bidadari yang menjadi khadamnya,sungguh suatu bayangan kemewahan yangmenggiurkan dan sejalan dengan ajaranyang mereka pelajari di dayah .

Faktor lain yang dipandang memberi du-kungan terhadap HPS adalah tradisi ikatan

250

Imran T. Abdullah

kaum-kerabat. Masyarakat Aceh secaratradisional mengenal sistem kaum-kerabatdengan cara melihat garis turunan darah,apa yang disebut dengan istilah 'wall' dan'karong' . Turunan darah dari pihak ayah(laki-laki) disebut wali dan turunan darahdari pihak ibu (perempuan) disebut karong.Pada masa dulu tradisi ini mungkin dipan-dang penting untuk mempertahankankaum-kerabat dari gangguan atau serangankelompok lain . Karena itu, suatu perka-winan ikut memperhitungkan banyak tidak-nya wali dan karong di pihak keluarga yangakan menjadi besan . Tujuannya adalahuntuk membentuk kaum-kerabat yang tang-guh dan disegani orang. Kedudukan walllebih utama daripada karong, tetapi jikatidak ada wall, karong-lah yang akan men-jadi penyelamat harga diri kaumnya . Apa-bila terjadi suatu peristiwa berdarah terha-dap salah seorang anggota keluarga, yangbangkit lebih dahulu untuk menuntut belaadalah pihak wall. Bila tidak ada wall,karong-lah yang bangkit untuk itu .

Hal semacam itu tergambar juga dalamHikayat Meukuta Alam, ketika IskandarMuda bersama Ja Pakeh memiliih panglimaperang yang akan memimpin penyeranganke Johor dan Malaka . Pilihan akhirnya jatuhkepada panglima Malem Dagang karena ismempunyai banyak wali dan karong yanggagah perkasa . Jika panglima gugur masihbanyak wali dan karong-nya yang berpedihhati menuntut bela kematiannya (lihatAbdullah, 1991 :395-397) .

Gambaran ini mungkin dapat dikaitkandengan nasib keluarga Tgk . Chik di Tiroyang kelima orang putranya gugur dalamperang, berikut tiga orang cucunya gugurantara tahun 1904-1911 . Chik Ma'at, cucu-nya yang ketiga baru berumur 15 tahun,disuruh bujuk oleh Belanda supaya menye-rah. Jawabannya, "tidak mungkin seorangTiro (maksudnya, Keluarga Tiro, pen .)menyerah kepada Belanda ." la giugur dalamsatu sergapan oleh pasukan Marsose padaDesember 1911 . Dengan kematilannya, tigagenerasi Keluarga Tgk . Chik di Tiro diaba-dikan dalam perang (Veer, 1985: 220) .Jawaban Chik Ma'at menunjuk kepada latarmenuntut bela atas nama wali atau karongdimaksud .

Perang yang berkepanjangan telah me-nimbulkan berbagai penderitaan lahir dan

Humaniora Volume XVI, No. 3/2000

Page 13: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Ulama dun Hikayat Perang Sahil dalam Perang Belunda di Aceh

batin yang menyebabkan banyak orangfrustrasi . HPS yang dilantunkan oleh juruhikayat pada malam hari telah mengge-rakkan semangat mereka menantang mautmengharapkan imbalan surga dari AllahTa'ala. Mereka menghadang patroli Belan-da secara sporadis terutama karena ter-bakar semangatnya oleh lantunan syairHPS. Antara 1910-1921 tercatat 79 kalipembunuhan kafir (poh kaphe), apa yangdikenal dengan sebutan Atjeh-moorden'.Korban jatuh 99 orang mati dan luka-luka,terdiri dari Belanda, Cina, dan Ambon, daripihak Aceh 49 orang tewas (Kern, 1979 : 4) .Tindakan ini pun tak terlepas dari matarantai menuntut bela kematian anggotakeluarganya .

Terlihat di sini, ulama dengan kegiatandan bush karyanya HPS, serta keduduk-annya sebagai guru dayah, telah menye-babkan seruan sabil disambut oleh masya-rakat. Tradisi penikmatan hikayat secaralisan di dalam masyarakat telah dimanfaat-kan pula untuk mengaktualisasikan HPSyang berisi seruan sabil atas dasar ideologiIslam .

6. PenutupKumulatif masalah yang dikembangkan

oleh para ulama di dalam HPS sesungguh-nya bertolak dari tuntunan ajaran agamaIslam ditambah dengan pemaham yangmendalam terhadap tradisi adat-budayadan kehidupan sosial masyarakat Aceh pa-da masa itu . Karena itu, titik tolak awal yangdibahas dalam HPS adalah penanamankayakinan agama, fanatisme . Fanatisme inilebih lanjut dipertentangkan dengan orangkafir sebagai musuh agama dan masya-rakat Islam yang hendak menguasai negeri .Dengan demikian, pernyataan perang sabilterhadap agresi Belanda mempunyai lan-dasan yang kuat dan mendapat dukungandari seluruh lapisan masyarakat .

Pilihan terhadap bentuk hikayat dalammenyosialisasikan prinsip perang sabil disamping khotbah yang disampaikan setiapJumat, ataupun tabligh di berbagai tempatyang dikunjungi, menyebabkannya menjadigenre ofisial dalam tradisi sastra Aceh yangpenikmatan lisannya sangat digemari .Ulama menjadi tokoh kunci dalammenggerakkan perang melawan Belanda,

Humaniora Volume Xll, No . 312000

aka wajarlah kalau Snouck Hurgronjeemandang para ulama sebagai musuhtama yang harus dihabisi oleh pasukan

t mpur Belanda . HPS, karya para ulama,ebagai pandukung mental-spiritual yangemompa semangat perlawanan rakyatdalah wujud berikutnya yang harusimusnahkan juga, menahan atauenghukum orang yang menyimpan nas-ah HPS yang dipandang berbahaya itu .

Sikap fanatik pada agama, ikatan spiri-al yang kuat pada ulama, terutama paraantri, kemiskinan, penderitaan, dan kehan-uran kehidupan karena perang berkepan-ngan dan tidak jelas siapa pemenangnyaenyebabkan orang nekad memilih jalanyahid bagi penyelesaian penderitaan diunia dan meraih imbalan surga di alamarzah. Di lain pihak, hal itu menunjukkanahwa perlawanan terhadap Belanda tak-an pernah reda selagi media yang mem-akar semangat, HPS, masih dilantunkanleh juru hikayat . Aspek transendental danambaan kenikmatan ragawi di sini dipadualam satu helaan napas .

DAFTAR PUSTAKA

bdullah, Imran T., 1991 . Hikayat MeukutaAlam, Suntingan Teks dan Terje-mahan beserta Analisis Struktur danResepsi, Jakarta : Serie ILDEP

Ifian, T. Ibrahim. 1987 . Perang di JalanAllah, Perang Aceh 1873-1912,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

6rakel, L.F. 1975 . "State and Statecraft inIIII

~amste, H.T ., 1912 "Atjehsche Oorlogspa-pieren", De Indische Gids, Ams-terdam

amste, H.T. 1928. "Hikayat Prang Sabi",BKl - 84, 's-Gravenhage - MartinusNijhoff

ibb, H .A.R. & J.H. Kramers. 1953 . ShorterEncyclopaedia of Islam, New York :Cornell University Press .

17th Century Aceh", dalam Mono-graphs JMBRAS, No. 6, Kuala Lum-pur

25 1

Page 14: Ulama dan Hikayat Perang Sabil dalam Perang Belanda di Aceh

Gob6e, E. & C . Adriaance. 1990 . Nasihat-nasihat C. Snouck Hurgronje Sema-sa Kepegawaiannya kepada Peme-rintah Hindia Belanda, Aid l, Jakarta :Seri [NIS

Hasjmy, A. 1975 . Iskandar Muda MeukutaAlam, Jakarta: Bulan Bintang

Kern, R .A. 1979 . Penyelidikan tentangSebab-musabab Terjadinya AcehPembunuh', Terjemahan AboeBakar, Seri Informasi Aceh, BandaAceh : Pusat Dokumentasi clanInformasi Aceh .

Said, M. 1961 . Aceh Sepanjang Abad,Medan: Diterbitkan oleh PengarangSendiri

Siegel, James T . 1969 . The Rope of God,Berkeley : University of CaliforniaPress

252

/mran T. Abdullah

Snouck Hurgronje, C . 1.906 . The Acheh-nese l, Leiden: E .J .Brill

Van koningsveld, P .Sj., "Kata Pengantar",dalam Gob6e, E & C . Adriaance .1990 . Nasihat-nasihat C. SnouckHurgronje Semasa Kepegawaiannyakepada Pemerintah Hindia Belan-

da, Jakarta: Seri IN IS .

Veer, Paul van 't. 1985 . Perang Aceh, KisahKegagalan Snouck Hurgronje, Terje-mahan Grafitipers, , Jakarta: GrafitiPers .

Humaniora Volume X11, No . 312000