PERBANDINGAN MEDIA PENDINGIN OLI SAE 5W DAN AIR GARAM PADA PROSES QUENCHING GRINDING BALL 40 MM TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PROPOSAL PENELITIAN Disusun Oleh Nama : Muhammad Amin NIM : H1F114241 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
45
Embed
divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web view(1986). Dasar-dasar Perencanaan dan Mesin-mesin Perkakas.CV ... Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar ... Wakil Rektor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBANDINGAN MEDIA PENDINGIN OLI SAE 5W DAN AIR
GARAM PADA PROSES QUENCHING GRINDING BALL 40
MM TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh
Nama : Muhammad Amin
NIM : H1F114241
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
TERIMAKASIH KEPADARektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul
Arifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Muhammad Amin
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE.,
M.Si
Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian ini, serta shalawat dan salam selalu tercurah
kepada junjungan abi Muhammad SAW, beserta sahabat, kerabat, serta pengikut
beliau hingga akhir jaman
Proposal Penelitian ini berjudul “PERBANDINGAN MEDIA PENDINGIN
OLI SAE 5W DAN AIR GARAM PADA PROSES QUENCHING GRINDING BALL
40 MM TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS“. Proposal penelitian
ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
di Universitas Lambung Mangkurat.
Akhir kata semoga semua yang telah praktikan uraikan dalam laporan ini
mendapat Ridho dari Allah S.W.T dan dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya praktikan sendiri. Praktikan menyadari dalam pembuatan laporan ini
tidak sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan praktikan, maka dari itu
praktikan sangat mengharapkan kritik dan sarah yang dapat memperbaiki
kekurangan tanpa mengurangi tujuan dalam pembuatan laporan ini. Walaupun
demikian praktikan sangat berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun
Material wear (kuat luluh dan kekerasan, modulus elastisitas,
ketangguhan, sifat work hardening, struktur mikro, ketahanan terhadap
korosi).
2.6.3 Fretting wear
Fretting wear adalah jenis kerusakan pada permukaan yang
memiliki pergerakan isolasi dengan amplitudo relatif kecil dibawah beban
dimana terdapat sumuran (pits) yang terbentuk karena debris oksida
besi. Oksida besi terbentuk karena sebelumnya ada mekanisme adhesi
wear yang menghasilkan debris / partikel besi yang sangat panas dan
kemudia teroksidasi. Oksida besi yang terbentuk sangat keras dan
merusak permukaan material yang saling
11
bergesekan. Pits yang terbentuk menghasilkan microcreacks dan
dibawah beban siklik retakan tersebut akan menjalar. Karena kerusakan
ini dipicu oleh proses korosi, maka fretting wear disebut juga dengan
corrosion-assissted wear atau fretting corrosion.
Kerusakan ini sering terjadi pada permukaan “stationary” joints yang
ditahan/dipress oleh bolts, pins, rivets, dan juga terjadi pada antifriksi,
rolling elements, dan bearings. Pencegahan fretting sangat sulit namun
dengan menurunkan tingkat vibrasi dan memberikan jenis lubrikasi yang
memadai akan membantu memperkecil timbulnya masalah ini.
2.7. Uji Kekerasan
Salah satu pengujian yang paling banyak digunakan adalah uji
kekerasan. “Kekerasan” didefinisikan sebagai ketahanan suatu material
terhadap penetrasi dari luar. Dapat pula dikatakan ”kekerasan” adalah
ketahanan suatu material terhadap goresan (scratching) atau terhadap aus
(wear) dari benda atau bahan lain yang lebih keras. Kekerasan merupakan
sifat mekanik yang sangat penting, karena dapat diperkirakan kekuatan dari
material tersebut.
2.8. Uji Keausan
Salah satu alat untuk menguji keausan adalah tribometer pin on
disc. Alat uji tribometer pin on disc ini merupakan alat untuk mengetahui
laju keausan dari suatu material yang melakukan kontak. Persiapan yang
dilakukan untuk melakukan pengujian ini meliputi pen-settingan control
speed dan load (Pembebanan).
12
Gambar 2.2. Skema alat tribometer Pin on Disc
Keterangan:
a. Load control with adjustabel spring
b. Pin spesimen holder with lock
c. Metal main holder with flexible mounting and flexible radius (adjustabel)
d. Round metal disk table with rigid design
e. Tribometer tabel with rigid design and low damping / vibration effect
f. Speed control with selectabel level
g. AC Motor with reducer gear box
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Mesin yang digunakan ialah mesin reheating furnace untuk meneliti
tentang Penelitian Perbandingan Media Pendingin Oli SAE 5W dan Air Garam
Pada Proses Quenching Grinding Ball 40 mm Terhadap Kekerasan Dan
Ketahanan Aus yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas
Lambung Mangkurat.
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah
a. Reheating Furnace
b. Digital Micro Vickers Harden Tester TH/712
c. Alat Uji Keausan metode Pin On Disc
d. Gerinda Potong
e. Timbangan Digital
f. Cairan Untuk Etsa
g. Mesin Penghalus Permukaan
h. Seperangkat Komputer/Laptop
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
a. Grinding ball diameter 40 mm
b. Oli SAE 5W
c. Air Garam dengan presentase garam sebesar 30%
14
3.3. Prosedur Pengujian
3.3.1. Penyiapan Alat Penelitian
Penyiapan Alat Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih
dahulu dilakukan persiapan menyusun perlengkapan penelitian. Alat-alat
yang harus dicek diantaranya:
1. Kondisi mesin penghalus permukaan untuk menghaluskan permukaan
spesimen sebelum diuji struktur mikro
2. Kondisi mikroskop metalurgi untuk pengambilan gambar struktur mikro
pada grinding ball sebelum dan sesudah di treatment
3. Kondisi reheating furnace untuk memanaskan grinding ball sampai di atas
temperature austenisasi
4. Kondisi Digital Micro Vickers Hardness Tester TH712 untuk mengukur
Kekerasan
3.3.2. Tahapan Penelitian
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan media oli
SAE 5W dan air garam sebagai media pendingin dalam proses quenching.
Tahapan pengujian tersebut adalah:
1. Tahap Persiapan Pengambilan Data
Setelah proses penyusunan peralatan, maka mula-mula
menyiapkan specimen (grinding ball) 40 mm, grindig ball dimasukkan
kedalam reheating furnace dan dipanaskan sampai suhu 8500C dan
ditahan selama 120 menit. Setelah proses hardening, kemudian masing-
masing grinding ball di-quenching dengan media oli SAE 5W dan air
garam.
2. Tahap Pengambilan Data
Adapun tahapan proses pengujian dapat diperinci sebagai berikut:
15
a. Menguji struktur mikro masing-masing permukaan grinding ball
sebelum perlakuan dan hasil quenching dengan media oli SAE 5W
dan air garam.
b. Menguji kekerasan masing-masing grinding ball hasil quenching
dengan media oli SAE 5W dan air garam ditiga titik pada permukaan
grinding ball.
c. Menguji ketahanan aus dengan metode pin on disc pada masing-
masng grinding ball hasil quenching dengan media oli SAE 5W dan
air garam dengan grinding ball hasil quenching sebagai pin dan
material ASM A532 sebagai disc.
16
3.4. Diagram Alir Penelitian (Flow Chart)
Mulai
Studi Pustaka Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Persiapan alat dan bahan
Pemanasan grinding ball dalam furnace sampai 850oC
selama 120 menit
Quenching dengan media oliSAE 5W dan air garam
Pengujian keausanPengujian Struktur Pengujian kekerasandengan Tribometer Pinmikro dengan metode Vickers
on disc
Analisa data hasil pengujian
Kesimpulan
17
Selesai
3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Adapun jadwal dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
BulanRencana Kegiatan September Oktober Novenber Desember Januari
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
PenyusunanLaporan
Seminar Proposal
Seminar Hasil
Sidang Akhir
18
DAFTAR PUSTAKA
Al Kwarismi, 2014, Makalah Mesin Bubut, http://alkwarismi.blogspot.co.id, diakses tanggal 25
Oktober 2016
Albertin, E., and Sandra Lucia de Moraes. 2007. Maximizing Wear Resistance of Balls for Grinding of Coal, Wear, 263: 43-47.
Albertin, E., and Sinatora, A. 2001. Effect of Carbide Fraction and Matrix Microstructure on The Wear of Cast Iron Bals Tested in a Laboratory Ball Mill, Wear, 250: 492-501
Amstead, W., Begeman, M, 1997. Manufacturing Processes I. New York, John Willey & Sons.
Avner, B.H., 1987. Introduction to Physical Metallurgy,3rd ed., McGraw-Hill Int.,London.Azhar. M. C, 2014. Skripsi Analisa Kekasaran Permukaan Benda Kerja Dengan Variasi
Jenis Material dan Pahat Potong.Bedolla-Jacuinde, A., Arias, L., and Hernadez, B., 2003. Kinetics of Secondary Carbides
Precipitation in a High-Chromium White Irons, Journal of Materials Engineering and Performance, 12: 371-382.
Beumer, B.J.M., 1978. Ilmu Bahan Logam;Jilid 1, PT. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.Crayonpedia. (2007). Teknik Permesinan, http://id.Crayonpedia.org/wiki/Teknik Permesinan,
Diakses pada tanggal 15 November 2016.
Hadimi, 2008. Jurnal Pengaruh Perubahan Kecepatan Pemakanan Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses Pembubutan
Hatnolo, Sinu, 2012. Skripsi Studi Pengaruh Sudut Potong (Kr) Pahat Karbida Pada Proses Bubut dengan Tipe Pemotongan Oblique Terhadap Kekasaran Permukaan. Teknik MesinUniversitas Muhammadiyah Surakarta.
Imam Maulana R, 2015, Skripsi Pengaruh Variasi Jenis Coolant Dalam Proses Pembubutan Menggunakan Pahat Karbida Terhadap Kekasaran Permukaan ST 37
Kartikasari, Dkk., 2007. Karakterisasi Ball Mill Import Pada Industri Semen di Indonesia, Vol 9, No.1, Teknosain, UGM, Yogyakarta.
Marsyasho, Eko, 2003, Mesin Perkakas Pemotongan Logam. Malang : Toga Mas.
Muin, Syamsir. (1986). Dasar-dasar Perencanaan dan Mesin-mesin Perkakas.CV.Rajawali Press. Jakarta-Indonesia.
Myer, Kutz, 2006. Mechanical Engineers’ Handbook: Manufacturing And Management Volume 3, By John Wiley & Sons, Inc.
Narbuko, Cholid dan Achmadi. Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngadino, Yatin, 2010. Pemeliharaan Mekanik Industri. Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta.
Nieman, G. 1992. Elemen Mesin I. Jakarta : Pradya Paramita.
Nurfanani. Ach 2013, Perbandingan Media Pendingin Oli SAE 5W Dan Air Garam Pada Proses Quenching Grinding Ball 40 mm Terhadap Kekerasan dan Ketahanan Aus Di PT. Semen Indonesia (PERSERO) TBK
Nurhadiyanto, Didik 2010. Pengaruh Kekentalan Pendingin Terhadap Keausan Terhadap Pahat Bermata Potong Ganda.
Nurjaman, F., 2012. Pembuatan Grinding Ball dari Material White Cast Iron dengan Penambahan Chromium, Molybdenum dan Boron Sebagai Unsur Paduan Pembentuk Karbida, UI, Jakarta.
Priambodo, Bambang, 2000. Teknologi Mekanik Jilid II. Jakarta: Erlangga
Prasetya, Tri Adi, 2010. Jurnal Pengaruh Gerak Pemakanan dan Media Pendingin Terhadap Kekasaran Permukaan Logam Hasil Pembubutan Pada Material Baja HQ 760.
Smallman, R.E., 1985. Metalurgi Fisik Modern, Terjemahan Sriati Djaprie, edisi ke 4, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Subardi., 2011. Pengaruh Viskositas Media Celup Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Besi Tuang ASTM A532, Vol 11, No.1, STTNAS, Yogyakarta.
Studnicki, Dkk., 2006. Wear resistance of Chromium Cast Iron-Research and Application, Institute of Enginnering Materials and Biomaterial, Silesian University of Technology, Poland.
Surdia T., Saito S., 2000. Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Kelima, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Widarto, dkk, 2008. Teknik Pemesinan. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Departemen