MATERIAL & KONSTROKSI JARING DISTRIBUSI
BAB II
ISI
1.1. Dasar Teori
Sistim tenaga listrik yang terdapat di PLN dibagi menjadi Sistim
Pembangkitan, system Penyaluran dan Sistim Distribusi. Dengan
adanya keperluan untuk pengembangan sistim yang akan datang, maka
pembagian system distribusi dapat dikembangkan menjadi beberapa
bagian ;
a) Gardu Indukb) Gardu induk sistim distribusi,c) Jaringan
primer 20 KV.d) Gardu Distribusi.e) Jaringan distribusi Skunder dan
Saluran Pelayanan.Bagian-bagian tersebut diatas berlaku bagi semua
Distribusi dan berlaku sesuai konstruksi, misalnya : Saluran Udara
(Overhead line) dan Saluran bawah tanah (Under Gruond Cable).Sistim
tegangan yang digunakan pada sistim Transmisi saat ini menggunakan
tegangan 70 KV, 150 KV dan 500 KV disalurkan ke gardu induk dan
selanjutnya disalurkan melalui jaring Distribusi Primair pada
sistim tegangan 20 KV kemudian disalurkan kekonsumen melalui
Distribusi Skunder dengan tegangan 380/ 220 Volt. Dari jaringan
distribusi tersebut yang perlu diperhatikan yaitu:1. Jarak Antar
konduktor.Pada formasi horisontal menggunakan Pin Isolator antar
fasa 800 mm. Pada formasi vertikal menggunakan suspension./String
isolator berjarak 950 mm. Untuk formasi horisontal dead and
menggunakan suspension isolator berjarak 1100 mm.2. Jarak aman
terhadap tanah.Jarak antara konduktor TM 20 KV terhadap tanah
minimal 7 meter. Jarak antara konduktor TR 380/ 220 V terhadap
tanah minimal 6 meter.
3. Jarak antara Konduktor sejajar/double sirkit SUTM.Jarak
saluran pada tiang yang sama/sejajar pada tiang yang sama 1 meter,
sedang jarak saluran TM pada tiang terpisah adalah 2 meter.
4. Isolator.Isolator tumpu pada SUTM menggunakan
Pin-Isolator/Pin-Post/Post saluran. Isolator Dead-and menggunakan
Isolator penegang/Suspesion isolator/string isolator.5. Pengikat
konduktor.Sebagai pengikat konduktor pada isolator Pin type
menggunakan Prefomed Top Ties atau Side Ties serta menggunakan
allumunium bending wire. Sedang untuk Dead-and menggunakan Dead-and
clamp/strain clamp dan Preformed grip spiral.
6. Sambungan konduktor.Sambungan pada konduktor menggunakan
Tension Joint-Sleve. Sambungan jembatan menggunakan Line tap
conector/parallel Group.
7. Jarak rata-rata gawang maxsimum.Jarak antar gawang maksimum
60 meter menggunakan konstruksi Pin type sedangkan untuk konstruksi
Dead-and jarak maksimum 100-200 meter menggunakan konstruksi khusus
(Konstruksi tiang double).
1.1.1. Definisi Jaringan Distribusi
Sistem jaringan distribusi merupakan suatu sistem yang berfungsi
menyalurkan energi listrik dari tegangan 20 KV menuju konsumen.
Jaringan distribusi meliputi jaringan tegangan menengah, gardu
distribusi, jaringan tegangan rendah, dan sambungan pelanggan serta
alat pengukur dan pembatas.
1.1.2. Pemeliharaan Jaringan Distribusi
Ini merupakan kegiatan yang meliputi tahapan kerja mulai dari
perencanaan , pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi
pekerjaan pemeliharaan instalasi dan sistem distribusi yang
dilakukan secara terjadwal atau pun tanpa jadwal.
Pemeliharaan bertujuan untuk menciptakan keamanan bagi manusia
dan lingkungannya , menciptakan sistem jaringan yang handal dengan
performansi yang tinggi sehingga dapat mengefektifkan life time
peralatan sesuai design kriteria dan mengefektifkan waktu serta
cost karena dapat mencegah terjadinya gangguan.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan inspeksi
jaringan distribusi, yakni mencakup perencanaan yang baik,
membangun material yang memadai dan sesuai standar, petugas yang
kompeten, SOP serta evaluasi yang kontinue.1.1.3. Standar
konstruksi
Hasil inspeksi distribusi dievaluasi untuk diambil
langkah-langkah perbaikan sistem distribusi yang mengacu pada
standar atau ketentuan peraturan yang berlaku sehingga diperoleh
sistem yang handal dan berkualitas dengan tetap mempertimbangkan
efisiensi.
Standar ruang bebas ( clearence ) SUTR minimum yakni :
NoRuang bebas udaraMeter
1.Hantaran udara menyeberang jalan KA8,23
2.Hantaran udara menyeberang jalan raya5,48
3.Hantaran udara ke tanah / lapangan4,56
4.Hantaran udara ke ujung pohon1
5.Hantaran udara sepanjang jalan kota5,48
6.Hantaran ke kabel0,6
7Hantaran ke JTR0,6
8.Hantaran ke scoor0,6
Standar ruang bebas ( Clearence ) minimum SUTM yakni :
NoRuang bebas udaraMeter
1.Hantaran udara menyeberang jalan KA8,54
2.Hantaran udara menyeberang jalan raya6,09
3.Hantaran udara ke tanah / lapangan6,09
4.Hantaran udara ke ujung pohon2,5
5.Hantaran udara sepanjang jalan kota6,09
6.Hantaran ke kabel1,2
7Hantaran ke JTR1,2
8.Hantaran ke scoor1,2