Top Banner
REFLEKSI KASUS VERTIGO Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit Syaraf Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada Disusun oleh: Diana Mursamilia 15/383050/KU/18250 Pembimbing: dr. Farida Niken Astari N. H., M.Sc, Sp.S FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019
14

neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

Mar 17, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

REFLEKSI KASUS VERTIGO

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit Syaraf Rumah

Sakit Universitas Gadjah Mada

Disusun oleh: Diana Mursamilia

15/383050/KU/18250

Pembimbing:

dr. Farida Niken Astari N. H., M.Sc, Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

GADJAH MADA YOGYAKARTA

2019

Page 2: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

DESKRIPSI KASUS

A. IDENTITAS PASIEN

No. RM : 13-85-xx

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 17 Agustus 1958

Usia : 61 tahun

Alamat : Sleman, Yogyakarta

Status : Menikah

Tanggal Pemeriksaan : 25 November 2019

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Pusing berputar, muntah

2. Riwayat Penyakit Sekarang

10JSMRS: os bangun dari tidur pagi, dengan kepala terasa pusing berputar terutama saat

terjadi perubahan posisi kepala ataupun perubahan posisi tubuh dari tidur menjadi duduk

atau berdiri. Disertai mual (+), muntah (+) dan penurunan nafsu makan karena mual. Os

sudah meminum obat warung tetapi tetap tidak membaik.

HMRS: os datang ke IGD RSA UGM dengan keluhan pusing berputar yang memberat

dengan mual dan muntah sebanyak 3 kali dalam 10 jam terakhir, dan disertai rasa lemas.

Telinga berdenging -, riwayat trauma kepala -.

Os merupakan penderita katarak traumatika dextra sejak 6 bulan yang lalu ec terkena paku

dan katarak immatur sinistra.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Terdapat riwayat keluhan serupa dan membaik dengan obat warung (nama obat tidak

diketahui). Riwayat hipertensi tidak diketahui dan diabetes mellitus disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga/sekitar pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Riwayat

hipertensi, stroke dan diabetes mellitus disangkal.

Page 3: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

5. Riwayat Psikososial

Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, tinggal bersama suami dan berasal dari golongan

ekonomi menengah dan terdaftar sebagai anggota BPJS kelas III.

6. Anamnesis Sistem

a. Sistem Serebrospinal : pusing berputar

b. Sistem Visual : mata kanan tidak dapat melihat

c. Sistem Kardiovaskular : tidak ada keluhan

d. Sistem Respirasi : tidak ada keluhan

e. Sistem Gastrointestinal : mual dan muntah

f. Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan

g. Sistem Integumental : tidak ada keluhan

h. Sistem Urogenital : tidak ada keluhan

7. Resume Anamnesis

Pasien wanita usia 61 tahun datang ke IGD RSA UGM dengan keluhan pusing berputar,

mual, muntah sebanyak 3 kali dalam 10 jam terakhir, penurunan nafsu makan dan disertai

lemas.

C. DIAGNOSIS SEMENTARA

Diagnosis klinis : Pusing berputar disertai mual dan muntah

Diagnosis topis : Sistem vestibular

Diagnosis etiologis : Vertigo vestibuler perifer dd sentral

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis

a. Kondisi umum : Baik

b. Status nutrisi : gizi cukup

c. Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)

d. Status psikologis : tenang

Page 4: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

e. Tanda Vital :

BP : 160/90 mmHg

HR : 98x/min

RR : 22 x/min

Suhu : 36,5 C

SpO2 : 99%

Berat badan : 54 kg

f. Kepala : CA (-/-), SI (-/-), Pupil isokor, RC (+/+)

g. Leher : Lnn dbn, JVP dbn

h. Thoraks : vesicular (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)

i. Abdomen : BU (+), NT (-)

j. Ekstremitas : Akral hangat, WPK <2

2. Status psikiatrik

Tingkah laku dan keadaan umum

Tingkah laku : Normal

Pakaian : Rapi

Cara berpakaian : Sesuai usia

Alur pembicaraan

Percakapan : normal

Bicara lemah dan miskin spontanitas : tidak

Pembicaraan tidak berkesinambungan : tidak

Mood dan afek

Mengalami euforia : tidak

Mood sesuai isi pembicaraan : sesuai

Emosi labil, meluap-luap : tidak

Page 5: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

Isi pikiran

Merasakan ilusi, halusinasi, delusi : tidak

Mengeluhkan sakit seluruh tubuh : tidak

Delusi tentang penyiksaan, merasa diawasi : tidak

Kapasitas intelektual : normal

Sensorium

Kesadaran : Compos mentis

Atensi : Normal

Orientasi :

a. Waktu : Normal

b. Tempat : Normal

c. Orang : Normal

Memori :

a. Jangka pendek : Normal

b. Jangka panjang : Baik

Kalkulasi : Normal

Simpanan informasi : Normal

Tilikan, pengambilan keputusan, dan perencanaan : Normal

3. Status Neurologis

a. Kepala : Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), RK (+/+), Nystagmus (+/+)

b. Nn. craniales : dbn

c. Leher : Kaku Kuduk (-), Meningeal Sign (-)

d. Nystagmus : + / + horizontal

G K Rf Rp Tn Tr Cl

B B 5 5 +2 +2 - - N N Eu Eu - -

B B 5 5 +2 +2 - - N N Eu Eu

Page 6: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

e. Sensibilitas : dbn

f. Vegetatif : dbn

g. Pemeriksaan nervus cranialis:

h. Saraf Kranialis Kanan Kiri

N. I Olfaktorius

Daya penghidu normal normal

N. II Optikus

Daya penglihatan normal normal

Lapang penglihatan normal normal

Melihat Warna normal normal

N. III Okulomotorius

Ptosis tidak ada tidak ada

Gerak mata ke medial normal normal

Gerak mata ke atas normal normal

Gerak mata ke bawah normal normal

Ukuran pupil 3 mm 3 mm

Bentuk pupil bulat bulat

Reflek cahaya langsung normal normal

Reflek cahaya konsensual normal normal

N. IV Trochlearis

Gerak mata ke lateral bawah normal normal

N. V Trigeminus

Mengigit normal normal

Membuka mulut normal normal

Sensibilitas muka atas normal normal

Sensibilitas muka tengah normal normal

Sensibilitas muka bawah normal normal

N. VI Abdusen

Gerak mata ke lateral normal normal

N. VII Fasialis

Kerutan kulit dahi normal normal

Page 7: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

Kedipan mata normal normal

Lipatan naso labial normal normal

Sudut mulut normal Normal

Mengerutkan dahi normal Normal

Mengerutkan alis normal Normal

Menutup mata normal Normal

Meringis normal Normal

Menggembungkan pipi normal Normal

N. VIII Akustikus

Mendengar suara berbisik normal Normal

N. IX Glosofaringeus

Arkus faring normal normal

N. X Vagus

Denyut nadi / menit 98x/menit 98xmenit

Bersuara normal normal

Menelan normal normal

N. XI Aksesorius

Memalingkan ke depan normal normal

Sikap bahu normal normal

Mengangkat bahu normal normal

N. XII Hipoglossus

Sikap lidah normal

Artikulasi normal

Menjulurkan lidah normal

Kekuatan lidah normal normal

Trofi otot lidah normal normal

h. Romberg, romberg dipertajam, jalan tandem fukuda: tidak dilakukan karena pasien dalam

keadaan pusing dan mual

i. Dix hallpike manuver : positif

j. Eplay manuver, past pointingm finger-nose test : tidak dilakukan karena pasien merasa

pusing dan mual

Page 8: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan

F. DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis : Pusing berputar disertai mual dan muntah

Diagnosis Topis : kanalis semisirkularis posterior

Diagnosis Etiologis : Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Diagnosis lain : katarak traumatika os dekstra cum katarak immatur os sinistra

G. TATALAKSANA

Dimenhidrinat 50 mg

Parasetamol 500 mg

Amlodipin 5 mg

H. PROGNOSIS

Death : ad bonam

Disease : ad bonam

Disability : dubia ad bonam

Discomfort : dubia ad bonam

Dissatisfaction : ad bonam

Destitution : ad bonam

Page 9: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

PEMBAHASAN

A. Definisi

Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan

sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa:

a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada

gangguan vestibular.

b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang,

mengambang yang timbul pada gangguan sistem

proprioseptif atau sistem visual

Berdasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular, yaitu:

a. Vertigo vestibular perifer.

Terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis

b. Vertigo vestibular sentral.

Timbul pada lesi di nucleus vestibularis batang otak,

thalamus sampai ke korteks serebri.

B. Patofisiologi

Page 10: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

C. Sign and symptoms

D. Anamnesis

Pada anamnesis perlu digali penjelasan mengenai: Deskripsi jelas keluhan

pasien. Pusing yang dikeluhkan dapat berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing

berputar, rasa tidak stabil atau melayang.

a. Bentuk serangan vertigo:

Pusing berputar atau rasa goyang atau melayang.

b. Sifat serangan vertigo:

Periodik. kontinu, ringan atau berat.

c. Faktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa:

-­­ Perubahan gerakan kepala atau posisi.

-­­ Situasi: keramaian dan emosional

-­­ Suara

d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo:

Mual, muntah, keringat dingin ; Gejala otonom berat atau ringan.

e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran seperti : tinitus atau tuli.

f. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti:

streptomisin, gentamisin, kemoterapi.

g. Tindakan tertentu: temporal bone surgery, transtympanal treatment.

h. Penyakit yang diderita pasien: DM, hipertensi, kelainan jantung.

i. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu sisi,

perioral numbness, disfagia, hemiparesis, penglihatan ganda,

ataksia serebelaris.

Page 11: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

E. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan system kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan

darah pada saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan

lebih dari 30 mmHg.

Pemeriksaan neurologis

1. Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler

perifer dan vertigo non vestibuler, namun dapat menurun

pada vertigo vestibuler sentral.

2. Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral dapat

mengalami gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V

sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII.

3. Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).

4. Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).

5. Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi

• Tes nistagmus:

Nistagmus disebutkan berdasarkan komponen cepat,

sedangkan komponen lambat menunjukkan lokasi lesi:

unilateral, perifer, bidireksional, sentral.

• Tes Rhomberg :

Jika pada keadaan mata terbuka pasien jatuh,

kemungkinan kelainan pada serebelum. Jika pada mata

tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi,

kemungkinan kelainan pada system vestibuler atau

proprioseptif.

• Tes rhomberg dipertajam (Sharpen Rhomberg): Jika

pada keadaan mata terbuka pasien jatuh, kemungkinan

kelainan pada serebelum. Jika pada mata tertutup

pasien cenderung jatuh ke satu sisi, kemungkinan

kelainan pada system vestibuler atau proprioseptif.

Tes jalan tandem: pada kelainan serebelar, pasien tidak

dapat melakukan jalan tandem dan jatuh ke satu sisi.

Pada kelaianan vestibuler, pasien akan mengalami

deviasi.

Tes Fukuda, dianggap abnormal jika deviasi ke satu sisi

lebih dari 30 derajat atau maju mundur lebih dari satu

meter.

Tes past pointing, pada kelainan vestibuler ketika mata

tertutup maka jari pasien akan deviasi ke arah lesi.

Pada kelainan serebelar akan terjadi hipermetri atau

Page 12: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

hipometri.

F. Kriteria Diagnosis

Memenuhi kriteria anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang

G. Diagnosis Banding

a. Stroke vertebrobasilar

b. Penyakit demielinisasi

c. Meniere disease

d. Neuritis vestibularis

H. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai

dengan etiologi. Dapat dipertimbangkan

pemeriksaan :

a. Pemeriksaan darah rutin seperti elektrolit, kadar gula darah

direkomendasikan bila ada indikasi tertentu dari hasil

anamnesis dan pemeriksaan fisis.

b. CT Scan atau MRI Brain

I. Tatalaksana

Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan

metode BrandDaroff. Pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur

dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan

tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik.

Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat ke

sisi lain. Pertahankan selama 30 detik, lalu duduk kembali. Lakukan

latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masing- masing

diulang 5 kali serta dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu dengan

latihan pagi dan sore hari.

Karena penyebab vertigo beragam, sementara penderita sering

kali merasa sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut, seringkali

menggunakan pengobatan simptomatik. Lamanya pengobatan

bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah

beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering digunakan:

1. Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin)

Page 13: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

Dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat

dapat diberi per oral atau parenteral (suntikan

intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg – 50

mg (1 tablet), 4 kali sehari.

Difenhidramin HCl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6

jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4

kali sehari per oral.

Senyawa Betahistin (suatu analog histamin):

a) Betahistin Mesylate dengan dosis 12 mg, 3 kali sehari per oral.

b) Betahistin HCl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari.

Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis.

2. Kalsium Antagonis

Cinnarizine, mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular

dan dapat mengurangi respons terhadap akselerasi angular

dan linier. Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3 kali sehari atau

1x75 mg sehari.

Terapi BPPV:

a. Komunikasi dan informasi:

Karena gejala yang timbul hebat, pasien menjadi cemas dan

khawatir akan adanya penyakit berat seperti stroke atau

tumor otak. Oleh karena itu, pasien perlu diberikan

penjelasan bahwa BPPV bukan sesuatu yang berbahaya dan

prognosisnya baik serta hilang spontan setelah beberapa

waktu, namun kadang-kadang dapat berlangsung lama dan

dapat kambuh kembali.

b. Obat antivertigo seringkali tidak diperlukan namun apabila

terjadi dis- ekuilibrium pasca BPPV, pemberian betahistin

akan berguna untuk mempercepat kompensasi.

Terapi BPPV kanal posterior:

a. Manuver Epley

b. Prosedur Semont

c. Metode Brand Daroff

Page 14: neurorsaugm.files.wordpress.com · Author: Diana Created Date: 12/6/2019 2:28:50 PM

REFERENSI

• Brandt T, Dieterich M, Strupp M. Vertigo and dizziness - common complaints,

2nd ed. London: Springer, 2013.

• Epley JM. Canalith repositioning maneuver. Otolaryngol Head Neck Surg 1994

Nov;111:688-690.

• Pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer Edisi I 2017.

• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi

2016