ANTEPARTUM BLEEDING
ANTEPARTUM BLEEDINGMerupakan perdarahan dari jalan lahir setelah
:20 minggu kehamilan24 minggu kehamilan28 minggu kehamilanYang
jelas adalah diatas 20-24 minggu kehamilan.Kurang dari 20 minggu
adalah abortus.
Perdarahannya :SedikitBanyakKLASIFIKASI PERDARAHAN ANTEPARTUM
:Ada 3 klasifikasinya, yaitu :Kelainan Implantasi PlasentaPlasenta
PreviaPlasenta Letak Rendah
Kelainan Insersi Tali Pusat atau Pembuluh Darah pada Selaput
Amnion Vasa Previa
Solusio PlasentaKELAINAN IMPLANTASI PLASENTA1. PLASENTA
PREVIAPrae = di depan dan vias = jalanAdalah placenta yang
implantasinya tidak normal (rendah sekali) hingga menutupi seluruh
atau sebagian jalan lahir (ostium internum)
Faktor Predisposisi :Multiara gravidarumIbu hamil dengan usia
> 40 yahun (ibu > 40 tahun memiliki resiko lebih tinggi
dibandingkan dengan ibu < 20 tahun)Sering halim (multiple
pregnancy)Merokok.Klasifikasi Plasenta PreviaPlacenta previa
totalisSeluruh ostium internum tertutupPlacenta previa
lateralisHanya sebagian dari ostium tertutupPlacenta previa
marginalisHanya pada pinggir ostium terdapat jaringan
placentaPlasenta letak rendahBila plasenta berada 3-4 cm diatas
pinggir pembukaan jalan lahir.
Gejala Plasenta Previa :Perdarahan tanpa nyeriKeluhan nyeri
kadang juga muncul, hal ini karena janin Semakin lama semakin besar
Janin akan turun Menekan plasneta Nyeri.Perdarahan berulang-ulang
sebelum partusPerdarahan keluar banyakDarah berwarna merah
segarBagian terdepan janin tinggi (karena janin belum turun atau
dekat jalan lahir)Pada pemeriksaan dalam terabaJaringan
placenta.Penatalaksanaan :Konservatif :Kehamilan kurang 37
minggu.Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas
normal).Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat
menempuh perjalanan selama 15 menit).
Penanganan Aktif :Perdarahan banyak tanpa memandang usia
kehamilan.Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.Anak matiNursing
InterventionMonitor jumlah perdarahan, derajat nyeri, dan kontraksi
uterus.Pantau maternal vital signsMonitor hasil labEmotional
supportBed restHindari VTMonitor DJJSiapkan SCMonitor pemberian
tocolytic2. VASA PREVIAVasa previa merupakan keadaan dimana
pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi atau menyatu dengan
vilamentosa yakni pada selaput ketuban. Menyebabkan :Suplai oksigen
turunJanin gerak Selaput robek PerdarahanPenyebab vasa preiva belum
jelas, namun adanya polusi, perokok aktif atau pasif, dan kurang
nutrisi (protein) dapat menyebabna vasa previa.
Diagnosis:Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah
pada selaput ketuban. Bila sudah terjadi perdarahan maka akan
diikuti dengan denyut jantung janin yang tidak beraturan,
deselerasi atau bradikardi, khususnya bila perdahan terjadi ketika
atau beberapa saat setelah selaput ketuban pecah.Penatalaksanaan
:Tergantung pada status janin.Bila ada keraguan tentang maturitas
janin Tentukan lebih dahulu umur kehamilan, ukuran janin, maturitas
paru dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan
kardiotokografi.Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan
seksio sesar segera namun bila janin sudah meninggal atau imatur,
dilakukan persalinan pervaginam.
3. SOLUSIO PLASENTASolutio placenta adalah pelepasan placenta
dari implantnya sebelum waktunya.Pelepasan ini terjadi seiring
dengan pertambahan usai kehamilan.Mengelupasnya dari bagian tengah
plasenta yang menempel endometrium Darah tertampung Darah merah
kehitaman dan menyebabkan nyeri.Solusio plasenta Pelepasan sebagian
atau seluruh placenta yang normal implantasinya antara minggu ke-22
sampai lahirnya anak.Penyebab :Nutrisi yang kurangRadisai atau
paparan zat kimia (polusi)Bagian plasenta yang menempel endometrium
hanya dan seiring pertambahan usia kehamilan akan bergeser karean
ukuran uterus juga membesar.
Kondisi yg mungkin terjadi pada solusio plasenta :Solutio
placenta dengan perdarahan keluar.Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi (haematoma retroplacenta)Solutio placenta
dengan perdarahan tersembunyi dan keluar.
Gejala Solusio PlacentaPerdarahan disertai nyeri.Perdarahan
mungkin hanya keluar sedikit.Palpasi sukar karena abdomen terus
menerus tegang dan adanya nyeri tekan.Fundus uteri lama-lama
menjadi naik.Rahim keras seperti papan.Anemi dan syockBeratnya
anemi dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya darah yang
keluar.Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus-menerus karena
isi rahim bertambah.Darah berwarna merah tua/kehitaman.Klasifikasi
Solusio Placneta :Grade 1, mild (10- 20% marginal separation)Tidak
ada perdarahan, atau sedikit perdarahan pervaginam (50%)Perdarahan
pervaginam moderate atau excessive (>1500 ml) tetapi mungkin
tersembunyi.Uterus tetanic.Kematian janin mungkin terjadi.Ibu
shock.Coagulopathy
Pemeriksaan DiagnostikTanda gejala klasik: 1. Perdarahan
pervaginam, 2. Uterus keras, 3. Kontraksi uterus, dan 4. Distress
fetusUltrasonography: Adanya retroplacental clotsPlacental
examination : Abrupsio plasenta yang luas pada plasenta bagian
maternal dapat terlihat saat persalinan.Penatalaksanaan Solusio
PlasentaPertahankan stabilisasi hemodynamic (Transfusion
therapy)Koreksi status koagulasiPersalinanJika fetus matur,
distress pada fetus, hemodinamik tidak stabil : lakukan persalinan
pervaginam.Jika fertus belum matur, obrupsio plasenta minimal :
observasi ketat ibu dan janin.Nursing InterventionKontrol input dan
output cairan.Vital signObservasi perdarahan (merah gelap atau
terang)IV lineBatasi VT (Vaginal Touche)Kolaborasi pemberian
analgesikEvaluasi TFUObserve tanda-tanda gangguan pembekuan
darahObservasi fetal distressMonitor saturasi oxygen dengan pulse
oxymetry.4. ABORTUSAdalah perdarahan dari uterus yang disertai
dengan keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi sebelum usia
kehamilan < 20-24 minggu dan atau berat < 500gr (janin tidak
dapat dipertahanakan).Penyebab :Nutrisi 12 MG, perdarahan tidak
banyak, bahaya perforasi > besar Infus oksitosin.Bila janin
sudah keluar, plasenta tertinggal Pengeluaran plasenta secara
digital Kerokan.ABORTUS INKOMPLETUS :Pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan < 20 minggu, dengan sisa yang tertinggal
dalam uterus.
Diagnosis :Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat
teraba dalam kavum uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa banyak
sekali, tak akan berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan
syok.
Terapi :Penanganan syok Infus NaCl/RL Transfusi Kerokan
Ergometrin IM.ABORTUS KOMPLETUS :Semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan (tidak ada bagaian plasenta yang tersisa di dalam
uterus)
Gejala :Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum tertutup,
uterus mengecil.
Penanganan :Bila anemis Sulfas Ferrosus.MISSED ABORTION
:Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg
Gejala :Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau setelah terapi.Gejala subyektif kehamilan menghilang,
mammae mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan (-)
Terapi :Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis
pasien. Jika < 12 Mg kuret, jika > 12 Mg infus oksitosin 10
IU/D5 500 cc atau Prostaglandin.ABORTUS HABITUALIS :Abortus spontan
yang terjadi 3x berturut-turut.
Etiologi :Abortus spontan, imunologik / kegagalan reaksi
terhadap antigen.
Penanganan :Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami
& istri, inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL (screening
syphilis), pemeriksaan KromosomPada Trimester 2 inkompeten serviks
cerclage.Tatalaksana tergantung etiologi.ABORTUS INFEKSIOSUS /
ABORTUS SEPTIK :Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi
traktus Genitalia.Abortus septik : abortus infeksiosus berat
disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau
peritoneum.
Gejala :Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam,
takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus membesar, lembek,
nyeri tekan, lekositosis.Bila sepsis : demam >>, menggigil,
Tekanan Darah