REPRESENTASI MAKNA IBU DALAM IKLAN KAMPANYE ...
Post on 22-Jan-2023
0 Views
Preview:
Transcript
REPRESENTASI MAKNA IBU DALAM IKLAN KAMPANYE POLITIK
(KAJIAN SEMIOTIKA IKLAN KAMPANYE POLITIK PILPRES 2014
ABURIZAL BAKRIE VERSI “UNTUK IBU” DI TVONE)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Yusrina Rahma Dewi
NIM: 1110051000121
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H./2014 M.
REPRESENTASI MAKNA IBU DALAM IKLAN KAMPANYE POLITIK
(KAJIAN SEMIOTIKA IKLAN KAMPANYE POLITIK PILPRES 2014
ABURIZAL BAKRIE VERSI “UNTUK IBU” DI TVONE)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Yusrina Rahma Dewi
NIM: 1110051000121
Pembimbing
Fita Fathurokhmah, M.Si
NIP: 19830610 200912 2 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H./2014 M.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juni 2014
Yusrina Rahma Dewi
i
ABSTRAK
YUSRINA RAHMA DEWI
Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik (Kajian Semiotika
Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie Versi “Untuk Ibu” di
tvOne)
Menjelang Pemilu 2014, sejumlah iklan dan pemberitaan seputar partai
politik mulai memanas. Seperti diketahui, sejumlah televisi di Indonesia dimiliki
oleh pentolan-pentolan partai politik sebagai peserta Pemilu 2014. Sebut saja
Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya dengan tvOne dan
ANTV. Dalam rentan waktu satu hari, Aburizal Bakrie berulang kali tampil dalam
iklan di tvOne. Iklan Aburizal Bakrie memiliki banyak versi iklan. Iklan
kampanye politik yang biasanya bermuatan hanya politik tetapi dalam salah satu
iklan kampanye politik Aburizal Bakrie terdapat iklan kampanye politik versi
“Untuk Ibu” yang menurut peneliti apa kaitannya makna ibu dengan perpolitikan.
Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana representasi
makna ibu dalam iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
“Untuk Ibu” di tvOne menurut semiotika Charles Sanders Pierce? Bagaimana ibu
direpresentasikan dalam iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” di tvOne?
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Berpendapat bahwa
alam semesta, secara epistemologis, adalah sebagai hasil konstruksi sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika model Charles
Sanders Pierce yang membagi tanda atas icon (ikon), indeks (indeks), dan symbol
(simbol). Subjek dalam penelitian ini adalah media elektronik tvOne. Sedangkan
yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah iklan kampanye politik pilpres
2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
Peneliti menggunakan teori semiotika model Charles Sanders Pierce yang
membagi tanda atas icon (ikon), indeks (indeks), dan symbol (simbol) dan Teori
Representasi Chriss Barker. Setelah melakukan penelitian, maka peneliti
mengambil kesimpulan bahwa iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal
Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne merepresentasikan makna menyambut hari ibu,
makna berterima kasih kepada ibu, makna bangga terhadap sosok ibu, makna
menghormati ibu, makna pengorbanan terbesar adalah pada ibu, makna surga di
telapak kaki ibu, Makna berbakti kepada ibu.
Keyword: Semiotika, Representasi, Iklan Politik
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamin atas segala nikmat Iman, Islam, Ikhsan, serta
kekuatan yang telah diberikan Allah subhanahuwata’ala sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Representasi Makna Ibu dalam Iklan
Kampanye Politik (Kajian Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne”) dengan baik. Shalawat beserta
salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu
‘alaihiwasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya
hingga akhir zaman, amin.
Dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Abah Harun Rosyid, Mamah Etty Sudiono, Adik tersayang Ahmad Zaki,
Muhammad Zaki, Muzaki, Kautsar Azhari dan Mas Irham Maulana. Kalian
adalah segalanya, penyemangat hidup, terbaik yang peneliti punya. Terima
kasih atas ketulusan cinta, ketenangan jiwa, serta doa-doa yang mengalir demi
kebaikan peneliti. Suatu kebanggan tersendiri bagi peneliti memiliki keluarga
terhebat seperti kalian Bah, Mah, Dek, Mas. Kebanggaan kalian adalah
kebahagiaan peneliti. Semoga Allah menjaga dan membalas kebaikan hati
kalian dengan Jannah yang penuh dengan kenikmatan
2. Dr. H. Arief Subhan selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Pembantu Dekan Bidang Akademik, Suparto M.Ed, Ph.D, Pembantu Dekan
iii
Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni M.Si, Pembantu Dekan Bidang
Kemahasiswaan Dr. Sunandar
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Rachmat Baihaky, MA yang
telah memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada di
kampus ini
4. Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus dosen
pembimbing skripsi Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si, yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan nilai akademis di kampus ini. Dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberikan pencerahan, motivasi,
memberikan saran, kritik, bantuan, dan arahan selama peneliti menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga Besar Ichsanuddin, keluarga Besar Sudiono, keluarga Besar Imron
Rosyadi. Lengkap rasanya memiliki keluarga seperti kalian
6. Seluruh dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam
7. Bapak, Ibu penjaga Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
8. Bapak, Ibu penjaga Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Seluruh pengurus ARB TEAM yang telah membantu dalam menyediakan
wadah bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Khususnya kepada Ibu
Nastiti, Bapak Syahdan, Bapak Rizal Malaranggeng, Bapak Heri Nugroho,
Dwi Danu Sugiarto dan Ibu Haifa.
iv
10. Seluruh rekan-rekan di tvOne yang telah banyak membantu, bersedia
diwawancarai peneliti sehingga peneliti mendapatkan informasi-informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Khususnya Ibu Sabrina sebagai HRD
tvOne yang telah menjembatani peneliti untuk melakukan penelitian dan
Praktek Kerja Lapangan di tvOne. Seluruh staff sensor edit dan quality control
tvOne khususnya Bapak Rofi. Seluruh staff Master Control Room tvOne
khususnya Bapak Guntur Adi Wijaya
11. Sahabat-sahabat terbaikku yaitu Lina, Inggrid, Maria, Zhasky, Ayyu Arnella,
Wulan Fauzyni, Syarifah Aini, Arista, Wulan Dewi, Sandy, Dwinoto, Septian.
Sukses selalu dalam mengejar mimpi kita masing-masing
12. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam D angkatan 2010, terima
kasih atas kebersamaannya selama kurang lebih empat tahun yang tidak akan
pernah peneliti lupakan
Wassalamu’alaikumWarohmatullahiwabarokatuh
Jakarta, 25 Juni 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................... 8
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 9
D. Metodologi Penelitian ............................................................. 10
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 16
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 17
BAB II Landasan Teoritis dan Kerangka Konsep
A. Teori Semiotika Charles Sanders Pierce ................................. 19
B. Teori Representasi Media Chris Barker .................................. 23
C. Konsep Iklan di Televisi ......................................................... 26
D. Konsep Iklan Politik ................................................................ 28
E. Konsep Kampanye Politik....................................................... 29
F. Konsep Media Massa: Televisi ............................................... 31
G. Konsep Ibu Menurut Ajaran Islam .......................................... 34
BAB III Gambaran Umum
A. Profil Aburizal Bakrie dan Keluarga....................................... 37
B. Profil TV One .......................................................................... 43
C. Gambaran Umum Iklan Aburizal Bakrie Versi “Untuk Ibu”.. 50
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” ......................................... 53
B. Analisis Representasi Makna Ibu dalam
Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
vi
“Untuk Ibu” ............................................................................. 101
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ............................................................................. 106
B. Saran ........................................................................................ 107
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 109
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...............................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan demokrasi di tanah air memasuki era baru yang
ditandai dengan kebangkitan para media strategis, image makers, dan
konsultan politik di belakang tim sukses kampanye para calon presiden.
Indonesia telah memasuki era “president for sale” dimana kemenangan
kandidat dalam pemilu akan sangat ditentukan oleh kepiawaian konsultan
politik dan biro iklan dalam menjual isu, image, dan janji-janji politisi yang
menjadi kliennya.1
Iklan politik merupakan penghubung dari sebuah partai politik. Iklan
politik sanggup menghubungkan partai politik dengan masyarakat, khususnya
calon pemilih. Selain merupakan kegiatan pemasaran, periklanan juga
merupakan kegiatan komunikasi. Dari segi komunikasi, rekayasa unsur pesan
sangat tergantung dari siapa khalayak sasaran yang dituju dan melalui media
apa iklan politik tersebut sebaiknya disosialisasikan.2
Dalam catatan sejarah politik, kampanye politik di televisi, baik
berupa iklan politik maupun bentuk lainnya di Indonesia tergolong baru, untuk
pertama kalinya iklan politik hadir pada tahun 2004. Jika kita perhatikan dari
awal pemilihan presiden secara langsung yang dimulai dari periode 2004,
iklan calon bukanlah sesuatu hal yang aneh. Iklan sang calon tersebut
merupakan pemandangan biasa menjelang pemilu atau pilpres.
1 Akhmad Danial, Iklam Politik TV, (Yogyakarta: LKis, 2009), h.4-5
2 Sumbo Tinarbuko, Iklan Politik dalam Realitas Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 2.
2
Iklan politik tidak ubahnya seperti komoditas komersial yang
berorientasi pada sentimen pasar, dalam politik maupun dalam komoditas
yang lain targetnya adalah pasar, pasar yang menjadi tujuan iklan politik tentu
saja pemilih dan pemilih adalah pembeli bagi komoditas komersial. Susunan
tersebut yang memungkinkan memiliki kesamaan dalam kerja marketing
politik maupun marketing nonpolitik. Iklan politik tidak hanya berorientasi
pada popularitas semata, menjadi populer adalah hal yang pasti terjadi dalam
iklan politik, namun modal populer bukanlah satu-satunya yang dicari dalam
pendulangan tingkat keterpilihan.
Dampak langsung pemasangan iklan politik di televisi terhadap
seorang kandidat tidak selalu bersifat linier kearah positif. Tetapi, mungkin
pula bisa kontraproduktif menjadi negatif, tergantung pada jenis, konten, dan
frekuensi intensitas iklan yang ditayangkan. Untuk itulah para marketer
dituntut peka terhadap isu sensitif khalayak. Iklan politik yang memiliki nilai
humanity disinyalir menjadi pemikat dominan.
Sejalan perkembangan perpolitikan Indonesia, ketika memasuki
kampanye pemilihan presiden selalu ada yang namanya persaingan yang
dikemas dalam kampanye. Seperti yang sudah diketahui bersama, semua
pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta pemilu 2009 yaitu Susilo
Bambang Yudhoyono–Boediono, Megawati Soekarno Putri–Prabowo
Subianto, dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto menggunakan jasa iklan
televisi, baik televisi dalam skala nasional maupun lokal.
Menjelang Pemilu 2014, sejumlah iklan dan pemberitaan seputar
partai politik mulai memanas. Tokoh partai pemilik televisi tertentu tidak
3
menyia-nyiakan medianya sebagai alat untuk mendongkrak elektabilitas
partai. Seperti diketahui, sejumlah televisi di Indonesia dimiliki oleh pentolan-
pentolan partai politik sebagai peserta Pemilu 2014. Sebut saja Surya Paloh
yang juga Ketua Umum Partai Nasional Demokrat dengan MetroTV, Hary
Tanoesoedibjo sebagai Cawapres Partai Hanura dengan MNC grup, Aburizal
Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya dengan tvOne dan
ANTV.3Tidak menutup kemungkinan mereka membangun media untuk
memuluskan kepentingannya dalam hal perpolitikan dan penyebaran ideologi
tertentu melalui media.
Menyambut pemilu tahun 2014, partai politik dan kandidat-kandidat
yang dicalonkan ataupun yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil
presiden berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk mendapatkan simpati
dan dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Begitu juga yang
dilakukan oleh Aburizal Bakrie. Sebelum masa kampanye dimulai, calon
presiden dari partai Golongan Karya ini sudah gencar melakukan kampanye
melalui iklan di televisi. Media massa tidak pernah lepas dari intervensi sang
pemilik modal yang notabene memiliki beragam kepentingan, salah satunya
yaitu kepentingan politik. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini kepentingan
media di Indonesia khususnya televisi lebih banyak dikuasai oleh orang-orang
politik.
Nama tvOne sudah tidak asing lagi di telinga. TvOne yang bergerak
dalam dunia politik ini mampu tampil berani menguliti secara terbuka dan
menyajikan semua berita politik yang dekat dengan keseharian masyarakat,
3 Merdeka.com, artikel diakses pada 04 Desember 2013
4
mulai dari berita teroris, bom, korupsi dan berbagai macam berita yang
beredar di masyarakat akan dibeberkan tvOne secara terbuka. Kemunculan
tvOne yang sangat kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Dalam
berbagai acara, bahkan dengan sangat terbuka mengkritik pemerintah tanpa
ada perimbangan berita. Hal yang demikian itu sangat wajar mengingat
penguasa tvOne adalah seorang pengusaha kaya yang juga menjadi ketua
umum partai Golongan Karya yaitu Aburizal Bakrie.
Dalam rentan waktu satu hari, Aburizal Bakrie berulang kali tampil
dalam iklan di tvOne. Menurut data yang diperoleh Tempo dari Komisi
Penyiaran Indonesia, iklan Aburizal Bakrie tayang seratus empat puluh tiga
kali (143) di tvOne pada periode satu sampai tiga puluh (1-30) April. Adapun
pemberitaan yang sama pada periode empat sampai tiga puluh (4-30) April
2013 sebanyak Sembilan (9) kali.4
Iklan Aburizal Bakrie memiliki banyak versi iklan mulai dari versi
Aburizal Bakrie sahabat pedagang kecil, bagi Aburizal Bakrie rakyat adalah
tulang punggung Indonesia, pesan Aburizal Bakrie untuk siswa Indonesia
yang menceritakan bahwa ayahnya adalah seorang petani dan beliau hanya
lulus sekolah rakyat mampu mempunyai pegawai sepuluh ribu orang. Kalau
sekolah rakyat saja bisa, masa kalian yang sekolahnya di SMKN tidak bisa.
Pasti bisa, tidak ada yang tidak bisa kita capai kalau kita berani. Kita mesti
berani bermimpi dan kemudian berani melangkah. Berani berpikir berani
bermimpi berani bertindak.Versi iklan Aburizal Bakrie lainnya adalah pesan
Aburizal Bakrie untuk pemuda Indonesia menceritakan bahwa presiden kita
4 Tempo.co, artikel diakses pada 28 Januari 2014
5
ini sudah enam. Semua presiden meninggalkan sesuatu yang baik bagi bangsa
ini. Presiden Soekarno mempersatukan Indonesia. Presiden Soeharto
memajukan ekonomi Indonesia. Presiden Habibie, Gusdur, Megawati presiden
SBY memberikan image Indonesia yang baik di dunia internasional. Apakah
semua presiden itu semua sudah berhasil? Tentu jawabannya belum tetapi
mereka sudah mencoba untuk bangsa ini. Kalian adalah generasi emas
Indonesia yang pada seratus tahun Indonesia merdeka, dua ribu empat puluh
lima kalian lah pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia segala bidang. Selain
iklan tersebut diatas masih banyak lagi iklan-iklan kampanye politik Aburizal
Bakrie di tvOne. Tetapi menurut peneliti ada satu versi iklan Aburizal Bakrie
yang menarik untuk diteliti yaitu iklan Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”
menceritakan bahwa ibunya meninggal dunia tahun lalu. Aburizal Bakrie
sangat menghormati ibu juga sangat menghormati ayahnya. Tetapi Aburizal
Bakrie tahu pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu, pada ibu-ibu yang
memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga. Aburizal Bakrie
berharap kalian berterimakasih kepada ibu apalagi Surga ditelapak kaki ibu.
Berbakti kepada orang tua, berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup yang
tertinggi. Jangan sia-siakan harapan mereka. Gantungkan cita-citamu setinggi
langit. Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian iklan politik
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” karena ternyata sosok Aburizal Bakrie
sangat mengakui dan menyadari bahwa peran ibu dalam mensukseskan anak
sangat berarti. Dan peneliti ingin melihat pesan apa yang ingin disampaikan
Aburizal Bakrie kepada penonton tvOne mengenai iklan politik versi “Untuk
Ibu” tersebut. Selain itu yang membuat peneliti tertarik, iklan kampanye
6
politik yang biasanya bermuatan hanya politik tetapi dalam salah satu iklan
kampanye politik Aburizal Bakrie ini terdapat iklan kampanye politik versi
“Untuk Ibu” yang menurut peneliti apa kaitannya makna ibu dengan
perpolitikan.
Untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam iklan Aburizal
Bakrie tersebut, diperlukan komunikasi yang senantiasa terjadi dengan
perantaraan tanda dan semiotikalah pendekatan yang paling berperan dalam
kajian komunikasi tanda. Tanda yang digunakan merupakan representasi dari
realitas (makna) yang harus digali dan dipahami sebagai bentuk komunikasi.
Dengan sarana tanda manusia berpikir karena tanpa tanda kita tidak dapat
berkomunikasi. Semiotik model Charles Sanders Pierce dalam melihat
produksi makna sangat memperhatikan antara interpertan pesan (dalam hal ini
khalayak), objek (produsen pesan) dan tanda (pesan atau iklan itu sendiri).
Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan
segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan
tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang
menggunakannya. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,
konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang
tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Karena sistem tanda
sifatnya sangat kontekstual dan bergantung pada penggunaan tanda tersebut.
Pemikiran penggunaan tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai
kontruksi sosial di mana pengguna tanda tersebut berbeda.5
5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: kencana, 2006), h. 263-
264.
7
Untuk mengkaji iklan dalam perspektif semiotika, kita bisa
mengkajinya lewat sistem tanda dalam iklan. Iklan menggunakan sistem tanda
yang terdiri atas lambang, baik yang verbal maupun yang berupa ikon. Iklan
juga menggunakan tiruan indeks, terutama dalam iklan radio, televisi, dan
film.6
Representasi adalah pembuatan makna. Apa yang direpresentasikan
media merupakan makna dari apa yang terjadi di dunia nyata, salah satu cara
untuk mengerti dunia nyata. Istilah representasi menunjuk pada bagaiamana
seseorang, kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkaan dalam
pemberitaan. Dalam melihat representasi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, pertama apakah seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut
ditampilkan sebagaimana mestinya, yaitu apakah seseorang, kelompok, atau
gagasan itu diberitakan apa adanya atau diburukkan. Kedua adalah bagaimana
representasi tersebut ditampilkan. Melalui kata, kalimat, aksentuasi seperti apa
seseorang, kelompok, atau gagasan ditampilkan dalam pemberitaan kepada
khalayak.7
Dari latar belakang masalah tersebut maka peneliti akan meneliti judul
“Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik (Kajian
Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
“Untuk Ibu” di tvOne”). Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti untuk
mengangkat judul tersebut dikarenakan iklan-iklan kampanye politik yang
dilakukan oleh Aburizal Bakrie salah satu pengiklan terbesar di televisi. Iklan-
iklan tersebut dikemas dengan berbagai versi yang layak untuk diteliti.
6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2004), h. 116.
7 John Fiske, Television Culture, ( London and New York: Routledge, 1987), h. 86.
8
Aburizal Bakrie juga merupakan salah satu politisi yang ikut sebagai calon
presiden 2014 dengan menggunakan iklan sebagai sarana kampanye politik.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Mengingat beragamnya versi iklan kampanye politik Aburizal
Bakrie yaitu Aburizal Bakrie sahabat pedagang kecil, pesan Aburizal
Bakrie untuk siswa Indonesia, pesan Aburizal Bakrie untuk pemuda
Indonesia, penelitian membatasi pada masalah iklan kampanye politik
pilpres 2014 Aburizal Bakrie yang ditayangkan di tvOne, dengan
mengambil satu versi “Untuk Ibu”, masalah yang akan diteliti makna tanda
dari iklan politik Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Penelitian ini terdiri
dari dua puluh satu (21) scene dalam iklan kampanye politik pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :
a. Bagaimana representasi makna ibu dalam iklan kampanye politik
pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne menurut
semiotika Charles Sanders Pierce?
b. Bagaimana ibu direpresentasikan dalam iklan kampanye politik pilpres
2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne?
9
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan Batasan dan Rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan :
a. Untuk mengetahui representasi makna ibu dalam iklan kampanye
politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne
menurut semiotika Charles Sanders Pierce
b. Untuk mengetahui ibu direpresentasikan dalam iklan kampanye
politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi
pengembangan khazanah pengetahuan dan keilmuan khususnya
dibidang ilmu komunikasi khususnya kajian analisis semiotika iklan di
televisi. Bahwa semiotika yang merupakan ilmu yang mempelajari
makna tertentu yang terkandung dalam sebuah tanda. Maka
diharapkan pembaca skripsi ini dapat memahami ilmu semiotika
dengan lebih mendalam.
b. Manfaat Praktis
Penelitian diharapkan bermanfaat bagi praktisi media bahwa
iklan memiliki makna bagi penonton televisi. Maka diharapkan
praktisi media dalam membuat tayangan iklan harus memerhatikan
konten makna agar iklan tersebut memberi manfaat positif bagi
penonton.
10
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma
penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan
bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian
sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Paradigma
konstruktivis berpendapat bahwa alam semesta, secara epistemologis,
adalah sebagai hasil konstruksi sosial.8
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita
sendiri. Von Glasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu
tiruan dari kenyataan (realitas). Pengetahuan bukanlah gambaran dari
dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari
suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Seseorang
membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang
diperlukan untuk pengetahuan. Maka, pengetahuan bukanlah tentang dunia
lepas dari pengamat tetapi merupakan ciptaan manusia yang di
konstruksikan dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses
pembentukan ini berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan
reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru. Secara sederhana
8 Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, (Bandung: Garsindo, 2008 ), h. 59.
11
konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita itu merupakan
konstruksi (bentukan) dari yang mengetahui sesuatu.9
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.10
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh informasi mengenai
representasi makna ibu dalam iklan kampanye politik pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne. Selain itu, dengan pendekatan
kualitatif diharapkan dapat diungkapkan makna yang terkandung dalam
iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di
tvOne.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika model
Charles Sanders Pierce yang membagi tanda atas icon (ikon), indeks
(indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah hubungan antara tanda dan
objek atau acuan yang bersifat kemiripan, indeks adalah tanda yang
menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang
bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung
9Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan,(Jakarta: Pustaka Filsafat,
2002), h. 18. 10
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), h. 6.
12
mengacu pada kenyataan, dan simbol adalah tanda yang menunjukan
hubungan alamiah antara penanda dengan pertandanya.11
Metode penelitian
adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
Secara lebih luas lagi Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian
adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data-data yang valid, dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.12
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah media elektronik tvOne.
Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah iklan
kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” tayang
pada bulan Desember tahun 2013 di tvOne.
5. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan:
a. Observasi non partisipan
Observasi non partisipan adalah dimana observer tidak ikut di
dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah
berkedudukan selaku pengamat. Di dalam hal ini observer hanya
bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun ke
lapangan.13
Jenis observasi ini, observer tidak melibatkan diri ke dalam
observee hanya pengamatan dilakukan secara sepintas pada saat
11
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 41 -42. 12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2009) h. 6. 13
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 106.
13
tertentu kegiatan observeenya. Pengamatan tidak terlibat ini, hanya
mendapatkan gambaran obyeknya sejauh penglihatan dan terlepas pada
saat tertentu tersebut, tidak dapat merasakan keadaan sesungguhnya
terjadi pada observernya.14
Pengumpulan data dengan observasi non partisipan dengan cara
peneliti hanya terjun ke lapangan mengamati tanpa terlibat langsung
dalam produksi iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu”. Peneliti mengamati tempat atau lokasi, iklan
kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”
dalam televisi, waktu, konten iklan tersebut.
b. Wawancara Mendalam
Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara
(interview guide) pada umumnya dimaksudkan untuk kepentingan
wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada
persoalan-persoalan yang menjadi pokok dari minat penelitian.
Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang
mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa
yang ingin didapatkan informan yang nanti dapat dikembangkan
dengan memerhatikan perkembangan, konteks, dan situasi
wawancara.15
Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini, peneliti
melakukan wawancara mendalam dengan ARB TEAM yang membuat
iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”
14
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.
66. 15
Pawito, Ph.D, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKis, 2008), h. 133.
14
yaitu Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Syahdan sebagai
media relations ARB TEAM, Heri Nugroho sebagai editor, camera
person ARB TEAM, Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person,
library ARB TEAM. Peneliti juga mewawancarai media elektronik
tvOne pada bagian quality control yaitu Rofi sebagai staff quality
control tvOne dan master control room yaitu Guntur Adi Wijaya
sebagai supervisor master control room tvOne.
Teknik wawancara digunakan untuk mengungkapkan data
tentang iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
“Untuk Ibu” di tvOne.
c. Dokumentasi
Menurut KBBI dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan
bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan
bahan referensi lain.16
Teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen. Adapun dokumen yang peneliti peroleh dari buku bacaan,
kepustakaan, foto-foto, internet, gambar cetak iklan kampanye politik
pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
6. Teknik Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data dengan menganalisis iklan
kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” dengan
menganalisis elemen video dan elemen audio. Penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan teori semiotika model Charles Sanders Pierce yang
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia
15
membagi tanda atas icon (ikon), indeks (indeks), dan symbol (simbol).
Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat
kemiripan, indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan
alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan
sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan, dan
simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda
dengan pertandanya.17
Data yang berupa ikon, indeks, dan simbol pada iklan Aburizal
Bakrie tersebut dianalisis menggunakan teori representasi media. Teknik
analisis tanda pada ikon yang dianalisis adalah gambar dan foto dianalisis
persamaan dan kemiripan dengan tema iklan, tanda indeks dianalisis
hubungan sebab akibat dan keterkaitan dan tanda simbol peneliti
menganalisis kata-kata, isyarat.
7. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kantor pusat tvOne Jalan Rawa Terate II
No.2 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur 13260, Indonesia.
Penelitian juga dilakukan di kantor pusat ARB TEAM wisma
proklamasi, Jalan Raya Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta Pusat,
Indonesia.
Kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal penelitian
serta surat izin penelitian, yaitu pada bulan Februari 2014 sampai bulan
Juni 2014.
17
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 41-42.
16
1. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan penelitian ini adalah CeQDA ( Center for
Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk pemetaan posisi akademik
perkembangan penelitian terkait kajian semiotika terhadap iklan. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
“Ideologi dalam konteks komunikasi politik (kajian semiotik terhadap
iklan Nasional Demokrat versi “Himne),” oleh Jurnal Komunikasi Universitas
Tarumanegara, Tahun 2011. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada berbagai komunikasi politik yang terkandung
dalam iklan Nasional Demokrat versi “Himne” tersebut, yang dalam semiotik
Roland Barthes disebut sebagai mitos politik. Lewat tanda-tanda yang ada
didalam iklan bisa diartikan sebagai komunikasi untuk mengumpulkan
kekuasaan politik dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia bergabung
dalam Nasional Demokrat dan bendera merah putih secara bersamaan.
Analisis Semiotika Terhadap Iklan “Hidup Adalah Perbuatan”
Soetrisno Bachir,” oleh Selly Nurmaya Sari, Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini mendapatkan data bahwa Partai Amanat Nasional menggunakan
teori pencitraan Mirror Image yang dilakukan oleh Soetrisno Bachir selaku
Ketua Umum Partai Amanat Nasional dalam iklan versi “Hidup Adalah
Perbuatan”. Yang mana citra yang didapat Soetrisno Bachir akan berimbas
17
langsung terhadap citra partai. Dengan memperkenalkan Soetrisno Bachir
sebagai Ketua Umum partai yang hangat, senang membantu sesama,
berwawasan luas serta merangkul semua golongan. Dalam iklan ini pun
Sotrisno Bachir selalu tampil dengan mengenakan kemeja berwarna biru,
diharapkan kepekaan masyarakat ketika melihat warna biru langsung teringat
akan warna Partai Amanat Nasional.18
“Analisis semiotika iklan kampanye politik Prabowo Subianto,” oleh
Puga Hilal Bayhaqie, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Konsentrasi
Jurnalistik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kesimpulan
dari penelitian ini bahwa tayangan iklan tersebut mampu membawa dampak
yang positif bagi pencitraan Prabowo Subianto juga Partai Gerindra, sebagai
pengusung figure Prabowo Subianto menjadi bakal calon Presiden Republik
Indonesia. Meski pada saat itu usia Partai Gerindra belum genap satu tahun,
namun popularitas partai berlambang Garuda tersebut mampu mengimbangi
partai-partai lain yang telah ada.19
F. Sistematika Penulisan
Berdasarkan penelitian diatas, maka sistematika penulisan dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, membahas latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,
18
Selly Nurmaya Sari, Analisis Semiotika Terhadap Iklan “Hidup Adalah Perbuatan”
Soetrisno Bachir, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009). 19
Puga Hilal Bayhaqie, Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik Prabowo Subianto,
(Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010).
18
metodologi penelitian terdiri dari: paradigma penelitian,
pendekatan penelitian, metode penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, waktu
dan tempat penelitian, pedoman penulisan. Tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
Pada bab ini, memuat tinjauan tentang teori semiotika Charles
Sanders Pierce, teori representasi media Chris Barker, konsep iklan
di Televisi, konsep iklan politik, konsep kampanye politik, konsep
media massa: televisi, konsep ibu menurut ajaran Islam.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini, memuat tentang Profil Aburizal Bakrie dan keluarga,
profil tvOne, gambaran Umum Iklan Aburizal Bakrie versi “Untuk
Ibu”
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Pada bab ini, memuat tentang Analisis Semiotika Iklan Kampanye
Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”, Analisis
representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres
2014 Aburizal Bakrie versi “ Untuk Ibu”
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, memuat tentang Kesimpulan dan Saran-saran
19
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
A. Teori Semiotika Charles Sanders Pierce
Ferdinand de Saussure dan Charles S. Pierce adalah pendiri teori dan
praktik semiotika kontemporer. Gagasan-gagasan mereka selain membentuk
kerangka dasar untuk mendeskripsikan dan megklasifikasikan tanda, juga
menerapkan semiotik pada studi sistem pengetahuan dan budaya.1
Signifer dan Signifed. Yang cukup penting dalam upaya menangkap
hal pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa
itu adalah suatu sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian,
yakni signifier (penanda) dan signified (petanda).
Form dan Content. Saussure membandingkan form dan content dengan
permainan catur. Dalam permainan catur, papan dan biji catur itu tidak terlalu
penting. Yang penting adalah fungsinya yang dibatasi, aturan-aturan
permainannya. Jadi, bahasa berisi sistem nilai, bukan koleksi unsur yang
ditentukan oleh materi, tetapi sistem itu ditentukan oleh perbedaannya.
Langue dan Parole. Jika langue mempunyai objek studi sistem atau
tanda atau kode, maka parole adalah living speech, yaitu bahasa yang hidup
atau bahasa sebagaimana terlihat dalam penggunaannya.
Synchronic dan Diachronic. Menurut Saussure, linguistik harus
memperhatikan sinkronis sebelum menghiraukan diakronis. Sinkronis
mempelajari bahasa tanpa mempersoalkan urutan waktu. Diakronis adalah
1 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 30.
20
“menelusuri waktu”. Jadi, studi diakronis deskripsi tentang perkembangan
sejarah (melalui waktu).
Syntagmatic dan Associative. satu lagi struktur bahasa yang dibahas
dalam konsepsi dasar Saussure tentang sistem pembedaan di antara tanda-
tanda adalah mengenai Syntagmatic dan Associative atau antara sintagmatik
dan paradigmatik. Hubungan-hubungan ini terdapat pada kata-kata sebagai
rangkaian bunyi-bunyi maupun kata-kata sebagai konsep.
Dalam konsep Roland Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki
makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang
melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah sumbangan Barthes yang
sangat berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti pada
penandaan dalam tataran denotatif.2
Semiotik secara umum adalah studi tanda. Charles Sanders Pierce
(1839 – 1914), dikenal sebagai bapak semiotik Amerika, mengembangkan
suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sesuatu yang
ditafsirkan atau digunakan sebagai tanda di dalam usaha untuk
menggolongkan banyak jenis tanda yang berbeda yang digunakan
masyarakat.3
Teori Pierce memiliki makna yang terkandung terhadap sifat objeknya.
Teori Pierce dapat menguraikan makna yang terdapat dalam tanda suatu objek,
baik itu dari ikon, indeks, simbol.
Pierce telah menciptakan teori umum untuk tanda-tanda. Pierce
menghendaki agar teorinya yang bersifat umum ini dapat diterapkan pada
2 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 43-63.
3 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 110
21
segala macam tanda. Semiotika Pierce terasa lebih jelas dan efektif dalam
karya umberto eco (italia). Dalam dua karyanya tahun 1972 dan 1976, konsep-
konsep Pierce digunakan untuk penelitian di berbagai bidang, seperti
arsitektur, musik, teater, iklan, kebudayaan dan lain-lain.
Menurut Pierce makna tanda yang sebenarnya adalah mengemukakan
sesuatu. Pierce menyebutkan representamen. Apa yang dikemukakan oleh
tanda, apa yang diacunya, yang ditunjuknya, disebut objek. Jadi suatu tanda
mengacu pada suatu acuan, dan representasi dapat terlaksana berkat bantuan
suatu kode. Kode adalah suatu sistem peraturan. Misalnya tanda lalu lintas
hanya dimengerti oleh orang yang mengenal sistem rambu lalu lintas. Ini
berarti bahwa setelah tanda dihubungkan dengan acuan, lalu tanda
berkembang suatu tanda baru yang disebut interpretant.
Pierce melihat tanda dalam model triadic: tiga titik pada sebuah segitiga
Gambar: Model Segitiga Makna Charles Sanders Pierce
Sign
Interpretant Object
Sumber: Alex Sobur, Analis Teks Media, 2001, h. 115.
Tanda (representamen) mengacu kepada sesuatu di luar dirinya: objek.
lantas dimengerti oleh seseorang, dan ini menimbulkan efek dalam jiwa
pemakainya: interpretan.
Representamen, objek, dan interpretan saling berhubungan satu sama
lain dan masing-masingnya hanya dapat dimengerti dalam term hubungannya
dengan yang lain. Proses ini oleh Pierce disebut dengan semiosi. Menurutnya,
22
proses ini tak berhingga, sebab represantamen pada tanda tingkat pertama
akan menjadi interpretan pada tingkat kedua, begitu seterusnya (kata Pierce,
“… series of successive interpretans ad infinitum”). Oleh karena itu, proses
semiosis bagi Pierce hanya dapat ”di interupsi”, tetapi tak akan pernah bisa di
akhiri.4
Dalam hubungan dengan objeknya Charles Sanders Pierce (1839-
1914) yang membagi tanda atas icon (ikon), indeks (indeks), dan symbol
(simbol). Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang
bersifat kemiripan, indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan
alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab
akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan, dan simbol adalah
tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan
pertandanya.5
Charles Sanders Pierce membagi tanda dan cara kerjanya ke dalam
tiga kategori sebagaimana tampak pada Tabel 1.
Tabel 1: Jenis Tanda dan Cara Kerjanya
Jenis Tanda Ditandai dengan Contoh Proses Kerja
Ikon - Persamaan
(kesamaan)
- Kemiripan
Gambar, foto,
patung
- Dilihat
Indeks - Hubungan sebab-
akibat
- Keterkaitan
- Asap api
- Gejala
penyakit
- Diperkirakan
Simbol - Konvensi atau
- Kesepakatan Sosial
- Kata-kata,
isyarat
- Dipelajari
4 Terjemahan Winfried Noth, Handbook of Semiotics, 1990, h. 43.
5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 41-42.
23
B. Teori Representasi Media Chris Barker
Studi budaya (cultural studies) terpusat pada pertanyaan tentang
representasi, yaitu bagaimana dunia ini dikonstruksi dan direpresentasikan
secara sosial kepada dan oleh kita. Unsur utama studi budaya dapat dipahami
sebagai praktik pemaknaan representasi yang menghendaki penyelidikan
tentang cara dihasilkannya makna pada beragam konteks. Representasi
melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku, majalah, dan program
televisi.6
Istilah representasi itu sendiri menunjuk pada bagaimana seseorang,
satu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam produk
media. Pertama, apakah seseorang atau kelompok atau gagasan tersebut
ditampilkan sebagaimana mestinya. Kata „semestinya‟ ini mengacu pada
apakah seseorang atau kelompok itu diberitakan apa adanya atau diburukkan
penggambaran yang tampil bisa jadi adalah penggambaran yang buruk dan
cenderung memarjinalkan seseorang atau kelompok tertentu. Kedua,
bagaimanakah representasi itu ditampilkan, hal tersebut bisa diketahui melalui
penggunaan kata, kalimat, aksentuasi.7
Persoalan utama dalam representasi adalah bagaimana realitas atau
objek tersebut ditampilkan? Ketika ada kecelakaan, peristiwa pemboman di
depan Kedutaan besar, bagaimana peristiwa ini ditampilkan? Menurut John
Fiske, saat menampilkan objek, peristiwa, gagasaan, kelompok, atau seseorang
paling tidak ada tiga proses yang dihadapi oleh wartawan.8 Pada level
6 Chris Barker, Cultural Studies (Terj. Nurhadi, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004), h 9.
7 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKis, 2001), h.
113. 8 John Fiske, Television Culture, ( London and New York: Routledge, 1987), h. 5-6.
24
pertama, adalah peristiwa yang ditandakan (encode) sebagai realitas.
Bagaimana peristiwa itu dikonstruksi sebagai realitas oleh wartawan atau
media. Dalam bahasa gambar (terutama televisi) ini umumnya berhubungan
dengan aspek seperti pakaian, lingkungan, ucapan, dan ekspresi. Di sini,
realitas selalu siap ditandakan, ketika kita menganggap dan mengkonstruksi
peristiwa tersebut sebagai sebuah realitas. Misalnya, pengeboman kita anggap
sebagai realitas ditandakan dengan adanya suara bom, transkrip wawancara
dengan orang yang mengetahuinya atau saksi mata, pernyataan pers atau dari
pihak kepolisian mengenai terjadinya peristiwa tersebut. Pada level kedua,
ketika kita memandang sesuatu sebagai realitas, pertanyaan berikutnya adalah
bagaimana realitas itu digambarkan. Di sini, kita menggunakan perangkat
secara teknis. Dalam bahasa tulis, alat teknis itu adalah kata, kalimat atau
proposisi, grafik, dan sebagainya. Dalam bahasa gambar atau televisi, alat itu
berupa kamera, pencahayaan, editing, atau musik. Pemakaian kata-kata,
kalimat, atau proposisi tertentu, misalnya, membawa makna tertentu ketika
diterima oleh khalayak. Peristiwa pengeboman Kedutaan besar Filiphina
tersebut dapat ditandakan kembali dengan kata-kata, kalimat, atau proposisi
tertentu. Pada level ketiga, bagaimana peristiwa tersebut diorganisir ke dalam
konvensi-konvensi yang diterima secara ideologis. Bagaimana kode-kode
representasi dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam koherensi sosial
seperti kelas sosial, atau kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat
(patriarki, materialisme, kapitalisme, dan sebagainya). Menurut Fiske, ketika
kita melakukan representasi tidak bisa dihindari kemungkinan menggunakan
ideologi tersebut. Misalnya, ada peristiwa pemerkosaan, bagaimana peristiwa
25
tersebut digambarkan? Dalam ideologi yang dipenuhi ideologi patriarkal, kode
representasi yang muncul itu, misalnya, digambarkan dengan tanda posisi laki-
laki yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Atau dalam peristiwa demonstrasi,
ideologi kelas sosial yang menyatakan demonstrasi itu diakibatkan oleh kelas
bawah. Kita akan mendapati kode representasional berupa kata atau kalimat
tertentu yang menggambarkan pihak buruh sebagai pihak yang salah. Di sini,
kepercayaan sosial itu sering kali diterima sebagai common sense, yang
diterima tanpa banyak dipertanyakan. Bagaimana ideologi tersebut meresap ke
dalam praktik kerja wartawan tanpa ia menyadarinya.9
Tabel 2: Proses Representasi Menurut John Fiske
Pertama Realitas
(Dalam bahasa tulis seperti dokumen, wawancara, transkrip,
dan sebagainya. Sedangkan dalam televisi seperti pakaian,
makeup, perilaku, gerak-gerik, ucapan, ekspresi, suara)
Kedua Representasi
(Elemen-elemen tadi ditandakan secara teknis, dalam bahasa
tulis seperti kata, proposisi, kalimat, foto, caption, grafik, dan
sebagainya. Sedangkan dalam televisi seperti kamera, tata
cahaya, editing, musik, dan sebagainya) Elemen-elemen
tersebut ditransmisikan ke dalam kode representasional yang
memasukkan di antaranya bagaimana objek digambarkan:
karakter, narasi, setting, dialog, dan sebagainya.
Ketiga Ideologi
Semua elemen diorganisasikan dalam koherensi dan kode-kode
ideologi, seperti individualisme, liberalisme, sosialisme,
patriarki, ras, kelas, materialisme, kapitalisme, dan sebagainya.
Sumber: John Fiske, Television Culture, London and New York, h. 5.
9 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKis, 2001), h.
114-115.
26
Representasi sebagai tindakan membangun realitas menimbulkan
kebutuhan untuk menyelidiki representasi dengan cara melihat bagaimana
makna tersebut terbentuk dari representasi tersebut. Barkers menjelaskan
bahwa ideologi beroperasi, salah satunya, melalui budaya popular. Common
sense atau akal sehat, lanjut Barker, adalah dasar bagi masyarakat untuk
mengatur kehidupan dan semua pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut. Dengan demikian, akal sehat menjadi ajang yang penting untuk
memperjuangkan ideologi, terutama karena akal sehat adalah wilayah yang
dianggap wajar, yang dijadikan pedoman untuk mengatur segala tingkah laku
masyarakat sehari-hari. Ideologi sering muncul sebagai sesuatu yang dianggap
masuk akal di dalam berbagai bentuk representasi sehingga tidak
mengherankan bila ideologi terselip dalam budaya popular yang memiliki
aturan tersendiri mengenai apa yang masuk akal dan tidak karena dengan akal
sehat tersebut, masyarakat mengatur pengalaman dan hidup mereka.
C. Konsep Iklan di Televisi
Secara sadar ataupun tidak sadar, setiap hari manusia terkena terpaan
iklan di berbagai kesempatan. Iklan menjadi media komunikasi yang dapat
dilihat kapan saja dalam keseharian hubungan antara produsen dan konsumen.
Beriklan merupakan pilihan utama produsen untuk memasarkan produknya,
karena sifat dari iklan adalah massal yaitu bisa menjangkau khalayak dengan
luas. Seperti yang dikatakan oleh Roderick White:
Advertising is an ideal tool for reaching large numbers of people
economically. (Periklanan secara ekonomis adalah cara yang ideal untuk
27
meraih banyak orang).10
Sedangkan definisi iklan menurut Sandage dan
Fryburger 1958, iklan adalah alat pendistribusian informasi yang terdiri dari
ide, service, dan produk untuk mendorong tindakan yang diinginkan oleh
pengiklan. Pada dasarnya peran dari iklan adalah untuk menjual barang,
khususnya pada iklan penjualan langsung (direct response ads). Tetapi
terkadang prosesnya tidak berlangsung secepat itu karena pembelian
dipengaruhi beberapa faktor seperti desain kemasan, harga, distribusi,
promosi, point of sale display material, referensi tentang produk, dan
prasangka konsumen (consumer prejudice).11
Televisi adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk beriklan.
Definisi dari iklan televisi menurut Charles J. Dirksen adalah pesan penjualan
yang disiarkan oleh pengiklan pada program yang telah disponsori selama jeda
break pada saat acara sedang berlangsung.12
Televisi sebagai medium iklan memiliki kekuatan tersendiri karena
menggunkan motion dan dramatic imagery. Dalam artikel Journal of
Advertising dikatakan bahwa iklan televisi lebih mampu menciptakan sikap
positif terhadap produk dibandingkan dengan iklan cetak.13
Iklan televisi memiliki dua komponen penting, yaitu: elemen audio
dan elemen video.
10
Roderick white, Advertising (Singapore: McGraw-Hill, 2000), h. 3. 11
Julita R. Gomez dan Lilia B. Arante, Advertising (Manila: National Book, 1990), h. 5 – 7. 12
Charles J. Dirknes dan Arthur Kroeger, Strategic Brand Management (New Jersey:
Prentice Hall, 1995), h. 478. 13
Sandra Moriarty, Creative Advertising (Singapore: Mc Graw Hill Book Company, 1990),
h.260.
28
1. Elemen Video
Elemen video pada iklan televisi adalah yang terlihat pada layar
televisi. Elemen video terbagi atas visual dan verbal. Bagian visual dalam
iklan umumnya mendominasi iklan karena elemen visual mampu menarik
perhatian audiens sekaligus menyampaikan ide, pesan, dan image.
2. Elemen Audio
Elemen audio televisi terdiri dari musik, narasi dan efek suara, atau
kombinasi dari keseluruhan elemen tersebut. Komposisi penggunaan
ketiganya berbeda pada tiap iklan karena harus disesuaikan dengan elemen
visualnya. Suara yang digunakan dalam iklan televisi bisa berbentuk direct
presentation, percakapan atau voice over.14
D. Konsep Iklan Politik
Bolland mendefinisikan iklan sebagai bentuk pembayaran yang
dilakukan untuk membeli tempat atau ruang dalam menyampaikan pesan-
pesan lembaga atau institusi dalam media. Karena itu iklan politik
didefinisikan “political advertising refers to the purchase and use of
advertising space, paid for at commercial rates, in order to transmit political
messages to a mass audience.”Media yang biasa digunakan iklan adalah
bioskop, billboard (balliho), surat kabar, radio, dan televisi. Melalui iklan
politik para calon bisa mengkomunikasikan pesan-pesannya, idenya,
programnya, kepada para calon pemilih.15
14
William Wells, Advertising Principles and Practice, (New Jersey: Pearson Education, 2003), h.
350. 15
Hafied Cangara, Komunikasi Politik konsep, teori, dan strategi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011), h. 280.
29
E. Konsep Kampanye Politik
Kegiatan komunikasi politik yang paling semarak dan melibatkan
banyak orang adalah kampanye politik. Kegiatan itu dilakukan menjelang
pemilihan, terutama pemilihan anggota legislative (parlemen) yang disebut
pemilihan umum (pemilu) atau pilihan raya. Selain pemilihan anggota
parlemen yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan jabatan-jabatan
politik, terutama pemilihan presiden, gubernur, dan bupati.
Kampanye politik merupakan sebuah bentuk komunikasi politik yang
terorganisasi dalam waktu tertentu. Kampanye politik dapat dilakukan oleh
seorang atau kelompok orang atau organisasi politik untuk memperoleh
dukungan politik dari rakyat. Kampanye politik merupakan salah satu agenda
dalam keseluruhan proses pemilu, pemilukada, pilpres yang memiliki
peraturan tersendiri yang didalamnya terdapat jadwal, tata caranya,
pengawasan dan sanksi-sanksi jika terjadi pelanggaran.
Dengan demikian, kampanye politik adalah kegiatan yang bersifat
formal dalam sebuah perebutan jabatan-jabatan politik tertentu. Dalam
kampanye politik, biasanya semua bentuk komunikasi politik dikembangkan
seperti agitasi politik, propaganda politik, public relations politik, dan retorika
politik. Namun, harus diingat bahwa di negara demokrasi (termasuk
Indonesia) penggunaan agitasi politik dan propaganda politik yang
mengabaikan nilai-nilai kebenaran, etika dan moral harus ditinggalkan.
Istilah kampanye berasal dari bahasa Inggris, yaitu campaign. Secara
umum kampanye diartikan sebagai suatu kegiatan komunikasi verbal dan
nonverbal secara persuasif. Rogers dan Storey (1987) menyatakan bahwa
30
kampanye merupakan serangkaian kegiatan komunikasi antar organisasi
dengan tujuan menciptakan dampak tertentu, terhadap sebagian besar
khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu. Sejalan dengan
itu, Leslie B. Snyder (2002) menulis bahwa kampanye komunikasi merupakan
aktivitas komunikasi yang terorganisasi secara langsung ditujukan kepada
khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan tertentu (Ruslan,1997:23).
Kampanye politik dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008:613), yaitu bahwa kampanye adalah kegiatan oleh organisasi
politik atau calon yang bersaing di parlemen dan sebagainya untuk
mendapatkan dukungan massa pemilih disuatu pemungutan suara.
Selanjutnya Arifin (2010:244) menguraikan bahwa kampanye politik
adalah bentuk aplikasi komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang,
sekelompok orang atau organisasi politik untuk membentuk dan membina
citra dan opini publik yang positif, agar terpilih dalam suatu pemilihan
dukungan opini publik, maka dengan sendirinya akan dapat diperoleh
dukungan politik dari rakyat dan dipilih dalam pemilu, pemilukada atau
pilpres. Pada umumnya kampanye politik diatur dengan peraturan tersendiri,
baik waktu, tata caranya, pengawasan dan sanksi-sanksinya, jika terjadi
pelanggaran oleh penyelenggara kampanye. Jadi, kampanye politik merupakan
kegiatan yang bersifat formal dalam sebuah perebutan “jabatan-jabatan
politik” tertentu.16
16
Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2011), h. 152 – 154.
31
F. Konsep Media Massa: Televisi
Media massa (mass media) adalah saluran-saluran atau cara
pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar,
video, CD-ROM, computer, TV, radio dan sebagainya. Dalam pengertian
umum, media massa adalah saluran komunikasi untuk mencapai khalayak
ramai. Dengan tersedianya begitu banyak media baik cetak maupun elektronik
yang dikonsumsi oleh individu sepanjang hidupnya, media ikut membentuk
bagaimana persepsi mengenai dunia terbentuk dalam sistem berpikir seorang
individu. Menurut Dennis McQuail, term media massa mengacu pada suatu
proses yang terorganisir untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi
secara terbuka dengan jarak tertentu kepada sejumlah besar khalayak dalam
waktu yang singkat. Secara khusus mengenai fungsi media massa itu sendiri
bagi setiap individu dirangkum secara tipologi yang disusun oleh Dennis
McQuail pada tahun 1972,17
yaitu:
1. Informasi
Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan
menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang
berkaitan dengan penentuan pilihan. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat
umum. Belajar, pendidikan diri sendiri. Memperoleh rasa damai melalui
penambahan pengetahuan
17
Denis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction, 4th
Edition, (London:
Sage, 2000), h. 10.
32
2. Identitas Pribadi
Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menemukan model
perilaku, mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media),
meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Intergrasi dan Interaksi Sosial
Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati
sosial), mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa
memiliki, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial,
memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga,
teman, dan masyarakat
4. Hiburan
Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai,
memperoleh kenikmatan jiwa dan estesis, mengisi waktu, penyaluran
emosi
Menurut pendapat Charles Wright, media dari segi sosial mempunyai
empat fungsi „klasik‟, yaitu: Sebagai pengawasan terhadap lingkungan,
korelasi antar bagian di dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya,
sebagai sarana sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai kepada generasi
selanjutnya, hiburan.
Selain empat fungsi sosial tersebut, media juga mempunyai fungsi
terhadap individu, diantaranya: Pengawasan atau pencarian informasi,
mengembangkan konsep diri, fasilitasi dalam hubungan sosial, substitusi
dalam hubungan sosial, membantu melegakan emosi, sarana pelarian dari
ketegangan dan keterasingan, bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
33
Media telah mengalami perubahan yang berkesinambungan dalam hal
teknologinya, dimulai dari lukisan di batu atau di goa-goa, sampai pada
bentuk digital yang semakin meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan efisiensi
dari proses transmisi pesan. Kita kini mengenal beberapa jenis media yang
paling popular dalam penggunaannya, diantaranya adalah: media cetak, media
siar, film, rekaman musik, dan internet. Namun, diantara jenis-jenis media
tersebut, yang paling memenuhi kriteria sebagai media massa adalah media
cetak dan media siar elektronik (radio dan televisi). Adapun kriteria media
massa tersebut adalah sebagai berikut:18
Distribusi pesan dalam skala besar,
alur transmisi pesan satu arah, hubungan asimetris antara source dengan
receiver, anonim dan tidak bersifat personal, content media yang
terstandarisasi.
Dalam konteks media massa, siaran melalui televisi merupakan cara
yang paling ampuh untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
khalayak dalam jumlah besar yang berada di tempat yang berbeda-beda.
Siaran televisi dipancarkan dengan gelombang radio melalui udara dan
ditangkap oleh receiver yang ada di setiap pesawat televisi. Kemudian,
gelombang radio tersebut diterjemahkan menjadi gambar dan suara yang
sinkron dan bergerak. Namun, transmisi gelombang radio melalui udara
terkadang rentan terhadap gangguan, khususnya terhadap gelombang yang
berfrekuensi tinggi atau gangguan cuaca. Contohnya kualitas di gambar
pesawat televisi menjadi buruk saat terjadi petir, hujan deras atau badai.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat kelemahan tersebut sudah
18
Denis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction, 4th
Edition, (London:
Sage, 2000), h. 25.
34
bisa diatasi, yaitu dengan transmisi dalam bentuk gelombang radio, atau
bahkan digital, melalui kabel. Inilah yang kita kenal dengan nama tv kabel.
Ada dua elemen pokok yang membuat siaran televisi begitu efektif
dalam menjangkau khalayaknya. Pertama, kemampuan televisi dalam
transmisi gambar dan suara yang sinkron dan bergerak, yang disebut Mcquail
sebagai „window on the world in realtime‟, melalui siaran televisi, sebuah
pertandingan sepak bola disuatu tempat bisa disiarkan secara langsung dan
ditonton banyak orang di seluruh belahan dunia pada saat yang bersamaan,
seolah-olah khalayak berada di stadion tempat pertandingan tersebut
berlangsung. Kedua, televisi membentuk kesan seolah-olah khalayak
berinteraksi langsung dengan gambar yang ada layar televisi. Sensasi seperti
itulah yang membuat transmisi pesan melalui televisi lebih menarik dan
atraktif dibandingkan medium-medium lainnya.
G. Konsep Ibu Menurut Ajaran Islam
“Ibu” dalam bahasa Al-Quran dinamai dengan umm. Dari akar kata
yang sama dibentuk kata imam (pemimpin) dan ummat. Kesemuanya
bermuara pada makna “yang dituju” atau “yang diteladani”, dalam arti
pandangan harus tertuju pada umat, pemimpin, dan ibu untuk diteladani. Umm
atau ibu melalui perhatiannya kepada anak serta keteladanannya, serta
perhatian anak kepadanya, dapat menciptakan pemimpin-pemimpin dan
bahkan dapat membina umat. Sebaliknya, jika yang melahirkan seorang anak
tidak berfungsi sebagai umm, maka umat akan hancur dan pemimpin (imam)
yang wajar untuk diteladani tidak akan lahir.
35
Agaknya ketika Al-Quran menempatkan kewajiban berbuat baik
kepada orang tua khususnya kepada ibu pada urutan kedua setelah kewajiban
taat kepada Allah, bukan hanya disebabkan karena ibu memikul beban yang
berat dalam mengandung, melahirkan, dan menyusukan anak. Tetapi juga
karena ibu dibebani tugas menciptakan pemimpin-pemimpin umat.
Fungsi dan peranan inilah yang menjadikannya sebagai umm atau ibu.
Dan demi suksesnya fungsi tersebut, Allah menganugerahkan kepada kaum
ibu struktur biologis dan ciri psikologis yang berbeda dengan kaum bapak.
Peranan ibu sebagai pendidik generasi bukanlah sesuatu yang mudah. Peranan
itu tidak dapat diremehkan atau dikesampingkan.
Oleh karena itu, sebagai anak kita berkewajiban mengingat jasa-jasa
ibu: seteguk ASI yang pernah kita minum, setetes keringat yang pernah
dicurahkannya, seuntai kalimat bimbingan yang pernah disampaikannya
kesemuanya itu tidak mungkin diimbangi atau terbalas, kita hanya dapat
bermohon: Rabbi irhamhuma kama rabbayani shaghira.19
Allah SWT
berfirman :
Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan
19
M. Quraish Shihab, Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan, (Bandung: Mizan,
2003), h. 258 – 260.
36
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan
kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada
anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.
37
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Aburizal Bakrie dan Keluarga
Achmad Bakrie, pria kelahiran Kalianda, Lampung, 1 Juni 1916, yang
pertama kali mendirikan kerajaan bisnisnya. Dimulai dengan didirikannya
Bakrie & Brothers General pada 10 Februari 1942, keluarga Bakrie resmi
berkiprah di dunia bisnis Indonesia. Achmad Bakrie berasal dari keluarga
petani kecil dan hanya mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Dasar.
Minat terhadap dunia usaha sudah ia tunjukkan sejak remaja. Achmad
Bakrie memulainya pada usia 20 tahun, dengan menjadi seorang pedagang
perantara untuk karet, lada, dan kopi, di daerah kelahirannya Kalianda,
Lampung. Ia kemudian bekerja pada NV Van Gorkom, sebuah perusahaan
dagang Belanda. Sebagai penjaja keliling, ia menjelajahi hampir seluruh
pelosok Sumatra Selatan.
Di sela kesibukannya pegawai di NV Van Gorkom, putra dari H.
Oesman Batin Timbangan ini rela menyisihkan waktu luangnya untuk
bersekolah dagang di Hendlesinstitut Schoevers (1937-1939). Setelah
memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang barang-barang dan
organisasi perusahaan, pada tahun 1941, Achmad Bakrie meninggalkan Van
Gorkom, dan kembali menekuni perdagangan karet, lada, dan kopi.
Setahun kemudian berdirilah Bakrie & Brothers General yang
bergerak dalam Machant and Commision Agent di teluk Betung, Lampung.
Semasa pendudukan Jepang, nama Bakrie & Brothers tidak boleh digunakan
38
karena berbau Barat. Bakrie kemudian memindahkan perusahaannya ke
Jakarta pada tahun 1943, melanjutkan usahanya dengan menggunakan nama
“Jasuma Shokai”. Ketika Jepang takluk pada Sekutu, kembali nama
perusahaan Bakrie & Brothers dimunculkan kembali.
Tahun 1952, Bakrie mengembangkan sayapnya dari pedagang
antarnegara, dengan merintis ekspor karet, lada, dan kopi ke Singapura. Hal
ini membuatnya menjadi salah satu eksportir terkemuka dari kalangan
pengusaha pribumi pada saat itu. Pada tahun 1957, Achmad Bakrie, merambah
dunia Industri, dengan membeli sebuah pabrik kawat dan kemudian
memperluas bisnisnya dengan mendirikan pabrik pipa baja, pabrik cor, logam,
dan pabrik karet.
Achmad Bakrie tutup usia pada 15 Februari 1988 di Tokyo. Ia tercatat
berhasil mendirikan satu kerajaan bisnis terkemuka di Indonesia, PT Bakrie &
Brothers Tbk. Kerajaan bisnis ini telah berkembang ke berbagai bidang usaha
seperti telekomunikasi, properti, industri pipa, pertambangan, investasi, serta
bisnis lainnya.
Selama lebih dari 40 tahun menggeluti bisnisnya, Bakrie didampingi
oleh istrinya yaitu Roosniah Bakrie.1Roosniah Bakrie lahir pada 17 Juni 1926
di Pangkalan Berandan, Sumatra Utara. Wanita yang terlahir dengan nama
Roosniah Nasution ini merupakan Putri dari pasangan H. Achmad Nasution
dan Hj. Halimatusa‟diah. Roosniah yang akrab disapa Roos ini menikah
dengan Achmad Bakrie pada 17 November 1945. Selama berumah tangga
dengan Achmad Bakrie, Roos banyak memberikan dukungan positif yang
1 Ali Azhar Akbar, Konspirasi di Balik Lumpur Lapindo: Dari Aktor Hingga Strategi
Kotor, (Jakarta, Galang Press, 2009), h. 51 - 52
39
diakui Achmad Bakrie banyak membantunya. Bahkan pengusaha asal
Lampung itu mengaku tidak salah pilih istri. ”saya senang, dan saya tidak
merasa salah pilih. Istri saya sangat membantu dan selalu mengoreksi
kepincangan-kepincangan dalam norma hidup, bukan dalam bidang usaha.”
Tutur Achmad Bakrie dalam buku “Achmad Bakrie: Sebuah Potret Kerja
Keras, Kejujuran, dan Keberhasilan. Dalam mendidik anak-anaknya yang
kelak menjadi penerus pimpinan kelompok usaha Bakrie, Roos dan Achmad
Bakrie mengajarkan keteladanan hidup harmonis dan saling menghormati.
Keteladanan ini yang menjadikan anak cucu mereka hormat. Bahkan wanita
yang dipanggil Andung ini selalu didengar dan dilaksanakan apa yang
diucapkannya oleh anak-anak dan cucu-cucunya. Anak sulungnya, Aburizal
Bakrie misalnya mengatakan, apapun yang dikatakan ibunya akan
dilaksanakan. “Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Kami di keluarga
diajarkan, apapun yang dikatakan ibunda, adalah titah, “kata Aburizal”.2
Pasangan yang dikaruniai empat orang anak, yakni Aburizal Bakrie,
Roosmania Kusmulyono, Nirwan D. Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie.
Setelah wafatnya Bakrie senior, panji Bakrie di dunia usaha dikendalikan oleh
Aburizal Bakrie yang dibantu adik-adiknya.
Aburizal Bakrie adalah anak sulung Atuk yang kemudian meneruskan
bisnis Grup Bakrie. Ada satu kenangan manis yang dialami Aburizal saat
ayahnya masih hidup. Ketika tahu Aburizal mengalami kerugian dalam
usahanya, sang ayah berkata, “saya senang kamu gagal. Kau harus tahu arti
kegagalan, agar nanti berhasil”.3
2Viva.co.id, artikel diakses pada 19 Februari 2014.
3 Floriberta Aning, 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh
yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20, (Yogyakarta: Narasi,2007), h. 30.
40
Aburizal Bakrie yang lahir di Jakarta pada 15 November 1946,
merupakan lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tahun 1973.
Sejak tahun 1972 Aburizal Bakrie telah bergelut di dunia bisnis sebagai
Asisten Dewan Direksi pada perusahaan keluarganya PT. Bakrie dan Brothers
Tbk.
Data diri Aburizal Bakrie adalah sebagai berikut:
Nama : Ir. H. Aburizal Bakrie
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 November 1946
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Ki Mangunsarkoro No.42, Menteng, Jakarta
Pendidikan : - SD, SLTP dan SMA di Jakarta (1958-1967)
- Departemen Elektro, Institut Teknologi
Bandung, lulus tahun 1973
Isteri : Taty Murnitriati
Anak : Anindya Nofyan Bakrie, Anindhita Anestya
Bakrie, Anindra Ardiansyah Bakrie
Profesi : Pengusaha, Politisi, Pejabat
41
Jabatan :
- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat KIB 2005-2009
- Meteri Koordinator Perekonomian KIB 2004-2005
Pekerjaan :
1992 – sekarang : Komisaris Utama Kelompok Usaha
Bakrie
1989 – 1992 : Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Coorporation
1988 – 1992 : Dirut PT. Bakrie & Brothers
1982 – 1988 : Wakil Dirut PT. Bakrie & Brothers
1974 – 1982 : Direktur PT. Bakrie & Brothers
1972 – 1974 : Ass. Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers
Organisasi :
2000 – 2005 : Anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia
1999 – 2009 : Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industri
Indonesia) Periode II
1996 – 1998 : Presiden, ASEAN Chamber of Commerce &
Industry
1996 – 1997 : International Councellor, Asia Society
1994 – 1999 : Ketua Umun KADIN periode I
1993 – 1998 : Anggota, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
periode II
1993 – 1995 : Anggota Dewan Penasehat, International Finance
Corporation
42
1993 – 1995 : Presiden ASEAN Bisnis Forum periode II
1991 – 1993 : Presiden ASEAN Bisnis Forum periode I
1989 – 1994 : Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia
1988 – 1993 : Wakil Ketua Umum, KADIN Bidang Industri dan
Industri Kecil
1985 – 1993 : Ketua Bidang Dana Persatuan Bulu Tangkis
Indonesia
1984 – Sekarang : Anggota Partai Golongan Karya
1984 – 1988 : Wakil Ketua, Asosiasi Kerjasama Bisnis Indonesia –
Australia
1977 – 1979 : Ketua Umum, HIMPI (Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia)
1976 – 1989 : Ketua Umum, Gabungan Pabrik Pipa Baja Seluruh
Indonesia
1975 : Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI
1973 – 1975 : Wakil Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI
Penghargaan:
1997 : Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year”
dari the ASEAN Business Forum
1995 : Penghargaan “Businessman of the Year” dari Harian
Republika
1986 : Penghargaan “The Outsanding Young People of the
World” dari the Junior Chamber of Commerce4
4 Ali Azhar Akbar, Konspirasi di Balik Lumpur Lapindo: Dari Aktor Hingga Strategi
Kotor, (Jakarta, Galang Press, 2009), h. 53 – 56.
43
B. Profil tvOne
4tvonenews.tv
Board of Director
tvonenews.tv
5
A. Ardiansyah Bakrie
Chief Executive Officer
Karni Ilyas
Editor in ChiefTotok Suryanto
Senior Vice Editor in Chief
Gunawan Wibisono
Chief Sales & Marketing Officer
Triharry D.Oetji
Chief Human Capital Officer
Tolop M. Samosir
Chief Finance Officer
44
• Warna Merah dan Putih melambangkan
kebanggan kami sebagai bangsa Indonesia
• Warna putih pada tulisan tvOne melambangkan
kejujuran kami dalam menyampaikan berita
dan warna merah sebagai latar belakang
melambangkan keberanian, membuat tvOne
menjadi terpercaya dan terdepan.
• Angka satu dalam bola dunia melambangkan
simbol persatuan untuk berkembang bersama
menjadi no 1 dengan semangat profesional
yang tinggi.
• Kalimat berbahasa Inggris “one” dan peta
dunia menunjukkan kesiapan tvOne dalam
kancah pertelevisian global dan merupakan
simbol berkembangnya tvOne dalam jaringan
informasi internasional yang dapat menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia yang ingin selalu
maju.
tvonenews.tv
7
Filosofi
14 Februari 2008, pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama
kalinya tvOne mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono, tvOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang
mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia.
tvOne secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke
atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat
sekitar melalui berbagai program News and Sports baik Nasional dan Internasional yang
dimilikinya.
Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori, NEWS, Current Affairs dan
SPORTS, tvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut
dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan
penyajian program.
tvonenews.tv
8
Corporate
45
Diawal tahun berdirinya, tvOne mempunyai Tag Line ” MEMANG
BEDA”, karena menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan
masyarakat dengan penyajian yang berbeda dan belum pernah ada
sebelumnya seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program
informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat
bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung
pada pagi hari dari studio luar tvOne. Program berita hardnews tvOne
dikemas dengan judul : Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar
Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga
disuguhkan oleh Kabar Petang.
Corporate
tvonenews.tv
9
Di ulang tahun ke-2, tag line tvOne menjadi ’TERDEPAN MENGABARKAN’ , sebagai
pembuktian dari hasil share dan rating kepemirsaan dalam kurun waktu 2 tahun
berjalan, tvOne selalu menjadi yang terdepan dalam menayangkan program-program
berita / informasi seperti BREAKING NEWS yang setiap saat secara langsung dapat
tayang, yang mana tidak dapat dilakukan oleh televisi lainnya. Beberapa program
unggulan Current Affairs ; Jakarta Lawyers Club, Suara Keadilan, Tokoh, Debat, Atas
Nama Rakyat, Janji Wakil Rakyat dll, mengupas dan membedah berbagai issue, fakta dan
data dengan berbagai kemasan penyajian yang menarik.
Program unggulan lain seperti ; Satu Jam Lebih Dekat, Ketemu Pepeng, Damai
Indonesiaku (religi), Bangkit Indonesiaku dll, ditayangkan untuk memberikan inspirasi
kepada pemirsa untuk terus maju, selalu berpikiran positif dan tanpa unsur membodohi.
Tidak Kalah penting, adalah program-program SPORTS pilihan : LIGA SPANYOL, WORLD
BOXING serta program program khusus lainnya berkaitan dengan hari besar Nasional,
Agenda Besar Negara & Lembaga Negara dan Hari Raya keagamaan yang senantiasa
ditunggu oleh pemirsa.
Corporate
tvonenews.tv
10
46
• Diusia yang ke-3, tvOne “GO INTERNATIONAL” dengan
membuat terobosan baru sebagai langkah inovatif untuk
terus berkembang dan mengepakkan sayap di kancah
Jaringan Informasi International dengan membuka kantor
biro di beberapa negara antara lain : Amerika Serikat,
Australia, Russia, Jerman, Timur Tengah dan Malaysia
sekaligus menjalin kerjasama dengan Televisi Berita
International CNN dan Al Jazeera.
Corporate
tvonenews.tv
11
Target segmen
pasar iklan di
Indonesia
biasanya
dibedakan
berdasarkan
anggaran
belanja rumah
tangga dan umur
Target tvOne adalah 15+ ABC1 20-
35. Sasaran pertama ditujukan
untuk kalangan dengan usia 20 –
35 tahun yang ingin maju dan
berkembang serta cinta
bangsanya, dinamis, progresif,
sourceful, mover dan shaker
dalam lingkungan komunitasnya,
selalu berpikir positif untuk
kemajuan. Disamping itu sebagai
sasaran keduanya, tvOne merujuk
pada remaja dan ibu rumah
tangga.
Segmentasi
tvonenews.tv
12
47
Achievement
2008Museum Rekor Dunia
Indonesia
Program Tayangan Berita yang
dibacakan langsung oleh 5 presenter
dari 4 Lokai berbeda dalam satu layar (
Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar )
"Kabar
Petang" tvOne
2009Museum Rekor Dunia
Indonesia
"Pemrakarsa Tebar Hewan Kurban 2009"
Pemotongan & Pendistribusian Hewan
Kurban Terbanyak 15.959 Ekor Kambing
& 589 Ekor Sapi dengan Perolehan
Donasi Sebesar 18 Milyar
tvOne
2009 Mahkamah Konstitusi RILembaga Pers Untuk Kategori Media
Masa ElektroniktvOne
2010 Dompet Dhuafa Tanggap Bencana tvOne
Program
Pembangunan
Sarana
Pendidikan
Korban
Bencana di
Indonesia
2010 Dompet Dhuafa Brave Journalist In Humanity Moh. Yassin
Liputan di
Kapal Mavi
Marmara
13
Achievement
2011Museum Rekor Dunia
Indonesia"Siaran Langsung Pada 33 Program
Selama 41 Jam Non-Stop"tvOne
2011Museum Rekor Dunia
Indonesia
"TV yang Menyiarkan Siaran Langsung
& Bersamaan Berita / Reportase dari 6
Negara ( Australia, Malaysia, Qatar,
Amerika, Jerman & Rusia )"
tvOne
2011Museum Rekor Dunia
Indonesia
Presenter Pada 33 Program Siaran
Langsung Selama 41 Jam Non Stop di
tvOne ( 23 - 24 Februari 2011 )
Tina Talisa
2011GML Performace
Consulting SPEX 2 AwardTop 10 Award Finalis tvOne
2011PMI ( Palang Merah
Indonesia )Donasi Berupa 1 ( Unit ) Mobil Donor
Darah Untuk PMItvOne
2011 Anugerah Adiwarta 2011 Televisi Nasional Dokumenter "Ujung Negeri"Eps : Cerita
Dokter Di
Perbatasan
2011 Mochtar Lubis Award 2011Laporan Mendalam Bagi Wartawan
Televisi
Bumi dan
Manusia Aditya
Heru Wardhana
Eps : Orang Laut
14
48
15
2012
International Documentary
Film Festival (IDFA) 2012 -
Dari Kedutaan Belanda
Juara Ke III dalam Documentary and
Features Festival The Beauty of West
Halmahera
"MUTUMANIKAM"Eps:Penutur
Terakhir
2012 Kementerian Pendidikan dan
KebudayaanAnugerah Peduli Pendidikan 2012 Ujung Negeri
Eps Menjangkau
Yang Tidak
Terjangkau
2012
Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia (AIMI) dan Aliansi
Jurnalis Independen (AJI)
2012
Perusahaan Media Pendukung ASI tvOne
2013SGS
Re-Sertifikasi Management Mutu
ISO 9001 : 2008tvOne
2013Presenter Talkshow Berita
Informasi FavoritPanasonic Gobel Awards Ke 16
Karni Ilyas
Pemred tvOne
2013 Talkshow & Informasi Favorit Panasonic Gobel Awards Ke 16 ILC tvOne
2013 Investigasi Favorit Panasonic Gobel Awards Ke 16 Telusur tvOne
Achievement
Jakarta & Sekitarnya
Bandung & Sekitarnya
Semarang & Sekitarnya
Yogyakarta/ Solo &
Sekitarnya
Surabaya & Sekitarnya
Medan & Sekitarnya
Makassar & Sekitarnya
Denpasar & Sekitarnya
Palembang & Sekitarnya
Malang / Batu & Sekitarnya
Kediri & Sekitarnya
Garut & Sekitarnya
Cirebon & Sekitarnya
Banjarmasin &Sekitarnya
Samarinda & Sekitarnya
Pontianak & Sekitarnya
Padang & Sekitarnya
Pekanbaru & Sekitarnya
Lampung & Sekitarnya
Manado & Sekitarnya
Batam & Sekitarnya
Sukabumi & Sekitarnya
Mataram & Sekitarnya
Sumedang & Sekitarnya
Palu & Sekitarnya
Ambon & Sekitarnya
Jayapura & Sekitarnya
Palangkaraya & Sekitarnya
Gorontalo & Sekitarnya
Tegal & Sekitarnya
Purwokerto & Sekitarnya
Coverage Area
tvonenews.tv
Total Populasi 161.868.997
16
49
• tvOne Untuk Negeri adalah sebuah gerakan “corporate social responsbility” tvone .
• Sejalan dengan tag line “Terdepan Mengabarkan”, maka tvOneUntuk Negeri juga berupaya untuk selalu dapat berdampingandengan tim liputan untuk menjadi yang “Terdepan Membantu” bagi yang membutuhkan.
• Diawali bencana Situ Gintung dan beberapa bencana lain menyusul; Gempa Jawa Barat, Gempa Sumatera Barat, BanjirWasior, Tsunami Mentawai, Erupsi Merapi, pemirsa tvOnemempercayakan tvOne Untuk Negeri untuk dapat menyalurkanbantuan mereka, baik pada tahap Tanggap Darurat maupunpada tahap Pemulihan/Recovery.
• tvOne Untuk Negeri membuka No.rekening khusus di BRI, BNI, BCA dan Bank Mandiri, untuk para Pemirsa dapatmenyalurkannya bantuannya untuk para korban.
• Selain bantuan untuk bencana, pemirsa tvOne melalui tvOneUntuk Negeri juga membantu untuk sesuatu yang berkaitandengan kepedulian berbangsa seperti : Koin untuk Prita, bantuan untuk TKW Indonesia di Arab (Darsem), bantuanuntuk WNI korban tsunami di Jepang, Operasi/PengobatanSousan, dll.
Corporate Social Responsibility
tvonenews.tv
17
Channel tvOne
tvonenews.tv
Informasi Frekuensi:
SATELIT PALAPA C2
FREKUENSI 4054SYMBOL RATE 5632
FEC 3/4POLARISASI HORIZONTAL
JAKARTA 53 UHF
BANDUNG 48 UHF
GARUT 32 UHF
CIREBON 52 UHF
TEGAL 49 UHF
SEMARANG 39 UHF
YOGYA / SOLO 38 UHF
PURWOKERTO 51 UHF
MALANG 54 UHF
KEDIRI 47 UHF
DENPASAR 41 UHF
MEDAN 37 UHF
PALEMBANG 40 UHF
BANJARMASIN 26 UHF
SAMARINDA 39 UHF
MAKASSAR 47 UHF
SURABAYA 52 UHF
MATARAM / LOMBOK 56 UHF
SUMEDANG 27 UHF
BATAM 27 UHF
PALU 23 UHF
LAMPUNG 52 UHF
PADANG 29 UHF
AMBON 22 UHF
JAYAPURA 42 UHF
PALANGKARAYA 23 UHF
PEKANBARU 38 UHF
PONTIANAK 25 UHF
MANADO 22 UHF
SUKABUMI 28 UHF
GORONTALO 40 UHF
18
50
MEDAN
Komp. Perumahan Tembakau Deli
Jl. Tembakau Deli 1 No. 4, Medan 20111
T/F 061 – 415 3068
SURABAYA
Jemursari Regency No. B-01, Surabaya
T/F 031 – 848 3478
MAKASSAR
Jl. Bontomene No. 12B
Kel. Bantabantaeng, Kec. Rappocini, Makassar
T/F 0411 – 875 427
YOGYAKARTA
Perumahan Timoho Regency
Jl. Kenari C4, Timoho, Yogyakarta
T/F 0274 – 551 165
MALAYSIA
16-3A 231 Tr. Apartment No. 231
Jl. Tun Razak, Kuala Lumpur 50450
T +603 2141 2443
Biro
tvonenews.tv
19
5
C. Gambaran Umum Iklan Aburizal Bakrie Versi “Untuk Ibu”
1. Sinopsis Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
“Untuk Ibu” di tvOne
Iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk
Ibu” memang dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember
2013. Terdiri dari 21 scene dan berdurasi enam puluh detik. Iklan tersebut
tema besarnya adalah ibu yaitu Roosniah Bakrie. Pada scene pertama
terdapat tulisan “Terimakasih pada ibu”. Aburizal Bakrie memberikan
pidato kepada para remaja. Aburizal Bakrie mengucapkan bahwa tanpa
pengorbanan orang tua, kalian tidak akan sampai disini. Terlihat gambar
sosok seorang ibu Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Aburizal Bakrie
5 Power point diambil tanggal 04 Juni 2014 di tvOne pada bagian Public Relations tvOne
51
menceritakan bahwa ibunya Roosniah Bakrie telah meninggal dunia tahun
yang lalu. Aburizal Bakrie sangat menghormati ibunya yaitu Roosniah
Bakrie. Dijelaskan pada gambar yaitu Aburizal Bakrie memegang erat
tangan ibunya, menundukkan badannya, dan mereka berpelukan. Aburizal
Bakrie juga sangat menyayangi ayahnya yaitu Achmad Bakrie. Pada
gambar terlihat keluarga Bakrie yaitu Achmad Bakrie, Roosmania
Kusmulyono berada dalam posisi berdiri. Sedangkan, Roosniah Bakrie,
Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie dalam
posisi duduk di kursi. Kemudian pada scene selanjutnya gambar Achmad
Bakrie dan Roosniah Bakrie. Empat gambar tersebut dibuat berwarna
hitam putih untuk mengesankan bahwa gambar tersebut terjadi di beberapa
puluh tahun yang lalu.
Aburizal Bakrie tahu bahwa pengorbanan terbesar adalah pada
seorang ibu. Pada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di
rumah tangga. Narasi tersebut diperkuat oleh gambar seorang ibu sedang
mengajarkan pelajaran kepada anak laki-lakinya yang masih duduk
dibangku sekolah dasar. Terlihat anak laki-laki tersebut sangat bahagia
ketika diajarkan oleh ibunya.
Aburizal Bakrie mengharapkan bahwa kita harus berterimakasih
kepada ibu apalagi surga dibawah telapak kaki ibu. Narator berkata:
Berbakti kepada orang tua, berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup
yang tertinggi jangan sia-siakan harapan mereka. Gantungkan cita-citamu
setinggi langit. Pada akhir kalimat iklan kampanye politik Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” diakhiri dengan kalimat: ARB Aburizal Bakrie.
52
2. Narasi iklan versi “Untuk Ibu”
Narator: Aburizal Bakrie
Tanpa pengorbanan dari orang tua
Kalian tidak akan sampai disini
Ibu saya meninggal dunia satu tahun yang lalu
Saya sangat menghormati ibu saya
Saya juga sangat menghormati ayah saya
Tapi saya tahu pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu
Pada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga
Saya harapkan kalian berterimakasih kepada ibu apalagi surga dibawah
telapak kaki ibu
Narator:
Berbakti kepada orang tua berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup
yang tertinggi
Jangan sia-siakan harapan mereka
Gantungkan cita-citamu setinggi langit
ARB Aburizal Bakrie
53
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu”
1. Scene satu, detik 1-3. Tidak ada narasi
Visualisasi
Ikon Analisis gambar dan foto: pada visualisasi
gambar dan foto pada scene satu tidak terdapat
gambar atau foto tetapi hanya tulisan “Terima
kasih pada ibu”.
Tulisan “Terima kasih pada ibu” dengan latar
berwarna hitam.
Terima kasih kepada ibu ditulis dengan
menggunakan warna putih.
Indeks Dipilih warna hitam untuk latar tulisan “Terima
kasih pada ibu” dan warna putih pada tulisan
54
tersebut agar konten atau tulisan yang
ditampilkan lebih jelas untuk mempermudah
penonton menerima informasi yang disampaikan.
Latar belakang warna hitam dapat menampilkan
perspektif dan kedalaman. Jika ditelaah, warna
hitam menunjukkan sesuatu yang misteri, sakral
serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan
yang dimaksud bisa saja kekuatan untuk memikat
penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk berterima
kasih kepada ibu.
Warna putih pada tulisan “Terima kasih pada ibu”
melambangkan kedamaian, kesuciaan,
kesempurnaan serta kebersihan.
Secara tematik tulisan warna putih diatas warna
hitam memberikan kesan khusus tanpa ada
tambahan elemen lainnya.
Simbol Pada tulisan “Terima kasih pada ibu”
menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berpesan
bahwa kita harus berterima kasih kepada ibu.
Tidak terdapat narasi pada scene satu namun terdapat tulisan
“Terima kasih kepada ibu”. Kata terima kasih adalah kata yang sangat
sederhana tetapi sangat berharga. Mengucapkan kata terima kasih berarti
kita menghargai orang yang telah memberikan sesuatu yang berharga buat
55
kita. Kata terima kasih pada ibu yang terdapat pada scene satu
menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berterima kasih kepada ibunya yaitu
ibu Roosniah Bakrie yang telah mendidiknya hingga mencapai
kesuksesan.
2. Scene dua, detik 3-6. Narasi: Tanpa pengorbanan dari orang tua
Visualisasi
Ikon Terlihat pada gambar difokuskan pada seorang
wanita mengenakan jilbab berwarna kuning tua dan
jilbab tersebut dihiasi oleh bros berwarna putih.
Wanita tersebut sedang mendengarkan pidato
Aburizal Bakrie.
Posisi wanita tersebut sedang duduk diantara
pendengar yang lain.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang
semuanya menggunakan huruf kapital ditulis
dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
56
Dibawah gambar terdapat tulisan “Menyambut Hari
Ibu 22 Desember 2013 ditulis dengan warna putih”.
Indeks Wanita tersebut mengenakan jilbab karena taat
kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang
memerintahkan muslimah memakai jilbab.
Lebih fokus terhadap wanita berjilbab tersebut
mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada
wanita berjilbab tersebut.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi
“Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk
menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember
2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar
dan tulisan.
Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22
Desember 2013” melambangkan kedamaian,
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena
Aburizal Bakrie termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang terkandung
terdapat pesan bahwa iklan versi “Untuk Ibu”
dibuat untuk menyambut hari ibu tanggal 22
Desember 2013.
57
Narasi: Tanpa pengorbanan orang tua merepresentasikan bahwa
tanpa pengorbanan dari kedua orang tua, kita tidak akan bisa menjadi
sampai sekarang. Pengorbanan orang tua sangat berperan penting terhadap
kehidupan anak. Aburizal Bakrie mengisi ceramah motivasi kepada para
remaja bahwa tanpa pengorbanan orang tua kalian tidak akan sampai
disini.
Hasil wawancara:“Aburizal Bakrie mengisi ceramah, kita
mengambil gambarnya, kemudian kita rekam. Selanjutnya, kita kutip
kata-kata yang diucapkan oleh Aburizal Bakrie. Memang, kita
mempunyai niat untuk bulan Desember, kebetulan pada saat itu ARB
mengisi ceramah motivasi kepada siswa perpisahan SMK. ARB
berbicara tentang ibu, Kita sebagai anak harus berbakti kepada ibu. Pada
saat mendekati hari ibu, kita membuat iklannya. Jadi, kita kutip, kita
ambil kutipan dari pidato pak ARB, kita isi gambar-gambarnya sesuai
dengan narasinya ARB serta dilengkapi dengan announcer sebagai
penguat dari pidato ARB.”1
3. Scene tiga, detik 6-9. Narasi: Kalian tidak akan sampai disini
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat beberapa orang laki-
1wawancara peneliti dengan Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person, library ARB
TEAM, Jakarta,23 April 2014.
58
laki dewasa yang sedang duduk mendengarkan
pidato Aburizal Bakrie.
Pada gambar tersebut difokuskan salah satu seorang
laki-laki dewasa.
Pandangan mata laki-laki tersebut sangat fokus
melihat kedepan dan medengarkan pidato Aburizal
Bakrie.
Gambar tersebut diperkuat oleh suara narator dari
Aburizal Bakrie yang berkata “kalian tidak akan
sampai disini”.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna
atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Tulisan “menyambut hari ibu 22 Desember 2013”
ditulis dengan warna putih.
Indeks Mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada
laki-laki tersebut.
Fokus karena laki-laki tersebut serius dan tertarik
serta ada kedekatan dari apa yang disampaikan
Aburizal Bakrie.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi
“Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk
menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013
dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan
tulisan.
59
Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22
Desember 2013” melambangkan kedamaian,
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung
pesan simbolik bahwa anak laki-laki tersebut
mendengarkan dengan fokus pidato yang
disampaikan Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie memberi pesan bahwa kalian tidak
akan sampai disini tanpa orang tua khususnya ibu
yang telah melahirkan kita.
Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut
hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013.
Narasi: Kalian tidak akan sampai disini merepresentasikan bahwa
Aburizal Bakrie memberikan ceramah motivasi kepada para remaja bahwa
tanpa pengorbanan dari orang tua kalian tidak akan sampai disini. Para
remaja mendengarkan ceramah motivasi yang diberikan oleh Aburizal
Bakrie.
Hasil wawancara: “Program yang ketiga adalah kuliah umum untuk
perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk level SMA/SMK. Iklan-
iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu dengan siswa
sekolah, siswa sekolah SMK/SMA. Mereka adalah pemilih pemula.”2
2Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
60
4. Scene empat, detik 9-12. Narasi: Ibu saya meninggal dunia tahun yang
lalu
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat sosok ibu kandung
Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie.
Roosniah Bakrie terlihat tersenyum dengan bangga.
Roosniah Bakrie menggunakan pakaian berwarna
hitam berenda dan perhiasan anting yang dipasang
pada kedua telinganya.
Tertulis teks pada gambar yaitu: “Roosniah Bakrie
1926-2012”, ditulis menggunakan warna putih.
Foto Roosniah Bakrie berlatar warna hitam.
Indeks Aburizal Bakrie memperkenalkan sosok ibu
kandungnya yaitu Roosniah Bakrie.
Dipilih warna hitam untuk latar foto Roosniah Bakrie
dan warna putih untuk tulisan “Roosniah Bakrie 1926 -
2012” agar foto Roosniah Bakrie dan tulisan yang
ditampilkan lebih jelas guna mempermudah penonton
61
menerima informasi yang disampaikan.
Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam
memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen
lainnya.
Latar warna hitam dapat menampilkan perspektif dan
kedalaman. Jika ditelaah, warna hitam menunjukkan
sesuatu yang misteri, sakral serta menonjolkan sebuah
kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bisa saja kekuatan
untuk memikat penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk
berterima kasih kepada ibu.
Warna putih pada tulisan “Roosniah Bakrie 1926-
2012” melambangkan kedamaian, kesuciaan,
kesempurnaan serta kebersihan
Roosniah Bakrie memakai perhiasan anting yang
dipasang pada kedua telinganya menunjukkan bahwa
beliau adalah sosok seorang ibu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan
bahwa Aburizal Bakrie memperkenalkan dengan
bangga sosok ibunya yang bernama Roosniah Bakrie
yang telah meninggal dunia pada tahun lalu di usia
delapan puluh enam tahun
Narasi pada scene empat adalah Ibu saya meninggal dunia tahun
yang lalu merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie memberikan
informasi kepada para penonton iklan versi ”Untuk Ibu” bahwa ibunya
62
yaitu Roosniah Bakrie sudah meninggal tahun yang lalu. Ibu Roosniah
Bakrie lahir pada tahun 1926 dan meninggal dunia tahun 2012 di usia
delapan puluh enam tahun.
Hasil Wawancara:“Ibu Roosniah adalah ibu yang berada
dibelakang ARB. Kita tidak lama kenal dengan ibu Roosniah karena
beliau sudah meninggal pada tahun 2012 dan waktu kita kenal pun beliau
sudah sakit-sakitan.Tetapi jika mendenger cerita dari anak-anaknya,
cucu-cucunya, ibu Roosniah adalah figure ibu yang berdiri dibelakang
ARB, serta mendukung suami. Mereka sangat respect terhadap ibu
Roosniah.”3
5. Scene lima, detik 12-15. Narasi: Saya sangat menghormati ibu saya
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie
bersalaman dan berkomunikasi dengan ibunya yaitu
Roosniah Bakrie.
Posisi tubuh Aburizal Bakrie membungkukkan
badannya kearah Roosniah Bakrie yang sedang duduk di
sofa dengan bersandar pada sebuah bantal besar.
3Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23 April
2014
63
Aburizal Bakrie mengenakan kemeja panjang berwarna
putih.
Roosniah Bakire mengenakan pakaian bertangan
panjang dan rapih.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Membungkukkan badan sebagai tanda Aburizal Bakrie
sangat menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie.
Menggambarkan tingginya seorang anak adalah hasil
didikan seorang ibu.
Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie bertatap muka
(komunikasi non verbal) karena adanya ikatan batin
yang kuat antara Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie.
Roosniah Bakrie sudah tua dan sakit-sakitan maka
beliau hanya duduk dan bersandar pada bantal besar
yang membuatnya merasa nyaman.
Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie
melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan
serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
64
Simbol Dari ikon dan tanda verbal terkandung pesan bahwa
Aburizal Bakrie sangat menyayangi dan menghormati
ibunya yaitu Roosniah Bakrie.
Representasi makna ibu dalam perspektif islam ditunjukkan
dengan narasi “saya sangat menghormati ibu saya”.
Dalam Islam, ibu menempati tampat tertinggi dalam hirarki
penghormatan. Sejumlah ayat dalam Al-quran menyatakan pentingnya
penghormatan ini. Demikian pula hadis. Rasulullah SAW bersabda bahwa
penghormatan anak terhadap ibu harus tiga kali lebih tinggi dibanding
penghormatan anak terhadap bapak. Islam sangat menghormati ibu, karena
ia adalah orang yang telah mengandung, melahirkan, menyusui dan
membesarkan anak-anak manusia.4
”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan
„ah‟ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik.” (QS al-Isra‟ [17]: 23)
Hasil wawancara: “Aburizal Bakrie ternyata sangat menghormati
ibu. Tidak memerlukan polesan yang macam-macam pada iklan ARB
versi “Untuk Ibu”, cukup dengan gambar foto Aburizal Bakrie sungkem
dengan ibunya, itu sudah merepresentasikan bahwa ARB sangat hormat
terhadap ibunya. Waktu ada kasus lapindo ibunya berpesan bahwa
menang atau kalah saya tidak perduli yang penting jika kamu (ARB)
4Amelia Fauzia dkk, Tentang Perempuan Islam: Wacana dan Gerakan, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2004), h. 208
65
kalah atau menang kamu harus membantu semua korban lumpur lapindo.
Jadi, pada saat itu belum ada keputusan dari MA bahwa kasus lumpur
lapindo siapa yang bersalah, bahwa kasus tersebut ditetapkan sebagai
bencana nasional. Keputusan tersebut belum ada tetapi ibunya berpesan
itu. Pesan tersebut yang dijalankan sampai sekarang oleh ARB.”5
6. Scene enam, detik 15-18. Narasi: saya juga sangat menghormati ayah saya
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto keluarga Bakrie pada
tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie (ayah
Aburizal Bakrie), Roosniah Bakrie (Ibu Aburizal Bakrie),
Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono ( Adik
Aburizal Bakrie), Nirwan D. Bakrie (Adik Aburizal
Bakrie), dan Indra Usmansyah Bakrie (Adik Aburizal
Bakrie).
Pada gambar terlihat keluarga Bakrie yaitu Achmad
Bakrie, Roosmania Kusmulyono berada dalam posisi
berdiri. Sedangkan, Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie,
Nirwan D. Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie dalam
5Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
66
posisi duduk di atas kursi.
Dibawah gambar tertulis teks yaitu: “Keluarga Bakrie
1959”, ditulis dengan menggunakan warna putih.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie
Indeks Aburizal Bakrie memperkenalkan keluarga besarnya yang
terdiri dari Achmad Bakrie (ayah Aburizal Bakrie),
Roosniah Bakrie (Ibu Aburizal Bakrie), Aburizal Bakrie,
Roosmania Kusmulyono ( Adik Aburizal Bakrie), Nirwan
D. Bakrie (Adik Aburizal Bakrie), dan Indra Usmansyah
Bakrie (Adik Aburizal Bakrie).
Aburizal Bakrie memperlihatkan keharmonisan keluarga
Bakrie
Foto keluarga Bakrie tersebut diambil pada tahun 1959.
Warna putih pada tulisan “Keluarga Bakrie 1959”
melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan
serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa keluarga
Bakrie adalah keluarga yang harmonis. Keharmonisan
67
adalah keadaan selaras atau serasi, keharmonisan
bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga.
Selain menghormati ibunya, Aburizal Bakrie juga sangat
menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie.
Narasi pada scene enam adalah: saya juga sangat menghormati
ayah saya. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie selain menghormati
ibunya yaitu Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie juga menghormati ayahnya
yaitu Achmad Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto keluarga Bakrie
pada tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie (ayah Aburizal Bakrie),
Roosniah Bakrie (Ibu Aburizal Bakrie), Aburizal Bakrie, Roosmania
Kusmulyono ( Adik Aburizal Bakrie), Nirwan D. Bakrie (Adik Aburizal
Bakrie), dan Indra Usmansyah Bakrie (Adik Aburizal Bakrie).
Hasil wawancara: “ARB mempunyai keluarga yang utuh sangat
harmonis dengan orang tuanya, kepada anaknya bahkan semua bangsa
Indonesia, bukan hanya untuk umat Islam saja untuk menghormati ibu.”6
7. Scene tujuh, detik 18-21. Narasi: Tapi saya tahu
Visualisasi
6Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23
April 2014.
68
Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto kedua orang tua
Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah
Bakrie yang berlatar belakang di dermaga.
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie nampak
tersenyum.
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie terlihat
mengenakan pakaian yang sangat rapih.
Achmad Bakrie mengenakan jas berwarna hitam dan
dasi berwarna putih.
Roosniah Bakrie mengenakan kacamata hitam dan
acessoris kalung berwarna putih di dadanya.
Sebuah kapal besar terlihat melintas tepat di belakang
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie
Indeks ARB memperkenalkan kedua orang tuanya yaitu
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie.
Memperlihatkan keharmonisan orang tua Aburizal
Bakrie.
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie menunjukkan
kesuksesan di hari tua mereka.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
69
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan
bahwa Aburizal Bakrie sangat membanggakan dan
menghormati kedua orang tua nya yaitu Achamd
Bakrie dan Roosniah Bakrie dengan menunjukkan foto
kedua orang tua Aburizal Bakrie pada iklan versi
“Untuk Ibu”.
Narasi pada scene enam adalah: Tapi saya tahu. Merepresentasikan
bahwa Aburizal Bakrie menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie tetapi
Aburizal Bakrie tahu bahwa pengorbanan terbesar ada pada ibunya yaitu
Roosniah Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto kedua orang tua
Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie yang sangat
harmonis.
8. Scene delapan, detik 21-24 : pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu
Visualisasi
70
Ikon Pada gambar tersebut terlihat para laki-laki dewasa
sedang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie.
Para laki-laki dewasa tersebut dalam posisi duduk
mengarah ke depan.
Difokuskan pada laki-laki dewasa yang mengenakan
kemeja berwarna biru motif kotak-kotak.
Seorang remaja yang di belakang terlihat begitu tegap
mendengarkan pidato yang disampaikan oleh Aburizal
Bakrie.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Posisi duduk menghargai Aburizal Bakrie sebab mereka
sebagai pendengar pidato Aburizal Bakrie.
Laki-laki tersebut mengenakan kemeja berwarna biru
motif kotak-kotak agar terlihat sopan dan rapih.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa para remaja
mendengarkan pidato yang di sampaikan oleh Aburizal
bakrie. Dan Aburizal Bakrie memberi pesan kepada
mereka bahwa pengorbanan terbesar adalah pada seorang
ibu.
71
Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan
dengan narasi: pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu
Kalau saja kita mau secara jujur merenungi jasa dan pengorbanan
orang tua, terlebih ibu kita, niscaya akan kita temui betapa tidak
ternilainya kasih sayang mereka. Bayangkan! Sewaktu di perut ibu,
Sembilan bulan kita menghisap darahnya. Saat itu, ibu sulit berdiri dan
berjalan pun berat, bahkan berbaring pun sakit. Tiga bulan pertama mual
dan muntah karena ada kita diperutnya. Ketika kita akan terlahir ke dunia,
ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah
dan sakit tiada terperi, tetapi ibu tetap rela dengan kehadiran kita. Setelah
lahir, satu persatu jari kita dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa
sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat
kita terlahir. Dan saat itu pula ibu menyangka akan lahir anak yang saleh
yang memuliakannya.
Coba kita renungkan kembali! pada waktu kita masih bayi, tidak
kenal siang dan malam kita berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu
kita hampir tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada
satu ekor nyamuk pun yang menggigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil
mulai nakal, ibu bahagia memamerkan diri kita kepada tetangga-
tetangganya. Walaupun untuk itu beliau begitu direpotkan, berutang sana-
sini agar kita mempunyai sepatu dan berpakain layak. Ketika menjelang
sekolah, ibu dan ayah sungguh-sungguh membanting tulang mencari
nafkah, agar kita bisa sekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun
72
mereka harus menahan lapar, namun puas asal anak-anaknya bisa
kenyang.
Dalam hal ini, yang paling penting dalam menghormati mereka
bukan hanya memberi harta. Namun yang paling dibutuhkan adalah akhlak
dari anaknya. Dan akhlak inilah sebenarnya kekayaan termahal yang bisa
membuat sang anak doanya di ijabah oleh Allah azza wa jalla, sehingga
bisa menyelamatkan serta memuliakan ibu bapaknya.7
9. Scene Sembilan, detik 24-27. Narasi: pada ibu-ibu yang memberikan
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie
memberikan pidato di atas panggung yang disaksikan
khalayak terutama kaum remaja.
Pada gambar terlihat Aburizal Bakrie memegang stand
mic.
Aburizal Bakrie sangat antusias memberikan pidato
tenang “ibu” kepada para remaja.
Aburizal Bakrie nampak mengenakan baju batik panjang
7Abdullah Gymnastiar, Menjemput Rezeki Dengan Berkah (Jakarta: Republika,2003), 81-83
73
berwarna dasar putih bermotif warna coklat.
Pada ruangan tersebut terdapat tiga buah bendera yang
berdiri tegak dibelakang Aburizal Bakrie.
Salah satu bendera tersebut adalah bendera Merah Putih
Republik Indonesia.
Pada samping gambar tertulis teks yaitu:
Aburizal Bakrie
Ketua Umum Partai Golkar
Indeks Aburizal Bakrie mengenakan baju batik menghargai
budaya bangsa.
Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri
agar penonton mengenal lebih dekat sosok Aburizal
Bakrie.
Aburizal Bakrie memberi informasi kepada penonton
bahwa pada saat ini dirinya adalah Ketua Umum Partai
Golongan Karya.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal
Bakrie mengajak para remaja untuk berterima kasih
kepada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan
di rumah tangga. Dari teks yang tertulis menunjukkan
bahwa Aburizal Bakrie adalah Ketua Umum Partai
Golongan Karya.
74
Narasi pada scene Sembilan adalah: pada ibu-ibu yang
memberikan. Merepresentasikan bahwa Aburizal bakrie memberikan
ceramah motivasi kepada para remaja tentang ibu yang telah memberikan
pendidikan kepada anaknya. Pada gambar tertulis teks yaitu Aburizal
Bakrie Ketua umum Partai Golkar. Merepresentasikan bahwa saat ini
partai Golongan Karya dipimpin oleh Ketua Umum yaitu Aburizal Bakrie.
Partai Golongan Karya merupakan salah satu partai politik terbesar di
Indonesia.
Hasil wawancara: “Brand awareness untuk meningkatkan
awareness terhadap ARB. Brand nya adalah ARB dan part awareness
nya adalah partai Golkar. Kita membuat iklan mengenai ARB ada
sentuhan partai Golkarnya. Saat kita membuat iklan partai Golkar maka
ada sentuhan ARB nya. Hal yang seperti itu biasa kita sebut dengan one
united campaign.”8
10. Scene sepuluh, detik 27-30. Narasi: pendidikan-pendidikan dirumah
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki-
8 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23
April 2014
75
laki yang tertawa bahagia didalam suatu ruangan.
Ia mengenakan seragam Sekolah Dasar.
Ia juga nampak sedang melihat seseorang yang berada
tepat disamping kirinya.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Senyum tawa yang merupakan bentuk kasih sayang
ibu terhadap anaknya.
Seragam sekolah dasar bahwa anak kecil laki-laki
tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dutch angle untuk mempertegas emosional sang anak
dimana gambar tidak sejajar dnegan garis horizontal
dan vertikal untuk menggambarkan emosional.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa anak kecil
tersebut sangat bahagia karena ia mendapatkan
pendidikan-pendidikan di rumah yang diberikan oleh
ibunya.
76
Representasi makna ibu dalam perspektif Islan ditunjukkan dengan
narasi: Pada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah
tangga
Menurut Islam, penanggung jawab pendidikan yang sesungguhnya
adalah orang tua, ayah dan ibu. Abdullah Nasikh Ulwan berpendapat
bahwa mereka memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab kepada anak-
anaknya dalam bidang kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan
seks nya. Kesehatan dan kesadaran di berbagai bidang tersebut adalah
tanggung jawab orang tua.
11. Scene Sebelas, detik 30-33. Narasi: rumah tangga, saya harapkan
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki-
laki dan seorang ibu muda.
Mereka dalam posisi duduk di sebuah ruangan.
Terlihat buku-buku pelajaran di atas meja belajar.
Sang ibu mengajarkan pelajaran kepada sang anak.
Ibu muda tersebut terlihat sangat antusias mengajarkan
pelajaran kepada sang anak.
77
Anak tersebut sangat senang di ajarkan oleh ibunya.
Mereka terlihat sangat akrab dan bahagia.
Anak laki-laki tersebut mengenakan seragam seragam
Sekolah Dasar.
Ibunya mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna
biru.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan
arahan agar anak berkembang dengan baik secara
akademik maupun moral.
Warna biru identik dengan warna langit yang cerah
dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan
kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan
kelembutan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada menunjukkan
bahwa pendidikan-pendidikan dirumah tangga yang ibu
berikan kepada anak berdampak positif bagi anak
Narasi pada scene sebelas adalah: rumah tangga, saya harapkan.
Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie sangat berterima kasih kepada
78
ibunya yaitu Roosniah Bakrie karena telah memberikan pendidikan-
pendidikan di rumah tangga. Ditunjukkan dengan visualisasi ibu muda
sedang mengajarkan pelajaran kepada anaknya. Anaknya merasa senang
diajarkan oleh ibunya.
Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu
gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda,
ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati.”9
12. Scene dua belas, detik 33-36. Narasi: kalian berterima kasih
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil
perempuan berada di depan pintu rumahnya yang
sederhana.
Terlihat anak kecil perempuan tersebut tertawa bahagia.
Ia juga nampak mengangkat kaki kirinya kedepan.
Anak kecil tersebut berdiri tepat di tengah-tengah pintu
9Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
79
rumahnya.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Dalam kondisi hidup sederhana, seorang anak tetap
bahagia karena kasih sayang dari seorang ibu bernilai
lebih dari sekedar harta atau hidup mewah.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa gambar
tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie ingin
menyampaikan pesan bahwa kita sebagai anak harus
berterima kasih kepada ibu.
Narasi pada scene dua belas adalah: kalian berterima kasih.
Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berterimakasih kepada
ibu. Kebahagiaan ibu adalah kebahagiaan anak.10
Sebagaimana tercantum
pada Al-qur‟an surat Luqman ayat 12-19, yaitu khidmat dan berterima
kasih kepada ayah dan ibu.
10
Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah dan Keluarga, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), h.
152.
80
13. Scene tiga belas, detik 36-39. Narasi: kepada ibu
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie, Taty Bakrie
dan seorang balita perempuan sedang duduk di sofa
berwarna merah.
Aburizal Bakrie dan Tati Bakrie mengajak anak balita
perempuan tersebut bercanda dan mereka tertawa bahagia.
Aburizal Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang
berwarna putih.
Taty Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang
berwarna biru.
Anak balita perempuan mengenakan pakaian berwarna
kuning dan pada bagian kepala dihiasi oleh bandana
berwarna kuning juga.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Digendong, diajak tertawa karena dirawat, di didik, di jaga
oleh kedua orang tua.
81
Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie
melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan serta
kebersihan.
Warna biru identik dengan warna langit yang cerah
dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan
kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan
kelembutan.
Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia
dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain.
Dengan kata lain warna ini juga mengandung makna
optimis, semangat dan ceria.
Warna kuning juga identik dengan Partai Golongan Karya.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung bahwa
aburizal Bakrie dan Tati Bakrie sangat menyayangi anak-
anak mereka.
Narasi pada scene sebelas adalah kepada ibu. Dari visualisasi
gambar merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie sangat
menyayangi anak-anak mereka. Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie
menggendong dan mengajak bercanda balita perempuan pada scene
tersebut.
82
Hasil wawancara: “Pada saat roadshow, ARB TEAM mengajak
ibu Taty Bakrie untuk ikut dalam roadshow.”11
14. Scene empat belas, detik: 39-43. Narasi: apalagi Surga
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak laki-laki dan
seorang ibu muda sedang berjalan dan bergandeng tangan.
Mereka berjalan di antara pohon-pohon berwarna hijau
yang rindang.
Anak laki-laki tersebut memakai baju seragam sekolah
merah putih lengkap dengan dasi dan menggendong
sebuah tas berwarna merah.
Ibunya mengenakan kemeja panjang berwarna biru.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan arahan
11
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
83
agar anak berkembang dengan baik secara akademik
maupun moral.
Warna biru identik dengan warna langit yang cerah
dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan
kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan
kelembutan.
Warna merah putih pada seragam tersebut menunjukkan
bahwa anak laki-laki tersebut duduk di bangku Sekolah
Dasar.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk menjadi
RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa seorang ibu
selalu ikhlas dan bahagia jika mereka memberikan
pendidikan-pendidikan sejak dini kepada anaknya
Pada gambar tersebut merepresentasikan bahwa ibu muda yang
sedang menggandeng tangan anaknya terlihat senang. Anaknya pun juga
seperti itu menunjukkan bahwa dia sebagai anak merasa senang
mendapatkan pendidikan-pendidikan dari ibunya.
Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu
gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda,
ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati.”12
12
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23
April 2014
84
15. Scene lima belas, detik 43-47. Narasi: Surga dibawah telapak kaki ibu
Visualisasi
Ikon pada visualisasi gambar dan foto pada scene lima
belas tidak terdapat gambar atau foto tetapi hanya
tulisan “Surga di telapak kaki ibu.
Tulisan “Surga di telapak kaki ibu ibu” dengan
latar berwarna hitam.
Tulisan “Surga di telapak kaki ibu” ditulis dengan
menggunakan warna putih.
Diatas tulisan “Surga di telapak kaki ibu” nampak
cahaya berwarna putih biru yang menyinari tulisan
“Surga di telapak kaki ibu”
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang
semuanya menggunakan huruf kapital ditulis
dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie
Indeks Dipilih warna hitam untuk latar tulisan “Surga di
telapak kaki ibu” dan warna putih untuk tulisan
tersebut agar konten atau tulisan yang ditampilkan
85
lebih jelas guna mempermudah penonton
menerima informasi yang disampaikan bahwa
surga di telapak kaki ibu.
Secara tematik tulisan warna putih diatas warna
hitam memberikan kesan khusus tanpa ada
tambahan elemen lainnya.
Cahaya menandakan terang, kesenangan,
kebahagiaan, kedamaian.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB
mengacu pada warna dasar bendera Republik
Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Tulisan tersebut memberi pesan bahwa Surga
berada di bawah telapak kaki ibu yang berarti
bahwa kita sebagai anak harus menghormati dan
menyayangi orang tua khusunya ibu.
Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan
dengan narasi: Saya harapkan kalian berterimakasih kepada ibu apalagi
surga dibawah telapak kaki ibu
Diriwayatkan bahwa al-Qamah adalah seorang laki-laki yang selalu
taat melaksanakan sshalat, rajin puasa, dan senang sedekah. Pada suatu
saat dia sakit dan bertambah parah sakitnya. Dia memerintahkan istrinya
untuk mengadukan sakitnya kepada Rasulullah.Rasul mengutus Amr,
86
Bilal, dan Suhaib untuk datang menengok al-Qamah dan menuntunnya
membaca syahadat.
Ketika sampai di rumah al-Qamah, para utusan Nabi itu melihat al-
qamah sedang naza (masa-masa sakaratul maut).Mereka lalu menuntunnya
untuk mengucapkan syahadat.Akan tetapi, mulutnya terkunci.Lisannya
kaku, tak kuasa untuk mengucapkan syahadat itu.Mereka mengadukan
peristiwa ini kepada Rasulullah.
“Apakah dia masih mempunyai orang tua?” Tanya Rasul
“Ya, masih, wahai Rasulullah, yaitu seorang ibu yang sudah tua
renta.”
Seketika itu Rasul mengutus seseorang untuk mengatakan kepada
ibu al-Qamah: “jika dia mampu datang kepada Rasulullah maka hendaklah
dia datang. Tapi jika dia tidak mampu, maka Rasul yang akan datang
menemui ibunya al-Qamah.
Setelah utusan Rasul tiba, dan memberitahu tentang maksud
kedatangannya, dia berkata: ”lebih baik aku yang menemui Rasulullah.”
Bersama utusan Rasul dia menemui Rasul dengan menggunakan
tongkatnya. Setelah mengucapkan salam dia duduk.
“Wahai ibunya al-Qamah, apakah engkau percaya kepada aku?”
Tanya Rasul. “jika engkau berkata dusta, sesungguhnya wahyu Allah akan
datang kepadaku. Bagaimana keadaan anakmu al-Qamah?”
“Dia seorang yang tekun ibadah, rajin shalat, puasa dan sedekah”.
“Bagaimana sikapmu terhadap anakmu itu?”
“Aku benci dan marah kepada dia!”
87
“Mengapa ….?”
“Dia menuruti istrinya, tetapi dia durhaka kepadaku.”
“Wahai ibunya al-Qamah jika engkau tetap murka kepadanya,
niscaya mulutnya akan terkunci untuk mengucapkan syahadat,” kata
Rasul.
Rasul lalu memerintah Bilal: “Hai Bilal, pergilah engkau carilah
kayu bakar yang banyak. Kumpulkan di sini.”
“Untuk apa itu, wahai Rasulullah?” ibunya al-Qamah bertanya.
“Untuk membakar al-Qamah, anakmu itu.”
“Wahai Rasul, dia adalah anakku. Aku tidak tega untuk
menyaksikan dia dibakar di depaan mata ku.”
“Wahai ibunya al-Qamah, siksa Allah itu lebih pedih dan
kekal.Maka jika engkau lebih senang Allah mengampuni dia, maka
maafkanlah dia. Demi zat yang aku dalam kekuasaan-Nya, tiadalah
bermanfaat shalatnya, puasanya dan zakatnya selagi engkau sebagai
ibunya murka terhadapnya.”
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempersaksikan Allah dan
malaikat-malaikat-Nya, dan orang-orang Islam yang hadir di sini, bahwa
saat ini aku telah memaafkan dia. Aku telah meridhai al-Qamah, anakku.”
Mendengar ibunya al-Qamah telah memaafkan anaknya, Rasul
memerintahkan kepada Bilal untuk melihat keadaan al-Qamah.
“Hai Bilal, pergilah engkau menuju al-Qamah. Lihatlah apakah dia
bisa mengucapkan syahadat atau tidak. Barangkali ibunya al-Qamah
mengucapkan itu tidak sampai di hati, barangkali karena terpaksa
kepadaku.”
88
Sampai di rumah al-Qamah, Bilal menyaksikan al-Qamah
mengucapkan syahadat. Bilal terus masuk ke rumah al-Qamah seraya
mengatakan kepada yang hadir di situ: “Andaikata al-Qamah masih
dimurkai ibunya, niscaya mulutnya akan terkunci dari membaca syahadat.
Dan sesungguhnya keridhaan ibunya itu yang melepaskan lisannya yang
terkunci.”
Al-Qamah meninggal dunia pada hari itu.
Rasul datang menuju rumah al-Qamah dan memerintahkan orang-
orang yang hadir untuk memandikan dan megkafaninya.Kemudian Rasul
menyalati mayatnya dan menghadiri pemakamannya. Setelah selesai Rasul
berdiri di samping makam al-Qamah dan bersabda:
“Wahai kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Barangsiapa
melebihkan istrinya di atas ibunya sendiri, niscaya dia akan
dilaknat oleh Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak
akan menerima usahanya dan keadilannya. Kecuali jika dia
bertaubat kepada Allah, berbuat baik kepada ibunya dan memohon
ridhonya.Ridha Allah itu tergantung pada ridhanya, dan murka
Allah bergantung pada murkanya.”
Kejadian tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Surga itu di
bawah kaki ibu.”13
Hasil wawancara:“Kajian semiotika dilihat dari awal tampilan
iklan sampai akhir iklan bahkan sampai di teks-teks tulisan bahwa ARB
sangat menghormati orang tua lebih spesifik kepada ibu, ibu harus
dihormati bahkan ditutup dengan jargon agama bahwa surga berada
ditelapak kaki ibu.”14
13
Samsul Munir Amin, Sorga di Bawah Kaki Ibu, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005),
h. 1 – 5. 14
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23
April 2014
89
16. Scene enam belas, detik 47-50. Narasi: berbakti kepada orang tua
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat tiga orang ibu yang
sudah berusia lanjut nampak fokus menghadap kearah
depan.
Mereka berdiri saling berdekatan.
Mereka memakai jilbab ada yang berwarna merah
muda, coklat, hitam.
Pada gambar tertulis teks berwarna putih bertuliskan
menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013.
Indeks Semua ibu harus dihormati walau dalam keadapun
apapun.
Ibu muda, ibu tua, semua ibu harus dihormati.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk
Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari
ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta
keselarasan antara gambar dan tulisan.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa mereka
adalah ibu-ibu tua yang juga merepresentasikan ibu-
90
ibu di Indonesia.
Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari
ibu tanggal 22 Desember 2013.
Narasi pada scene enam belas adalah berbakti kepada orang tua.
Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berbakti kepada orang
tua yang telah memberikan pendidikan-pendidikan. Terdapat ibu-ibu yang
berusia lanjut pada scene tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai anak
harus menghormati ibu.
Hasil wawancara: “Ibu yang memakai kerudung sedang
mendengarkan, itu semua sudah dipilih ARB TEAM gambar ibu-ibu
yang mewakili masyarakat Indonesia. Ibu tua, ibu muda, ibu modern,
semua ibu harus dihormati.”15
17. Scene tujuh belas, detik 50-52. Narasi: berbakti kepada ibu adalah
kemuliaan hidup yang tertinggi
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut di fokuskan pada seorang
ibu tua yang sedang duduk mendengarkan pidato
15
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
91
Gambar tersebut diperkuat oleh narator yang
berkata “berbakti kepada ibu adalah kemuliaan
yang tertinggi”.
Pada gambar terlihat ibu tersebut memakai
kacamata list hitam dan berkaca bening.
Ia juga mengenakan jilbab berwarna hitam.
Dengan ekspresi wajah yang begitu tenang dan
terlihat tersenyum dengan hati yang tulus.
Pada gambar tertulis teks berwarna putih
bertuliskan menyambut hari ibu 22 Desember
2013.
Indeks Ibu tua tersebut mengenakan jilbab karena taat
kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang
memerintahkan muslimah memakai jilbab.
Lebih fokus terhadap ibu tua tersebut
mengarahkan penonton untuk lebih terfokus
kepada ibu tua.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi
“Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk
menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember
2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar
dan tulisan.
Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu
22 Desember 2013” melambangkan kedamaian,
92
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa
berbakti kepada ibu adalah kemuliaan yang
sangat tertinggi.
Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut
hari ibu tanggal 22 Desember 2013
Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan oleh
narator yang bernarasi: Berbakti kepada orang tua berbakti kepada ibu
adalah kemuliaan hidup yang tertinggi
Semua Agama menekankan untuk membalas kebaikan orang tua
serta berbakti pada orang tua.Islam menuntut kita untuk berbakti pada ibu
secara khusus lebih dari ayah.Ini karena hak ibu atas anak lebih banyak
daripada ayah. Diriwayatkan dari Imam Shadiq bahwa seorang laki-laki
bertanya pada Nabi saw. Mana dari orang tuanya yang seharusnya ia rawat
lebih baik. “Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa kemudian?”Tanya orang
itu.“Ibumu,” jawab nabi.“Siapa berikutnya?”Tanya laki-laki itu
lagi.“Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa berikutnya?” tanyakan lagi.“Kemudian
ayahmu,” ujar Nabi.16
Hasil wawancara:“Kalau dari kutipannya jelas bahwa orang tua
sangat berperan buat kita nanti, kita akan menjadi seperti apa, cara
mendidiknya, jika misalnya kelak si anak ini sukses itu memang karena
ada peran dari ibu. Pesannya adalah orang tua sosok yang harus kita
16
Al-qarashi, Baqir Sharif, The Educational System in Islam, (Iran: Ansariyan Publications
Qum, 2000), h. 68.
93
hormati, harus berbakti sama ibu. Ibu adalah segalanya.Jadi, Ibu
menentukan akan menjadi seperti apa kita nanti kelak.‟17
18. Scene delapan belas, detik 52–54. Narasi: jangan sia-siakan harapan
mereka
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut telihat Aburizal Bakrie
memberikan sebuah laptop kepada mahasiswa/i.
Aburizal Bakrie juga bersalaman dan
berkomunikasi dengan salah satu mahasiswa.
Seorang mahasiwa yang diberikan sebuah laptop
oleh Aburizal Bakrie nampak senang atas
penghargaan yang diberikan oleh Aburizal Bakrie.
Mimik wajah Mahasiswa/i yang lain juga
menunjukkan ekspresi senang dengan keberadaan
Aburizal Bakrie dihadapan mereka.
Terlihat dibelakang Aburizal Bakrie, beberapa
mahasiswa yang lain sedang mengabadikan
moment tersebut dengan menggunakan kamera.
17
Wawancara peneliti dengan Heri Nugroho sebagai editor, camera person ARB TEAM,
Jakarta, 23 April 2014.
94
Pada gambar tersebut Aburizal Bakrie
mengenakan kemeja berwarna putih dan
bersalaman dengan salah satu mahasiswa.
Pada mahasiswa/i menggunakan jaket almamater
perguruan tinggi mereka.
Indeks Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia
pendidikan.
Mereka adalah pemilih pemula.
Aburizal Bakrie menghargai karya-karya
mahasiswa/i yang berprestasi.
Mahasiswa/i sangat senang karena karya-karya
mereka dihargai.
laptop salah satu pendukung untuk kegiatan
belajar bagi mahasiswa/i.
Mengabadikan moment berharga bersama
Aburizal Bakrie untuk dokumentasi para
mahasiswa/i.
Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal
Bakrie sangat peduli terhadap dunia pendidikan
khusunya bagi mereka yang mempunyai prestasi
yang membanggakan.
Narasi pada scene enam belas adalah jangan sia-siakan harapan
mereka. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada
penonton iklan versi “untuk ibu” bahwa jangan sia-siakan harapan kedua
orang tua kita.Visualisasi gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal
Bakrie peduli terhadap kesejahteraan, terutama dunia peendidikan
95
ditunnjukkan dengan pemberian laptop kepada para pelajar yang
berprestasi.
Hasil wawancara:“Program Ketiga, kuliah umum untuk
perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk yang level SMA/SMK.
Iklan-iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu
dengan siswa sekolah, siswa sekolah SMK/SMA. Mereka adalah pemilih
pemula. Jadi, ARB datang, selanjutnya mereka yang berprestasi
mendapatkan laptop seperti pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”.Laptop
tersebut bukan dari Partai Golongan Karya tetapi laptop tersebut dari
ARB sendiri.ARB mempunyai yayasan di group usahanya. Nama
yayasan nya adalah Yayasan Bakrie Untuk Negeri.Yayasan Bakrie Untuk
Negeri mempunyai tujuan terhadap kesejahteraan, terutama pada dunia
pendidikan. Jadi, jika ARB TEAM memakai mesin Partai Golongan
Karya untuk bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan komunitas,
blusukan, membutuhkan perpanjangan tangan dari Partai Golongan
Karya daerah. Tetapi, jika untuk lembaga pendidikan ARB TEAM tidak
memakai lembaga Partai Golongan Karya, jadi ARB TEAM membuat
ARB sebagai tokoh nasional bukan sebagai ketua umum partai agar tidak
ada politisasi kampus atau lembaga pendidikan.”18
19. Scene sembilan belas detik 54-56: gantungkan cita-citamu
Visualisasi
18
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
96
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie bersama
para mahasiswi di lokasi yang berbeda dan dengan
mahasiswi yang berbeda pula sedang berfoto bersama.
Aburizal bakrie dan para mahasiwi terlihat sangat senang
karena mereka memberikan senyuman yang sangat berarti.
Aburizal Bakrie juga berkomunikasi dengan para
mahasiswi yang berada diantara beliau.
Terlihat didepan mereka ada seorang mahasiswa yang
mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan
kamera.
Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie mengenakan
kemeja berwarna putih.
Para mahasiswi mengenakan jaket almameter perguruan
tinggi mereka dan mengenakan jilbab berwarna putih.
Narator : “Gantungkan cita-citamu”.
Indeks Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia pendidikan.
Mereka adalah pemilih pemula.
Para mahasiswi mengenakan jilbab karena taat kepada
Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan
muslimah memakai jilbab
Menanamkan harapan kepada para mahasiswi agar kelak
menjadi kebanggaan orang tua.
Moment berharga bersama Aburizal Bakrie untuk
dokumentasi para mahasiswi.
97
Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie
sangat peduli dengan dunia pendidikan dan memberikan
pesan kepada para pelajar agar mereka harus mempunyai
cita-cita setinggi langit.
Narasi pada scene tujuh belas adalah gantungkan cita-citamu.
Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada para pelajar
kejarlah dan raihlah cita-citamu setinggi langit.
Hasil wawancara: “Sekolah tersebut mempunyai siswa yang
telah membuat inovasi. Jadi, ARB pada saat datang bisa berinteraksi
dengan siswanya seperti seolah-olah kenal.”19
20. Scene dua puluh, detik 56-58. Narasi: setinggi langit
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat tujuh orang ramaja
putri yang sedang duduk sejajar.
Dari ke tujuh remaja putri tersebut mereka semua
memakai jilbab, kecuali hanya satu orang yang
duduk diantara mereka yang memakai jilbab, ia
19
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
98
tidak memakai jilbab dengan rambut tergerai.
Ekspresi wajah mereka memberikan senyuman
bahagia.
Dua dari tujuh remaja putri tersebut memegang
papan bertuliskan “ARB” yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna
atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Tercipta keselarasan antara tema dan gambar.
Walaupun berbeda tetapi tetap satu pilihan yaitu
Aburizal Bakrie.
Para remaja putri mempromosikan Aburizal
Bakrie.
Mutlak promosi diri Aburizal Bakrie.
Para remaja putri dipilih sesuai dengan tema
besarnya adalah hari ibu.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB
mengacu pada warna dasar bendera Republik
Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena
ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa
ketujuh remaja putri tersebut memberikan
dukungan sepenuhnya kepada ARB untuk
menjadi presiden Republik Indonesia.
Mereka juga menyampaikan harapan kepada
99
Aburizal Bakrie khususnya pada dunia
pendidikan agar mereka bisa mewujudkan cita-
cita mereka.
Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie pada saat roadshow
bertemu dengan masyarakat, melihat kondisi masyarakat tersebut.
Masyarakat termasuk para remaja memberikan feedback bahwa mereka
mendukung Aburizal Bakrie ditunjukkan dengan memegang papan
bertuliskan “ARB”.
Hasil wawancara:“Gambar-gambar yang ditayangkan adalah
ARB bertemu dengan masyarakat , berpelukan dengan orang dan itu
bukan polesan kamera, gambar-gambar yang anda lihat pada iklan-iklan
ARB itu adalah gambar-gambar yang pada saat ARB roadshow.
Roadshow bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan tokoh
masyarakat, bertemu dengan anak-anak sekolah pada saat acara-acara
roadshow. Gambar-gambar tersebut mencoba untuk di capture dan
dikemas menjadi iklan untuk ditayangkan.”20
21. Scene dua puluh satu, detik 58-60. Narasi: ARB Aburizal Bakrie
Visualisasi
20
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
100
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie
memberikan pidato di atas panggung yang sangat besar
kepada khalayak.
Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie berdiri
tegak memegang stand mic dan berjalan dari sisi kanan
sampai sisi kiri panggung.
Terdapat cahaya putih yang menyinari Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie nampak mengenakan pakaian batik
panjang berwarna dasar putih bermotif warna coklat.
Ia nampak memberikan harapan dan perubahan kepada
khalayak yang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie.
Dibawah gambar terdapat tulisan “ARB Aburizal
Bakrie”.
ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis
dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
Aburizal Bakrie ditulis dengan menggunakan warna
putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Dengan Aburizal Bakrie masa depan Indonesia akan
lebih cerah, damai, tentram.
Aburizal Bakrie memakai baju batik menghargai
budaya bangsa.
Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri
agar orang mengenal lebih dekat sosok Aburizal Bakrie.
101
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk
menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal
Bakrie memberikan harapan, janji-janji serta perubahan
bila Aburizal Bakrie kelak terpilih menjadi presiden
Republik Indonesia.
Merepresentasikan bahwa Aburizal memberikan ceramah motivasi
kepada para pelajar dan pada gambar tertulis teks ARB Aburizal Bakrie.
Menunjukkan bahwa kepanjangan dari ARB adalah Aburizal Bakrie.
Hasil wawancara: “Sebelumnya belum ada isitilah ARB ,
aburizal bakrie itu kan lebih terkenal dengan aburizal atau ical, namum
kalau ical untuk orang jawa kan ical itu artinya ilang jadi ical kita tidak
ingin memakai nama itu, bapa sendiri juga tidak mau memakai nama itu.
Iklan awal ARB itu adalah iklan slogan. Dalam satu iklan tersebut hanya
slogan ARB saja. Terbukti waktu kita roadshow ke Sukabumi saat kita
jalan pakai kaos ARB orang langsung “ARB ya”, jadi orang langsung
mengerti ARB bukan pak ical lagi.”21
B. Analisis Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres
2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne
1. Makna menyambut hari ibu
Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk
Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut Hari Ibu pada tanggal 22
21
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23
April 2014.
102
Desember 2013. Makna menyambut Hari Ibu di representasikan dalam
Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
Hal ini terlihat pada scene dua, tiga, enam belas, tujuh belas, di bawah
gambar pada scene-scene tersebut tertulis teks berwarna putih bertuliskan
“menyambut hari ibu 22 Desember 2013”.
2. Makna berterima kasih kepada ibu
Makna berterima kasih kepada ibu direpresentasikan dalam Iklan
Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini
terlihat pada scene satu, detik satu sampai tiga terdapat tulisan “terima
kasih pada ibu”. Tulisan “Terima kasih pada ibu” dengan latar berwarna
hitam. Terima kasih kepada ibu ditulis dengan menggunakan warna putih.
Hal ini juga terlihat di narasi pada scene dua belas dan tiga belas, detik tiga
puluh tiga sampai tiga puluh sembilan yaitu “kalian berterima kasih
kepada ibu”.
3. Makna bangga terhadap sosok ibu
Makna bangga terhadap ibu direpresentasikan dalam Iklan Kampanye
Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini terlihat
pada scene empat, detik sembilan sampai dua belas. Pada scene tersebut
terlihat sosok ibu kandung Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Pada
gambar tersebut terlihat sosok ibu kandung Aburizal Bakrie yaitu
Roosniah Bakrie. Roosniah Bakrie terlihat tersenyum dengan bangga.
Roosniah Bakrie menggunakan pakaian berwarna hitam berenda dan
perhiasan anting yang dipasang pada kedua telinganya. Tertulis teks pada
103
gambar yaitu: “Roosniah Bakrie1926-2012”, ditulis menggunakan warna
putih.
4. Makna menghormati ibu
Makna menghormati ibu direpresentasikan dalam Iklan Kampanye
Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini terlihat
pada scene lima, detik dua belas sampai lima belas. Hal ini terlihat pada
narasi di scene tersebut yaitu “saya sangat menghormati ibu saya”. Tidak
hanya dari narasi tetapi pada scene tersebut makna menghormati ibu
terlihat pada visualisasi gambar pada scene tersebut. Pada gambar terlihat
Aburizal Bakrie bersalaman dengan ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Posisi
tubuh Aburizal Bakrie membungkukkan badannya keaarah Roosniah
Bakrie yang sedang duduk di sofa dengan bersandar pada sebuah bantal
besar. Membungkukkan badan sebagai tanda Aburizal Bakrie sangat
menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Menggambarkan tingginya
seorang anak adalah hasil didikan seorang ibu.
5. Makna pengorbanan terbesar adalah pada ibu
Makna pengorbanan terbesar adalah pada ibu direpresentasikan dalam
Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
Hal ini terlihat pada scene delapan, detik dua puluh satu sampai dua puluh
empat. Hal ini terlihat pada narasi di scene tersebut yaitu “pengorbanan
terbesar adalah pada seorang ibu”. Terutama bagi ibu-ibu yang
memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga. Hal ini terlihat juga
pada scene sebelas, detik tiga puluh sampai tiga puluh tiga. Pada scene
tersebut terlihat gambar seorang anak kecil laki-laki dan seorang ibu muda
104
sedang duduk di sebuah ruangan, sang ibu mengajarkan pelajaran kepada
sang anak. Kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan arahan agar
anak berkembang dengan baik secara akademik maupun moral.
6. Makna surga di telapak kaki ibu
Makna surga di telapak kaki ibu direpresentasikan dalam Iklan
Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini
terlihat pada scene empat belas dan lima belas, detik tiga puluh sembilan
sampai empat puluh tujuh. Hal ini terlihat pada narasi di scene tersebut
yaitu “surga di bawah telapak kaki ibu”. Tidak hanya dari narasi tetapi
pada scene lima belas makna surga di telapak kaki ibu terlihat dengan jelas
pada visualisasi tulisan pada scene tersebut yaitu “Surga di telapak kaki
ibu”. Tulisan “Surga di telapak kaki ibu dengan latar berwarna hitam dan
ditulis dengan menggunakan warna putih.
7. Makna berbakti kepada ibu
Makna berbakti kepada ibu direpresentasikan dalam Iklan
Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini
terlihat pada scene enam belas dan tujuh belas, detik empat puluh tujuh
sampai lima puluh dua. Hal ini terlihat pada narasi di scene tersebut yaitu
“berbakti kepada orang tua, berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup
yang tertinggi”. Tidak hanya dari narasi tetapi pada scene tersebut makna
berbakti kepada ibu terlihat pada visualisasi gambar pada scene-scene
tersebut. Pada scene enam belas terlihat tiga orang ibu yang sudah berusia
lanjut. Pada scene tujuh belas terlihat pula sosok seorang ibu yang sudah
berusia lanjut. Mereka adalah ibu-ibu yang merepresentasikan ibu-ibu di
105
Indonesia. Ada ibu muda, ibu modern dan ibu tua. Dalam keadaan apapun
kita harus berbakti kepada ibu.
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi ini, maka kesimpulan dari
penelitian “Representasi makna ibu dalam iklan kampanye politik (kajian
semiotika iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk
Ibu” di tvOne)”, peneliti menemukan representasi makna ibu dalam iklan
kampanye politik Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”, yaitu:
1. Iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di
tvOne merepresentasikan makna menyambut hari ibu, makna berterima
kasih kepada ibu, makna bangga terhadap sosok ibu, makna menghormati
ibu, makna pengorbanan terbesar adalah pada ibu, makna surga di telapak
kaki ibu, Makna berbakti kepada ibu.
2. Iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”
dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013.
Kumpulan makna ibu yang terdapat dalam iklan tersebut
merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie sangat menghormati ibunya
yaitu Roosniah Bakrie yang telah mendidiknya hingga mencapai
kesuksesan. Ini dapat kita lihat dari teks, visualisasi, narasi dalam iklan
kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”.
Diantaranya adalah tulisan “Terima kasih pada ibu”, Visualisasi gambar
Roosniah Bakrie, visualisasi gambar Aburizal Bakrie membungkukkan
badannya ke arah Roosniah Bakrie, Visualisasi gambar orang tua kandung
107
Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie, Narasi “tanpa
pengorbanan dari orang tua”, “saya menghormati ibu saya”, “pengorbanan
terbesar adalah pada seorang ibu”, “pada ibu-ibu yang memberikan
pendidikan-pendidikan di rumah tangga”. Iklan kampanye politik pilpres
2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” mendorong penonton untuk
berterima kasih kepada ibu karena pada iklan tersebut ditutup dengan
jargon agama Islam yaitu “Surga di telapak kaki ibu”. Dalam iklan
tersebut mendorong kaum remaja untuk tidak menyia-nyiakan harapan
orang tua dan mengantungkan cita-cita setinggi langit karena Aburizal
Bakrie sangat peduli dengan dunia pendidikan, beliau mempunyai yayasan
di group usahanya yaitu yayasan Bakrie untuk negeri bertujuan terhadap
kesejahteraan, terutama dunia pendidikan dengan cara para pelajar yang
berprestasi mendapatkan laptop seperti terdapat pada iklan kampanye
politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” scene delapan
belas, detik lima puluh dua sampai lima puluh empat, guna kelak
mencapai kesuksesan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil analisis yang telah
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Mengingat bahwa iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” mempunyai makna-makna terhadap ibu yang positif,
maka ARB TEAM sebaiknya terus mempertahankan iklan-iklan yang
selanjutnya yang mampu menarik perhatian penonton televisi dan
berkreasi dalam menciptakan iklan-iklan kampanye politik yang menarik
108
sehingga nantinya juga dapat berdampak positif kepada citra Aburizal
Bakrie.
2. Dalam upaya memengaruhi penonton televisi, sebaiknya memperhatikan
makna-makna, konten yang positif bagi masyarakat.
3. Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian
diharapkan penelitian selanjutnya perlu dilakukan kajian lebih lanjut
mengenai makna-makna yang terdapat dalam iklan kampanye politik yang
beredar luas di masyarakat khususnya pada media elektronik televisi
dengan menggunakan alat analisis yang berbeda.
109
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Akbar, Ali.Konspirasi di Balik Lumpur Lapindo: Dari Aktor Hingga Strategi
Kotor. Galang Press, 2009.
Al-qarashi dan Sharif, Baqir.The Educational System in Islam.Iran: Ansariyan
Publications Qum, 2000.
Aning, Floriberta.100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20.
Yogyakarta: Narasi, 2007.
Anwar, Yesmil dan Adang.Pengantar Sosiologi Hukum. Bandung: Garsindo,
2008.
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha ilmu, 2011.
Barker, Chris.Cultural Studies.Terj. Nurhadi, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004.
Cangara, Hafied. Komunikasi Politik konsep, teori, dan strategi.Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011.
Danial, Akhmad. Iklan Politik TV.Yogyakarta: LKis, 2009.
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna.Yogyakarta: Jalasutra, 2012.
Dirknes, Charles dan Kroeger, Arthur.Strategic Brand Management New Jersey:
Prentice Hall, 1995.
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis,
2001.
Faridl, Miftah. 150 Masalah Nikah dan Keluarga.Jakarta: Gema Insani Press,
1999.
Fauzia, Amelia dkk, Tentang Perempuan Islam: Wacana dan Gerakan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Fiske, John.Television Culture.London and New York: Routledge, 1987.
Gomez, Julita dan Arante, Lilia. Advertising.Manila: National Book, 1990.
Gymnastiar, Abdullah. Menjemput Rezeki Dengan Berkah. Jakarta: Republika,
2003.
Kriyantono, Rachmat.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana, 2006.
110
McQuail, DenisMass Communication Theory: An Introduction, 4th
Edition.
London: Sage, 2000.
Moleong, Lexi. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006.
Moriarty, Sandra. Creative Advertising.Singapore: Mc Graw Hill Book Company,
1990.
Munir, Samsul. Sorga di Bawah Kaki Ibu.Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005.
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Noth, Winfried. Handbook of Semiotics.1990.
Pawito.Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis, 2008.
Shihab, Quraish. Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan.Bandung: Mizan,
2003.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya, 2003.
Subagyo, Joko. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek.Jakarta: Rineka
Cipta, 2004.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2009.
Suparno, Paul.Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Pustaka Filsafat..
Tinarbuko, Sumbo.Iklan Politik dalam Realitas Media.Yogyakarta: Jalasutra,
2009..
Wells, William. Advertising Principles and Practice.New Jersey: Pearson
Education, 2003..
White, Roderick. Advertising.Singapore: McGraw-Hill, 2000.
Artikel dalam internet
Abr-center.blogspot.com, artikel diakses pada 28 Januari 2014
Merdeka.com, artikel diakses pada 04 Desember 2013
Tempo.co, artikel diakses pada 28 Januari 2014
Viva.co.id, artikel diakses tanggal 19 Februari 2014.
111
Skripsi
Selly Nurmaya Sari, Analisis Semiotika Terhadap Iklan “Hidup Adalah
Perbuatan” Soetrisno Bachir, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009).
Puga Hilal Bayhaqie, Analisis semiotika iklan kampanye politik Prabowo
Subianto, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).
Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Power point
Diambil tanggal 04 Juni 2014 di tvOne pada bagian Public Relations tvOne
Hasil wawancara
Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person, library ARB TEAM, Jakarta,23 April
2014.
Guntur adi wijaya sebagai supervisor master control room tvOne, Jakarta, 17 Juni
2014
Heri Nugroho sebagai editor, camera person ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
Rofi sebagai staff quality control tvOne, Jakarta, 03 Juni 2014
Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014.
Lampiran-lampiran
A. Foto bersama Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golongan Karya)
B. Foto bersama Anindra Ardiansyah Bakrie (Chief Executive Officer tvOne,
putra Aburizal Bakrie)
C. Foto bersama Indiarto Priadi (Talent manger tvOne)
D. Foto bersama Guntur Adi Wijaya (Supervisor master control room tvOne)
beserta staff master control room tvOne
E. Foto bersama divisi quality control tvOne: Rizki (staff quality control tvOne),
Rofi(staff quality control tvOne), Richard (supervisor quality control tvOne)
F. Foto saat Praktik Kerja Lapangan di tvOne pada program Coffee Break
1. Foto bersama tim kreatif program Coffee Break
G. Foto bersama ARB TEAM: Rizal Malarangeng (Ketua ARB TEAM), Nastiti
(Project Manager ARB TEAM), Syahdan (Media relation ARB TEAM)
TRANSKRIP WAWANCARA
Judul Skripsi : Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik (Kajian
Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” di tvOne
Narasumber : 1. Nastiti sebagai project manager ARB TEAM
2. Syahdan sebagai media relations ARB TEAM
Pewawancara : Yusrina Rahma Dewi
Lokasi : Wisma Proklamasi, jalan raya proklamasi No.41, Menteng,
Jakarta Pusat
Hari, Tanggal : Rabu, 23 April 2014
Waktu : 14.00 WIB
Yusrina : Jelaskan, ARB TEAM seperti apa?
Nastiti : ARB TEAM adalah team khusus, kita menyebutnya adalah team
taskfors karena masing-masing anggota di ARB TEAM harus
dapat multi tasking. Jadi, misalnya kalau bagian produksi tadi
mas Danu yang bertemu dengan yusrina meskipun dia
cameramen tetapi dia dituntut untuk dapat editing juga, editing
gambar. Jadi,dia tidak hanya mengambil gambar sebagai
cameramen tetapi juga dapat sebagai editor, dapat menshortir
gambar yang bagus dan juga dapat berfungsi sebagai director.
Program-program ARB TEAM antara lain adalah roadshow.
ARB TEAM membawa ARB mendatangi daerah-daerah. Jika
ketua umum datang acaranya adalah sebagai berikut: Pertama,
adalah bertemu dengan komunitas atau tokoh tokoh, kyai.
Kedua adalah blusukan ke kampung-kampung, ke pemukiman
padat penduduk, UKM-UKM.
Ketiga adalah kuliah umum untuk perguruan tinggi dan
memberi motivasi untuk yang level SMA/SMK. Iklan-iklannya
ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu dengan
siswa sekolah, siswa sekolah SMK/SMA. Mereka adalah
pemilih pemula. Jadi, ARB datang, selanjutnya mereka yang
berprestasi mendapatkan laptop seperti pada iklan ARB versi
“Untuk Ibu”. Laptop tersebut bukan dari Partai Golongan Karya
tetapi laptop tersebut dari ARB sendiri. ARB mempunyai
yayasan di group usahanya. Nama yayasan nya adalah Yayasan
Bakrie Untuk Negeri. Yayasan Bakrie Untuk Negeri mempunyai
tujuan terhadap kesejahteraan, terutama pada dunia pendidikan.
Jadi, jika ARB TEAM memakai mesin Partai Golongan Karya
untuk bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan komunitas,
blusukan, membutuhkan perpanjangan tangan dari Partai
Golongan Karya daerah. Tetapi, jika untuk lembaga pendidikan
ARB TEAM tidak memakai lembaga Partai Golongan Karya,
jadi ARB TEAM membuat ARB sebagai tokoh nasional bukan
sebagai ketua umum partai agar tidak ada politisasi kampus atau
lembaga pendidikan .
Yusrina : Tema apa yang ingin disampaikan oleh ARB pada iklan-
iklannya?
Nastiti : ARB TEAM mempunyai ahli yang merumuskan tipologi iklan
menjadi sederhana. Dilihat dari tema-temanya ada tema
kebijakan. Jadi, misalnya sekolah gratis 12 tahun ada di iklannya
ARB, iklan tersebut masuk dalam tema kebijakan dan ada pula
tema personal branding bahwa ARB dicitrakan sebagai orang
yang ramah. Bahkan iklan keluarga masuk ke dalam personal
branding. Kemudian ada jenis iklan yang mengangkat bahwa
ARB ini beliau telah dua kali menjabat sebagai Menteri senior,
menjadi ketuaumum KADIN, menjabat atau pernah memperoleh
penghargaan achievement luar negeri itu termasuk tema iklan
keberhasilan. Jadi, personal history seseorang itu harus dijual
sebagai bentuk pencitraan. Kemudian ada tema personal
branding yang point dua. Kita pendekatannya melalui
bollywood approach. Bollywood approach ini seperti iklan kopi
dangdut, cucak rowo. Iklan-iklan tersebut adalah iklan-iklan
yang sangat mudah dimengerti oleh tukang becak sekali pun.
Gambar-gambar yang ditayangkan adalah ARB bertemu dengan
masyarakat, berpelukan dengan orang dan itu bukan polesan
kamera, gambar-gambar yang kamu lihat pada iklan-iklan ARB
itu adalah gambar-gambar yang pada saat ARB roadshow.
Roadshow bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan tokoh
masyarakat, bertemu dengan anak-anak sekolah saat acara-acara
roadshow. Gambar-gambar tersebut mencoba untuk di capture
dan dikemas menjadi iklan untuk ditayangkan. Kemudian
berikutnya adalah tema iklan testimony. Testimony bisa dari
tokoh maupun dari masyarakat.Yang terpenting dalam iklan
sebagai media untuk menyampaikan substansi, menyampaikan
pesan, jadi pesannya harus jelas kalau bisa dalam satu iklan itu
isinya single pesan, dalam satu jenis iklan itu, misalnya seperti
iklan versi ”Untuk Ibu” personal branding, keluarga ARB yang
ingin kita angkat bahwa ARB sayang kepada ibunya, ARB
sungkem kepada ibunya, ARB hormat kepada ibunya. Ibu
Roosniah adalah ibu yang berada dibelakang ARB. Kita tidak
lama kenal dengan ibu Roosniah karena beliau sudah meninggal
pada tahun 2012 dan waktu kita kenal pun beliau sudah sakit-
sakitan. Tetapi jika mendenger ceritadari anak-anaknya, cucu-
cucunya, ibu Roosniah adalah figure ibu yang berdiri dibelakang
ARB, serta mendukung suami. Mereka sangat respect terhadap
ibu Roosniah.
Yusrina : Selain media elektronik tvOne, media apa saja yang digunakan
untuk mempromosikan iklan-iklan ARB?
Nastiti : Jadi, iklan-iklan ARB pada awalnya memang hanya tayang di
tvOne dan ANTV karena tvOne dan ANTV masih group usaha
Bakrie. Tetapi tidak juga diperlakukan gratis, tetap membayar
meskipun mendapatkan potongan yang lebih besar. Pada masa
kampanye semua televisi kita masuk. Televisi nasional maupun
televisi local. Jadi, pada saat sebelum kampanye hanya tvOne
dan ANTV.
Yusrina : Yang mendominasi ide kreatif iklan ARB itu adalah ARB
TEAM?
Syahdan : ARB TEAM dipimpin oleh bapak doktor Rizal Malaranggeng,
dari bapak Rizal, selanjutnya ke saya. Jadi mungkin diskusi
intensif antara ARB dengan bapak Rizal, sama kita, kita rapatkan
konsep iklan tersebut kemudian kita berikan konsepnya ke ARB.
Yusrina : Makna apa yang ingin disampaikan oleh ARB pada iklan ARB
versi “Untuk Ibu”?
Syahdan : Kajian semiotika dilihat dari awal tampilan iklan sampai akhir
iklan bahkan sampai di teks-teks tulisan bahwa ARB sangat
menghormati orang tua lebih spesifik kepada ibu, ibu harus
dihormati bahkan ditutup dengan jargon agama bahwa surga ada
ditelapak kaki ibu. Jadi, pesannya adalah ARB mempunyai
keluarga yang utuh sangat harmonis dengan orang tuanya, kepada
anaknya bahkan semua bangsa Indonesia, bukan hanya untuk
umat islam saja untuk menghormati ibu.
Yusrina : Bagaimana proses pra produksi, produksi, paska produksi iklan
ARB versi “Untuk Ibu”?
Nastiti : Semua berawal dari ide nya terlebih dahulu, konsepnya, untuk
kita rapatkan apakah perlu mengambil gambar ulang atau
gambarnya di sesuaikan saat ARB kunjugan kedaerah. Pra
production adalah meeting nya, production nya adalah during
pengambilan gambar. Pasca production adalah gambar-gambar
yang sudah diperoleh pada saat roadshow dijadikan satu masuk
terlebih dahulu ke library. Cak Hasan akan shortir gambar, ini
gambar yang layak, ini gambar yang bagus karena nyambung, ini
gambarnya patah atau disini gambarnya ngeblur atau jelas. Jadi,
akan ketahuan memerlukan gambar baru lagi atau tidak. Jika
memerlukan gambar baru lagi kita akan shooting lagi tetapi jika
tidak kita akan memakai gambar-gambar yang sudah ada.
Kemudian masuk ke editor, editor akan jahit gambar. Scriptnya
sudah didapat pada saat pra production. Voice Over nya dari
ARB sendiri yang bercerita tentang ibunya. Kita buatkan
scriptnya atau vo nya memakai vo talent dari penyiar radio mana,
vo siapa yang biasa mengisi voice over iklan. Dari situ ditentukan
pada saat pra production. Kemudian pasca production setelah
editor selesai mengedit gambar, kita presentasi terlebih dahulu ke
pak Rizal. Hasil sudah dirasa sempurna kita kasih lihat ke pak
ARB. Jika ARB menyetujui iklan akan naik tetapi biasanya ARB
selalu menyetujui.
Yusrina : Siapa ikon pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”?
Nastiti : Ikon pada iklan ARB versi “Untuk Ibu” adalah ibunya ARB yaitu
Roosniah Bakrie. Pada iklan ARB versi “Untuk Ibu” bercerita
tentang ibu Roosniah Bakrie karena tema besarnya memang ibu
Roosniah Bakrie
Syahdan : Jadi, memang tema besarnya adalah tentang ibu. Dalam semiotika
bisa melihat dari gambar-gambar, ada gambar ibunya ARB itu
mewakili orang tua atau kita anggap nenek-nenek tetapi juga ada
gambar ibu muda. Ibu yang membawa anaknya, ada ibu yang
memakai kerudung, ada ibu-ibu yang mendengarkan. Gambar
ibu-ibu tersebut sudah dipilih oleh kita yaitu gambar ibu-ibu yang
mewakili masyarakat Indonesia. Ibu tua, ibu muda modern
pokoknya semua ibu-ibu harus dihormati
Nastiti : Ada bagian media plesmen. Media plesmen akan bertemu dengan
orang tvOne, menjelaskan bahwa ada iklan ARB versi “Untuk
Ibu” ingin ditayangkan pada acara ini. Selanjutnya dari tvOne
atau ANTV memberikan feedback kepada kita.
Nastiti : Dua tolak ukurnya adalah advertising recall dan message recall.
advertising recall kita mempunyai Elang kuning. Elang kuning
menjadi wadah yang kemudian akan melihat. Advertising recall
seperti iklan ARB versi “Untuk Ibu”, Yusrina sebenarnya
termasuk orang yang termakan oleh iklan tersebut karena Yusrina
merasa tersentuh hatinya setelah menonton iklan ARB versi
“Untuk Ibu”, bisa dari musik, gambar-gambarnya seperti gambar
ibu Roosniah, ibu muda ada dan ibu-ibu lain yang
merepresentasikan ibu di Indonesia. Kemudian message recall
tolak ukurnya adalah pesan dari iklan tersebut sampai kepada
penonton. Kita bisa membuat orang percaya akan iklan tersebut,
tidak hanya tertarik dari kemasan iklannya tetapi juga pesannya
sampai kepada penonton. Jadi, seperti tadi iklan itu sampai di
kamu bahwa Aburizal Bakrie ternyata sangat menghormati ibu.
Tidak memerlukan polesan yang macam-macam pada iklan ARB
versi “Untuk Ibu” cukup dengan gambar foto Aburizal Bakrie
sungkem dengan ibunya, itu sudah merepresentasikan bahwa
ARB sangat hormat terhadap ibunya.
Yusrina : Menurut mba Nastiti dan pak Syahdan, Apakah iklan-iklan ARB
memberi pengaruh terhadap elektabilitas Aburizal Bakrie?
Nastiti : Iya, sangat memberikan pengaruh terhadap elektabilitas Aburizal
Bakrie
Syahdan : Sangat memberikan pengaruh terhadap elektabilitas ARB. Jadi,
dalam politik iklan sebagai media campaign ARB dan partai.
Tujuan dari media selain untuk pesannya sampai kepada
masyarakat, sebenarnya tujuannya ada tiga: Pertama, yaitu agar
orang mengenali sosok ARB. Kedua, kemudian setelah
masyarakat sudah kenal dengan ARB, kita berharap dengan iklan
tersebut masyarakat akan suka pada ARB. Ketiga, mengenal
elektabilitas atau tingkat keterpilihan ARB. Jadi, kita mau dengan
iklan tersebut masyarakat mengenal ARB, suka kepada ARB, dan
memilih ARB.
Nastiti : Brand nya adalah ARB dan part awareness nya adalah partai
Golkar. Kita membuat iklan mengenai ARB ada sentuhan partai
Golkarnya. Saat kita membuat iklan partai Golkar maka ada
sentuhan ARB nya. Pada awalnya, belum ada isitilah ARB,
Aburizal Bakrie lebih terkenal dengan Aburizal atau ical. Namun,
panggilan ical untuk orang jawa artinya adalah hilang. Jadi,
panggilan ical tidak ingin kita gunakan dan ARB pun tidak ingin
memakai nama panggilan Ical. Sampai akhirnya kita
mengeluarkan iklan slogan baru yaitu ARB. Dari awal sampai
akhir iklan isinya hanya slogan ARB saja agar masyarakat yang
menonton iklan tersebut langsung top of men adalah ARB, dan itu
terbukti pada saat roadshow di Sukabumi. Kita memakai kaos
ARB dan masyarakat Sukabumi langsung mengatakan “ARB ya”.
Jadi, masyarakat langsung mengerti ARB bukan Ical lagi.
Bertemu dengan masyarakat harus dilakukan karena masyarakat
butuh didengarkan aspirasinya.
Jakarta, 23 April 2014
Narasumber Narasumber
Nastiti Syahdan Nurdin
Peneliti
Yusrina Rahma Dewi
TRANSKRIP WAWANCARA
Judul Skripsi : Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik (Kajian
Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” di tvOne
Narasumber : 1. Herry Nugroho sebagai editor, camera person ARB TEAM
2. Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person, library ARB
TEAM
Pewawancara : Yusrina Rahma Dewi
Lokasi : Wisma Proklamasi, jalan raya proklamasi No.41, Menteng,
Jakarta Pusat
Hari, Tanggal : Rabu, 23 April 2014
Waktu : 16.00 WIB
Yusrina : Bagaimana proses pembuatan iklan Aburizal Bakrie versi “Untuk
Ibu”?
Danu : Bapak Aburizal Bakrie mengisi ceramah,kita mengambil
gambarnya, kemudian kita merekam. Selanjutnya, dari kata-
katanya itu diambil untuk kita kutip kata-katanya Aburizal
Bakrie. Memang, kita ada niat untuk bulan Desember, kebetulan
pada saat itu beliau mengisi ceramah motivasi kepada siswa
perpisahan SMK. ARB berbicara tentang ibu, kita sebagai anak
harus berbakti kepada ibu. Pada saat mendekati hari ibu kita
membuat iklannya. Jadi, kita kutip, kita mengambil kutipan dari
pidato pak ARB, kita isi gambar-gambarnya sesuai dengan
narasinya ARB serta dilengkapi dengan announcer sebagai
penguat dari pidatonya pak ARB. Jadilah satu iklan versi
“Untuk Ibu”. Biasanya kita membuat story line terlebih dahulu
dan setelah ada, kemudian kita membuat story board. Disini
berhubung ini real pak ARB datang ke SMK dia bertemu
dengan siswa, bertemu dengan pedagang, bertemu dengan
penjual, bertemu dengan supir karena ARB tidak bisa di direct.
Karena pak ARB tidak bisa di direct maka kita membuat seperti
ini, hampir semua iklan ARB isinya seperti itu. Jadi, lebih
banyak real nya. ARB datang ke kota A atau ke kota B, ARB
berbicara tentang kesehatan di kota A, kita mengambil kutipan
dari pak ARB beberapa detik bisa menjadi iklan kesehatan.
Selanjutnya, ditambahkan announcer sebagai penguat bahwa
kesehatan itu penting bagi masyarakat karena mahal, intinya
seperti itu.
Yusrina : Makna apa yang ingin disampaikan oleh ARB pada iklan versi
“Untuk Ibu”?
Herry : Kalau dari kutipannya jelas bahwa orang tua sangat berperan
untuk kita, kita akan menjadi seperti apa, cara mendidiknya. Jika
misalnya kelak si anak sukses itu memang karena ada peran dari
ibu. Pesannya adalah orang tua sosok yang harus kita hormati,
harus berbakti sama ibu. Ibu adalah segalanya. Jadi, ibu
menentukan akan menjadi seperti apa kita nanti kelak.
Jakarta, 23 April 2014
Narasumber Narasumber
Dwi Danu Sugiarto Herry Nugroho
Peneliti
Yusrina Rahma Dewi
TRANSKRIP WAWANCARA
Judul Skripsi : Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik
(Kajian Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne)
Narasumber : Guntur Adi Wijaya sebagai Supervisor Master Control
Room tvOne
Pewawancara : Yusrina Rahma Dewi
Lokasi : Kantor Pusat tvOne, Jalan Rawa Terate II No. 2. Kawasan
Industri Pulo Gadung Jakarta
Hari, Tanggal : Senin, 16 Juni 2014
Waktu : 13.00 WIB
Yusrina : Tugas MCR di tvOne seperti apa?
Guntur : Bagian dasarnya adalah MCR menayangkan program yang
akan tayang, menayangkan iklan yang akan tayang,
menayangkan promo yang akan tayang, jadi semuanya
disini MCR yang menayangkan. MCR juga banyak
berkoordinasi dengan beberapa pihak dan hampir semua
pihak berkoordinasi dengan MCR.Masalah teknis, MCR
berhubungan dengan bagian IT, transmisi. Misalnya ada
live diluar atau di dalam, MCR berkoordinasi dengan
mereka. Jadi garis besarnya seperti itu.
Yusrina : Bagaimana proses iklan kampanye politik ARB dapat
tayang di tvOne?
Guntur : Karena ada persetujuan dari big boss yaitu Aburizal
Bakrie dan chief executive officer (CEO)tvOne adalah
anaknya beliau yaitu Ardiansyah Bakrie. Beliau yang
menentukan iklan kampanye politik ARB ada di tvOne.
Yusrina : Jadi, memang karena ARB adalah pemilik tvOne jadi
beliau beriklan di tvOne?
Guntur : Secara tidak langsung iya seperti itu. Meskipun kita
sendiri tidak pernah bertanya lebih dalam lagi mengapa
iklan kampanye politik ARB bisa tayang di tvOne.
Mungkin dari pemikiran mudahnya adalah tvOne dimiliki
oleh Aburizal Bakrie. Meskipun ada unsur-unsur yang lain
kita belum pernah mengetahui.
Yusrina : Siapa yang menentukan durasi iklan kampanye politik
ARB di tvOne?
Guntur : Yang menentukan adalah big boss yaitu Ardiansyah
Bakrie, Aburizal Bakrie. Kemudian berkoordinasi dengan
pihak promo.
Yusrina : Berapa durasi paling lama dan paling sebentar pada iklan
kampanye politik ARB di tvOne?
Guntur : Durasi paling lama yaitu enam puluh detik, satu menit.
Yang paling sedikit itu adalah tiga puluh detik. Banyak
versi iklan kampanye politik ARB di tvOne. Satu hari
sampai tiga puluh spot kurang dalam satu hari dan itu versi
iklannya dibagi-bagi. Ada lima versi iklan dalam satu hari
jadi dibagi, mungkin versi iklan ini tiga spot, versi iklan
ini lima spot. Yang banyak adalah tahun lalu karena
kampanye sebelum tahun 2014. Pernah paling banyak
dalam satu hari sekitar dua puluh empat iklan ARB tayang
di tvOne dengan versi yang berbeda-beda. Ada versi
Sahabat, versi Untuk Ibu dan lain sebagainya. Mungkin
sudah ada sepuluh versi yang sudah tayang beberapa bulan
ke belakang sampai di akhir tahun 2013
Yusrina : Jelaskan untuk iklan kampanye politik pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”?
Guntur : Saya melihatnya iklan kampanye politik versi “Untuk Ibu”
tayang jauh sebelum bulan Juli 2013. Jadi, hari ibu pun
bukan, hari ibu Kartini juga belum. Mungkin Aburizal
Bakrie berterima kasih melalui media dengan cara
meminta izin kepada orang tuanya, berterima kasih dengan
sosok ibunya. Kalau pandanganan kita pada umumnya
mungkin ARB berterimakasih kepada ibunya, kepada
orang tua
Yusrina : Adakah budget yang dikeluarkan ARB untuk iklan
kampanye politik tersebut tayang di tvOne?
Guntur : Sepaham saya ini masalah kode, penamaan kode. Jadi,
pada database MCR terdapat kode promo dan ada kode
komersil. Dua kode itu yang ada di database MCR. “P”
adalah kode untuk promo, kalau “C” adalah kode untuk
comersil yang berhubungan dengan uang. Penamaan itu
karena awalnya materi tersebut dari pihak promo yang
menamakan kode iklan kampanye politik ARB di tvOne
menjadi P. Promo itu sifatnya tidak membayar.Tetapi
sejauh ini saya melihatnya iklan kampanye politik ARB di
tvOne masuk ke dalam kode promo. Pengertian promo
adalah mempromosikan sendiri program apa yang ada di
tvOne seperti program-program regular, program-program
yang akan datang. Dari tvOne sendiri yang
mempromosikan. Kalau komersil sudah jelas bahwa clien
yang ingin mengiklankan produknya di tvOne.
Jakarta, 16 Juni 2014
Peneliti Narasumber
Yusrina Rahma Dewi Guntur Adi Wijaya
TRANSKRIP WAWANCARA
Judul Skripsi : Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik
(Kajian Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014
Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne)
Narasumber : Rofi sebagai Staff Quality Control tvOne
Pewawancara : Yusrina Rahma Dewi
Lokasi : Kantor Pusat tvOne, Jalan Rawa Terate II No. 2. Kawasan
Industri Pulo Gadung Jakarta
Hari, Tanggal : Senin, 16 Juni 2014
Waktu : 17.00 WIB
Yusrina : Jelaskan tentang quality control (QC)?
Rofi : QC bertugas mensensor film-film yang masuk ke televisi untuk
disiarkan. Karena sekarang tvOne bersifat program dan news.
Jadi, lebih banyak sifatnya ke QC. Karena iklan pun masuk QC
juga. QC itu mengkroscek standar video, standar audio,
modulasi, flicker itu berbicara masalah teknis. Jadi hanya
untuk itu saja QC nya. Kalau untuk sensor bersifat yang
bertentangan dengan peraturan Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) seperti tindak kekerasan, anarkis, rokok, miras,
perzinaan dan sebagainya yang aturannya sudah masuk ke
dalam segi sensor.
Yusrina : Apa saja persyaratan untuk iklan dapat lolos QC?
Rofi : Salah satunya adalah kita mempunyai form QC. Pada form QC
terdapat keterangan video dan audio. Jadi, apabila kita
memiliki standar dan parameter cocok, sudah sesuai dengan
kita maka akan lolos QC. Kadang terdapat program yang bagus
tetapi tiba-tiba videonya atau dari kasetnya yang rusak itu akan
kita ganti. Jadi yang menyebabkan tidak lolos QC itu juga.
Hal-hal atau bahasa yang tidak berkenan dengan peraturan kita
maka akan kita ganti.
Yusrina : Apakah iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie
versi “Untuk Ibu” lolos QC?
Rofi : Iklan kampanye politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi
“Untuk Ibu” lolos QC secara langsung tetapi untuk yang kedua
minta revisi dari pihak program pembuat iklan ARB untuk
masalah warna harus dibikin lebih soft. Kita bisa melihat iklan
tersebut lolos QC nya kenapa yaitu berarti kualitas video sudah
bagus, kualitas audio sudah bagus dan masalah kontentnya
yaitu “Ibu” adalah tanggung jawab dari pihak program. Jadi
kita lihat iklan tersebut bagus dan tidak bertentangan berarti
langsung kita loloskan iklan kampanye politik ARB versi
“Untuk Ibu”.
Jakarta, 16 Juni 2014
Penelti Narasumber
Yusrina Rahma Dewi Fidy Rofiansyah
top related