RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023
Post on 03-Oct-2021
6 Views
Preview:
Transcript
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 1
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tatacara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat
Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan
Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas
dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman
kepada RPJMD dan bersifat indikatif
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) dan dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung selanjutnya disingkat RSUD Kota Bandung telah
menerapkan BLUD pada tahun 2010 dan berdasarkan Peraturan
Wali Kota Bandung Nomor 199 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor160 Tahun 2017 tentang Pembentukan,
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 2
Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi serta Tatakerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah
Kota Bandung, RSUD Kota Bandung merupakan UPT pada Dinas
Kesehatan Tahun 2019.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor
445.1/Kep./Kep/36/041030/DPMPTSP/2017 Tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Kelas B.
Dalam penyusunan Renstra diatur dalam Permendagri Nomor
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah yang
menyebutkan Unit Pelaksanan Teknis Dinas yang menerapkan BLUD
menyusun Renstra sesuai ketentuan perundang-undangan sebagai
bagian dari Renstra PD dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bandung
yang memuat Rencana Pengembangan Layanan, Strategi dan Arah
Kebijakan, Rencana Program dan Kegiatan, dan Rencana Keuangan.
Demikian halnya dengan RSUD Kota Bandung, perkembangan
RSUD Kota Bandung menjadi PPK–BLUD dengan status BLUD
Penuh merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan
hidup RSUD Kota Bandung dimasa yang akan datang terutama
adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang tidak hanya
kewenangan dalam penggunaan anggaran tetapi lebih dari itu
adanya kewenangan dalam pengelolaan kas untuk pengelolaan utang
piutang, kewenangan pengadaan barang atau jasa untuk
pengelolaan barang diberikan pada RSUD yang melaksanakan PPK
BLUD. Kebutuhan dokumen perencanaan pada sebuah organisasi
bisnis pada umumnya dilatar belakangi upaya mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Lingkungan bisnis yang terus berubah,
memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan
pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Dengan
mendasarkan pada pemetaan kekuatan tersebut, akan dijadikan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 3
bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-
benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan
antisipatif yang dapat dijadikan dasar penetapan keputusan strategis
untuk kepentingan pencapaian visi organisasi sehingga
meningkatkan citra RSUD Kota Bandung agar mendapatkan
legitimasi dalam pencapaian visi, dan/ atau berkompetisi
memenangkan persaingan mencapai visi sosio-ekonominya.
Demikian juga yang terjadi pada provider pelayanan kesehatan
pada RSUD. Tantangan dan tekanan RSUD akan selalu muncul
sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran, perkembangan
jenis penyakit dan tuntutan masyarakat tentang perbaikan mutu
layanan serta perkembangan era Jaminan Kesehatan Nasional yang
sangat berpengaruh saat ini terhadap pembiayaan kesehatan yang
mengarah kepada Universal Health Coverage (UHC) dimana Rumah
Sakit (RS) harus memiliki kemampuan kendali mutu dan kendali
biaya.
Bagaimana perencanaan diarahkan untuk mencapai standar
mutu sekaligus pemenuhan pembiayaan Rumah Sakit. Yang tidak
kalah pentingnya, tantangan utama berasal dari internal organisasi
seperti halnya organisasi pemerintah yang menjalankan usaha
pelayanan jasa pada umumnya. Meningkatnya kepentingan pribadi
dengan domain publik, birokrasi yang kaku, kurangnya jiwa
wirausaha, arogansi institusi profesi, ketidak jelasan fungsi baik
pada level eksekutor kebijakan maupun pada level operasional dan
kebiasaan berada pada zona nyaman (comfort zone) seringkali
menjadi penghambat jalannya sistem perencanaan yang sudah
dibangun.
Dalam upaya mewirausahakan Rumah Sakit maka keputusan
RSUD Kota Bandung menjadi Badan Layanan Umum Daerah adalah
sangat tepat. Dimana paradigma perubahan yang sangat menonjol
adalah penyusunan pola penganggaran dari pendekatan tradisional
ke penganggaran berbasis kinerja bukan hanya sekedar membiayai
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 4
masukan (input) tetapi lebih menekankan pada proses apa yang akan
dihasilkan (output).
Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan Rumah Sakit
secara leluasa merencanakan implementasi sumber daya, sesuai
dengan perubahan kondisi perumah sakitan. Diharapkan RSUD Kota
Bandung akan dapat tumbuh dan efisien dalam pengelolaan
keuangan dan bahkan bersaing menjadi Rumah Sakit mandiri
sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen Rencana
Strategis.
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung adalah proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di
bidang penyediaan jasa layanan kesehatan (result) dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, meng
organisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan
tersebut (effort) dan mengukur hasilnya melalui umpan balik
(evaluation) dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder RSUD Kota Bandung (stakeholder value).
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung memiliki kerangka
waktu 5 tahun mulai tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, yang
akan dijabarkan pada masing-masing pusat pertanggung jawaban
pada unit-unit pelayanan yang ada.
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis
merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi.
Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,
evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada
Rumah Sakit menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan
pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup dan
matinya pelanggan, oleh karena itu perencanaan Rumah Sakit
memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang relatif tinggi yang
mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanaan pengelolaan kinerjanya. Konsepsi Dasar penyusunan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 5
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung dalam siklus sistem
akuntabilitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.1 Konsepsi Dasar Penyusunan Rencana Strategis
Tahun 2019 - 2023 RSUD Kota Bandung
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung disusun dengan
memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan,
wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data.
Adapun metode penyusunan Rencana Strategis RSUD Kota
Bandung dengan menggunakan Balanced Scorecard. Metode ini
secara komprehensif melihat seluruh perspektif dalam merumuskan
strategi RSUD Kota Bandung yaitu meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/ Customer
2. Perspektif Proses Bisnis Internal (PBI), dan
3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (PP).
4. Perspektif Keuangan.
Perencanaan Strategis Dinkes Kota
Bandung
Pelaporan Kinerja
Perencanaan Tahunan
(RBA)
Evaluasi Kinerja
Pemanfaatan Evaluasi Kinerja
Perencanaan Strategis RSUD Kota
Bandung (Renstra)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 6
Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pertanggung jawaban dengan menggunakan Strategic Based
Responsibility, yang berarti seluruh unit layanan yang ada di RSUD
Kota Bandung diukur kinerjanya berdasarkan 4 (empat) perspektif
tersebut.
Adapun jenis layanan yang diukur kinerjanya berdasarkan 4
(empat) perspektif tersebut adalah :
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Bedah Sentral
5. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
6. Pelayanan Laboratorium Pathologi Klinik
7. Pelayanan Laboratorium Pathologi Anatomi
8. Pelayanan Radiologi
9. Pelayanan Farmasi
10. Pelayanan Gizi
11. Pelayanan Laundry
12. Pelayanan CSSD
13. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
14. Pelayanan Rehabilitasi Medik
15. Pelayanan Hemodialisa
16. Pelayanan Medical Check Up (MCU)
17. Sub Spesialis Anak
18. Sub Spesialis Obgyn
Sebagai UPTD Kesehatan Kota Bandung yang melaksanakan
PPK_BLUD maka sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah Pasal
42 menyatakan bahwa UPTD yang melaksanakan BLUD harus
menyusun Renstra yang memuat :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 7
1. Rencana Pengembangan Layanan
2. Stategi dan Arah Kebijakan
3. Rencana Program dan Kegiatan
4. Rencana Keuangan
1.2 LANDASAN HUKUM
Beberapa landasan hukum yang mendasari dalam penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) RSUD Kota Bandung :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU);
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
10. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD sebagaimana telah diubah menjadi
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah;
11. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tatacara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 8
Tatacara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tatacara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 199 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 160 Tahun 2017
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi serta Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Badan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
13. Keputusan Wali Kota Kota Bandung No.445/ Kep.868-
RSUD/2010 tentang RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) dengan status penuh;
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun
2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2018 – 2023.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan
Rencana Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan implementasi
sumberdaya Rumah Sakit untuk pencapaian Visi Organisasi;
2. Sebagai pedoman alat pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran;
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen
seluruh insan Rumah Sakit dalam meningkatkan kinerja sesuai
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 9
dengan standar manajemen dan standar mutu layanan yang
telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan;
4. Untuk menghasilkan distinctive competence dan competitive
advantage;
5. Untuk memperkuat kemampuan Rumah Sakit dalam mencegah
masalah;
6. Untuk mengurangi penolakan terhadap perubahan Rumah Sakit.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung
2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.3 Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Kota Bandung
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan RENSTRA Dinas Kesehatan/ RPJMD Bidang
Kesehatan
3.4 Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 10
BAB V STATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN
1. Peta Strategi RSUD Kota Bandung
2. Penyelarasan Program RJPMD dengan Program Renstra RSUD
Kota Bandung.
3. Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
SKPD
4. Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
5. Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD
6. Gambaran mengenai Rencana Pencapaian 5 Tahunan :
a. Gambaran program selama 5 tahun ( 2015 – 2020 )
b. Pembiayaan 5 tahunan
c. Penanggungjawab Program
d. Prosedur Pelaksanaan Program
7. Proyeksi Keuangan 5 Tahunan :
a. Proyeksi arus kas tahun 2015 - 2020
b. Proyeksi neraca tahun 2015 - 2020
c. Proyeksi Laporan Operasional/ Aktivitas Tahun 2015 - 2020
d. Proyeksi Rasio Keuangan Tahun 2015 - 2020
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
mengamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Dalam Sistem Rujukan di Kota Bandung RSUD Kota Bandung
merupakan Fasilitas Pelayanan Rujukan Tingkat Lanjut RS Kelas B
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perijinan Terpadu satu
Pintu Propinsi Jawa Barat Nomor 445.1/Kep 136 /041030
/DPMPTSP/2017 Tentang Ijin Operasional Rumah sakit Umum Kelas
B tanggal 7 Desember 2017.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
telah diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun
2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.
Setelah ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B pada tahun 2017
dan dengan adanya regulasi yang tertuang didalam Permenkes No.
34 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah Sakit, maka struktur
SOTK RSUD Kota Bandung disesuaikan dan telah dibahas pada
bulan Desember Tahun 2018 dan ditetapkan sementara oleh
Direktur pada Tahun 2018 namun belum mengacu kepada standar
rumah sakit kelas B (tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan kelas
B, hanya memenuhi standar mutu/snars).
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 12
2.1.1 Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang mempunyai
tugas:
Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum,
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan. Sesuai Peraturan Walikota Bandung Nomor 075
Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian
Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung.
2.1.2 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut
diatas, RSUD Kota Bandung mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan umum;
b. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang
pelayanan umum yang meliputi keuangan, pelayanan
medis dan keperawatan, penunjang medis serta program
dan pemasaran;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah
mengelola pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai
tugas, fungsi dan struktur organisasi diperlukan agar
pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 13
fungsi sistem manajemen.
Manajemen sebagai suatu sistem terdiri dari unsur
Input, Proses, Output dan Lingkungan Manajemen yang
mempengaruhinya.
Untuk jalannya pengelolaan berbagai kegiatan Rumah
Sakit dengan ciri organisasi dengan kompleksitas yang
dimiliki disusun dalam Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung.
Fungsi saat ini harus memenuhi kebutuhan operasional
kelas B dan standar mutu sesuai dengan standar akreditasi
rumah sakit.
2.1.3 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung sesuai Perda
No. 16 Tahun 2007 dengan Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja RSUD Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 14
Pada Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung telah mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan jenis pelayanan di RSUD Kota
Bandung, adapun yang mengalami perubahan dari struktur
RSUD Kota Bandung yang lama diantaranya :
1. Komite Keperawatan
2. Komite Nakes lainnya
3. Komite PMKP
4. Komite PPIRS
5. Tim Farmasi & Tim Terapi
6. Tim Etik & Penelitian
7. Tim JKN
8. Tim FRAUD
Organisasi RSUD Kota Bandung terdiri dari :
a. Organisasi Struktural, terdiri dari :
1) Direktur.
2) Kepala Bagian Umum dan Keuangan membawahi
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.
b. Kepala Sub Bagian Pengembangan SDM.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 15
c. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Anggaran.
3) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan.
a. Kepala Seksi Pelayanan Medis.
b. Kepala Seksi Keperawatan
4) Kepala Bidang Penunjang Medis.
a. Kepala Seksi Penunjang Diagnostik
b. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan
5) Kepala Bidang Program dan Pemasaran
a. Kepala Seksi Pengendalian Program
b. Kepala Seksi Mutu dan Pemasaran
Masing-masing jabatan dipimpin oleh seorang kepala
dalam jabatan struktural. Terdiri dari Esselon 3b dan
4a.
b. Organisasi Fungsional, terdiri dari :
Bagian Umum dan Keuangan
1. Unit Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan
2. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
3. Unit Akuntansi
4. Unit Perbendaharaan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan membawahi
8 Instalasi :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Central
5. Instalasi Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
6. Instalasi Rehabilitasi Medik
7. Instalasi Medical Check Up (MCU)
8. Instalasi Hemodialisa
Bidang Penunjang dan Diagnosa membawahi 9 Instalasi
1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Radiologi
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 16
3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Gizi
5. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
6. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan RS
7. Instalasi Laundry
8. Instalasi Central Sterilization System Dept (CSSD)
9. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Bidang Program dan Pemasaran
1. Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS)
2. Unit Rekam Medis dan Case Mix
3. Unit Mutu RS
4. Unit Promosi Kesehatan RS
5. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah
Sakit (K3RS)
6. Unit Pemasaran & Kemitraan
Masing – masing Instalasi dan Unit dipimpin oleh
seorang Kepala dalam jabatan non struktural. Instalasi
bertanggung jawab kepada direktur, Unit bertanggung
jawab kepada ke Ka.Sie/Ka.Sub.Bag
c. Organisasi Fungsional, terdiri dari :
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite Tenaga kesehatan lainnya.
4) Kelompok Staf Medis (KSM)
5) Komite PPI
6) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien
7) Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
8) Komite dan Panitia lainnya yang dibentuk sesuai
peraturan dan kebutuhan organisasi.
9) Tim Farmasi dan Terapi
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 17
10) Panitia Rekam Medis
11) Panitia PPRA
12) Tim Kodik
13) Tim Geriatri
d. Direktur diluar garis komando dibantu oleh :
1) Satuan Pengawas Internal (SPI)
e. Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua dan 2 anggota 1
sekretaris, Bertanggung jawab kepada Walikota.
Berdasarkan Keputusan Walikota Kota Bandung No.445/
Kep.868-RSUD/2010 RSUD Kota Bandung ditetapkan untuk
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) dengan status penuh sejak 1 Desember 2010.
2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung
Kegiatan pelayanan dapat terselenggara dengan baik bila
ditunjang dengan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan standar
dan kebutuhan pelayanan.
Sumber daya terbesar/secara umum terdiri dari : SDM, Fasilitas
Pelayanan, Sarana Prasarana, Keuangan/Pembiayaan,
Peraturan/Regulasi, Material (Bahan/barang Medis dan Non Medis),
Peralatan serta Data dan Informasi.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Tabel 2.1 SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung
Tahun 2018
NO JENIS TENAGA JUMLAH
(Org) STATUS PEGAWAI
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 4 PNS 3, Non PNS 1
2 Anak 5 PNS, Non PNS 1
3 Kandungan Dan
Kebidanan
4 PNS, Non PNS 2
4 Bedah 3 PNS 1, Non PNS 2
5 THT 1 PNS
6 Mata 3 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 18
8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS 1
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 Non PNS 2
11 Rehabilitasi Medik 2 PNS
12 Anestesi 2 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi 1 KONTRAK
15 Jiwa 1 Non PNS
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 2 PNS
18 Bedah Urologi 1 Kontrak
19 Bedah Anak 1 Non PNS
20 Bedah Syaraf 1 Non PNS
22 Jantung & Pembuluh Darah
1 PNS
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 21 PNS/Non PNS Fungsional 18,
srtukural 5
2 Dokter Gigi 4 FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL, PNS
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
Tabel 2.2
Jenis Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2018
No Pendidikan Status Kepegawaian
% PNS Non PNS
1. SD 1 0.13
2. SMP 7 8 1.99
3. SMA 53 153 27.39
4. DI 4 2 0.80
5. D3 169 195 48.40
6. D4 3 0.40
7. S1 84 65 19.81
8. S2 8 1.06
Jumlah 329 423 100
TOTAL PEGAWAI 752
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
Tabel 2.3 Jenis Ketenagaan Tenaga Medis di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018
NO JENIS TENAGA JUMLAH (Org)
STATUS PEGAWAI
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 4 PNS 2, Non PNS (BLUD) 1
2 Anak 4 PNS, BLUD 1
3 Kandungan Dan
Kebidanan
4 PNS, BLUD 2
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 19
4 Bedah 3 PNS 2, BLUD 1
5 THT 1 PNS
6 Mata 3 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS
8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS (BLUD) 1
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 Non PNS (BLUD) 2
11 Rehabilitasi Medik 2 PNS
12 Anestesi 2 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi 1 KONTRAK
15 Jiwa 1 BLUD
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 2 PNS
18 Bedah Urologi 1 Kontrak
19 Bedah Anak 1 BLUD
20 Bedah Syaraf 1 BLUD
22 Jantung & Pembuluh Darah
1 PNS
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 21 PNS/BLUD Fungsional 18, srtukural 5
2 Dokter Gigi 4 FUNGSIONAL DAN
STRUKTURAL, PNS
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
Tabel 2.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Profesi Pekerjaan Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018
Jabatan PNS Non PNS PTT Jml
Struktural 13 13
Dokter Spesialis 24 8 4 36
Dokter Gigi Spesialis & Dokter Gigi 6 6
Dokter Umum 14 3 4 21
Perawat 109 145 254
Perawat Anesthesi 4 4 8
Perawat Gigi 6 6
Bidan 23 12 17 52
Analis Kesehatan 13 12 25
Bank Darah 1 1 2
Apoteker 5 7 12
Assisten Apoteker 12 19 31
Radiografer 8 1 9
Nutrisionis 5 5
Rekam Medis 10 13 23
Sanitarian 3 3
Fisioteraphis 1 2 3
Okupasi Terapi 1 1
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 20
Terapis Wicara 1 1
Elektro Medis 1 1 2
Epidiologi 0
Fungsional Umum 70 70
Konselor Vct 1 1
Operator 4 4
Pengadministrasi 42 42
Pendistribusi Rm 3 3
Penyaji Makanan 10 10
Cssd 6 6
Laundry 6 6
Sim Rs 4 4
Pos 15 15
Protokoler 0
Sopir 2 2
Gas Medis 5 5
Ipsrs 4 4
Lab Pa 1 1
Cleaning Service 34 34
Pengawas Cleaning Service 2 2
Operator Air & Tps 2 2
Petugas Pemulasaraan Jenazah 0
Satpam 23 23
Spi (Dr. Niken, Mars) 1 1
Koki 4 4
Total 329 398 25 752
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
PPK BLUD tidak hanya membutuhkan SDM para
profesional pelayanan kesehatan namun juga membutuhkan
tenaga manajerial/administratif pendukung serta struktur
organisasi yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Untuk pengelolaan keuangan kompetensi pengelola
keuangan perlu ditingkatkan kemampuannya seperti dalam
pengelolaan keuangan dan pendapatan BLUD.
Tabel 2.5
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018
JENIS
PEGAWAI 2014 2015 2016 2017 2018
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 21
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
Tabel 2.6
Kompetensi SDM (Jumlah Pegawai Yang Mendapatkan Pelatihan) Tahun 2014-2018
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018
2.2.2 Fasilitas Pelayanan
RSUD Kota Bandung sebagai Rumah Sakit Type B
harus mampu menyediakan peralatan medis dan non medis
guna menyediakan pelayanan rujukan maupun pelayanan
lain yang dibutuhkam masyarakat kota Bandung.
Peralatan yang dibutuhkan harus memenuhi standar
yang ditentukan, dari segi jumlah, kelengkapan jenis,
kesesuaian dengan perkembangan teknologi agar dalam
memberikan pelayanan tidak mengalami hambatan yang
akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Demikian pula
pemeliharaan aset sangat penting guna menjaga mutu alat
dan kesiapan alat untuk selalu dapat digunakan
Setelah penetapan RSUD Kota Bandung sebagai Kelas B
perkembangan fasilitas pelayanan yang ada sebagai berikut :
a. Pelayanan Gawat Darurat
PNS 334 344 334 329 329
Non PNS 225 399 436 417 398
PTT 40 40 40 25
Mitra 6 7
PHL 23 22
Dokter
Magang
Total 772
No
Tahun
Indikator Ratio Pegawai yg Mendapat Pelatihan
minimal 20 Jam /Tahun
(Target ≥ 60 %/tahun)
1 2014 73 %
2 2015 90 %
3 2016 73 %
4 2017 40,25 %
5 2018 22% (8 bulan)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 22
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan Bedah Central
e. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
f. Pelayanan Laboratorium Pathologi Klinik dan Pathologi
Anatomi
g. Pelayanan Radiologi
h. Pelayanan Farmasi
i. Pelayanan Gizi
j. Pelayanan Laundry
k. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
l. Pelayanan Rehabilitasi Medik
m. Pelayanan Hemodialisa
n. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
o. Pelayanan Tranfusi Darah
p. Pelayanan Ambulance
q. Pelayanan Keluarga Miskin
r. Pelayanan Pengolahan Limbah
s. Rekam medis
t. Administrasi Manajemen
u. IPSRS
v. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
RSUD Kota Bandung memiliki pelayanan medis Spesialistik
terdiri dari :
a. Penyakit Dalam
b. Bedah
c. Anak
d. Kebidanan dan Kandungan
e. THT
f. Mata
g. Kulit dan Kelamin
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 23
h. Syaraf
i. Jiwa
j. Orthodonti
k. Bedah Mulut
l. Bedah Syaraf
m. Bedah Anak
n. Bedah Urologi
o. Bedah Orthopedi
p. Konservasi Gigi
q. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
r. Radiologi
s. Pathologi Klinik
t. Phatologi Anatomi
u. Anestesi
v. Jantung dan Pembuluh Darah
Pelayanan lainnya : Klinik VCT/CST, Klinik DOTS, Unit
MCU, Klinik Akupunktur, Konsultasi Obat, Konsultasi Gizi.
2.2.3. Sarana prasarana
Tabel 2. 7
Jumlah Tempat Tidur Instalasi Rawat Inap dan Ruangan Lainnya
NO Ruang Perawatan Jumlah TT
1 Ruang Perawatan VVIP (Suit Junior) 2
2 Ruang Perawatan VIP 2
3 Ruang Perawatan Kelas I 16
4 Ruang perawatan Kelas II 91
5 Ruang Perawatan Kelas III 108
6 Ruang Perawatan ICU 8
7 Ruang Perawatan NICU 3
8 Ruang Perawatan PICU 2
9 Ruang Hemodialisa 11
10 Ruang Bersalin 10
11 Ruang IGD 26
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 24
12 Ruang Perawatan Bayi (Perinatologi) 23
13 Kamar Operasi + Ruang RR 6 + 3
Untuk pelayanan unggulan sudah ditetapkan PONEK dan
Indikator Mutu Prioritas secara khusus, namun RSUD Kota
Bandung memiliki pelayanan potensial yang didukung SDM,
sarana dan prasarana.
Peralatan diagnostik
Peralatan penunjang medis unggulan antara lain MRI, CT
Scan (tanpa kontras dengan kontras) CTS Jantung, Mobile
X Ray, USG 2 D color Dopler, Echocardiografi, C.ARM, USG
4 D, Laparoscopy, Phaco, EEG, Robotik dan Alr rehabilitasi
lainnya, HAL-RAR, ICU kapasitas 8 Bed, PICU/NICU
Kapasitas 7 Bed, dan Peralatan Laboratorium Pathologi
Klinik, Robotik, Short Wave Diathermy (SWD), Elektro
Simulasi (US dan ES) dan Measurement While Drilling
(MWD) serta RS Rujukan PONEK dan HIV.
RSUD Kota Bandung melayani pasien yang terdiri dari
pasien Umum, Pasien Peserta JKN, Kontrak dan Asuransi
lainnya
Tabel 2.8
Kondisi Sumber Daya Aset Bangunan di RSUD Kota Bandung
NO KODE
GEDUNG NAMA RUANGAN MEDIS
NON
MEDIS
I Gedung A Lantai 1 terdiri dari : Instalasi Gawat Darurat
√
√
Lantai 2 terdiri dari :
Rekam Medis
Instalasi Laboratorium PA
√
√
√
II Gedung B Lantai 1 terdiri dari :
Instalasi Laboratorium PK Bank Darah
Instalasi Bedah Central (OK)
√ √
√
√ √
√
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 25
Gas Medis √
Lantai 2 terdiri dari :
1. Perawatan Aster 2. Perawatan NICU/PICU
3. Perawatan ICU 4. SIMRS
√ √
√
√ √
√ √
Lantai 3 terdiri dari :
1. Perawatan Tulip
2. Perawatan Melati
√
√
√
√
III Gedung C Lantai 1 terdiri dari : Instalasi Radiologi
√
√
Lantai 2 terdiri dari :
1. Poli Bedah Mulut 2. Poli Gigi
3. Poli Orthodonti 4. Depo Farmasi
5. Hemodialisa
√ √
√
√
√ √
√ √
√
IV Gedung D Lantai 1 terdiri dari : Apotek
Bank BJB Poliklinik Rawat Jalan
√
√
√ √
Lantai 2 terdiri dari :
Poliklinik Rawat jalan
Rekam Medis (Penyimpanan)
√
√
√
V Gedung E Lantai 1 terdiri dari :
Rehabilitasi Medik
√
√
Lantai 2 terdiri dari : Komite Medik
√
√
VI Gedung F Lantai 1 terdiri dari :
Gudang Farmasi
√
VII Gedung G Lantai 1 terdiri dari : Ruang Perawatan
Flamboyan
√
√
Lantai 2 terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Anggrek A
√
√
Lantai 3 terdiri dari :
1. Ruang Direktur 2. Ruang Umum &
Keuangan 3. Ruang Pelayanan Medis
& Keperawatan
4. Ruang Penunjang Medis 5. Ruang Program &
Pemasaran 6. Ruang Keuangan &
Anggaran
√ √
√
√ √
√
VIII Gedung H Lantai 1 terdiri dari : Perawatan Mawar
√
√
Lantai 2 terdiri dari :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 26
SuSumber : Umum dan Perlengkapan Tahun 2018
Pembangunan RSUD Kota Bandung berasal dari
pengembangan Puskesmas menjadi RS dengan luas 10.000
m2, tetapi dengan adanya regulasi yang menuntut adanya
penyesuaian bangunan dan standarisasi ruangan, hal
tersebut membutuhkan perencaaan pembiayaan untuk
pemenuhan standarisasi tersebut pada tahun 2019 – 2023.
Ruangan yang telah ada belum memenuhi standar
yang dipersyaratkan dan hanya sekedar memenuhi
kebutuhan agar tersedia saja, termasuk tidak adanya Zonasi
di lingkungan RS seperti area pelayanan/pasien, area
manajemen, area distribusi dan pengangkutan seperti
sampah, makanan, dll). Sebagai contoh; Ruang Isolasi belum
double pintu, ruang alur kotor/bersih, ruang jalur
pasien/karyawan/tamu, alur manajemen dengan rawat
inap. Standar Ruangan ICU terdapat ketentuan bahwa 1 TT
adalah seluas 6 m2, sedangkan ruangan yang tersedia
sangat tidak memadai dan sempit, padahal semua peralatan
telah tersedia sehingga dalam segi pemanfaatan sangat tidak
Perawatan Anggrek B √ √
Lantai 3 terdiri dari :
Perawatan Sakura
√
√
IX Gedung I Lantai 1 terdiri dari : Instalasi Pemulasaraan
Jenazah
√
X Gedung J Lantai 1 terdiri dari : Instalasi Gizi
Instalasi IPSRS
Instalasi Kesling
√
√
√
XI Gedung K Lantai 1 terdiri dari : Instalasi Laundry
√
XII Gedung L Lantai 1 terdiri dari :
IPAL
√
XIII Gedung M Lantai 1 terdiri dari : Masjid
√
XIV Gedung N Lantai 1 terdiri dari : Gardu Listrik
√
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 27
optimal. Hal ini disebabkan karena keterbatasan lahan yang
tersedia sedangkan kebutuhan ruangan sangat banyak dan
harus memenuhi syarat.
Kebijakan Pemerintah Kota Bandung telah menyetujui
untuk melakukan relokasi RSUD Kota Bandug sejak Tahun
2013, namun karena adanya kendala pengadaan lahan
maka belum terealisasi, akan tetapi relokasi tersebut sudah
dimasukan kedalam Rencana Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018 – 2023.
Tabel 2.9
Pertumbuhan Aset di RSUD Kota Bandung Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
1
Aset
Tetap
168.386.788.555 122.952.290.042 118.870.252.562 128.398.682.560,50 104.560.295.524,90
2 Aset
Tetap
lainnya
770.000 30.475.500 30.475.000 8.690.576.463,20 10.497.153.613,20
3 Jumlah
Aset
Tetap
168.386.788.555 122.982.765.42 118.900.727.562 137.089.259.023.70 115.057.449.138,10
Tabel 2.10 Rasio Aktifitas Analisa Laporan Keuangan
di RSUD Kota Bandung Tahun 2014-2018
No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 1 Perputaran
Piutang/Receivable Turn
Over (kali)
11,4 20,2 8,03 10,83 5,45
2 Pengumpulan Piutang/Collection
Period (hari)
31,5 17,8 44,81 33,28 60.07
3 Fixed Asset Turn Over
(kali)
0,65 0,61 1,26 0,81 1.8
Dari analisis laporan keuangan RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018 terlihat Rasio Perputaran
Piutang/Receivable Turn Over yang menilai kemampuan
dalam penagihan piutang, Ratio Pengumpulan Piutang
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 28
/Collection Period menunjukan kelancaran penagihan
piutang dan Fixed Asset Turn Over yang mengukur effisiensi
aset organisasi dalam menghasilkan pendapatan, dengan
menampilkan nilai yang fluktuatif.
Hal ini disebabkan sejak pemberlakukan JKN pada
Tahun 2014, dimana pendapatan terbesar RSUD Kota
Bandung adalah bersumber dari Pasien peserta JKN yang
mana RS dibayar dengan Tarif INA-CBGs sedangkan Tarif
Rumah Sakit Berdasarkan Perda No. 03 Tahun 2010 dengan
tarif yang masih rendah dan merupakan retribusi, sehingga
terdapat surplus yang cukup signifikan, namun mulai tahun
2017 terdapat upaya kendali mutu dan kendali biaya dari
BPJS yang cukup ketat sehingga terdapat penurunan
pendapatan. Sejalan pula dengan sistem penyelenggaraan
jaminan pelayanan kesehatan dan rujukan di Kota Bandung
dengan sistem UHC dan hampir seluruh rumah sakit Negeri
Maupun Swasta yang ada di Kota Bandung menerima
pelayanan untuk pasien JKN.
Untuk menutupi sebagian atau seluruh pengeluaran
biaya pelayanan dan pemeliharaan, maka RSUD Kota
Bandung menyusun pola tarif dan telah ditetapkan oleh
Wali Kota dengan dikeluarkannya Peraturan Wali Kota
Bandung Nomor : 175 Tahun 2018 Tentang Pola Tarif Dan
Besaran Tarif Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit.
Tabel 2.11 Pemeliharaan Aset Tetap Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018
No Tahun Anggaran Pemeliharaan
BLUD
Anggaran Pemeliharaan
APBD
1 2014 549.734.717 -
2 2015 773.485.328 -
3 2016 850.833.861 -
4 2017 1.079.283.355 2.447.957.737
5 2018 1.362.613.647 7.658.755.951
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 29
Biaya pemeliharaan ini akan memperpanjang nilai aset tetap
rumah sakit, seiring meningkatnya jenis peralatan terutama
peralatan canggih maka meningkat pula kebutuhan biaya
pemeliharaannya.
2.3. Kinerja RSUD Kota Bandung
2.3.1 Perspektif pelanggan
Indikator Pelayanan Publik di Rumah sakit adalah tingkat
efektifitas dan tingkat efisisensi pengelolaan rumah sakit.
Perspektif Pelanggan bertujuan untuk menyelenggarakan
pelayanan yang aman, informative, hemat, bermutu,
manusiawi dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan serta menumbuhkan citra
positif rumah sakit dimata masyarakat.
Indikator yang digunakan untuk menilai perspektif pelanggan
meliputi customer accusation, customer loyalty, number of
complain. Tingkat kepuasan pelanggan, Angka Pasien Pulang
Paksa, dan Asal pasien yang datang ke RS berdasarkan
Rujukan.
Tabel 2.12
Rincian Capaian Kinerja Perspektif Pelanggan Di RSUD Kota Bandung
Indikator Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
Customer Acquitition Orang 112.862 138.541 160.717 157.036 127.381
Customer Royaltiy Orang 86.647 110.268 137.349 104.241 110.064
% 76,77% 79,6 85,5 % 66,4% 86,4%
Number of Complain Jumlah 187
% 0,14
Tingkat Kepuasan
Pelanggan Nilai 77.23 74.75 74,80 75,41 76,84
Jenis Pasien
berdasarkan
ada/tidaknya rujukan
Rujukan 80.778 108539 129.442 149.980 98.824
% 71,6 78,3 80,54 95,5 77,6
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 30
Mulai Tahun 2017 terdapat penurunan kunjungan pasien hal
ini disebabakan sistem rujukan mulai di atur dan rumah
sakit swasta mulai banyak menerima pasien BPJS karena di
Kota Bandung ditetapkan Universal Health Coverage dimana
penduduk yang belum terdaftar BPJS di tanggung preminya
(asal warga Kota Bandung dan mau di kelas III). Pada Tahun
2018 diberlakukan rujukan berjenjang secara ketat dan
RSUD Kota Bandung telah ditetapkan menjadi kelas B
sedangkan untuk rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama harus ke RS Kelas C terlebih dahulu secara sistem
rujukan on line dari BPJS.
Untuk tingkat loyalitas cukup tinggi karena pada umumnya
penyakit yang dirujuk adalah penyakit kronis serta ada
program rujuk balik banyak yang dikembalikan ke FKTP.
Namun walaupun pengaruh Program JKN cukup besar
terhadap pengunjung RSUD Kota Bandung perlu dibuat
rencana strategis agar terjadi peningkatan kembali
kunjungan ke Rumah Sakit, untuk meningkatkan peluang
customer acqutition dan Costomer Loyality.
Sementara untuk Number of Coplain dihitung dari komplen
atau pengaduan yang masuk baik secara langsung maupun
tidak langsung (kotak saran, website pengaduan, sarana
pengaduan elektronik maupun media sosial facebook, twitter,
lapor.go.id, maupun di media masa). Oleh unit pengaduan,
data pengaduan direkap proses penanganan
langsung/tidaklangsungnya. Tindak lanjut dari pengaduan
merupakan penyelesaian pada sat itu, jangka menengah
maupun jangka panjang.
Tabel. 2.13
Cakupan Kunjungan Pasien di RSUD Kota Bandung 2014-2018
No Uraian Satuan Th
2014
Th
2015 Th 2016
Th
2017
Th
2018
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 31
1 RJ Orang 112862 138541 160717 157036 104294
2 RI Orang 15036 18601 21583 20427 15356
3 IGD Orang 27373 29758 35795 35590 28130
4 PEMBEDAHAN Tindakan 2221 3414 4640 4101 3625
5 RADIOLOGI Jenis 17166 24081 29750 29789 22294
6 PATHOLOGI
KLINIK Jenis 278575 327082 419302 374752 152131
7 PATHOLOGI ANATOMI Jenis 1168 1198 2049 2021 1597
8 FARMASI Resep 298301 413865 320109 686624 658900
9 HEMODIALISA Tindakan 2055 3624 5357 5334 4182
10 PERSALINAN Tindakan 3873 3966 3939 3629 3280
Cakupan kunjungan pasien terlihat terjadi kenaikan sejak
dilaksanakan JKN pada tahun 2014 namun terjadi
penurunan mulai tahun 2017 demikian pada tahun 2018,
bila di prosentasekan dari kunjungan Th 2017 terjadi
penurunan: ( RJ 2,3 %, RI 5,4 %, IGD 0,6 %) sedangkan
penurunan tahun 2018: (RJ 33,6%, RI 24,8 %, IGD 21%)
Hal ini perlu diantisipasi bagaimana pengaruhnya terhadap
pendapatan yang akan berpengaruh terhadap biaya
operasional Rumah Sakit.
Dengan gambaran perspektif pelanggan dimana terjadi
penurunan dalam dua tahun terakhir baik secara kuantitatif
yang kemungkinan sangat dipengaruhi oleh sistem JKN dari
loyalitas dan kepuasan dan complain perlu dicari
penyebabnya lebih mendalam dan solusinya.
2.3.2 Perspektif Keuangan
Perspektif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
sehingga tercapai profitabilitas yang memadai guna
membiayai kegiatan operasional dan meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja internal RSUD Kota Bandung.
Indikator yang digunakan untuk perspektif keuangan
meliputi Sales Growth Rate (SGR), Cost Recovery Rate (CRR),
Tingkat Kemandirian, Current Ratio, Cash Ratio.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 32
Tabel 2.14 Realisasi Target Pendapatan BLUD RSUD Kota Bandung
Tahun 2011-2018
Ketercapaian Target Keuangan dalam 5 tahun periode
2014-2018 terlihat pada tahun 2014 dan 2017, namun perlu
di perhatikan penetapan besaran target harus dihitung
secara rasional. Pada tahun 2011 mulai dilaksanakan PPK
BLUD terlihat kenaikan pendapatan yang signifikan dengan
kecenderungan terus terjadi peningkatan namun pada
tahun 2017 target mulai terjadi penurunan walaupun target
masih tercapai. Untuk tahun 2018 pendapatan sampai
Desember hanya tercapai 63% yang perlu diperhatikan
dalam penetapan target harus dihitung secara cermat
dengan mengoptimalkan pelayanan yang ada.
Demikian pula dengan target belanja pada RBA hanya
pada tahun 2016 tercapai kesesuaian target pendapatan dan
belanja, sedangkan tahun-tahun sebelumnya dan
sesudahnya terjadi kelebihan/kekurangan dari target
belanja hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan RBA masih
belum sesuai antara perencanaan dan pelaksanaan. Untuk
mengukur indikator keberhasilan pelaksanaan BLUD akan
terlihat dalam target capaian kinerja pelayanan dan SPM
sebagai output sasaran target kinerja BLUD.
Tahun Target Realisasi Capaian Realisasi
Belanja
Capaian
Target
Belanja
2018 140.300.000.000 88.284.393.578 63% 86.561.044.220 98%
2017
82.000.000.000 98.818.120.258 120% 95.131.590.688 96%
2016 100.000.000.000 96.905.466.941 97% 96.764.853.503 100%
2015 100.000.000.000 79.101.026.520 79% 70.262.198.279 89%
2014 56.000.000.000 56.316.866.862 101% 42.920.132.764 76%
2013 40.000.000.000 32.286.725.280 80,7% 32.889.401.518 102%
2012 47.000.000.000 28.361.518.469 60 % 30.618.900.613 108%
2011 37.400.000.000 27.621.558.124 74% 15.589.256.844 56%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 33
Kinerja keungan dapat dilihat dari analisa laporan
Keuangan yang disajikan
Tabel 2.15
Analisa Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung
Tahun 2017-2018
No Uraian Hasil 2017 Hasil 2018
A RASIO LIKUIDITAS
1. Cash Ratio (Rasio Kas) 7.85 1.37
2. Current Ratio ( Rasio Lancar) 10.54 2.91
B RASIO AKTIFITAS
1 Reseivable Turn Over (Perputaran
Piutang)
8.03 kali 10.83
2. Collection Period
(Periode Perputarana Piutang)
44.81 hari 33.28 hari
3. Fix Asset Turn Over (Perputaran
Asset Tetap)
1,26 0.61
C RASIO LEVERAGE (TINGKAT
HUTANG)
1. Debt to Asset
(Kewajiban terhadap Total Asset)
0,0419 0.0616
D RASIO SOLVABILITAS
1. Solvabilitas (Total Asset Terhadap
Kewajiban)
23,84 16.23
2. Debt to Equity Ratio
(Kewajiban Tehadap Equitas)
0,0299 0.0659
Tabel diatas memberikan informasi terkait perspektif
keuangan di RSUD kota Bandung pada tahun 2014-2018
antara lain:
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 34
a. Tingkat pertumbuhan pendapatan fungsional (SGR) selama
tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi dengan
peningkatan tertinggi pada tahun 2017.
b. Cost Recovery Rate (CRR) (2012-2018) tanpa
mengandalkan subsidi APBD rata-rata 88,7 % artinya
kemampuan Rumah Sakit untuk membiayai kegiatan
operasionalnya termasuk gaji pegawai. Peningkatan
pendapatan diiringi peningkatan belanja operasionalnya
dimana masih mendapatkan Subsisdi dari APBD.
c. Tingkat Kemandirian menggambarkan sejauh mana
kontribusi pendapatan fungsional mampu membiayai
belanjanya termasuk belanja modal dan gaji pegawai PNS.
d. Current Ratio yang dimiliki rata-rata 6,725 (2017-2018)
berarti asset lancar yang dimiliki Rumah Sakit mampu
membayar kewajiban lancar.
e. Cash Ratio yang dimiliki Rumah Sakit selama periode
(2017-2018) adalah rata rata 4,61 diartikan bahwa
kemampuan kas rumah sakit dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya selalu mengalami
peningkatan/penurunan.
f. Quick Ratio menunjukan bahwa asset lancar yang dimiliki
Rumah Sakit telah dikurangi persediaan mampu
membayar kewajiban jangka pendeknya.
g. Rasio Solvabilitas selama periode (2017-2018) terjadi
penurunan.
Secara keseluruhan asset yang dimiliki Rumah Sakit sangat
mampu memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila sewaktu waktu
kegiatan operasional dihentikan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 35
2.3.3 Kinerja BLUD
Tabel 2.16
Indikator Kinerja BLUD
RSUD Kota Bandung Tahun 2016-2018
1. Indikator Kinerja Keuangan
No Indikator Skor
tertinggi
Capaian
Target
2016
Capaian
Target
2017
Capaian
Target
2018
I
1 Rentabilitas 3 3 3 3
2 Rasio Kas ( Cash ratio) 3 3 3 3
3 Rasio Lancara (Current
Ratio)
3 3 3 3
4 Collection Periods (CP) 3 3 3 3
5 Perputaran Persediaan
(PP)
2 2 2 2
6 Perputaran total aktiva
(TATTO)
2 1,40 1,20 1
7 Ratio Total Modal
Sendiri Terhadap Total
Asset
4 2,7 3,4 1,60
TOTAL 20 18.10 18,6 16,60
2. Indikator Kinerja Pelayanan
NO Uraian Bobot
Tertinggi
Capaian
Target 2016
Capaian
Target 2017
Capaian
Target
2018
II.A PERTUMBUHAN
PRODUKTIVITAS
1 Rata-Rata Kunjungan
Rawat Jalan/Hari
2 1,60 0,8 0,0
2 Rata-Rata Kunjungan
Rawat Darurat/Hari
2 1,60 0,8 0,4
3 Hari Perawatan (HP) 2 1,60 0,8 0,4
4 Pemeriksaan
Radiologi/Hari
1,5 1,50 0,6 0,3
5 Pemeriksaan
Laboratorium /Hari
1,5 1,50 1,2 0,00
6 Rata-Rata
Operasi/Hari
1 1,0 0 0,40
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 36
7 Rata-rata Rehabilitasi
Medik/Hari
1 0,2 0,4 0,00
II.B EFISIENSI
PELAYANAN
1 Rasio Pasien Rawat
Jalan dengan Dokter
1 1,00 0,5 0,50
2 Rasio Pasien Rawat
Jalan dengan Perawat
1 0,50 0,5 0,50
3 Rasio Pasien Rawat
Darurat dengan
Dokter
1 0,50 0,5 0,50
4 Rasio Pasien rawat
Darurat dengan
Perawat
1 0,50 1,0 0,50
5 Rasio Pasien Rawat
Inap dengan Dokter
1 0,25 0,25 0,25
6 Rasio Pasien Rawat
Inap dengan Perawat
1 0,25 0,25 0,25
7 BOR (Bed Occupancy
Rate)
1 2,00 2 1,50
8 AvLOS 1 1,00 0,5 1,00
9 BTO 2 0,50 0,5 0,50
10 TOI 2 1,50 1,5 1,50
II.C PERTUMBUHAN DAYA
SAING
1 Sales Growth (SALG) 2 2,0 0,8 0,4
II.D PENGEMBANGAN
SDM
1 Program Diklat 2 2,00 2,0 2,00
2 Penghargaan dan
Sanksi
2 0,50 0,5 0,50
II.F PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
1 Pengembangan Produk
Baru Bidang
Pelayanan
2 1,50 1,5 1,50
2 Pengembangan Sistem
Manajemen
1 0,50 0,5 0,50
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 37
3 Peningkatan
Penguasaan Teknlogi
1 0,50 0,5 0,50
II.E ADMINISTRASI
1 Ketepatan
Penyampaian RBA
2 1,5 0,5 0,50
2 Laporan Triwulan
(Ketepatan)
2 2,00 2 2,00
3 Laporan Tahunan
(Ketepatan)
2 2,00 0,5 2,00
TOTAL 40 29,50 22,40 18,40
3. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Kepada
Masyarakat
NO URAIAN
Bobot
Tertinggi
Capaian
Target
2016
Capaian
Target
2017
Capaian
Target
2018
III.A MUTU PELAYANAN
1 Emergency Responce time rate
3 3 3 3,00
2 Angka kematian
UGD
3 3 3 3,00
3 Angka Kematian
netto (NDR)
3 3 3 3,00
4
Prosentasi Pasien
Rawat Inap yang
dirujuk
3 3 3 3,00
5 Post Operative
Death Rate
3 3 3 3,00
6 Angka Infeksi Nosokomial
3 2 3
7 Kecepatan pelayanan resep
obat jadi
3 1 1 1,00
8 Waktu tunggu
operasi efektif
3 1 2 1,00
III.B
KEPEDULIAN
KEPADA MASYARAKAT
1
Pembinaan kepada
Puskesmas dan
sarana kesehatan lainnya
1 0,5 0,5 0,5
2 Penyuluhan
Kesehatan (PKMRS)
1 1 0,5 1,00
3 Ratio tempatTidur
Kelas 3
1 1 1 1,00
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 38
4 Pemanfaatan tempat
Tidur (BOR) Kelas 3
1 0,5 0,5 0,50
5
Proporsi pelayanan
pasien tidak mampu dirawat jalan
1
0,5 0,5 0,50
III.C KEPUASAN PELANGGAN
1 Penanganan
Komplain
2 3 2 2,00
2
Lama waktu tunggu
di URJ (terhitung
sejak jam buka)
2 2 0,75 0,75
3 Kemudahan
pelayanan
2 1 1 2
III.D
KEPEDULIAN
TERHADAP
LINGKUNGAN
1 Kebersihan
lingkungan
2,5 3 2,05 2,50
2 Hasil uji amdal 2,5 3 205 2,50
Total nilai Kinerja Mutu
Pelayanan dan Manfaat Kepada Masyarakat
40 32,00 32,75 30,25
TOTAL SKOR (CAPAIAN NILAI)
100 79,60 71,75 65,25
KESIMPULAN
NILAI
A
(SEHAT)
A
(SEHAT)
A
(SEHAT)
Tujuan perspektif ini untuk menjadikan rumah sakit
berbasis kinerja dengan standar pelayanan yang berfokus
pada customer dengan meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan.
Beberapa indikator untuk menilai Perspektif Bisnis Internal
adalah :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 39
1. Kualitas Mutu Layanan
Standar mutu yang diterapkan di RSUD Kota Bandung
saat ini adalah Akreditasi Rumah Sakit sebagai berikut:
Tabel 2.17
Capaian Kualitas Mutu Layanan RSUD Kota Bandung
2007-2018
NO Akreditasi Tahun
1 Akreditasi 5 Pelayanan 2007
2 Akreditasi 12 Pelayanan 2012
3 Akreditasi Versi Tahun 2012 Paripurna 2016
4 Akreditasi Versi SNARS Edisi 1 Tingkat Utama
2018
2. Kualitas Tempat Layanan (Quality of Place)
Tabel 2.18
Indikator Tempat Pelayanan
RSUD Kota Bandung Tahun 2014-2018
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 Standar
Jumlah
TT 110 180 230 230 230
400
BOR (%) 80,15 70,89 77,17 78,39 69,54 70-85%
Av LOS
(Hari) 2,68 2,87 3,03 3,03 3,1 6-9 hari
BTO
(Kali) 99,58 85,33 94,97 82,7 66,16 40-50
kali
TOI (Hari) 0,73 1,25 0,88 0,88 1,4 1-3 hari
Berdasarkan data diatas RSUD Kota Bandung perlu
meningkatkan optimalisasi pemanfaatan layanan
namun permasalahan yang dihadapi terkait kualitas
bangunan RSUD Kota Bandung masih kurang
memadai belum sesuai standar Rumah Sakit kelas B
sehingga sangat kurang nyaman bagi pasien,
pengunjung maupun kenyamana pegawai dalam
bekerja karena ruangan-ruangan sangat terbatas.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 40
Tabel 2.19
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung 2016 - 2018
IGD
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi Target
Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kemampuan Menangani life saving anak dan dewasa.
100% 100% 100% 100%
2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
terus menerus 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
3 Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ACLS/ATLS.
100% 86,17% 86,75% 89,50%
4 Ketersediaan Tim penanggulangan bencana 1 Tim 1 tim 1 tim 1 tim
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat
darurat ≤ 5 Menit 5 menit 5 menit 5 menit
6 Kepuasan pelanggan pada gawat darurat. ≥ 70% 96,39% 94,48% 76,36%
7 Kematian pasien kurang dari sama dengan 24 Jam di Gawat Darurat
≤ 2/1000 8,39/1000 6,63/1000 7,51/1000
8 Tidak adanya keharusan untuk membayar
uang muka 100% 100% 100% 100%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 41
RAWAT JALAN
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis 100% 100% 99,92% 99,10%
2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan
Minimal
Kesehatan anak, Penyakit dalam,
kebidanan, dan bedah
100% 100,00% 100,00%
3
Jam buka pelayanan sesuai ketentuan
pukul 08.00 s.d 13.00 WIB setiap hari kerja, kecuali hari jum'at pukul 08.00 s.d
11.00 WIB
100% 100% 100,00% 99,10%
4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit 60 menit 60 menit 125,25 menit
5 Kepuasan pelanggan pada rawat jalan ≥ 90 94,25% 88,61% 86,12%
6 Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS
100% 54,21% 58,33% 100,00%
7
Kegiatan penegakan diagnosis
Tuberculosis di RS melalui mikroskopis TB
60% 31,93% 54,13% 65,89%
8 kegiatan pencatatan dan pelaporan
tuberkulosis di RS 60% 49,73% 48,18% 76,27
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 42
RAWAT INAP
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1
Pemberi pelayanan di rawat inap adalah
Dokter dan tenaga perawat yang kompeten min. D3
100% 100% 100,00% 100,00%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat
inap 100% 100% 100,00% 100,00%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap
Minimal Kesehatan
anak,
Penyakit dalam,
kebidanan, dan bedah
20 jenis 20 jenis 20 jenis
4 Jam visite dokter spesialis pkl 08.00 s.d
14.00 setiap hari kerja 100% 100% 100,00% 97,48%
5 Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari
1.5 % ≤1,5% 0,63% 5,35% 0,66%
6 Angka Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1.5%
< 1,5% 1,3% 3,20% 7,81%
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecatatan/kematian 100% 99,99% 100,00% 96,15%
8 Kematian pasien >48 jam <0,24 7,99% 0,84% 0,45%
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% 29,41% 2,84% 0,79
10 Kepuasan pelanggan rawat inap ≥ 90% 96,05% 90,17% 85,13%
11 Pasien rawat inap tuberkulosis yang 100% 99,22% 100,00% 25,00%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 43
ditangani dengan strategi DOTS yang
dievaluasi secara kohort
12 Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
60% 13,53% 63,00% 66,67%
13 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di rumah sakit 60% 80,97% 80,36% 95,96%
BEDAH CENTRAL
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 5,35% 3,44 hari 74,63%
2 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1 0% 0,00% 0,00%
3 Tidak adanya kejadian operasi salah
sisi/sayatan operasi 100% 100% 100,00% 100,00%
4 Tidak ada kejadian operasi salah orang 100% 100% 100,00% 100,00%
5 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
100% 100% 100,00% 100,00%
6 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
asing pada tubuh pasien setelah operasi 100% 100% 100,00% 100,00%
7
Komplikasi anasthesi karena overdosis,
reaksi anasthesi dan salah penempatan endotracheal tube
≤ 6 0% 0,25% 0%
PERSALINAN DAN PERINATOLOGI
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kejadian kematian ibu karena persalinan
a. Kejadian kematian ibu karena persalinan ≤ 1 2,75% 0,00% 0,08%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 44
karena pendarahan
b. Kejadian kematian ibu karena persalinan karena Pre Eklampsi
≤ 30 0,67% 0,00% 0,74%
c. Kejadian kematian ibu karena persalinan
karena Sepsis ≤ 0,2 0 0,00% 0,00%
2
Pemberi pelayanan persalinan normal oleh
Dokter SpOG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) atau bidan
100% 100% 98,86% 92,82%
3 Pemberi pelayanan persalinan dengan
penyulit oleh Tim PONEK yang terlatih Tim Ponek 1 Tim Ponek Tim Ponek Tim Ponek
4 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi oleh dokter spesialis
Obgyen, Anak dan Anestesi
100% 100% 95,00% 99,76%
5 Kemampuan menangani BBLR 1500gr -
2500gr 100% 100% 100,00% 91,74%
6 Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
≤20% 32,61% 30,20% 31,41%
7 Keluarga Berencana
a. Keluarga Berencana Mantap 100% 4,88% 59,06% 100,00%
b. Konseling KB Mantap 100% 100% 100,00% 100,00%
8 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 97,37% 95,90% 98,63%
ICU
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1
Rata - rata pasien yang kembali
keperawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam.
≤3% 0% 1,64% 1,33%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 45
2 Pemberi pelayanan unit intensif 100% 76,87% 79,99% 86,33%
RADIOLOGI
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax foto ≤ 3 Jam 17,42 jam 4 Jam 34 menit 2 Jam 18 menit
2 Pelaksaan ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen
100% 99,57% 98,79% 100,00%
3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen ≤2 0,61 1,09% 0,05%
4 Kepuasan pelanggan 80% 96,90 99,21% 73,98%
LABORATORIUM PATHOLOGI KLINIK
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
< 140 Menit 40,75 menit 156,72 menit 264,34 menit
2 Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan
laboratorium 100% 100% 100,00% 100,00%
3 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
100% 99,99% 100,00%
100,00%
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80 93,53% 92,05% 91,86%
REHABILITASI MEDIK
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kejadian drop out pasien terhadap ≤50% 1,18% 8,20% 4,02%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 46
pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
2 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
100% 100% 100,00% 100,00%
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 96,52% 70,17% 83,73%
FARMASI
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu pelayanan obat
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 mnt 48,16% 31,32 menit 30,49 menit
b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 mnt 67,53% 46,07 menit 43,32 menit
2 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100% 99,95% 99,998% 99,83%
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80 64,40% 68,44% 77,05%
4 Penulisan resep sesuai formularium 100% 100% 100,00% 100,00%
GIZI
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien ≥ 90 93,07% 93,55% 92,63%
2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
< 20 21,33% 21,58% 20,94%
3 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian
diet 100 100% 100,00% 100,00%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 47
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
100% 97,75% 100,00% 100,00%
2 Kejadian reaksi transfusi ≤0,01% 0,36% 0,87% 0,45%
PELAYANAN KELUARGA MISKIN / GAKIN
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100% 100% 100,00% 100,00%
REKAM MEDIS
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24
jam setelah selesai pelayanan 100% 93,52% 96,65% 53,69%
2 Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
100% 83,64% 91,86% 93,65%
3 Waktu penyediaan dokumen rekam medis
pelayanan rawat jalan ≤ 10 mnt 4,45 menit 7,08 menit 6,2 menit
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medis
pelayanan rawat inap ≤ 15 mnt 4,86 menit 7,68 menit 9,35 menit
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 48
PENGOLAHAN LIMBAH
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Baku mutu limbah cair (BOD, COD, TSS,
PH) 100% 100% 100% 100,00%
2 Pengolahan limbah medis padat sesuai dengan aturan
100% 100% 100% 100,00%
ADM DAN MANAJEMEN
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
100% 100% 100,00% 100,00%
2
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kota
Bandung
100% 100% 100,00% 100,00%
3 Ketepatan waktu usulan kenaikan pangkat 100% 86,95% 100,00% 100,00%
4 Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
100% 95,08% 89,44% 95,83%
5 Karyawan yang mendapat pelatihan
minimal 20 jam pertahun ≥ 60 90% 73,52% 22,37%
6 Cost Recovery ≥ 40 118,20% 104,05% 122,83%
7 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100% 100% 100,00% 100,00%
8 Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam NA 1 Jam 7 Menit 68,83 menit
9 Ketepatan waktu pemberian imbalan
(insentif) sesuai kesepakatan waktu 100% 70,91% 84,45% 79,17%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 49
PELAYANAN AMBULANCE
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu pelayanan Ambulance/kereta
jenazah 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
2
Kecepatan memberikan pelayanan
ambulance/kereta jenazah di Rumah Sakit maksimal 30 menit
100% 100% 100,00% 100,00%
PEMULASARAN JENAZAH
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tanggap pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam 2 jam 5,62 menit 5 menit
IPSRS
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan
alat ≥ 80 90,75% 99,45% 100,00%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 68,50% 79,57% 61,39%
3 Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi
100% 93% NA 100,00%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 50
LAUNDRY
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
100% 100% 100% 100%
PPI
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi
Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Tersedianya anggota tim PPI RS yang
terlatih 75% 26,45% 88,89% 79,56%
2 Tersedianya APD 60% 100% 100,00% 100,00%
3 Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di RS
75% 49,135 100,00% 100,00%
Dari 96 standar SPM yang dinilai pada. Tahun 2016 tercapai 59 standar (61,5%), Tahun 2017 tercapai 57 Standar (59,4%) dan Tahun 2018 dari total 93 indikator yang dievaluasi tercapai 63 standar (91,70%). Terdapat kenaikan capaian SPM pada tahun 2018 jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2016 dan 2017.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 51
Dengan adanya penurunan jumlah kunjungan berpengaruh
terhadap BOR RSUD Kota Bandung dibandingkan dengan
standar Nasional BOR RSUD Kota Bandung dibawah ambang
normal pada tahun 2018.
Untuk angka BTO (Bed Turn Over) selalu di atas standar sejalan
dengan rara-rata hari rawat yang pendek (Av LOS) dimana pasien
dirawat dalam waktu yang pendek, adanya ketidak efektifan
dimana TT kurang dimanfaatkan dan hari perawatan juga di
bawah standar pada tahun 2018, berbeda pada tahun
sebelumnya terjadi pemanfaatan cukup tinggi dengan BTO yang
tinggi dan Av LOS yang pendek pengisian TT sangat cepat dengan
interval dari TT dikosongkan sampai terisi kembali kurang dari 2
hari.
Untuk capaian kualitas layanan di RSUD Kota Bandung angka
Kematian Bersih (Net Daeth Rate) yaitu kematian sesudah
dirawat di RS < 48 jam sangat tinggi. Perlu dilihat dari jenis
penyakit yang ditangani di IGD apakah sudah sangat parah
ketika tiba di Rumah Sakit atau masih adanya hambatan dalam
penanganan kenapa sampai pasien tidak dapat tertolong kurang
dari 48 jam.
Standar NDR adalah < 5‰ sedangkan RSUD Kota Bandung
mencapai antara 6,32 ‰ s/d 12,37 ‰ dalam kurun 5 tahun
dan relatif fluktuatif kenaikan maupun penurunannya, angka
terbesar NDR pada kasus neonatus.
Sedangkan kualitas pelayanan rumah sakit yang dilihat dari
angka kematian diatas 48 jam setelah perawatan masih dalam
batas normal.
Dari gambaran diatas untuk kualitas pelayanan perlu
ditingkatkan dalam penanganan 2 hari pertama.
Secara keseluruhan capaian Indikator kualitas layanan masih
perlu ditingkatkan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 52
Rekapitulasi pencapaian SPM yang mencapai target di RSUD
Kota Bandung Tahun 2014-2018 rata-rata berkisar 65,1%
sehingga perlu upaya pencapaian SPM dengan memenuhi
komponen input, proses maupun output yang harus dicapai.
Tabel 2.20
Capaian Indikator RS sebagai Wahana Pendidikan di RSUD kota Bandung
Uraian Satuan 2016 2017 2018
Rekapitulasi Data
MOU bidang
pendidikan
PT
12
12
12
Rekapitulasi
Jumlah Siswa yang
melaksanakan
praktek kerja
Kunjungan B/L
Mahasiswa
1057
750
1023
Berdasarkan data diatas dapat diketahui jumlah MOU dan
Mahasiswa yang melaksanakan praktek lapangan di RSUD Kota
Bandung dan data tersebut belum termasuk mahasiswa
kedokteran mengingat di RSUD Kota Bandung belum di bentuk
Tim Koordinasi Pendidikan antara Rumah Sakit dan Lembaga
Pendidikan yang melakukan kerja sama. Rumah Sakit perlu
menerapkan standarisasi Integrasi Pelayanan Kesehatan dan
Pendidikan sesuai aturan Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit
(Akreditasi)
Selain dengan lembaga pendidikan RSUD Kota Bandung juga
menjalin kerja sama dengan perusahaan perusahaan atau
lembaga lainnya dalam bidang pelayanan kesehatan maupun
bidang lainnya pada tahun 2018 ada 52 lembaga.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 53
Tabel 2.21 Percapaian Kinerja Pelayanan (Indikator Sasaran Strategis) RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018
No Indikator kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi Perangkat daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikat
or lainnya
Target Renstra Peangkat Daerah Tahun ke Realisasi Capaian pada Tahun ke Ratio Capaian pada Tahun ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Pencapaian Akreditasi Rumah sakit
Persiap
an Madya
Madya Utama Utama Paripur
na Madya Utama
Paripurna
Paripurna
Paripurna
100%
100% 100%
100% 100%
2
Prosentase Pelayanan Terhadap Pasien Keluarga Miskin yang Datang ke Rumah sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100%
100% 100%
3 Prsentase Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang Ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% N/A 100%
100% 100%
N/A N/A
4 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah sakit
60% 75% 78% 80% 83% 70.71 72.40% N/A N/A N/A 117,85%
96.50% N/A N/A N/A
5 Nilai Evaluasi AKIP B B A A A B B A N/A N/A 100%
100% 100%
N/A N/A
6 Rata-Rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
B B B B B B B B B B 100%
100% 100%
100% 100%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 54
7 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik versi Ombudsman
850 900 905 910 915 895 910 915 915 NA 105%
101% 101%
100,5% NA
8 Presentase Penurunan Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat
100% 100% 25% 50% 50% N/A N/A 25% N/A N/A N/A N/A 100%
N/A N/A
9 Presentase Pencapaian Standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Nilai 80 Nilai 81
Nilai 82 Nilai 84.95
N/A N/A 106%
N/A N/A
10 Presentase Pembangunan Zona Integritas
60% 82% 85% 42.19 N/A N/A 70.30%
N/A N/A
11 Presentase Pencapaian Pengukuran Baku Mutu Lingkungan Rumah sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100%
12
Persentase Permintaan Pelayanan Ambulance/kereya Jenazah yang dilayani
100% 100% 100%
Keterangan : Terhadap Indikator Renstra ini telah dilakukan 2 kali revieu yaitu pada tahun 2016 dan 2017
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 55
10
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat Miskin (IGD, Rawat Jalan)
100% 14.000 pasien
28.00
0 pasen
31,68
0 32,82
7 39,33
4 52,99
4 56,23
9 114% 169% 114% 100% 100%
11 Bed Occupacy Rate (BOR) Rawat Inap
60%-85%
60%-85%
60%-85%
60%-85%
60%-85%
60%-85%
78.36%
80.15%
70.89 %
77.17%
78.39 93% 95% 100% 100% 100%
12 Length of Stay (LOS) Rawat Inap
6-9 hari 6-9 hari
6-9 hari
6-9 hari
6-9 hari
6-9 hari
3.63 hari
2.68 hari
2,87 hari
3,03 hari
3,03 hari
>100%
100% 100% 100% 100%
13 Turn Over Interal (TOI)
1-3 hari 1-3 hari
1-3 hari
1-3 hari
1-3 hari
1-3 hari
0.79 hari
0.73 hari
1.25 0.88 0.88 27% 25% 100% 100% 100%
14 Bed Turn Over
(BTO)
40-50
kali
40-50
kali
40-50
kali
40-50
kali
40-50
kali
40-50
kali 95.89 99.58 85.33 94.97 82.7
>100
% 100%
58.02
%
52.60
% 60.40%
15 Baku Mutu Limbah Cair
100%
BODs = 30
mg/L COD =
80 mg/L TSS =
30 mg/L PH =
6.0-9.0 Colifor
m = 10.000 jml/10
0 ml
100% 100% 100% 100% 100% 1 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% 100% 100%
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 56
Tabel 2.22 Anggaran Dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
URAIAN
ANGGARAN PADA TAHUN KE- REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Belanja Langsung
25.435.711.840 42.891.418.696 41.508.976.842 47.599.260.027
26,759,858,374
24.901.637.247 42.540.145.667 41.210.842.963 39.591.212.441 17,978,856,833
Belanja Tidak
Langsung
22.382.059.029 22.897.116.637 25.486.319.524 41.584.444.224
53,103,857,488
20.345.547.172 24.864.101.036 41.433.321.709 52,854,599,846
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 57
Dari table diatas terdapat beberapa kesenjangan yang
merupakan gap antara target dan hasil yang dicapai antara lain pada
pengukuran target perencanaan starategis dari 12 sasaran yang
ingin dicapai dalam 5 tahun terdapat 5 indikator yang belum dapat
diukur secara kontinyu karena terjadi perubahan target pada
perjalanan kurun 5 tahun.
Untuk pengangaran RSUD kota Bandung mendapatkan Sumber
Anggaran dari APBD kota Bandung, APBD Propinsi Jawa Barat,
APBN dan Pendapatan operasional Rumah Sakit sebagai pendapatan
Badan Layanan Umum Daerah dengan pengangarannya dituangkan
dalam Renana Bisnis Anggaran.
1. Pencapaian Akreditasi pada tahun ke 5 penilaian akreditasi
dengan standar baru yaitu Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit SNAR Edisi 1 terakreditasi dengan predikat Dasar,
sebelumnya dengan versi th 2012 telah mencapai Paripurna,
kedepan target masih perlu dicapai sehingga memilik standar
akreditasi Paripurna.
2. Penanganan Pengaduan Pasien
Salah satu ukuran keberhasilan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat adalah diterimanya pelayanan secara
memuaskan yang diukur dalam tingkat kepuasan dan
penanganan pengaduan. Hal ini belum terukur lengkap dan
menjadi salah satu indikator kinerja urusan waji kesehatan Kota
Bandung yang harus didukung oleh fasilitas pemberi pelayanan
kesehatan.
3. Pencapaian SPM.
Sesuai dengan peningkatan kelas Rumah Sakit maka standar
SPM perlu terus dilanjutkan.
4. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 58
Target 5 tahunan AKIP adalah Nilai A namun baru mencapai nilai
B oleh karena itu masih perlu ditingkatkan.
5. Indeks Kepuasan Masyarakat
6. Target IKM masih perlu ditingkatkan walaupun capaian sudah
100 % namun dari nilai IKM masih perlu ditingkatkan.
7. Capaian target sasaran PKMP hanya di nilai selama 4 tahun,
sedangkan seperti di amanatkan dalam Undang-undang
Kesehatan Rumah sakit wajib memgupayakan Akreditasi yang
bertujukan untuk Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
yang dilaksanakan setiap 3 tahun perlu terus dilanjutkan.
8. Demikian pula pada capaian indikator kinerja pelayanan, dari 15
indikator 5 tahunan baru 10 indikator yang mencapai target
Capaian indiator ini tersebar diberbagai unit pelayanan di RSUD
Kota Bandung
Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan:
1. Tersedianya Visi dan Misi Rumah Sakit yang sejalan dengan
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit.
2. Dukungan dan pembinaan dari pemerintah Kota Bandung
3. Komitmen pimpinan dan karyawan Rumah Sakit yang harus
dipertahankan dan ditingkatkan.
Untuk mencapai sasaran dan tujuan keberhasilan pelayanan di
Rumah Sakit banyak faktor harus tersedia sejalan dan selaras,
sedangkan pelayanan di rumah sakit sangatlah kompleks. Meliputi
unsur sumber daya manusia yang terdiri dari berbagai jenis profesi
mulai yang sifatnnya umum, spesialis dan subspesialis. Masing-
masing memiliki kompetensi dan standar termasuk sarana
prasarana, gedung, peralatan, obat-obatan, bahan habis pakai serta
penunjang umum lainnya sehingga pelayanan dapat berlangsung
dengan baik dan bermutu apabila komponen tersebut terpenuhi
mengingat pelayanan Rumah Sakit sasarannya adalah pasien.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 59
Untuk mengukur pelayanan mana yang belum tercapai
tergantung kepada pemenuhan standar input dan proses yang
dijalankan.
Masalah yang krusial pada saat ini adalah kondisi gedung yang
tidak memadai sesuai dengan kapasitas pelayanan yang dimiliki
sehingga tidak bisa dikembangkan secara optimal karena bangunan
tidak sesuai dengan standar Rumah Sakit kelas B.
Rumah Sakit kelas B minimal memiliki 200 TT dan didukung
sarana lainnya antara lain lahan parkir yang akan menampung
untuk pasien, keluarga, pengunjung dan karyawan dimana sebagai
pintu masuk Rumah Sakit sehingga permasalahan ini akan
mempengaruhi ke tahap pelayanan berikutnya termasuk dampak
utilisasi, kenyamanan dan tingkat loyalitas pelanggan ke RSUD Kota
Bandung
Jadi untuk keberlangsungan dan kualitas pelayanan selain
proses pelayanan /bisnis yang harus terus menerus ditingkatkan
maka faktor input sangatlah penting untuk dipenuhi.
2.3.4 Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif ini bertujuan untuk mewujudkan Sumber
Daya Manusia rumah sakit yang professional, akuntable, dan
berorientasi kepada pelanggan melalui peningkatan persepsi
dan komitmen dalam pelayanan dengan mengembangkan dan
memperbaiki tata kelola SDM di internal baik dari segi
kemampuan teknis, mental, psikologis melalui diklat internal
maupun eksternal.
Indikator yang diukur meliputi (1) indikator SDM, yang
meliputi kecukupan melalui indikator SDM, kompetensi sesuai
standar, serta penghargaan dan sanksi; (2) indikator budaya
kerja meliputi disiplin, total loss time, dan jumlah komplain
terhadap petugas; (3) Indikaor SIM meliputi ketersediaan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 60
informasi dan pamanfaatan informasi (4) indikator
pengembangan produk baru (5) Indikator pengelolaan
infrastruktur meliputi pertumbuhan asset dan pemeliharaan
asset serta (6) indikator utilisasi asset.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota
Bandung
2.4.1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ketersediaan Informasi dan Pemanfaatan Informasi
melalui Pengembangan SIM RS yang sesuai kebutuhan
informasi RSUD kota Bandung dengan titik berat untuk
informasi manajemen mulai tahun 2011 telah dilakukan
:
1. Pembuatan aplikasi/modul
Rawat Jalan
Rawat Inap
IGD
Billing Keuangan
Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Pendaftaran Rawat Jalan, rawat Inap, IGD.Dll
Namun belum seluruhnya terbangun secara teritegrasi
dan pelanggan belum seluruhnya mau memanfaatkan
sehingga perlu perhatian khusus terutama mengkaji
ulang kembali konsep rencana pengembangan dan
penerapan dilapangan dan pengembangan Sistem IT ini
sangat mendesak karena akan sangat mempengaruhi
kinerja operasional dan manjemen RS termasuk
didalamnya penambahan pengadaan hardware sebagai
alat pendukung SIM RS, pemeliharaan jaringan dan
meningkatkan kekuatan jaringan, upgrade server dan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 61
manajemen koneksi, pemeliharaan pendukung IT serta
Pendidikan dan pelatihan operasional IT.
2.4.2 Pengembangan produk baru
Pengembangan produk Baru merupakan penambahan
jumlah pelayanan baru di rumah sakit baik jumlah
maupun jenis pelayanan
Pengembangan produk baru tidak terlalu signifikan
mengingat masih terbatasnya sarana pendukung seperti
ruang parkir, ruang tunggu , ruang perawatan dan lain
sebagainya.
Walaupun sebenarnya pengembangan ini akan
menambah pendapatan operasional sekaligus
meningkatkan manfaat RSUD Kota Bandung bagi
Masyarakat.
Namun potensi yang dimiliki baik eksternal maupun
internal RSUD Kota Bandung sangat besar untuk
dikembangkan, terlebih di era JKN ini sebagai rumah
sakit pemerintah mempunyai peluang yang cukup besar
karena didukung Sumber Daya yang cukup. Dengan
selesainya SDM yang melaksanakan pendidikan sub
spesialis dan spesialis maka jenis pelayanan pelayanan
dapat ditingkatkan.
RSUD Kota Bandung juga sudah membuat berbagai
inovasi dalam rangka percepatan peningkatan pelayanan
diantaranya :
1. Bandung Emergency Referral And STEMI (Beres)
2. Bandung Bengras
3. Home care
4. Paliatif
5. Pelayanan sub spesislis (peto maternal, perinatologi)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STARTEGIS
RSUD KOTA BANDUNG
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
RSUD Kota Bandung
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
salah satunya dilakukan melalui evaluasi kinerja kegiatan RSUD
Kota Bandung tahun 2014 - 2018 melalui pendekatan Balance Score
Card dengan 4 Perspektif yang telah di bahas pada Bab II. Adapun
permasalahan teridentifikasi di RSUD Kota Bandung secara ringkas
adalah sebagai berikut
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
RSUD Kota Bandung
Aspek
Kajian
Capaian
Kondisi Saat Ini
Standar
Yang Digunak
an
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan
Internal Ekternal
Pelayanan Indeks Kepuasan
Masyarak
at
Standar Pelayan
an
Minimal
Dan
Standar
Pelayanan
Publik
- Jumlah dan Jenis Tenaga
Dokter Spesialis,
Perawat ahli,
dan perawat
penunjang yang
belum memenuhi
kebutuhan
tenaga.
- Pemberlakuan
Tarif kompettitif - Penyempurnaan
SIM RS
- Penambahan
Produk
Unggulan
Layanan kesehatan dan
peningkatan
pemasaran
- -Penataaan
organisasi
pelayanan - Sarana
Prasarana
gedung belum
memadai
- Berlakunya SJSN dan
Kebijakan BPJS
kesehatan
- Peraturan2
ekternal yang
mempengaruhi RSUD Kota
Bandung ttg
SDM, dan
Keuangan ( sbg
tata kelola BLUD)
- Budaya
masyarakat
- dan persepsi
masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan
- Terdapat kesenjangan
tata kelola
manajemen
dengan
klinis yang
berpengaruh terhadap
kualitas
layanan
sesuai
standar akreditasi.
- Masih
tingginya/re
ndahnya
capaian
SPM - Belum
optimalnya
kinerja
keuangan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64
Pendidik-
an
Internal
Jumlah
dan jenis
pegawai
serta
kompetensi yang
dibutuhk
an
SPM Pemantapan nilai
dasar menjadi
budaya
organisasi, dan
manajemen sumberdaya
manusia serta
pemenuhan
kompetensi SDM
Regulasi yang
mengatur SDM
Belum
meratanya
distribusi
SDM yang
telah mendapatka
n pelatihan
sesuai
standar
akreditasi
Pendidik-
an
Eksternal
Institusi
pendidik-
an yang
bekerja sama
dengan
RSUD
Standar
Akredita
si RS
Pendidikan
Tersedianya tata
kelola pelayanan
pendidikan di RS
Peningkatan
kerja sama
dengan
perusahaan, lembaga non
pendidikan dan
lembaga
pendidikan
Belum
tercukupinya
tenaga
dokter yang akan
menajdi
pembimbing
mahasiswa
Penelitian Jumlah
Penelitian
Standar
Akredita
-si RS
Pendidik-an
Pemanfaatan data
oleh stakeholder
RS
Permintaan
lahan penelitian
dari lembaga
lain.
Belum
maksimal
RSUD Kota Bandung memiliki beberapa isu permasalahan yang
berdampak pada kondisi rumah sakit jangka panjang yaitu aspek
keuangan akibat pertumbuhan pelayanan, fasilitas gedung yang
tidak menunjang potensi kemampuan rumah sakit
Tabel 3.2
Identifikasi Isu-Isu Strategis RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023
No Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1 Dinamika
Internasional
Dinamika
nasional
Dinamika
regional
Lain-lain
Perdagangan Bebas ,
termasuk masuknya modal asing
dalam dunia perumah
sakitan
Diterapkannya sistem JKN
Fasilitas gedung sdh
tidak mendukung potensi RS
standard an harapan
pelanggan
2 Akreditasi internasional
Akreditasi RS standar Nasional
Masa transisi rumah sakit
dari kelas C ke Kelas B,
SKPD Ke UPT
Kerja sama jejaring RS
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 65
3 Kerja sama
pemerintah dengan badan
usaha memungkinkan
RS dikelola oleh asing
Standarisasi
RS pendidikan
Penyesuaian
RSB dengan Kebijakan
Daerah RPJMD
tahun 2019-2023 dan
kepala daerah baru
Penurunan
kinerja BLUD (pertumbuhan
produksi dan pendapatan)
SMART City kota
Bandung
Turn over pegawai (PNS-
Non PNS)
Kompetisi antar 33
RS di kota Bandung, perebutan
Pangsa pasar dan
segmen consumer
RS
Regulasi BLUD belum
lengkap
Morbiditas
dan mortalitas di
Kota bandung
Perdagangan bebas Asia dan Global berpengaruh kepada
persaingan tingkat kualitas pelayanan kesehatan, tenaga
kesehatan, serta penerapan tarif tidak terbatas tarif pelayanan
namun biaya belanja alat kedokteran dan kesehatan serta
masuknya modal asing sampai kemungkinan pengendalian
operasional Rumah Sakit oleh pemodal.
Sisi positifnya semakin beragamnya ketersediaan vendor alat
kesehatan baik pengadaan langsung maupun dalam bentuk
kerjasama.
Konsekuensi dari perdagangan Global agar dapat bersaing
berarti pemenuhan standar harus mengacu kepada Standar
Internasional agar Rumah Sakit dapat bersaing secara
internasional, kalau tidak ditinggalkan oleh rumah sakit yang
dibiayai oleh modal asing.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 66
Keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Bandung karena
banyaknya program yang harus dibiayai maka unuk
pengembangan infrasrtuktur mengarah kerjasama dengan badan
usaha yang memiliki konsekuensi positip maupun negatif atau
sumber pendanaan lainnya.
Akreditasi Standar Internasional memungkinkan Rumah
Sakit untuk dapat bersaing dan mempertahankan mutu dan
keselamatan pasien, meningkatkan daya saing internasional
mengingat Kota Bandung salah satu tujuan wisata lokal maupun
macanegara.
Akreditasi mendorong perubahan dan pemenuhan standar
mutu area manajemen, area klinis dan area mutu dan
keselamatan pasien serta dukungan terhadap Program Nasional.
Review system memberikan peluang kepada staf
professional kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan potensi
yang dimiliki.
Rumah Sakit yang terakreditasi menunjukkan kualitas yang
lebih baik dan harus dipertahankan dan direview terus menerus
berkelanjutan sebagaimana dipersyaratkan pula dalam
kerjasama dengan penyelenggara JKN yang diterapkan
pemerintah, dimana bagi Rumah Sakit Daerah selama ini
konsumen terbanyak adalah peserta JKN.
Regulasi yang lainnya yang dihadapi RSUD Kota Bandung
adalah tentang kerjasama dengan lembaga pendidikan. Dalam
keterbatasan sumberdaya kerjasama dengan pendidikan memiliki
sisi positif adalah dari sisi SDM berdampak pada peningkatan
pengetahuan yang terus menerus serta pemenuhan kekurangan
sumberdaya walaupun dengan konsekwensi SDM RSUD Kota
Bandung harus siap menerima tambahan tugas sebagai wahana
pendidikan dalam rangka menunjang pengembangan dunia
pendidikan khususnya pendidikan kesehatan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 67
Disisi lain untuk terselenggaranya kerjasama pendidikan
perlu pemenuhan standar integrasi pelayanan dan pendidikan.
Sebagai rumah sakit yang telah menerapkan PPK BLUD masih
terdapat kendala dalam penerapannya diakibatkan belum
seluruhnya regulasi BLUD tersedia lengkap. Sekaligus adanya
masa transisi perubahan kelas Rumah Sakit dari C ke B sebagai
konsekwensi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat serta perubahan status dari SKPD ke UPT
perlu melakukan penyesuaian tatakelola dan tatalaksana
organisasi Rumah Sakit.
RSUD Kota Bandung sebagai milik Pemerintah Kota Bandng
tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Kota Bandung,
Pemerintah Propinsi mupun Pemerintah Pusat.
Sebagai salah satu pelaksana urusan wajib bidang kesehatan di
Kota Bandung kebijakan pemerintah menjadi salah satu acuan
yang harus diikuti seperti Visi, Misi, RPJMD, RPJPD dan
kebijakan lainnya sepert SMART City yang sudah di jadikan
Peraturan Daerah.
RSUD Kota Bandung bukan satu satunya Rumah Sakit, ada
31 Rumah sakit lainnya di Kota Bandung, dengan pola JKN
dapat terpetakan konsumen RSUD Kota Bandung.
Yang perlu dicermati agar rumah sakit tetap dapat menjalankan
fungsinya melayani masyarakat khususnya yang kurang mampu,
sehingga sinergi antar Rumah Sakit dengan Pemerintah sangat
penting.
Untuk menghadapi isu internasional, nasional maupun regional
di dalam internal RS terdapat hambatan maupun kekuatan yang
dapat menjadi peluang dan tantangan untuk diatasi. Diantaranya
belum lengkapnya regulasi BLUD dan penyesuaian tatakelola
Rumah Sakit, fasilitas gedung yang terbatas tidak sesuai dengan
potensi pelayanan yang dapat dikembangkan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 68
Dalam 2 tahun terakhir terjadi penurunan kinerja BLUD
terutama dalam pertumbuhan produksi dan pendapatan
operasional yang menyebabkan turn over tenaga professional
diantaranya.
Tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan adalah
morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi terutama dalam
pelayana intesif.
Kekuatan RSUD Kota Bandung adalah dukungan stake
holder yang cukup baik pemerintah, pihak ke tiga maupun
potensial karyawan yang ada dengan sudah terakreditasi dan
penghargan dalam pelayanan publik yang cukup baik.
3.2. Telaahan Visi dan Misi Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.2.1. Visi
Kepala Daerah Kota Bandung hasil Pemilihan Kepala
daerah pada tahun 2018 telah menetapkan Visi Kota
Bandung tahun 2018-2023 yaitu:
Mewujudkan Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman,
Sejahtera Dan Agamis.
Penjabaran Visi sebagai berikut :
Bandung
Bandung meliputi wilayah dan seluruh isinya, Artinya Kota
Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu
kawasan dengan batas batas tertentu berkembang sejak
tahun 1811 hingga sekarang
Unggul
Menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan
pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah
lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan
kesehakteraan warga Kota Bandung
Nyaman
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 69
Terciptanya uatu kondisi dimana kualitas lingkungan
terpelihara dengan baik melalaui sinergitas lintas sektor
sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi
penghuninya, Kota yang nyaman adalah suatu kondisi
dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air
dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk
ditinggali serta ruang-ruang Kota dan infrastruktur
pendukungnya responsive terhadap berbagai aktifitas dan
perilaku penghuninya.
Sejahtera
Lahir dan bathin melalui peningkatan partisipasi dan
kerjasama seluruh lapisan masyarakat, agar dapat
memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil tuhan di bumi.
Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan
kesejahteraan yang berbasis pada ketahan keluarga dan
lingkungan sebagai dasar pengokohan sosia. Masyarakat
sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja
melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan
dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang
merupakan buah dari kemampuan sesorang untuk
memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi
ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan
mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan
yang cerah, adil, makmur, keterpaduan antara sejahtera
lahiriah dan bathiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang
paripurna, kesejahteraan yang seperti inilah yang membentuk
kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung
untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik,
hingga menjadi teladan bagi Kota lainnya.
Agamis adalah tunduk dan patuh menjalankan perintah
agamanya
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 70
Selanjutnya Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih dijabarkan kedalam beberpa Misi untuk mencapai
Visi Tesebut yaitu:
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata
ruangan pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan
2. Menghadirkan tatakelola pemerintahan yang akuntabel,
bersih dan melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan
berkeadilan.
5. Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif,
kolaboratif dan terintegrasi
Dinas Kesehatan yang merupakan salah satu Perangkat
Daerah yang melaksanakan urusan wajib kesehatan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mendukung kepada
Misi 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Adapun Sasaran Strategis Dinas Kesehatan terdiri dari:
1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat.
2. Meningkatnya Akuntabilitas Pelayanan Publik
3. Tersedianya Jaminan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat.
RSUD Kota Bandung dengan status Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan maka dalam perencanaan strategisnya
menginduk kepada RPJMD Kota Bandung.
3.2.2. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung
Perkembangan lingkungan perumahsakitan telah
berubah secara cepat sehingga Rumah Sakit harus terus
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 71
menerus menyesuaikan Visi dan Misi sebagai arah
perencanaan dan kegiatan di masa yang akan datang.
Visi RSUD Kota Bandung tahun 2019-2023: Terwujudnya
Rumah Sakit Prima yang Berwawasan Pendidikan.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. (Sesuai dengan tugas pokok pada
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009)
Prima artinya adalah pertama/ sangat baik/utama, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berwawasan artinya memiliki konsepsi cara pandang (KBBI)
Pendidikan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
cara, perbuatan mendidik (KBBI)
Jadi secara umum arti dari VISI RSUD Kota Bandung yaitu:
“Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang Berwawasan
Pendidikan” adalah merupakan Cita-Cita RSUD Kota
Bandung yang ingin mewujudkan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat yang prima dalam arti baik dan
mengutamakan kualitas serta mengembangkan konsep dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan terintegrasi dengan
pelayanan pendidikan
Misi RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung merumuskan misinya yang
diintegrasikan dengan Misi Kota Bandung 2019-2023 pada
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 72
Misi ke 1 yaitu Membangun masyarakat yang Humanis,
agamis, berkualitas dan berdaya saing.
Maka rumusan Misi RSUD Kota Bandung yaitu :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien
2. Mewujudkan kualitas sumberdaya pelayanan kesehatan
dan integrasi pendidikan
3. Meningkatnya Tatakelola Rumah Sakit yang Profesional
dan Mandiri
3.2.3 Program RSUD Kota Bandung yang mendukung Pembangunan
Daerah
Adapun Program RSUD Kota Bandung yang mendukung
program pembangunan daerah tahun 2019-2023 adalah:
1. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana
Rumah sakit/RS Jiwa, RS Paru-paru/RS Mata.
3. Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rumah
sakit/RS Jiwa, RS Paru-paru/RS Mata.
4. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum
Daerah.
yang diimplementasikan pada kegiatan “Kegiatan Pelayanan
BLUD”
Program ini akan dievaluasi dengan Dokumen Laporan Kinerja
BLUD.
3.2.3. Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung
Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung disesuaikan dengan
Visi, Misi dan Program Kepala derah terpilih dalam table
berikut:
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 73
Tabel 3.3 Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023
VISI MISI TUJUAN
STRATEGIS
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Rumah Sakit
Prima yang Berwawasan
Pendidikan.
Mewujudkan pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan mutu
dan keselamatan pasien
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi
dan
mengutamakan mutu dan
keselamatan
pasien
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi
dan
mengutamakan mutu dan
keselamatan
pasien
Mewujudkan kualitas
sumberdaya pelayanan
kesehatan dan integrasi
pendidikan
Meningkatkan
kualitas
sumberdaya
pelayanan kesehatan dan
integrasi
pendidikan
Meningkatnya
kualitas
sumberdaya
pelayanan kesehatan dan
integrasi
pendidikan
Menyelenggarakan
Tatakelola Rumah Sakit yang Profesional dan
Mandiri
Meningkatkan
Tatakelola Rumah Sakit
yang
Profesional dan Mandiri
Meningkatnya
Tatakelola Rumah Sakit
yang Profesional
dan Mandiri
3.3. Telaahan Renstra Dinas Kesehatan /RPJMD Bidang Kesehatan
Sasaran Strategis Bidang Kesehatan yang berkaitan dengan Misi 1
Pemerintah Kota Bandung adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya Akuntabilitas Pelayanan Publik
3. Tersedianya Jaminan Pembiayaan Kesehatan
Adapun keterkaitan dengan Sasaran strategis RSUD Kota Bandung
adalah pada poin ke 1 dan ke 2 dimana RSUD Kota Bandung
sebagai fasilitas penyediaaan pelayanan kesehatan lanjutan.
3.4 Telaahan rencana tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 74
RSUD Kota Bandung merupakan rumah sakit milik Pemerintah
Kota Bandung dimana tersedia sumberdana dan sumberdaya yang
cukup dibandingkan dengan rumah sakit swasta.
Sebagai rumah sakit berdomisili di Ibu Kota Propinsi Jawa Barat
dengan kompleksitas penduduk dan Kota Tujuan Wisata, Rumah
Sakit mempunyai potensi untuk meningkatkan fungsi dan
keberadaannya di Kota Bandung.
Rumah Sakit dapat dikembangkan menjadi Rumah Sakit dengan
Standar Internasional atau bahkan berwawasan Hospital Tourism.
Adanya kepercayaan dari lembaga pendidikan dapat dikembangkan
menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang terstandarisasi dimana
banyak lembaga pendidikan kesehatan yang membutuhkan wahana
praktek lapangan.
Kemajuan dunia kedokteran dan kompleksitas masalah kesehatan
di perkotaan serta kebutuhan sarana prasarana sosial masyarakat
menjadi peluang dan tantangan yang perlu dihadapi dengan
pengembangan Rumah Sakit kedepan.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
3.5.1 Review Permasalahan RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung sebagai perangkat daerah Pemerintah
Kota Bandung melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dalam memberikan pelayanan kesehatan lanjutan kepada
masyarakat dengan status Rumah Sakit kelas B dan telah
melaksanakan PPK BlLUD dan juga sebagai UPT Dinas
kesehatan kota Bandung. Dalam penyusunan perencanaan
Stategis mengacu kepada RPJMD kota Bandung serta
penjabaran misi bidang kesehatan dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
Dalam perencanaan 5 tahun kedepan RSUD Kota Bandung
dengan visi Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 75
Berwawasan Pendidikan dengan 3 misi untuk mewujudkan
visi dan misi pemerintah Kota Bandung.
RSUD Kota Bandung merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Kota Bandung dimana tersedia sumberdana dan
sumberdaya yang cukup dibandingkan dengan rumah sakit
swata seperti SDM yang terdiri dari PNS dan Non PNS dan
sumber pembiayaan dari APBD/APBN maupun pendapatan
operasional.
Sebagai rumah sakit yang berdomisili di Ibu Kota Propinsi
dengan kompleksitas penduduk dan kota tujuan wisata
Rumah sakit dapat dikembangkan menjadi Rumah Sakit
Standar Internasional/Hospital Tourism.
Permasalahan yang Menggambarkan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
1. Banyaknya regulasi yang berubah-ubah yang harus
dilaksanakan oleh rumah sakit pemerintah dibandingkan
dengan rumah sakit swasta.
2. Sistem JKN/BPJS dengan segala peraturan yang
menyertainya dimana rumah sakit wajib bekerjasama
dengan BPJS yang memiliki sistem manajemen tersendiri
yang harus diadop oleh Rumah Sakit dalam sistem
pelayanan pasien maupun pembiayaan.
3. Dinamika masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan .
4. Peranan stake holder di luar rumah sakit dalam
mendukung keberlangsungan rumah sakit.
Faktor pendukung dan pendorong dari lingkungan rumah
sakit tersebut diatas perlu di pertimbangankan dalam
pencapaian Renstra 5 tahun kedepan.
Dari hasil dan kajian serta analisis dan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat beberapa
permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis lebih
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 76
dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan datang
adalah:
1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung
Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah sesuai dengan
pelayanan Rumah Sakit kelas B namun kemampuan
gedung untuk menampung kunjungan jumlah dan jenis
pelayanan yang ada seperti Rawat Jalan dan Rawat Inap
masih kurang dengan jumlah TT 230. Belum semua
pasien dapat tertampung sehingga masih ada yang harus
dirujuk dan berdampak kepada biaya operasional dan
pendapatan BLUD yang tidak optimal.
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra RSUD Kota
Bandung beberapa masih belum tercapai karena
dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya
capaian SPM baik dari sisi input proses maupun
outputnya yang harus dipenuhi.
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.Bandung
maupun program Nasional yang masih harus dilanjutkan.
4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi
sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak
pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada
infeksi nosokomial dan kurangnya Ruang Terbuka Hijau
serta area terbuka, area parkir termasuk untuk
kenyamanan, keamanan dan evakuasi bencana.
6. Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW
lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk
mendapatkan Rumah Sakit yang sesuia standar kelas B
diperlukan relokasi, namun tentunya membutuhkan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 77
kondisi yang ada sekarang harus tetap dioptimalkan
sehingga tetap berfungsi melayanani masyarakat dengan
nyaman dan aman.
7. Banyaknya regulasi yang berubah-ubah yang harus
dilaksanakan oleh rumah sakit pemerintah dibandingkan
dengan rumah sakit swasta.
8. Sistem JKN/BPJS dengan segala peraturan yang
menyertainya dimana rumah sakit wajib bekerjasama
dengan BPJS yang memiliki sistem manajemen tersendiri
yang harus diadop oleh RS dalam sistem pelayanan pasien
maupun pembiayaan.
9. Dinamika masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.
10. Peranan stake holder di luar rumah sakit dalam
mendukung keberlangsungan rumah sakit
Faktor pendukung dan pendorong dari lingkungan rumah
sakit tersebut diatas perlu di pertimbangankan dalam
pencapaian Renstra 5 tahun kedepan.
3.5.2 Metoda penentuan issue-isue strategis dan hasil pentuan
isu-isu strategis
Hasil dan kajian serta analisis dan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung memiliki berbagai
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dapat
menetiuka posisi organisasai sebagai berikut:
▪ Kekuatan (Strengh)
1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis dan Sub
spesialis dan tenaga profesional lainnya sebagai
PNS dan Non PNS.
2. Tersedia sumber dana diluar pendapatan
operasional BLUD yaitu APBD Kota , APBD
Propinsi, APBN.
3. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi Rumah
Sakit versi tahun 2012 dengan predikat Paripurna
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 78
dan SNARS Edisi 1 dengan Predikat Tingkat
Dasar, jejaring RS Pendidikan dan Sarana
Pelayanan Publik yang terstandarisasi oleh
Kemenpan RB untuk meningkatkan mutu Rumah
Sakit.
4. Memiliki pelaralatan canggih MRI, CT Scan
Peralatan Bedah dan kedokteran lainnya serta
penunjang sebagai pendukung pelayanan.
5. Ketersediaan berbagai sumberdaya pendukung
lainnya sesuai standar RS kelas B
▪ Kelemahan (weakness)
1. Masih kurang optimalnya kinerja SDM, antara lain
pelaksanaan paktik di tiga tempat, turn
overpegawai non PNS yang tinggi, serta
pemenuhan diklat pegawai.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM
RS) berbasis IT yang terintegrasi sampai ke
pengelolaan keuangan belum seluruhnya.
3. Susunan Organisasi dan Tata Kelola RS kelas B
dan Uraian Tupoksi yang mendukung manajemen
rumah sakit belum ditetapkan.
4. Ketersediaan biaya pemeliharaan peralatan
canggih yang terbatas dan tingkat kerusakan alat
yang tinggi termasuk sarana bangunan yang
kurang memadai.
5. Tata Kelola penggunaan sumber daya termasuk
logistik dan aset yang belum efektif dan efisien.
▪ Peluang (Opportunity)
1. Minat yang tinggi dari para profesional untuk
bekerja di Kota Bandung.
2. Pemberlakuan Sistem JKN dan Universal Health
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 79
Coverage yang meningkatkan akses masyarakat
kesarana pelayanan dengan jaminan pembiayaan
dan tingkat kemmpuan masyarakat yang beragam
(segmen menengah ke atas di masyarakat belum
digarap oleh RS.
3. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota
Bandung kearah Bandung Timur membawa
dampak terhadap dinamika dan kegiatan
penduduk sekitarnya dan ketersediaan lahan
Pemerintah kota untuk pengembangan Rumah
Sakit.
4. Adanya peluang pengembangan pelayanan Rumah
Sakit (pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
masyarakat ,lembaga pendidikan, pelayanan
kesehatan, masyarakat langsung) yang cukup
tinggi dan masih kurangnya fasilitas Rumah Sakit
di area Bandung Timur
5. Terdapat kemudahan pemenuhan pengadaan
sumberdaya logistik baik dari pemasok, pabrikan
maupun distibutor dengan sistem pengadaan
elektronik.
▪ Ancaman (Threat)
1. Pemanfaatan SDM khususnya dr Spesialis di
Rumah sakit swasta dengan segala kelebihannya
sehingga lebih mengutamakan di RS swasta.
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung
yang megikuti program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
denganpemanfaatan sumberdaya yang efektif dan
efisien.
3. Kesadaran masyarakat atas hukum dan hak atas
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 80
pelayanan kesehatan meningkat terkait mutu
pelayanan yang diberikan.
4. Rumah Sakit swasta dengan sarana dan prasarana
dan sistem pelayanan yang lebih baik sebagai
pesaing.
5. Kestabilan harga-harga kebutuhan logistik rumah
sakit untuk mendapatkan barang berkualitas yang
berpengaruh kepada kecukupan tarif paket INA-C
CBGS yang merupakan sumber penghasilan
dominan Rumah Sakit.
Dari hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang teridentifikasi terhadap Isue-isue yang
berkaitan dengan RSUD Kota Bandung melalui Metode
Analisis SWOT dalam perumusan strategi sebagai berikut:
Dengan analisis SWOT merupakan upaya untuk
mengetahui bagaimana keadaan lingkungan didalam dan
lingkungan di luar rumah sakit yang dapat digunakan
untuk menentukan dimana posisi rumah sakit. Dengan
mengetahui posisi rumah sakit dapat dibuat suatu upaya
atau strategi yang sesuai dengan posisi rumah sakit guna
kemajuan dan kelangsungan rumah sakit hingga masa
yang akan datang.
§ Peluang (Opportunity) § Tantangan (Threat)
1. Minat yang tinggi dari para
profesional untuk bekerja di Kota Bandung.
1. Pemanfaatan SDM
khususnya dr Spesialis di Rumah sakit swasta.
2. Pemberlakuan Sistem JKN dan Universal Health Coverage yang meningkatkan akses masyarakat kesarana pelayanan
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing
3. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota Bandung kearah
Bandung Timur
3. Kesadaran masyarakat atas hukum dan hak atas pelayanan kesehatan
meningkat terkait mutu pelayanan yang diberikan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 81
4. Adanya peluang
pengembangan pelayanan RS , Kerja Sama dg Lembaga pedidikan dan kesehatan
4. RS swasta dengan
sarana dan prasarana dan sistem pelayanan yang lebih baik sebagai pesaing
5. Terdapat kemudahan
pemenuhan pengadaan sumberdaya logistik dengan
sistem pengadaan elektronik
5. Kecukupan tarif paket
INA-C CBGS yang merupakan sumber
penghasilan dominan RS
§ Kekuatan (Strengh) S-O S-T
1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis dan Sub spesialis dan tenaga profesional lainnya sebagai PNS dan Non PNS.
Mengoptimalkan Sumber
Daya yang dimiliki dan kualitas RS dengan
menggunakan potensi yang untuk pembangunan RS.
Mengoptimalkan
sumberdaya dan yang dimiliki untuk
meningkatkan daya saing diEra JKN
2. Tersedia sumber dana diluar pendapatan operasional BLUD yaitu APBD Kota , APBD Propinsi, APBN.
3. Telah diperolehnya
sertifikasi akreditasi RS versi th 2012, Sarana Pelayanan Publik yang terstandarisasi oleh Kemenpan RB untuk meningkatkan mutu RS.
4. Memiliki pelaratalan canggih MRI, CT Scan Peralatan Bedah dan kedokteran lainnya serta penunjang sebagai pendukung pelayanan
5. Ketersediaan berbagai sumberdaya pendukung lainnya sesuai standar RS kelas B
§ Kelemahan (weakness) W-O W-T
1. Masih kurang optimalnya kinerja SDM,turn overpegawai non PNS yang tinggi, serta pemenuhan diklat pegawai.
Meningkatkan kinerja SDM dan tatakelola RS untuk pengembangan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan RS di Era JKN
Melalui peningkatkan
kinerja SDM dan tatakelola, RS melakukan inovasi pelayanan dan pengembangan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
RS untuk bersaing di Era JKN
2. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
(SIM RS) berbasis IT yang terintegrasi sampai ke pengelolaan keuangan belum seluruhnya
3.Susunan Organisasi dan Tata Kelola RS kelas B dan Uraian Tupoksi yang mendukung manajemen rumah sakit belum
ditetapkan.
4.Ketersediaan biaya
pemeliharaan peralatan canggih yang terbatas dan tingkat kerusakan alat yang tinggi termasuk sarana bangunan yang kurang memadai.
5.Tata Kelola penggunaan sumber daya termasuk logistik dan aset yang belum efektif dan efisien.
Hasil identifikasi permasalahan yang ada, dilakukan
analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 82
yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan
program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.
Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan akan di
ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada
pada Quadran I artinya masih dalam posisi
ofensif/progressif, mempunyai kekuatan dan peluang
untuk dikembangkan.
Posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada
Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,
mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.
Peluang-peluang yang dapat dikembangkan antar lain
pengembangan pelayanan unggulan dengan peluang
ketersediaan SDM yang lelah untuk ditingkatkan
kompetensinya dan pemenuhan SDM pada layanan baru
dengan catatan memperbaiki tatakela manajemen SDM
Strength
II
Deffensive
IV
Liquidation
I
Offensive/Agressive
III
Reconsiliation
Weaknesess
Threats Opportunity
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 83
ditingkatkan termasuk pemberian penghargan yang baik
serta menjalankan sangsi yang sesuai.
Melaksanakan efisiensi dengan memanfaatkan tarif
paket yang telah ditetapkan oleh Sistem JKN mengingat
dominan kunjungan ke RSUD Kota Bandung adalah
pasien JKN.
Mengembangkan layanan unggulan baik pelayanan
JKN maupun Non JKN (karena pelayanan JKN masih ada
pembatasan dan peluang pelayanan yang boleh dengan
iurbiaya) serta penambahan kapasitas daya tampung
pelayanan mengingat Rumah Sakit sudah Kelas B namun
belum didukung sarana gedung yang memadai sedangkan
jenis pelayanan spesialistiknya sudah tersedia.
Mengembangkan pelayanan non kesehatan (pelayanan
yang tidak langsung kepada pasien) seperti
melaksanakan diklat ekternal/bekerjasama dengan
lembaga eksternal, menyediakan layanan sosial diluar
paket JKN seperti layanan ambulance antar kota,
penyewaan gedung pertemuan, pengembangan pelayanan
penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan faskes
sekitar RSUD Kota Bandung (pelayanan laboratorium
klinik, radiologi, CSSD, Gizi, pemulasaraan
jenazah/rumah duka, dll) untuk meningkatkan
pertumbuhan finasial diluar pendapatan yang bersumber
dari jasa layanan kesehatan.
3.5.3 Rencana Pengembangan Layanan RSUD Kota Bandung
PERESPEKTIF TUJUAN STRATEGIS
INISIATIF STRATEGIS
KEUANGAN Meningkatnya
Tatakelola Rumah Sakit
yang Profesional dan
- Penataan tarif sesuai unit
cost. - Penataan pengelolaan
keuangan berbasis acrual - Percepatan proses klaim
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 84
Mandiri
JKN
- Pemanfaatan IT dalam pengelolaan keuangan
- Pengendalian Penggunaan BHP
- Perencanaan dan pengendalian anggaran
sesuai SPO dan SPM
PELANGGAN Meningkatnya pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan
mutu dan keselamatan
pasien
- Pelayanan yang cepat, aman dan nyaman.
- Pembayaran insentif dokter dan karyawan tepat
waktu. - Perbaikan alur dan ruang
pelayanan yang memadai
- Pelayanan unggulan dan canggih
- Peningkatan Good Clinical Governace dan
Penanaganan Pengaduan
PROSES BISNIS INTERNAL
Meningkatnya kualitas
sumberdaya pelayanan
kesehatan dan integrasi
pendidikan
- Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan
Unggulan - Pemenuhan standar
Akreditasi, Pelayanan Publik dan standar RS
Pendidikan - Pengembangan Pelatihan
dan Pendidikan Karyawan - Peningkatan mutu,
pengendalian dan
pengawasan Kinerja Karyawan.
- Pengembangan sarana prsarana dan
meningkatkan upaya pemeliharaan
PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
Meningkatnya Tatakelola
Rumah Sakit yang
Profesional dan Mandiri
- Implementasi SIM RS dalam manajemen.
- Inovasi dibidang pelayanan.
- Pemanfaatan Sumberdaya Data untuk pengambilan keputusan
- Pengembangan Pelatihan dan Pendidikan Karyawan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 85
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD KOTA
BANDUNG
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 selaku UPT
Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagaimana diatur dalam
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 merupakan bagian dari
RENSTRA Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2019-2023.
Namun sebagai organisasi strategis dilakukan perumusan tujuan
dan sasaran jangka menengah untuk mendukung pencapaian
tujuan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Tabel 4.1a
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung
Sebelum Penyesuaian dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2018-2023
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/ SASARAN
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
1 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat, Kesehatan,
Keluarga dan Perorangan
Meningkatnya Upaya Kesehatan Perorangan
1. Standar Pelayanan Minimal
% 62 - - - -
2 Meningkatnya manajemen penyelenggaraan pelayanan publik yang
berkualitas
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
2. Tersertifikasi Akreditasi
% 100 - - - -
3. Indikator Pelayana Publik
% 100 - - - -
4. Indeks
Kepuasan Masyarakat
indeks 78 - - - -
5. Indeks Kinerja BLUD Rumah Sakit
Indikator 69 - - - -
6. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang diselesaikan
% 100 - - - -
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 86
Tabel 4.1b Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan RSUD Kota Bandung Setelah dilakukan Penyesuaian dengan RPJMD Kota Bandung tahun
2018-2023
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
TUJUAN/ SASARAN
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatnya budaya hidup sehat.
1. Indeks Keluarga Sehat
angka NA 0,2 0,25 0,27 0,28
2. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
2. Indeks Kepuasan Masyarakat
indeks 78 79 80 81 82
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 87
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berikut Strategi dan arah Kebijakan UPT BLUD RSUD Kota Bandung
yang merupakan bagian dari Strategi dan Arah Kebijakan Dinas
Kesehatan dengan keterkaitan dengan Visi dan Misi Kota Bandung
sebagai berikut :
Visi terkait Kota Bandung: Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul,
Nyaman, Sejahtera dan Agamis.
Misi Kota Bandung :
1. Membangun Masyarakat yang Humanis Agamis, Berkualitas dan
Berdaya Saing;
2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan
Melayani;
3. Membangun Perekonomian yang Mandiri, Kokoh dan Berkeadilan.
Keterkaitan Strategi RSUD Kota Bandung adalah terhadap Misi 1 dan
Misi 2.
Tabel 5.1
Tujuan, sasaran Strategi dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis.
Misi I: Membangun Masyarakat Yang Humanis Agamis, berkualitas dan
Berdaya Saing
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN
Tujuan 1 : Membangun masyarakat kota
Bandung Yang Mandiri, dengan
Jaminan Pendidikan
Kesehatan dan Sosial yang
Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Masyarakat
Meningkatkan kualitas kesehatan
Masyarakat
Meningkatnya Derajat Kesehatan
Masyarakat
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 88
Bermutu, Adil
dan Merata berdasarkan
Nilai-Nilai Agama dan Budaya
Misi II : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan
Melayani
Tujuan 2:
Terlaksananya reformasi
Birokrasi yang efektif dan
efisien
Meningkatnya
kapasitas dan akuntabilitas
kinerja birokrasi
Meningkatkan
kapasitas dan akuntabilitas
kinerja birokrasi
Meningkatkan
Kepuasan Masyarakat
Untuk mendukung arah kebijakan dibidang kesehatan RSUD Kota
Bandung telah menetapkan tujuan, sasaran, dan startegi yang menjadi
Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
1. Keterkaitan dengan Strategi 1 Meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat
Visi RSUD : Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang Berwawasan Pendidikan
Misi 1: Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas, terakreditasi
dan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN
Tujuan 1 :
Meningkatkan pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan
mutu dan keselamatan
pasien
Pelayanan
kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien
Meningkatkan
pelayanan kesehatan
berkualitas, terakreditasi dan
mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien
Meningkatkan
Capaian Standar Pelayanan,
Akreditasi RS, dan Kepuasan
Masyarakat
Misi II RSUD : Mewujudkan kualitas sumberdaya pelayanan kesehatan
dan integrasi pendidikan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 89
Meningkatkan
kualitas sumberdaya
pelayanan kesehatan dan
integrasi pendidikan
Sumberdaya
pelayanan kesehatan dan
integrasi pendidikan
(Good Clinical Governance)
Meningkatkan
kualitas sumberdaya
pelayanan kesehatan dan
integrasi pendidikan
Meningkatkan
Capaian Standar Pelayanan,
Akreditasi RS Pendidikan , dan
Kepuasan Masyarakat
2. Keterkaitan dengan strategi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Melayani
Misi III RSUD : Menyelenggarakan Tatakelola Rumah Sakit yang Profesional dan Mandiri
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN
Tujuan 1 :
Meningkatkan Tatakelola
Rumah Sakit yang Profesional
dan Mandiri
Manajemen
pengelolaan rumah sakit
(Good Corporate Governance)
Meningkatkan
Tatakelola Rumah Sakit
yang Profesional dan Mandiri
Meningkatkan
capaian indikator kinerja
BLUD dan Pelayanan
Publik
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 90
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Setelah menetapkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang
didasarkan kepada Visi dan Misi RSUD kota Bandung yang terkait dan
mendukung Visi dan Misi Kota Bandung maka disusunlah Rencana
Program dan Kegiatan serta sumber pendanaan selama 5 (lima) tahun
kedepan periode Tahun 2019-2023 sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut:
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63
Tabel 6.1
Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan UPT RSUD Kota Bandung Tahun 2019 – 2023
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 62
RENCANA TARGET
CAPAIAN REALISASI PENDAPATAN
TAHUN 2021-2023
NO KODE
REKENING
URAIAN/JENIS
PENERIMAAN
RENCANA
TARGET 2021 2022 2023
1. 4.1.4 Pendapatan
Lain-lain yang
sah
2 4.1.4.16.01 Pendapatan
Jasa Layanan
Umum BLUD
33.556.419.695 36.912.061.665 40.603.267.831
3 4.1.4.16.03 Pendapatan
Hasil Kerja
Sama BLUD
6.146.453.069 6.761.098.376 7.473.208.213
4 4.1.4.16.04 Pendapatan
Lain-lain BLUD
536.843.312 590.527.643 649.580.408
5 4.1.4.16.09 Pendapatan
Jasa Giro
BLUD
860.283.924 946.312.316 1.040.943.548
6 4.1.4.16.14 Pendapatan
Klaim BPJS
Rumah Sakit
92.000.000.000 101.200.000.000 121.440.000.000
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAN PELAYANAN
RSUD KOTA BANDUNG
Pada bagian ini dikemukakan kinerja RSUD Kota Bandung yang
merupakan kinerja yang akan dicapai RSUD Kota Bandung dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 7
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi
Kinerja Pada Akhir
Periode
RPJMD Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pelayanan Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani Life saving anak dan
dewasa 2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ACLS/ATLS
3. Waktu tanggap pelayanan petugas instalasi gawat darurat maksimal 5 menit
4. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam terus
menerus 5. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 1 (satu) tim
6. Kepuasan pelanggan 7. Kematian pasien kurang
daru sama dengan 24 jam kurang dari 2 per seribu
8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
90
69
<5menit
100
100
75 <2/1000
100
92
75
<5menit
100
100
76 <2/1000
100
94
81
<5menit
100
100
77 <2/1000
100
96
87
<5menit
100
100
78 <2/1000
100
99
93
<5menit
100
100
79 <2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
80 <2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
80 <2/1000
100
2. Pelayanan Intensive Care Unit
1. Rata-rata pasien yang
kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan unit intensif dokter spesialis
3. Pemberi pelayanan unit intensif perawat D3
4. Pemberi pelayanan unit intensif perawat D3 dengan sertifikat mahir ICU/setara
<3%
100
100
40
<3%
100
100
52
<3%
100
100
64
<3%
100
100
76
<3%
100
100
88
<3%
100
100
100
<3%
100
100
100
3. Laundry
1. Kesesuaian pengambilan
linen ke ruangan 100
100
100
100
100
100
100
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja
Pada
Akhir Periode
RPJMD Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
berdasarkan jumlah dan jenisnya
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruangan maksimal 48 jam
100
100
100
100
100
100
100
4. Pelayanan Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah dokter spesialis 2. Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah perawat dengan minimal pendidikan D3
3. Angka kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 %
4. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
5. Ketersediaan pelayanan rawat inap
6. Jam visite dokter spesialis pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap hari kerja
7. Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari 1.5 %
8. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian
9. Kematian pasien > 48 jam 10. Kejadian pulang paksa
11. Kepuasan pelanggan 12. Rawat inap TB :
a. Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksanaan mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
100
100
1,7
100
100
100
0.9
100
<0.86 <1.8
90
22
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
25
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
43
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
61
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
79
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
97
100
100
100
<1,5
100
100
100
1,5
100
<0,24 <5
90
100
100
5. Pelayanan Rawat Jalan
1. Dokter pemberi pelayanan
di Poliklinik Spesialis adalah dokter spesialis
2. Jam buka pelayanan Pkl 08.00 s.d 13.00 WIB setiap
hari kerja, kecuali hari Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00 WIB
3. Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit
4. Kepuasan pelanggan 5. Pasien rawat jalan
tubercolosis yang ditangani dengan strategis DOTs
100
100
47 menit
86 87
100
100
60 menit
87 89
100
100
60 menit
88 91
100
100
60 menit
89 93
100
100
60 menit
90 96
100
100
60 menit
90 100
100
100
60 menit
90 100
6. Pengolahan Limbah
1. Baku mutu limbah cair
CCD BOD 2. Pengolahan limbah medis
padat sesuai dengan aturan
75
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
7. Laboratorium Patologi Klinik
1. Pelayanan laboratorium
patologi klinik buka 24 jam 2. Tidak adanya kesalahan
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
3. Kepuasan pelanggan 4. Pelaksana ekspertise oleh
dokter Sp.PK 5. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium <140 menit (kimia darah dan darah rutin)
100
100
93 65
<140menit
100
100
80 100
<140menit
100
100
80 100
<140menit
100
100
80 100
<140menit
100
100
80 100
<140me
nit
100
100
80 100
<140menit
100
100
80 100
<140menit
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 65
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja
Pada
Akhir Periode
RPJMD Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8. Bedah Central
1. Waktu tunggu operasi
elektif maksimal 14 hari 2. Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi/sayatan operasi
3. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
4. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing
pada tubuh pasien setelah operasi
5. Monitoring pasien pre, durante, dan post anasthesi
6. Tidak adanya kejadian operasi salah orang
7. Kejadian kematian di meja operasi
≤14 hari
100
100
100
100
100
0
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
9. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan
obat : a. Waktu tunggu
pelayanan obat jadi maksimal 30 menit
b. Waktu tunggu pelayanan obat
racikan 60 menit 2. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat 3. Kepuasan pelanggan 4. Penulis resep sesuai
formularium
≤21.16 menit
≤40.63 menit
100
76 100
≤30 menit
≤60 menit
100
77 100
≤30
menit
≤60
menit
100
78 100
≤30 menit
≤60 menit
100
79 100
≤30
menit
≤60
menit
100
80 100
≤30 menit
≤60 menit
100
80 100
≤30 menit
≤60 menit
100
80 100
10. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien 2. Tidak adanya kesalahan
dalam pemberian diet 3. Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
78
100
<32
80
100
<20
82
100
<20
84
100
<20
86
100
<20
90
100
<20
90
100
<20
11. Pemulasaraan Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan
pemulasaraan jenazah maksimal 15 menit
100 98 98 98 99 100 100
12. Pemeliharaan sarana rumah sakit / IPSRS
1. Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat 2. Ketepatan waktu
pemeliharaan alat 3. Peralatan laboratorium dan
alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan
100
98
51
100
99
61
100
100
71
100
100
81
100
100
91
100
100
100
100
100
100
13. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil
pelayanan foto rontgen maksimal 24 jam
2. Pelaksana expertise hasil pemeriksaan rontgen
3. Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen 4. Kepuasan pelanggan
24 jam
86
<1.5
97
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
14. Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
1. Tersedia tim PPI RS yang terlatih
2. Tersedia APD di setiap instalasi
19
≥60
30
≥60
41
≥60
52
≥60
63
≥60
75
≥60
75
≥60
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 66
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja
Pada
Akhir Periode
RPJMD Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial /HAI (Healthcare Associated Infection) di RS (min 1 parameter)
100 100 100 100 100 100 100
15. Persalinan Dan Perinatologi (Kecuali Rumah Sakit Khusus Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan Anak)
1. Pemberi pelayanan
persalinan normal oleh
dokter terlatih atau bidan 2. Kemampuan menangani
BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa penyulit
3. Kejadian kematian ibu karena persalinan : a. Pendarahan b. Preeklampsi c. Sepsis
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit oleh Tim PONEK yang
terlatih 5. Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi oleh dokter spesialis Obgyn, anak dan anestesi
6. Pertolongan persalinan memalui seksio cesaria
7. Keluarga berencana : a. Presentase KB
(vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. SpOG, dr. SpB, dr. SpU, dokter umum terlatih
b. Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan
100
74
<0.7 <0 <0 100
100
<15
100
100
80
100
80
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
100
85
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
100
90
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
100
95
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
100
100
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
100
100
<1 <30 <0,2 100
100
<20
100
100
80
16. Administrasi Dan Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian
hasil pertemuan/rapat direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja RS
3. Ketepatan waktu penyelesaian kenaikan
pangkat pilihan 4. Ketepatan waktu
penyelesaian kenaikan pangkat reguler
5. Ketepatan waktu penerbitan SK kenaikan gaji berkala
6. Karyawan yang mendapat/terpapar pelatihan minimal 1 kali setahun
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan
keuangan 8. Ketepatan waktu penyetoran
penerima tinai 9. Kecepatan waktu pemberian
informasi tentang tagihan pasien rawat inap <2 jam
10. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai
100
100
96
96
92
57
93
69 -
60
100
100
80
100
94
59
94
70
<2 jam
68
100
100
85
100
96
61
95
70
<2 jam
76
100
100
90
100
98
64
96
70
<2 jam
80
100
100
95
100
100
66
97
70
<2 jam
92
100
100
100
100
100
70
98
70
<2 jam
100
100
100
100
100
100
70
100
70
<2 jam
100
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 67
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja
Pada
Akhir Periode
RPJMD Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
kesepakatan waktu
17. Rekam Medis
1. Kelengkapan informed
concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
2. Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan rawat jalan maksimal 10 menit
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap maksimal 10 menit
4. Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan
93
4.05 menit
6 menit
96
100
10 menit
15 menit
95
100
10 menit
10 menit
96
100
10 menit
10 menit
97
100
10 menit
10 menit
98
100
10 menit
10 menit
99
100
10 menit
10 menit
100
18. Pelayanan Ambulance
1. Waktu buka pelayanan
ambulance/kereta jenazah 24 jam
2. Kecepatan / ketanggapan memberikan pelayanan
ambulance / kereta jenazah di rumah sakit <30 menit
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
19. Pelayanan Transfusi Darah
1. Kebutuhan darah bagi
setiap pelayanan transfusi 2. Kejadian reaksi transfusi
97
<0,013
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
20. Pelayanan Keluarga Miskin
1. Pelayanan terhadap pasien
GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100 100 100 100 100 100 100
21. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1. Kejadian Drop Out pasien
terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medis
3. Kepuasan pelanggan
<27
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
BAB VIII
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 68
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung 2019-2023 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018-2023
bidang Kesehatan dalam hal ini karena RSUD Kota Bandung telah
ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas dan didasarkan pada
hasil pengamatan permasalahan dan Issue Strategis yang mempengaruhi
perkembangan RSUD Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya
sebagai komitmen dalam pencapaian RPJMD kota Bandung.
Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai
arah kebijakan yang ditetapkan meliputi pencapaian SPM RSUD Kota
Bandung, Indeks kepuasan Masyarakat, Akreditasi, Indikator Kinerja
BLUD dan Indikator Kinerja Pelayanan Publik ditargetkan secara
bertahap selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode
tertentu (triwulanan, semester, tahunan) disesuaikan dengan kebutuhan
dari unit operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk
menentukan langkah-langkah berikutnya.
Dalam upaya pengembangan RSUD Kota Bandung, terutama standar
sarana dan prasarana sebagai rumah sakit kelas B dalam Era Jaminan
Kesehatan Nasional untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat
maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan
produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan
pelanggan agar memiliki kemampuan serta berdaya saing mandiri dan
berkualitas.
Demikian Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan pedoman
dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam Rencana
Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap program
dan kegiatan di setiap unit kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pelaksanaannya.
*****
top related