RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan
arahan terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang,
amanatnya terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap
rakyat Indonesia. Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak
setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh akses atas kebutuhan
kesehatan sehingga memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang
urusan pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya
dilimpahkan menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu
diantaranya yang termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah
adalah bidang urusan kesehatan. Dengan demikian pembangunan
bidang kesehatan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD 1945.
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
masyarakat di bidang kesehatan memiliki peran yang sangat
strategis dimana rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat timbulnya
perubahan-perubahan paradigma dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan maupun kebijakan – kebijakan pemerintah yang
sangat dipengaruhi oleh kondisi global, nasional, regional dan atau
lokal.
Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra
Kota Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2
Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,dan Sejahtera” Untuk
pencapaian Visi tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu :
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan.
2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan
melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing.
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan
berkeadilan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan
kesehatan berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan
Misi Kota Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri,
berkualitas dan berdaya saing. memiliki peran strategis dalam
meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di
wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota
Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan
Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan
memberdayakan potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang
ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi
perkembangan masa depan.
RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun
2013-2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan
program RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 3
diwujudkan dalam suatu periode dan berpedoman pada RPJMD
Kota Bandung Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Renstra
Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintahan Daerah Provinsi
Jawa Barat.
Dokumen RENSTRA RSUD Kota Bandung disusun
berdasarkan pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung sebagai pendukung penyelenggaraan pembangunan
daerah dalam pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan
sehingga Agenda Prioritas Bandung Sehat dapat terwujud.
Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018
melalui berbagai tahapan, mulai pengumpulan data
primer/skunder (Eksternal/Internal), analisis kondisi
aktual/eksisting, rapat koordinasi, perumusan rancangan
RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi mengenai Reviu
RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan RB, dan
dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA ini.
Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 4
Gambar 1.1
Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung
2013-2018
Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung
tahun 2013-2018 diharapkan mampu melaksanakan upaya
kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan, Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah
RPJMD Kota Bandung 2013-2018
Pengumpulan Data:
Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal
Analisis kondisi aktual/eksisting
Rapat Koordinasi
Perumusan
Rancangan RENSTRA
Konsultasi Reviu
RENSTRA
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA REVISI
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 5
(RSUD) Kota Bandung diharapkan pula dapat turut andil dalam
mewujudkan salah satu agenda prioritas Kota Bandung yaitu
Bandung Sehat.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang
kesehatan terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat
yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing”.
Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai
RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Capaian indeks kesehatan 81,87
2. Angka harapan hidup 74,45
3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan
4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup
5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1
pasal 1 ayat (11) Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD) adalah dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut bahwa Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis
Pemerintah Kota Bandung merupakan bagian integral dari
penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai
kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan
tahunan.
Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap
tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu
pada RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota
Bandung 2013-2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga
berintegrasi dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 6
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan
Rencana Kerja dan Dana yang bersumber dari Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah Provinsi.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008
tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
RPJMD;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai
pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengeloaan Keuangan Daerah;
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 7
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan RPJMD;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII
Tahun 1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung sebagai Rumah Sakit Kelas C;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil
Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi
Dana bagi Hasil Cukai hasil Tembakau;
19. Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.07/2009 tentang
Perubahan atas PMK No. 84/PMK.07/2008;
20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung;
22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung Tahun 2005 – 2025;
23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung tahun 2013-2018;
24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 8
25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010
Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bandung ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang
Berkualitas Dan Nyaman”, dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun kedepan. Sebagai Indikator kunci keberhasilan bagi
pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
dalam melaksanakan fungsinya.
1.3.2 Tujuan
1. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun
kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan
RSUD Kota Bandung sehingga produk kebijakan dapat
dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit
kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat;
2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
RSUD Kota Bandung;
3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung.
1.4. Sistematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 9
2.2. Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Kota Bandung
III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RSUD Kota Bandung
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra
Kota Bandung
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota
Bandung
4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
dan Pendanaan Indikatif
VI. INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu
Pada Sasaran RPJMD
VII. PENUTUP
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur
dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan
pembangunan Kota Bandung.
Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan
mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti
kelompok penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya.
Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona
Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah
penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang
yang berbatasan dengan Kota Bandung
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasai yang sangat kompleks.
Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya
masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 11
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi
sosial) ke arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis),
namun fungsi sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi
rumah sakit apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kota Bandung.
2.1.1. Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas :
Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan
umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
upaya rujukan.
2.1.2 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut
diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi :
1. Menyelenggarakan pelayanan umum;
2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan
umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan
keperawatan, penunjang medis serta program dan
pemasaran;
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 12
Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola
pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur
organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses
manajemen.
Manajemen SDM
Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD
Kota Bandung yang berjumlah 510 orang dengan berbagai jenjang
pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan jenjang S2 dan jenis
pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh rumah sakit dari
berbagai disiplin ilmu.
Manajemen SDM meliputi kebijakan yang mengatur
SDM/karyawan dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi,
mutasi, cuti, diklat, promosi dan lain lain.
Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan mulai dari menyusun
perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD
Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional,
APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah.
RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota
Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010.
Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi,
efektifitas dan produktifitas dengan berazaskan akuntabilitas dan
transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka
dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis
akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi
Pemerintah).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 13
Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk
menjamin kelangsungan penyelenggaraannya masih mendapatkan
subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang
modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun
APBN.
Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang
mengatur sebagai berikut:
1. Tarif Layanan
2. Pendapatan dan Biaya
3. Pengeluatan Biaya
4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran
5. Pengelolaan Kas
6. Pengelolaan Utang Piutang
7. Investasi
8. Surplus dan Defisit Anggaran
9. Laporan Keuangan
10. Kerja Sama
11. Pengadaan Barang dan Jasa
Manajemen Lingkungan
RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan dan
limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan
penilaian kinerja.
Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan
Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD.
Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah
sakit diimplementasikan berupa pemantauan, pemeriksaan mutu
lingkungan dan pengelolaan rumah sakit.
Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit terdiri
dari :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 14
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
3. Penyehatan air
4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi
5. Pengawasan pengamanan radiasi
6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman
7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry
8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya
9. Limbah padat
10. Limbah cair
11. Limbah gas
12. Limbah B3
Manajemen Logistik dan Asset
Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung
dengan logistik yang memadai.
Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan
serta penghapusan material/alat kesehatan/unit.
Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien, gas
medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan bakar
dll.
Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan,
pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan
harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan
pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Manajemen Informasi
Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang
harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib
memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan
dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 15
data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah
sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan
terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh
karena itu rumah sakit perlu mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik.
Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD
sedang mempersiapkan SIM RS, termasuk melakukan sosialisasi
kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan
Kode Diagnosa Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan
Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas.
Manajemen Mutu dan Patien Safety
Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan
keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut
azas efisiensi. Keselamatan pasien merupakan salah satu fokus
pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi
perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk
Tim Patien Safety yang bertugas menyusun standar, memantau
pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut
bagi manajemen tentang keselamatan pasien
Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit
adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu
pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan
manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah
Sakit.
Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh
dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008.
Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan
keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan
pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi
resiko bagi para pasien dan staf rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 16
Manajemen Pelayanan
Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan
rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada
di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari
rumah sakit.
Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat,
rawat inap dan pelayanan penunjang lainnya. Menetapkan jenis
pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi,
persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana
termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki
standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang
dan lingkungan.
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36
mengamanatkan “Seluruh rumah sakit harus menyelenggarakan
Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur
dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws.
Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) mengatur
perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan
pengelola/direktur dan staf medis.
Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah sakit
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan
mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata
kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien lebih terjamin dan terlindungi.
2.1.3 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor
16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD
Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota
Bandung di bidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 17
seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara
adminstratif bertanggungjawab kepada Walikota Bandung
melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, dan secara teknis
operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota
Bandung. Adapun Susunan Organisasinya sebagai berikut:
Unsur Pimpinan : Direktur
Pembantu Pimpinan, terdiri dari :
a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :
1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;
2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;
3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan,
membawahkan :
1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;
2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :
1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;
2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.
d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran,
membawahkan :
1) Ka.Seksi Pengendalian Program;
2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu
pula oleh kelompok fungsional dan unsur pelaksana
pelayanan, yang terdiri dari :
a. Satuan Pengawas Intern;
b. Komite Medik;
c. Komite Keperawatan;
d. Panitia Rekam Medis;
e. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 18
f. Panitia Farmasi dan Terapi;
g. Tim Patient Safety;
h. Staff Medis Fungsional;
i. Instalasi/Unit.
Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari instalasi dan
unit, yaitu:
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Gawat Darurat
d. Kamar Besalin
e. ICU
f. Rehabilitasi Medis & Fisioterapi
g. Unit Hemodialisa
h. Laboratorium
i. Radiologi
j. Kamar Bedah
k. Farmasi
l. Gizi
m. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
n. Pemulasaraan Jenazah
o. CSSD
p. Kesling
q. Laundry
Unit terdiri dari :
a. Rekam Medis
b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit
d. Mutu Rumah Sakit
e. Pemasaran & Kemitraan
f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 19
g. Pendidikan dan Pelatihan
h. Akutansi
i. PPATKRS
j. Perbendaharaan
Kelompok Fungsional terdiri :
Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan jenis
Dokter/ Dokter Gigi Spesialis (profesi) yang ada di RSUD
Kota Bandung, saat ini terdiri dari 17 Spesialistik dan
dokter/doker gigi umum, yaitu :
1. Spesialis Penyakit Dalam
2. Spesialis Bedah
3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
4. Spesialis Anak
5. Spesialis THT
6. Spesialis Mata
7. Spesialis Kulit Kelamin
8. Spesialis Anesthesi
9. Spesialis Pathologi Klinik
10. Spesialis Pathologi Anatomi
11. Spesialis Radiologi
12. Spesialis Orthodonti
13. Spesialis Syaraf
14. Spesialis Rehabilitasi Medik
15. Spesialis Bedah mulut
16. Spesialis Jiwa
17. Spesialis Orthopedi
18. Dokter Umum
19. Dokter Gigi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 20
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 33
berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif,
efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun dengan tujuan
untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan
tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata
kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan klasifikasi kelas C dengan
jenis rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan semua
bidang dan jenis penyakit.
Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat struktur dan
kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan, tanggung jawab dan
komunikasi dalam menyelenggarakan pelayananan, komunikasi antar
unit pelayanan serta manajemen “Cross fungsional and communication
management” atau dengan kata lain seluruh struktur merupakan
struktur kerja operasional bukan struktur kerja birokrasi yang kaku.
Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite yang
terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan subkomite
etika.
Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis untuk
menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang professional
terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga keluar rumah
sakit.
Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka
dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan proses
manajemen secara baik.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 21
KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi
-------------------- Garis Komando
DIREKTUR
KOMITE MEDIK
SPI
SMF
SUB BAG UMUM &
PERLENGKAPAN. SUB BAG
PENGEMBANGAN. SDM
BIDANG PENJ.MEDIS
BIDANG PROG. & PEMASARAN
BIDANG YAN MED & KEPERAWATAN
BAGIAN UMUM & KEUANGAN
SUB BAG KEU.&
ANGGARAN
SEKSI
YAN MED
SEKSI PENJ.DIAG.&
TERAPI
SEKSI PENG. PROGRAM
SEKSI YAN KEPERAWAT
AN
SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN
JENAZAH
SEKSI MUTU & PEMASARN
UNIT
SMF
INSTALASI UNIT
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 22
2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.2.1. Sumber Daya Manusia
SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik
jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis
pelayanan. Meliputi jenjang pendidikan tingkat
menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2.
Total jumlah SDM pada tahun 2009 berjumlah
335 orang, pada tahun 2013 berkembang menajdi
504 orang terdiri dari PNS 336 orang dan tenaga
BLUD 168 orang.
Berdasarkan jenjang pendidikan tenaga
terbanyak adalah kelompok D3 sedang jenis
pendidikan terbanyak adalah tenaga perawat.
Tabel 2.1
SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung
NO JENIS TENAGA JUMLAH
(Org) STATUS PEGAWAI
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 3 PNS 2, Non PNS
(BLUD) 1
2 Anak 3 PNS
3 Kandungan Dan
Kebidanan
3 PNS
4 Bedah 3 PNS 2, Non PNS
(BLUD) 1
5 THT 2 PNS
6 Mata 2 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS
8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS
(BLUD) 1
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 23
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 Non PNS (BLUD) 2
11 Rehabilitasi Medik 1 PNS
12 Anestesi 1 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi 1 PNS
15 Jiwa 1 Non PNS (BLUD)
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 1 PNS
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 22 PNS, Fungsional 18,
srtukural 4
2 Dokter Gigi 4 PNS, 2 fungsional, 2
struktural
Tabel 2.2
Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung
Tahun 2009-2013
Jenis
Tenaga
Th.
2009
Th.
2010
Th.
2011
Th.
2012
Th.
2013
Dokter
Umum 12 14 20 15 22
Dokter Gigi 3 3 3 5 4
Dokter
Spesialis 21 21 24 24 31
Keperawatan 123 151 168 210 216
Non Keperawatan 55 55 77 71 90
Non Kesehatan 104 90 115 123 142
JUMLAH 318 336 409 450 505
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 24
2.2.2. Aset dan Modal
1. Bangunan Rumah Sakit
Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan
berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas
lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 10.909 M²
dan terus dikembangkan secara vertikal maupun
horizontal.
Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan
tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000
M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang
memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan
gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet,
pembuangan limbah dengan telah menerapkan
studi kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk
implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang
secara rutin di laporkan.
Melaksanakan pengelolaan limbah padat
infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas
pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III
yang telah mendapatkan ijin dari Pemerintah
termasuk fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL
Sewage Treatment Plant dan Hospital Waste Water
Treatment Plant, fasilitas pengelolaan limbah cair
maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas
Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant),
pengolahan air Reverse Osmosis untuk unit
Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lain-
lain.
Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang
cukup mengurangi dampak kebisingan dan
mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 25
bangun RSUD Kota Bandung dilaksanakan
berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang
telah disusun sebelumnya walaupun dalam
perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan
sesuai kebutuhan yang mendesak.
Massa bangunan telah mempertimbangkan
faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran
(termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan
penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas),
sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan,
keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman
dan halaman tetap tersedia.
Pembagian area zonasi diupayakan sesuai
dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas
lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M²
/tempat tidur (10.909 M²/151 TT).
Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit
idealnya mengacu kepada Pedoman Teknis
Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang
Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah
Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan
Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung
penting sebagai tempat manusia melakukan
kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan,
keselamatan, kenyamanan dan kemudahan.
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun
2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit
paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang
rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi,
ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang
laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 26
ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan
adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang
menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry,
kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan
pelataran parkir yang mencukupi.
Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur
dalam Buku Pedoman Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana
Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat
Jendral, KEMKES-RI.
Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis
dasar) RSUD Kota Bandung telah memenuhi
standar, namun karena jumlah pelayanan spesialis
telah berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa
jenis peralatan masih harus dikembangkan antara
lain peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU
(Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive
Care Unit) baik pengadaan baru maupun
penambahan kapasitas. Saat ini RSUD Kota
Bandung memiliki jumlah tempat tidur 151 TT,
namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan
spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka
masik dibutuhkan penambahan TT.
Perkembangan rumah sakit yang pesat
menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula
sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi
pasien perlu dibangun sarana informasi yang
memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial
yaitu membangun SIM RS (Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 27
Grafik 2.1 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN
OPERASIONAL RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2010-2013
2. Anggaran
Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal
dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan
APBN.
Sejak RSUD Kota Bandung ditetapkan menjadi BLUD
pendapatan operasional RS terus meningkat namun belum
optimal karena beberapa kendala seperti perubahan tarif yang
tertunda dari tahun 2012 sampai sekarang sehingga ada
perubahan penurunan target.
Sumber keuangan lainnya adalah APBD dan APBN
sebagaimana tergambar dalam table berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 28
Tabel 2.3
Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung
Tahun 2010-2013
No Sumber Dana Tahun
I
APBD Kota
Bandung 2010 2011 2012 2013
1. Belanja
Langsung 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042
2. Belanja Tidak
Langsung 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274
Jumlah 22.094.529.032 25.035.260.094 27.811.134.260 49.017.341.316
II APBD Provinsi
1. Alat Kedokteran
Bedah 0 0 0 2.000.000.000
2. Alat Kedokteran
Rehab Medik 0 0 0 4.000.000.000
3. Beasiswa Tugas
Belajar 0 0 0 123.683.040
Jumlah 0 0 0 6.123.683.040
III APBN
1. Tugas
Perbantuan (TP) 0 0 4.000.000.000 0
2. Dana Alokasi
Khusus (DAK) 0 2.028.500.000 0 0
Jumlah 0 2.028.500.000 4.000.000.000 0
2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha
Penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit
menggambarkan pengelolaan pelayanan tiap unit
terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari
rumah sakit.
Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit
menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun
pelayanan khusus per unit pelayanan dengan
memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara
pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan
kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau
datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 29
pelayanan dapat dibedakan pasien yang dapat
menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat
darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera
(pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan
rawat inap.
Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat
dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke
rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan
dan menerima nomor rekam medis) dan pasien lama
(pasien yang pernah datang sebelumnya untuk
keperluan kesehatan dan mempergunakan nomor
rekam medis yang telah ada).
Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD
Kota Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga
medis yang tersedia serta penunjangnya.
Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota
Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 (empat)
pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang
ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8
(delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua)
subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru
sudah dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B.
Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi
standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan
umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan
termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan,
fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik,
laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun
jumlahnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 30
Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang
telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar
oleh masyarakat.
Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk
tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam
bentuk jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes,
Jamkesmas, Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang
dijamin langsung oleh perusahaan/kontrak pelayanan).
Tarif layanan Rumah Sakit selama ini diatur oleh
Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2010 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan Kota Bandung, namun
setelah ditetapkan menjadi BLUD maka tarif cukup
ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah disampaikan
kepada DPRD.
2.3. Kinerja Pelayanan
Pelayanan Pasien Rawat Jalan
Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang
datang ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit
rawat jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan
perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif
yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai
tim kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 31
Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 5 tahun
terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan
peningkatan pada pelayanan keluarga miskin (Peserta
Jamkesmas, Jamkesda dan pasien tidak mampu).
84450 84129 81344
94092 98518
0 0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.2 KUNJUNGAN RAWAT JALAN
RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
16753 17783 16907 21804
27250
67697 66346 64437 72288 71268
84450 84129 81344
94092 98518
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.3 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON
GAKIN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013
KUNJUNGAN GAKIN
KUNJUNGAN NON GAKIN
TOTAL
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 32
Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi
dari berbagai kelompok spesialistis.
13%
12%
9%
9%5%14%10%
18%8% 2%
diare 1556
vulnus laceratum 1439
cerument 1125
gastritis 1170
dyspepsia 663
stroke 1678
asma bronchiale 1273
TB paru 2293
hyperaemia pulpa 991
asthenopia 221
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2013
2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bandung 2011-2013
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 33
Pelayanan Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah
sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi
disiplin.
Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur
pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan
pelayanan antar rumah sakit.
Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPGDT-S) yang
menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana
(SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana.
Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada
Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856
atunh 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Level II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C.
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
sebagai salah satu program Milenium Development Goals
(MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain
terkait.
Saat ini kondisi IGD RSUD Kota Bandung masih
memerlukan pengembangan agar sesuai standar yang
ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum
maupun persyaratan khusus.
Tenaga di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan
mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4
dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi
masih on call, dokter umum dengan kualifikasi tertentu,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 34
18616 19130 20255
22476
25835
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.6 KUNJUNGAN IGD
RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
memiliki alat transportasi untuk rujukan dan alat
komunikasi yang siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari
tahun 2009-2013 terus mengalami peningkatan, demikian
pula dengan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda.
2426 2404 3055 3096 4436
16190 16726 17200 19380
21399
18616 19130 20255
22476
25835
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.7 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON
GAKIN IGD RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013
GAKIN
NON GAKIN
TOTAL
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 35
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang
diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus
melalui rawat jalan dan atau gawat darurat.
Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik,
pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi,
radiologi, pengambilan sample laboratorium, konsultasi
anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik.
RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai
berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang
dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior
Suite.
Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti
pasien menular, pasien dengan pengobatan yang
menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan
observasi atau isolasi.
Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan
sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan
shitf lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS
(pembantu orang sakit/housekeeping), dll.
Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring
dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2009 berjumlah
110 TT menjadi 151 TT pada tahun 2013.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 36
4304 4773 5311 4921
6723 5645
8416 8582 9064 8360
9949
13189 13893 13985
15083
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.9 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON
GAKIN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
GAKIN
NON GAKIN
TOTAL
9949
13189 13893 13985
15083
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.8 KUNJUNGAN RAWAT INAP RSUD
KOTA BANDUNG 2009-2013
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 37
Kunjungan pasien Gakin cenderung meningkat, karena
kapasitas relatif tetap mengakibatkan penurunan untuk pasien
umum.
Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah
sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari
BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.
85.39
88.53
85.68
80.51
78.36
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
2009 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR BOR (BED
OCCUPANCY RATE ) RSUD KOTA BANDUNG
2.68
2.53
2.49
2.42
2.63
2.25
2.3
2.35
2.4
2.45
2.5
2.55
2.6
2.65
2.7
2009 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR LOS (
LENGTH OF STAY ) RSUD KOTA BANDUNG
106.21 114.25
120.15 128.56
99.89
0
20
40
60
80
100
120
140
2009 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR BTO ( BED
TURN OVER ) RSUD KOTA BANDUNG
0.5
0.35 0.42
0.14
0.79
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
2009 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR TOI
( TURN OVER INTERVAL )
RSUD KOTA BANDUNG
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 38
Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran 75-
80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval
(TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate
(NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR
pada kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai
standar artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan
pelayanan yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang
pendek, TOI yang singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka
Kematian Kurang 48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR)
masih dalam batas normal.
5.95
7.52 7.37 6.75
8.15
0
2
4
6
8
10
2009 2010 2011 2012 2013
INDIKATOR NDR (NET
DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG
17.01
21.58 18.54
15.56 16.71
0
5
10
15
20
25
2009 2010 2011 2012 2013
IDIKATOR GDR
(GROSS DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG
22%
20%13%10%
8%
8%
8%6% 4% 1%
diare 799
asfiksia 703
dengue fever 451
DHF 363
meconium plug syndrom 296
neonatal hyperbilirubinemia 286
BP (bronchopneumonia) 272
typoid 224
stroke infark 147
sepsis neonatorum 50
2.11 10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNGTAHUN 2013
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 39
Pelayanan Intensif
Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil
sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan
tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam.
Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung berkapasitas 2
Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur rumah sakit 151
TT sekurang-kurangnya memiliki 3 TT ICU untuk memenuhi
persyaratan standar ICU yang memadai baik sarana
prasarana dan SDM.
Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care
karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat,
sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala
ruangan, administrasi, POS, dll.
Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan
mahal dan harus dipenuhi sesuai standar.
Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter
spesialis anestesiologi, dokter spesialis lain, perawat
anestesi/perawat.
Pelayanan Anestesi.
Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah
tindakan medis yang dilakukan oleh dokter spesialis
anestesiologi dalam keja sama tim meliputi penilaian pra
operatif (pra anesthesia), intra anesthesia dan pasca
anesthesia serta pelayana lain sesuai bidang anestestesiologi
antara lain terapi intensif, gawat darurat dan
penatalaksanaan nyeri.
Saat ini RSUD Kota Bandung telah melaksanakan
pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan
pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter
spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 40
46 33 56 74 152
693 752
1023 1062 1227
549 496 444 484 452
53 46 89 82 77
1341 1327
1612 1702 1908
0
500
1000
1500
2000
2500
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.12 JUMLAH PEMBEDAHAN
BERDASARKAN JENIS OPERASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
OPERASI KHUSUS
OPERASI BESAR
OPERASI SEDANG
OPERASI KECIL
TOTAL
Pelayanan Operasi
Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai
tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif
maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan
kondisi khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai
standar dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota
Bandung memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk
pelayanan bedah umum, orthopedi, kebidanan dan
kandungan, bedah mulut, THT, dan mata.
Pelayanan Kandungan dan Kebidanan
Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan
nifas, pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan,
dan pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung
telah menerapkan program PONEK yaitu pelayanan
Emergensi Obstetri dan Neonatal Komprehensif yang
terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti
kegawatdaruratan, intensif care, kamar operasi,
NICU/perinatology.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 41
1873 2121
2293
1996 1798
730
1265
1939 2209
1725
0
500
1000
1500
2000
2500
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.13 PERSALINAN NORMAL DAN
KOMPLIKASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
PERSALINAN NORMAL
KOMPLIKASI
Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan komplikasi
yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi penurunan
sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai komptensi RS.
Namun terjadi peningkatan tindakan sectio caecaria (SC) sejalan
dengan meningkatnya persalinan dengan komplikasi. Ratio SC
dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %, 23 %, 20 % dan 32%
sedangkan SPM tindakan SC adalah ≤20%.
582 606
826 871
1089
0
200
400
600
800
1000
1200
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.14 PERSALINAN SECTIO
CAESARIA DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 42
2934 2915
3508 3243 3231
505 601 619 564 622
2429 2314
2889 2679 2609
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.15 JUMLAH BAYI LAHIR
BERDASARKAN BERAT BADAN DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
KELAHIRAN HIDUP TOTAL
< 2500
>2500
Pelayanan Rehabilitasi Medik
Pelayanan Rehabilitasi medik bertujuan memberikan
tingkat pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin
kepada pasien sesudah kehilangan/berkurangnya fungsi
dan kemampuan yang meliputi, upaya pencegahan /
penanggulangan, pengembalian fungsi dan mental pasien.
Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD
Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi
medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana
dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun
2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis
rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana
pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun.
Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013
sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24
latihan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 43
12080
8459
11532 13296
16233
0
5000
10000
15000
20000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.16 JUMLAH PEMERIKSAAN
RADIOLOGI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
Pelayanan Hemodialisa
Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan
fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.
RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin
pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah
melakukan cuci darah sebanyak 333 kali.
Pelayanan Radiologi
Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai
penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan
perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan,
penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber
daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang
dilakukan.
RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan
radiodiagnostik adalah pelayanan untuk menegakkan
diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion yaitu
Computed Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 44
133293 153574
133816 155599
181939
67549 78767 81944
64252 48949
200842
232341 215760 219851 230888
0
50000
100000
150000
200000
250000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.17 JUMLAH PELAYANAN RESEP
GENERIK DAN NON GENERIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
GENERIK
NON GENERIK
TOTAL
Pelayanan Jiwa
RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang
meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk
rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up
yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa.
Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap
dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan
maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung.
Pelayanan Farmasi
Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi
obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap
dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan
kefarmasian.
Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi
dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium
yang ditetapkan secara Nasional.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 45
214408 204519 184066
231495
299551
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.18 JUMLAH PEMERIKSAAN
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
Pelayanan Laboratorium
Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik,
pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta
rujukan dari fasilitas lain.
Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin darah,
faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi, dan
kimia dengan peralatan Kimia Klinik, Imunoserologi, Coagulasi,
Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas Darah.
987 994
951
1025
1074
850
900
950
1000
1050
1100
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.19 JUMLAH PEMERIKSAAN
PATOLOGI ANATOMI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 46
317 277
354 297
445
0
100
200
300
400
500
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.20 JUMLAH KUNJUNGAN
PEMULASARAAN JENAZAH DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
Merupakan pemeriksaan histopathology terhadap jaringan
tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter
spesialis pathologi anatomi.
Bank Darah
Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit
pelayanan yang bertanggung jawab atas tersedianya darah
untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah
yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Menerima darah dari UTD, menyimpan, memantau
persediaan, melakukan pemeriksaan golongan darah,
melakukan uji silang serasi darah donor dan resipien,
menyerahkan darah yang cocok dan melacak penyebab
terjadinya reaksi transfusi.
Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan
telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis
wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu,
lainnya 38 labu darah.
Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
Meliputi penyimpanan sementara, memandikan
/dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki
ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 47
Sterilisasai Pusat (CSSD)
Berfungsi menerima, memproses, memproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument
medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai
ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian
infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi.
Pelayanan Gizi dan Dapur
Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan
asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi
promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah,
mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur
dilaksanakan tersentral kecuali untuk pengolahan susu
formula bayi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 48
824 790 619 551
437
871
367
856
493 549
1695
1157
1475
1044 986
0
500
1000
1500
2000
2009 2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.22 JUMLAH KONSULTASI GIZI
RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
TOTAL
Pencucian Linen/laundry
Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian
linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa
mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja
dan mesin setrika. Meliputi kegiatan pengumpulan,
penerimaan, pencucian, pengeringan, penyetrikaan,
penyimpanan, distribusi dan pengangkutan dengan peralatan
khusus. Pelayanan dilaksanakan sendiri (tidak out sourching)
setiap hari sehingga tidak ada penumpukan linen kotor dan
persediaan tetap terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal,
pakaian set operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju
pasien, dll yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu
dikelola mulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian,
pencatatan, penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci
maupun linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya
merupakan bagian dari logistik rumah sakit yang harus
dikelola dengan baik agar selalu siap sedia untuk kebutuhan
pelayanan.
Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya.
Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan
linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 49
kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai.
Hasil kegiatan unit laundry dari sisi jumlah cucian sebagai
berikut
Sanitasi
Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi
syarat tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan
pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas
air panas pada unit tertentu, sistem perpipaan dan
kelengkapan untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah
sakit sangat penting begitu pula dengan kebersihan
lingkungan. Mengingat luasan bangunan dan gedung rumah
sakit yang harus dipelihara kebersihannya maka rumah sakit
bekerja sama dengan pihak ke III untuk pelaksanaan
pekerjaan pemliharaan kebersihan.
106256
120000
93987
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
Tahun 2011 (Buah) Tahun 2012 (Buah) Tahun 2013 (Buah)
GRAFIK 2.23 JUMLAH KEGIATAN
PENGELOLAAN LINEN DI RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2011-2013
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 50
(Untuk Artesis pada tahun 2013 jumlah pemakaian tidak signifikan
dikarenakan meterannya tidak berfingsi).
Limbah
Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi
pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius,
bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan
menjadi limbah medis dan non medis serta golongan
berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya.
Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama
dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah
non infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke
TPS dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan.
1821
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 51
Pemeliharaan Sarana.
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata
maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah
dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari
gedung dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana.
Pemeliharaan sarana merupakan program untuk mencegah
resiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnose,
pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien.
Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah
sakit, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai
inspeksi pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan,
pengawasan pemeliharaan serta perencanaan servis dan
pemeliharaan bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas
pokok workshop adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan
pada peralatan medis, penunjang medis, rumah tangga,
saluran dan perpipaan, listrik dan elektronik.
4912
8187 7799
6250
105 72 154 61 0
2000
4000
6000
8000
10000
2010 2011 2012 2013
GRAFIK 2.25 JUMLAH LIMBAH MEDIS DI
RSUD KOTA BANDUNG TH 2010 - 2013
Limbah Medis Padat ( Kg) Limbah Medis Cair (Liter)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 52
Pelayanan Administrasi dan Manajemen
Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf,
unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat ,
administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam
Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll.
Rekam Medis
Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program
pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk
menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang
timbul. Kegiatan rekam medis mulai dari penomoran,
pencatatan oleh pelaksana pelayanan, pelaporan,
penyimpanan sampai pemusnahan.
Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus
selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir
termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan
rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 53
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Kota Bandung
Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan
rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan
sebagai berikut :
Peluang :
1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
/ Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung
ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap
dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.
3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung
Juara diberbagai bidang.
4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD)
untuk pengembangan menjadi RS kelas B.
5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat
dasar ke tingkat lanjutan.
6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit.
7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan
oleh masyarakat yang cukup tinggi.
Tantangan :
1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China
Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan
masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan
swasta asing.
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang
megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan.
3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari
penyakit kronis sampai dengan degeneratif.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 54
4. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang
diakibatkan dari luar Rumah Sakit.
5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology)
sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-
isu negatif pelayanan Rumah Sakit.
7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan
meningkat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 55
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi RSUD Kota
Bandung
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra RSUD Tahun ke-
Realisasi Capaian Renstra Tahun
ke-
Rasio Capaian pada
Tahun ke-
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kemampuan
Menangani Live Saving
anak dan dewasa
100% - - 96% 98% 100% 92% 100% 95% 96% >100% 95%
2 Waktu Tanggap
Pelayanan Petugas
Instalasi Gawat
Darurat maksimal 5
menit
98% - - 94% 96% 98% 98% 100% 100% >100
%
>100% >100
%
3 Angka Kejadian Infeksi
Nosokomial ≤ 1.5%
100% - - 96% 98% 100% 97% 100% 100% >100
%
>100% 100%
4 Tidak adanya
kesalahan penyerahan
hasil pemeriksaan
laboratorium
100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 56
5 Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian
obat
100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen
≤ 2 % - - < 2% < 2% < 2% 4.80% 4% 0.67% 60% 50% 100%
8 Kepuasan Pelanggan 79% - 76% 76% 79% 75.50% 75,97% 88.58% 100% 100% 113%
9 Jumlah Kunjungan
Pasien ke Rumah
Sakit (IGD dan Rawat
Jalan)
- - 100.000
pasien
80.000
pasien
80.000
pasien
100.000
pasien
81.637
pasien
91.668
pasien
93.580
pasien
102 % 114% 93%
10 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat
Miskin (IGD, Rawat
Jalan)
- - 14.000
pasien
14.000
pasien
14.000
pasien
28.000
pasien
19.962
pasien
24.900
pasien
30.773
pasien
142% 178% 110%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 57
11 Bed Occupacy Rate
(BOR) Rawat Inap
- - 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 85.68% 95,02% 78.36% >100
%
>100% 93%
12 Length of Stay (LOS)
Rawat Inap
- - 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 2,49 hari 2,48 hari 2.63 hari >100
%
>100% >100
%
13 Turn Over Interal (TOI) 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 0,42 hari 0,14hari 0.79 hari 14% 5% 27%
14 Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali 40-50
kali
40-50 kali 40-50
kali
120,15
kali
128,56
kali
99.89 kali >100
%
>100% >100
%
15 Baku Mutu Limbah
Cair
100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% 75%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 58
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bandung
Uraian
***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja
Langsung 10.928.279.200 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 9.312.262.046 8.484.507.013 9.735.931.549 10.061.886.385 29.130.100.870 85.99 87.81 97.59 93.44 98.40 3.75 3.96
Belanja
Tidak
Langsung
9.953.671.242 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 9.924.929.246 11.875.777.971 14.642.738.489 16.682.935.500 18.598.122.279 99.71 95.52 97.23 97.89 95.79 1.89 1.73
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 59
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RSUD Kota Bandung
Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat
beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis
lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan
datang adalah sbb :
Kekuatan (Strengh)
1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan
didukung beberapa peralatan canggih.
2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat
lanjutan dengan 12 (dua belas) pelayanan dan
beberapa pelayanan telah tersertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Rumah Sakit (ISO 9001:2008).
3. Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness)
1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,
prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
belum terintegrasi dengan baik.
3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap
Kebijakan, Program-program, Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO)
dan hasil kegiatan belum optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 60
Peluang (Opportunity)
1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat
dasar ke tingkat lanjutan.
2. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota
Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak
terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.
3. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.
Ancaman (Threat)
1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan
kesehatan meningkat
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung
yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan.
3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan
analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT
yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan
program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.
Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan juga di
ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada
Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,
mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 61
1
Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-faktor
internal dan eksternal yang menjadi faktor keberhasilan sebagai
berikut :
PERUMUSAN STRTEGI
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Diterapkannya Sistem
Rujukan berjenjang dari
tingkat dasar ke tingkat
lanjutan.
1 Tuntutan Hukum dari
masyarakat atas
pelayanan kesehatan
meningkat.
2. Pengembangan
Pembangunan Pemerintahan
Kota Bandung kearah
Bandung Timur membawa
dampak terhadap dinamika
dan kegiatan penduduk
sekitarnya.
2. Banyaknya Rumah Sakit
Swasta di Kota Bandung
yang megikuti program
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang
merupakan pesaing dalam
meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan.
3. Adanya kebutuhan dan
pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh masyarakat
yang cukup tinggi.
3. Pemahaman masyarakat
terhadap pelaksanaan
Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional masih rendah.
Strength
II
Deffensive
IV
Liquidation
I
Offensive/Agressive
III
Reconsiliation
Weaknesess
Threats Opportunit
y
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 62
Kekuatan (Strengh) S-O S-T
1. Tersedianya Tenaga
Medis Spesialis tetap
(PNS) dan didukung
beberapa peralatan
canggih.
Mengoptimalkan pelayanan
rujukan tingkat lanjut dalam
memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
kesehatan dan arah
pengembangan pembangunan
Bandung Timur, didukung
tenaga medis, pelayanan medis,
peralatan medis yang bermutu
terakreditasi serta manajemen
RS yang menerapkan PPK BLUD.
Melaksanakan pelayanan
medis, dengan dilandasi Good
Clinical Governance (Tatakelola
Klinis yang Baik) dan Good
Governace (Tatakelola Rumah
sakit yang Baik) dalam
menghadapi era JKN,
persaingan dengan RS swata
dan menghindari tuntutan
hukum dari masyarakat.
2. Telah diperolehnya
sertifikasi akreditasi RS
tingkat lanjutan dengan
12 (dua belas) pelayanan
dan beberapa pelayanan
telah tersertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Rumah
Sakit (ISO 9001:2008).
3.Sebagai Rumah Sakit
yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness) W-O W-T
1. Masih kurangnya
ketersediaan lahan
parkir, sarana,
prasarana yang sesuai
dengan standar
pelayanan Rumah
Sakit.
Mengembangkan sarana
prasarana, SIM RS serta
optimalisasai monev dan analisis
terhadap kebijakan, program,
SPM/SOP yang ada untuk
mengembangkan pelayanan
rujukan tingkat lanjut serta
memenuhi kebutuhan
masyarakat sebagai dampak
pengembangan pembangunan ke
arah Bandung Timur.
Mengoptimalkan sarana
prasarana, SIM RS, mone dan
analisis serta pelaksanaan
SPM/SOP untuk
meningkatkan daya saing,
memenuhi kebutuhan serta
antisipasi tuntutan hukum
dari masyarakat. 2. Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit (SIM RS) belum
terintegrasi dengan
baik.
3. Monitoring, evaluasi
dan analisis terhadap
Kebijakan, Program-
program, Standar
Pelayanan Minimal
(SPM), Standar
Prosedur Operasional
(SPO) dan hasil
kegiatan belum
optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 63
Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung :
1. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,
Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan
belum optimal.
2. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,
prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit.
3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal.
4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen
organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik.
5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk memenuhi
standar pelayanan RS menuju kelas B.
6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber
Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit.
7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum
terintegrasi dengan baik.
8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free
Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga kerja,
modal dan fasilitas kesehatan swasta asing.
9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang
megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan.
10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari
penyakit kronis sampai dengan degeneratif.
11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang diakibatkan
dari luar Rumah Sakit.
12. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 64
13. Terbukanya era ICT (information, comunication dan
technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah
menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit.
14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan
kesehatan meningkat.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.2.1. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan
yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang
didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang
tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin
diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan
proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut
oleh seluruh komponen stakeholders.
Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung
saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di
masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor
strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat,
pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah,
mengacu kepada gambaran pelayanan dan kinerja serta
hasil kegiatan, isu-isu permasalahan dan hambatan,
faktor kunci keberhasilan dan posisi organisasai RSUD
Kota Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah
sangat mendukung pencapaian visi maupun misi
Pemerintah Kota Bandung.
Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung
sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota
Bandung.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 65
Renstra Pemerintah Kota Bandung dan Renstra
RSUD Kota Bandung berakhir pada tahun 2013,
untuk 5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung
menetapkan visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu:
”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,
dan Sejahtera”
Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam
Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota
Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota
Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung
tahun 2013-2018.
Sebagai intitusi pelayanan kesehatan tidak
terlepas dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam
Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang
Kesehatan seperti Indeks Pembangunan Manusia,
Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan
turut berperan dalam pencapaiannya.
Program yang paling aktual pada 5 tahun
kedepan dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan
Undang-Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang–
Undang tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial
Nasional, Undang-Undang Rumah Sakit, Standar
Akreditasi Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, Peraturan Menter Kesehatan
tentang Sistem Rujukan Nasional akan mewarnai
Program dan Kegiatan Rumah Sakit yang akan datang.
3.2.2 Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 66
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan
tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya.
Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui
perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur
serta pengendalian pemanfaatan ruang yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan;
2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif,
bersih danmelayani;
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas
dan berdaya saing;
4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan
berkeadilan.
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra
Kota Bandung
RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan tugas pokok mengacu kepada program
Pemerintah dalam pembangunan kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan
Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan
pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan teknis
operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota Bandung.
Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung merupakan bagian
dari pelaksanaan program Pemerintah Pusat dan Daerah.
Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari
kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi; (Pasal 5).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 67
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha,
dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya
guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran).
Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya Kesehatan
Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan oleh Pemerintah
(termasuk TNI dan POLRI), pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat/swasta
melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan, dan pemulihan kesehatan, dan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan.
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang
berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ; Rumah
Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat Inap Rawat
Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan pelayanan
gizi rawat jalan dan rawat inap;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak
menular, diikuti penyehatan lingkungan; meliputi
pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus terkait
program MDGS program penanggulangan HIV AIDs,
Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit yang
dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit Kejadia
Luar Biasa (KLB);
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM
kesehatan; Pengadaan SDM baik secara kualitas dan
kuantitas melalui pengadaan dan Diklat;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 68
keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan
obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional,
penggunaan obat generik, penyediaan obat dan perbekalan
kesehatan;
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas);
7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal dan Jamkesda;
8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana
dan krisis kesehatan; melalaui promosi kesehatan
masyarakat rumah sakit (PKMRS);
9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan
tersier, meliputi pengembangan pelayanan sekunder
dengan sumberdayanya.
Faktor yang menghambat dan permasalahan yang
mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung yang
sudah teridentifikasi anatara lain :
Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya
dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM belum
ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana prasarana
termasuk SIM RS masih perlu dikembangkan, proses
pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan operasional
dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan penataannya,
sehingga pencapaian output pelayanan baik yang diinginkan
oleh pihak ekternal (masyarakat maupun pemilik/pemerintah)
dapat tercapai dan terealisasikan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 69
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari
implikasi RTRW dan KLHS.
Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan.
Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota
Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara
kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak
seimbang.
Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik
jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian
ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan pelayanan
dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi serta alur
pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan lingkungan (polusi,
tingkat kebisingan, sumber air bersih, dll).
Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk
tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter
prakte swasta, klinik dan rumah bersalin, serta UPT
Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya 1
masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan di
RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada
wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit
serta pembiayaan kesehatan.
Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah ini namun
kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan
bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas
ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan
pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara
lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan
yang bertambah sudah tidak sesuai standar.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 70
Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari:
1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung
Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui
status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya
adalah terdapat 4 (empat) pelayanan spesialistis,
sedangkan saat ini sudah memiliki 17 pelayanan
spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan kedokteran
gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih kurang dengan
kapasitas kamar rawat inap 151 TT dibanding jumlah
pelayanan spesialis dan kategori pasien berdasarkan usia
(bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan yang harus dipisahkan).
Kebutuhan minimal untuk RS kelas B adalah kamar
yang dapat menampung 200 TT.
Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti sarana
dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan pula.
Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota Bandung
secara luasannya masih menjadi permasalahan.
2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota
Bandung beberapa masih belum tercapai karena
dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya
capaian SPM baik dari sisi input proses maupun outputnya
yang harus dipenuhi.
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.
4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi
sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak
pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 71
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada
infeksi nosocomial.
Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW
lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk
mendapatkan RS yang sesuia standar kelas B diperlukan
relokasi, namun tentunya membutuhkan waktu dan
sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang ada
sekarang harus tetap dioptimalkan sehingga tetap
berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan
aman.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil
penentuan isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan
kajian hasil kegiatan, identifikasi faktor internal berupa
kekuatan dan kelemahan organisasai, identifikasi faktor
eksternal beruapa peluan dan ancaman. Selanjutnya
melalui Focus Group Discusion (FGD) dilakukan penilaian
faktor urgensi yang bisa diangkat menjadi prioritas
permasalahan.
Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan
Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT.
Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra 2013-2018 yaitu:
1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan.
2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal
dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis
yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 72
yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan
dengan RS swasta.
3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah
sakit untuk menunjang pengembangan pelayanan
rujukan tingkat lanjut serta memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas
kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan
kenyamanan kepada masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 73
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung
4.1.1 Visi :
”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Nyaman”
Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan
yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan.
Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Nyaman : terciptanya kondisi kualitas lingkungan rumah
sakit terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan
kesegaran dan kesejukan bagi pengunjung dan
penyelenggara.
4.1.2 Misi :
“Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang
berkualitas kepada masyarakat”.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 74
4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota
Bandung :
Misi Tujuan Sasaran
1. Melakukan upaya
pelayanan
kesehatan
lanjutan yang
berkualitas
kepada
masyarakat
1. Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan yang
berkualitas
kepada
Masyarakat
1. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
2. Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 75
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat
1
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan
yang
berkualitas
kepada
Masyarakat
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
Rata-rata Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
75 80 81 82 83
Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal
Rumah sakit
60% 75% 78% 80% 83%
Pencapaian
Akreditasi Rumah
sakit
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Prosentase
pelayanan terhadap
pasien keluarga
miskin yang datang
ke rumah sakit
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Prosentase
pengaduan
pelayanan rumah
sakit yang
ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
Nilai evaluasi AKIP 60 76 78 80 82
Prosentase Temuan
Pengelolaan
Anggaran BPK/
Inspektorat yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 76
4.3 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung
Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana
pada tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas
kepada masyarakat
1
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
sumberdaya
penunjang
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
Pengadaan
Peralatan dan
Perlengkapan
Kantor sesuai
kebutuhan
√ √ √ √ √
Ketersediaan
Tenaga dokter
PTT dan Bidan
PTT
√ √ √ √ √
Ketersediaan
obat dan
perbekalan
kesehatan
sesuai
kebutuhan
√ √ √ √ √
Jumlah
kunjungan
pasien ke RS
√ √ √ √ √
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 77
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatkan
standarisasi
rumah sakit
Rumah sakit
yang
terakreditasi
versi 2012
√ √ √ √ √
Meningkatkan
profesionalisme
dan disiplin
sumber daya
manusia
rumah sakit
Pengadaan
pakaian khusus
hari-hari
tertentu
√ √ √ √ √
Penyelenggaraan
pendidikan dan
pelatihan
pegawai rumah
sakit.
√ √ √ √ √
Penyelenggaraan
pembinaan
pegawai rumah
sakit
√ √ √
Meningkatkan
pemeliharaan,
pengembangan,
dan
pembangunan
sarana dan
prasarana
rumah sakit
yang memadai
Ketersediaan
perlengkapan
gedung kantor
√ √ √ √
Ketersediaan
fasilitas
perawatan
kesehatan bagi
penderita akibat
√ √ √ √ √
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 78
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
dampak asap
rokok
Pembangunan
gedung rumah
sakit
√ √ √ √
Pembangunan
ruang laundry
dan CSSD
rumah sakit
√
Pembangunan
gudang obat √
Pembangunan
ruang OK
rumah sakit
√
Ketersediaan
peralatan
kesehatan
sesuai
kebutuhan
√ √ √ √ √
Promosi
kesehatan
lingkungan
rumah sakit
Penyelenggaraan
penyuluhan
kesehatan
rumah sakit
√ √ √ √ √
2
Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
Meningkatkan
kinerja Rumah
Sakit
Penyusunan
LKIP √ √ √ √ √
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 79
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Menindaklanjuti
hasil temuan
BPK/Inspektorat
√ √ √ √ √
Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung
tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir
tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya
(Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang
mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu
dengan salah satunya melaksanakan program peningkatan
pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan
kegiatan pokok sebagai berikut :
Tabel 4.3
Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018
Kegiatan Pelayanan:
Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab
kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018
1. Penambahan 30 tempat
tidur √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
2. Penataan ruangan
rehabilitasi medis √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
3. Peningkatan program
MDGs √ √ √ √ √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
4. Pengembangan poliklinik
jantung dan urologi √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
5. Pengembangan NICU 3 √ Bidang Pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 80
bed, ICU 4 bed,
perinatologi
Medis dan
Keperawatan
6. Penambahan pelayanan
kamar operasi √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
7. Pengembangan
pelayanan Hemodialisa
(HD) menjadi 4 bed
√
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
8. Pengembangan instalasi
Rehabilitasi Medis (RM) √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
9. Penambahan 20 tempat
tidur √
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
10. Penambahan poliklinik
spesialis prostodonti,
konservasi, periodonti
√
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
11. Pengembangan
pelayanan Hemodialisa
(HD) menjadi 20 bed
√
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
12. Pengembangan gedung
rawat inap anak, ICU,
dan OK
√
Bidang Pelayanan
Medis dan
Keperawatan
13. Penambahan peralatan
kesehatan √ √ √
Bidang Penunjang
Medis
14. Penambahan IPAL
kapasitas 10m3/jam,
WTP/sumur dalam
kapasitas 10 m3/jam dan
generator set kapasitas
350 kva
√
Bidang Penunjang
Medis
15. Pengembangan gedung
laboratorium √
Bidang Penunjang
Medis
16. Penambahan peralatan
kesehatan dan non
kesehatan
√ √
Bidang Penunjang
Medis
17. Pengembangan gedung
CSSD, laundry, gudang
obat dan gudang umum
√
Bidang Penunjang
Medis
18. Penambahan tenaga
medis subspesialis √
Bagian Umum dan
Keuangan
19. Penambahan tenaga √ √ √ √ √ Bagian Umum dan
Keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 81
medis dan non medis
20. Diklat pegawai √ √ √ √ √ Bagian Umum dan
Keuangan
21. Penambahan dokter
spesialis jaga onsite √
Bagian Umum dan
Keuangan
22. Terintegrasinya sistem
informasi untuk seluruh
pelayanan rumah sakit
√ √ √ √
Bidang Program
dan Pemasaran
23. Pendaftaran sistem online √ √ √ √ Bidang Program
dan Pemasaran
24. Website atau blog rumah
sakit √
Bidang Program
dan Pemasaran
25. Kajian organisasi RS
menjadi type B √
Bagian Umum dan
Keuangan
26. Realisasi rumah sakit
menjadi type B √
Bagian Umum dan
Keuangan
27. Menyusun, menjalankan,
monitoring dan evaluasi
tata kelola organisasi
rumah sakit yang sehat,
efektif dan efisien
√ √ √
Bagian Umum dan
Keuangan
28. Evaluasi hasil survey
kepuasan pelanggan √ √ √ √ √
Bidang Program
dan Pemasaran
29. Penyusunan LAKIP √ √ √ √ √ Bidang Program
dan Pemasaran
Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD
Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar
pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah
sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :
1. Pelayanan gawat darurat;
2. Pelayanan intensif care unit;
3. Pelayanan laundry;
4. Pelayanan rawat inap;
5. Pelayanan rawat jalan;
6. Pelayanan pengelolaan limbah;
7. Pelayanan laboratorium;
8. Pelayanan bedah central;
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 82
9. Pelayanan farmasi;
10. Pelayanan gizi;
11. Pelayanan pemulasaraan jenazah;
12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
13. Pelayanan radiologi;
14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI);
15. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
16. Pelayanan administrasi manajemen;
17. Pelayanan rekam medis;
18. Pelayanan ambulance;
19. Pelayanan transfuse darah;
20. Pelayanan keluarga miskin;
21. Pelayanan rehabilitasi medik;
Tabel 4.4
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
RSUD Kota Bandung
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pelayanan Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani
Life saving anak dan
dewasa
2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ACLS/A
TLS
3. Waktu tanggap pelayanan
petugas instalasi gawat
90
69
<5menit
92
75
<5menit
94
81
<5menit
96
87
<5menit
99
93
<5menit
100
100
<5menit
100
100
<5menit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 83
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
darurat maksimal 5 menit
4. Jam buka pelayanan gawat
darurat 24 jam terus
menerus
5. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 1
(satu) tim
6. Kepuasan pelanggan
7. Kematian pasien kurang
daru sama dengan 24 jam
kurang dari 2 per seribu
8. Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar uang
muka
100
100
75
<2/1000
100
100
100
76
<2/1000
100
100
100
77
<2/1000
100
100
100
78
<2/1000
100
100
100
79
<2/1000
100
100
100
80
<2/1000
100
100
100
80
<2/1000
100
2. Pelayanan Intensive Care Unit
1. Rata-rata pasien yang
kembali ke perawatan
intensif dengan kasus yang
sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan unit
intensif dokter spesialis
3. Pemberi pelayanan unit
intensif perawat D3
4. Pemberi pelayanan unit
intensif perawat D3 dengan
sertifikat mahir ICU/setara
<3%
100
100
40
<3%
100
100
52
<3%
100
100
64
<3%
100
100
76
<3%
100
100
88
<3%
100
100
100
<3%
100
100
100
3. Laundry
1. Kesesuaian pengambilan
linen ke ruangan
berdasarkan jumlah dan
jenisnya
2. Ketepatan waktu
penyediaan linen untuk
ruangan maksimal 48 jam
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
4. Pelayanan Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah dokter spesialis
2. Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah perawat dengan
minimal pendidikan D3
3. Angka kejadian infeksi
nosokomial kurang dari 1,5
%
100
100
1,7
100
100
<1,5
100
100
<1,5
100
100
<1,5
100
100
<1,5
100
100
<1,5
100
100
<1,5
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 84
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Dokter penanggung jawab
pasien rawat inap
5. Ketersediaan pelayanan
rawat inap
6. Jam visite dokter spesialis
pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap
hari kerja
7. Kejadian infeksi pasca
operasi kurang dari 1.5 %
8. Tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian
9. Kematian pasien > 48 jam
10. Kejadian pulang paksa
11. Kepuasan pelanggan
12. Rawat inap TB :
a. Penegakan diagnosa
TB melalui
pemeriksanaan
mikroskopis TB
b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di
rumah sakit
100
100
100
0.9
100
<0.86
<1.8
90
22
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
25
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
43
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
61
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
79
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
97
100
100
100
100
1,5
100
<0,24
<5
90
100
100
5. Pelayanan Rawat Jalan
1. Dokter pemberi pelayanan
di Poliklinik Spesialis
adalah dokter spesialis
2. Jam buka pelayanan Pkl
08.00 s.d 13.00 WIB setiap
hari kerja, kecuali hari
Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00
WIB
3. Waktu tunggu di rawat
jalan 60 menit
4. Kepuasan pelanggan
5. Pasien rawat jalan
tubercolosis yang ditangani
dengan strategis DOTs
100
100
47 menit
86
87
100
100
60 menit
87
89
100
100
60 menit
88
91
100
100
60 menit
89
93
100
100
60 menit
90
96
100
100
60 menit
90
100
100
100
60 menit
90
100
6. Pengolahan Limbah
1. Baku mutu limbah cair
CCD BOD
2. Pengolahan limbah medis
padat sesuai dengan aturan
75
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 85
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7. Laboratorium Patologi Klinik
1. Pelayanan laboratorium
patologi klinik buka 24 jam
2. Tidak adanya kesalahan
penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
3. Kepuasan pelanggan
4. Pelaksana ekspertise oleh
dokter Sp.PK
5. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium <140 menit (kimia
darah dan darah rutin)
100
100
93
65
<140menit
100
100
80
100
<140menit
100
100
80
100
<140menit
100
100
80
100
<140menit
100
100
80
100
<140me
nit
100
100
80
100
<140menit
100
100
80
100
<140menit
8. Bedah Central
1. Waktu tunggu operasi
elektif maksimal 14 hari
2. Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi/sayatan
operasi
3. Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada operasi
4. Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda asing
pada tubuh pasien setelah
operasi
5. Monitoring pasien pre,
durante, dan post anasthesi
6. Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
7. Kejadian kematian di meja
operasi
≤14 hari
100
100
100
100
100
0
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
≤14 hari
100
100
100
100
100
<1%
9. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan
obat :
a. Waktu tunggu
pelayanan obat jadi
maksimal 30 menit
b. Waktu tunggu
pelayanan obat
racikan 60 menit
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat
3. Kepuasan pelanggan
4. Penulis resep sesuai
formularium
≤21.16 menit
≤40.63 menit
100
76
100
≤30 menit
≤60 menit
100
77
100
≤30
menit
≤60
menit
100
78
100
≤30 menit
≤60 menit
100
79
100
≤30
menit
≤60
menit
100
80
100
≤30 menit
≤60 menit
100
80
100
≤30 menit
≤60 menit
100
80
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 86
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien
2. Tidak adanya kesalahan
dalam pemberian diet
3. Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
78
100
<32
80
100
<20
82
100
<20
84
100
<20
86
100
<20
90
100
<20
90
100
<20
11. Pemulasaraan Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan
pemulasaraan jenazah
maksimal 15 menit
100 98 98 98 99 100 100
12. Pemeliharaan sarana rumah
sakit / IPSRS
1. Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat
2. Ketepatan waktu
pemeliharaan alat
3. Peralatan laboratorium dan
alat ukur yang digunakan
dalam pelayanan
terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan
100
98
51
100
99
61
100
100
71
100
100
81
100
100
91
100
100
100
100
100
100
13. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil
pelayanan foto rontgen
maksimal 24 jam
2. Pelaksana expertise hasil
pemeriksaan rontgen
3. Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen
4. Kepuasan pelanggan
24 jam
86
<1.5
97
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
14. Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
1. Tersedia tim PPI RS yang
terlatih
2. Tersedia APD di setiap
instalasi
3. Kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi
nosokomial /HAI (Healthcare
Associated Infection) di RS
(min 1 parameter)
19
≥60
100
30
≥60
100
41
≥60
100
52
≥60
100
63
≥60
100
75
≥60
100
75
≥60
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 87
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15. Persalinan Dan Perinatologi
(Kecuali Rumah Sakit Khusus
Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan
Anak)
1. Pemberi pelayanan
persalinan normal oleh
dokter terlatih atau bidan
2. Kemampuan menangani
BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa
penyulit
3. Kejadian kematian ibu
karena persalinan :
a. Pendarahan
b. Preeklampsi
c. Sepsis
4. Pemberi pelayanan
persalinan dengan penyulit
oleh Tim PONEK yang
terlatih
5. Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan
operasi oleh dokter spesialis
Obgyn, anak dan anestesi
6. Pertolongan persalinan
memalui seksio cesaria
7. Keluarga berencana :
a. Presentase KB
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. SpOG,
dr. SpB, dr. SpU,
dokter umum terlatih
b. Presentase peserta KB
mantap yang mendapat
konseling KB mantap
oleh bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan
100
74
<0.7
<0
<0
100
100
<15
100
100
80
100
80
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
100
85
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
100
90
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
100
95
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
<20
100
100
80
16. Administrasi Dan Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian
hasil pertemuan/rapat
direksi
2. Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja RS
3. Ketepatan waktu
100
100
96
100
100
80
100
100
85
100
100
90
100
100
95
100
100
100
100
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 88
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
penyelesaian kenaikan
pangkat pilihan
4. Ketepatan waktu
penyelesaian kenaikan
pangkat reguler
5. Ketepatan waktu penerbitan
SK kenaikan gaji berkala
6. Karyawan yang
mendapat/terpapar
pelatihan minimal 1 kali
setahun
7. Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan
8. Ketepatan waktu penyetoran
penerima tinai
9. Kecepatan waktu pemberian
informasi tentang tagihan
pasien rawat inap <2 jam
10. Ketepatan waktu pemberian
imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
96
92
57
93
69
-
60
100
94
59
94
70
<2 jam
68
100
96
61
95
70
<2 jam
76
100
98
64
96
70
<2 jam
80
100
100
66
97
70
<2 jam
92
100
100
70
98
70
<2 jam
100
100
100
70
100
70
<2 jam
100
17. Rekam Medis
1. Kelengkapan informed
concent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas
2. Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan
rawat jalan maksimal 10
menit
3. Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan
rawat inap maksimal 10
menit
4. Kelengkapan pengisian
rekam medis 24 jam setelah
selesai pelayanan
93
4.05 menit
6 menit
96
100
10 menit
15 menit
95
100
10 menit
10 menit
96
100
10 menit
10 menit
97
100
10 menit
10 menit
98
100
10 menit
10 menit
99
100
10 menit
10 menit
100
18. Pelayanan Ambulance
1. Waktu buka pelayanan
ambulance/kereta jenazah
24 jam
2. Kecepatan / ketanggapan
memberikan pelayanan
ambulance / kereta jenazah
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 89
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
di rumah sakit <30 menit
19. Pelayanan Transfusi Darah
1. Kebutuhan darah bagi
setiap pelayanan transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi
97
<0,013
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
20. Pelayanan Keluarga Miskin
1. Pelayanan terhadap pasien
GAKIN yang datang ke RS
pada setiap unit pelayanan
100 100 100 100 100 100 100
21. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1. Kejadian Drop Out pasien
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang
direncanakan
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan
rehabilitasi medis
3. Kepuasan pelanggan
<27
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
<50
100
80
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 90
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan
serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan,
maka strategi dikembangkan dengan 9 program dan kegiatannya.
Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut
menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan
parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat
diuraikan dibawah ini :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi
perkantoran/teknis perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3. Program peningkatan disiplin aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal
b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
6.Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pelayanan
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
8.Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah
Sakit Mata.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit
b. Kegiatan Pembangunan gudang obat
c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan
9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit.
Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.
Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap
setiap tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk
mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang
tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome
) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang-gung-jawab
Lokasi
2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang berkualitas kepada Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit;
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit
1 02
1 0 2
02
01
Program pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan pelayananadministrasi perkantoran
100% 1.328.000.000 100% 1.570.800.000 100% 1.727.880.000 100% 1.900.668.000 100% 2.090.734.800 100% 8.613.082.800 RSUD
1 02
1 0 2
02
01
13
Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sesuai kebutuhan
100% 500.000.000 100% 660.000.000 100% 646.000.000 100% 718.600.000 100% 790.460.000 100% 3.310.060.000
1 02
1 0 2
02
01
19
Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran
Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT
1 tahun 828.000.000 1 tahun 910.800.000 1 tahun 1.081.880.000 1 tahun 1.182.068.000 1 tahun 1.300.274.800 1 tahun 5.303.022.800
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 92
1 02
1 0 2
02
15
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549 RSUD
1 02
1 0 2
02
15
01
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549
1 02
1 02
03
33
Program peningkatan pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Cakupan pelayanan RS
100% 40.000.000.000 100% 44.000.000.000 100% 47.952.415.987 100% 52.747.657.585 100% 58.022.427.344 100% 242.722.496.915 RSUD
1 02
1 02
03
33
01
Kegiatan Pelayanan
Jumlah kunjungan pasien ke RS
Peningkatan
kunjungan (3%)
40.000.000.000
Peningkatan
kunjungan (3%)
44.000.000.000
Peningkatan
kunjungan (3%)
47.952.415.987
Peningkatan
kunjungan (3%)
52.747.657.585
Peningkatan
kunjungan (3%)
58.022.427.344
Peningkatan
kunjungan (3%)
242.722.496.915
Meningkatnya pelaksanaan standar pelayanan rumah sakit
Pencapaian akreditasi rumah sakit
1 02
1 02
02
23
Program Standarisasi pelayanan kesehatan
Prosentase pelayanan kesehatan memenuhi standar
100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 165.000.000 100% 181.500.000 100% 199.650.000 100% 647.850.000 RSUD
1 02
1 02
02
23
07
Kegiatan akreditasi rumah sakit
Rumah sakit Terakreditasi Versi 2012
Terakreditasi penuh
12 pelayan
an (versi 2007)
100% 100.000.000 Tk.
Madya 150.000.000
Tk. Madya
165.000.000 Tk.
Madya 181.500.000
Tk. Utama
199.650.000 Tk.
Utama 647.850.000
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 93
Terwujudnya Sumber Daya Manusia rumah sakit yang profesional
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit
Cakupan pegawai yang kompeten
1 02
1 02
02
03
Program peningkatan disiplin aparatur
Pelanggaran disiplin pegawai
0% 251.300.000 0% 276.430.000 0% 304.073.000 0% 334.480.300 0% 367.928.330 0% 1.534.211.630 RSUD
1 02
1 02
02
03
05
Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu
100% 251.300.000 100% 276.430.000 100% 304.073.000 100% 334.480.300 100% 367.928.330 100% 1.534.211.630
1 02
1 02
02
05
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100% 850.000.000 100% 750.000.000 100% 825.000.000 100% 907.500.000 100% 998.250.000 100% 4.330.750.000 RSUD
1 01
1 02
02
05
01
Pendidikan dan pelatihan formal
Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
100% 600.000.000 100% 750.000.000 100% 575.000.000 100% 907.500.000 100% 648.250.000 100% 3.480.750.000
1 02
1 02
02
05
04
Pembinaan kinerja aparatur
Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan
100% 250.000.000
100% 250.000.000
100% 350.000.000 100% 850.000.000
Terwujudnya Sarana dan Prasarana rumah sakit yang Memadai dan berkualitas
Meningkatnya pemeliharaan, pengembangan, dan pembangunan sarana dan prasarana
Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai
1 02
1 02
02
02
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Cakupan sarana dan prasarana aparatur
100% 125.000.000 100% 137.500.000 100% 151.250.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000 RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 94
rumah sakit yang memadai
1 02
1 02
02
02
07
Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor
100% 125.000.000 100% 137.500.000 100% 151.250.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000
1 02
1 02
02
21
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok
100% 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD
1 02
1 02
02
21
06
Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
Tersedianya alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan
100% 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD
1 02
1 02
02
26
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
Cakupan ketersediaan sarana prasarana rumah sakit yang memadai
80% 3 Paket,
100% 21.442.300.000
1 unit, 100%
28.000.000.000 1 unit, 100%
30.352.415.987 1 unit, 100%
33.387.657.585 1 unit, 100%
36.726.423.344 3 Paket, 2 Unit, 100%
149.908.796.916 RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 95
1 02
1 02
02
26
01
Kegiatan pembangunan gedung rumah sakit
Tersedianya bangunan baru rumah sakit sesuai persyaratan kelas rumah sakit
2 PAKET 3.426.400.000 1 unit 3.000.000.000 1 unit 30.352.415.987 1 unit 33.387.657.585 1 unit 30.726.423.344 2 Paket,
2 unit 100.892.896.916
1 02
1 02
02
26
03
Kegiatan Pembangunan gudang obat
Tersedianya bangunan gudang obat yang memadai
1 PAKET 1.513.200.000
1 PAKET 1.513.200.000
1 02
1 02
02
26
18
Kegiatan pengadaan alat kesehatan
Tersedianya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 16.502.700.000 100% 25.000.000.000 6.000.000.000 100% 47.502.700.000
Terwujudnya lingkungan rumah sakit yang bersih, sehat dan nyaman.
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit
Presentase tingkat kenyamanan lingkungan rumah sakit
1 02
1 02
02
19
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Tingkat promosi kesehatan rumah sakit
100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000 RSUD
1 02
1 02
02
19
02
Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Terlaksananya penyuluhan kesehatan pada pengunjung rumah sakit
100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 96
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan
digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi
dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari RPJMD.
Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh
RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung
yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3
“Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya
saing” adalah :
a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan.
b. Sasaran :
1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau.
2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat
melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan.
6.1. Tujuan
Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu :
“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang
berkualitas kepada Masyarakat ”.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 97
6.2 Sasaran
Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam
penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya
pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai
Rumah Sakit yang berkualitas dan nyaman.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka,
untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja
6.3. Indikator Kinerja
Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam
Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD, dan disesuaikan dengan Peraturan Walikota
Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3
berikut ini :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 98
Tabel 6.1
Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Terwujudnya pelayanan
kesehatan lanjutan yang berkualitas
kepada masyarakat
Meningkatnya
kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal Rumah sakit
60% 75% 78% 80% 83%
Rata-rata
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
75 80 81 82 83
Pencapaian Akreditasi
Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
Nilai evaluasi
LAKIP 60 76 78 80 82
Prosentase Temuan Pengelolaan AnggaranBPK
/ Inspektorat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 99
BAB VII
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung 2013 - 2018 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018
dan didasarkan pada hasil pengamatan dan telaahan dengan melakukan
analisis lingkungan (SWOT) serta hasil penyelarasan yang merupakan
upaya stratejik dalam menghadapi situasi yang cepat berubah sehingga
manajemen rumah sakit berkemampuan untuk menyesuaikan segala
perubahan tersebut.
Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai
SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap selama 5 (lima)
tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode tertentu (triwulanan,
semester, tahunan) disesuaikan dengan kebutuhan dari unit
operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk
menentukan langkah-langkah berikutnya.
Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota Bandung,
serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat maka perlu
dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan produk layanan
yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Demikianlah Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan
pedoman dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam
Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap
kegiatan dan program di setiap unit kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya.
*****
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung