Transcript
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 1/33
BAB I
PENDAHULUAN
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.
Appendix merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang berada di
perut kanan bawah dan organ ini mensekresikan IgA namun seringkali menimbulkan
masalah bagi kesehatan. Peradangan akut Appendix atau Appendicitis acuta
menyebabkan komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah.
Appendicitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering ditemukan.
Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak
sebelum usia sekolah. Hampir 1 ! anak dengan Appendicitis acuta mengalami per"orasi
setelah dilakukan operasi. #eskipun telah dilakukan peningkatan pemberian resusitasi
cairan dan antibiotik yang lebih baik, appendicitis pada anak$anak, terutama pada anak
usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signi"ikan. %iagnosis
Appendicitis acuta pada anak kadang$kadang sulit. Hanya &'$(') kasus yang bisa
didiagnosis dengan tepat pada saat penilaian awal. Angka appendectomy negati" pada
pasien anak berkisar 1'$&'). *iwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan "isik
merupakan hal yang paling penting dalam mendiagnosis Appendicitis +.
emua kasus appendicitis memerlukan tindakan pengangkatan dari Appendix yangterin"lamasi, baik dengan laparotomy maupun dengan laparoscopy. Apabila tidak
dilakukan tindakan pengobatan, maka angka kematian akan tinggi, terutama disebabkan
karena peritonitis dan syok. *eginald -it pada tahun 1//0 adalah orang pertama yang
menjelaskan bahwa Appendicitis acuta merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
akut abdomen di seluruh dunia !.
Appendicular in"iltrat merupakan komplikasi dari Appendicitis acuta yang terjadi bila
Appendicitis gangrenosa atau mikroper"orasi dilokalisir atau dibungkus oleh omentum
dan atau lekuk usus halus.
1
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 2/33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI, FISIOLOGI, DAN EMBRIOLOGI APPENDIX
Appendix merupakan derivat bagian dari midgut yang terdapat di antara
Ileum dan olon ascendens. aecum terlihat pada minggu ke$& kehamilan dan
Appendix terlihat pada minggu ke$/ kehamilan sebagai suatu tonjolan pada aecum.
Awalnya Appendix berada pada apeks aecum, tetapi kemudian berotasi dan terletak
lebih medial dekat dengan Plica ileocaecalis. %alam proses perkembangannya, usus
mengalami rotasi. aecum berakhir pada kuadran kanan bawah perut. Appendix
selalu berhubungan dengan 2aenia caecalis. 3leh karena itu, lokasi akhir Appendix
ditentukan oleh lokasi aecum. 1,+,!
4ambar 1. Appendix vermicularis 56
7askularisasi Appendix berasal dari percabangan A. ileocolica. 4ambaran
histologis Appendix menunjukkan adanya sejumlah "olikel lim"oid pada
submukosanya. Pada usia 1& tahun didapatkan sekitar +'' atau lebih nodul lim"oid.
8umen Appendix biasanya mengalami obliterasi pada orang dewasa. 1,!
+
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 3/33
4ambar +. Potongan transversa Appendix &
Panjang Appendix pada orang dewasa bervariasi antara +$++ cm, dengan rata$rata panjang 0$9 cm. #eskipun dasar Appendix berhubungan dengan 2aenia caealis
pada dasar aecum, ujung Appendix memiliki variasi lokasi seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. 7ariasi lokasi ini yang akan mempengaruhi lokasi nyeri
perut yang terjadi apabila Appendix mengalami peradangan. 1,+
4ambar !. 7ariasi lokasi Appendix vermicularis 1
!
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 4/33
Awalnya, Appendix dianggap tidak memiliki "ungsi. :amun akhir$akhir
ini, Appendix dikatakan sebagai organ imunologi yang secara akti" mensekresikan
Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A ;IgA6. <alaupun Appendix merupakan
komponen integral dari sistem Gut Associated Lymphoid Tissue ;4A826, "ungsinya
tidak penting dan Appendectomy tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau
penyakit imunode"isiensi lainnya. +
B. INSIDENSI
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur. :amun jarang pada anak
kurang dari satu tahun. *asio pria = wanita > 1,+$1,! = 1. +
C. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI1. Obstruks
3bstruksi lumen adalah penyebab utama pada Appendicitis acuta. -ecalith
merupakan penyebab umum obstruksi Appendix, yaitu sekitar +') pada anak
dengan Appendicitis akut dan !'$5') pada anak dengan per"orasi Appendix.
Penyebab yang lebih jarang adalah hiperplasia jaringan lim"oid di sub mukosa
Appendix, barium yang mengering pada pemeriksaan sinar ?, biji$bijian,
gallstone, cacing usus terutama Oxyuris vermicularis . *eaksi jaringan lim"atik, baik lokal maupun generalisata, dapat disebabkan oleh in"eksi @ersinia,
almonella, dan higella atau akibat invasi parasit seperti Entamoeba,
Strongyloides, Enterobius vermicularis, Schistosoma, atau Ascaris. Appendicitis
juga dapat diakibatkan oleh in"eksi virus enterik atau sistemik, seperti measles,
chicken pox, dan cytomegalovirus. Insidensi Appendicitis juga meningkat pada
pasien dengan cystic "ibrosis. Hal tersebut terjadi karena perubahan pada kelenjar
yang mensekresi mukus. 3bstruksi Appendix juga dapat terjadi akibat tumor
carcinoid, khususnya jika tumor berlokasi di 1! proksimal. elama lebih dari +''
tahun, corpus alienum seperti pin, biji sayuran, dan batu cherry dilibatkan dalam
terjadinya Appendicitis. -aktor lain yang mempengaruhi terjadinya Appendicitis
adalah trauma, stress psikologis, dan herediter. 0
5
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 5/33
-rekuensi obstruksi meningkat sejalan dengan keparahan proses in"lamasi.
-ecalith ditemukan pada 5') kasus Appendicitis acuta sederhana, sekitar 0&)
pada kasus Appendicitis gangrenosa tanpa per"orasi, dan 9') pada kasus
Appendicitis acuta gangrenosa dengan per"orasi. 1,+,0,(6
4ambar 5. Appendicitis ;dengan "ecalith6 /6
3bstruksi lumen akibat adanya sumbatan pada bagian proksimal dan sekresi
normal mukosa Appendix segera menyebabkan distensi. Bapasitas lumen pada
Appendix normal ',1 m8. ekresi sekitar ',& m8 pada distal sumbatan
meningkatkan tekanan intraluminal sekitar 0' cmH +3. %istensi merangsangakhiran serabut sara" a"eren nyeri visceral, mengakibatkan nyeri yang samar$
samar, nyeri di"us pada perut tengah atau di bawah epigastrium. +6
%istensi berlanjut tidak hanya dari sekresi mukosa, tetapi juga dari
pertumbuhan bakteri yang cepat di Appendix. ejalan dengan peningkatan
tekanan organ melebihi tekanan vena, aliran kapiler dan vena terhambat
menyebabkan kongesti vaskular. Akan tetapi aliran arteriol tidak terhambat.
%istensi biasanya menimbulkan re"leks mual, muntah, dan nyeri yang lebih nyata.
Proses in"lamasi segera melibatkan serosa Appendix dan peritoneum parietal pada
regio ini, mengakibatkan perpindahan nyeri yang khas ke *8C . +,0,( 6
#ukosa gastrointestinal termasuk Appendix, sangat rentan terhadap
kekurangan suplai darah. %engan bertambahnya distensi yang melampaui tekanan
arteriol, daerah dengan suplai darah yang paling sedikit akan mengalami
&
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 6/33
kerusakan paling parah. %engan adanya distensi, invasi bakteri, gangguan
vaskuler, in"ark jaringan, terjadi per"orasi biasanya pada salah satu daerah in"ark
di batas antemesenterik. 1,+,0,(6
%i awal proses peradangan Appendix, pasien akan mengalami gejala
gangguan gastrointestinal ringan seperti berkurangnya na"su makan, perubahan
kebiasaan DAD, dan kesalahan pencernaan. Anoreksia berperan penting pada
diagnosis Appendicitis, khususnya pada anak$anak. 0
%istensi Appendix menyebabkan perangsangan serabut sara" visceral yang
dipersepsikan sebagai nyeri di daerah periumbilical. :yeri awal ini bersi"at nyeri
tumpul di dermatom 2h 1'. %istensi yang semakin bertambah menyebabkan mual
dan muntah dalam beberapa jam setelah timbul nyeri perut. Eika mual muntah
timbul mendahului nyeri perut, dapat dipikirkan diagnosis lain. 0
Appendix yang mengalami obstruksi merupakan tempat yang baik bagi
perkembangbiakan bakteri. eiring dengan peningkatan tekanan intraluminal,
terjadi gangguan aliran lim"atik sehingga terjadi oedem yang lebih hebat. Hal$hal
tersebut semakin meningkatan tekanan intraluminal Appendix. Akhirnya,
peningkatan tekanan ini menyebabkan gangguan aliran sistem vaskularisasiAppendix yang menyebabkan iskhemia jaringan intraluminal Appendix, in"ark,
dan gangren. etelah itu, bakteri melakukan invasi ke dinding Appendix diikuti
demam, takikardia, dan leukositosis akibat pelepasan mediator in"lamasi karena
iskhemia jaringan. Betika eksudat in"lamasi yang berasal dari dinding Appendix
berhubungan dengan peritoneum parietale, serabut sara" somatik akan teraktivasi
dan nyeri akan dirasakan lokal pada lokasi Appendix, khususnya di titik #c
DurneyFs. Earang terjadi nyeri somatik pada kuadran kanan bawah tanpa didahului
nyeri visceral sebelumnya. Pada Appendix yang berlokasi di retrocaecal atau di
pelvis, nyeri somatik biasanya tertunda karena eksudat in"lamasi tidak mengenai
peritoneum parietale sebelum terjadi per"orasi Appendix dan penyebaran in"eksi.
:yeri pada Appendix yang berlokasi di retrocaecal dapat timbul di punggung atau
pinggang. Appendix yang berlokasi di pelvis, yang terletak dekat ureter atau
0
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 7/33
pembuluh darah testis dapat menyebabkan peningkatan "rekuensi DAB, nyeri
pada testis, atau keduanya. In"lamasi ureter atau 7esica urinaria akibat penyebaran
in"eksi Appendicitis dapat menyebabkan nyeri saat berkemih, atau nyeri seperti
terjadi retensi urine.
Per"orasi Appendix akan menyebabkan terjadinya abscess lokal atau
peritonitis di"us. Proses ini tergantung pada kecepatan progresivitas ke arah
per"orasi dan kemampuan tubuh pasien berespon terhadap per"orasi tersebut.
2anda per"orasi Appendix mencakup peningkatan suhu melebihi !/.0 o ,
leukositosis G 15.''', dan gejala peritonitis pada pemeriksaan "isik. Pasien dapat
tidak bergejala sebelum terjadi per"orasi, dan gejala dapat menetap hingga G 5/
jam tanpa per"orasi. Peritonitis di"us lebih sering dijumpai pada bayi karena bayitidak memiliki jaringan lemak omentum, sehingga tidak ada jaringan yang
melokalisir penyebaran in"eksi akibat per"orasi. Per"orasi yang terjadi pada anak
yang lebih tua atau remaja, lebih memungkinkan untuk terjadi abscess. Abscess
tersebut dapat diketahui dari adanya massa pada palpasi abdomen pada saat
pemeriksaan "isik. 0
Bonstipasi jarang dijumpai. 2enesmus ad ani sering dijumpai. %iare sering
dijumpai pada anak$anak, yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek, akibatiritasi Ileum terminalis atau caecum. Adanya diare dapat mengindikasikan adanya
abscess pelvis. 0
!. B"kt#r $%$&
-lora pada Appendix yang meradang berbeda dengan "lora Appendix
normal. ekitar 0') cairan aspirasi yang didapatkan dari Appendicitis didapatkan bakteri jenis anaerob, dibandingkan yang didapatkan dari +&) cairan aspirasi
Appendix yang normal. %iduga lumen merupakan sumber organisme yang
menginvasi mukosa ketika pertahanan mukosa terganggu oleh peningkatan
tekanan lumen dan iskemik dinding lumen. -lora normal olon memainkan
(
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 8/33
peranan penting pada perubahan Appendicitis acuta ke Appendicitis gangrenosa
dan Appendicitis per"orata. 1,+,(6
Appendicitis merupakan in"eksi polimikroba, dengan beberapa kasus
didapatkan lebih dari 15 jenis bakteri yang berbeda dikultur pada pasien yang
mengalami per"orasi. +6 -lora normal pada Appendix sama dengan bakteri pada
olon normal. -lora pada Appendix akan tetap konstan seumur hidup kecuali
Porphyomonas gingivalis. Dakteri ini hanya terlihat pada orang dewasa. Dakteri
yang umumnya terdapat di Appendix, Appendicitis acuta dan Appendicitis
per"orasi adalah Eschericia coli dan acteriodes !ragilis. :amun berbagai variasi
dan bakteri "akultati" dan anaerob dan #ycobacteria dapat ditemukan. 1,+,(6
2abel 1. 3rganisme yang ditemukan pada Appendicitis acuta +6
B"kt#r A#r$b '"( F"ku%t"t ) B"kt#r A("#r$bDatang 4ram ;$6
Eschericia coli
Pseudomonas aeruginosa
Blebsiella sp.
occus 4r ; 6
Streptococcus anginosus
treptococcus sp.
nteococcus sp.
Datang 4ram ;$6
acteroides !ragilis
Dacteroides sp.
-usobacterium sp.
Datang 4ram ;$6
lostridium sp.
occus 4ram ; 6
Peptostreptococcus sp.
Bultur intraperitonal rutin yang dilakukan pada pasien Appendicitis
per"orata dan non per"orata masih dipertanyakan kegunaannya. aat hasil kultur
selesai, seringkali pasien telah mengalami perbaikan. Apalagi, organisme yang
dikultur dan kemampuan laboratorium untuk mengkultur organisme anaerob
secara spesi"ik sangat bervariasi. Bultur peritoneal harus dilakukan pada pasiendengan keadaan imunosupresi, sebagai akibat dari obat$obatan atau penyakit lain,
dan pasien yang mengalami abscess setelah terapi Appendicitis. Perlindungan
antibiotik terbatas +5$5/ jam pada kasus Appendicitis non per"orata. Pada
Appendicitis per"orata, antibiotik diberikan ($1' hari secara intravena hingga
leukosit normal atau pasien tidak demam dalam +5 jam. Penggunaan irigasi
/
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 9/33
antibiotik pada drainage rongga peritoneal dan transperitoneal masih kontroversi.+,06
*. P#r"("( % (&ku(&"(+ ' #t '"( & #(# (6
%i awal tahun 19('an, Durkitt mengemukakan bahwa diet orang Darat
dengan kandungan serat rendah, lebih banyak lemak, dan gula buatan
berhubungan dengan kondisi tertentu pada pencernaan. Appendicitis, penyakit
%ivertikel, carcinoma olorectal lebih sering pada orang dengan diet seperti di
atas dan lebih jarang diantara orang yang memakan makanan dengan kandungan
serta lebih tinggi. Durkitt mengemukakan bahwa diet rendah serat berperan pada
perubahan motilitas, "lora normal, dan keadaan lumen yang mempunyai
kecenderungan untuk timbul "ecalith.
D. MANIFESTASI KLINIS1. G#-"%" K% ( s
4ejala Appendicitis acuta umumnya timbul kurang dari !0 jam, dimulai
dengan nyeri perut yang didahului anoreksia. 1+,1! 4ejala utama Appendicitis acuta
adalah nyeri perut. Awalnya, nyeri dirasakan di"us terpusat di epigastrium, lalu
menetap, kadang disertai kram yang hilang timbul. %urasi nyeri berkisar antara 1$
1+ jam, dengan rata$rata 5$0 jam. :yeri yang menetap ini umumnya terlokalisasi
di *8C. 7ariasi dari lokasi anatomi Appendix berpengaruh terhadap lokasi nyeri,
sebagai contoh Appendix yang panjang dengan ujungnya yang in"lamasi di 88C
menyebabkan nyeri di daerah tersebut, Appendix di daerah pelvis menyebabkan
nyeri suprapubis, retroileal Appendix dapat menyebabkan nyeri testicular. 1,+,!,(,/
Jmumnya, pasien mengalami demam saat terjadi in"lamasi Appendix,
biasanya suhu naik hingga !/ o . 2etapi pada keadaan per"orasi, suhu tubuh
meningkat hingga G !9 o . Anoreksia hampir selalu menyertai Appendicitis. Pada(&) pasien dijumpai muntah yang umumnya hanya terjadi satu atau dua kali saja.
#untah disebabkan oleh stimulasi sara" dan ileus. Jmumnya, urutan munculnya
gejala Appendicitis adalah anoreksia, diikuti nyeri perut dan muntah. Dila muntah
9
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 10/33
mendahului nyeri perut, maka diagnosis Appendicitis diragukan. +,/ #untah yang
timbul sebelum nyeri abdomen mengarah pada diagnosis gastroenteritis.
ebagian besar pasien mengalami obstipasi pada awal nyeri perut dan
banyak pasien yang merasa nyeri berkurang setelah buang air besar. %iare timbul
pada beberapa pasien terutama anak$anak. +,!,/ %iare dapat timbul setelah
terjadinya per"orasi Appendix. 1+,1!
2abel +. 4ejala Appendicitis acuta 96
4ejalaK -rekuensi ;)6
:yeri perut 1''Anorexia 1''#ual 9'#untah (&
:yeri berpindah &'4ejala sisa klasik ;nyeri periumbilikal kemudian
anorexia mual muntah kemudian nyeri berpindah ke *8C kemudian
demam yang tidak terlalu tinggi6
&'
K$$ 3nset gejala khas terdapat dalam +5$!0 jam
Sk$r A% "r"'$
emua penderita dengan suspek Appendicitis acuta dibuat skor Alvarado
dan diklasi"ikasikan menjadi + kelompok yaitu skor L0 dan skor G0. elanjutnya
ditentukan apakah akan dilakukan Appendectomy. etelah Appendectomy,
dilakukan pemeriksaan PA terhadap jaringan Appendix dan hasil PA
diklasi"ikasikan menjadi + kelompok yaitu radang akut dan bukan radang akut. 116
2abel !. Alvarado scale untuk membantu menegakkan diagnosis. +
4ejala Blinik 7alue4ejala Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
1'
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 11/33
#ual muntah 12anda :yeri *8C +
:yeri lepas 1-ebris 1
8ab 8eukositosis +
hi"t to the le"t 12otal poin 1'
Dila skor &$0 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor G0
maka tindakan bedah sebaiknya dilakukan. +
4ejala Appendicitis yang terjadi pada anak dapat bervariasi, mulai dari
yang menunjukkan kesan sakit ringan hingga anak yang tampak lesu, dehidrasi,
nyeri lokal pada perut kanan bawah, bayi yang tampak sepsis. Pasien dengan
peritonitis di"us biasanya berna"as mengorok. Pada beberapa kasus yang
meragukan, pasien dapat diobservasi dulu selama 0 jam. Pada penderitaAppendicitis biasanya menunjukkan peningkatan nyeri dan tanda in"lamasi yang
khas. 1+,1!
Pada pemeriksaan "isik, perubahan suara bising usus berhubungan dengan
tingkat in"lamasi pada Appendix. Hampir semua pasien merasa nyeri pada nyeri
lokal di titik #c DurneyFs. 2etapi pasien dengan Appendix retrocaecal
menunjukkan gejala lokal yang minimal. Adanya psoas sign, obturator sign, dan
*ovsingFs sign bersi"at kon"irmasi dibanding diagnostik. Pemeriksaan rectal
toucher juga bersi"at kon"irmasi dibanding diagnostik, khususnya pada pasien
dengan pelvis abscess karena ruptur Appendix. 1+
%iagnosis Appendicitis sulit dilakukan pada pasien yang terlalu muda atau
terlalu tua. Pada kedua kelompok tersebut, diagnosis biasanya sering terlambat
sehingga Appendicitisnya telah mengalami per"orasi. Pada awal perjalanan
penyakit pada bayi, hanya dijumpai gejala letargi, irritabilitas, dan anoreksia.
elanjutnya, muncul gejala muntah, demam, dan nyeri. 1!
!. T"('" K% ( s
Anak$anak dengan Appendicitis biasanya lebih tenang jika berbaring
dengan gerakan yang minimal. Anak yang menggeliat dan berteriak$teriak, pada
akhirnya jarang didiagnosis sebagai Appendicitis, kecuali pada anak dengan
11
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 12/33
Appendicitis letak retrocaecal. Pada Appendicitis letak retrocaecal, terjadi
perangsangan ureter sehingga nyeri yang timbul menyerupai nyeri pada kolik
renal. 0
Penderita Appendicitis umumnya lebih menyukai sikap jongkok pada paha
kanan, karena pada sikap itu aecum tertekan sehingga isi aecum berkurang.
Hal tersebut akan mengurangi tekanan ke arah Appendix sehingga nyeri perut
berkurang. 0
4ambar &. Posisi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri perut 1'6
Appendix umumnya terletak di sekitar #cDurney. :amun perlu diingat
bahwa letak anatomis Appendix sebenarnya dapat pada semua titik, !0'o
mengelilingi pangkal aecum. Appendicitis letak retrocaecal dapat diketahui dari
adanya nyeri di antara costa 1+ dan spina iliaca posterior superior. Appendicitis
letak pelvis dapat menyebabkan nyeri rectal. 0
ecara teori, peradangan akut Appendix dapat dicurigai dengan adanya
nyeri pada pemeriksaan rektum ; "ectal toucher 6. :amun, pemeriksaan ini tidak
spesi"ik untuk Appendicitis. Eika tanda$tanda Appendicitis lain telah positi", maka
pemeriksaan rectal toucher tidak diperlukan lagi. 0
ecara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik= 1'
a. *ovsingFs sign
Eika 88C ditekan, maka terasa nyeri di *8C. Hal ini menggambarkan iritasi
peritoneum. ering positi" pada Appendicitis namun tidak spesi"ik.
b. Psoas sign
1+
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 13/33
Pasien berbaring pada sisi kiri, tangan kanan pemeriksa memegang lutut
pasien dan tangan kiri menstabilkan panggulnya. Bemudian tungkai kanan
pasien digerakkan dalam arah anteroposterior. :yeri pada manuver ini
menggambarkan kekakuan musculus psoas kanan akibat re"leks atau iritasi
langsung yang berasal dari peradangan Appendix. #anuver ini tidak
berman"aat bila telah terjadi rigiditas abdomen.
4ambar 0. %asar anatomis terjadinya Psoas sign 1'
c. 3bturator sign
Pasien terlentang, tangan kanan pemeriksa berpegangan pada telapak kaki
kanan pasien sedangkan tangan kiri di sendi lututnya. Bemudian pemeriksa
memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi "leksi dan articulatio coxaedalam posisi endorotasi kemudian eksorotasi. 2es ini positi" jika pasien
merasa nyeri di hipogastrium saat eksorotasi. :yeri pada manuver ini
menunjukkan adanya per"orasi Appendix, abscess lokal, iritasi #.
3bturatorius oleh Appendicitis letak retrocaecal, atau adanya hernia
obturatoria.
1!
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 14/33
4ambar (. ara melakukan 3bturator sign 1'6
4ambar /. %asar anatomis 3bturator sign 1'6
d. DlumbergFs sign ;nyeri lepas kontralateral6
Pemeriksa menekan di 88C kemudian melepaskannya. #anuver ini
dikatakan positi" bila pada saat dilepaskan, pasien merasakan nyeri di *8C.
e. <ahlFs sign
#anuver ini dikatakan positi" bila pasien merasakan nyeri pada saat
dilakukan perkusi di *8C, dan terdapat penurunan peristaltik di segitiga
cherren pada auskultasi.
". DaldwinFs test
#anuver ini dikatakan positi" bila pasien merasakan nyeri di "lank saat
tungkai kanannya ditekuk.
g. %e"ence musculare
%e"ence musculare bersi"at lokal sesuai letak Appendix.
h. :yeri pada daerah cavum %ouglasi
:yeri pada daerah cavum %ouglasi terjadi bila sudah ada abscess di cavum%ouglasi atau Appendicitis letak pelvis.
i. :yeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral
j. %unphyFs sign ;nyeri ketika batuk6
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
15
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 15/33
1. L"b$r"t$r u/ +,!,0,(6
8eukositosis ringan berkisar antara 1'.'''$1/.''' mm ! , biasanya
didapatkan pada keadaan akut, Appendicitis tanpa komplikasi dan sering disertai
predominan polimor"onuklear sedang. Eika hitung jenis sel darah putih normal
tidak ditemukan shi!t to the le!t pergeseran ke kiri, diagnosis Appendicitis acuta
harus dipertimbangkan. Earang hitung jenis sel darah putih lebih dari 1/.''' mm !
pada Appendicitis tanpa komplikasi. Hitung jenis sel darah putih di atas jumlah
tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya per"orasi Appendix dengan atau
tanpa abscess.
*P ; $*eactive Protein6 adalah suatu reaktan "ase akut yang disintesis
oleh hati sebagai respon terhadap in"eksi bakteri. Eumlah dalam serum mulai
meningkat antara 0$1+ jam in"lamasi jaringan.Bombinasi ! tes yaitu adanya peningkatan *P M / mcg m8, hitung
leukosit M 11''', dan persentase neutro"il M (&) memiliki sensitivitas /0), dan
spesi"isitas 9'.().
Pemeriksaan urine berman"aat untuk menyingkirkan diagnosis in"eksi dari
saluran kemih. <alaupun dapat ditemukan beberapa leukosit atau eritrosit dari
iritasi Jrethra atau 7esica urinaria seperti yang diakibatkan oleh in"lamasi
Appendix, pada Appendicitis acuta dalam sample urine catheter tidak akan
ditemukan bakteriuria.
!. U%tr"s$($&r") 1,+,0,(6
Jltrasonogra"i cukup berman"aat dalam menegakkan diagnosis
Appendicitis. Appendix diidenti"ikasi dikenal sebagai suatu akhiran yang kabur,
bagian usus yang nonperistaltik yang berasal dari aecum. %engan penekanan
yang maksimal, Appendix diukur dalam diameter anterior$posterior. Penilaian
dikatakan positi" bila tanpa kompresi ukuran anterior$posterior Appendix 0 mm
atau lebih. %itemukannya appendicolith akan mendukung diagnosis. 4ambaran
1&
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 16/33
J 4 dari Appendix normal, yang dengan tekanan ringan merupakan struktur
akhiran tubuler yang kabur berukuran & mm atau kurang, akan menyingkirkan
diagnosis Appendicitis acuta. Penilaian dikatakan negati" bila Appendix tidak
terlihat dan tidak tampak adanya cairan atau massa pericaecal. ewaktu diagnosis
Appendicitis acuta tersingkir dengan J 4, pengamatan singkat dari organ lain
dalam rongga abdomen harus dilakukan untuk mencari diagnosis lain. Pada
wanita$wanita usia reprodukti", organ$organ panggul harus dilihat baik dengan
pemeriksaan transabdominal maupun endovagina agar dapat menyingkirkan
penyakit ginekologi yang mungkin menyebabkan nyeri akut abdomen. %iagnosis
Appendicitis acuta dengan J 4 telah dilaporkan sensiti"itasnya sebesar (/)$90)
dan spesi"itasnya sebesar /&)$9/). J 4 sama e"ekti"nya pada anak$anak dan
wanita hamil, walaupun penerapannya terbatas pada kehamilan lanjut.J 4 memiliki batasan$batasan tertentu dan hasilnya tergantung pada
pemakai. Penilaian positi" palsu dapat terjadi dengan ditemukannya
periappendicitis dari peradangan sekitarnya, dilatasi 2uba "allopi, benda asing
;inspissated stool 6 yang dapat menyerupai appendicolith, dan pasien obesitas
Appendix mungkin tidak tertekan karena proses in"lamasi Appendix yang akut
melainkan karena terlalu banyak lemak. J 4 negati" palsu dapat terjadi bila
Appendicitis terbatas hanya pada ujung Appendix, letak retrocaecal, Appendix
dinilai membesar dan dikelirukan oleh usus kecil, atau bila Appendix mengalami
per"orasi oleh karena tekanan.
10
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 17/33
4ambar 9.Jltrasonogram pada potongan longitudinal Appendicitis 1'6
*. P#/#r ks""( r"' $%$& 1,+,0,(6
-oto polos abdomen jarang membantu diagnosis Appendicitis acuta, tetapi
dapat sangat berman"aat untuk menyingkirkan diagnosis banding. Pada pasien
Appendicitis acuta, kadang dapat terlihat gambaran abnormal udara dalam usus,
hal ini merupakan temuan yang tidak spesi"ik. Adanya "ecalith jarang terlihat pada
"oto polos, tapi bila ditemukan sangat mendukung diagnosis. -oto thorax kadang
disarankan untuk menyingkirkan adanya nyeri alih dari proses pneumoni lobus
kanan bawah.
2eknik radiogra"i tambahan meliputi 2 can, barium enema, dan radioisotop
leukosit. #eskipun 2 can telah dilaporkan sama atau lebih akurat daripadaJ 4, tapi jauh lebih mahal. Barena alasan biaya dan e"ek radiasinya, 2 can
diperiksa terutama saat dicurigai adanya Abscess appendix untuk melakukan
percutaneous drainage secara tepat.
%iagnosis berdasarkan pemeriksaan barium enema tergantung pada
penemuan yang tidak spesi"ik akibat dari masa ekstrinsik pada aecum dan
Appendix yang kosong dan dihubungkan dengan ketepatan yang berkisar antara
&'$5/ ). Pemeriksaan radiogra"i dari pasien suspek Appendicitis harus
dipersiapkan untuk pasien yang diagnosisnya diragukan dan tidak boleh ditunda
atau diganti, memerlukan operasi segera saat ada indikasi klinis.
4ambar 1'. 4ambaran 2 can abdomen= Appendicitis per"orata
1(
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 18/33
dengan abscess dan kumpulan cairan di pelvis 16
4ambar 11. 4ambaran 2 can abdomen= Penebalan Appendix
;panah6 dengan appendicolith 16
2abel &. Perbandingan J 4 dan 2 can Appendix pada Appendicitis 1'6
USG CT S0"( A #(' 2
ensitivitas /&) 9'$1'')
pesi"itas 9+) 9&$9()
Penggunaan valuasi pasien pada pasien Appendicitis
valuasi pasien pada pasien Appendicitis
Beuntungan Aman*elati" murah%apat menyingkirkan
8ebih akurat8ebih baik dalammengidenti"ikasi Appendix
1/
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 19/33
penyakit pelvis padawanita8ebih baik pada anak$anak
normal, phlegmon danabscess
Berugian 2ergantung operator ecara teknik tidak
adekuat dalam menilai gas :yeri
#ahal*adiasi ionisasi
Bontras
F. DIAGNOSIS BANDING
%iagnosis banding dari Appendicitis acuta pada dasarnya adalah diagnosis
dari akut abdomen. Hal ini karena mani"estasi klinik yang tidak spesi"ik untuk suatu
penyakit tetapi spesi"ik untuk suatu gangguan "isiologi atau gangguan "ungsi. Eadi
pada dasarnya gambaran klinis yang identik dapat diperoleh dari berbagai prosesakut di dalam atau di sekitar cavum peritoneum yang mengakibatkan perubahan yang
sama seperti Appendicitis acuta. +,06
Ada beberapa keadaan yang merupakan kontraindikasi operasi, namun pada
umumnya proses$proses penyakit yang diagnosisnya sering dikacaukan oleh
Appendicitis sebagian besar juga merupakan masalah pembedahan atau tidak akan
menjadi lebih buruk dengan pembedahan. +,06
%iagnosis banding Appendicitis tergantung dari ! "aktor utama= lokasi
anatomi dari in"lamasi Appendix, tingkatan dari proses dari yang simple sampai yang
per"orasi, serta umur dan jenis kelamin pasien. +,06
1. Adenitis #esenterica Acuta
%iagnosis penyakit ini seringkali dikacaukan oleh Appendicitis acuta pada
anak$anak. Hampir selalu ditemukan in"eksi saluran perna"asan atas, tetapi
sekarang ini telah menurun. :yeri biasanya kurang atau bisa lebih di"us dan rasa
sakit tidak dapat ditentukan lokasinya secara tepat seperti pada Appendicitis.3bservasi selama beberapa jam bila ada kemungkinan diagnosis Adenitis
mesenterica, karena Adenitis mesenterica adalah penyakit yang sel! limited .
:amun jika meragukan, satu$satunya jalan adalah operasi segera.
+. 4astroenteritis akut
19
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 20/33
Penyakit ini sangat umum pada anak$anak tapi biasanya mudah dibedakan
dengan Appendicitis. 4astroentritis karena virus merupakan salah satu in"eksi
akut sel! limited dari berbagai macam sebab, yang ditandai dengan adanya diare,
mual, dan muntah. :yeri hiperperistaltik abdomen mendahului terjadinya diare.
Hasil pemeriksaan laboratorium biasanya normal.
!. Penyakit urogenital pada laki$laki.
Penyakit urogenital pada laki$laki harus dipertimbangkan sebagai
diagnosis banding Appendicitis, termasuk diantaranya torsio testis, epididimitis
akut, karena nyeri epigastrik dapat muncul sebagai gejala lokal pada awal
penyakit ini, 7esikulitis seminalis dapat juga menyerupai Appendicitis namun
dapat dibedakan dengan adanya pembesaran dan nyeri 7esikula seminalis pada
waktu pemeriksaan "ectal toucher .5. %iverticulitis #eckel
Penyakit ini menimbulkan gambaran klinis yang sangat mirip Appendicitis
acuta. Perbedaan preoperati" hanyalah secara teoritis dan tidak penting karena
%iverticulitis #eckel dihubungkan dengan komplikasi yang sama seperti
Appendicitis dan memerlukan terapi yang sama yaitu operasi segera.
&. Intususseption
angat berlawanan dengan %iverticulitis #eckel, sangat penting untuk
membedakan #ntususseption dari Appendicitis acuta karena terapinya sangat
berbeda. Jmur pasien sangat penting, Appendicitis sangat jarang dibawah umur +
tahun, sedangkan #ntususseption idiopatik hampir semuanya terjadi di bawah
umur + tahun. Pasien biasanya mengeluarkan tinja yang berdarah dan berlendir.
#assa berbentuk sosis dapat teraba di *8C. 2erapi yang dipilih pada
intususseption bila tidak ada tanda$tanda peritonitis adalah barium enema,
sedangkan terapi pemberian barium enema pada pasien Appendicitis acuta sangat
berbahaya.
0. hronFs enteritis
#ani"estasi enteritis regional berupa demam, nyeri *8C, perih, dan
leukositosis sering dikelirukan sebagai Appendicitis. elain itu, terdapat diare dan
+'
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 21/33
anorexia. #ual dan muntah yang jarang, dapat mengarahkan diagnosis kepada
enteritis namun tidak menyingkirkan diagnosis Appendicitis acuta.
(. Per"orasi ulkus peptikum
4ejala per"orasi ulkus peptikum menyerupai Appendicitis jika cairan
gastroduodenal mengalir ke bawah di daerah caecal. Eika per"orasi secara spontan
menutup, gejala nyeri abdomen bagian atas menjadi minimal.
/. piploic appendagitis
piploic appendagitis mungkin disebabkan oleh in"ark olon sekunder
dari torsi olon. 4ejala dapat minimal atau terjadi gejala abdomen yang dapat
berlangsung hingga beberapa hari. Pasien tidak tampak sakit, jarang terjadi mual
dan muntah, dan na"su makan tidak berubah. 2erdapat nyeri tekan pada daerah
yang terkena. Pada +&) kasus, nyeri berlangsung terus menerus hingga epiploicappendage yang mengalami in"ark dioperasi.
9. In"eksi saluran kencing
Pyelonephritis acuta, terutama yang terletak di sisi kanan dapat menyerupai
Appendicitis acuta letak retroileal. *asa dingin, nyeri costo vertebra kanan, dan
terutama pemeriksaan urine biasanya cukup untuk membedakan keduanya.
1'. Datu Jrethra
Dila calculus tersangkut dekat Appendix dapat dikelirukan dengan
Appendicitis retrocaecal. :yeri alih ke daerah labia, scrotum atau penis,
hematuria, dan atau tanpa demam atau leukositosis mendukung adanya batu.
Pyelogra"i dapat memperkuat diagnosis.
11. Peritonitis Primer
Peritonitis primer jarang menyerupai Appendicitis acuta simplex namun dapat
ditemukan gambaran yang sangat mirip dengan peritonitis di"us sekunder yang
disebabkan oleh ruptur Appendix. %iagnosis ditegakkan dengan aspirasi
peritoneal. Dila ditemukan bakteri coccus pada pewarnaan 4ram, peritonitis
tersebut adalah peritonitis primer dan terapinya adalah obatNobatan. Dila
ditemukan bermacamNmacam bakteri, peritonitis tersebut adalah peritonitis
sekunder.
+1
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 22/33
1+. Purpura HenochN chonlein
indrom ini biasanya terjadi +$! minggu setelah in"eksi treptococcus. :yeri
abdomen merupakan gejala yang paling menonjol, namun nyeri sendi, purpura
dan nephritis juga hampir selalu ditemukan.
1!. @ersiniosis
In"eksi @ersinia menyebabkan berbagai macam gejala klinik, termasuk
adenitis mesenterica, ileitis, colitis dan Appendicitis acuta. Jmumnya in"eksinya
ringan dan sel! limited , namun pada beberapa dapat terjadi sepsis sistemik yang
umumnnya sangat "atal bila tidak diobati. Becurigaan pada diagnosis preoperati"
tidak boleh menunda operasi, karena secara klinis Appendicitis yang disebabkan
oleh @ersinia tidak dapat dibedakan dengan Appendicitis oleh sebab lainnya.
ekitar &) dari kasus Appendicitis acuta disebabkan oleh in"eksi @ersinia.15. BelainanNkelainan ginekologi
Jmumnya kesalahan diagnosis Appendicitis acuta tertinggi pada wanita
dewasa muda disebabkan oleh kelainanNkelainan ginekologi. Angka rata$rata
Appendectomy yang dilakukan pada Appendix normal yang pernah dilaporkan
adalah !+)N5&) pada wanita usia 1&N5& tahun. PenyakitNpenyakit organ
reproduksi pada wanita sering dikelirukan sebagai Appendicitis, dengan urutan
yang tersering adalah PI%, ruptur "olikel de 4raa", kista atau tumor ovarium,
endometriosis dan ruptur kehamilan ektopik. 8aparoskopi mempunyai peranan
penting dalam menentukan diagnosis.
• Pelvic In"lammatory %isease ;PI%6
In"eksi ini biasanya bilateral tapi bila yang terkena adalah tuba sebelah kanan
dapat menyerupai Appendicitis. #ual dan muntah hampir selalu terjadi pada
pasien Appendicitis. Pada pasien PI% hanya sekitar separuhnya.
• *uptur -olikel de 4raa"
3vulasi sering mengakibatkan keluarnya darah dan cairan "olikuler serta
nyeri yang ringan pada abdomen bagian bawah. Dila cairan sangat banyak
dan berasal dari ovarium kanan, dapat dikelirukan dengan Appendicitis. :yeri
++
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 23/33
dan nyeri tekan agak di"us. 8eucositosis dan demam minimal atau tidak ada.
Barena nyeri ini terjadi pada pertengahan siklus menstruasi, sering disebut
mittelschmer .
G. KOMPLIKASI1. P#r)$r"s!. P#r t$( t s*. A #(' 0u%"r () %tr"t
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pasien Appendicitis acuta yaitu 1,+,!,0,(6
1. Pemasangan in"us dan pemberian kristaloid untuk pasien dengan gejala klinis
dehidrasi atau septikemia.
+. Puasakan pasien, jangan berikan apapun per oral
!. Pemberian obat$obatan analgetika harus dengan konsultasi ahli bedah.
5. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalani laparotomi.
&. Pertimbangkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita usia subur dan
didapatkan beta$h 4 positi" secara kualitati".
Dila dilakukan pembedahan, terapi pada pembedahan meliputi antibiotika
pro"ilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai pada kasus akut, digunakan
single dose dipilih antibiotika yang bisa melawan bakteri anaerob.
T#k( k $ #r"s A #('#0t$/3 1,+,0,/6 =
a. 3pen Appendectomy
1. %ilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
+. %ibuat sayatan kulit=
Hori ontal 3bliOue
+!
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 24/33
+ lapis
!. %ibuat sayatan otot, ada dua cara=
a. Pararectal Paramedian
ayatan incisi pada vaginae tendinae #. rectus abdominis lalu otot disisihkan
ke medial. -ascia diklem sampai saat penutupan vagina #. rectus abdominis
karena "ascianya ada + agar tidak tertinggal pada waktu penjahitan. Dila yang
terjahit hanya satu lapis "ascia saja, dapat terjadi hernia cicatricalis.
+5
#.rectus abd.ditarik ke medial
#.rectus abd.
sayatan
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 25/33
b. #c Durney <echselschnitt muscle splitting
ayatan berubah$ubah sesuai serabut otot.
16 Incisi apponeurosis #. 3bliOuus abdominis externus dari lateral atas ke
medial bawah.
Beterangan gambar=
atu incisi kulit yang rapi dibuat dengan perut mata pisau. Incisi kedua
mengenai jaringan subkutan sampai ke "ascia #. 3bliOuus abdominis
externus.
+6 plitting #. 3bliOuus abdominis internus dari medial atas ke lateral
bawah.
Beterangan gambar=
%ari tepi sarung rektus, "ascia tipis #. obliOuus internus diincisi searah
dengan seratnya ke arah lateral.!6 plitting #. transversus abdominis arah hori ontal.
+&
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 26/33
Beterangan gambar=
Pada saat menarik #. obliOuus internus hendaklah berhati$hati agar tak
terjadi trauma jaringan. %apat ditambahkan, bahwa :. iliohipogastricusdan pembuluh yang memperdarahinya terletak di sebelah lateral di antara
#. obliOuus externus dan internus. 2arikan yang terlalu keras akan
merobek pembuluh dan membahayakan sara".
5. Peritoneum dibuka.
Beterangan gambar=
Basa 8aparatomi dipasang pada semua jaringan subkutan yang terpapar.
Peritoneum sering nampak meradang, menggambarkan proses yang ada di
bawahnya. ecuil peritoneum angkat dengan pinset. @ang nampak di sini ialah
pinset jaringan %e Dakey. Asisten juga mengangkat dengan cara yang sama pada
sisi di sebelah dokter bedah. %okter bedah melepaskan pinset, memasang lagi
sampai dia yakin bahwa hanya peritoneum yang diangkat.
+0
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 27/33
&. aecum dicari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri untuk
mencari Appendix. etelah Appendix ditemukan, Appendix diklem dengan klem
Dabcock dengan arah selalu ke atas ;untuk mencegah kontaminasi ke jaringan
sekitarnya6.
Appendix dibebaskan dari mesoappendix dengan cara=
#esoappenddix ditembus dengan sonde kocher dan pada kedua sisinya, diklem,
kemudian dipotong di antara + ikatan.
Beterangan gambar=
Appendix dengan hati$hati diangkat agar mesenteriumnya teregang. Blem
Dabcock melingkari appenddix dan satu klem dimasukkan lewat mesenterium
seperti pada gambar. ara lainnya ialah dengan mengklem ujung bebas
mesenterium di bawah ujung appenddix. Appendix tak boleh terlalu banyak diraba dan dipegang agar tidak menyebarkan kontaminasi.
0. Appendix di klem pada basis ;supaya terbentuk alur sehingga ikatan jadi lebih
kuat karena mukosa terputus sambil membuang "ecalith ke arah aecum6. Blem
dipindahkan sedikit ke distal, lalu bekas klem yang pertama diikat dengan benang
yang diabsorbsi ;supaya bisa lepas sehingga tidak terbentuk rongga dan bila
terbentuk pus akan masuk ke dalam aecum6.
+(
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 28/33
(. Appendix dipotong di antara ikatan dan klem, puntung diberi betadine.
/. Perawatan puntung Appendix dapat dilakukan dengan cara=
a. %ibuat jahitan tabak sak pada aecum, puntung Appendix diinversikan ke
dalam aecum. 2abak sak dapat ditambah dengan jahitan .
b. Puntung dijahit saja dengan benang yang tidak diabsorbsi. *esiko
kontaminasi dan adhesi.
c. Dila prosedur a b tidak dapat dilaksanakan, misalnya bila puntung rapuh,
dapat dilakukan penjahitan + lapis seperti pada per"orasi usus.
+/
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 29/33
9. Dila no.( tidak dapat dilakukan, maka Appendix dipotong dulu, baru dilepaskan
dan mesenteriolumnya ;retrograde6.
1'. %inding abdomen dijahit lapis demi lapis.
b. 8aparoscopic Appendectomy
Laparoscopy dapat dipakai sebagai sarana diagnosis dan terapeutik untuk pasien
dengan nyeri akut abdomen dan suspek Appendicitis acuta. Laparoscopy sangat berguna
untuk pemeriksaan wanita dengan keluhan abdomen bagian bawah. %engan
menggunakan laparoscope akan mudah membedakan penyakit akut ginekologi dari
Appendicitis acuta. 16
4ambar 1+ Posisi operasi 8aparoscopic Appendectomy 16
I. KOMPLIKASI POST OPERASI16
1. -istel ber"aeces Appendicitis gangrenosa, maupun "istel tak ber"aeces karena
benda asing, tuberculosis, Aktinomikosis.
+. Hernia cicatricalis.
!. Ileus
+9
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 30/33
5. Perdarahan dari traktus digestivus= kebanyakan terjadi +5N+( jam setelah
Appendectomy, kadangNkadang setelah 1'N15 hari. umbernya adalah echymosis
dan erosi kecil pada gaster dan jejunum, mungkin karena emboli retrograd dari
sistem porta ke dalam vena di gaster duodenum.
J. PROGNOSIS +6
#ortalitas dari Appendicitis di J A menurun terus dari 9,9) per 1''.''' pada
tahun 19!9 sampai ',+) per 1''.''' pada tahun 19/0. -aktor$ "aktor yang
menyebabkan penurunan secara signi"ikan insidensi Appendicitis adalah sarana
diagnosis dan terapi, antibiotika, cairan i.v., yang semakin baik, ketersediaan darah
dan plasma, serta meningkatnya persentase pasien yang mendapat terapi tepat
sebelum terjadi per"orasi.
!'
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 31/33
BAB III
KESIMPULAN
1. Appendicitis adalah peradangan pada Appendix vermicularis yang sering
ditemukan pada kasus bedah.
+. -aktor$"aktor yang menjadi etiologi dan predisposisi terjadinya Appendicitis
meliputi "aktor obstruksi, bakteriologi, dan diet. 3bstruksi lumen adalah
penyebab utama pada Appendicitis acuta.
!. 4ejala klinis Appendicitis meliputi nyeri perut, anorexia, mual, muntah, nyeri
berpindah, dan gejala sisa klasik berupa nyeri periumbilikal kemudian
anorexia mual muntah kemudian nyeri berpindah ke *8C kemudian demam yang
tidak terlalu tinggi. 2anda klinis yang dapat dijumpai dan manuver diagnostik
pada kasus Appendicitis adalah *ovsingFs sign, Psoas sign, 3bturator sign,
DlumbergFs sign, <ahlFs sign, Daldwin test, %unphyFs sign, %e"ence musculare,
nyeri pada daerah cavum %ouglas bila ada abscess di rongga abdomen atau
Appendix letak pelvis, nyeri pada pemeriksaan rectal toucher.5. Pemeriksaan penunjang dalam diagnosis Appendicitis adalah pemeriksaan
laboratorium, kor Alvarado, ultrasonogra"i, dan radiologi.&. Bomplikasi yang dapat ditimbulkan oleh Appendicitis adalah per"orasi,
peritonitis, Appendicular in"iltrat, Appendicular abscess, shoc$ Septic , mesenterial
pyemia dengan Abscess hepar, dan perdarahan 4I2.0. Penatalaksanaan pasien Appendicitis acuta meliputi pemberian kristaloid untuk
pasien dengan gejala klinis dehidrasi atau septikemia, puasakan pasien, analgetikaharus dengan konsultasi ahli bedah, pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang
menjalani laparotomi.
!1
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 32/33
DAFTAR PUSTAKA
1. 8ally BP, ox , Andrassy *E, Appendix. In= Sabiston Texboo$ o! Surgery . 1(th
edition. d=2ownsend #, Deauchamp *%, vers D#, #attox B8. Philadelphia=
lsevier aunders. +''5= 1!/1$9!
+. Ea""e D#, Derger %H. 2he Appendix. In= Sch%art&'s Principles o! Surgery (olume ) .
/th edition. d= Drunicardi - , Andersen %B, Dilliar 2*, %unn %8, Hunter E4,
Pollock * . :ew @ork= #c4raw Hill ompanies Inc. +''&=1119$!5
!. <ay 8<. Appendix. In= *urrent Surgical +iagnosis Treatment . 11 edition. d=<ay
8<. %oherty 4#. Doston= #c4raw Hill. +''!=00/$(+
5. Human Anatomy +'&. *etrieved at 3ctober +' th +'11 -rom= http= www
.talkorigins.org "aOs vestiges vermi"ormQAppendix.jpg
&. http= www.med.uni"i.it didonline anno7 clinchirI asiclinici aso1' Appendicitis1x.jpg
0. llis H, :athanson 8B. Appendix and Appendectomy. In = -aingot's Abdominal
Operations (ol ##. 1'th edition. d= inner #j, chwart I, llis H, Ashley <,
#c-adden %<. ingapore= #c4raw Hill o. +''1= 1191$+++( oybel %I. Appedix In= Surgery asic Science and *linical Evidence (ol . d=
:orton EA, Dollinger **, hang A , 8owry -, #ulvihill E, Pass HI, 2hompson
*<. :ew @ork= pringer 7erlag Inc. +'''= 05($0+
/ Prin *A, #adura EA. Appendicitis and Appendiceal Abscess. In= #astery o" urgery
7ol II. 5th edition. d= Daker *E, -iscer E . Philadelphia. 8ippincott <illiams R
<ilkins. +''1= 1500$(/
9 Hardin %#. Acute Appendicitis= *eview and Jpdate. American Academy o! /amily
Physician 0e%s and Publication . 1999 0'= +'+($!5. *etrieved at 3ctober +' th +'11.
-rom= http= www.aa"p.org a"p 9911'1ap +'+(.html
1'. http= www.alkali e"orhealth.net gi"s naturesplat"orm.gi"
!+
7/23/2019 refrat apendisitis
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 33/33
11. 3wen 2%, <illiams H, ti"" 4, Eenkinson 8*, *ees DI. valuation o" the Alvarado
score in acute Appendicitis. *etrieved at Eune +& th +''(. -rom=
http= www.pubmedcentral.nih.gov picrender."cgiSartid>1+95//9Rblobtype>pd"
top related