7/23/2019 refrat apendisitis http://slidepdf.com/reader/full/refrat-apendisitis 1/33 BAB I PENDAHULUAN Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Appendix merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang berada di perut kanan bawah dan organ ini mensekresikan IgA namun seringkali menimbulkan masalah bagi kesehatan. Peradangan akut Appendix atau Appendicitis acuta menyebabkan komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah. Appendicitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering ditemukan. Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum usia sekolah. Hampir 1! anak dengan Appendicitis acuta mengalami per"orasi setelah dilakukan operasi. #eskipun telah dilakukan peningkatan pemberian resusitasi cairan dan antibiotik yang lebih baik, appendicitis pada anak$anak, terutama pada anak usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signi"ikan. %iagnosis Appendicitis acuta pada anak kadang$kadang sulit. Hanya &'$(') kasus yang bisa didiagnosis dengan tepat pada saat penilaian awal. Angka appendectomy negati" pada pasien anak berkisar 1'$&'). *iwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan "isik merupakan hal yang paling penting dalam mendiagnosis Appendicitis + . emua kasus appendicitis memerlukan tindakan pengangkatan dari Appendix yang terin"lamasi, baik dengan laparotomy maupun dengan laparoscopy. Apabila tidak dilakukan tindakan pengobatan, maka angka kematian akan tinggi, terutama disebabkan karena peritonitis dan syok. *eginald -itpada tahun 1//0 adalah orang pertama yang menjelaskan bahwa Appendicitis acuta merupakan salah satu penyebab utama terjadinya akut abdomen di seluruh dunia !. Appendicular in"iltrat merupakan komplikasi dari Appendicitis acuta yang terjadi bila Appendicitis gangrenosa atau mikroper"orasi dilokalisir atau dibungkus oleh omentum danatau lekuk usus halus. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.
Appendix merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang berada di
perut kanan bawah dan organ ini mensekresikan IgA namun seringkali menimbulkan
masalah bagi kesehatan. Peradangan akut Appendix atau Appendicitis acuta
menyebabkan komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah.
Appendicitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering ditemukan.
Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak
sebelum usia sekolah. Hampir 1 ! anak dengan Appendicitis acuta mengalami per"orasi
setelah dilakukan operasi. #eskipun telah dilakukan peningkatan pemberian resusitasi
cairan dan antibiotik yang lebih baik, appendicitis pada anak$anak, terutama pada anak
usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signi"ikan. %iagnosis
Appendicitis acuta pada anak kadang$kadang sulit. Hanya &'$(') kasus yang bisa
didiagnosis dengan tepat pada saat penilaian awal. Angka appendectomy negati" pada
pasien anak berkisar 1'$&'). *iwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan "isik
merupakan hal yang paling penting dalam mendiagnosis Appendicitis +.
emua kasus appendicitis memerlukan tindakan pengangkatan dari Appendix yangterin"lamasi, baik dengan laparotomy maupun dengan laparoscopy. Apabila tidak
dilakukan tindakan pengobatan, maka angka kematian akan tinggi, terutama disebabkan
karena peritonitis dan syok. *eginald -it pada tahun 1//0 adalah orang pertama yang
menjelaskan bahwa Appendicitis acuta merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
akut abdomen di seluruh dunia !.
Appendicular in"iltrat merupakan komplikasi dari Appendicitis acuta yang terjadi bila
Appendicitis gangrenosa atau mikroper"orasi dilokalisir atau dibungkus oleh omentum
Panjang Appendix pada orang dewasa bervariasi antara +$++ cm, dengan rata$rata panjang 0$9 cm. #eskipun dasar Appendix berhubungan dengan 2aenia caealis
pada dasar aecum, ujung Appendix memiliki variasi lokasi seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. 7ariasi lokasi ini yang akan mempengaruhi lokasi nyeri
perut yang terjadi apabila Appendix mengalami peradangan. 1,+
Awalnya, Appendix dianggap tidak memiliki "ungsi. :amun akhir$akhir
ini, Appendix dikatakan sebagai organ imunologi yang secara akti" mensekresikan
Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A ;IgA6. <alaupun Appendix merupakan
komponen integral dari sistem Gut Associated Lymphoid Tissue ;4A826, "ungsinya
tidak penting dan Appendectomy tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau
penyakit imunode"isiensi lainnya. +
B. INSIDENSI
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur. :amun jarang pada anak
kurang dari satu tahun. *asio pria = wanita > 1,+$1,! = 1. +
C. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI1. Obstruks
3bstruksi lumen adalah penyebab utama pada Appendicitis acuta. -ecalith
merupakan penyebab umum obstruksi Appendix, yaitu sekitar +') pada anak
dengan Appendicitis akut dan !'$5') pada anak dengan per"orasi Appendix.
Penyebab yang lebih jarang adalah hiperplasia jaringan lim"oid di sub mukosa
Appendix, barium yang mengering pada pemeriksaan sinar ?, biji$bijian,
gallstone, cacing usus terutama Oxyuris vermicularis . *eaksi jaringan lim"atik, baik lokal maupun generalisata, dapat disebabkan oleh in"eksi @ersinia,
almonella, dan higella atau akibat invasi parasit seperti Entamoeba,
Strongyloides, Enterobius vermicularis, Schistosoma, atau Ascaris. Appendicitis
juga dapat diakibatkan oleh in"eksi virus enterik atau sistemik, seperti measles,
chicken pox, dan cytomegalovirus. Insidensi Appendicitis juga meningkat pada
pasien dengan cystic "ibrosis. Hal tersebut terjadi karena perubahan pada kelenjar
yang mensekresi mukus. 3bstruksi Appendix juga dapat terjadi akibat tumor
carcinoid, khususnya jika tumor berlokasi di 1! proksimal. elama lebih dari +''
tahun, corpus alienum seperti pin, biji sayuran, dan batu cherry dilibatkan dalam
terjadinya Appendicitis. -aktor lain yang mempengaruhi terjadinya Appendicitis
adalah trauma, stress psikologis, dan herediter. 0
pembuluh darah testis dapat menyebabkan peningkatan "rekuensi DAB, nyeri
pada testis, atau keduanya. In"lamasi ureter atau 7esica urinaria akibat penyebaran
in"eksi Appendicitis dapat menyebabkan nyeri saat berkemih, atau nyeri seperti
terjadi retensi urine.
Per"orasi Appendix akan menyebabkan terjadinya abscess lokal atau
peritonitis di"us. Proses ini tergantung pada kecepatan progresivitas ke arah
per"orasi dan kemampuan tubuh pasien berespon terhadap per"orasi tersebut.
2anda per"orasi Appendix mencakup peningkatan suhu melebihi !/.0 o ,
leukositosis G 15.''', dan gejala peritonitis pada pemeriksaan "isik. Pasien dapat
tidak bergejala sebelum terjadi per"orasi, dan gejala dapat menetap hingga G 5/
jam tanpa per"orasi. Peritonitis di"us lebih sering dijumpai pada bayi karena bayitidak memiliki jaringan lemak omentum, sehingga tidak ada jaringan yang
melokalisir penyebaran in"eksi akibat per"orasi. Per"orasi yang terjadi pada anak
yang lebih tua atau remaja, lebih memungkinkan untuk terjadi abscess. Abscess
tersebut dapat diketahui dari adanya massa pada palpasi abdomen pada saat
pemeriksaan "isik. 0
Bonstipasi jarang dijumpai. 2enesmus ad ani sering dijumpai. %iare sering
dijumpai pada anak$anak, yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek, akibatiritasi Ileum terminalis atau caecum. Adanya diare dapat mengindikasikan adanya
abscess pelvis. 0
!. B"kt#r $%$&
-lora pada Appendix yang meradang berbeda dengan "lora Appendix
normal. ekitar 0') cairan aspirasi yang didapatkan dari Appendicitis didapatkan bakteri jenis anaerob, dibandingkan yang didapatkan dari +&) cairan aspirasi
Appendix yang normal. %iduga lumen merupakan sumber organisme yang
menginvasi mukosa ketika pertahanan mukosa terganggu oleh peningkatan
tekanan lumen dan iskemik dinding lumen. -lora normal olon memainkan
Bultur intraperitonal rutin yang dilakukan pada pasien Appendicitis
per"orata dan non per"orata masih dipertanyakan kegunaannya. aat hasil kultur
selesai, seringkali pasien telah mengalami perbaikan. Apalagi, organisme yang
dikultur dan kemampuan laboratorium untuk mengkultur organisme anaerob
secara spesi"ik sangat bervariasi. Bultur peritoneal harus dilakukan pada pasiendengan keadaan imunosupresi, sebagai akibat dari obat$obatan atau penyakit lain,
dan pasien yang mengalami abscess setelah terapi Appendicitis. Perlindungan
antibiotik terbatas +5$5/ jam pada kasus Appendicitis non per"orata. Pada
Appendicitis per"orata, antibiotik diberikan ($1' hari secara intravena hingga
leukosit normal atau pasien tidak demam dalam +5 jam. Penggunaan irigasi
antibiotik pada drainage rongga peritoneal dan transperitoneal masih kontroversi.+,06
*. P#r"("( % (&ku(&"(+ ' #t '"( & #(# (6
%i awal tahun 19('an, Durkitt mengemukakan bahwa diet orang Darat
dengan kandungan serat rendah, lebih banyak lemak, dan gula buatan
berhubungan dengan kondisi tertentu pada pencernaan. Appendicitis, penyakit
%ivertikel, carcinoma olorectal lebih sering pada orang dengan diet seperti di
atas dan lebih jarang diantara orang yang memakan makanan dengan kandungan
serta lebih tinggi. Durkitt mengemukakan bahwa diet rendah serat berperan pada
perubahan motilitas, "lora normal, dan keadaan lumen yang mempunyai
kecenderungan untuk timbul "ecalith.
D. MANIFESTASI KLINIS1. G#-"%" K% ( s
4ejala Appendicitis acuta umumnya timbul kurang dari !0 jam, dimulai
dengan nyeri perut yang didahului anoreksia. 1+,1! 4ejala utama Appendicitis acuta
adalah nyeri perut. Awalnya, nyeri dirasakan di"us terpusat di epigastrium, lalu
menetap, kadang disertai kram yang hilang timbul. %urasi nyeri berkisar antara 1$
1+ jam, dengan rata$rata 5$0 jam. :yeri yang menetap ini umumnya terlokalisasi
di *8C. 7ariasi dari lokasi anatomi Appendix berpengaruh terhadap lokasi nyeri,
sebagai contoh Appendix yang panjang dengan ujungnya yang in"lamasi di 88C
menyebabkan nyeri di daerah tersebut, Appendix di daerah pelvis menyebabkan
nyeri suprapubis, retroileal Appendix dapat menyebabkan nyeri testicular. 1,+,!,(,/
Jmumnya, pasien mengalami demam saat terjadi in"lamasi Appendix,
biasanya suhu naik hingga !/ o . 2etapi pada keadaan per"orasi, suhu tubuh
meningkat hingga G !9 o . Anoreksia hampir selalu menyertai Appendicitis. Pada(&) pasien dijumpai muntah yang umumnya hanya terjadi satu atau dua kali saja.
#untah disebabkan oleh stimulasi sara" dan ileus. Jmumnya, urutan munculnya
gejala Appendicitis adalah anoreksia, diikuti nyeri perut dan muntah. Dila muntah
penyakit pelvis padawanita8ebih baik pada anak$anak
normal, phlegmon danabscess
Berugian 2ergantung operator ecara teknik tidak
adekuat dalam menilai gas :yeri
#ahal*adiasi ionisasi
Bontras
F. DIAGNOSIS BANDING
%iagnosis banding dari Appendicitis acuta pada dasarnya adalah diagnosis
dari akut abdomen. Hal ini karena mani"estasi klinik yang tidak spesi"ik untuk suatu
penyakit tetapi spesi"ik untuk suatu gangguan "isiologi atau gangguan "ungsi. Eadi
pada dasarnya gambaran klinis yang identik dapat diperoleh dari berbagai prosesakut di dalam atau di sekitar cavum peritoneum yang mengakibatkan perubahan yang
sama seperti Appendicitis acuta. +,06
Ada beberapa keadaan yang merupakan kontraindikasi operasi, namun pada
umumnya proses$proses penyakit yang diagnosisnya sering dikacaukan oleh
Appendicitis sebagian besar juga merupakan masalah pembedahan atau tidak akan
menjadi lebih buruk dengan pembedahan. +,06
%iagnosis banding Appendicitis tergantung dari ! "aktor utama= lokasi
anatomi dari in"lamasi Appendix, tingkatan dari proses dari yang simple sampai yang
per"orasi, serta umur dan jenis kelamin pasien. +,06
1. Adenitis #esenterica Acuta
%iagnosis penyakit ini seringkali dikacaukan oleh Appendicitis acuta pada
anak$anak. Hampir selalu ditemukan in"eksi saluran perna"asan atas, tetapi
sekarang ini telah menurun. :yeri biasanya kurang atau bisa lebih di"us dan rasa
sakit tidak dapat ditentukan lokasinya secara tepat seperti pada Appendicitis.3bservasi selama beberapa jam bila ada kemungkinan diagnosis Adenitis
mesenterica, karena Adenitis mesenterica adalah penyakit yang sel! limited .
:amun jika meragukan, satu$satunya jalan adalah operasi segera.
pyemia dengan Abscess hepar, dan perdarahan 4I2.0. Penatalaksanaan pasien Appendicitis acuta meliputi pemberian kristaloid untuk
pasien dengan gejala klinis dehidrasi atau septikemia, puasakan pasien, analgetikaharus dengan konsultasi ahli bedah, pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang