Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung hipertensi secara umum didefinisikan sebagai suatu penyakit jantung seperti left ventricle hypertrophy (LVH), penyakit arteri koroner, aritmia, dan congestive heart failure (CHF) yang secara langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh peningkatan tekanan darah (Riaz et al, 2010).
Sampai saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 5-10% sedangkan tercatat pada tahun 1978 proporsi penyakit jantung hipertensi meningkat menjadi sekitar 14,3% dan meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit jantung di Indonesia. Sejumlah 85-95% hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut sebagai hipertensi primer (hipertensi esensial/idiopatik). Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat ditetapkan penyebabnya (hipertensi sekunder).
Penyebab Pasien hipertensi sering meninggal dini karena komplikasi jantung (yang disebut sebagai penyakit jantung hipertensi). Juga dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, atau gangguan retina mata.BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. E
Umur
: 56 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jln. Mesuji no. 42
Status Perkawinan
: Menikah
Tanggal periksa
: 16 Maret 2015
No. Reg
: 29xxxx
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
: Sesak 2. Keluhan Tambahan
: Tenguk (leher bagian belakang) terasa kaku. Nyeri pada bagian paha kanan sudah 10 hari lalu.3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS dengan keluhan sesak sejak 2 bulan yang lalu, terus menerus dan memberat 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan bila melakukan aktivitas seperti berjalan dan naik tangga, selain itu pasien juga mengatakan lebih mudah lelah saat berjalan kaki jarak dekat dan saat aktivitas sehari-hari. Sesak dirasakan memberat bila berbaring dan pasien lebih nyaman tidur dengan menggunakan 3 bantal. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca.
Pasien juga merasakan sakit di seluruh bagian kepala yang semakin sering 2 minggu ini disertai sakit dan kaku di leher bagian belakang dan rasa berdebar-debar. Pasien juga mengatakan 7 hari ini pandangan mata sedikit kabur yang terus menerus, Nyeri dada (-), batuk kering (-), demam (-), mimisan (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-).
Pasien juga mengeluh kedua kakinya terasa semakin membesar 7 hari ini, kadang mengempis sendiri. Lalu paha bagian kanan terasa panas dan membengkak sudah 10 hari. Terasa panas dan nyeri bila disentuh.
BAB pasien warna kecoklatan, lancar, 2 hari sekali, darah (-), lendir (-), nyeri (-). BAK pasien warna kuning jernih, lancar, darah (-), nyeri (-). Pasien mengatakan 4 minggu yang lalu berobat ke bidan desa karena sesak yang semakin meningkat. Selama sakit oleh bidan desa diberi obat (pasien lupa nama obatnya), selama pengobatan keluhan pasien berkurang, kemudian setelah obat habis keluhan pasien muncul kembali dan semakin memberat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat rawat inap: 3 bulan lalu mengalami keluhan serupa dan dirawat 10 hari di rs karena sesak Riwayat diabetes: 7 tahun Riwayat darah tinggi: sejak tahun 1999 Riwayat asma
: disangkal5. Riwayat Penyakit Keluarga
disangkal
6. Riwayat Sosial : pasien mempunyai kebiasaan merokok saat usia muda 20 tahun. Sampai sekarang masih gemar makan makanan bersantan dan jeroan. Jarang berolahraga.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS= 15), status gizi kesan cukup.
2. Tanda Vital
Tensi
: 150/90 mmHg Nadi
: 68 x / menit , iregulerPernafasan : 30 x /menit
Suhu
: 36,4 oC
3. Kulit
Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-) , spider nevi (-).4. Kepala
Bentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-), atrofi m. temporalis (-), makula (-), papula (-), nodula (-), kelainan mimic wajah / bells palsy (-).
5. Mata konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
6. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
7. Mulut
Bibir pucat (-), bibir sianosis (-), gusi berdarah (-).
8. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-). 9. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-).10. LeherJVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
11. Thoraks
Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi : batas kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
batas kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra batas kiri bawah: SIC V 1 cm medial Linea Medio
Clavicularis Sinistra
batas kanan bawah: SIC V Linea Para Sternalis Dextrapinggang jantung: SIC IV Linea Para Sternalis Sinistra
(batas jantung terkesan membesar)
Auskultasi: Bunyi jantung Gallop (-), iregular,Pulmo :
Statis (depan dan belakang)
Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
Palpasi
: fremitus raba kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi: suara dasar vesikuler, suara tambahan (ronchi -/-)
Dinamis (depan dan belakang)
Inspeksi: pergerakan dada kanan sama dengan kiri
Palpasi
: fremitus raba kiri sama dengan kanan
Perkusi: sonor/sonor
Auskultasi: suara dasar vesikuler, suara tambahan (ronchi -/-)
12. Abdomen
Inspeksi : dinding perut tampak datarAuskultasi: Bising usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani, pekak beralih (-)13. Ektremitas
Palmar eritema (-/-)
Akral dinginOedem
-
-
-
-
-
-
++
14. Sistem genetalia: dalam batas normal.D. DIFFERENTIAL DIAGNOSA Hipertensi
Hypertensive Heart Disease
Diabetes Mellitus tipe 2E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Thorak. (16 Maret 2015)
Kesimpulan: ratio cor : thorax = 65%
2. Pemeriksaan Elektrokardiografi. (16 Maret 2015)
Kesimpulan: AF 50-120, PVCF. DIAGNOSIS
Hipertensive Heart Disease (HHD) Diabetes Mellitus tipe 2G. PENATALAKSANAAN
1. Non Medika mentosa
a. Bedrestb. KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)c. Diet
2. Medikamentosa
IVFD : Infus Assering 15 tpm Lepoforazon 2x1 Prosogan 1x1 Ondansetron 3x1 Keterolac 2x1 Furosemid 3x1 Diovan 80mg 1x1
Digoxin 1x1
Nitral 0,5 1x1
Lantus 10U
Avidra 3x10U
H. FOLLOW UPNama: Tn. EDiagnosis: HHD
TANGGALPERJALANAN PENYAKITINSTRUKSI DOKTER
18/03/2015
T : 130/90
N : 68 x/i
P : 20 x/i
S : 36,8 C
S :
Sesak Napas (+)
Nyeri kepala (+), nyeri tengkuk (+), berdebar-debar (+), mata kabur (+), nyeri dada (-), sesak (-), batuk kering (-) mimisan (-), demam (-), mual (-), muntah BAB :Biasa
BAK : lancar
O :
CM
Anemis (-), ikterus (-)
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II redup, ireguler . Gallop (-)
Peristaltik (+)kesan N,
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ext : selulitis di paha kanan mulai membaik, kulik keringA :
HHD
HT grade II
DM tipe 2P :
Diet Rendah Lemak
IVFD Assering 15 tpm
O2 Nasal Kanul 2-4 L/menit Pemberian salep untuk selulitis Lepoforazon 2x1
Prosogan 1x1
Ondansetron 3x1
Keterolac 2x1
Furosemid 3x1
Diovan 80mg 1x1
Digoxin 1x1
Nitral 0,5 1x1
Lantus 10U
Avidra 3x10UHasil lab GDS = 199
Rencana periksa:
GDS
19/08/2013
T : 140/100
N : 84 x/i
P : 18 x/i
S : 36,5 C
S :
Sesak Napas (+)
Nyeri kepala (+), nyeri tengkuk (+), berdebar-debar (-), mata kabur (+), nyeri dada (-), sesak (-), batuk kering (-) mimisan (-), demam (-), mual (-), muntah BAB :Biasa
BAK : lancar
O :
CM
Anemis (-), ikterus (-)
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II ireguler . Gallop (-)
Peristaltik (+)kesan N,
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ext : selulitis di paha kanan mulai membaik, kulik kering
A :
HHD
HT grade II DM tipe 2P:
Diet Rendah Lemak
IVFD Assering 15 tpm
O2 Nasal Kanul 2-4 L/menit Pemberian salep untuk selulitis Lepoforazon 2x1
Prosogan 1x1
Ondansetron 3x1
Keterolac 2x1
Furosemid 3x1
Diovan 80mg 1x1
Digoxin 1x1
Nitral 0,5 1x1
Lantus 10U
Avidra 3x10U
Hasil lab GDS = 385
Rencana periksa:
GDP/GD2PP
20/03/2015T : 130/90
N : 57 x/i
P : 22 x/i
S : 36,5 C
S :
Sesak Napas (-)
Nyeri kepala (-), nyeri tengkuk (-), berdebar-debar (-), mata kabur (+), nyeri dada (-), sesak (-), batuk kering (-) mimisan (-), demam (-), mual (-), muntah BAB :Biasa
BAK : lancar
O :
CM
Anemis (-), ikterus (-)
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II ireguler . Gallop (-)
Peristaltik (+)kesan N,
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ext : selulitis di paha kanan mulai membaik, kulit kering
A :
HHD
HT grade II DM tipe 2P:
Diet Rendah Lemak
IVFD Assering 15 tpm
O2 Nasal Kanul 2-4 L/menit Pemberian salep untuk selulitis Lepoforazon 2x1
Prosogan 1x1
Ondansetron 3x1
Keterolac 2x1
Furosemid 3x1
Diovan 80mg 1x1
Digoxin 1x1
Nitral 0,5 1x1
Lantus 10U
Avidra 3x10U
Hasil lab GDP/GD2PP = 210/233Rencana periksa:
GDP/GD2PP
21/03/2015T : 140/100
N : 56 x/I
P : 18 x/i
S : 36,7 C
S :
Sesak Napas (-)
Nyeri kepala (-), nyeri tengkuk (-), berdebar-debar (-), mata kabur (+), nyeri dada (-), sesak (-), batuk kering (-) mimisan (-), demam (-), mual (-), muntah BAB :Biasa
BAK : lancar
O :
CM
Anemis (-), ikterus (-)
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II ireguler . Gallop (-)
Peristaltik (+)kesan N,
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ext : selulitis di paha kanan mulai membaik, kulik kering
A :
HHD
HT grade II DM tipe 2P:
Diet Rendah Lemak
IVFD Assering 15 tpm
O2 Nasal Kanul 2-4 L/menit Pemberian salep untuk selulitis Lepoforazon 2x1
Prosogan 1x1
Ondansetron 3x1
Keterolac 2x1
Furosemid 3x1
Diovan 80mg 1x1
Digoxin 1x1
Nitral 0,5 1x1
Lantus 10U
Avidra 3x10U
Hasil lab GDP/GD2PP = 33/101Rencana periksa:
GDP/GD2PP
17 Maret 2015DARAH LENGKAPHASILNILAI NORMAL
Hemoglobin12,7 g/dlL.13,5-18 P.12-16
Hitung lekosit13.800 sel/cmm5000-10.000
Hitung jenis2/-/-/80/16/22-5/0-1/1-3/50-70/20-40/2-5
Hitung Trombosit236.000 sel.cmm150.000-450.000
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu105 mg/dl
top related