PPT TOKSISITAS

Post on 21-Apr-2023

0 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

TOKSISITAS LOGAM BERAT

DI TEMPAT KERJA

Kelompok V

• NURWANTI (14120120112)

• DEWI YULIANTI M. (14120120122)

• ANDRIANI AUDAH SALATIN (14120120139)

• FANI RIZKY OKTAVIA PELU (14120120152)

pendahuluan

• Toksisitas merupakan istilah dalam toksikologi yang didefinisikan sebagai kemampuan bahan kimia untuk menyebabkan kerusakan/injuri. Istilah toksisitas merupakan istilah kualitatif, terjadi atau tidak terjadinya kerusakan tergantung pada jumlah unsur kimia yang terabsopsi (Anonim, 2008).

• Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.

pengertian• Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan

dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer barometer, baterai, saklar elektrikdan peralatan elektronik

Menurut Palar (2004) melihat bentuk dan kemampuannya setiap logam haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:• Memiliki kemampuan yang baik sebagai

penghantar daya listrik (konduktor)• Memiliki kemampuan sebagai penghantar panas yang baik.

• Memiliki rapatan yang tinggi.• Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya.

• Untuk logam yang padat, dapat ditempa dan dibentuk.

Faktor Penyebab Racun Logam:

Tingkatan konsumsi dan banyaknya logam di

alam

Bentuk kimia

Kompleks protein-logam

Faktor usia dan berat badan

Klasifikasi Toksisitas• Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu & tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah menjadi cair/padat dengan perubahan suhu dan tekanan

• Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa berujud cair atau padat, tidak kelihatan dan berdifusi keseluruhan ruangan.

• Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena kekuatan alami atau mekanis.

• Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat pemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi, melalui cara tertentu.

• Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi bentuk gas, biasanya setelah penguapan benda padat yang dipijarkan.

• Asap : partikel zat karbon yang berukuran kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon.

• Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas ukuran partikelnya antara 0,1mikron.

MEKANISME TOKSISITAS LOGAM BERAT

• Dalam bidang kesehatan kerja, dikenal istilah keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan akut didefinisikan sebagai suatu bentuk keracunan yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat atau sangat singkat. Peristiwa keracunan akut ini terjadi apabila individu atau biota secara tidak sengaja menghirup atau menelan bahan beracun dalam jumlah yang besar. Adapun keracunan Kronis di definisikan dengan terhirup atau tertelannya bahan beracun dalam dosis rendah tetapi dalam jangka waktu yang panjang.

• Kasus-kasus keracunan yang disebabkan oleh logam berat, sering terjadi pada orang-orang yang bekerja dalam bidang industri, di laboratorium, bidang pertanian dan pembangunan. Peristiwa keracuanan itu biasanya di sebabkan oleh kelalaian penderita ataupun oleh kecelakaan kerja.

• Keracunan akut yang disebabkan oleh logam-logam berat yang berkenaan dengan lingkungan kerja dapat dicontohkan sebagai berikut : Keracuanan dalam bidang industri, biasanya terjadi sebagai akibat dari kecelakaan, misalnya peledakan pipa dan tangki, kebocoran yang tiba-tiba dari uap logam, selain itu kerusakan sistem ventilasi.

TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA

1. Timbal(Pb)Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal

dengan nama timah hitam. Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Timbal merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan pembuat baterai, membuat amunisi, produk logam (logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit (CB) untuk computer) untuk campuran minyak bahan-bakar untuk meningkatkan nilai oktan (Wardhayani, 2006)

Logam timbal (Pb) merupakan logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan. Pada pengamatan yang dilakukan terhadap para pekerja yang bekerja menangani senyawa Pb, tidak ditemukan keracunan kronis yang berat. Gejala keracunan kronis ringan yang ditemukan berupa insomnia dan beberapa macam gangguan tidur lainnya, sedangkan gejala pada kasus keracunan akut ringan berupa penurunan tekanan darah dan berat badan. Keracunan akut yang cukup berat dapat mengakibatkan koma bahkan kematian.

Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan  keracunan akut. Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap sebagai penyakit industri.  seperti  penyusun huruf pada percetakan, pengatur komposisi media cetak, pembuat huruf mesin cetak,  pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas pemasang pipa gas.

Metabolisme Timbal (Pb)

Absorbsi

Distribusi dan

penyimpanan

Ekskresi

dampak logam Pb pada kesehatan

• Sistem Syaraf dan Kecerdasan Efek Pb terhadap sistem syaraf telah

diketahui, terutama dalam studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, dan pusing. • Efek Sistemik

Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat badan. Pb juga dapat meningkatkan tekanan darah. Intinya timbal ini dapat merusak fungsi organ.

• Efek Terhadap Reproduksi Pajanan Pb pada wanita di masa

kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek Pb antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma abnormal. • Pada Tulang

Pada tulang, ion Pb2+ logam ini mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada jaringan tulang. Konsumsi makanan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh dari paparan Pb yang baru (Winarno 1993).                                                                     

PENCEGAHAN• Terkena timbal di tempat kerja bisa di cegah dengan mengurangi jumlah kontak timbal dengan pekerja. Semua karyawan di timbal industry harus menyediakan petunjuk perencanaan kontak dengan timbal untuk mengurangi terkenanya timbal kepada pekerja mereka (WorkSafe BC 2006). Selanjutnya, tanda harus di pasang di tempat kerja yang mengandung material yang berbahaya sebagai peringatan kepada pekerja tentang daerah yang memiliki potensial bahaya. Di tambah lagi, pekerja harus selalu mengenakan peralatan kemanan dan memastikan peralatan tersebut aman dan berada pada kondisi yang bagus.

•  

TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA

2. Kadmium (Cd)Kadmium (Cd) ini pertama kali

ditemukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan calamine (seng karbonat). Nama Kadmium sendiri diambil dari nama latin “calamine” yaitu “cadmia”. Kadmium hampir selalu ditemukan dalam jumlah yang kecil dalam bijih-bijih Seng, seperti sphalerite (ZnS)

Kadmium merupakan suatu logam sangat beracun yang secara umum dijumpai di tempat kerja industri. Karena batas yang diperbolehkan rendah, pajanan berlebih dapat terjadi bahkan dalam situasi di mana jumlah kadmium sangat kecil (renik) ditemukan. Kadmium juga dijumpai dalam beberapa industri cat dan mungkin terdapat bahaya ketika disemprotkan.

Kadmium juga terdapat dalam pembuatan beberapa jenis baterai. Eksposur terhadap kadmium dibahas dalam standar khusus untuk industri umum, pekerjaan galangan kapal, industri konstruksi, dan industri pertanian.

TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA

3. Merkuri(Hg)Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang

berwarna keperakan, berbentuk cairan tak berbau, dan mengkilap. Hg mempunyai bentuk kimiawi yang berbeda-beda dalam menimbulkan keracunan pada mahluk hidup sehingga menimbulkan gejala yang berbeda pula.Merkuri adalah logam berat secara alami yang

terdapat di alam dan semakin besarnya emisi di alam akibat proses industrialisasi karena merkuri (Hg) sangat besar manfaatnya. Sedangkan keracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta seyawa kimia toksik, dan lain (Sartono,2002 : 5).

• Bebagai industri sekarang ini banyak menggunakan merkuri dalam proses produksinya. Terlepas dari itu semua, merkuri tetap berbahaya bagi manusia bahkan dikatan bersifat sangat toksik.

• Contohnya pertambangan emas. Dimana penambang emas pada saat pemeriksaan darah mengandung merkuri yang menimbulkan gejala seperti tremor, sakit kepala, mual, pelupa, diare.

Selain pada bidang pertambangan emas, kasus kontaminasi merkuri (Hg) juga terjadi di bidang kedokteran dalam hal ini adalah kedokteran gigi. Pada kasus ini, mekuri (Hg) digunakan sebagai bahan tambal amalgam gigi dan peneliti ingin melihat hubungan tambal amalgam gigi dengan kadar merkuri (Hg) dalam urin. Dalam pembahasannya, terlihat bahwa pasien dengan kadar merkuri atau air raksa (Hg) dalam urin > 4 µg/L sebanyak 92,5%, yang menunjukkan dari seluruh responden hampir semuanya sudah terancam penyakit yang diakibatkan oleh kadar merkuri dalam tubuh (Soemadi).

PENCEGAHAN

Bila memungkinkan, merkuri hendaknya dikelola dalam sistem bersekat rapat dan higine yang ketat hendaknya ditekankan di tempat kerja. Lebih lanjut, penting pula dicegah :• Terlepasnya merkuri dari container • Penyebaran percikan merkuri di udara• Infiltrasi merkuri pada retakan dan celah-celah lantai atau meja kerja (ini menyebabkan penguapan yang berlangsung lama).

Pencegahan harus dijalankan di tambang-tambang tempat bijih merkuri diambil, yaitu dengan ventilasi, pengeboran basah, dan pemakaian masker yang dapat menahan uap merkuri. Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan termometer, lantai harus rata, licin, tidak boleh retak sehingga kalau terjadi penumpahan merkuri akan segera dapat dibersihkan.

Ventilasi umum di pabrik-pabrik yang menggunakan merkuri tidaklah baik, karena ventilasi memperhebat terjadinya penguapan merkuri. Pemeriksaan kesehatan berkala, permasuk pemeriksaan gigi dan mulut sangat membantu dalam menentukan keracunan sedini mungkin (Lubis,2002).

TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA

4. Arsenik (As)Arsen (As) atau sering disebut

arsenik dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat. Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas atau ciri-ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama adalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, disertai rasa nyeri lambung dan muntah-muntah.

PENCEGAHAN TERJADINYA  PAPARAN ARSEN

Usaha pencegahan terjadinya paparan arsen secara umum  adalah pemakaian alat proteksi diri bagi semua individu yang mempunyai potensi terpapar oleh arsen. Alat proteksi diri tersebut misalnya :• Masker yang memadai• Sarung tangan yang memadai• Tutup kepala• Kacamata khusus

Usaha pencegahan lain adalah melakukan surveilance medis, yaitu pemeriksaan kesehatan dan laboratorium yang dilakukan secara rutin setiap tahun.

Usaha pencegahan agar lingkungan kerja terbebas dari kadar arsen yang berlebihan adalah perlu dilakukan pemeriksaan kualitas udara (indoor), terutama kadar arsen dalam patikel debu. Pemeriksaan kualitas udara tersebut setidaknya dilakukan setiap tiga bulan. Ventilasi tempat kerja harus baik, agar sirkulasi udara dapat lancar.

PENCEGAHAN TERJADINYA  PAPARAN

ARSEN5. Chromium (Cr)nama kromium berasal dari kata Yunani “kroma” yang

berarti “warna”, dinamakan demikian karena banyaknya senyawa berwarna berbeda yang diperlihatkan oleh kromium Satu atau dua tahun kemudian seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris menemukan kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO2)2, yang merupakan sumber utama kromit hingga sekarang.Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium

terdapat pada industri gelas, metal, fotografi, dan elektroplating. Dalam bidang industri, khromium diperlukan dalam dua bentuk, yaitu khromium murni dan aliasi besi-besi khromium yang disebut ferokromium sedangkan logam khromium murni tidak pernah ditemukan di alam.

 JENIS-JENIS KERACUNAN PADA Cr

]Keracunan Akut

Keracunan

Kronis

Pencegahan pencemaran Cr untuk industry bisa dilakukan dengan

beberapa langkah, yaitu:• Subsitusi bahan baku kromium dengan mengganti dengan bahan lain yang kurang atau tidak toksik, mengurangi limbah cat dan mendaur ulang limbah cat mebjadi bahan bangunan, misalnya lantai keramik atau aspal.

• Pengembangan proses industry dengan mengurangi penggunaan bahan baku kromium serta mengurangi limbah kromium

• Perubahan jenis produksi atau melakukan redesign dengan mengurangi bahan baku pigmen kromium yang diganti dengan organic

Kesimpulan• Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan dalam

tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer barometer, baterai, saklar elektrikdan peralatan elektronik

• Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.

top related