-
TOKSIKOLOGI CHAMPORKELOMPOK 1ANGGOTA KELOMPOK :PUTRI NUR
RAHMAWATI12-09MAHMUDATUS SHOLIHAH12-19LAILATUL MAGHFIROH
12-33FAUZAN ARROZI12-35HERLITA PUTRI12-37SHAHNAZ APSARI M
12-51AULIA ADITYA ARIFIANTI12-71NIDIA RIZQI IMANDASARI12-73ANANDINI
AULIA S 12-93FIRDAUSIA IRAWANDA R12-101
-
PENDAHULUAN Camphor atau kamfer berasal dari kata camphre
Perancis, dari Medieval Latin camfora, dari bahasa Arab kafur, dari
bahasa Sansekerta , karpoor Barus. Camphor merupakan suatu produk
alami yang berasal dari pohon camphor laurel (Cinnamomum camphora
L.) yang didapat dengan cara pemurnian dan distilasi dengan
sublimasi.
-
camphor kebanyakan dimanfaatkan sebagai antiseptik dan
rubefasien ( pengiritasi kulit ), juga merupakan zat penguat aroma,
yang biasanya digunakan pada minyak angin, minyak gosok, atau pada
produk minyak angin dalam bentuk salep pengangat yang mana salah
satu bahannya terdiri camphor.camphor sering digunakan atau
dicampur dengan menthol, sebagai bahan aktif minyak gosok, yang
mudah diserap kulit dan baunya sedap.
-
SIFAT FISIKA KIMIASTRUKTUR KIMIA : C10H16OMolecular Weight =
152.2
-
SIFAT FISIKAColour: white crystalsBoiling point: 204 C Melting
point: 176 to 180 C
-
Toksikokinetik CamphorAbsorbsi CamphorDistribusi
CamphorMetabolisme CamphorEliminasi Camphor
-
Absorbsi Camphor
Camphor dapat diabsorbsi melalui berbagai rute administrasi
seperti inhalasi, melalui saluran pencernaan, atau pemakaian pada
permukaan kulit. Absorpsi Camphor melalui Saluran PencernaanPada
pemakaian secara oral ( ditelan lewat mulut ), kamfer akan
terabsorpsi ( diserap ) dengan baik dan dapat terdeteksi dalam
darah 20 menit setelah ditelan. Kadar plasma tertinggi dapat
dicapai 3 jam setelah proses pencernaan ketika 200 mg camphor
diberikan secara tunggal dan 1 jam setelah dicerna ketika diberikan
bersama pelarutnya (ex : Tween 60).
-
Absorpsi Camphor melalui InhalasiCamphor yang diadministrasikan
melalui saluran pernafasan, partikel camphor yang berukuran 5 m
atau lebih besar, akan diendapkan pada daerah
nasofaring.Partikel-partikel 2-5 m diendapkan didaerah-daerah
Tracheo Bronchiolar dari paru-paruPartikel-partikel 1 m clan
dibawanya menembus kebagian-bagian alveolus dari paru-paru. Mereka
bisa diserap secara sistematis kedalam darah atau bisa dibersihkan
oleh kerja mengkais-mengkais dari macrofage alveolus.
-
Absorpsi Camphor melalui KulitCamphor akan diserap melalui kulit
dengan menembus sel-sel epidermis, sel-sel kelenjar keringat, atau
kelenjar-kelenjar scea atau masuk melalui follikel-follikel rambut.
Absorpsi Camphor pada kulit terdapat 2 fase, yaitu :- fase pertama
(DIFFUSI partikel Camphor melalui epidermis, dan dalam daerah ini
terdapat rintangan yang membatasi kecepatan penyerapan
toksikan-toksikan melalui kulit) dan- fase dua (DlFFUSI partikel
Camphor melalui dermis menuju jauh dibawah stratum corneum
-
DISTRIBUSI CHAMPORSetelah konsumsi oral kadar puncak champor
dalam darah dapat dicapai dalam waktu 5-90 menit Kamper
didistribusikan di seluruh tubuh, dan dapat menembus plasenta
sehingga tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui Volume
distribusi adalah 2-4 L/kg
-
METABOLISME CHAMPORChampor dimetabolisme di dalam
hatiDihidrolisis menjadi metabolit hydrochampor untuk dikeluarkan
dari tubuh dalam bentuk urin dibantu oleh CYP450Metabolit-Kamper
relatif larut dalam lemak dan dapat terakumulasi dalam jaringan
lemak.
-
EKSKRESI CHAMPORChampor terkonjugasi menjadi asam glukuronat
yang kemudian tereleminasi terutama dalam bentuk urinBeberapa
diekskresi melalui kulit dalam bentuk keringatBeberapa diekskresi
melalui paru-paru pada proses ekshalasi
-
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETOKSIKAN- Cara pemberian-
Keadaan tubuh1. Umur2. Kesehatan3. Kebiasaan4. Hipersensitif
(alergi idiosinkrasi)
-
- Racunnya sendiriDosisKonsentrasiBentuk dan kombinasi
fisikAdikasi dan sinergismeSusunan kimiaAntagonisme
-
Gejala ketoksikan
- Pada BayiGejala pada kulit: seperti pembengkakkan pada lipatan
paha.membuatsel-sel pada hati mengalami kematian, bahkan
dikhawatirkan bisa menyebabkan kematian kalau sampai termakan
-
Secara umum Dosis KecilBila tertelan mengakibatkan rasa terbakar
pada mulut dan tenggorokan, tercium bau kamfer pada waktu bernapas,
rasa haus, dan muka terasa tebal.Bila terhirup, terkena kulit
ataupun terkena mata maka akan terjadi iritasi
-
Dosis besarMengakibatkan spasme ( kontraksi ), kejang, mual,
muntah, keringat dingin, rasa sakit pada ulu hati (lambung), denyut
nadi cepat, malas, dan perilaku irasional. Bisa terjadi keracunan
hati dan jika menembus plasenta bisa berakibat kematian janin.
-
REFERENCEZuccarini, P. 2009. Champor: Risk and Benefits of a
Widely Used Natural Product. JASEM ISSN 1119-8362, 69-72.