BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap harinya bisa terpapar oleh toksikan, karena sumber toksikan dapat kita temui dari mana saja, bisa dari lingkungan rumah, lingkungan kerja, bahkan dari makanan yang kita konsumsi. Paparan toksik dari mikrooganisme dapat melalui makanan ke saluran pencernaan dan langsung melalui kulit. Di negara berkembang hampir 15 juta orang meninggal setiap tahunnya diakibatkan oleh penyakit infeksi. Beberapa penyakit infeksi yang masuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Indonesia diantaranya adalah diare, infeksi saluran pernapasan akut dan pneumonia (Anonim, 2007 ; Anonim, 2008). Penyebab penyakit infeksi tersebut diantaranya adalah bakteri E. coli, P. aeruginosa atau B. subtilis. Infeksi merupakan proses saat organisme patogen (misalnya bakteri, virus, jamur) yang mampu menyebabkan penyakit masuk ke dalam tubuh atau jaringan dan menyebabkan trauma atau kerusakan (Pierce, A. dkk, 2006). Keracunan pangan oleh bakteri dapat berupa intoksifikasi atau infeksi. Intoksifikasi disebabkan oleh adanya toksin bakteri yang terbentuk didalam makanan pada saat bakteri bermultiplikasi, sedangkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia setiap harinya bisa terpapar oleh toksikan, karena sumber
toksikan dapat kita temui dari mana saja, bisa dari lingkungan rumah,
lingkungan kerja, bahkan dari makanan yang kita konsumsi.
Paparan toksik dari mikrooganisme dapat melalui makanan ke saluran
pencernaan dan langsung melalui kulit. Di negara berkembang hampir 15 juta
orang meninggal setiap tahunnya diakibatkan oleh penyakit infeksi. Beberapa
penyakit infeksi yang masuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak yang diderita
masyarakat Indonesia diantaranya adalah diare, infeksi saluran pernapasan akut
dan pneumonia (Anonim, 2007 ; Anonim, 2008). Penyebab penyakit infeksi
tersebut diantaranya adalah bakteri E. coli, P. aeruginosa atau B. subtilis. Infeksi
merupakan proses saat organisme patogen (misalnya bakteri, virus, jamur) yang
mampu menyebabkan penyakit masuk ke dalam tubuh atau jaringan dan
menyebabkan trauma atau kerusakan (Pierce, A. dkk, 2006).
Keracunan pangan oleh bakteri dapat berupa intoksifikasi atau infeksi.
Intoksifikasi disebabkan oleh adanya toksin bakteri yang terbentuk didalam
makanan pada saat bakteri bermultiplikasi, sedangkan keracunan pangan berupa
infeksi, disebabkan oleh masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui makanan yang
terkontaminasi dan tubuh memberikan reaksi terhadap bakteri tersebut. Ada dua
jenis intoksifikasi makanan yang disebabkan oleh bakteri yaitu botulism, karena
adanya toksin dalam makanan yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum dan
intoksifikasi lain yaitu stafilokokkal, yang disebabkan oleh enterotoksin dari
Staphylococcus aureus. Sedangkan keracunan pangan oleh bakteri yang
merupakan infeksi, dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama berasal dari
makanan yang berfungsi sebagai pembawa bakteri,
misalnya disentri demam tifoid, kolera, brusellosis dan lain-lain.
Pada dasarnya seluruh mikroorganisme yang ada dialam, hanya sebagian
kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organisme lain. Kemampuan
patogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenitas.
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme
hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan disemua tempat yang memungkinkan
terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada didalam
tanah, dilingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena
beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami kedalam tubuh
manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal
sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam
kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat
komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor-faktor
biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat-zat
penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan
karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora
yang bisa hidup dibagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting
dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota
flora tetapi disaluran pencernaan menyintetis vitamin K dan penyerapan berbagai
zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah
kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan
bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada
reseptor atau tempat pengikat pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan,
penghambat oleh produk metabolik atau racun, penghambat oleh zat antibiotik
atau bakteriocin. Supresi flora normal menimbulkan tempat kosong yang
cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain
pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain
itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting
untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi
tertentu. Baerbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena
hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari
lingkungan dihilangakan dan masuk kedalam aliran darah atau jaringan,
organisme ini mungkin menjadi patogen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bakteri apa saja yang dapat menyebabkan keracunan?
2. Bagaimana gejala yang terjadi dari keracunan yang disebabkan
mikroorgnisme?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya keracunan yang disebabkan oleh
mikroorganisme?
4. Bagaimana penanganan untuk keracunan yang diakibatkan oleh
mikroorgnsme?
1.3 Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah tersebut, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui mikroorgnsme apa saja yang menyebabkan keracunan.
2. Mengetahu gejala yang terjdi dari keracunan mikroorgnsme.
3. Mengetahui mekanisme terjadinya keaacunan yang disebabkan oleh
mikroorgnsme.
4. Mengetahui penanganan untuk keracunan yang diakibatkan oleh
mikroorgnsme.
1.4 Manfaat Makalah
1. Agar mahasiswa mengetahui mikroorgnsme apa saja yang dapat menyebabkan keracunan.
2. Agar mahasiswa mengetahui penangan untuk keracunan yang diakibatkan oleh mikroorgnsme.
3. Agar mahasiswa dapat terhindar dari racun yang diakibatkan oleh mikroorgnsme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler).
Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang
dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak
membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak
yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang
dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang
dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan
mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel
makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian
dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.
Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses
kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan
bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme terbagi atas :
a. Bakteri
Bakteri dari kata latin bacterium atau bacteria adalah kelompok oragnisme
yang tidak memiliki membrane inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam
domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan dibumi. Beberapa kelompok
bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan