Transcript
Gangguan Korteks Adrenal
Kelompok tutorial 12 :1.Grace Sara 14180110932.Chyntia Saputri 14180110453.Dicky Auliansyah 14180110574.Regina Triswara 14180111775.Bella Pratiwi 14180110416.Devi Aprilani 14180110547.Rena Roy 14180111788.Okta della 14180111599.Fistana Bella 141801108710.Rizki Nurahman 141801118911.M.Panji Bintang 141801112112.Nadiya Dewi 1418011142
SKENARIONn.Cucu, seorang gadis berusia 20 tahun datang dengan keluhan mudah lelah dan merasa berat badan naik berlebihan. Nn.Cucu mengakui bahwa rutin meminum jamu oplosan yang dibelinya dari toko dengan tujuan agar merasa segar dan mengurangi pegal- pegal. Kebiasaan tersebut dilakukan sejak 2 tahun yang lalu. Namun sejak 2 bulan terakhir ini Cucu mengeluhkan badan terasa cepat lelah dan badannya terasa lebih gemuk dan setelah ditimbang ternyata beratnya naik 4kg. Selain itu, ia merasa terutama bahu dan pipina bertambah gemuk. Di samping itu pada kulitnya muncul garis- garis merah pada bagian perut. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, ditemukan TD 140/90 mmHg. Ditemukan moon face, buffalo hump, dan striae. Dokter mengatakan bahwa hal tersebut bisa dikarenakan hormon kortisol yang terganggu. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosis dan melakukan tatalaksana lebih lanjut.
STEP 1 Moon Face : Timbunan lemak di muka Buffalo hump : Timbunan lemak di
tubuh belakang Striae : Stretch mark atau guratan
pada kulit
STEP 2 Etiologi Cushing Syndrome Patofisiologi keluhan Nn.Cucu Diagnosis Pemerikasaan penunjang Cushing
Syndrome Penatalaksanaan Cushing Syndrome
STEP 3 dan 4
1. Etiologi Cushing Syndrom Sindrom cushing disebabkan oleh
sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan.
Efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortiokoid dalam darah yang menetap
2. Patofisiologi keluhan ( cushing syndrome)
Moon face : penumpukan lemak di daerah wajah
Buffalo hump : penumpukan lemak diatas tulang belikat
Obesitas sentral berupa penonjolan abdomen
Ketiga hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme dan deposit jaringan lemak ke jaringan tertentu.
Osteoporosis Pemecahan protein dan atrofi otot Striae Virilisasi dan hirsustisme serta
menstruasi tidak teratur Hipertensi dan perubahan emosi
3. Diagnosis Penentuan diagnosis :a) Anamnesis yang detail (cushing
eksogen atau endogen)b) Pemeriksaan fisik yang telitic) Pemeriksaan penunjang yang tepat
untuk etiologi yang jelas
Pemeriksaan fisik Perubahan selera makan Penurunan konsentrasi berpikir Iritabilitas Gangguan menstruasi Buffallo hump Obesitas sentral Moon face Kenaikan Berat badan Striae Edema tungkai Kelemahan otot proksimal
4. Pemeriksaan penunjang pada Cushing Syndrome
1. Uji Supresi deksametason2. Uji sampel darah guna meliha adanya
variasi diurnal yang normal pada kortisol plasma
3. Pengumpulan urin 24 jam, guna melihat kadar 17-hidroksikortikosteroid.
4. Stimulasi CRF5. Pemeriksaan radioimunoassay6. Pemeriksaan CT scan, USG, atau MRI.
5.Penatalaksanaan Cushing Sydrome
Operasi- sesuai lesi yg ditemukan-didahului pemberian anti steroidogenesis-adrenalektomi bilateral: subtitusi glukokortikoid terus-menerus pasca operasi RadioterapiMedikamentosa-metirapon, aminogluetimid-mifepristone, ketokonazol, mitotan.
STEP 51. Proses pembentukan hormon kortisol?2. Mengapa beberapa jam oplosan dapat
menyebabkan Cushing Syndrome?3. Farmakoterapi pada Cushing Syndrome4. Algoritma pemeriksaan Cushing Syndrome5. Gangguan lain pada korteks adrenal selain
Cushing Syndrome6. Komplikasi dan faktor resiko Cushing
Syndrome
STEP 6
BELAJAR DIRUMAH
STEP 7
1.Sintensis Hormon Kortisol
LDL (dihasilkan dihati) – berdifusi dari plama ke interstitial – menempel ke reseptor di kelenjar adrenal – LDL di endositosis – bergabung dengan lisozim dan enzim – dihasilkan kolesterol – pregnenolon – hormon steroid seperti kortisol
2.Mengapa jamu oplsan tertentu dapat menyebabkan cushing syndrome?
Karena ada jamu oplosan tertentu yang dibuat oleh oknum- oknum yang tidak memiliki pengetahuan lebih dibidang obat-obatan akan mencampurkan steroid dalam dosis besar yang jika dikonsumsi secara terus-menerus mengakibatkan Cushing Syndrom.
3. Farmakoterapi Cushing Syndrome
Steroid inhibitor(metyrapone,aminogluthetimid,ketokonazole
) Adrenolitik agent mitotan (orto-
paradichlorodiphenyl dichloroethane) Neuromodulator agent
(Cyproheptadine,Bromocriptine,Valproic acid,Octreotide)
Antagonis reseptor glukokortikoidRU-486 (mifepristone) dan Spironolactone
4.Algoritma Pemeriksaan Cushing Syndrome
5. Gangguan pada korteks adrenal selain cushing sindrom?
Kelainan akibat insufisiensi adrenalPenyakit addison adalah gangguan fungsi
kortex adrenal yang menyebabkan penurunan produksi hormon kortisol dan aldosteron.
Gangguan klinis: dehidrasi, kejang –kejang, mual dan muntah, penurunan berat badan, tekanan darag rendah.
Kelainan akibat hipersekresi hormon adrenal
Aldosteronisme karna hipersekresi adrenal, yang efek metaboliknya berkaitan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit.
6. Komplikasi dan faktor resiko cushing syndrome?
Komplikasi :- Krisis Addison : merupakan hipofungsi
ginjal dengan gejala kehilangan tenaga dan perubahan warna kulit menjadi tengguli.
- Efek yang merugikan pada aktivitas korteks adrenal. Fugsi dari korteks mengalami disfungsi dimana fungsi ginjal tidak maksimal.
- Patah tulang akibat osteoporosis.
Faktor resiko- Penggunaan obat kortikosteroid dosis
tinggi dan jangka panjang pada beberapa penyakit, seperti alergi (karena efek anti-inflamasi).
- Konsumsi jamu-jamu oplosan tertentu- Penggunaan obat tetes mata secara
sembarangan tidak dengan resep dokter.
TERIMAKASIH
top related