Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...radiokampuskiniberkonvergensi.pdf · buat lagu tersebut untuk mengikuti tren saat itu. Maraknya

Post on 14-Mar-2019

218 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

OSelasa

Pikiran RakyatOSenin o MinggueRabuOKamis o Jumat OSabtu

2 317 18 19

4 5620 21

7 8 9 10 1122 ~ 24 25 26

12 1327 28

14 1529 30 31

OJan OPeb ONov ODesOMarOApr eMeiOJunOJLlI 0Ags OSep OOId

Radio Kampus Kini Berkonvergensi"Diradio aku dengar lagu kesayang-

anmu ..Kutelepon di rumah mu sedangapa sayangku ..Kuharap engkaumendengar .. Dan kukatakan rindu .."

**

L IRIK lagu yang populer tahun'7o-an itu pasti sangat akrab ditelinga masyarakat. Sang

penyanyi sekaligus pencipta lagu,Gombloh, mungkin menyadari peranradio sebagai media sangat signifikandi masyarakat. Hingga dia pun mem-buat lagu tersebut untuk mengikutitren saat itu.

Maraknya media audio itu punmenghinggapi dunia kampus di KotaBandung pada akhir kejayaan OrdeBarn. Sebut saja di Universitas Pen-didikan Indonesia (UPI), UniversitasPadjadiaran (Unpad), UniversitasParahiyangan (Unpar), Universitas Pa-sundan (Unpas), dan Universitas IslamNegeri (UIN) Sunan Gunung Djati.

Ketua Forum Radio Kampus Ban-dung (FRKB), Fitri Yuhana, yang dite-mui belum lama ini mengungkapkan,saat ini tercatat ada 14 radio kampusyang menjadi anggota FRKB. Dia men-duga, masih banyak kampus yangmempunyai radio komunitasnya tetapitidak terdaftar sebagai anggota FRKB.Apalagi, di kampus yang memangmenyediakan jurusan penyiaran.

"Radio kampus menjadi tempatmenampung aspirasi mahasiswa dikampus itu. Pastinya, juga jadi tempatbelajar bagi yang minat menggelutibidang penyiaran radio," tutur maha-siswi semester IV Jurusan Komputer-isasi Akuntansi Politeknik Piksi Gane-sha Bandung ini.

Radio kampus yang terdaftar dalamcatatan FRKB,menurut Fitri, di an-taranya Radio Star-B (Politeknik Piksi

Ganesha), Eska (UP!), RI<(ITE), 8EH(ITB), Unjani FM, Eltras Radio (Pol-ban), Swara (Unisba), URS Unpar, Man-dala (DIN), Unpas Radio, dan IT Radio(IT Telkom).

Fungsi radio kampus yang tadinyahanya sebagai tempat penyaluran hobidan bakat mahasiswa, kini mulai bera-lih. Hal itu diakui Manajer On Air EskaUPI, DallyNur Arif yang ditemui diKampus UPI, Jln. Setiabudhi Bandung."Kamijuga mengkritisi fenomena yangterjadi di kampus untuk mencerdaskanmahasiswa," kata Dally.

StafHumas URS Unpar, JenniferNiode mengaku radio kampusnya seringdijadikan media partner dan media in-formasi acara-acara yang diadakan ma-

hasiswa di kampus. Menurut dia, radiokampus akan hidup apabila didukungoleh mahasiswa dengan cara seperti itu.

"Radio kampus kan masuknya radiokomunitas (terbatas),jadi harus adakontribusi untuk kornunitasnya,' kataJennifer yang ditemui di Radio URS Un-par, Jln. Ciumbuleuit Bandung.

KonvergensiNarnun, minat mahasiswa untuk

mendengarkan ataupun menjadi kru ra-dio kampus diperkirakan semakinberkurang. Pasalnya, kecanggihanteknologi informasi saat ini dapat meng-hasilkan media yang menyajikan infor-masi berupa suara (audio) dan gambar(visual) sekaligus. Bahkan, banyak me-dia yang berkonvergensi dengan media

HllMI ABDUl HAUM

MAHASISWA Institut Teknologi Bandung (ITB) membacakan permintaan pen-dengar, saat siaran Radio Kampus (RK) ITB, di Jalan Ganeca, Bandung, Selasa(15/5). RK ITB membuktikan bahwa radio mahasisuia dapat terus mengudaramesh dengan alat-alat yang sederhana. *

K 11pin I Hum iI sU n p iI d 201 2

online (daring) atau internet.Selain itu, mahalnya biaya opera-

sional dikeluhkan sebagai salah satukendala utama oleh beberapa pengurusradio kampus. Takjarang, radio ter-paksa berhenti mengudara karenakekurangan dana, seperti radio kampusUnpas.

Menurut salah seorang mantan peng-urus radio kampus Unpas, Firman, ra-dio di kampusnya mulai vakum sejak .2009. "Pemancar radio tersambar petir.Sebenamya sudah diperbaiki, tetapi be-berapa kali tersambar lagi hingga rusakdan tak bisa digunakan lagi," kata man-tan koordinator penyiar itu.

Firman mengaku, beberapa kali rek-torat membantu memperbaiki. Dia punkerap berkonsultasi dengan rekan-rekan FRKB untuk memperbaikikerusakan yang ada. Namun, hasilnyamasih nihil karena mahalnya alat-alatpemancar radio.

Namun, ketersediaan alat pemancarbukan satu-satunya faktor penting.Menurut Direktur Utama RI<ITB,MuktiWinanda, radio kini tak mesti ditunjangdengan perangkat keras yang mahal. Ra-dio kampus dapat berkonvergensi jugadengan media online seperti jejaringsosial, web, dan lainnya.

"Untuk membuat radio sekarangja-ngan pikirkan dananya, karena bisadengan media streaming di internet.Itu relatifmurah," ujar mahasiswaTeknik Elektro ITB angkatan 2009 itu

Mukti beranggapan, radio kampusperlu mengikuti perkembangan zaman.Salah satuupayanya yakni denganberkonvergensi, seperti yang kini di-lakukan oleh radio yang dikelolanya. Diameyakini, minat pendengar semakinmeningkat dengan inovasi tersebut.(Hihni Abdul HaIim/"PR")

top related