Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan eropabag 1
Post on 10-Jul-2015
4445 Views
Preview:
Transcript
NASIONALISME
Berkembang di Eropa dan sejak abad ke-19
menyebar ke berbagai negara di dunia,
termasuk Indonesia. Secara etimologis
nasionalisme berasal dari bahasa Inggris,
yaitu nation yang artinya bangsa.
Pendapat para tokoh tentang Nasionalisme:
Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham
yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada negara dan bangsa.
Bangsa adalah sumber dari semua tenaga,
kebudayaan, kreativitas, dan kesejahteraan
ekonomi.
Otto Bauer, nasionalisme adalah muncul
dikarenakan adanya persamaan sikap dan tingkah
laku dalam memperjuangkan nasib yang sama,
misal akibat adanya persamaan penderitaan dan
kesengsaraan sebagai bangsa yang terjajah.
Joseph Ernest Renan, nasionalisme merupakan
sikap politik dari sekelompok manusia yang
mempunyai kemauan untuk bersatu karena
dorongan faktor kebutuhan psikis manusia
individu yang mau bersosial.
Louis Sneyder, nasionalisme adalah suatu hasil
perpaduan faktor-faktor politis, ekonomi, sosial,
dan intelektual pada suatu taraf didalam sejarah.
Dalam pengertian modern, nasionalisme
berakar dari evolusi Perancis, namun
demikian akar-akar revolusi telah tertanam
sejak zaman Renaisance dan perkembangan
Merkantilisme, yang terwujud dengan adanya
persatuan diantara golongan menengah
(borjuis)
Negara pemula penganut Nasionalisme
Inggris
Kemajuan industri pasca revolusi industri dan
kekuatan angkatan lautnya mendorong inggris
menjadi negara yang paling luas wilayah
jajahannya. Negarawan inggris menumbuhkan
semangat nasionalisme untuk tetap
mempertahankan kejayaan inggris dengan
semboyan “Rules Britania, Rules the Waves”
Jerman
timbulnya Nasionalisme Jerman dapat
dibedakan menjadi 2:
Nasionalisme I, ditandai saat Jerman berhasil
mempersatukan negara-negara kecil (Deutsche
Band) yang dijajah Austria dibahwah pimpinan
Otto Von Bismarck dari Prusia melalui
semboyan: “Durch blunt und eisen” (dengan
darah dan besi).
Nasionalisme II, nasionalisme ini muncul setelah
Perang Dunia I di bawah pimpinan Adolf Hitler.
Berhasil meyakinkan rakyat Jerman bahwa
bangsa Jerman adalah keturunan bangsa arya
(nordik) yang merupakan ras unggul
(Ubermensch/superman). Melalui semangat
Lebensraum, jerman berhasil bangkit dari
kekalahan dalam perang dunia I dan melibatkan
diri pada perang dunia II. Semboyan “Dutch
Uber Alles” (bangsa Jerman diatas segala
bangsa di dunia)
Italia
kenangan akan kejayaan kekaisaran Romawi
merupakan salah satu inspirasi untuk
menyatukan negara-negara kecil dalam suatu
negara kesatuan.
sekalipun sudah terbentuk negara kesatuan
italia namun masih ada yang belum bebas dari
penjajahan seperti Venesia dbawah Austria dan
roma dibawah Perancis maka muncullah cita-
cita ingin membebaskan wilayah tersebut
melalui paham Italia Irredenta (daerah italia yang
belum terbebas)
LIBERALISME
Paham yang mengutamakan kemerdekaan
individu. Liberalisme melahirkan konsep
pentingnya kebebasan hidup dalam berpikir,
bertindak, dan berkarya. Dalam paham
liberalisme, negara harus tetap menjamin
kebebasan individu, dan untuk itu manusia
secara bersama-sama mengatur negara. Dalam
paham ini, kebebasan individu merupakan dasar
dari demokrasi
Perkembangan liberalisme sangatdipengaruhi oleh Revolusi Amerika (1776) yangmelahirkan Declaration of Independence(pernyataan kemerdekaan). Liberalisme diEropa semakin meluas setelah RevolusiPerancis (1789) sebagai reaksi atas perlakuankaum bangsawan dan agamawan pada masapemerintahan monarki absolut. Jauh sebelumperistiwa itu gerakan Renaisance danhumanisme abad ke 15, merkantilisme danRevolusi industri (abad 18) menjadi cikal bakallahirnya paham ini.
Wujud perjuangan kaum liberal dapat
ditandai dengan lahirnya:
Magna Charta (1215) merupakan piagam hakasasi tertua didunia. Berisi tentang bahwaseseorang tidak boleh di penjara, disiksa,diasingkan, tanpa alasan menurut hukum
The Great Charter Liberties (1297), berisikebebasan bertindak bagi warga kota dankebebasan berdagang
Habeas Corpus Act (1297)
Bill of Right (1689), berisi pembuatan undang-undang pajak dan membentuk tentara harusseizin parlemen
SOSIALISME
Sosialisme adalah paham yang bertujuan
membentuk negara kemakmuran dengan usaha
kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan.
Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul
sebagian besar sebagai reaksi terhadap
liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme
abad ke 19 adalah kelas menengah yang memiliki
industri, perdagangan dan pengaruh mereka di
pemerintahan besar akibatnya kaum buruh
terlantar.
Tokoh-tokoh sosialisme
Robert Owen (1771-1858), Berasal dari Inggris,
merupakan tokoh pertama yang mengembangkan
benih benih pemikiran sosialisme. Semasa
hidupnya, Owen selalu memperhatikan nasib
orang kecil/ buruh pabrik.
Karl Heinrich Marx (1818–1883), Karya Karl
Marx yang terkenal adalah “Das Kapital” yang
menyatakan bahwa sejarah manusia adalah
sejarah perjuangankelas dan pemenang dari
peperangan itu adalah kaum proletar (kaum
buruh).
Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa
yang berhak mengembangkan industri dan ilmu
pengetahuan adalah golongan III. Sedangkan
bangsawan dan kaum feodal hanyalah parasit
saja.
Pierre Joseph Proudhon (1809–1865), Karyanya
“Philosophya de La Misere” (Filsafat
Kesengsaraan). Ia gigih memperjuangkan
dibagikannya hak milik antara individu-individu
secara sukarela dan merata dan menentang
segala bentuk paksaan dari penguasa negara
(otoriter)
Kesepakatan yang dihasilkan kaum sosialis
dalam memperjuangkan hak buruh, diantaranya:
Catholic Emancipation Bill (1829)
Reform Bill (1832)
Factory Act (1833)
Poor Law (1834)
DEMOKRASI
Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa
Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat
dan“kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa.
Jadi, demokrasi berarti pemerintahan “dari
rakyat untuk rakyat”. Jadi demokrasi merupakan
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Sejarah perjalanan paham
demokrasi
Demokrasi sudah ada pada jaman Yunani
kuno, yang dikenal dengan demokrasi
langsung, dimana rakyat seluruhnya bisa
langsung atau memutuskan suatu perkara.
Hal ini dimungkinkan karena saat itu di
Yunani masih berbentuk negara-kota (polis)
yang penduduknya sekitar 30 orang per
polis.
Pada Revolusi Amerika tahun 1776 dalam
Declaration of Independence, menyatakan
bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa
persetujuan rakyat. Saat ini demokrasi
digunakan sebagai dasar dalam system
pemerintahan di banyak negara, termasuk
Indonesia
Selanjutnya, kemenangan Negara-negara
Sekutu terhadap Negara-negara Jerman, Italia &
Jepang pada Perang Dunia II (1945), dan
disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet
yang berlandasan paham Komunisme di akhir
Abad XX , maka paham Demokrasi paham yang
mendominasi tata kehidupan umat manusia di
dunia dewasa ini.
Tokoh-tokoh paham
Demokrasi
Montesquieu, melalui Trias Politica.
Jean Jacquieu Rousseau.
Abraham Lincoln, melalui pemikirannya
“A Government From the People, for the People,
and by the People”.
PAN ISLAMISME
Pan Islamisme adalah suatu paham yang
bertujuan untuk mempersatukan seluruh umat
Islam di dunia. Gerakan ini muncul awalnya
di Mesir yang dimotori oleh Syekh Muhammad
Abduh dan Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897).
Syek M. Abduh menghendaki perubahan mental
secara berangsur-angsur, seperti pendidikan.
Perkembangan Pan Islamisme erat kaitannya
dengan keadaan yang terjadi pada awal abad
ke-20 akibat kemunduran dunia Islam. Sementara
itu dunia Barat mengalami kemajuan yang sangat
pesat dan menguasai negara-negara Islam.
Bangsa-bangsa Barat terutama Inggris, Perancis,
dan Amerika selalu mencampuri urusan dalam
negeri negara-negara Islam.
Pengaruh Pan Islamisme ini kemudian meluas
ke seluruh negara Islam di dunia. Terbentuknya
Liga Dunia Islam (Muslim Word League atau
Rabitah al-Alam al-Islam) pada 1962 merupakan
bentuk nyata dari gerakan Pan Islamisme.
Tokoh yang berperan menyebarkan
Pan Islamisme ke Indonesia antara lain Syeikh
Taher Jalaluddin, 3 Kaum muda di Sumatera,
Syeikh Ahmad Soorkati, K.H.A Dahlan, Ahmad
Hasan. Gerakan tersebut membangkitkan
pergerakan nasional Indonesia, terutama
organisasi Al-Jam’iyat Al-Khairiyah (1906),
Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912).
top related