Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
Post on 14-Oct-2015
685 Views
Preview:
Transcript
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
1/45
i
TUGAS
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
TENTANG
(CRASH BOX)
Oleh:
SYUKRON HAMDI F1C 111 075
Program S1 Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2014
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
2/45
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................11.2 Tujuan .............................................................................................................................21.3 Langkahlangkah Pengembangan ................................................................................2BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
2.1 Penelitian Sebelumnya ....................................................................................................42.2 Collapsible Impact Energy Absorber ..............................................................................4
2.2.1 Crash Box ...........................................................................................................42.2.2 Jenis-jenis Crash box ..........................................................................................5
2.3 Tekuk (Buckling) ............................................................................................................62.4 Proses Pengembangan Generik .......................................................................................82.5 Pengembangan Konsep : Proses Awal Hingga Akhir.....................................................92.6 Membuat Target Spesifikasi ......................................................................................... 102.7 Menentukan Spesifkasi Akhir....................................................................................... 112.8 Aktivitas Penyusunan Konsep ...................................................................................... 112.9
Tahapan Penentuan Konsep Produk ............................................................................. 11
2.10 Penyusunan Fungsi Produk .......................................................................................... 122.11 Proses Pengambilan Data Dengan Metode QFD .......................................................... 132.12 Data Material dan Dimensi Spesimen .......................................................................... 17BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ....................................... 19
3.1 Pernyataan Misi ............................................................................................................ 193.2 Alasan Pengembangan .................................................................................................. 203.3
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 29
4.1 Pengelompokan Interpretasi Kebutuhan Pelanggan ..................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
3/45
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSeiring perkembangan teknologi, perkembangan sistem keamanan pada alat
transportasi sangat diperlukan dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan akan kendaraan
untuk menunjang mobilitas masyarakat. Berbicara mengenai alat transportasi maka tidak lepas
dengan kemungkinan kecelakaan lalu lintas yang akan terjadi, tentunya hal ini merupakan
sesuatu yang tidak diharapkan sehingga para produsen alat transportasi selalu berpikir untuk
memberikan solusi terhadap hal tersebut dengan cara menambahkan beberapa sistem
keamanan pada produknya agar dapat meminimalisasi efek yang ditimbulkan akibat
kecelakaan.
Dalam perkembangannya banyak sekali sistem keamanan yang diterapkan oleh para
produsen kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat, salah satunya adalah crash
box, perangkat ini merupakan sistem keamanan pasif (passive safety system) dan merupakan
salah satu bagian dari crashworty system yang digunakan untuk mengurangi tingkat keparahaan
kecelakaan yang dialami penumpang atau bagian kendaraan yang vital seperti mesin akibat
frontal crash.
Crash box yang diletakkan diantara bumper dan rangka pada bagian depan kendaraan
merupakan bagian yang sangat penting sebagai penyerap energi impak dalam hal ini tabrakan
depanfrontal crash. Crash box ini diharapkan mengalami deformasi dengan menyerap energi
impak sebelum mengenai bagian kendaraan yang lain seperti frame dan kabin sehingga
deformasi yang terjadi dapat diminimalisasi.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
4/45
2
Velmurugan and Muralikannan (2009) meneliti karakteristik penyerapan energi pada
crash box dengan melakukan pengujian statik dan dinamik dari beberapa macam bentuk
penampang diantaranya lingkaran (circle), persegi (square), dan persegi panjang (rectangular)
masing-masing crash box memiliki keliling, ketebalan, dan tinggi yang sama, hasil penelitian
tersebut menunjukkan penyerapan energi spesifik pada penampang lingkaran (circle) lebih
tinggi dari penampang persegi (square) dan persegi panjang (rectangular) sedangkan
penampang persegi (square) lebih baik dari persegi panjang (rectangular).
Dari latar belakang inilah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai besar pengaruh
variasi diameter dan panjang crash boxberpenampang lingkaran (circle) agar didapatkan
penyerapan energi dan perilaku deformasi yang baik, hal ini dilakukan untuk mendukung
hasil penelitian sebelumnya.
1.2 TujuanTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variasi diameter dan panjang crash box agar memiliki kemampuan menyerap energi
dan perilaku deformasi yang baik pada pengujian (Dropped weight impact).
Selain itu ada beberapa tujuan antara sebagai berikut :
a. Merancang dan mengembangkan produk terbaru Crash Box untuk memenuhi keinginanpelanggan.
b. Merancang dan mengembangkan produk Crash Box untuk memenangkan persaingan dariproduk sejenis yang ada di pasaran.
1.3 Langkah-langkah Pengembangan1. Menentukan produk yang akan dikembangkan beserta gambar produk yang ada di
pasaran
2. Mendapatkan alasan pengembangan baik dari kemungkinan peluang-peluang yang adamaupun dari kebutuhan pelanggan melalui proses interview.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
5/45
3
3. Mengelompokkan interpretasi kebutuhan pelanggan untuk mempermudah
pengidentifikasian.
4. Konsep Desain produk alternatif
5. Pemilihan Konsep Desain terbaik.
6. Menentukan spesifikasi dari produk yang terpilih7. Membuat pernyataan misi dari konsep produk yang terpilih.8. Menentukan prinsip kerja dari konsep produk yang terpilih
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
6/45
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian SebelumnyaVelmurugan dan Muralikannan (2009) meneliti karakteristik penyerapan energi pada
crash box dengan melakukan pengujian statik dan dinamik dari beberapa macam bentuk
penampang di antaranya lingkaran (circle), persegi (square), dan persegi panjang (rectangular)
masing-masing crash box memiliki keliling, ketebalan, dan tinggi yang sama, hasil penelitian
tersebut menunjukkan penyerapan energi spesifik pada penampang lingkaran (circle) lebih
tinggi dari penampang persegi (square) dan persegi panjang (rectangular) sedangkan
penampang persegi (square) lebih baik dari persegi panjang (rectangular).
Berdasarkan penelitian di atas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
bagaimana pengaruh variasi diameter dan panjang crash boxberpenampang lingkaran (circle)
agar didapatkan ukuran yang baik dalam penyerapan energi dan perilaku deformasinya, hal ini
dilakukan untuk mendukung hasil penelitian sebelumnya
2.2 Collapsible Impact Energy Absorber2.2.1Crash Box
Crash box adalah salah satu jenis penyerap energi impak (Impact energy absorber)
yang diletakkan diujung rangka depan kendaraan yang berfungsi sebagai penyerap energi
impak akibat tabrakan pada bagian depan, pada saat terjadi tabrakan depan (frontal crash)
crash box diharapkan dapat terdeformasi dengan menyerap energi tabrakan sebelum
mengenai bagian yang dilindungi sehingga kerusakan pada rangka kabin utama dapat
diminimalisasi dan penumpang dapat selamat. Energi yang diterima oleh crash box saat
terjadi tabrakan diserap melalui deformasi plastis pada crash box itu sendiri, crash box
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
7/45
5
menyerap energi impak dan mengurangi gaya maksimalnya diamana seluruh energi
tabrakan didistribusikan secara merata dan besar gayanya tidak melebihi nilai yang
diizinkan agar struktur yang lain terlindung dari kerusakan yang parah. Agar crash box dapat
memproteksi struktur dengan baik maka desain crash box harus mengikuti kriteria sebagai
berikut :
Energi impak akibat tabrakan sebanyak mungkin harus dapat didistribusikanmenjadi deformasi irreversible atau energi tabraknya diubah menjadi deformasi
plastis.
Crash box adalah peralatan sekali pakai sehingga harus mudah diproduksi danbiayanya rendah serta mudah pemasangan dan pelepasannya.
Crash box harus cukup panjang agar jalur deformasi untuk penyerapan energitabrakan semakin panjang pula, tetapi tidak mengambil terlalu banyak ruang pada
bagian depan kendaraan.
Gambar 2.1 Crash boxpada struktur rangka kendaraan
Sumber : Liu Yanjie (2008)
2.2.2Jenis-jenis Crash boxCrash box sebagai system keamanan pasif pada kendaraan memiliki beragam jenis
diantaranya adalah tabung berpenampang lingkaran( circular tubes), tabung berpenampang
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
8/45
6
persegi (square tubes), corrugated tubes, multicorner columns,frusta,struts ,honeycomb cells,
sandwich plates dan bentuk-bentuk khusus lain yang sesuai dengan kegunaannya sebagai
penyerap energi impak akibat tabrakan depan. Contoh jenis crash box dapat dilihat pada
gambar 2.2.
Gambar 2.2 Jenis-jenis Crash box
Sumber : Jiayao Ma and Zhong You (2008)
2.3 Tekuk (Buckling)Buckling merupakan suatu jenis dari kegagalan struktur yang terjadi pada struktur
kolom atau struktur berbentuk tiang, hal ini terjadi akibat pembebanan secara aksial pada
struktur tersebut, jika suatu tiang yang tipis diberi tekanan maka tiang tersebut akan
membengkok dan terdefleksi secara lateral sehingga dapat dikatakan struktur tersebut
mengalami buckling. Dengan bertambahnya beban aksial pada struktur kolom maka defleksi
lateral juga akan bertambah dan pada akhirnya kolom akan benar-benar terdeformasi plastis.
Ilustrasi buckling dapat dilihat pada gambar 2.3.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
9/45
7
Gambar 2.3Bucklingpada struktur kolom
Sumber :.Beer, 2006: 635
Crash box merupakan salah satu jenis komponen yang berfungsi untuk menyerap energi
kinetik akibat tabrakan dimana energi tersebut diubah kebentuk lain yaitu deformasi plastis
pada struktur dengan bentuk tekukantekukan yang disebut buckling, sehingga dengan adanya
bucklingpada crash box tersebut energi kinetik akibat tabrakan yang diterima oleh kendaraan
tidak langsung tersalur ke rangka utama yang akan menyebabkan kerusakan parah dan cidera
pada penumpang.
Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai
kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1. Kualitas ProdukSeberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut
biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan ProdukWaktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,
menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
10/45
8
akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari
usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4. Biaya PengembanganBiaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan
bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari
persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk,
perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan
pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiaptiap elemen suatu produk
mempunyai fungsifungsi sendiri. Diantara fungsifungsi satu dengan yang lain terkadang ada
saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.
Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu :
Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.
Pengelompokan fungsi produk.Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahan sekumpulan input menjadi
sekumpulan output. Proses Pengembangan produk adalah langkah-langkah atau kegiatan-
kegiatan di mana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun , merancang, dan
mengkomersialkan suatu produk.
2.4 Proses Pengembangan GenerikProses pengembangan produk yang umum terdiri dari enam tahap, yaitu:
1. PerencanaanKegiatan perencanaan ini sering dirujuk karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Pengembangan KonsepPada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,alternatif
konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih
untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
11/45
9
3. Perancangan Tingkatan SistemFase perancangan tingkata sistem mencakup definisi arsitektur produk dan
uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.
4. Perancangan DetailFase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan
toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Pengujian dan perbaikanFase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam-macam versi produksi awal produk.
6. Produksi awal:Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya.
2.5 Pengembangan Konsep : Proses Awal Hingga AkhirProses pengembangangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelangganSasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan
mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan.
2. Penetapan spesifikasi targetSpesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja.
3. Penyusunan KonsepSasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-konsep
produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4. Pemilihan KonsepPemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis dan
secara berturut-turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling
menjanjikan.
5. Pengujian KonsepSatu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan
telah terpenuhi, mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama
proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan Spesifikasi akhir
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
12/45
10
Spesifikasi target yang telah ditentukan diawal proses ditinjau kembali setelah
proses dipilih dan diuji.
7. Perencanaan proyekPada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadual
pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu
pengembangan dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk
menyelesaikan proyek.
8. Analisis EkonomiTim, sering didukung oleh analisis keuangan, membuat model ekonomis untuk
produk baru.
9. Analisa Produk-Produk pesaingPemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi
produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan
produk dan proses produksi.
10. Pemodelan dan Pembuatan PrototipeSetiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk
model dan prototipe.
Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataaan misi proyek terdapatlima tahapan proses berikut :
1. Mengidentifikasi peluang2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek3. Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek5. Merefleksikan kembali hasil dan proses.2.6 Membuat Target Spesifikasi
Target spesifikasi merupakan tujuan tim pengembangan yang berperan dalam menjelaskan
produk agar sukses di pasaran. Kemudian target spsesifikasi ini akan diperbaiki tergantung
kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih.
Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah:
1. Menyiapkan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan.Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang
memuaskan kebutuhan pelanggan.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
13/45
11
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat daftar metrik:
a. Metrik harus komplitb. Metrik merupakan variabel yang berhubungan (dependent), bukan variabel bebas
(independent)
c. Metrik harus praktisd. Beberapa kebutuhan tidak dengan mudah diterjemahkan menjadi metrik terukur.
2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing.3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
Nilai ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim. Nilai yang dapat diterima secara
marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara komersial.
2.7 Menentukan Spesifkasi AkhirMenentukan spesifikasi akhir sangat sulit karena adanya trade-offs, yaitu hubungan
berlawanan antara dua spesifikasi yang sudah melekat pada konsep produk yang terpilih. Tahap
paling sulit untuk memperbaiki spesifikasi adalah memilih metode agar trade-off dapat
terpecahkan.
2.8 Aktivitas Penyusunan KonsepKonsep produk adalah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi , prinsip kerja, dan
bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan
kebutuhan pelanggan.
2.9 Tahapan Penentuan Konsep Produk1.Memperjelas Masalah
Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum danpemecahan sebuah masalah menjadi submasalah.
2.Pencarian secara EksternalPencarian eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan
submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas masalah.
3.Pencarian secara InternalPencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari tim dan
pribadi untuk menghasilkan konsep solusi.
4.Menggali secara Sistematis
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
14/45
12
Penggalian secara sistematik ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup
kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi yaitu yang
merupakan solusi untuk sub-submasalah.
5.Merefleksikan pada Hasil dan ProsesMeskipun langkah refleksi diletakkan paling akhir, refleksi sebaiknya dilakukan pada
keseluruhan proses.
2.10Penyusunan Fungsi ProdukSecara umum fungsi produk di bagi menjadi dua, yaitu ; fungsi utama (main function) dan
fungsi tambahan (sub-function). Seperti diketahui, bahwa suatu produk bisa terdiri dari satu
bagian (part) atau lebih. Sedangkan sebuah bagian/part dapat terdiri dari satu atau lebih
komponen. Komponen terdiri dari beberapa elemen.
Berdasarkan atas struktur pembentukan suatu produk diatas, maka fungsi suatu produk
dapat dibagi menjadi fungsi utama (main function), fungsi bagian (partfunction), fungsi
komponen (component function) dan fungsi elemen (element function). Tetapi secara umum
fungsi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu fungsi utama (overall function) dan fungsi bagian (sub-
function).
Untuk itu, setiap industri dalam merancang dan mengembangkan produk yang baik, akan
melakukan langkah yang berbeda-beda tergantung dari jenis industri tersebut. Namun secara
umum metode untuk merancang dan mengembangkan produk dapat digambarkan seperti pada
gambar 2.4.
Gambar 2.4 Metodeproduct design and development
Sumber: Eppinger, 2001
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
15/45
13
2.11Proses Pengambilan Data Dengan Metode QFDA. Tahap Perencanaan dan Persiapan
Tahap ini merupakan persiapan dalam melakukan dan mengimplementasikan QFD.
Adapun topik kuncinya meliputi:
1. Menetapkan dukungan dari seluruh organisasi: Dukungan ini haruslah berasal daripihak manajemen, fungsional, serta anggota team QFD yang terdiri dari berbagai
skill.
2. Menentukan keuntungan yang mungkin didapat: beberapa keuntungan yang dapatdiperoleh oleh tim QFD antara lain untuk: 1) mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen, 2) mengembangkan visi anggota tim secara umum dari suatu produk,
mendokumentasikan seluruh keputusan dan asumsi-asumsi selama interpretasi secara
ringkas dalam bentuk home of quality, 3) meminimalkan resiko pengulangan di
tengah proyek, dan 4) mempercepat perancangan produk.
3. Memutuskan siapa konsumennya: Disini didefinisikan secara jelas siapakonsumennya, mengidentifikasi semua konsumen yang potensial, serta
mengidentifikasi konsumen kunci. Untuk mengidentifikasi konsumen kunci ada
beberapa cara: 1). Setiap orang langsung setuju, 2). Metode matrik prioritas, 3).Metode AHP
4. Menetapkan horizon waktu: Horison waktu perlu didefinisikan secara jelas dalamproses QFD untuk membantu menjaga perencanaan yang realistis.
5. Memutuskan cakupan produk: Cakupan ini berguna untuk mendefinisikan apa-apasaja yang ada di dalam dan apa saja yang tidak ada dalam pembahasan QFD. Dengan
adanya cakupan ini akan membantu anggota team untuk mengabaikan data yang tidak
relevan dan memperhatikan semua ide-ide dan data yang relevan.
6. Memutuskan team dan hubungannya dengan organisasi: Team QFD yang idealseharusnya mencakup semua perwakilan dari semua fungsi yang ada dalam
perusahaan yang meliputi sales & marketing, product design, supplier/purchasing,
manufacturing engineering, manufacturing production, order processing danservice.
Hal ini penting untuk kesuksesan dalam perancangan produk karena semua fungsi
terlibat didalamnya.
7. Membuat jadwal pelatihan QFD
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
16/45
14
8. Melengkapi fasilitas dan materialnya: Selama melakukan proses QFD diperlukanbeberapa fasilitas dan material yang akan mendukungnya yang meliputi: Lokasi,
ruangan, bantuan komputer, dan material pendukung yang lain.
B. Tahap Pengumpulan Voice Of CustomerPada tahap ini akan dilakukan survey untuk memperoleh suara pelanggan yang
tentu membutuhkan waktu dan ketrampilan untuk mendengarkan. Proses QFD
membutuhkan data konsumen yang ditulis sebagai atribut-atribut dari suatu produk atau
jasa. Tiap atributmempunyai data numerik yang berkaitan dengan kepentingan relatif
atribut bagi konsumen dan tingkat performansi kepuasan konsumen dari produk yang
dibuat berdasarkan atribut tadi.
Data dari konsumen dapat menunjukkan variasi pola hubungan yang mungkin
tergantung bagaimana performansi kepuasan atribut dikumpulkan. Interpretasi data ini
harus memperhitungkan apakah pelanggan yang di-survey menggunakan satu atau
beberapa produk dan apakah sampel pelanggan terdiri atas seluruh pelanggan dari
berbagai tipe atau segmen. Langkah-langkah pada tahap ini secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengklasifikasi kebutuhan pelangganModel klien menggunakan revealed importance dan stated importance tiap atribut
untuk mengklasifikasikan kebutuhan pelanggan menjadi 4 katagori:
Kebutuhan yang diharapkan (expected needs): High stated importance dan Lowrevealed importance.
Kebutuhan impact rendah (low-impat needs): Low stated importance dan Lowrevealed importance.
Kebutuhan impact tinggi (high-impact needs): High stated importance dan Highrevealed importance.
Kebutuhan yang tersembunyi (hidden needs): Low stated importance dan Highrevealed importance.
2. Mengumpulkan data-data kualitatifUntuk membuat keputusan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari konsumen. Produsen
harus bisa membedakan kebutuhan konsumen sesungguhnya dengan solusi teknisnya.
Untuk megumpulkan data kualitatif bisa dilakukan dengan: 1) Wawancara satu persatu,
2) Contexual Inquiry, dan 3) Wawancarafocus grup.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
17/45
15
3. Analisa data pelangganProses analisa data pelanggan ini akan menghasilkan diagram afinitas, dimana
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Identifikasi frase yang mewakili kebutuhan konsumen dengan menggunakanpernyataan dari pengalaman konkrit. Pada proses pembuatan diagram afinitas
pernyataan konkrit ini dikembangkan menjadi atribut konsumen pada tingkat yang
lebih tinggi.
Pilih tingkatan untuk mewakili keinginan atau kebutuhan konsumen dalam rumahkualitas (house of quality).
Buat diagram Afinitas. Diagram afinitas merupakan alat yang digunakan untukmengidentifikasi informasi yang bersifat kualitatif dan terstruktur secara hierarkis
(bottom up).
Mengurutkan frase-frase menjadi kebutuhan konsumen sesungguhnya (truecustomer need) menggunakan voice of customer table. Selama proses ini
dikembangkan pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang harus dipecahkan dan ide-ide
konsep produk.
4. Kuantifikasi dataSetelah diagram afinitas terbentuk maka langkah selanjutnya adalah
mengkuantifikasi data. Data yang dibutuhkan untuk proses QFD adalah:
Kepentingan relatif dari kebutuhan-kebutuhan tersebut Tingkat performansi kepuasan konsumen untuk masing-masing
kebutuhan/keinginan
C. Diagram AfinitasDalam proses QFD, kebutuhan atau keinginan konsumen diatur dalam diagram
afinitas. Diagram afinitas digunakan untuk mengumpulkan dan mengorganisir fakta-
fakta, opini dan ide-ide. Disamping itu juga memacu kreativitas yang mendorong
ekspresi batas dari fakta dan opini serta kondisi perusahaan, mengelompokkan elemen-
elemen informasi tersebut sesuai dengan kesamaan dan pertaliannya. Konstruksi
diagram afinitas membutuhkan bentuk brainstorming dengan hasil sebuah grafik.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pembuatan diagram afinitas adalah:
1. Memilih tema atau tujuan yang mungkin ditekankan sebagai masalah;
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
18/45
16
2. Mengumpulkan ide-ide (true customer needs) dan memasukkannya ke dalamkartu-kartu dan disosialisasikan kepada seluruh anggota tim;
3. Mengelompokkan kartu-kartu ke suatu kotak berdasarkan kesesuaian ide. Padalangkah ini mungkin saja suatu ide tidak hanya masuk kedalam suatu kotak, tetapi
juga masuk ke kotak-kotak lainnya tergantung tingkat kesesuaian terhadap
pengelompokkan ide;
4. Proses sorting, dimana melakukan sorting pada langkah ketiga sehingga ide-idebenar-benar masuk pada kelompok yang sesuai;
5. Membuat nama bagi pengelompokkan ide yang telah didapat yang mewakilielemen-elemen pada suatu kelompok;
6. Melakukan leveling terhadap setiap kelompok sehingga diperoleh level mulai dariyang tertinggi sampai yang terendah.
D. Tahap Penyusunan Home Of QualityMenurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam menyusun rumah kualitas adalah
sebagai berikut:
1. Tahap I Matrik Kebutuhan Pelanggan, tahap ini meliputi: 1) Memutuskan siapapelanggan, 2) Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan
konsumen, 3) Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut, dan 4) Pembuatandiagram afinitas
2. Tahap II Matrik Perencanaan, tahap ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan.
3. Tahap III Respon Teknis, pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-kebutuhan konsumen yang bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis
guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
4. Tahap IV Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen.Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis (tahap 3)
dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (tahap 1).
5. Tahap V Korelasi Teknis, tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antarakarakterisitik kualitas pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila
suatu respon teknis yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis
lainnya dalam proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
19/45
17
6. Tahap IV Benchmarking dan Penetapan Target, pada tahap ini perusahaan perlumenentukan respon teknis mana yang ingin dikonsentrasikan dan bagaimana jika
dibandingkan oleh produk sejenis
E. Tahap Analisa dan InterpretasiTahap analisa dan interpretasi merupakan tahap teknis dan implementasi quality
function deployment. Disini dilakukan analisis dan interpretasi terhadap rumah kualitas
yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Dan bila dilanjutkan pada pembuatan suatu
produk atau jasa, maka akan dapat dihasilkan produk atau jasa yang mempunyai
karakteristik yang kuat dalam memenuhi keinginan konsumen. Berikut ini merupakan
bentuk dari house of quality secara umum:
Gambar 2.5 Rumah Kualitas
Sumber: Cohen, 1992
2.12Data Material dan Dimensi SpesimenMaterial crash box yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan penelitian
sebelumnya (Velmurugan : 2009). AISI 1340 Steel, annealed at 910C dengan material
properties sebagai berikut :
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
20/45
18
Tabel 2.1 Materialproperties crash box
AISI 1340 Steel, annealed at 910C
Density (kg/m3) 7870
PoissonsRatio 0.29
Modulus Elastisitas (GPa) 205
Yield Strength (MPa) 266.94
Shear Modulus (GPa) 76
Tangent Modulus (GPa) 2.67
Tabel 2.2Material properties impactor
Structural Steel
Density (kg/m3) 7850
PoissonsRatio 0.3
Modulus Elastisitas (GPa) 200
Yield Strength (MPa) 250
Shear Modulus (GPa) 76
Tangent Modulus (GPa) 1.45
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
21/45
19
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
3.1 Pernytaan Misi
Diskripsi produk Untuk mereduksi energi impak yang
terjadi selama tabrakan.
Sasaran bisnis
Produk diluncurkan pada tahun 2014 Memperoleh pangsa pasar sebesar 20%
pada tahun 2016
Pasar Utama Industri Otomotif
Pasar Skunder Bengkel Spart Part Pemilik Kendaraan Mobil
Asumsi-asumsi
Berbentuk silinder bertingkat dengandiameter berbeda.
Posisi Crash Box diletakkan di depan(Belakang Bumper).
Pihak yang terkait
Pengguna Pengecer Tenaga Penjual Pusat servis Bagiam Produksi
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
22/45
20
3.2 Alasan Pengembangan3.2.1 Informasi produk yang ada dipasaran
Tabel 3.1 beberapa Crash Box yang ada saat ini
No Gambar Keterangan
1.
2.
$54.98 Rp 494.820
3.
3.2.2 Informasi produk Crash BoxSpesifikasi Crash Box :
Bahan : Alumunium
Harga : Rp 300.000
Berat
Produksi
: 0,83441 Kg
: Naas Corp
Dimensi : P = 100 mm, Tebal = 10 mm
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
23/45
21
Gambar 3.1 Desain Crash Box
3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan1. Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan Melalui Interview.
Pelanggan yang diinterview dibedakan menjadi dua, yaitu konsumen
primer dan konsumen sekunder. Konsumen primer adalah konsumen yang
memasarkan produk Crash Box (Toko Spart Part, Bengkel) sedangkan
konsumen sekunder adalah pemilik kendaraan.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
24/45
22
Pelanggan :
Pelanggan : Asroni Pewawancara : Nanang Tawaf
Alamat : Malang Tanggal : 05-05-2013
Pekerjaan : Mahasiswa
Penggunaan Digunakan untuk meminimalisir beban
impak saat terjadi tabrakan
Hal-hal yang disukai terhadap
produk yang sekarang
Harganya murah, kualitas baik. Ringan.
Hal-hal yang tidak disukai
terhadap produk yang sekarang
- Mudah rusak
Usulan perbaikan -
2. Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan PelangganTuntunan
(Guideline)
Pernyataan
Pelanggan
Pernyataan
Kebutuhan yang
salah
Pernyataan
Kebutuhan yang
benar
Apa bukan
Bagaimana
Mengapa anda
membuat produk
menggunakan
material
Alumunium.
Produk terbuat dari
material Baja.
Material Baja
susah untuk
terdeformasi.
Spesifik Saya sering
melihat rangka
depan kendaraan
rusak akibattabrakan.
Bagian depan
kendaraan
harusnya terbuat
dari bahan yangkeras, sehingga
tahan terhada
tabrakan.
Harus ada suatu
produk untuk
menahan beban
impak.
Positif tidak
Negatif
Tidak masalah jika
terjadi tabrakan.
Crash Box harus
terbuat dari bahan
yang keras supaya
tahan terhadap
beban impak.
Crash Box harus
bisa terderformasi
sehingga beban
impak bisa
diminimalisir.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
25/45
23
Atribut dari
Produk
Saya kesulitan
mengganti Crash
Box yang rusak.
Harusnya rangka
kendaraan
menyesuaikan
dimensi Crash
Box.
Harusnya Crash
Box mudah
dipasang pada
rangka kendaraan.
Hindari
Harus dan
Mesti
Saya sering
bingung memilih
jenis Crash Box
untuk kendaraan
tertentu.
Crash Box dibuat
untuk semua merk
kendaraan.
Crash Box dibuat
menyesuaikan
merk kendaraan.
3. Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi HirarkiTujuan dari langkah ini adalah untuk mengorganisasikan kebutuhan-
kebutuhan pelanggan menjadi beberapa tingkatan mulai yang utama/primer
hingga yang sekunder. Misalnya penandaan * untuk yang tidak terlalu penting
dan *** untuk kebutuhan sangat penting/primer.
*** Harganya murah
*** Crash Box anti karat
*** Crash Box ringan
*** Mudah dipasang
*** Tidak mudah aus
** Ukuran Crash Boxbervariasi
** Crash Box mudah didapat
** Berwarna
* Dilengkapi dengan penutup
4. Menetapkan Tingkat Kepentingan Setiap KebutuhanPenetapan bobot atau tingkat kepentingan setiap kebutuhan dapat
dinyatakan dengan daftar isian survei sebagai berikut yang mana setiap
kebutuhan dinyatakan dalam bobot skala 1 (tidak diinginkan) hingga 5 ( sangat
penting ). Hasil ini akan melengkapi daftar hirarki pada langkah sebelumnya.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
26/45
24
No. Produk NeedTingkat
kepentingan
1 Crash Box Harganya murah 5
2 Crash Box Anti karat 5
3 Crash Box Ringan 5
4 Crash Box Mudah dipasang 5
5 Crash Box Tidak mudah aus 4
6 Crash Box Ukuran bervariasi 3
7 Crash Box Mudah didapat 2
8 Crash Box Berwarna 2
9 Crash Box Dilengkapi dengan penutup 1
10 Crash Box Meminimlisir impak 5
11 Crash Box Sambungan ke rangka kuat 5
12 Crash Box
Penutup Crash Box bisa
melindungi dari air yang masuk
dari luar.
5
13 Crash Box Tahan lama 5
14 Crash Box mudah dirawat 4
5. Merefleksikan Hasil dan ProsesPada langkah ini, tim menguji hasil identifikasi kebutuhan pelanggan
untuk meyakinkan bahwa hasilnya konsisten dengan pengetahuan dan intuisi
yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup lama dengan pelanggan.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan adalah :
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
27/45
25
a. Sudahkan kita berinteraksi dengan semua tipe pelanggan penting dalamtarget pasar kita?
b. Apakah kita sanggup menangkap lebih jauh kebutuhan yang berhubungandengan produk sekarang untuk menangkap kebutuhan tersembunyi ?
c. Diantara pelanggan manakah yang telah menjadi partisipan yang baiksehingga dapat membantu pengembangan produk selanjutnya ?
d. Masih adakah wilayah penyelidikan yang harus dikejar untuk mencatatkemampuan wawancara yang telah dilakukan ?
3.2.4 Spesifikasi Target Produk1. Menyiapkan daftar metric
Tabel 3.2 daftar metrik Crash BoxMetri
k No.
Need
PoinMetrik
Tingkat
kepentinganUnits
1. 3,10 Total Deformasi Maksimum 5 N/m
2. 2,5,9,12,14 Tahan lama 5 hour
3. 3,6 Tebal maksimum 5 mm
4. 4,9,12 Panjang maksimum penutup 4 mm
5. 3,6 panjang maksimum Cras Box 5 mm
6. 6 variasi Cras Box 2 pcs
7. 3 berat total 4 g
8. 5,10 tegangan geser maksimum 5 Pa
9. 5,10,11,13 Japan Industrial Standart test 5 Binary
10. 5,10 Regangan 5 Pa
11. 1 harga satuan 5 Rp
12. 3 kekakuan 5 kN/m
13. 5,10,13 kekerasan 5 BHN
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
28/45
26
14. 8 kekasaran 5 m
15. 4,14waktu perakitan dan
pembongkaran saat perawatan3 s
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
29/45
12
11
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Penutup
Crash
Box
bisamelindungi
dariairyangmasukdariluar.
Sambungankerangkakuat
Meminimlisirimpak
Dilengkapidenganpenutup
Berwarna
Mudahdidapat
Ukuranbervariasi
Tidakmudahaus
Mudahdipasang
Ringan
Antikarat
Harganyamurah
Total DeformasiMaksimum
1
Tahan lama 2
Tebal maksimum 3
Panjang maksimum
penutup4
panjang maksimum
Cras Box5
variasi Cras Box 6
berat total 7
tegangan geser
maksimum8
Japan Industrial
Standart test9
Regangan 10
harga satuan 11
kekakuan 12
kekerasan 13
kekasaran 14
waktu perakitan dan
pembongkaran saat15
EED
METRIC
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
30/45
13 Tahan lama
14 mudah dirawat
28
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
31/45
2
3.2.5 Penyusunan HOQ (House Of Quali ty)Dalam penyusunanHouse Of Quality tentu didahului oleh pengumpulan
data yang dimisalkan didapat dari kuisioner Dalam penyebaran kuisioner tersebut
dadapat suara dari responden. Dari pengumpulan data hasil responsi tersebut
didapat nilai harapan dari tingkat kepuasan dan nilai kinerja dari tingkat
kepentingan dimana nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan kedalamHouse Of
Quality sehingga didapatkan kepentingan absolute dan relative dari tiap nilai-nilai
tersebut. Adapun dalam setiap usaha peningkatan sebuah produk perlu
diperhatikan adalah dimensi kualitas dari sebuah produk. dimana hal ini pertama
kali di cetuskan oleh penemunya yaitu : Prof David Garin. Adapun dimensi
kualitas memiliki 8 Atribut dimana hal ini perlu diperhatikan dalam usaha
peningkatan kualitas dari sebuah produk. Adapun 8 atribut yang termasuk dalam
dimensi kualitas tersebut adalah :
1. Performance (performa) : Menyangkut karakteristik suatu produk.2. Durability (ketahanan) : Jangka waktu yang dibutuhkan sebuah produk hingga
tiba saatnya diganti.
3. Serviceability : Kemudahan servis sebuah produk atau perbaikan ketikadibutuhkan.
4. Aesthetics (estetik) : Menyangkut tampilan, rasa, bunyi, bau, atau rasa sebuahproduk.
5. Perceived Quality : Mutu/kualitas yang diterima dan dirasa sebuah produkbagi customer.
6. Conformance : Kesesuaian kinerja dan mutu sebuah produk denganstandarisasi.
7. Reliability (keandalan) : Kemungkinan produk untuk tidak berfungsi padaperiode waktu tertentu.
8. Featutes (fitur) : Item-item ekstra yang ditambahkan pada fitur dasar darisebuah produk.
Untuk mengetahui performa Crash Box, dilakukan penyebaran kuesioner
terhadap responden, yakni pengguna kendaraan khususnya mobil yang
menggunakan Crash Box. Kuesioner disebarkan bisa dengan metoda online
kepada para pengguna Crash Box dan disebar di lapangan. Dari 25 kuesioner yang
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
32/45
3
diisi oleh pengguna Crash Box, kuesioner yang memenuhi syarat sebanyak 20
responden. Sedangkan untuk masing kompetitor yaitu Jonnesway dan Jason
diambil masing-masing 10 responden. Data tersebut dilihat dari error sampling
sebesar 20%. Dalam kuesioner tersebut, responden diminta untuk memberikan
penilaian atas kinerja dan harapannya atas atribut-atribut dalam Crash Box.
Penilaian responden terhadap atribut-atribut tersebut dikelompokkan dalam 5
skala, dengan menggunakan skala likert. Untuk Harapan :
1 = Sangat Tidak Penting (STPt)
2 = Tidak Penting (TPt)
3 = Biasa-biasa saja (Bbs)
4 = Penting (Pt)
5 = Sangat Penting (SPt)
Sedangkan untuk Kinerja :
1 = Sangat Tidak Puas (STPs)
2 =Tidak Puas (TPs)
3 = Netral (N)
4 = Puas (Ps)
5 = Sangat Puas (SPs)
1. Nilai HarapanBerikut pengumpulan data yang dalam mempemperoleh nilai harapan daritingkat kepuasan.
Tabel 3.3 Hasil perolehan nilai harapan
No Tingkat Kepuasan SPt Pt Bbs TPt STPt
1 Harganya murah 12 4 2 1 1
2 Anti karat 8 2 3 1 1
3 Ringan 11 3 4 1 1
4 Mudah dipasang 9 5 2 2 2
5 Tidak mudah aus 10 5 2 1 2
6Ukuran bervariasi 12 4 2 1 1
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
33/45
31
7 Mudah didapat 8 2 3 1 1
8 Berwarna 11 3 4 1 1
9 Dilengkapi dengan penutup9 5 2 2 2
10 Meminimlisir impak 10 5 2 1 2
11 Sambungan ke rangka kuat 12 4 2 1 1
12Penutup Crash Boxbisa melindungi
dari air yang masuk dari luar. 8 2 3 1 1
13 Tahan lama
11 3 4 1 1
14 mudah dirawat 9 5 2 2 2
Keterangan :
Sangat Tidak Penting (STPt); Tidak Penting (TPt); Biasa-biasa saja (Bbs);
Penting (Pt); Sangat Penting (SPt)
Dari Tabel Hasil perolehan Nilai harapan di atas, dapat dihitung Nilai
Harapan responden atas atribut-atribut Crash Box. Perhitungan Nilai Harapan
dilakukan dengan cara :
Menghitung Skor Total masing-masing atribut pelayanan.
Skor total didapatkan dari rumusan :
Skor Total = (E1 x 1) + (E2 x 2) + (E3 x 3) + (E4 x 4) + (E5 x 5)
dimana :
E1 : jumlah responden dengan jawaban SangatTidak Penting(STPt)
E2 : jumlah responden dengan jawaban TidakPenting (TPt)
E3 : jumlah responden denganjawaban Biasa-biasa saja(Bbs)
E4 : jumlah responden dengan jawaban Penting(Pt)
E5 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Penting (SPt)
Contoh, perhitungan untuk atribut nomor 1 : bisa dilipat Skor Total = (1 x 1) +
(1 x 2) + (2 x 3) + (4 x 4) + (12 x 5) = 85
Membagi Skor Total tersebut dengan jumlah responden
Nilai Harapan = Skor Total : Jumlah responden
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
34/45
32
Contoh : dari Skor Total atribut 1 pada langkah diatas,
Nilai Harapan = 85 : 20 = 4.25
Nilai Harapan juga dapat disajikan dalam bentuk persentase, yang dihitung
dari persentase Skor Total terhadap Skor Maksimum. Skor Maksimum didapat
dari perhitungan seandainya semua responden (20 orang) memilih jawaban 5
(Sangat Penting/SPt) untuk suatu atribut. Sehingga Skor Maksimur = 20 x 5 =
100
Contoh : dari perhitungan Skor Total atribut 1 di atas,
Nilai Ekspektasi (%) = (Skor Total : Skor Maksimum) x 100 %
= (85 : 100) x 100 % = 85 %
Hasil perhitungan Nilai Harapan untuk semua atribut peningkatan stabilitas
dinamik pada motor skutik, disajikan dalam Tabel 3.4 di bawah.
Tabel 3.4 Nilai harapan responden atas atribut-atribut Crash Box
No Tingkat Kepuasan Total Nilai Nilai Harapan
1 Harganya murah 85 4.25
2 Anti karat 60 3
3 Ringan 82 4.1
4 Mudah dipasang 77 3.85
5 Tidak mudah aus 80 4
6 Ukuran bervariasi 85 4.25
7 Mudah didapat 60 3
8 Berwarna 82 4.1
9 Dilengkapi dengan penutup 77 3.85
10 Meminimlisir impak 80 4
11 Sambungan ke rangka kuat 85 4.25
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
35/45
33
12Penutup Crash Boxbisa melindungi dari
air yang masuk dari luar. 60 3
13 Tahan lama 82 4.1
14 mudah dirawat 77 3.85
2.Nilai KinerjaSedangkan nilai kinerja dapat kita lihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil perolehan nilai kinerja
No Tingkat Kepuasan SPs Ps N TPs STPs
1 Harganya murah 10 5 2 2 1
2 Anti karat 8 2 3 1 1
3 Ringan 11 3 4 1 1
4 Mudah dipasang 9 5 2 2 2
5 Tidak mudah aus 10 5 2 1 2
6 Ukuran bervariasi 10 5 2 2 1
7 Mudah didapat 8 2 3 1 1
8 Berwarna 11 3 4 1 1
9 Dilengkapi dengan penutup 9 5 2 2 2
10 Meminimlisir impak 10 5 2 1 2
11 Sambungan ke rangka kuat 10 5 2 2 1
12Penutup Crash Boxbisa melindungi
dari air yang masuk dari luar. 8 2 3 1 1
13 Tahan lama 11 3 4 1 1
14 mudah dirawat 9 5 2 2 2
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
36/45
34
Keterangan :
Sangat Tidak Puas (STPs); Tidak Puas (TPs); Netral (N); Puas (Ps); Sangat Puas
(SPs)
Dari tabel hasil perolehan nilai kinerja di atas, dapat dihitung Nilai Kinerja
responden atas atribut-atribut Crash Box. Perhitungan Nilai Kinerja dilakukan
dengan cara :
Menghitung Skor Total masing-masing atribut pelayanan.
Skor total didapatkan dari rumusan :
Skor Total = (E1 x 1) + (E2 x 2) + (E3 x 3) + (E4 x 4) + (E5 x 5)
dimana :
E1 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Tidak Puas (STPs)
E2 : jumlah responden dengan jawaban TidakPuas(TPs)
E3 : jumlah responden dengan jawaban Netral(N)
E4 : jumlah responden denganjawaban Puas(Ps)
E5 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Puas(SPs)
Contoh, perhitungan untuk atribut nomor 1 : bisa dilipat Skor Total = (1 x 1) +
(2 x 2) + (2 x 3) + (5 x 4) + (10 x 5) = 81
Membagi Skor Total tersebut dengan jumlah responden
Nilai Kinerja = Skor Total : Jumlah responden
Contoh : dari Skor Total atribut 1 pada langkah diatas,
Nilai Kinerja = 81 : 20 = 4.05
Nilai kinerja juga dapat disajikan dalam bentuk persentase, yang dihitung
dari persentase Skor Total terhadap Skor Maksimum. Skor Maksimum didapat
dari perhitungan seandainya semua responden (20 orang) memilih jawaban 5
(Sangat Puas/SPs) untuk suatu atribut. Sehingga Skor Maksimur = 20 x 5 = 100
Contoh : dari perhitungan Skor Total atribut 1 di atas,
Nilai Ekspektasi (%) = (Skor Total : Skor Maksimum) x 100 %
= (81 : 100) x 100 % = 81 %
Hasil perhitungan Nilai Harapan untuk semua atribut peningkatan stabilitas
dinamik pada motor skutik, disajikan dalam Tabel di bawah.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
37/45
35
Tabel 3.6 Nilai harapan responden atas atribut-atribut Crash Box
No Tingkat Kepuasan Total Nilai Nilai Kinerja
1 Harganya murah 81 4.05
2 Anti karat 60 3
3 Ringan 82 4.1
4 Mudah dipasang 77 3.85
5 Tidak mudah aus 80 4
6
Ukuran bervariasi 81 4.05
7 Mudah didapat 60 3
8 Berwarna 82 4.1
9 Dilengkapi dengan penutup 77 3.85
10 Meminimlisir impak 80 4
11 Sambungan ke rangka kuat 81 4.05
12Penutup Crash Boxbisa melindungi dari
air yang masuk dari luar. 60 3
13 Tahan lama 82 4.1
14 mudah dirawat 77 3.85
Dalam pengisian house of quality nantinya dibutuhkan nilai tingkat
kepentingan dari kompettitor yang ada dimana kompetitor tersebut adalah : Crash
Box dengan produkJonnesway danJasondengan produk Spin. Tabel 4.5 dibawah
ini adalah nilai dari tingkat kepuasan dari Jonnesway dan Tabel 4.6 dibawah ini
adalah nilai dari tingkat kepuasan dariJason.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
38/45
36
Tabel 3.7 Nilai tingkat kepuasan dari jonnesway
No Tingkat Kepuasan Sps Ps N TPs STPs Total J. Res Nilai
1 Harganya murah 4 1 2 1 2 34 20 3.4
2 Anti karat 2 2 3 2 1 32 20 3.2
3 Ringan 5 2 1 1 1 39 20 3.9
4 Mudah dipasang 3 3 2 1 1 36 20 3.6
5 Tidak mudah aus 2 3 2 1 2 32 20 3.2
6 Ukuran bervariasi 4 1 2 1 2 34 20 3.4
7 Mudah didapat 2 2 3 2 1 32 20 3.2
8 Berwarna 5 2 1 1 1 39 20 3.9
9Dilengkapi dengan
penutup 3 3 2 1 136 20 3.6
10Meminimlisir
impak2 3 2 1 2 32 20 3.2
11Sambungan ke
rangka kuat 4 1 2 1 234 20 3.4
12
Penutup Crash Box
bisa melindungi
dari air yang
masuk dari luar.
2 2 3 2 1 32 20 3.2
13 Tahan lama 5 2 1 1 1 39 20 3.9
14 mudah dirawat 3 3 2 1 1 36 20 3.6
Tabel 3.8 Nilai tingkat kepuasan dari jason
No Tingkat Kepuasan Sps Ps N TPs STPs Total J. Res Nilai
1 Harganya murah 3 2 2 1 2 33 20 3.3
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
39/45
37
2 Anti karat 2 2 3 2 1 32 20 3.2
3 Ringan 5 2 1 1 1 39 20 3.9
4 Mudah dipasang3 3 2 1 1
3620
3.6
5 Tidak mudah aus 2 3 2 1 2 32 20 3.2
6 Ukuran bervariasi 3 2 2 1 2 33 20 3.3
7 Mudah didapat 2 2 3 2 1 32 20 3.2
8 Berwarna 5 2 1 1 1 39 20 3.9
9 Dilengkapi dengan
penutup 3 3 2 1 136 20 3.6
10Meminimlisir
impak 2 3 2 1 232 20 3.2
11Sambungan ke
rangka kuat 3 2 2 1 233 20 3.3
12
Penutup Crash Box
bisa melindungi
dari air yang
masuk dari luar.
2 2 3 2 1 32 20 3.2
13 Tahan lama 5 2 1 1 1 39 20 3.9
14 mudah dirawat 3 3 2 1 1 36 20 3.6
3.Respon TeknikalTeknikal respon merupakan jawaban atas kebutuhan pelanggan dimana
hasil dari teknikal respon merupakan penterjemahan kebutuhan konsumen
kedalam bahasa organisasi. Respon teknikal ini didapatkan dari penjabaran
rumus-rumus yang telah diterangkan pada bab sebelumnya. Adapun respon
teknikal dari Crash Box adalah sebagai berikut.
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
40/45
38
Tabel 3.9 Atribut teknikal respon
No. Teknikal Respon
1 Total Deformasi Maksimum
2 Tahan lama
3 Tebal maksimum
4 Panjang maksimum penutup
5 panjang maksimum Cras Box
6 variasi Cras Box
7 berat total
8 tegangan geser maksimum
9 Japan Industrial Standart test
10 Regangan
11 harga satuan
12 kekakuan
13 kekerasan
14 kekasaran
15waktu perakitan dan pembongkaran saat
perawatan
16 Total Deformasi Maksimum
17 Tahan lama
18 Tebal maksimum
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
41/45
39
4.Hubungan Antara Respon Teknikal dan Atribut-Atribut Pelayanan.Dalam menyusun House Of Quality, hal penting yang dilakukan adalah
melihat hubungan antara respon teknikal dan atribut produk atau pelayanan.
Hubungan tersebut disusun dalam bentuk matriks. Matriks ini menilai kuat
tidaknya hubungan antara respon teknikal dan atribut produk atau pelayanan
yang merupakan hubungan yang kuat, sedang ataupun lemah, dapat dilihat pada
tabel di bawah. Masing-masing hubungan dalam house of quality dilambangkan
dalam bentuk simbol. Adapun hubungan antara respon teknikal dengan atribut-
atribut pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah.
Tabel 3.10 Menyajikan hubungan antara setiap respon teknikal dan atribut
pelayanan pada Crash Box.
Hubungan kuat antara respon teknikal dan atribut pelayanan, bobot
keterhubungan = 9
Hubungan sedang kuat antara respon teknikal dan atribut pelayanan,
bobot keterhubungan = 5
Hubungan sedang lemah antara respon teknikal dan atribut pelayanan,
bobot keterhubungan = 3
Hubungan lemah antara respon teknikal dan atribut pelayanan, bobot
keterhubungan = 1
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
42/45
Tabel3.11Hubunganantararesponteknikaldenganatribut-atribut
p
elayanan
10
9 8 7 6 5 4 3 2 1
SedangKuat
Kuat
Sambunganke
rangkakuat
Meminimlisir
impak
Dilengkapidenganpenutup
Berwarna
Mudahdidapa
t
Ukuranbervar
iasi
Tidakmudahaus
Mudahdipasang
Ringan
Antikarat
Lemah
SedangLemah
Total Deformasi Maksimum
Tahan lama
Tebal maksimum
Panjang maksimum penutup
panjang maksimum Cras
Box
variasi Cras Box
berat total
tegangan geser maksimum
Japan Industrial Standart test
Regangan
harga satuan
kekakuan
kekerasan
kekasaran
waktu perakitan dan
pembongkaran saat
perawatan
Total Deformasi Maksimum
Tahan lama
Tebal maksimum
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
43/45
11 Penutup Crash Boxbisa
melindungi dari air yang
masuk dari luar.
12 Tahan lama
13 mudah dirawat
14 Anti karat
41
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
44/45
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Pengelompokan Interpretasi Kebutuhan Pelanggan
Fungsi Digunakan untuk meminimalisir gaya impak pada rangkakendaraan
Digunakan untuk meminimalisir getaran pada ruang penumpang.Kualitas Bahan yang ringan dan kuat
Tahan lama
Praktis Mudah dipasang pada kendaraan Mudah perawatannya
Ergonomi Ukuran menyesuaikan jenis kendaraan Harga dibawah pasaran Warnanya elegan
Estetika Desain menarik
Lain-lain Harga murah
42
7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]
45/45
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger., 2000, Product Design and Development, McGraw-
Hill Inc, Singapore
[2] Otto, Kevin. dan Kristian Wood., 2001, Product Design :Techniques in Reverse
Engineering and New Product Development, Prentice-Hall Inc, New Jersey
[3] Widodo, Imam D., 2003, Perencanaan dan Pengembangan Produk, UII Press, Yogyakarta
[4] Baxter, Mike.,2002, Product Design: Practical Methods for systematic development of New
Product, Stanley Thornes Ltd, United Kingdom.
[5] Cohen, Lou., 1995, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for
You,Addition Wesley publising Company, New York.
[6] Urban, Glen L. dan John R. Hauser, 1993, Design and Marketing of New Product, SecondEdition, Prentice-Hall Inc, New Jersey
[7] Zimmerman, Larry W dan Glen D. Hart., 1982, Value Engineering: A Practical Approach
for Owner, Designer and Contractors. Van Nostrand Reinhold Company, New York.
top related