Transcript
i
PENGARUH DANA DESA, BELANJA MODAL, DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KABUPATEN DI PROVINSI MALUKU,
MALUKU UTARA, PAPUA, DAN PAPUA BARAT TAHUN
2015-2018
RINGKASAN SKRIPSI
BESTARI AYU DEWANTI
1116 29173
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2020
iii
1
Pengaruh Dana Desa, Belanja Modal, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara,
Papua, dan Papua Barat Tahun 2015-2018
Bestari Ayu Dewanti
1116 29173
Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari dana desa,
belanja modal, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Teknik
pengambilan data menggunakan teknik dokumentasi, sehingga menghasilkan data
sekunder berwujud laporan dana desa, laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), laporan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), dan
laporan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten di Provinsi Maluku,
Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat periode waktu 2015-2018 yang telah
dipublikasikan pada situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan
pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel
ditentukan berdasar kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan
Papua Barat periode waktu 2015-2018. Kesimpulan yang diperoleh pada pengujian
bahwa dana desa berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat, belanja
modal berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kata kunci: Dana Desa, Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, Kesejahteraan
Masyarakat
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan utama didirikannya negara Republik Indonesia adalah terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Negara Indonesia dikatakan sejahtera apabila seluruh
rakyat Indonesia dalam keadaan berkecukupan dan tidak kekurangan atau bisa juga
disebut dalam keadaan sentosa dan makmur. Negara Indonesia mempunyai lima
sasaran pokok untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam rencana
pembangunan jangka menengah. Pertama adalah berkurangnya target presentase
penduduk miskin dan pengangguran. Kedua adalah pemerintah memberikan
prioritas untuk pedesaan dengan cara mengurangi ketimpangan pembangunan yang
berada pada wilayah guna untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah. Ketiga
adalah terpenuhinya hak sosial rakyat dan meningkatnya kualitas manusia.
Keempat adalah sumber daya alam dapat dikelola lebih baik sebanding dengan
mutu lingkungan hidup yang membaik. Kelima adalah meningkatnya kuantitas dan
kulitas sarana penunjang pembangunan dan meningkatkan dukungan infrastruktur.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Kesejahteraan masyarakat merupakan upaya yang dijalankan pemerintah untuk
memajukan pertumbuhan ekonomi (Edogbanya et al, 2013). Pertumbuhan ekonomi
dapat dijadikan sebagai acuan apakah ekonomi suatu negara pada tahun berjalan
lebik baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi sangatlah
penting, sehingga menjadi tolok ukur suatu negara mempunyai perekonomian yang
baik atau tidak. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, negara perlu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar lebih baik. Menurut Todaro (2004)
untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi terdapat tiga komponen utama.
Komponen pertama yaitu seluruh jenis investasi baru yang terdapat pada peralatan
fisik, sumber daya manusia dan tertanam pada tanah yang dapat disebut dengan
akumulasi modal. Kedua, jumlah pertambahan pada angkatan kerja yang
disebabkan pertumbuhan penduduk. Ketiga, semakin berkembangnya teknologi
pada suatu pekerjaan, semakin berkembang juga cara-cara yang digunakan dalam
bekerja.
Hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat selain
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat juga dijalankan menggunakan
pengalokasian dana desa dan belanja modal. Dana desa adalah dana yang dibagikan
untuk pedesaan yang diperoleh dari APBN yang bisa didapatkan melalui anggaran
belanja daerah kabupaten/kota melalui transferan. Pengelolaan pemerintah,
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, pembinaan rakyat dan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat pedesaan dapat dibiayai menggunakan dana
desa. Dalam peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 dana desa diprioritaskan
untuk pembangunan desa. Selain pertumbuhan ekonomi dan dana desa, belanja
modal juga digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Belanja modal menurut Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah belanja
yang mempunyai nilai manfaat lebih dari satu tahun, belanja yang dimanfaatkan
untuk menambah segala aset tetap dan dimanfaatkan sebagai pengeluaran
pembentukan modal, biaya yang digunakan untuk meningkatkan, memperbaiki dan
mempertahankan masa manfaat aset termasuk meningkatkan kualitas dan kapasitas
aset. Belanja modal yang dikeluarkan untuk membeli dan mengadakan aset tetap
dan aset lainnya yang manfaatnya lebih satu tahun (Halim, 2007).
Dalam hal itu dana desa dan belanja modal diharapkan mampu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejateraan
masyarakat. Keberhasilan suatu negara diukur menggunakan Indeks pembangunan
manusia (IPM). Tingginya IPM menandakan bahwa keberhasilan pemerintah
daerah dalam mewujudkan peningkatan kualitas manusia. Provinsi Papua adalah
salah satu provinsi dari beberapa provinsi yang dikategorikan tertinggal dalam
segala aspek. Dalam IPM, Provinsi Papua adalah Provinsi tergolong rendah atau
tertinggal yang ada di Indonesia.
TINJAUAN TEORI
Teori Keagenan
Teori yang menggabungkan antara principal dan agent yang bergerak dalam suatu
jasa atas nama principal dalam satu kontrak dan agent mendapat wewenang dari
principal untuk dapat memilih keputusan yang menurut agent terbaik untuk
principal (Jensen dan Meckling, 1976). Teori keagenan principal bertindak sebagai
pemegang saham dan agent bertindak sebagai manajemen. Agent lebih mengetahui
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
kondisi perusahaan dikemudian hari dan lebih banyak mengetahui informasi
dibandingkan dengan principal.
Menurut Eisenhardt (1989) manusia mempunyai tiga asumsi sifat: setiap
manusia selalu memikirkan kepentingan sendiri (self interest), pola pikir yang
minim tentang presepsi kemudian (bounded rationality), dan pada umumnya setiap
individu ingin terhindar dari risiko (risk averse). Berdasar asumsi tersebut principal
dan agent sama-sama ingin mendapatkan keuntungan yang sama besarnya dan
sama-sama ingin terhindar dari risiko yang pada akhirnya menjadi konflik (Jensen
dan Meckling, 1976).
Di dalam pemerintahan yang disebut dengan agent adalah pemerintah
sedangkan yang disebut principal adalah rakyat. Rakyat memilih pemerintah
sebagai agent harus bertanggungjawab mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
menjalankan kewajiban sesuai UU (Nurdiono et al, 2016).
Teori Desentralisasi Fiskal
Rochjadi (2006:7-8), desentralisasi fiskal adalah cara yang dipakai negara untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat dengan cara mendorong pemerintah daerah dan
nasional dalam mengelola pembangunan melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik sehingga dapat berimbas kepada perekonomian yang lebih baik dengan
melaksanakan pembangunan daerah.
Desentralisasi fiskal dapat diukur menggunakan komponen pendapatan yang
didapatkan oleh daerah dan anggaran yang dikeluarkan oleh daerah. Pendapatan
yang didapatkan oleh daerah yaitu suatu penambahan yang diakui sebagai hak yang
diperoleh oleh pemerintah sebagai nilai dari kekayaan bersih. Pendapatan daerah
terdapat tiga sumber yaitu: pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan
pendapatan daerah yang sah. Pajak daerah dan ratribusi daerah adalah contoh PAD.
Contoh pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan adalah DBH, DAU dan
DAK. Pendapatan daerah yang sah seperti hibah, dana darurat untuk korban
bencana dan dana bagi hasil.
Pengeluaran daerah adalah biaya yang dikeluarkan daerah. Belanja daerah
adalah pengeluaran daerah yang dapat dinikmati seluruh masyarakat yang dapat
dibagikan secara rata dan adil dalam hal ini dapat dikhususkan dalam pelayanan
umum. Belanja daerah terdiri dari belanja modal dan belanja rutin.
Dana Desa
Dana desa adalah dana yang dibagikan untuk pedesaan yang diperoleh dari APBN
yang bisa didapatkan melalui anggaran belanja daerah kabupaten/kota melalui
transferan. Dengan pengelolaan dana desa yang tepat dapat memperbaiki kehidupan
masyarakat pedesaan. Aspirasi dan kontrol masyarakat pedesaan juga diperlukan
untuk menjadikan desa lebih sejahtera. Dana desa diutamakan sebagai biaya
membangun dan memberdayakan yang diperoleh rakyat serta ditujukan untuk
meningkatkan kualitas manusia dan mengurangi kemiskinan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Belanja Modal
Halim (2008:4-5) belanja modal merupakan penanaman modal berbentuk belanja
aktiva mempunyai manfaat lewat dari satu tahun yang dapat dipakai dalam usaha
pemerintah yang mempunyai manfaat secara ekonomis dan sosial, sehingga dapat
menumbuhkan pelayanan kepada rakyat.
Belanja modal adalah salah satu proses penyediaan barang atau jasa. Dalam
penyediaan barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah prosedurnya dari
perencanaan kebutuhan sampai dengan diperolehnya barang atau jasa tersebut.
Belanja dapat dikategorikan dalam belanja modal apabila uang yang dikeluarkan
tersebut digunakan untuk menambah aktiva pemerintahan, mempunyai umur
ekonomis lewat dari satu tahun dan aktiva tersebut tidak diinginkan untuk dijual.
Secara garis besar belanja modal diyakini dapat meningkatkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Adam Smith (1776) ada dua aspek dalam pertumbuhan ekonomi yang pertama
pertumbuhan ouput total yang mempunyai unsur pokok seperti sumber daya alam
yang tersedia, sumber daya insani dan stok barang modal yang ada (Arsyad,
2010:71-7). Pertumbuhan penduduk termasuk aspek kedua.
SDA jika digunakan secara optimal akan memberhentikan pertumbuhan
output. Apabila SDA yang tersedia belum sepenuhnya digunakan, maka yang
berperan dalam pertumbuhan output adalah jumlah penduduk dan stok yang ada
seperti barang modal. Sumber daya insani (jumlah penduduk) akan mengalami
peningkatan jika kualitas gaji yang berlaku makin tinggi daripada gaji subsisten
yaitu tingkat gaji pas-paan kemungkinan bertumbuh. Lebih tingginya gaji yang
berlangsung dibandingkan dengan tingkat subsisten akan meningkatkan kuantitas
kelahiran dikarenakan masyarakat akan menikah lebih muda dan mengurangi
tingkat kematian. Stok modal sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan
output. Laju pertumbuhan stok modal sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan
output. Semakin besarnya stok modal, maka peluang untuk melakukan spesialisasi
dan pengelompokkan kerja di antara tenaga kerja semakin besar.
David Ricardo mengatakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasar
laju pertumbuhan ouput dan laju pertumbuhan penduduk. Faktor produksi tanah
dan faktor produksi tenaga kerja yang sangat terbatas berakibat pada turunnya
produk marginal dapat disebut the law of diminishing returns. Menurunnya produk
marginal disebabkan karena buruh mendapatkan gaji di atas gaji standar terbawah
hal itu berpengaruh terhadap terjadinya pertumbuhan penduduk dan disisi lain akan
berdampak pada produk marginal yang menekan tingkat buruh menjadi semakin
rendah. Kinerja the law of diminishing returns dapat diperlambat dengan
mengakumulasikan faktor produksi modal dan kemajuan teknologi. David Ricardo
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan sistem tarik menariknya the
law of diminishing returns dan majunya teknologi dan hasilnya the law of
diminishing returns lebih kuat dibandingkan dengan kemajuan teknologi (Arsyad,
2010:81).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Menurut Solow Swan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi bergantung
dengan bertambahnya faktor penduduk, faktor tenaga kerja, faktor akumulasi modal
produksi dan tingkat kemajuan teknologi (Sukirno, 2006:266).
Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menurut Harrod-Domar
didukung Evsey D. Domar dan Roy F. Harrod. Evsey D. Domar pada tahun 1947
menyebutkan bahwa teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam
jurnalnya yang berjudul American Economic Review, sedangkan Roy F. Harrod
mengemukakan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di dalam jurnalnya
yang berjudul Economic Journal pada tahun 1939. Teori yang dikembangkan oleh
kedua ekonom mempunyai makna yang sama tetapi dengan menggunakan caranya
sendiri-sendiri, dapat dikenal dengan teori Harrod-Domar (Sukirno, 2006:255).
Menurut Nicholas Kaldor dalam masyarakat terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok kapitalis dan kelompok buruh (Budiono, 1992:82-85) dan
(Djojohadikusumo, 1994:49-52). Selain itu untuk membedakan kelompok
masyarakat, Nicholas Kaldor menyebutkan bahwa dalam kelompok masyarakat
dapat dibedakan dengan melihat wilayah penduduk dengan cara membedakan
kelompok penduduk perkotaan dan pedesaan dan juga dapat dibedakan dengan
pekerjaan apa yang dilakukan oleh penduduk, yaitu kelompok sektor pertanian dan
kelompok sektor industri atau jasa.
Menurut Nicholas Kaldor terdapat dua sisi pendekatan di dalam teori
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasar stylized facts. Hal yang
membedakan pendekatan Neo-Keynes dengan Neo-Klasik dan bagian keduanya
termasuk ide yang dikembangakan Nicholas Kaldor tentang pertumbuhan ekonomi
yang terdekat dengan ide kerangka yang berada pada masalah-masalah yang terjadi
pada pembangunan ekonomi.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berbeda maknanya tetapi keduanya
sama-sama menerangkan mengenai perkembangan perekonomian (Sukirno,
2006:423). Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi menurut
Djojohadikusumo (1994:1) sebaiknya perlu dibedakan karena selain berbeda
pengertiannya pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi juga dampaknya
yang ditimbulkan berbeda.
Perlu diketahui yang membuat berbeda pembangunan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengertiannya. Menurut Kuncoro (2010:5)
pertumbuhan ekonomi merupakan ilmu secara nasional mendalami tentang
meningkatnya produksi barang dan jasa. Pengertian pertumbuhan ekonomi
berlainan dengan pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi merupakan ilmu
secara nasional mendalami tentang meningkatnya barang dan jasa yang diproduksi
secara luas dan kualitas proses pembangunannya yang dipusatkan dalam
perhatiannya.
Menurut Djojohadikusumo (1994:1) pengertian pembangunan ekonomi
adalah proses tata susunan ekonomi yang berubah dalam masyarakat dengan merata
sebagai proses perubahan dalam seiring berjalannya waktu dapat diberi tanda
dengan beralaskan kegiatan ekonomi yang berubah maupun dengan susunan
ekonomi rakyat yang bersangkutan. Pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas
ekonomi yang ada di masyarakat khususnya dalam kegiatan proses produksi untuk
meningkatkan hasil produksi barang dan jasa agar meningkatnya kemakmuran
rakyat (Badrudin, 2017:121). Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan sebagai acuan
tolok ukur suatu negara tahun ini apakah lebih baik dari tahun yang sudah terlewati
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik akan diimbangi dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan Masyarakat
Todaro dan Stephen C. Smith (2006:22), kesejahteraan masyarakat memperlihatkan
standar yang dihasilkan dari pembangunan masyarakat dalam memperoleh
bertambah baiknya kehidupan. Dalam hal ini pertama adalah distirbusi kebutuhan
dasar seperti makan, rumah, kesehatan dan perlindungan yang mengalami
pengembangan dan pemerataan. Kedua, tingkat hidup, tingkat yang didapatkan,
pendidikan dan budaya, nilai-nilai kemanusian mengalami peningkatan atensi.
Ketiga, skala ekonomi yang diperluas dan adanya sosial yang dipilih dari individu
dan bangsa.
Masyarakat bisa dikatakan sejahtera apabila Negara Indonesia terbebas dari
masalah ekonomi, banyak lapangan pekerjaan dan terciptanya kegiatan usaha.
Masyarakat bisa dikatakan sejahtera apabila masyakarat Indonesia bisa
memperoleh pendidikan setinggi-tingginya dengan cara yang mudah dan murah.
Berpendidikan yang tinggi tidak hanya bisa diperoleh oleh orang dengan
perekonomiannya baik atau cukup. Dengan mudah dan murahnya pendidikan
diharapkan bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Negara Indonesia bisa
dikatakan sejatera apabila masyarakat Indonesia tidak mengeluh mengenai kualitas
kesehatan yang ada di Indonesia.
Sen dan Pressman (2000:273), kesejahteraan masyakarat, kebebasan yang
terdapat pada rakyat untuk memilih pilihan dari beberapa pilihan dan akan
maksimum jika rakyat bisa makan, baca dan menyampaikan hak suaranya.
Pengembangan Hipotesis
Penelitian ini akan menguji dan menganalisis pengaruh dana desa, belanja modal
dan pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat dengan rumus
hipotesis yang diambil dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis sebagai berikut:
Pengaruh Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengaruh dana desa terhadap
kesejahteraan masyarakat, seperti yang dilakukan Nurohman, Qurniawati, dan
Hasyim (2019) dengan menghasilkan penelitian bahwa alokasi dana desa terdapat
pengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Berbeda dengan penelitian
yang dilakukan Sunu dan Utama (2019). Sunu dan Utama memperoleh hasil dana
desa memiliki pengaruh secara positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Rimawan dan Aryani (2019) melakukan penelitian seperti halnya yang dilakukan
Sunu dan Utama. Hasil penelitian yang dilakukan Rimawan dan Aryani alokasi
dana desa berpengaruh positif terhadap IPM. IPM bisa digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi IPM, semakin sejahtera
masyarakat tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Sunu, Utama, Rimawan dan
Aryani didukung penelitian Rusydi (2012) dengan menghasilkan alokasi dana desa
memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Berdasar uraian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dinyatakan
hipotesis sebagai berikut:
H1 : Dana desa berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun 2015-
2018
Pengaruh Belanja Modal Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengaruh belanja modal terhadap
kesejahteraan masyarakat, seperti yang dilakukan Badrudin dan Kuncorojati (2017)
manghasilkan bahwa belanja modal tidak berpengaruh signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Tampubolon
(2019). Tampubolon menghasilkan penelitian belanja modal memiliki pengaruh
secara positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Mirza (2011) menghasilkan
penelitian belanja modal memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap IPM.
Penelitian Tampubolon dan Mirza didukung penelitian Firmansyah (2015)
menghasilkan belanja modal memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap
IPM.
Berdasar uraian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dinyatakan
hipotesis sebagai berikut:
H2 : Belanja modal berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun 2015-
2018
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Pentingnya kebijakan dan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin
(Mendes, 2009). Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah perlu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu
tolok ukur suatu negara apakah negara berekonomi baik atau tidak. Ekonomi yang
baik menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat tersebut bisa dikatakan baik.
Telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengaruh pertumbuhan
ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. Penelitian yang dilakukan Baldric dan
Badrudin (2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak memliki
pengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial. Penelitian tersebut
didukung penelitian Pratiwi dan Indrajaya (2019) menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan
masyarakat. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Yasa dan Arka (2015)
menghasilkan penelitian pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif secara
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Mirza (2011) melakukan penelitian
menghasilkan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif secara signifikan
terhadap IPM. Penelitian Yasa, Arka dan Mirza didukung penelitian yang dilakukan
Firmansyah (2015). Penelitian dilakukan Firmanysah menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap IPM.
Berdasar uraian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dinyatakan
hipotesis sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
H3 : Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap kesejahteraan
masyarakat kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
tahun 2015-2018
METODE PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling di mana teknik ini secara sengaja/tidak acak mengambil kriteria sampel
yang sesuai dengan tujuan dan masalah pada penelitian. Penelitian ini
menggunakan sampel dengan karakterisitik seluruh kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat pada tahun 2015 hingga
2018 dengan menggunakan karakteristik tersebut menghasilkan data sebanyak 228
data untuk menjadi sampel penelitian ini.
Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti
melalui media perantara secara tidak langsung (Indriantoro dan Supomo, 2011).
Data sekunder tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2015-2018. Data
sekunder dengan beberapa data dana desa, belanja modal, pertumbuhan ekonomi
dan IPM kemudian semua data tersebut disatukan dan dianalisis sesuai dengan yang
diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
dokumentasi, di mana peneliti mendapatkan seluruh data yang digunakan yaitu dari
data sekunder berwujud laporan rincian dana desa, laporan realisasi APBD, data
PDRB, dan data IPM di kabupaten Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan
Papua Barat periode 2015 hingga 2018 yang telah dipublikasikan oleh BPS
Indonesia. Penelitian ini didukung dengan buku, jurnal ilmiah yang beberapa
diantara telah dipublikasikan melalui website.
Variabel Dependen
Kesejahteraan Masyarakat
Pengukuran untuk memperoleh data pada kesejahteraan masyarakat menggunakan
rumus perhitungan sebagai berikut:
Kesejahteraan Masyarakat = 1/3 (X1 + X2 + X3)
Variabel Independen
Dana Desa
Pengukuran untuk memperoleh data pada dana desa dapat menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:
Dana Desa = Alokasi Dasar + Alokasi Afirmasi + Alokasi Formula
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
Belanja Modal
Pengukuran untuk memperoleh data pada belanja modal dapat menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:
Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung
dan Bangunan + Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan + Belanja
Aset Tetap lainnya
Pertumbuhan Ekonomi
Pengukuran untuk memperoleh data pada pertumbuhan ekonomi dapat
menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Pertumbuhan Ekonomi = (PDRBrt - PDRBrt-1) / PDRBrt-1 X 100%
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan 228 sampel kabupaten yang
terdapat pada Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat pada tahun
2015 hingga 2018. Penelitian ini menggunakan variable independen dana desa,
belanja modal, dan pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel dependennya adalah
kesejahteraan masyarakat.
Analisis Statistik Deskriptif
Vari
abel
Juml
ah
data
Minimum Maksimum Rata-Rata Standar
deviasi
DD 210 12.131.809.000,
00
365.435.608.000
,00
96.754.807.
142,86
63.224.14
5.436,03
BM 210 111.169.996.71
9,00
677.895.106.172
,00
282.177.41
6.374,11
101.592.6
66.313,22
PE 210 0,38 10,30 5,84 1,56
IPM 210 25,47 72,42 58,15 9,07
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel Dana Desa (DD) memperoleh nilai rata
rata sebesar Rp96.754.807.142,86 dengan standar deviasi sebesar
Rp63.224.145.436,03 pada Kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua
dan Papua Barat. Bedasar tabel 4.5 nilai minimum dimiliki Kabupaten Supiori yang
berada di Provinsi Papua tahun 2015 sebesar Rp12.131.809.000,00 dan nilai
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
maksimum dimiliki Kabupaten Tolikara yang berada di Provinsi Papua tahun 2018
sebesar Rp365.435.608.000,00. Variabel Belanja Modal (BM) di Provinsi Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat berdasar tabel 4.5 memperoleh nilai rata-
rata sebesar Rp282.177.416.374,11 dan standar deviasi sebesar
Rp101.592.666.313,22. Nilai minimum variabel Belanja Modal (BM) dimiliki
Kabupaten Biak Numfor yang berada di Provinsi Papua tahun 2018 sebesar
Rp111.169.996.719,00 dan nilai maksimum dimiliki Kabupaten Puncak yang
berada di Provinsi Papua tahun 2015 sebesar Rp677.895.106.172,00.
Variabel Pertumbuhan Ekonomi (PE) yang berada di Provinsi Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat pada tahun 2015-2018 memperoleh nilai rata-rata
sebesar 5,84% dan standar deviasi sebesar 1,56. Nilai minimum pada variabel
Pertumbuhan Ekonomi (PE) dimiliki kabupaten Seram Bagian Timur yang berada
di Provinsi Maluku tahun 2018 sebesar 0,38% dan nilai maksimum dimiliki
Kabupaten Mamberamo Raya yang berada di Provinsi Papua tahun 2015 sebesar
10,30%. Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau kesejahteraan
masyarakat pada Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
memperoleh nilai rata-rata sebesar 58,15% dan nilai standar deviasi sebesar 9,07%.
Nilai minimum variabel kesejahteraan masyarakat dimiliki Kabupaten Nduga yang
berada di Provinsi Papua pada tahun 2015 sebesar 25,47% dan nilai maksimum
dimiliki Kabupaten Mimika yang berada di Provinsi Papua tahun 2017 sebesar
72,42%.
Uji Normalitas
Jumlah data 210
Kolmogorov-Smirnov Z 0,5992
Asymp.Sig (2-tailed) 0,8654
Berdasar hasil pengujian pada tabel 4.7 bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0,8654 >
nilai signifikansi 0,05 membuktikan data yang digunakan berdistribusi normal
sehingga penelitian ini memenuhi persyaratan uji normalitas.
Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Hasil
DD 0,9620 1,0395
Tidak terdapat masalah multikolinearitas
BM 0,9637
1,0376 Tidak terdapat masalah multikolinearitas
PE 0,9622 1,0393 Tidak terdapat masalah multikolinearitas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Berdasar pengujian pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Tolerance
variabel DD, BM dan PE lebih besar dari 0,10, yaitu DD mempunyai nilai
Tolerance sebesar 0,9620, BM mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,9637 dan PE
mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,9622. Hasil VIF berdasar tabel 4.8
menunjukkan bahwa nilai VIF variabel DD, BM dan PE lebih kecil dari 10, yaitu
nilai VIF variabel DD sebesar 1,0395, BM mempunyai nilai VIF sebesar 1,0376
dan PE nilai VIF sebesar 1,0393. Berdasar hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa seluruh variabel independen tidak mempunyai masalah multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Variabel Nilai Signifikansi Hasil
DD 0,1540 Tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas
BM 0,5932 Tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas
PE 0,3877 Tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas
Berdasar hasil pengujian yang terdapat dalam tabel 4.10 dengan menggunakan
metode Rank Spearman dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel DD sebesar
0,1540, variabel BM 0,5932 dan variabel PE sebesar 0,3877. Hasil nilai signifikansi
dari ketiga variabel independen tersebut telah melebihi 0,05, maka kesimpulan dari
pengujian ini tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Jumlah data 210
DW 1,97921
Dl 1,74513
Du 1,80305
4-Dl 2,25487
4-Du 2,19695
Hasil Tidak terdapat masalah autokorelasi
Berdasar tabel 4.12 hasil DW yang diperoleh sebesar 1,97921, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian ini tidak terdapat masalah autokorelasi. Dengan
demikian, pengujian autokorelasi dengan menggunakan metode Cochrane-Orcutt
dapat mengatasi masalah autokorelasi dalam penelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Uji Hipotesis
Hasil yang diperoleh melalui pengujian hipotesis berdasarkan uji analisis regresi
berganda dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Variabel Coefficient Standard Error
Intercept
4,1833
0,3967
DD -0,0459
0,0161
BM -0,1658
0,0335
PE -0,0401 0,0302
Berdasar hasil pangujian pada tabel 4.13, maka dapat dirumuskan dalam persamaan
regresi berganda yang digunakan sebagai berikut:
KM = 4,1833-0,0459DD-0,1658BM-0,0401PE + ε
Dalam persamaan regresi berganda tersebut menjelaskan nilai intercept sebesar
4,1833 yang memiliki arti bahwa jika variabel independen dana desa (DD), belanja
modal (BM) dan pertumbuhan ekonomi (PE) bernilai 0 atau tidak terdapat
peningkatan maupun penurunan, maka kesejahteraan masyarakat (IPM) bernilai
4,1833. Nilai koefisien regresi pada dana desa (DD) sebesar -0,0459 bertanda
negatif memperlihatkan bahwa apabila dana desa (DD) terjadi peningkatan sebesar
1%, maka akan terjadi penurunan sebesar 0,0459 pada kesejahteraan masyarakat
(IPM). Nilai koefisien regresi pada belanja modal (BM) sebesar -0,1658 bertanda
negatif memperlihatkan bahwa apabila belanja modal (BM) terjadi peningkatan
sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan sebesar 0,1658 pada kesejahteraan
masyarakat (IPM). Nilai koefisien regresi pada pertumbuhan ekonomi (PE) sebesar
-0,0401 bertanda negatif memperlihatkan bahwa apabila belanja modal (BM)
terjadi peningkatan sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan sebesar -0,0401 pada
kesejahteraan masyarakat (IPM).
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Jumlah
Data
Multiple R R Square Adjusted R
Square
Standard
Error
210 0,4041 0,1633 0,1511 0,0709
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Berdasar hasil pengujian pada tabel 4.14 memperlihatkan nilai adjusted R2 0,1511
atau 15,11%. Hasil tersebut memiliki arti bahwa variabel independen yaitu dana
desa, belanja modal dan pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan variabel
dependen yaitu kesejahteraan masyarakat 15,11%, sisanya 84,89% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model penelitian.
Uji Parsial (Uji t)
No Hipotesis Koef
Regresi
t
Hitung
Prob Sig Prediksi Temuan
1 Dana desa
berpengaruh
terhadap
kesejahteraan
masyarakat
kabupaten di
Provinis
Maluku,
Maluku
Utara, Papua
dan Papua
Barat Tahun
2015-2018
-0,0459 -2,6996 0,0075 Positif Tidak
Terdukung
2 Belanja
modal
berpengaruh
terhadap
kesejahteraan
masyarakat
kabupaten di
Provinis
Maluku,
Maluku
Utara, Papua
dan Papua
Barat Tahun
2015-2018
-0,1658 -4,9483 0,0000 Positif Tidak
Terdukung
3 Pertumbuhan
ekonomi
berpengaruh
terhadap
-0,0401 -1,3588 0,1757
Positif Tidak
Terdukung
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
kesejahteraan
masyarakat
kabupaten di
Provinis
Maluku,
Maluku
Utara, Papua
dan Papua
Barat Tahun
2015-2018
Berdasar hasil pengujian tabel 4.15 dengan hipotesis yang pertama, yaitu dana
desa memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat dengan nilai
koefisien regresi -0,0459 bertanda negatif dan t hitung -2,6996 tidak melebihi t tabel
1,645 serta nilai probilitas signifikansi 0,0075 tidak melebihi 0,05, maka keputusan
untuk hipotesis yang pertama tersebut tidak terdukung, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesis yang pertama adalah dana desa berpengaruh negatif
terhadap kesejahteraan masyarkat.
Berdasar hasil pengujian tabel 4.15 dengan hipotesis yang kedua, yaitu belanja
modal memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat dengan nilai
koefisien regresi -0,1658 bertanda negatif dan t hitung -4,9483 tidak melebihi t tabel
1,645 serta nilai probilitas signifikansi 0,0000 tidak melebihi 0,05, maka keputusan
untuk hipotesis yang kedua tersebut tidak terdukung, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesis yang kedua adalah belanja berpengaruh negatif
terhadap kesejahteraan masyarkat.
Berdasar hasil pengujian tabel 4.15 dengan hipotesis yang ketiga, yaitu
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat
dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,0401 bertanda negatif dan t hitung sebesar
-1,3588 tidak melebihi t tabel sebesar 1,645 serta nilai probilitas signifikansi
sebesar 0,1757 melebihi 0,05, maka keputusan untuk hipotesis yang ketiga tersebut
tidak terdukung, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang ketiga
adalah pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarkat.
Pembahasan
Pengaruh Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Berdasar penelitian yang peneliti lakukan memperoleh kesimpulan bahwa dana
desa berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat kabupaten di Provinsi
Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun 2015-2018. Kesimpulan
tersebut dapat dilihat berdasar hasil pengujian yang didapatkan dengan nilai
signifikan sebesar 0,0075 yang mana hasil tersebut lebih kecil dari tingkat
signifikan yang telat ditentukan sebesar 0,05 dan hasil dari pengujian tersebut
menghasilkan t hitung sebesar -2,6996 yang mana hasil tersebut lebih kecil dari t
tabel sebesar 1,645, sehingga keputusan yang terdapat pada hipotesis pertama tidak terdukung.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Dana desa yang mempunyai manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat belum bisa digunakan secara optimal, efektif dan efisien. Hal itu bisa
disebabkan karena kemungkinan dana desa dibagikan kurang merata dan kurang
tepat sasaran seperti desa yang tertinggal dan tidak terjangkau serta banyak desa
yang fiktif dan kemungkinan adanya penyalahgunaan pemakaian dana desa. Hal itu
didukung dengan penelitian yang dilakukan Nurohman, Qurniawati, dan Hasyim
(2019) mengahsilkan bahwa alokasi dana desa terdapat pengaruh negatif terhadap
kesejahteraan masyarakat. Berbeda yang dilakukan oleh Sunu dan Utama (2019)
bahwa dana desa memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Hal ini berarti dana desa mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat yang berarti bahwa pemerintah memprioritaskan hal-hal pokok yang
dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat, seperti pengalokasian dana desa
yang merata dan tepat pada sasarannya serta mengelola sumber pendapatan dengan
optimal dan efektif. Kemudian penelitian Sunu dan Utama (2019) didukung oleh
penelitian yang dilakukan Rimawan dan Aryani (2019) memperoleh hasil bahwa
dana desa berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal itu berarti
pemerintah sudah menggunakan dana desa secara efektif dan efisien, serta
pengalokasian dana desa sudah meningkatkan indeks pembangunan manusia
dengan melihat layanan pendidikan dan kesehatan.
Pengaruh Belanja Modal Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Berdasar penelitian yang peneliti lakukan memperoleh kesimpulan bahwa belanja
modal berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat kabupaten di
Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun 2015-2018.
Kesimpulan tersebut dapat dilihat berdasar hasil pengujian yang didapatkan nilai
signifikan sebesar 0,0000 hasil tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan yang telat
ditentukan sebesar 0,05 dan hasil dari pengujian tersebut menghasilkan t hitung
sebesar -4,9483 yang mana hasil tersebut lebih kecil dari t tabel sebesar 1,645,
sehingga hipotesis kedua tidak terdukung.
Belanja modal mempunyai manfaat untuk meningkatkan, memperbaiki dan
mempertahankan masa manfaat aset termasuk meningkatkan kualitas dan kapasitas
aset sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi di
dalam penelitian ini belanja modal belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik
disebabkan karena kemungkinan adanya pemakaian belanja modal untuk
pembelian aset kantor pemerintah yang tidak bisa dimanfaatkan secara langsung
oleh masyarakat dan kemungkinan adanya penyalahgunaan dana yang tidak sesuai
prosedur dan adanya oknum-oknum yang melakukan penyelewengan dana.
Penelitian tersebut didukung penelitian Badrudin dan Kuncorojati (2017)
manghasilkan bahwa belanja modal tidak berpengaruh signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Berbeda dengan penelitian Badrudin dan Kuncorojati
(2017), penelitian Tampubolon (2019) menghasilkan bahwa belanja modal
memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang artinya
pemerintah melakukan pembangunan yang digunakan untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat. Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah
membuka lapangan kerja untuk masyarakat yang kemudian meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Penelitian Tampubolon (2019) didukung penelitian Mirza (2011) menunjukkan
belanja modal memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kesejahteraan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
masyarakat berarti semakin tinggi belanja modal yang dikeluarkan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mampu merealisasikan belanja
modal untuk kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kemudian penelitian didukung oleh Firmansyah (2015) yang
memperoleh belanja modal memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat berarti pemerintah sudah merealisasikan belanja modal
hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Berdasar penelitian yang peneliti lakukan memperoleh kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun 2015-
2018. Kesimpulan tersebut dapat dilihat berdasar hasil pengujian yang didapatkan
dengan nilai signifikan sebesar 0,1757 yang mana hasil tersebut lebih besar dari
tingkat signifikan yang telat ditentukan sebesar 0,05 dan hasil dari pengujian
tersebut menghasilkan t hitung sebesar -1,3588 yang mana hasil tersebut lebih kecil
dari t tabel sebesar 1,645, sehingga keputusan yang terdapat pada hipotesis ketiga
tidak terdukung.
Pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas ekonomi yang ada di
masyarakat khususnya dalam kegiatan proses produksi untuk meningkatkan hasil
produksi barang dan jasa agar meningkatnya kemakmuran rakyat (Badrudin,
2017:121). Penelitian ini menghasilkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat hal itu disebabkan karena tidak
adanya pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat hal itu menyebabkan kurangnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat
sehingga masyarakat cenderung tidak bekerja dan kemungkinan jika terjadi
pembangunan yaitu pembangunan eksklusif dimana pembangunan tersebut hanya
bisa dimanfaatkan masyarakat yang mempunyai modal. Masyarakat yang tidak
bekerja akan berakibat pada ekonomi yang rendah dan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar, seperti kebutuhan kesehatan dan kebutuhan pendidikan.
Pemenuhan kebutuhan dasar inilah yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Hasil penelitian tersebut didukung penelitian yang dilakukan Baldric
dan Badrudin (2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak memliki
pengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial dan juga didukung
penelitian Pratiwi dan Indrajaya (2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
tidak memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yasa dan Arka (2015) menunjukkan
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat berarti pemerintah melakukan pembangunan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat menciptakan kesejahteraan
masyarakat. Penelitian Yasa dan Arka (2015) didukung penelitian yang dilakukan
oleh Firmansyah (2015) memperoleh pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemerintah melakukan
pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya
pembangunan terbukalah lapangan kerja untuk masyarakat. Masyarakat yang
bekerja menandakan masyarakat tersebut dalam tingkat ekonomi yang baik, tingkat
pengangguran berkurang dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasar hasil yang telah penulis uji sebelumnya, dapat disimpulkan hasil dari
penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Dana desa berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat kabupaten
di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua barat tahun 2015 sampai
dengan tahun 2018. Hal tersebut dapat diketahui melalui uji parsial uji t yang
menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,0459 bertanda negatif dan t
hitung sebesar -2,6996 tidak melebihi t tabel sebesar 1,645 serta nilai probilitas
signifikansi sebesar 0,0075 tidak melebihi 0,05. Berdasar hasil tersebut, adanya
dana desa belum bisa sepenuhnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu bisa disebabkan karena kemungkinan dana desa dibagikan kurang
merata dan kurang tepat sasaran seperti desa yang tertinggal dan tidak
terjangkau serta banyak desa yang fiktif dan kemungkinan adanya
penyalahgunaan pemakaian dana desa.
2. Belanja modal berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun
2015 sampai dengan tahun 2018. Hal tersebut dapat diketahui melalui uji
parsial uji t yang menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,1658 bertanda
negatif dan t hitung sebesar -4,9483 tidak melebihi t tabel sebesar 1,645 serta
nilai probilitas signifikansi sebesar 0,0000 tidak melebihi 0,05. Berdasar hasil
tersebut, adanya belanja modal belum bisa sepenuhnya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat disebabkan karena kemungkinan adanya pemakaian
belanja modal untuk pembelian aset kantor pemerintah yang tidak bisa
dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat dan kemungkinan adanya
penyalahgunaan dana yang tidak sesuai prosedur dan adanya oknum-oknum
yang melakukan penyelewengan dana.
3. Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
kabupaten di Provinsi Mauku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tahun
2015 sampai dengan tahun 2018. Hal tersebut dapat diketahui melalui uji
parsial uji t yang menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,0401 bertanda
negatif dan t hitung sebesar -1,3588 tidak melebihi t tabel sebesar 1,645 serta
nilai probilitas signifikansi sebesar 0,1757 melebihi 0,05. Berdasar hasil
tersebut, kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak diimbangi dengan kenaikan
kesejahteraan masyarakat. Hal itu disebabkan karena tidak adanya
pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat hal itu menyebabkan kurangnya lapangan pekerjaan untuk
masyarakat sehingga masyarakat cenderung tidak bekerja dan kemungkinan
jika terjadi pembangunan yaitu pembangunan eksklusif dimana pembangunan
tersebut hanya bisa dimanfaatkan masyarakat yang mempunyai modal.
Masyarakat yang tidak bekerja akan berakibat pada ekonomi yang rendah dan
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, seperti kebutuhan kesehatan dan
kebutuhan pendidikan. Pemenuhan kebutuhan dasar inilah yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Keterbatasan Penelitian
Penulis mengalami keterbatasan dalam melakukan penelitian yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat diimplementasikan untuk seluruh
provinsi yang berada di Indonesia, dikarenakan dalam penelitian ini hanya
dapat diimplementasikan untuk mencakup kabupaten pada Provinsi, Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat saja.
2. Kemungkinan teori yang digunakan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh
dan data yang digunakan bias. Lebih baik menambah periode yang digunakan
dalam penelitian.
Saran
Berdasar penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti bermaskud
menyampaikan saran tersebut sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua
Barat sebaiknya dapat mengelola dana desa dan belanja modal dengan sebaik-
baiknya, menggunakan dana desa dan belanja modal sesuai prosedur dan
adanya pembangunan untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk
masyarakat. Pengelolaan dana desa dan belanja modal yang baik dengan
diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dapat menyebabkan
kesejahteraan masyarakat meningkat.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah waktu agar lebih mampu
menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu. Penambahan daerah sangat
disarankan dalam penelitian selanjutnya agar menambah lebih banyak sampel
yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan hasil yang akurat dengan
banyaknya daerah yang digunakan. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan
untuk menambahkan variabel penelitian, seperti indikator tingkat kemiskinan
yang mampu mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Adam Smith 1776. “An Inquiry into the Nature of Causes of the Wealth of Nations”
dalam Mark Skusen (2005), Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern.
Jakarta: Prenada
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. (Edisi ke-5). Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Badan Pusat Statistik. 2009. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Tahun 2001-
2008.
Badrudin, R. 2017. Ekonomika Otonomi Daerah. (Edisi ke-2). Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Badrudin, R., and Kuncorojati, I. 2017. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan
Dana Perimbangan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dengan Belanja
Modal dan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Intervening di Daerah
Istimewa Yogyakarta.” JMK, 19(1): 54-59.
Djojohadikusumo, Sumitri. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori
Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
Dura, J. 2016. “Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa,
Kebijakan Desa, dan Kelembagaan Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat (Studi Kasus Pada Desa Gubugklakah Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang.” Jurnal JIBEKA, 10(1): 26–32.
Edogbanya, Adejoh. 2013. “Revenue Generation: Impact on Government
Developmental Effort (A Study of Selected Local Council in Kogi East
Senatorial District).” Global Journal of Management and Business
Research.
Eisenhardt, Kathleen M. 1989. “Agency Theory: An Assessment and Review.” The
Academy of Management Review Journal, 14(1): 57-74.
Firmansyah, N. 2015. “Pengaruh Dana Perimbangan, Belanja Modal, Pertumbuhan
Ekonomi dan Kemiskinan Terhadap IPM Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten.”
Halim, A. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. (Edisi ke-2). Yogyakarta: UPP
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Idriantoro and Supomo. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Jensen, M. C., and W. H. Meckling. 1976. “Theory of the firm: Maganerial
Behavior, agency costs and ownership sctructure.” Journal of financial
economic, 3(4):305-360.
Kuncoro, Mudrajad. 1997. Ekonomi Pemabangunan: Teori, Masalah, dan
kebijakan. Yogyakarta: Unit Percetakan dan Penerbitan AMP YKPN
Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomika Pembangunan: Masalah, Kebijakan, dan
Politik. (Edisi ke-5). Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
Mendes, P. 2009. “Retrenching Or Renovating The Australian Welfere State: The
Paradox Of The Toward Government’s Neo-Liberalism.” International
Journal Of Social Welfare, 18 (1): 102-110.
Mirza, D. S. 2011. “Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja
Modal Terhadap IPM Jawa Tengah.” Economics Development Analysis
Journal, 1 (1).
Nurdiono, N. S., Sugiri, A. Halim, et al. 2016. “The Effect Of Budget’s Proportion
and Non-financial Factors On The Audit Result Of Local Government
Financial Statements in Indonesia.” Journal Of Indonesia Economy and
Business, 31 (9):178-191.
Nurohman, Y. A., Qurniawati, R. S., and Hasyim, F. (2019). “Dana Desa Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat pada Desa Wisata Menggoro.” Jurnal
Magisma, 7(1): 35–43.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Pratiwi, N. P. A., and Indrajaya, I. G. B. 2019. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Serta
Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Bali.” Jurnal Buletin Studi Ekonomi,
24(2).
Pressman, Steven. 2000. Lima Puluh Pemikir Ekonomi di Dunia. Jakarta: Murai
Kencana PT Radja Grafindo Persada.
Rimawan, M., and Aryani, F. 2019. “Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia Serta Kemiskinan di
Kabupate Bima. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika.” 9 (3): 2599-
2651.
Rochjadi, Achmad. 2006. Tinjauan Pelaksanaan Hubungan Keuangan Pusat dan
Daerah Tahun 2004-2005. Jakarta: Kementerian Keuangan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Rusydi, H. M. 2012. “Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa di Kabupaten Takalar.” Jurnal Ekonomi Balance, 8 (1):
1868-2192.
Sekaran. 2014. Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Research Methods for
Business). Jakarta: Salemba Empat.
Sekretariat Negara. (2014a). Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
Siregar, B., and Badrudin, R. 2019. “Evaluasi Desentralisasi Fiskal Indonesia
Berdasarkan Tingkat Otonomi Daerah.” Journal Of Review on Global
Economics, 8: 611-624
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Padang: Baduose Media.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunu, M. K. K., and Utama, M. S. (2019). “Pengaruh Dana Desa Terhadap Tingkat
Kemiskinan Dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten/Kota Provinsi
Bali.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2(4): 843-872.
Susilowati, N. I., and Hadi, S. (2017). “Pengaruh Alokasi Dana Desa, Dana Desa,
Belanja Modal dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Kemiskinan
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur.” Jurnal Ilmu Ekonomi, 1 (2): 189-202.
Tampubolon, E. G. (2019). “Pengaruh Belanja Modal Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.” 11 (1): 78-89.
Todaro, Michael P., and Smith, Stephen C. 2011. Pembangunan Ekonomi. (Edisi
ke-11). Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P., and Smith. Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi. (Edisi
ke-9). Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P.2014. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. (Edisi ke-8).
Jakarta: Erlangga.
United Nations Development Programme. 2004. Human Development Report
2004. New York: Oxford University Press.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
Wibawa, H., Mulya, I. T., and Mujiwardhani, A. (2019). “Dampak Alokasi Dana
Desa Bagi Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat.” Jurnal
Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia, 1 (2).
Yasa, I. K. O. A., and Arka, S. 2015. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan
Disparitas Pendapatan Antardaerah Berpengaruh Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Provinsi Bali.” Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 8 (1).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
top related