materi kuliah Regulasi Pelayanan Kesehatan Dan Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan

Post on 13-Dec-2014

136 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

materi kuliah semester 1 kedokteran gigi

Transcript

1

Regulasi Pelayanan Kesehatan dan Standar Kompetensi

Tenaga Kesehatan

Oleh :

drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent., Sp. Perio (K)

Pencangkokan Dosen Mata Kuliah Penyelesaian Sengketa Kesehatan,

8-9 Juli 2010, Sekolah PascaSarjana, UGM

2

Pengantar ilmu hukum

Pengantar tata hukum Indonesia dan pengantar ilmu

hukum Indonesia yang merupakan pondasi penting

dalam sistem hukum di Indonesia. Pengantar tata

hukum Indonesia merupakan cabang ilmu

pengetahuan hukum disamping pengantar ilmu hukum

karena baik pengantar tata hukum Indonesia maupun

pengantar ilmu hukum masing-masing mempunyai

objek penyelidikan sendiri

3

Pengantar tata hukum Indonesia menyelidiki

atau mempelajari hukum yang sekarang berlaku

di Indonesia, dengan perkataan lain objek

pengantar tata hukum Indonesia itu adalah

hukum positif Indonesia (hukum positif = ius

constitutum).

4

Menyelidiki hukum pada umumnya, artinya tidak

terbatas pada hukum yang sedang berlaku

sekarang di Indonesia saja melainkan juga hukum

yang berlaku di tempat atau di negara lain serta

pada waktu kapan saja. Dengan demikian

penyelidikannya tidak terbatas pada ius constitutum

saja melainkan juga menyelidiki ius constituending.

(Hartono Hadisoeprapto, 1999).

5

Pandangan ahli hukum Prof.Kusumadi Pudjosewojo,S.H.

” Siapa yang mempelajari tata hukum Indonesia, maksudnya terutama ialah ingin mengetahui, perbuatan atau tindakan manakah yang menurut hukum dan manakah yang melawan hukum, bagaimanakah kedudukan seseorang di dalam masyarakat, apakah kewajiban-kewajiban dan wewenang-wewenangnya, semua itu menurut hukum Indonesia. Dengan pendek kata, ia ingin mengetahui hukum yang berlaku sekarang ini di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ”.

6

Jenis dan hirarki peraturan Perundang-undangan di Indonesia sesuai dengan pasal 7 ayat (1) UU R.I Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

UUD Negara RI Tahun 1945 Undang-undang / Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Daerah

7

Asas-asas perundang-undangan (Hartono Hadisoeprapto,S.H., 1999)

Undang-undang tidak berlaku surut (Nullum

delictum noella poena sine praevia lege poenale)

= suatu undang-undang hanya dapat diterapkan

terhadap perbuatan yang terjadi sesudah

peraturan / undang-undang itu berlaku atau

dengan lain perkataan bahwa undang-undang

tidak berlaku surut

8

Lex posteriore derogat lex priori ”, yang berarti

bahwa undang-undang baru itu merubah /

meniadakan undang-undang lama yang

mengatur materi yang sama.

Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang

lebih tinggi mempunyai kedudukan yang lebih

pula

9

” Lex specialis derogat lege generalis ”; arti

yurudisnya ialah jika suatu hal tertentu diatur oleh

peraturan undang-undang yang bersifat umum

dan juga diatur oleh peraturan undang-undang

yang bersifat khusus, maka yang diperlakukan /

diutamakan peraturan yang khusus itu.

Undang-undang yang tak dapat diganggu gugat.

Asas undang-undang seperti itu pernah

dicantumkan secara tegas di dalam pasal 95 ayat

(2) UUDS 1950 sebagai berikut : ”Undang-

undang tidak dapat diganggu gugat”.

10

Pembagian aturan-aturan hukum, menurut luasnya hukum dapat dibagi menjadi :(Hartono Hadisoeprapto,S.H., 1999)

Hukum Umum, yaitu aturan hukum yang berlaku

pada umumnya. Misalnya : aturan tentang sewa-

menyewa. Istilah asingnya ius generale.

Hukum Khusus, yaitu aturan hukum yang hanya

berlaku untuk hal-hal khusus saja. Sedang hukum

khusus yang bertalian dengan segi tertentu dalam

kehidupan masyarakat, nama asingnya ” Ius

speciale”.

11

Regulasi Pelayanan Kesehatan dan Standar

Kompetensi Tenaga Kesehatan merujuk pada

asas-asas hukum, yaitu asas Lex specialis

derogat lege generalis ”, artinya undang-undang

yang lebih khusus lebih diutamakan daripada

undang-undang yang umum.

UU No.29 Tahun 2004 Tentang Praktek

Kedokteran

UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

12

UU KESEHATAN NO 36 2009

HAK DAN KEWAJIBAN

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PADA

PELAYANAN PUBLIK

SUMBERDAYA KESEHATAN: TENAGA

KESEHATAN,FASILITAS PELAYANAN

(perseorangan dan masyarkat),perbekalan kesehatan

(ut-obat esensial),teknologi dan produk teknologi,

UPAYA KESEHATAN:promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatif 12

13

JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN

13

14

JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN

14

15

15

16

16

17

PENGAMANAN DAN PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI

17

18

Keamanan makanan dan minuman

18

19

Makanan dan minuman

19

20

20

21

21

22

Pengamanan zat adiktif

22

23

23

24

Kompetensi dalam bidang Kedokteran

25

GLOBALIZATIONECONOMIC OPENING CROSS BORDER FLOW

GOODS, SERVICES, KAPITAL, PEOPLE,

IDEAS, INFORMATION

INTERNATIONAL RULESand INSTITUTIONS

WTO

GATT

GoodsAgriculture

ManufactureMine

TRIPSGATS

Patent

Copyright

ServiceFinancePeople

26

Kecemasan Negara Dunia ke-3 Mewarnai Free Trade

1. Apakah bebas benar berarti bebas?

2. Memperbesar gap antara negara-negara kaya

dan miskin?

3. Free economis juga berarti free politics?

4. Pada prakteknya sama dengan neo-colonialism?

5. Dikuasai oleh perusahaan-perusahaan

multinasional besar?

27

APA ITU STANDAR?

PENGERTIAN.... (1)

Ukuran atau persyaratan atau parameter yang digunakan

sebagai dasar penilaian dari keadaan yang diingini.

Rumusan tentang tingkat kinerja yang disepakati yang

mampu dicapai berkaitan dengan parameter yang telah

ditetapkan.

28

APA ITU STANDAR?

PENGERTIAN…. (2)

Terjangkau, terukur, efisien, efektif, berdasarkan bukti,

terarah dan terfokus pada klien.

Kelompok profesi mempunyai peran yang sangat penting

dalam merumuskan standar-standar.

Dikukuhkan melalui peraturan ataupun ketetapan

pemerintah.

29

Pengertian MUTU

sesuai dengan ‘standar’.

sesuai dengan harapan ‘pelanggan’.

sesuai dengan harapan ‘pihak-pihak terkait’.

sesuai dengan yang ‘dijanjikan’.

semua karakteristik produk dan pelayanan yang

memenuhi persyaratan dan harapan.

30

PENJAMINAN MUTU

Penetapan STANDAR.

Pengembangan SISTEM MANAJEMEN MUTU

untuk mencapai STANDAR.

DOKUMENTASI sistem manajemen mutu.

PELAKSANAAN sistem manajemen mutu.

31

PROGRAM MENJAGA MUTU

STANDARLINGKUNGAN

STANDARMASUKAN

STANDARPROSES

STANDARKELUARAN

Penyimpangan

Penyebab masalahMutu pelayanan

Penyimpangan

Masalahmutu pelayanan

32

Components of professionalism

Standard of professional conduct

Collegiality Altruism

Ethics Accountability

Competence

33

Definition of Competencies

Competence includes a broad range of knowledge, attitudes and observable patterns of behavior which together account for the ability to deliver a specified professional service.

McGaghie, et.al, 1978, WHO

34

What is Competency?(Dreyfus & Dreyfus, 1986);

They are apprehended at certain levels and in many cases can be further developed;

levels of proficiency which can be differentiated are, for example, advanced starter, competent, proficient and expert

35

Definition of Competencies

Competencies combine appropriate supporting knowledge and proffesional attitude and they are performed reliably in natural settings without assistence.

Chambers, 1993, J. Dent Educ

36

What is Competency?(Mulder, 2001, 151-152)

capabilities, capacities or potentials

an be understood as characteristics of person, teams, work units or organizations

which enable them to attain desired achievements

competencies comprise of integrated meaningful clusters of knowledge, skills and attitudes

37

What is Competency?(Mulder, 2001, 151-152)

They form a necessary condition for reaching an achievement, for example:

carrying out duties, even in an ill-structured and constantly changing environment;

solving problems,

executing a job

obtaining a certain result

making decisions and making responsibility;

38

What is Competency?(Mulder, 2001, 151-152)

Personal competencies comprises of:

Integrated performance oriented capabilities

Clusters or knowledge, cognitive, affective, attitude,

values and psychomotor abilities conditional for

carrying out tasks

Effectively functioning in a certain profession

39

Definition of Competencies

Professional competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions, values and reflection in daily practice to improve the health of the individual patient and community:

What you know

How you use what you know

How you add to what you know

Epstein and Hundert, 2002, JAMA

40

What is Competency?

seperangkat tindakan cerdas dan penuh

tanggung jawab

dimiliki seseorang sebagai syarat

untuk dianggap mampu oleh masyarakat

dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu

(SK Mendiknas No. 045/U/2002) pasal 21

41

Competency is

Defined as having the requisites or adequate

ability and quality to function in a particular

way.

(GA Myers, AS Murer, B Fattahi; May 2003, Long

Beach, California)

42

Elemen Kompetensi

Landasan kepribadian

Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan (Know how/ Know why)

Kemampuan berkarya (Know to do)

Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkatan keahlian.

Berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai (to be)

Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

Sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya (to live

together) SK Mendiknas No. 045/ U/ 2002

43

Six Characteristics of Competencies

1) Competencies are context-bound;

2) They are indivisible (knowledge, skills and attitudes are integrated);

3) They are subject to change;

4) They are connected to activities and tasks;

5) Learning and development processes are conditional for competencies; and

6) They are interrelated

44

Kompetensi S.Kg

Memahami prinsip-prinsip ketrampilan dasar klinik di

bidang kesehatan, khususnya kesgilut.

Memahami teori dasar dalam pengelolaan pasien.

Memahami diagnosis serta DD penyakit gilut.

Memahami dasar-dasar penggunaan obat-obatan

dalam praktek kedokteran gigi.

Mampu melakukan penelitian dasar di bidang

kesehatan khususnya kesgilut.

Memahami dasar-dasar aspek legal kedokteran gigi.

45

Kompetensi S.Kg (lanjutan)

Memahami tentang dasar-dasar etika hukum

kedokteran gigi.

Mampu melakukan pengembangan ketrampilan

kedokteran gigi serta komunikasi baik pada pasien

maupun pada masyarakat.

Memahami dasar-dasar rehabilitasi pada kelainan

pertumbuhan dan perkembangan.

Memahami pencegahan dan penanganan dan

abnormalitas dari penyakit infeksi dan non infeksi.

46

Kompetensi drg

Mempunyai kecakapan psikomotor, profesional dan

humanis dalam melakukan tindakan pada pasien

dan mampu mengambil tanggung jawab dalam

kerangka lege artis.

Mampu menganalisis secara rasional masalah

kedokteran gigi klinik, penelitian kesgilut dan

kesgikat.

47

Kompetensi drg (lanjutan)

Mampu melakukan tindakan kegawatdaruratan di

bidang kesgilut serta rujukan yang diperlukan.

Mampu mendesain serta mengimplementasikan

kesgilut pada masyarakat dan pemberi saran yang

tepat guna dan berhasil guna.

Mampu mendesiminasikan ide secara efektif kepada

pasien, pekerja kesehatan lainnya, masyarakat umum

dan bertindak sebagai agent of change.

48

Kompetensi drg (lanjutan)

Mempunyai kemampuan manajerial, membuat skala

prioritas dan mengambil keputusan cepat dan benar

dalam bidang kesgilut serta bidang lain yang relevan.

Mempunyai kemampuan diri untuk mengikuti

perkembangan Iptekdog khususnya di bidang kesgilut.

Mampu mempertanggungjawabkan tindakan, ucapan

dan tulisan secara profesional.

49

Kompetensi Utama

Kemampuan seseorang untuk menampilkan

kinerja memadai pada suatu kondisi pekerjaan

yang memuaskan

Kompetensi Pendukung Kemampuan seseorang untuk mendukung

kompetensi utama

50

Kompetensi lain

Kemampuan seseorang yang berbeda

dengan kompetensi utama dan

kompetensi pendukung, namun

membantu meningkatkan kualitas

kehidupan

51

UGM mengembangkan

kompetensi komprehensif utuh

terpadu :

Memasukkan sistem untuk internalisasi

nilai-nilai

Sikap mental

Etika

52

Kompetensi UGM

Suatu keutuhan kualitas manusia dalam konteks

utuh mencakup aspek : Nilai-nilai

Sikap mental

Etika

Ketrampilan

Ilmu pengetahuan

Sikap dalam bekerja sesuai bidang keahliannya

53

Contoh Kompetensi Pendidikan Dokter Di Univ. of Indiana

Communication

Clinical Skills

Life long learning

Self awareness

Social & community

contexts

Ethics & Morals

Problem Solving

Professionalism

54

Kepentingan akan kompetensi

Memberikan kemampuan adaptasi.

Terhadap perubahan yang sangat cepat dalam lapangan kerja

Adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi

Perubahan sifat pekerjaan dan perkembangan masyarakat

Antisipasi pekerjaan dengan persyaratan yang kompetitif

Antisipasi persaingan global yang tidak mengenal batas fisik

wilayah, negara dan pemerintahan

Memfasilitasi proses pendidikan sepanjang hayat

55

Prinsip Penyusunan Kompetensi

Merupakan pandangan ilmu pengetahuan kedepan

(science vision)

Antisipasi bidang kerja/ kehidupan yang sering berubah

Mangacu standar kompetensi pihak-pihak yang

berkepentingan

Mengembangkan kemampuan generik skills

Berorientasi visi dan misi untuk kepentingan masyarakat,

bangsa dan kemanusiaan

56

Pengaruh Globalisasi

57

Kompetensi Utama

Kemampuan seseorang untuk menampilkan

kinerja memadai pada suatu kondisi pekerjaan

yang memuaskan

Kompetensi Pendukung Kemampuan seseorang untuk mendukung

kompetensi utama

58

Kompetensi lain

Kemampuan seseorang yang berbeda

dengan kompetensi utama dan

kompetensi pendukung, namun

membantu meningkatkan kualitas

kehidupan

59

UGM mengembangkan

kompetensi komprehensif utuh

terpadu :

Memasukkan sistem untuk internalisasi

nilai-nilai

Sikap mental

Etika

60

Kompetensi UGM

Suatu keutuhan kualitas manusia dalam konteks

utuh mencakup aspek : Nilai-nilai

Sikap mental

Etika

Ketrampilan

Ilmu pengetahuan

Sikap dalam bekerja sesuai bidang keahliannya

61

Contoh Kompetensi Pendidikan Dokter Di Univ. of Indiana

Communication

Clinical Skills

Life long learning

Self awareness

Social & community

contexts

Ethics & Morals

Problem Solving

Professionalism

62

Kepentingan akan kompetensi

Memberikan kemampuan adaptasi.

Terhadap perubahan yang sangat cepat dalam lapangan kerja

Adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi

Perubahan sifat pekerjaan dan perkembangan masyarakat

Antisipasi pekerjaan dengan persyaratan yang kompetitif

Antisipasi persaingan global yang tidak mengenal batas fisik

wilayah, negara dan pemerintahan

Memfasilitasi proses pendidikan sepanjang hayat

63

Prinsip Penyusunan Kompetensi

Merupakan pandangan ilmu pengetahuan kedepan

(science vision)

Antisipasi bidang kerja/ kehidupan yang sering berubah

Mangacu standar kompetensi pihak-pihak yang

berkepentingan

Mengembangkan kemampuan generik skills

Berorientasi visi dan misi untuk kepentingan masyarakat,

bangsa dan kemanusiaan

64

top related