Ketahanan pangan lokal

Post on 11-Aug-2015

525 Views

Category:

Documents

73 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pengembangan keragaman pangan lokal dalam rangka pemantapan ketahanan pangan di kaltim

Transcript

PENGEMBANGAN KERAGAMAN PANGAN LOKAL

DALAM RANGKA PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN DI KALIMANTAN TIMUR

Oleh

Sukmiyati AgustinNeni SuswatiniHadi Suprapto

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas PertanianUniversitas Mulawarman

DASAR PEMIKIRAN

Kalimantan Timur dengan keragaman etnis dan budayanya memiliki kekayaan khasanah makanan khas yang sering disebut sebagai makanan tradisional.

Makanan yang berbasis sumber daya alam lokal ini sangat potensial dalam menunjang ketahanan pangan bagi masyarakat di masing-masing daerah, sehingga seharusnya menjadi salah satu alternatif solusi yang dapat menunjang terwujudnya ketahanan pangan

Potensi yang besar ini belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah ataupun pihak terkait lainnya

Keberadaan makanan tradisional cenderung tergeser oleh makanan pendatang, sehingga menurunkan citra makanan tradisional terutama di kalangan generasi muda

Penyebab lainnya adalah adanya penyempitan dan penyederhanaan pengertian pangan menjadi beras akibat dari kebijakan pemerintah yang terlalu ’beras-sentris’

Proyek "modernisasi pertanian" selama masa Orde Baru yang berorientasi pada swasembada beras, menyebabkan terjadinya "berasisasi" nasional

96 persen dari total penduduk Indonesia menggantungkan kebutuhan pangan utama pada beras

Kebutuhan makanan pokok rakyat menjadi seragam dan rentan terhadap ketersediaan satu jenis bahan pangan, yaitu beras.

Berasisasi nasional

Kerawanan pangan

Diversifikasi pangan

PERMASALAHAN

1. Pola pikir penentu kebijakan, terutama di tingkat daerah, dan pola tindak penentu kebijakan pengelolaan pangan di tingkat rumah tangga (ibu-ibu rumah tangga dan pengolah pangan), kurang mendukung pengembangan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya wilayah.

2. Perubahan sosial-kultural dan perkembangan perekonomian masyarakat yang cenderung menggeser pola konsumsi yang berbasis budaya setempat ke arah pola instan/komoditas bergengsi.

3. Pemahaman masyarakat tentang pangan masih terfokus pada komoditas beras, belum memahami secara menyeluruh pangan dalam konteks keragaman pangan (semua jenis pangan yang dikonsumsi).

4.Penganekaragaman pangan sebagai salah satu upaya strategis pemantapan ketahanan pangan wilayah dan rumah tangga belum ditangani berdasarkan pendekatan program seperti halnya penanganan komoditas padi, sehingga sampai sekarang beras masih merupakan komoditas politis (agropolitik).

5.Kelembagaan stake holder yang bergerak di bidang pengembangan penganekaragaman pangan belum terhimpun dan terkoordinasi dalam satu kesamaan/ kesatuan orientasi yang jelas dan terarah.

USULAN AGENDA

1. Perlu dikembangkan suatu komitmen dan kerjasama di antara semua pihak terutama dalam bentuk kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat (yang antara lain direpresentasikan oleh kalangan LSM dan perguruan tinggi)

2. Mapping potensi makanan khas Kaltim, menginventarisir dan menggali resep-resep makanan khas lokal dari tiap daerah di Kaltim

3. Sosialisasi penganekaragaman pangan, dapat dilakukan melalui usaha-usaha :

• Pemanfaatan pangan lokal

• Instansi yang menangani ketahanan pangan perlu memberikan dukungan terhadap usaha sosialisasi penganekaragaman pangan, terutama dalam hal penganggarannya setiap tahun

• Mengembangkan sistem informasi pangan yang dapat diakses secara terbuka

4.4. Diperlukan upaya uji coba atau Diperlukan upaya uji coba atau pilot projectpilot project industri industri pangan khas daerah unggulan.pangan khas daerah unggulan. Perlu juga untuk Perlu juga untuk menfasilitasi kelompok usaha produktif yang bergerak menfasilitasi kelompok usaha produktif yang bergerak di bidang pengolahan pangan lokal dengan memberikan di bidang pengolahan pangan lokal dengan memberikan bantuan teknologi tepat guna dan pelatihan-pelatihan bantuan teknologi tepat guna dan pelatihan-pelatihan manajemen pengolahan pangan.manajemen pengolahan pangan.

5.5. Penganekaragaman pangan berbasis potensi lokal, Penganekaragaman pangan berbasis potensi lokal, dilakukan dengan jalan :dilakukan dengan jalan :

• Memanfaatkan potensi lokal berbasis teknologi dan Memanfaatkan potensi lokal berbasis teknologi dan berorientasi pasarberorientasi pasar

• Kegiatan transformasi budaya makan, melalui program Kegiatan transformasi budaya makan, melalui program PMT-AS, warung sekolah, warung desa, dan PMT-AS, warung sekolah, warung desa, dan penyuluhan/sosialisasi pola konsumsipenyuluhan/sosialisasi pola konsumsi

Perlu juga dilaksanakan proses percepatan Perlu juga dilaksanakan proses percepatan penganekaragaman pangan melalui:penganekaragaman pangan melalui:

•Peningkatan pangan beragam, bergizi seimbang yang Peningkatan pangan beragam, bergizi seimbang yang dilaksanakan di sekolah – sekolahdilaksanakan di sekolah – sekolah

•Pelatihan perbaikan proses untuk meningkatkan mutu Pelatihan perbaikan proses untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangandan keamanan pangan

•Pembuatan bahan sosialisasi (poster, leaflet atau media Pembuatan bahan sosialisasi (poster, leaflet atau media komunikasi lainnya) yang menarik komunikasi lainnya) yang menarik

6. Perlu dikembangkan penelitian yang berorientasi pada pengembangan pangan tradisional berbasis potensi lokal. Penelitian diupayakan untuk difokuskan pada tema berikut :

•Inventarisasi, identifikasi dan pemetaan pangan khas indonesia (pangan lokal dan makanan tradisional)

•Kajian sosial budaya, ekonomi, teknologi, nilai gizi, daya simpan, mutu, khasiat dan keamanan pangan khas indonesia

•Pengembangan teknologi pengolahan pangan berbagai skala produksi

•Pengembangan kemasan dan labelisasi, standardisasi makanan tradisional

•Scale up hasil penelitian pada skala industri komersial•Identifikasi arah perubahan pola konsumsi masyarakat

7. Menjaga ketersediaan pangan melalui upaya-upaya peningkatan produksi dan produktivitas pangan nabati dan hewani sesuai potensi wilayah masing-masing, serta memperlancar distribusi pangan

PENUTUP

Masalah ketahanan pangan adalah masalah bersama yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah Kaltim adalah :

1. Diversifikasi pangan

2. Kerjasama dalam bentuk saling bertukar informasi antara pihak-pihak terkait

3. Tersedianya dukungan dana yang memadai dari pihak pemerintah maupun stake holder

top related