Transcript
SUGUMAR YATHAVANEKA SRIWAHYUNI
PREMRAJ PERIASAMY
Keracunan Alkohol
PEMBIMBING : dr. RITA MAWARNI, SpF
Toksikologi
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sumber, karakteristik dan kandungan racun, gejala dan
tanda yang disebabkan racun, dosis fatal, periode fatal,dan penatalaksanaan kasus keracunan
Paracelcus (1493-1541), orang yang pertama mendefinisikan racun, menyatakan semua substansi di alam adalah racun hanya dosis yang membedakan substansi tersebut racun
atau bukan (sola dosis facit venenum)
• Berdasarkan tempat ditemukan; racun dikelompokkan menjadi : Racun rumah tangga Racun pertanian Racun kedokteran Racun industri Racun bebas
• Faktor yang mempengaruhi keracunan Cara Pemberian Keadaan Tubuh Farmakologi racun
Pemeriksaan Forensik
Pemeriksaan luar Bau Pakaian Lebam Mayat Perubahan warna
kulit Kuku Rambut Sklera
Pemeriksaan dalam Bau Warna darah Pemeriksaan organ Urine Jaringan lemak Kuku Rambut
Pemeriksaan di tempat kejadian
Keracunan Alkohol
Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering menimbulkan keracunan.
Keracunan alkohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak, kemampuan untuk mengontrol diri dan hilangnya kapasitas untuk berfikir kritis
MetabolismeUmumnya per oralFaktor yang mempengaruhi :
Jenis kelamin dan berat badan Lama waktu meminum Persentase alkohol minuman Adanya makanan pada lambung Faktor genetis dan fisiologis Obat obatan Kecepatan eliminasi alkohol.
Keracunan Alkohol AkutTerdiri atas 3 tahap :1.Tahap merasa dalam keadaan senangTanda tanda :Muka merahPasien sangat banyak bicaraPasien kehilangan pengendalian diriGangguan pada pengendalian gerakan-gerakan halus, misalnya meminum air, memasukkan benang ke dalam jarum. Ada kalanya pasien menjadi:
Berperilaku kasar Bersifat sentimental Inkoordinasi
Pupil sedikit mengalami dilatasi dan bereaksi terhadap cahayaPernafasan berbau alkohol
2. Tahap kebingunganTanda tanda : Inkoordinasi-ataksia atau gerakan yang lambat Pasien tidak dapat berjalan lurus Percakapan tidak jelas, inkoheren dan sengau Penglihatan kabur3. Tahap komaTanda tanda : Pernafasan lambat dan mendengkur Denyut nadi cepat dan halus Pasien tidak dapat dibangunkan walaupun dengan
guncangan keras Suhu tubuh di bawah normal (hipotermia) Pupil sedikit mengalami konstriksi Kematian terjadi karena;
- Penekanan pada pusat otak yang lebih tinggi- Anoksia otak akut- Pneumonia atau edema paru
Sebelum kematian mungkin mengalami kejang-kejang
PenatalaksanaanUntuk mengeluarkan racun bisa diupayakan agar
pasien muntah secara mekanis Bilas lambung sampai hasil bilasan lambung tidak
mengandung bau alkohol.Berikan minuman hangat seperti teh atau kopiPenafasan buatan serta oksigen diberikan jika
ditemukan adanya tanda-tanda penekanan pernafasanUpayakan agar suhu tubuh pasien selalu hangatUntuk mengatasi asidosis, diberikan soda bikarbonat
melalui oralJika perlu diberikan 1000 cc glukosa 10% serta garam
fisiologis secara intravena, kedalam larutan tersebut ditambahkan insulin 15 unit, vitamin B1 200 mg. niasinamida 200 mg dan vitamin C 1000 mg
Antibiotik diberikan sebagai tindakan profilaksis terhadap infeksi paru-paru
Keracunan Alkohol KronikKeadaan ini terjadi karena meminum alkohol dalam
jangka waktu yang lama. Korban biasanya adalah penderita psikosis atau neurosis, sehingga alkohol digunakan sebagai pelarian dari kenyataan hidup.
Gejala : Nafsu makan menurun, mual, muntah dan diare Tremor pada tangan dan lidah Gangguan daya ingat dan kemampuan menilai Jika telah berlangsung lama bisa menyebabkan
hipoproteinemia yang mengakibatkan edema anasarka Selain mengalami stres psikologis, pasien juga
mengalami neuritis perifer dan demensia yang akan semakin nyata pada tahap akhir
Pasien kemudian secara tiba-tiba mengalami koma dan pingsan
Penatalaksanaan
Keadaan ini bisasanya adalah masalah psikiatri karena berbagai masalah yang melatarbelakangi kebiasaan minum alkohol tersebut
Kebiasaan minum alkohol harus dikurangi dengan memberikan tablet antabuse (Tetra erthylthiuram disulphide) dengan dosis 0,25 sampai 0,75 gram per hari. Makanan dengan gizi yang seimbang
Pemberian multivitamin untuk mengatasi adanya defisiensi.
Gambaran Post MortemPemeriksaan luar
Kaku mayat dan pembusukan lebih lambat terjadi. Mayat penderita bisa bertahan lebih lama.
Kongesti pada konjungtiva sangat jelasPemeriksaan dalam
Bau alkohol bisa tercium dari isi lambung dan organ tubuh lainnya
Dinding lambung hiperemis, berwarna merah dan isi lambung berwarna coklat
Organ tubuh lainnya mengalami kongesti Edema otak sangat jelas terlihat dari jarak antara gyrus otak
yang semakin sempitPada keadaan kronis
Mukosa lambung tampak menunjukkan hiperemi dan hipertrofi
Hati dan ginjal mengalami kongesti. Pada hati terdapat infiltrasi lemak dan perubahan sirosis
Jantung membesar dan menunjukkan adanya infiltrasi lemak
Bagian tubuh yang diperlukan untuk pemeriksaan kimia: Darah Paru-paru Otak
Pada bahan yang diambil tidak boleh ditambahkan zat pengawet dan pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin.
Kepentingan dari segi medikolegal
Mabuk Alkohol : Keadaan mabuk adalah jika seseorang meminum alkohol dalam jumlah yang sangat banyak sehingga orang tersebut tidak dapat menguasai dirinya baik secara fisik dan mental, dengan demikian dia tidak mampu untuk bertindak dengan baik dan aman pada dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Alkoholisme adalah keadaan dimana setelah meminum alkohol secara berlebihan seseorang tidak dapat menjaga kesehatannya, tidak mampu melakukan kegiatan bermasyarakat atau keduanya. Secara farmakologi dampak yang terjadi adalah akibat toleransi dan ketergantungan tubuh.
Terima Kasih
top related