KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI MAHASISWA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37708...literasi informasi mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016 adalah baik.
Post on 15-Nov-2020
6 Views
Preview:
Transcript
KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI MAHASISWA PERAIH STUDENT
ACHIEVEMENT AWARD 2016 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(BERDASARKAN THE PLUS MODEL)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)
Oleh:
Irfan Herwandi
NIM: 1113025100036
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2017 M / 1438 H
i
ABSTRAK
Irfan Herwandi (NIM.1113025100036) Kemampuan Literasi Informasi
Mahasiswa Peraih Student Achievement Award 2016 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Berdasarkan The Plus Model). Di bawah
bimbingan Parhan Hidayat, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016, kendala mahasiswa dalam
menemukan informasi yang diinginkan serta upaya yang dilakukan dari kendala
tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi dengan pendekatan
kuantitatif yang pengambilan data menggunakan kuesioner. Kuesioner ini di
sebar kepada mahasiswa berprestasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pemenang
Student Achievement Award 2016 dengan jumlah populasi 196 mahasiswa dari 3
kategori. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 30 responden atau 15% dari
total keseluruhan. Penelitian ini menggunakan model literasi informasi The Plus
Model. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016 menunjukan dari jumlah
keseluruhan indikator adalah 12,75 dengan skor rata-rata 3,18. Jadi kemampuan
literasi informasi mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016 adalah baik.
Kendala yg dialami mahasiswa berprestasi di bagi menjadi 2 bagian, yang
pertama kendala dari dalam, ini cenderung timbul akan aspek ketergantungan
perasaan (mood), keadaan dan keterbatasan kemampuan seseorang dalam mencari
dan menemukan segala informasi yang menjadi prioritas dan memiliki nilai
presentase 11.7%. Sedangkan yg kedua adalah kendala dari luar, yaitu
keterbatasan kesediaan informasi dan kebaruan (update) kata kunci yang terdapat
di OPAC Perpustakaan Utama UIN Jakarta yang dikemukakan oleh para
responden masih menemukan beberapa yang tidak sesuai yang diinginkan dan
kurang maksimalnya fasilitas seperti akses internet terkadang menjadi hal
mendasar bagi pencarian informasi serta memiliki nilai presentase 88%. Adapun
upaya yang mesti dilakukan pada solusi dari kendala yang di hadapi dari dalam
memiliki nilai presentase 9% diantaranya refreshing, buat time schedule (jadwal
sehari-hari) secara teratur dan menggunakan alat bantu untuk penerjemahan.
Sedangkan untuk solusi dari kendala yg di hadapi dari luar memiliki nilai
presentasi 87.8%
Kata kunci : Literasi Informasi, Student Achievement Award, The Plus Model
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla,
yang telah memberikan rahmah, hidayah serta keberkahan. Yang sampai hari ini
masih bisa di berikan kenikmatan hidup dan sehat wal ‘afiat. Sholawat seiring
salam penulis curahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, kepada
keluarga nabi, sahabat serta kita umat nya sampai hari kiamat.
Alhamdulillah skripsi penulis yang berjudul “KEMAMPUAN LITERASI
INFORMASI MAHASISWA PERAIH STUDENT ACHIEVEMENT AWARD
2016 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA (BERDASARKAN THE
PLUS MODEL)” telah selesai dibuat, tentu semua ini berkat rahmat Allah Azza
wa Jalla dan di bimbing, di bantu serta di dukung oleh berbagai pihak sehingga
penulis bisa mengerjakan skripsi ini dengan baik. Judul tersebut diajukan sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penyusunan skripsi ini berkat ridha dan do’a, dukungan moril maupun
materil, semangat, kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua penulis,
Ibunda Ida Ruziana dan Ayahanda Endi Suandi skripsi ini merupakan kado
sederhana terindah untuk mereka, karena berkat keduanyalah penulis mampu
menyusun hingga akhir serta berkat keduanyalah penulis dapat kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
Penulis memahami bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, tanpa adanya bimbingan, bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa
membantu terwujudnya penulisan skripsi ini, penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. M. Farkhan, M.P,d selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Zubair M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Alumni dan Kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya, dengan kesabaran
memberikan bimbingan dan saran serta nasihatnya kepada penulis.
iv
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya
Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan
masukan dan ilmunya kepada penulis.
8. Bapak Bambang Prihono, SH dan Bapak Yusuf selaku penanggung jawab
pelaksana Student Achievement Award 2016 yang telah membantu
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
9. Untuk Ibu-Bapak, terima kasih telah memberikan support, dukungan moril
dan materil serta kakak dan adik-adik tersayang yang tetap memberikan
semangat tiada henti serta do’a yang selalu dipanjatkan.
10. Untuk keluarga besar Sarihan dan Kinong, kakek, nenek, paman, bibi, uwa,
sepupu terima kasih atas do’a yang telah dipanjatkan untuk penulis serta
telah memberikan dukungan, semangat serta materil sehingga kuliah dan
skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Untuk seluruh teman-teman JIP A 2013 yang saya cintai dan saya
banggakan terimakasih atas support nya kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
12. Untuk teman-teman seperjuangan JIP Angkatan 2013 serta Alumni, terima
kasih atas masukan dan motivasinya semoga kita kedepan menjadi alumni
yang bermanfaat untuk sekitar.
13. Untuk seluruh keluarga besar IMM Komisariat Adab dan Humaniora dan
Alumni, terima kasih atas dukungan, semangat dan segalanya yang telah
sama-sama kita perjuangkan selama di organisasi.
v
14. Untuk seluruh keluarga besar Satgas GAN UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Alumni, terima kasih juga karena berkat dorongan semangat
dari kalian sehingga penulis termotivasi untuk melaksanakan sidang.
15. Untuk teman-teman di Tim Jurnal Mahasiswa Kulminasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, penulis ucapkan terima kasih banyak atas ilmunya
yang kalian telah berikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun
skripsi ini dengan baik.
16. Untuk teman-teman KKN Cassava, terima kasih banyak atas support dan
semangatnya.
17. Untuk teman-teman satu kosan Anharfi, Afrikal, Alfan dan Futuh
terimakasih banyak, karena berkat kalian penulis terus termotivasi untuk
terus menulis penelitian ini hingga selesai..
Terima kasih banyak kepada semua pihak yang tak mampu penulis tulis
satu-persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat penulis. Semoga Allah Azza
wa Jalla membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 14 Juli 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 7
A. Latar Belakang ..................................................................................... 7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 12
D. Sistematika Penulisan ......................................................................... 12
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 14
A. Literasi Informasi ............................................................................... 14
1. Definisi Literasi Informasi ............................................................ 14
2. Manfaat Literasi Informasi ............................................................ 19
3. Model Keterampilan Literasi Informasi yang digunakan .............. 20
4. Literasi Informasi di Perguruan Tinggi ......................................... 23
5. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ......................................................... 28
B. Sumber Data ....................................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 31
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 33
vii
F. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 37
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42
A. Gambaran Umum Student Achievement Award ................................ 42
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 47
C. Pembahasan ........................................................................................ 77
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 86
A. Kesimpulan......................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skala Pengukuran ..................................................................................... 35
Tabel 2 Skala Interval ........................................................................................... 37
Tabel 3 Waktu Penelitian ...................................................................................... 37
Tabel 4 Uji Validitas ............................................................................................. 38
Tabel 5 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 41
Tabel 6 Jurusan Responden ................................................................................... 48
Tabel 7 Semester Responden ................................................................................ 49
Tabel 8 Jenis Kelamin Responden ........................................................................ 50
Tabel 9 Kategori SAA 2016 Responden ............................................................... 50
Tabel 10 Saya dapat menentukan informasi sesuai dengan kebutuhan. ............... 51
Tabel 11 Saya dapat menentukan sumber informasi yang terbaik ........................ 52
Tabel 12 Saya dapat menyusun kerangka pertanyaan untuk menemukan topik
informasi. .............................................................................................................. 53
Tabel 13 Saya dapat menentukan kata kunci (kata yang digunakan untuk
menemukan informasi yang dibutuhkan). ............................................................. 54
Tabel 14 Saya dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai
sumber yang dapat dipercaya/benar. ..................................................................... 55
Tabel 15 Saya sering mencari sumber informasi yang saya butuhkan di
perpustakaan. ......................................................................................................... 56
Tabel 16 Saya mencari sumber informasi yang saya butuhkan tidak hanya di
perpustakaan (toko buku, pinjam teman, dst). ...................................................... 57
Tabel 17 Saya memulai proses pencarian informasi dengan akses internet dan
e-jurnal. ................................................................................................................. 58
Tabel 18 Saya menggunakan teknik penelusuran (simbol-simbol boolean
seperti: AND, OR, NOT) atau simbol lain untuk membantu memudahkan
dalam pencarian informasi. ................................................................................... 59
Tabel 19 Saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC) ataupun sarana
teknologi lain yang mendukung penelusuran informasi yang saya butuhkan....... 61
ix
Tabel 20 Saya menggunakan sarana penelusuran (search engine yang bisa
terhubung dengan internet). .................................................................................. 62
Tabel 21 Saya menggunakan layanan pengindekan atau indeks kutipan dalam
database dalam mencari informasi. ....................................................................... 63
Tabel 22 Saya dapat memahami cara membaca cepat untuk menemukan
informasi yang dicari............................................................................................. 64
Tabel 23 Saya dapat menandai (menggarisbawahi/mencatat) informasi yang
sudah saya pilih. .................................................................................................... 65
Tabel 24 Saya dapat mencocokan informasi yang ditemukan dengan kebutuhan
informasi. .............................................................................................................. 66
Tabel 25 Setelah memperoleh informasi yang yang dibutuhkan, saya dapat
menyusun daftar bibliografi. ................................................................................. 67
Tabel 26 Setelah memperoleh informasi yang dibutuhkan, saya mengevaluasi
informasi yang saya butuhkan berdasarkan otoritas dan masalah yang harus
saya selesaikan. ..................................................................................................... 68
Tabel 27 Saya merangkum atau mencari inti dari setiap informasi yang sesuai
dari beberapa sumber informasi yang saya temukan. ........................................... 69
Tabel 28 Saya dapat menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan
didukung oleh fakta. .............................................................................................. 70
Tabel 29 Saya dapat melakukan penilaian dalam proses pencarian informasi. .... 71
Tabel 30 Rekapitulasi analisis kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih
Student Achievement Award 2016 ....................................................................... 72
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik Prestasi Mahasiswa SAA UIN Jakarta ................................................. 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Tabel r (Signifikansi)
Lampiran 3 Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 6 Surat Pergantian Judul Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi semakin hari semakin berkembang dan begitu luar biasa
perkembangannya pada era modern ini. Informasi telah menjadi kebutuhan
pokok dari berbagai bidang, teknologi informasi dan komunikasi
memberikan dampak yang sangat signifikan, karena pengaruhnya sangat
besar di setiap bidangnya.
Menurut UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik Pasal 1 mengungkapkan Informasi adalah keterangan, pernyataan,
gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik
data, fakta maupun penjelasannya yang dapat di lihat, di dengar, dan di baca
yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
ataupun non elektronik. Pertumbuhan yang sangat pesat diberbagai bidang
di dunia ini tidak lain karena peran informasi. Saat ini informasi diibaratkan
sebagai teori bola salju, yang dimaksudkan bahwa setiap tahun, bulan,
minggu, hari, jam, bahkan detik semakin tumbuh dengan subur, yang
terkadang sampai tak terkendali dan sulit untuk dihentikan. Namun apabila
informasi digunakan dengan tepat dan benar, tentu menjadi suatu hal yang
luar biasa serta bermanfaat, baik kepada masyarakat umum atau yang
menggunakan informasi tersebut.
8
Informasi dalam perkembangannya dapat ditemukan di mana pun
dan kapan pun, begitu pun di perpustakaan terdapat koleksi-koleksi yang
menyediakan beragam informasi bagi masyarakat penggunanya. Oleh
karena itu, pemerintah melalui UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
di dalam pasal 2 dijelaskan bahwa perpustakaan diselenggarakan
berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, kerukunan, dan kemitraan. Itu artinya
perpustakaan merupakaan sarana untuk belajar sepanjang hayat atau dengan
kata lain proses untuk menumbuhkan budaya literasi bagi para penggunanya.
Perkembangan literasi informasi dapat ditemukan pula dalam al
Qur’an surah al ‘alaq ayat 1-5 :
نسان من علق ﴿٢﴾ اق رأ وربك الكرم ﴿٣﴾ الذي علم اق رأ بسم ربك الذي خلق ﴿١﴾ خلق النسان ما ل ي علم ﴿٥﴾ بلقل م ﴿٤﴾ علم ال
Artinya : “Bacalah dengan (Menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tak
diketahuinya.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa di dalam ayat-ayat
tersebut merupakan rahmat dari Allah Azza wa Jalla atas kasih sayang serta
nikmat nya terhadap hamba-hambanya yang beriman. Pada ayat tersebut
terdapat informasi tentang penciptaan manusia dari segumpal darah serta di
antara kemurahan Allah Azza wa Jalla adalah mengajarkan kepada manusia
9
apa yang tidak diketahuinya. Dengan demikian, Allah telah memuliakannya
dengan ilmu1.
Allah menegaskan telah memberikan ilmu kepada manusia agar
menjadikan makhluk yang mulia, dan manusia tidak dapat memperoleh ilmu
tanpa melalui proses belajar. Maka dari itu, dalam mencapai kemuliaan itu
manusia diharuskan belajar untuk memperdalam ilmu pengetahuannya.
Dalam proses belajar itu tentu sebuah ilmu perlu untuk di tulis agar bisa di
pelajari lebih lanjut. Dan disitulah proses literasi menjadi sebuah daya yang
begitu kuat bagi umat muslim secara khusus.
Perguruan tinggi dapat berkembang setiap tahunnya karena memiliki
akses informasi yang baik dan terus berkembang sesuai kebutuhan.
Bagitupun dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai salah satu
perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia terus melakukan upaya
akselerasi peningkatan kualitas. Tentu hal tersebut didukung dengan akses
informasi yang memadai, serta peningkatan fasilitas yang baik bagi seluruh
civitas akademika.
Salah satu bentuk peningkatan kualitas UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah dengan peningkatan prestasi, partisipasi, dan kontribusi pada
tingkat nasional dan internasional oleh sivitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, salah satunya adalah mahasiswa.
Dalam rangka itulah, Bagian Kemahasiswaan dan Alumni rutin
menyelenggarakan Student Achievement Award (SAA) sejak tahun 2011,
sebagai upaya apresiasi atas capaian prestasi mahasiswa serta membangun
1 Ghoffar, Muhammad Abdul and Mu’thi. Abdurrahim, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 8 (Bogor: Pustaka
Imam Asy-Syafi’i, 2004), 505.
10
semangat partisipasi dan kontribusi aktif pada tingkat nasional dan
internasional. Setiap tahunnya sejak tahun 2011 hingga 2016, grafik prestasi
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu meningkat, Pada tahun
2011 tercatat 56 prestasi, tahun 2012 ada 84 prestasi, tahun 2013 80 prestasi,
tahun 2014 110 prestasi, tahun 2015 163 prestasi, 2016 mencapai 230
prestasi. Dengan demikian presentase perolehan prestasi meningkat ±45%.2
Sebagai Agent of Change, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dituntut untuk terus mengasah kemampuan diri, baik akademik
maupun non akademik sehingga terwujud mahasiswa yang unggul dan
berdaya saing tinggi, baik taraf nasional maupun internasional. Tentu hal
tersebut tak lepas dari pengaruh budaya literasi informasi yang sangat
tumbuh subur di kalangan mahasiswa. Sehingga sangat dimungkinkan akan
berdampak pada prestasi mahasiswa di setiap bidang dan kategorinya. Oleh
karena itulah, penulis telah melakukan hipotesa awal berupa mahasiswa
yang telah memperoleh prestasi di bidang desain grafis telah berupaya
bagaimana skill desain tersebut dilatih secara otodidak di jejaring sosial
youtube dengan alat atau aplikasi khusus desain yang berada di laptop nya,
dari hal tersebut bahwa kemampuan beberapa mahasiswa yang berprestasi
di bidang desain grafis dalam menelusur informasi sangat positif. Namun,
setelah itu penulis menemukan beberapa mahasiswa yang kesulitan dalam
mengakses informasi, sehingga menyebabkan terhambatnya proses dalam
melakukan penelusuran informasi yang dibutuhkan. Kemudian selain hal
tersebut penulis menemukan beberapa kendala mahasiswa dalam hal
2 Nawiruddin and Umam, eds., Promoting Moslem Student Achievements and Excellences
(Jakarta: Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan
Kerjasama, 2016), 12.
11
keterbatasan fasilitas pribadi yang merupakan kebutuhan penting meskipun
tidak bersifat primer seperti sebuah laptop serta kurangnya keterbatasan
dana yang dimiliki.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mendalami
penelitian mengenai kemampuan literasi informasi mahasiswa terhadap
raihan SAA 2016. Untuk itu penulis menulis judul "Kemampuan Literasi
Informasi Mahasiswa Peraih Student Achievement Award 2016 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (Berdasarkan The Plus Model)"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dan
untuk menghindari perluasan masalah yang dibahas oleh penulis, maka
penulis memberikan pembatasan masalah yaitu upaya yang dilakukan
mahasiswa terhadap raihan 5 Kategori Prestasi yang ada di SAA 2016,
penulis hanya mengambil 3 Kategori yaitu Kategori I (Prestasi kejuaraan
dan kompetisi), Kategori II (Prestasi karya kreatif) dan Kategori III (Prestasi
partisipasi aktif)
Dari pembatasan di atas, untuk mempermudah pelaksanaan
penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih Student
Achievement Award 2016?
2. Bagaimana kendala mahasiswa dalam menemukan informasi yang
diinginkan?
3. Bagaimana upaya dalam menghadapi kendala tersebut?
12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih
Student Achievement Award 2016
2. Untuk mengetahui kendala mahasiswa dalam menemukan informasi
yang diinginkan
3. Untuk mengetahui upaya dalam menghadapi kendala tersebut.
Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa yang sedang melakukan
perkuliahan, sehingga dapat dijadikan rujukan dalam menyelesaikan
tugas kuliahnya mengenai pengaruh kemampuan literasi informasi
mahasiswa
2. Sebagai pengalaman dan pendalaman pengetahuan penulis mengenai
literasi informasi terutama wawasan penulis terhadap topik yang
diteliti.
3. Sebagai sumbangsih, gagasan atau masukan dalam penelitian sejenis di
masa yang akan datang serta penelitian ini juga merupakan salah satu
syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar S.IP
D. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
permasalahan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis mulai dari
Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:
13
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitiandan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori dan kajian pustaka tentang hal-hal
yang berkaitan dengan objek yang diteliti seperti pengertian
literasi informasi, manfaat literasi informasi, model literasi
informasi, standar kompetensi literasi informasi di perguruan
tinggi dan literasi informasi di perguruan tinggi.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber
data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang gambaran umum student
achievement award serta menjawab permasalahan yang ada.
Bab V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang di peroleh dari
penelitian ini.
14
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Literasi Informasi
1. Definisi Literasi Informasi
Dalam bahasa Indonesia istilah literasi informasi berarti kemelekan
informasi atau keberaksaraan informasi. Secara sederhana literasi
informasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam membaca
dan menyikapi berbagai informasi yang ada dalam masyarakat. 3
Sedangkan secara sederhana literasi informasi adalah kemampuan untuk
mengenali ketika informasi butuhkan, lokasi, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi secara efisien, efektif, dan etis untuk menjadi
independen, pembelajar seumur hidup.4
Sheila Webber dan Bill Jhonston mengemukakan definisi literasi
informasi di website mereka ialah adopsi dari perilaku informasi yang
tepat untuk mengidentifikasi, melalui media atau dalam bentuk yang lain
untuk kebutuhan informasi, yang mengarah ke penggunaan yang bijaksana
dan etika informasi di masyarakat.”5
Menurut American Library Association (ALA) pada tahun 1989
mendefinisikan literasi informasi ialah seperangkat kemampuan yang
dibutuhkan seseorang untuk mengenali saat informasi dibutuhkan dan
3 Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online
(Makassar: Alaudin University Press, 2013), 9. 4 David Streatfield and Sharon markless, “Information Literacy,” Dalam J.H. Bowman,
British Librarianship and Information Work 2001-2005 (Burlington: Ashgate, 2007), 9. 5 Streatfield and markless, 413.
15
kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi tersebut secara efektif sesuai dengan kebutuhan informasi.6
Dalam tulisan yang dikemukakan pada website ACRL, literasi
informasi merupakan keterampilan hidup di Era Informasi. Bagaimana
menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif
untuk memecahkan masalah tertentu atau membuat keputusan.7
Literasi Informasi adalah kemampuan untuk mendapatkan,
menafsirkan dan menggunakan informasi dari sumber cetak, komputer dan
media lainnya. 8 literasi informasi dialami sebagai keterampilan dan
pengetahuan seseorang menggunakan untuk menemukan informasi.
Sebagaimana dicatat, ini meliputi 1) pengetahuan tentang sumber-sumber
informasi; 2) keterampilan untuk mengevaluasi informasi dan 3)
kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan demikian, literasi informasi dipandang sebagai seperangkat
keterampilan kuantitatif dan pengetahuan yang dapat diperoleh dan
ditunjukkan. Pandangan literasi informasi menjadi lebih luas di kategori
yang lebih tinggi.9
Bahkan dalam artikel yang dikemukakan Elizabeth Berman bahwa
literasi informasi adalah serangkaian kemampuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan akan informasi, mendapatkan informasi, mengevaluasi
6 Ann Marlow Riedling, “Information Literacy : What Does It Look like in the School
Library Media Center?,” Greenwood Publishing Group, 2004, 2. 7 “Presidential Committee on Information Literacy: Final Report,” 1989,
http://www.ala.org/acrl/publications/whitepapers/presidential. 8 “ALA Action: 21st Century Literacy,” American Library Association 29, no. 11 (1998): 1. 9 Rae-Anne Diehm and Mandy Lupton, “Learning Information Literacy” 19, no. 1 (March
2014).
16
informasi dan kemudian merevisi strategi pencarian untuk mendapatkan
informasi, menggunakan informasi secara etis dan legal, dan terlibat dalam
konsep belajar seumur hidup.10
Menurut Jo Ann Carr dan Ilene F Rockman literasi informasi adalah
kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi
secara efektif. 11 Dalam artikel nya yang lain menyebutkan bahwa
kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi
dari berbagai sumber 12 atau sebagai keterampilan umum dan literasi
lainnya.13 Bahkan untuk menjadi orang yang melek informasi dibutuhkan
kemampuan untuk menguasai sejumlah keterampilan baru, seperti
kemampuan untuk mencari dan menggunakan informasi untuk
memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan lebih efektif.14
Menurut Dictionary for Library and Information Science oleh Reitz
mendefenisikan literasi informasi sebagai berikut:
“Information literacy is skilll in finding the information one needs,
including and understanding of how libraries are organized, familiarity
with resource they provide (including information formats and automated
search tools), and knowledge of commonly used techniques. The concept
also includes the skills required to critically evaluate information content
10 Elizabeth Berman, “Transforming Information Literacy in The Sciences,” University of
Vermont 7, no. 2 (2013): 162. 11 Jo Ann Carr and Ilene F Rockman, “Information-Literacy Collaboration: A Shared
Responsibility,” American Library Association 34, no. 8 (2003): 52. 12 Jo Ann Carr, “Information Literacy and Teacher Education. ERIC Digest” (ERIC Digest,
1998). 13 Sandra Cowan and Nicole Eva, “Changing Our Aim Infiltrating Faculty with Information
Literacy” 10, no. 2 (2016): 167. 14 Endry Boeriswati, “The Implementing Model of Empowering Eight for Information
Literacy,” David Publishing, 2012, 653.
17
and employ it affectively, as well as understanding of the technological
infrastructure on which information transmission is based, including its
social, political, and cultural context and impact”.15
Sedangkan menurut United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization’s (UNESCO) dan The International Federation of
Library Associations and Institutions’ (IFLA) menyatakan bahwa literasi
informasi sebagai hak asasi manusia dan mempromosikan penyertaan
sosial semua bangsa16 itu artinya literasi informasi bagian dari HAM dan
semua elemen termasuk sebuah bangsa berhak menerapkan, meneliti
bahkan mengembangkan literasi informasi.
Literasi informasi juga merupakan kemampuan untuk mengetahui
kapan ada kebutuhan akan informasi, untuk dapat mengidentifikasi,
menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif menggunakan informasi
tersebut untuk yang dihadapi.17 Dan terkadang bisa kita temukan literasi
informasi di beberapa konteks, disiplin ilmu18, budaya dan pemakaian.19
Bahkan pada situasi tertentu. 20 Sehingga diperlukan untuk menemukan,
15 Joan M Reitz, Dictionary for Library and Information Science (London: Library
Unlimited, 2004), 356. 16 Andrew Battista et al., “Seeking Social Justice in The ACRL Framework” 9, no. 2
(2015): 112. 17 James E. Herring, “A Critical Investigation of Students’ and Teachers’ Views of the Use
of Information Literacy Skills in School Assignments,” American Library Association, 2012, 3. 18 Amanda Nichols Hess, “Motivational Design in Information Literacy Instruction” 9, no.
1 (2015): 47. 19 Stéphanie Simard and Thierry Karsenti, “A Quantitative and Qualitative Inquiry into
Future Teachers’ Use of Information and Communications Technology to Develop Students’
Information Literacy Skills” 42, no. 5 (2016): 4. 20 Colleen Addison and Eric Meyers, “Perspectives on Information Literacy: A Framework
for Conceptual Understanding,” in Proceedings of the Eighth International, vol. 18 (Conference
on Conceptions of Library and Information Science, Copenhagen, Denmark, 2013), 8.
18
mengambil, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif dan
efisien secara independen.21
Dalam pendidikan dan pengajaran literasi informasi dapat
digunakan untuk mengerjakan tugas.22 Bahkan bisa juga untuk memelihara
dan kemampuan untuk perkembangan belajar.23 Sehingga mengharuskan
individu untuk mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki
kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara
efektif informasi yang dibutuhkan. 24 Bahkan selain pendidikan literasi
informasi juga dapat memecahkan masalah dalam aspek-aspek pekerjaan.25
Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi
adalah kemampuan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan,
mengerti bagaimana perpustakaan diorganisir, familiar dengan sumber
daya yang tersedia (termasuk format informasi dan alat penelusuran yang
terautomasi) dan pengetahuan dari teknik yang biasa digunakan dalam
pencarian informasi. Hal ini termasuk kemampuan yang diperlukan untuk
mengevaluasi informasi dan menggunakannya secara efektif seperti
pemahaman infrastruktur teknologi pada transfer informasi kepada orang
lain, termasuk konteks sosial, politik dan budaya serta dampaknya.
Dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa literasi infomasi adalah
kemampuan seseorang dalam menemukan, mengidentifikasi serta
21 James E. Herring, “From School to Work and from Work to School: Information
Environments and Transferring Information Literacy Practices” 16, no. 2 (June 2011): 3. 22 Elizabeth Humrickhouse, “Information Literacy Instruction in the Web 2.0 Library,”
2011, 4. 23 Tian-hui ZHU, “On the Library and Information Literacy Education of Vulnerable
Groups,” US-China Education Review, 54, 6, no. 5 (2009): 77. 24 Carol C Kuhlthau, “Rethinking The 2000 ACRL Standard” 7, no. 2 (2013): 93. 25 Sharon Weiner, “Information Literacy and the Workforce: A Review” 34, no. 2 (2011):
8.
19
menggunakan informasi secara benar dan tepat untuk memenuhi semua
kebutuhan.
2. Manfaat Literasi Informasi
Literasi informasi sangat memudahkan manusia dalam proses
pembelajaran, dengan literasi informasi seseorang yang belajar mampu
mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh seseorang tersebut dalam
mencari sumber informasi. Di dunia yang modern ini pengetahuan
semakin berkembang, dan oleh sebab itu kebutuhan informasi semakin
kompleks.
Menurut Adam, bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi
yaitu:
a. Membantu mengambil keputusan
Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan
suatu permasalahan. Kita harus mengambil suatu keputusan ketika
memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut
seseorang harus memiliki informasi yang cukup.
b. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan
Kemampuan literasi informasi berperan penting dalam
membantu meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia
pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi, semakin terbukalah
kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat
belajar secara mandiri.
20
c. Menciptakan pengetahuan baru
Suatu negara dapat dikatakan berhasil apabila dapat
menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi
informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana
yang salah. Sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang
diperoleh.26
3. Model Keterampilan Literasi Informasi yang digunakan
a. The PLUS Model
Model ini dikembangkan oleh James Herring, yang
mempunyai otoritas dalam keberinformasian di Queen argaret
University College, Edinburgh. Model PLUS pertama kali diterbitkan
pada tahun 1996. Model ini telah digunakan dalam atau diadaptasi
oleh berbagai sekolah di Inggris, Afrika Selatan, Australia, dan
Selandia Baru. Unsur-unsur dari model PLUS seperti Tujuan, Lokasi,
Penggunaan dan Evaluasi Diri dimaksudkan untuk memberikan para
siswa dengan perancah yang dapat mereka gunakan saat
menyelesaikan tugas penelitian sekolah tetapi juga dengan kerangka
yang berpotensi dipindahtangankan yang dapat membantu mereka
untuk berkembang sebagai warga melek informasi.27 PLUS membagi
keahlian informasi dalam 4 bagian besar yaitu :
26 Yusuf Dzul Ikram Al-Hamidy, “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa Pada
Layanan American Corner Di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang,” Association Of
College and Research Library, accessed February 4, 2015, ejournal-s1.undip.ac.id. 27 Herring, “A Critical Investigation of Students’ and Teachers’ Views of the Use of
Information Literacy Skills in School Assignments.”
21
1) Purpose (P) atau tujuan yaitu Menetapkan tujuan
penyidikan/penelitian atau tugas-tugas sekolah
2) Location (L) atau lokasi yaitu Menemukan sumber informasi yang
cocok denga tujuan yang telah ditetapkan
3) Use (U) atau penggunaan yaitu memilih dan memilah informasi
dan gagasan, membaca untuk mendapatkan informasi, catatan dan
membuat presentasi
4) Self-Evaluation (S) atau evaluasi diri yaitu bagaimana peserta didik
mengevaluasi tampilannya dalam menerapkan keahlian informasi
untuk tugas sekolah dan apa yang dipelajari untuk kemudian hari.
Berikut adalah inti keahlian dan kegiatan yang disarankan
dalam pelatihan keahlian informasi dengan menggunakan model
PLUS :
1) Tujuan (Purpose)
a) Menetapkan kebutuhan informasi.
b) Belajar membuat kerangka pertanyaan penelitian yang
realistis.
c) Menyiapkan diagram penelitian atau menggunakan pokok-
pokok penelitian.
d) Menentukan kata kunci.
22
2) Lokasi (Location)
a) Memilih media informasi yang sesuai.
b) Mencari lokasi informasi menggunakan katalog perpustakaan,
indeks, pangkalan data, CD-ROM, atau mesin pencari (search
engine).
3) Penggunaan (Use)
a) Membaca secara tepat untuk menemukan informasi yang
dicari.
b) Mengevaluasi kualitas atau kecocokan informasi yang
ditemukan.
c) Membuat catatan.
d) Memaparkan dan mengkomunikasikan informasi.
e) Menyusun bibliografi.
4) Evaluasi Diri (Self-evaluation)
a) Bertolak dari yang sudah dipelajari, dapat menarik kesimpulan
berdasarkan informasi yang ditemukan.
b) Melakukan penilaian diri sendiri atas keterampilan
informasinya.
c) Mengidentifikasikan strategi keterampilan informasi yang
berhasil.28
28 Blasius Sudarsono, Literasi Informasi Pengantar Untuk Perpustakaan Sekolah (Jakarta:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2009), 36.
23
4. Literasi Informasi di Perguruan Tinggi
Literasi informasi pada dunia perguruan tinggi dianggap sebagai
serangkaian keterampilan yang bersifat generik dan dapat diterapkan di
segala bidang ilmu. Pustakawan dan penyelenggara pendidikan
memberikan program-program dasar bagi para mahasiswa baru dengan
harapan mereka akan dapat mengembangkan diri lebih lanjut di sepanjang
masa belajar mereka. Program-program literasi informasi di perguruan
tinggi pada umumnya berdasarkan pandangan untuk keterampilan mencari,
menemukan, dan menggunakan informasi. Keterampilan seperti itu disebut
keterampilan teknis. Dari sudut pandang pendidikan, pada umumnya
program literasi informasi memakai prinsip-prinsip yang menekankan
pada perubahan keadaan mental dan pikiran. Pendekatan ini lebih dikenal
dengan istilah pendekatan Cartes (Cartesian Approach) yaitu pendidikan
yang berdasarkan pandangan bahwa proses belajar dianggap berhasil jika
ada perubahan keadaan mental misalnya dari bodoh menjadi pintar.29
Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan berkembang
dari waktu ke waktu. Dibuktikan dengan berubahnya kurikulum dalam
proses pembelajaran baik di tingkat sekolah maupun di perguruan tinggi.
SK Mendiknas No.232/U/2000 menjelaskan bahwa salah satu kualifikasi
lulusan program sarjana adalah menguasai dasar-dasar ilmiah dan
keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan,
memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah
29 Jonner Hasugian, “Urgensi Literasi Informsi Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Di
Perguruan Tinggi,” Pustaha : Jurnal Studi Perpustakaan Dan Informasi 4, no. 2 (Desember 2008):
37.
24
yang ada dalam bidang keahliannya. Artinya lulusan yang diharapkan
adalah lulusan yang berkualitas dan berjiwa kompetitif.30
Itu artinya peranan kurikulum dalam sebuah proses pembelajaran
sangat berpengaruh dalam menghasilkan sarjana yang berdaya saing tinggi
dan mempunyai keterampilan yang dibutuhkan di masyarakat. Sehingga
dengan demikian masyarakat mampu mendapatkan manfaat langsung yang
diberikan oleh lulusan-lulusan sarjana. Selain itu dalam dunia akademis
dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga mampu bersaing
dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
UU Sistem Pendidikan Nasional 1989 Pasal 4 menegaskan bahwa
salah satu tujuan Pendidikan Nasional adalah membangun manusia yang
memiliki kemampuan atau keterampilan dan pengetahuan yang luas,
berkepribadian mantap dan mandiri.
Dengan demikian mahasiswa sejatinya harus memiliki kemampuan
yang dipelajarinya sesuai dengan bidangnya masing-masing, baik secara
akademis maupun secara umum. Guna mempersiapkan persaingan
kompetitif di dunia kerja, karena bagaimanapun dunia kerja bukan hanya
membutuhkan penilaian akademis yang baik, namun semua aspek di lihat
dan dipertimbangkan seperti kemampuan teknologi informasi, kemampuan
komunikasi, kemampuan bahasa asing maupun yang lainnya.
Dalam dunia pendidikan tinggi mahasiswa di tuntut untuk mandiri
dalam mencari informasi, baik yang berkaitan dengan dunia akademisnya
30 Muin, Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online, 17.
25
maupun non-akademis. Jadi dosen sebagai tenaga pendidik di perguruan
tinggi tidak di jadikan sumber pembelajaran utama, akan tetapi banyak
sumber informas i yang bisa mahasiswa dapatkan. Sehingga dengan
demikian mahasiswa dapat mandiri dan terus belajar meskipun terbatasnya
pembelajaran di dalam kelas bersama dosen.
Resource based learning merupakan dosen bukan satu-satunya
sumber belajar bagi mahasiswa. Sumber belajar dapat dikategorikan
sebagai berikut :
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar, seperti perpustakaan, museum,
pasar, dan sebagainya.
b. Benda, seperti situs, candi, benda peninggalan, dan sebagainya.
c. Orang atau para ahli dalam bidang tertentu, seperti guru, dosen, polisi,
dan sebagainya.
d. Bahan, seperti teks tertulis, teks tercetak, rekaman elektronik, dan
sebagainya.
e. Buku, seperti buku pelajaran, kamus, ensiklopedia, dan sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang telah atau sedang terjadi, seperti kerusuhan,
bencana, dan sebagainya.31
Manfaat kompetensi literasi informasi dalam dunia pendidikan
tinggi menurut California State University adalah :
31 Muin, 19.
26
a. Menyediakan metode yang telah teruji untuk dapat memandu
mahasiswa kepada berbagai sumber informasi yang terus berkembang.
Sekarang ini individu berhadapan dengan informasi yang beragam dan
berlimpah. Informasi tersedia melalui perpustakaan, sumber-sumber
komunitas, organisasi khusus, media dan internet.
b. Mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Lingkungan belajar yang proaktif mensyaratkan setiap mahasiswa
memiliki kompetensi literasi informasi. Dengan kemampuan literasi
informasi tersebut maka mahasiswa akan selalu dapat mengikuti
perkembangan bidang ilmu yang dipelajarinya.
c. Menyediakan perangkat tambahan untuk memperkuat isi perkuliahan.
Dengan kompetensi literasi informasi yang dimilikinya, maka
mahasiswa dapat mencari bahan-bahan yang berubungan dengan
perkuliahan sehingga dapat menunjang perkuliahan tersebut.
d. Meningkatkan pembelajaran seumur hidup. Meningkatkan
pembelajaran seumur hidup adalah misi utama dari instansi
pendidikan tinggi. Dengan memastikan bahwa setiap individu
memiliki kemampuan intelektual dalam berfikir secara kritis yang
ditunjang dengan kompetensi informasi , maka individu dapat
melakukan pembelajaran seumur hidup secara mandiri.32
32 Muin, 22.
27
5. Penelitian Terdahulu
Dalam hal ini dimaksudkan sebagai perbandingan dengan
penelitian sebelumnya, baik dari temanya yang serupa maupun dari
berbagai sisi. Berikut ini beberapa penelitian yang memiliki tema yang
serupa :
a. Peran Perpustakaan SD AN-NISAA’ dalam meningkatkan Literasi
Informasi. Skripsi ini diajukan oleh Yanita Safilla, Mahasiswa
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014. Persamaannya adalah
sama-sama membahas tentang literasi informasi. Perbedaannya adalah
penelitian ini membahas peran perpustakaan sekolah sebagai tempat
sentral lingkungan pendidikan dalam meningkatkan literasi informasi
pada siswa sedangkan penelitian saya membahas peran mahasiswa
dalam meningkatkan kemampuan literasi informasi bagi peraih
Student Achievement Award 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Kesuksesan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Dunia dalam
Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Literasi Informasi.
Skripsi ini diajukan oleh Gita Rizki Hastari Mahasiswa Program Studi
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. Persamaan penelitian yang di
teliti yaitu tentang literasi informasi, perbedaannya adalah membehas
tentang TBM dan solusi mengatasi hambatan dalam pemberdayaan
masyarakat melalui program literasi informasi, sedangkan penelitian
saya memfokuskan pada kemampuan literasi informasi mahasiswa
28
peraih Student Achievement Award 2016, kendala mahasiswa dalam
menemukan informasi yang diinginkan dan upaya apa untuk
mengatasi kendala tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian
dilaksanakan. 33 Serta bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip yang
bersifat logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran
atau cara yang ilmiah untuk mencapai kebenaran ilmu, guna memecahkan
masalah. 34 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal yang seperti apa adanya.35
Serta dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu
variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau
penghubungan dengan variabel lain.36
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan
kuantitatif, penelitian kuantitatif di lihat dari segi tujuan, penelitian ini
dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar
variabel dan adapula yang sifatnya mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman atau mendiskripsikan banyak hal. 37
33 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), 21. 34 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), 16. 35 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), 60. 36 Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, 15. 37 Sudrajat dan M Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: CV Pustaka Pelajar,
2005), 25.
29
Penelitian kuantitatif sering disebut sebagai penelitian tradisional, karena
metode ini telah lama dan umum dipakai sebagai metode penelitian. 38
Pendekatan penelitian ini memungkinkan akan hasil dan data yang lebih
akurat dengan adanya kuesioner yang diberikan kepada responden
B. Sumber Data
Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan
benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara keantitatif
ataupun kualitatif. 39 Penelitian ini bersumber pada sumber data yang
dikumpulkan oleh penulis sebagai bahan untuk penulisan penelitian ini :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian
langsung dengan melakukan penelitian yang terdiri atas hasil
observasi langsung dan penyebaran kuesioner dengan mahasiswa yang
meraih Student Achievement Award 2016.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang telah tersedia kemudian
diolah terlebih dahulu seperti buku-buku dan literatur lainnya yang
mendukung penelitian ini.
38 Sukandarrumidi and Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penalitian
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), 72. 39 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), 44.
30
C. Populasi dan Sampel
Populasi berasal dari bahasa inggris, yaitu “population” yang berarti
jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat populer
dipakai untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi
sasaran penelitian. Sehingga populasi penelitian memiliki objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.40
Populasi yang akan dilakukan di penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa yang terdaftar pada raihan Student Achievement Award 2016
yang termasuk kategori 1 hingga kategori 3. Sehingga dari hal tersebut
penuslis mengambil teknik sampling yang di gunakan peneliti adalah
Proportional random sampling. Proportional random sampling yaitu
teknik sampling yang apabila proporsi atau prosentase sampel yang
diambil pada setiap lapisan sama.41 Suharsimi Arikunto mengemukakan di
dalam bukunya, pengambilan sampel apabila jumlah subjeknya lebih dari
100 maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih
sehingga data yang di ambil lebih akurat.42 Berdasarkan ketentuan tersebut
dengan keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah
sampel yaitu sebanyak 15%. Adapun jumlah penerima Student
Achievement Award 2016 mencapai 230 prestasi dari 5 kategori, dan
penulis membatasi dari kategori 1 hingga kategori 3 yaitu berjumlah 196
prestasi mahasiswa. Penulis membatasi populasi hanya 3 kategori dari 5
40 Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, 56. 41 Sukandarrumidi dan Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penalitian, 28. 42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, 4th ed. (Jakarta:
Rineka Cipta, 1998), 120.
31
kategori beralasan karena menurut saya kategori 4 mengenai aksi sosial
harus selalu siap dan bersifat insidental sehingga tidak perlu mencari
literasi informasi dahulu, begitupun dengan kategori 5 tahfidz qur’an
bersifat menghafal yang tidak perlu di cari literasi informasinya. Jumlah
sampel yang akan diambil yaitu 15% x 196= 29,4 dengan pembulatan 30
sampel. Jika penulis bagi pada setiap tingkatan populasi dengan prosentase
sama di setiap kategori yaitu kategori 1 sebanyak 109 populasi x 15% =
16.35 dengan pembulatan 17 sampel, kategori 2 sebanyak 27 populasi x
15% = 4.05 dengan pembulatan 4 sampel, dan kategori 3 sebanyak 60
populasi x 15% = 9 sampel. Oleh karena itu, penulis berkesimpulan
dengan jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswa
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian teknik pengumpulan data adalah hal yang
sangat penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk proses
analisis data lebih lanjut. Data penelitian ini bersumber dari dua jenis data
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
observasi langsung dan kuesioner serta di sajikan dalam bentuk naratif.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelusuraan data dan informasi
dari dokumen atau catatan yang memiliki keterkaitan dengan objek
penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1. Library Research (Riset Kepustakaan)
Riset kepustakaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mencari sumber data tertulis berdasarkan data kepustakaan (buku,
32
dokumen, artikel, laporan dll) yang dapat dijadikan landasan teori
untuk memperkuat proses analisis data. 43 Penulis melakukan
pencarian data menggunakan bahan-bahan pustaka yang terkait
dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik maupun elektronik.
2. Field Research (Penelitian Lapangan)
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta
pencatatan secara sistematis 44 oleh karena itu penulis melakukan
pengamatan langsung dilapangan terhadap objek yang di teliti yaitu
Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta untuk mendapatkan data.
3. Kuesioner
Kuesioner sering disebut sebagai self administrated
questioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengirim suatu
daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.45 Atau pertanyaan-
pertanyaan yang di susun secara kronologis dari yang umum
mengarah ke yang khusus untuk diberikan kepada responden. 46
Sedangkan responden merupakan orang yang menerima daftar
pertanyaan yang dikirim oleh peneliti, mengisi dan mengirim
kembali kepada peneliti.
43 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, 63. 44 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), 143. 45 Sukandarrumidi and Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penalitian, 39. 46 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
55.
33
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
Proses pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil
dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang
telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan
dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan
dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan.47
b. Tabulasi
Tabulasi merupakan proses penempatan data ke dalam bentuk
tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.
Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar
memudahkan dalam proses analisis data.48
2. Teknik Analisis Data
Setelah tabulasi selesai langkah selanjutnya adalah analisis data.
Analisis data merupakan proses ketika pengolahan data telah selesai
dilakukan, setelah data di peroleh dan di olah data kuesioner ini pun
dipresentasekan dengan menggunakan rumus :
P = f/n x 100%
47 Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, 126. 48 Siregar, 128.
34
Keterangan :
P = Angka Prosentase dari setiap kategori
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden49
Adapun parameter dalam menafsirkan nilai presentase adalah
sebagai berikut :
0% : Tidak satupun
1% - 25% : Sebagian kecil
26% - 49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51% - 75% : Sebagian besar
76% - 99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya50
3. Skala Pengukuran
Setelah di hitung presentase dengan rumus yang di kemukakan
di atas, maka penulis menggunakan analisis dengan menggunakan
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
49 Rony Kountur, Statistik Praktis (Jakarta: PPM, 2005), 127. 50 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), 11.
35
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.51
Namun untuk menghindari jawaban ragu-ragu maka penulis
hanya menggunakan empat penilaian persepsi dan bobot/nilai untuk
masing-masing penilaian yaitu :
Tabel 1 Skala Pengukuran
Pernyataan Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Setiap jawaban diberi skor, maka responden harus
menggambarkan dan mendukung pernyataan untuk digunakan
jawaban yang telah ditentukan. Kemudian skor-skor dijumlahkan
untuk di cari skor rata-ratanya, agar dapat mengetahui penilaian
responden terhadap suatu objek. Perhitungan skor rata-rata dapat
dituliskan dalam model matematik sebagai berikut:52
X=(S4xF)+(S3xF)+(S2xF)+(S1xF)
N
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2010), 93. 52 Murray R Spiegel, Toeri Dan Soal-Soal Statistik Versi SI (Metric) (Jakarta: Erlangga,
1984), 46.
36
Keterangan :
X : Skor rata-rata
(S4…S1) : Skor pada skala 4 sampai 1
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala di atas adalah skala ordinal yang hanya dapat
menyatakan suatu objek ke dalam kategori sangat baik atau sangat
tidak baik, hal ini karena skala ordinal mempunyai keterbatasan
analisa. Untuk memperluas analisa, penulis mengubah skala ordinal
menjadi skala interval guna menentukan skala-skala yang mempunyai
jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan. Adapun rumusnya
adalah :53
Skala Interval : {a(m-n):b}
Keterangan :
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan
53 Bilson, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), 46.
37
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4 dimana skor
terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala interval
dapat dihitung sebgai berikut: {1(4-1):4} jadi jarak setiap titik adalah
0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut :
Tabel 2 Skala Interval
Skor Interval
3,28 – 4,03 Baik Sekali
2,52 – 3,27 Baik
1,76 – 2,51 Kurang
1,00 – 1,75 Kurang Sekali
F. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis laksanakan pada bulan Januari dan
berakhir pada bulan Juli. Adapun tempat penelitian ini adalah Gedung
Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, alasan penulis
memilih di tempat ini karena akses yang begitu mudah dan
memudahkan penulis untuk bertemu responden.
Tabel 3 Waktu Penelitian
NO Tanggal Keterangan
1 Jum’at-Selasa, 26-31
Januari 2017
Observasi awal dan pembuatan
proposal
2
Jum’at dan Selasa,
10 dan 21 Februari
2017
Penyerahan proposal
3 Jum’at-Rabu, 10
Maret – 12 Juli 2017 Bimbingan
4 Senin-Selasa, 13 Penelitian
38
Maret – 02 Mei
2017
5 Kamis, 27
Nopember 2017 Sidang
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Dalam penyebaran kuesioner dilakukan untuk
mendapatkan sumber primer yang dibutuhkan, kuesioner ini di
sebar kepada para mahasiswa peraih Student Achievement Award
(SAA) 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 30
responden dari tiga kategori pemenang.
Pada uji validitas digunakan 30 responden dengan 20 butir
pertanyaan, dari 20 pertanyaan tersebut terdapat empat variabel
utama yaitu Purpose (tujuan), Location (lokasi), Use
(Penggunaan), Self-Evaluation (evaluasi diri). Serta r tabel signif
5% = 0,361 (terlampir) untuk mengetahui apakah butir-butir
dalam angket tersebut valid. Adapun tabel uji validitas dapat lihat
di bawah ini,
Tabel 4 Uji Validitas
NO
Konstruk Penilaian Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket.
A. Tujuan (Purpose)
1 Saya dapat menentukan informasi
sesuai dengan kebutuhan. (P1) 0,788** 0,000 30 Valid
39
2 Saya dapat menentukan sumber
informasi yang terbaik (P2) 0,718** 0,000 30 Valid
3
Saya dapat menyusun kerangka
pertanyaan untuk menemukan
topik informasi. (P3)
0,631** 0,000 30 Valid
4
Saya dapat menentukan kata kunci
(kata yang digunakan untuk
menemukan informasi yang
dibutuhkan). (P4)
0,618** 0,000 30 Valid
5
Saya dapat memilih dan
membandingkan informasi dari
berbagai sumber yang dapat
dipercaya / benar. (P5)
0,688** 0,000 30 Valid
B. Lokasi (Location)
6
Saya sering mencari sumber
informasi yang saya butuhkan di
perpustakaan. (L6)
0,414* 0,023 30 Valid
7
Saya mencari sumber informasi
yang saya butuhkan tidak hanya di
perpustakaan (toko buku, pinjam
teman, dst). (L7)
0,387* 0,034 30 Valid
8
Saya memulai proses pencarian
informasi dengan akses internet
dan e-jurnal. (L8)
0,618** 0,000 30 Valid
9
Saya menggunakan teknik
penelusuran (simbol-simbol
boolean seperti: AND, OR, NOT)
atau simbol lain untuk membantu
memudahkan dalam pencarian
informasi. (L9)
0,509** 0,004 30 Valid
10
Saya menggunakan alat bantu
katalog online (OPAC) ataupun
sarana teknologi lain yang
mendukung penelusuran informasi
yang saya butuhkan. (L10)
0,424* 0,020 30 Valid
11
Saya menggunakan sarana
penelusuran (search engine yang
bisa terhubung dengan internet).
(L11)
0,615** 0,000 30 Valid
12
Saya menggunakan layanan
pengindekan atau indeks kutipan
dalam database dalam mencari
informasi. (L12)
0,367* 0,046 30 Valid
C. 13Penggunaan (Use)
40
13
Saya dapat memahami cara
membaca cepat untuk menemukan
informasi yang dicari. (U13)
0,559** 0,001 30 Valid
14
Saya dapat menandai
(menggarisbawahi / mencatat)
informasi yang sudah saya pilih.
(U14)
0,772** 0,000 30 Valid
15
Saya dapat mencocokan informasi
yang ditemukan dengan kebutuhan
informasi (U15)
0,628** 0,000 30 Valid
16
Setelah memperoleh informasi
yang yang dibutuhkan, saya dapat
menyusun daftar bibliografi. (U16)
0,679** 0,000 30 Valid
D. Evaluasi Diri (Self-evaluation)
17
Setelah memperoleh informasi
yang dibutuhkan, saya
mengevaluasi informasi yang saya
butuhkan berdasarkan otoritas dan
masalah yang harus saya
selesaikan. (S17)
0,694** 0,000 30 Valid
18
Saya merangkum atau mencari inti
dari setiap informasi yang sesuai
dari beberapa sumber informasi
yang saya temukan. (S18)
0,818** 0,000 30 Valid
19
Saya dapat menyebarkan informasi
yang telah dibuat dengan didukung
oleh fakta. (S19)
0,704** 0,000 30 Valid
20
Saya dapat melakukan penilaian
dalam proses pencarian informasi.
(S20)
0,855** 0,000 30 Valid
Sumber : Data Olahan Kuesioner SPSS
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa semua pertanyaan valid
dan dapat digunakan karena nilai koefisien korelasi lebih dari r tabel
(0,361). Hasil tem-item yg valid dianggap telah terstandarisasi dan
dapat disebarkan kepada mahasiswa peraih Student Achievement
41
Award (SAA) 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 30
responden dengan 20 butir pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrument dapat di katakana reliable apabila memiliki
nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Adapun tabelnya dapat di
lihat di bawah ini,
Tabel 5 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,728 20
Sumber : Hasil Output dari SPSS
Berdasarkan tabel 4.2 nilai Cronbach’s Alpha 0,728>0,6, dapat
disimpulkan bahwa ke-20 butir pernyataan adalah valid dan reliable.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Student Achievement Award
1. Ringkasan Eksekutif54
Sejak tahun 2011, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui
Bagian Kemahasiswaan dan Alumni sebagai unit yang memiliki tugas
dan fungsi pengembangan dan peningkatan kapasitas mahasiswa,
berkomitmen melaksanakaan peningkatan pembinaan kreatifitas dan
penalaran. Komitmen ini dituangkan dalam berbagai program dan
kebijakan, serta diwujudkan melalui penyediaan fasilitas dan
pendanaan.
Salah satu tujuannya adalah untuk membangun dan mendorong
semangat berprestasi, menumbuhkan sikap mandiri, sportif, kreatif
dan produktif, serta memiliki komitmen untuk membangun
masyarakat sebagai salah satu cara mewujudkan visi dan misi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Capaian prestasi merupakan salah satu
bentuk bukti kualitas perguruan tinggi, serta bagian penting
pencapaian untuk mendapatkan pengakuan masyarakat, baik nasional
maupun internasional, selain sebagai bukti pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU).
54 Nawiruddin and Umam, Promoting Moslem Student Achievements and Excellences, 5.
43
Prestasi yang telah diraih mahasiswa juga menjadi salah satu
penyambung poin penilaian tertinggi pada proses Akreditasi Institusi
pada tahun 2013, sehingga memperoleh nilai akreditasi ‘A’. Selain itu,
perubahan status UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Perguruan
Tinggi Negeri – Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi
Perguruan Tinggi Negeri – Berbadan Hukum (PTN-BH) yang hendak
dicapai juga menjadikan prestasi mahasiswa tingkat nasional dan
internasional sebagai salah satu syarat penilaiannya.
Pemberian penghargaan mahasiswa berprestasi dimaksudkan
untuk memotivasi dan menginspirasi para mahasiswa agar senantiasa
aktif mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam barbagai
bidang, termasuk bidang non akademik.
2. Landasan Filosofis55
Perubahan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 20 Mei 2002 merupakan momen
penting bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia, khususnya
pendidikan tinggi Islam. Perubahan di berbagai bidang menjadi
konsekuensi logis, di antaranya adalah bertambahnya jumlah
mahasiswa.
Hal ini juga menjadi pendorong berkembangnya kehidupan
kampus, yang mensyaratkan pelaksanaan pembinaan mahasiswa yang
55 Nawiruddin and Umam, 6.
44
lebih luas dan optimal bagi berkembangnya kemampuan dan
aktualisasi diri mahasiswa.
Sebagai agen perubahan sosial, mahasiswa tentu dituntut untuk
selalu mengasah kemampuan, menunjukan eksistensi serta kualitas
diri melalui hal-hal positif, yang unggul, berdaya saing dan memiliki
komitmen pada pembangunan masyarakat.
Perkembangan dunia yang semakin kompetitif, menuntut,
mahasiswa untuk tidak hanya diam, tetapi mampu mengaktualisasikan
kualitas diri salah satunya dengan capaian prestasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu
perwujudan Negara dalam menjalankan upaya mencerdaskan bangsa,
konsisten mendorong terwujudnya mahasiswa sebagai pribadi yang
unggul dan kompetitif, salah satunya dengan penghargaan dan
apresiasi atas capaian prestasi mahasiswa.
Deretan prestasi kejuaraan, kompetisi dan perlombaan yang
ditorehkan, menjadi bukti bahwa mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tidak hanya jago kandang, tapi juga memiliki kemampuan
yang layak disandingkan dan ditandingkan pada tingkat nasional dan
internasional.
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut aktif
berpartisipasi, baik menjadi pembicara, pemakalah, presentator dan
komite pada forum-forum nasional dan internasional. Tidak hanya itu,
kepedulian sosial mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga
45
sangat tinggi. Hal itu tercermin dari kerelaan dan jiwa kemanusiaan
yang tinggi, sehingga mengantarkan mereka menjadi aktifis-aktifis
sosial, lingkungan dan pendidikan. Bukti kepedulian pada
permasalahan bangsa, Negara dan agama.
Kreatifitas mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta layak
di apresiasi. Karya buku, aplikasi, gubahan lagu, dan karena lainnya
lahir dari buah pikir segar, inovatif dan jenius mereka. Tidak
ketinggalan, kampus kita dengan nilai pondasi agama Islam juga tetap
merawat para generasi emas Indonesia yang Qur’ani. Para Hafidz Al
Qur’an 30 Juz inilah yang akan mendakwahkan Islam rahmatan lil
‘alamiin.
3. Landasan Normatif56
Pelaksanaa pemberian penghargaan mahasiswa berprestasi
berdasar pada amanat yang ada dalam peraturan perundang-undangan :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
c. Peraturan Pemerintan Nomor 17 tahun 2010 tentang perguruan
tinggi;
56 Nawiruddin and Umam, 10.
46
d. Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 2012 tentang Perubahan
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
e. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 42/KMK/05/2005
tanggal 26 Februari 2008 tentang Penetapan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai Institusi Pemerintah yang
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Secara umum, tujuan dari Student Achievement Award (SAA)
adalah untuk mendorong agar mahasiswa/mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bersikap mandiri, sportif, kreatif dan produktif
serta memiliki komitmen untuk membangun masyarakat sebagai salah
satu cara mewujudkan visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Secara khusus, bertujuan untuk mempromosikan dan
menunjukan prestasi dan keunggulan mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di kancah nasional dan Internasional.
4. Grafik Prestasi57
Sejak pertama kali digulirkan, program Student Achievement
Award (SAA) mencatat ratusan, puluhan bahkan berkembang menjadi
ratusan prestasi setiap tahunnya. Pada tahun 2011 tercatat 56 prestasi,
2012 tercatat 84 prestasi, 2013 tercatat 80 prestasi, 2014 tercatat 110
prestasi, tahun 2015 tercatat 163 prestasi dan 2016 dengan 230
57 Nawiruddin and Umam, 12–13.
47
prestasi. Dengan demikian, dari tahun 2011 sampai tahun 2016
prosentase perolehan prestasi meningkat kurang lebih 45%
Gambar Error! No text of specified style in document.1 Grafik Prestasi
Mahasiswa SAA UIN Jakarta
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan hasil dari
penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert, dari setiap
pernyataan dalam kuesioner telah tersedia pilihan jawaban serta di setiap
jawaban memiliki skor.
Kuesioner telah di isi oleh 30 responden yaitu mahasiswa-
mahasiswi peraih Student Achievement Award 2016 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dari kategori I hingga kategori III. Adapun hasilnya
sebagai berikut :
48
1. Identitas Responden
a. Jurusan dan Semester
Tabel dibawah menunjukan jurusan dan semester responden.
Tabel 6 Jurusan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Akuntansi 1 3,3 3,3 3,3
Bahasa dan Sastra Arab 3 10,0 10,0 13,3
Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan
1 3,3 3,3 16,7
Ekonomi Syari’ah 1 3,3 3,3 20,0
Farmasi 3 10,0 10,0 30,0
Tafsir al Qur’an 2 6,7 6,7 36,7
Ilmu Keperawatan 1 3,3 3,3 40,0
Jurnalistik 2 6,7 6,7 46,7
Komunikasi dan
Penyiaran Islam
2 6,7 6,7 53,3
Kesehatan Masyarakat 1 3,3 3,3 56,7
Manajemen 1 3,3 3,3 60,0
Manajemen Pendidikan 1 3,3 3,3 63,3
Pendidikan Agama
Islam
1 3,3 3,3 66,7
Pendidikan Bahasa
Inggris
1 3,3 3,3 70,0
Pendidikan Biologi 1 3,3 3,3 73,3
Pendidikan Kimia 1 3,3 3,3 76,7
Pendidikan Matematika 1 3,3 3,3 80,0
Pendidikan IPS 1 3,3 3,3 83,3
Psikologi 1 3,3 3,3 86,7
Tarjamah 3 10,0 10,0 96,7
Teknik Informatika 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output dari SPSS
49
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jurusan
responden yang lebih banyak adalah bahasa dan sastra arab,
farmasi dan tarjamah masing-masing sebanyak 3 responden
(10,0%), jurusan responden yg sedang adalah jurusan jurnalistik,
komunikasi dan penyiaran islam, dan jurusan tafsir al-qur’an
masing-masing 2 orang responden (6,7%), dan sisanya 15
jurusan masing-masing mendapatkan 1 responden (3,3%).
Tabel 7 Semester Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 5 16,7 16,7 16,7
6 10 33,3 33,3 50,0
8 13 43,3 43,3 93,3
10 2 6,7 6,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output dari SPSS
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 30 responden,
yang dari semester 2 tidak ada, semester 4 sebanyak 5 orang
responden (16,7%), semester 6 sebanyak 10 orang responden
(33,3%), semester 8 sebanyak 13 orang responden (43,3%),
semester 10 sebanyak 2 orang responden (6,7%). Dari data
diatas dapat disimpulkan bahwa semester 8 dari responden
hampir setengahnya.
50
b. Jenis Kelamin
Tabel di bawah menunjukan jenis kelamin responden.
Tabel 8 Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 11 36,7 36,7 36,7
Perempuan 19 63,3 63,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output dari SPSS
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang responden
(36,7%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak
19 orang responden (63,3%). Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa responden sebagian besar adalah perempuan.
c. Kategori SAA 2016
Tabel 9 Kategori SAA 2016 Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kategori I 17 56,7 56,7 56,7
Kategori II 4 13,3 13,3 70,0
Kategori III 9 30,0 30,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output dari SPSS
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
yang berada pada kategori I sebanyak 17 orang responden
(56,7%), kategori II sebanyak 4 orang responden (13,3%),
sedangkan kategori III sebanyak 9 orang responden (30,0%).
51
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori SAA 2016
sebagian besar adalah kategori I.
2. Analisis kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih
Student Achievement Award 2016
Untuk mengetahui kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016, maka
penulis menggunakan beberapa pernyataan. Adapun pernyataan
tersebut sebagai berikut :
2.1. Saya dapat menentukan informasi sesuai dengan
kebutuhan.
Tabel 10 Saya dapat menentukan informasi sesuai dengan
kebutuhan.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 40,00% 48
Setuju 3 18 60.00% 54
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 102
Skor Rata-Rata X=102/30 = 3,40
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 18 orang (60,00%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya 12 responden (40,00%) menyatakan sangat setuju
dalam menentukan informasi sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan tidak satupun responden menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju dalam menentukan informasi sesuai
dengan kebutuhan.
52
Kesimpulan dari data di atas mengenai pernyataan saya
dapat menentukan informasi sesuai kebutuhan, berdasarkan hasil
penelitian penulis menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata
yang disajikan di atas adalah 3,40. Skor ini berada pada skala
interval (3,28-4,03), menunjukan bahwa saya dapat menentukan
informasi sesuai kebutuhan adalah baik sekali.
2.2. Saya dapat menentukan sumber informasi yang terbaik
Tabel 11 Saya dapat menentukan sumber informasi yang terbaik
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 30,00% 36
Setuju 3 20 66,67% 60
Tidak Setuju 2 1 3,33% 2
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 98
Skor Rata-Rata X=98/30 = 3,27
Data di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden
20 orang (66,67%) menyatakan setuju, hampir setengahnya
responden 9 orang (30,00%) menyatakan sangat setuju dalam
menentukan sumber informasi yang terbaik. Sedangkan
sebagian kecil responden 1 orang (3,33%) menyatakan tidak
setuju serta tidak satupun responden menyatakan sangat tidak
setuju.
Kesimpulan dari hasil penelitian, mengenai penyataan
saya dapat menentukan sumber informasi yang terbaik,
menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di
53
atas adalah 3,27. Skor ini berada pada skor interval (2,52-3,27),
menunjukan bahwa saya dapat menentukan sumber informasi
yang terbaik adalah baik.
2.3. Saya dapat menyusun kerangka pertanyaan untuk
menemukan topik informasi.
Tabel 12 Saya dapat menyusun kerangka pertanyaan untuk
menemukan topik informasi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 5 16,67% 20
Setuju 3 25 83,33% 75
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 95
Skor Rata-Rata X=95/30 = 3,17
Data di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden 25 orang (83,33%) menyatakan setuju, sebagian kecil
responden 5 orang (16,67%) menyatakan sangat setuju dalam
menyusun kerangka pertanyaan untuk menemukan topik
informasi. Sedangkan tidak satupun responden menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju dalam menyusun kerangka
pertanyaan untuk menemukan topik informasi.
Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan
mengenai pernyataan saya dapat menyusun kerangka pertanyaan
untuk menemukan topik informasi, hasil penelitian menunjukan
bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah
54
3,17. Skor ini berada pada skor skala interval (2,52-3,27), yang
menunjukan bahwa saya dapat menyusun kerangka pertanyaan
untuk menemukan topik informasi adalah baik.
2.4. Saya dapat menentukan kata kunci (kata yang
digunakan untuk menemukan informasi yang
dibutuhkan).
Tabel 13 Saya dapat menentukan kata kunci (kata yang digunakan
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan).
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 40,00% 48
Setuju 3 18 60,00% 54
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 102
Skor Rata-Rata X=102/30 = 3,40
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 18 orang (60,00%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 12 orang (40,00%) menyatakan sangat
setuju dalam menentukan kata kunci (kata yang digunakan
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan). Sedangkan tidak
satupun responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju dalam menentukan kata kunci (kata yang digunakan
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan).
Data di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai
pernyataan saya dapat menentukan kata kunci (kata yang
digunakan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan), hasil
55
penelitian menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang
ditunjukan di atas adalah 3,40. Skor ini berada pada skor skala
interval (3,28-4,03), yang menunjukan bahwa saya dapat
menentukan kata kunci (kata yang digunakan untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan) adalah baik sekali.
2.5. Saya dapat memilih dan membandingkan informasi
dari berbagai sumber yang dapat dipercaya / benar.
Tabel 14 Saya dapat memilih dan membandingkan informasi dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya/benar.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 30,00% 36
Setuju 3 21 70,00% 63
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 99
Skor Rata-Rata X=99/30 = 3,30
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden 21 orang (70,00%) menyatakan setuju,
hampir setengahnya responden 9 orang (30,00%) menyatakan
sangat setuju dalam memilih dan membandingkan informasi dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya/benar. Sedangkan tidak
satupun responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju dalam memilih dan membandingkan informasi dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya/benar.
56
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan saya dapat
memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber
yang dapat dipercaya/benar, hasil penelitian menunjukan bahwa
nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,30%.
Skor ini berada pada skor skala interval (3,28-4,03), yang
menunjukan bahwa saya dapat memilih dan membandingkan
informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya/benar
adalah baik sekali.
2.6. Saya sering mencari sumber informasi yang saya
butuhkan di perpustakaan.
Tabel 15 Saya sering mencari sumber informasi yang saya
butuhkan di perpustakaan.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 8 26,67% 32
Setuju 3 12 40,00% 36
Tidak Setuju 2 10 33,33% 20
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 88
Skor Rata-Rata X=88/30 = 2,93
Table di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya dari
responden 12 orang (40,00%) menunjukan setuju, dari
responden 10 orang (33,33%) menunjukan tidak setuju dan dari
responden 8 orang (26,67%) menunjukan sangat tidak setuju.
Sedangkan tidak satupun responden menunjukan sangat tidak
setuju dalam mencari sumber informasi yang saya butuhkan di
perpustakaan.
57
Kesimpulan dari data di atas menunjukan pernyataan saya
sering mencari sumber informasi yang saya butuhkan di
perpustakaan, hasil penelitian bahwa nilai akhir skor rata-rata
yang ditunjukan di atas adalah 2,93%. Skor ini berada pada skor
skala interval (2,52-3,27), yang menunjukan bahwa saya sering
mencari sumber informasi yang saya butuhkan di perpustakaan
adalah baik.
2.7. Saya mencari sumber informasi yang saya butuhkan
tidak hanya di perpustakaan (toko buku, pinjam teman,
dst).
Tabel 16 Saya mencari sumber informasi yang saya butuhkan
tidak hanya di perpustakaan (toko buku, pinjam teman, dst).
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 13 43,33% 52
Setuju 3 16 53,33% 48
Tidak Setuju 2 1 3,33% 2
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 102
Skor Rata-Rata X=102/30 = 3,40
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 16 orang (53,33%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 13 orang (43,33%) menyatakan sangat
setuju dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan tidak
hanya di perpustakaan (toko buku, pinjam teman, dst).
Sedangkan sebagian kecil responden 1 orang (3,33%)
58
menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun menyatakan
sangat tidak setuju dalam mencari sumber informasi yang
dibutuhkan tidak hanya di perpustakaan (toko buku, pinjam
teman, dst).
Kesimpulan dari data di atas pernyataan saya mencari
sumber informasi yang saya butuhkan tidak hanya di
perpustakaan (toko buku, pinjam teman, dst), hasil penelitian
bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah
3,40%. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28-4,03),
yang menunjukan bahwa saya mencari sumber informasi yang
saya butuhkan tidak hanya di perpustakaan (toko buku, pinjam
teman, dst) adalah baik sekali.
2.8. Saya memulai proses pencarian informasi dengan akses
internet dan e-jurnal.
Tabel 17 Saya memulai proses pencarian informasi dengan akses
internet dan e-jurnal.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 18 60,00% 72
Setuju 3 6 20,00% 18
Tidak Setuju 2 6 20,00% 12
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 102
Skor Rata-Rata X=102/30 = 3,40
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 18 orang (60,00%) menyatakan sangat setuju,
59
sebagian kecil responden 6 orang (20,00%) menyatakan setuju
dan tidak setuju. Sedangkan tidak satupun responden
menyatakan sangat tidak setuju dalam memulai proses pencarian
informasi dengan akses internet dan e-jurnal.
Kesimpulan dari data di atas pernyataan saya memulai
proses pencarian informasi dengan akses internet dan e-jurnal,
hasil penelitian bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan
di atas adalah 3,40%. Skor ini berada pada skor skala interval
(3,28-4,03), yang menunjukan bahwa saya memulai proses
pencarian informasi dengan akses internet dan e-jurnal adalah
baik sekali.
2.9. Saya menggunakan teknik penelusuran (simbol-simbol
boolean seperti: AND, OR, NOT) atau simbol lain untuk
membantu memudahkan dalam pencarian informasi.
Tabel 18 Saya menggunakan teknik penelusuran (simbol-simbol
boolean seperti: AND, OR, NOT) atau simbol lain untuk
membantu memudahkan dalam pencarian informasi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 3 10,00% 12
Setuju 3 11 36,67% 33
Tidak Setuju 2 14 46,67% 28
Sangat Tidak Setuju 1 2 6,67% 2
Jumlah 30 100% 75
Skor Rata-Rata X=75/30 = 2,50
Dari table di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
dari responden 14 orang (46,67%) menyatakan tidak setuju dan
60
dari responden 11 orang (36,67%) menyatakan setuju.
Sedangkan sebagian kecil dari responden 3 orang (10,00%)
menyatakan sangat setuju dan dari responden 2 orang (6,67%)
menyatakan sangat tidak setuju dalam menggunakan teknik
penelusuran (simbol-simbol boolean seperti: AND, OR, NOT)
atau simbol lain untuk membantu memudahkan dalam pencarian
informasi.
Kesimpulan dari data di atas menujukan dari pernyataan
saya menggunakan teknik penelusuran (simbol-simbol boolean
seperti: AND, OR, NOT) atau simbol lain untuk membantu
memudahkan dalam pencarian informasi, hasil penelitian bahwa
nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 2,50%.
Skor ini berada pada skor skala interval (1,76–2,51), yang
menunjukan bahwa saya menggunakan teknik penelusuran
(simbol-simbol boolean seperti: AND, OR, NOT) atau simbol
lain untuk membantu memudahkan dalam pencarian informasi
adalah kurang.
61
2.10. Saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC)
ataupun sarana teknologi lain yang mendukung
penelusuran informasi yang saya butuhkan.
Tabel 19 Saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC)
ataupun sarana teknologi lain yang mendukung penelusuran
informasi yang saya butuhkan.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 5 16,67% 20
Setuju 3 19 63,33% 57
Tidak Setuju 2 5 16,67% 10
Sangat Tidak Setuju 1 1 3,33% 1
Jumlah 30 100% 88
Skor Rata-Rata X=88/30 = 2,93
Dari table di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 19 orang (63,33%) menyatakan setuju, sebagian kecil
dari responden 5 orang (16,67%) menyatakan sangat setuju dan
tidak setuju, serta dari responden 1 orang (3,33%) menyatakan
sangat tidak setuju dalam menggunakan alat bantu katalog
online (OPAC) ataupun sarana teknologi lain yang mendukung
penelusuran informasi yang saya butuhkan.
Kesimpulan dari data di atas menunjukan bahwa dari
pernyataan saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC)
ataupun sarana teknologi lain yang mendukung penelusuran
informasi yang saya butuhkan, hasil penelitian bahwa nilai akhir
skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 2,93%. Skor ini
berada pada skor skala interval (2,52-3,27), yang menunjukan
bahwa saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC)
62
ataupun sarana teknologi lain yang mendukung penelusuran
informasi yang saya butuhkan adalah baik.
2.11. Saya menggunakan sarana penelusuran (search engine
yang bisa terhubung dengan internet).
Tabel 20 Saya menggunakan sarana penelusuran (search engine
yang bisa terhubung dengan internet).
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 11 36,67% 44
Setuju 3 19 63,33% 57
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 101
Skor Rata-Rata X=101/30 = 3,37
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 19 orang (63,33%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 11 orang (36,67%) menyatakan sangat
setuju dalam menggunakan sarana penelusuran (search engine
yang bisa terhubung dengan internet). Sedangkan tidak satupun
responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan
saya menggunakan sarana penelusuran (search engine yang bisa
terhubung dengan internet), hasil penelitian bahwa nilai akhir
skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,37%. Skor ini
berada pada skor skala interval (3,28-4,03), yang menunjukan
63
bahwa saya menggunakan sarana penelusuran (search engine
yang bisa terhubung dengan internet) adalah baik sekali.
2.12. Saya menggunakan layanan pengindekan atau indeks
kutipan dalam database dalam mencari informasi.
Tabel 21 Saya menggunakan layanan pengindekan atau indeks
kutipan dalam database dalam mencari informasi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 5 16,67% 20
Setuju 3 16 53,33% 48
Tidak Setuju 2 8 26,67% 16
Sangat Tidak Setuju 1 1 3,33% 1
Jumlah 30 100% 85
Skor Rata-Rata X=85/30 = 2,83
Table di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 16 orang (53,33%) menyatakan setuju, sedangkan
sebagian kecil dari responden 8 orang (26,67%) menyatakan
tidak setuju, dari responden 5 orang (16,67%) menyatakan
sangat setuju dan dari responden 1 orang (3,33%) menyatakan
sangat tidak setuju dalam menggunakan layanan pengindekan
atau indeks kutipan dalam database dalam mencari informasi.
Data di atas menunjukan bahwa pernyataan saya
menggunakan layanan pengindekan atau indeks kutipan dalam
database dalam mencari informasi, hasil penelitian bahwa nilai
akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 2,83%. Skor
ini berada pada skor skala interval (2,52-3,27), yang
menunjukan bahwa saya menggunakan layanan pengindekan
64
atau indeks kutipan dalam database dalam mencari informasi
adalah baik.
2.13. Saya dapat memahami cara membaca cepat untuk
menemukan informasi yang dicari.
Tabel 22 Saya dapat memahami cara membaca cepat untuk
menemukan informasi yang dicari.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 6 20,00% 24
Setuju 3 23 76,67% 69
Tidak Setuju 2 1 3,33% 2
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 95
Skor Rata-Rata X=95/30 = 3,17
Dari table di atas menunjukan bahwa hampir seluruhnya
responden 23 orang (76,67%) menyatakan setuju, sebagian kecil
dari responden 6 orang (20,00%) menyatakan sangat setuju dan
dari responden 1 orang (3,33%) menyatakan tidak setuju.
Sedangkan tidak satupun menyatakan sangat tidak setuju dalam
memahami cara membaca cepat untuk menemukan informasi
yang dicari.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan
saya dapat memahami cara membaca cepat untuk menemukan
informasi yang dicari, hasil penelitian bahwa nilai akhir skor
rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,17%. Skor ini berada
pada skor skala interval (2,52-3,27), yang menunjukan bahwa
65
saya dapat memahami cara membaca cepat untuk menemukan
informasi yang dicari adalah baik.
2.14. Saya dapat menandai (menggarisbawahi/mencatat)
informasi yang sudah saya pilih.
Tabel 23 Saya dapat menandai (menggarisbawahi/mencatat)
informasi yang sudah saya pilih.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 10 33,33% 40
Setuju 3 18 60,00% 54
Tidak Setuju 2 2 6,67 4
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 98
Skor Rata-Rata X=98/30 = 3,27
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 18 orang (60,00%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 10 orang (33,33%) menyatakan sangat
setuju, sedangkan sebagian kecil responden 2 orang (6,67%)
menyatakan tidak setuju dan tidak satupun responden
menyatakan sangat tidak setuju dalam menandai
(menggarisbawahi/mencatat) informasi yang sudah saya pilih.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan
saya dapat menandai (menggarisbawahi/mencatat) informasi
yang sudah saya pilih, hasil penelitian bahwa nilai akhir skor
rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,27%. Skor ini berada
pada skor skala interval (2,52-3,27), yang menunjukan bahwa
66
saya dapat menandai (menggarisbawahi/mencatat) informasi
yang sudah saya pilih adalah baik.
2.15. Saya dapat mencocokan informasi yang ditemukan
dengan kebutuhan informasi.
Tabel 24 Saya dapat mencocokan informasi yang ditemukan
dengan kebutuhan informasi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 30,00% 36
Setuju 3 21 70,00% 63
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 99
Skor Rata-Rata X=99/30 = 3,30
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden 21 orang (70,00%) menyatakan setuju,
hampir setengahnya responden 9 orang (30,00%) menyatakan
sangat setuju dalam mencocokan informasi yang ditemukan
dengan kebutuhan informasi. Sedangkan tidak satupun
responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
dalam mencocokan informasi yang ditemukan dengan
kebutuhan informasi.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan saya dapat
mencocokan informasi yang ditemukan dengan kebutuhan
informasi, hasil penelitian menunjukan bahwa nilai akhir skor
rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,30%. Skor ini berada
67
pada skor skala interval (3,28-4,03), yang menunjukan bahwa
saya dapat mencocokan informasi yang ditemukan dengan
kebutuhan informasi adalah baik sekali.
2.16. Setelah memperoleh informasi yang yang dibutuhkan,
saya dapat menyusun daftar bibliografi.
Tabel 25 Setelah memperoleh informasi yang yang dibutuhkan,
saya dapat menyusun daftar bibliografi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 5 16,67% 20
Setuju 3 17 56,67% 51
Tidak Setuju 2 8 26,67% 16
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 87
Skor Rata-Rata X=87/30 = 2,90
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 17 orang (56,67%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 8 orang (26,67%) menyatakan tidak
setuju, sebagian kecil responden 5 orang (16,67%) menyatakan
sangat setuju. Sedangkan tidak satupun responden menyatakan
sangat tidak setuju dalam menyusun daftar bibliografi.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan setelah
memperoleh informasi yang yang dibutuhkan, saya dapat
menyusun daftar bibliografi. Adapun hasil penelitian
menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di
atas adalah 2,90%. Skor ini berada pada skor skala interval
(2,52-3,27), yang menunjukan bahwa setelah memperoleh
68
informasi yang yang dibutuhkan, saya dapat menyusun daftar
bibliografi adalah baik.
2.17. Setelah memperoleh informasi yang dibutuhkan, saya
mengevaluasi informasi yang saya butuhkan
berdasarkan otoritas dan masalah yang harus saya
selesaikan.
Tabel 26 Setelah memperoleh informasi yang dibutuhkan, saya
mengevaluasi informasi yang saya butuhkan berdasarkan otoritas
dan masalah yang harus saya selesaikan.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 7 23,33% 28
Setuju 3 21 70,00% 63
Tidak Setuju 2 2 6.67% 4
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 95
Skor Rata-Rata X=95/30 = 3,17
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 21 orang (70,00%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 7 orang (23,33%) menyatakan sangat
setuju, sebagian kecil responden 2 orang (6,67%) menyatakan
tidak setuju. Sedangkan tidak satupun responden menyatakan
sangat tidak setuju dalam mengevaluasi informasi yang
dibutuhkan berdasarkan otoritas dan masalah yang harus
diselesaikan.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan setelah
memperoleh informasi yang dibutuhkan, saya mengevaluasi
69
informasi yang saya butuhkan berdasarkan otoritas dan masalah
yang harus saya selesaikan, hasil penelitian menunjukan bahwa
nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukan di atas adalah 3,17%.
Skor ini berada pada skor skala interval (2,52-3,27), yang
menunjukan bahwa setelah memperoleh informasi yang
dibutuhkan, saya mengevaluasi informasi yang saya butuhkan
berdasarkan otoritas dan masalah yang harus saya selesaikan
adalah baik.
2.18. Saya merangkum atau mencari inti dari setiap
informasi yang sesuai dari beberapa sumber informasi
yang saya temukan.
Tabel 27 Saya merangkum atau mencari inti dari setiap informasi
yang sesuai dari beberapa sumber informasi yang saya temukan.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 8 26,67% 32
Setuju 3 21 70,00% 63
Tidak Setuju 2 1 3,33% 2
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 97
Skor Rata-Rata X=97/30 = 3,23
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar
responden 21 orang (70,00%) menyatakan setuju, hampir
setengahnya responden 8 orang (26,67%) menyatakan sangat
setuju, sebagian kecil responden 1 orang (3,33%) menyatakan
tidak setuju. Sedangkan tidak satupun responden menyatakan
sangat tidak setuju dalam merangkum atau mencari inti dari
70
setiap informasi yang sesuai dari beberapa sumber informasi
yang dtemukan.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan saya
merangkum atau mencari inti dari setiap informasi yang sesuai
dari beberapa sumber informasi yang saya temukan, hasil
penelitian menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang
ditunjukan di atas adalah 3,23%. Skor ini berada pada skor skala
interval (2,52-3,27), yang menunjukan bahwa saya merangkum
atau mencari inti dari setiap informasi yang sesuai dari beberapa
sumber informasi yang saya temukan adalah baik.
2.19. Saya dapat menyebarkan informasi yang telah dibuat
dengan didukung oleh fakta.
Tabel 28 Saya dapat menyebarkan informasi yang telah dibuat
dengan didukung oleh fakta.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 30,00% 36
Setuju 3 21 70,00% 63
Tidak Setuju 2 - - 0
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 99
Skor Rata-Rata X=99/30 = 3,30
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden 21 orang (70,00%) menyatakan setuju,
hampir setengahnya responden 9 orang (30,00%) menyatakan
sangat setuju dalam menyebarkan informasi yang telah dibuat
dengan didukung oleh fakta. Sedangkan tidak satupun
71
responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
dalam menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan
didukung oleh fakta.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan saya dapat
menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan didukung oleh
fakta, hasil penelitian menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-
rata yang ditunjukan di atas adalah 3,30%. Skor ini berada pada
skor skala interval (3,28-4,03), yang menunjukan bahwa saya
dapat menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan
didukung oleh fakta adalah baik sekali.
2.20. Saya dapat melakukan penilaian dalam proses
pencarian informasi.
Tabel 29 Saya dapat melakukan penilaian dalam proses pencarian
informasi.
Jawaban Bobot
Nilai F P S
Sangat Setuju 4 10 33,33% 40
Setuju 3 18 60,00% 54
Tidak Setuju 2 2 6,67% 4
Sangat Tidak Setuju 1 - - 0
Jumlah 30 100% 98
Skor Rata-Rata X=98/30 = 3,27
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden 18 orang (60,00%) menyatakan setuju,
hampir setengahnya responden 10 orang (33,33%) menyatakan
sangat setuju, sebagian kecil responden 2 orang (6,67%)
menyatakan tidak setuju dalam melakukan penilaian dalam
72
proses pencarian informasi. Sedangkan tidak satupun responden
menyatakan sangat tidak setuju dalam melakukan penilaian
dalam proses pencarian informasi.
Data di atas menunjukan mengenai pernyataan saya dapat
melakukan penilaian dalam proses pencarian informasi, hasil
penelitian menunjukan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang
ditunjukan di atas adalah 3,27%. Skor ini berada pada skor skala
interval (2,52-3,27), yang menunjukan bahwa saya dapat
melakukan penilaian dalam proses pencarian informasi adalah
baik.
2.21. Rekapitulasi analisis kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016.
Tabel 30 Rekapitulasi analisis kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016
No Indikator Jawaban Skor
rata-rata
1 Purpose (Tujuan) Baik sekali 3,30
2 Location (Lokasi) Baik 3,05
3 Use (Penggunaan) Baik 3,16
4 Self-evaluation (Evaluasi diri) Baik 3,24
Jumlah 12,75
Skor rata-rata ∑ = 12,75/4 = 3,18
(Baik)
Dapat disimpulkan bahwa dari hasil rekapitulasi analisis
kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih Student
Achievement Award 2016 adalah baik, dengan skor rata-rata
73
yang di hasilkan yaitu 3,18. Skor ini berada pada skor rata-rata
interval 2,52 - 3,27. Untuk jawaban baik sekali yaitu pada
indikator pertama (Purpose) dengan jumlah skor rata-rata 3,30,
sedangkan indikator dua sampai empat mendapatkan jawaban
baik.
3. Kendala mahasiswa dalam menemukan informasi yang
diinginkan.
Kendala yang ditemukan para mahasiswa peraih Student
Achievement Award 2016 beragam, serta disesuaikan dengan
konteks kebutuhan. penulis menemukan beberapa hal kendala
mahasiswa seperti sifat malas, waktu yang padat dan
kemampuan bahasa asing.
Seperti yang disampaikan oleh Herman Sawiran dalam
kendala yang disampaikan pada kuesioner yaitu sifat malas.
Yang disampaikan oleh Zuha Yuliana yaitu padatnya waktu
sehingga tidak sempat menemukan informasi. Serta kendala
yang lainnya yaitu kurangnya kemampuan bahasa asing yang
masih belum di mengerti. Seperti yang disampaikan oleh Taufiq
Achmarudin dan Agung Maulana.
Adapun kendala lain, penulis menemukan yaitu seperti
keterbatasan sumber informasi, sumber informasi kurang update.
Raisa Rinraidah, Nila Munasari, Agung Maulana, Maya
Nur Amalia, Devi Adia, Laras Sekar Seruni, Wihdaturrahmah,
Firdaus Habibi, Pardiana, M. Sutawijaya, Nita Nopianti, Nidaan
74
Khofiyya, Faisal Busyro, Yani Nuraeni dan M. Yudistira Muria
bahwa mereka mengatakan masih kurangnya ketersediaan
informasi yang di dapat, baik di dalam perputakaan maupun di
luar perpustakaan seperti toko buku, internet dan lain sebagainya.
Serta kurang updatenya sumber informasi yang tersedia di
perustakaan seperti perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah dan Perpustakaan Fakultas. Kemudian ada dari
mereka mengatakan bahwa banyak informasi hoax yang
bertebaran di internet.
Adapun kendala lain seperti salah menentukan kata kunci
sehingga hasil tidak sesuai, hal tersebut disampaikan oleh Acep
Lukman, bingung menentukan kata kunci yang di sampaikan
oleh Agung Maulana, sedangkan yang lain nya adalah istilah
yang baru di dengar.
Dan yang terakhir disampaikan oleh Devi Adia, Fazriah
Afriani, Syahrul Hidayanto, Acep Lukman dan Eka Qori'atul
Mutia bahwa mereka menyampaikan kendala dalam mengakses
internet untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, terutama
dari lemahnya jaringan internet (sinyal), kemudian istilah yang
baru di dengar.
Adapun presentasi yaitu sifat malas (2,9%), waktu yang
padat (2,9%), kemampuan bahasa asing (5,9%), keterbatasan
sumber informasi (47%), sumber informasi kurang update
(2,9%), kata kuci tidak sesuai (14,7%), informasi hoax (2,9%),
75
kendala akses internet (14,7%), istilah yang baru di dengar
(2,9%), dan yang lainnya merasa tidak ada kendala apapun
(2,9%)
4. Upaya dalam menghadapi kendala tersebut
Hal yang paling efektif jika berkaitan dengan rasa malas
yang ada pada diri seseorang yaitu dengan melakukan refreshing
(3%) atau melakukan hal-hal yang bersifat hiburan yang positif
dan bermanfaat serta mencari motivasi diri sampai rasa
malasnya hilang, seperti yang disampaikan oleh Herman
Sawiran. Kemudian mengefektifkan waktu se efesien mungkin,
serta mengelola waktu secara teratur dan terjadwal (3%),
sehingga informasi bisa didapatkan. Untuk bahasa biasanya
mahasiswa bertanya kepada teman yang lebih paham (9.1%)
atau menggunakan alat bantu seperti translater atau terjemahan
(3%) atau browsing di internet (12.1%). Seperti yang di
sampaikan oleh Agung Maulana.
Dari aspek kurangnya ketersediaan informasi penulis
menemukan beberapa solusi dari hal di atas yang disampaikan
beberapa mahasiswa seperti menelusuri sumber lain seperti dari
sumber tercetak (Buku, Jurnal) (3%) maupun sumber non
terctak ( e-book, e-journal, Internet dan lain sebagainya)
(15.2%), bahkan komplen atau bertanya kepada pustakawan
apabila sumber yang dibutuhkan tidak tersedia (6.1%).
Terkadang mereka bertanya dan berdiskusi kepada teman (dan
76
dosen untuk mencari informasi yang diinginkan apabila di
perpustakaan tidak memadai. kemudian dari hal kebaruan
(update) informasi di perpustakaan bahwa mereka mencari
informasi terbaru di perpustakaan yang lainnya (6.1%) apabila
di perpustakaan UIN tidak tersedia bahkan mereka mencari
sumber di toko buku (3%) seperti yang disampaikan oleh
Wihdaturrahmah. Adapun banyak nya informasi hoax di internet,
M. Sutawijaya menyampaikan bahwa solusinya agar mencari
informasi yg sama sebanyak-banyaknya (3%) dengan begitu
bisa memilih mana yang terbaik dan yang paling akurat dari
informasi yang di dapat.
Adapun kendala dari kata kunci, Taufiq Achmarudin
menyebutkan mencari lebih dari satu kata kunci (3%) agar
menemukan informasi yang diinginkan terutama pada proses
pencarian di internet. Bahkan Maya Nur Amalia menyampaikan
terkadang sulit dalam mencari kata kunci dengan bahasa yang
berbeda karena informasi yang dibutuhkan menggunakan bahasa
yang sulit ditemukan terutama di perpustakaan maupun di
internet.
Dalam hal akses internet Fazriah Afriani apabila
gangguan terhadap sinyal maka menunggu sampai sinyal
kembali normal (3%). Atau Eka qori'atul mutia menyampaikan
bahwa kendala tersebut dapat diatasi dengan menggunakan
sinyal lewat smartphone yang dihubungkan pada laptop (3%).
77
Serta menggunakan fasilitas wifi yang terdapat pada titik yang
tersedianya fasilitas wifi tersebut (12.1%). Serta ada pula
yangyang mencari pada sumber lain (9.1%) dan menyatakan
tidak ada (3%)
C. Pembahasan
1. Analisis kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih Student
Achievement Award 2016
Dari data hasil penelitian di atas penulis mengkategorikan sesuai
pada indikator pada teori The PLUS Model yang disesuaikan pada
setiap pertanyaan. Adapun dari hasil penelitian pada indikator
purpose terdapat pada pernyataan nomor 1 sampai dengan 5 dengan
jumlah skor 16,54 adapun skor rata-rata yaitu 3,30. Skor ini berada
pada interval 3,28 - 4.03 yang berarti sangat baik. Pada indikator
location terdapat pada pernyataan nomor 6 sampai 12 dengan jumlah
skor 21,36 dengan skor rata-rata 3.05 dan berada pada skor interval
2,52 – 3,27 yang berarti baik. Pada indikator use terdapat pada
pernyataan nomor 13 sampai 16 dengan jumlah skor 12,64 dengan
skor rata-rata 3,16, berada pada skor interval 2,52 – 3,27 yang berarti
baik. Sedangkan indikator self-evaluation terdapat pada pernyataan
nomor 17 sampai 20 dengan jumlah skor 12,97 dengan skor rata-rata
3,24, berada pada skor interval 2,52 – 3,27 yang berarti baik.
Kesimpulannya menunjukan bahwa dari jumlah keseluruhan
indikator adalah 12,75 dengan skor rata-rata 3,18, itu berarti berada
78
pada skor interval 2,52 – 3,27 yang berarti baik. Jadi analisis
kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih Student Achievement
Award 2016 adalah baik.
2. Kendala mahasiswa dalam menemukan informasi yang diinginkan.
Pada bagian pembahasan mengenai kendala penulis membagi
menjadi 2 bagian yaitu kendala dari dalam dan kendala dari luar, guna
memudahkan penulis dalam penjabaran.
a. Kendala dari Dalam
Kendala ini cenderung timbul akan aspek ketergantungan
perasaan (mood), keadaan dan keterbatasan kemampuan seseorang
dalam mencari dan menemukan segala informasi yg menjadi
prioritas.
Adapun aspek perasaan (mood) seperti sifat malas menjadi
salah satu penyebab umum setiap orang dalam melakukan suatu hal.
Dari aspek keadaan seperti waktu yang padat dan jadwal yang
bentrok terkadang sering ditemukan dan di alami, terutama dari
umumnya responden. Sedangkan dari aspek keterbatasan
kemampuan seperti keterbatasan mengenai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dalam konteks perpustakaan misalnya
penggunaan OPAC yang masih menjadi kendala dalam
menemukan informasi di perpustakaan dan yang terakhir
keterbatasan kemampuan bahasa asing yang menjadi problem bagi
sebagian responden. Adapun nilai presentasi yang dimiliki
mencapai 11.7%.
79
b. Kendala dari Luar
Dari hasil penelitian diatas mengenai kendala dari luar,
yaitu keterbatasan sumber informasi, sumber informasi kurang
update mendominasi para responden, hal ini pun dapat di temukan
di beberapa penyedia informasi yang merupakan sumber dari
informasi yang dibutuhkan masih sering mengalami keterbatasan.
Terlebih lagi dari segi kata kunci yang terdapat di OPAC
Perpustakaan Utama UIN Jakarta yang dikemukakan oleh para
responden masih menemukan beberapa yang tidak sesuai yang
diinginkan. Kemudian dari kurang maksimalnya fasilitas seperti
akses internet terkadang menjadi hal mendasar bagi pencarian
informasi, ada istilah-istilah dalam kata kunci yang baru di dengar
dan maraknya informasi hoax. Adapun nilai presentasi yang
dimiliki mencapai 88%.
3. Upaya dalam menghadapi kendala tersebut
a. Solusi dalam kendala dari dalam
Seperti hal nya yang dikemukakan pada hasil penelitian di
atas mengenai solusi dalam menghadapi kendala dari dalam ini,
tentunya yang harus diperhatikan oleh kita agar terhindar dari rasa
malas adalah perbaiki niat awal kita, bahwa segala aktifitas kita
niatkan semata-mata karena Allah Azza wa Jalla, kemudian apabila
rasa malas itu tidak dapat dihindari maka rehatlah sejanak untuk
refreshing atau melakukan hal-hal yang bersifat hiburan yang
80
positif dan bermanfaat serta mencari motivasi diri sampai rasa
malasnya hilang.
Kemudian dalam pengefektifan waktu, yang harus di
perhatikan adalah membuat time schedule pribadi, mungkin bagi
sebagian orang ini merupakan hal sepele tapi dampaknya sangat
terasa bagi si pembuatnya. Sehingga dengan begitu jadwal masih
bisa di siasati dengan sisa waktu yang ada.
Dari keterbatasan penggunaan OPAC (Open Public Access
Catalog) dapat ditemukan pada mahasiswa semester baru karena
bagaimanapun hal ini terasa asing di benak para mahasiswa, namun
solusi yang paling tepat sebetulnya bisa langsung menanyakan
kepada pustakawan setempat tentang bagaimana cara menggunakan
opac tersebut. Dan yang terakhir dari keterbatasan kemampuan
bahasa menjadi sangat fundamental bagi mahasiswa di era kekinian
ini, bagaimanapun mahasiswa kini sangat di tuntut untuk
menguasai minimal 1 bahasa asing terutama bahasa inggris yang
notaben dibutuhkan dalam mencari sumber informasi pada jurnal-
jurnal internasional yang mereka butuhkan. Adapun jalan keluarnya
bisa mengikuti kursus kebahasaan, belajar dengan teman dan
belajar mandiri atau otodidak.
b. Solusi dalam kendala dari luar
Responden menilai bahwa apa yang mereka butuhkan
terkadang masih sulit ditemukan, dari beberapa sumber informasi
seperti perpustakaan utama dan fakultas di UIN Jakarta masih
81
terdapat kurang update nya informasi yang dibutuhkan. Oleh
karena itu, hal yang mesti diperhatikan adalah mencari informasi di
lebih dari satu atau dua sumber inforamasi. Seperti perpustakaan
daerah, toko buku bahkan penyedia informasi online di internet.
Selain mendapatkan banyak informasi disamping dapat memilah
informasi yang dibutuhkan.
Dalam pencarian kata kunci alangkah baiknya jika melihat
atau memahami tentang strategi penelusuran. Namun sebalum
sampai kesitu alangkah baiknya kita harus sudah menentukan kata
kunci dari topik utama yang yang berkaitan tentukan jenis dan
format informasi yang diperlukan dan memilih tempat atau alamat
sumber informasi berada. Setelah itu digabungkan dengan
menggunakan operator pencarian seperti operator Boolean (AND,
OR dan NOT) atau operator kata misalnya pdf, doc, xls dsb.
Kendala akses internet mungkin menjadi momok
menakutkan bagi mahasiswa kekinian, bagaimana tidak, semua
aktifitas masyarakat kampus hampir tidak bisa dipisahkan dengan
gadget dan internet. Adapun kendala ini dapat di atasi dengan
menggunakan jaringan internet seadanya dengan mengandalkan
sumber informasi secara langsung tidak dengan online. Atau dapat
memanfaatkan fasilitas wifi gratis yang tersedia di beberapa titik
yang disediakan oleh pihak kampus.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang kemampuan literasi
informasi mahasiswa peraih student achievement award 2016 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yaitu :
1. Dari hasil kesimpulan analisis kemampuan literasi informasi
mahasiswa peraih Student Achievement Award 2016 menunjukan
bahwa dari jumlah keseluruhan indikator adalah 12,75 dengan skor
rata-rata 3,18, itu berarti berada pada skor interval 2,52 – 3,27 yang
berarti baik. Jadi kemampuan literasi informasi mahasiswa peraih
Student Achievement Award 2016 adalah baik.
2. Kendala yg dialami mahasiswa berprestasi di bagi menjadi 2 bagian,
yang pertama kendala dari dalam, ini cenderung timbul akan aspek
ketergantungan perasaan (mood), keadaan dan keterbatasan
kemampuan seseorang dalam mencari dan menemukan segala
informasi yg menjadi prioritas dan memiliki nilai presentase 11.7%.
Sedangkan yg kedua adalah kendala dari luar, yaitu keterbatasan
kesediaan informasi dan kebaruan (update) kata kunci yang terdapat
di OPAC Perpustakaan Utama UIN Jakarta yang dikemukakan oleh
para responden masih menemukan beberapa yang tidak sesuai yang
diinginkan dan kurang maksimalnya fasilitas seperti akses internet
87
terkadang menjadi hal mendasar bagi pencarian informasi dan
memiliki nilai presentase 88%.
3. Adapun upaya yang mesti dilakukan pada solusi dari kendala yang di
hadapi dari dalam memiliki nilai presentase 9% diantaranya refreshing,
buat time schedule (jadwal sehari-hari) secara teratur dan
menggunakan alat bantu untuk penerjemahan. Sedangkan untuk solusi
dari kendala yg di hadapi dari luar memiliki nilai presentasi 87.8%
B. Saran
Adapun saran dari penulis yaitu :
1. Mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam mengoreksi sendiri
kebutuhan informasinya, prioritaskan dengan data yang utama atau
primer misalnya bersumber dari yang dapat di percaya.
2. Mahasiswa harus memiliki strategi yang baik dalam penelusuran
informasi, salah satunya dengan memahami teknik boolean (AND, OR,
NOT), penggunaan indeks dan thesaurus.
3. Mahasiswa harus mampu mengatur rasa semangat dalam mencari dan
mengakses informasi agar meraih prestasi yang maksimal.
88
DAFTAR PUSTAKA
Addison, Colleen, and Eric Meyers. “Perspectives on Information Literacy: A
Framework for Conceptual Understanding.” In Proceedings of the Eighth
International, 18:1–14. Copenhagen, Denmark, 2013.
“ALA Action: 21st Century Literacy.” American Library Association 29, no. 11
(1998): 1–8.
Al-Hamidy, Yusuf Dzul Ikram. “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa Pada
Layanan American Corner Di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo
Semarang,” Association Of College and Research Library. Accessed
February 4, 2015. ejournal-s1.undip.ac.id.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. 4th ed.
Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Battista, Andrew, Dave Ellenwood, Lua Gregory, and Shana Higgins. “Seeking
Social Justice in The ACRL Framework” 9, no. 2 (2015): 111–25.
Berman, Elizabeth. “Transforming Information Literacy in The Sciences.”
University of Vermont 7, no. 2 (2013): 161–70.
Bilson. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2004.
Boeriswati, Endry. “The Implementing Model of Empowering Eight for
Information Literacy.” David Publishing, 2012, 650–61.
Carr, Jo Ann. “Information Literacy and Teacher Education. ERIC Digest.” ERIC
Digest, 1998.
Carr, Jo Ann, and Ilene F Rockman. “Information-Literacy Collaboration: A
Shared Responsibility.” American Library Association 34, no. 8 (2003):
52–54.
Cowan, Sandra, and Nicole Eva. “Changing Our Aim Infiltrating Faculty with
Information Literacy” 10, no. 2 (2016): 163–77.
89
Diehm, Rae-Anne, and Mandy Lupton. “Learning Information Literacy” 19, no. 1
(March 2014).
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia, 2002.
Hasugian, Jonner. “Urgensi Literasi Informsi Dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi Di Perguruan Tinggi.” Pustaha : Jurnal Studi Perpustakaan
Dan Informasi 4, no. 2 (Desember 2008): 37.
Herring, James E. “A Critical Investigation of Students’ and Teachers’ Views of
the Use of Information Literacy Skills in School Assignments.” American
Library Association, 2012, 1–40.
———. “From School to Work and from Work to School: Information
Environments and Transferring Information Literacy Practices” 16, no. 2
(June 2011): 1–21.
Hess, Amanda Nichols. “Motivational Design in Information Literacy Instruction”
9, no. 1 (2015): 44–59.
Humrickhouse, Elizabeth. “Information Literacy Instruction in the Web 2.0
Library,” 2011.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Kountur, Rony. Statistik Praktis. Jakarta: PPM, 2005.
Kuhlthau, Carol C. “Rethinking The 2000 ACRL Standard” 7, no. 2 (2013): 92–
97.
Ghoffar, Muhammad Abdul, and Mu’thi, Abdurrahim. Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 8.
Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.
Muin, Muh. Azwar. Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi
Online. Makassar: Alaudin University Press, 2013.
90
Nawiruddin, and Umam, eds. Promoting Moslem Student Achievements and
Excellences. Jakarta: Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Biro
Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama, 2016.
“Presidential Committee on Information Literacy: Final Report,” 1989.
http://www.ala.org/acrl/publications/whitepapers/presidential.
Reitz, Joan M. Dictionary for Library and Information Science. London: Library
Unlimited, 2004.
Riedling, Ann Marlow. “Information Literacy : What Does It Look like in the
School Library Media Center?” Greenwood Publishing Group, 2004, 2.
Simard, Stéphanie, and Thierry Karsenti. “A Quantitative and Qualitative Inquiry
into Future Teachers’ Use of Information and Communications
Technology to Develop Students’ Information Literacy Skills” 42, no. 5
(2016): 1–23.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Spiegel, Murray R. Toeri Dan Soal-Soal Statistik Versi SI (Metric). Jakarta:
Erlangga, 1984.
Streatfield, David, and Sharon markless. “Information Literacy,” Dalam J.H.
Bowman, British Librarianship and Information Work 2001-2005.
Burlington: Ashgate, 2007.
Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
Sudarsono, Blasius. Literasi Informasi Pengantar Untuk Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2009.
Sudrajat, and M Subana. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka
Pelajar, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2010.
91
Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.
Sukandarrumidi, and Haryanto. Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penalitian.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.
Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.
Weiner, Sharon. “Information Literacy and the Workforce: A Review” 34, no. 2
(2011): 7–14.
ZHU, Tian-hui. “On the Library and Information Literacy Education of
Vulnerable Groups.” US-China Education Review, 54, 6, no. 5 (2009): 76–
79.
KUESIONER PENELITIAN
KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI MAHASISWA PERAIH
STUDENT ACHIEVEMENT AWARD 2016 UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Petunjuk Pengisian :
1. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data sehubungan
dengan penelitian
2. Bacalah pernyataan-pernyataan secara seksama sebelum saudara
mengisi kuesioner ini.
3. Isilah jawaban dengan tanda silang (X) pada kotak yang telah
tersedia.
4. Terimakasih atas kerjasama dan kesediaannya untuk mengisi
kuesioner ini.
Keterangan Pengisisan Jawaban :
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. TS = Tidak Setuju
4. STS = Sangat Tidak Setuju
iDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Jurusan/Semester :
Kategori pada SAA :
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
A. Tujuan (Purpose)
1 Saya dapat menentukan informasi sesuai
dengan kebutuhan.
2 Saya dapat menentukan sumber informasi
yang terbaik
3 Saya dapat menyusun kerangka pertanyaan
untuk menemukan topik informasi.
4
Saya dapat menentukan kata kunci (kata
yang digunakan untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan).
5
Saya dapat memilih dan membandingkan
informasi dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya / benar.
B. Lokasi (Location)
6 Saya sering mencari sumber informasi yang
saya butuhkan di perpustakaan.
7
Saya mencari sumber informasi yang saya
butuhkan tidak hanya di perpustakaan (toko
buku, pinjam teman, dst).
8 Saya memulai proses pencarian informasi
dengan akses internet dan e-jurnal.
9
Saya menggunakan teknik penelusuran
(simbol-simbol boolean seperti: AND, OR,
NOT) atau simbol lain untuk membantu
memudahkan dalam pencarian informasi
10
Saya menggunakan alat bantu katalog online
(OPAC) ataupun sarana teknologi lain yang
mendukung penelusuran informasi yang
saya butuhkan
11
Saya menggunakan sarana penelusuran
(search engine yang bisa terhubung dengan
internet).
12
Saya menggunakan layanan pengindekan
atau indeks kutipan dalam database dalam
mencari informasi.
C. Penggunaan (Use)
13 Saya dapat memahami cara membaca cepat
untuk menemukan informasi yang dicari
14 Saya dapat menandai (menggarisbawahi /
mencatat) informasi yang sudah saya pilih.
15 Saya dapat mencocokan informasi yang
ditemukan dengan kebutuhan informasi
16
Setelah memperoleh informasi yang yang
dibutuhkan, saya dapat menyusun daftar
bibliografi.
D. Evaluasi Diri (Self-evaluation)
17
Setelah memperoleh informasi yang
dibutuhkan, saya mengevaluasi informasi
yang saya butuhkan berdasarkan otoritas
dan masalah yang harus saya selesaikan.
18
Saya merangkum atau mencari inti dari
setiap informasi yang sesuai dari beberapa
sumber informasi yang saya temukan
19 Saya dapat menyebarkan informasi yang
telah dibuat dengan didukung oleh fakta.
20 Saya dapat melakukan penilaian dalam
proses pencarian informasi.
1. Kendala apa saja yang anda hadapi dalam menemukan informasi
yang diinginkan ?
2. Sebutkan upaya anda dalam menghadapi kendala tersebut?
BIODATA PENULIS
IRFAN HERWANDI. Lahir di Bogor, pada tanggal 03
Oktober 1995, beralamatkan Jl.Pasirsari, Nanggung – Bogor .
Anak kedua dari empat bersaudara, ayahanda Endi Suandi dan
ibunda Ida Ruziana. Pada tahun (2001-2007) penulis
menempuh pendidikan tingkat dasar di SDN Nanggung 01.
Setelah lulus, di tahun (2007-2010) penulis melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mu’allimien
Muhammadiyah Leuwiliang – Bogor. Pada tahun (2010-2013)
penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Mu’allimien Muhammadiyah
Leuwiliang – Bogor. Dan setelah itu pada tahun 2013 penulis melanjutkan kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora (FAH). Alhamdulillah semenjak duduk di bangku sekolah penulis
aktif di berbagai organisasi sekolah dan kampus seperti Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (PR.IPM) Mu’allimien pada tahun (2011-2012), Pimpinan Cabang
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC.IPM) Leuwiliang pada tahun (2012-2013), Tapak
Suci Putera Muhammadiyah Cabang 05 Mu’allimien pada tahun (2008-2012), Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Adab dan Humaniora pada tahun (2013-
2016), Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (SATGAS GAN) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tahun (2015-2017) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu
Perpustakaan pada tahun (2015-2016).
top related