infeksi virus dalam kehamilan.ppt

Post on 20-Dec-2015

71 Views

Category:

Documents

25 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

1

Transcript

INFEKSI VIRUS IMUNOLOGI

Gladeva Yugi Antari 1320332009Dewi Hindrayati 1320332034

KELOMPOK 11

PEMBAHASAN

IMUNOLOGI VIRUS

KELOMPOK 11

Imunologi Virus• Struktur virus terdiri atas kapsid yang

berperan untuk melindungi bahan genetic virus terhadap nuclease asal pejamu

• Kapsid terdiri dari protein yang dijadikan bentuk sederhana dan has berbentuk heliks, isometric atau berbentuk kerucut.

• Bahan genetik dan kapsid disebut nukleokapsel.

• Pada beberapa virus, kapsid diselubungi oleh lapisan ganda fosfolipid yang disebut Envelop

KELOMPOK 11

KELOMPOK 11

• Bahan genetic virus terdiri atas potongan DNA atau RNA yang diselubungi mantel dari protein atau lipoprotein.

• Respon imun terhadap protein virus melibatkan sel T dan sel B.

• Antigen virus yang menginduksi antibodi tubuh dapat menetralkan virus dan sel T sitotoksik yang spesifik merupakan imunitas paling efisien pada imunitas proteksi terhadap virus.

KELOMPOK 11

KELOMPOK 11

IMUNOLOGI KEHAMILAN

KELOMPOK 11

• Manusia merupakan mahluk yang “kawin-luar” (kawin dengan orang yang tidak sedarah, outbred).

• Janin memiliki kombinasi antigen histokompatibilitas yang unik.

• Janin diklarifikasikan sebagai suatu alograf: jaringan asing dari spesies yang sama, tetapi dengan susunan antigen yang berbeda.

• Terdapat perbedaan antigenik yang nyata antara jaringan ibu dan antigen yang diwariskan oleh ayah yang diekspresikan oleh janin.

• Apabila jaringan dari anak tertanam pada ibu, maka akan timbul respon imun yang kuat dan jaringan akan ditolak.

(Coad & Dunstall, 2007).(Coad & Dunstall, 2007).

KELOMPOK 11

selama kehamilan normal, desidua manusia mengandung banyak sel-sel kekebalan, seperti makrofag, sel natural killer (NK) dan sel T regulator (Treg).

Mor & Cardenes (2010)Mor & Cardenes (2010)

TM I

Magrofag20-25% leukosit

Sel Dendritik1,7% leukosit

menjaga implantasi blastokista dan

pembentukan desidua

Sel NK 70% leukosit

invasi trofoblas di dalam rahim

sel trofoblas.

KELOMPOK 11

• Kehamilan menimbulkan sebuah tantangan bagi ibu, untuk mentolerir dan mempertahankan janin, serta mempertahankan kemampuan ibu untuk menolak terhadap keadaan infeksi.

• Tantangan ini dilakukan sebagian oleh sistem kekebalan tubuh.

• Sistem kekebalan tubuh memiliki dua sistem pertahanan utama yaitu

1. Respon imun bawaan (innate immune) adalah reaksi nonspesifik terhadap antigen asing

2. Respon imun adaptif (adaptive immune) membentuk reaksi yang sangat spesifik terhadap antigen.

Sykes, et all (2012)Sykes, et all (2012)

KELOMPOK 11

KELOMPOK 11

• menyebutkan trofoblas dapat menghasilkan anti-mikroba dan peptida, oleh karena itu, secara aktif dapat melindungi diri terhadap patogen.

• Stimulasi sel trofoblas trimester pertama melalui TLR-3 dengan Poli (I: C) meproduksi SLIP dan IFN-β, dua faktor anti-virus yang penting. Faktor-faktor ini memberikan garis pertahanan pertama terhadap infeksi virus dan memiliki potensi untuk mengaktifkan beberapa jalur intraseluler

• plasenta mencegah penularan infeksi virus ke janin selama kehamilan

Mor & Cardenes (2010)

KELOMPOK 11

KELOMPOK 11

• Hal terpenting adalah selama hamil wanita tidak mengalami penekanan kekebalan, melainkan respon imun menurun ke fenotip antiinflamasi yang mempengaruhi tidak hanya hasil dari kehamilan tetapi patogenesis penyakit juga.

INFEKSI VIRUS IMUNOLOGI DALAM MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS

KELOMPOK 11

Virus Varisela Zoster• Epidemiologi

Infeksi ini menyerang semua usia termasuk neonatus dengan puncak insidensi pada usia 5-9 tahun.

Sebanyak 90% pasien varisela berusia kurang dari 10 tahun. Sementara itu herpes zoster menyerang kelompok usia yang lebih dewasa.

Di Indonesia, dari data rumah sakit yang terbatas itu, sebagian besar penderita berusia 5-44 tahun. Kekebalan varisela berlangsung seumur hidup setelah seseorang terkena serangan penyakit ini satu kali.

KELOMPOK 11

EtiologiVarisela disebabkan oleh

Herpesvirus varicellae atau Human (alpha) herpes virus-3 (HHV3). Varicella-zoster-virus (VZV) yang merupakan anggota dari kelompok virus herpes. Struktur virus, antibodi yang ditimbulkan, dan gambaran lesi kulit varisela sulit dibedakan dengan Herpesvirus hominis (Herpes simplex).

KELOMPOK 11

Penularan

KELOMPOK 11

KELOMPOK 11

Diagnosis

• Varisela ibu bisanya didiagnosis secara klinis. Virus diisolasi dengan mengerok dasar vesikel selama infeksi primer dan melakukan apusan Tzanck, biakan jaringan, atau uji antibodi fluoresen langsung.

• Varisela kongenital dapat didiagnosis dengan menggunakan teknik amplifikasi asam nukleat pada cairan amnion, meskipun hasil positif tidak berkorelasi baik dengan terjadinya infeksi kongenital

KELOMPOK 11

Infeksi Varisela pada Janin dan Neonatus

KELOMPOK 11

Infeksi Peripartum

• Pajanan varisela perinatal tepat sebelum atau sewaktu persalinan menimbulkan ancaman serius bagi neonatus, seperti neonatus mengalami infeksi susunan saraf pusat dan visera diseminata.

• Karena itu, globulin imun varisela zoster perlu diberikan kepada neonatus yang lahir dari ibu dengan gejala klinis varisela 5 hari sebelum sampai 2 hari setelah persalinan.

KELOMPOK 11

• Atrofi ekstremitas bawah disertai cacat tulang dan jaringan parut pada seorang janin yang terinfeksi selama trimester pertama oleh varisela

• Infeksi Varisela pada Bayi Baru Lahir

KELOMPOK 11

Penatalaksanaan

KELOMPOK 11

Pencegahan

• Mengisolasi penderita• Meningkatkan gizi “kontak” yang serumah

dengan penderita• Memberikan penyuluhan tentang

penyakit• Imunisasi (saat ini masih mahal)

KELOMPOK 11

Rubeola (Campak)• Epidemiologi

Berdasarkan laporan SKRT tahun 1985/1986, angka kesakitan campak di Indonesia tercatat 30.000 kasus per tahun yang di laporkan. Sebelum penggunaan vaksin campak, penyakit ini biasa menyerang anak yang berusia 5-10 tahun

KELOMPOK 11

Etiologi• Penyebab virus campak

yaitu dari famili Paramyxovirus, genus Morbilivirus. Setelah timbulnya ruam kulit, virus aktif dapat ditemukan pada sekret nasofaring, darah, dan air kencing dalam waktu sekitar 34 jam pada suhu kamar.

• Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada temperatur 0°C dan selama 15 minggu pada sediaan, namun virus campak memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di udara, atau pada benda dan permukaan, virus mudah hancur oleh sinar ultraviolet.

KELOMPOK 11

Penularan

Campak tersebar ketika orang bernapas atau memiliki kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus, seperti cairan yang keluar saat penderita bersin atau batuk.

KELOMPOK 11

Gejala Klinis

KELOMPOK 11

Bercak Kolpiks & Ruam

KELOMPOK 11

Efek pada Janin

• Terjadi peningkatan frekuensi abortus, persalinan kurang bulan, dan berat lahir rendah pada wanita hamil dengan campak

• Jika seorang wanita terjangkit campak segera sebelum melahirkan, terdapat risiko signifikan infeksi yang serius pada neonatus, khususnya neonatus kurang bulan

KELOMPOK 11

PenatalaksanaanObat simtomatik

yang perlu diberikan antara lain :

• Anti demam• Anti batuk• Vitamin A• Antibiotik diberikan bila

ada indikasi, misalnya jika campak disertai dengan komplikasi

Penderita harus diisolasi selama 4 hari setelah munculnya ruam.

Jika penderita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, penderita harus diisolasi sampai pulih dan semua gejala hilang

KELOMPOK 11

Pencegahan

• Imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan merupakan pencegahan yang paling efektif

Kelompok yang tidak boleh diberi vaksin1. Wanita hamil2. Anak-anak dalam proses pengobatan

tuberkulosis, leukimia, atau kanker lainnya

3. Orang yang sistem kekebalan tubuh yang melemah dengan alasan apapun

4. Anak-anak yang memiliki riwayat reaksi alergi antibiotik gelatin atau neomycin, karena bisa menimbulkan reaksi yang serius terhadap vaksin.

KELOMPOK 11

Rubela (Campak Jerman)• Virus rubela adalah virus yang menyebabkan

terjadinya campak jerman (jerman hanya sebagai simbol) yang menyerang anak-anak, orang dewasa, termasuk ibu hamil.

• Virus rubela menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian menyerang kulit yang ditandai dengan timbulnya bercak merah seperti campak biasa.

• Virus ini berasal dari keluarga virus Togaviridae dan genus Rubivirus.

KELOMPOK 11

• Infeksi virus rubela pada trimester pertama berperan langsung menyebabkan abortus dan malformasi kongenital berat.

• Penularan terjadi melalui sekresi nasofaring, dan angka penularan adalah 80 persen pada orang yang rentan. Insiden puncak adalah pada akhir musim dingin dan semi.

KELOMPOK 11

Gambaran Klinis

• Demam ringan yang berkepanjangan, flu, pusing-pusing, mual, lemah, nyeri otot dan disertai ruam makulopapular generalisata yang di mulai di wajah dan menyebar ke badan dan ekstremitas, kelenjar getah bening akan membesar, artralgia atau artritis, limfadenopati kepala dan leher, dan konjungtivitis.

• infeksi pada ibu hamil bersifat subklinis meskipun terjadi viremia yang dapat menyebabkan infeksi dan malformasi pada janin.

KELOMPOK 11

Penularan

• dahak • Keringat• Udara• aliran darah atau sistem getah bening ke

bagian tubuh lain seperti sendi, timus, mata, testis, limpa, amandel dan paru-paru.

KELOMPOK 11

Sindrom Rubela Kongenital.

• Cacat mata katarak dan glaukoma, kongenital

• Penyakit jantung duktus arteriosus paten dan stenosis arteri pulmonaris

• Tuli sensorineural (cacat tunggal tersering)

• Cacat susunan saraf pusat (mikrosefalus, hambatan perkembangan, retardasi mental, dan meningoensefalitis).

• Retinopati pigmentasi• Purpura neonatus• Hepatosplenomegali dan

ikterus• Penyakit tulang radiolusen• Eritropoiesis dermal• Trombositopenia• Diabetes• BBLR• Pneumonia

KELOMPOK 11

Diagnosis • Infeksi rubela muncul pada

hari 1-2 dengan gejala demam ringan (37,2-37,8°C) dan pembengkakan kelenjar getah bening di belakang leher atau belakang telinga.

• Ruam pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain hingga ekstremitas berupa bintik merah muda atau merah terang yang dapat bergabung dan membentuk bercak yang merata

• Sakit kepala, kehilangan nafsu makan, konjungtivitis ringan, hidung tersumbat atau berair, pembengkakan kelenjar getah bening pada bagian lain dari tubuh, rasa sakit dan bengkak pada sendi

• Deteksi infeksi rubela janin pada trimester kedua dengan menggunakan darah janin

KELOMPOK 11

Penatalaksanaan dan Pencegahan

• Pasien dianjurkan untuk berhati-hati menjaga percikan ludah selama 7 hari setelah awitan ruam.

• Dianjurkan pendekatan komprehensif untuk mengimunisasi populasi orang dewasa

• Vaksin tidak boleh diberikan pada ibu hamil atau wanita yang berencana hamil dalam 1 bulan setelah vaksinasi.

KELOMPOK 11

• Jika ibu ingin hamil dianjurkan untuk melakukan tes darah. Jika ibu tidak memiliki kekebalan terhadap virus rubela maka dianjurkan untuk imunisasi minimal 1 bulan sebelum hamil

• Wanita hamil yang tidak kebal harus menghindari siapa saja yang memiliki penyakit ini dan setelah melahirkan duanjurkan untuk melakukan vaksinasi untuk kekebalan pada kehamilan selanjutnya

KELOMPOK 11

Manifestasi Rubela

• Rubela pada neonatus

top related