Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Post on 28-Mar-2023

0 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

1

Infeksi Saluran

Pernafasan Akut

2

PENYAKIT SALURAN NAPAS

PADA ANAK :

Saluran napas dan adneksanya

Saluran napas atas dan bawah

Infeksi dan non infeksi

Akut (< 14 hari) dan kronis

3

ISPA Atas

•Common cold

•Faringitis; Epiglotitis

•Sinusitis

•Otitis media

•Croup

ISPA Bawah

•Bronkitis

•Bronkiolitis

•Pneumonia

Klasifikasi “Pneumonia “(WHO)

Usia kurang dari 2 bulan

Pneumonia berat chest indrawing berat

Napas cepat

Pneumonia sangat berat Tidak bisa minum

Kejang

Kesadaran menurun

Hipertermi/hipotermi

Napas lambat/tidak teratur Usia 2 bulan – 5 tahun

Pneumonia Napas cepat

Pneumonia berat Chest indrawing

Pneumonia sangat berat Tidak dapat minum

Kejang

Kesadaran menurun

Malnutrisi

6

ISPA/ISNA ATASSering pada anak

Balita : 50% angka kesakitan

5-12 tahun : 30% angka kesakitan

Umumnya hanya mengenai saluran napas atas.

5% juga mengenai laring atau sampai saluran

napas bagian bawah, jadi lebih berat

Kejadian ISNA

< 1 th (di rumah) : 5-6 kali/tahun

1-6 tahun : 7-9 kali/tahun

Umumnya ISNA ringan

7

ISPA Bagian Bawah

< 1 tahun : 25-35 infeksi/100 anak/tahun

1-5 tahun : 12 infeksi/100 anak/tahun

5 th-akil balik : 5 infeksi/100 anak/tahun

8

MORBIDITAS• ISPA 50% penyakit balita, 30% usia 5-12 tahun

• Episode di perkotaan 5-8, pedesaan 3-5 pertahun

• 30-35% pasien rawat inap

• Pneumonia di negara berkembang > negara maju

MORTALITAS• Kematian >> karena pneumia

• SKRT 1992 angka kematian akibat ISPA 2,7 per 1000

• Proporsi kematian ISPA :

SKRT 1980 : bayi 22,10%; anak balita 28,8%

SKRT 1985/86 : bayi 18,85%; anak balita 22,88%

SKRT 1992 : bayi 36,40%; anak balita 18,2%

High flu infection rates in infants and children

12.4%

35.0%

44.0%

39.0%

24.0%

21.0% 20.0%20.6%

47,7% (highest)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0-5 mo 6-11 mo < 2 yrs 2-5 yrs 6-10 yrs 11-17

yrs

18-24

yrs

25-34

yrs

> 35 yrs

Epidemic season

Infe

cti

on

ra

te (

%)

Glezen WP et al. Pediatr Infect Dis J, 1997;16:1065-8

Age-specific rates for influenza virus infection, Houston Family study, 1976-1984

Age-distribution of hospitalization related to influenza, Australia

Data obtained from AIHW National Hospital Morbidity Database

Influenza hospitalization identified with ICD-10 diagnosis code

Source: McIntyre et al. Commun Dis Intell, 2002

1993-2000

FAKTOR RISIKO PNEUMONIAATAU KEMATIAN KARENA IRA

RISIKOKEMATIAN

↑↑

Malnutrisi, tidak mendapat ASI

defisiensi Vitamin A

Berat lahir rendah

Cuaca dingin

Paparan thd polusi udara• Asap rokok• Asap pabrik• Polusi lingkungan

Imunisasi tidak lengkap

Usia muda

Kepadatan

Prevalens tinggi carrierBakteri paktogen

13

ISNA Atas 95% umumnya oleh karena

virus

ISNA Bawah 5% umumnya oleh karena

non virus dan penyebab angka

kematian yang terbanyak

Infeksi Saluran Napas Akut

(ISNA / ISPA)

14

ETIOLOGI

• Etiologi : >> virus ( 90%) utama ISPA atas

• Virus utama

ISPA atas : rinovirus, corona virus, adenovirus,

entero virus

ISPA bawah : RSV, para influenza 1,2,3; corona

virus, adeno virus, enterovirus

• Bakteri utama: Streptococcus pneumoniae,

haemophylus influenza, Staphylococcus aureus

• Pada neonatus dan bayi muda juga sering Chlamydia

trachomatis

• Usia sekolah: Mycoplasma pneumnoia

15

Infeksi saluran napas pada anak yang

umumnya disebabkan oleh virus

Rinitis (Commond Cold, Coryza)

Faringitis - Nasofaringitis - Tonsilofaringitis

umumnya disebabkan oleh virus.

Bakteri jarang tetapi bagaimana cara

membedakannya

Laringitis (Croup) umumnya disebabkan oleh

virus

Bronkitis umumnya disebabkan oleh virus

Bronkiolitis umumnya disebabkan oleh virus di

negara sudah maju

16

Infeksi saluran napas pada anak yang umumnya

disebabkan karena bakteri (non virus)

Sinusitis

Otitis media akuta / kronika

Epiglotitis

Bronkiolitis (di negara berkembang)

Pneumonia

Dibenarkan pemberian antibiotika.

Apa antibiotikanya ?

Influenza

Influenza (umumnya disebut sebagai flu)

merupakan infeksi saluran pernafasan

‘respiratory infection’

Penularan

Sangat Menular’

Menular melalui droplet dari penderita

Penularan tidak langsung melalui obyek/benda

lain (yang terinfeksi)

Karakteristik UtamaSifat Penularan

Terjadi 1-2 hari sebelum sampai dengan 4-5 hari setelah gejala

Puncak penyebaran virus terjadi pada hari 1 (pertama) saat gejala muncul

Balita, anak-anak dan pasien ‘immunocompromised’ menyebarkan virus lebih lama.

Pandemi Influenza pada abad ke-20

H1N1 H2N2 H3N2

1918-19 Spanish Flu

~ 40 juta kematian

di seluruh dunia

1957-58 Asian Flu (H2N2)

1 - 2 juta kematian

di seluruh dunia

1968-69 Hong Kong Flu

(H3N2)

~ 700,000

kematian di

seluruh dunia

AI – a global problem!

Avian Influenza

Influenza Tipe A

Endemic pada unggas

Subtipe H5, H7 menyebabkan penyakit serius unggas liar; sering menyebabkan kematian unggas ternak

Virus terdapat pada saliva dan feces burung liar & unggas, dapat menular ke manusia & hewan lain

Dapat mengkontaminasi pakaian, peralatan, air, dan pakan unggas

IDAI ALGORITHM OF AI DETECTION

ILI (Influenza like illness) :

FEVER >38O C, AND

Respiratory symptoms : cough, coryza, sore throat, +/- dyspnea

Systemic manifestation of viral infection : cephalgia, myalgia

High risk (Risti) : riwayat kontak dalam 7 hari dengan:

Unggas yang sakit atau mati karena sakit

Unggas ternak atau kebun binatang yang terkena flu burung

Pasien confirmed suspect Flu burung

Pasien pneumonia suspect flu burung

Spesimen lab flu burung (petugas lab, pengantar)

Gejala ILI (+)

Sesak (-) & Risti (-)Sesak (+) &/ Risti (+)

Lab : Hb, Tr, L, HJ1. Foto Rö toraks

2. Lab : Hb, Tr, L, HJ

Rö : Pneumonia (+) Rö : Pneumonia (-)Lab (-) Lab (+)

Lab (-)Rawat R “Isolasi

Lab (+) Lab (+) Lab (-)

Ruang R.

Isolasi

Rujuk ke RS

Rujukan AI

Rawat

“Isolasi”Sesak (+)

Rawat jalan

Sesak (-) 7 hr Sesak (+)

Lab Sugestif (+) :• lekopeni (<3000)• Limfopeni• TrombopeniBila ada :• Flu A rapid test (?)

Periksa darah

rutin harian Kriteria (+)Sesak (+),

Foto toraks

KIE :

• Etiket batuk

• Bila sesak, segera ke RS

24

Faringitis, tonsilitis,

tonsilofaringitis akut

25

26

Faringitis akut : semua infeksi akut pada faring

termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis)

peradangan akut membran mukosa faring dan

struktur sekitarnya

Patogenesis :

bakteri/ virus secara langsung menginvasi

mukosa faring respons peradangan lokal

Penyebab:

Virus : rhinovirus, adenovirus,

parainfluenza, EBV

Bakteri: streptococcus beta hemolitikus

group A

27

Faringitis yang disebabkan oleh

infeksi Streptococcus

Awitan akut, disertai mual dan muntah

Faring hiperemis

Demam

Nyeri tenggorokan

Tonsil bengkak dengan eksudasi

KGB leher bengkak dan nyeri

Uvula bengkak dan merah

Ekskoriasi hidung disertai lesi impetigo sekunder

Ruam skarlatina

Petekiae palatum mole

28

Terapi :

Antibiotik, lama pemberian min 10 hari

Penisilin V

Makrolide

Sefalosporin generasi II / III

Benzantin penisilin

Ampisilin

Amoksisilin

29

Faringitis yang bukan disebabkan oleh

infeksi Streptococcus

Usia di bawah 3 tahun

Awitan bertahap

Kelainan melibatkan beberapa mukosa

Konjungtivitis, diare, batuk, pilek, suara serak

Mengi, ronki di paru

Eksantem ulseratif

30

Otitis media

31

Definisi : inflamasi telinga tengah berhubungan

dengan efusi telinga tengah

Gejala klinis cepat : nyeri, demam, anoreksia,

iritabel, kadang muntah

Pada anak mudah terjadi :

Tuba eustakius lebih horisontal

Lubang tuba dikelilingi folikel limfoid mudah

obstruksi

Adenoid anak dpt mengisi nasofaring menutup

lubang tuba

32

Otitis Media Kuman penyebab :

S. pneumoniae

H. influenzae

M. catarrhalis

dll.

Antibiotika : lama pemberian 10 hari

Amoksisilin

Kotrimoksasol

3 hari respons (-) : Amoksisilin + Klavulanat

Sefalosporin generasi II / III

Makrolide + Sulfisosasol

33

ISPA ATAS

•Common cold

•Faringitis

•Sinusitis

•Otitis media

•CROUP

ISPA BAWAH

•Bronkitis

•Bronkiolitis

•Pneumonia

TERTELAN BENDA

ASING

Tertelan Benda Asing

Anak semula sehat, tidak demam, tiba-

tiba:

Batuk

Tercekik

Sesak napas

Stridor

Wheezing

PATOFISIOLOGI

TERTELAN BENDA ASING

TERGANTUNG LOKASI, DERAJAT

OBSTRUKSI DAN LAMA OBSTRUKSI

SALURAN NAPAS

OBSTRUKSI TOTAL OBSTRUKSI PARSIAL

HIPOKSIA, AFONIA,

GANGGUAN

KARDIOVASKULER

BATUK, WHEEZING,

STRIDOR, DISTRES NAPAS

Tertelan Benda Asing

Pertahankan sal. Respiratorik TERBUKA

Oksigenasi

Wheezing

Benda asing di saluran Resp. bawah: Bronkoskopi

Ventilasi tidak adekuat:

Bayi: 5 back blows / 5 chest thrusts

Anak: Abdominal thrusts

SETELAH BENDA ASING

DIKELUARKAN…..

tracheo-bronchial toilet dan ventilasi sampai

napas spontan yang adekuat

deksametason (0.1- 0.25 mg/kg) untuk

mengurangi edema

Humidified oxygen and nebulised racemic

epinephrine (2.25% solution given in a 1:6 to 1:10

dilution)

39

SINUSITIS

40

Saluran respiratorik merupakan UAD

(United Airway Disease)

Banyak persamaan antara saluran

respiratorik atas dan bawahRinitis

AsmaSinusitis

Sinusitis

41

Sinusitis

Insidens:

5-10% dari IRA

Lelaki > perempuan

28-78% Asma mempunyai gejala rino-sinusitis

38% Rinitis mempunyai gejala asma

Etiologi

Kuman terbanyak : Str. pneumoniae, H.

influenzae, dan M. catarrhalis.

Kadang: kuman anaerob, rinovirus, virus

influenza.

42

Patogenesis :

Terdapat 3 hal saling mempengaruhi :

inflamasi,

infeksi dan

obstruksi anatomi.

Suseptibilitas infeksi sinus ditentukan oleh :

Patensi ostia

Fungsi silia dan

Kualitas dari pada sekret

(faktor imunitas dari pada host lokal).

Sinusitis

43

Patogenesis

Obstruksi osteum:

Pembengkakan mukosa

Obstruksi mekanis

Obstruksi osteum drainase mukus

tekanan oksigen sekresi mukus

menjadi asam kerusakan silia, kerusakan

mukosa infeksi bakteri

Sinusitis

44

Manifestasi klinis

Batuk

Pilek (runny nose)

Hidung gatal

Hidung tersumbat

Sakit menelan

Bau mulut

Sinusitis

Post nasal drip

Sekret mukopurulen

Pembengkakan periorbital

Nyeri tekan pada sinus

Konka nasalis livide

Wheezing

45

Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisis: Tanda inflamasi

Tanda infeksi

Tanda obstruksi

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Radiologis Sinus

Pemeriksaan Radiologis Paru/ Bronkoskopi

USG

Transiluminasi

Pungsi dan aspirasi sinus maksilaris

Sinuskopi

Rinoskopi :

Pemeriksaan mikrobiologik

Tes fungsi paru

Sinusitis

46Sinus Paranasal

47Sinusitis

48

CT Scan

49

Diagnosis Banding

RGE (refluks gastro-esofagus)

Bronkitis

Benda asing

Sinusitis

50

Terapi

Antibiotik (21 hari)

Intranasal Kortikosteroid

Antibiotik sendiri Vs AB + KS Intranasal

Skor total menurun: nyeri kepala,

hidung tersumbat, nyeri pada wajah

Lebih efektif

Terapi bedah(Meltzer EO. J Allergy Clin Immunol 2000; 106:630-7)

Sinusitis

52

Kuman penyebab 90% adalah :

- S. pneumoniae - S. aureus

- H. influenzae - S. pyogenus

- M. catarrhalis

Antibiotik pemberian 3 - 4 minggu

Amoksisilin

Kotrimoksasol

bila 3-4 hari respons (-), berulang, berat.

Amoksisilin + klavulanat

Kotrimoksasol + Sulfisosasol

Sefalosporin generasi II / III

Sinusitis

53

Komplikasi

Orbita

Selulitis

Edema palpebra

Abses

Intrakranial

Meningitis

Abses ekstrakranial

Empiema subdural

Paru

Bronkiektasis

Sinusitis

55

BRONKITIS

56

BRONKITIS

Tidak dijumpai sbg. wujud klinis tersendiri

akibat keadaan lain saluran napas

atas / bawah

Manifestasi klinis dapat akut atau kronis

Tampilan klinis sulit dibedakan diagnosis

harus dipertimbangkan secara matang

Tes diagnostik spesifik noninvasif belum ada

57

BRONKITIS AKUT

Bronkitis Akut Viral

- Penyebab terbanyak virus

- Pola hampir sama, bbrp. tampilan klinis khas membantu membedakan etiologi

- Biasa mengikuti infeksi sal. napas rhinitis, faringitis

- Klinis: batuk 3-4 hr stlh. rhinitis keras & kering lepas & produktif

- Dapat terjadi muntah & keluhan nyeri dada

58

Proses patologis belum diketahui secara jelas.

Yang tampak:

1. Aktivitas kelenjar mukus

2. Deskuamasi sel-sel epitel bersilia

3. Infiltrasi lekosit radang sekresi purulen

reaksi nonspesifik tidak menunjukkan

superinfeksi bakteri

59

Bronkitis Akut Bakterial

- Penyebab tersering pada anak sekolah & dewasa

M. pneumoniae klinis tak khas

- Pada anak-anak tanpa imunisasi:

B. pertussis & C. diphtheriae trakeobronkitis

- Pemeriksaan patologi infiltrasi mukosa oleh

limfosit & lekosit pmn

- Diagnosis pasti pemeriksaan kultur

60

BRONKITIS KRONIS

Dewasa batuk produktif selama 3 bl, dalam

setahun,berlangsung minimal 2 tahun berturut-turut

Anak ?? Batuk Kronik Berulang (BKB) yaitu

berbagai penyebab dengan gejala batuk 2 mg

berturut-turut dan atau berlangsung minimal 3 x dalam

3 bulan

Batuk produktif kronis / rekuren peny. paru / sistemik

yang mendasari

Evaluasi penderita: def. imun, kelainan anatomi,

asma, kistik fibrosis, diskinesis silia, bronkiektasi,

& penyakit lingkungan

61

Diagnosis Banding

Etiologi spesifik:

- asma

- penyakit paru yang mendasari

- kistik fibrosis

- aspirasi benda asing

- sindroma aspirasi

- kompresi jalan napas

- penyakit jantung kongenital

- imunodefisiensi

- kelainan silia primer

62

Iritasi nonspesifik:

- paparan infeksi saluran napas di tempat

perawatan sehari-hari (day-care centers)

- asap rokok

- polusi udara

63

PROGNOSIS

Perjalanan & prognosis tergantung

manajemen yang tepat & assessment

penyakit yang mendasari.

Komplikasi biasanya berasal dari penyakit

yang mendasari.

6411122K

top related