Transcript
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70% menderita HT ringan, 20% HT sedang dan
10% HT berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis ipertensi !ang merupakan suatu
kega"atan medik dan memerlukan pengelolaan !ang #epat dan tepat untuk men!elamatkan ji"a
penderita. $risis ipertensi merupakan sala satu kega"atan dibidang neuro askular !ang sering
dijumpai di instalasi ga"at darurat. $risis ipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan dara
akut dan sering ber ubungan dengan gejala sistemik !ang merupakan konsekuensi dari
peningkatan dara tersebut. &ni merupakan komplikasi !ang sering dari penderita dengan
ipertensi dan membutu kan penanganan segera untuk men#ega komplikasi !ang mengan#am
ji"a.
Dua pulu persen pasien ipertensi !ang datang ke ' D adala pasien dengan krisis
ipertensi. Data di merika *erikat menunjukkan peningkatan pre alensi ipertensi dari +,7%
pada penduduk berusia 20 - ta un dan menjadi +/% pada penduduk berusia diatas +0 ta un.
Data ini didapat dari total penduduk -0% !ang diantaran!a menderita ipertensi dan ampir 1%
2% akan berlanjut menjadi krisis ipertensi disertai kerusakan organ target ( ipertensi
emergensi). *ebagian besar pasien dengan stroke perdara an mengalami krisis ipertensi.
embedakan golongan krisis HT ini bukanla dari tinggin!a TD, tapi dari kerusakanorgan sasaran. $enaikan TD !ang sangat pada seorang penderita dipikirkan suatu keadaan
emergensi bila terjadi kerusakan se#ara #epat dan progresi dari sistem s!ara sentral,
miokardinal, dan ginjal. HT emergensi dan urgensi perlu dibedakan karena #ara penaggulangan
keduan!a berbeda.
ambaran kilnis krisis HT berupa TD !ang sangat tinggi (umumn!a TD diastolik 120
mmHg) dan menetap pada nilai nilai !ang tinggi dan terjadi dalam "aktu !ang singkat dan
menimbulkan keadaan klinis !ang ga"at. *eberapa besar TD !ang dapat men!ebabkan krisis HT
tidak dapat dipastikan, sebab al ini juga bisa terjadi pada penderita !ang sebelumn!a
normotensi atau HT ringan3sedang. 4alaupun tela ban!ak kemajuan dalam pengobatan HT,
namun para kilinisi arus tetap "aspada akan kejadian krisis HT, sebab penderita !ang jatu
dalam keadaan ini dapat memba a!akan ji"a bila tidak ditanggulangi dengan #epat dan tepat.
Pengobatan !ang #epat dan tepat serta intensi lebi diutamakan daripada prosedur diagnostik
1
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 2/38
karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersi at re ersible.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
$risis ipertensi adala suatu keadaan klinis !ang ditandai ole tekanan dara !ang sangat tinggi
(tekanan diastoli# 120 mmHg) dengan kemungkinan akan timbuln!a atau tela terjadin!a
kelainan organ target.
KLASIFIKASI
*e#ara praktis krisis ipertensi dapat diklasi ikasikan berdasarkan perioritas pengobatan, sebagai
berikut 5
1. Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik 120 mmHg, disertai
kerusakan berat dari organ sasaran !ang disebabkan ole satu atau lebi pen!akit3kondisi
akut. (tabel &). $eterlambatan pengobatan akan men!ebabkan timbuln!a se6uele atau
kematian. TD arus diturunkan sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa jam.
Penderita perlu dira"at di ruangan intensi e #are unit atau (& ').
2. Hipertensi urgensi (mendesak), TD diastolik 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakan3komplikasi minimum dari organ sasaran. TD arus diturunkan dalam 28 jam
sampai batas !ang aman memerlukan terapi parenteral. (tabel &&).
Dikenal beberapa istila berkaitan dengan krisis ipertensi antara lain 5
1. Hipertensi re rakter 5 respons pengobatan tidak memuaskan dan TD 2003110 mmHg,
"alaupun tela diberikan pengobatan !ang e ekti (triple drug) pada penderita dan
kepatu an pasien.
2. Hipertensi akselerasi 5 TD meningkat (Diastolik) 120 mmHg disertai dengan kelainanunduskopi $4 &&&. 9ila tidak diobati dapat berlanjut ke ase maligna.
-. Hipertensi maligna 5 penderita ipertensi akselerasi dengan TD Diastolik 120 : 1-0
mmHg dan kelainan unduskopi $4 &; disertai papiledema, peniggian tekanan
intrakranial kerusakan !ang #epat dari askular, gagal ginjal akut, ataupun kematian bila
2
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 3/38
penderita tidak mendapat pengobatan. Hipertensi maligna, biasan!a pada penderita
dengan ri"a!at ipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang terjadi pada penderita
!ang sebelumn!a mempun!ai TD normal.
8. Hipertensi ense alopati 5 kenaikan TD dengan tiba tiba disertai dengan kelu an sakit
kepala !ang sangat, peruba an kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi re ersible bila
TD diturunkan.
Tabel I : Hipertensi emergensi ( darurat ) 3
TD Diastolik 120 mmHg disertai dengan satu atau lebi kondisi akut.
• Pendara an intrakranial, trombotik ; atau pendara an subarak noid.• Hipertensi ense alopati.• orta diseksi akut.• <edema paru akut.•
=klampsi.• >eok romositoma.• >unduskopi $4 &&& atau &;.• &nsu isiensi ginjal akut.• &n ark miokard akut, angina unstable.• *indroma kelebi an $atek olamin !ang lain 5
- *indrome "it dra"al obat anti ipertensi.- edera kepala.- ?uka bakar.- &nteraksi obat.
Tabel II : Hipertensi urgensi ( mendesak ) 3
• Hipertensi berat dengan TD Diastolik 120 mmHg, tetapi dengan minimal
atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel &.• $4 & atau && pada unduskopi.• Hipertensi post operasi.• Hipertensi tak terkontrol 3 tanpa diobati pada perioperati .
EPIDEMIOLOGI
Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70% menderita HT ringan, 20% HT sedang dan 10% HT
berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis ipertensi !ang merupakan suatu kega"atan
medik dan memerlukan pengelolaan !ang #epat dan tepat untuk men!elamatkan ji"a penderita.
3
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 4/38
ngka kejadian krisis HT menurut laporan dari asil penelitian dekade lalu di negara maju
berkisar 2 : 7% dari populasi HT, terutama pada usia 80 : +0 ta un dengan pengobatan !ang
tidak teratur selama 2 : 10 ta un. ngka ini menjadi lebi renda lagi dalam 10 ta un
belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT, seperti di merika an!a lebi kurang
1% dari +0 juta penduduk !ang menderita ipertensi. Di &ndonesia belum ada laporan tentang
angka kejadian ini.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
>aktor pen!ebab ipertensi intin!a terdapat peruba an as#ular, berupa dis ungsi endotel,
remodeling , dan arterial striffness . @amun aktor pen!ebab ipertensi emergensi dan ipertensi
urgensi masi belum sepenu n!a dipa ami, diduga karena terjadin!a peningkatan tekanan dara
se#ara #epat disertai peningkatan resistensi askular. Peningkatan tekanan dara !ang mendadak
ini akan men!ebabkan jejas endotel dan nekrosis ibrinoid arteriol se ingga membuat kerusakan
askular, deposisi platelet, ibrin dan kerusakan ungsi autoregulasi
Causes of Hypertens !e E"er#en$y
MEKANISME AUTO%EGULASI
utoregulasi merupakan pen!esuaian isiologis organ tubu ter adap kebutu an dan pasokan
dara dengan mengadakan peruba an pada resistensi ter adap aliran dara dengan berbagai
4
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 5/38
tingkatan peruba an kontraksi3 dilatasi pembulu dara . 9ila tekanan dara turun maka akan
terjadi asodilatasi dan jika tekanan dara naik akan terjadi asokonstriksi. Pada indi idu
normotensi, aliran dara otak masi tetap pada luktuasi Mean Atrial Pressure ( P) +0 70
mmHg. 9ila P turun di ba"a batas autoregulasi, maka otak akan mengeluarkan oksigen
lebi ban!ak dari dara untuk kompensasi dari aliran dara !ang menurun. 9ila mekanisme ini
gagal, maka akan terjadi iskemia otak dengan mani estasi klinik seperti mual, menguap, pingsan
dan sinkop.
Pada penderita ipertensi kronis, pen!akit serebro askular dan usia tua, batas ambang
autoregulasi ini akan beruba dan bergeser ke kanan pada kur a, se ingga pengurangan aliran
dara dapat terjadi pada tekanan dara !ang lebi tinggi.
Kur!a autore#u&as pa'a te(anan 'ara)*
Pato isiologi krisis ipertensi
5
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 6/38
Pada penelitian *tragard, dilakukan pemgukuran P pada penderita ipertensi dengan pasien
6
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 7/38
!ang normotensi. Didapatkan penderita ipertensi dengan pengobatan mempun!ai nilai diantara
grup normotensi dan ipertensi tanpa pengobatan. <rang dengan ipertensi terkontrol #enderung
menggeser autoregulasi ke ara normal.
Dari penelitian didapatkan ba "a baik orang !ang normotensi maupun ipertensi, diperkirakan ba "a batas terenda dari autoregulasi otak adala kira kira 2/% di ba"a resting P. <le
karena itu dalam pengobatan ipertensi krisis, penurunan P seban!ak 20% 2/% dalam
beberapa menit atau jam,tergantung dari apaka emergensi atau urgensi. Penurunan tekanan
dara pada penderita diseksi aorta akut ataupun edema paru akibat pa!a jantung kiri dilakukan
dalam tempo 1/ -0 menit dan bisa lebi #epat lagi dibandingkan ipertensi emergensi lain!a.
Penderita ipertensi ense alopati dapat dilakukan penurunan tekanan dara 2/% dalam 2 - jam.
'ntuk pasien dengan in ark serebri akut ataupun perdara an intrakranial, penurunan tekanan
dara dilakukan lebi lambat (+ 12 jam) dan arus dijaga agar tekanan dara tidak lebi renda
dari 170 1A03100 mmHg
MANIFESTASI KLINIS
ani estasi klinis krisis ipertensi ber ubungan dengan kerusakan organ target !ang ada. Tanda
dan gejala krisis ipertensi berbeda beda pada setiap pasien. Pada pasien dengan perdara an
intrakranial akan dijumpai kelu an sakit kepala, penurunan tingkat kesadaran dan tanda
neurologi okal berupa emiparesis atau paresis nervus cranialis . Pada ipertensi ense alopati
didapatkan penurunan kesadaran dan atau de isit neurologi okal.
Pada pemeriksaan isik pasien bisa saja ditemukan retinopati dengan peruba an arteriola,
perdara an dan eksudasi maupun papiledema. Pada sebagian pasien !ang lain mani estasi
kardio askular bisa saja mun#ul lebi dominan sepertiB angina, akut miokardial in ark atau gagal
jantung kiri akut dan beberapa pasien gagal ginjal akut dengan oligouria dan atau ematuria bisa
saja terjadi.
Pap &e'e"a* Per)at (an a'anya pe"+en#(a(an 'ar opt ( ' s$ 'en#an "ar# n (a+ur
7
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 8/38
Ta+e& ,* H pertens E"er#ens
Ta+e& -* H pertens Ur#ens *
Hipertensi berat dengan tekanan dara 1A03120 mmHg, tetapi dengan minimal atau tanpa
kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel -C
1. >unduskopi $4 & atau $4 &&
2. Hipertensi post operasi
-. Hipertensi tak terkontrol3tanpa diobati pada perioperati
PENDEKATAN DIAGNOSIS
8
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 9/38
K&as f (as Te(anan Dara) Menurut JNC .*
JNC /
9
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 10/38
$emampuan dalam mendiagnosis ipertensi emergensi dan urgensi arus dapat dilakukan
dengan #epat dan tepat se ingga dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pasien.
namnesis tentang ri"a!at pen!akit ipertensin!a, obat obatan anti ipertensi !ang rutin
diminum, kepatu an minum obat, ri"a!at konsumsi kokain, amphetamine dan phencyclidine .i"a!at pen!akit !ang me n!ertai dan pen!akit kardio askular atau ginjal penting die aluasi.
Tanda tanda de isit neurologik arus diperiksa seperti sakit kepala,penurunan kesadaran,
emiparesis dan kejang.
Diagnosa krisis ipertensi arus ditegakkan sedini mungkin, karena asil terapi tergantung
kepada tindakan !ang #epat dan tepat. Tidak perlu menunggu asil pemeriksaan !ang
men!eluru "alaupun dengan data data !ang minimal kita suda dapat mendiagnosa suatu krisis
ipertensi.
0* Ana"nesa 1 Se2a(tu pen'er ta "asu(3 ' &a(u(an ana"nesa s n#(at* Ha& yan#
pent n# ' tanya(an 1
a. i"a!at ipertensi 5 lama dan beratn!a., ri"a!at keluarga
b. <bat anti ipertensi !ang digunakan dan kepatu ann!a.
#. 'sia 5 sering pada usia 80 : +0 ta un.
d. ejala sistem s!ara (sakit kepala, pusing, peruba an mental, ansietas).
e. ejala sistem ginjal (gross ematuri, jumla urine berkurang).
. ejala sistem kardio as#ular (adan!a pa!a jantung, kongesti dan edema paru,
n!eri dada, sesak na as, edema tungkai).
g. i"a!at pen!akit 5 (glomerulone rosis, p!elonep ritis, $D, H>)
. i"a!at ke amilan 5 i"a!at eklampsi dan preeklampsi
4* Pe"er (saan f s (Pada pemeriksaan isik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri ), diulang kurang
lebi + jam kemudian. en#ari kerusakan organ sasaran ( retinopati, gangguan neurologi,
10
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 11/38
pa!a jantung kongesti ). Perlu dibedakan komplikasi krisis ipertensi dengan
kega"atan neurologi ataupun pa!a jantung, kongesti dan edema paru. Perlu di#ari
pen!akit pen!erta lain seperti pen!akit jantung #oroner.,* Pe"er (saan penun5an# 1
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua #ara !aitu 5a. Pemeriksaan !ang segera seperti 5i. Dara rutin, 9'@, kadar ureum dan #reatinine, elektrolik, D*.
ii. 'rine 5 'rinalisis.iii. =$ 5 12 ?ead, meli at tanda iskemi.i . >oto dada 5 apaka ada edema paru atau kardiomegali ( dapat ditunggu
setela pengobatan terlaksana ). b. Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan asil pemeriksaan !ang
pertama ) 5i. emastikan kelainan pada jantung 5=kokardiogra i
ii. emastikan kelainan renal 5 &;P, enald angiograp ! ( kasus tertentu ), biopsi renal ( kasus tertentu ).
iii. en!ingkirkan kemungkinan tindakan beda neurologi 5 T *#an kepala.
9erikut adala bagan alur pendekatan diagnostik pada pasien ipertensi5
DIAGNOSIS BANDING
11
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 12/38
$risis ipertensi arus dibedakan dari keadaan !ang men!erupai krisis ipertensi seperti 5
Hipertensi berat
=mergensi neurologi !ang dapat dikoreksi dengan pembeda an.
nsietas dengan ipertensi labil.
=dema paru dengan pa!a jantung kiri.
PENATALAKSANAAN
Dasar6Dasar Penata&a(sanaan Kr s s H pertens 1
*eperti keadaan ga"at !ang lain, penderita dengan krisis ipertensi sebaikn!a dira"at di ruang
pera"atan intensi . Pengobatan krisis ipertensi dapat dibagi5
1. Penurunan tekanan daraPada dasarn!a penurunan tekanan dara arus dilakukan se#epat mungkin tapi juga
seaman mungkin. Tingkat tekanan dara !ang akan di#apai tidak bole terlalu renda ,
karena akan men!ebabkan ipoper usi target organ. 'ntuk menentukan tingkattekanan dara !ang diinginkan, perlu ditinjau kasus demi kasus. Dalam pengobatan
krisis ipertensi, pengurangan Mean Arterial Pressure ( P) seban!ak 20:2/%
dalam beberapa menit3jam, tergantung dari apaka emergensi atau urgensi. Penurunan
TD pada penderita aorta diseksi akut ataupun oedema paru akibat pa!a jantung kiri
dilakukan dalam tempo 1/:-0 menit dan bisa lebi renda lagi dibandingkan
ipertensi emergensi lainn!a. Penderita ipertensi ense alopati, penurunan TD 2/%
dalam 2:- jam. 'ntuk pasien dengan in ark #erebri akut ataupun pendara an
intrakranial, pengurangan TD dilakukan lebi lambat (+ : 12 jam) dan arus dijaga
agar TD tidak lebi renda dari 170 : 1A03100 mmHg.
2. Pengobatan target organeskipun penurunan tekanan dara !ang tepat suda memperbaiki ungsi target
organ, pada umumn!a masi diperlukan pengobatan dan pengelolaan k usus untuk
12
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 13/38
mengatasi kelainan target organ !ang terganggu. isaln!a pada krisis ipertensi
dengan gagal jantung kiri akut diperlukan pengelolaan k usus termasuk pemberian
diureti#, pemakaian obat obat !ang menurunkan preload dan a terload. Pada krisis
ipertensi !ang disertai gagal ginjal akut, diperlukan pengelolaan k usus untuk
ginjaln!a, !ang kadang kadang memerlukan emodialisis.-. Pengelolaan k usus
9eberapa bentuk krisis ipertensi memerlukan pengelolaan k usus, terutama !ang
ber ubungan dengan etilogin!a, misaln!a eklampsia gra idarum.
Penata&a(sanaan ) pertens ur#ens 1
Penderita dengan ipertensi urgensi tidak memerlukan ra"at inap di ruma sakit. *ebaikn!a
penderita ditempatkan diruangan !ang tenang, tidak terang dan TD diukur kembali dalam -0
menit. 9ila TD tetap masi sangat meningkat, maka dapat dimulai pengobatan. 'mumn!a
digunakan obat obat oral anti ipertensi dalam menggulangi ipertensi urgensi ini dan asiln!a
#ukup memuaskan.
O+at6o+at ora& ant ) pertens yan# ' #una(an 1
1. N fe' p ne 5 Nifedipine adala golongan calcium channel blocker !ang memiliki pun#ak
kerja antara 10 20 menit. Nifedipine kerja #epat tidak dianjurkan ole >D untuk terapi
ipertensi urgensi karena dapat menurunkan tekanan dara !ang men dadak dan tidak
dapat diprediksikan se ingga ber ubungan dengan kejadian stroke. Penggunaan dosis
oral biasan!a -0 mg dan dapat diulang setiap A jam ingga ter#apai tekanan dara !ang
diinginkan. Pemberian bisa se#ara sublingual (onset / 10 menit). 9u##al (onset / :10
menit), oral (onset 1/ 20 menit), duration / : 1/ menit se#ara sublingual3 bu##al).= ek samping 5 sakit kepala, tak ikardi, ipotensi, lus ing, o!ong.
2. N $ar' p ne 1 Nicardipine adala golongan calcium channel blocker !ang sering
digunakan pada pasien dengan ipertensi urgensi. Pada penelitian !ang dilakukan pada
/- pasien dengan ipertensi urgensi se#ara random ter adap penggunaan nicardipine atau
placebo . Nicardipine memiliki e ekti itas !ang men#apai +/% dibandingkan placebo
!ang men#apai 22% (pE0,002).-. C&on ' ne 5 Clonidine adala obat obatan golongan simpatolitik sentral ( α2-
adrenergicreceptor agonist ) !ang memiliki mula kerja antara 1/ -0 menit dan pun#akn!a
13
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 14/38
antara 2 8 jam. Dosis a"al bisa diberikan 0,1 0,2 mg kemudian berikan 0,0/ 0,1 mg
setiap jam sampai ter#apain!a tekanan dara !ang diinginkan, dosis maksimal adala 0,7
mg. Pemberian se#ara oral dengan onset -0 : +0 menit Duration o #tion A 12 jam.
Dosis 5 0,1 0,2 mg, dilanjutkan 0,0/mg 0,1 mg setiap jam s3d 0,7mg.= ek samping 5 sedasi,mulut kering. Hindari pemakaian pada 2 nd degree atau - rd degree,
eart blo#k, brakardi,si#k sinus s!ndrome.< er dosis dapat diobati dengan tolaFoline.8. Captopr & 5 Captopril adala golongan angiotensin-convert-ing enzyme ( =) in ibitor
dengan onset mulai 1/ -0 menit. Captopril dapat diberikan 2/ mg sebagai dosis a"al
kemudian tingkatkan dosis n!a /0 100 mg setela 0 120 menit kemudian.= ek samping 5 angio neurotik oedema, ras , gagal ginjal akut pada penderita bilateral
renal arteri sinosis./. Pra7os n 5 Pemberian se#ara oral dengan dosis 1 2 mg dan diulang perjam bila perlu.
= ek samping 5 irst dos!n#ope, iponsi ort ostatik, palpitasi, tak ikaro sakit kepala.+. La+eta&o& 1 abetalol adala gabungan antara G 1 dan !-adrenergic blocking dan memiliki
"aktu kerja mulai antara 1 2 jam. Dalam penelitian labetalol memiliki dose range !ang
sangat lebar se ingga men!ulitkan dalam penentuan dosis. Penelitian se#ara random
pada -+ pasien, setiap grup dibagi menjadi - kelompokB diberikan dosis 100 mg, 200 mg
dan -00 mg se#ara oral dan meng asilkan penurunan tekanan dara sistolik dan
diastolik se#ara signi ikan. *e#ara umum labetalol dapat diberikan mulai dari dosis 200
mg se#ara oral dan dapat diulangi setiap - 8 jam kemudian.= ek samping 5 mual dan sakit kepala.
Dengan pemberian @i edipine ataupun lonidine oral di#apai penurunan P seban!ak 20 %
ataupun TD 120 mmHg. Demikian juga aptopril, PraFosin terutama digunakan pada penderita
ipertensi urgensi akibat dari peningkatan katek olamine. Perlu diingat ba "a pemberian obat
anti ipertensi oral3sublingual dapat men!ebabkan penurunan TD !ang #epat dan berlebi an
ba kan sampai kebatas ipotensi ("alaupun al ini jarang sekali terjadi).
Dikenal adan!a I irst doseJ e ek dari PraFosin. Dilaporkan ba "a reaksi ipotensi akibat
pemberian oral @i edi ine dapat men!ebabkan timbuln!a in ark miokard dan stroke. Dengan
pengaturan titrasi dosis @i edipine ataupun lonidin biasan!a TD dapat diturunkan berta ap dan
men#apai batas aman dari P.
14
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 15/38
Penderita !ang tela mendapat pengobatan anti ipertensi #enderung lebi sensiti e ter adap
penamba an terapi. 'ntuk penderita dengan ri"a!at pen!akit #erebro askular dan koroner, juga
pada pasien umur tua dan pasien dengan olume depletion maka dosis obat @i edipine dan
lonidine arus dikurangi. *eluru penderita diobser asi paling sedikit selama + jam setela TD
turun untuk mengeta ui e ek terapi dan juga kemungkinan timbuln!a ort otatis.
Penata&a(sanaan ) pertens e"er#ens 1
9ila diagnosa ipertensi emergensi tela ditegakkan maka TD perlu segera diturunkan. ?angka
langka !ang perlu diambil adala 5
1. a"at di & '.2. namnesis singkat dan pemeriksaan isik.
tentukan pen!ebab krisis ipertensi
singkirkan pen!akit lain !ang men!erupai krisis HT
tentukan adan!a kerusakan organ sasaran
-. Tentukan TD !ang diinginkan didasari dari laman!a serta tinggin!a TD sebelumn!a,
#epatn!a kenaikan dan kepara an ipertensi, masala klinis !ang men!ertai dan usia pasien.
Penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang dari
1+0 mmHg, ataupun P tidak kurang dari 120 mmHg selama 8A jam pertama,
ke#uali pada krisis ipertensi tertentu ( misal 5 dise#ting aorti# aneur!sm ). Penurunan
TD tidak lebi dari 2/% dari P ataupun TD !ang didapat.
Penurunan TD se#ara akut ke TD normal 3 subnormal pada a"al pengobatan dapat
men!ebabkan berkurangn!a per usi ke ke otak, jantung dan ginjal dan al ini arus
di indari pada beberapa ari permulaan, ke#uali pada keadaan tertentu, misal 5
disse#ting anneur!sma aorta.
TD se#ara berta ap diusa akan men#apai normal dalam satu atau dua minggu.
15
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 16/38
Pe"a(a an o+at6o+at untu( ) pertens e"er#ens
<bat anti ipertensi oral atau parenteral !ang digunakan untuk ipertensi emergensi dan disertai
dengan kerusakan organ sasaran !aitu sala satu dari obat anti ipertensi intra ena ( &; ).
1. So' u" N tropruss 'e 5 merupakan asodilator direk kuat baik arterial maupun enous.*e#ara &; mempun!ai onset o a#tion !ang #epat !aitu 5 1 : 2 dosis 1 : + mg 3 kg 3 menit.
Efe( sa"p n# 5 mual, munta , keringat, oto sensiti , ipotensi.2. N tro#&y$er n 5 merupakan asodilator ena pada dosis renda tetapi bila dengan dosis
tinggi sebagai asodilator arteri dan ena. <nset o a#tion 2 : / menit, duration o a#tion
- : / menit.Dos s 5 / : 100 mg 3 menit, se#ara in us &;.Efe( sa"p n# 5 sakit kepala, mual, munta , ipotensi.
-. D a7o&8 'e 5 merupakan asodilator arteri direk !ang kuat diberikan se#ara &; bolus.
<nset o a#tion 1 : 2 menit, e ek pun#ak pada - : / menit, duration o a#tion 8 : 12 jam.
Dos s per"u&aan 5 /0 mg bolus, dapat diulang dengan 2/ : 7/ mg setiap / menit sampai
TD !ang diinginkan.Efe( sa"p n# 5 ipotensi dan s o#k, mual, munta , distensi abdomen, iperuri#emia,
aritmia, dll.
8. Hy'ra&a7 ne 5 merupakan asodilator direk arteri. <nset o a#tion 5 oral 0,/ : 1 jam, &; 5
10 : 20 menit duration o a#tion 5 + : 12 jam. Dos s 5 10 : 20 mg i. bolus 5 10 : 80 mg i.m.
Pemberiann!a bersama dengan alp a agonist #entral ataupun 9eta 9lo#ker untuk
mengurangi re leks tak ikardi dan diuretik untuk mengurangi olume intra askular.
Efe( sa"p n# 5 re leks tak ikardi, meningkatkan stroke olume dan #ardia# out put,
eksaserbasi angina, & akut dll.
/. Ena&apr at 5 merupakan asodelator golongan = in ibitor. <nsep on a#tion 1/ : +0
menit.
Dos s 0,+2/ : 1,2/ mg tiap + jam i. .
+. P)ento&a" ne 9 re# t ne : 5 termasuk golongan alp a andrenergi# blo#kers. Terutama
untuk mengatasi kelainan akibat kelebi an ketek olamin.
16
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 17/38
Dos s / : 20 mg se#ar i. bolus atau i.m.
<nset o a#tion 11 : 2 menit, duration o a#tion - : 10 menit.
7. Tr "et)ap)an $a"sy&ate 5 termasuk ganglion blo#king agent dan mengin ibisi sistem
simpatis dan parasimpatis.
Dos s 5 1 : 8 mg 3 menit se#ara in us i. .
<nset o a#tion 5 1 : / menit.
Duration o a#tion 5 10 menit.
Efe( sa"p n# 5 opstipasi, ileus, retensia urine, respiratori arrest, glaukoma, ipotensi,
mulut kering.
A. La+eta&o& 5 termasuk golongan beta dan alp a blo#king agent.
Dos s 5 20 : A0 mg se#ara i. . bolus setiap 10 menit B 2 mg 3 menit se#ara in us i. .
<nset o a#tion / : 10 menit
Efe( sa"p n# 5 ipotensi ort ostatik, somnolen, o!ong, sakit kepala, bradikardi, dll.
Kuga tersedia dalam bentuk oral dengan onset o a#tion 2 jam, duration o a#tion 10 jam
dan e ek samping ipotensi, respons unpredi#table dan komplikasi lebi sering dijumpai.
. Met)y&'opa 5 termasuk golongan alp a agonist sentral dan menekan sistem s!ara
simpatis.
Dos s 5 2/0 : /00 mg se#ara in us i. 3 + jam.
<nset o a#tion 5 -0 : +0 menit, duration o a#tion kira kira 12 jam.
Efe( sa"p n# 5 oombs test ( L ) demam, gangguan gastrointestino, "it dra"al
sindrome dll. $arena onset o a#tionn!a bisa takterduga dan kasiatn!a tidak konsisten,
obat ini kurang disukai untuk terapi a"al.
10. C&on ' ne 5 termasuk golongan alp a agonist sentral.
17
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 18/38
Dos s 5 0,1/ mg i. pelan pelan dalam 10 ## dekstrose /% atau i.m.1/0 ug dalam 100 ##
dekstrose dengan titrasi dosis.
<nset o a#tion / :10 menit dan men#apai maksimal setela 1 jam atau beberapa jam.
Efe( sa"p n# 5 rasa ngantuk, sedasi, pusing, mulut kering, rasa sakit pada parotis. 9ila
di entikan se#ara tiba tiba dapat menimbulkan sindroma putus obat.
4alaupun ak ir ak ir ini ada ke#enderungan untuk memberikan obat obat oral !ang #ara
pemberiann!a lebi muda tetapi pemberian obat parenteral adala lebi aman. Dengan *odium
nitrotprusside, @itrogl!#irine, Trimet ap an TD dapat diturunkan baik se#ara perla an maupun
#epat sesuai keinginan dengan #ara menatur tetesan in us. 9ila terjadi penurunan TD berlebi an,
in us distop dan TD dapat naik kembali dalam beberapa menit.
Demikian juga pemberian labetalol ataupun DiaFoMide se#ara bolus intermitten intra ena
dapat men!ebabkan TD turun berta ap. 9ila TD !ang diinginkan tela di#apai, injeksi dapat di
stop, dan TD naik kembali. Perlu diingat bila digunakan obat parenteral !ang long a#ting ataupun
obat oral, penurunan TD !ang berlebi an sulit untuk dinaikkan kembali.
*Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi 03;30<
Dari berbagai jenis ipertensi emergensi, obat pili an !ang dianjurkan maupun !ang sebaikn!a
di indari adala sbb 5
1. Hipertensi en#ep alopati5njuran 5 *odium nitroprusside, ?abetalol, diaFoMide.
Hindarkan 5 9 antagonist, et !idopa, lonidine.2. erebral in ark 5
njuran 5 *odium nitropsside, ?abetalol,Hindarkan 5 9 antagonist, et !dopa, lonidine.
-. Perdara an inta#erebral, perdara an subarak noid 5njuran 5 *odiun nitroprusside ?abetalol
Hindarkan 5 9 antagonist, et !dopa, lonodine.
8. iokard iskemi, miokrad in ark 5njuran 5 @itrogl!#erine, ?abetalol, aantagonist, *odium @itroprusside dan loop
diuretuk.Hindarkan 5 H!ralaFine, DiaFoMide, inoMidil.
/. <edem paru akut 5njuran 5 *odium nitroroprusside dan loopdiuretik.
Hindarkan 5 H!drala#ine, DiaFoMide, 9 antagonist, ?abetalol.+. orta disseksi 5
18
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 19/38
njuran 5 *odium nitroprussidedan 9 antagonist, Trimet ao aan dan 9 antagonist,
labetalol.
Hindarkan 5 H!dralaFine, DiaoFoMide, inoMidil
7. =klampsi 5njuran 5 H!dralaFine, DiaFoMide, labetalol, a antagonist, sodium nitroprusside.
Hindarkan5 Trimet ap an, Diuretik, 9 antagonistA. enal insu isiensi akut 5
njuran 5 *odium nitroprusside, labetalol, a antagonistHindarkan 5 9 antagonist, Trimet ap an
. $4 &&& &; 5njuran 5 *odium nitroprusside, ?abetalol, a : antagonist.
Hindarkan 5 9 antagonist, lonidine, et !ldopa.10. ikroaangiopati emolitik anemia 5
njuran 5 *odium nitroprosside, ?abetalol, aantagonist.Hindarkan 5 9 antagonist.
Dari berbagai sediaan obat anti ipertensi parenteral !ang tersedia, *odium nitroprusside
merupakan drug o # oi#e pada keban!akan ipertensi emergensi. $arena pemakaian obat ini
arusla dengan #ara tetesan intra ena dan arus dengan monitoring ketat, penderita arus
dira"at di & ' karena dapat menimbulkan ipotensi berat.
@i#ardipine suatu #alsium # annel antagonist merupakan obat baru !ang diperukan
se#ara intra ena, tela diteliti untuk kasus ipertensi emergensi (dalam jumla ke#il) dantampakn!a memberikan arapan !ang baik.
• Obat oral untuk hipertensi emergensi : . ,
Dari berbagai penelitian ak ir ak ir ini ada ke#enderungan untuk menggunakan obat oral
seperti @i edipine ( a antagonist ) aptopril dalam penanganan ipertensi emergensi.
Pada ta un 1 - tela diteliti penggunaan obat oral ni edipine sublingual dan #aptoprial
pada penderita ipertensi krisis memberikan asil !ang #ukup memuaskan setela menit ke 20.
aptopril dan @i edipine sublingual tidak berbeda bermakna dam menurunkan TD.
aptopril 2/mg atau @i edipine 10mg digerus dan diberikan se#ara sublingual kepada
pasien. TD dan tanda ;ital di#atat tiap lima menit sampai +0 menit dan juga di#atat tanda tanda
e ek samping !ang timbul. Pasien digolongkan non respon bila penurunan TD diastolik
19
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 20/38
10mmHg setela 20 menit pemberian obat. espon bila TD diastolik men#apai 120mmHg
atau P 1/0mmHg dan adan!a perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran
!ang dinilai se#ara klinis setela +0 menit pemberian obat. &nkomplit respons bila setela +0
menit pemberian obat. &nkomplit respons bila setela +0 menit TD masi 120mmHg atau P
masi 1/0mmHg, tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran.
A* Penata&a(sanaan U"u"
Terapi ipertensi emergensi arus disesuaikan setiap indi idu tergantung pada
kerusakan or gan target. anajemen tekanan dara dilakukan dengan obat obatan
parenteral se#ara tepat dan #epat. Pasien arus berada di dalam ruangan & ' agar
monitoring tekanan dara bisa dikontrol dan dengan pemantauan !ang tepat. Tingkat
ideal pe nurunan tekanan dara masi belum jelas, tetapi penurunan Mean Arterial
Pressure ( P) 10% se lama 1 jam a"al dan 1/% pada 2 - jam berikutn!a. Penurunan
tekanan dara se#ara #epat dan berle bi an akan mengakibatkan jantung dan pembu lu
dara orak mengalami ipoper usi
B* Penata&a(sanaan ()usus untu( ) pertens e"er#ens
1) Neuro&o# $ e"er#en$y* $ega"atdaru ratan neurologi sering terjadi pada i pertensiemergensi seperti hypertensive encephalopathy , perdara an intrakranial dan stroke
iskemik akut. meri#an Heart sso#iation merekomendasikan penu runan tekanan dara
1A0310/ mmHg pada ipertensi dengan perdara an intrakranial dan P arus
diperta ankan di ba"a 1-0 mmHg. Pada pasien dengan stroke iske mik tekanan dara
arus dipantau se#ara ati ati 1 2 jam a"al untuk menentukan apaka tekanan dara
akan menurun se #ara sepontan. *e#ara terus menerus P diperta ankan 1-0 mmHg.
2) Car' a$ e"er#en$y* $ega"atdaruratan !ang utama pada jantung seperti iskemik akut pada otot jantung, edema paru dan diseksi aorta. Pasien dengan ipertensi emergensi
!ang melibatkan iskemik pada otot jantung dapat diberikan terapi den gan nitroglycerin .
Pada studi !ang tela di lakukan, ba "a nitroglycerin terbukti dapat meningkatkan aliran
dara pada arteri ko roner. Pada keadaan diseksi aorta akut pem berian obat obatan N
blo#ker ( labetalol dan esmolol ) se#ara &; dapat diberikan pada terapi a"al, kemudian
20
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 21/38
dapat dilanjutkan dengan obat obatan asodilatasi seperti nitroprusside" <bat obatan
tersebut dapat menurunkan tekanan dara sampai target tekanan dara !ang diinginkan
(TD sistolik 120mmHg) dalam "aktu 20 menit.
,: K 'ney Fa &ure* Acute kidney in#ury bisa dise babkan ole atau merupakan konsekuensi
dari ipertensi emergensi. Acute kidney in-#ury ditandai dengan proteinuria$ hematuria$
oligouria dan atau anuria. Terapi !ang di berikan masi kontro ersi, namun nitroprus-
side &; tela digunakan se#ara luas namun nitroprusside sendiri dapat men!ebabkan
kera#unan sianida atau tiosianat. Pemberian fenoldopam se#ara parenteral dapat meng
indari potensi kera#unan sianida akibat dari pemberian nitroprussidedalam terapi gagal
ginjal.
8) Hypera'rener# $ states . Hipertensi emergensi dapat disebabkan karena pengaru obat
obatan seperti kate kolamin, klonidin dan peng ambat monoamin oksidase. Pasiendengan kelebi an Fat Fat katekolamin seper ti pheochromocytoma , kokain atau
amphetamine dapat men!ebabkan over dosis. Peng ambat monoamin ok sidase dapat
men#etuskan timbuln!a ipertensi atau klonidin !ang dapat menimbukan sindrom
"it dra"al. Pada orang orang dengan kelebi an Fat seperti pheo-chromocytoma , tekanan
dara dapat dikontrol dengan pemberian sodium nitroprusside ( asodilator arteri) atau
phentolamine &; ( ganglion-blocking agent ). olongan
/) !-blo"kers dapat diberikan sebagai tamba an sampai te kanan dara !ang diinginkan
ter#apai. Hipertensi !ang di#etuskan ole klonidinterapi !ang terbaik adala de ngan
memberikan kembali klonidin sebagaidosis inisial dan dengan penamba an obat obatan
anti ipertensi !ang tela dijelaskan di atas.
Ta+e& ,*O+at6o+atan spes f ( untu( (o"p& (as ) pertens e"er#ens *
21
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 22/38
Ta+e& 4*<bat obatan parenteral !ang digunakan untuk terapi ipertensi emergensi
22
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 23/38
P%OGNOSIS
Pen!ebab kematian tersering adala stroke (2/%) , gagal ginjal (1 %) dan gagal jantun (1-%).Prognosis menjadi lebi baik apabila penangannann!a tepat dan segera.
KESIMPULAN
Hipertensi krisis merupakan sala satu kega"atan di bidang neuro #ardio askular !ang
sering di jumpai di instalasi ga"at darurat. Hipertensi krisis terdiri dari ipertensi emergensi dan
ipertensi urgensi. $eduan!a arus ditangani dengan tepat dan segera se ingga prognosisn!a
ter adap or gan target (otak, ginjal dan jantung) dan sistemik dapat ditanggulangi.
23
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 24/38
BAB III
LAPO%AN KASUS
I* IDENTITAS PASIEN
@ama 5 Tn. ?
'mur 5 2/ ta un
Kenis kelamin 5 ?aki laki
lamat 5 $arang $endal
gama 5 &slam
*tatus 5 9elum menika
*uku 5 Ka"a
asuk * 5 27 02 201+
II* ANAMNESIS
Ke&u)an Uta"a 1 Pusing berputar dan n!eri kepala sejak 1 ari * *
% 2ayat Penya( t Se(aran#
Pasien datang ke *'D rja"inangun dengan kelu an pusing berputar dan n!eri kepala
sejak 1 ari * * !ang dirasakan tiba tiba dan disertai pandangan buram. Pasien juga
merasa mual, namun tidak disertai munta . Pasien mengelu batuk tidak berda ak !ang
dirasakan sejak 1 bulan !ang lalu. Pasien tidak mengelu kan adan!a demam, na su
makan pasien menurun. 9 9 dan 9 $ normal.
Pasien mengaku sedang menjalani pengobatan T9 paru !ang dimulai dari 1 bulan !ang
lalu. Pasien mempun!ai ri"a!at pengobatan ipertensi 1 ta un !ang lalu namun tidak
perna dikontrol.
% 2ayat Penya( t Da)u&u
i"a!at D disangkal
% 2ayat Penya( t Ke&uar#a
Tidak ada anggota keluarga !ang mempun!ai pen!akit !ang sama dengan pasien
% 2ayat Ke+ asaan
*ering minum minuman berenergi(M trajoss dan #u#ubima) sejak umur 1A ta un
24
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 25/38
% 2ayat Pen#o+atan
Pengobatan ipertensi 1 ta un !ang lalu (@amun tidak rutin minum obat)
I PEME%IKSAAN FISIK
Kea'aan U"u"
$eadaan umum 5
$eadaan sakit 5 *akit berat
$esadaran3 * 5 omposmentis 3 =8;/ +.
Tekanan Dara 5 1A03120 mmHg.
@adi 5 7 kali per menit, reguler
Perna asan 5 22 kali per menit
*u u 5 -7,8o
.Status Lo(a& s
O Kepa&a 1
@ormo# epal, rambut itam
Mata 1
6 $onjungti a anemis 36 *klera ikterik 36 Pupil isok or
Te& n#a 1@ormotia
?ubang telinga 5 normal, se#ret ( 3 ).
@!eri tekan ( 3 ).
Peradangan pada telinga ( )
Pendengaran 5 normal.
H 'un# 1
*imetris, de iasi septum ( 3 ).
@apas #uping idung ( 3 ).
Perdara an ( 3 ), se#ret ( 3 ).
Pen#iuman normal.
Mu&ut 1
25
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 26/38
*imetris.
9ibir 5 sianosis ( ), stomatitis angularis ( ), pursed lips breat ing ( ).
usi 5 iperemia ( ), perdara an ( ).
?ida 5 glositis ( ), atropi papil lida ( ), lida berselaput ( ), kemera an di pinggir
( ), tremor ( ), lida kotor ( ).
igi 5 #aries ( )
ukosa 5 normal.
= Le)er 1
Pembesaran $ 9 ( )
Peningkatan K;P (L) / 8 #mH2<
Trakea 5 di tenga , tidak de iasi
= T)ora8
Pu&"o 1
&nspeksi 5 9entuk simetris, pergerakan dinding dada simetris
Palpasi 5 >remitus taktil dan remitus okal kanan simetris,
n!eri tekan ( ), edema ( ), krepitasi ( ).
Perkusi 5 *onor diseluru lapang paru
uskultasi 5 ;esikular kanan menurun, r onki (L3L), " eeFing ( 3 )
Cor 1
&nspeksi 5 &ktus #ordis tidak tampak
Palpasi 5 &ktus #ordis teraba & * ; linea midkla ikula sinistra
Perkusi 5 batas kanan jantung 5 & * &; linea parasternal deMtra.
batas kiri jantung 5 & * &; linea midkla ikula sinistra.
uskultasi 5 * 1* 2 tunggal, regular, murmur ( ), gallop ( ).
= A+'o"en
&nspeksi 5 Datar, sikatrik ( ).
uskultasi 5 9ising usus (L) normal, metalli# sound ( ), bising aorta ( ).
Palpasi 5 @!eri tekan pada regio epigastrium, 9alotement ( )
Perkusi 5 Timpani (L) pada seluru lapang abdomen, * i ting dullness ( ), n!eri
ketok ; ( )
= E8tre" tas 1
26
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 27/38
=kstremitas atas 5
kral angat 5 L3L, De ormitas 5 3 , =dema5 3 , *ianosis 5 3
=kstremitas ba"a 5
kral angat 5 L3L, De ormitas 5 3 , =dema5 3
= Gen tour nar a 1 Tidak die aluasi.
II PEME%IKSAAN PENUNJANG
Pe"er (saan Dara) %ut n
Tan##a& >BC
?0<@, L
HGB
# 'L
HCT
?
PLT
?0<@, L
4. <4 4<0; . ,3 , 27,/ 2 /.000Pe"er (saan De8 Er tros t
Pe"er (saan Has & N &a Nor"a&MC 7 ,1 7 : lMCH 27, 27 : -1 pgMCHC -+,1 -- : -7 g3dl%D> 18,7 -- : 87 lMP 7,+ 7, : 11,1 lPD> -A,- ,0 : 1-,0 lH tun# Jen s 9 DIFF:Eos nof & -,1 0 : - %Basof & 0,A 0 : 1 %Se#"en #,# 2/ : 70 %L "fos t A,A 20 : 80 %Monos t -,7 0 : %Sta+ 1,8 -/ : 87 %K " a K& n (GDS A/ 70 180 mg3dlUreu" 0<,3- 10 8/ mg3dlKreat n n ;3 . 0,/0 1,10 mg3dl
Asa" Urat 0,3. -,8 : 7,2 mg3dl
E&e(tro(ar' o#raf 94. <4 4<0;:
27
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 28/38
Kesan 16 *inus r !tm, eart rate 100 kali3menit6 @ormoaMis6 T in ersi pada ?ead & dan lead ;?6 Terdapat ?;H
%a' o&o# 9<0 <4 4<0;:
28
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 29/38
Kesan1 6 Pembesaran jantung mild, susp. T9 paru ad an#e
III Fo&&o2 Up
T @
?
*'9K=$T&;= <9K=$T&;= *=* =@
T
P? @&@
2 30231+ Pusing berputar
(L), pandangan
buram (L), batuk
(L), demam ( ),
mual (L), munta
( ), 9 9 dan
9 $ normal
P 5 AA M3menit
5 20 M3menit
* 5 -+,7
TD 5 1/03120
$epala 5
@ormo# epal
ata 5 a( 3 ),
*i( 3 )
?e er j p
meningkat
Pulmo 5 ;9* kanan
turun, H (L3L),
4H ( 3 )
< 5 9K 1 2 reg,
?( ), ur ( )
bdo 5 9'(L), @T
(L) pada ulu ati
Hipertensi
emergen#!
angguan
isus
T9 paru on
< T
? A tpm
< T lanjutkan
anitidin 2M1
amp
<ndansetron -
M 1 amp
andesartan
2MA mg
mlodipin
1M10 mg
ketorola# 2M1
amp
konsul mata
#ek ureum
29
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 30/38
=kstremitas 5 kral
angat, edema ( 3 )
kreatinin
0130-31+ Pusing berputar
(L), pandangan
buram (L), batuk
(L), sesak (L),demam ( ), mual
(L), munta ( ),
9 9 dan 9 $
normal
P 5 A M3menit
5 -0 M3menit
* 5 -+,/
TD 5 1 03180$epala 5
@ormo# epal
ata 5 a( 3 ),
*i( 3 ), papil edema
?e er 5 K;P
meningkat
Pulmo 5 ;9* kanan
turun, H ( 3L),
4H ( 3 )
< 5 9K 1 2 reg,
?( ), ur ( )
bdo 5 9'(L), @T
(L) pada
epigastrium
=kstremitas 5 kral
angat, edema ( 3 )
Hipertensi
emergen#!
T9 paru on
< TPapil
edemaLneur
oretinitis
? A tpm
< T lanjutkan
anitidin 2M1
amp
<ndansetron -
M 1 amp
#andesartan
2M1+ mg
mlodipin
1M10 mg
$etorola# 2M1
amp
lau#on
1M1tab
Timol 2M1 ed
<D*
@on#ort 8M1
@eurodeM 1M1
&*D@ 2M1
30
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 31/38
spilet 1M1
T s#an Head
orbita
31
0230-31+ Pusing
berputar (L),
pandangan
buram (L),
batuk (L),
sesak (L),
demam ( ),
mual (L),munta ( ),
9 9 dan
9 $ normal
P 5 8 M3menit
5 27 M3menit
* 5 -7,0
TD 5 1703180
$epala 5
@ormo# epal
ata 5 a( 3 ),
*i( 3 ) papiledema
?e er 5 T. .$
Pulmo 5 ;9*
kanan turun,
H ( 3L), 4H
( 3 )
< 5 9K 1 2
reg, ?( ),
ur ( )
bdo 5 9'(L),
@T (L) pada
epigastrium
=kstremitas 5
kral angat,
edema ( 3 )
Hipertensi
emergen#!
T9 paru on
< T
Papil
edemaLneuror
etinitis
$D grade ;anemia
? A tpm
< T *top
piraFinamid,
H=
anitidin 2M1
amp
<ndansetron
stop#andesartan
2M1+ mg
mlodipin
1M10 mg
$etorola# 2M1
amp
lau#on
1M1tab
Timol 2M1 ed
<D*
@on#ort 8M1
@eurodeM 1M1
sam olat-M1
912 -M1
9+ 1M1
&*D@ 2M1
spilet 1M1
ek sam urat
'* ginjal0-30231+ Pusing
berkurang,
pandangan buram
( ), batuk (L),
sesak ( ), demam
( ), mual
berkurang,
munta ( ), 9 9
dan 9 $ normal
P 5 AA M3menit
5 27
*5 -7,-
TD5 1103A0
$epala 5
@ormo# epal
ata 5 a( 3 ),
*i( 3 ) papil edema
?e er 5 T. .$
Pulmo 5 ;9* kanan
turun, H ( 3L),
4H 3
Hipertensi
emergen#!
T9 paru on
< T
Papil
edemaLneur
oretinitis
$D grade
;
anemia
Hiperuri#em
ia
? A tpm
H=
anitidin 2M1
amp
#andesartan
2MA mg
mlodipin
1M10 mg
lau#on
1M1tab
Timol 2M1 ed
<D*
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 32/38
I %ESUME?aki laki usia 2/ ta un dengan #ep algia, mata buram, mual, batuk kronik, sedang
menjalani pengobatan T9 paru 1 bulan, ri"a!at ipertensi tidak terkontrol, ri"a!at rutin
konsumsi minuman berenergi (M trajoss dan #u#ubima) selama 7 ta un 3 ipertensi
1A03120 mmHg, takikardi 7 kali3menit, peningkatan K;P / 8, onk i L3L, nemia
normositik normokrom ( Hb 5 . , ; 5 7 ,1, H 5 27, , H 5 -+,1), ureum 10-,8,
kreatinin +. 7, sam urat 1-.7 . Hasil =$ 5 D dan ?;H. Hasil oto t oraM
pembesaran jantung mild, susp. T9 paru ad an#e.
DAFTA% MASALAH
32
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 33/38
Hipertensi emergen#!angguan isus$Dnemia normositik normokrom
D dan ?;H
T9 paru on < THiperuri#emia
33
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 34/38
III* PENGKAJIAN1 Hipertensi emergensi
Atas 'asar 5 Pada pemeriksaan tekanan dara , didapatkan tekanan dara sistol 1A0,
diastole 120 !aitu 1A03120 mmHg, ditemukan dis ungsi organ !aitu
penurunan isus. Pasien juga memiliki ri"a!at ipertensi tidak terkontrol sejak 1 ta un !ang lalu.
Asses"ent 1 Hipertensi emergensiP&ann n# 1
D a#nos s 1 Pengukuran tekanan dara se#ara berkala Treat"ent 1
@on armakologisO Tira baringO Pemasangan kateter urinO Diet renda garam
>armakologisO andesartan 2MA mgO mlodipin 1M10 mg
2 angguan isusAtas 'asar 1 Pasien mengelu kan pandangan buram. Pasien juga mengelu kan pusing
berputar dan n!eri kepala. *aat dilakukan pemeriksaan tekanan dara
didapatkan asil 1A03120 mmHg. Dalam al ini gangguan pandangan
pada pasien ini merupakan dis ungsi organ akibat dari ipertensi. Dari
asil konsultasi dr. mata didapatkan asil edema papil dan neuroretinitisAsses"ent 1 =dema papil dan neuroretinitisP&ann n# 1
• D a#nos s 1 Pemeriksaan T s#an ead orbitaPemeriksaan ketajaman pengli atan dengan snellen # art
Treat"ent 1 @on armakologis
O Tira baring>armakologisO lau#on 1M1tabO Timol 2M1 ed <D*O @on#ort 8M1O @eurodeM 1M1
- $D
34
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 35/38
Atas 'asar 1 Pada pemeriksaan didapatkan kadar ureum 10-,8 dan kreatinin +. 7.
berdasarkan per itungan rumus ?> didapatkan asil 11% !ang berarti
pasien terdiagnosis sebagai $D grade /.
Asses"ent 1 $D grade /P&ann n# 1 D a#nos s 1 '* ginjal
9iopsi ginjal Treat"ent 1
@on armakologisO Tira baringO $ontrol intake #airan dan garam
>armakologisO andesartan 2MA mgO mlodipin 1M10 mg
8 nemia normositik normokromAtas 'asar 1 Ditemukan dari asil pemeriksaan kadar (Hb 5 . , ; 5 7 ,1, H 5
27, , H 5 -+,1). nemia pada pasien ini diduga karena pengaru
dari $D, se ingga pembentuka eritropoetin pada pasien ini menurun.Asses"ent 1 nemia normositik normokromP&ann n# 1
Treat"ent 1 @on >armakologisO Tira baring
O Pasien ban!ak konsumsi sa!uran>armakologisO sam olat -M1O ;itamin 912 -Q1O ;itamin 9+ 1M1
/ D dan ?;HAtas 'asar 1 Ditemukan dari asil pemeriksaan =$ terdapat T in ersi pada lead 1
dan ;?, serta jumla kotak segmen * di ?ead ;1 ditamba dengan
jumla kotak segmen di ;/ lebi dari 7 kotak besar, serta pada
pemeriksaan oto t oraM didapatkan kesan pembesaran jantung mild.Asses"ent 1 D, ?;HP&ann n# 1
Treat"ent 1 @on >armakologisO Tira baringO $ontrol intake #airan>armakologis
35
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 36/38
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 37/38
BAB I
ANALISA KASUS
Pasien laki laki berusia 2/ ta un Pasien datang ke *'D rja"inangun dengan kelu an
pusing berputar dan n!eri kepala sejak 1 ari * * !ang dirasakan tiba tiba dan disertai
pandangan buram. Pasien juga merasa mual, namun tidak disertai munta . Pasien mengelu
batuk tidak berda ak !ang dirasakan sejak 1 bulan !ang lalu. Pasien tidak mengelu kan adan!a
demam, na su makan pasien menurun. 9 9 dan 9 $ normal. Pasien mengaku sedang
menjalani pengobatan T9 paru !ang dimulai dari 1 bulan !ang lalu. Pasien mempun!ai ri"a!at
pengobatan ipertensi 1 ta un !ang lalu namun tidak perna dikontrol.
Dari asil pemeriksaan selama pasien dira"at di uang Diponegoro bagian Pen!akit
Dalam *'D rja"inangun, pasien terdiagnosis sebagai ipertensi emergensi, $D, D dan
T9 paru on < T. Hal ini didasari pada ditemukann!a ri"a!at rutin konsumsi minuman berenergi
(M trajoss dan #u#ubima) selama 7 ta un 3 ipertensi 1A03120 mmHg dan pengobatan ipertensi
tidak terkontrol, takikardi 7 kali3menit, peningkatan K;P / 8, onk i L3L, nemia normositik
normokrom ( Hb 5 . , ; 5 77, H 5 27, , H 5 -+,1), peningkatan ureum 10-,8,
peningkatan kreatinin +. 7, peningkatan sam urat 1-.7 . Hasil =$ 5 D dan ?;H. Hasil
oto t oraM pembesaran jantung mild, susp. T9 paru ad an#e.9erdasarkan data !ang terkumpul, pasien mendapatkan pera"atan di ruang ra"at inap
Diponegoro selama 8 ari . Pasien mendapatkan terapi in us ? A tpm, ranitidine 2M1 amp, < T
HR=, lau#on 1M1tab, Timol 2M1 ed <D*, @on#ort 8M1, @eurodeM 1M1,#andesartan 2MA mg,
amlodipine 1M10 mg, allopurinol 1M100 mg, &*D@ 2M1, aspilet 1M1, sam olat -M1, itamin 912
-M1, itamin 9+ 1M1.
37
8/18/2019 HT iapopl.
http://slidepdf.com/reader/full/ht-iapopl 38/38
DAFTA% PUSTAKA
1. Haas , arik P=. urrent diagnosis and management o !pertensi e emergen#!.
%eminar in dialysis . 200+B1 5 /02 /12.
2" tkins , a man , 4rig t, Kr KT. apter 70. Diagnosis and Treatment oH!pertension. &n5 >uster ;, 4als , Harrington , eds. &urst's (he &eart . 1-t ed.
@e" Sork5 # ra" HillB 2011.
)" =lliott 4K. apter 8/. H!pertensi e =mergen#ies 'rgen#ies. &n5 ?erma =;, 9erns K*,
@issenson , eds. C*++,N( iagnosis . (reatment/ Nephrology . &ypertension .
@e" Sork5 # ra" HillB 200 .
8. ;aug an K , Delanti @. Hipertensi e emergen#ies. ancet . 2000B -/+5 811 17.
/. ;aron K. Treatment o #ute and *e ere H!pertension #urrent and @e"er gents. rugs .
200AB +A(-)5 2A- 2 7.
+. ;idt D , =lliot 4K. lini#al eatures and management o sele#ted !pertensi e
emergen#ies. 0 Clin &ypertens .2008B+5/A7 / 2.
1" *mit burger P?, $ane rill *?, @estor 9?, *e!bert ?. e#ent d an#es in t e
treatment o H!pertensi e =mergen#ies. CriticalCareNurse" 20105 -05 /.
" Desai *. apter -8. ardia# =mergen#ies. &n5 Hump ries ?, *tone , eds. C*++,N(
iagnosis . (reatment ,mergency Medicine . 7t ed. @e" Sork5 # ra" HillB 2011.
3" $ot# en T . apter 287. H!pertensi e ;askular Disease. &n5 ?ongo D?, >au#i *,
$asper D?, Hauser *?, Kameson K?, ?os#alFo K, eds. &arrison's Principles of 4nternal
Medicine . 1At ed. @e" Sork5 # ra" HillB 2012.
56" Papadopoulos PD, ourouFis &, et al. H!pertension #risis. 7lood Pressure . 2010B 1 5
-2A --+.
top related