Fertilitas Dan as

Post on 03-Jul-2015

297 Views

Category:

Documents

66 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

BYTETTI SOLEHATI,S.KP., M.KEP.

FERTILITAS dan INFERTILITAS

A.PENDAHULUAN

lebih dari 80 juta pasangan suami-istri di negara berkembang mengalami gangguankesuburan.

7-15 % mengalami ggn kesuburan pada usia subur 15-40 tahun.

Gangguan paling banyak dialami wanita : 40-60 %,gangguan pada laki laki lebih sedikit : sperm defect (kwantitas dan kwalitasnya)

B. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

The Primary Organs and Structures in the Reproductive System. The primary structures in the reproductive system are as follows:

The uterus is a pear-shaped organ located between the bladder and lower intestine. It consists of two parts, the body and the cervix.

When a woman is not pregnant the body of the uterus is about the size of a fist, with its walls collapsed and flattened against each other. During pregnancy the walls of the uterus are pushed apart as the fetus grows.

The cervix is the lower portion of the uterus. It has a canal opening into the vagina with an opening called the os, which allows menstrual blood to flow out of the uterus into the vagina.

Leading off each side of the body of the uterus are two tubes known as the fallopian tubes. Near the end of each tube is an ovary.

Ovaries are egg-producing organs that hold between 200,000 and 400,000 follicles (from folliculus, meaning "sack" in Latin). These cellular sacks contain the materials needed to produce ripened eggs, or ova.

The inner lining of the uterus is called the endometrium, and during pregnancy it thickens and becomes enriched with blood vessels to house and support the growing fetus. If pregnancy does not occur, the endometrium is shed as part of the menstrual flow. Menstrual flow also consists of blood and mucus from the cervix and vagina.

The uterus is a hollow muscular organ located in the female pelvis between the bladder and rectum. The ovaries produce the eggs that travel through the fallopian tubes. Once the egg has left the ovary it can be fertilized and implant itself in the lining of the uterus. The main function of the uterus is to nourish the developing fetus prior to birth.

C.FERTILITAS

Adalah kadar kesuburan wanita. Yaitu peluang bisa tidaknya dan berapa banyaknya bisa mengandung dan mempunyai anak

Pasangan merupakan unit biologis reproduksi. Traktus reproduksi yang berkembang normal

penting artinya. Fungsi normal aksis hipofisis-hipotalamus yang utuh mendukung gametogenesis serta pembentukan sperma dan ovum.

Rentang hidup sperma dan ovum pendek. Walaupun sperma tetap hidup didalam traktus reproduksi wanita selama 48 jam atau lebih, mungkin hanya beberapa yang berpotensi melakukan fertilitas selama sekitar 24 jam lebih.

Ovum tetap hidup selama sekitar 24 jam, tetapi waktu optimal untuk fertilitas mungkin tidak lebih dari satu sampai dua jam (Cunningham,dkk.).

Sperma yang hidup perlu berada di tuba uterine pada saat ovulasi supaya fertilisasi berlangsung optimal (Cunningham, dkk).

Waktu untuk berhubungan seksual merupakan hal yang kritis (Bobak, 2005).

Pria harus memproduksi sperma yang normal dan jumlah serta gerakannya (Motilitas) adekuat.

Sistem tuba ke uretra harus paten. Ejakulasi harus memiliki simpanan semen di

sekitar serviks pada waktu siklus menstruasi wanita yang tepat.

Sperma harus menjalani kapasitasi dalam mempersiapkan diri melakukan fertilisasi. Kemudian Sperma bergerak melalui uterus ke ampula tuba uterina untuk memfertilisasi ovum normal yang resepti (Bobak, 2005).

Pada wanita, folikel Graaf harus matur dan melepas sebuah ovum sehat yang mampu difertilisasi.

Ovum harus di tarik oleh fimbria ke dalam tuba uterina yang paten dan difertilisasi dalam beberapa jam

Hasil konsepsi harus bergerak ke bawah, ke tuba dan masuk ke dalam uterus normal yang berkembang dengan baik.

Implantasi blastosit harus terjadi dalam tujuh sampai sepuluh hari di dalam endomentrium yang telah siap mengeluarkan hormon.

Hasil konsepsi harus berkembang dengan normal, dapat hidup, dan di lahirkan dalm kondisi baik ke kehidupan di luar uterus.

Faktor yang mempengaruhi fertilitas

1. Usia : Untuk pria puncak kesuburan adalah usia 24

– 25 tahun dan 21 – 24 tahun untuk wanita, sebelum usia tersebut kesuburan belum benar –benar matang dan setelahnya berangsur turun.

2. Frekuensi hubungan seksual.

3. Lingkungan ; Baik fisik, khemis,maupun biologis (panas,

radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi, dll).4. Gizi dan nutrisi ; Terutama kekurangan protein dan vitamin

tertentu.5. Stress psikis ; Mengganggu siklus haid, menurunkan

libido dan kualitas spermatozoa,dll. 

D.INFERTILITAS

Pengertian : Kekurangmampuan suatu pasangan untuk

menghasilkan keturunan Gagalnya pasangan usia reproduksi (subur) untuk

mendapatkan kehamilan setelah 12 bulan atau lebih usia pernikahannya, dengan frekuensi hubungan suami istri 2-3 kali seminggu tanpa menggunakan kontrasepsi

- Infertilitas adalah suatu keadaan ketidakmampuan terjadinya penanaman setelah beberapa tahun melakukan intercourse secara regular tanpa pelindung atau berusaha mempertahankan kehamilan sampai melahirkan bayinya (Youngkin,E.Q).

- Suatu definisi kontemporer tidak mempertimbangkan batasan waktu. Definisi ini mengandung arti suatu ketidakmampuan anak sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan untuk memperoleh anak (Bobak,2005).

Data : 32,7% langsung hamil dlm 2bl I, 57,8 hamil dlm 3 bl, 72,1 % dlm 6bl masa pernikahan.

Suatu pasangan dikatakan infertil - setelah 12 bulan menikah, dg frek hub seksual yg wajar belum ada tanda kehamilan.

Penyebab secara umum : Usia : subur :pria 24-25 th,

perempuan : 21-24 th-wanita sd usia 34 th 90% hamil, 40 th 67% hamil, diatas 45 th 15% hamil.

Kelebihan berat badanAktifitas olah raga yang berlebihan

Gaya hidup : merokok, kafein, penggunaan vaginal douching

Frek hub seksualLingkungan: fisik, khemis, biologisGizi dan nutrisi: prot, vit tttStress psikis: ggn siklus haid, libido,

kwal spermatozoa, dll

Penyebab pada laki-laki : Kelainan anatomi: hypo-epispadia, micropenis,

undescendus testis, pelebaran pembuluh darah balik/vena disekitar scrotum (varikokel), dll

Gangguan fungsi Ggn spermatogenesis Lain-lain : hernia scortalis, imunologis, infeksi, dll

Penyebab pada wanita : Faktor vagina : vaginismus, vaginitis, dll Faktor uterus : myoma, endometritis, endometriosis,

uterus bicornis, retropleksi, prolap, benign uterina fibroidss.

Faktor serviks : polip, stenosis, non hostile mucus, anti sperm antibody, dll.

Faktor tuba fallopi : pembuntuan, penyempitan pelengketan saluran telur

Faktor ovarium : tumor, kista, gangguan mens amenorhoe, oligomenorhoe), polycystic ovarian syndrome, premature ovarian failure(pada early menopouse) berinteraksi dengan pusat pengendali hormon di otak

Pelvic infamantory disease/PID ( o.k sexual transmitted deseases, pelvic tuberculosis, nonsteril abortion,herpes virus ) penyebab terbesar

Faktor lain : prolactinoma, hyper/hypotyroid, idiophatic hypogonadotropic hypogonadism, fungtional hypothalamic amenorrhea(FHA) and eating disorders,hyperprolactinemia, structural problems causing obstruction, cancar treatment, medications, epilepsy, metabolic syndrome, dll.

Diagnosis In any fertility work-up, both male and

female partners are tested if pregnancy fails to occur after a year of regular unprotected sexual intercourse. Fertility testing should be done earlier if a woman is over 35 years old or if either has known risk factors for infertility. It should be strongly stressed that an analysis of the man's semen should be performed before the female partner undergoes any invasive testing. [For more information, seeWell-Connected Report #67, Infertility in Men.]

Pemeriksaan : Laki-laki : • tes non invasive (gangguan psikologis, gangguan

endokrin, gangguan nutrisi, pajanan bahaya reproduksi ditempat kerja dan dirumah)

• Tes pasca koitus untuk mengevaluasi karakteristik sperma didalam lender serviks pasangan seksual pria tersebut

• Pemeriksaan fisik dan analisa sperma

.

Wanita : Pemeriksaan fisik dan riwayat yang lengkap, riwayat

tersebut menggali durasi infertilitas da peristiwa obstetric yang lalu serta riwayat seksual yang terinci.

pemeriksaan spesifik traktus reproduksi, harus dicari tahu bukti kelainan system endokrin

lab (darah, urine,hormon) Radiologis (USG,HSG /histerosalpingografi,

hydrosonografi. ) Laparoskopi untuk mencari/mengobati penyebabnya

Preventif :Menjaga kebugaran tubuhMakan makanan bergizi tinggi : prot,

vitHindari rokok (jml dan kwal sperma),

alkohol (menurunkan kadar h.testosteron), narkotika

Pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah

Penanganan infeksi secara serius terutama infeksi prostate, skrotum maupun saluran sperma

Therafi Pemberian obat penyubur, vitamin, dynamic trio program inseminasi buatan (sperma suami langsung

dimasukkan kedalam rahim). Therapi hormon.Merupakan salah satu cara untuk

mengobati endometriosis. Disini yang dilakukan adalah memberikan obat GnRH

top related