Week 4 - Fertilitas Dan Pembangunan Ekonomi

8/18/2019 Week 4 - Fertilitas Dan Pembangunan Ekonomi

1/33

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FERTILITAS DAN PEMBANGUNANEKONOMI

DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAHEKONOMI KEPENDUDUKAN

MINGGU 4


2/33

1 2 3 4

PENDAHULUAN

2

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmv


3/33

PERTUMBUHAN DAN JUMLAH

PENDUDUK INDONESIA, 1820 – 2010

1.1

3 Sumber: Van der Eng dan Sensus Penduduk

17,927

42,746

237,641

1.88

2.39

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

1 8 2 0

1 8 3 0

1 8 4 0

1 8 5 0

1 8 6 0

1 8 7 0

1 8 8 0

1 8 9 0

1 9 0 0

1 9 1 0

1 9 2 0

1 9 3 0

1 9 4 0

1 9 5 0

1 9 6 0

1 9 7 0

1 9 8 0

1 9 9 0

2 0 0 0

2 0 1 0

Penduduk ('000) Pertumbuhan (%)


4/33

KLASIFIKASI NEGARA BERDASARKAN

TINGKAT FERTILITAS

1.2

4 Sumber: Global Agenda Council on Population Growth (2012)


5/33

APA KONSEKUENSI DARI FERTILITAS DAN

JUMLAH PENDUDUK YANG TINGGI?

1.3

5 Sumber: World Bank. 2010. Determinants and Consequences of High Fertility: A Synopsis of the Evidence

Konsekuensi fertilitas dan jumlah penduduk

tinggi:

1. Kesehatan & Investasi Modal Manusia

2. Pertumbuhan Ekonomi, dan

3. Lingkungan Hidup


6/33

PENURUNAN FERTILITAS DUNIA

1.4

6 Sumber: Todaro, MP., 2006. Chapter 6


7/33

FERTILITAS BERDASARKAN PULAU1.5

7 Sumber: Sensus Penduduk 1971 dan 2010

6.4

5.3

6.06.3

6.0 6.06.9

7.2

2.7 2.4 2.3

3.12.8 2.8

3.23.7

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

SUMATERA JAWA BALI NUSA

TENGGARA

KALIMANTAN SULAWESI MALUKU PAPUA

1971 2012

TOTAL FERTILITAS RATE MENGALAMI PENURUNAN DI SEMUA PULAU DI INDONESIA,1971-2012

Rata-rata Jumlah Anak per Perempuan

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmv


8/33

1 2 3 4

UKURAN FERTILITAS

8



9/339

UKURAN-UKURAN FERTILITAS

Ukuran dapat dibedakan menjadi 2:

1. YEARLY PERFORMANCE (CURRENT FERTILITY)

Menunjukan fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk

jangka waktu satu tahun

2. REPRODUCTIVE HISTORY (CUMULATIVE FERTILITY)

Menunjukan kumulatif fertiliti selama masa reproduksinya

2.1

Sumber: LDUI & HK


10/3310

CRUDE BIRTH RATE/CBR

ANGKA KELAHIRAN KASAR

CBR = B/P x k

B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun

P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun

k = bilangan konstan, biasanya 1000

Kelebihan: perhitungan sederhana dan data tersedia

Kelemahan:

Tidak memisahkan penduduk laki-laki danperempuan yang masih kanak-kanak dan berumur50 tahun keatas.

2.2

Sumber: LDUI & HK


11/3311

CRUDE BIRTH RATE/CBR

ANGKA KELAHIRAN KASAR2.2

Sumber: United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2013)

0

10

20

30

40

50

1 9 5 0 -1 9 5 5

1 9 5 5 -1 9 6 0

1 9 6 0 -1 9 6 5

1 9 6 5 -1 9 7 0

1 9 7 0 -1 9 7 5

1 9 7 5 -1 9 8 0

1 9 8 0 -1 9 8 5

1 9 8 5 -1 9 9 0

1 9 9 0 -1 9 9 5

1 9 9 5 -2 0 0 0

2 0 0 0 -2 0 0 5

2 0 0 5 -2 0 1 0

Dunia Asia ASEAN Indonesia


12/3312

GENERAL FERTILITY RATE (GFR) /

ANGKA KELAHIRAN UMUM

GFR = B/P15-49 x k

B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun

P15-49 = banyaknya penduduk wanita berusia 15-49k = bilangan konstan, biasanya 1000

2.3

Sumber: LDUI & HK

Kelebihan:

Hanya memasukan wanita berumur 15-49 th atau 15-

44 th sebagai penduduk yang “exposed to risk”Kekurangan:

Tidak membedakan risiko kelahiran dari berbagai

kelompok umur.


13/3313

AGE SPECIFIC FERTILITY RATE (ASFR)/

ANGKA KELAHIRAN PER KELOMPOK UMUR

ASFRi = Bi/Pi x k

Bi = Jumlah kelahiran kelompok umur i selama 1 th

Pi = Jumlah wanita berumur i pada pertengahan th

k = bilangan konstan, biasanya 1000

2.4

Sumber: LDUI & HK

Kebaikan:

– Memperhitungkan perbedaan risiko menurutkelompok umur

–

Dasar perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitaslainnya (TFR, GRR, dan NRR)

Kelemahan:

– Data terinci sehingga data sulit didapatkan


14/33

ANGKA KELAHIRAN MENURUT UMUR (ASFR)

NASIONAL2.4

14 Sumber: Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk

Banyaknya kelahiran dari perempuan pada suatu kelompok umur pada suatutahun tertentu per 1.000 perempuan pada kelompok umur dan pertengahan

tahun yang sama.

0

80

160

240

320

15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49

15 - 19 1971 1980

1990 2000 2010


15/3315

TOTAL FERTILITY RATE (TFR)/

ANGKA KELAHIRAN TOTAL

TFR = 5 ASFRi

ASFR = Angka kelahiran menurut kelompok umur

i = kelompok umur 5 tahunan

Contoh: TFR = 3

Artinya rata-rata jumlah anak yang dimiliki wanita di akhirmasa reproduksinya adalah 3 orang

2.5

Sumber: LDUI & HK


16/3316

GROSS REPRODUCTION RATE (GRR)

•Banyaknya bayi perempuan yang dilahirkan oleh suatukohor/sekelompok wanita.

• Ada dua cara :

1. Jika diasumsikan bahwa rasio jenis kelamin pada saatdilahirkan dari bayi yang dilahirkan oleh tiap kelompokusia sama (misal sex ratio: 103 proporsi perempuan: 100/203 ), maka:

GRR = proporsi perempuan x (5. ASFRi)

Dimana ASFRi = banyaknya kelahiran pada tiap kelompok umur I

2. Jikas diketahui banyaknya bayi wanita untuk kelompokumur ibu i:

GRR = 5. ASFRfi

Dimana : ASFRfi = banyaknya bayi perempuan kelompok umur i

2.6

Sumber: LDUI & HK


17/33



18/33

1 2 3 4

LITERATURE REVIEW:TEORI EKONOMI TENTANG FERITILITAS

18

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/teaser%20ISEI%204y_WM_ARCHIVE_PAL_new.wmv


19/33

NEW HOME ECONOMICS

• Leibenstein (1957)

3.1

19

Mempunyai anak dilihat dari 2 segi

ekonomi

– Utilitas

– Biaya

• Jika pendapatan ↑ maka preferensi

orang tua untuk mempunyai anak akanberubah serta perhatian orang tua untuk

kualitas anak akan berubah

Sumber: Hotz, et.al., 1997. The Economics Of Fertility In Developed Countries.


20/33

NEW HOME ECONOMICS

• Garry Becker (1960)

3.2

20

“ An Economic Analysis of Fertility ”

Anak dilihat sebagai barang konsumsiyang memberikan utilitas (durable

goods).

Secara ekonomi fertilitas dipengaruhi

oleh pendapatan keluarga, biaya

memiliki anak dan selera.



21/33

NEW HOME ECONOMICS

• Garry Becker (1960)

3.2

21

Fungsi utilitas: = (, )

Dimana utilitas keluarga dipengaruhi oleh jumlah

anak (n) dan barang lain yang dikonsumsi (s)

Rumah tangga akan memaksimumkan fungsiutilitas dengan kendala:

= + Dimana adalah composite harga barang yang

dikonsumsi dan merupakan “harga” memiliki

anak



22/33


23/33

NEW HOME ECONOMICS

• Quality & Quantity Model

3.3

23

Data empiris menunjukkan bahwa jumlah

anak di keluarga dengan pendapatan

relative tinggi lebih sedikit dari keluarga

dengan pendapatan rendah. anak

sebagai barang inferior?

Untuk menyanggah kondisi diatas, Beckermenyampaikan argumentasi yang dikenal

dengan “Q-Q Model ”



24/33

NEW HOME ECONOMICS


3.3

24

Fungsi Utilitas:

= , ,

Dimana n adalah jumlah anak, s adalah “taraf hidup”rumah tangga, dan q adalah kualitas per-anak.

Dengan kendala:

= +

Dimana I merupakan pendapatan total keluarga

seumur hidup, adalah indeks harga barang dan jasa

yang dikonsumsi untuk kepentingan anak, dan adalah indeks harga yang dikonsumsi oleh orang tua.



25/33

NEW HOME ECONOMICS


3.3

25

Becker mensyaratkan bahwa elastisitas pendapatan

dari n, q, dan s harus memenuhi:

+ + 1 − = 1

Sumber: Hotz, et.al., 1997.

The Economics Of Fertility

In Developed Countries.


26/33

HIPOTESIS EASTERLIN

•Faktor utama yang mempengaruhi fertilitas:

3.4

26

Permintaan terhadap jumlah anak yang dipengaruhi olehkondisi sosial dan ekonomi keluarga (demand side)

Potensi jumlah anak yang dihasilkan jika keluarga tidak

membatasi kelahiran (Supply side)

Regulasi tentang fertilitas yang mempengaruhi biaya yangakan ditanggung oleh rumah tangga. Meliputi:

Fisik

Waktu,

Uang yang dikeluarkan

• Modernitas awalnya akan meningkatkanfertilitas, namun akhirnya akan turun kembali

Sumber: Esterlin. 1975. An Economic Framework for Fertility Analysis


27/33

TEORI ARUS KEKAYAAN NETTO

(NET WEALTH FLOW THEORY )3.5

27

Menekankan pada pentingnya peranan keluarga dalamarus kekayaan netto (net wealth flows) antar generasi dan

juga perbedaan yang tajam pada regim demografis pra-

transisi dan pasca-transisi

“Sifat hubungan ekonomi dalam keluarga” menentukankestabilan atau ketidak-stabilan penduduk.

Teori lebih menekankan pada dikenakannya tingkah lakufertilitas terhadap individu (atau keluarga inti) oleh suatu

kelompok keluarga yang lebih besar (bahkan yang tidak

sedaerah) dari pada oleh “norma-norma” yang sudah

diterima masyarakat.

• Dikemukakan oleh Caldwell (1982)

Sumber: Kaplan and Bock. 2001. Fertility Theory: Caldwell's Theory of Intergenerational Wealth Flows


28/33

TEORI PROXIMATE DETERMINANT

• Dikemukakan oleh Davis & Blake (1956). Inti teori iniadalah bahwa untuk mengetahui mengapa fertilitas

di suatu tempat bisa lebih rendah atau lebih tinggi,

dapat digunakan variabel antara.

3.6

28

•Davis dan Blake (1956) mengidentifikasi 11 variableantara yang dapat berpengaruh langsung terhadap

fertilitas, sedangkan faktor-faktor sosial ekonomi, bio

sosial, dan lain-lain hanya dapat berpengaruh secara

tidak langsung.

•Kesebelas variabel antara itu digolongkan menjadi 3kategori, antara lain variabel-variabel hubungan seks,

variabel-variabel konsepsi, dan variabel-variable

gestasi (wanita harus berhasil menyelesaikan masa

kehamilan).

Sumber: Davis & Blake. 1956. Social Structure and Fertility: An Analytical Framework

Indirect DeterminanFaktor Sosial Ekonomi,

Budaya, dll

Direct Determinant

(Proximate Determinants)

Fertilitas



29/33

1 2 3 4

EMPIRICAL EVIDENCES

29



30/33

FERTILITAS DAN KONSUMSI RUMAH

TANGGA DI INDONESIA

• Penelitian dilakukan oleh Kim, et al. 2009

4.1

30

• Tujuan penelitian adalah untuk melihat hubunganantara fertilitas dan kemiskinan di Indonesia.

• Dengan menggunakan metode Propensity Score

Matching, variable kontrol yang digunakan meliputi: – Variabel Demografi

– Karakteristik kepala rumah tangga

– Status Pendidikan

– Status Pekerjaan, dan

–

Ukuran Kesejahteraan Rumah Tangga

• Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa setiapkelahiran anak baru akan menurunkan konsumsi

rumah tangga sebesar 20% dalam waktu 4 tahun.

Lihat: Kim. Et.al. 2009. Does fertility decrease household consumption? An analysis of povertydynamics and fertility in Indonesia. Demographic Research: Volume 20, Article 26


31/33

DAMPAK KEBIJAKAN “KELUARGA

BERENCANA – KB” TERHADAP FERTILITAS

• Penelitian dilakukan oleh Molyneaux & Gertler, 2000

4.2

31

• Tujuan penelitian adalah untuk melihat dampakprogram KB terhadap fertilitas Indonesia.

• Menggunakan Panel Data dan Teori Proximate

Determinant. Adapun varibel yang dimasukkan

dalam model, meliputi:

Subsidi kontrasepsi sebagai variable program

Karakteristik desa

Ketersediaan Fasilitas Kesehatan Proporsi perempuan berpendidikan

Proporsi perempuan berdasarkan umur

Tingkat Upah

Lihat: Molyneaux & Gertler, 2000. The Impact of Targeted Family Planning Programs in Indonesia.Population and Development Review, vol 26


32/33

DAMPAK KEBIJAKAN “KELUARGA

BERENCANA – KB” TERHADAP FERTILITAS

•Penelitian dilakukan oleh Molyneaux & Gertler, 2000

4.2

32

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampakprogram KB hanya bersifat moderate dan tidak

sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Sebagaialternative, pemerintah dapat menggunakan

sumber daya tersebut untuk meningkatkan

pendidikan perempuan dan permintaan terhadap

alat kontrasepsi

Lihat: Molyneaux & Gertler, 2000. The Impact of Targeted Family Planning Programs in Indonesia.Population and Development Review, Vol. 26

http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4


33/33

Terima Kasih

1 2 3 4
http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4http://localhost/var/www/apps/conversion/Video/Biaya%20Membesarkan%20Kita.MP4

Week 4 - Fertilitas Dan Pembangunan Ekonomi

Documents