Dr. Heny a. L. - Insufisiensi Pernafasan
Post on 12-Aug-2015
63 Views
Preview:
Transcript
INSUFISIENSI PERNAFASAN
dr. Heny Anggraeny Lenap
Pendahuluan
Diagnosa dan pengobatan penyakit paru tergantung pd prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas
Penyakit paru disebabkan oleh Ventilasi tidak adekuat Difusi melalui membran tidak adekuat Perpindahan gas dari paru-paru dan
jaringan melalui darah tidak normal
Cara mempelajari kelainan respirasi
Pengukuran kapasitas vital, volume tidal, kapasitas residu fungsional, dead space
Analisa gas darah dan pH darah Pengukuran aliran ekspirasi maksimum Kapasitas vital ekpirasi paksa dan
volume ekspirasi paksa
Analisa gas darah dan pH darah
Tes mendasar melihat kemampuan paru melalui PO2 darah, CO2 dan pH
Metode sederhana yang dapat dilakukan dengan beberapa tetes darah yaitu penentuan pH darah dengan elektroda pH
Elektroda pH meter dpt digunakan untuk mengukur CO2 dengan cara : ketika larutan dengan konsentrasi NaBikarbonat terpapar CO2 maka CO2 akan terlarut sampai kondisi equilibrum
Penentuan po2 darah dengan polarografi
Pengukuran aliran ekspirasi maksimal
Penyakit asma tahanan udara ekspirasi meningkat aliran ekspirasi maksimal
Ketika seseorang ekspirasi sekuat tenaga sehingga aliran ekspirasi menjadi maksimum dan tidak dapat mengingkat lagi
Kapasitas vital ekspirasi paksa Tes paru yang secara klinis berguna
dengan alat spirometer Untuk melakukan manuver ini seseorang
melakukan inspirasi maksimal kemudian meniup spirometer dengan ekspirasi sekuatnya
Gangguan fisiologis pada kelainan paru
Emfisema paru kronis Adanya udara berlebihan dalam paru-paru Proses obstruktif dan destruktif Faktor resiko merokok lama Proses patologik dalam paru berupa : infeksi
kronik, overproduksi mukus, edema epitel bronkiolus obstruksi saluran nafas kecil
Obstruksi menyebabkan kesulitan ekspirasi udara terperangkap dalam alveoli alveoli teregang dan kerusakan dinding alveoli
Efek fisiologis bergantung pada beratnya penyakit, tingkat obstruksi bronkiolus, dan kerusakan parenkim paru Obstruksi bronkus meningkatkan resistensi
jalan nafas sehingga meningkatkan upaya bernafas, mempersulit aliran udara ekspirasi
Kehilangan jaringan paru kapasitas difusi paru menurun dan kemampuan oksidasi menurun
Kerusakan bagian paru tertentu lebih parah kemampuan ventilasi paru tidak sama sehingga rasio ventilasi-perfusi tidak normal
Kehilangan dinding alveolus menurunkan jumlah kapiler paru tahanan kapiler paru meningkat menyebabkan hipertensi pulmonal sehingga beban jantung kanan meningkat dan terjadi gagal jantung kanan
Terjadi hipoksia dan hipercapnia karena hipoventilasi dan kehilangan dinding alveoli
Pneumonia Peradangan paru dimana alveoli terisi
cairan dan sel darah Paling sering e/ pneumokokkus Infeksi pada alveoli membran paru
menjadi infalmasi dan sangat permeabel cairan, sel darah merah dan sel darah putih masuk kedalam alveoli infeksi menyebar melalui alveoli ke alveoli
Melibatkan daerah yang luas kadang seluruh lobus atau seluruh paru menjadi padat, terisi cairan dan debris sel
Dua kelainan yang terjadi : Penurunan luas permukaan membran
respirasi Penurunan rasio ventilasi-perfusi
Atelektasis Pengempisan (kolaps) alveoli baik pada
daerah tertentu atau seluruh paru Penyebab :
Obstruksi total jalan nafas Sumbatan pada bronkus kecil oleh mukus Sumbatan bronkus besar oleh mukus yang besar
atau benda padat seperti tumor Kurangnya surfaktan pada cairan yang melapisi
alveoli
Asma Konstraksi spastik otot polos bronkiolus sehingga
terjadi sumbatan parsial bronkiolus menyebabkan kesulitan bernafas
Pada usia muda akibat alergi hipersensitivitas Pada usia tua akibat hipersensitivitas tipe non
alergi thd zat iritan dalam udara Antibodi IgE>> oleh polen sel mast
melepaskan histamin, zat anafilaksis respon lambat, faktor kemotaksis eosinofil dan bradikinin edema lokal dinding bronkiolus kecil dan spasme otot polos bronkiolus
Asma Kapasitas residu fungsional dan volume
residu paru mengingkat terutama saat serangan
Asma kronis menyebabkan barrel chest dan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru meningkat permanen
Tuberkulosis Disebabkan M. Tuberculosis Respon jaringan paru :
Serangan jaringan terinfeksi oleh makrophag Proses spesifik pembentukan dinding lesi oleh
jaringan fibrosa membentuk tuberkel Pada akhirnya membentuk fibrosis paru
Hipoksia dan terapi oksigen
Semua kondisi diatas menyebabkan hipoksia jaringan dan terapi oksigen bisa menolong
Penyebab hipoksi secara umum : Oksigen darah yang tidak adekuat pada paru-
paru karena faktor ekstrinsik Kurangnya oksigen di atmosfer Hipoventilasi (penyakit neuromuskular)
Penyakit paru-paru Hipoventilasi karena peningkatan resistensi jalan
nafas atau penurunan kerja paru Rasio ventilasi-perfusi abnormal Penurunan difusi membran ventilasi
Hipoksia dan terapi oksigen
Vena-arteri shunt Tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan
oleh darah Anemia atau Hb abnormal Kurangnya sirkulasi umum Kurangnya sirkulasi lokal Edema jaringan
Tidak adekuatnya jaringan menggunakan oksigen Keracunan enzim oksidasi sel Menurunnya kapasitas metabolik sel dalam
menggunakan oksigen, ex. keracunan, kekurangan vitamin
Hipoksia dan terapi oksigen
Terapi oksigen pada berbagai jenis hipoksia
Kepala penderita dimasukkan kedalam wadah berisi oksigen tambahan
Dengan masker yang diberi oksigen murni atau oksigen konsentrasi tinggi
Selang intranasal
Hipoksia dan terapi oksigen
Berdasarkan prinsip fisiologis dari penyebab hipoksia Hipoksia atmosfer terapi yang 100%
efektif Hipoksia hipoventilasi oksigen 100% = 5x
udara normal Hipoksia karena gangguan difusi membran
alveolar hasil sama seperti hipoksia hipoventilasi
Hipoksia dan terapi oksigen
Hipoksia karena anemia, Hb abnormal, gangguan sirkulasi atau fisiologi shunt kurang bermanfaat
Hipoksia karena ketidakmampuan jaringan menggunakan oksigen tidak ada keuntungan
Hipoksia dan terapi oksigen
Sianosis Kulit yang kebiruan karena terdapat
sejumlah besar Hb deoksigenasi di pembuluh darah kulit
Terjadi bila darah arteri mengandung lebih dari 5 gr Hb deoksigenasi dalam 100 ml darah
Hiperkapnia
Jumlah karbondioksida yang berlebih dalam cairan tubuh
PCO2 alveolus 60-75mmHg pernafasan cepat dan dalam, dispneu bertambah berat
PCO2 80-100mmHg lethargis dan kadang-kadang semikoma
PCO2 120-150mmHg kematian
Dispneu Air hunger
Faktor penyebab Ketidaknormalan gas respirasi pada cairan
tubuh Jumlah kerja yang harus dilakukan otot
pernafasan untuk memberikan ventilasi yang cukup
Status pikiran
Terimakasih
top related