PRESENTASI KASUS INSUFISIENSI PLASENTA Disusun Oleh : Dessy Krissyena 1320221128 Pembimbing : dr. Adi Rachmanadi, SpOG
PRESENTASI KASUS
INSUFISIENSI PLASENTA
Disusun Oleh :
Dessy Krissyena 1320221128
Pembimbing :
dr. Adi Rachmanadi, SpOG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
PERIODE 5 Januari 14 Maret 2015
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR
KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
Presentasi Kasus
Insufisiensi Plasenta
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidananan
Rumah Sakit Umum Ambarawa
Disusun Oleh :
Dessy Krissyena 1320.221.128
Telah disetujui oleh Pembimbing
Nama Pembimbing Tanda Tangan Tanggal
dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG
Mengesahkan :
Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan
dr. Hary Purwoko, Sp.OG,KFER
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Insufisiensi Plasenta. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa. Penulis berterimakasih kepada yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Hary Purwoko, Sp.OG, KFER atas bimbingan dan kesabarannya selama penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.
2. dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG atas kesabaran dan bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.
3. Para staf medis dan non-medis yang bertugas di Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa atas bantuannya untuk penulis.
4. Teman-teman seperjuangan di kepaniteraan klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun laporan ini kedepannya sangat penulis harapkan demi perbaikan materi penulisan dan menambah wawasan penulis.
Ambarawa, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I LAPORAN KASUS5
BAB II INSUFISIENSI PLASENTA 17
BAB III KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA25
BAB ILAPORAN KASUS
ANAMNESIS
( autoanamnesis tanggal 10 Februari 2015)
I. Identitas
IDENTITAS PASIEN
Nama:Ny. RH
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur:33 tahun
Pendidikan :Strata 1
Pekerjaan :Swasta
Agama :Islam
Suku/bangsa :Jawa
Alamat :Kupang Dukuh RT 03 RW 01 Ambarawa Kab. Semarang
Tgl. Masuk RS:10 Februari 2015 pukul 21.07 WIB
No.RM: 072359-2015
II. Keluhan Utama
Pasien dari poli kandungan dengan G4P3A0 usia kandungan 37 minggu, dengan insufisiensi plasenta.
III. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.
IV. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G4P3A0 usia kandungan 37 minggu mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Lalu pasien datang ke poli Obgyn RSUD Ambarawa, untuk memeriksa kandungannya. Pasien di USG, dengan hasil insufisiensi plasenta.
Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.
V. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala dan pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama.
VI. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit diabetes melitus, hipertensi, asma dan alergi pada makanan dan obat-obatan tertentu disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat Rhinitis Alergi. Pasien pernah menderita fibroma, tetapi sudah dioperasi.
VII. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat tumor pada keluarga tidak ada. Ibu, ayah dan saudara kandung pasien dikatakan tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.
VIII. Riwayat Obstetrik
Pasien memiliki riwayat obstetrik G4P3A0. Anak pertama pasien berjenis kelamin laki-laki, lahir 38 minggu, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3100 gram, sekarang berusia 7 tahun. Anak kedua pasien berjenis kelamin laki-laki, lahir aterm, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3200 gram, sekarang berusia 5 tahun. Anak ketiga pasien berjenis kelamin perempuan, lahir aterm, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3300 gram, sekarang berusia 3 tahun. Tidak ada penyulit pada masa kehamilan maupun proses persalinan.
IX. Riwayat Ginekologi
Pasien mengaku tidak mengalami keputihan
Pasien tidak pernah menderita tumor kandungan
X. Mensturasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya haid: 6 hari
HPHT: 23 Mei 2014
HPL: 30 Februari 2015
XI. Riwayat Pernikahan
Menikah satu kali dengan usia pernikahan 9 tahun.
XII. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien menggunakan kondom.
XIII. Riwayat Sosial
Pasien tidak merokok dan jarang untuk berolahraga. Pasien tidak teratur memeriksakan kesehatannya.
PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan Umum: Pasien tampak sakit ringan
b) Kesadaran : Compos Mentis
c) Gizi: Kesan gizi cukup
d) Tanda-tanda Vital
Nadi : 84x/ menit
Suhu: 36,7 C
Nafas: 18x/ menit
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
e) Kepala: Normocephal, rambut warna hitam.
f) Mata: CA-/-, SI-/-, mata cekung (-)
g) THT: normotia, normosepta, faring hiperemis(-), T1/T1 tenang, rinore (-) otore (-)
h) Leher: Tidak teraba pembesaran KGB dan nyeri tekan
i) Thorax: Pengembangan simetris, retraksi (-)
j) Pulmo:
Inspeksi : bentuk dada normal, gerak dada simetris saat statis dan dinamis, retraksi intercostal (-)
Palpasi : taktil fremitus kedua paru simetris, chest expansion simetris, nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi : sonor pada kedua paru
Auskultasi : vesikuler normal +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
k) Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V garis midklavikula sinistra
Perkusi :
Batas Jantung kanan: garis sternalis kanan
Batas Jantung kiri: garis midclavikula kiri
Batas Pinggang jantung: ICS III linea parasternal kiri
Auskultasi : Bunyi jantung normal, S1-S2 reguler, tidak ada murmur maupun gallop
l) Genitalia
Inspeksi: Tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.
m) Ektremitas: Akral hangat, CRT =27
MCHC
33.7
32-36
RDW
15.3
10-16
Trombosit
227
150-400
PDW
17.2
10-18
MPV
10.0
7-11
Limfosit
1.5
1.0-4.5
Monosit
0.4
0.2-1.0
Granulosit
5.4 (H)
2-4
Limfosit%
20.9 (L)
25-40
Monosit%
5.7
2-8
Granulosit%
73.4
50-80
PCT
0.227
0.2-0.5
Clotting Time
9.3
3-5 menit : detik
Bleeding Time
30.4
1-3 menit : detik
Golongan Darah
B
Tabel 2: Kimia Darah
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
SGOT (AST)
15
0-35
SGPT (ALT)
8
0-35
Ureum
16.7
10-50
Kreatinin
0.44
0.45-0.75
Glukosa Sewaktu
90
70-100
Tabel 3 : Serologi
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
HBsAg
Non reactive
RESUME
Pasien G4P3A0 usia kandungan 37 minggu mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Lalu pasien datang ke poli Obgyn RSUD Ambarawa, untuk memeriksa kandungannya. Pasien di USG, dengan hasil insufisiensi plasenta. Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.
Pada pemeriksaan fisik status generalisnya dalam batas normal. Lalu pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11, Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP. Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.
Pada pemeriksaan darah didapatkan Hemoglobin dan Hematokrit rendah. Pemeriksaan USG : terdapat insufisiensi plasenta. Pemeriksaan EKG : dalam batas normal.
DIAGNOSIS
G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine
Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan
Insufisiensi Plasenta
PENATALAKSANAAN
Rencana diagnostik
Observasi tanda vital
Rontgen thoraks, EKG, cek darah, cek serologi, dan kimia klinik
Konsul dokter penyakit dalam dan anastesi untuk persiapan operasi
Rencana Terapi
IVFD RL/12 jam
Tranfusi PRC 2 kolf
(Hb Target - Hb sekarang) x 3 (PRC) x BB = (12-8.6) x 3 x 56 = 571.2 cc atau sebanyak 2 kolf PRC.
Rencana tindakan operatif (Sectio Caesaria)
PROGNOSIS
Ad vitam: dubia ad bonam
Ad sanationam: ad bonam
Ad fungsionam: ad ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal
Subjektf
Objektif
Assesment
Penatalaksanaan
10/2/2015
Pasien datang dari poli kandungan dengan Insufisiensi Plasenta
KU : sakit ringan
Kesadaran : CM
Nadi : 84x/ menit
Suhu: 36,7 C
Nafas: 18x/ menit
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Pemeriksaan Obstetri :
TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11,
Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.
Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.
G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.
Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.
Insufisiensi Plasenta
EKG + Rontgen
IVFD RL/12 jam
11/2/2015
Tidak ada keluhan
KU : sakit ringan
Kesadaran : CM
TD: 110/70, N: 84x/menit, S: 36.7C, RR: 18x/menit
Mata : CA : (+/+)
Mulut : pucat, mukosa kering
Pemeriksaan Obstetri :
TFU 26cm, DJJ 138x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)
Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.
Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.
Lab : Hb = 8.6 g/dL (), Ht = 25.5% ()
G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.
Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.
Insufisiensi Plasenta
Konsultasi dokter Penyakit Dalam dan Anestesi
Pemeriksaan Laboratorium
IVFD RL/12 jam
Rencana transfusi darah
12/2/2015
07.00
12/2/2015
21.20
12/2/2015
04.30
Pasien merasa pusing, tetapi tidak sampai pandangan kabur
KU : sakit ringan
Kesadaran : CM
T : 85/60 mmHg, N:70x/menit, S: 36C, P: 20x/menit
Mata : CA : (+/+)
Mulut : pucat, mukosa kering
Pemeriksaan Obstetri :
TFU 26cm, DJJ 144x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)
Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.
Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina
Pasien post transfusi PRC, reaksi alergi post transfusi (-)
Darah kolf ke II masuk.
Reaksi alergi (-)
-G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.
Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.
Insufisiensi Plasenta
- Anemia
IVFD RL/12 jam
Pro transfusi PRC
6 jam post tranfusi cek lab
13/2/2015
07.30
11.50
14.30
Pasien cemas karena mau operasi.
KU : sakit ringan
Kesadaran : CM
TD : 106/72 mmHg, N: 75x/menit, S: 36.2C, P: 18x/menit
Mata : CA : (-/-)
Mulut : pucat, mukosa kering
Pemeriksaan Obstetri :
TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)
Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.
Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina
Pasien post SC
TD : 100/60 mmHg, N: 60x/menit, S: 35.6C, P: 16x/menit
Terpasang DC
Bayi : JK laki-laki, BB 2700g AS 7/8/9
Hasil Lab:
Hb : 11.2 g/dl
-G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.
Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.
Insufisiensi Plasenta
- Anemia
P4A0 post SC H0
IVFD RL/12 jam
Pro operasi SC hari ini
IVFD RL/12 jam
Metronidazole 2x1
Ceftriaxone 2x1
Ketorolac 4x1
Metilergometrin 4x1
14/2/2015
Belum flatus, belum bisa miring kanan dan miring kiri
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
T: 100/70 mmHg, N: 74x/menit, S: 36.6C, P: 18x/menit
Mata : CA (-/-), ikterik (-)
Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.
A.kelamin : darah (+)
P4A0 post SC H1
IVFD RL/12 jam
Metronidazole 2x1
Ceftriaxone 2x1
Ketorolac 4x1
Metilergometrin 4x1
15/2/2015
Pasien merasa perutnya kembung, ASI belum keluar
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
T: 127/83 mmHg, N: 85x/menit, S: 36.7C, P: 18x/menit
Mata : CA (-/-), ikterik (-)
Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.
A.kelamin : darah (+)
P4A0 post SC H3
IVFD RL/12 jam
Metronidazole 2x1
Ceftriaxone 2x1
Ketorolac 4x1
Metilergometrin 4x1
16/2/2015
Darah dari vagina sudah sedikit, sering pusing saat pagi hari.
KU : sakit ringan
Kesadaran : CM
T: 100/60 mmHg, N: 82x/menit, S: 36.2C, RR: 18x/menit
Mata : CA (-/-), ikterik (-)
Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.
A.kelamin : darah (+)
P4A0 post SC H4
os boleh pulang
kontol poli 1 minggu atau jika ada keluhan
obat habiskan
IX. Laporan Pembedahan
Diagnosa prabedah : G4P3A0 uk 37 minggu dengan insufisiensi plasenta
Tindakan Pembedahan : Sectio Caesaria
Diagnosa Pasca Bedah : P4A0 post SC
Uraian:
Pasien dalam posisi supine di atas meja operasi dalam spinal anestesi
Asepsis dan antisepsis medan operasi, tutup dengan doek steril
Insisi linea mediana pada dinding abdomen, diperdalam hingga peritoneum terbuka
Insisi SBR semilunar, luksir kepala, bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, BB 2700gr, APGAR Score : 7/8/9
Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkap
Uterus dijahit
Eksplorasi perdarahan
Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
Kulit dijahit secara matras
Alat-alat dilepaskan dan diletakan pada tempat semula
Operasi selesai
KU ibu baik.
Bayi lahir : 13/2/2015 jam 10.50 WIB, jenis kelamin laki-laki, BB 2700gr, PB 45cm, LD 36cm, LK 33 cm, LL 9cm. APGAR Score : 7/8/9
BAB II
INSUFISIENSI PLASENTA
II.1. Insufisiensi Plasenta
II.1.1 Definisi
Insufisiensi plasenta atau disfungsi plasenta adalah terjadinya gangguan fungsi plasenta untuk dapat melakukan pertukaran O2 dan Co2 dan menyalukan sisa metabolisme menuju sirkulasi ibu untuk dibuang melalui alat eksresi.
Akibat gangguan fungsi plasenta, perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim mengalami kelainan seperti persalinan prematuritas, bayi berat lahir rendah dan sampai kematian janin dalam rahim. Kejadian disg=fungsi plasenta sering terjadi pada kehamilan dengan resiko tinggi, yaitu hamil dengan diabetes melitus, hiperensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dan kehamilan lewat waktu.
II.1.2 Etiologi
Etiologinya masih belum pasti. Faktor yang dikemukakan adalah hormonal yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin. Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.
II.1.3 Faktor Risiko
Diabetes
Serotinus
Preeklampsia
Obat-obatan pada ibu hamil
Kebiasaan merokok
Atau terdapat masalah pada plasenta yaitu :
Abnormalitas bentuk, letak
II.1.4 Gejala-gejala
1. Berat plasenta yang kurang dari 500gr indeks plasenta yang rendah menambahkan kejadian kelahiran mati dan fetal distress (gawat jani). Juga bentuk makroskopis yang luar biasa (infark) dapat menjurus ke disfungsi plasenta.
2. Uterus yang kurang membesar, berat badan ibu yang turun terutama kalau disertai dengan gejala gawat janin. Penurunan kadar oestriol.
3. Hal ini dapat ditentukan dengan pengukuran kuantitatif atau dengan pemeriksaan tidak langsung, misalnya dengan uji ferm (daun paku).
4. Persalinan juga merupakan tes untuk mengetahui cadangan faal plasenta dengan memperhatikan BJ anak sewaktu persalinan.
II.1.4Patogenesis
Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu, kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme arteri spiralis plasenta. Akibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. Sirkulasi uteroplasenta berkurang sampai 50%.Volume air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaan-keadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. Risiko kematian perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55% intrapartum, 15% postpartum
II.1.5Gejala klinis
Pada ibu tidak menyebabkan gejala klinis yang spesifik.
II.1.6Pemeriksaan
dilakukan pemeriksaan USG untuk memantau perkembangan janin, keadaan janin.
dilakukan pemeriksaan atau monitoring DJJ.
II.1.7Penatalaksanaan
Bila usia kehamilan belum mencapai aterm dan kondisi janin serta ibu baik, diusahakan untuk mempertahankan kehamilan sampai aterm, dan lakukan terminasi.
Bila usia kehamilan sudah aterm maka dipertimbangkan untuk dilakukan induksi persalinan atau dengan SC.
BAB III
KESIMPULAN
Faktor plasenta dapat dikembalikan pada faktor ibu, walaupun begitu ada beberapa kelainan plasenta yang khas seperti tumor plasenta. Sindroma insufisiensi plasenta umumnya berkaitan erat dengan aspek morfologi dari plasenta. Pengertian dasar dari insufisiensi plasenta menunjukan adanya satu kondisi kegawatan janin yang bisa nyata selagi masih dalam kehamilan (insufisiensi kronik) atau dalam masa persalinan (insufisiensi akut) sebagai akibat gangguan pada fungsi plasenta.
Dipandang ari sudut kepentingan janin sebuah plasenta mempunyai fungsi-fungsi respirasi, nutrisi, eksresi, sebagai liver sementara (transient fetal liver), endokrin dan sebagai gudang penyimpanan dan engatur fungsi metabolisme.
Dalam klinis fungsi ganda ini tidak dapat dipisahkan dengan nyata, yang dapat dikenal hanyalah tandatanda kegagalan keseluruhannya yang bisa nyata dalam masa hamil dan menyebabkan hambatan pertumbuhan intrauterine atau kematian intrauterine, atau menjadi nyata dalam waktu persalinan dengan timbulnya gawat janis atau hipoksia anin dengan segala akibatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin dkk.2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta
Joseph Hk, dkk. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (Obsgyn). Nuha Medica: Jogyakarta.
Mochtar, Rustam, Prof. Dr. M. Ph,1998. Synopsis Obstetri, Jilid I, Edisi 2,EGC: Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. SPOG.2009. Ilmu Kebidanan Edisi IV. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta
Rukiyah, Ai Yeyeh, S.siT, MKM. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). CV Trans Info Media: Jakarta.
Sastrawinata,Sulaiman et.al . 2004. Ilmu kdesehatan reproduksi : Obstetri patologi ed.2. EGC.Jakarta
21