DESAIN PONDASI

Post on 07-Feb-2016

121 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

DESAIN PONDASI

Transcript

DESAINPONDASI DANGKAL

Merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi.

PONDASI ???

2

Kedalaman cukup untuk menjamin tidak ada desakan dari tanah.

Sistem pondasi aman terhadap geser, guling, setlement dan longsor (pada daerah berbukit).

Aman dari bahan-bahan reaktif, tidak boleh retak dan melentur berlebihan.

Ekonomis, baik dalam tinjauan struktur maupun pelaksanaan.

Ramah lingkungan (tidak menarik bangunan sekitar akibat setlement)

PERSYARATAN UMUM PONDASI

3

D/B > 10 Pondasi Dalam4 < D/B < 10 Pondasi Semi DalamD/B < 4 Pondasi Dangkal

Jenis – Jenis Pondasi

4

Pelat Setempat (bulat atau bujur sangkar)Pondasi Menerus / Lajur

(disebut pondasi menerus jika L/B > 10)

Bentuk – Bentuk Pondasi Dangkal

5

Pengerjaan relatif mudahPengerjaan cepatBiaya relatif murahVolume material pondasi relatif sedikit

Kelebihan Pondasi Dangkal

6

Beban relatif ringanDaya dukung tanah memenuhi

Kapan Menggunakan Pondasi Dangkal ???

7

Keruntuhan Menyeluruh (General Shear Failure)Keruntuhan Lokal (Local Shear Failure)Keruntuhan Pukulan (Punching Shear Failure)

Jenis Keruntuhan Tanah

8

Kondisi kesetimbangan plastis terjadi penuh diatas failure plane.

Muka tanah disekitarnya mengembang (naik).

Terjadi pada tanah dengan kompresibilitas rendah (padat atau kaku).

Kapasitas daya dukung ultimate bisa diamati dengan baik.

Keruntuhan (slip) terjadi di satu sisi sehingga pondasi miring.

Keruntuhan Menyeluruh (General Shear Failure)

9

Kondisi kesetimbangan plastis hanya terjadi pada sebagian tanah.

Muka tanah disekitar kurang berarti pengembangannya.

Terjadi pada tanah dengan kompresibilitas tinggi.

Kapasitas daya dukung ultimate sulit dipastikan sehingga sulit dianalisis.

Miring pada pondasi diperkirakan tidak terjadi

Keruntuhan Lokal (Local Shear Failure)

10

Terjadi jika terdapat desakan pada tanah dibawah pondasi yang disertai pergeseran arah vertikal di sepanjang tepi.

Tak terjadi kemiringan dan pengangkatan pada permukaan tanah.

Penurunan relatif besar.Terjadi pada tanah dengan

kompresibilitas tinggi.Kapasitas daya dukung ultimate

tidak dapat dipastikan

Keruntuhan Pukulan (Punching Shear Failure)

11

Dimana :

Qu = daya dukung ultimate pondasi

C = kohesi tanah

q = γ.Df

γ = berat volume tanah

Df = kedalaman pondasi

B = lebar/diameter pondasi

Nc, Nq, Nγ

= faktor daya dukung

Formula Daya Dukung Keruntuhan Menyeluruh(Menurut Therzhagi)

12

Pondasi Bujur SangkarQu = 1,3 C.Nc + q. Nq + 0,4.γ,B.Nγ

Pondasi BulatQu = 1,3 C.Nc + q. Nq + 0,3.γ,B.Nγ

Pondasi MenerusQu = C.Nc + q. Nq + 0,5.γ,B.Nγ

Faktor Daya Dukung

Keruntuhan Menyeluruh

13

Dimana :

Qu = daya dukung ultimate pondasi

C’ = 2/3.C = kohesi tanah

q = γ.Df

γ = berat volume tanah

Df = kedalaman pondasi

B = lebar/diameter pondasi

Nc’, Nq’, Nγ’

= faktor daya dukung

Formula Daya Dukung Keruntuhan Lokal(Menurut Therzhagi)

14

Pondasi Bujur SangkarQu = 1,3 C’.Nc’ + q. Nq’ + 0,4.γ,B.Nγ’

Pondasi BulatQu = 1,3 C’.Nc’ + q. Nq’ + 0,3.γ,B.Nγ’

Pondasi MenerusQu = C’.Nc’ + q. Nq’ + 0,5.γ,B.Nγ’

Faktor Daya Dukung

Keruntuhan Lokal

15

PENGARUH MUKA AIR TANAHTERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

16

KONDISI 1

17

1. Modifikasi nilai qq = γ.Dw + γ’.(Df-Dw)

2. Perhitungan γ’γ’ = γ - γw

KONDISI 2

18

1. Nilai q tetap

2. Perhitungan γγ = γ – γw

KONDISI 3

19

1. Nilai q tetap

2. Nilai γ tetap

top related