Demam Rematik & Penyakit Jantung Rematik
Post on 02-Aug-2015
403 Views
Preview:
Transcript
Demam Rematik & Penyakit Jantung Rematik
Auliana Danisya1010211090
Demam Rematik
Definisi
Proses akut yang didahului oleh infeksi kuman Sreptokokus Beta helomitikus grup A di tenggorokan (cenderung kambung).
Penyakit autoimune yang disebabkan oleh infeksi Streptokokus Beta Hemolitikus tipe A.
Termasuk penyakit vaskular kolagen multisistem sehingga melibatkan jantung, kulit, sendi dan otak yang disertai satu atau lebih manifestasi mayor (karditis, poliartritis migran, khorea, nodul subkutan, eritema marginatum), dan mempunyai ciri khas untuk kambuh.
Epidemiologi• Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok
usia 5-15 tahun .• Jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan
penduduk di atas 50 tahun.• Prevalensi demam rematik/penyakit jantung rematik
yang diperoleh dan penelitian WHO mulai tahun 1984 di 16 negara sedang berkembang di Afrika, Amerika Latin, Timur Jauh, Asia Tenggara dan Pasifik Barat berkisar 0,1 sampai 12,6 per 1.000 anak sekolah, dengan prevalensi rata-rata sebesar 2,2 per 1.000 .
• Prevalensi demam rematik di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa revalensi penyakit jantung rematik berkisar 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah.
Etiologi
• Streptoccocus Beta Haemoliticus Grup A
Faktor Presdiposisi
– Genetik– Jenis kelamin– Gol. etnik dan ras– Umur– Status Gizi– Keadaan sosial ekonomi yang buruk – Iklim dan geografi – Cuaca
Manifestasi Klinis
Perjalanan Klinis Demam Reumatik Terdiri Atas 4 Stadium :
• Stadium 1
– Demam, Batuk, Disfagia, Muntah, Diare
– Eksudat di tonsil
– Pembesaran kelenjar Getah bening Submandibular
• Stadium 2
– Periode Laten
• Stadium 3
– Fase akut demam Rematik
• Stadium 4
– Stadium Inaktif
FASE AKUT DEMAM REUMATIK
MANIFESTASI MINOR
• DEMAM
• ATRALGIA
-POLIARTRITIS MIGRAN- KARDITIS- KOREA- ERITEMA MARGINATUM- NODUL SUB KUTAN
MANIFESTASI MAYOR
Poliartritis Migran
• Sendi besar : Lutut,Pergelangan kaki,Pergelangan tangan,Siku,Pinggul,Bahu
• Dimulai dari lutut menjalar sampai ke kaki.• Bersamaan / berpindah-pindah .• Bengkak,merah , Panas sekitar sendi ,Nyeri , gangguan
fungsi sendi .• Rasa nyeri yang sangat mencolok.• Tidak ada kelainan radiologi.• Berespon terhadap salisilat.• Menghilang tanpa pengobatan dalam 5 minggu tanpa
gejala sisa .
Karditis Manifestasi yang paling berat. Bising jantung organik. Perikarditis ( friction rub,efusi perikardium , nyeri
dada) Insufisiensi mitral Bising holosistolic
(Pansistolik)halus, jika berat disertai bising CAREY COOMBS
Insufisuensi aorta WATERHAMMERPULSE Pada foto torak terlihat kardiomegali
Khorea
Pada perempuan prapubertas Pada umumnya akan sembuh sendiri walaupun
dapat berlangsung selama beberapa mimggu – 3 bulan .
Gerakan –gerakan cepat , bilateral . Kelemahan otot. Inkoordinasi gerakan Gangguan emosi
Eritema Marginatum Makuler dengan tepi eritem
Ruam gatal
Tengah pucat, Tepi berbatas tegas
Bulat , tanpa indurasi
berdiameter 2,5 cm
Pada batang tubuh dan tungkai proksimal, tidak melibatkan muka.
Tidak dipengaruhi dengan obat anti inflamasi
Dapat berulang
Jarang dijumpai
Nodul Subkutan
Jarang
Permukaan ektensor sendi
0,5-2 cm, Tidak nyeri, dapat digerakan bebas.
Dibawah kulit, Kulit yang menutupi ,tidak pucat atau
meradang.
Timbul setelah serangan akut demam rematik
Pemberian steroid cepat hilang
Prognosis buruk
Pemeriksaan Laboratorium DARAH
• Leukosit ↑
• LED ↑• PROTEIN C REAKTIF (CRP) (+)
SEROLOGI
• UJI ANTISTREPTOLISIN O (ASTO) ↑
• UJI ANTIDEOKSIRIBONUKLEASE (antiDNAse B) ↑
Pemeriksaan Penunjang
• Foto Thoraks
• Echocardiography
• Electrocardiography
Diagnosis (Kriteria Jones)Manifestasi mayor Manifestor minor
Karditis Klinik
Poliarthritis Demam reimatik/penyakit jantung reumatik sebelumnya.
Khorea Artralgia
Erithema marginatum Demam
nodulus subkutan
LaboratoriumReaktans fase akutLaju endap darah (LED) naikProtein C reaktif positifLeukositosisPemanjangan interval PR
Bukti adanya infeksi streptokolus
Kenaikan titer antibodi antistreptokokus: ASTO, dan lain-lain Usapan faring positif untuk streotokokus beta hemolitikus kelompok ADemam skarlatina yang baru.
Prinsip Penatalaksaa
• 1. Perawatan tirah baring di rumah sakit• 2. Eradikasi kuman Streptokokus• 3. Penggunaan obat anti radang• 4. Pengobatan khorea• 5. Pengobatan komplikasi bila ada seperti Gagal
jantung, tromboemboli, endokarditis bakteri dan sebagainya.
• 7. Diet bergizi tinggi, cukup kalori, protein, dan vitamin
ERADIKASI KUMAN STREPTOKOKUS DAN PROFILAKSIS SEKUNDER PADA PASIEN DEMAM REUMATIK DAN PENYAKIT
JANTUNG REUMATIK Kelompok Klinis Eradikasi Profilaksis sekunder
I. Artritis tanpa karditis Penisilin benzatin 1,2 juta U im Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 4 minggu selama 5 tahun
II.Karditis tanpa kardiomegali Penisilin benzatin 1,2 juta U im Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 4 minggu sampai umur 25 tahun
III.Karditis kardiomegali Penisilin benzatin 1,2 juta U im Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 3 minggu sampai umur 25 tahun
IV.Karditis + gagal jantung Penisilin benzatin 1,2 juta U im Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 3 minggu sampai umur 25 tahun
Alternatif yang lain Penisilin oral 4 x 250 mg 10 hari Penisilin oral 2 x 250 mg
Alergi penisilin Eritromisin 50 mg/kg/hr 10 hari Sulfa :< 12 tahun : 2 x 250 mg> 12 tahun : 2 x 500 mg
Pencegahan
Profilaksis primer
Profilaksis sekunder
Faktor-faktor kekambuhan demam rematik :
Umur
Waktu pengobatan
1 tahun pertama setelah menderita DR
Ada gejala sisa
Faktor lingkungan
Gizi kurang
Prognosis
Morbiditas selalu terkait dengan kelainan jantung.
Mortalitas terjadi pada karditis yang berat .
Perlunya profilaksis untuk pencegahan DR berulang.
Penyakit Jantung Rematik
Definisi
• Kelainan katup jantung yang menetap akibat demam rematik akut dengan karditis sebelumnya .
• Terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%).• Jarang mengenai katup trikuspid dan tidak pernah mengenai
katup pulmonal.• Kelainan yang terjadi dapat berupa insufisiensi, stenosis, atau
keduanya.
Stenosis Mitral• Sering usia dewasa • Manifestasi klinis
Stenosis mitral ringan tidak menimbulkan keluhan yang berarti. Stenosis yang lebih berat akan menimbulkan sesak nafas dengan atau tanpa aktivitas, ortopnoe, dan palpitasi.
• Pemeriksaan fisik
– Peningkatan impuls sepanjang garis parasternal kiri– Denyut nadi perifer melemah, tekanan nadi menyempit– Pada stenosis mitral yang berat dapat ditemukan tanda- tanda
hipertensi pulmonal (bunyi jantung I mengeras, komponen pulmonal bunyi jantung II mengeras)
– Bising mid- diastolic/ presistolik.
• Pemeriksaan Penunjang– EKG – Foto thoraks– Echokardiografi
• Tata laksana• Antibiotik profilaksis• Pembatasan aktivitas • Pasien dengan gejala klinis dapat dilakukan baloon
valvuloplasty atau operasi
Insufisiensi Mitral
• Insufisiensi mitral merupakan kelainan katup yang tersering ditemukan akibat demam rematik akut yang disertai karditis (valvulitis mitral).
• Proses penyembuhan valvulitis mitral menyebabkan daun katup menebal sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna selama fase systole.
• Perlengketan antara tepi daun katup.• Pelebaran ventrikel kiri, kerusakan otot papilaris
serta korda tendinae menambah kebocoran tersebut
• Pemeriksaan fisik– Peningkatan impuls di daerah apeks pada insufisiensi mitral berat– Bunyi jantung I normal atau melemah– Bunyi jantung II dapat terdengar terpecah lebar– Bunyi jantung III sering dijumpai– Pansistolik murmur di daerah apeks menjalar kearah aksial kiri
• Pemeriksaan penunjang
• EKG : • Foto Thoraks• Echokardiografi• Dopler dan dopler warna
• Tata laksana– Antibiotik profilaksis sesuai dengan demam rematik akut– Pemberian ACE inhibitor seperti kaptopril dapat dipertimbangkan.– Pembatasan aktivitas tergantung derajat penyakit.– Operasi repair atau replacement.
Insufisiensi Aorta Kelainan katup aorta pada DR hampir selalu berupa insufisiensi aorta. Pada sebagian kecil dapat disertai dengan stenosis aorta Tetapi stenosis aorta murni tidak pernah ditemukan akibat reuma. Insufisiensi aorta lebih jarang dibandingkan insufisiensi mitral. Kelainan ini dapat terjadi setelah proses radang reumatik pada katup
aorta.
• Pemeriksaan fisik– Impuls prekordium meningkat – Dapat dijumpai getaran bising (thrill) diastolik pada sela 3 garis parasternal kiri– Bunyi jantung I melemah, bunyi jantung II normal atau tunggal.– Bising diastolik pada sela iga 3-4 kiri– Bising sistolik pada sela iga 2 kanan karena stenosis aorta relatif– Pada insufisiensi aorta yang berat dapat terdengar bising middiastolik di apeks
• Pemeriksaan Penunjang– EKG– Foto Thoraks – Echokardiografi – Doppler dan doppler berwarna
Tata laksana• Antibiotik profilaksis seperti pada demam rematik akut.• Pada kasus ringan tidak perlu pembatasan aktivitas. • Pada kasus berat pembatasan aktivitas bergantung nyeri
angina atau sesak saat aktivitas, dan kardiomegali bermakna tergantung pada derajat klinis.
• Tindakan bedah untuk repair atau penggantian katup.
top related