Case Report DHF Dr. Nur

Post on 17-Jan-2016

11 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

PPT Case Report

Transcript

CASE REPORTSEORANG LAKI-LAKI 17 TAHUN DENGAN DENGUE

HAEMORRAGHIC FEVER DERAJAT 1

Pembimbing:

dr. Nur Hidayat, Sp. PD

Oleh :

Bentarisukma Damaiswari Rahmaika, S.Ked (J51045048)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Identitas• Nama : Sdr. I• Usia : 17 Tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Ngentak 3/5 Waru Kebakramat Karanganyar• Pekerjaan : Siswa SMA• Status perkawinan : Belum menikah• No. RM : 3298xx• Tgl masuk RS : 22 Februari 2015• Tgl pemeriksaan : 23 Februari 2015

LAPORAN KASUS

ANAMNESIS

Keluhan Utama

Panas

Riwayat Penyakit Sekarang

3HMRSPasien mengeluh panas. Keluhan panas dirasakan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Panas meningkat tidak menentu, kadang pagi sore atau malam hari. Panas tidak disertai mengigil. Panas disertai dengan nyeri kepala, mual (+), nyeri daerah mata (+), pegal-pegal pada tangan dan kaki, serta nyeri pada ulu hati.

HMRSPasien datang ke IGD RSUD Karanganyar pada tanggal 22 Februari 2015 dengan keluhan panas. Saat di rumah sakit keluhan nyeri kepala dan pegal-pegal sudah dirasa membaik dibanding 3 hari yang lalu. Keluhan lain pada pasien seperti nyeri daerah mata (+), mual (+), nyeri ulu hati (+), bintik-bintik merah pada kulit (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-), BAB dbn, BAK dbn.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa : disangkalRiwayat penyakit hipertensi : disangkalRiwayat penyakit DM : disangkalRiwayat penyakit mondok : disangkalRiwayat alergi : disangkal

• Riwayat serupa : disangkal• Riwayat hipertensi : disangkal• Riwayat DM : disangkal• Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat jarang membersihkan bak mandi : diakui• Riwayat jarang membersihkan selokan : diakui• Riwayat merokok : disangkal

Riwayat Kebiasaan

• Pasien seorang siswa SMA, berangkat sekolah pagi dan pulang siang. Pasien melakukan rutinitas tersebut setiap hari. Pasien tinggal bersama orang tua. Pasien mengakui tetangga ada yang mengalami hal serupa.

Riwayat Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Gizi

ANAMNESIS SISTEM

Sistem Cerebrospinal Gelisah (-), lemah (-), demam (+), nyeri kepala (+), kejang

(-), nyeri sekitar mata (+)

Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), sianosis (-), anemis (-), berdebar-debar (-)

Sistem Respiratorius Batuk (-), sesak napas (-), mengi (-)

Sistem Genitourinarius BAK anyang-anyangan (-), nyeri di atas kemaluan (-), nyeri

dan panas saat BAK (-)

Sistem Gastrointestinal Mual (+), muntah (-), perut sebah (-), nyeri ulu hati (+),

mual (-), muntah (-), BAB (+) dbn

Sistem Musculosceletal Badan terasa lemes (+), pegal-pegal (+), ekstremitas bawah

udem (-/-),

Sistem Integumentum Perubahan warna kulit (-), sikatriks (-), tanda penyakit kulit

(-)

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Cukup• Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6

• TB : ±160cm• BB : ±55 kg IMT : 21,4 (Normal)• Status Gizi : Baik

TD: 110/90 mmHg

RR: 20x/menit

N

a

d

i

:

8

8

x

/

m

e

n

it,

r

e

g

u

l

e

r

i

s

i

d

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

c

u

k

u

p

Suhu

: 36.8o

C

Vital Sign

PEMERIKSAAN KHUSUS

• Pemeriksaan Kepala• Kepala : Normocephal• Mata : Conjungtiva pucat (-/-), Sklera Ikterik (-/-),

Sianosis (-), reflek cahaya pupil (+/+), ukuran 3mm, pupil isokor (+)

• Pemeriksaan Leher• Leher : Leher simetris, distensi vena leher (-),

deviasi trachea (-), massa (-), peningakatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe (-)

Paru Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan gerak,

pelebaran costa (-), retraksi (-), bentuk dada normal

Palpasi Tidak ada nafas yang tertinggal, Fremitus dada kanan dan

kiri sama

Perkusi Sonor

Auskultasi Terdengar suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),

Ronkhi (-/-)

PEMERIKSAAN THORAX

Jantung Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dinding dada pada daerah pericordium tidak cembung / cekung,

tidak ada memar maupun sianosis, ictus cordis tidak tampak

Palpasi Ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC VI linea axilla anterior

sinistra

Perkusi Bunyi : redup

Batas Jantung :

Batas Kiri Jantung

^ Atas : SIC II di sisi lateral linea parasternalis sinistra.

^ Bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra

Batas Kanan Jantung

^ Atas : SIC II linea parasternalis dextra

^ Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra

Auskultasi HR= 88 x/menit BJ I/II murni eguler, bising systole (-), gallop (-)

Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi Perut sejajar dengan dinding dada, distended (-),

sikatriks (-)

Auskultasi Suara peristaltik (+)

Palpasi Nyeri tekan (-), defans muskuler (-), hepar dan lien

tidak teraba

Perkusi Timpani

PEMERIKSAAN ABDOMEN

Ekstremitas Superior Dextra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Superior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Inferior Dextra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Inferior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-)

Uji Rumplee Leed (+)

22 Februari 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15,2 12,00 – 16,00 g/dl

Hematokrit 42,4 37,00 – 47,00 %

Leukosit 2,61 (L) 5-10 103/ ul

Trombosit 40 (L) 150-300 103/ ul

Eritrosit 4,69 4,00 – 5,00 103/ ul

MPV 7,1 6,5 – 12,00 fL

PDW 15,6 9,0 – 17,0

INDEX

MCV 82,1 82,0 – 92,0 fL

MCH 29,1 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 35,9 32,0 – 37,0 g/dl

HITUNG JENIS

Limfosit% 11,5 (L) 25,0 – 40,0 %

Monosit% 7,9 3,0 – 9,0 %

Eosinofil% 0,8 0,5 – 5,0 %

Basofil% 0,4 0,0 – 1,0 %

Gran% 56,54 50,0 – 70,0 %

23 Februari 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15,2 12,00 – 16,00 g/dl

Hematokrit 34,00 (L) 37,00 – 47,00 %

Leukosit 3,01 (L) 5-10 103/ ul

Trombosit 61 (L) 150-300 103/ ul

Eritrosit 4,70 4,00 – 5,00 103/ ul

MPV 7,0 6,5 – 12,00 fL

PDW 14,16 9,0 – 17,0

INDEX

MCV 87,4 82,0 – 92,0 Fl

MCH 30,2 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 34,6 32,0 – 37,0 g/dl

HITUNG JENIS

Limfosit% 18,00 (L) 25,0 – 40,0 %

Monosit% 6,3 3,0 – 9,0 %

Eosinofil% 0,4 0,5 – 5,0 %

Basofil% 0,2 0,0 – 1,0 %

Gran% 68,00 50,0 – 70,0 %

24 Februari 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 14,4 12,00 – 16,00 g/dl

Hematokrit 35,54 (L) 37,00 – 47,00 %

Leukosit 2,98 (L) 5-10 103/ ul

Trombosit 70 (L) 150-300 103/ ul

Eritrosit 5,00 4,00 – 5,00 103/ ul

MPV 7,7 6,5 – 12,00 fL

PDW 15,00 9,0 – 17,0

INDEX

MCV 87,4 82,0 – 92,0 Fl

MCH 30,2 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 34,6 32,0 – 37,0 g/dl

HITUNG JENIS

Limfosit% 23,34 (L) 25,0 – 40,0 %

Monosit% 6,3 3,0 – 9,0 %

Eosinofil% 1,8 0,5 – 5,0 %

Basofil% 0,6 0,0 – 1,0 %

Gran% 67,78 50,0 – 70,0 %

25 Februari 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15,4 12,00 – 16,00 g/dl

Hematokrit 40,50 37,00 – 47,00 %

Leukosit 4,31 (L) 5-10 103/ ul

Trombosit 74 (L) 150-300 103/ ul

Eritrosit 5,32 4,00 – 5,00 103/ ul

MPV 8,1 6,5 – 12,00 fL

PDW 16,5 9,0 – 17,0

INDEX

MCV 86,5 82,0 – 92,0 Fl

MCH 28,9 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 35,8 32,0 – 37,0 g/dl

HITUNG JENIS

Limfosit% 25,0 25,0 – 40,0 %

Monosit% 6,5 3,0 – 9,0 %

Eosinofil% 1,8 0,5 – 5,0 %

Basofil% 0,6 0,0 – 1,0 %

Gran% 69,00 50,0 – 70,0 %

26 Februari 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15,2 12,00 – 16,00 g/dl

Hematokrit 42,6 37,00 – 47,00 %

Leukosit 5,51 5-10 103/ ul

Trombosit 113 (L) 150-300 103/ ul

Eritrosit 5,32 4,00 – 5,00 103/ ul

MPV 8,7 6,5 – 12,00 fL

PDW 16,3 9,0 – 17,0

INDEX

MCV 84,0 82,0 – 92,0 Fl

MCH 28,6 27,0 – 31,0 Pg

MCHC 35,7 32,0 – 37,0 g/dl

HITUNG JENIS

Limfosit% 31,9 25,0 – 40,0 %

Monosit% 5,5 3,0 – 9,0 %

Eosinofil% 1,8 0,5 – 5,0 %

Basofil% 0,4 0,0 – 1,0 %

Gran% 68,9 50,0 – 70,0 %

DIAGNOSIS

• DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER (DHF) DERAJAT I

Medikamentosa

• Inf. RL 1 flab grojok dilanjut Inf. RL 30 tpm• Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam • Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam• Inj. Pragesol 1amp/8 jam

Rencana Terapi

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionam : ad bonam• Quo ad sanam : ad bonam

23-

02-

2015

S/

Pasien mengeluh panas. Keluhan panas dirasakan

sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Panas meningkat

tidak menentu, kadang pagi sore atau malam hari.

Panas tidak disertai mengigil. Panas disertai dengan

nyeri kepala, mual (+), nyeri daerah mata (+), pegal-

pegal pada tangan dan kaki, serta nyeri pada ulu hati,

bintik-bintik merah pada kulit (-)

O/

TD: 110/90 N: 88

S: 36,8 RR: 20

KU: cukup, CM

K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-)

Tho: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

BJ I/II murni reguler, galop(-)

Abd: NT (-)

Eks: oedem tungkai (-/-)

A/

Obs. Febris Hr III dd DF, DHF

P/

- Inf. RL 1 flab grojok dilanjut

Inf. RL 30 tpm

- Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

- Inj. Pragesol 1amp/8 jam

DR / Pagi

24-

02-

2015

S/

Pasien mengeluh panas (-). Panas disertai dengan

nyeri kepala (+) berkurang, mual (+), nyeri daerah

mata (+) berkurang, pegal-pegal pada tangan dan kaki,

nyeri ulu hati (-), bintik-bintik merah pada kulit (-)

O/

TD: 110/80 N: 84

S: 36,5 RR: 20

KU: cukup, CM

K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-)

Tho: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

BJ I/II murni reguler, galop(-)

Abd: NT (-)

Eks: oedem tungkai (-/-)

A/

Susp. DHF

P/

- Inf. RL 30 tpm

- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam

- Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

- Inj. Pragesol 1amp/8 jam

DR / Pagi

25-

02-

2015

S/

Pasien mengeluh panas (-). Panas disertai dengan

nyeri kepala (-), mual (+), nyeri daerah mata (-), pegal-

pegal pada tangan dan kaki (-) berkurang, nyeri ulu

hati (-), bintik-bintik merah pada kulit (-)

O/

TD: 120/80 N: 84

S: 36,3 RR: 20

KU: cukup, CM

K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-)

Tho: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

BJ I/II murni reguler, galop(-)

Abd: NT (-)

Eks: oedem tungkai (-/-)

A/

Susp. DHF

P/

- Inf. RL 30 tpm

- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam

- Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

- Inj. Pragesol 1amp/8 jam

DR / Pagi

26-

02-

2015

S/

Pasien mengeluh panas (-). Panas disertai dengan

nyeri kepala (-), mual (-), nyeri daerah mata (-), pegal-

pegal pada tangan dan kaki (-), nyeri ulu hati (-),

bintik-bintik merah pada kulit (-)

O/

TD: 120/80 N: 82

S: 36,2 RR: 20

KU: cukup, CM

K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-)

Tho: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

BJ I/II murni reguler, galop(-)

Abd: NT (-)

Eks: oedem tungkai (-/-)

A/

DHF Derajat I

P/

- Inf. RL 30 tpm

- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam

- Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

- Inj. Pragesol 1amp/8 jam

BLPL

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Demam Berdarah Dengue

• Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD.

ETIOLOGI

Virus dengue

(flavivirus)

DEN-1DEN-2DEN-3

DEN-4

EPIDEMIOLOGI

• DEN-1,2,3,4• Aedes

aegypti

• Manusia

• Curah hujan, suhu, sanitasi, kepadatan penduduk

Agent Vektor

HostEnvironmen

t

PATOGENESIS

Hipotesis infeksi sekunder (secondary heterologous infection theory)

Hipotesis immune enhancement.

Homologous Antibodies Form Non-Infectious Complexes

Heterologous Antibodies Form Infectious Complexes

Heterologous Complexes Enter More Monocytes, Where Virus Replicates

MANIFESTASI KLINIS

MK

Demam 2-7 hari

Nyeri Kepala

Nyeri retroorbitalMialgia/atralgia

Uji Bendung positif

DERAJAT

Derajat Spektrum Klinis

1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniquet

2 Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain

3 Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin dan lembab, tampak gelisah.

4 Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur

KRITERIA DIAGNOSIS

Who 1997

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah

rutin

IgM, IgG

Pemeriksaan RO

TERAPI

Penanganan curiga DBD tanpa syok

Pemberian cairan pada pasien DBD dewasa di ruang rawat

Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit >20%

PROGNOSIS

Prognosis pada umunya baik dan dapat sembuh sempurna

jika didiagnosis dini dan mendapat cairan yang adekuat

BAB IIIPEMBAHASAN

Kasus Kriteria Diagnosis Teori

+ Demam 2-7 hari +

+ (uji bendung positif)

Terdapat minimal 1 MK : uji bendung (+), petekie, epistaksis,

perdarahan mukosa, hematemesis, melena

+

+ (40.000) Trombositopenia +

+ (Penurunan Hct > 20% setelah diberikan

terapi cairan)Plasma leakage +

top related