BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan
Post on 27-Oct-2019
7 Views
Preview:
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap
obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan tersendiri. Pada waktu penginderaan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
presepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui
mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan
dalam membentuk kebiasaan atau tindakan seseorang (overt behavior) (Makhfudli &
Efendi, 2009).
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Menurut (Makhfudli & Efendi, 2009). Pengetahuan tercakup dalam enam
tingkatan yaitu :
a. Tahu (know). Tahu adalah proses mengingat kembali (recall) akan suatu materi
yang telah dipelajari. Tahu merupakan pengetahuan yang tingkatannya paling
rendah dan alat ukur yang dipakai yaitu kata kerja seperti menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya (Makhfudli & Efendi,
2009).
12
b. Memahami (comprehension). Memahami adalah suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara tepat dan benar tentang suatu objek yang telah diketahui dan
dapat menginterpretasikan 9 materi dengan menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari
(Makhfudli & Efendi, 2009).
c. Aplikasi (Application). Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau suatu kondisi yang nyata (Makhfudli &
Efendi, 2009).
d. Analisis (analysis). Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lainnya yang dapat dinilai dan diukur
dengan penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya (Makhfudli &
Efendi, 2009).
e. Sintesis (syntesis). Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada (Makhfudli &
Efendi, 2009).
f. Evaluasi (evaluation). Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek yang didasari pada suatu
kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada (Makhfudli & Efendi, 2009).
13
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara Memperoleh Pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Dari berbagai macam
cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah dapat dikelompokan menjadi dua, yakni :
a. Cara memperoleh kebenaran nonilmiah
1) Cara Coba Salah (Trial and Error), Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang
pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui
cara coba coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini
telah digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan
berbagai masalah. bahkan sampai sekarang pun metode ini masih sering
digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara
tertentu dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak
jasanya, terutama dalam meletakan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
2) Secara kebetulan penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
3) Cara kekuasaan atau otoritas dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui
penerapan apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak kebiasaan ini tidak
hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan tejadi pada masyarakat
modern. Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama,
maupun ahli ili pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama
didalam penemuan pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi. Pengalaman adalah guru yang baik, demikian
bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
14
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi
pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu (Notoatmodjo, 2010).
5) Cara Akal Sehat. Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan
teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua
zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya,atau agar anak
disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya
dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai
sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah
merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.
Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang
masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks
pendidikan (Notoatmodjo, 2010).
6) Kebenaran Melalui Wahyu. Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan
diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah
kebenaran tersebut rasional atau tidak (Notoatmodjo, 2010).
7) Kebenaran secara Intuitif. Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat
sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena
kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sisitematis.
Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau
bisikan hati saja (Notoatmodjo, 2010).
15
8) Melalui Jalan Pikiran. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya (Notoatmodjo,
2010).
9) Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-
pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Proses berpikir induksi
berasal dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan
bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang abstrak
(Notoatmodjo, 2010).
10) Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum yang
ke khusus (Notoatmodjo, 2010).
b. Cara modern atau ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau
popular disebut metodologi penelitian(research metodology) (Notoatmodjo, 2010).
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari
subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur dan
disesuaikan dengan tingkatannya. Adapun jenis pertanyaan yang dapat digunakan
unuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
16
a. Pertanyaan subjektif, Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan
essay digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai,
sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.
b. Pertanyaan objektif, Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple
choise), betul salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang yaitu:
a. Pendidikan, pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
b. Media masa/sumber informasi, sebagai saran komunikasi, berbagai bentuk
media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
c. Sosial budaya dan ekonomi, kebiasaan dan trasidi yang dilakukan oleh orang-
orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
d. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
e. Pengalaman, pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa
lalu Notoatmodjo (2010).
17
2.2 Konsep Sikap
2.2.1 Definisi Sikap
Menurut (Nursalam, 2008). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah kelompok
keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan
untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Reslawati, 2007).
American Heritage Dictionary mendefinisikan sikap sebagai cara berpikir atau
mersakan atau dalam kaitannya dengan sejumlah persoalan. Bagi saya, sikap dapat
didefinisikan dalam suatu kata: hidup. Sikap yang anda bawakan memberikan sesuatu
yang sungguh berarti dalam hidup anda (Harrell, 2008).
2.2.2 Komponen Sikap
Beranjak dari pengertian maupun definisi mengenai sikap, berikut terdapat tiga
komponen sikap, yaitu komponen kognisi adalah kepercayaan (belief) seseorang
terhadap objek sikap, komponen perasaan menunjukkan pada emosionalitas terhadap
objek serta komponen perasaan mempunyai menifestasi fisiologis yang dapat diukur
secara eksperimen dan komponen kecenderungan tindakan adalah kecenderungan-
kecenderungan tindak seseorang, baik positif maupun negativ terhadap objek sikap
(Reslawati, 2007).
Adapun ada beberapa komponen sikap menurut (Robbins & Judge, 2008).
Yaitu komponen afektifnya (affective component). Perasaan adalah segmen emosional
atau perasaan dari sebuah sikap dan komponen perilaku (behavioral component) dari
sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu.
18
2.2.3 Pembentukan dan Perubahan Sikap
Sikap setiap orang sama dalam perkembangannya, tetapi berbeda dalam
pembentukannya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan sikap seseorang
atau individu dengan sikap antar teman, keluarga maupun tetangga, dan
sebagainya.Dengan demikian sikap dapat dibentuk atau diubah apabila terdapat
hubungan timbal balik yang langsung antar manusia serta adanya komunikasi (yaitu
hubungan langsung) antar individu (Reslawati, 2007).
Pembentukan dan perubahan sikap dapat disebabkan oleh situasi interaksi
kelompok dan situasi komunikasi media. Semua kejadian tersebut mendapatkan
pengalaman dan pada akhirnya akan membentuk keyakinan, perasaan serta
kecenderungan berperilaku (Maulana, 2009). Perubahan sikap mempunyai esensi
yang sama dengan pembentukan sikap. Artinya, perubahan sikap sama dengan
pembentukan sikap. Namun, karena sudah ada sikap sebelumnya, maka proses
transisi kepada sikap yang baru, lebih baik menggunakan istilah perubahan sikap. Jadi,
sebagaimana pada pembentukan sikap, pembelajaran (learning), pengalaman pribadi,
sumber-sumber informasi yang lain serta kepribadian, merupakan faktor-faktor yang
dapat mengubah sikap (Simamora, 2008).
2.3 Konsep Ibu Pekerja
2.3.1 Definisi Ibu Pekerja
Wanita bekerja atau ibu bekerja merupakan sebagai penyaluran bakat yang
dimiliki atau mencari uang setelah menyelesaikan sekolah, dan ada juga yang
menganggap bekerja adalah untuk mengisi waktu kosong. Sebagian lainnya
menganggap dengan bekerja akan mendapatkan penghasilan dan digunakan untuk
menghidupi diri sendiri dan membantu keluarga (Tinaprilla, 2007). Simone de
19
Beauvoir menjelaskan bahwa perempuan bekerja atau ibu bekerja merupakan salah
satu cara untuk tetap eksis dan menjadi subjek. Namun dalam kenyataanya,
pembagian peran yang terpisah semakin memberatkan perempuan, karena menjadi
double burden (Irianto, 2008).
2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan
Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan menurut (Rahmawati, 2008). Yaitu
Service Occupation, dimana termasuk didalamnya adalah semua jenis pekerjaan yang
mengutamakan pelayanan. Contohnya pelayan tokoh, pelayan dirumah makan, kurir,
pramugari, dan bagian keamanan. Proffesional, dalam kelompok ini, pendidikan
tertentu setelah SMA sangatlah diperlukan. Pendidikan yang dimaksud di sini sangat
pendukung pekerjaan seseorang pada masa yang akan datang. Misalnya, jika anda
ingin menjadi guru, anda harus kuliah di IKIP atau mengambil FKIP atau yang setara
dengannya.Contoh pekerjaan lain adalah dokter, pharmacist, perawat, dan asritek,
kemudian Management Position termasuk kelompok ini mereka yang bergerak dalam
bidang pengelolaan.Misalnya, event organizer, manajer, direktur, dan supervisor dan
Office Work, pekerjaan-pekerjaan dalam kelompok ini umumnya tidak memerlukan
sekolah khusus, tetapi hanya sejenis kursus singkat. Contonhya, receptionist, costumer
servive officer, dan masih banyak lagi (Rahmawati, 2008).
2.3.3 Faktor-faktor yang Mendorong Wanita atau Ibu untuk Bekerja
a. Single Fighter
Kehidupan tidak selamanya berjalan dengan mulus.Ada kalanya musibah
datang menimpa seorang istri, seperti ditinggalkan suami, diceraikan suami
ataupun suami meninggal dunia.Beberapa alasan tersebut cukup membuat
perempuan kebingungan dan kemudian memutuskan untuk bekerja sendiri untuk
20
memenuhi kebutahan hidupnya sehari-hari.Apalagi jika bekerja menjadi satu-
satunya pilihan untuk bertahan hidup (Malahayati, 2010).
b. Back Up Ekonomi Keluarga
Ada kalanya suami sudah bekerja dan mempunyai penghasilan yang
tetap.Namun kenyataan kebutuhan ekonomi keluarga mereka tidak
tercukupi.Kenyataan gaji atau tanggungan keluarga yang banyak membuat istri
akhirnya mengambil bagian untuk bekerja.Sungguh sebuah niat yang
mulia.Seorang istri bekerja untuk ikut membantu memenuhi kebutahan
keluarganya (Malahayati, 2010).
c. Jadi Ibu Rumah Tangga Plus
Ada juga ibu-ibu yang tidak mau diam. Mereka ingin aktif bekerja, baik itu
berupa pekerjaan kantoran atau pekerjaan wiraswasta.Ibu-ibu ini biasanya adalah
orang yang aktif ketika sebelum menikah dan sulit meninggalkan kesibukannya
diluar rumah.Mereka merasa menjadi ibu rumah tangga saja belum cukup.Mereka
membutuhkan pergaulan dan kesibukan dunia luar yang membuat mereka terus
tumbuh dan berkembang (Malahayati, 2010).
d. Aktualisasi Diri
Menurut Maslow, Aktualisasi Diri merupakan kebutuhan yang tertinggi dari
manusia. Ada kalanya motif seorang perempuan untuk bekerja itu bukan pada
kebutuhan untuk mencari nafkah, membantu suami atau terpaksa, namum
memang sekedar mengaktualisasikan diri.Aktualisasi diri terkadang dibutuhkan
oleh seseorang perempuan hanya untuk menunjukkan dirinya atau “show up”
bahwa dirinya bisa menjadi seseorang yang berharga. Apalagi orang-orang yang
punya self esteem (kepercayaan diri) tinggi (Malahayati, 2010).
21
2.3.4 Dampak Ibu Bekerja
Selain ibu bekerja tentu saja memiliki dampak seperti melemahnya ikatan emosi
dengan anak, anak menjadi korban, hilangnya moment yang tak terulang lagi, dan
perkembangan mental anak yang tidak sesuai standar anak (Yulia, 2007).
Dampak buruk yang diakibatkan oleh keluarnya wanita dari rumah untuk
bekerja yaitu dia akan mengabaikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan anak-
anaknya, yang didasarkan pada rasa cinta, kasih sayang, dan kelembutan yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Seorang wanita yang keluar rumah untuk bekerja seringkali
ber-ikhtilath dengan laki-laki, atau bahkan ber-khalwah dengan mereka.Wanita yang
bekerja diluar rumah seringkali keluar dalam keadaan sufur (membuka aurat), ber-
tabarruj, dan memakai wangi-wangian yang dapat menggoda laki-laki. Wanita yang
bekerja diluar rumah akan kehilangan nilai kewanitaannya. Selain itu, anak-anaknya
pun akan kehilangan kasih sayang, cinta, dan akhirnya akan merusak peraturan
keluarga serta mengecil pula rasa tolong-menolong, cinta dan kelembutan di antara
mereka. Wanita itu diciptakan dalam kaedaan suka berhias, memakai perhiasan emas,
pakaian bagus dan lain-lain. Jika dia keluar rumah untuk bekerja, maka dia akan
mengelurakna banyak uangnya yang dia peroleh untuk membeli kebutuhan berhias,
pakaian dan perhiasan, yang melebihi kebutuhan sehingga dia akan termasuk
berlebih-lebihan pada sesuatu yang dilarang (Al-Jarullah, 2005).
2.3.5 Aspek-aspek Meyusui pada Wanita atau Ibu Pekerja
Pada dasarnya, ada 3 aspek penting bagi ibu menyusui yang ingin tetap
berkarier, antara lain :
1. Persiapan secara fisik
Jika ditinjau secara medis, ibu memang harus memberikan ASI Eksklusif selama 6
bulan.Oleh karena itu, kondisi ibu harus benar-benar sehat.Ada perkecualian
22
untuk kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ibu memberikan ASI eksklusif
pada bayinya (Yuliarti, 2010).
2. Persiapan Psikologis
Ada berbagai alasan yang digunakan oleh para ibu, untuk menolak memberikan
ASI eksklusif, misalnya takut kariernya terganggu dan kuatir badannya tidak bagus
lagi.Jika ditinjau dari sisi psikologis, ASI justru menciptakan hubungan keterikatan
emosional antar ibu dan anak (Yuliarti, 2010).
3. Persiapan Sosiologis
Agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan lancar, ada upaya khusus dan tidak
boleh malas.Ibu harus menyisikan waktunya untuk memeras ASI atau menyusui
anaknya.Di rumah, perlu adanya dukungan dari suami, orang tua, saudara, dan
anak yang lebih besar dalam hal melancar kelangsungan pemberian ASI.Dukungan
sosial dari atasan dikantor, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan juga sangat penting
(Yuliarti, 2010).
2.4 Konsep Asi
2.4.1 Definisi ASI
ASI Merupakan makanan terbaik bagi bayi yang dapat memenuhi seluruh
kebutuhan bayi. Di dalam ASI terdapat kandungan gizi yang sangat tinggi, dan
memenuhi syarat untuk memenuhi syarat untuk kebutuhan perkembangan otak dan
fisik bayi (Anshor, 2010). ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang
mudah dicerna.ASI di rancang untuk sistem pencernaan bayi yang sensitive
(Prabantini, 2010).
ASI adalah makanan pertama yang alami untuk bayi, yang memberikan semua
energi dannutrisi yang dibutuhkan untuk bulan pertama kehidupan bayi, dan terus
tersedia hingga setengah atau lebih dari kebutuhan gizi anak paruh kedua pada tahun
23
pertama, dan sampai sepertiga selamatahun kedua kehidupan.ASI dianggap sebagai
makanan ideal, alami dan pelindung untuk bayi yang baru lahir. Mengingat
bahwamemperpanjang kehidupan masyarakat (dengan mengurangi angka kematian)
dan mencegah penyakit (dengan mengurangi morbiditas) dengan beberapa tujuan
kesehatan masyarakat (Danso, 2014).
2.4.2 Volume ASI
Menurut (Bahiyatun, 2009). Air susu ibu dalam stadium laktasi dibedakan
menjadi :
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli
dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium, disekresi
oleh kelenjar payudara dari ke-1 sampai hari ke-3, merupakan cairan viskus kental
dengan warna kekuning-kuningan dan lebih kuning dari pada susu yang matur,
merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari susu bayi yang
baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang
akan datang (Bahiyatun, 2009).
Air susu masa peralihan merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI
yang matur, disekresi dari hari ke-4 sampai dengan hari ke-10 dari masa laktasi, kadar
protein masih rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume juga
semakin meningkat dan komposisi ASI menurut Klien dan Osten adalah dalam
satuan gram/100ml (Bahiyatun, 2009).
Air susu matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya,
komposisi relatif konstan. Ada pendapat yang menyatakan bahwa komposisi ASI
relatif konstan mulai minggu ke-3 samapi minggu ke-5, cairan berwarna putih
24
kekuningan yang berasal dari Ca-kasein, roboflafin, dan karoten. Laktoferin
merupakan suatu iron binding protein yang bersifat bakteriostastik kuat terhadap
Escbericbiacoli dan juga menghambat pertumbuhan Candida albicans. Lactobacillus bifidus
merupakan koloni kuman yang memetabolisasi laktosa menjadi asam laktat yang
menyebabkan rendanhya pH sehingga pertumbuhan kuman pathogen dapat di
hambat. Imunoglobulin memberi mekanisme pertahan yang efektif terhadap bakteri
dan virus (terutama IgA) dan bila bergabung dengan komplomen dan losozim
merupakan suatu antibakterial nonspesifik yang mengatur pertumbuhan flora usus
dan faktor leokosit pada pH ASI yang mempunyai pengaruh mencegah pertumbuhan
kuman patogen (efek bakteriostatis dicapai pada pH sekitar 7,2), (Bahiyatun, 2009).
2.4.3 Kandungan ASI
Air. Air adalah bagian paling besar dari air susu ibu (kira-kira 87%). Air
membantu bayi baru lahir mempertahankan temperatur tubuhnya. Bahkan pada suhu
yang sangat panas, air susu ibu mengandung air dalam jumlah yang dibutuhkan bayi
(Penny, Whaley & Ann, 2013).
Lemak. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air
susu ibu. salah satu lemak ini, kolestrol, diperlukan untuk perkembangan sistem saraf
bayi yang normal, yang mencakup otak (Penny, Whaley & Ann, 2013).
Karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang
ada dalam air susu ibu. Terkandung dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam
susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah dimetabolisme
menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi (Penny, Whaley & Ann,
2013).
25
Protein. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna, whey
menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrien ke dalam
aliran dara bayi (Penny, Whaley & Ann, 2013).
Vitamin dan Mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu
ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak
mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan
berkembang (Penny, Whaley & Ann, 2013).
2.4.4 Manfaat dan Keunggulan ASI
Manfaat dan keunggulan ASI menurut (Udoudo, 2015).
a. Penyediaan kolostrum
Kolostrum adalah bahan yang disekresikan oleh payudara, susu biasanya
diproduksi sekitar hari kedua atau ketigapostpartum. Kolostrum kaya akan
semuakebutuhan penting bayi seperti vitamin , nutrisi , cairan untuk membantu
kelebihan lendir darimulutdan tenggorokan, sifat khususyang membantu
membersihkan usus padasaluran fases bayi dan zat yang mencegah infeksi dan
alergi, ASI menyediakan semua nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan bayi
setidaknya selama empat sampai enam bulan setelah kelahirannya. Bayi menerima
segala yang dia butuhkan untuk kebutuhan perkembangannya yang sehatdari susu
ibu tanpa suplemen (Udoudo, 2015).
b. Pencegahan penyakit
ASI mengandung faktor kekebalan dan antibodi yang membantu mencegah
berbagai penyakit. Antibodi adalah zat kekebalan tubuh di dalam darah dan cairan
tubuh yang efektif dalam memerangi infeksi dan zat asing lainnya dalam darah.ASI
mengandung antibodi yang melindungi bayi dari setiap infeksi dan penyakit,
26
terutama infeksi saluran usus karenatidak ada paparan air yang terinfeksi (Udoudo
2015).
c. Perkembangan Gigi dan Rahang, Pengurangan Dalam faniile Obesitas
Dan Rapat Emosional serta Kebutuhan Psikologis
Perkembangan gigi dan rahang sangat baik pada saat ibu menyusui,
mengisap payudara tampaknya menurunkan kejadian penutupan kesalahan dari
maloklusi gigi.Kenyataanya menyusui mengurangi obesitas pada bayi. Obesitas di
infantil dapat mempengaruhi anak untuk obesitas di kemudian hari. Menyusui
menawarkan kedekatan khusus yang membantu mengembangkan hubungan
anakselama bulan-bulan awal kehidupannya, pada saat yang sama menyusui
memberikan bayi kesenangan emosional dan fisik (Udoudo, 2015).
d. Pengurangan Angka Kematian Bayi, Perkembangan Saraf
danPertumbuhan Anak
Studi menyarankan penurunan tarif sindrom kematian bayi mendadak pada
tahun pertama kehidupan dan penurunan kejadian dependen seperti insulin (tipe 2),
diabetes mellitus, limfoma dan penyakit leukemia, kelebihan berat badan dan
obesitas,hiperkolesterolemia dan asma akan terjadi pada anak-anak dan orang dewasa
yang tidak mendapatkan ASI (Udoudo, 2015).
2.5 Konsep Fisiologis Pembentukan ASI
2.5.1 Refleks Prolaktin (Hormon Perangsang Produksi ASI)
Kelenjar hipofisa bagian depan yang berada di dasar otak menghasilkan
hormon prolaktin. Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi
ASI. Prolaktin ini akan keluar kalau terjadi pengosongan ASI dari gudang ASI.
Makin banyak ASI yang dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara maka
27
akansemakin banyak ASI yang akan diproduksi. Bila bayi menghisap ASI maka ASI
akan dikeluarkan dari gudang ASI. Proses penghisapan ini akan merangsang ujung
saraf disekitar payudara. Selanjutnya,saraf ini akan membawa pesan ke bagian depan
kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin kemudian akan di alirkan
oleh darah ke kelenjar payudara guna merangsang pembuatan ASI. Jadi, pengosongan
gudang ASI merupakan perangsang diproduksinya ASI.Kejadian dari perangsangan
payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks pembentukan/produksi ASI atau
refleks prolaktin (Pitriani & Andriyani, 2015).
Fungsi lain dari prolaktin yang juga penting adalah menekan fungsi indung
telur (ovarium). Efek penekanan ini pada ibu yang menyusui secara eksklusif adalah
memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Dengan kata lain memberikan
ASI eksklusif pada bayi dapat menjarangkan kehamilan (Pitriani & Andriyani, 2015).
2.5.2 Refleks Oksitosin (Hormon yang mengelurkan ASI, hormon kasih
sayang)
Setelah diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan dikelurkan dari pabrik susu
dan dialirkan kegudang susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otot halus
disekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras ASI keluar.Yang membuat
otot-otot tersebut mengerut adalah suatu hormon yang dinamakan oksitosin (Pitriani
& Andriyani, 2015).
Hormon oksitosin berasal dari bagian belakang kelenjar hipofisa.Seperti
halnya prolaktin, oksitosin juga dihasilkan bila ujung saraf sekitar payudara
dirangsang oleh isapan.Oksitosin masuk kedalam darah menuju payudara.Kejadian ini
disebut refleks pengeluaran ASI atau refleks oksitosin (let down reflex). Faktor-faktor
yang meningkat dan menghambat refleks oksitosin (Pitriani & Andriyani, 2015).
28
1. Yang dapat meningkat pengeluaran ASI
a. Bila melihat bayi,
b. Memikirkan bayinya dengan perasaan penuh kasih sayang,
c. Mendengar bayinya menangis,
d. Mencium bayi,
e. Atau ibu dalam keadaan tenang.
2. Yang dapat menghambat pengeluaran ASI
Semua pikiran negatif akan menghambat refleks oksitosin, di antaranya:
a. Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacau,
b. Apabila ibu khawatir atau takut ASI-nya tidak cukup,
c. Apabila seoarang ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusui,
d. Apabila ibu merasa sedih, cemas, marah atau kesal,
e. Apabila ibu malu untuk menyusui.
2.6 Konsep Asi Perah
2.6.1 Definisi ASI Perah
ASI Perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian disimpan
dan nantinya diberikan pada bayi. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah pada
saat payudara sedang penuh sementara tidak bisa menyusui (Sitompul, 2015).
Memerah ASI merupakan salah satu keahlian yang sebaiknya diperkenalkan
dengan semua ibu. Ini bisa membantu kita dalam proses menyusui dan tidak
hanya semata-mata untuk mengeluarkan ASI dan memberikannya kepada anak
saat kita tidak bersamanya (Umar, 2014).
29
2.6.2 Waktu yang Tepat untuk Memerah ASI
Asi diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak menunggu payudara
terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah jika payudara sudah bengkak dan akan
terasa nyeri serta akan menyebabkan penurunan produksi ASI (Kemenkes R.I, 2015).
Di tempat bekerja, anda bisa memerah ASI anda sebanyak 2-3 kali. Sesuaikan
dengan jadwal kegiatan anda dikantor.Misalnya, sekitar jam 09.00 (sebelum waktu
rapat), setelah makan siang, dan sebelum pulang. Anda harus memeiliki niat kuat
untuk memerah ASI di kantor. Kalau tidak, jadwal memerah ASI ini bisa terlewatkan
karena sebagai tuntunan aktivitas kantor lainnya (Damayanti, 2010).
Jika situasi kerja adalah pekerjaan full-time yang memakan waktu kira-kira
delapan jam per harinya di tempat kerja. Jika pekerjaan lain bisa memodifikasi tips ini.
Sesampainya di tempat kerja usahakan untuk bisa bertemu dengan atasan atau pihak
SDM perusahaan. Sampaikan apresiasi kita atas kesempatan cuti yang diberikan dan
lalu mulailah bicarakan rencana kita untuk meminta waktu memerah beberapa kali
selama di kantor. Sampaikan juga niat kita ini kepada rekan-rekan di satu departemen
atau satu ruangan di mana kita bekerja, agar mereka ketehui ada waktu-waktu di mana
kita akan memerah dan tidak bisa ada selalu di tempat (Umar, 2014).
2.6.3 Langkah-langkah Memerah ASI
a. Langkah-langkah memerah ASI menggunakan tangan (Ambarwati dkk, 2015).
Cuci tangan sebelum memerah ASI.Sediakan mangkuk bersih bermulut lebar dan
letakkan mangkuk di dekat payudara. Letakkan ibu jari di batas atas areola,
sedangkan jari lain di batas bawah areola. Tekan kearah dada.Tekan dengan sedikit
mengurut kearah putting sampai ASI memencar keluar dan tertampung di dalam
mangkuk. Ubah posisi jari ke jam 3 dan 9, kemudian mulai lagi memerah, selain
30
posisi 6-12 dan 3-9, ada juga posisi pukul 2-8 dan 4-10. Jangan sampai terasa
sakit.Perah satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke payudara
lainnya.Demikian seterusnya bergantian sampai payudara terasa kosong (20-30-
menit).
Gambar 2.1 Langkah-langkah Memerah ASI
b. Langkah-langkah memerah ASI ketika bekerja menurut (Kemenkes R.I, 2015).
1. Menyiapkan Perlengkapan
Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan ibu, yaitu: Gelas/cangkir untuk menampung ASI perah, botol
untuk menyimpan ASI yang sudah diperah, label dan spidol, jika diperlukan
memerah dapat menggunakan pompa ASI.
2. Persiapan sebelum memerah ASI
Melakukan sterilisasi wadah ASI.Caranya dengan memasukan air
mendidih ke dalam wadah tersebut, lalu dibiarkan selama beberapa menit
kemudian buang airnya. Menyiapkan lap atau tisu yang bersih. Mencuci tangan
sampai bersih, dengan menggunakan sabun kita bersihkan sela-sela jari dan
kuku sebelum menyentuh payudara dan wadah ASI.Kondisi ibu harus tenang
dan santai, caranya duduk dengan nyaman pikirkan bayi atau dengarkan
31
rekaman suara atau foto bayi.Bila memungkinkan payudara dapat di kompres
lebih dahulu dengan lap yang telah dibasahi air hangat.Melakukan pemijatan
ringan pada sekeliling payudara (Kemenkes R.I, 2015).
2.6.4 Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)
Wadah yang keras dan terbuat dan terbuat dari kaca atau plastik keras sehingga
dapat menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lama.Kantung plastic khusus
sebagai wadah penyimpanan ASIP dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari 72
jam.Wadah penyimpanan sebaiknya kedap udara (Ambarwati dkk, 2015).
Gambar 2.2 Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)
2.6.5 Cara Menyimpanan ASI Perah
a. Setelah memerah ASI, bunda harus mengetahui tata cara penyimpanan ASIP yang
benar agar ASIP bisa tahan lama dan tidak cepat basi. Bunda bisa memperhatikan
manajemen ASIP sesuai petunjuk IDAI agar ASIP bisa disimpan dan dikonsumsi
si kecil dengan aman.
Bagi ASI perah dan simpan dalam jumlah yang lebih sedikit (60-120ml)
sehingga tidak perlu membuang ASI yang tidak dihabiskan.Jangan menyimpan
ASI di botol hingga penuh, sisahkan sedikit ruang. Misalnya, saat ASIP dibekukan
akan di mulai dan bisa membuat wadah penyimpanan pecah atau terbuka jika
32
dipaksakan. Sesuaikan jumlah pemberian ASIP dengan usia bayi. Semakin besar
usia bayi, semakin besar jumlah ASI yang diberikan setiap kali minum. Sebaiknya
sediakan juga persediaan ASI ekstra. Beri label di semua wadah ASI dengan data
nama anak, tanggal dan jam ibu memerah jika diperlukan. ASI perah yang
dikeluarkan dalam hari yang sama dapat di gabung menjadi satu. Caranya,
dinginkan ASI yang baru diperah minimal 1 jam dalam lemari es atau kulkas,
kemudian tambhakna ke dalam ASI sebelumnya yang sudah didinginkan dalam
wadah lain. Jangan menambahkan ASI yang hangat ke dalam ASI ynag sudah
dibekukan, simpan ASI yang diperah pada hari yang berbeda di dalam wadah yang
berbeda juga.Sebelum diberikan kepada bayi, kocok dengan lembut wadah yang
berisi ASIP sampai tercampur rata.Jangna mengocok dengan kuat.Mengapa? ASI
akan terpisah kandungannya saat proses penyimpanan karena tidak homogen.
Lapisan atas yang mengandung krim lebih berwarna putih dan lebih kental
(Abarwati dkk, 2015).
b. Cara penyimpanan ASIP menurut IDAI (Abarwati dkk, 2015).
ASIP dapat disimpan pada suhu ruangan ≤ 25°C selama 6-8 jam.Kalau suhu
ruangan kurang dari 25°C maka ASIP tahan 2-4 jam.Wadah ASIP harus ditutup
dan di biarkan dingin. ASI dapat disimpan dalam insulated cooler bag dengan ice pack
tahan lama selama 24 jam. ASI dapat disimpan dalam lamari es atau kulkas
bersuhu 4°C sampai lima hari. ASI dapat disimpan dalam freezer dengan tipe
berikut. Bagian freezer terlatak di dalam lemari es atau kulkas memiliki pintu yang
berbeda (-18°C) selama 3-6 bulan. Deep freezer yang jarang dibuka dan
temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-12 bulan. Namun, ada beberapa bukti
yang menyatakan letakan lemak dalam ASI dapat mengalami degradasi sehingga
kualitas ASI menurun.
33
c. Cara Menyimpan ASI Perah di Tempat Kerja.
Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca,
karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain itu botol kaca
juga relatif murah dan bisa digunakan berulang kali, bila ASI perah disimpan
dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu penuh, hal ini bisa
menyebabkan botol pecah saat disimpan didalam freezer maka isikan ASI perah
kurang lebih ¾ botol saja. Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan
ASI perah sudah dicuci bersih dengan sabun dan sebelum digunakan bilas dengan
air panas, simpan ASI perah kedalam botol steril dan tutup dengan rapat, dan
jangan sampai ada celah yang terbuka. Botol diberi label berupa jam, tanggal
pemerahan, dan nama untuk membedakan ASI perah milik pekerja lainnya. ASI
perah harus disimpan dilemari pendingin. Pisahkan ASI perah dengan bahan
makanan lain yang tersimpan dalam lemari pendingin (Kemenkes R.I, 2015).
d. Cara Menyimpan ASI Perah Setelah sampai di Rumah.
Setelah sampai di rumah ASI perah dimasukan ke dalam lemari pendingin
selama 1 jam sebelum dimasukan ke dalam freezer. Bisa ASI perah berlimpah,
untuk jangka panjang sebaiknya sebagian ASI perah disimpan di dalam freezer, dan
disimpan sebagian di lemari pendingin untuk jangka pendek, ASI perah
diletkakkan dibagian dalam frezzeratau lemari pendingin, bukan di sekat pintu agar
tidak mengalami perubahan dan pariasi suhu. Bila di rumah tidak memeiliki lemari
pendingin atau frezeer, maka ASI perah bisa di simpan dalam termos dengan es
batu (Kemenkes R.I, 2015).
34
2.6.6 Metode Penyimpanan ASI Perah
Tabel 2.1 Metode Penyimpanan ASI Perah
Penyimpanan ASIP Segar ASIP Bekuyang SudahDicairkan
ASIP yangSudah
Dihangatkan
SisaMimum
Catatan
Suhu Ruang (16°C-29°C) 6-8 Jam (jika
kondisi sangat bersih)
3-4 Jam(Optimal)
4 Jam Segeradiminumkan
1 Jam.Buang jika
masihtersisa
*sebelum dansesudah
memerah ASIwajib mencucitangan hingga
bersihCoolerbag + es batu
atau ice pack (4°-15°C)24 Jam Tidak
disarankanTidak
disarankanBuang
Lemari Es (0°-4°C).Simpan di kulkas
bgaian dalam, jangandi bagian pintu 8 hari(jika kondisi sangat
bersih)
3 hari(optimal)
24 Jam.Lebih dari itu
tidakdiketahui
kemanannya
4 JamBuang
*Gunakan botolkaca atau botol
BPA Free
ASI Perah segar bisa dicampur dengan ASI Perah 24 jam sebelumnya asalkan
memiliki suhu yang sama. ASIP beku dicairkan dengan menetapkannya di lemari
pendingin (kurang lebih 1 malam sebelum digunakan), lalu alirkan dengan air hangat
atau merendam botol ASI Perah di dalam baskom air hangat. ASI beku yang sudah
dicairkan hanya bertahan selama kurang dari 24 jam dalam lemari pendingin dan
kurang dari 4 jam ruang. Perubahan warnah atau aroma lazim terjadi, tapi tidak
berbahaya bagi bayi.Bayi bisa minum ASI perah dingin, suhu ruang, atau suhu hangat
(Ambarwati dkk, 2015).
2.6.7 Cara Membawa ASI Perah dari Tempat Kerja ke Rumah
Tutup botol dipastikan sudah tertutup rapat kemudian ASI perah dimasukkan
ke dalam termos yang sudah diisi es batu denagn jumlah yang sesuai dengan jumlah
botol ASI perah. Memastikan bahwa botol bersentuhan langsung dengan es batu
(Kemenkes R.I, 2015).
35
2.6.8 Langkah-langkah Penyajian ASI Perah
Lihat catatan jam dan tanggal pemerahan ASI. Pilih ASI perah yang sudah lebih
dulu diperah. Misalnya, ada tanggal ada tanggal 4,5, dan 6 Desember; gunakan dulu
ASI yang diperah pada tanggal 4 Desember. Kalau ada penyimpanan ASI di frezeer,
pindahkan dulu ke rak kulkas semalam sebelumnya. Kalau anda akan memberikan
ASI kepada si kecil, jangan langsung mendidihkan ASI di panik. Biarkan ASI tetap
pada tempat/botol penyimpanannya, lalu rendam botol itu dengan air
panas.Karenanya, ada baiknya anda memilih botol penyimpanan yang tahan panan
(Damayanti, 2010).
Sehari sebelumnya ASI perah beku yang disimpan di frezeer diturunkan ke
lemari pendingin.Tujuannya agar pelelehan ASI perah beku mencair secara bertahap.
ASI perah dikeluarkan dari lemari es secara berurutan dari jam perah paling awal atau
FIFO (First in First Out). Mengambil ASI perah sesuai kebutuhan, yang kira-kira
langsung bisa di habiskan.ASI perah dihangatkan dengan cara merendam botol berisi
ASI perah dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti dengan air
yang lebih hangat. ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus
karena akan merusak kandungan gizi. Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan
sendok untuk meminumkan ASI perah kepada bayi, jika ASI perah sudah mencair,
ASI mesti dikocok perlahan (memutar searah jarum jam) agar cairan di atas
bercampur dengan cairan di bawah. Cairan atas bisanya terlihat agak kental,
dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti ASI perah tersebut
sudah basi (Kemenkes R.I, 2015).
top related