Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard
Post on 04-Jan-2016
228 Views
Preview:
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tekanan darah jantung dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, tempat
tinggal, gaya hidup, jenis kelamin dan ras.
Penyakit jantung menduduki tempat ke tiga terbesar yang dapat
mengakibatkan kematian di Indonesia, dengan penyebab yang berbeda-
beda, diantaranya faktor stress, sehingga beban jantung bertambah dan
kerja jantung meningkat.
Jantung merupakan organ penting yang berfungsi memompakan
darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh dapat melakukan proses
metabolisme yang menghasilkan energi tubuh untuk melakukan berbagai
aktivitas.
Asuhan keperawatan menunjang peranan penting dalam
mengadaptasikan pasien yang mengalami penyakit infark miokard sehingga
penulis membuat atau menyusun laporan ini.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui dan mempelajari tentang asuhan keperawatan pasien
yang mengalami penyakit Miokard Infark
b. Memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien yang mengalami penyakit Infark Miokard
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi tinjauan
teoritis tentang infark miokard dan asuhan keperawatan terhadap pasien Tn.
T dengan infark Miokard
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah metode deskriptif yaitu dengan tahapan sebagai berikut : study
literatur, dimana penulis menggunakan buku- buku sumber sebagai bahan
acuan dan study kasus untuk mengaplikasikan proses keperawatan yang
kemudian diterapkan dalam study lapangan sehingga pada akhirnya di dapat
suatu asuhan keperawatan yang tersusun secara sistematis.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini tersusun sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan
BAB II : Tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar dan asuhan
keperawatan
BAB III : Tinjauan kasus meliputi : pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi
BAB IV : Kesimpulan dan saran
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Anatomi Fisiologis
Jantung merupakan organ otot yang berbentuk menyerupai jantung
pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan di sebut juga basis
kordis.Terletak dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum
anterior).
Sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma
dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara costa 5-6 dua jari dibawah
papila mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung. Berat jantung
antara 250- 300 gram.
Jantung dipersarafi olah nervus para simpatikus khususnya cabang
dari nervus vagus yang bekerja memperlambat kerja jantung, jantung dapat
bergerak yaitu mengembung dan menguncup disebabkan oleh rangsangan
yang berasal dari susu nan saraf otonom .
Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari
bentuk dan susunannya sama dengan otot saraf lintang, tetapi cara
bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom)
Dalam kerjanya otot jantung mempunyai 3 periode :
1. Periode konstriksi (sistol, suatu keadaan dimana jantung bagian
ventrikel dalam keadaan menguncup)
2. Periode dilatasi (diastole, susunan keadaan dimana jantung
mengembang)
3. Periode istirahat, waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana
jantung berhenti kira-kira sepersepuluh detik
3
2.2. Pathofisiologi
Iskemia yang berkangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan
kerusakan selulae yang irreversibeldan kematian otot atau nekrosis. Bagian
miokardium yang mengalami infark/ nekrosois akan berhenti berkontraksi
secara permanen. Otot yang mengalami akan mengalami serangkaian
perubahan selama berlangsungnya proses penyembuhan. Mula- mula otot
yang mengalami infark tampak memar dan sianosis akibat teputusnya aliran
darah regional.
Infark miokardium jelas akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot
yang nekrosis akan kehilangan daya kontraksi. Sedangkan otot disekitarnya
juga mengalami gangguan daya kontraksi, secara fungsional infark
miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti pada iskemia.
1. Daya kontraksi menurun
2. Gerakan dinding abnormal
3. Perubahab daya kembang dinding ventrikel
4. Pengurangan curah sekuncup
5. Pengurangan fraksi ejeksi
6. Peningkatan volume akhir sistolik dan diastolik vetrikel
7. Penigkatan tekanan akhgir diastolik ventrikel
Kondisi hemodinamika sesudah infark miokardium bervariasi, curah
jantung dapat berkurang sedikit atau dsipertahankan dalam batas- batas
normal Meningkatnya frekuensi jantung biasanya tidak berlangsung terus-
menerus kecuali jika terjadi defresi mikardium yang hebat.
Tekanan darah merupakan fungsi interaksi antara depresi miokardium
dan reflek otonom. Respon otonom terhadapp infark miokardium tidak selalu
merupakan proses bantuan simpatis terhadap sirkulasi yang terancam
bahaya.
4
Infark miokardium klasik pertama disertai gambaran klinis yang terdiri
dari gambaran nyeri dada yang berlangsung lama dan hebat boiasanya
dusertai mual, keringat dingin, muntah dan perasaan seakan-akan sedang
menghadapi ajal. Tetapi 20%-605% kasus infark yang tidak fatal bersifat
tersembunyi atau asimptomatik.
Kedua meningkatnya kadar enzim-enzim jantung yang dilepaskan oleh
sel-sel yang dilepaskan miokardium yang nekrosis. Pola peningkatan enzim
mengikuti perjalanan waktu yang khas sesudah terjadinya infark miokardium.
Akhirnya selama infark akut akan terlihat perubahan-perubahan pada elektro
kardiografi, yaitu gelombang Q yang nyata, kelevasi segmen ST , dan
gelombang T terbelik. Perubaha-perubahan ini tampak pada hantaran yang
terletak di atas daerah miokardium yamg mengalami nekrosis.
2.3. Pengkajian Keperawatan
a. Data Subjektif
Didasarkan atas persepsi pasien terhadap nyeri :
Lokasi nyeri dan penyebarannya
Pada infark miokard nyeri terjadi pada dada kiri dan menyebar
ke bah, leher, rahang dan lengan bagian dalam hingga
pergelangan tangan.
Timbul nyeri dan lamanya
Nyeri dada mikard infark ini dapat timbul baik saat istirahat
ataupun saat istirahat. Jadi tidak berhubungan dengan aktivitas
atau perubahan posisi. Lama nyeri lebih dari 30 menit dan tidak
hilang dengan pemberiasn nitrogliserin. Pemberian nitrogliserin
ini dapat diulang setiap 5 menit untuk 3 kali berturut-turut, tapi
jika pemberian 3 kali nyeri tetap tidak hilang tidak perlu
dilanjutkan karena hal tersebut menggambarkan bahwa pasien
tersebut terserang infark miokard.
5
Kualitas nyeri
- Nyeri seperti dipukul atau ditimpa benda berat disertai nyeri
abdomen (kadang) ada gangguan pencernaan (mual,
muntah, anoreksia)
- Nyeri timbul secara tiba- tiba lebih hebat dan lebih lama dari
angina pektoris
Faktor – faktor yang berhubungan dengan nyeri :
- Aktivitas
- Stress
- Istirahat
Perasan tidak berdaya
Adanya riwayat penyakit jantung
b. Data Objektif
1. Tingkah laku gelisah
2. Terjadinya perubahan-perubahan tanda vital :
- Peningkatan atau penurunasn denyut jantung
- Peningkatan kecepatan respirasi
- Penurunan tekanan darah
3. Tanda-tanda lain : berkeringat dingin, muntah-muntah
perubahan irama jantung yang tiba-tiba
4. Adanya faktor resiko
5. Peningkatan suhu 1-12 jam pertama setelah serangan infark
6. Pada infark miokard yang luas terdengar bunyi jantung 4
kadang-kadang juga bunyi jantung 3
7. Terdengar mur-mur sistolik jika terjadi :
- Disfungsi m. papilaris
- Robeknya m. papilaris
- Robeknya septum ventrikuler
6
c. Test diagnostik
Pada EKG
Peubahan bertahap berupa :
- Hiperakut gelombang T
- Segmen ST elevasi
- Segmen ST depresi
- Gelombang Q patologis
- Gelombang T inverted
Pemeriksaan enzim darah
EnzimMulai
meningkatPuncak Normal
CPK 2-8 jam 12- 20 jam 3-4 hari
SGOT 18- 12 jam 18- 36 jam 3-4 hari
LDH 24-48 jam 3-6 jam 8-18 hari
Lekosit meningkat menjadi 12-15.000 mm mulai beberapa jam
setelah serangan sampai 3-7 hari
Kateterisasi jantung untuk mengevaluasi :
- Fungsi ventrikel kiri dan ventrikel kanan
- Adanya komplikasi
- Efek obat-obatan
- Status hemodinamika
2.4. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan pertukaran gas sehubungan dengan peningkatan
tekanan kapiler akibat bendungan jantung
2. Penurunan curah jantung sehubungan dengan perubahan denyut
jantung (kecepatan irama) penurunan pre load
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada sehubungan iskemi jaringan
jantung
7
4. Tidak toleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan ketidak
seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan
mual-mual dan muntah, anoreksia
6. Kecemasan sehubungan dengan ancaman terhadap perubahan
status kesehatan, ancaman kematian
7. Gangguan elimnasi sehubungan dengan inaktifitas
8. Kurang pengetahuan (spesifik)
2.5. Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
1. Perubahan pertukaran gas
- Perawatan convalecent
Mulailah dengan latihan nafas dalam
2. Penurunan cardiac output
Penurunan cardiac output
- Evaluasi tanda-tanda vital tiap 15 menit
- Amati/ monitoring EKG terhadap tanda-tanda aritmia
- Pasang infus dengan glukosa 5% asal tetyes untuk
pemberian obat-obatan emergensi
- Auskultasi suara nafas dan kekuatan jantung tiap 1-4 jam
- Berikan obat-obatan cardiac tonic sesuai program
- Siapkan untuk pemasangan cup bila diperlukan
Perawatan Convalecent
Monitoring komplikasi dini : hipotensi , arythmia , payah jantung
dan ruptur jantung
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri dada akut
Perawatan Akut
- Fasilitasi agar pasien dapat istirahat baik fisik maupun mental
- Berikan morfin sulfhat / pethidin IV sesuai program medis
8
- Lakukan pemeriksaan EKG untuk dokumentasi iskemik
selama episode chest pain dan monitoring tanda-tanda vital
EKG
Perawatan Convalecent
- Berikan nitrat gliserin long acting sesuai program medis
- Batasi aktivitas untuk mencegah nyeri jika di perlukan
4. Tidak toleransi terhadap aktifitas
Perawatan Akut
- Ijinkan pasien untuk sesekali duduk dengan ditopang tempat
tidur pada interval pendek
- Bantu untuk pemenuhan aktifitasnya
- Lakukan latihan pasif untuk mencegah tromboemboli
- Anjurkan untuk melakukan pergerakan sendi setelah tanda-
tanda infark akut mereda
Perawatan convalecent
- Mulailah dengan fase rehabilitasi
- Anjurkan untuk melakukan aktifitas secara bertahap
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
- Berikan diit cair atau makanan lunak rendah garam
- Hindari minuman yang mengandung carbonat, terlalu panas
atau dingin ataupun cafein
- Batasi intake natrium
- Monitoring intake dan output dengan mencatat untuk
mendeteksi dan mencegah kelebihan cairan
- Berikan cairan IV jika pasien mau makan karena mual atau
muntah- muntah
6. Kecemasan diatasi dengan :
- Berikan support pada pasien dan keluarganya secara
berkesinambungan
9
- Berikan obat-obat transquilizer seperti diazepam (valium)
sesuai program
- Tinggalah bersama pasien atau mengizinkan keluarga untuk
bersamanya
- Jelaskan prosedur yang dilakukan kepadanya
7. Gangguan eliminasi diatasi dengan :
- Berikan pelunak fekal (laksative )
- Anjurkan pasien untuk tidak mengedan saat bab
- Hindari huknah dan insersi pada rektal unbtuk mencegah
stimulasi vagal
8. Kurang pengetahuan
- Berikan penjelasan tentang
Penyakit
Pengobatan pada unit jantung
- Selanjutnya anjurkan pasien dan keluarga tentang :
Penyebab penyakit
Faktor resiko
Program exercise
Diet
Obat-obatan yang harus dimakan
Komplikasi
Hal- Hal Yang Diharapkan Dari Pasien
1. Pasien terbebas dari rasa nyaman nyeri
- Pasien mengungkapkan tidak merasa nyeri
- Tekanan darah dan denyut jantung dalam batas normal
- Kulit hangat
- Tampak wajah relax
10
2. Curah jantung membaik
- EKG dalam batas-batas normal
- Tanda vital dalam batas normal
- Elektrolit dalam batas normal
3. Pertukaran gas meningkat
- PO2 dalam batas normal
- PCO2 dalam batas normal
- Pasien tidak mengeluh sulit bernafas
- Pasien dapat bernafas dengan normal
- Tidak terjadi sianosis
- Tidak terjadi pengeluaran keringat terlalu banyak
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. PENGUMPULAN DATA
a. Biodata
Nama klien : Tn .T
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan TNI-AD
Suku bangsa : Batak
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Lauwi Gajah Cimahi
Dx Medis : Miokard Infark
No Reg : 2367/XII/2002
Tgl masuk : 29-12-02
Tgl dikaji : 29-12-02
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan saat masuk RS : Tanggal 26 Desember klien nyeri
dada sebelah kiri menjalar ke punggung, ke bahu sampai
lengan kiri, nyeri dirasakan terus menerus kurang lebih 45 menit
dan nafas terasa sesak .
12
2. Keluhan Utama : Nyeri dada sebelah kiri, keluhan bertambah
jika klien melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi dan
sedikit berkurang jika klien beristirahat, Nyeri dada dirasakan
seperti terhimpit benda berat dan menyebar ke punggung,
bahu, dan lengan kiri sehingga klien tidak mampu melakukan
aktivitas. Nyeri dada dirasakan hilang timbul kurang lebih 30
menit, dengan skala 3 (menggunakan skala 1-5 )
3. Keluhan Saat Didata : klien mengeluh nyeri dada disertai lemah
dan pusing
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Klien mempunyai kebiasaan merokok kurang lebih 12
batang /hari sejak usia 25 tahun dan berhenti merokok pada
usia 40 tahun
- Pada tahun 2000 klien dirawat kembali dengan keluhan yang
sama
- Obat yang dikonsumsi Os selama berobat jalan :
Fasorbid 3 x 5 mg
Captopril 3 x 12.5 mg
Aspilet
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan di dalam
keluarganya ada yang menderita hipertensi yaitu ayah, ibu , nenek
dan kedua saudaranya
13
e. Struktur Keluarga :
GENOGRAM STRUKTUR KELUARGA
: Perempuan hipertensi
: Laki-laki hipertensi
: Perempuan sehat
: Laki-laki sehat
: Klien
f. Data Biologis
No Kebiasaan Sehari-hari Sebelum sakit Selama sakit
1 Pola makan dan minum
a. Pola makan
- Frekuensi
- Jumlah
- Gangguan
- Jenis
- Makanan tambahan
- Kebiasaan merokok
3 x kali sehari
3x1 porsi makan habis
tidak ada
nasi, sayur, lauk
rendah garam
ada
sejak umur 50 tahun
os sudah berhenti
merokok sebelumnya
klien mengkonsumsi
3 x sehari
3x 7-8 sendok
makan
ada berupa mual
Ml, sayur, lauk
rendah garam
Ada
Tidak merokok
14
2.
3
4
b. Pola minum
- Frekuensi
- Jumlah
- Jenis
Eliminasi dan Defekasi
a. BAB
- frekuensi
- Konsistensi
- Gangguan
b. BAK
- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
- Gangguan
Pola aktivitas
Pola kebersihan
- mandi
- gosok gigi
- cuci rambut
rokok 8-10 batang /hari
5-6 gelas /hari
1,5 liter / hari
air putih, susu , teh
1x sehari
lembek
tidak ada
4-5 x sehari
800-1000 cc
kuning jernih
tidak ada
Klien bekerja sebagai
karyawan dengan
intensitas kerja 8 jam
, aktivitas kerja tidak
terlalu berat
2x sehari
2x sehari
2x seminggu
6-7 gelas sehari
2 liter sehari
air putih , susu
1x sehari
lembek
tidak ada
5-6x sehari
1000-1200 cc
kuning jernih
tidak ada
selama dirawat
Klien tidak
dibolehkan untuk
beraktivitas yang
berat yang bisa
menimbulkan nyeri
dada
1x sehari
2x sehari
belum pernah cuci
15
rambut
g. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesan Umum : sakit sedang
b. Penampilan : lemah
c. Kesadaran : komposmentis
d. Tinggi badan : 165 cm
e. Berat badan : 70 kg
2. tanda-tanda vital
a. TD : 170/110 mmHg c. Nadi : 100 x /menit
b. Suhu : 37 d. Respirasi : 20x .menit
3. kepala : rambut berwarna hitam, kusam, kulit kepala kotor,
tidak ada lesi, tidak ada rontok, allopesia tidak ada ,
distribusi rambut merata
4. Muka /wajah : bentuk simetris dan ekspresi muka meringis jika
nyeri dada timbul
5. Mata : simetris kiri dan kanan, kon jungtiva ananemis,
sklera anikterik, pupil isokor , pada palpebra tidak
ada oedema dan pasien dapat membaca pada jarak
lebih dari 30 cm tanpa menggunakan alat bantu
6. Hidung : simetris, sekret tidak ada , dapat membedakan bau
(kayu putih dengan parfum)
7. Telinga : simetris kiri dan kanan , serumen ada dan os dapat
mendengar suara dengan jelas
8. Mulut :
a. Bibir : simetris atas dan bawah
b. Gigi : bersih, ada caries di geraham kiri bagian bawah,
gigi berwarna putih
c. Gusi : warna merah muda, tidak ada radang
16
d. Lidah : warna merah muda, tidak ada radang
9. Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, tidak
ada peningkatan pada kelenjar vena jugularis
maupun kelenjar getah bening
10. Dada : bentuk simetris tidak ada nyeri tekan tidak ada
retraksi dada
a. Paru : respirasi 24 x /menit bunyi nafas vesikuler, tidak
ada kelainan bunyi nafas
b. Jantung : adannya bunyi mur-mur denyut jantung 104 kali /
menit dan irama jantung yang irreguler
11.Axilla : bersih dan tidak ada pembesaran
12.Perut : bentuk datar dan supel tidak ada lesi , nyeri tekan
ada pada regio epigastrium
13.Anus dan rektum: Klien mengtakan tidak ada kelainan pada anus dan
rektum
14.Genetalia : -
15.Ektrimitas
a. atas : tidak terpasang infus, klein dapat melakukan flexi
dan ektensi
b. bawah : klien dapat melakukan flexi dan ekstensi, reflek
patela (+) oedema tidak ada
h. Data psikologis
1. Keadaan emosional: Klien merasa cemas akan sakitnya
2. Pola interaksi : Klien mampu berinteraksi dengan perawat,
keluarga dan pasien yang lain
3. Gaya komunikasi : Klien dapat berkomunikasi secara verbal
4. Konsep diri
17
Peran diri : Pasien selama di rumah sakit dapat menjalankan
fungsinya sebagai kepala keluarga dengan
mendelegasikan kepada isterinya
Ideal diri : Pasien berharap segera sembuh dari penyakaitnya
dan segera pulang dari perawatan seperti pasien yang
lain yang telah pulang perawatan dalam keadaan
sembuh
i. Data sosial
1. Pendidikan : Pendidikan terakhir SD
2. Hubungan sosial : Hubungan klien dengan pasien yang lain cukup
baik
3. Gaya hidup : Dilihat dari cara berpakaiannya klien tampak
hidup sederhana
j. Data Spiritual
Klien beragama islam dan suka melakukan ibadah shalat di tempat tidur
k. Data Penunjang
PemeriksaanHasil Pemeriksaan
Nilai normal InterpretasiTgl 29/12/02 Tgl 30/12/02 Tgl 31/12/02
1. Hematologi
2. Leukosit
3. Hematokrit
4. SGOT
5. SGPT
6. Cholesterol
7. Asam urat
8. Ureum
9. Kreatinin
12,5 gr %
10,5 rb/mm36 %
14 U/L
27 U/L
245,5 mg /dl
9,69 mg / dl
37 mg / dl
4,3 mg / dl
11,3 mg/ dl
9,78 mg / dl
3,9 mg / dl
12,5-16,0 gr%
4,6-6,2rb/mm
40-48 %
16-40 U/L
8-53 U/L
112-236 mg/dl
2,9-9,0mg/dl
9-23 mg/dl
0,7-1,5 mg/dl
Normal
Meningkat
Menurun
Menurun
Normal
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
18
10. GD puasa 71 mg / dl
Pemeriksaan EKG tanggal 29/ 12 /2002
- Hiperakut gelombang T
- Segmen ST elevasi
- Gelombang pathologis disertai peninggian segmen ST yang
konveks dan diikuti gelombang T yang negatif dan simetrik
- Kelainan Q yang menjadi lebar
l. Pengobatan
- Tensivak 5 mg
- Captopril 12,5 mg
- aspilet/astika
II. ANALISIS DATA
Nama : TN T
Umur : 65 tahun
Ruang : Ruang perawatan VIII
No Data yang menyimpang Kemungkinn penyebab Masalah
1 Ds:
-Os merasa sakit pd dada
sebelah kiri menyebar ke
lengan kiri terutama stl
beraktivitas (ke KM)
Do :
- Os meringis
kesakitan jika nyeri
terasa
Penyempitan / penyumbatan
pembuluh darah
Perfusi darah ke jaringan
terhambat
Suplai O2 tidak sesuai
dengan kebutuhan erfusi
darah
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
19
2.
- TD : 170/110 mmHg
- N : 100 x /menit
- S : 37
- R : 20 x/ menit
Ds :
- klien mengeluh sakit
kepala
- klien mengeluh dada
berdebar
- klien mengeluh cepat
lelah jika banyak
beraktivitas
Do :
- Denyut jantung 100
x./menit
- Irama jantung tidak
teratur
- TD : 170/110 mmHg
- N : 100 x / menit
- S : 37 c
- R : 20 x / menit
- Hasil EKG Inversi
gelombang T ,
elevasi segmen ST,
gelombang Q yang
Kompensasi tubuh terhadap
peningkatan kebutuhan o2
Metabolisme anaerob
Asam laktat meningkat
Nyeri
Perfusi darah
Perfusi darah ke jaringan
jantung berkurang
Hipoksia
Penurunan energi asidosis
Perfusi darah
Perubahab irreversibel pada
sel dan jaringan jantung
Perfusi darah
Menekan fungsi miokardium
Kekuatan kontraksi
miokardium
Penurunan cardiac out put
Penurunan
Cardiac Output
20
3
4.
nyata
- Capillary reffil 5 detik
Ds :
- Os mengatakan
badannya lemah
- Os mengatakan
badannya cepat lelah
jka melakukan
aktivitas
Do :
- Nilai kekuatan otot +5
- Os tampak lemah
- Sebagian aktivitas
klien
dibantu oleh perawat
dan angg. keluarga
- TD : 170/110 mmHg
- N : 100 x /menit
- R. : 20 x / menit
- S. : 37 c
Ds :
- klien merasa cemas akan
kesembuhan penyakitnya
Do :
- klien tampak gelisah
Penurunan aliran O2 ke otot
jantung
Penurunan metabolisme di
dalam sel
Pembentukan ATP dan
energi menurun
Kelelahan / kelemahan
Kurang pengetahuan atau
informasi
Ancaman perubahan status
kesehatan
Pasien merasa tidak nyaman
Cemas
Intoleransi
aktivitas
Gangguan rasa
aman:cemas
21
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Penurunan cardiac output sehubungan dengan penurunan
kontraksi miokardium dengan O2 mengeluh sakit kepala, dada
berdebar, cepat lelah, heart rate 100x /menit, irama jantung tidak
teratur, TD 170/ 110 mmHg , nadi 100 x/ menit, suhu 37c , R 20x /
menit , hasil EKG inversi gelombang T elevasi segmen ST
gelombang Q yang nyata
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri s/d suplai O2 tidak sesuai dengan
kebutuhan ditandai dengan os merasa sakit da setelah
beraktivitas, klien tampak kesakitan
3. Intoleransi aktivitas s/d penurunan pembentukan ATP dan energi
ditandai dengan klien mengatakan badannya terasa lemah, badan
cepat lelah dan aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga
4. Gangguan rasa aman : cemas s/d kurang pengetahuan/ informasi
ditandai dengan klien merasa cemas akan kesembuhan
penyakitnya dan klien tampak gelisah
22
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn T
Umur : 65 th
Ruang : VIII
NoDiagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Penurunan cardiac
output s/d penurnan
kontraksimiokardiu
ditandai :
Ds:
- Os mengeluh
sakit dada
- Dada tersa
berdebar
- Cepat lelah
Do :
- Denyut
jantung 90x/
menit
Cardiac output meningkat
dengan kriteria :
(jangka pendek )
- denyut jantung
normal 60-80x / menit
- Irama jantung
teratur
- Tekanan darah
kembali normal
(jangka panjang )
Klien menunjukkan
peningkatan toleransi
- evaluasi kualitas
dan kesamaan nadi
sesuai indikasi
- Pantau irama
jantung dan catat
disritmia
- Penurunan curah
jantung mengakibatkan
penurunan atau
kelemahan nadi,
ketidak teraturan diduga
disritmia yang
memerlukan evaluasi
lanjut
- Dengan
memantau frekuensi
dan irama jantung serta
mencatat disritmia
maka dapat diketahui
tingkat aktivitas klien
23
- Irama jantung
tidak teratur
- TD : 170/110
x /menit
- R : 20x /
menit
- Nadi : 100
x /menit
- S : 37 c
- Hasil EKG :
Inversi Gel T ,
elevasi segmen
ST, gelombang
Q yang nyata
terhadap aktivitas
- Observasi TTV
setiap 2 jam
- pertahankan posisi
klien untuk tirah baring
- Batasi Na dan
yang yang dapat
mempengaruhi fungsi
jantung dan dapat
meningkatkan
kerusakan jantung
- dengan
mengobservasi TTV
maka dapat diketahui
secara cepat dan tepat
kemajuan atau
kemunduran dari
penyakit dan kondisi
yang diderita
- Dengan posisi
tirah baring maka
menurunkan beban
kerja jantung
- dapat mengurangi
beben kerja jantung
- Dengan mensuplai
24
2
Gangguan Rasa
nyaman ; nyeri s/d
suplai O2 tidak
sesuaidengan
kebutuhan ditandai
dengan :
Rasa nyaman nyeri
teratasi dengan kriteria :
( jangka pendek )
- Os tidak meringis
kesakitan
H2O
- Berikan O2 sesuai
instruksi dari dokter
- Instruksikan Os
untuk segera
melaporkan jika terasa
nyeri
- Berikan O2
sebanyak 2 ltr
kebutuhan O2 maka
butuhan O2 dapat
terpenuhi sehigga
sirkulasi darah menjadi
lancar dan curah
jantung meningkat
- dengan
melaporkan rasa nyeri
secara dini maka akan
mempermudah
perawatan
- Suplai O2 akan
melancarkan sirkulasi
peredaran darah dan
otot-otot dapat
berelaksasi hingga rasa
nyeri dpt berkurang
- Aktifitas yang lebih
25
Ds :
- sakit dada kiri
- setelah
beraktivitas
Do :
- Os meringis
kesakitan jika
melakukan
aktivitas berat
- Irama jantung
tidak teratur
- os tampak
gelisah
- os tampak gelisah
(Jangka panjang )
Klien dapat
mendemonstrasikan
penggunaan tekhnik
relaksasi
- Instruksikan
kepada pasien untuk
istirahat yang cukup
- Atur suasana
senyaman
mungkindan batasi
pengunjung
- Jelaskan dan
bantu pasien dalam
setiap tindakan
penghilang nyeri
dapat meningkatkan
kebutuhan o2 dan
menimbulkan nyeri
dada
- stimulan
lingkungan dapat
menigkatkan frekuensi
jantung dan dapat
menimbulkan hipoksia
jaringan miokardium
sehingg menimbulkan
rasa nyeri
- Tindakan ini dapat
mencegah rangsang
nyeri mencapai otak
yang lebih tinggi dan
menambag nyeri pada
klien . relaksasi
menurunkan
ketegangan otot,
26
3 Intoleransi aktivitas
s/d punurunan
pembentukan ATP
dan energi ditandai
dengan :
DS :
- Os mengtakan
badan terasa
lemah
- Badan terasa
lelah
Pemenuhan kebutuhan
aktivitas terpenuhi
dengan kriteria :
( jangka pendek )
- Os tampak segar
- Os dapat
beraktifitas tanpa
bantuan
( jangka panjang )
- Os dapat mengerti
tentang aktivitas yang
dapat memperberat /
alternatif seperti
perubahan posisi,
latihan pernafasan
dalam, latihan
relaksasi
- Rencanakan
periode istirahat
adekuat sesuai jadwal
harian Os
- Identifikasi dan
hargai kemajuan klien
menurunkan frekuensi
jantung dan dapat
memperbaiki isi
secukupnya
- Periode istirahat
memberikan interval
untuk pengguanaan
energi yang rendah
- Memberikan pujian
dapat meningkatkan
perilaku positif dan
mengurangi rasa
frustasi klien karena
penyakit yang di derita
- Penghematan
energi mencegah
kebutuhan O2 melebihi
tingkat yang dapat
27
4
DO :
- Os tampak
lemah
- Sebagian
aktivitas dibantu
- TD : 170/110
mmHg
- Nadi : 100x/
menit
- R : 20x / menit
Kecemasan s/d
kurang
pengetahuan /
informasi ditandai
dengan os merasa
cemas akan
kesembuhan
penyakitnya
meringan kan kerja
jantung
- Os dapat
membatasi
aktivitasnya
Kecemasan teratasi
dengan kriteria :
(jangka pendek )
- Os tampak tenang
- Os tidak
menampakkan prilaku
gelisah
- Anjurkan klien
untuk menghemat
energi selama aktivitas
, jelaskan perlunya
waktu istirahat
sebelum dan sesudah
istirahat
- Bantu klien untuk
mengurangi ancietas
a. Berikan kpastian
dan kenyamanan
b. Tunjukkan tentang
perasaan dan sikap
empati
dipenuhi jantung
- Klien yang cemas
mempunyai persepsi
yang sempit dengan
penurunan kemampuan
untuk belajar.
28
(jangka panjang )
Klien memahami konsep
penyakit dan manifestasi
dari penyakit yang
diderita dengan kriteria :
- Mendemonstrasika
n keterampilan
pemecahan masalah
positif
- Mengidentifikasi
sumber secara tepat
c. Dorong klien untuk
mengungkapkan
setiap masalah
yang berhubungan
dengan miokard
infark
- Kaji tingkat
ansietas klien, dorong
klien untuk
menggunakan teknik
relaksasi .
- Rencanakan
penyuluhan bila
tingkatnya
rendah/sedang
- Klien dapat
mengalami gejala yang
disebabkan oleh
peningkatan tegangan
otot dan ggn pola tidur,
ansietas dpt
memperberat masalah
- Beberapa rasa
takut didasari o/
informasi yg tdk
adekuat & dpt di
hilangkan dgn memberi
informasi akurat .
Tekhnik relaksasi
meningkatkan rasa
kontrol klien thp respon
tubuhnya pd stress
29
30
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : TN T
Ruang : VIII
No Tgl/jam Implementasi Tgl/ jam Evaluasi
1
2
29/12/2002
jam 17.00
29/12/2002
jam 17. 30
- Mengevaluasi kualitas dan
kesamaan nadi sesuai
indikasi
- Mematau frekuensi
jantung dan men catat
sesuai indikasi
- Mengobservasi TTV tiap 2
jam
- Mempertahankan pasien
untuk tirah baring
- Membatrasi intake Na dan
H2O
- Meninstruksikan Os untuk
segera melaporkan jika
terasa nyeri
- Memberikan O2 melalui
nasal kanul 2 liter
- Menganjurkan klien untuk
istirahat yang cukup
- Mengatur suasana
lingkungan senyaman
mungkin dan membatasi
29/12/02
jam 09 00
29/12/02
- Denyut nadi
100x/menit
- Irama jantung
irreguler
- Bunyi jantung
mur-mur
- Os masih sakit
kepala
- Os masih
berdebar-debar
- Os masih
meringis
kesakitan
- Os tampak
tenang
31
3
4
30/12/2002
jam 18.00
30/12/2002
jam 19.15
pengunjung
- Menjelaskan dan
membantu Os dalam
tindakan penghilang nyeri
alternatif ( latihan nafas
dalam )
- Merencanakan periode
istirahat adekuat sesuai
jadwal harian
- Mengidentifikasi dan
mengahargai kemajuan
klien
- Mengajarkan os tentang
bagaimana menghemat
energi selama aktivitas
- Menjelaskan perlunya
waktu istirahat sebelum
dan sesudah istirahat
- Membantu klien untuk
mengurangi ansietasnya
- Mengkaji tingkat
ansietasnya
- Memberi dorongan pada
klien untuk menggunakan
tekhnik relaksasi
30/12/02
jam 10.00
30/12/02
jam 10.30
- Os masih
mengeluh
lemas badan
- Aktivitas klien
masih dibantu
oleh keluarga
dan perawat
- Os mengatakan
masih merasa
cemas
32
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn T
Ruang : VIII
No Tgl/Jam Catatan Perkembanganttd
1.
2
3
4
30/12/2002
jam 10.00
30/12/2002
jam 10.00
30/12/2002
jam 10.30
30/12/2002
jam 11.00
S: Pasien mengatakan nyeri dada berkurang
O : Pasien tampak tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Irama jantung irreguler
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : - Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi
- Catat jika terjadi S3-S4
- Pantau frekuensi jantung dan irama
E : Irama jantung irreguler
R : Masih terjadi penurunan cardiac output
S : Pasien mengatakan tiodak cepat lelah
O : - Pasien dapat melakukan sebagian aktiovitas
secara mandiri
- Pasien masih dibantu dalam melaksanakan
aktifitas berat
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan tidak cemas
O : Pasien tampak tenamg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Gejala umum dari Miokard Infark biasanya nyeri dada sebelah kiri
menyebar ke bahu, sampai ke lenmgan kiri kurang lebih 30 menit, mual,
muntah dan pusing.
Miokard Infark adalah kematian jaringan miokardium yang diakibatkan
oleh kerusakan aliran darah koroner miokard. Penyebab ketidak adekuatan
aliran darh paling umum akibat dari penyempitan atau sumbatan atrteri
koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat
syok atau perdarahan.
4.2 Saran
Patogenesis Infark miokardium belum diketahui secara tepat, maka
pengendalian faktor resiko yang diketahui dapat meningkatkan kerentanan
merupakan pencegahan terpenting. Faktor resiko yang dapat diubah :
1. Hiperlipidemia
2. Hipertensi
3. Merokok
4. Obesitas
5. Diet tinggi kalori, lemak total, dan lemak jenuh
6. Diabetes
7. Gaya hidup yang kurang sehat
8. Stress psiko sosial
34
Pengendalian faktor resiko sedini mungkin dapat mencegah dan
memperlambat perkembangan penyakitsehingga jumlah mortalitas dan
morbiditas dapat dikurangi
Yang harus ditekankan adalah pendidikan kesehatan dan deteksi
sedidni mingkin, serta pengendalian factor resiko, bukan pengobatan akibat
klinis dari penyakit yang sudah terjadi.
35
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C Long. (1987). Essenstial Of Surgical Nursing. CV Mosby
Company, St Loise Toronto
Billing Stoke (1982), Medical Surgacal Nursing .CV Msoby Company
Donna D.I ,et AI (1995) , Medacal Surgical Nursing . WB Saunders Company:
Tokyo
Dr. Rudolf Spanner (1994). Hand Atlas der Anatomi Des Menscheen , Alih
Bahasa Adji Dharma, Petrus Adrianto (Atlas Anatomi Manusia). Edisi
16. EGC : Jakarta
Mary B Marcia M (1988) .Nursing Inflicrion of Laboratori Test. Second
Edition : Delman Publisher Inc, USA
Prince, Sylvia Anderson, Pathofisiologi , Buku I dan II ,EGC , Jakarta
36
top related