ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU …lib.unnes.ac.id/25289/1/4101412049.pdf · Kognitif Siswa pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project. ... Soal Tes Kemampuan
Post on 25-Mar-2019
243 Views
Preview:
Transcript
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA
MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI
MATHEMATICS PROJECT
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Matematika
oleh
Synthia Hotnida Haloho
4101412049
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
To do the best and to be the best
“Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kau buat
tempat perteduhanmu.” (Mazmur 91: 9).
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk
1. Kedua orang tuaku, Bapak (Ir. Wedison Silalahi
Haloho), Ibu (Dra. Dormaulina Simanihuruk) yang
selalu mendoakan dan memberiku semangat untuk
terus belajar
2. Kakak (Wendy Nadya Vitasani Haloho) dan
adikku (Martin Valard Haloho) yang selalu
mendoakan dan mendukungku
3. Teman-teman PGMathBI 2012 Universitas Negeri
Semarang
4. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan
2012 yang telah membantu dan bekerja sama
dalam menempuh studi.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Ditinjau Dari Gaya Kognitif pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics
Project”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang,
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si, Akt., selaku dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
4. Dr. Isti Hidayah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini,
vii
5. Dra. Sunarmi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini,
6. Drs. Mohammad Asikin, M.Pd., selaku Dosen Wali yang telah memberikan
motivasi, arahan, dan bimbingan selama masa studi di Jurusan Matematika,
Universitas Negeri Semarang,
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bimbingan
dan ilmu selama menempuh pendidikan,
8. Dra. Sri Lestari selaku guru pengampu mata pelajaran Matematika SMPN 22
Semarang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini,
9. Siswa-siswi kelas VII E SMAN 22 Semarang yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini,
10. Teman-teman dekatku M. Wira Yoga H.K., Grovel Saragih, Jeanet Eva
Chrisna, Sonya Eki Santoso, dan Yoana Nainggolan yang selalu membantu
dan memberi semangat.
11. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2012 atas segala bantuan
dan kerja samanya dalam menempuh studi.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Semarang, Agustus 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Haloho, S.H. 2016. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya
Kognitif Siswa pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project. Skripsi.
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Isti Hidayah, M.Pd. dan
Pembimbing Pendamping Dra. Sunarmi, M.Si.
Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Pemecahan Masalah, Gaya Kognitif, Missouri
Mathematics Project.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek utama dalam
pembelajaran matematika yang diperlukan oleh siswa, namun kemampuan
pemecahan masalah siswa masih rendah yang dibuktikan oleh hasil tes Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011 dan
Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2012. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kemampuan pemecahan
masalah siswa ditinjau dari gaya kognitif yaitu field dependent dan field
independent pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project dan untuk
mengetahui pencapaian ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah pada
model pembelajaran Missouri Mathematics Project.
Penelitian ini merupakan penelitian mix methods atau metode penelitian
kombinasi. Seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 22 Semarang sebagai populasi
dan dengan menggunakan teknik cluster sampling terpilih siswa kelas VII E
sebagai sampel. Subjek penelitian ini adalah 4 siswa kelas VII E SMP Negeri 22
Semarang, yang dipilih dua siswa dengan gaya kognitif field dependent dan dua
siswa dengan gaya kognitif field independent. Penentuan subjek penelitian
didasarkan pada hasil tes Group Embedded Figure Test (GEFT) yang
dikembangkan oleh Witkin (1973). Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan
wawancara. Analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap reduksi data, tahap
penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan/verifikasi. Analisis data
kuantitatif dilakukan dengan uji normalitas dan uji ketuntasan klasikal hasil tes
kemampuan pemecahan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah
siswa dengan gaya kognitif field dependent berkategori baik pada tahap
memahami masalah dan memeriksa kembali, berkategori cukup pada tahap
merencanakan penyelesaian, serta berkategori kurang pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, 2) kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya
kognitif field independent berkategori baik pada tahap memahami masalah,
merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, serta
berkategori cukup pada tahap memeriksa kembali, 3) kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
mencapai ketuntasan secara klasikal.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 11
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 12
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................... 12
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................... 12
1.5 Penegasan Istilah .......................................................................... 13
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 15
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori............................................................................. 17
2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................ 17
2.1.1.1 Pengertian Masalah .................................................... 17
2.1.1.2 Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah ........... 18
2.1.1.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah ...................... 20
2.1.2 Gaya Kognitif ....................................................................... 27
2.1.2.1 Pengertian Gaya Kognitif ........................................... 27
2.1.2.2 Jenis-jenis Gaya Kognitif ........................................... 28
x
2.1.2.3 Gaya Kognitif Field Dependent
dan Field Independent ................................................ 30
2.1.3 Model Pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP). ............................... 33
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran MMP ...................... 33
2.1.3.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran MMP ........... 35
2.1.4 Tinjauan Materi .................................................................... 41
2.1.4.1 Persegi Panjang .......................................................... 42
2.1.4.2 Persegi ........................................................................ 42
2.1.4.3 Jajargenjang................................................................ 43
2.1.4.4 Trapesium ................................................................... 43
2.1.5 Ketuntasan Belajar ............................................................... 43
2.2 Penelitian yang Revelan ............................................................... 44
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 46
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 51
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian............................................................................. 52
3.2 Desain Penelitian ......................................................................... 52
3.3 Latar Penelitian ............................................................................ 54
3.3.1 Lokasi Penelitian .................................................................. 54
3.3.2 Populasi, Sampel, dan Subjek Penelitian ............................. 54
3.4 Data dan Sumber Data ................................................................. 55
3.4.1 Data ...................................................................................... 55
3.4.2 Sumber Data ......................................................................... 56
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 57
3.5.2 Wawancara ........................................................................... 57
3.5.3 Teknik Tes ............................................................................ 57
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 58
3.6.1 Instrumen Penentuan Gaya Kognitif Siswa ......................... 58
3.6.2 Instrumen Uji Coba
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................ 59
xi
3.6.3 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................ 59
3.6.4 Instrumen Pedoman Wawancara
Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................. 59
3.7 Teknik Analisis Data Uji Coba
Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 60
3.7.1 Validitas ............................................................................... 60
3.7.2 Reliabilitas ............................................................................ 61
3.7.3 Daya Pembeda ...................................................................... 63
3.7.4 Tingkat Kesukaran ............................................................... 64
3.7.5 Penentuan Instrumen Tes ..................................................... 66
3.8 Teknik Analisis Data.................................................................... 66
3.8.1 Analisis Data Kualitatif ........................................................ 66
3.8.1.1 Data Reduction (Reduksi Data) ................................. 67
3.8.1.2 Data Display (Penyajian Data) .................................. 67
3.8.1.3 Conclussion Drawing (Penarikan Kesimpulan) ......... 68
3.8.2 Analisis Data Kuantitatif ...................................................... 68
3.8.2.1 Uji Normalitas ............................................................ 68
3.8.2.2 Uji Ketuntasan ............................................................ 69
3.9 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................... 71
3.10 Prosedur Penelitian .................................................................... 71
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 73
4.1.1 Deskripsi Penelitian.............................................................. 73
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitatif .................................................... 74
4.1.2.1 Hasil Penentuan Subjek Penelitian ............................ 75
4.1.2.2 Analisis Data .............................................................. 76
4.1.2.2.1 Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Dependent (FD) Subjek S25 ............... 76
4.1.2.2.2 Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
xii
Field Dependent (FD) Subjek S12 ............... 117
4.1.2.2.3 Simpulan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Dependent (FD) .................................. 156
4.1.2.2.4 Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Independent (FI) Subjek S31 .............. 158
4.1.2.2.5 Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Independent (FI) Subjek S21 .............. 193
4.1.2.2.6 Simpulan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Independent (FI) ................................. 228
4.1.2.3 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah
Tiap Gaya Kognitif ..................................................... 230
4.1.3 Hasil Penelitian Kuantitatif .................................................. 231
4.1.3.1 Hasil Analisis Data ..................................................... 231
4.1.3.3.1 Uji Normalitas ............................................. 232
4.1.3.3.2 Uji Ketuntasan ............................................. 233
4.2 Pembahasan.................................................................................. 234
4.2.1 Pembahasan Kualitatif.......................................................... 234
4.2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
dengan Gaya Kognitif Field Dependent ..................... 234
4.2.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
dengan Gaya Kognitif Field Independent .................. 237
4.2.2 Pembahasan Kuantitatif........................................................ 240
4.2.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 244
BAB 5. PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................... 245
5.2 Saran ............................................................................................ 247
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 249
xiii
LAMPIRAN ..................................................................................................... 255
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Deskripsi Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Berdasarkan Strategi Polya ....................................................................... 22
2.2 Karakter Pembelajaran Siswa Field Dependent dan Field Independent .... 31
3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ............................................. 61
3.2 Hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal Uji Coba ......................................... 62
3.3 Kategori Daya Pembeda ............................................................................. 63
3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba ................................... 64
3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................................ 65
3.6 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba ................................... 65
4.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas VII E .............................................. 74
4.2 Gaya Kognitif Siswa Kelas VII E SMP Negeri 22 Semarang ................... 75
4.3 Daftar Subjek Penelitian ............................................................................ 76
4.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan
Gaya Kognitif Field Dependent (FD) ....................................................... 230
4.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan
Gaya Kognitif Field Independent (FI) ...................................................... 231
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Persegi Panjang ............................................................................................. 42
2.2 Persegi ........................................................................................................... 42
2.3 Jajargenjang................................................................................................... 43
2.4 Trapesium ...................................................................................................... 43
4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 1 ..................................................... 77
4.2 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 1 ....................... 77
4.3 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 1 ................... 78
4.4 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 .............................................. 81
4.5 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 .............................................. 81
4.6 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ................................ 82
4.7 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 .............................................. 83
4.8 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 ........ 84
4.9 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 .... 85
4.10 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 2 ................................................... 86
4.11 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 2 ..................... 87
4.12 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 2 ................. 88
4.13 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ............................................ 89
4.14 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ............................................ 90
4.15 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ............................. 91
4.16 Kutipan Wawancara Subjek S25
xv
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ............................. 92
4.17 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 ...... 94
4.18 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 .. 94
4.19 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 3 ................................................... 96
4.20 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 3 ..................... 96
4.21 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 3 ................. 97
4.22 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ............................................ 98
4.23 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ............................................ 99
4.24 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ............................. 101
4.25 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ............................. 103
4.26 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 ...... 104
4.27 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 .. 105
4.28 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 4 ................................................... 107
4.29 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 4 ..................... 107
4.30 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami Masalah 4 ................. 108
4.31 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Penyelesaian Masalah 4 ...................... 109
4.32 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 4 ............................................ 110
4.33 Hasil Tes Tertulis Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ............................. 111
4.34 Kutipan Wawancara Subjek S25
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian ............................................... 112
4.35 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 ...... 114
4.36 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 .. 114
4.37 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 1 ................................................... 118
4.38 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 1 ..................... 118
xvi
4.39 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 1 ................. 119
4.40 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 ............................................ 120
4.41 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 ............................................ 122
4.42 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ............................. 123
4.43 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 ...... 124
4.44 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 .. 125
4.45 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 2 ................................................... 126
4.46 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 2 ..................... 127
4.47 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 2 ................. 128
4.48 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ............................................ 129
4.49 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ............................................ 130
4.50 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ............................. 131
4.51 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ............................. 132
4.52 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 ...... 134
4.53 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 .. 134
4.54 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 3 ................................................... 136
4.55 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 3 ..................... 136
4.56 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 3 ................. 137
4.57 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ............................................ 138
4.58 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ............................................ 139
4.59 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ............................. 141
xvii
4.60 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ............................. 142
4.61 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 ...... 143
4.62 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 .. 144
4.63 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 4 ................................................... 145
4.64 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 4 ..................... 146
4.65 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami Masalah 4 ................. 147
4.66 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 4 ............................................ 148
4.67 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 4 ............................................ 149
4.68 Hasil Tes Tertulis Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ............................. 151
4.69 Kutipan Wawancara Subjek S12
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ............................. 151
4.70 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 ...... 152
4.71 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 .. 153
4.72 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 1 ................................................... 158
4.73 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 1 ..................... 158
4.74 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 1 ................. 159
4.75 Hasil Tes Tertulis Subjek S31
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 ............................................ 160
4.76 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 ............................................ 161
4.77 Hasil Tes Tertulis Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ............................. 162
4.78 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ............................. 163
4.79 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 ...... 164
4.80 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 .. 165
4.81 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 2 ...................................................166
xviii
4.82 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 2 .....................166
4.83 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 2 .................167
4.84 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ............................................169
4.85 Hasil Tes Tertulis Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 .............................170
4.86 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 .............................171
4.87 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 ......172
4.88 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 ..173
4.89 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 3 ...................................................174
4.90 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 3 .....................174
4.91 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 3 .................175
4.92 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ............................................177
4.93 Hasil Tes Tertulis Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian 3 ............................................178
4.94 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 .............................180
4.95 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 ......181
4.96 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 ..182
4.97 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 4 ...................................................184
4.98 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 4 .....................184
4.99 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami Masalah 4 .................185
4.100 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 4 .........................................186
4.101 Hasil Tes Tertulis Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ...........................188
4.102 Kutipan Wawancara Subjek S31
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ...........................189
4.103 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 .... 190
xix
4.104 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4. 191
4.105 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 1 ................................................. 193
4.106 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 1 ................... 194
4.107 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 1 ............... 194
4.108 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 1 ......................................... 195
4.109 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ......................................... 196
4.110 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ........................... 197
4.111 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 1 ........................... 198
4.112 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 .... 199
4.113 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1. 200
4.114 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 2 ................................................. 201
4.115 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 2 ................... 202
4.116 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 2 ............... 203
4.117 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ......................................... 204
4.118 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 2 ......................................... 204
4.119 Analisis Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ........................... 206
4.120 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 2 ........................... 206
4.121 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 .... 207
4.122 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2. 208
4.123 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 3 ................................................. 210
4.124 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 3 ................... 210
4.125 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 3 ............... 211
4.126 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
xx
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ......................................... 212
4.127 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 3 ......................................... 213
4.128 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ........................... 214
4.129 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 3 ........................... 215
4.130 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 .... 216
4.131 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3. 217
4.132 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 4 ................................................. 218
4.133 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 4 ................... 219
4.134 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 4 ............... 220
4.135 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami Masalah 4 ................... 221
4.136 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Merencanakan Penyelesaian Masalah 4 ......................................... 221
4.137 Hasil Tes Tertulis Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ........................... 222
4.138 Kutipan Wawancara Subjek S21
Tahap Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4 ........................... 223
4.139 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4 .... 224
4.140 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa Kembali Masalah 4. 225
4.141 Output SPSS Uji Normalitas ..................................................................... 232
4.142 Contoh Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ..................... 243
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ................................................................ 256
2. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian .............................................................. 257
3. Instrumen Group Embedded Figure Test (GEFT) .......................................... 258
4. Daftar Hasil Tes GEFT ................................................................................... 266
5. Penggalan Silabus Pembelajaran..................................................................... 267
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I ........................................... 270
7. Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan I .............................................................. 277
8. Lembar Tugas Siswa Pertemuan I................................................................... 282
9. Kunci Jawaban Lembar Tugas Siswa Pertemuan I ......................................... 284
10. Latihan Mandiri Pertemuan I ........................................................................ 286
11. Kunci Jawaban Latihan Mandiri Pertemuan I ............................................... 287
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II ........................................ 289
13. Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan II........................................................... 296
14. Lembar Tugas Siswa Pertemuan II ............................................................... 301
15. Kunci Jawaban Lembar Tugas Siswa Pertemuan II ...................................... 303
16. Latihan Mandiri Pertemuan II ....................................................................... 306
17. Kunci Jawaban Latihan Mandiri Pertemuan II ............................................. 307
18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III ...................................... 309
19. Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan III ......................................................... 316
20. Lembar Tugas Siswa Pertemuan III .............................................................. 322
21. Kunci Jawaban Lembar Tugas Siswa Pertemuan III .................................... 324
22. Latihan Mandiri Pertemuan III...................................................................... 326
23. Kunci Jawaban Latihan Mandiri Pertemuan III ............................................ 327
24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV ...................................... 329
25. Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan IV ......................................................... 336
26. Lembar Tugas Siswa Pertemuan IV .............................................................. 342
27. Kunci Jawaban Lembar Tugas Siswa Pertemuan IV .................................... 344
xxii
28. Latihan Mandiri Pertemuan IV ..................................................................... 345
29. Kunci Jawaban Latihan Mandiri Pertemuan IV ............................................ 346
30. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba .......................................................................... 348
31. Soal Tes Uji Coba ......................................................................................... 350
32. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ................................................................ 352
33. Pedoman Penskoran Soal Tes Uji Coba ........................................................ 360
34. Hasil Analisis Data Soal Tes Uji Coba ......................................................... 361
35. Rekap Hasil Analisis Data Soal Tes Uji Coba .............................................. 364
36. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Uji Coba ............................... 365
37. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal Tes Uji Coba ..................................... 367
38. Contoh Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Uji Coba ...................... 370
39. Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Uji Coba ............... 372
40. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................... 373
41. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................................. 375
42. Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 376
43. Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................ 381
44. Daftar Nilai Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............................ 382
45. Uji Normalitas ............................................................................................... 383
46. Uji Ketuntasan (Uji Proporsi) ....................................................................... 384
47. Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah ............................. 385
48. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .......................................... 387
49. Surat Ijin Penelitian ....................................................................................... 388
50. Surat Keterangan Penelitian .......................................................................... 389
51. Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 390
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Depdiknas, 2003).
Dalam dunia pendidikan formal di Indonesia, terdapat dua jenjang
pendidikan yaitu tahap pendidikan dasar yang meliputi jenjang sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama, dan tahap pendidikan menengah yang meliputi
sekolah menengah atas dan kejuruan. Matematika menjadi mata pelajaran yang
diberikan dalam setiap tahap tersebut.
Salah satu tujuan dari pembelajaran matematika adalah agar siswa
memiliki kemampuan pemecahan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh (BSNP, 2006: 346). Tujuan tersebut menempatkan
pemecahan masalah menjadi bagian yang penting dalam kurikulum matematika.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika menurut Permendiknas
No. 22 tahun 2006, yaitu:
(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
2
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut Tambychik & Meerah (2010: 142) kemampuan pemecahan
masalah merupakan salah satu aspek utama dalam matematika yang diperlukan
siswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan banyak konsep matematika dan
keterampilan untuk membuat keputusan. Dengan kemampuan pemecahan masalah
yang tinggi siswa akan mampu menyelesaikan permasalahan matematis di dunia
nyata. Senthamarai et al. (2016: 797) mengemukakan bahwa pemecahan masalah
merupakan jantung dari matematika sehingga dalam pembelajaran matematika
penting untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah matematika
dan menemukan solusi dari permasalahan sehari-hari. Kemampuan pemecahan
masalah dalam matematika merupakan hal yang penting, namun pada
kenyataannya kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah.
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa dibuktikan oleh hasil
tes yang dilakukan oleh dua studi internasional, yaitu Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for International
Student Assesment (PISA). Laporan TIMSS tahun 2011, siswa Indonesia berada
pada posisi 41 dari 45 negara dengan perolehan nilai 386. Hasil riset TIMSS
menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam
3
kemampuan (1) memahami informasi yang komplek; (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah; (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan
(4) melakukan investigasi (Kemendikbud, 2012: 91-103).
Laporan PISA pada tahun 2012 terkait kemampuan pemecahan masalah,
skor matematika siswa Indonesia menduduki urutan 64 dari 65 negara dengan
rata-rata skor 375, sementara rata-rata skor Internasional adalah 494. Setiawan et
al. (2014: 244) mengemukakan bahwa soal-soal PISA sebagian besar adalah soal-
soal yang menuntut kemampuan penalaran dan kemampuan pemecahan masalah.
Johar, sebagaimana dikutip oleh Sulastri et al. (2014: 14) mengemukakan bahwa
kemampuan matematika dalam PISA dibagi menjadi enam level dan digolongkan
menjadi tiga bagian berdasarkan tingkat kesulitan dalam proses penyelesaian.
Pertama, easy yang terdiri dari soal level 1 dan level 2; kedua moderat difficult
terdiri dari soal level 3 dan level 4; dan ketiga, most difficult terdiri dari soal level
5 dan level 6. Setiap level menunjukkan tingkat kompetensi matematika yang
dicapai siswa. Semakin tinggi level soal maka kemampuan pemecahan masalah
yang dibutuhkan juga semakin tinggi (Sulastri et al., 2014: 14).
Berdasarkan laporan PISA pada tahun 2012 diketahui bahwa sekitar 90%
siswa Indonesia hanya dapat mencapai level 2 dalam mengerjakan soal PISA.
Kriteria soal level 2 yaitu siswa dapat menginterpretasikan masalah dan
menyelesaikannya dengan rumus. Selanjutnya, sekitar 10% siswa Indonesia dapat
mengerjakan soal PISA level 3, dengan kriteria siswa dapat melaksanakan
prosedur dengan baik dalam menyelesaikan soal serta dapat memilih strategi.
Pada soal level 4 hanya 5% dan untuk soal level 5 hanya 1% siswa Indonesia yang
4
dapat mengerjakan soal-soal tersebut dimana soal level 4 dan 5 merupakan soal
yang kompleks dan rumit, siswa harus menggunakan penalarannya untuk
mengerjakan soal-soal pada level tersebut. Pada level 6 yaitu level yang paling
tinggi, belum ada siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal level 6
dengan kriteria yaitu siswa dapat menggunakan penalarannya dalam
menyelesaikan masalah matematis, dapat membuat generalisasi, merumuskan
serta mengkomunikasikan hasil temuannya (OECD, 2014: 63-69).
Proses pembelajaran matematika yang terjadi saat ini di sekolah juga
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah
siswa. Proses pembelajaran lebih berorientasi pada upaya pengembangan dan
menguji daya ingat siswa sehingga kemampuan berpikir siswa direduksi dan
sekedar dipahami sebagai kemampuan mengingat. Selain itu, hal tersebut juga
berakibat siswa sulit menghadapi masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan
pemecahan masalah yang lebih kompleks. Siswa terlalu terpacu pada pencapaian
hasil akhir dari penyelesaian soal sehingga kurang memperhatikan proses dan
tahapan-tahapan dalam memperoleh hasil akhir dari soal-soal dan permasalahan
yang dihadapi.
Usaha untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui upaya pemilihan
model pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam pembelajaran matematika di
sekolah merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dilakukan. Husna
et al. (2013: 82) mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika umumnya
masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik berpusat pada guru,
menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga guru lebih
5
mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas sedangkan siswa pasif. Siswa
hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan soal yang diberikan guru. Kondisi
seperti ini tidak akan menumbuhkembangkan aspek kepribadian, kemampuan, dan
aktivitas siswa.
Husna et al. (2013: 82) juga mengatakan bahwa latihan yang diberikan
lebih banyak soal-soal yang bersifat rutin sehingga kurang melatih daya nalar
dalam pemecahan masalah dan kemampuan berpikir siswa hanya pada tingkat
rendah. Fauziah dan Sukasno (2015: 11) mengemukakan bahwa belum
memuaskannya hasil belajar siswa terutama pada kemampuan pemecahan
masalah disebabkan karena proses pembelajarannya lebih berkonsentrasi pada
latihan soal yang bersifat prosedural dan mekanistik serta proses pembelajaran
yang tidak melibatkan siswa secara aktif dalam menggali ide atau konsep secara
bermakna.
Penelitian yang berjudul Analysis of Prospective Classroom Teachers‟
Teaching of Mathematical Modeling and Problem Solving menyebutkan bahwa:
The modeling process cannot be successful without effective
planning and effective communication between the participants.
Encouraging the students to participate in modeling activities and
enabling them to share their mathematical ideas within a group
might be more effective than the lecture of the teacher during the
problem solving process (Temur, 2012: 83-93).
Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa
bekerjasama dalam kelompok untuk berbagi ide selama proses pemecahan
masalah. Salah satu model pembelajaran yang mampu memperbaiki kualitas
proses pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah adalah model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).
6
Grows dan Good, sebagaimana dikutip oleh Pramudiyanti et al. (2013: 80)
mengungkapkan bahwa model pembelajaran MMP merupakan suatu model
pembelajaran terstruktur yang didesain untuk membantu guru dalam hal
efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar
biasa. Model Pembelajaran MMP ini terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu, review,
pengembangan, latihan terkontrol, seatwork dan penugasan (homework). Rosani,
sebagaimana dikutip oleh Adeyanto (2015: 5) menyebutkan bahwa tujuan dari
model pembelajaran MMP adalah dengan adanya tugas proyek dimaksudkan
untuk memperbaiki komunikasi, penalaran, hubungan interpersonal, keterampilan
membuat keputusan, dan keterampilan menyelesaikan masalah. Melalui latihan
terkontrol dan latihan mandiri yang terdiri dari soal-soal berbasis masalah maka
siswa akan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dwiningrat et al. (2014)
menunjukkan bahwa model pembelajaran MMP berpengaruh terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Alba et al. (2014) menunjukkan bahwa model MMP efektif terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah
dan Sukasno (2015) juga menunjukkan bahwa model MMP berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah. Selain itu, penelitian
Masriah et al. (2015) pada siswa kelas VIII materi geometri menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika dengan model MMP pendekatan ATONG efektif
terhadap kemampuan pemecahan masalah yang ditandai dengan kemampuan
pemecahan masalah siswa mencapai ketuntasan baik secara individual maupun
7
secara klasikal. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka model pembelajaran
Missouri Mathematics Project merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Perbedaan individual siswa juga perlu diperhatikan untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa. Setiap siswa memiliki cara yang berbeda
dalam menerima pelajaran dan mengolah informasi yang telah diberikan oleh
guru. Arifin et al. (2015: 21) mengemukakan bahwa perbedaan cara siswa dalam
memperoleh, mengolah dan memproses informasi yang didapatnya dinamakan
gaya kognitif. Perbedaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kemampuan
pengkonstruksian pengetahuan siswa sehingga mampu memahami dan mengolah
informasi yang diperoleh untuk kemudian digunakan dalam menyelesaikan
masalah matematika.
Witkin (1973: 2) mengungkapkan bahwa gaya kognitif dikategorikan
menjadi gaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD). Terdapat
banyak dimensi dari gaya kognitif yang dikembangkan oleh para ahli, dimensi
yang paling penting adalah FI dan FD (Salameh, 2011: 189). Menurut Arifin et al.
(2015: 21) siswa dengan gaya kognitif FI cenderung memilih belajar individual,
menanggapi dengan baik, dan bebas (tidak bergantung pada orang lain),
sedangkan siswa yang memiliki gaya kognitif FD cenderung memilih belajar
dalam kelompok dan sesering mungkin berinteraksi dengan siswa lain atau guru,
memerlukan ganjaran atau penguatan yang bersifat ekstrinsik.
Hassan (2002: 172) menyebutkan banyak peneliti yang menyatakan bahwa
siswa dengan gaya kognitif yang berbeda, menerima proses informasi dan
8
pemecahan masalah dengan cara yang berbeda. Permasalahannya adalah guru
belum memperhatikan gaya kognitif siswa dalam pembelajaran. Guru masih
menganggap siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran
dan memecahkan masalah matematika. Rostampour dan Niroomand (2014: 52)
menyatakan bahwa guru harus menjadikan perbedaan individu sebagai
pertimbangan sehingga guru dapat mengadopsi dan menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik yang memiliki gaya kognitif yang
berbeda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ngilawajan (2013)
menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif FI memahami masalah lebih baik
bila dibandingkan dengan siswa gaya kognitif FD. Penelitian yang dilakukan oleh
Arifin et al. (2015) menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif FI memiliki
respon pemecahan masalah matematika yang lebih kompleks dibandingkan
dengan siswa gaya kognitif FD yang cara pengerjaannya lebih umum. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Vendiagrys et al. (2015) memberikan hasil sebagai
berikut (1) untuk siswa dengan gaya kognitif FI dalam menyelesaikan masalah
memiliki profil: dapat memahami pernyataan verbal dari masalah dan
mengubahnya ke dalam kalimat matematika, lebih analitis dalam menerima
informasi, dapat memperluas hasil pemecahan masalah dan pemikiran matematis,
memberikan suatu pembenaran berdasarkan pada hasil, memecahkan masalah
dalam konteks kehidupan nyata, dan memperoleh jawaban yang benar; (2) untuk
siswa dengan gaya kognitif FD dalam menyelesaikan masalah memiliki profil:
dapat memahami pernyataan verbal dari masalah, tetapi tidak dapat mengubahnya
9
ke dalam kalimat matematika, lebih global dalam menerima informasi, mudah
terpengaruh manipulasi unsur pengecoh karena memandang secara global, tidak
dapat memperluas hasil pemecahan masalah, memberikan suatu pembenaran
berdasarkan pada hasil, memecahkan masalah dalam konteks kehidupan nyata,
dan sering tidak dapat memperoleh jawaban yang benar.
Uraian di atas menunjukkan adanya keterkaitan antara masing-masing tipe
gaya kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga siswa
dengan tipe gaya kognitif yang berbeda akan memiliki kemampuan pemecahan
masalah yang berbeda pula. Misalnya, siswa dengan gaya kognitif FI akan
menggunakan beragam strategi dalam upaya merumuskan atau mengajukan
masalah dari situasi yang diberikan. Sedangkan, siswa dengan gaya kognitif FD
akan cenderung menggunakan cara atau metode yang telah ditetapkan, dipelajari,
atau diketahui sebelumnya.
SMP Negeri 22 Semarang merupakan salah satu sekolah berstandar
nasional dan saat ini sedang menjalankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Kurikulum KTSP menekankan tentang pentingnya kemampuan
pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi
(communication), dan menghargai kegunaan matematika sebagai tujuan
pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang
berkatian dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru.
Salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum KTSP adalah
kemampuan pemecahan masalah siswa. Namun pada kenyataannya berdasarkan
hasil wawancara pada tanggal 14 Maret 2016 dengan salah satu guru mata
10
pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 22 Semarang, diketahui bahwa
kemampuan pemecahan masalah siswa belum sepenuhnya baik, khususnya pada
materi segiempat. Banyak siswa masih kurang memahami materi segiempat,
meskipun sudah diperkenalkan materi tersebut sejak sekolah dasar. Pada saat
siswa diberikan masalah mengenai segiempat, beliau sering menemukan
kesalahan siswa dalam menerapkan rumus sehingga jawaban yang diperoleh
siswa juga salah. Contohnya, pada saat guru memberikan masalah yang
menanyakan mengenai luas persegi, ada siswa yang menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan rumus keliling persegi. Tidak hanya kesalahan
dalam penggunaan rumus, beliau juga menemukan jawaban siswa yang salah
karena kesalahan dalam operasi hitung. Selain itu, ketika dihadapkan dengan
permasalahan berbentuk soal cerita yang membutuhkan strategi dan pemikiran
yang tidak sederhana, seringnya siswa hanya mengandalkan rumus sehingga
mengalami kesulitan ketika menyelesaikan soal cerita tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah.
Kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih kurang perlu dikaji
lebih lanjut agar guru dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Guru juga diharapkan memiliki data tentang deskripsi kemampuan pemecahan
masalah berdasarkan gaya kognitif siswa. Dengan deskripsi tersebut diharapkan
guru dapat membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
melalui model pembelajaran yang efektif. Agar deskripsi kemampuan pemecahan
masalah siswa dapat diketahui dengan lebih baik, maka dalam penelitian ini siswa
11
diarahkan untuk menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut
Polya yang diberikan pada model pembelajaran MMP.
Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa
pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya
diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya
kognitif Field Dependent pada model pembelajaran Missouri Mathematics
Project?
2. Bagaimanakah deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya
kognitif Field Independent pada model pembelajaran Missouri Mathematics
Project?
3. Apakah kemampuan pemecahan masalah pada penerapan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project mencapai ketuntasan secara
klasikal?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui hasil analisis kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan gaya kognitif Field Dependent pada model pembelajaran Missouri
Mathematics Project.
12
2. Untuk mengetahui hasil analisis kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan gaya kognitif Field Independent pada model pembelajaran Missouri
Mathematics Project.
3. Untuk mengetahui pencapaian ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan
masalah pada penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut.
1. Dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan.
2. Dapat menjadi referensi pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan di
kelas.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut.
1.4.2.1 Bagi Peneliti
1. Peneliti dapat mengaplikasikan materi perkuliahan yang telah diperoleh.
2. Peneliti dapat memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam menganalisis
kemampuan pemecahan masalah siswa.
3. Peneliti dapat menambah pengalaman mengajar di lingkungan sekolah.
4. Peneliti dapat meningkatkan kemampuan pedagogik, profesional, sosial,
dan kepribadian.
1.4.2.2 Bagi Siswa
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis gaya kognitif siswa
sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
13
1.4.2.3 Bagi Guru
1. Memberikan informasi kepada guru mengenai jenis gaya kognitif siswa.
2. Sebagai bahan referensi atau masukan kepada guru untuk merancang
pembelajaran maupun tugas yang sesuai dengan gaya kognitif siswa.
1.4.2.4 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada pihak sekolah
sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran di kelas sehingga kualitas pendidikan dapat
meningkat.
1.5 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pengertian dan pemahaman mengenai istilah-
istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diadakan penegasan
istilah-istilah sebagai berikut:
1.5.1 Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tercantum dalam Depdiknas
(2008), analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dan sebagainya). Selanjutnya yang dimaksud analisis dalam
penelitian ini adalah penyelidikan dan deskripsi tentang kemampuan pemecahan
masalah ditinjau dari gaya kognitif siswa pada pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) pada siswa kelas VII SMP Negeri 22 Semarang.
1.5.2 Kemampuan Pemecahan Masalah
14
Senthamarai et al. (2016) mendefinisikan kemampuan pemecahan masalah
sebagai kemampuan dalam memahami tujuan dari masalah dan aturan yang dapat
diterapkan untuk menyelesaikan masalah. Langkah-langkah pemecahan masalah
menurut Polya (1973) memuat empat langkah penyelesaian, yaitu: (1) memahami
masalah (understanding the problem), (2) merencanakan penyelesaian (devising a
plan), (3) melaksanakan rencana (carrying out the plan), dan (4) memeriksa
kembali proses dan hasil (looking back). Kemampuan pemecahan masalah yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal tes pada materi segiempat sesuai langkah pemecahan masalah yang
dikemukakan oleh Polya.
1.5.3 Gaya Kognitif
Gaya kognitif adalah cara khas yang dilakukan setiap individu dalam
memfungsikan kegiatan mental di bidang kognitif (berpikir, mengingat,
memecahkan masalah, membuat keputusan, mengorganisasi dan memproses
informasi) yang bersifat konsisten. Gaya kognitif dibedakan menjadi dua jenis
menurut Witkin (1973), yaitu gaya kognitif Field Independent dan Field
Dependent.
1.5.4 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Krismanto (2003) mengemukakan bahwa MMP merupakan salah satu
model yang terstruktur seperti halnya Struktur Pengajaran Matematika (SPM).
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model MMP, yaitu review,
pengembangan, latihan terkontrol, seatwork, dan penugasan (homework).
1.5.5 Materi Segiempat
15
Materi segiempat merupakan salah satu materi yang diperoleh siswa kelas
VII di semester genap. Pada penelitian ini, materi segiempat yang diajarkan
difokuskan kepada luas dan keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, dan
trapesium.
1.5.6 Ketuntasan
Pada penelitian ini, kemampuan pemecahan masalah siswa mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal apabila kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi segiempat
dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara klasikal yaitu sebesar
dari jumlah siswa yang memperoleh nilai .
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai
berikut.
1.6.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
16
Bab 2 Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi permasalahan skripsi dan
penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam
skripsi serta kerangka berpikir.
Bab 3 Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang subjek penelitian, variabel penelitian, desain
penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis
data.
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya.
Bab 5 Penutup
Bab ini berisi tentang simpulan hasil penelitian dan saran-saran dari
peneliti.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian yang terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran-lampiran yang digunakan dalam penelitian.
17
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah
2.1.1.1 Pengertian Masalah
Setiap persoalan atau pertanyaan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai suatu masalah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Krulik dan Rudnick (1995: 4) mengemukakan bahwa masalah adalah
sebuah situasi yang memerlukan penyelesaian, yang dihadapi oleh seorang
individu atau kumpulan individu, dan individu tersebut tidak melihat adanya cara
yang jelas untuk menyelesaikannya.
Suherman (2001: 92) mengemukakan suatu masalah biasanya memuat
suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi
tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya,
artinya jika seseorang mempunyai persoalan dan dapat langsung
menyelesaikannya maka persoalan tersebut belum dikatakan sebagai masalah.
Husna et al (2013: 83) menyimpulkan bahwa masalah adalah suatu persoalan atau
pertanyaan yang membutuhkan penyelesaian atau jawaban yang tidak bisa
diperoleh secara langsung.
18
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa masalah adalah
suatu situasi yang memerlukan penyelesaian namun belum diketahui cara untuk
memecahkannya.
Masalah bersifat subjektif bagi setiap orang, artinya suatu pertanyaan
dapat merupakan masalah bagi seseorang, namun bukan merupakan masalah bagi
orang lain. Selain dari itu suatu pertanyaan merupakan suatu masalah pada suatu
saat, namun bukan lagi merupakan masalah saat berikutnya bila masalah itu sudah
dapat diketahui cara penyelesaiannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Peng Yee
dan Ngan Hoe (2009: 307), setelah siswa mengembangkan kemampuannya, apa
yang sebelumnya tampak menjadi masalah bisa berubah menjadi hanya soal
latihan matematika rutin pada hari ini.
2.1.1.2 Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
Masalah merupakan suatu situasi yang memerlukan penyelesaian, oleh
karena itu agar seorang individu dapat mengatasi suatu masalah maka individu
tersebut harus memiliki kemampuan pemecahan masalah. Krulik dan Rudnick
(1995: 4) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan sebuah sarana di
mana individu menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang
telah diperoleh untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang tidak biasa. Siswa
harus mampu menerapkan apa yang telah dipelajari untuk menyelesaikan masalah
non rutin. Menurut Fauziah dan Sukasno (2015: 12) pemecahan masalah adalah
proses menyelesaikan soal yang tak rutin yang kompleks dengan menggunakan
pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki.
19
Pimta et al (2009: 381) mengatakan “problem-solving is considered as the
heart of mathematic learning because the skill is not only for learning the subject
but it emphasizes on developing thinking skill method as well.” Selanjutnya, Pimta
et al (2009:381) mengatakan bahwa ketika memiliki kemampuan pemecahan
masalah, siswa dapat menerapkan pengetahuan dan kemampuan pemecahan
masalah-nya tersebut dalam kehidupan sehari-hari karena proses pemecahan
masalah matematika mirip dengan pemecahan masalah umum.
Kemampuan memecahkan masalah sangat dibutuhkan oleh siswa. Karena
pada dasarnya siswa dituntut untuk berusaha sendiri mencari pemecahan masalah
serta pengetahuan yang menyertainya sehingga menghasilkan pengetahuan yang
benar-benar bermakna. Selama bekerja memecahkan masalah, siswa belajar untuk
menciptakan strategi baru dan memecahkan masalah baru dengan mengatur
strategi lama yang sudah pernah digunakan (Memnun, et al, 2012: 172).
Konsekuensinya adalah siswa akan mampu menyelesaikan masalah-masalah
serupa ataupun berbeda dengan baik karena siswa mendapat pengalaman konkret
dari masalah yang terdahulu.
Menurut Anderson (2009: 1) kemampuan pemecahan masalah merupakan
keterampilan hidup yang penting yang melibatkan berbagai proses termasuk
menganalisis, menafsirkan, penalaran, memprediksi, mengevaluasi, dan
merefleksikan. Wahyuningtyas (2014: 3) mengemukakan bahwa kemampuan
pemecahan masalah adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematika meliputi kemampuan
memahami masalah matematika, membuat rencana penyelesaian, menyelesaikan
20
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil penyelesaian yang didapat.
Senthamarai, et al (2016: 798) mendefinisikan kemampuan pemecahan masalah
sebagai kemampuan dalam memahami tujuan dari masalah dan aturan yang dapat
diterapkan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu dalam menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi
penyelesaian dari suatu situasi yang tidak biasa.
2.1.1.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Agar seorang individu mampu memecahkan masalah dengan baik, maka
diperlukan langkah-langkah dalam memecahkan masalah. Menurut Polya (1973:
5-17), ada empat langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu
masalah, yaitu understanding the problem, devising a plan, carrying out the plan,
and looking back. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, keempat langkah itu
adalah: (1) mamahami masalah; (2) merencanakan penyelesian; (3) melaksanakan
rencana penyelesaian; dan (4) memeriksa kembali. Penjelasan lebih rinci terkait
langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya adalah sebagai berikut.
1. Understanding the problem (memahami masalah)
Langkah pertama dalam menyelesaikan suatu masalah adalah memahami
masalah. Siswa perlu mengidentifikasi apa saja yang diketahui, apa saja yang
dicari, dan hubungan yang terkait antara apa yang diketahui dan apa yang akan
dicari. Beberapa saran yang dapat membantu siswa dalam memahami masalah
antara lain: (1) mengetahui apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan
21
masalah sesuai dengan kalimat sendiri, (3) menghubungkannya dengan masalah
lain yang serupa, (4) fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut, (5)
mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram/gambar.
2. Devising a plan (merencanakan penyelesaian)
Pada langkah ini siswa perlu menemukan strategi yang sesuai dengan
permasalahan yang diberikan. Semakin sering siswa menyelesaikan masalah,
maka siswa akan dengan mudah menemukan strategi yang sesuai untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan. Adapun hal-hal yang dapat siswa lakukan
dalam tahap kedua ini antara lain: (1) membuat rencana, (2) mengembangkan
sebuah model, (3) mensketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5)
menentukan rumus, (6) mengidentifikasi pola, (7) membuat tabel/diagram, (8)
eksperimen dan simulasi, (9) bekerja terbalik, (10) menguji semua kemungkinan,
(11) mengidentifikasi sub-tujuan, (12) membuat analogi, dan (13) mengurutkan
data/informasi.
3. Carrying out the plan (melaksanakan rencana penyelesaian)
Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan perencanaan yang telah
dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Langkah ini menekankan adanya pelaksanaan rencana
penyelesaian yang meliputi: (1) memeriksa setiap langkah apakah sudah benar
atau belum, (2) membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar, dan (3)
melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat.
4. Looking back (memeriksa kembali).
22
Kegiatan pada langkah ini menekankan pada bagaimana cara memeriksa
kebenaran jawaban yang diperoleh. Langkah ini meliputi: (1) memeriksa kembali
perhitungan yang telah dikerjakan, (2) membuat generalisasi atau kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh, (3) dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain, dan (4)
perlukah menyusun strategi baru yang lebih baik.
Suherman (2001: 84) menyebutkan bahwa fase pertama adalah memahami
masalah. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak
mungkin mampu menyelesaikan masalah dengan benar. Setelah siswa dapat
memahami masalah dengan benar, mereka harus mampu menyusun rencana
penyelesaian masalah. Kemampuan menyelesaikan fase kedua ini sangat
tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Jika rencana
penyelesaian suatu masalah telah dibuat, baik secara tertulis atau tidak, maka
selanjutnya dilakukan fase ketiga yaitu menyelesaikan masalah sesuai dengan
rencana yang dianggap paling tepat. Langkah terakhir dari proses penyelesaian
masalah menurut Polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang telah
dilakukan mulai dari fase pertama sampai fase penyelesaian ketiga. Dengan cara
seperti ini berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat
sampai pada jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan.
Fan dan Zhu (2007: 65) mendeskripsikan langkah-langkah pemecahan
masalah menurut Polya sebagai berikut:
Tabel 2.1 Deskripsi Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Berdasarkan Strategi Polya
Langkah-langkah Definisi
Memahami masalah Menggali dan mengasimilasi informasi dari yang
diketahui, menentukan tujuan dari masalah,
merekonstruksi masalah jika perlu, dan
23
memperkenalkan notasi yang sesuai bila memungkinkan
untuk memudahkan referensi dan manipulasi.
Langkah-langkah Definisi
Merencanakan
penyelesaian
Membuat rencana umum dan memilih rumus yang
relevan, atau lebih tepat, yang mungkin berguna untuk
memecahkan masalah berdasarkan pemahaman masalah
pada tahap pertama.
Melaksanakan
rencana penyelesaian
Melaksanakan rencana dan rumus yang telah ditentukan
pada tahap sebelumnya, dan melacak untuk
mendapatkan jawaban.
Memeriksa kembali Memeriksa kebenaran solusi, yang mencerminkan ide-
ide dan proses kunci solusi masalah, dan membuat
kesimpulan atau memperluas metode atau hasil.
Dalam penelitian ini, langkah-langkah pemecahan masalah yang
digunakan adalah langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya, dengan
alasan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya merupakan langkah-
langkah yang umum digunakan (Husna et al, 2013: 84). Selain itu, menurut Saad
& Ghani, sebagaimana dikutip oleh Lestanti (2015: 24) langkah-langkah
pemecahan masalah Polya dapat dianggap sebagai langkah-langkah pemecahan
masalah yang mudah dipahami dan banyak digunakan dalam kurikulum
matematika di seluruh dunia.
Menurut Suyasa, sebagaimana dikutip oleh Marlina (2013: 44) langkah-
langkah pemecahan masalah menurut Polya lebih sering digunakan dalam
memecahkan masalah matematika karena beberapa hal antara lain: (1) langkah-
langkah dalam pemecahan masalah yang dikemukakan Polya cukup sederhana;
(2) aktivitas-aktivitas pada setiap langkah yang dikemukakan Polya cukup jelas
dan; (3) langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya telah lazim
digunakan dalam memecahkan masalah matematika. Carson (2007: 8) juga
24
mengemukakan bawa langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya
sebagian besar terkait dengan pemecahan masalah dalam matematika. Dengan
menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah Polya, diharapkan siswa
dapat lebih runtut dan terstruktur dalam memecahkan masalah matematika. Selain
itu, berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai
pada jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan. (Suherman,
2001: 84).
Indikator tiap tahap pemecahan masalah menurut Polya yang digunakan
dalam penelitian ini disesuaikan dengan materi yang digunakan peneliti yaitu
materi segiempat kelas VII. Hal ini sesuai dengan Husna, et al (2014: 27) yang
mengemukakan bahwa pemilihan indikator tahap pemecahan masalah disesuaikan
dengan materi yang diteliti.
Adapun indikator dari tahap pemecahan masalah menurut Polya yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Indikator memahami masalah, meliputi: (a) mampu menentukan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan pada masalah, dan (b) mampu
menjelaskan masalah dengan bahasa dan kalimat sendiri.
2. Indikator merencanakan penyelesaian, meliputi: (a) mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, dan (b) mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3. Indikator melaksanakan rencana penyelesaian, meliputi: (a) mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah,
25
dan (b) mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah.
4. Indikator memeriksa kembali, meliputi: (a) mampu menentukan kesimpulan
dari masalah, (b) mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang
telah dilakukan.
Kemampuan pemecahan masalah dalam tiap tahapan pemecahan masalah
menurut Polya pada penelitian ini dikategorikan ke dalam tiga kategori penilaian
menurut Indarwahyuni et al. (2014: 131) yaitu baik, cukup, dan kurang. Kategori
penilaian tiap tahapan pemecahan masalah Polya pada penelitian ini
dideskripsikan sebagai berikut.
1. Memahami masalah
a. Baik, ketika siswa mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan bahasa
dan kalimat sendiri.
b. Cukup, ketika siswa mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah atau mampu menjelaskan masalah dengan bahasa dan
kalimat sendiri.
c. Kurang, ketika siswa tidak mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah serta tidak mampu menjelaskan masalah
dengan bahasa dan kalimat sendiri.
2. Merencanakan penyelesaian
26
a. Baik, ketika siswa mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah
b. Cukup, ketika siswa mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah atau mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
c. Kurang, ketika siswa tidak mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan tidak mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
a. Baik, ketika siswa mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
b. Cukup, ketika siswa mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan
untuk menyelesaikan masalah atau mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah
c. Kurang, ketika siswa tidak mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan tidak mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
4. Memeriksa kembali
a. Baik, ketika siswa mampu menentukan kesimpulan dari masalah dan mampu
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
27
b. Cukup, ketika siswa mampu menentukan kesimpulan dari masalah atau
mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan
c. Kurang, ketika siswa tidak mampu menentukan kesimpulan dari masalah dan
tidak mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan
2.1.2 Gaya Kognitif
2.1.2.1 Pengertian Gaya Kognitif
Setiap individu mempunyai cara khas sendiri-sendiri, sehingga setiap
individu berbeda satu dengan lainnya. Kemampuan setiap individu untuk
memahami dan menyerap pelajaran juga berbeda, ada yang cepat, sedang, dan ada
yang lambat. Oleh karena itu, setiap individu seringkali harus menempuh cara
berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah gaya kognitif.
Menurut Witkin (1973: 2) gaya kognitif merupakan karakteristik setiap
individu dalam menggunakan fungsi kognitif yang ditampilkan melalui kegiatan
persepsi dan intelektual secara konsisten. Hansena (1995: 20) menyatakan bahwa
gaya kognitif merupakan cara seorang individu dalam memperoleh dan
memproses informasi. Winkel (1996: 90) mengemukakan pengertian gaya
kognitif sebagai cara khas yang digunakan seseorang dalam mengamati dan
beraktifitas mental dibidang kognitif, yang bersifat individual dan kerap kali tidak
disadari dan cenderung bertahan.
28
Desmita (2009: 145) menjelaskan bahwa gaya kognitif adalah karakteristik
individu dalam menggunakan fungsi kognitif (berpikir, mengingat, memecahkan
masalah, dan sebagainya) yang bersifat konsisten dan lama. Shi (2011: 20)
mendefinisikan gaya kognitif sebagai sebuah konsep psikologis yang berkaitan
dengan bagaimana seorang individu memproses informasi.
Berdasarkan berbagai pendapat tentang definisi gaya kognitif di atas, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa gaya kognitif adalah cara khas yang
dilakukan seorang individu dalam memfungsikan kegiatan mental dibidang
kognitif, baik itu berpikir, mengingat, memecahkan masalah, membuat keputusan,
mengorganisasi maupun memproses informasi yang bersifat konsisten.
2.1.2.2 Jenis-Jenis Gaya Kognitif
Witkin (1973: 2) mengungkapkan bahwa gaya kognitif dikategorikan
menjadi gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD). Siswa
dengan gaya kognitif FI cenderung memilih belajar individual, menanggapi
dengan baik, dan bebas (tidak bergantung pada orang lain). Sedangkan, siswa
yang memiliki gaya kognitif FD cenderung memilih belajar dalam kelompok dan
sesering mungkin berinteraksi dengan siswa lain atau guru, memerlukan ganjaran
atau penguatan yang bersifat ekstrinsik.
Winkel (1996: 90) membedakan gaya kognitif dalam beberapa jenis
berdasarkan kecenderungan, yaitu:
a. Cenderung bergantung pada medan (Field Dependent) atau cenderung tidak
bergantung pada medan (Field Independent)
29
b. Kecenderungan konsisten atau mudah meninggalkan cara yang telah dipilih
dalam mempelajari sesuatu.
c. Kecenderungan luas atau sempit dalam pembentukan konsep.
d. Kecenderungan sangat atau kurang memperhatikan perbedaan antara objek-
objek yang diamati.
Nasution (2005: 95) membedakan gaya kognitif secara lebih spesifik
dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, meliputi:
a. Field dependent – field independent.
Peserta didik yang field dependent sangat dipengaruhi oleh lingkungan
atau bergantung pada lingkungan dan pendidikan sewaktu kecil, sedangkan field
independent tidak atau kurang dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan masa
lampau.
b. Impulsif – refleksif.
Orang yang impulsif mengambil keputusan dengan cepat tanpa
memikirkan secara mendalam. Sebaliknya orang yang reflektif
mempertimbangkan segala alternatif sebelum mengambil keputusan dalam situasi
yang tidak mempunyai penyelesaian yang mudah.
c. Perseptif – reseptif.
Orang yang perseptif dalam mengumpulkan informasi mencoba
mengadakan organisasi dalam hal-hal yang diterimanya, ia menyaring informasi
yang masuk dan memperhatikan hubungan-hubungan diantaranya. Orang yang
30
reseptif lebih memperhatikan detail atau perincian informasi dan tidak berusaha
untuk membulatkan informasi yang satu dengan yang lain.
d. Sistematis – intuitif.
Orang yang sistematis mencoba melihat struktur suatu masalah dan
bekerja sistematis dengan data atau informasi untuk memecahkan suatu persoalan.
Orang yang intuitif langsung mengemukakan jawaban tertentu tanpa
menggunakan informasi sistematis.
Banyak ahli yang membedakan jenis gaya kognitif, namun yang akan
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gaya kognitif FI dan FD yang
dikemukakan oleh Witkin. Hal ini dikarenakan gaya kognitif FI dan FD adalah
dimensi yang paling penting (Salameh, 2011: 189). Selain itu, gaya koginitf FI
dan FD adalah gaya kognitif yang mampu menanggulangi efek pengecoh pada
soal cerita (Istiqomah & Rahaju, 2014: 145). Gaya kognitif ini dipandang sebagai
salah satu variabel penentu pada kemampuan siswa dalam memecahkan soal
cerita.
2.1.2.3 Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent
Woolfolk sebagaimana dikutip oleh Uno (2006: 187) mengemukakan
bahwa banyak variasi gaya kognitif yang diminati para pendidik salah satunya
adalah gaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD). Witkin
(1973: 5) mendefinisikan karakteristik utama dari gaya kognitif FI dan FD sebagai
berikut:
1. Field Independent (FI) individual: one who can easily „break up‟ an organized
perceptual and separate readily an item from its context.
31
2. Field Dependent (FD) individual: one who can insufficiently separate an item
from its context and who readily accepts the dominating field or context.
Definisi karakter ini menjelaskan bahwa individu dengan gaya kognitif FI
adalah individu yang dengan mudah dapat „bebas‟ dari persepsi yang terorganisir
dan segera dapat memisahkan suatu bagian dari kesatuannya. Sedangkan individu
dengan gaya kognitif FD adalah individu yang kurang atau tidak bisa memisahkan
sesuatu bagian dari suatu kesatuan dan cenderung segera menerima bagian atau
konteks yang dominan.
Nasution (2005: 95) mengemukakan bahwa siswa dengan gaya kognitif FI
tidak atau kurang dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan masa lampau,
sedangkan siswa dengan gaya kognitif FD sangat dipengaruhi oleh lingkungan
atau bergantung pada lingkungan dan pendidikan sewaktu kecil. Woolfolk (1993:
197) mengklasifikasikan karakter pembelajaran peserta didik pada wilayah
dependent dan independent berdasarkan hasil adaptasinya dari H.A Witkin, C.A
Goodenough, dan R.W. Cox, sebagai berikut:
Tabel 2.2 Karakter Pembelajaran Siswa Field Dependent dan Field
Independent
Field Dependent Field Independent
a. Lebih baik pada materi
pembelajaran dengan materi
sosial.
b. Memiliki ingatan lebih baik
untuk informasi sosial.
c. Memerlukan struktur, tujuan, dan
penguatan yang didefinisikan
secara jelas.
d. Lebih terpengaruh kritik.
e. Memiliki kesulitan besar untuk
mempelajari materi tak
terstruktur.
f. Cenderung menerima organisasi
a. Mungkin perlu bantuan
memfokuskan perhatian pada
materi dengan muatan sosial.
b. Mungkin perlu diajarkan
bagaimana menggunakan konteks
untuk memahami informasi sosial.
c. Cenderung memiliki tujuan diri
yang terdefinisikan dan penguatan.
d. Tidak terpengaruh kritik.
e. Dapat mengembangkan strukturnya
sendiri pada situasi tak terstruktur.
f. Biasanya lebih mampu
memecahkan masalah tanpa
32
yang diberikan dan tidak mampu
mengorganisir kembali.
g. Mungkin memerlukan instruksi
lebih jelas mengenai bagaimana
memecahkan masalah.
instruksi dan bimbingan eksplisit.
Menurut Lourdusamy, sebagaimana dikutip oleh Slameto (2003: 160),
individu dengan gaya kognitif FI dikatakan sebagai individu yang mampu
mengatasi unsur-unsur latar belakang yang mengganggu dalam mencoba
mengasingkan suatu aspek dalam situasi tertentu, juga mempunyai kemahiran
membina struktur menjadi situasi yang tidak mempunyai struktur. Sedangkan
individu dengan gaya kognitif FD tidak dapat membebaskan diri dari unsur-unsur
alam sekitar yang mengganggu dan juga mendapati kesukaran dalam membina
struktur menjadi situasi yang tidak mempunyai struktur.
Istiqomah dan Rahaju (2014: 145) mengemukakan bahwa individu dengan
gaya kognitif FI cenderung menyatakan suatu gambaran lepas dari latar belakang
gambaran tersebut serta mampu membedakan objek-objek dari konteks
sekitarnya. Individu dengan gaya kognitif FI memandang keadaan sekitarnya
lebih secara analitis. Sedangkan individu dengan gaya kognitif FD menerima
sesuatu secara global dan mengalami kesulitan untuk memisahkan diri dari
keadaan sekitarnya atau lebih dipengaruhi oleh lingkungan, cenderung mengenal
dirinya sebagai bagian dari kelompok.
Berdasarkan ciri-ciri yang telah diungkapkan beberapa ahli tersebut maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa individu yang mempunyai gaya kognitif FI
akan menerima suatu stimulus atau gambaran secara lepas dari latar belakang
gambaran tersebut (menerima sebagian dari keseluruhan). Kemampuan ini akan
33
meningkat jika objek yang diamati merupakan objek yang terstruktur. Individu FI
mampu untuk membuat objek yang terstruktur menjadi tidak terstruktur. Individu
FI cenderung sulit untuk memecahkan masalah sosial karena objek sosial
merupakan objek yang rumit dan kurang terstruktur. Individu FI mampu
memecahkan tugas-tugas yang kompleks, memerlukan pembedaan-pembedaan,
dan analitis.
Sedangkan individu yang mempunyai gaya kognitif FD akan menerima
sesuatu secara global sebagaimana bentuk keseluruhan dan kemampuan ini akan
tampak sangat kuat jika objek yang diamati merupakan objek yang kurang
terstruktur. Individu FD mengalami kesukaran untuk membuat objek yang
terstruktur menjadi tidak terstruktur namun tidak kesulitan dalam memecahkan
masalah sosial. Dalam orientasi sosial cenderung perseptif dan peka.
Ada beberapa macam alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi
gaya kognitif. Crozier (1997: 11) mengatakan bahwa perbedaan gaya kognitif FI
dan FD dapat diteliti menggunakan alat ukur EFT (Embedded Figures Test) atau
RFT (Rod-and-Frame Test). Witkin (1973: 6) mengembangkan EFT ini menjadi
GEFT (Group Embeded Figure Test). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
tes GEFT.
2.1.3 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran MMP
Menurut Suprijono (2009: 45) model pembelajaran merupakan landasan
praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
34
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat
dikatakan pula sebagai susunan pola yang digunakan untuk penyusunan
kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.
Trianto (2010: 51) mengatakan model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Menurut
Trianto (2010: 52) fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Menurut Suyitno (2011: 26) model pembelajaran adalah suatu tindakan
pembelajaran yang mengikuti pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu
(sintaks), yang harus diterapkan guru agar kompetensi atau tujuan belajar yang
diharapkan akan tercapai dengan cepat, efektif dan efisien. Suatu kegiatan
pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika: (1) ada kajian ilmiah dari
penemu atau ahlinya; (2) ada tujuan yang ingin dicapai; (3) ada urutan tingkah
laku yang spesifik (ada sintaksnya); dan (4) ada lingkungan yang perlu diciptakan
agar tindakan/kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung secara efektif.
Menerapkan suatu model pembelajaran yang tepat dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat berperan aktif dalam mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimilikinya. Alba et al (2014: 108) mengemukakan bahwa
salah satu model pembelajaran yang memberi peluang bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah adalah model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP). Menurut Slavin & Lake (2007: 31) MMP
adalah suatu model pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru secara
35
efektif dalam menggunakan latihan-latihan agar guru dapat membantu
meningkatkan pencapaian siswa dalam belajar. Good & Grouws (1979: 357)
menyatakan bahwa model pembelajaran MMP difokuskan untuk meningkatkan
pencapaian siswa dalam belajar melalui daily review, development, seatwork,
homework assignment, dan special reviews yang diberikan oleh guru.
Menurut Krismanto (2003: 11) MMP merupakan salah satu model yang
terstruktur seperti halnya Struktur Pengajaran Matematika (SPM). Krismanto
(2003: 9) menyebutkan bahwa SPM meliputi:
a. Pendahuluan, meliputi apersepsi atau revisi, motivasi, dan introduksi
b. Pengembangan meliputi pembelajaran konsep atau prinsip
c. Penerapan meliputi pelatihan penggunaan konsep atau prinsip, pengembangan
skill, evaluasi.
d. Penutup meliputi penyusunan rangkuman dan penugasan.
2.1.3.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran MMP
Krismanto (2003: 11) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran
menggunakan model Missouri Mathematics Project adalah sebagai berikut:
a. Review
Pada langkah ini guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga diajak untuk
membahas tugas atau PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya yang dianggap sulit oleh siswa.
b. Pengembangan
36
Pada langkah ini guru menyampaikan materi baru yang merupakan
kelanjutan dari materi sebelumnya. Guru dapat mengembangkan materi yang akan
dipelajari dengan menggunakan bantuan Alat Peraga Manipulatif (APM).
Kegiatan pada langkah ini juga dapat dilakukan melalui diskusi, karena
pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan latihan terkontrol.
Pada penelitian ini guru menggunakan bantuan Alat Peraga Manipulatif (APM)
untuk mengembangkan materi yang akan dipelajari dan mengkombinasikan
langkah pengembangan ini dengan latihan terkontrol.
c. Latihan Terkontrol
Pada latihan terkontrol dalam penelitian ini siswa diminta membentuk suatu
kelompok dan menyelesaikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dan LTS (Lembar
Tugas Siswa) yang diberikan oleh guru dalam diskusi kelompok. LKS berbantuan
APM dirancang sedemikian rupa oleh guru untuk membantu siswa menemukan
konsep baru dan membangun pengetahuannya sendiri tanpa harus diberitahu oleh
guru. Kegiatan diskusi kelompok pada latihan terkontrol tetap dalam pengawasan
guru untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran. Setelah melakukan
diskusi, masing-masing kelompok akan diminta oleh guru untuk mempresentasikan
hasil diskusi yang telah diperoleh yang kemudian akan ditanggapi oleh kelompok lain
dan akan dikonfirmasi oleh guru.
d. Seat Work (Latihan Mandiri)
Pada langkah ini siswa diberi soal yang dikerjakan secara individu sebagai
latihan untuk mengetahui penguasaan konsep yang telah dipelajari. Dari langkah
ini, guru dapat mengetahui seberapa jauh materi tersebut dipahami oleh siswa.
e. Penugasan
37
Penugasan merupakan langkah terakhir dari model MMP. Pada langkah ini
siswa bersama guru membuat rangkuman tentang materi yang sudah dipelajari.
Rangkuman ini bertujuan untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang baru
saja dipelajari. Selain membuat rangkuman, guru juga memberikan penugasan
berupa PR kepada siswa sebagai bentuk latihan tambahan untuk meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi tersebut.
Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang menerapkan pembelajaran
dengan pendekatan EEK yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41
tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
menyebutkan kegiatan yang dilakukan guru pada setiap kegiatan dalam
pendekatan EEK adalah sebagai berikut:
a. Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
5. Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
38
b. Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
2. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
6. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
8. Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk
yang dihasilkan;
9. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa percaya diri siswa.
c. Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber;
39
3. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan;
4. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar. Dalam hal ini guru:
a) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesullitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b) Membantu menyelesaikan masalah;
c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
d) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Pada langkah review guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dan membahas tugas
atauS PR yang diberikan. Dengan mengajak siswa mengingat kembali materi yang
telah dipelajari sebelumnya dan membahas tugas atau PR yang diberikan, berarti
guru melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan sudah memfasilitasi
terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru dan sumber belajar.
Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi pada pendekatan EEK.
Pada langkah pengembangan guru menyampaikan materi baru dan guru
juga dapat mengembangkan materi tersebut dengan menggunakan bantuan APM.
Ini berarti guru menggunakan beragam media pembelajaran dan memfasilitasi
40
terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar. Kegiatan ini
juga merupakan kegiatan eksplorasi pada pendekatan EEK.
Pada latihan terkontrol siswa diminta membentuk suatu kelompok dan
menyelesaikan LKS dan LTS yang diberikan oleh guru dalam diskusi kelompok. LKS
berbantuan APM ini dirancang sedemikian rupa oleh guru untuk membantu siswa
menemukan konsep baru dan membangun pengetahuannya sendiri tanpa harus
diberitahu oleh guru. Setelah melakukan diskusi, masing-masing kelompok akan
diminta oleh guru untuk mengkomunikasikan gagasan yang telah diperoleh melalui
LKS. Dengan melaksanakan latihan terkontrol ini berarti guru melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran dan memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa
serta antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya. Kegiatan ini merupakan
kegiatan eksplorasi dalam pendekatan EEK. Selain itu, melalui latihan terkontrol ini
guru juga memfasilitasi siswa melalui pemberian diskusi untuk memunculkan
gagasan baru secara lisan maupun tertulis, memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif, memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis secara individual maupun kelompok, dan memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerjanya. Kegiatan ini merupakan kegiatan elaborasi pada
pendekatan EEK. Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok pada latihan terkontrol ini
juga tetap dalam pengawasan guru untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada
pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan konfirmasi pada pendekatan EEK.
Pada langkah seat work (latihan mandiri) siswa diberi soal yang dikerjakan
secara individu sebagai latihan untuk mengetahui penguasaan konsep yang telah
dipelajari. Ini berarti guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, serta
41
menyelesaikan masalah. Kegiatan ini merupakan kegiatan elaborasi pada
pendekatan EEK.
Langkah terakhir dari model MMP adalah penugasan dimana siswa
bersama guru membuat rangkuman tentang materi yang sudah dipelajari dan guru
juga memberikan penugasan berupa PR kepada siswa sebagai bentuk latihan
tambahan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tersebut. Ini
berarti guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
konfirmasi pada pendekatan EEK.
Menurut Alba et al (2014: 108) model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) memiliki kelebihan yaitu banyak materi yang bisa
disampaikan kepada siswa karena tidak terlalu memakan banyak waktu, artinya
penggunaan waktu dapat diatur relatif ketat; dan banyaknya latihan sehingga
siswa mudah terampil dengan beragam soal. Dalam penelitian ini, langkah-
langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project yang digunakan
adalah langkah-langkah dikemukakan oleh Krismanto, yaitu: (1) review, (2)
pengembangan, (3) latihan terkontrol, (4) latihan mandiri, dan (5) penugasan.
2.1.4 Tinjauan Materi
Materi segiempat merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan
kepada siswa kelas VII semester genap. Standar kompetensi dari materi ini yaitu
memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi dasar pada materi ini antara lain: (1) mengidentifikasi sifat-sifat
segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya; (2) mengidentifikasi sifat-sifat persegi
42
panjang, persegi, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan laying-layang; (3)
menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah; dan (4) melukis segitiga, garis
tinggi, garis bagi, garis beratm, dan garis sumbu. (Depdiknas, 2006)
Kompetensi dasar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah. Materi ini akan diajarkan dalam 4
pertemuan. Indikator pencapaian kompetensi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Menentukan rumus keliling dan luas persegi panjang, persegi, jajargenjang,
dan trapesium.
2. Menghitung keliling dan luas persegi panjang, persegi, jajargenjang, dan
trapesium.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas
persegi panjang, persegi, jajargenjang, dan trapesium.
2.1.4.1 Persegi Panjang
Gambar 2.1 Persegi Panjang
43
Rumus keliling (K) persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah
, dan rumus luas (L) persegi panjang dengan panjang p dan lebar l
adalah .
2.1.4.2 Persegi
Gambar 2.2 Persegi
Rumus keliling (K) persegi dengan panjang sisi s adalah , dan
rumus luas (L) persegi dengan panjang sisi s adalah .
2.1.4.3 Jajargenjang
Gambar 2.3 Jajargenjang
Rumus keliling (K) jajargenjang dengan panjang sisi yang tidak sejajar a
dan b, serta tinggi t adalah , dan rumus luas (L) persegi panjang
dengan alas a dan tinggi t adalah .
44
2.1.4.4 Trapesium
Gambar 2.4 Trapesium
Rumus keliling (K) trapesium dengan sisi-sisi a, b, c, dan d adalah
, dan rumus luas (L) trapesium dengan panjang sisi-sisi yang
sejajar a dan b, serta tinggi t adalah
. (Adinawan, 2009: 76-107)
2.1.5 Ketuntasan Belajar
Menurut Trianto (2010: 241) berdasarkan ketentuan KTSP, penentuan
ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah, yang dikenal
dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga
pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda; fasilitas
(sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap sekolah berbeda.
Ketuntasan belajar pada penelitian ini mengacu pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran matematika yang ditetapkan oleh sekolah tempat
peneliti melakukan penelitian yaitu 75 dan pembelajaran di dalam kelas dikatakan
mencapai ketuntasan secara klasikal apabila sekurang-kurangnya 75% jumlah
siswa dari keseluruhan siswa pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari sama
dengan 75.
2.2 Penelitian yang Relevan
45
1. Arifin et al. (2015) dengan penelitian yang berjudul “Profil Pemecahan
Masalah Matematika Siswa ditinjau dari Gaya Kognitif dan Efikasi Diri pada
Siswa Kelas VIII Unggulan SMPN 1 Watampone” memberikan hasil sebagai
berikut (1) profil pemecahan msalah matematika siswa FI adalah: a)
memahami masalah, dapat menginterpretasikan soal tersebut dalam
pemahamannya melalui tulisan, b) merencanakan masalah, dapat memperoleh
informasi sehingga dapat menganalisis informasi tersebut, c) menyelesaikan
masalah sesuai rencana, bisa menganalisis suatu permasalahan berdasarkan
informasi yang telah didapatkan, d) memeriksa kembali jawaban, dapat
mengecek kembali jawabannya sendiri; (2) profil pemecahan masalah
matematika siswa FD adalah: a) memahami masalah, kurang dapat
menginterpretasikan soal tersebut dalam pemahamannya melalui tulisan, b)
merencanakan masalah, kurang dapat menganalisis informasi tersebut, c)
menyelesaikan masalah sesuai rencana, kurang dapat menganalisis suatu
permasalahan berdasarkan informasi yang telah didapatkan, d) memeriksa
kembali jawaban, tidak dapat mengecek kembali jawabannya sendiri.
2. Vendiagrys et al. (2015) dengan penelitian yang berjudul “Analisis
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Soal Setipe TIMSS
Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa pada Pembelajaran Model Problem Based
Learning” memberikan hasil sebagai berikut (1) untuk siswa dengan gaya
kognitif FI dalam menyelesaikan masalah memiliki profil: dapat memahami
pernyataan verbal dari masalah dan mengubahnya ke dalam kalimat
matematika, lebih analitis dalam menerima informasi, dapat memperluas hasil
46
pemecahan masalah dan pemikiran matematis, memberikan suatu
pembenaran berdasarkan pada hasil, memecahkan masalah dalam konteks
kehidupan nyata, dan memperoleh jawaban yang benar; (2) untuk siswa
dengan gaya kognitif FD dalam menyelesaikan masalah memiliki profil:
dapat memahami pernyataan verbal dari masalah, tetapi tidak dapat
mengubahnya ke dalam kalimat matematika, lebih global dalam menerima
informasi, mudah terpengaruh manipulasi unsur pengecoh karena
memandang secara global, tidak dapat memperluas hasil pemecahan masalah,
memberikan suatu pembenaran berdasarkan pada hasil, memecahkan masalah
dalam konteks kehidupan nyata, dan sering tidak dapat memperoleh jawaban
yang benar.
3. Savitri (2013) dengan penelitian yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran
Matematika Mengacu Pada Missouri Mathematcs Project Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah” diperoleh bahwa pembelajaran
matematika yang mengacu pada Missouri Mathematics Project tuntas secara
klasikal serta rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
pembelajaran matematika yang mengacu pada Missouri Mathematics Project
lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
model pembelajaran ekspositori.
4. Masriah et al. (2015) dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan
Karakter Mandiri dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran
MMP Pendekatan ATONG Materi Geometri” diperoleh bahwa pembelajaran
matematika dengan model MMP pendekatan ATONG efektif terhadap
47
kemampuan pemecahan masalah yang ditandai dengan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa mencapai ketuntasan baik secara
individual maupun secara klasikal.
2.3 Kerangka Berpikir
Keberhasilan siswa setelah dilakukannya pembelajaran dapat dilihat dari
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang terdiri dari pemahaman konsep,
penalaran, dan pemecahan masalah merupakan aspek berpikir matematika yang
sangat penting. Dalam proses pembelajaran matematika, banyak siswa mengalami
kesulitan dalam memecahkan masalah sehingga hasil belajar yang dicapai tidak
memuaskan. Kesulitan ini muncul karena paradigma bahwa jawaban akhir sebagai
satu-satunya tujuan dari pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk
kemampuan berpikir matematika tingkat tinggi karena dalam kegiatan pemecahan
masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti penerapan aturan
pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian pemahaman
konsep maupun komunikasi matematika. Secara garis besar langkah-langkah
pemecahan masalah menurut Polya (1973) yakni understanding the problem
(memahami masalah), devising a plan (merencanakan penyelesaian), carrying out
the plan (melaksanakan rencana penyelesaian), dan looking back (memeriksa
kembali).
Dalam memecahkan masalah, siswa memerlukan pemikiran untuk
memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, siswa dengan karakteristik
berpikir yang berbeda akan memecahkan dan menyelesaikan masalah dengan cara
48
yang berbeda pula, sehingga prestasi belajar yang dicapai oleh tiap siswa belum
tentu sama. Perbedaan ini salah satunya dipengaruhi oleh gaya kognitif siswa.
Gaya kognitif adalah cara khas yang dilakukan seorang individu dalam
memfungsikan kegiatan mental dibidang kognitif, baik itu berpikir, mengingat,
memecahkan masalah, membuat keputusan, mengorganisasi maupun memproses
informasi yang bersifat konsisten.
Gaya kognitif dibedakan menjadi gaya kognitif field independent (FI) dan
field dependent (FD). Secara umum, siswa dengan gaya kognitif FI cenderung
memilih belajar individual dan tidak bergantung dengan oranglain. Siswa dengan
gaya kognitif FI juga memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dalam mencermati
suatu rangsangan tanpa ketergantungan dari guru. Ketika diberikan suatu
permasalahan, siswa dengan gaya kognitif FI akan menggunakan beragam strategi
dalam upaya memecahkan masalah serta mampu memecahkan masalah tanpa
instruksi dan bimbingan dari guru.
Sedangkan siswa dengan gaya kognitif FD cenderung memilih belajar
dalam kelompok dan sering berinteraksi dengan siswa lain atau guru. Siswa
dengan gaya kognitif FD juga sangat bergantung pada sumber informasi dari guru.
Ketika diberikan suatu masalah, siswa dengan gaya kognitif FD cenderung akan
menggunakan cara atau metode yang telah ditetapkan, dipelajari, atau diketahui
sebelumnya serta memerlukan instruksi lebih jelas dalam memecahkan masalah.
Siswa dengan gaya kognitif yang berbeda akan menerima pelajaran dan
memecahkan masalah dengan cara yang berbeda. Permasalahannya adalah guru
belum memperhatikan gaya kognitif siswa dalam pembelajaran. Guru masih
49
menganggap siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran
dan memecahkan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan utama dari
pembelajaran matematika, oleh karena itu penting bagi guru untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya
kognitif siswa. Hal ini bermanfaat bagi guru untuk merancang desain
pembelajaran maupun tugas yang sesuai dengan gaya kognitif siswa, sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Seorang guru harus dapat merencanakan dan melaksanakan suatu model
pembelajaran yang tepat terhadap suatu materi, sehingga pada saat proses
pembelajaran di kelas guru dapat berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
bagi peserta didik. Sementara itu peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran, bukan hanya sekedar menerima pelajaran dari guru.
Model pembelajaran Missouri Mathematics Project merupakan suatu
model pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru secara efektif
menggunakan latihan-latihan agar guru dapat membantu meningkatkan
pencapaian siswa dalam belajar. Disamping itu pada model pembelajaran
Missouri Mathematics Project, banyaknya latihan membuat siswa terbiasa
menyelesaikan beragam soal dan semakin terampil dalam memecahkan masalah
matematika.
Langkah-langkah model pembelajaran MMP terdiri dari review,
pengembangan, latihan terkontrol, latihan mandiri, dan penugasan. Langkah
pertama dalam model MMP adalah review. Pada langkah review ini siswa diajak
50
untuk meninjau ulang materi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya dan
dikaitkan dengan materi hari ini. Melalui kegiatan ini siswa akan terbiasa untuk
mengamati, memberikan pertanyaan, dan menyimak penjelasan guru sehingga
mampu menumbuhkan kemampuan siswa dalam memahami masalah.
Langkah kedua adalah pengembangan. Dalam langkah ini guru
menyampaikan materi baru yang merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya
menggunakan alat peraga manipulatif. Melalui kegiatan ini siswa akan terbiasa
untuk mengamati dan menyimak penjelasan guru. Siswa juga diharapkan mampu
memberikan pertanyaan sehingga terjadi diskusi interaktif berupa tanya jawab
antara siswa dan guru. Materi baru yang disampaikan oleh guru pada langkah
pengembangan ini akan membantu siswa dalam merencanakan penyelesaian
masalah dan menemukan cara-cara baru dalam menyelesaikan suatu masalah.
Langkah berikutnya adalah latihan terkontrol, latihan mandiri (seatwork),
dan penugasan. Pada latihan terkontrol guru membimbing dan mengontrol siswa
dalam diskusi secara berkelompok untuk menyelesaikan LKS dan LTS yang
diberikan oleh guru. Melalui latihan terkontrol ini siswa akan terbiasa mengamati
masalah sehingga akan menimbulkan pertanyaan dalam diri siswa tentang
bagaimana menyelesaikan masalah yang telah diberikan yang nantinya akan
membantu siswa untuk memahami masalah dan dengan diskusi secara
berkelompok siswa akan mampu menemukan strategi atau rencana untuk
menyelesaikan masalah.
Setelah siswa dibimbing dalam diskusi kelompok, guru memberikan
latihan kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan latihan tersebut
51
secara mandiri. Informasi-informasi yang telah diperoleh siswa pada langkah
sebelumnya digunakan untuk menyelesaikan latihan mandiri yang diberikan oleh
guru. Melalui latihan mandiri, siswa akan mampu untuk memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan rencana untuk memecahkan masalah.
Langkah terakhir pada model MMP adalah penugasan. Pada langkah ini
siswa diajak untuk mengingat kembali dan membuat rangkuman tentang materi
yang sudah dipelajari, guru juga memberikan penugasan berupa PR kepada siswa
sebagai bentuk latihan tambahan untuk meningkatkan pemahaman siswa akan
materi yang telah dipelajari. Rangkuman yang diberikan pada langkah penugasan
ini akan menumbuhkan kemampuan siswa dalam memahami masalah dan latihan
berupa PR yang diberikan akan menumbuhkan kemampuan siswa dalam
merencanakan penyelesaian masalah dan melaksanakan rencana penyelesaian.
Pemberian langkah latihan terkontrol, latihan mandiri (seatwork) dan
penugasan akan membantu siswa dalam merencanakan penyelesaian masalah
karena semakin sering siswa menyelesaikan masalah maka siswa akan dengan
mudah menemukan strategi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan dan mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang sudah disusun
sebelumnya misalnya siswa memeriksa setiap langkah apakah sudah benar atau
belum dan melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat.
Ketika langkah-langkah pada MMP ini dilakukan dengan baik, maka akan
mampu membiasakan siswa untuk memahami masalah, merencanakan
penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa
52
kembali proses dan hasil penyelesaian masalah sehingga kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah juga akan meningkat.
Kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih kurang perlu dikaji
lebih lanjut agar guru dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Guru juga harus memiliki data tentang deskripsi kemampuan pemecahan masalah
berdasarkan gaya kognitif siswa. Dengan deskripsi tersebut guru dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui model
pembelajaran yang efektif. Agar deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa
dapat diketahui dengan lebih baik, maka dalam penelitian ini siswa diarahkan
untuk menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yang
diberikan pada model pembelajaran MMP.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir, maka
hipotesis untuk penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan model Missouri Mathematics Project pada materi segiempat dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara klasikal yaitu sebesar
dari jumlah siswa yang memperoleh nilai
52
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Sugiyono (2010: 3) mengungkapkan bahwa metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berkaitan dengan data, tujuan, dan kegunaan dari penelitian ini maka jenis yang
digunakan adalah penelitian mix methods. Sugiyono (2013: 404) menjelaskan
bahwa metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian,
sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain concurrent embedded
(campuran tidak berimbang). Metode kombinasi desain concurrent embedded
adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan antara antara metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan cara mencampur kedua metode
tersebut secara tidak berimbang (Sugiyono, 2013: 537).
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki bobot
70% dan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan kedua
yaitu deskripsi tentang kemampuan pemecahan masalah siswa, sedangkan metode
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki bobot 30% dan
53
digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu hasil ketuntasan
klasikal dari tes kemampuan pemecahan masalah.
Bogdan dan Taylor, sebagaimana dikutip oleh Moleong (2012: 3)
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini merupakan penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dideskripsikan adalah kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari gaya kognitif. Penelitian
dilakukan secara langsung oleh peneliti melalui pengamatan dan interaksi
langsung dengan subjek penelitian. Penelitian ini lebih menekankan proses
daripada hasil sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa yang ditinjau dari
gaya kognitif kemudian dideskripsikan dengan kata-kata.
Sugiyono (2013: 11) mengatakan bahwa metode kuantitatif digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini
metode kuantitatif digunakan untuk mengukur ketuntasan klasikal kemampuan
pemecahan masalah siswa pada model pembelajaran MMP dengan menggunakan
statistik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah One-Shot
Case Study. Menurut Sugiyono (2013: 112), desain penelitian ini menggunakan
perlakuan atau treatment sebagai variabel independen dan hasil dari perlakuan
sebagai variabel dependen. Dalam desain ini, terdapat satu kelompok diberi
54
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakan satu kelompok saja sebagai kelas yang diberikan
perlakuan, dan selanjutnya diobservasi apakah kemampuan pemecahan masalah
siswa pada kelas tersebut mencapai ketuntasan secara klasikal atau tidak.
3.3 Latar Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Semarang, yang beralamat
di Jl. Raya Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.
3.3.2 Populasi, Sampel, dan Subjek Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 22
Semarang kelas VII semester II tahun ajaran 2015/2016.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII E SMP Negeri 22 Semarang. Penentuan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster sampling yaitu mengambil satu
kelas secara acak.
Menurut Patton (1990: 184), “There are no rules for sample size in
qualitative inquiry. Sample size depends on what you want to know, the purpose of
the inquiry, what's at stake, what will be useful, what will have credibility, and
55
what can be done with available time and resources.” Hal ini berarti tidak ada
aturan khusus mengenai jumlah subjek penelitian kualitatif.
Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan pertimbangan memiliki kecenderungan terkuat dari masing-
masing gaya kognitif field dependent dan field independent, maksudnya dipilih
yang mendekati 0 untuk subjek FD dan yang mendekati 18 untuk subjek FI, selain
itu juga memperhatikan pertimbangan guru. Peneliti mengambil 4 siswa dari kelas
VII E SMP Negeri 22 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini
mengambil 4 subjek karena keterbatasan tenaga, waktu, dan kemampuan. Subjek
tersebut terdiri dari 2 siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan 2
siswa yang memiliki gaya kognitif field independent. Penentuan subjek penelitian
didasarkan pada hasil tes GEFT (Group Embedded Figure Test). Dari hasil
pengelompokan gaya kognitif siswa, dipilih 2 siswa dari masing-masing jenis
gaya kognitif untuk kemudian dianalisis kemampuan pemecahan masalahnya
sesuai dengan hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada materi segiempat.
3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Data
Data dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil tes GEFT.
Data hasil tes GEFT merupakan data mengenai jenis gaya kognitif siswa
yang meliputi gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field
independent.
56
2. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah untuk tiap jenis gaya kognitif.
Data deskripsi kemampuan pemecahan masalah untuk tiap jenis gaya
kognitif berupa uraian mengenai tahap kemampuan pemecahan masalah
siswa dengan gaya kognitif field dependent dan uraian tahap kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif field independent.
3. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah.
Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah merupakan data
mengenai hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada model
pembelajaran Missouri Mathematics Project.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dari penelitan ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 22
Semarang tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan kelas berdasarkan pertimbangan
dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut mengenai kemampuan
siswa yang masih kurang pada materi segiempat. Keseluruhan siswa yang dipilih
pada kelas tertentu merupakan subjek tes GEFT dan tes kemampuan pemecahan
masalah, akan tetapi hanya 4 siswa yang akan dipilih menjadi subjek wawancara
kemampuan pemecahan masalah. Subjek penelitian merupakan sumber informasi
untuk mendapatkan jenis gaya kognitif dan deskripsi mengenai kemampuan
pemecahan masalahnya pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project.
Missouri Mathematics Project digunakan sebagai model pembelajaran yang
diterapkan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi
segiempat. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah diperoleh berdasarkan hasil
tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara.
57
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
melakukan suatu penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Tanpa pengetahuan
tentang teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini meliputi wawancara dan teknik tes.
3.5.1 Wawancara
Menurut Moleong (2007: 186) wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan masalahnya. Wawancara dilakukan
berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat dengan mengacu kepada langkah-
langkah pemecahan masalah menurut Polya dan berdasarkan jawaban siswa.
3.5.2 Teknik Tes
Arikunto (2005: 53) mengemukakan tes merupakan suatu alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang
dilakukan merupakan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah dan
untuk mengukur gaya kognitif siswa. Tes yang digunakan untuk mengukur gaya
58
kognitif adalah tes GEFT yang dikembangkan oleh Witkin (1973). Tes
kemampuan pemecahan masalah pada penelitian ini berbentuk soal uraian.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
3.6.1 Instrumen Penentuan Gaya Kognitif Siswa
Instrumen yang digunakan untuk menentukan gaya kognitif siswa adalah
terjemahan Group Embedded Figure Test (GEFT) yang telah valid dan reliabel.
Instrumen GEFT merupakan tes perseptual yang dikembangkan dari EFT oleh
Witkin (1973:6). Instrumen ini terdiri dari 3 kelompok soal, kelompok soal
pertama terdiri dari 7 butir soal, kelompok soal kedua dan ketiga masing-masing
terdiri dari 9 butir soal. Kelompok soal pertama tidak diberi skor karena kelompok
soal ini dimaksudkan untuk latihan bagi responden dan untuk mengetahui apakah
responden sudah memahami perintah dan cara kerja dalam tes tersebut.
Sedangkan tes sesungguhnya yang diberikan skor adalah kelompok soal kedua
dan ketiga. Masing-masing diberi skor 1 jika menjawab benar dan skor 0 jika
menjawab salah, sehingga skor maksimal sebesar 18 dan skor minimal 0. Waktu
yang diberikan untuk kelompok soal pertama adalah 5 menit dan untuk kelompok
soal kedua dan ketiga masing-masing 9 menit. Tugas responden dalam tes ini
adalah mempertebal gambar sederhana yang terdapat di dalam gambar-gambar
rumit untuk masing-masing soal. Instrumen tes GEFT dapat dilihat pada lampiran
3.
59
Dalam menentukan kelompok responden yang tergolong gaya kognitif
field dependent atau field independent digunakan kategori dimana skor 0 sampai
dengan 11 dikategorikan sebagai kelompok FD dan skor 12 sampai dengan 18
dikategorikan sebagai kelompok FI (Khatib & Hosseinpur, 2011: 641). Untuk
penelitian ini dipilih siswa FD yang skornya mendekati 0 dan dipilih siswa FI
yang skornya mendekati 18.
3.6.2 Instrumen Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Instrumen uji coba tes kemampuan pemecahan masalah siswa terdiri dari 8
butir soal yang diuji cobakan di kelas VIII A sebagai kelas uji coba. Kisi-kisi
beserta butir soal uji coba tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada
lampiran 30 dan lampiran 31.
3.6.3 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari 4 soal
pemecahan masalah yang dipilih dari soal tes uji coba. Instrumen ini digunakan
untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Kisi-kisi dan soal tes
kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran 40 dan lampiran 41.
3.6.4 Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah
Penyusunan instrumen pedoman wawancara dilakukan dengan mengacu
kepada langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya. Pertanyaan
wawancara bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan
masalah siswa dan fenomena yang belum terungkap melalui tes kemampuan
pemecahan masalah. Instrumen pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran
47.
60
3.7 Teknik Analisis Data Uji Coba Soal Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
Sebelum diberikan, soal tes diuji cobakan pada kelas uji coba untuk
mengetahui butir soal yang memenuhi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan
tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut..
3.7.1 Validitas
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes
melakukan fungsi ukurnya. Jadi untuk dikatakan valid tes harus mengukur sesuatu
dan melakukannya dengan cermat. Rumus yang digunakan adalah:
√{ }{ } ........................................................(3.1)
Keterangan:
: koefisien korelasi tiap butir
: banyaknya subjek uji coba
: jumlah skor butir
: jumlah skor total
: jumlah kuadrat skor butir
: jumlah kuadrat skor total
: jumlah perkalian skor butir dan skor total
(Arikunto, 2013: 87)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal maka selanjutnya nilai
dibandingkan dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan
5%. Jika maka soal dikatakan valid dan sebaliknya. Analisis validitas
61
ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016. Soal yang
diujicobakan berupa soal uraian yang terdiri dari 8 soal. Ujicoba diadakan di kelas
VII A SMP Negeri 22 Semarang dengan banyak siswa 32 siswa. Dengan
memperhatikan rumus, ketentuan dan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya
diperoleh hasil seperti pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
Butir Soal Kriteria
1 0,782 Valid
2 0,383 Valid
3 0,605 Valid
4 0,724 Valid
5 0,729 Valid
6 0,597 Valid
7 0,766 Valid
8 0,825 Valid
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan
8 diperoleh > . Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, dan 8 adalah valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34
dan lampiran 36.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung
reliabilitas soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha, sebagai berikut.
(
) *
+ ................................................................................ (3.2)
dengan,
62
............................................................................................... (3.3)
dan
( )
............................................................................................ (3.4)
Keterangan:
: koefisien reliabilitas
: jumlah varians skor butir soal
: varians total
: banyaknya butir soal
N : banyak peserta tes
(Arikunto, 2013: 122-123)
Hasil perhitungan reliabilitas yang diperoleh dibandingkan dengan
tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika , maka
instrumen yang diujicobakan reliabel. Analisis reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan program Mircrosoft Excel 2016. Diperoleh hasil seperti pada tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.2 Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Uji Coba
Kriteria
0,838 Reliabel
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh , sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir soal tersebut reliabel, artinya soal tersebut dapat
63
digunakan untuk menguji kemampuan pemecahan masalah siswa. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan lampiran 37.
3.7.3 Daya Pembeda
Menurut Arifin (2012: 145), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan
siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi). Langkah-langkah
yang ditempuh untuk menguji daya pembeda adalah sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah skor total tiap siswa.
b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
c. Menetapkan 27% skor terbesar sebagai kelompok atas dan 27% skor terkecil
sebagai kelompok bawah.
d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas
maupun kelompok bawah).
e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
............................................................................ (3.5)
Keterangan:
: Daya Pembeda
: rata-rata kelompok atas
: rata-rata kelompok bawah
Tabel 3.3 Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda (DP) Klasifikasi
DP ≥ 0,40 Sangat baik
0,30 ≤ DP < 0,40 Baik
0,20 ≤ DP <0,30 Cukup
DP < 0,20 Kurang Baik
(Arifin, 2012: 146)
64
Analisis daya pembeda dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2016. Setelah dilakukan analisis daya beda instrument tes uji
coba, dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh
hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba
Nomor Soal Daya Beda Kriteria
1 0,45 Sangat Baik
2 0,12 Kurang Baik
3 0,33 Baik
4 0,52 Sangat Baik
5 0,43 Sangat Baik
6 0,29 Baik
7 0,41 Sangat Baik
8 0,40 Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 4, 5, 7, dan 8
diperoleh DP ≥ 0,40; untuk nomor 3 dan 6 diperoleh 0,30 ≤ DP < 0,40; dan untuk
nomor 2 diperoleh DP < 0,20. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 4, 5, 7,
dan 8 memiliki daya pembeda sangat baik. Soal nomor 3 dan 6 memiliki daya
pembeda baik dan soal nomor 2 memiliki daya pembeda kurang baik. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan lampiran 38.
3.7.4 Tingkat Kesukaran
Menurut Arifin (2012:147), tingkat kesukaran soal (TK) adalah peluang
untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa
dinyatakan dengan indeks. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat
kesukaran soal uraian adalah sebagai berikut.
.................................................................... (3.6)
dengan,
65
.................. (3.7)
Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur
sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai Tingkat Kesukaran (TK) Kriteria
0,00 ≤ TK < 0,31 Sukar
0,31 ≤ TK < 0,71 Sedang
0,71 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
(Arifin, 2012: 147-148)
Analisis tingkat kesukaran dilakukan dengan program Microsoft Excel
2016. Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba dalam
penelitian, diperoleh tingkat kesukaran butir soal uji coba yang ditunjukkan pada
Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba
Butir Soal TK Kriteria
1 0,54 Sedang
2 0,95 Mudah
3 0,81 Mudah
4 0,64 Sedang
5 0,64 Sedang
6 0,86 Mudah
7 0,30 Sukar
8 0,73 Mudah
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 2, 3, 6 dan 8
diperoleh 0,71 ≤ TK ≤ 1,00; untuk soal nomor 1, 4, dan 5 diperoleh 0,31 ≤ DP <
0,71; dan untuk soal nomor 7 diperoleh 0,00 ≤ TK < 0,31. Jadi dapat disimpulkan
untuk soal nomor 2, 3, 6, dan 8 memiliki tingkat kesukaran mudah. Soal nomor 1,
4, dan 5 memiliki tingkat kesukaran sedang, dan soal nomor 7 memiliki tingkat
kesukaran sukar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 34 dan
lampiran 39.
66
3.7.5 Penentuan Instrumen Tes
Setelah menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran dari instrument yang dibuat, peneliti membuat keputusan untuk
memilih dan menentukan butir soal manakah yang digunakan untuk menguji
kemampuan pemecahan masalah siswa. Keputusan yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan kepada kriteria-kriteria analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda,
dan tingkat kesukaran butir soal yang telah ditentukan. Selain itu, pengambilan
soal juga memperhatikan indikator yang ditentukan untuk tes kemampuan
pemecahan masalah. Setiap indikator harus ada soal yang mewakili, sehingga
kemampuan peserta didik dapat diukur melalui soal yang diberikan. Dengan
pertimbangan tersebut, diambil 4 soal yang mewakili 4 indikator, yaitu soal nomor
1, 4, 7, dan 8.
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Data Kualitatif
Sugiyono (2010: 335) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
67
Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono
(2010:337) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Adapun aktifitas dalam analisis
data meliputi data reduction, data display, and conclusion drawing/verification.
Secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut.
3.8.1.1 Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data dalam penelitian ini meliputi kegiatan merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian peneliti akan memperoleh gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya. Dalam penelitian ini data yang direduksi adalah hasil wawancara
kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil wawancara dirangkum, dipilih hal-
hal yang penting, dan membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak berguna
sehingga peneliti mendapat gambaran yang jelas tentang kemampuan pemecahan
masalah siswa dan mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
3.8.1.2 Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan makna dari kata-kata yang
diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan logis sehingga mudah
dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berbentuk uraian
singkat, bagan, hubungan kategori, flowchart, dan sebagainya. Penyajian data
dilakukan dengan memunculkan kumpulan data yang sudah terorganisir dan
terkategori yang memungkinkan dilakukan penarikan kesimpulan. Data yang
68
disajikan pada penelitian ini berupa hasil tes GEFT dan tes kemampuan
pemecahan masalah siswa, hasil wawancara, dan hasil analisis data.
3.8.1.3 Conclussion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)
Penarikan kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
telah dirumuskan sejak awal dan diharapkan merupakan temuan baru yang belum
pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih samar sehingga diteliti agar menjadi jelas. Kesimpulan yang
ditemukan akan berupa hasil analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau
dari gaya kognitif siswa.
3.8.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah kemampuan pemecahan masalah siswa mencapai ketuntasan klasikal pada
model pembelajaran Missouri Mathematics Project.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang akan
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. (Sugiyono, 2007: 75)
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan hipotesis
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
69
2. Menentukan taraf signifikansi. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan
sebesar 5%
3. Melakukan perhitungan
Rumus yang digunakan adalah rumus chi kuadrat, yaitu:
∑
................................................................................. (3.8)
Keterangan:
: nilai chi kuadrat
: frekuensi hasil pengamatan
: frekuensi hasil yang diharapkan
: jumlah kelas interval
4. Kriteria
Jika dengan taraf signifikansi 5% maka data
berdistribusi normal.
(Sudjana, 2002:
273)
Dalam penelitian ini uji normalitas dihitung dengan menggunakan
software IBM SPSS Statistics 23 melalui uji Kolmogorov-Smirnov. Uji
Kolmogorov-Smirnov dipakai karena uji ini sederhana dan tidak menimbulkan
perbedaan persepsi. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut.
1. Masukkan data pada program SPSS yang disusun dalam satu kolom
2. Klik menu Analyze, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs, klik 1-
Sample K-S
70
3. Pindahkan data yang akan diuji ke kotak Test Variable List
4. Klik OK
5. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima Ho jika nilai Sig
pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test > level of significant
(0,05).
3.8.2.2 Uji Ketuntasan
Uji ketuntasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang
memperoleh hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa lebih dari 75 pada
materi segiempat dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) mencapai lebih dari 75%. Uji z dilakukan untuk menguji proporsi
kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas penelitian dapat mencapai
ketuntasan belajar klasikal.
Sudjana (2005: 234) mengemukakan langkah-langkah uji ketuntasan
klasikal sebagai berikut.
1. Merumuskan hipotesis
(ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah kurang
dari atau sama dengan 75%)
(ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari
75%)
2. Menentukan taraf signifikansi. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan
sebesar 5%
3. Melakukan perhitungan
71
√
............................................................................................
(3.9)
Keterangan:
: nilai z hitung
: banyaknya siswa yang tuntas
: nilai ketuntasan klasikal minimal yang telah ditentukan
: jumlah seluruh siswa
4. Kriteria
Tolak jika dan terima jika sebaliknya.
3.9 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Moleong (2007:320) mengemukakan bahwa keabsahan data adalah setiap
keadaan yang harus memenuhi: (1) mendemonstrasikan nilai yang benar; (2)
menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan (3) memperbolehkan
keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan
kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Pemeriksaan keabsahan data
ini sangat penting agar data yang diperoleh dapat dipercaya dan dipertimbangkan.
Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan
triangulasi teknik yang berarti membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh pada subjek dengan teknik yang
berbeda. Triangulasi dalam penelitian ini adalah membandingkan data hasil
pekerjaan siswa dengan data hasil wawancara (triangulasi metode), dan
72
membandingkan serta memeriksa data wawancara dari subjek yang berbeda dalam
satu jenis gaya kognitif yang sama (triangulasi sumber data).
3.10 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Menentukan kelas penelitian.
b. Menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan.
c. Melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah di kelas uji coba.
d. Menganalisis data hasil tes kemampuan pemecahan masalah di kelas uji coba
untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas tes, tingkat kesukaran butir
soal, dan daya pembeda butir soal.
e. Memberikan tes GEFT untuk mengetahui jenis gaya kognitif siswa di kelas
penelitian.
f. Menentukan subjek penelitian untuk diwawancarai yang terdiri dari 2 siswa
dengan kecenderungan terkuat pada gaya kognitif field dependent dan 2 siswa
dengan kecenderungan terkuat pada gaya kognitif field independent.
g. Melaksanakan pembelajaran di kelas penelitian menggunakan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project.
h. Melaksanakan tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa
di kelas penelitian.
i. Melaksanakan wawancara terhadap subjek penelitian mengenai hasil
pengerjaan 4 butir soal tes kemampuan pemecahan masalah.
73
j. Mengolah dan menganalisis data hasil tes kemampuan pemecahan masalah
dan data hasil wawancara yang telah dikumpulkan.
k. Menyusun hasil penelitian.
73
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam bab ini adalah uraian hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk mengetahui deskripsi dan ketuntasan secara klasikal kemampuan
pemecahan masalah siswa SMP Negeri 22 Semarang ditinjau dari gaya kognitif
siswa. Model pembelajaran yang digunakan adalah Missouri Mathematics
Project.
4.1.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Semarang, jalan Manyaran,
Gunungpati, kota Semarang. Pada tahun ajaran 2015/2016, SMP Negeri 22
Semarang memiliki 24 kelas yang terdiri atas 8 kelas VII, 8 kelas VIII, dan 8
kelas IX. Penelitian ini menggunakan kelas VII sebagai populasi. Dari populasi
kelas VII yang terdiri atas 8 kelas, diambil satu kelas sampel sebagai kelas
penelitian, yaitu kelas VII E, dan satu kelas uji coba yaitu kelas VII A. Daftar
siswa dapat dilihat di lampiran 1 dan lampiran 2.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu merancang
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat yaitu: (1) penggalan
silabus pembelajaran, (2) RPP, (3) LKS, (4) LTS, (5) latihan mandiri, (6) kisi-kisi
tes kemampuan pemecahan masalah, dan (7) tes kemampuan pemecahan masalah.
Proses pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 20 April 2016 sampai 7
Mei 2016 dengan memberi perlakuan kepada kelas penelitian berupa penerapan
74
pembelajaran menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP).
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan 6 kali pertemuan dengan rincian satu kali
pertemuan tes gaya kognitif, empat kali pertemuan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran MMP, dan satu kali pertemuan tes kemampuan pemecahan
masalah. Rincian jadwal pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas VII E
Pertemuan
ke-
Hari,
Tanggal
Waktu
Pelaksanaan
Alokasi
Waktu Sub Materi
1 Jumat, 22
April 2016
09.15 – 10.35 2 x 40
menit
Menentukan luas dan
keliling persegi panjang
menggunakan alat peraga.
2 Sabtu, 23
April 2016
11.30 – 12.50 2 x 40
menit
Menentukan luas dan
keliling persegi.
3 Jumat, 29
April 2016
09.15 – 10.35 2 x 40
menit
Menentukan luas dan
keliling jajargenjang.
menggunakan alat peraga
4 Sabtu, 30
April 2016
11.30 – 12.50 2 x 40
menit
Menentukan luas dan
keliling trapesium
menggunakan alat peraga.
Penelitian dilanjutkan dengan menganalisis atau mengolah data yang telah
dikumpulkan. Hasil analisis digunakan untuk menjawab hipotesis dalam
penelitian dan menarik simpulan. Deskripsi hasil penelitian diuraikan dalam
analisis hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif berikut.
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitatif
Hasil penelitian kualitatif pada penelitian ini diperoleh melalui hasil tes
kemampuan pemecahan masalah subjek dan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan subjek. Analisis hasil tes dan wawancara dilakukan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas
penelitian ditinjau dari gaya kognitifnya setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model MMP.
75
4.1.2.1 Hasil Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah empat siswa kelas VII E di SMP Negeri 22
Semarang. Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive
sampling dengan kriteria memiliki kecenderungan terkuat dari masing-masing
gaya kognitif field dependent dan field independent, juga memperhatikan
pertimbangan guru. Penentuan subjek menggunakan instrumen tes GEFT (Group
Embedded Figure Test) yang dikembangkan oleh Witkin dan sudah
terstandarisasi. Pengisian instrumen GEFT dilakukan di kelas VII E pada hari
Rabu tanggal 20 April 2016. Pengisian instrumen dilaksanakan pada jam
pelajaran Matematika selama satu jam pelajaran (40 menit). Pemilihan dan
penggunaan jam ini dilakukan dengan ijin dari guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Dari hasil analisis pengisian instrumen GEFT, diperoleh data
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Gaya Kognitif Siswa Kelas VII E SMP Negeri 22 Semarang
Gaya Kognitif Banyak
Field Dependent 24
Field Independent 8
Berdasarkan Tabel 4.2, dari 32 siswa kelas VII E SMP Negeri 22
Semarang, terdapat 24 siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan 8
siswa yang memiliki gaya kognitif field independent. Data pada Tabel 4.2
diperoleh dari data hasil tes GEFT siswa, selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 4.
Berdasarkan hasil tes GEFT, diperoleh 2 siswa dengan skor tes GEFT
mendekati 0 yaitu S25 dengan skor 3 dan S12 dengan skor 4. Kedua subjek
76
tersebut merupakan subjek yang memiliki kecenderungan terkuat pada gaya
kognitif field dependent (FD) karena memiliki skor mendekati 0 dari skor masing-
masing siswa kelas VII E yang mengikuti tes GEFT. Berdasarkan hasil tes GEFT
dan pertimbangan guru mengenai kemampuan mengemukakan pendapat dan jalan
pikirannya, maka diperoleh subjek S25 dan S12 sebagai subjek FD. Selain itu,
dari hasil tes GEFT diperoleh 2 siswa dengan skor tes GEFT mendekati 18 yaitu
S31 dengan skor 13 dan S21 dengan skor 15. Kedua subjek tersebut merupakan
subjek yang memiliki kecenderungan terkuat pada gaya kognitif field independent
(FI) karena memiliki skor mendekati 18 dari skor masing-masing siswa kelas VII
E yang mengikuti tes GEFT. Berdasarkan hasil tes GEFT dan pertimbangan guru
mengenai kemampuan mengemukakan pendapat dan jalan pikirannya, maka
diperoleh subjek S31 dan S21 sebagai subjek FI. Daftar subjek penelitian
disajikan pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.3 Daftar Subjek Penelitian
No Kode Subjek Gaya Kognitif
1 S25 FD
2 S12 FD
3 S31 FI
4 S21 FI
4.1.2.2 Analisis Data
Subjek penelitian mengerjakan 4 butir soal tes kemampuan pemecahan
masalah dan peneliti menggunakan seluruh butir soal untuk dianalisis.
4.1.2.2.1 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya Kognitif
Field Dependent (FD) Subjek S25
(1) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 1 Subjek S25
77
Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 1
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.2 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 1
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui dengan lengkap dan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dengan benar. Pada gambar 4.2
juga terlihat bahwa subjek S25 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
dengan menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang
78
P : Apakah kamu memahami soal nomor 1?
S25 : Iya, paham.
P : Apa saja yang diketahui di soal itu?
S25 : Panjang dibagi lebar, eh, panjang (diam sebentar) perbandingan panjang dan lebar sama
dengan 3 banding 2. Luas persegi panjangnya 96 cm kuadrat.
P : Kemudian apa yang ditanyakan di soal tersebut dek?
S25 : Mencari kelilingnya.
P : Oke, kira-kira keterangan yang diberikan disoal cukup gak untuk mencari yang ditanyakan
dek?
S25 : Cukup.
P : Cukup ya? Yakin sudah cukup?
S25 : Yakin bu, cukup.
P : Oke, sekarang coba jelaskan maksud soal nomor 1 ini dengan bahasamu sendiri dek.
S25 : Yang mencari lebar itu bu?
P : Bukan. Kira-kira menurut kamu soal ini menjelaskan tentang apa sih? Maksud soal nomor
1 ini gimana?
S25 : Oh, iya bu. Perbandingan dari panjang dan lebar sama dengan tiga banding 2. Luasnya 96
cm2. Yang ditanyakan keliling persegi panjangnya.
digunakan, walaupun tidak jauh berbeda dengan kalimat soal, namun subjek S25
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan menggunakan bahasanya
sendiri tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S25 mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis tersebut, subjek S25 mampu memahami
masalah dengan menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.3 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 1 yaitu perbandingan ukuran
panjang dan lebar sebuah persegi panjang dan ukuran luasnya, walaupun
mengalami sedikit kebingungan dalam menyebutkan apa yang diketahui dari soal,
namun subjek S25 dapat mengatasi kebingungannya sendiri dan mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 1 dengan benar. Subjek S25 juga
79
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 1, yaitu mencari
keliling persegi panjang tersebut. Dari hasil wawancara terlihat bahwa subjek S25
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Ada
sedikit kebingungan yang dialami oleh subjek S25 dalam menjelaskan masalah
menggunakan bahasanya sendiri, namun ketika diberikan penjelasan lebih lanjut
oleh peneliti subjek S25 mampu menjelaskan masalah 1 menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara tersebut, subjek S25 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar, juga mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memahami masalah pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.4 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
80
P : Menurut kamu apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dengan apa
yang ditanyakan dari soal ini dek?
S25 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S25 : Yang... (Diam)
P : Hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan kira-kira apa?
S25 : Mencari keliling.
P : Maksudnya gimana?
S25 : Nyari ini dengan ini (menunjuk ke soal nomor 1)
P : Yang dicari apa?
S25 : Keliling.
P : Yang diketahui?
S25 : Panjang banding lebar dan luasnya.
P : Terus hubungan antara yang dicari dan yang diketahui tadi apa?
S25 : Mmm..
P : Mencari keliling itu apa di soal?
S25 : Yang ditanyakan bu.
P : Kira-kira kamu mencari keliling yang ditanyakan itu menggunakan apa?
S25 : Menggunakan panjang dan lebar bu.
P : Kamu dapat panjang dan lebarnya itu darimana?
S25 : Dari yang diketahui di soal.
P : Jadi menurut kamu hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan di soal
nomor 1 apa dek?
S25 : Mmm, mencari keliling menggunakan panjang dan lebar.
Oh, berarti mencari yang ditanyakan menggunakan yang diketahui bu.
P : Oke, langkah-langkah atau rencana apa yang kamu susun untuk menyelesaikan soal
ini?
S25 : Mencari panjang dan lebarnya dulu bu, kemudian mencari kelilingnya.
P : Oke, rumus yang kamu gunakan apa?
S25 : Rumus... persegi panjang.
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan rencana penyelesaian dengan benar dan lengkap. Rencana
penyelesaian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah mencari
panjang dan lebar kemudian mencari keliling. Walaupun tidak menuliskan rumus
yang digunakan, namun pada gambar 4.1 sebelumnya terlihat bahwa subjek S25
menggunakan rumus luas dan keliling persegi panjang untuk menyelesaikan
masalah, ini berarti subjek S25 mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
Berdasarkan analisis tes tertulis tersebut, subjek S25 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
81
P : Rumus persegi panjang?
S25 : Rumus luas dan keliling persegi panjang.
P : Oke, bagaimana rumus luas dan keliling persegi panjang?
S25 : Rumus luas persegi panjang, p kali l. Kelilingnya, 2 kali p tambah l.
Gambar 4.5 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan
lengkap dan benar, yaitu mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang
terlebih dahulu kemudian mencari ukuran keliling persegi panjang tersebut.
Subjek S25 juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yaitu rumus luas dan keliling persegi panjang. Hasil
wawancara juga menunjukkan ada kesulitan yang dialami oleh subjek S25 dalam
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
di soal. Namun setelah dibantu dengan beberapa pertanyaan oleh peneliti, subjek
S25 baru mampu menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan di soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
82
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.6 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa subjek S25 mampu menerapkan setiap
langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dengan urut dan
benar, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah. Subjek S25 terlebih dahulu mencari ukuran panjang dan
lebar dengan menerapkan konsep perbandingan dan rumus luas persegi panjang.
Setelah memperoleh ukuran panjang dan lebarnya, subjek S25 kemudian mencari
keliling dari persegi panjang tersebut dengan menerapkan rumus keliling persegi
83
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S25 : Pertama mencari ukuran panjang dan lebarnya bu. Panjang dibanding lebar sama dengan 3
banding 2. Berarti p per l sama dengan 3 per 2. Diperoleh panjang sama dengan 3 per 2 dikali
lebar.
P : Oke, terus?
S25 : Luas sama dengan panjang kali lebar. Berarti 96 sama dengan 3 per 2 dikali lebar dikali lebar. 3
per 2 dikali lebar kuadrat sama dengan 96. Lebar kuadrat sama dengan 96 dibagi 3 per 2. Lebar
kuadrat sama dengan 96 dikali 2 per 3. Lebar kuadrat sama dengan 32 dikali 2 sama dengan 64.
Lebar sama dengan akar kuadrat dari 64 sama dengan 8. Jadi lebarnya adalah 8 cm.
P : Terus?
S25 : Mencari panjangnya bu. Panjang sama dengan 3 per 2 dikali lebar. Panjang sama dengan 3 per
2 dikali 8. Panjang sama dengan 12 cm. Jadi, panjangnya 12 cm.
P : Terus?
S25 : Mencari kelilingnya. Keliling persegi panjang sama dengan 2 kali p tambah l sama dengan 2
kali 12 tambah 8 sama dengan 2 kali 20 sama dengan 40.
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S25 : Iya.
P : Ada kesulitan dalam perhitungan?
S25 : Tidak ada bu.
panjang. Hal ini berarti subjek S25 sudah menerapkan langkah yang pertama dan
kedua juga menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah 1.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.7 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 1 dengan benar, yaitu
mencari ukuran panjang dan lebar dengan menerapkan konsep perbandingan dan
rumus luas persegi panjang, kemudian mencari ukuran keliling persegi panjang
dengan menerapkan rumus keliling persegi panjang. Ini berarti bahwa subjek S25
mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
84
menyelesaikan masalah. Subjek S25 melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana, memperoleh hasil yang benar, dan tidak mengalami kesulitan dalam
proses perhitungan menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan dan juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 1 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.8 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa Kembali
Masalah 1
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 1 dengan benar dan lengkap. Kesimpulan
yang dituliskan sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah. Dengan
85
P : Oke, setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali langkah-langkah atau
rencana yang sudah kamu lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya dek?
S25 : Dari mencari lebar, kemudian mencari panjang, kemudian mencari keliling.
P : Kamu cek lagi?
S25 : Iya bu.
P : Oke, informasi penting apa saja yang sudah teridentifikasi saat kamu mengerjakan?
S25 : Mmm... (Diam sebentar)
P : Informasi apa saja yang sudah kamu dapat saat kamu mencari kelilingnya dek?
S25 : Oh, lebarnya 8 cm dan panjangnya 12 cm.
P : Oke, setelah kamu mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali perhitungannya?
S25 : Iya, bu.
P : Bagaimana cara kamu memeriksa kembali jawaban yang sudah diperoleh?
S25 : Dengan menghitung kembali bu.
P : Apa simpulan akhir yang kamu peroleh dari soal ini?
S25 : Jadi, keliling persegi panjang tersebut adalah 40 cm.
P : Apakah hasil yang kamu peroleh bisa dicari dengan cara lain?
S25 : Tidak, bu.
menuliskan kesimpulan, berarti subjek S25 sudah melakukan tahap memeriksa
kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan pada masalah 1,
namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25 memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.9 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 memeriksa
kembali penyelesaian masalah 1 dengan cara mengecek setiap rencana yang telah
dilakukan yaitu mencari ukuran lebar, mencari ukuran panjang, dan mencari
ukuran kelilingnya. Subjek S25 juga memeriksa kembali hasil yang diperoleh
dengan cara menghitung kembali perhitungan yang dikerjakan. Dengan
menghitung kembali, berarti subjek S25 telah memeriksa setiap perhitungan yang
terlibat dalam proses penyelesaian sehingga memperoleh hasil yang benar. Subjek
S25 juga mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 1 dengan benar.
Kesimpulan yang disebutkan sudah menjawab pertanyaan dari masalah 1.
86
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 memeriksa
kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan menyebutkan
kesimpulan dari masalah 1.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, subjek S25 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 1. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25 memeriksa kembali
hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S25
melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mengecek setiap rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan, dan menyebutkan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
(1) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 2 Subjek S25
Gambar 4.10 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 2
87
P : Apakah kamu memahami soal ini?
S25 : Iya, paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal ini?
S25 : Tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 12 meter dan lebar 9 meter. Kemudian
jajargenjang, alas 8 meter dan tinggi 4 meter. 25% dari sisa tanah untuk taman bermain.
P : Oke, kemudian apa yang ditanyakan di soal dek?
S25 : Luas tanah untuk membangun taman bermain bu.
P : Apakah keterangan yang diberikan sudah cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S25 : Sudah.
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.11 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada dengan benar dan lengkap, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah dengan benar.
Subjek S25 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan menggunakan kalimat
sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, walaupun tidak jauh berbeda
dengan soal, namun subjek S25 menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan
pada masalah dengan menggunakan bahasanya sendiri tidak dengan menuliskan
soal kembali. Ini berarti subjek S25 mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
88
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S25 : Tanah Pak Rudi bentuknya persegi panjang, panjangnya 12 meter dan lebarnya 9 meter.
Akan dibuat kolam renang berbentuk jajar genjang, alasnya 8 meter dan tingginya 4 meter.
25% sisanya untuk membangun taman bermain. Yang ditanyakan luas tanah Pak Rudi
yang digunakan untuk membangun taman bermain.
Gambar 4.12 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah dengan benar dan lengkap, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah dengan benar,
yaitu mencari luas tanah yang digunakan untuk membangun taman bermain. Dari
hasil wawancara juga terlihat bahwa subjek S25 mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memahami masalah 2 termasuk dalam kategori baik.
89
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.13 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Langkah-
langkah penyelesaian yang direncanakan yaitu mencari luas persegi panjang,
mencari luas jajargenjang, mencari luas sisa, dan mencari luas taman bermain.
Walaupun tidak menuliskan rumus yang digunakan, namun pada gambar 4.10
sebelumnya terlihat bahwa subjek S25 menggunakan rumus luas persegi panjang
dan luas jajargenjang. Ini berarti subjek S25 mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
90
P : Oke, kemudian apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dengan apa yang
ditanyakan pada soal?
S25 : Ada.
P : Apa?
S25 : Yang untuk mencari luas persegi panjang kemudian mencari luas jajargenjang.
P : Maksudnya gimana dek?
S25 : Di soal kan udah ada panjang dan lebar persegi panjang, sama alas dan tinggi
jajargenjang.
P : Terus kalau sudah ada kenapa?
S25 : Panjang dan lebarnya digunakan untuk mencari luas persegi panjang terus alas dan
tingginya untuk mencari luas jajargenjang. Trus nanti bisa nyari luas taman bermain.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal ini?
S25 : Mencari luas persegi panjang, mencari luas jajargenjang, kemudian mencari luas sisa, dan
mencari luas taman bermain.
P : Rumus apa yang kamu gunakan?
S25 : Luas persegi panjang, panjang kali lebar. Luas jajar genjang, alas kali tinggi.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.14 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2 dengan
benar dan lengkap. Subjek S25 juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 2, yaitu rumus luas persegi panjang dan luas
jajargenjang. Ada kesulitan yang dialami oleh subjek S25 dalam menentukan
hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan di soal.
Namun setelah dibantu dengan beberapa pertanyaan oleh peneliti, subjek S25
mampu menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
91
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menentukan rencana dan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.15 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Walaupun subjek S25 melaksanakan penyelesaian sesuai dengan rencana
dan mampu menerapkan setiap rumus yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah 2, namun strategi yang diterapkan oleh subjek S25 tidak tepat sehingga
hasil akhir yang diperoleh juga salah. Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek S25
tidak dapat memperoleh hasil yang benar pada perhitungan ukuran luas tanah
yang tersisa dan ukuran luas taman bermain, padahal perhitungan dan hasil ukuran
92
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S25 : Pertama cari luas persegi panjang, panjang kali lebar sama dengan 12 kali 9 sama dengan 108
meter kuadrat. Kemudian cari luas jajargenjang, dengan rumus alas kali tinggi sama dengan 8
dikali 4 sama dengan 32 meter kuadrat. Terus luas persegi panjang sama luas jajargenjangnya
ditambahkan, 108 tambah 32 sama dengan 140.
P : Mengapa kamu menjumlahkan luas persegi panjang dengan luas jajargenjang?
S25 : Untuk nyari luas seluruhnya bu
P : Luas seluruhnya untuk apa?
S25 : Untuk nyari luas sisanya bu, luas sisa sama dengan 25 per 100 kali luas seluruhnya.
P : Coba lanjut lagi dek.
S25 : Berarti luas seluruhnya 140 meter kuadrat. Jadi, luas sisanya sama dengan 25 per 100 kali 140
sama dengan 350 per 10 sama dengan 35.
P : Jadi, ukuran luas tanah yang akan digunakan untuk membangun taman bermain berapa?
S25 : Mmm... luas taman bermainnya sama dengan luas sisanya bu, 35 meter kuadrat.
P : Luas taman bermain dan luas sisa sama dek?
S25 : Iya bu
P : Kenapa?
S25 : Karna yang dipake untuk membangun taman bermain itu luas sisanya.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang kamu buat?
S25 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S25 : Ada.
P : Apa?
S25 : Ngalikan 25 kali 14 nya susah bu.
luas persegi panjang dan luas jajargenjang yang diperoleh sudah benar. Kesalahan
subjek S25 terletak pada kesalahan penerapan strategi ketika menghitung luas
tanah yang tersisa, subjek S25 menghitung ukuran luas tanah yang tersisa dengan
cara, . Hasil dari luas seluruhnya
tersebut dikalikan dengan 25% untuk memperoleh luas tanah yang tersisa.
Kesalahan berikutnya terletak pada kesalahan penerapan strategi untuk
menentukan ukuran luas taman bermain. Terlihat bahwa subjek S25 menganggap
luas tanah yang tersisa sama dengan luas taman bermain, karena strategi yang
digunakan salah dan hasil perhitungan ukuran luas tanah yang tersisa yang
diperoleh juga salah, maka hasil ukuran luas taman bermain yang diperoleh subjek
S25 juga salah.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, namun belum
mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini terjadi karena subjek S25 menerapkan strategi yang salah ketika
melaksanakan rencana penyelesaian.
2) Analisis Kutipan Wawancara
93
Gambar 4.16 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah,
namun belum mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah karena kesalahan dalam penerapan strategi. Hal ini
terlihat dari perhitungan ukuran luas tanah yang tersisa dan ukuran luas taman
bermain, subjek S25 tidak dapat menemukan hasil yang benar karena terdapat
kesalahan dalam penerapan strategi untuk mencari ukuran luas tanah yang tersisa
dan luas taman bermain. Subjek S25 mencari ukuran luas tanah yang tersisa
dengan terlebih dahulu mencari ukuran luas tanah seluruhnya kemudian
mengalikannya dengan 25%, selanjutnya subjek S25 menganggap bahwa luas
tanah yang tersisa sama dengan luas taman bermain. Sementara pada masalah 2
sudah diberikan informasi bahwa 25% dari sisa tanah akan digunakan untuk
membangun taman bermain. Subjek S25 mengalami kesulitan dalam perhitungan
menyelesaikan masalah 2 yaitu kesulitan dalam operasi perkalian.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menerapkan setiap rumus yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah,
tetapi belum mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam menerapkan
strategi ketika melaksanakan rencana penyelesaian.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis, subjek S25 mampu menerapkan rumus yang
sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, tetapi belum mampu menerapkan
94
setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini
disebabkan karena kesalahan dalam menerapkan strategi ketika melaksanakan
rencana penyelesaian. Pada analisis kutipan wawancara, diperoleh informasi
bahwa subjek S25 tidak dapat menemukan ukuran luas taman bermain karena
menganggap luas taman bermain sama dengan luas tanah yang tersisa.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
dikatakan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam
kategori cukup.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.17 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 2, namun kesimpulan yang dituliskan belum
tepat dan belum menjawab apa yang ditanyakan, karena subjek S25 tidak mampu
menemukan ukuran luas taman bermain yang benar. Tidak dapat diprediksi
apakah subjek S25 memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan.
95
P : Oke, setelah kamu selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang telah
kamu lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya?
S25 : Saya cek kembali bu rencana yang sudah saya lakukan.
P : Informasi penting apa saja yang sudah teridentifikasi selama kamu menyelesaikan soal ini?
S25 : Luas persegi panjang 108 meter kuadrat. Terus luas jajar genjang 32 meter kuadrat. Luas
sisanya 35 meter kuadrat dan luas taman bermainnya 35 meter kuadrat.
P : Setelah kamu mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali perhitungan yang sudah kamu
lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksa kembali jawaban yang sudah diperoleh?
S25 : Perhitungannya saya hitung lagi.
P : Oke, jadi apa simpulan akhir dari soal ini dek?
S25 : Jadi, luas taman bermain tersebut adalah 35 meter kuadrat.
P : Kira-kira jawaban yang kamu peroleh itu bisa dicari dengan cara lain gak dek?
S25 : Tidak, bu.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.18 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 memeriksa
kembali rencana yang telah dilakukan dengan cara mengecek kembali setiap
rencana yang telah dikerjakan, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh
dengan cara menghitung kembali perhitungan yang telah dikerjakan. Dengan
menghitung kembali, berarti subjek S25 telah memeriksa kembali setiap
perhitungan yang terlibat dalam proses penyelesaian. Subjek S25 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 2, namun karena terdapat kesalahan dalam
penerapan strategi maka kesimpulan yang disebutkan juga salah. Subjek S25 tidak
mengetahui cara lain untuk menyelesaikan masalah 2.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 memeriksa
kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan dan menyebutkan
kesimpulan dari masalah 2.
3) Triangulasi
96
Pada hasil tes tertulis, subjek S25 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 2. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25 memeriksa kembali
hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S25
melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mengecek setiap rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan, dan menyebutkan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan subjek S25 terkait dengan tahap memeriksa
kembali pada masalah 2 termasuk dalam kategori baik.
(3) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 3 Subjek S25
Gambar 4.19 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 3
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
97
P : Apakah kamu memahami soal nomor 3 ini dek?
S25 : Paham bu.
P : Apa saja yang diketahui di soal?
S25 : Luas trapesium 36 centimeter kuadrat. Tingginya 4 centimeter. Panjang sisi sejajar a sama
dengan dua kali panjang sisi sejajar b.
P : Itu saja atau masih ada lagi?
S25 : Itu aja bu.
P : Coba perhatikan gambar di soal dek. Kira-kira ada gak yang diketahui dari gambar tersebut?
S25 : Mmm...oh iya bu, panjang DA sama panjang BC nya 5 centimeter.
P : Kenapa tidak ditulis di lembar jawaban?
S25 : Lupa bu.
P : Kemudian apa yang ditanyakan di soal?
S25 : Panjang masing-masing sisi sejajar dan keliling bu.
P : Oke, apakah yang diketahui di soal sudah cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S25 : Udah.
P : Oke, sekarang coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S25 : Trapesium sama kaki ABCD luasnya 36 centimeter kuadrat dan tingginya 4 centimeter.
panjang DA sama panjang BC nya 5 centimeter. Panjang sisi sejajar yang satu dua kali panjang
sisi sejajar yang lainnya. Yang ditanyakan panjang masing-masing sisi sejajar trapesium dan
kelilingnya.
Gambar 4.20 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3 dengan benar namun
kurang lengkap. Subjek S25 tidak menuliskan ukuran sisi miring trapesium
ABCD yang ada pada gambar di masalah 3. Subjek S25 juga mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 3 dengan benar. Dari gambar 4.20
terlihat bahwa subjek S25 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan,
walaupun tidak jauh berbeda dengan kalimat soal, namun subjek S25 menuliskan
apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah menggunakan bahasanya sendiri
tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S25 mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
apa yang diketahui namun kurang lengkap, mampu menentukan apa yang
ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
98
Gambar 4.21 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan apa yang diketahui pada masalah 3 namun kurang lengkap. Ada
informasi yang belum disebutkan mengenai ukuran panjang masing-masing sisi
miring trapesium. Setelah ditanyakan kembali, subjek S25 dapat menyebutkan
ukuran panjang masing-masing sisi miring trapesium. Subjek S25 juga mampu
merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah 3 menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan hasil analisis wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, juga mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S25 mampu menentukan
apa yang diketahui namun kurang lengkap. Setelah dikonfirmasi melalui
wawancara, subjek S25 mampu menentukan apa yang diketahui dengan lengkap,
mampu menentukan apa yang ditanyakan, dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memahami masalah pada masalah 3 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
99
P : Apakah ada hubungan terkait antara yang diketahui dan ditanyakan di soal?
S25 : Ada.
P : Apa, dek?
S25 : Mmm... yang diketahui digunakan untuk mencari yang ditanyakan bu, sama seperti soal-soal
sebelumnya.
P : Oke, kamu pernah ketemu soal seperti ini gak sebelumnya dek?
S25 : Pernah.
P : Dimana dek?
S25 : Di soal di latihan mandiri bu.
P : Nah apakah kamu mengerjakan soal nomor 3 ini menggunakan cara yang sama?
S25 : Iya, sama.
P : Berarti rencana yang kamu pakai di soal latihan mandiri bisa dipakai untuk mengerjakan soal
ini?
S25 : Bisa bu.
P : Oke, langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
S25 : Mencari panjang masing-masing sisi sejajar dan mencari keliling trapesium bu.
P : Rumus apa yang kamu gunakan dek?
S25 : Rumus keliling trapesium ABCD, AB ditambah BC ditambah CD ditambah DA.
P : Hanya rumus keliling saja? Tidak ada rumus lain lagi yang digunakan?
S25 : Iya bu.
P : Rumus luas trapesium tidak digunakan?
S25 : Enggak.
P : Kenapa?
S25 : Soalnya waktu ngerjaian soal yang di buku cuma pake rumus keliling, rumus luas enggak.
Gambar 4.22 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Langkah-
langkah penyelesaian yang direncanakan oleh subjek S25 yaitu mencari ukuran
panjang masing-masing sisi sejajar trapesium kemudian mencari ukuran keliling
trapesium. Walaupun tidak menuliskan rumus yang digunakan, pada gambar 4.19
sebelumnya terlihat bahwa subjek S25 menggunakan rumus keliling trapesium
untuk menyelesaikan masalah 3, hal ini berarti subjek S25 mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3 namun kurang lengkap.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
2) Analisis Kutipan Wawancara
100
Gambar 4.23 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3 dan
mampu menyebutkan rumus yang digunakan namun kurang lengkap. Subjek S25
hanya menggunakan rumus keliling trapesium, sementara rumus yang harus
digunakan untuk menyelesaikan masalah 3 adalah rumus keliling dan luas
trapesium. Hal ini dikarenakan subjek S25 menerapkan rencana dan rumus yang
sudah pernah digunakan untuk mengerjakan masalah yang serupa. Subjek S25
mampu menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan. Subjek S25 juga pernah menemukan masalah yang mirip dengan
masalah 3 dan menggunakan rencana yang sama dengan masalah tersebut untuk
menyelesaikan masalah 3.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang
lengkap.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis, subjek S25 mampu menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang
digunakanvuntuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap. Melalui
wawancara diketahui bahwa, kekurangan subjek S25 dalam menentukan rumus
untuk menyelesaikan masalah dikarenakan subjek S25 menerapkan rencana dan
rumus yang sudah pernah digunakan untuk mengerjakan masalah yang serupa.
101
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, subjek
dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid, dan kemampuan
subjek S25 terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 3 termasuk
dalam kategori cukup.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.24 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah 3.
Walaupun langkah penyelesaian yang dilaksanakan sesuai dengan rencana, namun
subjek S25 belum mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan
untuk menyelesaikan masalah. Subjek S25 juga kurang mampu menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 3. Terdapat kesalahan
pada hasil pekerjaan subjek S25 dalam mencari ukuran panjang masing-masing
sisi sejajar trapesium. Kesalahan terletak pada pemilihan dan penerapan rumus
102
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S25 : Pertama nyari panjang masing-masing sisi sejajarnya bu. Pake rumus keliling. Keliling
sama dengan AB tambah BC tambah CD tambah DA, berarti 28 sama dengan 5 tambah a
tambah 5 tambah b. Mmm... Jadi, 28 sama dengan 5a tambah 5b.
Mmm... kan panjang sisi sejajarnya dua kali yang lainnya berarti 28 sama dengan 5a sama
dengan 2 kali 5b. Jadi 5b nya sama dengan 5 kali 4 sama dengan 20 cm dan 5a nya sama
dengan 20cm kali 2 sama dengan 40 cm.
Jadi, panjang a nya 40 cm dan panjang b nya 40 cm.
Nyari kelilingnya. Keliling sama dengan AB tambah BC tambah CD tambah DA sama
dengan 40 tambah 5 tambah 20 tambah 5 sama dengan 70 cm.
P : Oke, ini kamu nyari panjang masing-masing sisi sejajarnya pake rumus keliling dek?
S25 : Mmm... iya bu.
P : Kenapa?
S25 : Soalnya ingat soal yang di latihan mandiri bu, kan ngerjainnya pake rumus keliling. Karna
ini soalnya mirip berarti ngerjainnya juga pake rumus keliling.
untuk mencari panjang masing-masing sisi sejajar trapesium. Subjek S25
menggunakan rumus keliling trapesium untuk mencari panjang masing-masing
sisi sejajar trapesium, sedangkan rumus yang seharusnya digunakan adalah rumus
luas trapesium. Strategi yang digunakan subjek S25 untuk menyelesaikan masalah
3 kurang tepat sehingga hasil yang diperoleh juga tidak tepat. Pada gambar 4.24
juga terlihat bahwa terdapat kesalahan pada proses perhitungan yang dilakukan,
subjek S25 menjumlahkan , dan memperoleh hasil . Ini
berarti subjek S25 kurang mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S25 hanya mampu menerapkan rumus
keliling trapesium ketika mencari ukuran keliling trapesium, namun karena
ukuran panjang masing-masing sisi sejajar trapesium yang diperoleh salah maka
hasil ukuran keliling trapesiumnya juga salah.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini terjadi karena subjek S25 memilih dan menerapkan rumus dan
strategi yang salah ketika melaksanakan rencana penyelesaian. Subjek S25 juga
kurang mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
103
P : Ukuran kelilingnya kan belum diketahui di soal, masih ditanyakan. Kamu dapat ukuran kelilingnya
28 darimana?
S25 : Mmmm... (diam)
Itu, saya lihat hasil teman sebelah saya bu. Dia ketemu kelilingnya 28. Soalnya kan bingung,
ingatnya ngerjain soal ini pake rumus keliling tapi kok ukuran kelilingnya belum ada.
P : Oh gitu. Yang diketahui di soal kan luasnya, kenapa gak coba ngerjain pake rumus luas?
S25 : Bingung bu.
P : Kemudian, 5 tambah a tambah 5 tambah b kok hasilnya 5a tambah 5b?
S25 : Eh iya salah bu. Harusnya hasilnya tetap 5 tambah a tambah 5 tambah b.
P : Terus di pekerjaan kamu berikutnya diperoleh 28 sama dengan 5a tambah 5b, dan 28 sama dengan
5a sama dengan 2 kali 5b. Itu darimana dek?
S25 : Mmm... kan panjang sisi sejajar yang satu dua kali yang lainnya bu, berarti 5a sama dengan 2 kali
5b.
P : Lalu kamu tulis hasilnya jadi 5b sama dengan 5 kali 4, itu diperoleh darimana?
S25 : Mmmm... (diam)
Gak tau bu, bingung. Dari awal udah bingung, ngerjainnya ya asal aja yang penting ketemu jawaban. Gambar 4.25 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mengalami
kebingungan dalam menyelesaikan masalah 3. Subjek S25 juga terlalu mengacu
kepada rencana penyelesaian yang pernah digunakan pada masalah yang serupa
dengan masalah 3. Walaupun penyelesaian yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana, namun subjek S25 belum mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S25 memilih dan
menerapkan rumus dan stragi yang kurang tepat dalam mencari ukuran panjang
masing-masing sisi sejajar trapesium sehingga hasil yang diperoleh juga salah.
Subjek S25 juga kurang mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S25 melakukan perhitungan yang salah
ketika menerapkan rumus keliling trapesium untuk mencari ukuran panjang
masing-masing sisi sejajar trapesium. Subjek S25 hanya mampu menerapkan
rumus keliling untuk mencari keliling trapesium, namun karena hasil ukuran
panjang masing-masing sisi sejajar trapesium yang diperoleh tidak tepat maka
hasil ukuran keliling trapesium yang diperoleh juga salah.
104
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Hal
ini dikarenakan pemilihan dan penerapan rumus dan strategi yang salah ketika
melaksanakan rencana penyelesaian. Subjek S25 juga kurang mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes, subjek S25 belum mampu menerapkan setiap langkah
yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan juga kurang mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Melalui wawancara, diperoleh informasi bahwa subjek S25 tidak dapat
memperoleh hasil yang benar karena mengalami kebingungan dalam
menyelesaikan masalah 3 dan terlalu mengacu pada rencana dan rumus yang
sudah pernah digunakan sebelumnya. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis
dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid
dan kemampuan subjek S25 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian
masalah pada masalah 3 termasuk dalam kategori kurang.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.26 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 3, namun kesimpulan yang diberikan belum
105
P : Oke, setelah kamu selesai mengerjakan soal apakah kamu memeriksa kembali rencana yang
sudah kamu lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya?
S25 : Cuma dilihat aja bu, semua rencananya udah dikerjain atau belum.
P : Jadi informasi penting apa saja yang sudah teridentifikasi selama kamu mengerjakan soal ini?
S25 : Panjang sisi sejajar b 20 cm, panjang sisi sejajar a 40 cm, dan kelilingnya 28 cm.
P : Oke, setelah selesai mengerjakan soal apakah kamu memeriksa kembali semua perhitungan
yang sudah kamu lakukan?
S25 : Iya bu.
P : Bagaimana caranya?
S25 : Dihitung lagi bu.
P : Apa simpulan akhir dari soal ini dek?
S25 : Jadi panjang sisi sejajar a nya 40 cm dan panjang sisi sejajar b nya 20 cm. Kemudian
kelilingnya 70 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S25 : Tidak, bu.
tepat. Hal ini terjadi karena hasil perhitungan ukuran panjang masing-masing sisi
sejajar dan ukuran keliling trapesium yang diperoleh oleh subjek S25 belum tepat.
Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 3 berarti subjek S25 sudah
melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang
ditanyakan di masalah 3. Namun, tidak dapat diprediksi apakah subjek S25
mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.27 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 memeriksa
kembali penyelesaian masalah 3 dengan cara melihat sekilas setiap rencana yang
telah dilakukan. Subjek S25 juga memeriksa kembali perhitungan dan hasil yang
diperoleh dengan cara menghitung kembali perhitungan yang telah dikerjakan.
Selain itu, subjek S25 mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 3, namun
karena terdapat kesalahan pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian maka
kesimpulan yang disebutkan juga salah. Subjek S25 tidak mengetahui cara lain
untuk menyelesaikan masalah 3.
106
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 memeriksa
kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan menyebutkan
kesimpulan dari masalah.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, subjek S25 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 3. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25 memeriksa kembali
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Setelah dikonfirmasi melalui
wawancara, subjek S25 memeriksa kembali setiap rencana dan perhitungan yang
telah dilakukan, dan menyebutkan kesimpulan dari masalah 3.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 3 termasuk dalam kategori baik.
(4) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 4 Subjek S25
Gambar 4.28 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Masalah 4
107
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.29 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 4 dengan benar dan
lengkap, juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4
dengan benar. Subjek S25 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan,
walaupun tidak jauh berbeda dengan soal, namun subjek S25 menuliskan apa
yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah dengan menggunakan
bahasanya sendiri tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S25
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
108
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S25 : Iya paham.
P : Apa saja yang diketahui di soal tersebut?
S25 : Mmm... diketahui empat trapesium sama kaki dengan alas eh sisi sejajar a 9 meter dan sisi
sejajar b 3 meter dan tingginya 4 meter. Kemudian satu persegi dengan sisi 3 meter.
P : Apa yang ditanyakan di soal?
S25 : Menentukan banyak genteng jika 1 m2 nya 25 buah genteng dan menentukan biaya jika
harga satu buah gentengnya Rp800,00.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S25 : Cukup.
P : Oke, coba jelaskan maksud soal itu dengan kalimatmu sendiri.
S25 : Atap rumah Pak Danu bentuknya empat trapesium sama kaki dan satu persegi. Di atap
yang trapesium kaki panjang sisi sejajarnya 9 m dan 3 m serta tingginya 4 m. Atap yang
persegi, panjang sisinya 3 m. Yang ditanyakan banyak gentengnya jika tiap 1 m2
diperlukan 25 genteng dan jika harga satu genteng Rp800,00 berapa biaya yang
dibutuhkan Pak Danu?
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.30 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memahami
Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 4 dengan benar dan lengkap, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah. Dari hasil
wawancara juga terlihat bahwa subjek S25 mampu menjelaskan masalah 4
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
109
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memahami masalah pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.31 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan
benar namun kurang lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan
yaitu mencari luas empat trapesium, mencari luas persegi, mencari banyak
genteng, dan mencari biaya. Rencana yang seharusnya dilakukan namun tidak
dituliskan oleh subjek S25 adalah mencari ukuran luas genteng seluruhnya.
Walaupun tidak menuliskan rumus yang digunakan, namun dari gambar 4.28
sebelumnya terlihat bahwa subjek S25 menggunakan rumus luas trapesium dan
luas persegi untuk menyelesaikan masalah 4, ini berarti subjek S25 mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
110
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal dek?
S25 : Ada.
P : Apa?
S25 : Banyak genteng dan biayanya bisa dicari pake yang diketahui.
P : Oke, pernahkah kamu menemukan soal seperti ini sebelumnya?
S25 : Belum.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu susun untuk menyelesaikan soal itu dek?
S25 : Mencari luas trapesium kemudian mencari luas persegi dan mencari banyak genteng,
mencari biaya.
P : Itu aja? Atau masih ada rencana lain yang belum disebutkan?
S25 : Mmm... (diam sebentar)
Itu bu, sebelum nyari banyak gentengnya nyari luas seluruhnya dulu.
P : Kok di sini gak ditulis?
S25 : Lupa bu.
P : Oke, rumus apa saja yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal?
S25 : Rumus luas trapesium, a ditambah b dikali setengah tinggi. Rumus luas persegi, sisi kali
sisi.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.32 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan
benar dan lengkap. Pada analisis tes tertulis sebelumnya terlihat bahwa subjek S25
mampu menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4
namun kurang lengkap. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S25
mampu menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4
secara lengkap dan benar. Subjek S25 juga mampu menyebutkan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 yaitu rumus luas trapesium dan luas
persegi. Hasil wawancara tersebut juga menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
di soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
111
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis, subjek S25 mampu menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap. Setelah
dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S25 mampu menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan lengkap dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Gambar 4.33 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S25 terlebih dahulu mencari
ukuran luas atap yang berbentuk trapesium dengan menggunakan rumus luas
112
P : Bagaimana proses pengerjaanya? Coba jelaskan dek.
S25 : Mencari luas trapesium, a ditambah b dikali setengah tinggi sama dengan 9 ditambah 3
dikali setengah dikali 4 sama dengan 12 meter dikali 2 sama dengan 24 m2 dikali 4 sama
dengan 96 m2.
P : Kenapa dikali 4 dek?
S25 : Karena tinggi ... (diam sebentar) tingginya.
P : Karena tingginya?
S25 : Eh ... karena 4 kali trapesium sama kaki.
P : Karena ada 4 trapesium sama kaki?
S25 : Iya, bu.
P : Oke, lanjut lagi dek.
S25 : Jadi, luas keempat trapesium tersebut adalah 96 m2. Kemudian mencari luas persegi sama
dengan sisi kali sisi sama dengan 3 dikali 3 sama dengan 9 m2. Jadi, luas persegi tersebut
adalah 9 m2. Kemudian mencari banyak genteng, luas seluruhnya sama dengan luas empat
trapesium ditambah luas persegi sama dengan 96 m2 ditambah 9m
2 sama dengan 105m
2.
Berarti banyak genteng yang dibutuhkan sama dengan 25 dikali 105 sama dengan 2.625.
Jadi banyak genteng yang dibutuhkan sebanyak 2.625 genteng. Kemudian mencari
biayanya, biaya yang diperlukan sama dengan 2.625 dikali Rp800,00 sama dengan Rp
2.100.000. Jadi biaya yang diperlukan sebanyak Rp2.100.000,00.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat?
S25 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S25 : Ada.
P : Apa dek?
S25 : Yang mencari harganya. Di 105 kali 25. Angkanya besar, sulit mengalikannya.
trapesium, lalu mencari ukuran luas atap yang berbentuk persegi dengan
menggunakan rumus luas persegi, kemudian mencari ukuran luas atap seluruhnya
dan mencari banyak genteng serta biaya yang dibutuhkan. Subjek S25
menerapkan rencana, rumus dan strategi yang benar sehingga hasil yang diperoleh
juga benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.34 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 4 dengan urut dan benar.
113
Subjek S25 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah 4 dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah, serta mampu memperoleh hasil yang
benar. Subjek S25 melaksanakan perhitungan sesuai rencana, namun mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan masalah 4 yaitu kesulitan dalam operasi hitung
perkalian.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S25 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
114
P : Oke, setelah kamu selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali rencana yang
sudah kamu lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya?
S25 : Dicek lagi bu.
P : Oke, pada saat kamu mengecek kembali informasi penting apa saja yang sudah
teridentifikasi atau sudah kamu dapatkan dek?
S25 : Luas keempat trapesium 96 m2, luas persegi 9 m
2, luas keempat trapesium ditambah luas
persegi 105 m2, banyak genteng 2.625 genteng, dan biayanya Rp2.100.000,00.
P : Terus setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali perhitungan yang
sudah kamu lakukan?
S25 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya?
S25 : Dengan menghitung kembali bu.
P : Apa simpulan akhir dari soal tersebut dek?
S25 : Jadi, banyak genteng yang diperlukan sebanyak 2.625 genteng dan biaya yang dibutuhkan
Rp 2.100.000,00.
P : Dapatkah jawaban yang kamu peroleh dicari dengan cara lain?
S25 : Tidak, bu.
Gambar 4.35 Hasil Tes Tertulis Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Kesimpulan yang dituliskan
mampu menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 4 dengan jelas karena hasil
yang diperoleh juga benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 4, berarti
subjek S25 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang
diperoleh dengan apa yang ditanyakan. Tidak dapat diprediksi apakah subjek S25
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.36 Kutipan Wawancara Subjek S25 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 memeriksa
kembali penyelesaian masalah 4 dengan mengecek kembali setiap rencana yang
telah dilakukan, dan memeriksa kembali perhitungan dan hasil yang diperoleh
dengan cara menghitung kembali perhitungan yang telah dikerjakan. Dengan
menghitung kembali, berarti subjek S25 telah memeriksa kembali setiap
115
perhitungan yang terlibat dalam proses penyelesaian sehingga memperoleh hasil
yang benar. Subjek S25 mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 4 dengan
benar. Kesimpulan yang disebutkan oleh subjek S25 sudah menjawab pertanyaan
masalah 4.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S25 mampu
memeriksa kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan
mampu menentukan kesimpulan dari masalah 4.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, subjek S25 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 4. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25 memeriksa kembali
hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S25
memeriksa kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan
menentukan kesimpulan dari masalah 4.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S25
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
(5) Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek S25
Berdasarkan hasil tes tertulis, hasil wawancara, dan hasil triangulasi pada
masalah 1, 2 dan 3 disimpulkan bahwa subjek S25 memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Subjek S25 melaksanakan empat
tahap pemecahan masalah menurut Polya.
a. Memahami Masalah
116
Kemampuan subjek S25 terkait dalam memahami masalah termasuk dalam
kategori baik. Subjek S25 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimatnya sendiri walaupun kalimat yang digunakan cenderung tidak
jauh berbeda dengan kalimat soal.
b. Merencanakan Penyelesaian
Kemampuan subjek S25 dalam merencanakan penyelesaian termasuk
dalam kategori cukup. Subjek S25 merencanakan penyelesaian dengan
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ketika
menemukan masalah yang serupa dengan masalah lain yang pernah ditemuinya
subjek S25 cenderung menggunakan kembali rencana dan rumus yang sama untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Kemampuan subjek S25 dalam melaksanakan rencana penyelesaian
termasuk dalam kategori kurang. Subjek S25 mampu menerapkan setiap rumus
yang ditentukan untuk menyelesaikan masalah, namun kurang mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah.
Ketika menghadapi masalah yang dianggap membingungkan, subjek S25 kurang
mampu melaksanakan strategi yang tepat ketika menerapkan langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S25 cenderung menerapkan
kembali rencana, strategi serta rumus yang sudah pernah digunakan ketika
117
menemukan suatu masalah yang serupa dengan masalah lain yang pernah
ditemuinya.
d. Memeriksa Kembali
Kemampuan subjek S25 dalam memeriksa kembali termasuk dalam
kategori baik. Subjek S25 memeriksa kembali masalah dengan menentukan
kesimpulan dari masalah, dan memeriksa kembali rencana juga perhitungan yang
telah dilakukan. Selanjutnya, subjek S25 tidak melihat adanya alternatif lain untuk
menyelesaikan masalah.
4.1.2.2.2 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Dependent (FD) Subjek S12
(1) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 1 Subjek S12
118
Gambar 4.37 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 1
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.38 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 1
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 1 dengan benar dan
lengkap dan mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 1
dengan benar. Subjek S12 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan,
walaupun tidak jauh berbeda dengan soal, namun subjek S12 menuliskan apa
yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah 1 dengan bahasanya sendiri
tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S12 mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
119
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S12 : Paham bu.
P : Apa saja yang diketahui di soal?
S12 : Panjang banding lebar sama dengan 3 banding 2, luas sama dengan 96 cm kuadrat.
P : Kemudian apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S12 : Mencari keliling.
P : Apakah keterangan yang diberikan cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S12 : Cukup.
P : Oke, coba jelaskan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri dek.
S12 : Mmm... soalnya dibaca lagi bu?
P : Bukan, coba kamu jelaskan soalnya ini pake kalimatmu sendiri dek. Menurut kamu
maksud soal ini gimana sih?
S12 : Mmm... perbandingan panjang dan lebar persegi panjang sama dengan 3 banding 2. Jika
luas persegi panjangnya 96 cm2, maka berapa kelilingnya?
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.39 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 1 dengan lengkap dan mampu
merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 1. Subjek S12 juga mampu
menjelaskan masalah 1 menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Ada sedikit
kebingungan yang dialami oleh subjek S12 dalam menjelaskan masalah 1
menggunakan bahasanya sendiri, namun ketika diberikan penjelasan lebih lanjut
oleh peneliti, subjek S12 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
120
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
dikatakan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memahami masalah pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.40 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Langkah-
langkah penyelesaian yang direncanakan oleh subjek S12 yaitu mencari panjang
dan lebar kemudian mencari keliling persegi panjang. Meskipun tidak menuliskan
rumus yang digunakan, namun dari gambar 4.37 sebelumnya terlihat bahwa
subjek S12 menggunakan rumus luas persegi panjang untuk menyelesaikan
masalah 1. Ini berarti subjek S12 mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap. Rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 1 adalah rumus luas dan keliling persegi panjang.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan dengan masalah dan mampu
121
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal?
S12 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S12 : Mencari kelilingnya.
P : Kamu mencari keliling menggunakan apa?
S12 : Menggunakan apa yang diketahui di soal bu.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
S12 : Mencari panjang dan lebarnya kemudian mencari keliling.
P : Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
S12 : Rumus... persegi panjang.
P : Rumus persegi panjang?
S12 : Rumus luas persegi panjang.
P : Itu aja? Atau ada rumus lain?
S12 : Mmm... rumus keliling persegi panjang.
P : Oke, disini kamu tidak menggunakan rumus keliling persegi panjang, kenapa?
S12 : Ngerjainnya buru-buru bu.
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang
lengkap.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.41 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1 dengan
benar dan lengkap. Pada analisis tes tertulis sebelumnya terlihat bahwa subjek S12
mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1
namun kurang lengkap, setelah dikonfirmasi melalui wawancara subjek S12
mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1
dengan lengkap. Subjek S12 mampu menentukan hubungan terkait antara apa
yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 1.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1.
122
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S12 mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S12 mampu menentukan rencana
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 1 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.41 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah namun tidak lengkap. Subjek S12 hanya menerapkan langkah pertama
dari dua langkah yang direncanakan yaitu mencari panjang dan lebar, sehingga
123
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan dek.
S12 : Nyari panjang dan lebarnya. Luas persegi panjang sama dengan 96 cm2. p kali l sama
dengan 96. Berarti 96 sama dengan 3 per 2 kali l kali l.
P : 3 per 2 kali l nya diperoleh darimana dek?
S12 : Dari ini bu. (Menunjuk pengerjaan di lembar jawaban)
P : Gimana caranya? Coba jelaskan.
S12 : p banding l sama dengan 3 banding 2. p per l sama dengan 3 per 2. Jadi p sama dengan 3
per 2 kali l.
P : Oke, lanjut lagi dek.
S12 : 3 per 2 kali l kali l sama dengan 96. 3 per 2 l pangkat 2 sama dengan 96. l pangkat 2 sama
dengan 96 dibagi 3 per 2. l pangkat 2 sama dengan 96 dikali 2 per 3. l pangkat 2 sama
dengan 64. l sama dengan 8 cm.
Kemudian mencari panjangnya. p sama dengan 3 per 2 kali l sama dengan 3 per 2 kali 8
sama dengan 12 cm. Jadi, panjangnya sama dengan 12 cm, dan lebarnya sama dengan 8
cm.
P : Sampai disitu aja? Kok kelilingnya gak dicari?
S12 : Iya bu, pas ngerjain waktunya gak cukup. Jadinya gak sempat nyari kelilingnya.
P : Inikan masih soal nomor 1 dek, kok waktunya bisa gak cukup?
S12 : Pas baca soalnya kayaknya susah bu jadi ngerjainnya terakhir.
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang kamu buat?
S12 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S12 : Tidak ada.
hasil yang diperoleh oleh subjek S12 belum menjawab apa yang ditanyakan pada
masalah 1. Subjek S12 juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah namun tidak lengkap. Subjek S12 hanya
menerapkan rumus luas daerah persegi panjang dan tidak menerapkan rumus
keliling persegi panjang.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menerapkan
setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah namun tidak
lengkap dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah namun tidak lengkap.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.42 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 1 dengan benar namun tidak
lengkap. Subjek S25 hanya menerapkan langkah pertama dari dua langkah yang
124
direncanakan karena waktu yang tersisa tidak mencukupi untuk menyelesaikan
masalah 1. Hasil yang diperoleh oleh subjek S12 belum menjawab apa yang
ditanyakan pada masalah 1. Subjek S12 juga hanya menerapkan rumus luas
persegi panjang untuk menyelesaikan masalah 1 dan tidak menerapkan rumus
keliling persegi panjang.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah
namun tidak lengkap, dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah namun tidak lengkap.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan untuk menyelesaikan masalah namun tidak lengkap. Subjek S12
juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah namun tidak lengkap.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 1 termasuk dalam
kategori kurang.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.43 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah
125
P : Setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu lakukan?
S12 : Enggak bu.
P : Kenapa?
S12 : Waktunya gak cukup.
P : Apakah kamu memeriksa kembali perhitungan yang sudah kamu lakukan?
S12 : Enggak, soalnya waktunya gak cukup.
P : Apa simpulan akhir dari soal itu dek?
S12 : Jadi, panjangnya adalah 12 cm dan lebarnya adalah 8 cm.
P : Dapatkah jawaban yang kamu peroleh dicari dengan cara lain?
S12 : Tidak.
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 1, namun kesimpulan yang ditulliskan belum
menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 1 karena subjek S12 tidak mampu
menemukan ukuran keliling persegi panjang. Tidak dapat diprediksi apakah
subjek S12 memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.44 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini karena
subjek merasa waktu yang tersisa sudah tidak mencukupi untuk memeriksa
kembali. Subjek S12 mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 1, namun,
kesimpulan yang diberikan tidak tepat dan belum menjawab pertanyaan yang
ditanyakan di masalah 1.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 1 namun tidak tepat dan tidak memeriksa
kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, subjek S12 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 1 namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S12 memeriksa kembali
126
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Setelah dikonfirmasi melalui
wawancara, subjek S12 melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan
menentukan kesimpulan dari masalah 1 namun kesimpulan yang diberikan belum
menjawab apa yang ditanyakan pada masalah, dan tidak memeriksa kembali
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 1 termasuk dalam kategori cukup.
(2) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 2 Subjek S12
Gambar 4.45 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 2
127
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S12 : Iya.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S12 : Panjang persegi panjang sama dengan 12 meter, lebarnya 9 meter. Alas jajargenjang
sama dengan 8 meter dan tingginya 4 meter. Sisanya 25% untuk taman bermain.
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.46 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 2
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 2 dengan benar dan
lengkap, juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 2
dengan benar. Subjek S12 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan,
walaupun tidak jauh berbeda dengan soal, namun subjek S12 menuliskan yang
diketahui dan yang ditanyakan pada masalah 2 menggunakan bahasanya sendiri
tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S12 mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
128
P : Apa yang ditanyakan dari soal?
S12 : Luas tanah Pak Rudi yang digunakan untuk membangun taman bermain.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S12 : Cukup.
P : Oke, kemudian coba jelaskan soal ini dengan bahasamu sendiri dek.
S12 : Mmm... Pak Rudi punya tanah bentuknya persegi panjang dengan panjang 12 meter dan
lebar 9 meter. Tanahnya itu akan dibuat kolam renang berbentuk jajargenjang dengan
panjang alas 8 meter dan tinggi 4 meter. Kemudian 25% sisanya dibuat taman bermain.
Berapa luas tanah Pak Rudi yang digunakan untuk taman bermain?
Gambar 4.47 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
memahami masalah 2. Subjek S12 mampu menyebutkan apa yang diketahui dari
masalah 2 dengan benar dan mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan
dari masalah. Subjek S12 mampu menjelaskan masalah 2 menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memahami masalah pada masalah 2 termasuk dalam kategori baik.
129
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?
S12 : Tidak.
P : Tidak ada?
S12 : Iya, tidak ada bu.
P : Yang ditanyakan di soal apa dek?
S12 : Luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membuat taman bermain.
P : Terus yang diketahui?
S12 : Panjang persegi panjangnya 12 m, lebarnya 9 m. Panjang alas jajargenjangnya 8 m dan
tingginya 4 m. Terus 25% sisanya untuk taman bermain.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.48 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2 dengan
benar namun kurang lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan oleh
subjek S12 adalah mencari luas persegi panjang, mencari luas jajargenjang,
kemudian mencari luas taman bermain. Rencana penyelesaian yang seharusnya
dilakukan namun tidak dituliskan oleh subjek S12 adalah mencari ukuran luas
tanah yang tersisa. Meskipun tidak menuliskan rumus yang digunakan, namun
pada gambar 4.45 sebelumnya terlihat bahwa subjek S12 menggunakan rumus
luas persegi panjang dan luas jajargenjang untuk menyelesaikan masalah 2, ini
berarti subjek S12 mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 2.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap dan
mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
130
P : Kira-kira kalo kamu mau cari luas tanah untuk taman bermainnya menggunakan apa dek?
S12 : Pake yang diketahui di soal itu bu.
P : Nah, berarti hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan apa?
S12 : Mmm... nyari yang ditanya pake yang diketahui bu.
P : Ada hubungannya ya berarti?
S12 : Oh iya, ada bu.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
S12 : Mencari luas persegi panjang, mencari luas jajargenjang, kemudian mencari luas taman bermain.
P : Itu saja? Atau ada rencana lain?
S12 : Itu aja bu.
P : Oke, rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal?
S12 : Rumus luas persegi panjang, p kali l. Dan rumus luas jajargenjang, a kali t.
Gambar 4.49 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun
kurang lengkap. Pada hasil wawancara terlihat bahwa subjek S12 hanya
menyebutkan tiga dari empat rencana yang harusnya dilakukan. Subjek S12 juga
mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2,
yaitu rumus luas daerah persegi panjang dan rumus luas daerah jajargenjang. Ada
kesulitan yang dialami subjek S12 dalam menentukan hubungan terkait antara apa
yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Namun setelah dibantu dengan beberapa
pertanyaan oleh peneliti, subjek S12 mampu menentukan hubungan terkait antara
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan di soal.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun
kurang lengkap dan mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menentukan rencana yang digunakan
131
untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam kategori
cukup.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.50 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah,
namun belum mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Pada gambar 4.50 terlihat bahwa subjek S12 hanya
melaksanakan dua dari tiga langkah yang direncanakan sebelumnya, yaitu
mencari luas persegi panjang dan mencari luas jajargenjang. Pada gambar juga
terlihat bahwa subjek S12 mencari luas tanah keseluruhan dan menganggap luas
tanah keseluruhan tersebut sebagai luas tanah yang digunakan untuk membangun
taman bermain. Strategi yang dilaksanakan subjek S12 tersebut tidak tepat
sehingga hasil yang diperoleh juga tidak tepat. Kesalahan juga terjadi pada operasi
hitung perkalian sehingga hasil yang diperoleh juga salah.
132
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek?
S12 : Pertama nyari luas persegi panjang, p kali l sama dengan 12 kali 9 sama dengan 108 m2. Trus
nyari luas jajargenjang, a kali t sama dengan 8 kali 4 sama dengan 32 m2.
Trus nyari jumlah keseluruhannya 25 per 100 kali 140 sama dengan 1000.
P : Mencari jumlah keseluruhan itu untuk apa dek?
S12 : Untuk nyari luas taman bermainnya.
P : Luas taman bermain sama dengan jumlah keseluruhannya gitu?
S12 : Iya bu.
P : 140 nya kamu dpt darimana?
S12 : Luas persegi panjang sama luas jajargenjangnya ditambahkan.
P : Kenapa ditambahkan?
S12 : Untuk nyari luas sisa, kan di soal diketahui 25% sisanya untuk taman bermain. Jadi luas
persegi panjang sama jajargenjangnya ditambahkan dulu trus dikali 25%.
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang kamu buat?
S12 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S12 : Ada bu. Susahnya pas ngaliin 25 kali 140.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, namun belum
mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini terjadi karena penerapan strategi yang salah ketika melaksanakan
rencana penyelesaian.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.51 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menjelaskan bagaimana proses pengerjaan masalah 2 namun kurang sesuai.
Walaupun mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah, namun subjek S12 belum mampu menerapkan setiap
langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Pada hasil tes tertulis
sebelumnya terlihat bahwa subjek S12 hanya melaksanakan dua dari tiga langkah
yang telah direncanakan, namun setelah dikonfirmasi melalui wawancara subjek
S12 melaksanakan ketiga langkah yang telah direncanakan. Tetapi subjek S12
belum mampu menerapkan setiap langkah dengan benar. Pada kutipan wawancara
133
terlihat bahwa subjek S12 mencari luas tanah keseluruhan dan menganggap luas
tanah keseluruhan tersebut sama dengan luas tanah yang digunakan untuk
membangun taman bermain. Strategi yang dilaksanakan subjek S12 tersebut tidak
tepat sehingga hasil yang diperoleh subjek S12 juga tidak tepat. Selain itu, pada
kutipan wawancara terlihat bahwa subjek S12 mengalami kesulitan dalam operasi
hitung perkalian.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menerapkan setiap rumus yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah,
tetapi belum mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan kesalahan penerapan strategi ketika
melaksanakan rencana penyelesaian.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis, subjek S12 mampu menerapkan rumus yang
sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, tetapi belum mampu menerapkan
setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini
disebabkan karena penerapan strategi yang salah ketika melaksanakan rencana
penyelesaian. Pada analisis kutipan wawancara, subjek S12 juga melakukan hal
yang serupa.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian termasuk dalam kategori cukup.
134
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali langkah-langkah atau
rencana yang sudah kamu lakukan?
S12 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksanya?
S12 : Saya cek kembali bu rencananya udah dikerjain semua atau belum.
P : Oke, pada saat kamu mengecek kembali, informasi penting apa saja yang sudah
teridentifikasi atau sudah diperoleh dek?
S12 : Luas jajargenjang 32 m2, luas persegi panjang 108 m
2, dan luas taman bermain 1000 m
2.
P : Oke, setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali perhitungan yang
sudah kamu lakukan?
S12 : Iya.
P : Bagaimana cara kamu memeriksa kembali jawaban yang diperoleh?
S12 : Saya hitung lagi bu.
P : Apa simpulan akhir dari soal tersebut dek?
S12 : Jadi, luas tanah untuk membangun taman bermain adalah 1000 m2.
P : Dapatkah jawaban yang kamu peroleh dicari dengan cara lain?
S12 : Tidak.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.52 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 2, namun kesimpulan yang diberikan tidak
tepat. Hal ini terjadi karena strategi dan perhitungan yang dilakukan sebelumnya
tidak tepat. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 2, berarti subjek S12
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan di masalah 2. Namun, tidak dapat diprediksi apakah subjek
S12 mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.53 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 memeriksa
kembali penyelesaian masalah 2 dengan cara mengecek kembali setiap rencana
135
yang telah dilakukan serta memeriksa kembali perhitungan dan hasil yang
diperoleh dengan cara menghitung kembali perhitungan yang telah dikerjakan.
Subjek S12 mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 2, namun terdapat
kesalahan dalam perhitungan dan penerapan strategi sehingga kesimpulan yang
disebutkan juga salah. Subjek S12 tidak mengetahui cara lain untuk
menyelesaikan masalah 2.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 memeriksa
kembali dengan setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan
menentukan kesimpulan dari masalah 2.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S12 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 2. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S12
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S12 memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan,
dan menyebutkan kesimpulan dari masalah 2 namun terdapat kesalahan dalam
perhitungan dan penerapan strategi sehingga kesimpulan yang disebutkan juga
salah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 2 termasuk dalam kategori baik.
(3) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 3 Subjek S12
136
Gambar 4.54 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 3
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.55 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3 dengan benar namun
kurang lengkap. Subjek S12 tidak menuliskan ukuran sisi miring trapesium
ABCD yang diketahui pada gambar di masalah 3. Subjek S12 mampu
merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dengan benar. Subjek S12 menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat
dari kalimat yang digunakan dalam menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan, walaupun tidak jauh berbeda dengan kalimat soal, namun subjek S12
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 3 menggunakan
bahasanya sendiri tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S12
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
137
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S12 : Paham bu.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S12 : Luas trapesium sama dengan 36 cm2, tingginya 4 cm, panjang sisi sejajar yang satu dua
kali sisi sejajar yang lainnya.
P : Ada lagi gak yang diketahui?
S12 : Tidak bu.
P : Coba perhatikan gambar di soal dek, apa yang diketahui di gambar tersebut?
S12 : Mmm... panjang AD sama panjang BC 5 cm.
P : Di lembar jawaban kenapa tidak dituliskan?
S12 : Lupa bu, gak merhatiin gambarnya.
P : Kemudian apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S12 : Panjang masing-masing sisi sejajar dan mencari keliling trapesium ABCD.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S12 : Cukup.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri dek.
S12 : Trapesium ABCD adalah trapesium sama kaki luasnya 36 cm2 dan tingginya 4 cm.
Panjang AD sama panjang BC 5 cm. Panjang sisi sejajar yang satu dua kali panjang sisi
sejajar yang lainnya. Hitunglah panjang masing-masing sisi sejajar dan kelilingnya.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S25 mampu menentukan
apa yang diketahui namun kurang lengkap, mampu menentukan apa yang
ditanyakan, dan mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.56 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menyebutkan apa yang diketahui pada masalah 3 dengan lengkap. Pada analisis
tes tertulis sebelumnya terlihat bahwa subjek S12 mampu menyebutkan apa yang
diketahui pada masalah 3 dengan benar tetapi kurang lengkap, setelah
dikonfirmasi melalui wawancara, diperoleh informasi bahwa subjek S12 tidak
memperhatikan gambar yang ada pada masalah 3 ketika menuliskan informasi
yang diketahui. Subjek S12 mampu menyebutkan apa yang diketahui dengan
lengkap. Subjek S12 juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan pada
138
masalah 3 dengan benar. Subjek S12 mampu menjelaskan masalah 3
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
memahami masalah dengan menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dan
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S12 mampu menentukan
apa yang diketahui namun kurang lengkap. Setelah dikonfirmasi melalui
wawancara, diperoleh informasi bahwa subjek S12 tidak memperhatikan gambar
yang ada pada masalah 3 ketika menuliskan informasi yang diketahui. Subjek S12
mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, juga
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memahami masalah pada masalah 3 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.57 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3 namun
terdapat sedikit kekurangan pada rencana yang dituliskan. Subjek S12 menuliskan
mencari panjang masing-masing, sementara yang seharusnya dituliskan adalah
139
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dengan apa yang ditanyakan pada
soal?
S12 : Mmm... ada bu.
P : Apa?
S12 : Sama kayak soal nomor 2 tadi, nyari yang ditanya pake yang diketahui di soal.
P : Apakah kamu pernah mengerjakan soal yang serupa atau mirip dengan soal ini?
S12 : Pernah di soal yang pernah ibu berikan
P : Kamu menyelesaikan soal ini menggunakan cara yang sama atau pake cara baru?
S12 : Pake cara yang sama bu, soalnya gak kepikiran cara yang lain.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
S12 : Mencari panjang masing-masing sisi sejajar dan mencari keliling trapesium ABCD.
P : Kenapa kamu hanya menuliskan mencari panjang masing-masing di lembar jawaban
kamu?
S12 : Oh iya, waktu ngerjain buru-buru bu.
P : Oke, rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dek?
S12 : Rumus keliling trapesium.
P : Hanya rumus keliling trapesium saja?
S12 : Iya.
P : Rumus luas trapesium gak digunakan?
mencari panjang masing-masing sisi sejajar trapesium. Walaupun tidak
menuliskan rumus yang digunakan, pada gambar 4.54 sebelumnya terlihat bahwa
subjek S12 menggunakan rumus keliling trapesium untuk menyelesaikan masalah
3, hal ini berarti subjek S12 mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 3 namun kurang lengkap.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.58 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S12
pernah menemukan soal yang serupa dengan masalah 3 dan menggunakan
kembali rencana yang sudah pernah digunakan. Pada hasil tes tertulis sebelumnya
ada sedikit kekurangan pada langkah yang direncanakan oleh subjek S12, namun
140
setelah dikonfirmasi melalui wawancara subjek S12 mampu menyebutkan rencana
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan lengkap dan benar. Subjek
S12 juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah 3 namun kurang lengkap. Subjek S12 hanya menggunakan rumus
keliling trapesium, sementara rumus yang harus digunakan untuk menyelesaikan
masalah 3 adalah rumus keliling dan luas trapesium. Subjek S12 mampu
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang
lengkap.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam kategori
cukup.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
141
Gambar 4.59 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 melaksanakan
penyelesaian masalah 3 sesuai dengan rencana, namun belum mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek
S12 memilih dan melaksanakan strategi yang tidak tepat ketika menerapkan
langkah yang pertama sehingga hasil ukuran panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium yang diperoleh juga tidak tepat. Pada gambar 4.59 terlihat bahwa
subjek S12 menuliskan dan menggunakan rumus keliling trapesium ketika
mencari ukuran keliling trapesium, namun subjek S12 belum mampu
mensubstitusikan ukuran masing-masing sisi trapesium yang diketahui ke rumus
keliling trapesium yang dituliskan, sehingga hasil ukuran keliling yang diperoleh
juga salah. Ini berarti subjek S12 belum mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 3 sehingga tidak dapat
memperoleh hasil yang benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini dikarenakan penerapan strategi yang tidak tepat dalam
melaksanakan rencana penyelesaian. Subjek S12 juga belum mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
142
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S12 : Pertama nyari panjang masing-masing sisi sejajarnya bu.
Mmm... 5a tambah 5b tambah 5c sama dengan 2 kali 10 tambah 5 sama dengan 2 kali 15
sama dengan 30 cm. Jadi, panjang masing-masing sisi sejajarnya sama dengan 30 cm.
Trus nyari kelilingnya. Keliling sama dengan AB tambah BC tambah CD tambah DA
sama dengan 36 tambah 4 tambah 5 tambah 4 sama dengan 49 cm. Jadi, keliling trapesium
ABCD adalah 49 cm.
P : Kamu nyari panjang masing-masing sisi sejajarnya pake apa dek? Kok bisa ketemu 5a
tambah 5b tambah 5c sama dengan 2 kali 10 tambah 5?
S12 : Mmmm... (diam)
Pake rumus keliling trapesium bu, tapi tambah 5d nya kelupaan.
P : Kalau pake rumus keliling trapesium, kenapa ada angka 5 nya?
S12 : Mmmm... (diam)
Gak tau bu, bingung. Waktu ngerjain kan bingung, jadi ngerjainnya asal yang penting
ketemu jawaban.
P : Gak coba ngerjain pake rumus luas trapesium dek? Kan luasnya diketahui.
S12 : Nggak bu, soalnya susah sih. Waktu di soal yang ibu kasih dulu ngerjainnya kan pake
rumus keliling bisa tapi di soal yang ini malah gak bisa, jadi bingung bu.
P : Trus itu kelilingnya kok bisa 36 tambah 4 tambah 5 tambah 4?
S12 : Itu juga ngasal bu.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.60 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Hal
ini dikarenakan penggunaan strategi yang salah ketika menerapkan setiap langkah
yang direncanakan. Subjek S12 terlalu mengacu pada strategi yang sudah pernah
digunakan untuk menyelesaikan soal yang mirip dengan masalah 3. Pada hasil
wawancara juga terlihat bahwa subjek S12 belum mampu mensubstitusikan
ukuran masing-masing sisi trapesium yang diketahui ke rumus keliling trapesium
yang digunakan untuk mencari keliling trapesium, ini berarti subjek S12 belum
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah dan tidak memperoleh hasil yang benar.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 belum mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
143
belum mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 belum mampu menerapkan setiap langkah yang
telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan belum mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam
kategori kurang.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.61 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S25 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 3, namun kesimpulan yang diberikan tidak
tepat. Hal ini terjadi karena subjek S12 tidak dapat memperoleh hasil yang benar.
Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 3 berarti subjek S12 sudah
melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang
ditanyakan di masalah 3. Namun, tidak dapat diprediksi apakah subjek S12
mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
144
P : Setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu
lakukan?
S12 : Tidak.
P : Kenapa?
S12 : Waktunya gak cukup, ngerjainnya buru-buru.
P : Perhitungan yang sudah kamu lakukan diperiksa lagi gak dek?
S12 : Nggak bu, waktunya gak cukup, jawabanku juga salah kayaknya.
P : Apa simpulan akhir dari permasalahan itu dek?
S12 : Jadi, panjang masing-masing sisi sejajarnya 30 cm. Dan kelilingnya 49 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh bisa dicari dengan cara lain?
S12 : Enggak bu.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.62 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 melaksanakan
tahap memeriksa kembali hanya dengan menyebutkan kesimpulan yang diperoleh
dari penyelesaian masalah 3, namun karena terdapat kesalahan pada tahap
melaksanakan rencana penyelesaian maka kesimpulan yang disebutkan juga salah.
Subjek S12 tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan. Selain itu, dari hasil wawancara juga terlihat bahwa subjek S12 tidak
mengetahui cara lain untuk menyelesaikan soal nomor 3.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menyebutkan kesimpulan yang diperoleh, namun tidak memeriksa kembali
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S12 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 3, namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S12
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Setelah
dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S12 melaksanakan tahap memeriksa
kembali dengan menyebutkan kesimpulan yang diperoleh dari masalah 3, dan
tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang dilakukan.
145
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memeriksa kembali masalah 3 termasuk dalam kategori cukup.
(4) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 4 Subjek S12
Gambar 4.63 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Masalah 4
a. Memahami Masalah
146
P : Apa saja yang diketahui di soal?
S12 : Bentuk atap 4 buah trapesium dan 1 buah persegi. Panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium sama dengan 9 m dan 3 m, tingginya 4 m. Persegi, panjang sisinya 3 m.
P : Apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S12 : Banyak genteng yang dibutuhkan jika tiap 1 m2 sama dengan 25 genteng dan biaya yang
dibutuhkan jika harga 1 buah genteng Rp 800,00.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S12 : Sudah cukup bu.
P : Oke, coba jelaskan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri dek.
S12 : Rumah Pak Danu atapnya berbentuk 4 trapesium sama kaki dan 1 persegi. Pada atap yang
bentuknya trapesium, panjang sisi sejajarnya 9 meter dan 3 meter, tingginya 4 meter. Atap
yang bentuknya persegi, panjang sisinya 3 meter. Tentukan banyak genteng yang
dibutuhkan untuk menutup atap rumahnya, jika tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng.
Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapa biaya yang dibutuhkan untuk menutup atap
rumahnya?
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.64 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 4 dengan benar dan
lengkap, juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4
dengan benar. Subjek S12 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan,
walaupun tidak jauh berbeda dengan soal, namun subjek S12 menuliskan apa
yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah 4 dengan menggunakan
bahasanya sendiri tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S12
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri
2) Analisis Kutipan Wawancara
147
Gambar 4.65 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memahami
Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 4 dan mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4. Selain itu, dari hasil wawancara juga
terlihat bahwa subjek S12 mampu menjelaskan masalah 4 menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memahami masalah pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.66 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah 4
148
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal
tersebut?
S12 : Ada bu, sama kayak soal yang tadi, yang diketahui dipake untuk mencari yang ditanyakan.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal tersebut
dek?
S12 : Mencari berapa banyak genteng yang dibutuhkan sama mencari biaya yang dibutuhkan.
P : Cuma itu? Atau masih ada rencana yang belum disebutkan?
S12 : Mmm...
Sebelum nyari banyak gentengnya, nyari luas 4 trapesium dulu, habis itu nyari luas
persegi, trus luas 4 trapesium sama luas perseginya ditambahkan baru nyari banyak
genteng sama nyari biayanya.
P : Kenapa di lembar jawaban gak ditulis?
S12 : Banyak bu, takut waktunya habis.
P : Oke, rumus apa yang kamu gunakan dek?
S12 : Rumus luas trapesium dan rumus luas persegi.
dengan benar namun kurang lengkap. Subjek S12 hanya menuliskan dua dari lima
rencana yang seharusnya dilakukan. Rencana yang dilakukan oleh subjek S12
adalah mencari berapa banyak genteng yang dibutuhkan, dan mencari biaya yang
dibutuhkan. Sedangkan, rencana yang seharusnya dilakukan adalah mencari
ukuran luas atap yang berbentuk trapesium, mencari ukuran luas atap yang
berbentuk persegi, mencari ukuran luas atap seluruhnya, mencari banyak genteng
yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah, dan mencari biaya yang dibutuhkan
untuk menutup atap rumah. Walaupun tidak menuliskan rumus yang digunakan,
pada gambar 4.63 sebelumnya terlihat bahwa subjek S12 menggunakan rumus
luas trapesium dan luas persegi untuk menyelesaikan masalah 4.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap dan
mampu menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan dengan
masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.67 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 4
149
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan
benar dan lengkap. Pada analisis tes tertulis, terlihat bahwa subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 namun
kurang lengkap. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan
lengkap dan benar. Subjek S12 juga mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, hasil wawancara tersebut juga
menunjukkan bahwa subjek S12 mampu menentukan hubungan terkait antara apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan di soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S12 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang lengkap.
Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S12 mampu menentukan rencana
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
150
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S12 : Luas trapesium sama dengan a tambah b kali setengah tinggi, sama dengan 9 tambah 3
kali setengah kali 4, sama dengan 12 kali 2, sama dengan 24 kali 4, sama dengan 96 m2.
P : Kenapa dikali 4 dek?
S12 : Karena trapesiumnya ada empat.
P : Oke, lanjut lagi dek.
S12 : Terus mencari luas persegi sama dengan s kali s, sama dengan 3 kali 3, sama dengan 9
m2. Dan luas seluruhnya sama dengan 96 ditambah 9 sama dengan 105 m
2. Terus banyak
gentengnya sama dengan 105 kali 25 sama dengan 2.625. Mencari biaya yang
dibutuhkan sama dengan 2.625 kali 800 sama dengan 2.100.000. Jadi biayanya
Rp2.100.000,00.
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam kategori
baik.
4) Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.68 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S12 menerapkan rencana, rumus
dan strategi yang benar sehingga hasil yang diperoleh juga benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S12 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4.
2) Analisis Kutipan Wawancara
151
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat?
S12 : Iya sesuai bu.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S12 : Enggak.
Gambar 4.69 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 4 dengan urut dan benar.
Subjek S12 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah sehingga dapat memperoleh hasil yang
benar. Subjek S12 melaksanakan perhitungan sesuai rencana dan tidak mengalami
kesulitan dalam perhitungan.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S12 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis subjek dan hasil wawancara,
dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan
152
P : Setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu
lakukan?
S12 : Iya.
P : Caranya?
S12 : Dicek lagi bu.
P : Pada saat mengecek kembali, informasi penting apa saja yang sudah teridentifikasi atau
sudah diperoleh dek?
S12 : Luas trapesiumnya sama dengan 96 m2, luas persegi sama dengan 9 m
2, luas seluruhnya
105 m2, banyak gentengnya 2.625 dan biayanya Rp2.100.000,00.
P : Kemudian setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali perhitungan
yang sudah kamu lakukan?
S12 : Iya bu.
P : Bagaimana cara kamu memeriksa kembali jawaban yang diperoleh?
S12 : Yang udah dikerjakan dihitung lagi bu.
P : Apa simpulan akhir dari soal itu dek?
S12 : Jadi, banyak genteng yang dibutuhkan adalah 2.625 genteng, dan biaya yang dibutuhkan
adalah Rp2.100.000,00.
P : Oke, dapatkah jawaban yang kamu peroleh dicari dengan cara lain?
S12 : Tidak, bu.
subjek S12 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 4
termasuk dalam kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.70 Hasil Tes Tertulis Subjek S12 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S12 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Subjek S12 mampu
menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 4 dengan jelas dan memperoleh
hasil yang benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah, berarti subjek S12
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan di masalah 4, namun tidak dapat diprediksi apakah subjek
S12 mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.71 Kutipan Wawancara Subjek S12 Tahap Memeriksa
153
Kembali Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S12 memeriksa
kembali proses penyelesaian masalah 4 dengan cara mengecek kembali setiap
rencana yang telah dilakukan. Subjek S12 juga memeriksa kembali perhitungan
dan hasil yang diperoleh dengan cara menghitung kembali perhitungan yang telah
dikerjakan. Dengan menghitung kembali, berarti subjek S12 telah memeriksa
kembali setiap perhitungan yang terlibat dalam proses penyelesaian sehingga
memperoleh hasil yang benar. Selain itu, subjek S12 mampu menyebutkan
kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Kesimpulan yang disebutkan sudah
menjawab pertanyaan di masalah 4.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S12 memeriksa
kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah dilakukan, dan mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 4.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S12 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 4 namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S12
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S12 memeriksa kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan, dan mampu menyebutkan kesimpulan dari masalah 4.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S12
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
154
(5) Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek S12
Berdasarkan hasil tes tertulis, hasil wawancara, dan hasil triangulasi pada
masalah 1, 2 dan 3 disimpulkan bahwa subjek S12 memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Subjek S12 melaksanakan empat
tahap pemecahan masalah menurut Polya.
a. Memahami Masalah
Kemampuan subjek S12 terkait tahap memahami masalah termasuk dalam
kategori baik. Subjek S12 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dengan benar dan lengkap. Subjek S12 juga mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimatnya sendiri, walaupun bahasa yang
digunakan cenderung tidak jauh berbeda dengan bahasa soal.
b. Merencanakan Penyelesaian
Kemampuan subjek S12 terkait tahap merencanakan penyelesaian
termasuk dalam kategori cukup, subjek S12 mampu merencanakan penyelesaian
dengan benar. Subjek S12 merencanakan penyelesaian dengan menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan cenderung mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Namun untuk
masalah yang dianggap sulit, subjek S12 kurang mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ketika menemukan masalah yang
serupa dengan masalah yang pernah ditemuinya subjek S12 cenderung
155
menggunakan kembali rencana dan rumus yang sama untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Kemampuan subjek S12 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian
termasuk dalam kategori kurang. Subjek S12 kurang mampu menerapkan setiap
langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan kurang mampu
menerapkan setiap rumus yang ditentukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam
beberapa kasus, subjek S12 kurang mampu memilih dan melaksanakan strategi
yang tepat ketika menerapkan langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan
masalah. Subjek S12 juga kurang mampu menerapkan rumus yang telah
ditentukan ketika menyelesaikan masalah yang dianggap sulit. Ketika menemukan
masalah yang serupa dengan masalah yang pernah ditemuinya, subjek S25
cenderung menerapkan kembali rencana, strategi, dan rumus yang sudah pernah
digunakan.
d. Memeriksa Kembali
Kemampuan subjek S12 terkait tahap memeriksa kembali termasuk dalam
kategori cukup. Subjek S12 mampu menentukan kesimpulan dari masalah namun
cenderung tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan apabila waktu yang diberikan untuk menyelesaikan masalah terbatas.
Subjek S12 tidak melihat adanya alternatif lain untuk menjawab masalah.
156
4.1.2.2.3 Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Dependent (FD)
(1) Memahami Masalah
Kemampuan kedua subjek, baik subjek S25 maupun subjek S12 terkait
tahap memahami masalah termasuk dalam kategori baik. Subjek S25 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan lengkap, juga
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri, walaupun
bahasa yang digunakan cenderung tidak jauh berbeda dengan bahasa soal. Hal
yang serupa juga ada pada subjek S12. Pada tahap ini, kedua subjek tidak
mengalami kesulitan dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, serta
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
(2) Merencanakan Penyelesaian
Terkait tahap merencanakan rencana penyelesaian, kemampuan kedua
subjek termasuk dalam kategori cukup. Kedua subjek mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan cenderung mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ketika
menemukan masalah yang serupa dengan masalah yang pernah ditemuinya kedua
subjek memilih menggunakan kembali rencana dan rumus yang sudah pernah
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, untuk masalah yang
dianggap sulit, subjek S12 kurang mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
(3) Melaksanakan Rencana Penyelesaian
157
Terkait melaksanakan rencana penyelesaian, kemampuan kedua subjek
termasuk dalam kategori kurang. Kedua subjek kurang mampu menerapkan setiap
langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah, namun cenderung
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah. Dalam beberapa kasus, kedua subjek kurang mampu memilih dan
menggunakan strategi yang tepat ketika menerapkan langkah yang direncanakan.
Kedua subjek juga cenderung menerapkan rencana dan strategi yang sama apabila
dihadapkan dengan suatu masalah yang serupa dengan masalah yang pernah
ditemuinya. Subjek S12 kurang mampu menerapkan rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah ketika menemukan masalah yang dianggap sulit.
Baik subjek S25 maupun subjek S12, cenderung memiliki kesempatan untuk
memperoleh hasil yang tidak tepat.
(4) Memeriksa Kembali
Kemampuan kedua subjek terkait tahap memeriksa kembali termasuk
dalam kategori baik. Kedua subjek mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali dengan menentukan kesimpulan dari masalah. Kedua subjek juga
cenderung memeriksa kembali setiap rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan. Namun subjek S12 tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan
yang telah dilakukan apabila waktu yang tersisa tidak mencukupi dan merasa
jawaban yang diperoleh salah. Kedua subjek tidak melihat adanya alternatif lain
dalam menyelesaikan masalah.
4.1.2.2.4 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Independent (FI) Subjek S31
158
(1) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 1 Subjek S31
Gambar 4.72 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 1
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.73 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 1 dengan benar dan
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 1 dengan benar.
Subjek S31 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan menggunakan
kalimatnya sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek S31
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 1 dengan singkat
159
P : Apakah kamu memahami soal nomor 1?
S31 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal?
S31 : Panjang banding lebar sama dengan 3 banding 2, luas persegi panjang sama dengan 96 cm2.
P : Oke, kemudian apa yang ditanyakan di soal?
S31 : Keliling persegi panjang.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S31 : Tidak bu.
P : Kenapa? Apa yang kurang?
S31 : Panjang dan lebar persegi panjangnya belum diketahui di soal.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri, dek.
S31 : Ada persegi panjang yang perbandingan panjang dan lebarnya 3 banding 2 dan luasnya 96
cm2. Disuruh nyari keliling dari persegi panjang itu. Gitu bu.
menggunakan menggunakan notasi matematika tidak dengan menuliskan soal
kembali. Ini berarti subjek S31 mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.74 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menyebutkan apa yang diketahui pada masalah 1 dan mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 1. Selain itu, dari hasil wawancara juga
terlihat bahwa subjek S31 mampu menjelaskan masalah 1 menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
160
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memahami masalah pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.75 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, terlihat bahwa subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1 dengan
benar dan lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan oleh subjek
S31 yaitu mencari panjang dan lebar kemudian mencari keliling. Meskipun tidak
menuliskan rumus yang digunakan, namun pada gambar 4.72 sebelumnya terlihat
bahwa subjek S31 menggunakan rumus luas dan keliling persegi panjang untuk
menyelesaikan masalah 1, ini berarti subjek S31 mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
161
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan yang ditanyakan?
S31 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S31 : Kan yang ditanyakan di soal keliling persegi panjang, untuk mencari kelilingnya itu cari
panjang dan lebarnya dulu pake perbandingan panjang dan lebar sama luas persegi panjang
yang udah diketahui di soal.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah ini?
S31 : Mencari panjang dan lebar, terus mencari kelilingnya.
P : Kemudian rumus apa yang kamu gunakan?
S31 : Rumus luas persegi panjang, p kali l. Trus rumus keliling persegi panjang, 2 kali p tambah
l.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.76 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1. Langkah-
langkah penyelesaian yang direncanakan yaitu mencari ukuran panjang dan lebar
persegi panjang terlebih dahulu kemudian mencari keliling persegi panjang
tersebut. Subjek S31 juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 1 yaitu rumus luas dan keliling persegi panjang. Selain
itu, hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
di soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan
162
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis subjek S31 dan hasil
wawancara, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan
kemampuan subjek S31 terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 1
termasuk dalam kategori baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.77 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S31 terlebih dahulu mencari
ukuran panjang dan lebar dengan menerapkan konsep perbandingan dan rumus
luas persegi panjang, kemudian mencari keliling dari persegi panjang tersebut
dengan menerapkan rumus keliling persegi panjang. Hal ini berarti subjek S31
sudah menerapkan langkah yang pertama dan kedua juga menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 1.
163
P : Oke, bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S31 : Pertama cari panjang dan lebar pake perbandingan sama luas persegi panjang. p per l sama
dengan 3 per 2, jadi p sama dengan 3 per 2 kali l. Luas persegi panjangnya 96, rumus
luasnya p kali l, tadi udah dapat p nya sama dengan 3 per 2 kali l. Jadi luas persegi
panjang sama dengan 96, p kali l sama dengan 96, 3 per 2 kali l kali l sama dengan 96, 3
per 2 kali l2 sama dengan 96, l
2 sama dengan 96 dibagi 3 per 2, l
2 sama dengan 96 kali 2
per 3, l2 sama dengan 64, jadi l sama dengan 8.
l sama dengan 8, jadi p sama dengan 3 per 2 kali l sama dengan 3 per 2 kali 8 sama
dengan 12.
Terus cari keliling persegi panjang. Keliling persegi panjang sama dengan 2 kali p tambah
l. Tadi udah dapat p nya sama dengan 12, sama l nya sama dengan 8. Jadi kelilingnya
sama dengan 2 kali p tambah l sama dengan 2 kali 12 tambah 8 sama dengan 40.
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Tidak.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.78 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 1 dengan urut dan benar.
Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah 1. Subjek S31 menentukan ukuran panjang dan lebar
dengan menerapkan konsep perbandingan dan rumus luas persegi panjang,
kemudian menentukan ukuran keliling persegi panjang dengan menerapkan rumus
keliling persegi panjang. Ini berarti bahwa subjek S31 mampu menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 1 dan mampu
memperoleh hasil yang benar. Selain itu, hasil wawancara menunjukkan bahwa
subjek S31 melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana dan tidak
mengalami kesulitan dalam proses perhitungan menyelesaikan masalah 1.
164
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 1.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis subjek
S31 dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah
valid dan kemampuan subjek S31 terkait tahap melaksanakan rencana
penyelesaian pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.79 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 1 dengan benar. Subjek S31 mampu
menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 1 dengan jelas dan memperoleh
hasil yang benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 1, berarti subjek
S31 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh
dengan apa yang ditanyakan di masalah 1, namun tidak dapat diprediksi apakah
165
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu lakukan?
S31 : Enggak.
P : Kenapa?
S31 : Takut waktunya gak cukup, kan masih ada tiga soal lagi.
P : Perhitungannya diperiksa kembali atau tidak?
S31 : Enggak, kayaknya jawabannya udah benar.
P : Apa kesimpulan akhirnya?
S31 : Jadi, keliling persegi panjang tersebut adalah 40 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S31 : Tidak.
subjek S31 mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.80 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 memeriksa
kembali masalah hanya dengan menyebutkan kesimpulan dari masalah 1 dengan
benar. Kesimpulan yang disebutkan oleh subjek S31 sudah menjawab pertanyaan
dari soal nomor 1. Subjek S31 tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan
yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan subjek S31 merasa hasil yang
diperolehnya sudah benar dan waktu yang diberikan tidak cukup. Selain itu,
subjek S31 tidak melihat adanya alternatif lain untuk menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 1, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S31 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 1. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S25
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
166
subjek S25 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 1 tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 1 termasuk dalam kategori cukup.
(2) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 2 Subjek S31
Gambar 4.81 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 2
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.82 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 2
167
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S31 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui di soal yang diberikan?
S31 : Panjang persegi panjang sama dengan 12 m, lebar persegi panjang sama dengan 9 m, alas
jajargenjang 8 m, dan tinggi jajargenjang 4 m. Luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk
membangun taman bermain 25% dari sisanya.
P : Oke, apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S31 : Luas tanah Pak Rudi yang digunakan untuk membangun taman bermain.
P : Apakah keterangan yang diketahui sudah cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S31 : Belum. Luas sisa tanahnya belum diketahui.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri, dek.
S31 : Pak Rudi punya tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 12 meter dan lebarnya 9 meter.
Tanahnya itu akan dibuat kolam renang berbentuk jajargenjang, alasnya 8 meter dan tingginya
4 meter. 25% dari sisanya akan dibangun taman bermain. Disuruh nyari luas tanahnya yang
akan dibangun taman bermain. Gitu.
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 2 dengan benar dan
lengkap, juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 2
dengan benar. Selain itu, subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang
digunakan, subjek S31 menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan pada
masalah 2 dengan singkat menggunakan notasi matematika tidak dengan
menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S31 mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.83 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 2 dengan benar dan lengkap, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 2 dengan benar.
168
Selain itu, subjek S31 mampu menjelaskan masalah 2 menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar, juga mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memahami masalah pada masalah 2 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Pada gambar 4.81 terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan langkah
penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga tidak
dapat diprediksi apakah subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 2. Pada gambar 4.81 juga terlihat bahwa subjek S31
menggunakan rumus luas persegi panjang dan rumus luas jajargenjang untuk
menyelesaikan masalah, ini berarti subjek S25 mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 2.
169
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan di soal?
S31 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S31 : Yang diketahui di soal dihitung, dipakai untuk mencari yang ditanyakan. Kalau yang
diketahui tidak ada, tidak bisa mencari jawabannya.
P : Rencana apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari luas tanah Pak Rudi seluruhnya, mencari luas tanah yang akan dibuat kolam
renang, mencari luas tanah yang tersisa, kemudian mencari luas tanah yang akan dibangun
taman bermain.
P : Kenapa rencananya tidak kamu tuliskan di lembar jawaban kamu dek?
S31 : Takut waktunya habis, yang pentingkan bisa ngerjainnya.
P : Kemudian, rumus apa yang kamu gunakan?
S31 : Rumus luas persegi panjang, panjang kali lebar. Dan rumus luas jajargenjang, alas kali
tinggi.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.84 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan urut
dan benar. Pada hasil tes tertulis sebelumnya terlihat bahwa subjek S31 tidak
menuliskan langkah penyelesaian yang direncanakan, namun setelah dikonfirmasi
melalui wawancara subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 2 dengan benar dan lengkap. Subjek S31 juga
mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2.
Selain itu, hasil wawancara tersebut menunjukkan subjek S31 mampu
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan pada
masalah 2 tanpa mengalami kesulitan.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
170
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan
langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah.
Namun, setelah dikonfirmasi melalui wawancara subjek S31 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.85 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah 2
dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
171
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari luas seluruh tanah Pak Rudi sama dengan luas persegi panjang sama
dengan p kali l sama dengan 12 kali 9 sama dengan 108. Lalu mencari luas tanah yang
dibuat kolam renang sama dengan luas jajargenjang sama dengan a kali t sama dengan 8
kali 4 sama dengan 32. Lalu mencari sisa tanahnya. Luas sisanya sama dengan luas tanah
seluruhnya dikurangi luas tanah yang dibuat kolam renang sama dengan 108 dikurangi 32
sama dengan 76. Jadi luas tanah yang digunakan untuk taman bermain sama dengan 25%
kali 76 sama dengan 1 per 4 kali 76 sama dengan 19.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Tidak.
masalah 2. Subjek S31 menerapkan rencana, strategi, dan rumus yang benar
sehingga memperoleh hasil yang benar juga.
Berdasarkan hasil analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.86 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 2 dengan urut dan benar.
Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Subjek S31 mencari ukuran luas tanah Pak Rudi
seluruhnya dengan menerapkan rumus luas daerah persegi panjang, kemudian
mencari ukuran luas tanah Pak Rudi yang akan dibuat kolam renang dengan
menerapkan rumus luas jajargenjang, ini berarti subjek S31 juga mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Selain itu pada hasil wawancara terlihat bahwa subjek S31 tidak mengalami
kesulitan dalam perhitungan.
172
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah 2.
3) Triangulasi
Pada hasil analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.87 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 2 dengan benar. Kesimpulan yang diberikan
sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 2 dengan jelas dan
memperoleh hasil yang benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 2,
berarti subjek S31 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang
diperoleh dengan apa yang ditanyakan pada masalah 2, namun tidak dapat
173
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu
lakukan?
S31 : Tidak.
P : Kenapa?
S31 : Gak ada sisa waktu untuk ngecek.
P : Perhitungannya diperiksa kembali atau tidak?
S31 : Tidak, jawabannya udah benar kayaknya.
P : Apa kesimpulan akhirnya?
S31 : Jadi, luas tanah Pak Rudi untuk membangun taman bermain adalah 19 m2.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S31 : Tidak.
diprediksi apakah subjek S31 mampu memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.88 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 memeriksa
kembali proses penyelesaian masalah 2 hanya dengan menyebutkan kesimpulan
dari masalah. Ini berarti subjek S31 sudah melakukan tahap memeriksa kembali
antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan dari masalah 2. Tetapi
subjek S31 tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan. Hal ini dikarenakan subjek S31 merasa hasil yang diperolehnya sudah
benar dan waktu yang diberikan tidak cukup.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 2, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S31 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 2. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S31
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
174
subjek S31 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 2 tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 2 termasuk dalam kategori cukup.
(3) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 3 Subjek S31
Gambar 4.89 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 3
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.90 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 3
175
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S31 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui di soal yang diberikan?
S31 : Luas trapesium sama dengan 36 cm2, tinggi trapesium sama dengan 4 cm, panjang sisi
sejajar yang satu dua kali sisi sejajar yang lainnya. AB sama dengan CD sama dengan 5
cm.
P : Oke, apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S31 : Panjang masing-masing sisi sejajar dan keliling trapesium ABCD.
P : Apakah keterangan yang diketahui sudah cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S31 : Sudah.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri, dek.
S31 : Diketahui trapesium ABCD luasnya 36cm2 dan tinggi 4cm. Kemudian panjang sisi sejajar
yang satu dua kali panjang sisi sejajar yang lainnya. Disuruh mencari panjang masing-
masing sisi sejajar trapesium tersebut dan kelilingnya. Gitu.
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3 dengan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 3 dengan benar.
Selain itu, dari gambar 4.90 di atas terlihat bahwa subjek S31 menentukan apa
yang diketahui dan ditanyakan dengan menggunakan kalimat sendiri. Hal ini
terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek S31 menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan pada masalah 3 dengan singkat menggunakan notasi matematika,
tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini berarti subjek S31 mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis S31 di atas, subjek S31 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.91 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menyebutkan apa yang diketahui pada masalah 3 dengan lengkap, juga mampu
merumuskan pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 3 dengan benar. Selain
176
itu, dari hasil wawancara juga terlihat bahwa subjek S31 mampu menjelaskan
masalah 3 menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan, juga mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu memahami masalah 3 dengan
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, juga mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memahami masalah 3 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Pada gambar 4.89 terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan langkah
penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga tidak
dapat diprediksi apakah subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 3. Pada gambar 4.89 juga terlihat bahwa subjek S31
menggunakan rumus luas daerah trapesium dan rumus keliling trapesium untuk
menyelesaikan masalah 3, ini berarti subjek S31 mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 3.
177
P : Oke, apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan di soal?
S31 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S31 : Kalau yang diketahui tidak ada, tidak bisa mencari jawabannya.
P : Pernah ketemu soal yang mirip dengan soal ini sebelumnya?
S31 : Pernah bu, di soal latihan kemarin.
P : Kamu menggunakan cara yang sama atau beda untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Beda.
P : Kenapa?
S31 : Kalo di soal latihan kemarin yang ditanya luasnya kalo ini kan yang ditanya kelilingnya.
P : Rencana apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari panjang masing-masing sisi sejajar trapesium, kemudian mencari keliling.
P : Kenapa rencananya tidak dituliskan di lembar jawaban dek?
S31 : Takut waktunya habis, yang pentingkan bisa ngerjainnya.
P : Kemudian, rumus apa yang kamu gunakan?
S31 : Rumus luas persegi panjang, panjang kali lebar. Dan rumus luas jajargenjang, alas kali
tinggi.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.92 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan urut
dan benar. Pada hasil tes tertulis sebelumnya, subjek S31 tidak menuliskan
langkah penyelesaian yang direncanakan, namun setelah dikonfirmasi melalui
wawancara subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 3 dengan benar dan lengkap. Subjek S31 juga mampu
menyebutkan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3. Meskipun
pernah menemukan soal yang mirip dengan masalah 3, namun subjek S31 tidak
menggunakan kembali rencana yang sudah pernah digunakan. Selain itu, dari
hasil wawancara terlihat bahwa subjek S31 mampu menentukan hubungan terkait
antara apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 3 tanpa mengalami
kesulitan.
178
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan
langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah
3. Namun, setelah dikonfirmasi melalui kutipan wawancara subjek S31 mampu
merencanakan penyelesaian dengan menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.93 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian 3
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek S31 di atas, terlihat bahwa subjek S31
mampu melaksanakan rencana penyelesaian masalah 3 namun kurang sesuai.
179
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari panjang sisi-sisi sejajar nya. Luas trapesium sama dengan a tambah b kali t
per 2. Diketahui luas trapesiumnya 36, jadi 36 sama dengan 12 tambah 6 titik-titik tambah
titik-titik kali 4 per 2. Titik-titik tambah titik-titik sama dengan 36 bagi 2. Titik-titik tambah
titik-titik sama dengan 18. Jadi titik-titik tambah titik-titik sama dengan 12 dan 6.
P : Titik-titik tambah titik-titik sama dengan 12 dan 6 maksudnya gimana dek?
S31 : Maksudnya panjang sisi sejajarnya 12 dan 6.
P : Bisa dapat hasilnya 12 dan 6 darimana?
S31 : Nebak-nebak bu.
P : Nebak-nebak gimana?
S31 : Kan tadi udah dapat hasilnya titik-titik tambah titik-titik sama dengan 18. Terus saya
mencari 2 angka yang kalo ditambahkan hasilnya 18, tapi angka yang satu harus dua kali
angka yang lainnya. Ketemu 6 sama 12, untuk memastikan saya masukin ke rumus luasnya,
dapat jawabannya luasnya 36, sama kayak yang diketahui di soal. Berarti bener panjang
masing-masing sisi sejajarnya 6 dan 12.
P : Oh gitu. Kamu gak coba substitusikan a = 2b yang diketahui di soal ke rumus luasnya?
S31 : Enggak, bu. Kayaknya susah, yang penting ketemu jawabannya.
P : Oke, terus mencari kelilingnya bagaimana?
S31 : Keliling trapesium ABCD sama dengan AB tambah BC tambah CD tambah DA. AB sama
dengan panjang sisi sejajar a sama dengan 12, panjang BC sama panjang DA diketahui
digambar sama dengan 5, trus panjang CD sama dengan panjang sisi sejajar b sama dengan
6. Jadi kelilingnya sama dengan 12 tambah 5 tambah 6 tambah 5 sama dengan 28.
Subjek S31 melaksanakan penyelesaian sesuai dengan rencana dan memperoleh
hasil yang benar, hanya saja strategi yang digunakan kurang tepat. Subjek S31
menerapkan rumus luas trapesium ketika menerapkan rencana pertama yaitu
mencari panjang masing-masing sisi sejajar trapesium, tetapi subjek S31 tidak
mampu mensubstitusikan syarat yang diketahui di soal, yaitu panjang sisi sejajar
yang satu dua kali panjang sisi sejajar yang lain, ke rumus luas trapesium yang
digunakan. Meskipun mampu memperoleh hasil yang benar, namun strategi yang
digunakan subjek S31 kurang tepat. Pada gambar 4.93 terlihat bahwa subjek S31
menerapkan rumus luas dan keliling trapesium untuk menyelesaikan masalah 3,
ini berarti subjek S31 mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah namun
kurang sesuai. Hal ini dikarenakan subjek S31 menerapkan strategi yang kurang
tepat ketika melaksanakan rencana penyelesaian masalah 3. Subjek S31 juga
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
180
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Enggak.
Gambar 4.94 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 melaksanakan
penyelesaian sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang benar, hanya saja
strategi yang digunakan kurang tepat. Subjek S31 menerapkan rumus luas
trapesium ketika menerapkan rencana pertama yaitu mencari panjang masing-
masing sisi sejajar trapesium, kemudian subjek S31 menebak ukuran panjang
masing-masing sisi sejajar yang memenuhi syarat di soal, yaitu panjang sisi
sejajar yang satu dua kali panjang sisi sejajar yang lain. Setelah menemukan
angka-angka yang memenuhi syarat, subjek S31 lalu memeriksanya dengan
mensubtitusikan angka-angka tersebut ke rumus luas trapesium. Karena hasil luas
trapesium yang diperoleh sesuai dengan yang diketahui di soal, subjek S31
menyimpulkan bahwa ukuran panjang masing-masing sisi sejajar yang
ditemukannya adalah benar. Ketika dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S31
menyatakan bahwa subjek S31 mengalami kebingungan dalam mensubtitusikan
syarat yang diketahui di soal ke rumus luas daerah trapesium yang digunakan.
Meskipun mampu memperoleh hasil yang benar, namun strategi yang digunakan
subjek S31 kurang tepat. Ini berarti subjek S31 kurang mampu menerapkan setiap
langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah 3. Hasil wawancara
juga menunjukkan bahwa subjek S31 menerapkan rumus luas daerah trapesium
dan rumus keliling trapesium untuk menyelesaikan masalah 3, ini berarti subjek
181
S31 mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah. Subjek S31 tidak mengalami kesulitan dalam perhitungan menyelesaikan
masalah 3.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah namun kurang sesuai. Hal ini dikarenakan subjek S31 menerapkan
strategi yang kurang tepat ketika melaksanakan rencana penyelesaian masalah 3.
Subjek S31 juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan untuk menyelesaikan masalah namun kurang sesuai. Subjek S31
juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam
kategori cukup.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.95 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
182
P : Setelah selesai mengerjakan, apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu
lakukan?
S31 : Enggak.
P : Kenapa gak diperiksa lagi?
S31 : Gak ada sisa waktu untuk ngecek.
P : Perhitungannya diperiksa kembali atau tidak?
S31 : Enggak.
P : Kenapa? Sudah yakin benar?
S31 : Gak ada sisa waktu untuk menghitung lagi, kayaknya juga udah bener.
P : Apa kesimpulan akhirnya?
S31 : Jadi, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium tersebut adalah a sama dengan 12 cm dan b
sama dengan 6 cm. Kemudian keliling trapesium ABCD sama dengan 28 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S31 : Kayaknya bisa.
P : Bagaimana caranya?
S31 : Menggunakan rumus luas trapesium, kemudian a = 2b nya dimasukkan ke rumus. Gak nebak-
nebak.
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 3, berarti subjek S31 sudah melakukan tahap
memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan pada
masalah 3. Namun, tidak dapat diprediksi apakah subjek S31 mampu memeriksa
kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.96 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 memeriksa
kembali proses penyelesaian masalah 3 hanya dengan menentukan kesimpulan
dari masalah 3 dengan benar. Ini berarti subjek S31 sudah melakukan tahap
memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan dari
soal nomor 3. Tetapi subjek S31 tidak memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan. Subjek S31 merasa hasil yang diperolehnya
sudah benar dan waktu yang diberikan tidak cukup. Selain itu, subjek S31 mampu
menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah 3.
183
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 3, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, subjek S31 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 3. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S31 memeriksa kembali
hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 3, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 3 termasuk dalam kategori cukup.
(4) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 4 Subjek S31
184
P : Apakah kamu memahami soal nomor 4?
S31 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui di soal tersebut?
Gambar 4.97 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Masalah 4
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.98 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 4 dengan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4 dengan benar.
Selain itu, subjek S31 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek
S31 menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 4 dengan
singkat menggunakan notasi matematika tidak dengan menuliskan soal kembali.
Ini berarti subjek S31 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
185
S31 : Sisi persegi 3 meter, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium 9 meter dan 3 meter,
tinggi trapesium 4 meter.
P : Kemudian apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S31 : Banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu jika tiap 1 m2 perlu 25 buah genteng dan
biaya yang dibutuhkan Pak Danu jika harga 1 buah genteng Rp800,00
P : Apakah keterangan yang diketahui sudah cukup untuk mencari apa yang ditanyakan?
S31 : Belum, luas atapnya belum diketahui.
P : Oke, coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri, dek.
S31 : Rumah Pak Danu atapnya 4 trapesium dan 1 persegi. Yang trapesium, panjang sisi
sejajarnya 9 meter dan 3 meter, tingginya 4 meter. Yang persegi, sisinya 3 meter. Yang
ditanya banyak genteng yang dibutuhkan menutup atap rumah, jika tiap 1 m2 perlu 25
genteng. Dan mencari biaya yang dibutuhkan jika harga 1 buah genteng Rp800,00.
Gambar 4.99 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memahami
Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 4 dan mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4. Selain itu, dari hasil wawancara juga
terlihat bahwa subjek S31 mampu menjelaskan masalah 4 menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar, dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memahami masalah pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
186
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan di soal?
S31 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S31 : Yang diketahui digunakan untuk nyari yang ditanyakan.
P : Rencana apa yang kamu kerjakan untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari luas atap rumah yang berbentuk 4 trapesium, mencari luas atap rumah yang berbentuk
persegi, mencari banyak genteng yang dibutuhkan untuk atap trapesium, mencari banyak
genteng yang dibutuhkan untuk atap persegi, mencari banyak genteng yang dibutuhkan untuk
menutup atap seluruhnya, kemudian mencari biaya yang dibutuhkan.
P : Kenapa tidak ditulis di lembar jawaban dek?
S31 : Waktunya gak cukup.
P : Kemudian, rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Rumus luas trapesium sama rumus luas persegi.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Pada gambar 4.97 terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan langkah
penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga tidak
dapat diprediksi apakah subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah 4. Pada gambar 4.97 juga terlihat bahwa subjek S31
menggunakan rumus luas daerah trapesium dan rumus keliling trapesium untuk
menyelesaikan masalah, ini berarti subjek S31 mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 4.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.100 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan urut
dan benar. Pada hasil tes tertulis sebelumnya, subjek S31 tidak menuliskan
langkah penyelesaian yang direncanakan, namun setelah dikonfirmasi melalui
wawancara subjek S31 mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 4. Subjek S31 juga mampu menyebutkan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 4. Selain itu, subjek S31 mampu
187
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan ditanyakan pada
masalah 4 tanpa mengalami kesulitan.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan rencana yang yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis terlihat bahwa subjek S31 tidak menuliskan
langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah
4. Namun setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S31 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
188
P : Bagaimana proses pengerjaannya dek? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari luas atap rumah berbentuk 4 trapesium. Luas 4 trapesium sama
dengan 4 kali a tambah b kali t bagi 2 sama dengan 4 kali 9 tambah 3 kali 4 bagi 2
sama dengan 4 kali 12 kali 2 sama dengan 4 kali 24 sama dengan 96.
Kemudian mencari luas atap rumah berbentuk persegi. Luas persegi sama dengan s
kali s sama 3 kali 3 sama dengan 9.
Mencari banyak gentengnya. Pertama mencari banyak genteng untuk atap trapesium
dulu sama dengan 96 kali 25 sama dengan 2400, terus mencari banyak genteng
untuk atap persegi sama dengan 9 kali 25 sama dengan 225. Jadi banyak genteng
yang dibutuhkan sama dengan 2400 ditambah 225 sama dengan 2.625 genteng. Dan
biaya yang dibutuhkan sama dengan 2.625 dikali 800 sama dengan 2.100.000
rupiah.
P : Oke, apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
Gambar 4.101 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar. Subjek S31 juga mampu menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4. Subjek S31
menerapkan rencana, rumus dan strategi yang benar sehingga hasil yang diperoleh
juga benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S31 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
189
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Tidak.
Gambar 4.102 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 4 dengan urut dan benar.
Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah 4. Subjek S31 menentukan ukuran luas daerah atap rumah
yang berbentuk trapesium dengan menerapkan rumus luas daerah trapesium.
Subjek S31 juga menerapkan rumus luas daerah persegi untuk menentukan ukuran
luas daerah atap rumah yang berbentuk persegi. Ini berarti subjek S31 mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4
dan mampu memperoleh hasil yang benar. Subjek S31 melaksanakan perhitungan
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kesulitan dalam proses perhitungan
menyelesaikan masalah.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S31 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
190
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah
kamu lakukan?
S31 : Enggak.
P : Kenapa gak diperiksa lagi?
S31 : Waktunya gak cukup.
P : Perhitungannya diperiksa kembali atau tidak?
S31 : Enggak, udah yakin benar bu.
P : Apa kesimpulan akhirnya?
S31 : Jadi, banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu adalah 2.625 genteng dan biaya
yang dibutuhkan Pak Danu adalah Rp2.100.000,00.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S31 : Kayaknya bisa.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.103 Hasil Tes Tertulis Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, terlihat bahwa subjek S31 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Kesimpulan yang dituliskan
sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 4. Dengan menuliskan
kesimpulan dari masalah 4, berarti subjek S31 sudah melakukan tahap memeriksa
kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan di masalah 4,
namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S31 mampu memeriksa kembali
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
191
P : Bagaimana caranya?
S31 : Sebelum mencari banyak gentengnya, mencari luas atap seluruhnya dulu. Luas atap
seluruhnya sama dengan luas atap berbentuk 4 trapesium ditambah luas atap
berbentuk persegi. Kemudian mencari banyak gentengnya, luas atap seluruhnya
dikalikan sama 25.
Gambar 4.104 Kutipan Wawancara Subjek S31 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S31 memeriksa
kembali proses penyelesaian masalah 4 hanya dengan menyebutkan kesimpulan
dari masalah 4 dengan benar. Ini berarti subjek S31 sudah melakukan tahap
memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan apa yang ditanyakan dari
soal nomor 4. Kesimpulan yang disebutkan oleh subjek S31 sudah menjawab
pertanyaan dari soal nomor 4. Tetapi subjek S31 tidak memeriksa kembali
rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan subjek S31
merasa hasil yang diperolehnya sudah benar dan waktu yang diberikan tidak
cukup. Subjek S31 juga mampu menemukan cara lain untuk menyelesaikan
masalah 4.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 4, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S31 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 4. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S31
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S31 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 4 tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
192
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S31
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 4 termasuk dalam kategori cukup.
(5) Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek S31
Berdasarkan hasil tes tertulis, hasil wawancara, dan hasil triangulasi pada
masalah 1, 2 dan 3 disimpulkan bahwa subjek S31 memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Subjek S31 melaksanakan empat
tahap pemecahan masalah menurut Polya.
a. Memahami Masalah
Kemampuan subjek S31 terkait tahap memahami masalah termasuk dalam
kategori baik. Subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dengan singkat dan menggunakan notasi matematika. Subjek S31
juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimatnya sendiri.
b. Merencanakan Penyelesaian
Kemampuan subjek S31 terkait tahap merencanakan penyelesaian
termasuk dalam kategori baik. Subjek S31 mampu menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Kemampuan subjek S31 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian
termasuk dalam kategori cukup. Subjek S31 mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah dan cenderung mampu
193
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah.
Untuk masalah yang dianggap membingungkan, meskipun mampu memperoleh
hasil yang benar, subjek S31 kurang mampu memilih dan melaksanakan strategi
yang tepat ketika menerapkan langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan
masalah.
d. Memeriksa Kembali
Kemampuan subjek S31 terkait tahap memeriksa kembali termasuk dalam
kategori cukup. Subjek S31 mampu menentukan kesimpulan yang diperoleh tetapi
tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini
terjadi karena subjek S31 merasa hasil yang diperoleh sudah benar. Selain itu,
subjek S31 cenderung mampu melihat adanya alternatif lain dalam menyelesaikan
masalah.
4.1.2.2.5 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Independent (FI) Subjek S21
(1) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 1 Subjek S21
Gambar 4.105 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 1
194
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S21 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S21 : Luas persegi panjang 96 cm2. Panjang dan lebar perbandingannya 3 banding 2.
P : Apa yang ditanyakan di soal?
S21 : Keliling persegi panjang.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S21 : Belum.
P : Kenapa?
S21 : Panjang dan lebarnya belum diketahui.
P : Oke, coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S21 : Perbandingan panjang dan lebar persegi panjang 3 banding 2. Luasnya 96 cm2. Disuruh
mencari berapa kelilingnya.
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.106 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 1 dengan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 1. Selain itu,
subjek S21 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan menggunakan
kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek S21
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 1 dengan singkat
menggunakan notasi matematika tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini
berarti subjek S21 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
195
Gambar 4.107 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 1
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 1, juga mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 1. Selain itu, subjek S21 juga mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa
dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memahami masalah pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.108 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1dengan
benar dan lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan adalah
196
S21 : Ada.
P : Apa hubungannya?
S21 : Kalo di soalnya gak ada yang diketahui, gak bisa mencari jawaban yang ditanyakan.
P : Langkah-langkah apa yang kamu rencanakan untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Cari lebar dan panjangnya, kemudian cari kelilingnya.
P : Rumus apa yang kamu gunakan dek?
S31 : Rumus luas persegi panjang, dan rumus keliling persegi panjang.
mencari p dan l kemudian mencari K. Meskipun tidak menuliskan rumus yang
digunakan, namun pada gambar 4.105 terlihat bahwa subjek S21 menggunakan
rumus luas dan keliling persegi panjang untuk menyelesaikan soal nomor 1, ini
berarti subjek S21 mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.109 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1 dengan
benar dan lengkap, yaitu mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang
terlebih dahulu kemudian mencari keliling persegi panjang tersebut. Subjek S21
juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1
yaitu rumus luas dan keliling persegi panjang. Selain itu, subjek S21 mampu
menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
di soal.
197
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 1 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
198
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari panjang dan lebar. p banding l sama dengan 3 banding 2, bisa ditulis p per l sama
dengan 3 per 2, jadi p sama dengan 3 per 2 kali l. Di soal diketahui luas persegi panjangnya 96, luas
sama dengan p kali l, jadi 96 sama dengan p kali l, 96 sama dengan3 per 2 kali l kali l, 96 sama
dengan 3 per 2 kali l2.
3 per 2 kali l2 sama dengan 96, maka l2 sama dengan 96 dibagi 3 per 2, l2 sama dengan 96 kali 2 per
3, l2 sama dengan 64, jadi l sama dengan akar kuadrat dari 64, l sama dengan 8.
l sama dengan 8, maka p sama dengan 3 per 2 kali l sama dengan 3 per 2 kali 8 sama dengan 12.
Kemudian mencari keliling persegi panjang. K sama dengan 2 kali p tambah l, sama dengan 2 kali
12 tambah 8 sama dengan 2 kali 20 sama dengan 40.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
P : Oke, apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Tidak.
Gambar 4.110 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, dan juga mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S21 terlebih dahulu
mencari ukuran panjang dan lebar dengan menerapkan konsep perbandingan dan
rumus luas daerah persegi panjang. Setelah memperoleh ukuran panjang dan
lebarnya, kemudian mencari keliling dari persegi panjang tersebut dengan
menerapkan rumus keliling persegi panjang. Hal ini menunjukkan subjek S21
sudah menerapkan langkah yang pertama dan kedua, juga menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.111 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 1 dengan urut dan benar.
199
Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah 1. Subjek S21 menentukan ukuran panjang dan lebar
dengan menerapkan konsep perbandingan dan rumus luas persegi panjang,
kemudian menentukan ukuran keliling persegi panjang dengan menerapkan rumus
keliling persegi panjang. Ini berarti subjek S21 mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 1 dan mampu memperoleh
hasil yang benar. Selain itu, subjek S21 melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana dan tidak mengalami kesulitan dalam proses perhitungan menyelesaikan
masalah 1.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 1.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan, dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil
wawancara, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan
kemampuan subjek S21 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada
masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
200
P : Setelah mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang telah kamu
lakukan?
S31 : Enggak.
P : Kenapa?
S31 : Waktunya sudah mau habis.
P : Perhitungannya diperiksa lagi gak?
S31 : Enggak, sudah yakin benar.
P : Simpulan akhir dari soal ini apa dek?
S31 : Jadi, keliling persegi panjang sama dengan 40 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh bisa dicari dengan cara lain?
S31 : Kayaknya enggak.
Gambar 4.112 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 1 dengan benar. Subjek S21 mampu
menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 1 dengan jelas dan memperoleh
hasil yang benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 1, berarti subjek
S21 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh
dengan apa yang ditanyakan pada masalah 1, namun tidak dapat diprediksi apakah
subjek S21 mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.113 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 1
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 1 dengan benar. Ini berarti subjek S21
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan dari soal nomor 1. Kesimpulan yang disebutkan oleh subjek
S21 sudah menjawab pertanyaan dari soal nomor 1. Tetapi subjek S21 tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Subjek S21
merasa hasil yang diperolehnya sudah benar dan waktu yang diberikan tidak
201
cukup. Selain itu, subjek S21 tidak melihat adanya alternatif lain untuk
menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 1, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S21 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 1. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S21
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S21 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 1 tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 1 termasuk dalam kategori cukup.
202
(2) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 2 Subjek S21
Gambar 4.114 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 2
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.115 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 2 dengan benar, dan
203
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S21 : Tanah Pak Rudi berbentuk persegi panjang, dengan panjang 12 meter dan lebar 9 meter.
Tanah itu dibuat kolam renang berbentuk jajargenjang, dengan alas 8 meter dan tinggi 4
meter. 25% dari sisanya akan dibangun taman bermain. Disuruh mencari luas tanah yang
akan dibangun taman bermain.
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S21 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S21 : Panjang 12 m, lebar 9 m, alas 8 m, tinggi 4 m, dan 25% sisa untuk membangun taman
bermain.
P : Apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S21 : Luas tanah yang akan digunakan untuk membangun taman bermain.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S21 : Cukup.
juga mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 2. Selain itu,
subjek S21 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan menggunakan
kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek S21
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah 2 dengan singkat
menggunakan notasi matematika tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini
berarti subjek S21 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.116 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 2 dengan benar dan lengkap, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 2. Selain itu,
204
subjek S21 mampu menjelaskan masalah 2 menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan
bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memahami masalah pada masalah 1 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.117 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2 dengan
benar dan lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan oleh subjek
S21, yaitu mencari luas tanah (L1), mencari luas tanah untuk kolam renang (L2),
mencari luas sisa tanah (L3), kemudian mencari luas taman bermain (L4).
Meskipun tidak menuliskan rumus yang digunakan, pada gambar 4.114 terlihat
205
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari
soal?
S21 : Ada.
P : Apa?
S21 : Ya itu tadi bu, kalo di soalnya gak ada yang diketahui, gak bisa mencari jawaban yang
ditanyakan.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu susun untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari luas persegi panjang, mencari luas jajar genjang, mencari luas sisa, dan mencari
luas taman bermain.
P : Rumus yang kamu gunakan apa dek?
S31 : Rumus luas persegi panjang dan rumus luas jajargenjang.
bahwa subjek S21 menggunakan rumus luas persegi panjang dan rumus luas
jajargenjang untuk menyelesaikan soal nomor 2, ini berarti subjek S21 mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 1.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.118 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2 dengan
benar dan lengkap, juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 2 yaitu rumus luas persegi panjang dan rumus luas
jajargenjang. Selain itu, subjek S21 mampu menentukan hubungan terkait antara
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 2.
3) Triangulasi
206
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah, dan juga mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah 2.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.119 Analisis Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Hasil tes tertulis di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah 2,
juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
207
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari luas tanah atau L1. L1 sama dengan luas persegi panjang sama dengan p
kali l sama dengan 12 kali 9 sama dengan 108.
Kemudian mencari luas tanah untuk kolam renang atau L2. L2 sama dengan luas
jajargenjang sama dengan a kali t sama dengan 8 kali 4 sama dengan 32.
Kemudian mencari luas sisa tanah atau L3. L3 sama dengan L1 kurang L2 sama dengan
108 kurang 32 sama dengan 76.
Terakhir mencari luas taman bermain atau L4. L4 sama dengan 25% dari L3 sama dengan
25 per 100 kali L3 sama dengan 25 per 100 kali 76 sama dengan 1900 per 100 sama
dengan 19.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Sesuai.
P : Oke, apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Enggak.
masalah 2. Subjek S21 menerapkan rencana, strategi, dan rumus yang benar
sehingga memperoleh hasil yang benar juga.
Berdasarkan hasil analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.120 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 2
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 2 dengan urut dan benar.
Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Subjek S21 mencari ukuran luas tanah dengan
menerapkan rumus luas persegi panjang, kemudian subjek S21 mencari ukuran
luas tanah untuk kolam renang dengan menerapkan rumus luas jajargenjang, ini
berarti subjek S21 juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, subjek S21 tidak mengalami kesulitan
dalam perhitungan.
208
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah.
3) Triangulasi
Pada hasil analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 2 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.121 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Hasil pekerjaan di atas, menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 2 dengan benar. Kesimpulan yang dituliskan
sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 2 dengan jelas dan hasil yang
diperoleh juga benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 2, berarti
209
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang sudah kamu
lakukan?
S31 : Tidak.
P : Kenapa?
S31 : Gak ada sisa waktu untuk ngecek.
P : Perhitungannya diperiksa kembali atau tidak?
S31 : Tidak, jawabannya udah benar kayaknya.
P : Apa kesimpulan akhirnya?
S31 : Jadi, luas tanah Pak Rudi untuk membangun taman bermain adalah 19 m2.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh dapat dicari dengan cara lain?
S31 : Tidak.
subjek S21 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang
diperoleh dengan apa yang ditanyakan pada masalah 2, namun tidak dapat
diprediksi apakah subjek S21 mampu memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.122 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 2
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 2 dengan benar. Ini berarti subjek S21
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan dari soal nomor 2. Tetapi subjek S21 tidak memeriksa
kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan
subjek S21 merasa hasil yang diperolehnya sudah benar dan waktu yang diberikan
tidak cukup.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S31 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 2, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
210
Pada hasil tes tertulis, subjek S21 mampu menuliskan kesimpulan dari
masalah 2. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S21 memeriksa kembali
hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara, subjek S21 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 2 tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 2 termasuk dalam kategori cukup.
(3) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 3 Subjek S21
Gambar 4.123 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 3
a. Memahami Masalah
211
P : Apakah kamu memahami soal nomor 3?
S21 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S21 : Luas trapesium 36 cm2, tingginya 4 cm, sisi miringnya 5 cm, panjang sisi sejajar yang satu dua
kali panjang sisi sejajar yang lainnya.
P : Apa yang ditanyakan di soal?
S21 : Panjang masing-masing sisi sejajar trapesium dan keliling trapesium.
P : Apakah keterangan yang diketahui cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S21 : Cukup.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S21 : Ada trapesium sama kaki ABCD dengan luas 36cm2, tinggi 4cm, dan panjang sisi sejajar yang
satu dua kali panjang sisi sejajar yang lainnya. Disuruh mencari panjang masing-masing sisi
sejajar dan kelilingnya.
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.124 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3 dengan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 3. Selain itu,
subjek S21 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan menggunakan
kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek S21
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 3 dengan singkat
menggunakan notasi matematika, tidak dengan menuliskan soal kembali. Ini
berarti subjek S21 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
212
Gambar 4.125 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan apa yang diketahui pada masalah 3 dengan lengkap, juga mampu
merumuskan pertanyaan yang ditanyakan pada masalah 3 dengan benar. Selain
itu, subjek S21 mampu menjelaskan masalah 3 menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan secara rinci dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu memahami masalah 3 dengan
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memahami masalah pada masalah 3 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.126 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar
213
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal?
S21 : Ada.
P : Apa?
S21 : Enggak bisa cari jawaban yang ditanyakan kalo gak ada yang diketahui di soal.
P : Pernahkah kamu menemukan soal seperti ini sebelumnya?
S21 : Pernah ketemu soal yang mirip.
P : Dimana?
S21 : Di soal dalam buku.
P : Dapatkah rencana yang kamu gunakan di soal yang mirip itu digunakan untuk menyelesaikan
soal ini?
S21 : Enggak.
P : Kenapa?
S21 : Di soal di buku yang diketahui kelilingnya, disuruh cari luasnya.
P : Oke, langkah-langkah atau rencana apa yang kamu susun untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari panjang masing-masing sisi sejajar, dan mencari keliling.
P : Rumus yang kamu gunakan apa dek?
S31 : Rumus luas dan keliling trapesium.
dan lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan, yaitu mencari a
dan b kemudian mencari K. Meskipun tidak menuliskan rumus yang digunakan,
namun pada gambar 4.123 sebelumnya terlihat bahwa subjek S21 menggunakan
rumus luas dan keliling trapesium untuk menyelesaikan soal nomor 3, ini berarti
subjek S21 mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah 3.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.127 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 3 dengan
urut dan benar. Langkah-langkah penyelesaian yang direncanakan, yaitu mencari
panjang masing-masing sisi sejajar terlebih dahulu kemudian mencari keliling.
214
Subjek S21 juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 3 yaitu rumus luas dan keliling trapesium. Selain itu,
subjek S21 mampu menentukan hubungan terkait antara apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dari masalah. Subjek S21 pernah menemukan soal seperti
masalah 3 sebelumnya, namun subjek S21 menggunakan rencana baru untuk
menyelesaikan masalah 3 tidak menggunakan rencana yang sudah pernah
digunakan.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
215
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.128 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah
ditentukan untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S21 terlebih dahulu mencari
ukuran panjang masing-masing sisi sejajar trapesium dengan menerapkan rumus
luas trapesium. Setelah memperoleh ukuran panjang masing-masing sisi sejajar,
subjek S21 kemudian mencari keliling dari trapesium tersebut dengan
menerapkan rumus keliling trapesium. Hal ini menunjukkan subjek S21 sudah
menerapkan langkah yang pertama dan kedua juga menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 3. Subjek S21 menerapkan
216
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari a dan b. Luas sama dengan a tambah b kali setengah kali tinggi.
Diketahui luas 36 dan a sama dengan 2b, jadi 36 sama dengan 2b tambah b kali setengah
kali 4, 36 sama dengan 3b kali 2, 36 per 2 sama dengan 3b, 3b sama dengan 36 per 2, 3b
sama dengan 18, b sama dengan 6.
b sama dengan 6. Diketahui a sama dengan 2b, jadi a sama dengan 2 kali 6 sama dengan
12.
Kemudian mencari K. K sama dengan AB tambah BC tambah CD tambah DA sama
dengan a tambah BC tambah b tambah DA sama dengan 12 tambah 5 tambah 6 tambah 5
sama dengan 28. P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Sesuai.
P : Oke, apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Enggak.
rencana, strategi, dan rumus yang benar sehingga dapat memperoleh hasil yang
benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 3.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.129 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 3
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 3 dengan urut dan benar.
Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah, yaitu mencari ukuran panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium dengan menerapkan rumus luas persegi panjang, kemudian mencari
ukuran keliling trapesium dengan menerapkan rumus keliling trapesium, ini
berarti subjek S21 juga mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah 3. Selain itu, subjek S21 tidak mengalami kesulitan
dalam perhitungan.
217
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah.
3) Triangulasi
Pada hasil analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 3 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.130 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan kesimpulan dari masalah 3 dengan benar. Kesimpulan yang diberikan
sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 3 dengan jelas dan hasil yang
diperoleh juga benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 3, berarti
subjek S21 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang
218
P : Setelah selesai mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang telah kamu
lakukan?
S31 : Enggak.
P : Kenapa?
S31 : Udah yakin benar.
P : Perhitungannya gak diperiksa juga?
S31 : Enggak, udah yakin benar juga.
P : Simpulan akhir dari soal ini apa dek?
S31 : Jadi, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium 6 cm dan 12 cm. Jadi, keliling
trapesium 28 cm.
P : Apakah jawaban yang kamu peroleh bisa dicari dengan cara lain?
S31 : Kayaknya enggak.
diperoleh dengan apa yang ditanyakan di masalah 3, namun tidak dapat diprediksi
apakah subjek S21 memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.131 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 3
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 3 dengan benar. Ini berarti subjek S21
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan dari soal nomor 3. Tetapi subjek S21 tidak memeriksa
kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan
subjek S21 merasa hasil yang diperolehnya sudah benar. Subjek S21 tidak
menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah 3.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan kesimpulan dari masalah 3, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S21 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 3. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S21
219
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S21 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 3, tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memeriksa kembali termasuk dalam kategori cukup.
(4) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 4 Subjek S21
Gambar 4.132 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Masalah 4
220
P : Apakah kamu memahami soal yang diberikan?
S21 : Paham.
P : Apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
S21 : Bentuk atapnya trapesium sama persegi. Panjang sisi sejajar trapesium 3 m dan 9 m,
tingginya 4 m. Panjang sisi persegi 3 m. Tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng. Dan
biaya 1 genteng Rp800,00
a. Memahami Masalah
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.133 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 4 dengan benar, juga
mampu merumuskan pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4 dengan benar.
Selain itu, subjek S21 menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
menggunakan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, subjek
S21 menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah 4 dengan
singkat menggunakan notasi matematika tidak dengan menuliskan soal kembali.
Ini berarti subjek S21 mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan
kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu menjelaskan
masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
2) Analisis Kutipan Wawancara
221
P : Apa yang ditanyakan di soal tersebut?
S21 : Banyak genteng dan biaya yang dibutuhkan.
P : Apakah keterangan yang diketahui sudah cukup untuk mencari yang ditanyakan?
S21 : Cukup.
P : Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu sendiri dek.
S21 : Atap rumah Pak Danu berbentuk 4 trapesium dan 1 persegi. Atap berbentuk trapesium
panjang sisi sejajarnya 9 meter dan 3 meter, tinggi 4 meter. Atap berbentuk persegi,
sisinya 3 meter. Disuruh mencari banyak genteng yang dibutuhkan jika tiap 1 m2
membutuhkan 25 genteng, dan mencari biaya yang dibutuhkan jika 1 buah genteng Rp
800,00.
Gambar 4.134 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memahami
Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan apa yang diketahui dari masalah 4, dan juga mampu merumuskan
pertanyaan yang ditanyakan dari masalah 4. Selain itu, subjek S21 mampu
menjelaskan masalah 4 menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan, juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memahami masalah pada masalah 4 termasuk dalam kategori baik.
b. Merencanakan Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
222
P : Apakah ada hubungan terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal?
S21 : Ada.
P : Apa?
S21 : Kalo di soal gak ada yang diketahui, gak bisa cari jawaban yang ditanyakan.
P : Langkah-langkah atau rencana apa yang kamu susun untuk menyelesaikan soal ini?
S31 : Mencari luas atap berbentuk trapesium atau L1, mencari luas atap berbentuk persegi atau L2,
mencari luas atap rumah atau L3, mencari banyak genteng atau Bg, kemudian mencari biaya
atau B.
P : Rumus yang kamu gunakan apa dek?
S31 : Rumus luas trapesium dan rumus luas persegi.
Gambar 4.135 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaia Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4 dengan
benar dan lengkap. Langkah-langkah penyelesaian yang digunakan, yaitu mencari
luas atap trapesium (L1), mencari luas atap persegi (L2), mencari luas atap rumah
(L3), mencari banyak genteng (Bg), kemudian mencari biaya (B). Meskipun tidak
menuliskan rumus yang digunakan, namun pada gambar 4.132 sebelumnya
terlihat bahwa subjek S21 menggunakan rumus luas trapesium dan rumus luas
persegi untuk menyelesaikan masalah, ini berarti subjek S21 mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menentukan
rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4.
2) Analisis Kutipan Wawancara
223
Gambar 4.136 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Merencanakan
Penyelesaian Masalah 4
Kutipan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan urut
dan benar, juga mampu menyebutkan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah 4. Selain itu, subjek S21 mampu menentukan hubungan
terkait antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan di soal.
Berdasarkan analisis hasil kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah 4.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap merencanakan penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam kategori
baik.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
1) Analisis Tes Tertulis
224
P : Bagaimana proses pengerjaannya? Coba jelaskan.
S31 : Pertama mencari luas atap trapesium atau L1. Atap berbentuk trapesium ada 4, jadi pertama
mencari luas 1 trapesium atau L1t. L1t sama dengan a tambah b kali setengah t sama dengan 9
tambah 3 kali setengah kali 4 sama dengan 12 kali 2 sama dengan 24. L1t nya sama dengan 24,
kemudian mencari luas 4 trapesium atau L4t sama dengan L1 sama dengan 4 kali L1t sama
dengan 4 kali 24 sama dengan 96. Kemudian mencari luas atap persegi atau L2. L2 sama dengan s
kali s sama dengan 3 kali 3 sama dengan 9. Kemudian mencari luas atap rumah atau L3. L3 sama
dengan L1 tambah L2 sama dengan 96 tambah 9 sama dengan 105.
Mencari banyak genteng atau Bg. Bg sama dengan L3 kali 25 sama dengan 105 kali 25 sama
dengan 2.625.
Mencari biaya atau B. B sama dengan Bg kali 800 sama dengan 2.625 kali 800 sama dengan
2.100.000.
P : Apakah kamu melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana?
S31 : Iya.
P : Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
S31 : Tidak.
Gambar 4.137 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dengan urut dan benar, dan juga mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4. Subjek S21 menerapkan
rencana, rumus dan strategi yang benar sehingga hasil yang diperoleh juga benar.
Berdasarkan analisis tes tertulis di atas, subjek S21 mampu menerapkan
setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
2) Analisis Kutipan Wawancara
Gambar 4.138 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Melaksanakan
Rencana Penyelesaian Masalah 4
225
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menjelaskan bagaimana proses penyelesaian masalah 4 dengan urut dan benar.
Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan masalah 4. Subjek S21 menentukan ukuran luas atap rumah yang
berbentuk trapesium dengan menerapkan rumus luas trapesium. Kemudian subjek
S21 menerapkan rumus luas persegi untuk menentukan ukuran luas atap rumah
yang berbentuk persegi. Ini berarti subjek S21 mampu menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah 4 dan mampu memperoleh
hasil yang benar. Selain itu, subjek S21 melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana dan tidak mengalami kesulitan dalam proses perhitungan menyelesaikan
masalah.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menerapkan setiap langkah yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
3) Triangulasi
Pada analisis tes tertulis dan analisis kutipan wawancara terdapat
kesesuaian jawaban. Subjek S21 mampu menerapkan setiap langkah yang telah
direncanakan dan mampu menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah 4.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
226
P : Setelah mengerjakan apakah kamu memeriksa kembali rencana yang telah kamu
lakukan?
S31 : Enggak
P : Kenapa?
S31 : Sudah habis waktunya.
P : Perhitungannya diperiksa lagi?
S31 : Enggak juga.
P : Kenapa?
S31 : Sudah yakin benar.
P : Simpulan akhir dari soal ini apa dek?
S31 : Jadi, banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya adalah
2.625 genteng. Dan biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya
Rp2.000.000,00.
P : Kira-kira jawaban yang kamu peroleh bisa dicari dengan cara lain gak?
S31 : Enggak.
terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah 4 termasuk dalam
kategori baik.
d. Memeriksa Kembali
1) Analisis Tes Tertulis
Gambar 4.139 Hasil Tes Tertulis Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Hasil pekerjaan subjek S21 di atas menunjukkan bahwa subjek S21
mampu menuliskan kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Kesimpulan yang
diberikan sudah menjawab apa yang ditanyakan pada masalah 4 dengan jelas dan
hasil yang diperoleh juga benar. Dengan menuliskan kesimpulan dari masalah 4,
berarti subjek S21 sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang
diperoleh dengan apa yang ditanyakan di masalah 4, namun tidak dapat diprediksi
apakah subjek S21 mampu memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang
telah dilakukan.
2) Analisis Kutipan Wawancara
227
Gambar 4.140 Kutipan Wawancara Subjek S21 Tahap Memeriksa
Kembali Masalah 4
Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek S21 mampu
menyebutkan kesimpulan dari masalah 4 dengan benar. Ini berarti subjek S21
sudah melakukan tahap memeriksa kembali antara hasil yang diperoleh dengan
apa yang ditanyakan pada masalah. Kesimpulan yang disebutkan sudah menjawab
pertanyaan pada masalah 4. Tetapi subjek S21 tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan subjek S21 merasa
hasil yang diperolehnya sudah benar dan waktu yang diberikan tidak cukup.
Selain itu, subjek S21 tidak melihat adanya cara lain untuk menyelesaikan
masalah 4.
Berdasarkan analisis kutipan wawancara di atas, subjek S21 mampu
menetukan kesimpulan dari masalah 4, tetapi tidak memeriksa kembali rencana
dan perhitungan yang telah dilakukan.
3) Triangulasi
Pada hasil tes tertulis, terlihat bahwa subjek S21 mampu menuliskan
kesimpulan dari masalah 4. Namun tidak dapat diprediksi apakah subjek S21
memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara,
subjek S21 mampu menentukan kesimpulan dari masalah 4 tetapi tidak
memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan.
Berdasarkan triangulasi dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah valid dan kemampuan subjek S21
terkait tahap memeriksa kembali pada masalah 4 termasuk dalam kategori cukup.
(5) Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek S21
228
Berdasarkan hasil tes tertulis, hasil wawancara, dan hasil triangulasi pada
masalah 1, 2 dan 3 disimpulkan bahwa subjek S21 memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Subjek S21 melaksanakan empat
tahap pemecahan masalah menurut Polya.
a. Memahami Masalah
Kemampuan subjek S21 terkait tahap memahami masalah termasuk dalam
kategori baik. Subjek S21 mampu menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dengan singkat dan menggunakan notasi matematika. Subjek S21
juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimatnya sendiri.
b. Merencanakan Penyelesaian
Kemampuan subjek S21 terkait tahap merencanakan penyelesaian
termasuk dalam kategori baik. Subjek S21 mampu menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Meskipun dihadapkan dengan masalah
yang sudah pernah ditemui, subjek S21 cenderung tidak menggunakan kembali
rencana yang sudah pernah digunakan sebelumnya.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Kemampuan subjek S21 terkait tahap melaksanakan rencana penyelesaian
termasuk dalam kategori baik. Subjek S21 melaksanakan rencana penyelesaian
dengan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah dan mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah. Subjek S21 cenderung tidak menerapkan kembali
229
rencana, strategi dan rumus yang sudah pernah digunakan sebelumnya ketika
dihadapkan dengan masalah yang sudah pernah ditemui. Subjek S21 juga
cenderung mampu memperoleh hasil yang benar ketika menyelesaikan masalah.
d. Memeriksa Kembali
Kemampuan subjek S21 terkait tahap memeriksa kembali termasuk dalam
kategori cukup. Subjek S21 mampu menentukan kesimpulan yang diperoleh tetapi
tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini
terjadi karena subjek S21 merasa hasil yang diperoleh sudah benar. Subjek S21
tidak melihat adanya alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.
4.1.2.2.6 Simpulan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Gaya
Kognitif Field Independent (FI)
(1) Memahami Masalah
Kemampuan kedua subjek terkait tahap memahami masalah termasuk
dalam kategori baik. Subjek S31 mampu menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan benar dan singkat menggunakan notasi matematika. Subjek
S31 juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
Hal yang serupa juga ada pada subjek S21. Pada tahap ini, kedua subjek tidak
mengalami kesulitan dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, serta
mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri.
(2) Merencanakan Penyelesaian
Terkait tahap merencanakan rencana penyelesaian, kemampuan kedua
subjek, baik S31 maupun subjek S21, termasuk dalam kategori baik. Kedua
subjek mampu menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan
230
masalah dan mampu menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah. Ketika dihadapkan dengan masalah yang mirip dengan masalah yang
pernah ditemui sebelumnya, kedua subjek cenderung tidak menggunakan kembali
rencana yang sudah pernah digunakan.
(3) Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Kemampuan kedua subjek terkait tahap melaksanakan rencana
penyelesaian termasuk dalam kategori baik. Kedua subjek mampu menerapkan
setiap langkah yang direncanakan dan mampu menerapkan setiap rumus yang
telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Kedua subjek cenderung tidak
menerapkan kembali rencana dan strategi yang sudah pernah digunakan ketika
dihadapkan dengan masalah yang mirip dengan masalah yang pernah ditemui
sebelumnya. Kedua subjek juga cenderung dapat memperoleh hasil yang benar
ketika menyelesaikan masalah, hanya saja untuk masalah yang dianggap
membingungkan, meskipun mampu memperoleh hasil yang benar, subjek S31
kurang mampu memilih dan melaksanakan strategi yang sesuai ketika
menerapkan langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah.
(4) Memeriksa Kembali
Kemampuan kedua subjek terkait tahap memeriksa kembali termasuk
dalam kategori baik. Kedua subjek mampu menentukan kesimpulan yang
diperoleh tetapi tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah
dilakukan. Hal ini terjadi karena kedua subjek merasa yakin bahwa hasil yang
diperoleh sudah benar. Subjek S31 cenderung mampu melihat adanya alternatif
lain dalam menyelesaikan masalah.
231
4.1.2.3 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Tiap Gaya Kognitif
Setelah melakukan analisis kemampuan pemecahan masalah untuk tiap
gaya kognitif siswa, maka diperoleh ringkasan mengenai kemampuan pemecahan
masalah untuk tiap gaya kognitif. Ringkasan kemampuan pemecahan masalah
untuk tiap gaya kognitif disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan Gaya
Kognitif Field Dependent (FD)
Tahap
Pemecahan
Masalah
Masalah Kategori Kemampuan
Subjek S25 Subjek S12
Memahami
Masalah
1 Baik Baik
2 Baik Baik
3 Baik Baik
4 Baik Baik
Simpulan:
Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FD termasuk dalam
kategori baik pada tahap memahami masalah.
Merencanakan
Penyelesaian
1 Baik Baik 2 Baik Cukup 3 Cukup Cukup 4 Baik Baik
Simpulan:
Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FD termasuk dalam
kategori cukup pada tahap merencanakan penyelesaian.
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
1 Baik Kurang 2 Cukup Cukup 3 Kurang Kurang 4 Baik Baik
Simpulan: Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FD termasuk dalam
kategori kurang pada tahap melaksanakan rencana
penyelesaian.
Memeriksa
Kembali
1 Baik Cukup 2 Baik Baik 3 Baik Cukup 4 Baik Baik
Simpulan:
232
Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FD termasuk dalam
kategori baik pada tahap memeriksa kembali.
Tabel 4.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan Gaya
Kognitif Field Independent (FI)
Tahap
Pemecahan
Masalah
Masalah Kategori Kemampuan
Subjek S25 Subjek S12
Memahami
Masalah
1 Baik Baik
2 Baik Baik
3 Baik Baik
4 Baik Baik
Simpulan:
Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FI termasuk dalam
kategori baik pada tahap memahami masalah.
Merencanakan
Penyelesaian
1 Baik Baik 2 Baik Baik 3 Baik Baik 4 Baik Baik
Simpulan:
Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FI termasuk dalam
kategori baik pada tahap merencanakan penyelesaian.
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
1 Baik Baik 2 Baik Baik 3 Cukup Baik 4 Baik Baik
Simpulan: Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FI termasuk dalam
kategori baik pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian.
Memeriksa
Kembali
1 Cukup Cukup 2 Cukup Cukup 3 Cukup Cukup 4 Cukup Cukup
Simpulan: Kemampuan subjek dengan gaya kognitif FI termasuk dalam
kategori cukup pada tahap memeriksa kembali.
4.1.3 Hasil Penelitian Kuantitatif
4.1.3.1 Hasil Analisis Data
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari tes
kemampuan pemecahan masalah yang dikerjakan oleh siswa memenuhi hipotesis
233
yang dirumuskan atau tidak. Analisis data yang dilakukan meliputi uji normalitas
dan uji ketuntasan klasikal.
4.1.3.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil tes kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VII E berdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang terdapat pada
lampiran 41, dilakukan uji normalitas hasil tes kemampuan pemecahan masalah
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan software IBM SPSS Statistics 23.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian H0 diterima apabila nilai . Hasil output dapat
dilihat pada gambar 4.141 berikut.
Gambar 1.41 Output SPSS Uji Normalitas
Berdasarkan perhitungan menggunakan software IBM SPSS
Statistics 23 diperoleh nilai Sig. adalah 0,061. Nilai Sig. = 0,061 > 0,05,
maka diterima. Artinya, data hasil tes kemampuan pemecahan masalah
234
kelas yang diberikan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
berdistribusi normal.
4.1.3.1.2 Uji Ketuntasan
Uji ketuntasan dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang
memperoleh hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa lebih dari 75 pada
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) mencapai lebih dari
75%. Uji z dilakukan untuk menguji proporsi kemampuan pemecahan
masalah siswa pada kelas penelitian dapat mencapai ketuntasan klasikal. Hipotesis
yang digunakan adalah sebagai berikut.
; (ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah kurang dari
75%)
; (ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari
atau sama dengan 75%)
Kriteria pengujian yang digunakan adalah tolak jika dan
terima jika sebaliknya, dimana didapat dari distribusi normal baku
dengan peluang (0,5 - ) dengan . Untuk hipotesis H0 diterima.
Berdasarkan perhitungan diperoleh dengan dan
. Hal ini menunjukkan bahwa , maka ditolak dan
diterima. Artinya, ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa
lebih dari 75% sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah
siswa dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project telah mencapai
ketuntasan secara klasikal. Perhitungan uji ketuntasan dapat dilihat pada lampiran
46.
235
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika dengan model
Missouri Mathematics Project (MMP) untuk tiap gaya kognitifnya. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan model MMP mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Setelah
melaksanakan penelitian dan menganalisis hasil penelitian, diperoleh hasil
hipotesis yang dapat menjawab permasalahan pada Bab 1.
4.2.1 Pembahasan Kualitatif
Berdasarkan hasil tes gaya kognitif GEFT diperoleh 24 siswa memiliki
gaya kognitif field dependent (FD) dan 8 siswa memiliki gaya field independent
(FI). Kemudian dipilih 2 siswa dengan gaya kognitif FD dan 2 siswa dengan gaya
kognitif FI. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran dengan
model Missouri Mathematics Project untuk tiap gaya kognitif dideskripsikan
sebagai berikut.
4.2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan Gaya Kognitif Field
Dependent
Subjek penelitian untuk kemampuan pemecahan masalah dengan gaya
kognitif field dependent (FD) adalah subjek S25 dan subjek S12. Berdasarkan
hasil analisis, kemampuan pemecahan masalah subjek FD pada tahap memahami
masalah dan memeriksa kembali termasuk dalam kategori baik, pada tahap
merencanakan penyelesaian termasuk dalam kategori cukup, serta pada tahap
236
melaksanakan rencana penyelesaian termasuk dalam kategori kurang.
Kemampuan pemecahan masalah subjek FD dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Pada tahap memahami masalah kemampuan subjek FD mampu
menentukan informasi yang diketahui dan ditanyakan dalam masalah dan mampu
menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat sendiri, hanya saja bahasa
dan kalimat yang digunakan tidak jauh berbeda dengan kalimat dalam soal.
Subjek FD cenderung menerima informasi apa adanya. Hal ini senada dengan
Morgan (Kheirzaden & Kassaian, 2011) yang mengemukakan bahwa individu FD
menerima seperti apa adanya. Subjek FD menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan dalam bentuk kalimat verbal. Meskipun subjek FD mengubah yang
diketahui dan yang ditanyakan ke dalam kalimat matematika, namun subjek FD
menyertai kalimat matematika yang dituliskan dengan kalimat verbal seperti
dalam soal. Subjek FD cenderung berpikir secara global (menyeluruh) dalam
mengolah informasi yang diperoleh dari soal. Hal ini seperti yang dikemukakan
Armstrong, et al (2011) bahwa individu FD mengadopsi suatu orientasi global
untuk memahami dan memproses informasi. Hal ini juga senada dengan Morgan
(Kheirzaden & Kassaian, 2011) yang mengemukakan bahwa individu FD
menerima seperti apa adanya.
Pada tahap merencanakan penyelesaian, subjek FD cenderung mampu
merencanakan penyelesaian dengan benar. Subjek FD menuliskan rencana dengan
tidak lepas dari latar belakangnya. Seperti pada soal nomor 2 terdapat subjek FD
yang menuliskan salah satu rencana yang akan digunakan sebagai mencari luas
persegi panjang, dikarenakan pada soal nomor 2 diketahui bahwa tanah tersebut
237
berbentuk persegi panjang. Subjek FD melihat masalah tersebut secara global dan
menuliskan rencana yang digunakan tidak terlepas dari latar belakang persegi
panjang yang diketahui di soal. Hal ini seperti yang dikemukakan Witkin dan
Goodenough (Ngilawajan, 2013) bahwa individu dengan gaya kognitif FD adalah
individu yang kurang atau tidak bisa memisahkan sesuatu bagian dari suatu
kesatuan dan cenderung segera menerima bagian atau konteks yang dominan. Hal
ini juga senada dengan Istiqomah dan Rahaju (2014) bahwa individu dengan gaya
kognitif FD menerima sesuatu secara global. Pada soal nomor 3, terdapat subjek
FD yang mengatakan bahwa sudah pernah menemukan soal seperti soal nomor 3
sebelumnya, dan subjek FD tersebut memilih menggunakan kembali rencana dan
rumus yang sudah pernah digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Subjek FD cenderung menggunakan rencana yang sesuai dengan rencana-rencana
yang sudah pernah digunakan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Ardana
(2007) bahwa orang yang memiliki gaya kognitif FD mempunyai kecenderungan
dalam merespon suatu stimulus menggunakan syarat lingkungan sebagai dasar
dalam persepsinya.
Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek FD kurang mampu
dalam menerapkan langkah-langkah pemecahan masalah dan rumus yang telah
direncanakan. Terdapat subjek FD yang tidak dapat memperoleh jawaban yang
benar karena rencana pemecahan masalah dan strategi yang digunakan salah.
Terdapat juga subjek FD yang kurang mampu menerapkan rumus yang telah
ditentukan ketika menemukan masalah yang dianggap sulit. Pada soal nomor 3
subjek FD tidak dapat memperoleh jawaban yang benar karena menerapkan
238
strategi yang kurang tepat, yaitu strategi yang sudah pernah digunakan
sebelumnya meskipun strategi tersebut tidak relevan untuk digunakan pada soal
nomor 3. Hal ini seperti yang dikemukakan Vendiagrys, et al (2015) bahwa untuk
subjek FD dalam menyelesaikan masalah sering tidak dapat memperoleh jawaban
yang benar. Subjek FD cenderung lebih dipengaruhi oleh isyarat dari luar, karena
subjek FD langsung memikirkan strategi yang sudah pernah digunakan ketika
menemukan soal yang serupa. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan
Armstrong, et al (2012) yang menyatakan bahwa individu FD mengadopsi
pendekatan inter-personal untuk memecahkan masalah.
Pada tahap memeriksa kembali subjek FD memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan. Subjek FD juga menuliskan kesimpulan yang
diperoleh. Namun terdapat subjek FD yang menuliskan kesimpulan yang kurang
tepat karena hasil yang diperoleh salah. Selain itu, subjek FD tidak melihat adanya
alternatif lain untuk menyelesaikan masalah. Subjek FD tidak mampu menemukan
pola berdasarkan pada hasil pemecahan masalah sebelumnya. Hal ini seperti yang
dikemukakan Vendiagrys, et al (2015) bahwa untuk subjek FD dalam
menyelesaikan masalah tidak dapat memperluas hasil pemecahan masalah.
4.2.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dengan Gaya Kognitif Field
Independent
Subjek penelitian untuk kemampuan pemecahan masalah dengan gaya
kognitif field independent (FI) adalah subjek S31 dan subjek S21. Berdasarkan
hasil analisis, kemampuan pemecahan masalah subjek FI pada tahap memahami
masalah, merencanakan penyelesaian, dan melaksanakan rencana penyelesaian
239
termasuk dalam kategori baik. Pada tahap memeriksa kembali, kemampuan
subjek FI termasuk dalam kategori cukup. Kemampuan pemecahan masalah
subjek FI dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Pada tahap memahami masalah subjek FI mampu menentukan informasi
yang diketahui dan ditanyakan dalam masalah. Subjek FI cenderung analitis
dalam mengolah informasi yang diperoleh dari masalah yang diberikan, sehingga
dapat menemukan bagian penting yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini sejalan dengan Armstrong, et al (2011) bahwa individu FI
mengadopsi suatu orientasi analitis untuk memahami dan mengolah informasi.
Subjek FI juga mampu menjelaskan masalah menggunakan bahasa dan kalimat
sendiri. Subjek FI dapat memahami pernyataan verbal dari masalah dan
mengubahnya ke dalam kalimat matematika. Pada saat menuliskan data yang
diketahui dan yang ditanyakan, subjek FI cenderung menggunakan notasi
matematika dan menggunakan bahasanya sendiri. Hal ini senada dengan Morgan
(Kheirzarden & Kassaian, 2011) yang percaya bahwa ketika bidangnya tidak
diorganisir secara jelas, individu FI cenderung menerapkan struktur mereka
sendiri. Hal ini juga sesuai dengan karakteristik individu FI, yaitu mereka secara
internal menunjukkan dan memproses informasi dengan strukturnya sendiri
(Witkin, et al.,1977).
Pada tahap merencanakan penyelesaian, subjek FI mampu menentukan
rencana yang digunakan dengan masalah secara lengkap. Subjek FI juga mampu
memilih rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Subjek FI
menuliskan rencana dengan terlepas dari latar belakangnya. Seperti pada soal
240
nomor 2 terdapat subjek FI yang menuliskan salah satu rencana yang akan
digunakan sebagai mencari luas tanah bukan mencari luas persegi panjang,
meskipun pada soal nomor 2 diketahui bahwa tanah tersebut berbentuk persegi
panjang. Subjek FI menyusun rencana tersebut terlepas dari latar belakang persegi
panjang yang diketahui di soal. Hal ini seperti yang dikemukakan Istiqomah dan
Rahaju (2014) bahwa individu dengan gaya kognitif FI cenderung menyatakan
suatu gambaran lepas dari latar belakang gambaran tersebut serta mampu
membedakan objek-objek dari konteks sekitarnya. Pada soal nomor 3, terdapat
subjek FI yang mengatakan bahwa sudah pernah menemukan soal seperti soal
nomor 3 sebelumnya, namun subjek FI tersebut tidak menggunakan kembali
rencana dan rumus yang sudah pernah digunakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Subjek FI cenderung bekerja dengan pemikirannya sendiri. Hal ini
seperti yang dikemukakan oleh Ardana (2007) bahwa orang yang memiliki gaya
kognitif FI mempunyai kecenderungan dalam merespon suatu stimulus
menggunakan persepsi yang dimilikinya sendiri.
Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek FI mampu
menerapkan langkah-langkah pemecahan masalah dan rumus yang telah
direncanakan dengan benar dan dapat memperoleh hasil yang benar. Hal ini
seperti yang dikemukakan Hasan (2002) yang menyatakan bahwa cara berpikir
individu FI menunjang penampilan yang lebih tinggi dalam pemecahan masalah
matematika. Hal ini juga senada dengan Vendiagrys, et al (2015) bahwa untuk
subjek FI dalam menyelesaikan masalah mampu memperoleh jawaban yang
benar. Pada soal nomor 3, terdapat subjek FI yang mampu memperoleh hasil yang
241
benar meskipun strategi yang digunakan tidak jelas. Terdapat juga subjek FI yang
menggunakan strategi pemecahan masalah yang sedikit berbeda dengan subjek
lainnya dalam menyelesaikan soal nomor 4. Terlihat bahwa subjek FI cenderung
lebih dipengaruhi isyarat dalam dirinya sendiri. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan Armstrong, et al (2011) yang menyatakan bahwa individu FI
mengadopsi pendekatan impersonal untuk memecahkan masalah.
Pada tahap memeriksa kembali subjek FI hanya menuliskan kesimpulan
yang diperoleh namun tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang
telah dilakukan. Hal ini dikarenakan subjek FI merasa yakin bahwa hasil yang
diperoleh sudah benar. Terdapat subjek FI yang mampu melihat adanya alternatif
lain untuk menyelesaikan masalah. Subjek FI tersebut mampu menemukan pola
berdasarkan pada hasil pemecahan masalah sebelumnya. Hal ini seperti yang
dikemukakan Vendiagrys, et al (2015) bahwa untuk subjek FI dalam
menyelesaikan masalah dapat memperluas hasil pemecahan masalah.
4.2.2 Pembahasan Kuantitatif
Pada penelitian ini kelas penelitian, yaitu kelas VII E mendapatkan
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran MMP. Pelaksanaan
pembelajaran pada siswa kelas penelitian dilaksanakan lima kali pertemuan,
dimana setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 40 menit. Pembelajaran
menggunakan model MMP dilaksanakan empat kali pertemuan. Setelah proses
pembelajaran selesai, siswa diberikan tes untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalahnya.
242
Diperoleh data hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang
kemudian dianalisis. Dari hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa data
hasil kemampuan pemecahan masalah siswa kelas penelitian berdistribusi normal
dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model MMP mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Kriteria
ketuntasan secara klasikal yaitu presentase siswa yang mencapai ketuntasan
individual lebih dari 75%. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Dari uji
ketuntasan klasikal dengan menggunakan uji proporsi z, diperoleh
. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang
memperoleh pembelajaran menggunakan model MMP mencapai ketuntasan
belajar secara klasikal. Ini berarti model pembelajaran MMP menjadi salah satu
faktor pendukung kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini sejalan dengan
yang dikatakan Alba et al (2014) MMP merupakan salah satu model pembelajaran
yang memberi peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalahnya. Slavin & Lake (2007) juga mengatakan MMP adalah
suatu model pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru secara efektif
dalam menggunakan latihan-latihan agar guru mampu membantu meningkatkan
pencapaian siswa dalam belajar. Latihan-latihan yang diberikan membuat siswa
terbiasa menyelesaikan beragam soal dan semakin terampil dalam memecahkan
masalah, sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa semakin berkembang.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran dengan model MMP juga
dibantu dengan alat peraga manipulatif dan serangkaian pertanyaan yang
243
Soal:
Bentuk atap rumah Pak Danu terdiri atas 4 buah trapesium sama kaki dan 1 buah persegi. Pada
atap yang berbentuk trapesium sama kaki, panjang sisi sejajarnya masing-masing 9 meter dan 3
meter, serta tingginya 4 meter. Adapun pada atap yang berbentuk persegi, panjang sisinya
adalah 3 meter.
a) Tentukan banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya, jika
tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng
b) Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapakah biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk
menutup atap rumahnya?
Jawaban:
Jawaban:
diberikan oleh guru, juga terdapat di dalam LKS. Hidayah & Sugiarto (2014)
mengatakan bahwa penggunaan alat peraga manipulatif dan serangkaian
pertanyaan tersebut membantu guru dalam memberikan stimulus kepada siswa
agar siswa mampu menemukan konsep dan prinsip matematika. Konsep dan
prinsip matematika yang telah ditemukan oleh siswa tersebut dapat diterapkan
ketika memecahkan masalah.
Selain itu, pelaksanaan pembelajaran dengan model MMP pada penelitian
ini juga dibantu dengan tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Penerapan
tahapan pemecahan masalah menurut Polya dimaksudkan agar siswa lebih mudah
dalam menyelesaikan masalah matematika. Menurut Sukayasa (Marlina 2013)
fase-fase dalam tahap pemecahan masalah menurut Polya cukup sederhana,
aktivitas-aktivitas pemecahan masalah pada setiap fase cukup jelas, dan fase-fase
pemecahan masalah menurut Polya telah lazim digunakan dalam memecahkan
masalah matematika.
244
Gambar 4.142 Contoh Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa
Hasil pekerjaan di atas menunjukkan bahwa siswa mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan di soal menggunakan kalimatnya sendiri
tidak dengan menuliskan soal kembali, artinya siswa telah melaksanakan tahap
memahami masalah. Kemudian, siswa menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan menuliskan rumus yang akan digunakan untuk
menyelesaikan masalah dengan benar, artinya siswa telah melaksanakan tahap
merencanakan penyelesaian. Setelah itu, siswa menerapkan setiap langkah dan
rumus yang telah direncanakan untuk menyelesaikan masalah. Siswa mengerjakan
soal tersebut dengan strategi yang tepat. Urutan langkah-langkah dari awal sampai
pada kesimpulan sudah benar, artinya siswa telah melaksanakan tahap
melaksanakan rencana penyelesaian. Siswa juga mampu menuliskan kesimpulan
dari masalah dengan benar, artinya siswa telah melaksanakan tahap memeriksa
kembali. Dengan menuliskan kesimpulan, maka siswa sudah melakukan
pengecekan terhadap apa yang ditanyakan di soal dengan hasil yang diperoleh.
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
mampu memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Dari 32 siswa terdapat 29 siswa, atau
sekitar 90,62% mencapai nilai lebih dari atau sama dengan KKM, artinya hampir
seluruh siswa mampu memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah
berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa tahapan pemecahan masalah menurut Polya dapat membantu
245
siswa dalam memecahkan masalah dan tahapan pemecahan masalah menurut
Polya dapat diterapkan pada siswa ketika memecahkan masalah matematika.
4.2.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu:
1. Penentuan jenis gaya kognitif siswa hanya menggunakan instrumen tes GEFT.
Pada penelitian ini, penentuan jenis gaya kognitif siswa hanya
menggunakan instrumen tes GEFT. Padahal Witkin (1973) mengemukakan bahwa
untuk menentukan jenis gaya kognitif dapat digunakan 3 alat ukur, yaitu Rod and
Frame Test (RFT), Tilting Room Tilting Chair Test, dan Group Embedded Figure
Test (GEFT). Selanjutnya Witkin (1973) juga mengemukakan bahwa penentuan
jenis gaya kognitif akan lebih akurat apabila diukur menggunakan ketiga
instrumen tes tersebut.
245
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, diperoleh simpulan berikut.
1. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif field dependent
berkategori baik pada tahap memahami masalah dan memeriksa kembali,
berkategori cukup pada tahap merencanakan penyelesaian, serta berkategori
kurang pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian. Sedangkan
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif field
independent berkategori baik pada tahap memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, serta berkategori cukup
pada tahap memeriksa kembali.
2. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif Field
Dependent pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah
sebagai berikut.
(1) Pada tahap memahami masalah, siswa dapat menentukan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah, dapat memahami pernyataan
verbal dari masalah dan mengubahnya ke dalam bahasa matematika
namun masih disertai dengan kalimat verbal yang tidak jauh berbeda
dengan kalimat soal, dan menerima informasi secara global atau
menyeluruh;
246
(2) Pada tahap merencanakan penyelesaian masalah, siswa cenderung mampu
menentukan rencana dan rumus yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah, kurang atau tidak bisa memisahkan suatu bagian dari suatu
konteks, cenderung menerima bagian atau konteks yang dominan, dan
cenderung menggunakan kembali rencana yang sudah pernah digunakan;
(3) Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, siswa kurang mampu
menerapkan rencana dan rumus yang sudah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah, sering menerapkan langkah dan strategi yang
kurang tepat sehingga tidak dapat memperoleh jawaban yang benar,
cenderung lebih dipengaruhi oleh isyarat dari luar, dan mengadopsi
pendekatan inter-personal untuk memecahkan masalah.
(4) Pada tahap memeriksa kembali, siswa memeriksa kembali rencana dan
perhitungan yang telah dilakukan, menuliskan kesimpulan akhir, tidak
melihat adanya alternatif lain dalam memecahkan masalah, dan tidak
dapat memperluas hasil pemecahan masalah.
3. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif Field
Independent pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah
sebagai berikut.
(1) Pada tahap memahami masalah, siswa dapat menentukan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah, dapat memahami pernyataan
verbal dari masalah dan mengubahnya ke dalam bahasa matematika, dan
lebih analitis dalam menerima informasi;
247
(2) Pada tahap merencanakan penyelesaian masalah, siswa mampu
menentukan rencana dan rumus yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah, menyatakan suatu gambaran terlepas dari latar belakang
gambaran tersebut, dan cenderung bekerja dengan pemikirannya sendiri;
(3) Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, siswa mampu
menerapkan rencana dan rumus yang sudah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah, mampu memperoleh jawaban yang benar, lebih
dipengaruhi isyarat dalam dirinya sendiri, dan mengadopsi pendekatan
impersonal untuk memecahkan masalah;
(4) Pada tahap memeriksa kembali, siswa menuliskan kesimpulan akhir dan
tidak memeriksa kembali rencana dan perhitungan yang telah dilakukan,
melihat adanya alternatif lain dalam memecahkan masalah, dan dapat
memperluas hasil pemecahan masalah.
4. Kemampuan pemecahan masalah siswa melalui penerapan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project dapat mencapai ketuntasan
belajar secara klasikal.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian tersebut, saran yang dapat
direkomendasikan peneliti adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran matematika dengan model Missouri Mathematics Project dapat
digunakan sebagai alternatif pembelajaran pada materi matematika untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
248
2. Guru dapat menggunakan alat peraga manipulatif sebagai media
pembelajaran untuk mendorong siswa agar lebih termotivasi dan tertarik
mengikuti pembelajaran.
3. Siswa dengan gaya kognitif berbeda akan memiliki kemampuan pemecahan
masalah yang berbeda pula, oleh karena itu guru disarankan menggunakan
instrumen tes GEFT untuk mengetahui gaya kognitif siswa.
4. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, guru dapat membantu
siswa field independent dengan memberikan latihan soal berbasis masalah
yang lebih menantang sehingga dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah pada berbagai bentuk soal.
5. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, guru dapat membantu
siswa field dependent dengan memberikan banyak latihan soal berbasis
masalah dan lebih dibimbing pada saat menganalisis informasi yang ada di
soal, juga pada saat menentukan rencana penyelesaian masalah.
6. Dapat dikembangkan penelitian serupa dengan menggunakan instrumen tes
RFT, Tilting Room Tilting Chair Test, dan GEFT untuk menentukan jenis
gaya kognitif siswa.
249
DAFTAR PUSTAKA
Adeyanto, R. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Missouri
Mathematics Project (MMP) dan Think Pair Share (TPS) dengan
Pendekatan Saintifik pada Materi Persamaan Garis Lurus ditinjau dari
Kecerdasan Emosional Siswa SMP Negeri Se-Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2014/2015. Tesis. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Adinawan, C. & Sugijono. 2009. Math of Junior High School 2 Grade VII.
Jakarta: Erlangga.
Alba, FM., M. Chotim, & I. Junaedi. 2014. Keefektifan Model Pembelajaran
Generatif dan Missouri Mathematics Project Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika. UNNES Journal of Mathematics
Education, 3(2): 107-112.
Anderson, J. 2009. Mathematics Curriculum Development and the Role of
Problem Solving. Prosiding Australian Curriculum Studies Association
(ACSA) National Biennial Conference. Online. Tersedia di
http://www.acsa.edu.au/pages/page484.asp. [diakses 24-11-2016].
Ardana, I. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berwawasan
Konstruktivis Yang Berorientasi Pada Gaya Kognitif Dan Budaya Siswa.
Disertasi. Surabaya: PPS Universitas Negeri Surabaya.
Arifin, S., A. Rahman, & Asdar. 2015. Profil Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Efikasi Diri pada Siswa Kelas VIII
Unggulan SMPN 1 Watampone. Jurnal Daya Matematis, 3(1): 20-29.
Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Amstrong, S.J., E. Cools, & E.S. Smith. 2011. Role of Cognitive Styles in Business and
Management: Reviewing 40 Years of Research. International Journal of
Management Reviews, 14(3): 238-262.
BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
BSNP.
Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without
Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, 17(2): 7-14.
250
Crozier, W.R. 1997. Individual Learners: Personality Differences In Education.
London: Routledge.
Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Dwiningrat, I., N.W. Suniasih, & I.B. Manuaba. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa. e-Journal MIMBAR PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2(1):1-12.
E, Woolfolk. 1993. Educational Phsychology Fifth Edition. Boston: Allyn &
Bacon.
Fan, L. & Y. Zhu. 2007. Representation of problem-solving procedures: A
comparative look at China, Singapore, and US mathematics textbooks.
Educ Stud Math, 66(1): 61–75.
Fauziah, A. & Sukasno. 2015. Pengaruh Model Missouri Mathematics Project
(MMP) Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa SMA N 1 Lubuklinggau. Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 4(1): 10-21.
Good, T.L & D.A. Grouws. 1979. The Missouri Mathematics Effectiveness
Project: An Experimental Study in Fourth-Grade Classrooms. Journal of
Educational Psychology, 71(3): 355-362.
Hansena, J. 1995. Student Cognitive Styles in Postsecondary Technology
Programs. Journal of Technology Education. 6(2): 19-33.
Hassan, A. 2002. Students‟ Cognitive Style and Mathematics Word Problem
Solving.Journal of the Korea Society of Mathematical Education
Series.Research in Mathematical Education. 6(2): 171–182.
Herlambang. 2013. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang tentang Bangun Datar Ditinjau dari
Teori Van Hiele. Tesis. FKIP Universitas Bengkulu. Bengkulu: Tidak
diterbitkan.
Hidayah & Sugiarto. 2014. The Implementation of Teacher Leadership In
Mathematics Learning Through A Series of Productive Questions.
International Conference on Mathematics, Sciences, and Education.
251
Husna, F.E., F. Dwina, & D. Murni. 2014. Penerapan Strategi React Dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas
X Sman 1 Batang Anai. Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1, 3(1): 26-
30.
Husna, M. Ikhsan, & S. Fatimah. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS).
Jurnal Peluang, 1(2):81-92.
Indarwahyuni, N.R., Sutinah, & A.H. Rosyidi. 2014. Profil Kemampuan Siswa
Kelas IX-F SMPN 1 Bangsal Mojokerto dalam Memecahkan Masalah
Matematika Bentuk Soal Cerita Ditinjau Dari Kemampuan Spasial. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(1): 128-134.
Istiqomah, N. & E.B. Rahaju. 2014. Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Berdasarkan Gaya Kognitif pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(2): 144-149.
Kemendikbud. 2012. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut
Brenchmark Internasional TIMSS 2011. Jakarta: Puspendik.
Kheirzaden, S. & Kassaian. 2011. Field-dependence/independence as a Factor
Affecting Performance on Listening Comprehension Sub-skills: the Case
of Iranian EFL Learners. Journal of Language Theaching and Research,
2(1): 188-195.
Krulik, S. & J.A. Rudnick. 1995. The New Sourcebook For Teaching Reasoning
and Problem Solving In Elementary School. Needham Heights: Allyn &
Bacon.
Krismanto, A. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika.
Lestanti, M. M. 2015. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari
Karakteristik Cara Berpikir Siswa dalam Model Problem Based Learning.
Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Marlina, L. 2013. Penerapan Langkah Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Keliling dan Luas Persegi Panjang. Jurnal Elektronik Pendidikan
Matematika, 1(1): 43-52.
Masriah, Sukestiyarno, & B.E. Susilo. 2015. Pengembangan Karakter Mandiri
dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran MMP Pendekatan
ATONG Materi Geometri. Unnes Journal of Mathematics Education,
4(2):157-163.
252
Matlin, M. W. 1994. Cognition. Orlando: Harcourt Brace Publishers.
Memnum, D.S., L.C. Hart, & R. Akkaya. 2012. A Research on the Mathematical
Problem Solving Beliefs of Mathematics, Science and Elementary Pre-
Service Teachers in Turkey in terms of Different Variables. International
Journal of Humanities and Social Science, 2(24): 172-184.
Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ngilawajan, D. A. 2013. Proses Berpikir Siswa SMA Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Materi Turunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Field
Independent dan Field Dependent. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 71-83.
OECD. 2014. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do – Student
Performance in Mathematics, Reading and Science Volume I. PISA:
OECD Publishing.
Patton, M. Q. 1990. Qualitative Evaluation and Research Methods. California:
Sage Publications Inc.
Peng Yee, L. & L.N. Hoe. 2009. Teaching Secondary School Mathematics a
Resource Book. Singapore: Nanyang Technological University.
Pimta, S., S. Tayruakham, & P. Nuangchalerm. 2009. Factors Influencing
Mathematic Problem-Solving Abillity of Sixth Grade Students. Journal of
Social Sciences, 5(4): 381-385.
Polya, G. 1973. How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. New
Jersey: Princeton University Press.
Pramudiyanti, N., Dwijanto, & Darmo. 2013. Keefektifan Pembelajaran Model
MMP Berbantuan Cabri 3D terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Materi
Dimensi Tiga. Unnes Journal of Mathematics Education, 2(2): 78-83.
Rostampour & Niroomand. 2014. Field Dependence/Independence Cognitive
Styles: Are They Significant At Different Levels Of Vocabulary
Knowledge?. International Journal of Education & Literacy Studies, 2(1):
52-57.
Salameh, E. M. 2011. A Study of Al Balqa‟ Applied University Students
Cognitive Style. International Education Studies, 4(3): 189-193.
253
Savitri, S. N. 2013. Keefektifan Pembelajaran Matematika Mengacu Pada
Missouri Mathematcs Project Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah.
Unnes Journal of Mathematics Education, 2(1): 28-33.
Senthamarai, K.B., C. Sivapragasam, & R. Senthilkumar. 2016. A Study On
Problem Solving Ability In Mathematics of IX Standard Students in
Dindigul District. International Journal of Applied Research, 2(1): 797-
799.
Setiawan, H., Dafik, & N.D.S. Lestari. 2014. Soal Matematika dalam PISA
Kaitannya dengan Literasi Matematika dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Matematika. Jember: Universitas
Jember.
Shi, Changju. 2011. A Study of the Relationship between Cognitive Styles and
Learning Strategies. Higher Education Studies, 1(1): 20-26.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Slavin, R.E. & C. Lake. 2007. Effective Programs in Elementary Mathematics: A
Best-Evidence Synthesis. U.S.: John Hopkins University.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabetha.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung:
Alfabeta.
Suherman, E. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
JICA-UPI.
Sulastri, R., R. Johar, & S. Munzir. 2014. Kemampuan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah Menyelesaikan Soal PISA Most
Difficult Level. Jurnal Didaktik Matematika, 1(2): 13-21.
Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Suyitno, Amin. 2011. Dasar-dasar Proses Pembelajaran Matematika I.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Tambychik, T. & T.S. Meerah. 2010. Students‟ Difficulties in Mathematics
Problem-Solving: What do they Say?. Procedia Social and Behavioral
Sciences.
Temur. 2012. Analysis of Prospective Classroom Theachers‟ Teaching of
Mathematical Modeling and Problem Solving. Eurasia Journal of
Mathematics, Science and Technology Education. 8(2): 83-93.
254
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Prenada Media Group.
Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Vendiagrys, L., I. Junaedi, & Masrukan. 2015. Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Soal Setipe TIMSS berdasarkan Gaya Kognitif Siswa
pada Pembelajaran Model Problem Based Learning. Unnes Journal of
Mathematics Education Research, 4(1): 34-41.
W.S Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Wahyuningtyas, W. & S.M. Amin. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa pada Materi Turunan Fungsi Melalui Diskusi
Kelompok. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(1): 1-8.
Witkin. 1973. The Role of Cognitive Style In Academic Performance And In
Teacher-Student Relations. Research Bulletin. New Jersey: Educational
Testing Service.
Witkin, H.A., C.A. Moore, D.R. Goodenough, & P.W. Cox. 1977. Field-
Dependent and Field-Independent Cognitive Style and Their Educational
Implications. Review of Educational Reaserch, 47(1): 1-64.
Woolfolk, A. 1993. Educational Psychology. Boston, MA: Allyn & Bacon.
255
LAMPIRAN
256
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA (KELAS VII A) SMP
NEGERI 22 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No. Nama Kode
1 Ahmad Munif UC-1
2 Amalia Ferawati UC-2
3 Amanda Elena A S. UC-3
4 Anggina Nurul A. UC-4
5 Anggun Nofita Sari UC-5
6 Bayu Aji J. UC-6
7 Dhanisya Tuta R. UC-7
8 Diah Ayu Triutami. UC-8
9 Dika M M. UC-9
10 Hafshah Ash Shifwa A. UC-10
11 Harda Johan P. UC-11
12 Hendrawan K N S. UC-12
13 Intan Abriana K. UC-13
14 Kharisma Oktaviana UC-14
15 Laili Nurfiana UC-15
16 Lutfi Fitra Ferdyandhika UC-16
17 March Sanno R. UC-17
18 Marshanda Angeli F. UC-18
19 Muhammad Galih W. UC-19
20 Muhammad Habib P P. UC-20
21 Muhammad Iqbal Ali S M. UC-21
22 Muhammad Rizqy B. UC-22
23 Mukhamad Khofiffauzun UC-23
24 Mutiara C. UC-24
25 Nur Tsani Latifah UC-25
26 Pandu Arya P. UC-26
27 Rahmawati Kusuma W. UC-27
28 Syaefullah UC-28
29 Tony Adi Kurniawan UC-29
30 Vira Nur Awalia UC-30
31 Yodha Bhakti W. UC-31
32 Zahra Adha M. UC-32
257
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN (KELAS VII E) SMP
NEGERI 22 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No. Nama Kode Siswa
1 Adella Qori Murhaliza S1
2 Afifatul Widi Andriyani S2
3 Amandha Putri M S3
4 Amrullah Adi Prastya S4
5 Aris Setiawan S5
6 Avi Ivadzila S6
7 Ayuk Maulinda S7
8 Dany Bara Adriawan S8
9 Dea Wulan A S9
10 Didit Tegar Narayan S10
11 Dina Wahyu Fatikarahma S11
12 Erika Aprilia S12
13 Fahmi Romadhon S13
14 Hamida Puja Faradisa S14
15 Hida Fahrani K S15
16 Luluk Hanifa Lutfiana S16
17 M Raffi Kurniawan S17
18 Maya Nurviana Nudya S18
19 M Arif Sy S19
20 M Yusuf Rizza R S20
21 Muthi Farhan W A S21
22 Nurhidayati S22
23 Prawitasari Rahayu P R S23
24 Putri Yulianawati S24
25 Rezha Asih K J S25
26 Ridho Setiawan S26
27 Salsabiil Hanitiyah S27
28 Santika Maharani S28
29 Seno Panduaji S29
30 Sri Wahyuningsih S30
31 Surya Setia Rama Mulia Kasta S31
32 Zurti Mufida S32
INS
TRUMEN GROUP EMBEDDED FIGURE
TEST (GEFT)
Nama : ..............................................
No. Absen : ..............................................
Jenis Kelamin : ..............................................
Tempat / Tanggal Lahir : ..............................................
Tanggal Tes (hari ini) : ..............................................
Alokasi Waktu : 15 Menit
PENJELASAN:
Tes ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan Anda
dalam menemukan bentuk sederhana yang tersembunyi
dalam suatu pola gambar yang lebih kompleks.
Contoh:
Gambar berikut merupakan bentuk sederhana yang diberi
nama “Y”
Carilah bentuk “Y” dalam gambar kompleks (rumit) di
bawah ini:
Jawab:
Perhatikan hal-hal berikut!
Halaman 1 dari 14
Y
Lampiran 3
258
1. Soal-soal berikut dibagi menjadi 3 bagian, setiap bagian
dikerjakan dalam waktu yang berbeda, rincian waktu
masing-masing bagian adalah:
a. bagian pertama 3 menit,
b. bagian kedua 6 menit, dan
c. bagian ketiga 6 menit.
2. Lihat kembali pada bentuk sederhana jika dianggap
perlu.
3. Kerjakan soal-soal secara urut, kecuali jika anda benar-
benar tidak bisa menjawabnya.
4. Untuk setiap soal, hanya satu saja bentuk yang
ditebalkan. Jika Anda melihat lebih dari satu bentuk
sederhana yang tersembunyi pada pola gambar yang
kompleks (rumit), maka yang perlu ditebali cukup satu
saja.
5. Bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar
kompleks (rumit) mempunyai ukuran, perbandingan,
dan arah menghadap yang sama dengan bentuk
sederhana yang diketahui.
6. Pada halaman-halaman berikutnya, akan ditemukan
soal-soal seperti contoh sebelumnya. Pada setiap nomor
soal, Anda akan melihat sebuah gambar kompleks
(rumit). Kalimat di bawahnya merupakan kalimat yang
menunjukkan bentuk yang tersembunyi di dalamnya.
Bentuk sederhana yang diminta terdapat pada halaman 4,
sedangkan gambar kompleks (rumit) terdapat pada halaman-
halaman berikutnya.
7. Jangan membalik halaman sebelum ada perintah.
Jangan membalik halaman sebelum ada instruksi!
Halaman 3 dari 14
Halaman 3 dari 14 Halaman 2 dari 14
25
9
BAGIAN PERTAMA
1.
Carilah bentuk sederhana „B‟!
2.
Carilah bentuk sederhana „G‟!
3.
4.
Carilah bentuk sederhana „D‟!
Halaman 5 dari 14 Halaman 4 dari 14
260
4.
Carilah bentuk sederhana „E‟!
5.
Carilah bentuk sederhana „C‟!
6.
Carilah bentuk sederhana „F‟ !
7.
Carilah bentuk sederhana „A‟!
SILAKAN BERHENTI
Jangan membalik halaman sebelum ada instruksi
Halaman 7 dari 14 Halaman 6 dari 14
261
BAGIAN KEDUA
1.
Carilah bentuk sederhana „G‟!
2.
Carilah bentuk sederhana „A‟!
3.
Carilah bentuk sederhana „G‟!
4.
Carilah bentuk sederhana „E‟!
5.
Carilah bentuk sederhana „B‟!
Halaman 9 dari 14 Halaman 8 dari 14
262
6.
Carilah bentuk sederhana „C‟!
7.
Carilah bentuk sederhana „E‟!
8.
Carilah bentuk sederhana „D‟!
9.
Carilah bentuk sederhana „H‟!
SILAKAN BERHENTI
Jangan membalik halaman sebelum ada instruksi
Halaman 11 dari 14 Halaman 10 dari 14
263
BAGIAN KETIGA
1.
Carilah bentuk sederhana „F‟!
2.
Carilah bentuk sederhana „G‟!
3.
Carilah bentuk sederhana „C‟!
4.
Carilah bentuk sederhana „E‟!
5.
Carilah bentuk sederhana „B‟!
6.
Carilah bentuk sederhana „E‟!
Halaman 13 dari 14 Halaman 12 dari 14
264
7.
Carilah bentuk sederhana „A‟!
8.
Carilah bentuk sederhana „C‟!
9.
Carilah bentuk sederhana „A‟!
SILAKAN BERHENTI
Halaman 14 dari 14
265
266
Lampiran 4
DAFTAR HASIL TES GEFT
KELAS VII E SMP N 22 SEMARANG 2015/2016
No. Kode Siswa Skor GEFT
Jumlah Gaya Kognitif Bagian II Bagian III
1 S25 2 1 3 FD
2 S12 1 3 4 FD
3 S10 3 2 5 FD
4 S22 2 3 5 FD
5 S1 2 4 6 FD
6 S3 1 5 6 FD
7 S20 3 3 6 FD
8 S23 4 2 6 FD
9 S26 2 4 6 FD
10 S32 3 3 6 FD
11 S6 3 4 7 FD
12 S8 3 4 7 FD
13 S24 2 5 7 FD
14 S29 4 3 7 FD
15 S2 4 4 8 FD
16 S16 4 4 8 FD
17 S17 3 5 8 FD
18 S18 4 4 8 FD
19 S27 4 4 8 FD
20 S30 5 3 8 FD
21 S19 4 5 9 FD
22 S4 5 5 10 FD
23 S11 4 6 10 FD
24 S28 4 6 10 FD
25 S5 5 7 12 FI
26 S7 4 8 12 FI
27 S14 7 5 12 FI
28 S15 7 5 12 FI
29 S9 6 7 13 FI
30 S13 6 7 13 FI
31 S31 4 9 13 FI
32 S21 7 8 15 FI
Lampiran 5
PENGGALAN SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 22 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (tujuh)/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi
pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Keliling dan
Luas Persegi
Panjang
Model Pembelajaran
Missouri
Mathematics Project
(MMP).
Langkah-langkah
kegiatan:
Langkah 1 Review
Guru mengajak
siswa untuk
mengingat kembali
materi yang telah
dipelajari pada
pertemuan
sebelumnya, dan
membahas tugas
atau PR yang
1. Menentukan
rumus keliling dan
luas bangun
persegi panjang.
2. Menghitung
keliling dan luas
bangun persegi
panjang
3. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun persegi
panjang.
Tes
Tertulis
Uraian 1. Sebuah persegi panjang
ABCD memiliki ukuran
panjang dua kali ukuran
lebarnya. Jika luas persegi
panjang tersebut adalah
32cm2, maka hitunglah
keliling persegi panjang
ABCD tersebut.
2. Lantai ruang tamu Bu Eva
berbentuk persegi panjang
dengan panjang 6m dan lebar
4m. Bu Eva berencana untuk
menutupi lantai tersebut
dengan karpet. Jika harga
karpet setiap 1m2 adalah Rp
30.000,00 maka berapa biaya
2 x 40
menit
Buku
Sekolah
Elektro-
nik
Matema-
tika
untuk
SMP dan
MTS
Kelas
VII
26
7
diberikan pada
pertemuan
sebelumnya yang
dianggap sulit oleh
siswa.
Langkah 2
Pengembangan
Guru menyampaikan
materi baru yang
merupakan
kelanjutan dari
materi sebelumnya.
Guru
mengembangkan
materi yang akan
dipelajari dengan
menggunakan
bantuan Alat Peraga
Manipulatif.
Kegiatan pada
langkah ini
dikombinasikan
dengan latihan
terkontrol.
Langkah 3 Latihan
Terkontrol Guru mengarahkan
siswa untuk
yang harus dikeluarkan Bu
Eva untuk membeli karpet
tersebut?
Alat dan
Media
Pembela
jaran:
a. Papan
tulis,
b. Alat
tulis,
c. LKS,
d. Alat
perag
a
Keliling dan
Luas Persegi
1. Menentukan
rumus keliling dan
luas bangun
persegi.
2. Menghitung
keliling dan luas
bangun persegi.
3. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun persegi.
1. Bu Ani mempunyai taman
bunga berbentuk persegi
dengan ukuran 8m x 8m. Bu
Ani berencana akan menanami
bunga mawar di sekeliling
tamannya. Jika jarak
antarbunga adalah 0,5meter
maka berapa banyak bunga
mawar yang dibutuhkan untuk
mengelilingi taman bunga bu
Ani?
2. Jika keliling suatu persegi
adalah 52cm, maka hitunglah
luas persegi tersebut.
2 x 40
menit
Keliling dan
Luas
Jajargenjang
1. Menentukan
rumus keliling dan
luas bangun
jajargenjang.
2. Menghitung
keliling dan luas
bangun
jajargenjang.
3. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
Tante Sonya mempunyai sebuah
taman bunga berbentuk
jajargenjang dengan alas 6 meter
dan tinggi 4 meter. Tante Sonya
berencana untuk mengelilingi
kebun tersebut dengan pohon
cemara.
a. Hitunglah keliling taman Tante
Sonya, apabila panjang sisi
berdekatan taman tersebut 6
meter dan 5 meter.
2 x 40
menit
268
membentuk suatu
kelompok yang terdiri
dari 3-4 orang dan
menyelesaikan LKS
yang diberikan oleh
guru dalam diskusi
kelompok.
Langkah 4 Latihan
Mandiri
Guru memberikan
soal kepada siswa
untuk dikerjakan
secara individu.
Langkah 5
Penugasan
Guru bersama siswa
membuat rangkuman
tentang materi yang
sudah dipelajari.
Guru juga memberi
penugasan berupa
PR kepada siswa.
menghitung
keliling dan luas
bangun
jajargenjang.
b. Apabila sepertiga bagian dari
taman bunga tersebut akan
ditanami bunga mawar dan
sisanya akan ditanami bunga
tulip, maka berapakah luas
taman bunga Tante Sonya yang
akan ditanami bunga tulip?
Keliling dan
Luas
Trapesium
1. Menentukan
rumus keliling dan
luas bangun
trapesium.
2. Menghitung
keliling dan luas
bangun trapesium.
3. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun trapesium.
Trapesium pada gambar diatas
adalah trapesium sama kaki
ABCD dengan keliling 28cm. Jika
diketahui panjang sisi sejajar yang
satu dua kali panjang sisi yang
lainnya, maka hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi
sejajar trapesium tersebut.
b. Luas trapesium ABCD jika
tingginya 4cm.
2 x 40
menit
26
9
270
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP N 22 Semarang
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga dan Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan rumus keliling dan luas bangun segiempat.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan
luas bangun segiempat.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
berbantuan Alat Peraga Manipulatif (APM) pada pembelajaran matematika, serta
kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab, dan kerja mandiri diharapkan siswa
dapat:
1. Menentukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menentukan rumus luas persegi panjang.
3. Menghitung keliling persegi panjang.
4. Menghitung luas persegi panjang.
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
persegi panjang.
271
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas persegi
panjang.
E. Materi Pembelajaran
1. Keliling persegi panjang
Dari gambar terlihat sebuah persegi panjang ABCD.
Keliling persegi panjang .
Oleh karena dan , maka:
Keliling persegi panjang
( disebut panjang (p) dan disebut lebar (l))
Jadi, rumus keliling (K) persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah
2. Luas persegi panjang
Gambar diatas menunjukkan persegi panjang dengan panjang p dan lebar l.
Luas persegi panjang (L) =
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
272
Sintaks:
1. Review
2. Pengembangan
3. Latihan Terkontrol
4. Latihan Mandiri (Seatwork)
5. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas tepat waktu
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada siswa.
3. Ketua kelas diminta untuk memimpin
doa jika pada jam pelajaran pertama.
4. Kondisi psikis dan fisik siswa disiapkan
oleh guru untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan kabar
siswa, memeriksa kehadiran siswa,
meminta siswa untuk membersihkan
papan tulis jika kotor, dan meminta siswa
untuk menyiapkan buku pelajaran dan
alat tulis yang diperlukan selama
pembelajaran.
5. Siswa diberitahukan materi pembelajaran
yang akan dipelajari hari ini yaitu
keliling dan luas persegi panjang.
6. Siswa diberitahukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
7. Siswa diberikan motivasi oleh guru agar
semangat dalam mengikuti kegiatan
10 menit
273
pembelajaran karena materi persegi
panjang akan muncul di Ujian Nasional.
Inti MMP 1 (Review)
1. Siswa diajak untuk membahas PR yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
jika ada. (EEK: eksplorasi)
2. Siswa diajak untuk mengingat kembali
mengenai sifat-sifat persegi panjang.
(EEK: eksplorasi)
MMP 2 (Pengembangan)
1. Guru menjelaskan dan
mendemonstrasikan model persegi
panjang menggunakan alat peraga.
(EEK: eksplorasi)
2. Melalui demonstrasi siswa menjawab
beberapa pertanyaan terbuka yang
berkaitan dengan model persegi panjang
yang diperagakan. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
(EEK: elaborasi)
4. Pertanyaan siswa ditanggapi oleh guru.
(EEK: konfirmasi)
MMP 3 (Latihan Terkontrol)
1. Siswa berkelompok terdiri dari 4-5 orang
dan LKS serta LTS diberikan kepada
masing-masing kelompok. (EEK:
eksplorasi)
2. Masing-masing kelompok berdiskusi
selama 30 menit. (EEK: eksplorasi,
elaborasi)
3. Kegiatan diskusi siswa dibimbing dan
65 menit
274
dikontrol oleh guru. (EEK: konfirmasi)
4. Setelah masing-masing kelompok selesai
berdiskusi, perwakilan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dan kelompok lain
memperhatikan. (EEK: eksporasi,
elaborasi)
5. Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapi dan memberikan
pertanyaan. (EEK: eksplorasi, elaborasi)
6. Guru memberikan konfirmasi atas hasil
diskusi kelompok (EEK: konfirmasi)
MMP 4 (Seatwork/Kerja Mandiri)
1. Siswa diarahkan untuk kembali ke
tempat duduk masing-masing.
2. Siswa diarahkan untuk menutup dan
menyimpan semua buku matematika.
3. Siswa diberikan latihan mandiri untuk
dikerjakan secara individu. (EEK:
elaborasi)
4. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengerjakan. (EEK: elaborasi)
5. Siswa mengerjakan latihan secara
mandiri dan mengumpulkan kepada guru
jika sudah selesai dikerjakan.
MMP 5 (Penugasan)
1. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum
dipahami berkaitan dengan keliling dan
luas persegi panjang. (EEK: eksplorasi,
elaborasi)
275
2. Siswa bersama-sama dengan guru
membuat simpulan berupa rangkuman
tentang materi yang dipelajari hari ini.
(EEK: eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)
3. Siswa diberikan penugasan berupa PR
sebagai bentuk latihan tambahan. (EEK:
konfirmasi)
Penutup 1. Siswa diingatkan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu keliling dan
luas persegi.
2. Guru menutup pelajaran dan
meninggalkan ruangan kelas tepat waktu.
5 menit
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Media Pembelajaran
a. Papan tulis,
b. Alat tulis,
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
d. Lembar Tugas Siswa (LTS),
e. Alat Peraga Manipulatif (APM).
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik Matematika untuk SMP dan MTS Kelas VII
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Tes
2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
276
Bentuk instrumen : Tes Uraian
Instrumen : Lembar Latihan Mandiri (terlampir)
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra.Sri Lestari
NIP. 19660310 199103 2 005
Semarang, ………………………
Peneliti
Synthia Hotnida Haloho
NIM. 4101412049
277
Lampiran 7
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
PERTEMUAN I
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu.
3. Lengkapi dan tuliskan jawabanmu di tempat yang telah
disediakan
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Tujuan : Setelah mengisi LKS ini
siswa dapat menemukan rumus luas dan keliling persegi
panjang
Alokasi Waktu : 30 menit
LUAS DAN KELILING PERSEGI PANJANG
KELOMPOK : ...................................
a. ................................................. b. ................................................ c. ................................................ d. .................................................
278
Kegiatan Awal
Perhatikan Gambar berikut dan jawablah pertanyaannya.
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ...... satuan
Lebarnya = ...... satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ...... satuan
Lebarnya = ...... satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ...... satuan
Lebarnya = ...... satuan
279
Kegiatan Inti
Keliling Persegi Panjang
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
Pernahkah kalian berlari mengelilingi lapangan basket?
Berbentuk apakah lapangan basket tersebut? …………………
Misalkan pojok-pojok lapangan basket tersebut adalah
A, B, C, dan D.
Maka kalian akan berlari mengelilingi lapangan basket
mulai dari A ke B ke C ke D dan kembali lagi ke A.
Dengan demikian keliling lapangan basket tersebut
diperoleh dengan menjumlahkan AB + … + … + …
Perhatikan gambar berikut.
Jika ABCD adalah persegi panjang, panjangnya adalah AB = …… dan lebarnya
adalah BC = ……, maka AB = … = … dan BC = … = …
Jadi, keliling persegi panjang ABCD (K) = AB + … + … + …
= p + … + … + …
= … + …
= … ( … + …)
280
No. Persegi panjang
(1)
Luas (L)
(2)
Panjang (p)
(3)
Lebar (l)
(4)
Panjang Lebar
(5)
1)
(a)
… … … …
2)
(b)
… … … …
3)
(c)
… … … …
4)
(d)
… …
Kegiatan Inti
Luas Persegi Panjang
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
5) Dengan mengamati persegi panjang (a), jawablah pertanyaan pada soal nomor 1).
6) Dengan mengamati persegi panjang (b), jawablah pertanyaan pada soal nomor 2).
7) Dengan mengamati persegi panjang (c), jawablah pertanyaan pada soal nomor 3).
8) Amatilah hasil pada kolom (2) dan kolom (5).
Apakah hasilnya sama? …………
9) Dapat ditulis bahwa:
Luas persegi panjang (a) = …… = …… ……
Luas persegi panjang (b) = …… = …… ……
Luas persegi panjang (c) = …… = …… ……
Jadi, luas persegi panjang (d) = L = …… ……
281
Jika persegi panjang memiliki panjang = p, lebar = l,
keliling = K dan luasnya = L, maka keliling dan luas
persegi panjang tersebut adalah
K = …………………
L = ………………...
Kegiatan Akhir
Ayo Simpulkan.
282
1. Halaman belakang rumah Bu Sesil berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 6 meter dan lebar 3 meter. Halaman belakang rumah Bu Sesil tersebut
akan ditanami rumput gajah mini. Apabila harga rumput gajah mini tersebut
adalah Rp 15.000,00 per meter persegi, maka hitunglah biaya yang dibutuhkan
Bu Sesil untuk menanami halaman belakang rumahnya dengan rumput gajah
mini.
2. Luas sebuah persegi panjang ABCD adalah 132 cm2. Jika ukuran lebar persegi
panjang tersebut adalah 11 cm, maka berapakah keliling persegi panjang ABCD?
Lampiran 8
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS)
PERTEMUAN I
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
LEMBAR TUGAS SISWA
LUAS DAN KELILING PERSEGI PANJANG
KELOMPOK : ..................................
a. ................................................ b. ................................................ c. ................................................ d. ................................................
Latihan
Ayo Berlatih!
283
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.............................
Penyelesaian
284
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) PERTEMUAN I
No. Jawaban
1. Halaman belakang rumah Bu Sesil berbentuk persegi panjang dengan
ukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter. Halaman belakang rumah Bu
Sesil tersebut akan ditanami rumput gajah mini. Apabila harga rumput gajah
mini tersebut adalah Rp 15.000,00 per meter persegi, maka hitunglah biaya
yang dibutuhkan Bu Sesil untuk menanami halaman belakang rumahnya
dengan rumput gajah mini.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Halaman belakang rumah Bu Sesil
berbentuk persegi panjang
p = 5 m
l = 3 m
Harga rumput gajah mini per meter persegi
= Rp15.000,00
Ditanya:
Biaya yang dibutuhkan Bu Sesil untuk menanami halaman belakang
rumahnya dengan rumput gajah mini.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran luas halaman belakang rumah= luas persegi panjang = Mencari biaya yang dibutuhkan =
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran luas halaman belakang rumah
Jadi, luas halaman belakang rumah Bu Sesil adalah 15 m
2
Mencari biaya yang dibutuhkan.
Memeriksa Kembali Jadi, biaya yang yang dibutuhkan Bu Sesil untuk menanami halaman
belakang rumahnya dengan rumput gajah mini adalah Rp 225.000,00
2. Luas sebuah persegi panjang ABCD adalah 132 cm2. Jika ukuran lebar
persegi panjang tersebut adalah 11 cm, maka berapakah keliling persegi
285
panjang ABCD?
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Persegi panjang ABCD
l = 11 cm
L = 132 cm2
Ditanya:
Keliling persegi panjang ABCD
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran panjang persegi panjang ABCD =
Mencari ukuran keliling persegi panjang ABCD = . Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran panjang persegi panjang ABCD.
Jadi, ukuran panjang persegi panjang adalah 12 cm.
Mencari ukuran keliling persegi panjang ABCD.
Memeriksa Kembali Jadi, keliling persegi panjang ABCD tersebut adalah 46 cm.
286
Lampiran 10
LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN I
1. Sebuah persegi panjang ABCD memiliki ukuran panjang dua kali ukuran lebarnya. Jika
luas persegi panjang tersebut adalah 32cm2, maka hitunglah keliling persegi panjang
ABCD tersebut.
2. Lantai ruang tamu Bu Eva berbentuk persegi panjang dengan panjang 6m dan lebar
4m. Bu Eva berencana untuk menutupi lantai tersebut dengan karpet. Jika harga
karpet setiap 1m2 adalah Rp 30.000,00 maka berapa biaya yang harus dikeluarkan Bu
Eva untuk membeli karpet tersebut?
1) Kerjakan secara individu
2) Tulis jawabanmu di lembar jawaban yang telah disediakan
3) Tanyakan kepada gurumu, apabila ada pertanyaan
NAMA : ……………………………………. KELAS/NO : …… / ……
Latihan Mandiri
287
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN I
No. Jawaban
1. Sebuah persegi panjang ABCD memiliki ukuran panjang dua kali ukuran
lebarnya. Jika luas persegi panjang tersebut adalah 32cm2, maka hitunglah
keliling persegi panjang ABCD tersebut.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Persegi panjang
p = 2l
L = 32 cm2
Ditanya:
Keliling persegi panjang ABCD
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang ABCD.
Mencari ukuran keliling persegi panjang ABCD = . Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang ABCD.
√
, maka
Jadi, ukuran panjang persegi panjang adalah 8 cm dan lebarnya adalah 4 cm.
Mencari ukuran keliling persegi panjang ABCD.
Memeriksa Kembali Jadi, keliling persegi panjang ABCD tersebut adalah 24 cm.
2. Lantai ruang tamu Bu Eva berbentuk persegi panjang dengan panjang 6m
dan lebar 4m. Bu Eva berencana untuk menutupi lantai tersebut dengan
karpet. Jika harga karpet setiap 1m2 adalah Rp 30.000,00 maka berapa biaya
288
yang harus dikeluarkan Bu Eva untuk membeli karpet tersebut?
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Lantai ruang tamu Bu Eva berbentuk
persegi panjang
p = 6 m
l = 4 m
Harga karpet tiap 1 m2 = Rp30.000,00
Ditanya:
Biaya yang harus dikeluarkan Bu Eva untuk membeli karpet.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran luas lantai = luas persegi panjang = Mencari biaya untuk membeli karpet = Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran luas lantai.
Jadi, luas lantai ruang tamu Bu Eva adalah 80 m
2
Mencari biaya untuk membeli karpet.
Memeriksa Kembali Jadi, biaya yang harus dikeluarkan Bu Eva untuk membeli karpet adalah
Rp720.000,00.
289
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP N 22 Semarang
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga dan Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan rumus keliling dan luas bangun segiempat.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan
luas bangun segiempat.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
berbantuan Alat Peraga Manipulatif (APM) pada pembelajaran matematika, serta
kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab, dan kerja mandiri diharapkan siswa
dapat:
1. Menentukan rumus keliling persegi.
2. Menentukan rumus luas persegi.
3. Menghitung keliling persegi.
4. Menghitung luas persegi.
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
persegi.
290
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas persegi.
E. Materi Pembelajaran
1. Keliling Persegi
Dari gambar diatas terlihat sebuah persegi ABCD dengan keempat sisinya sama
panjang, yaitu sisi .
Oleh karena itu,
Keliling persegi
Jadi, rumus keliling (K) persegi dengan panjang sisi s adalah .
2. Luas Persegi
Gambar diatas menunjukkan persegi dengan panjang sisi s.
Luas persegi (L) =
.
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
Sintaks:
291
1. Review
2. Pengembangan
3. Latihan Terkontrol
4. Latihan Mandiri (Seatwork)
5. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas tepat waktu
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada siswa.
3. Ketua kelas diminta untuk memimpin doa
jika pada jam pelajaran pertama.
4. Kondisi psikis dan fisik siswa disiapkan
oleh guru untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan kabar
siswa, memeriksa kehadiran siswa, meminta
siswa untuk membersihkan papan tulis jika
kotor, dan meminta siswa untuk
menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis
yang diperlukan selama pembelajaran.
5. Siswa diberitahukan materi pembelajaran
yang akan dipelajari hari ini yaitu keliling
dan luas persegi.
6. Siswa diberitahukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
7. Siswa diberikan motivasi oleh guru agar
semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran karena materi persegi akan
10 menit
292
muncul di Ujian Nasional.
Inti MMP 1 (Review)
1. Siswa diajak untuk mengingat kembali
mengenai keliling dan luas persegi panjang
yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. (EEK: eksplorasi)
2. Siswa diajak untuk membahas PR yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya jika
ada. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa juga diajak untuk mengingat kembali
mengenai sifat-sifat persegi. (EEK:
eksplorasi)
MMP 2 (Pengembangan)
1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan
model persegi menggunakan alat peraga.
(EEK: eksplorasi)
2. Melalui demonstrasi siswa menjawab
beberapa pertanyaan terbuka yang berkaitan
dengan model persegi yang diperagakan.
(EEK: eksplorasi)
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
(EEK: elaborasi)
4. Pertanyaan siswa ditanggapi oleh guru.
(EEK: konfirmasi)
MMP 3 (Latihan Terkontrol)
1. Siswa berkelompok terdiri dari 4-5 orang
dan LKS serta LTS diberikan kepada
masing-masing kelompok. (EEK:
65 menit
293
eksplorasi)
2. Masing-masing kelompok berdiskusi
selama 30 menit. (EEK: eksplorasi,
elaborasi)
3. Kegiatan diskusi siswa dibimbing dan
dikontrol oleh guru. (EEK: konfirmasi)
4. Setelah masing-masing kelompok selesai
berdiskusi, perwakilan salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan kelompok lain
memperhatikan. (EEK: eksporasi,
elaborasi)
5. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
menanggapi dan memberikan pertanyaan.
(EEK: eksplorasi, elaborasi)
6. Guru memberikan konfirmasi atas hasil
diskusi kelompok. (EEK: konfirmasi)
MMP 4 (Seatwork/Kerja Mandiri)
1. Siswa diarahkan untuk kembali ke tempat
duduk masing-masing.
2. Siswa diarahkan untuk menutup dan
menyimpan semua buku matematika.
3. Siswa diberikan latihan mandiri untuk
dikerjakan secara individu. (EEK:
elaborasi)
4. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengerjakan. (EEK: elaborasi)
5. Siswa mengerjakan latihan secara mandiri
dan mengumpulkan kepada guru jika sudah
selesai.
294
MMP 5 (Penugasan)
1. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
berkaitan dengan keliling dan luas persegi.
(EEK: eksplorasi, elaborasi)
2. Siswa bersama-sama dengan guru membuat
simpulan berupa rangkuman tentang materi
yang dipelajari hari ini. (EEK: eksplorasi,
elaborasi, konfirmasi)
3. Siswa diberikan penugasan berupa PR
sebagai bentuk latihan tambahan. (EEK:
konfirmasi)
Penutup 1. Siswa diingatkan untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu keliling dan luas
jajargenjang.
2. Guru menutup pelajaran dan meninggalkan
ruangan kelas tepat waktu.
5 menit
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Media Pembelajaran
a. Papan tulis,
b. Alat tulis,
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
d. Lembar Tugas Siswa (LTS),
e. Alat Peraga Manipulatif (APM).
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik Matematika untuk SMP dan MTS Kelas VII
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
295
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Tes
2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrumen : Tes Uraian
Instrumen : Lembar Latihan Mandiri (terlampir)
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra.Sri Lestari
NIP. 19660310 199103 2 005
Semarang, ………………………
Peneliti
Synthia Hotnida Haloho
NIM. 4101412049
296
Lampiran 13
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
PERTEMUAN II
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu.
3. Lengkapi dan tuliskan jawabanmu di tempat yang telah
disediakan.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Tujuan : Setelah mengisi LKS ini siswa
dapat menemukan rumus luas dan keliling persegi panjang
Alokasi Waktu : 30 menit
LUAS DAN KELILING PERSEGI
KELOMPOK : ...................................
a. ................................................. b. ................................................. c. ................................................. d. .................................................
297
Kegiatan Inti
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
Dari gambar disamping jika AB = s
Maka AB = … = … = …
Sehingga keliling persegi ABCD = … + … + … + …
= … + … + … + …
= …
Jadi, jika panjang sisi persegi adalah s, dan keliling
persegi tersebut adalah K, maka
K = …
Kegiatan Awal
1. Keliling Persegi
1. Berbentuk apakah bangun tersebut?
……………………
2. Dari sisi persegi ABCD apa yang kamu ketahui?
AB = … = … = ...
Dapat kita simpulkan
Pada setiap persegi semua sisinya ………………
298
Sebuah persegi dengan panjang sisi-sisinya = s dan
keliling = K, maka rumus keliling persegi tersebut adalah
K = ……
Kegiatan Awal
Perhatikan Gambar berikut dan jawablah pertanyaannya.
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjang sisinya = …… satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjang sisinya = …… satuan
2. Luas Persegi
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjang sisinya = …… satuan
Kegiatan Akhir
Ayo Simpulkan.
299
No. Persegi
(1)
Banyaknya persegi satuan yang
memenuhi persegi
(Luas)
(2)
Sisi
(3)
Sisi Sisi
(4)
1)
(a)
… … …
2)
(b)
… … …
3)
(c)
… … …
4)
(d)
…
Kegiatan Inti
5) Dengan mengamati persegi (a), jawablah pertanyaan pada soal nomor 1).
6) Dengan mengamati persegi (b), jawablah pertanyaan pada soal nomor 2).
7) Dengan mengamati persegi (c), jawablah pertanyaan pada soal nomor 3).
8) Amatilah hasil pada kolom (2) dan kolom (4).
Apakah hasilnya sama? …………
9) Dapat ditulis bahwa:
Luas persegi (a) = …… = …… ……
Luas persegi (b) = …… = …… ……
Luas persegi (c) = …… = …… ……
Jadi, luas persegi (d) = L = …… …… = ……
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
300
Sebuah persegi memiliki sisi = s, dan luasnya = L, maka
rumus luas persegi tersebut adalah
L=…… …… ……
Kegiatan Akhir
Ayo Simpulkan
301
1. Beranda rumah Paman Bimo berbentuk persegi dengan panjang sisi 6 meter.
Beranda tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm 30 cm.
Tentukanlah banyak ubin yang dibutuhkan Paman Bimo.
2. Pak Arya mempunyai kebun berbentuk persegi dengan ukuran 12 m 12 m.
Seperempat dari kebun tersebut dibangun sebuah kolam ikan. Pak Arya ingin
membangun tembok di sekelilling kolam ikan tersebut. Hitunglah keliling kolam
ikan Pak Arya.
Lampiran 14
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS)
PERTEMUAN II
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
3. Tuliskan jawabanmu di tempat yang
telah disediakan
LEMBAR TUGAS SISWA
LUAS DAN KELILING PERSEGI
KELOMPOK : ...................................
e. ................................................. f. ................................................. g. ................................................. h. .................................................
Latihan
Ayo Berlatih!
302
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Penyelesaian
303
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) PERTEMUAN II
No. Jawaban
1. Beranda rumah Paman Bimo berbentuk persegi dengan panjang sisi 6 meter.
Beranda tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm ×
30 cm. Tentukanlah banyak ubin yang dibutuhkan Paman Bimo.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Beranda rumah Pak Bimo berbentuk persegi
s = 6 m
Dipasang ubin berbentuk persegi
Ukuran ubin = 30 cm × 30 cm
Ditanya:
Banyak ubin yang dibutuhkan Paman Bimo.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran luas beranda rumah = luas persegi =
Mencari ukuran luas ubin = luas persegi =
Mencari banyak ubin yang dibutuhkan =
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran luas beranda rumah
Luas beranda rumah =
Jadi, luas beranda rumah Pak Bimo adalah 360.000 cm2
Mencari ukuran luas ubin.
Jadi, luas ubin yang akan dipasang adalah 900 cm2.
Mencari banyak ubin yang dibutuhkan.
Mencari banyak ubin yang dibutuhkan =
304
Memeriksa Kembali
Jadi, banyak ubin yang dibutuhkan Paman Bimo adalah 400 ubin.
2. Pak Arya mempunyai kebun berbentuk persegi dengan ukuran 12 m 12 m.
Seperempat dari kebun tersebut dibangun sebuah kolam ikan. Pak Arya
ingin membangun tembok di sekelilling kolam ikan tersebut. Hitunglah
keliling kolam ikan Pak Arya.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Kebun berbentuk persegi.
Ukuran kebun = 12 m 12 m
Luas kolam ikan
dari luas kebun.
Ditanya:
Keliling kolam ikan Pak Arya.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran luas kebun = luas persegi =
Mencari ukuran luas kolam ikan =
Mencari panjang sisi kolam ikan = √
Mencari keliling kolam ikan = keliling persegi =
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran luas kebun
Luas kebun = luas persegi
Jadi, ukuran luas kebun adalah 144 m2.
Mencari ukuran luas kolam ikan.
Luas kolam ikan =
Jadi, ukuran luas kolam ikan adalah 36 m2.
Mencari panjang sisi kolam ikan.
305
Panjang sisi kolam ikan = √
√
Jadi, panjang sisi kolam ikan adalah 6 m.
Mencari keliling kolam ikan.
Keliling kolam ikan = keliling persegi
=
Memeriksa Kembali
Jadi, keliling kolam ikan Pak Arya adalah 24 cm.
306
Lampiran 16
LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN II
1. Bu Ani mempunyai taman bunga berbentuk persegi dengan ukuran 8m x 8m. Bu
Ani berencana akan menanami bunga mawar di sekeliling tamannya. Jika jarak
antarbunga adalah 0,5meter maka berapa banyak bunga mawar yang dibutuhkan
untuk mengelilingi taman bunga bu Ani?
2. Jika keliling suatu persegi adalah 52cm, maka hitunglah luas persegi tersebut.
1) Kerjakan secara individu
2) Tulis jawabanmu di lembar jawaban yang telah disediakan
3) Tanyakan kepada gurumu, apabila ada pertanyaan
NAMA : ……………………………………. KELAS/NO : …… / ……
Latihan Mandiri
307
Lampiran 17
KUNCI JAWABAN LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN II
No. Jawaban
1. Bu Ani mempunyai taman bunga berbentuk persegi dengan ukuran 8m x
8m. Bu Ani berencana akan menanami bunga mawar di sekeliling tamannya.
Jika jarak antarbunga adalah 0,5 meter maka berapa banyak bunga mawar
yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman bunga Bu Ani?
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Taman bunga berbentuk persegi.
Ukuran = 8m x 8m
Jarak antarbunga = 0,5 m
Ditanya:
Banyak bunga yang dibutuhkan untuk mengeliling
taman bunga Bu Ani.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran luas taman bunga = luas persegi = .
Mencari banyak bunga yang dibutuhkan =
.
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran luas taman bunga.
Luas taman bunga = luas persegi
Jadi, ukuran luas taman bunga Bu Ani adalah 64 m
2.
Mencari banyak bunga yang dibutuhkan.
Banyak bunga yang dibutuhkan =
Memeriksa Kembali Jadi, banyak bunga yang dibutuhkan untuk mengeliling taman bunga Bu Ani
adalah 128 bunga.
2. Jika keliling suatu persegi adalah 52 cm, maka hitunglah luas persegi
tersebut.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
308
Diketahui:
Keliling = 52 cm.
Ditanya:
Luas persegi.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran panjang sisi persegi =
Mencari ukuran luas persegi =
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Mencari ukuran panjang sisi persegi
Jadi, panjang sisi persegi tersebut adalah 13 cm.
Mencari ukuran luas persegi.
Memeriksa Kembali Jadi, keliling persegi panjang tersebut adalah 169 cm.
309
Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN III
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP N 22 Semarang
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga dan Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan rumus keliling dan luas bangun segiempat.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan
luas bangun segiempat.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
berbantuan Alat Peraga Manipulatif (APM) pada pembelajaran matematika, serta
kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab, dan kerja mandiri diharapkan siswa
dapat:
1. Menentukan rumus keliling jajargenjang.
2. Menentukan rumus luas jajargenjang.
3. Menghitung keliling jajargenjang.
4. Menghitung luas jajargenjang.
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
jajargenjang.
310
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas
jajargenjang.
E. Materi Pembelajaran
1. Keliling Jajargenjang
Dari gambar diatas terlihat sebuah jajargenjang ABCD dengan sisi-sisi
.
Keliling jajargenjang
Oleh karena dan ,
maka keliling jajargenjang
Jadi, rumus keliling (K) jajar genjang dengan panjang sisi-sisinya a dan b adalah
.
2. Luas Jajargenjang
Gambar diatas menunjukkan jajargenjang ABCD dengan panjang sisi alas a dan
tinggi t.
Luas jajargenjang (L) =
311
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
Sintaks:
1. Review
2. Pengembangan
3. Latihan Terkontrol
4. Latihan Mandiri (Seatwork)
5. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas tepat waktu
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada siswa.
3. Ketua kelas diminta untuk memimpin doa
jika pada jam pelajaran pertama.
4. Kondisi psikis dan fisik siswa disiapkan oleh
guru untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan menanyakan kabar siswa, memeriksa
kehadiran siswa, meminta siswa untuk
membersihkan papan tulis jika kotor, dan
meminta siswa untuk menyiapkan buku
pelajaran dan alat tulis yang diperlukan
selama pembelajaran.
5. Siswa diberitahukan materi pembelajaran
yang akan dipelajari hari ini yaitu keliling
dan luas jajargenjang.
10 menit
312
6. Siswa diberitahukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
7. Siswa diberikan motivasi oleh guru agar
semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran karena materi jajargenjang
akan muncul di Ujian Nasional.
Inti MMP 1 (Review)
1. Siswa diajak untuk mengingat kembali
mengenai keliling dan luas persegi yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
(EEK: eksplorasi)
2. Siswa diajak untuk membahas PR yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya jika
ada. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa juga diajak untuk mengingat kembali
mengenai sifat-sifat jajargenjang. (EEK:
eksplorasi)
MMP 2 (Pengembangan)
1. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan
model jajargenjang menggunakan alat peraga.
(EEK: eksplorasi)
2. Melalui demonstrasi siswa menjawab
beberapa pertanyaan terbuka yang berkaitan
dengan model jajargenjang yang
diperagakan. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
(EEK: elaborasi)
4. Pertanyaan siswa ditanggapi oleh guru.
(EEK: konfirmasi)
MMP 3 (Latihan Terkontrol)
65 menit
313
1. Siswa berkelompok terdiri dari 4-5 orang dan
LKS serta LTS diberikan kepada masing-
masing kelompok. (EEK: eksplorasi)
2. Masing-masing kelompok berdiskusi selama
30 menit. (EEK: eksplorasi, elaborasi)
3. Kegiatan diskusi dibimbing dan dikontrol
oleh guru. (EEK: konfirmasi)
4. Setelah masing-masing kelompok selesai
berdiskusi, perwakilan salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dan kelompok lain memperhatikan. (EEK:
eksporasi, elaborasi)
5. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
menanggapi dan memberikan pertanyaan.
(EEK: eksplorasi, elaborasi)
6. Guru memberikan konfirmasi atas hasil
diskusi kelompok. (EEK: konfirmasi)
MMP 4 (Seatwork/Kerja Mandiri)
1. Siswa diarahkan untuk kembali ke tempat
duduk masing-masing.
2. Siswa diarahkan untuk menutup dan
menyimpan semua buku matematika.
3. Siswa diberikan latihan mandiri untuk
dikerjakan secara individu. (EEK: elaborasi)
4. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengerjakan. (EEK: elaborasi)
5. Siswa mengerjakan latihan secara mandiri
dan mengumpulkan kepada guru jika sudah
selesai.
MMP 5 (Penugasan)
314
1. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
berkaitan dengan keliling dan luas
jajargenjang. (EEK: eksplorasi, elaborasi)
2. Siswa bersama-sama dengan guru membuat
simpulan berupa rangkuman tentang materi
yang dipelajari hari ini. (EEK: eksplorasi,
elaborasi, konfirmasi)
3. Siswa diberikan penugasan berupa PR
sebagai bentuk latihan tambahan. (EEK:
konfirmasi)
Penutup 1. Siswa diingatkan untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu keliling dan luas trapesium.
2. Guru menutup pelajaran dan meninggalkan
ruangan kelas tepat waktu.
5 menit
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Media Pembelajaran
a. Papan tulis,
b. Alat tulis,
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
d. Lembar Tugas Siswa (LTS),
e. Alat Peraga Manipulatif (APM).
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik Matematika untuk SMP dan MTS Kelas VII
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Tes
2. Instrumen Penilaian
315
a. Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrumen : Tes Uraian
Instrumen : Lembar Latihan Mandiri (terlampir)
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra.Sri Lestari
NIP. 19660310 199103 2 005
Semarang, ………………………
Peneliti
Synthia Hotnida Haloho
NIM. 4101412049
316
Lampiran 19
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
PERTEMUAN III
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu.
3. Lengkapi dan tuliskan jawabanmu di tempat yang telah
disediakan
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Tujuan : Setelah mengisi LKS ini
siswa dapat menemukan rumus luas dan keliling
jajargenjang
Alokasi Waktu : 30 menit
LUAS DAN KELILING JAJARGENJANG
KELOMPOK : ..................................
a. ................................................ b. ................................................ c. ................................................ d. ................................................
317
Kegiatan Awal
Perhatikan Gambar berikut dan jawablah pertanyaannya.
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ...... satuan
Lebarnya = ...... satuan
Luasnya = …… satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ......
Lebarnya = ......
Luasnya = …… ……
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Alasnya = ...... satuan
Tingginya = ...... satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Alasnya = ...... satuan
Tingginya = ...... satuan
318
Kegiatan 1
1) Perhatikan gambar diatas.
Apakah luasnya sama?
Untuk meyakinkan gunakan APM dan himpitkan kedua model jajargenjang tersebut.
Apakah tepat berhimpitan? ……
Jadi, apakah luasnya sama? ……
1) Perhatikan gambar diatas.
Berdasarkan sifat jajargenjang yang telah kalian pelajari, maka
AB = …
BC = …
Jika AB = a dan BC = b, maka
AB = CD = … dan BC = AD = …
Jadi keliling jajargenjang ABCD (K) = AB + … + … + …
= a + … + … + …
= … + …
= … ( … + …)
Kegiatan Inti
Luas Jajargenjang
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
Keliling Jajar Genjang
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
319
2) Dengan menggunakan APM potonglah model bidang jajargenjang (b) menjadi 2
bangun seperti gambar diatas.
3) Setelah itu, gambarlah bangun yang terbentuk pada kotak dibawah ini.
4) Model bidang jajargenjang (b) berubah menjadi bangun baru.
Berbentuk apakah bangun tersebut? …………………
Panjangnya = …… satuan
Lebarnya = …… satuan
Luasnya = …… ……
5) Jadi, luas jajargenjang (a) = …… ……
6) Lima (5) itu apanya jajargenjang? ………………
7) Empat (4) itu apanya jajargenjang? ………………
320
Kegiatan 2
8) Perhatikan gambar di atas.
Apakah luasnya sama?
Untuk meyakinkan gunakanan APM dan himpitkan kedua model jajargenjang tersebut.
Apakah tepat berhimpitan? ……
Jadi, apakah luasnya sama? ……
9) Dengan menggunakan APM potonglah model bidang jajargenjang (d) menjadi 2
bangun seperti gambar diatas.
10) Setelah itu, gambarlah bangun yang terbentuk pada kotak dibawah ini.
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
321
Sebuah jajargenjang dengan ukuran sisi
yang berdekatan = a dan b, alas = a,
tinggi = t, keliling = K, dan luasnya = L,
maka
K = …
L = …… ……
11) Model bidang jajargenjang (d) berubah menjadi bangun baru.
Berbentuk apakah bangun tersebut? …………………
Panjangnya = …… satuan
Lebarnya = …… satuan
Luasnya = …… ……
12) Luas jajargenjang (d) = …… ……
Jadi, bagaimanakah cara mencari luas jajargenjang? …………
Kegiatan Akhir
Ayo Simpulkan.
322
1. Sebuah jajargenjang memiliki luas 250 cm2. Jika panjang alas jajargenjang
tersebut 5y dan tingginya 2y, tentukan panjang alas dan tinggi jajargenjang
tersebut.
2. Di depan rumah Pak Steven terdapat sebuah taman berbentuk jajargenjang.
Ukuran panjang sisi yang berdekatan pada taman tersebut adalah 8 meter dan 12
meter. Di sekeliling taman tersebut dipasang lampu taman tiap 4 meter. Hitunglah
banyak lampu taman yang dipasang di taman tersebut.
Lampiran 20
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS)
PERTEMUAN III
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
3. Tuliskan jawabanmu di tempat yang
telah disediakan.
LEMBAR TUGAS SISWA
LUAS DAN KELILING JAJARGENJANG
KELOMPOK : ...................................
a. ................................................. b. ................................................. c. ................................................. d. .................................................
Latihan
Ayo Berlatih!
323
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................
Penyelesaian
324
Lampiran 21
KUNCI JAWABAN
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) PERTEMUAN III
No. Jawaban
1. Sebuah jajargenjang memiliki luas 250 cm2. Jika panjang alas jajargenjang
tersebut 5y dan tingginya 2y, tentukan panjang alas dan tinggi jajargenjang
tersebut.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
L = 250 cm2
a = 5y
t = 2y
Ditanya:
Panjang alas dan tinggi jajargenjang.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari nilai y. Mencari ukuran panjang alas jajargenjang
Mencari ukuran tinggi jajargenjang
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Nilai , maka
, dan
.
Memeriksa Kembali Jadi, panjang alas jajargenjang tersebut adalah 25 cm dan tinggi jajargenjang
tersebut adalah 10 cm.
2. Di depan rumah Pak Steven terdapat sebuah taman berbentuk jajargenjang.
Ukuran panjang sisi yang berdekatan pada taman tersebut adalah 12 meter
dan 8 meter. Di sekeliling taman tersebut dipasang lampu taman tiap 4
meter. Hitunglah banyak lampu taman yang
dipasang di taman tersebut.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
a = 12 m
325
b = 8 m
Jarak antar lampu taman = 4 m
Ditanya:
Banyak lampu taman yang dipasang di taman tersebut.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari ukuran keliling taman = keliling jajargenjang
Mencari banyak lampu taman
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Keliling taman = keliling jajar genjang
Banyak lampu taman
Memeriksa Kembali Jadi, banyak lampu taman yang dipasang di taman tersebut adalah 10 lampu.
326
Lampiran 22
LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN III
1.
1. Tante Sonya mempunyai sebuah taman bunga berbentuk jajargenjang dengan alas
6 meter dan tinggi 4 meter. Tante Sonya berencana untuk mengelilingi kebun
tersebut dengan pohon cemara.
a. Hitunglah keliling taman Tante Sonya, apabila panjang sisi berdekatan taman
tersebut 6 meter dan 5 meter.
b. Apabila sepertiga bagian dari taman bunga tersebut akan ditanami bunga
mawar dan sisanya akan ditanami bunga tulip, maka berapakah luas taman
bunga Tante Sonya yang akan ditanami bunga tulip?
1) Kerjakan secara individu
2) Tulis jawabanmu di lembar jawaban yang telah disediakan
3) Tanyakan kepada gurumu, apabila ada pertanyaan
NAMA : ……………………………………. KELAS/NO : …… / ……
Latihan Mandiri
327
Lampiran 23
KUNCI JAWABAN LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN III
No. Jawaban
1. Tante Sonya mempunyai sebuah taman bunga berbentuk jajargenjang
dengan alas 6 meter dan tinggi 4 meter. Tante Sonya berencana untuk
mengelilingi kebun tersebut dengan pohon cemara.
a. Hitunglah keliling taman Tante Sonya, apabila panjang sisi berdekatan
taman tersebut 6 meter dan 5 meter.
b. Apabila sepertiga bagian dari taman bunga tersebut akan ditanami bunga
mawar dan sisanya akan ditanami bunga tulip, maka berapakah luas
taman bunga Tante Sonya yang akan ditanami bunga tulip?
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
Taman bunga berbentuk jajargenjang
Alas = 6 m
Tinggi = 4 m
Panjang sisi berdekatan (a dan b) = 6
m dan 5 m
Luas kebun ditanami bunga mawar =
dari luas kebun
Sisanya ditanami bunga tulip
Ditanya:
a. Keliling taman Tante Sonya
b. Luas taman yang ditanami bunga tulip
Merencanakan Penyelesaian
a. Mencari ukuran keliling taman =
b. Mencari ukuran
Mencari
Mencari ukuran Melaksanakan Rencana Penyelesaian
a. Mencari ukuran keliling taman Tante Sonya
b. Mencari luas taman yang ditanami bunga tulip
328
Memeriksa Kembali a. Jadi, ukuran keliling taman Tante Sonya adalah 22 m.
b. Jadi, ukuran luas taman Tante Sonya yang ditanami bunga tulip adalah 14
m2.
329
Lampiran 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN IV
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP N 22 Semarang
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga dan Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan rumus keliling dan luas bangun segiempat.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan
luas bangun segiempat.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
berbantuan Alat Peraga Manipulatif (APM) pada pembelajaran matematika, serta
kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab, dan kerja mandiri diharapkan siswa
dapat:
1. Menentukan rumus keliling trapesium.
2. Menentukan rumus luas trapesium.
3. Menghitung keliling trapesium.
4. Menghitung luas trapesium.
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
trapesium.
330
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas
trapesium.
E. Materi Pembelajaran
1. Keliling Trapesium
Dari gambar diatas terlihat sebuah trapesium ABCD dengan panjang sisi-sisinya
.
Keliling trapesium
Jadi, rumus keliling (K) trapesium dengan panjang sisi-sisinya a, b, c, dan d
adalah .
2. Luas Trapesium
Gambar diatas menunjukkan trapesium ABCD dengan panjang sisi yang sejajar a
dan b, serta tinggi t.
Luas trapesium ABCD (L) =
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
Sintaks:
1. Review
331
2. Pengembangan
3. Latihan Terkontrol
4. Latihan Mandiri (Seatwork)
5. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas tepat waktu
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada siswa.
3. Ketua kelas diminta untuk memimpin
doa jika pada jam pelajaran pertama.
4. Kondisi psikis dan fisik siswa disiapkan
oleh guru untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan kabar
siswa, memeriksa kehadiran siswa,
meminta siswa untuk membersihkan
papan tulis jika kotor, dan meminta
siswa untuk menyiapkan buku pelajaran
dan alat tulis yang diperlukan selama
pembelajaran.
5. Siswa diberitahukan materi pembelajaran
yang akan dipelajari hari ini yaitu
keliling dan luas trapesium.
6. Siswa diberitahukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
7. Siswa diberitahukan oleh motivasi agar
semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran karena materi trapesium
10 menit
332
akan muncul di Ujian Nasional.
Inti MMP 1 (Review)
1. Siswa diajak untuk mengingat kembali
mengenai keliling dan luas jajargenjang
yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. (EEK: eksplorasi)
2. Siswa diajak untuk membahas PR yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
jika ada. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa juga diajak untuk mengingat
kembali mengenai sifat-sifat trapesium.
(EEK: eksplorasi)
MMP 2 (Pengembangan)
1. Guru menjelaskan dan
mendemonstrasikan model trapesium
menggunakan alat peraga. (EEK:
eksplorasi)
2. Melalui demonstrasi siswa menjawab
beberapa pertanyaan terbuka yang
berkaitan dengan model trapesium yang
diperagakan. (EEK: eksplorasi)
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
(EEK: elaborasi)
4. Pertanyaan siswa ditanggapi oleh guru.
(EEK: konfirmasi)
MMP 3 (Latihan Terkontrol)
1. Siswa berkelompok terdiri dari 4-5 orang
dan LKS serta LTS diberikan kepada
masing-masing kelompok. (EEK:
eksplorasi)
65 menit
333
2. Masing-masing kelompok berdiskusi
selama 30 menit. (EEK: eksplorasi,
elaborasi)
3. Kegiatan diskusi dibimbing dan
dikontrol oleh guru. (EEK: konfirmasi)
4. Setelah masing-masing kelompok selesai
berdiskusi, perwakilan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dan kelompok lain
memperhatikan. (EEK: eksporasi,
elaborasi)
5. Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapi dan memberikan
pertanyaan. (EEK: eksplorasi, elaborasi)
6. Guru memberikan konfirmasi atas hasil
diskusi kelompok. (EEK: konfirmasi)
MMP 4 (Seatwork/Kerja Mandiri)
1. Siswa diarahkan untuk kembali ke
tempat duduk masing-masing.
2. Siswa diarahkan untuk menutup dan
menyimpan semua buku matematika.
3. Siswa diberikan latihan mandiri untuk
dikerjakan secara individu. (EEK:
elaborasi)
4. Siswa diberi kesempatan untuk
mengerjakan. (EEK: elaborasi)
5. Siswa mengerjakan latihan secara
mandiri dan mengumpulkan kepada guru
jika sudah selesai.
MMP 5 (Penugasan)
334
1. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
berkaitan dengan keliling dan luas
trapesium. (EEK: eksplorasi, elaborasi)
2. Siswa bersama-sama dengan guru
membuat simpulan berupa rangkuman
tentang materi yang dipelajari hari ini.
(EEK: eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)
3. Siswa diberi penugasan berupa PR
sebagai bentuk latihan tambahan. (EEK:
konfirmasi)
Penutup 1. Siswa diingatkan mengenai tes
kemampuan pemecahan masalah yang
akan diadakan pada pertemuan
berikutnya.
2. Guru menutup pelajaran dan
meninggalkan ruangan kelas tepat waktu.
5 menit
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Media Pembelajaran
a. Papan tulis,
b. Alat tulis,
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
d. Lembar Tugas Siswa (LTS),
e. Alat Peraga Manipulatif (APM).
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik Matematika untuk SMP dan MTS Kelas VII
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Tes
335
2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrumen : Tes Uraian
Instrumen : Lembar Latihan Mandiri (terlampir)
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra.Sri Lestari
NIP. 19660310 199103 2 005
Semarang, ………………………
Peneliti
Synthia Hotnida Haloho
NIM. 4101412049
336
Lampiran 25
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
PERTEMUAN IV
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu.
3. Lengkapi dan tuliskan jawabanmu di tempat yang telah
disediakan
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Segiempat
Tujuan : Setelah mengisi LKS ini
siswa dapat menemukan rumus luas dan keliling
trapesium
Alokasi Waktu : 30 menit
LUAS DAN KELILING TRAPESIUM
KELOMPOK : ..................................
a. ................................................... b. ................................................... c. ................................................... d. ...................................................
337
Kegiatan Awal
Perhatikan Gambar berikut dan jawablah pertanyaannya.
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ...... satuan
Lebarnya = ...... satuan
Luasnya = …… satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Panjangnya = ......
Lebarnya = ......
Luasnya = …… ……
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Sisi sejajarnya = ...... satuan dan …… satuan
Tingginya = ...... satuan
Berbentuk apakah bangun di samping? .................
Sisi sejajarnya = ...... satuan dan …… satuan
Tingginya = ...... satuan
338
Kegiatan 1
1) Perhatikan gambar diatas.
Apakah luasnya sama?
Untuk meyakinkan gunakanan APM dan himpitkan kedua model trapesium tersebut.
Apakah tepat berhimpitan? ……
Jadi, apakah luasnya sama? ……
Luas Trapesium
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
Kegiatan Inti
Keliling Trapesium
Telah kalian ketahui bahwa keliling bangun datar merupakan jumlah panjang
sisi-sisinya. Hal ini juga berlaku pada trapesium.
Jadi, keliling trapesium ABCD pada gambar diatas adalah:
K = … + … + … + …
339
2) Sisi-sisi sejajar pada trapesium (i) = …… dan ……
Panjang sisi-sisi sejajar pada trapesium (i) = …… satuan dan …… satuan
Sisi-sisi sejajar pada trapesium (ii) = …… dan ……
Panjang sisi-sisi sejajar pada trapesium (ii) = …… satuan dan …… satuan
3) Dengan menggunakan APM potonglah model bidang trapesium seperti gambar
(i) dan (ii) menjadi 3 bangun seperti gambar diatas.
4) Setelah itu, gambarlah bangun yang terbentuk pada kotak dibawah ini.
5) Model bidang trapesium (iii) berubah menjadi bangun baru.
Berbentuk apakah bangun tersebut? …………………
Panjangnya = …… satuan
Lebarnya = …… satuan
Luasnya = …… ……
6) Jadi, luas trapesium gambar (i) = …… ……
7) 9 itu apanya trapesium? ………………
8) 2 itu apanya trapesium? ………………
9) Jadi, luas trapesium = ……………………………… …………………..
340
Kegiatan 2
10) Perhatikan gambar di atas.
Apakah luasnya sama?
Untuk meyakinkan gunakanan APM dan himpitkan kedua model trapesium tersebut.
Apakah tepat berhimpitan? ……
Jadi, apakah luasnya sama? ……
11) Dengan menggunakan APM potonglah model trapesium (v) menjadi 3 bangun
seperti gambar diatas.
12) Setelah itu, gambarlah bangun yang terbentuk pada kotak dibawah ini.
13) Model bidang trapesium (vi) berubah menjadi bangun baru.
Berbentuk apakah bangun tersebut? …………………
Panjangnya = …… …… satuan
Lebarnya = …… satuan
Luasnya = (…… ……) ……
14) Luas trapesium pada gambar (iv) = …………
Jadi, cara mencari luas trapesium = …………
Ayo berdiskusi dengan teman kelompokmu.
341
Sebuah trapesium panjang sisi-sisinya = a, b,
c, dan d, panjang sisi-sisi sejajarnya = a dan
b, tinggi = t, keliling = K, serta luasnya = L,
maka
K = ……………………
L = (…… ……) ……
Kegiatan Akhir
Ayo Simpulkan.
342
Trapesium ABCD pada gambar di atas adalah trapesium sama kaki. Jika luas
trapesium tersebut adalah 80 cm2, tentukanlah keliling trapesium ABCD.
Lampiran 26
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS)
PERTEMUAN IV
PETUNJUK:
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
3. Tuliskan jawabanmu di tempat yang
telah disediakan.
LEMBAR TUGAS SISWA
LUAS DAN KELILING TRAPESIUM
KELOMPOK : ...................................
a. ................................................. b. ................................................. c. ................................................. d. .................................................
Latihan
Ayo Berlatih!
343
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................
Penyelesaian
344
Lampiran 27
KUNCI JAWABAN
LEMBAR TUGAS SISWA (LTS) PERTEMUAN IV
No. Jawaban
1.
Trapesium ABCD pada gambar di atas
adalah trapesium sama kaki. Jika luas trapesium tersebut adalah 80 cm2,
tentukanlah keliling trapesium ABCD.
Penyelesaian:
Memahami Masalah
Diketahui:
L = 80 cm2
t = 8 cm
AC = BD = 10 cm.
Ditanya:
Keliling trapesium ABCD.
Merencanakan Penyelesaian
Mencari jumlah panjang sisi sejajar trapesium (a + b).
Mencari keliling trapesium
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Diperoleh jumlah panjang sisi sejajar trapesium = 20 cm, maka
Memeriksa Kembali Jadi, keliling trapesium ABCD adalah 40 cm.
Lampiran 28
LATIHAN MANDIRI
345
PERTEMUAN IV
1.
Trapesium pada gambar diatas adalah trapesium sama kaki ABCD dengan
keliling 28cm. Jika diketahui panjang sisi sejajar yang satu dua kali panjang
sisi yang lainnya, maka hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar trapesium tersebut.
b. Luas trapesium ABCD jika tingginya 4cm.
4) Kerjakan secara individu
5) Tulis jawabanmu di lembar jawaban yang telah disediakan
6) Tanyakan kepada gurumu, apabila ada pertanyaan
NAMA : ……………………………………. KELAS/NO : …… / ……
Latihan Mandiri
346
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN LATIHAN MANDIRI
PERTEMUAN IV
No. Jawaban
1.
Trapesium pada gambar diatas adalah trapesium sama kaki ABCD dengan
keliling 28cm. Jika diketahui panjang sisi sejajar yang satu dua kali panjang
sisi yang lainnya, maka hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar trapesium tersebut.
b. Luas trapesium ABCD jika tingginya 4 cm.
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Keliling trapesium ABCD = 28 cm
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
BC = DA = 5 cm
t = 4 cm
Ditanya:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar trapesium.
b. Luas trapesium ABCD
Merencanakan penyelesaian
a. Mencari panjnag masing-masing sisi sejajar trapesium.
Keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
b. Mencari luas trapesium ABCD.
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
a. Keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
28 cm = AB + BC + CD + DA
28 cm = a + 5 cm + b + 5 cm
28 cm = a + b + 10 cm
a + b = 18 cm………………(i)
Jadi, jumlah panjang sisi-sisi sejajar trapesium tersebut = 18 cm.
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
atau dapat ditulis .
347
Nilai substitusi ke persamaan (i) sehingga diperoleh:
cm
cm
cm
cm
Jadi, panjang sisi b = 6 cm.
Karena b = 6, maka
Jadi, panjang sisi a = 12 cm.
b.
Memeriksa kembali
a. Jadi, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium ABCD adalah 12 cm
dan 6 cm.
b. Jadi, luas trapesium ABCD adalah 36 cm2.
Lampiran 30
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Sekolah : SMP Negeri 22 Semarang Bentuk Tes : Uraian
Kelas/Semester : VII/2 Jumlah Soal : 8 Soal
Materi Pokok : Segiempat
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Materi Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Aspek yang dinilai
Persegi panjang 1. Siswa dapat menghitung keliling persegi panjang apabila
diketahui perbandingan ukuran panjang dan lebar, serta
ukuran luasnya.
1 Kemampuan pemecahan
masalah berdasarkan
langkah-langkah Polya:
1. Memahami masalah
2. Merencanakan
penyelesaian
3. Melaksanakan
rencana penyelesaian
4. Memeriksa kembali
proses dan hasil
2. Siswa dapat menghitung luas persegi panjang apabila
diketahui panjang dan lebarnya dalam penerapannya di
kehidupan sehari-hari.
2, 4
Persegi 1. Siswa dapat menghitung keliling persegi apabila diketahui
panjang sisinya dalam penerapannya di kehidupan sehari-
hari.
3
2. Siswa dapat menghitung luas persegi apabila diketahui
panjang sisinya dalam penerapannya di kehidupan sehari-
hari.
8
Jajargenjang 1. Siswa dapat menghitung keliling jajargenjang apabila
diketahui panjang sisi-sisi sejajarnya dalam penerapannya
di kehidupan sehari-hari.
5
348
2. Siswa dapat menghitung luas jajargenjang apabila
diketahui panjang alas dan tingginya dalam penerapannya
di kehidupan sehari-hari.
4, 6
Trapesium 1. Siswa dapat menghitung luas trapesium apabila diketahui
ukuran panjang masing-masing sisi sejajar dan tingginya
dalam dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
8
2. Siswa dapat menentukan ukuran panjang masing-masing
sisi sejajar trapesium apabila diketahui luas dan tingginya
7a
3. Siswa dapat menghitung keliling trapesium jika diketahui
panjang masing-masing sisinya.
7b
349
350
Lampiran 31
SOAL TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Waktu : 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Kerjakan jawaban di lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Tuliskan nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
4. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
5. Kerjakan soal secara urut dan runtut.
6. Kerjakan dengan menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, dan berikan
kesimpulan jawaban, kemudian jawablah setiap soal dengan rapi.
7. Gunakan waktu yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya
8. Periksalah kembali jawaban anda sebelum diserahkan kepada guru
1. Perbandingan ukuran panjang dan lebar sebuah persegi panjang adalah 3:2. Jika luas
dari persegi panjang tersebut adalah 96 cm2, maka berapakah keliling dari persegi
panjang tersebut?
2. Paman Dian ingin memasang ubin pada beranda berbentuk persegi panjang di
rumahnya yang baru. Panjang beranda rumah tersebut 5 meter dan lebar 2 meter.
Paman Dian membutuhkan 4 ubin untuk setiap meter persegi. Berapa banyakkah ubin
yang dibutuhkan Paman Dian?
3. Bu Mia memiliki sebuah taman bunga berbentuk persegi. Di sekeliling taman itu
akan ditanami bunga tulip dengan jarak antarbunga adalah 3 meter. Jika panjang
taman itu 45 meter, maka berapa banyak bunga tulip yang dibutuhkan untuk
mengelilingi taman Bu Mia?
4. Pak Steven mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 12 meter dan lebar 9 meter. Tanah tersebut akan dibuat sebuah kolam renang
berbentuk jajargenjang dengan panjang alas 8 meter dan tinggi 4 meter, sedangkan
25% dari sisanya akan digunakan untuk membangun taman bermain. Berapakah luas
tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain?
351
5. Tante Eva memiliki sebuah kebun berbentuk jajargenjang. Ukuran panjang sisi-sisi
berdekatan kebun tersebut 100 meter dan 75 meter. Tante Eva berencana akan
menanami pohon cemara di sekeliling kebun tersebut. Jarak antara pohon cemara
adalah 5 meter. Berapa banyak pohon cemara yang akan ditanam di sekeliling kebun
milik Tante Eva?
6. Pak Soni memiliki 4 petak sawah berbentuk jajargenjang dan memiliki ukuran yang
sama. Panjang alas setiap petak sawah adalah 7 meter dan tingginya 5 meter. Dalam
sekali pemberian pupuk, biaya yang dibutuhkan adalah Rp500,00 untuk setiap 1 m2.
Berapakah biaya yang harus dikeluarkan Pak Soni untuk memberi pupuk seluruh
sawahnya sebanyak 6 kali?
7. Trapesium pada gambar disamping
adalah trapesium sama kaki ABCD
dengan luas 36cm2 dan tinggi 4cm.
Jika panjang sisi sejajar yang satu dua
kali panjang sisi sejajar yang lainnya,
maka hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi
sejajar trapesium tersebut.
b. Keliling trapesium ABCD.
8. Bentuk atap rumah Pak Danu terdiri atas 4 buah trapesium sama kaki dan 1 buah
persegi. Pada atap yang berbentuk trapesium sama kaki, panjang sisi sejajarnya
masing-masing 9 meter dan 3 meter, serta tingginya 4 meter. Adapun pada atap yang
berbentuk persegi, panjang sisinya adalah 3 meter.
a) Tentukan banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap
rumahnya, jika tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng
b) Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapakah biaya yang dibutuhkan Pak Danu
untuk menutup atap rumahnya?
Selamat Mengerjakan
352
Lampiran 32
KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA
No. Jawaban
1. Perbandingan ukuran panjang dan lebar sebuah persegi panjang adalah 3:2. Jika
luas dari persegi panjang tersebut adalah 96 cm2, maka berapakah keliling dari
persegi panjang tersebut?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
p : l = 3 : 2
L = 96 cm2
Ditanya:
Keliling persegi panjang.
Merencanakan penyelesaian
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang. Mencari ukuran keliling persegi panjang = Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang.
…
Substitusikan persamaan (i) ke rumus luas persegi panjang, diperoleh:
Diperoleh , maka
.
Keliling persegi panjang =
Memeriksa kembali
Jadi, keliling persegi panjang tersebut adalah 40 cm.
2. Paman Dian ingin memasang ubin pada beranda berbentuk persegi panjang di
rumahnya yang baru. Panjang beranda rumah tersebut 5 meter dan lebar 2 meter.
Paman Dian membutuhkan 4 ubin untuk setiap meter persegi. Berapa banyakkah
ubin yang dibutuhkan Paman Dian?
Penyelesaian:
Memahami masalah
353
Diketahui:
Beranda rumah berbentuk persegi panjang
p = 5 m
l = 2 m
Ubin yang dibutuhkan = 4 ubin tiap m2
Ditanya:
Banyak ubin yang dibutuhkan Paman Dian untuk dipasang pada beranda rumah.
Merencanakan penyelesaian
Mencari ukuran luas beranda rumah = luas persegi panjang = Mencari banyak ubin =
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Luas beranda rumah = luas persegi panjang
=
Banyak ubin =
Memeriksa kembali
Jadi, banyak ubin yang dibutuhkan Paman Dian untuk dipasang pada beranda
rumahnya adalah 40 ubin.
3. Bu Mia memiliki sebuah taman berbentuk persegi. Di sekeliling taman itu akan
ditanami bunga tulip dengan jarak antar bunga adalah 3 meter. Jika panjang taman
itu 45 meter, maka berapa banyak bunga tulip yang dibutuhkan untuk mengelilingi
taman Bu Mia?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Taman Bu Mia berbentuk persegi
Panjang sisi taman = 45 m
Jarak antar bunga tulip = 3 m
Ditanya:
Banyak bunga tulip yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman Bu Mia.
Merencanakan penyelesaian
Mencari ukuran keliling taman = Keliling persegi =
Mencari banyak bunga tulip =
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Keliling taman = keliling persegi
=
Banyak bunga tulip =
=
354
Memeriksa kembali
Jadi, banyak bunga tulip yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman Bu Mia adalah
60 bunga.
4. Pak Rudi mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 12 meter dan lebar 9 meter. Tanah tersebut akan dibuat sebuah kolam
renang berbentuk jajargenjang dengan panjang alas 8 meter dan tinggi 4 meter,
sedangkan 25% dari sisanya akan digunakan untuk membangun taman bermain.
Berapakah luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman
bermain?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Tanah berbentuk persegi panjang.
p = 12 m
l = 9 m
Kolam renang berbentuk jajargenjang.
a = 8 m
t = 4 m
25% sisa tanah untuk membangun taman
bermain.
Ditanya:
Luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain
Merencanakan penyelesaian
Mencari luas tanah = luas persegi panjang = Mencari luas tanah yang dibuat kolam renang = luas jajargenjang =
Mencari luas tanah yang tersisa = luas tanah – luas tanah yang dibuat kolam renang
Mencari luas tanah untuk membangun taman bermain = 25% dari luas tanah yang
tersisa
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Luas tanah = luas persegi panjang
Luas tanah yang dibuat kolam renang = luas jajargenjang
Luas tanah yang tersisa = luas tanah – luas tanah yang dibuat kolam renang
Luas tanah untuk membangun taman bermain = 25% dari luas tanah yang tersisa
Memeriksa kembali
Jadi, luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain
adalah 19 m2.
5. Tante Eva memiliki sebuah kebun berbentuk jajargenjang. Ukuran panjang sisi-sisi
berdekatan kebun tersebut 100 meter dan 75 meter. Tante Eva berencana akan
menanami pohon cemara di sekeliling kebun tersebut. Jarak antara pohon cemara
adalah 5 meter. Berapa banyak pohon cemara yang akan ditanam di sekeliling
355
kebun milik Tante Eva?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Kebun Tante Eva berbentuk jajargenjang.
a = 100 m
b = 75 m
Jarak antar pohon cemara = 5 m
Ditanya:
Banyak pohon cemara yang akan ditanam di sekeliling kebun Tante Eva.
Merencanakan penyelesaian
Mencari keliling kebun = Keliling jajargenjang =
Mencari banyak pohon cemara =
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Keliling kebun = keliling jajargenjang
=
Banyak pohon cemara =
=
Memeriksa kembali
Jadi, banyak pohon cemara yang akan ditanam di sekeliling kebun Tante Eva ada
sebanyak 70 pohon.
6. Pak Soni memiliki 4 petak sawah berbentuk jajargenjang dan memiliki ukuran yang
sama. Panjang alas setiap petak sawah adalah 7 meter dan tingginya 5 meter.
Dalam sekali pemberian pupuk, biaya yang dibutuhkan adalah Rp500,00 untuk
setiap 1 m2. Berapakah biaya yang harus dikeluarkan Pak Soni untuk memberi
pupuk seluruh sawahnya sebanyak 6 kali?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Pak Soni memiliki 4 petak sawah berbentuk
jajargenjang dengan ukuran sama.
Panjang alas = 7 m
Tinggi = 5 m
Biaya pupuk setiap 1 m2 sawah = Rp500,00
Ditanya:
Biaya untuk memberi pupuk seluruh sawah Pak Soni sebanyak 6 kali.
Merencanakan penyelesaian
Mencari luas 1 petak sawah = luas jajargenjang =
Mencari luas seluruh petak sawah =
Mencari biaya pupuk dalam sekali pemberian = Mencari biaya pupuk 6 kali pemberian =
356
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Luas 1 petak sawah = luas jajargenjang
=
Luas seluruh petak sawah =
Biaya pupuk dalam sekali pemberian =
Biaya pupuk 6 kali pemberian =
Memeriksa kembali
Jadi, biaya yang dibutuhkan Pak Soni untuk memberi pupuk seluruh sawahnya
sebanyak 6 kali adalah Rp 420.000,00
7. Trapesium pada gambar disamping
adalah trapesium sama kaki ABCD
dengan luas 30cm2 dan tinggi 4cm. Jika
panjang sisi sejajar yang satu dua kali
panjang sisi sejajar yang lainnya, maka
hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium tersebut.
b. Keliling trapesium ABCD.
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Luas trapesium ABCD = 36 cm2
t = 4 cm
AD = BC = 5 cm
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
Ditanya:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar.
b. Keliling trapesium ABCD
Merencanakan penyelesaian
a. Mencari panjang masing-masing sisi sejajar
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
b. Mencari keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
a.
357
………………(i)
Jadi, jumlah panjang sisi-sisi sejajar trapesium tersebut = 18 cm.
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b) atau
dapat ditulis .
Nilai substitusi ke persamaan (i) sehingga diperoleh:
Jadi, panjang sisi b = 6 cm.
Karena b = 6, maka
b. Keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
= AB + BC + CD + DA
= a + 5 cm + b + 5 cm
= 12 cm + 5 cm + 5 cm + 6 cm
= 28 cm
Memeriksa kembali
a. Jadi, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium ABCD adalah 12 cm dan 6
cm.
b. Jadi, keliling trapesium ABCD adalah 28 cm.
8. Bentuk atap rumah Pak Danu terdiri atas 4 buah trapesium sama kaki dan 1 buah
persegi. Pada atap yang berbentuk trapesium sama kaki, panjang sisi sejajarnya
masing-masing 9 meter dan 3 meter, serta tingginya 4 meter. Adapun pada atap
yang berbentuk persegi, panjang sisinya adalah 3 meter.
a. Tentukan banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap
rumahnya, jika tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng
b. Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapakah biaya yang dibutuhkan Pak
Danu untuk menutup atap rumahnya?
Penyelesaian:
Memahami masalah Diketahui:
Bentuk atap rumah 4 buah trapesium sama kaki.
a = 9 m
b = 3 m
t = 4 m
Bentuk atap rumah 1 buah persegi
s = 3 m
Tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng.
Harga 1 buah genteng = Rp800,00,
Ditanya:
c. Banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya.
d. Biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya.
Merencanakan penyelesaian
a. Mencari luas atap rumah berbentuk 4 trapesium
358
*
+
Mencari luas atap rumah berbentuk persegi = luas persegi Mencari luas atap rumah seluruhnya = luas atap rumah 4 trapesium + luas atap rumah persegi
Mencari banyak genteng yang dibutuhkan
b. Mencari biaya yang dibutuhkan
Melaksanakan rencana penyelesaian Jawab:
a. Luas atap rumah berbentuk 4 trapesium
*
+
*
+
Luas atap rumah berbentuk persegi = luas persegi
Luas atap rumah seluruhnya = luas atap rumah 4 trapesium + luas atap rumah persegi
Banyak genteng yang dibutuhkan
b. Biaya yang dibutuhkan
Memeriksa Kembali a. Jadi, banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya
adalah 2.625 genteng.
b. Jadi, biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya adalah
Rp2.100.000,00
360
Lampiran 33
PEDOMAN PENSKORAN
SOAL TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No.
Soal
Aspek yang
dinilai
Skor Respon Siswa
1-8 Memahami
masalah
0 Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal
1 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal tetapi kurang tepat atau kurang
lengkap
2 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal dengan tepat dan lengkap
Merencanakan
penyelesaian
0 Tidak ada rencana strategi penyelesaian
1 Merencanakan strategi penyelesaian yang tidak
atau kurang relevan
2 Membuat rencana strategi penyelesaian yang benar
dan mengarah ke jawaban yang benar tetapi kurang
lengkap
3 Membuat dan memahami rencana strategi
penyelesaian yang benar dan mengarah pada
jawaban yang benar
Melaksanakan
rencana
penyelesaian
0 Tidak ada penyelesaian sama sekali
1 Melaksanakan prosedur yang tidak atau kurang
relevan sehingga menghasilkan jawaban yang salah
2 Menghasilkan jawaban yang benar namun prosedur
tidak jelas atau salah
3 Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin
menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah
dalam perhitungan atau penyelesaian kurang
lengkap
4 Melakukan prosedur yang benar dan mendapatkan
hasil yang benar
Memeriksa
kembali
0 Tidak menuliskan kesimpulan akhir dari masalah
1 Menuliskan kesimpulan akhir dari masalah namun
salah atau kurang lengkap.
2 Menuliskan kesimpulan akhir dengan benar dan
lengkap
Lampiran 34
HASIL ANALISIS DATA SOAL TES UJICOBA
No. Kode Siswa Butir Soal
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-1 4 9 6 6 3 7 4 8 47
2 UC-2 8 11 9 11 11 11 8 7 76
3 UC-3 5 11 11 5 5 7 2 8 54
4 UC-4 2 4 5 5 5 11 2 5 39
5 UC-5 8 11 9 11 11 11 6 11 78
6 UC-6 5 9 7 5 5 11 2 6 50
7 UC-7 6 11 10 5 11 8 2 6 59
8 UC-8 8 11 11 11 11 11 6 10 79
9 UC-9 8 11 9 9 4 9 2 7 59
10 UC-10 8 11 10 11 9 11 8 9 77
11 UC-11 8 11 8 9 11 11 6 11 75
12 UC-12 2 11 7 4 4 4 2 6 40
13 UC-13 8 11 11 5 5 8 2 5 55
14 UC-14 9 11 11 11 9 11 6 11 79
15 UC-15 8 5 11 4 5 11 1 8 53
16 UC-16 8 10 9 5 4 9 1 6 52
17 UC-17 8 11 10 5 4 9 2 11 60
18 UC-18 5 11 11 5 5 11 2 10 60
19 UC-19 2 11 7 4 4 9 2 5 44
20 UC-20 3 11 7 4 4 9 4 3 45
21 UC-21 3 11 6 4 4 6 3 7 44
22 UC-22 8 11 9 11 8 11 6 11 75
23 UC-23 2 10 5 10 9 9 0 4 49
24 UC-24 5 11 6 4 9 4 2 8 49 361
25 UC-25 8 11 11 11 9 11 8 11 80
26 UC-26 5 11 9 11 11 8 2 8 65
27 UC-27 8 11 11 11 11 11 8 11 82
28 UC-28 5 11 9 9 9 11 1 10 65
29 UC-29 8 11 9 4 11 11 2 5 61
30 UC-30 5 11 11 4 4 8 1 9 53
31 UC-31 6 11 9 5 5 11 3 9 59
32 UC-32 5 11 11 5 5 11 1 10 59
Va
lid
ita
s
∑ 191 333 285 224 225 301 107 256 ∑
(∑ )
36481 110889 81225 50176 50625 90601 11449 65536 (∑ )
∑ 1299 3549 2657 1846 1855 2965 543 2226 ∑
∑ 12189 20256 17597 14455 14390 18581 7185 16079
0,782 0,383 0,605 0,724 0,729 0,597 0,766 0,825
rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Rel
iab
ilit
as
5,128 2,701 3,830 5,742 8,805 4,314 5,975 8,968
∑ 45,462
170,706
0,838 rtabel = 0, 361
Kriteria Reliabel
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n
∑ 191 333 285 224 225 301 107 256
Mean 5,97 10,41 8,91 7,00 7,03 9,41 3,34 8,00
Skor Maks 11 11 11 11 11 11 11 11
TK 0,54 0,95 0,81 0,64 0,64 0,86 0,30 0,73
Kriteria Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah 36
2
D
ay
a P
emb
eda
Mean A 8,11 11,00 9,89 10,78 10,00 11,00 6,89 10,22
Mean B 3,11 9,67 6,22 5,11 5,22 7,78 2,33 5,78
Skor Maks 11 11 11 11 11 11 11 11
DP 0,45 0,12 0,33 0,52 0,43 0,29 0,41 0,40
Kriteria Sangat
Baik
Kurang
Baik Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Kesimpulan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
363
364
Lampiran 35
REKAP HASIL ANALISIS DATA SOAL TES UJI COBA
Indikator
Pembelajaran
No.
Soal Validitas Reliabilitas
Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung keliling
dan luas bangun
persegi panjang.
1 Valid
Reliabel
Sangat
Baik Sedang
2 Valid Kurang
Baik Mudah
4 Valid Sangat
Baik Sedang
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung keliling
dan luas bangun
persegi.
3 Valid Baik Mudah
8 Valid Sangat
Baik Mudah
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung keliling
dan luas bangun
jajargenjang.
4 Valid Sangat
Baik Sedang
5 Valid Sangat
Baik Sedang
6 Valid Baik Mudah
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung keliling
dan luas bangun
trapesium.
7 Valid Sangat
Baik Sukar
8 Valid Sangat
Baik Mudah
1. Validitas
Validitas Valid Tidak Valid
Nomor Soal 1,2,3,4,5,6,7,8 -
Jumlah 8 0
2. Daya Pembeda
Daya Pembeda Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik
Nomor Soal 1,4,5,7,8 3,6 - 2
Jumlah 5 2 0 1
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sukar
Nomor Soal 2,3,6,8 1,4,5 7
Jumlah 4 6 1
365
Lampiran 36
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL TES UJI COBA
Rumus yang digunakan adalah:
√{ }{ }
Keterangan:
: koefisien korelasi tiap butir
: banyaknya subjek uji coba
: jumlah skor butir
: jumlah skor total
: jumlah kuadrat skor butir
: jumlah kuadrat skor total
: jumlah perkalian skor butir dan skor total
Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan dengan taraf
signifikan . Jika , maka soal dikatakan valid dan sebaliknya.
Berikut perhitungan validitas butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
No. Kode Siswa X Y X2 Y
2 XY
1 UC-1 4 47 16 2209 188
2 UC-2 8 76 64 5776 608
3 UC-3 5 54 25 2916 270
4 UC-4 2 39 4 1521 78
5 UC-5 8 78 64 6084 624
6 UC-6 5 50 25 2500 250
7 UC-7 6 59 36 3481 354
8 UC-8 8 79 64 6241 632
9 UC-9 8 59 64 3481 472
10 UC-10 8 77 64 5929 616
11 UC-11 8 75 64 5625 600
12 UC-12 2 40 4 1600 80
13 UC-13 8 55 64 3025 440
14 UC-14 9 79 81 6241 711
15 UC-15 8 53 64 2809 424
16 UC-16 8 52 64 2704 416
17 UC-17 8 60 64 3600 480
366
18 UC-18 5 60 25 3600 300
19 UC-19 2 44 4 1936 88
20 UC-20 3 45 9 2025 135
21 UC-21 3 44 9 1936 132
22 UC-22 8 75 64 5625 600
23 UC-23 2 49 4 2401 98
24 UC-24 5 49 25 2401 245
25 UC-25 8 80 64 6400 640
26 UC-26 5 65 25 4225 325
27 UC-27 8 82 64 6724 656
28 UC-28 5 65 25 4225 325
29 UC-29 8 61 64 3721 488
30 UC-30 5 53 25 2809 265
31 UC-31 6 59 36 3481 354
32 UC-32 5 59 25 3481 295
Jumlah 191 1922 1299 120732 12189
√{ }{ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√
√
Untuk n = 32 dan taraf signifikan diperoleh . Pada hasil
perhitungan diperoleh . Berarti , sehingga dapat disimpulkan
bahwa butir soal nomor 1 adalah valid.
367
Lampiran 37
CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES UJI COBA
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal bentuk uraian digunakan
rumus Alpha, sebagai berikut.
(
) [
]
Dengan
dan
( )
Keterangan:
: koefisien reliabilitas
: jumlah varians skor butir soal
: varians total
: banyaknya butir soal
N : banyak peserta tes
Hasil perhitungan reliabilitas( ) yang diperoleh dibandingkan dengan tabel product
moment dengan taraf signifikan 5%. Jika , maka instrumen yang
diujicobakan reliabel.
368
Perhitungan:
No. Kode
Siswa
Butir Soal Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-1 4 9 6 6 3 7 4 8 47
2 UC-2 8 11 9 11 11 11 8 7 76
3 UC-3 5 11 11 5 5 7 2 8 54
4 UC-4 2 4 5 5 5 11 2 5 39
5 UC-5 8 11 9 11 11 11 6 11 78
6 UC-6 5 9 7 5 5 11 2 6 50
7 UC-7 6 11 10 5 11 8 2 6 59
8 UC-8 8 11 11 11 11 11 6 10 79
9 UC-9 8 11 9 9 4 9 2 7 59
10 UC-10 8 11 10 11 9 11 8 9 77
11 UC-11 8 11 8 9 11 11 6 11 75
12 UC-12 2 11 7 4 4 4 2 6 40
13 UC-13 8 11 11 5 5 8 2 5 55
14 UC-14 9 11 11 11 9 11 6 11 79
15 UC-15 8 5 11 4 5 11 1 8 53
16 UC-16 8 10 9 5 4 9 1 6 52
17 UC-17 8 11 10 5 4 9 2 11 60
18 UC-18 5 11 11 5 5 11 2 10 60
19 UC-19 2 11 7 4 4 9 2 5 44
20 UC-20 3 11 7 4 4 9 4 3 45
21 UC-21 3 11 6 4 4 6 3 7 44
22 UC-22 8 11 9 11 8 11 6 11 75
23 UC-23 2 10 5 10 9 9 0 4 49
24 UC-24 5 11 6 4 9 4 2 8 49
25 UC-25 8 11 11 11 9 11 8 11 80
26 UC-26 5 11 9 11 11 8 2 8 65
27 UC-27 8 11 11 11 11 11 8 11 82
28 UC-28 5 11 9 9 9 11 1 10 65
29 UC-29 8 11 9 4 11 11 2 5 61
30 UC-30 5 11 11 4 4 8 1 9 53
31 UC-31 6 11 9 5 5 11 3 9 59
32 UC-32 5 11 11 5 5 11 1 10 59
∑ 1922
∑ 191 333 285 224 225 301 107 256
(∑ )
36481 110889 81225 50176 50625 90601 11449 65536
∑ 1299 3549 2657 1846 1855 2965 543 2226
Varians skor butir soal:
369
Untuk varian skor butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Sehingga diperoleh nilai
Varians total:
Jadi,
(
) [
]
(
)
Untuk n = 32 dan taraf signifikan diperoleh . Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut diperoleh , sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
soal tersebut reliabel, artinya soal tersebut dapat digunakan untuk menguji kemampuan
pemecahan masalah siswa.
370
Lampiran 38
CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA
BUTIR SOAL TES UJI COBA
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji daya pembeda adalah sebagai
berikut.
f. Menghitung jumlah skor total tiap siswa.
g. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
h. Menetapkan 27% skor terbesar sebagai kelompok atas dan 27% skor terkecil
sebagai kelompok bawah.
i. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas
maupun kelompok bawah).
j. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
Keterangan:
: Daya Pembeda
: rata-rata kelompok atas
: rata-rata kelompok bawah
Tabel Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda (DP) Klasifikasi
DP ≥ 0,40 Sangat baik
0,30 ≤ DP < 0,40 Baik
0,20 ≤ DP <0,30 Cukup
DP < 0,20 Kurang Baik
371
Berikut merupakan daya pembeda butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
KELOMPOK ATAS KELOMPOK BAWAH
No. Kode Nilai No. Kode Nilai
1 UC-27 8 1 UC-23 5
2 UC-8 8 2 UC-6 5
3 UC-25 9 3 UC-19 2
4 UC-14 8 4 UC-21 4
5 UC-10 8 5 UC-1 3
6 UC-22 8 6 UC-24 3
7 UC-5 8 7 UC-20 2
8 UC-11 8 8 UC-12 2
9 UC-2 8 9 UC-4 2
Rata-rata 8,11 Rata-rata 3,11
Karena DP ≥ 0,40, maka daya pembeda butir soal nomor 1 termasuk kriteria
sangat baik.
372
Lampiran 39
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN
BUTIR SOAL TES UJI COBA
Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran soal uraian adalah
sebagai berikut.
Dengan,
Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai
berikut.
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Nilai Tingkat Kesukaran (TK) Kriteria
0,00 ≤ TK < 0,31 Sukar
0,31 ≤ TK < 0,71 Sedang
0,71 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
Berikut merupakan tingkat kesukaran butir soal nomor 1, untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama.
Karena nilai tingkat kesukaran 0,54 berada di 0,31 ≤ TK < 0,71 maka tingkat
kesukaran soal nomor 1 termasuk kriteria sedang.
Lampiran 40
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Sekolah : SMP Negeri 22 Semarang Bentuk Tes : Uraian
Kelas/Semester : VII/2 Jumlah Soal : 8 Soal
Materi Pokok : Segiempat
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Materi
Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Aspek yang dinilai
Persegi panjang 1. Siswa dapat menghitung keliling persegi panjang apabila
diketahui perbandingan ukuran panjang dan lebar, serta
ukuran luasnya.
1 Kemampuan
pemecahan masalah
berdasarkan
langkah-langkah
Polya:
1. Memahami
masalah
2. Merencanakan
penyelesaian
3. Melaksanakan
rencana
penyelesaian
2. Siswa dapat menghitung luas persegi panjang apabila
diketahui panjang dan lebarnya dalam penerapannya di
kehidupan sehari-hari.
4
Persegi 1. Siswa dapat menghitung luas persegi apabila diketahui
panjang sisinya dalam penerapannya di kehidupan sehari-
hari.
8
Jajargenjang 1. Siswa dapat menghitung luas jajargenjang apabila diketahui
panjang alas dan tingginya dalam penerapannya di
kehidupan sehari-hari.
4
373
Trapesium 1. Siswa dapat menghitung luas trapesium apabila diketahui
ukuran panjang masing-masing sisi sejajar dan tingginya
dalam dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
8 4. Memeriksa
kembali
2. Siswa dapat menentukan ukuran panjang masing-masing
sisi sejajar trapesium apabila diketahui luas dan tingginya
7
3. Siswa dapat menghitung keliling trapesium jika diketahui
panjang masing-masing sisinya.
7
374
375
Selamat Mengerjakan
Lampiran 41
SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Waktu : 40 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Kerjakan jawaban di lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Tuliskan nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
4. Bacalah soal dengan cermat dan teliti kemudian kerjakan secara urut dan runtut.
5. Kerjakan dengan menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, dan berikan kesimpulan
jawaban, kemudian jawablah setiap soal dengan rapi.
6. Gunakan waktu yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya.
7. Periksalah kembali jawaban anda sebelum diserahkan kepada guru.
1. Perbandingan ukuran panjang dan lebar sebuah persegi panjang adalah 3:2. Jika luas
dari persegi panjang tersebut adalah 96 cm2, maka berapakah keliling dari persegi
panjang tersebut?
2. Pak Rudi mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 12 meter dan lebar 9 meter. Tanah tersebut akan dibuat sebuah kolam renang
berbentuk jajargenjang dengan panjang alas 8 meter dan tinggi 4 meter, sedangkan
25% dari sisanya akan digunakan untuk membangun taman bermain. Berapakah luas
tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain?
3. Trapesium pada gambar disamping
adalah trapesium sama kaki ABCD
dengan luas 36cm2 dan tinggi 4cm. Jika
panjang sisi sejajar yang satu dua kali
panjang sisi sejajar yang lainnya, maka
hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium tersebut.
b. Keliling trapesium ABCD.
4. Bentuk atap rumah Pak Danu terdiri atas 4 buah trapesium sama kaki dan 1 buah
persegi. Pada atap yang berbentuk trapesium sama kaki, panjang sisi sejajarnya
masing-masing 9 meter dan 3 meter, serta tingginya 4 meter. Adapun pada atap yang
berbentuk persegi, panjang sisinya adalah 3 meter.
a) Tentukan banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap
rumahnya, jika tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng
376
Selamat Mengerjakan
b) Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapakah biaya yang dibutuhkan Pak Danu
untuk menutup atap rumahnya?
376
Lampiran 42
KUNCI JAWABAN SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No. Jawaban
1. Perbandingan ukuran panjang dan lebar sebuah persegi panjang adalah 3:2. Jika luas
dari persegi panjang tersebut adalah 96 cm2, maka berapakah keliling dari persegi
panjang tersebut?
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
p : l = 3 : 2
L = 96 cm2
Ditanya:
Keliling persegi panjang.
Merencanakan penyelesaian
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang. Mencari ukuran keliling persegi panjang = Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang.
…
Substitusikan persamaan (i) ke rumus luas persegi panjang, diperoleh:
Diperoleh , maka
.
Keliling persegi panjang =
Memeriksa kembali
Jadi, keliling persegi panjang tersebut adalah 40 cm.
2. Pak Rudi mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 12 meter dan lebar 9 meter. Tanah tersebut akan dibuat sebuah kolam renang
berbentuk jajargenjang dengan panjang alas 8 meter dan tinggi 4 meter, sedangkan
25% dari sisanya akan digunakan untuk membangun taman bermain. Berapakah luas
tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain?
Penyelesaian:
377
Memahami masalah
Diketahui:
Tanah berbentuk persegi panjang.
p = 12 m
l = 9 m
Kolam renang berbentuk jajargenjang.
a = 8 m
t = 4 m
25% sisa tanah untuk membangun taman bermain.
Ditanya:
Luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain
Merencanakan penyelesaian
Mencari luas tanah = luas persegi panjang = Mencari luas tanah yang dibuat kolam renang = luas jajargenjang =
Mencari luas tanah yang tersisa = luas tanah – luas tanah yang dibuat kolam renang
Mencari luas tanah untuk membangun taman bermain = 25% dari luas tanah yang
tersisa
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
Luas tanah = luas persegi panjang
Luas tanah yang dibuat kolam renang = luas jajargenjang
Luas tanah yang tersisa = luas tanah – luas tanah yang dibuat kolam renang
Luas tanah untuk membangun taman bermain = 25% dari luas tanah yang tersisa
Memeriksa kembali
Jadi, luas tanah Pak Rudi yang akan digunakan untuk membangun taman bermain
adalah 19 m2.
3. Trapesium pada gambar disamping adalah
trapesium sama kaki ABCD dengan luas
30cm2 dan tinggi 4cm. Jika panjang sisi
sejajar yang satu dua kali panjang sisi
sejajar yang lainnya, maka hitunglah:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar
trapesium tersebut.
b. Keliling trapesium ABCD.
Penyelesaian:
Memahami masalah
Diketahui:
Luas trapesium ABCD = 36 cm2
t = 4 cm
AD = BC = 5 cm
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
378
Ditanya:
a. Panjang masing-masing sisi sejajar.
b. Keliling trapesium ABCD
Merencanakan penyelesaian
a. Mencari panjang masing-masing sisi sejajar
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b)
b. Mencari keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
Melaksanakan rencana penyelesaian
Jawab:
a.
………………(i)
Jadi, jumlah panjang sisi-sisi sejajar trapesium tersebut = 18 cm.
Panjang sisi sejajar yang satu (a) = 2 kali panjang sisi sejajar yang lain (b) atau dapat
ditulis .
Nilai substitusi ke persamaan (i) sehingga diperoleh:
Jadi, panjang sisi b = 6 cm.
Karena b = 6, maka
b. Keliling trapesium ABCD = jumlah panjang seluruh sisinya
= AB + BC + CD + DA
= a + 5 cm + b + 5 cm
= 12 cm + 5 cm + 5 cm + 6 cm
= 28 cm
Memeriksa kembali
a. Jadi, panjang masing-masing sisi sejajar trapesium ABCD adalah 12 cm dan 6
cm.
b. Jadi, keliling trapesium ABCD adalah 28 cm.
4. Bentuk atap rumah Pak Danu terdiri atas 4 buah trapesium sama kaki dan 1 buah
persegi. Pada atap yang berbentuk trapesium sama kaki, panjang sisi sejajarnya
masing-masing 9 meter dan 3 meter, serta tingginya 4 meter. Adapun pada atap yang
berbentuk persegi, panjang sisinya adalah 3 meter.
a. Tentukan banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap
rumahnya, jika tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng
b. Jika harga 1 buah genteng Rp800,00, berapakah biaya yang dibutuhkan Pak Danu
untuk menutup atap rumahnya?
Penyelesaian:
379
Memahami masalah Diketahui:
Bentuk atap rumah 4 buah trapesium sama kaki.
a = 9 m
b = 3 m
t = 4 m
Bentuk atap rumah 1 buah persegi
s = 3 m
Tiap 1 m2 diperlukan 25 buah genteng.
Harga 1 buah genteng = Rp800,00,
Ditanya:
a. Banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya.
b. Biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya.
Merencanakan penyelesaian
a. Mencari luas atap rumah berbentuk 4 trapesium
*
+
Mencari luas atap rumah berbentuk persegi = luas persegi Mencari luas atap rumah seluruhnya = luas atap rumah 4 trapesium + luas atap rumah persegi
Mencari banyak genteng yang dibutuhkan
b. Mencari biaya yang dibutuhkan
Melaksanakan rencana penyelesaian Jawab:
a. Luas atap rumah berbentuk 4 trapesium
*
+
*
+
Luas atap rumah berbentuk persegi = luas persegi
Luas atap rumah seluruhnya = luas atap rumah 4 trapesium + luas atap rumah persegi
Banyak genteng yang dibutuhkan
b. Biaya yang dibutuhkan
Memeriksa Kembali a. Jadi, banyak genteng yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya
adalah 2.625 genteng.
b. Jadi, biaya yang dibutuhkan Pak Danu untuk menutup atap rumahnya adalah
Rp2.100.000,00
381
Lampiran 43
PEDOMAN PENSKORAN
SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No.
Soal
Aspek yang
dinilai
Skor Respon Siswa
1-4 Memahami
masalah
0 Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal
1 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal tetapi kurang tepat atau kurang
lengkap
2 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal dengan tepat dan lengkap
Merencanakan
penyelesaian
0 Tidak ada rencana strategi penyelesaian
1 Merencanakan strategi penyelesaian yang tidak
atau kurang relevan
2 Membuat rencana strategi penyelesaian yang benar
dan mengarah ke jawaban yang benar tetapi kurang
lengkap
3 Membuat dan memahami rencana strategi
penyelesaian yang benar dan mengarah pada
jawaban yang benar
Melaksanakan
rencana
penyelesaian
0 Tidak ada penyelesaian sama sekali
1 Melaksanakan prosedur yang tidak atau kurang
relevan sehingga menghasilkan jawaban yang salah
2 Menghasilkan jawaban yang benar namun prosedur
tidak jelas atau salah
3 Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin
menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah
dalam perhitungan atau penyelesaian kurang
lengkap
4 Melakukan prosedur yang benar dan mendapatkan
hasil yang benar
Memeriksa
kembali
0 Tidak menuliskan kesimpulan akhir dari masalah
1 Menuliskan kesimpulan akhir dari masalah namun
salah atau kurang lengkap.
2 Menuliskan kesimpulan akhir dengan benar dan
lengkap
382
Lampiran 44
DAFTAR NILAI HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
KELAS VII E SMP N 22 SEMARANG 2015/2016
No. Kode Siswa Nilai Keterangan
1 S1 100 Tuntas
2 S2 91 Tuntas
3 S3 95 Tuntas
4 S4 91 Tuntas
5 S5 80 Tuntas
6 S6 95 Tuntas
7 S7 98 Tuntas
8 S8 93 Tuntas
9 S9 77 Tuntas
10 S10 64 Tidak Tuntas
11 S11 82 Tuntas
12 S12 75 Tuntas
13 S13 80 Tuntas
14 S14 86 Tuntas
15 S15 82 Tuntas
16 S16 95 Tuntas
17 S17 84 Tuntas
18 S18 91 Tuntas
19 S19 75 Tuntas
20 S20 66 Tidak Tuntas
21 S21 100 Tuntas
22 S22 86 Tuntas
23 S23 98 Tuntas
24 S24 80 Tuntas
25 S25 82 Tuntas
26 S26 75 Tuntas
27 S27 95 Tuntas
28 S28 80 Tuntas
29 S29 61 Tidak Tuntas
30 S30 93 Tuntas
31 S31 84 Tuntas
32 S32 91 Tuntas
383
Lampiran 45
UJI NORMALITAS
HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Hipotesis:
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian:
Terima H0 apabila nilai sig pada tabel One-Sample-Kolmogorov-Smirnov-Test
Hasil output uji normalitas:
Berdasarkan perhitungan menggunakan software IBM SPSS Statistics 23
diperoleh nilai Sig. dari kelas penelitian adalah 0,061. Nilai Sig. = 0,061 > 0,05,
sehingga diterima. Artinya, data hasil tes kemampuan pemecahan masalah
kelas penelitian berdistribusi normal.
384
Lampiran 46
UJI KETUNTASAN
HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Hipotesis:
(ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika
kurang dari atau sama dengan 75%)
(ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika
lebih dari 75%)
Kriteria pengujian:
Tolak jika dengan
Rumus:
√
Perhitungan:
√
√
√
Berdasarkan perhitungan diperoleh dengan dan
. Hal ini menunjukkan bahwa , maka ditolak dan
diterima. Artinya, ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa
lebih dari 75% sehingga dapat dikatakan bahwa hasil tes kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project telah
mencapai ketuntasan belajar klasikal.
385
Lampiran 47
PEDOMAN WAWANCARA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam rangka mengumpulkan data dan informasi di lapangan melalui wawancara
maka peneliti menyusun pedoman wawancara berikut. Pedoman wawancara ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang disusun berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya.
Pedoman wawancara ini dapat berkembang sesuai situasi pada saat wawancara
dilakukan.
Daftar item pertanyaan berdasarkan pokok permasalahan penelitian adalah
sebagai berikut.
1. Pertanyaan Pendahuluan.
Pertanyaan pendahuluan berisi identitas dari siswa yang menjadi subjek
penelitian.
a. Siapa nama lengkapmu?
b. Berapa nomor absenmu?
c. Dimana alamat rumahmu?
2. Pertanyaan Inti.
Pertanyaan inti menanyakan mengenai langkah-langkah siswa dalam memecahkan
masalah matematika.
Langkah-langkah
Pemecahan Masalah Pertanyaan
Memahami masalah 1. Apakah Anda memahami soal yang diberikan?
2. Apa saja yang diketahui di soal tersebut?
3. Apa yang ditanyakan di soal tersebut?
4. Apakah keterangan yang diberikan cukup untuk
mencari apa yang ditanyakan?
5. Adakah yang tidak Anda pahami dari soal
tersebut?
6. Coba jelaskan maksud soal ini dengan kalimatmu
sendiri.
Merencanakan
penyelesaian
1. Apakah ada hubungan terkait antara apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal
tersebut?
386
2. Pernahkah Anda menemukan soal seperti ini
sebelumnya atau adakah soal yang serupa dengan
ini?
3. Langkah-langkah apa yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikan soal tersebut?
4. Rumus apa yang anda gunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
5. Dapatkah materi yang sudah didapat sebelumnya
digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
Melaksanakan
rencana penyelesaian
1. Apakah langkah-langkah dan rumus yang akan
anda gunakan sudah sesuai dengan yang diketahui
dan ditanyakan dari soal?
2. Bagaimana cara Anda membuktikan bahwa
langkah atau rumus yang anda pilih sudah benar?
3. Bagaimana proses pengerjaannya?
4. Apakah anda melaksanakan perhitungan sesuai
dengan rencana yang dibuat?
5. Apakah ada kesulitan dalam perhitungan?
Memeriksa kembali 1. Setelah selesai mengerjakan, apakah Anda
memeriksa kembali langkah-langkah atau rencana
yang sudah Anda lakukan?
2. Informasi penting apa saja yang sudah
teridentifikasi?
3. Setelah selesai mengerjakan apakah Anda
memeriksa kembali perhitungan yang sudah Anda
lakukan?
4. Bagaimana cara anda memeriksa kembali jawaban
yang diperoleh?
5. Apa simpulan akhir dari permasalahan tersebut?
6. Dapatkah jawaban yang anda peroleh dicari
dengan cara lain?
387
Lampiran 48
SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING
388
Lampiran 49
SURAT IJIN PENELITIAN
389
Lampiran 50
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
390
Lampiran 51
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pelaksanaan tes GEFT di Kelas VII E Guru menjelaskan materi menggunakan
alat peraga
Siswa melakukan diskusi kelompok Guru memberikan bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitian
Siswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas Guru memberikan konfirmasi terkait
materi segiempat
391
Pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah
Pelaksanaan kegiatan wawancara dengan siswa
Siswa menjelaskan hasil pekerjaannya saat wawancara
top related