9. Drainase Sistem Polder
Post on 28-Jan-2016
288 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
SISTEM POLDER
SISTEM DRAINASE DAERAH RENDAH
Drainase dari daerah yang rendah bisa dilakukan dengan salah
satu atau lebih cara-cara berikut:
1) Pembangunan tanggul pasang di sekeliling daerah rendah
tersebut.
2) Pembangunan tanggul sepanjang sungai dan saluran
drainase yang melewati daerah rendah tersebut.
3) Pembangunan polder
4) Penggunaan pintu pengendali di keluaran untuk mencegah
aliran balik pada saat pasang naik dan/atau saat air tinggi.
Pintu pengendali bisa otomatis atau yang dioperasikan secara manual, yakni pintu geser.
5) Penggunaan peralatan pompa.
6) Penyediaan suatu cekungan penahan air hujan sementara.
PENANGANAN BANJIR/GENANGAN AKIBAT
PASANG AIR LAUT
PermasalahanPasang air laut
pemecahan
Pembuatanpintu air & pompa air
PembuatanTanggul sungai
PengaturanAir tanah
Air sungaimelimpah
Pemukimankebanjiran
banjir
Area sawah
IRIGASI PINTU AIRPembuatan tanggul ditepi sungai sampai dengan pengeruh pasang maksimal
PEMBUATAN BENDUNG GERAK
LAUT
Pemecahan melalui caraFORMAL
Pemecahan melalui cara FORMAL
PINTU AIRPINTU AIR
dilengkapi pompa air
SUMURARTETIS
PENYEDOTANAIR TANAHAGAR DIBATASI
PINTU AIR
AIR LAUT MASUK KEDARATANAGAR DICEGAH
TANGGUL DAPAT SEBAGAI PEMECAH OMBAK DAN MENGATASI ABRASI
Pemecahanmelalui caraFORMAL
TANGGUL DILENGKAPI DENGAN POMPA AIR
PENGHIJAUANBAKAU
DRAINASE SISTEM POLDER
Sistem polder adalah suatu sistem yang secara hidrologis terpisah dari sekelilingnya baik secara alamiah maupun buatan yang dilengkapi dengan tanggul, sistem drainase internal, pompa dan/atau waduk, serta pintu air;
SISTEM POLDER
Polder didefinisikan sebagai suatu kawasan atau
lahan reklamasi, dengan kondisi awal mempunyai
muka air tanah tinggi, yang diisolasi secara
hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi
muka air (air permukaan dan air tanah) dapat
dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan
pada elevasi asalnya atau sedikit ditinggikan
Polder adalah sebidang tanah yang rendah,
dikelilingi oleh embankment / timbunan
atau tanggul yang membentuk semacam
kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada
kontak dengan air dari daerah luar selain yang
dialirkan melalui perangkat manual.
SISTEM POLDER
DIMANA SISTEM POLDER
DITERAPKAN?
Daerah rendah;
Daerah yang terpengaruh pasang surut (rob);
SISTEM POLDER
Polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana
air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk, hanya
air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada
kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.
2) Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti
pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi
dengan bangunan pengendali pada pembuangannya
(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan
aliran ke luar.
3) Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air bawah
permukaan) tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan,
sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman
Waduk Saluran keliling
(ring-kanal)
Pintu air/
saringan sampah
Tanggul
keliling
Saluran drainase
sub makro/internal
Sungai
Badan Air Penerima
Daerah polder
Saluran pembuang
utama /sungai
Stasiun
Pompa
ILUSTRASI TENTANG SISTEM
DRAINASE POLDER
SISTEM POLDER
Komponen-komponen yang harus ada pada
sistem polder meliputi:
1) Tanggul keliling dan/atau pertahanan laut
(sea defense), atau konstruksi isolasi lainnya
2) Sistem drainase lapangan (field drainage
system)
3) Sistem pembawa (conveyance system)
4) Kolam penampung dan stasiun pompa
(outfall system)
5) Badan air penerima (recipient waters).
Polder Tawang,
Semarang
1. Tanggul keliling untuk melindungi dari rob
2. Dam untuk membendung sungai. Dam merupakan
bagian dari tanggul keliling.
3. Stasiun pompa, untuk mengalirkan air hujan dan
menjaga tinggi muka air dalam polder
4. Kolam retensi
Polder Banger,
sedang dibangun di
Semarang.
PINTU PENGATUR BANJIR
dapat digunakan pada wilayah yang terpengaruh pasang surut,
namun wilayahnya tidak selalu berada di bawah muka air laut, atau
pada outlet drainase yang masuk ke sungai utama dimana pada
saat banjir air sungai lebih tinggi dari wilayah yang di drain.
Pintu air sorong Pintu air klep
otomatis
Pintu Air Mekanik
PINTU PENGATUR BANJIR
POMPA ARCHEMEDIAN SCREW
POMPA CENTRIFUGAL
Untuk Hulu tinggi dan aliran sedang
POMPA AXIAL
Untuk Hulu rendah dan aliran besar
MIXED FLOW CENTRIFUGAL
Untuk Hulu sedang dan aliran sedang
PEMILIHAN JENIS POMPA
SISTEM POLDER
Perencanaan system folder :
a. Data primer
Identifikasi masalah (survey)
Letak dan kondisi bangunan drainase (survey + dipetakan)
Genangan yang terjadi (suvey + dipetakan)
Tata guna lahan (survey + dipetakan)
Profil melintang dan memanjang saluran (pengukuran +
digambarkan)
Peta topografi (pengukuran + dipetakan)
Penyelidikan tanah (lapangan + laboratorium)
b. Data sekunder
Data hujan (harian atau jangka pendek)
Peta jaringan drainase
Rencana detail tata ruang kota
Elevasi muka air bagian hilir/data pasang surut
outlet (sungai atau laut)
SISTEM POLDER
SISTEM POLDER
c. Analisis data
Analisis hidrologi (intensitas hujan, debit banjir)
Analisis hidrolika
Analisis kapasitas kolam tampungan
Analisis bangunan air
Analisis pompa
Analisis pintu air
d. Penggambaran
e. RKS & RAB
SISTEM POLDER
1. Analisis hidrologi
Analisis sistem drainase
Penetapan batas DAS / sub DAS
Perhitungan koefisien limpasan
Perhitungan dan pemilihan hujan rencana (Normal, Log
normal, Pearson, Log Pearson, Gumbel)
Perhitungan intensitas hujan (mononobe, Talbot,
Sherman, Ishiguro)
Perhitungan debit banjir (rasional, hidrograf satuan
sintetis, hidrograf satuan)
SISTEM POLDER
2. Analisis hidrolika
Perhitungan dimensi saluran
Perhitungan profil muka air (integrasi grafis, integrasi numeris,
langkah langsung)
Analisis tinggi tanggul dan genangan
3. Analisis kapasitas kolam tampungan
Kapasitas kolam tampungan didasarkan input hasil analisis
hidrologi (aliran permukaan, rembesan, hujan di tampungan),
Ketersediaan lahan (tampungan)
output (infiltrasi dan pompa)
Perencanaan dinding kolam (gaya horisontal dan
vertical, penentuan dimensi dinding dan analisis
stabilitas geser dan guling)
Perencanaan pilar dan abutmen antara lain : gaya
yang bekerja (berat sendiri, tekanan hidrostatis),
analisis stabilitas (geser, guling, eksentrisitas, daya
dukung tanah)
3. Analisis bangunan air
SISTEM POLDER
SISTEM POLDER
4. Analisis Pompa
Pemilihan tipe pompa
Perhitungan jumlah pompa (dikaitkan input, perubahan
tampungan dan output)
5. Analisis pintu air
Pemilihan tipe pintu air
Perencanaan dimensi pintu air
Perencanaan tebal plat, stang ulir dan bagian
pendukungnya
top related