Top Banner

of 11

Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

Jul 11, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    1/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524

    Analisis Sistem Drainase Kota SemarangBerbasis Sistem Informasi Geografi dalam Membantu Pengambilan Keputusan

    bagi Penanganan Banjir

    Th. Dwiati Wismarini dan Dewi Handayani Untari NingsihFakultas teknologi Informasi, Universitas STikubank Semarang

    email: [email protected]@gmail.com

    AbstrakSistem Drainase Perkotaan merupakan salah satu komponen prasarana perkotaan yang sangat erat

    kaitannya dengan penataan mango Bencana banjir yang sering melanda sebagian besar wilayah dan kota diIndonesia disebabkan oleh kesemrawutan penataan mango Analisa ini bisa dilakukan denganmemanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografi dan ketersediaan data dijital untuk kawasan regionalatau skala global yang dihasilkan dari scanning peta wilayah, foto udara atau citra yang dihasilkan darisatelit, profil saluran drainase dan bangunan-bangunan drainase yang diperlukan sebelum perencanaanfasilitas drainase. Analisa pada System Drainase untuk mengetahui daerah yang tergenang danpengaruhnya pada tataguna lahan, sarana dan prasarana serta pada pemukiman penduduk.Denganmemanfaatkan prototipe sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan dengan alat bantu SistemInformasi Geografi secara optimal akan mempercepat pengambilan keputusan dalam upayapenanggulangan banjir yang terprogram dan terencana .Kata Kunci : Analisa Sistem drainase, Sistem Informasi Geografi

    PENDAHULUANBanjir merupakan kata yang sangatpopular di Indonesia, khususnya musim hujan.

    Peristiwa ini hampir setiap tahun berulang ,namun permasalahan ini sampai saat ini belumterselesaikan, bahkan cenderung makinmeningkat, baik frekuensinya, luasannya,kedalamannya, maupun durasinya. Akarpermasalahan banjir di perkotaan berawal daripertambahan penduduk yang sangat cepat, diatasrata-rata pertumbuhan nasional, akibaturbanisasi, baik migrasi musiman maupunpermanen. Pertambahan penduduk yang tidakdiimbangi dengan penyediaan prasarana dansarana perkotaan yang memadai mengakibatkanpemanfaatan lahan perkotaan menjadi acak-acakan (semrawut). Pemanfaatan lahan yangtidak tertib inilah yang menyebabkan persoalandrainase di perkotaan menjadi sangat kompleks.

    Sistem Drainase Perkotaan merupakansalah satu komponen prasarana perkotaan yangsangat erat kaitannya dengan penataan ruang.Bencana banjir yang sering melanda sebagian

    besar wilayah dan kota di Indonesia disebabkanoleh kesemrawutan penataan ruang.

    Mengingat letak geografi kota Semarangyang terletak di wilayah pantai memungkinkanselain terjadinya banjir lokal, juga pengaruh airlaut yang saat ini semakin merambah ke wilayahpus at kota karena interusi air laut dan semakintingginya muka air laut (pasang air laut atau robsebagai masalah global). Permasalahanpembangunan Kota Semarang dalam kaitannyadengan pengendalian banjir, disebabkan olehbeberapa hal yaitu kondisi fisik dasar antara kotaSemarang dan daerah hinterland memungkinkanadanya daerah krisis geologi dan hidrologi yangakan menimbulkan masalah ekologis antara lainbanjir kiriman, sedimentasi di sungai, dan tanahlongsor,timbulnya daerah genangan di KotaSemarang yang merupakan perkembangan darifenomena-fenomena alam, kawasan yangtergenang oleh banjir/genangan lokal sebagianbesar meliputi daerah pus at kota, semakinberkurangnya lahan resapan air terutama padakawasan atas kota Semarang, dimana 'run offyang mengalir ke sungai -sungai tersebut menj adi

    41nalisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDa1am Membantu Pengambi1an Keputusan Bagi Penanganan Banjir

    mailto:[email protected]@gmail.commailto:[email protected]@gmail.com
  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    2/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524kian membesar. Besamya volume/debit airkiriman merupakan sumber bencana banjir dikota Semarang.

    Sistem drainase yang buruk menjadipenyebab utama banjir di Kota Semarang. Darienam kecamatan langganan banjir, sebagianbesar disebabkan karena saluran air tidak ada,saluran tersumbat sampah, dan akibat bangunanyang mengganggu saluran.

    Dari penyebab banjir tersebut, faktorsistem drainase yang buruk memberi kontribusiterbesar. Sistem drainase yang buruk inilah yangmenyebabkan banjir lokal di Semarang. Sistemdrainase yang buruk menyebabkan aliran airtidak lancar sehingga terjadi genangan setiapkali hujan deras (sumber PuslitbangKimpraswil Kota Semarang, 2002).

    Analisa mi bisa dilakukan denganmemanfaatkan teknologi Sistem InformasiGeografi dan ketersediaan data dijital untukkawasan regional atau skala global yangdihasilkan dari scanning peta wilayah, foto udaraatau citra yang dihasilkan dari satelit. SistemInformasi Geografi dan teknologi yangberhubungan dengannya akan sangat membantudalam manajemen dan pengambilan keputusanuntuk analisa sejumlah besar data yang ada,yang memungkinkan mengetahui dengan lebihbaik proses terrestrial (hal yang berhubungandengan bumi) dan profil saluran drainase danbangunan-bangunan drainase yang diperlukansebelum perencanaan fasilitas drainase.

    Analisa pada System Drainase untukmengetahui daerah yang tergenang danpengaruhnya pada tataguna lahan, sarana danprasarana serta pada pemukimanpenduduk.Dengan memanfaatkan prototipesistem drainase perkotaan yang berkelanjutandengan alat bantu Sistem Informasi Geografisecara optimal akan mempercepat pengambilankeputusan dalam upaya penanggulangan banjiryang terprogram dan terencana.TINJAUAN PUSTAKADrainase

    Drainase yang berasal dari bahasa InggrisDrainage mempunyai arti mengalirkan,menguras, membuang, atau mengalihkan air.Secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu

    tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air,baik yang berasal dari air huj an, rembesan,maupun kelebihan air mgasi dari suatukawasanllahan, sehingga fungsi kawasanllahantidak terganggu. Drainase dapat juga diartikansebagai usaha untuk mengontrol kualitas airtanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi,drainase menyangkut tidak hanya air permukaantapi juga air tanah [Suripin, 2004].Sistem Drainase

    Sistem Drainase bisa didefinisikan sebagaiberikut as consisting of the fixed facilities, theflow entities, and the control system that permitpeople and goods to overcome the friction ofgeographical space efficiently in order toparticipate in a timely manner in some desiredactivity [http://www.ctre. iastate.edu /educweb/ ce451 /lectures/ intro/lecture.htm,2001].

    Secara umum, sistem drainase dapatdidefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi danlataumembuang kelebihan air dari suatu kawasanatau lahan, sehingga lahan dapat difungsikansecara optimal.

    Bangunan sistem drainase terdiri darisaluran penerima (interceptor drain), saluranpengumpul (collector drain), saluran penerima(conveyor drain), saluran induk (main drain)dan badan air penerima (receiving waters). Disepanjang sistem sering dijumpai bangunanlainnya, seperti gorong-gorong, siphon,jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintuair, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiunpompa [Suripin, 2004].Sistem Informasi Geografi

    Sistem Informasi Geografi menghasilkanaspek data spasial dan data non spasial. Datageografi yang sudah komputerisasi berperanpenting menemukan perubahan bagaimanamenggunakan dan mengetahui informasi tentangbumi. Pembuatan peta dengan cara tradisionaltelah dikembangkan dalam suatu sistem yangmemiliki kemampuan pemakai secara langsungbisa melihat informasi yang dipilih[Prahasta,200 1].

    42 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    3/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524Definisi Daerah ALiran Sungai (DAS)

    Daerah Aliran Sungai (catchment area,watershed) adalah suatu wilayah daratan yangmerupakan satu kesatuan dengan sungai dananak-anak sungainya, yang berfungsimenampung, menyimpan, dan mengalirkan airyang berasal dari curah hujan ke danau atau kelaut secara alami, yang batas di darat merupakanpemisah topografis dan batas di laut sampaidengan daerah perairan yang masih terpengaruhaktivitas daratan.

    Sub DAS adalah bagian DAS yangmenerima air hujan dan mengalirkannya melaluianak sungai ke sungai utama. Setiap DASterbagi habis kedalam Sub DAS - Sub DAS.,Wilayah Sungai (WS) atau wilayah DAS adalahkesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya airdalam satu atau lebih DAS danlatau pulau-pulaukecil yang luasnya kurang dari atau sarna dengan2.000 km2 (200.000 ha).Hidrologi

    Daerah aliran sungai sebagai ekosistemalami berlaku proses-proses biofisik hidrologisdidalamnya dimana proses-proses tersebutmerupakan bagian dari suatu daur hidrologi atausiklus air Gambar 1

    Gambar 1. Daur hidrologi (siklus air)Masukan ke dalam DAS dapat berupacurah hujan yang bersifat alami dan manajemen

    yang merupakan bentuk intervensi manusiaterhadap sumberdaya alam seperti teknologiyang tertata dalam struktur sosial ekonomi dankelembagaan. Demikian juga DAS, sebagaiprosesor dari masukan, karakteristiknya tersusunatas faktor-faktor alami : 1) yang tidak mudahdikelola, seperti geologi, morfometri, reliefmakro, dan sebagian sifat tanah; dan 2) yang

    mudah dike 10 la, seperti vegetasi, relief mikro,dan sebagian sifat tanah. Luaran dari ekosistemDAS yang bersifat off-site (di luar temp atkejadian) berupa aliran air sungai (limp asan) ,sedimen terangkut aliran air, banjir dankekeringan; sedangkan luaran on-site (setempat)berupa produktivitas lahan, erosi, dan tanahlongs or.

    Gambar 2. Ekosistem DAS sebagai SistemPengelolaan

    BanjirBanjir dalam pengertian umum adalah

    debit aliran air sungai dalam jumlah yang tinggi,atau debit aliran air di sungai secara relatif lebihbesar dari kondisi normal akibat hujan yangturun di hulu atau di suatu tempat tertentu terjadisecara terus menerus, sehingga air tersebut tidakdapat ditampung oleh alur sungai yang ada,maka air melimpah keluar dan menggenangidaerah sekitamya. Banjir bandang adalah banjirbesar yang datang dengan tiba-tiba dan mengalirderas menghanyutkan benda-benda besar sepertikayu dan sebagainya. Dengan demikian banjirharus dilihat dari besamya pasokan air banjiryang berasal dari air hujan yang jatuh dandiproses oleh DTA-nya (catchment area), sertakapasitas tampung palung sungai dalammengalirkan pasokan air tersebut. Perubahanpenutupan lahan di DAS dari hutan ke lahanterbuka atau pemukiman, menyebabkan airhuj an yang j atuh diatasnya secara nyatameningkatkan aliran pemukaan (runofJ) yangselanjutnya bisa memicu terjadinya banjir dihilir.

    43nalisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    4/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524Metode Pengembangan Sistem Drainageadalah sebagai berikut :Tahap Perencanaan Dan PemrogramanSistem drainase perkotaa melayani pembuangankelebihan air dari suatu kawasan kota dengancara mengalirkan ke pembuangan akhir, speertisungai, danau, atau laut baikmelalui permukaantanah (suface drainage) maupun bawahpermukaan tanah (subsurface drainage) untukmenghindari terjadinya genangan air. Kelebihanair tersebut berasal tidak hanya dari buangan airhujan tetapi juga dari air limbah domestic danindustry. Namun yang paling dominan adalah airhujan.Data kondisi lokasi system drainase yang adasaat ini harus dikatahui secara detail untukperencanaan system drainase yang meliputi :a. Peta Topografib. Peta Iklimc. Peta Hidrologid. Peta Daerah Genangane. Peta Tataguna Lahan dan Rencana

    Pengembangan masa mendatang danf. Peta Sistem Drainase yang adaLetak Geografis Dan Tata Guna Lahan KotaSemarang

    Ruang lingkup wilayah studi meliputiseluruh wilayah Kota Semarang yang terdiridari 16 wilayah kecamatan dan 177 kelurahan.Secara geografis Kota Semarang terletak antara109 35' - 11050' Bujur Timur dan 650' -710' Lintang Selatan dengan luas sebesar37.370,39 Ha. Dengan batas-batas wilayahadministrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang Sebelah Timur : Kabupaten Demak dan

    Kabupaten Grobogan Sebelah Barat : Kabupaten Kendal

    Gambar 4 Tataguna Lahan Wilayah SemarangKemiringan Lereng Kota Semarang

    Kondisi kelerengan lahan berbandingterbalik dengan intensitas pemanfaatan lahan.Pada lereng di atas 40 % tidak diperkenankanuntuk kegiatan budidaya, lahan dengankemiringan lereng antara 25 -40% dapatdigunakan akan tetapi dengan penggunaan yangterbatas dan bantuan teknologi, sedangkan lahandengan kemiringan

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    5/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524

    Gambar 5. Kelerengan Wilayah SemarangHidrologi

    Kajian banjir tidak dapat dilepaskan daripola pikir "One River One Management", yaitupola pengelolaan satuan wilayah sungai (SWS)sebagai satu kesatuan sistem. Disamping itu,beberapa hal penting yang perlu mendapatperhatian khusus adalah menyangkutklimatologi dan siklus hidrologi.a. Klimatologi

    Unsur-unsur penting dalam klimatologiadalah suhu udara rata-rata, kelembaban udara,kecepatan angin, dan intensitas penyinaranmatahari.

    Semarang memiliki iklim tropis 2 (dua)jenis yaitu , Musim Kemarau dan musimPenghujan yang memiliki siklus pergantian + 6bulan. Hujan sepanjang tahun, dengan curahhujan tahunan yang bervariasi dari tahun ketahun rata-rata 2215 mm sampai dengan 2183mm dengan maksimum bulanan terj adi padabulan Desember sampai bulan Januari.Temperatur udara berkisar antara 25.80 0 Csampai dengan 29.30 0 C, kelembaban udararata-rata bervariasi dari 62 % sampai dengan 84%. Arah angin sebagian besar bergerak dari arahTenggara menuju Barat Laut dengan kecepatanrata-rata berkisar antara 5.7 km/jam.b. Siklus Hidrologi

    Siklus hidrologi pada hakekatnyamerupakan sirkulasi ari di bumi, yang secaraalami melibatkan seluruh fenomena alam yangada dalam prosesnya. Secara fisik, sungai akanberfungsi sebagai pengumpul dari 3 (tiga) jenislimpasan, yaitu limpasan permukaan (surfacerunoff), aliran intra (interflow), dan limpasan air

    tanah (groundwater runoff), yang akhimya akanmengalir ke laut.

    Potensi air di Kota Semarang bersumberpada sungai - sungai yang mengalir di KotaSemarang antara lain Kali Garang, Kali Pengkol,Kali Kreo, Kali Banjirkanal Timur, Kali Babon,Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Dungadem danlain sebagainya. Kali Garang yang bermata air digunung Ungaran, alur sungainya memanjang kearah Utara hingga mencapai Pegandan tepatnyadi Tugu Soeharto, bertemu dengan aliran kaliKreo dan kali Kripik. Kali Garang sebagaisungai utama pembentuk kota bawah yangmengalir membelah Iembah-lembah GunungUngaran mengikuti alur yang berbelok-belokdengan aliran yang cukup deras. Setelahdiadakan pengukuran debit Kali Garangmempunyai debit 53,0 % dari debit total dan kaliKreo 34,7 % selanjutnya kali Kripik 12,3 %.Oleh karena kali Garang memberikan aimyayang cukup dominan bagi kota Semarang, makalangkah-Iangkah untuk menjaga kelestariannyajuga terus dilakukan. Karena kali Garangdigunakan untuk memenuhi kebutuhan airminum warga kota Semarang.Pada daerah perbukitan kondisi artois masihmungkin ditemukan. karena adanya formasidamar yang permeable dan sering mengandungsisipan-sisipan batuan lanau atau batu lempung.

    ~ !.. .:_ : .- .:,' - ..:::"::::C':C::':""'".r,.,h,.:"

    Gambar 6. Hidrologi Wilayah SemarangTopografi Kota SemarangKota semarang memiliki keunikan topografi,yang tetrdiri dari tiga wilayah yang sngatberbeda karakteristik fisiknya, yaitu perbukitan,dataran rendah, dan daerah transisi. Topografiwilayah Kota Semarang terdiri dari dataranrendah dan dataran tinggi.

    45nalisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    6/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524Geologi Wilayah SemarangJenis Tanah di Kota Semarang meliputikelompok mediteran coklat tua, latosol coklattua kemerahan, asosiai alluvial kelabu, AlluvialHidromort, Grumosol Kelabu Tua, LatosolCoklat dan Komplek Regosol Kelabu Tua danGrumosol Kelabu Tua. Berikut gambaranpenyebaran j enis tanah beserta lokasi dankemampuannya :Tabel 1 Struktur Geologi Wilayah SemarangJENIS I LOKASI %FANAH TERHADAP POTENSIWILAYAH

    Kec. Tugu, Tanamantahunan /Kec. Semarang keras,Mediteran Selatan, Kec. 30 TanamanCoklat Tua Gunungpati, Holtikultura,Kec.Semarang TanamanTimur PalawijaTanamantahunan /

    Latosol Kec. Mijen, keras,Coklat Tua Kec. 26 TanamanKemerahan Gunungpati Holtikultura,

    TanamanPadi

    Asosiasi TanamanAluvial Kec. Genuk,rahunanKelabudan Kec. Semarang 22tidakCoklat Tengah, produktipkekelabuhan

    Kec. Tugu, TanamanAlluvial tahunan,Hidromort Kec. Semarang TanamanBrumusul Utara, Kec. 22 Holtikultura,kelabu tua Kec. Genuk, TanamanKec. Mijen, Padi

    Gambar 7. Struktur Tanah Wilayah Semarang

    Gambar 8. Dairah Aliran SungaiDaerah Aliran Sungai

    Daerah aliran sungai (DAS) merupakansuatu kesatuan wilayah tata air dan ekosistemyang di dalamnya terjadi interaksi antara unsur-unsur biotik berupa vegetasi penutup lahan danabiotik terutama berupa tanah dan iklim.Interaksi tersebut dinyatakan dalam bentukkeseimbangan masukan dan luaran berupa hujandan aliran.Kawasan Banjir Dan Perkembang DaerahKawasan Tergenang DI wilayah Semarang

    U J '

    Gambar 9. Daerah Kawasan Tergenang WilayahSemarang Utara

    .1-.,.:c :: :J < " . . ~ ,=:;:.::~.~:::.'.\:. " y.".L.'.,_ .....I"L..T ...i : i i : ' : ' : ' ; : ~ " ' - '~ ~ ~ ! ? u. . "...: . . . . ,. ~.,.. .

    1: .-0!::j,.'....- ..: : : ' : ' : .[ = 1 : : : : " ,_F::jo,r'::'. .-',,-, . . . .

    Gambar 10. Perkembang Daerah KawasanTergenang DI wilayah Semarang

    46 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    7/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524Kondisi Sistem Drainase

    Sebagian besar system drainase utamakota Semarang, baik yang alamiah maupunbuatan, di bagian hilir mempunyai elevasi dasarsaluran lebih rendah daripada elevasi dasarmuaralpantai. Ha. Hal ini terjadi jika hujan yangI ini menyebabkan sedimentasi serius danmenimbulkan pendangkalan. System drainaseutama yang ada, sebagian besar belum memilikigaris sempada yangjelas.

    Sumber genangan banjir diSemarang, khususnya Semarang Bawah,dibedakan menj adi 3 macam, yaitu :1. Banjir kiriman aliran banjir yang

    datangnya dari arah hulu di luar kawasanyang tergenang Hal ini terjadi jika hujanyang terjadi di daerah hulu menimbulkanaliran banjir yang melebihi kapasitassungainya atau banjir kanal yang ada,sehingga terj adi limpasan.

    kotadapat

    2. Banjir Lokal: Genangan air yang timbulakibat hujan yang jatuh di daerah itu sendiri.Hal ini dapat terjadi kalau hujan yang terjadimelebihi kapasitas system drainase yangada. Pada banjir local ketinggian genanganair antara 0.2 - 0.7 m dan lama genanganantara 1-8 jam. Terdapat pada daerah rendah, wilayah yang sering tergenang meliputikecamatan Semarang Utara, SemarangTimur, Semarang Barat, Semarang tengah,Genuk dan Gayamsari.

    3. Banjir ROB: Banjir yang terjadi baik akibataliran langsung air pasang danlatau air balikdari saluran drainase akibat terhambat olehair pasang . banjir pasang merupkan banirrutin akibat air laut pasang yang tejadi padawilayah kecamatan Semarang Utara dansebagian Kecamatan Semarang Barat,ketinggian genangan antara 0,20 - 0,70 mdengan alam genangan antatra 3 hingga 6jam.

    Gambar. 11. Peta Raster Drainase KotaSemarang

    0,1 , ~~I , ~ r-_~JJr:

    Gambar 13 Daerah Amblesan TanahHASIL DAN PEMBAHASANPenataan Drainase dan Pengendalian Banjir

    U saha penataan system drainase danpenanggulangan banjir kota Semarang telahmenjadi perhatian sejak jaman pemerintahanKolonial. Hal ini terlihat dengan dibangunnyadua Banjir Kanal pada awal abad 20, yaituBanjir Kanal Barat dan Banji Kanal Timur.

    Banjir Kanal Barat merupakan terusandari Kali Garang yang bersumber dari GunungUngaran dengan dua anak sungai yaitu KaliKripik dan Kali Kreo. Sedang Bajir Kanal Timur

    47nalisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    8/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524mengalirkan air dari daerah pebukitan di selatankota Semarang ke Laut Jawa.Peta Kesesuaian Lahan

    rL",L"-_'~~. ,~.~, ..

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    9/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524Daerah Aliran Sungai

    ~ .. . ,..~

    Gambar 20 Daerah Aliran SungaiHidrologi dan Daerah Banjir

    ~.,......

    ~ : : : - : : . : t : ; : . : :: :: J, ,, ., ~ , . .!:::J "

    Tabel 2 Attribut Tataguna LahanPenataan dan Pengendalian Sistem drainase

    Banjir di kota Semarang bersumber padapeningkatan debit banjir dari daerah tangkapanaimyadan pengaruh fluktuasi muka air lautakibat pasang smut, oleh karena itu,pengendalian banjir di kta Semarang padadasamya terdiri dari 3 pendekatan yaitu :

    1. Pengendalian banjir yang datang dariDAS di Hulunya

    2. Pengendalian Banjir Lokal3. Pengendalian banjir akibat pasang smut

    atau rob.

    Gambar 21. Hidrologi

    Pengendalian Banjir yang datang dariDAS di hulunya bisa dilakukan denganmengendalikan alliran permukaan. Paradigmyang berlaku saat nu untuk menanggulangibanjir harus diubah dari paradigm drainasemenuju paradigm manajemen sumberdaya air.

    Gambar 22. Peta Daerah Kawasan BanjirPeta Tata Guna Lahan Rencana

    .1,.~,.~~ .=. 1 ~ . ._ < . . . ..,< :,0. 'b d : : : : ' : : ~ : :~ : : . ~ ; . : - . , - .i ! i l : ' : ; " : ' : '~~.::.\:"~ U : : : ; : :Ff';:.'co' .

    Gambar 23 Rob Di Kota SemarangGambar 23. Tataguna Lahan

    Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

    49

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    10/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524

    Gambar 24. Layout Daerah Genangan Diwilayah Semarang

    Gambar 25. Layout Daerah Kontur KotaSemarang

    KESIMPULAN1. Setiap tahun kota Semarang tidak dapat

    dilepaskan dari persoalan banjir. Banjir yangkerap melanda kota Semarang ini tidakdapat dilepaskan begitu saja dari masalahkontur tanah. Kondisi kontur tanahSemarang Bawah umumnya lebih rendahdari ketinggian air laut. Sehingga air lauttentu saja akan mengalir ke daerah yanglebih rendah. Untuk itu, wilayah kotaSemarang Bawah harus melakukanpeninggian tanah secara periodic.2. Permasalahan banjir dan genangan tidakhanya diselesaikan dengan jalan membuangair secepatnya dari daerah yang dilindungidengan jalan membuat saluran-saluran ,tetapi yang lebih penting adalah mengelolasumber banjimya. Banjir yang berasal dariair hujan perlu dilakukan regulasi aliranpermukaan dengan jalan pengembangansalah satunya adalah pembuatan sumur

    resapan, sementara air yang datangnya darilaut (Rob) harus dihambat supaya tidakmasuk wilayah yang dilindungi.

    3. Informasi tingkat rawan banjir yang telahdihasilkan dari analisis dengan teknik SIG(Sistem Informasi Geogra_s) dan diujikeakuratannya dengan menggunakan datasekunder seperti data daerah genangan dandata hasil survei lapangan .

    4. Informasi rawan banjir di kota Se,marangdihasilkan dari analisis sistem informasiGeografi (SIG) dari variable penggunaanlahan, topografi/kemiringan lereng, jenistanah dan jenis batuanlanalisis geologiterdiri dari 5 klas yaitu sangat rawan, rawan,cukup rawan, agak rawan dan tidak rawan.Tingkat rawan banjir dalam klas sangatrawan dan rawan berturut-turut sebesar 6,95% dan 24,52 %.

    5. Lokasi tingkat rawan banjir yang termasukterdistribusi di Kawasan Semarang Utara,Semarang Barat, Genuk., sebagianSemarang Tengah, Tugu, Ngaliyan.

    DAFTAR PUSTAKAAronoff, Stanley, 1989, Geographic Information

    System " A Managemnet Perspektive,WDL Publication, Ottawa,Canada,1989BAPPEDA, 2005-2010, Draft Rencana

    Rencana Tata Ruang Wilayah KotamadyaDaerah Tingkat II Semarang, PemdaKabupaten Daerah Tingkat II. Semarang

    Burrough, P.A., 1994, Principles ofGeographical Information System forLand Resource Assessment. OxfordUniversity Press Inc., New York

    ESRI, 1996, Arc View GIS " Installation Guide,Environmental Systems ResearchInstitute,Inc.

    JICA, 1992, The Master Plan on Waterresources Development and FeasibilityStudy for Urgent Flood Control andUrban Drainage in Semarang City andSuburbs. Inten Report 1 .

    Keele, 1997, An Introduction to GIS usingArc View " Tutorial, Issue 1, Spring 1997

    50 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDalam Membantu Pengambilan Keputusan Bagi Penanganan Banjir

  • 5/11/2018 Analisis Sistem Drainase Kota Semarang

    11/11

    Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume xv . No.1. Januari 2010: 41-51 ISSN : 0854-9524based on Arcview release 3,http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/arcview/av _prfc.htm

    Lane, Thomas G., 1996, Avenue :Customizingand Application Development for ArcView, Environmental Systems ResearchInstitute,Inc.

    Lynch, Kevin, 1960, Image of the City,Cambridge, MA: The MIT PressMark 0.,Kalken T.V.,Rabbi K., Jesper K. 1997,

    A Mouse GIS Study Of The Drainage InDhaka City, Danish Hydaulic Institute,Agem AIle, 2970 Horsholm,Denmark,Surface Water Modelling Center, House15A, Rd 35, Dhaka, Bangladesh,http://gis.esri.comllibrary/userconf/proc97/ proc97/abstract /a487.htm

    Nelson Prof., S.A. 2003, Streams and DrainageSystems, Tulane University,http://www.tulane.edu!~sanelsonlgeo1111/streams.htm

    Prahasta,Eddy, 2001, Sistem Informasi Geograji,Informatika Bandung

    Rhind, David, 1997, MAPS and MAPANALYSIS, Birkbeck College, Universityof London,http://www.geog.ubc.ca/courses/klink! gis.notes/ncgia/u02.html#OUT2.2

    Suripin Dr.Ir. M.Eng 2004, Sistem DrainasePerkotaan yang Berkelanjutan, AndiOffset, Yogyakarta

    Tuman, 2001, Overview of GIS,http://www.gisdevelopment.net/tutorials/tuman006.htm

    Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi GeografiDa1am Membantu Pengambi1an Keputusan Bagi Penanganan Banjir

    51

    http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/http://gis.esri.comllibrary/userconf/proc97http://www.geog.ubc.ca/courses/klink!http://www.gisdevelopment.net/tutorials/http://www.gisdevelopment.net/tutorials/http://www.geog.ubc.ca/courses/klink!http://gis.esri.comllibrary/userconf/proc97http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/