140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)
Post on 29-Dec-2015
115 Views
Preview:
Transcript
EVALUASI USULAN VARIATION ORDERPEMBANGUNAN PUMP HOUSE METODE CAISON
PROYEK PLTU 2 NTB (2X25 MW)
Kontrak Nomor : No. 243.PJ/041/DIR /2007
Tanggal : 30 Oktober 2007
Sumber Dana : APLN
Kontraktor : PT BARATA INDONESIA (Persero)
OLEH
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN XI
TAHUN 2014
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 2
I. DATA UMUM
Nama Proyek : PLTU 2 NTB
Kapasitas : 2 X 25 MW
Nomor Kontrak : No. 243.PJ/041/DIR /2007
Tanggal Kontrak : 30 Oktober 2007
Lokasi Proyek : Desa Jeranjang, Kecamatan Gerung,
Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kontraktor : PT Barata Indonesia (Persero)
Nilai Kontrak (Original) : USD. 30.787.009,- dan
Rp.354.295.822.868,- ( termasuk VAT )
Sumber Pendanaan : APLN
Engineering Design : PT PLN (Persero) Pusat Enjinering dan
Review & Approval Ketenagalistrikan
Supervisi Konstruksi : KSO Rekadaya Elektrika– Indra Karya - Hasfarm
II. KRONOLOGIS
Kontrak telah efektif tanggal 30 Oktober 2007 dengan durasi Unit I 24 bulan dan Unit II
26 bulan, namun karena adanya permasalahan dalam pembebasan lahan yang
dilakukan oleh Tim IX dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, maka lokasi proyek
yang semula di Dusun Endok dipindahkan ke Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu dan
penyerahan lahan 100% baru dapat dilaksanakan pada tanggal 1 April 2009 dan
menjadi tanggal efektif kontrak sesuai Side Letter Agreement ke-2 tanggal 12 Agustus
2010.
Perpindahan lokasi tersebut menyebabkan permasalahan pada layout dan desain dari
peralatan yang ada di PLTU 2 NTB (2x25 MW) terutama peralatan pendingin utama
yang membutuhkan suplai air pendingin dari pompa pendingin utama atau CWP
(Circulating Water Pump), permasalahan tersebut diantaranya adalah :
1. Desain awal Pump pit hanya untuk mensuplai air pendingin ke 2 unit PLTU
2. Permasalahan kekurangan suplai air pendingin untuk 3 unit PLTU (PLTU 3 NTB
1x25 MW & PLTU 2 NTB 2X25 MW) karena sedimentasi yang terjadi di Water
Intake Channel karena posisinya berada tepat di mulut muara sungai Babak
3. Permasalahan sampah rumah tangga dari sungai Babak yang terbawa masuk
ke yang menghambat aliran air pendingin ke 3 unit PLTU di area PLTU
Jeranjang.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 3
Berdasarkan CDA No. M – 001 Kontrak pekerjaan pembangunan PLTU 3 NTB (1x25
MW) Kontrak No. 220.PJ/121/PIKITRING JBN/2007, PLN menjelaskan bahwa
berdasarkan dokumen kontrak fasilitas Open canal cooling water system structures
(dari intake mouth sampai dengan pump house dan discharge dari seal pit ke laut) akan
disuplai oleh Kontraktor PLTU 2 NTB 2x25 MW, dengan demikian Desain Pump pit
yang dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB seharusnya dapat memenuhi kebutuhan
suplai air pendingin ke 3 unit PLTU. Namun berdasarkan kontrak pembangunan PLTU
2 NTB 2x25 MW No. 243.PJ/041/DIR /2007 Scope pekerjaan intake mouth sampai
hanya untuk mensuplai kebutuhan air pendingin ke PLTU NTB 2x25 MW saja. Hal ini
menjadi permasalahan karena pada pelaksanaannya Kontraktor PLTU 3 NTB dapat
lebih cepat melaksanakan test & commissioning namun belum ada keputusan terkait
penggunaan intake mouth sampai dengan pump house untuk keperluan operasional
PLTU 3 NTB. Maka berdasarkan risalah rapat tanggal 2 Agustus 2010 antara konsultan
enjiniring PLTU 3 NTB 1x25 MW (PLN Enjiniring) dengan konsultan enjiniring PLTU 2
NTB 2x25 MW (PLN PUSENLIS) perihal Scope of Work CW Pump, disepakati bahwa
untuk fasilitas Circulating Water System dari Circulating Water Pump house sampai
dengan discharge seal pit bukan merupakan common facilities, sehingga untuk intake
dan PLTU 3 NTB menggunakan desain intake dan yang dikerjakan oleh Kontraktor
PLTU 2 NTB (PT BARATA Indonesia) atau menjadikan intake dan pump house yang
dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB sebagai common facilities untuk 3 unit PLTU
(3x25 MW).
Permasalahan muncul pada saat dilakukan trial run test 1 unit CWP PLTU 3 NTB pada
tanggal 27 Maret 2012, terjadi penyusutan level air di pump pit dan intake canal
sehingga menyebabkan pompa berhenti beroperasi atau trip karena batas level trip
yang di setting oleh pabrikan CWP berada pada level 2,7 meter dari dasar pump pit,
sedangkan desain pump pit yang digunakan tidak dapat mengakomodir kebutuhan
tersebut, sehingga setting trip level air CWP harus menyesuaikan dengan desain pump
pit existing. Penyusutan level air di pump pit dan intake canal disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya :
1. Terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi yang terjadi di mulut dan sepanjang
intake canal sehingga suplai air yang sampai ke pump pit tidak maksimal.
2. Kapasitas debit air yang masuk ke pump pit tidak seimbang dengan kecepatan
suction pompa, karena desain yang dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB
adalah untuk operasional PLTU 2 NTB (2x25 MW) saja. Kondisi ini akan lebih
parah jika ke-6 (enam) unit CWP di lokasi pump house existing telah beroperasi.
3. Terdapat tumpukan sampah rumah tangga di jaring yang berada di depan pump
pit yang mengkibatkan pasokan air ke pump pit semakin berkurang.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 4
Karena kebutuhan test & commissioning PLTU 3 NTB yang mendesak, maka dilakukan
beberapa upaya jangka pendek untuk mengatasi permasalahan kekurangan suplai air
pendingin tersebut, yaitu :
1. Menurunkan level trip CWP PLTU 3 NTB menjadi 1,7 meter
2. Melakukan pengerukan sedimentasi pasir di mulut intake
Solusi tersebut hanya bersifat sementara, karena sedimentasi gosong pasir di mulut
intake akan terus bertambah selama muara sungai Babak tetap berada disana dan
secara desain penurunan level trip CWP sebesar 1 meter akan berpengaruh pada umur
pakai pompa itu sendiri, karena pompa beroperasi tidak sesuai dengan rekomendasi
dari pihak pabrikan.
Untuk mencari solusi permanen dari permasalahan kekurangan suplai air pendingin ini,
pada tanggal 13-15 September 2012 dilakukan diskusi antara pihak PLN UPK NUSRA
2, PLN PUSENLIS, PT BARATA, dan Jiang Xi Jiang Lian di Wuxi China, dari diskusi
tersebut semua pihak berpendapat bahwa permasalahan yang terjadi pada saat CWP
PLTU 3 beroperasi akan menjadi lebih parah pada saat CWP PLTU 2 NTB nanti
beroperasi, sehingga disarankan untuk mempelajari kembali desain yang telah
diterapkan dan melakukan modifikasi desain tersebut.
Berdasarkan risalah rapat tanggal 5 April 2013, PLN UIP XI, PLN PUSENLIS, PT.
Barata, dan KSK sepakat untuk dilakukan perhitungan ulang dan modifikasi pada main
gate pump pit, karena desain pond dan pump pit yang dikerjakan oleh PT Barata hanya
untuk keperluan 2 (dua) unit pembangkit.
Detail korespondensi usulan kerja tambah kurang dengan kronologis sebagai berikut:
No. Tanggal Deskripsi Keterangan
1. 30 Oktober 2007
Penandatanganan Kontrak PLTU 2 NTB (2x25 MW)Kontrak No. 243.PJ/041/DIR /2007
Dokumen Kontrak
2. 18 Maret 2008 Surat Keputusan Bupati Lombok Barat, perihal Ijin Pembangunan PLTU di Dusun Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
SuratKeputusan
3. 11 Juni 2008 Notulen rapat Koordinasi Antara Muspida NTB dan Kabupaten Lombok Barat, Panitia Tim 9 LOBAR dengan PT PLN (Persero) Wilayah NTB tentang Penyelesaian Pengadaan Tanah untuk Pembangunan PLTU 3x25 MW di Dusun Taman Jernjang Desa Kebon Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat
Risalah Rapat
4. 18 Juni 2008 Surat PLN Wilayah NTB No. 0750/121/WIL.NTB/2008 perihal Kronologis Pengadaan Tanah Pembangunan PLTU
Surat
5. 27 Agustus 2008
1st Side Letter Agreement, perihal Serah Terima Lahan PLTU 2 NTB (tahap pertama)
Agreement
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 5
No. Tanggal Deskripsi Keterangan
6. 3-5 Desember 2008
Risalah rapat pembahasan Deviasi PLTU Lombok 1x25 MW, Lampiran Risalah rapat Pembahasan Deviasi – Mechanical CDA No. M-001
CDA
7. 1 April 2009 2nd Side Letter Agreement, perihal Serah Terima Lahan PLTU 2 NTB (tahap kedua)
Agreement
8. 14 April 2010 Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat perihal Percepatan Common Facilites untuk mendukung operasi PLTU (1x25 MW), APBN
Surat
9. 3 Mei 2010 Notulen Rapat PLTU 2 NTB (2x25 MW) - Lombok di PT PLN (Persero) kantor Pusat
Risalah Rapat
10. 4 Mei 2010 Approval drawing dan Comment Sheet dari PLN PUSENLIS untuk & Intake Channel
Approval design
11. 21 Juli 2010 Risalah rapat Coordination Meeting Juli 2010 di Kantor Pusat PT. PLN (Persero) Jakarta
Risalah Rapat
12. 29 Juli 2010 Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat perihal Interfacing Unit 1, 2 dengan Unit 3 PLTU Lombok , NTB
13. 2 Agustus 2010
Risalah Rapat Scope of Work CW Pump Risalah Rapat
14. 11 Agustus 2010
Surat perihal Scope pekerjaan Intake Surat
15. 1 November 2010
Risalah Rapat Koordinasi Pekerjaan Pembangkit dan jaringan di Wilayah NTB PT PLN (Persero) Pembangkit KALINUSA
Risalah Rapat
16. 16 Maret 2011 Risalah Rapat Penyelesaian Common Facility PLTU 2 & 3
Risalah Rapat
17. 5 Maret 2012 Risalah rapat PLTU 2 NTB (2x25 MW) di Jakarta Risalah Rapat18. 30 Maret 2012 Surat PLN UPK 2 No. 0058/121/UPK.KITRING
NUSRA II/2012 Perihal Evaluasi Kapasitas Intake Canal dan
Surat
19. 25 Juli 2012 Risalah rapat perihal Design of Water Intake PLTU 2 NTB
Risalah Rapat
20. 31 Juli 2012 Risalah Rapat PLTU Jeranjang NTB (1x25 MW) Risalah Rapat21. 13-15 Sept
2012MoM of CW Pump and Design Review NTB Coal Fired Steam Power Plant 2x25 MW at Wuxi China
Risalah Rapat
22. 25 Sept 2012 Rapat Pembahasan Water Intake Risalah Rapat23. 5 April 2013 Pembahasan Permasalahan CW Intake Risalah rapat24. 17 Oktober
2013Risalah rapat Pembahasan Modifikasi PLTU 2 NTB (2x25 MW)
Risalah rapat
25. 18 Oktober 2013
Surat PLN UIP XI No. 1436/121/UIP XI/2013 perihal Permintaan Penugasan Kajian teknis Modifikasi Desain Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)
Surat
26. 29 November 2013
Penyampaian Kajian Teknis Modifikasi Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)
Dokumen kajian
27. 27 Januari 2014
Surat PLN UIP XI No. 103/121/UIP XI/2014 perihal Permintaan Desain, Metode kerja, dan SchedulePekerjaan Pembangunan Sea Water Pump Housedengan Metode Caison Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)
Surat
28. 29 Januari 2014
Surat PT Barata No.30 1 PD 14 197 perihal Dok.Teknis Pump House PLTU 2 NTB 2x25 MW
Dokumen teknis
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 6
Berdasarkan kronologis diatas maka PLN UIP XI mengajukan usulan Variation Order
kepada PLN Pusat perihal Pekerjaan Pembangunan Pump House metode Caison
dengan dasar bahwa desain pump pit yang ada sekarang hanya di desain untuk
keperluan 2 unit pembangkit sehingga lebar main gate terlalu kecil dan kapasitas pump
pit tidak akan mampu untuk mensuplai air ke 3 unit pembangkit.
III.KAJIAN KONTRAKTUAL
III.1 DASAR HUKUM KONTRAK
Dalam Contract Agreement PLTU 2 NTB (2 x 25 MW) No. 243.PJ/041/DIR /2007, ada
beberapa klausul persyaratan kontrak yang terdapat di dalam dokumen kontrak yang
bisa dijadikan sebagai landasan untuk menyetujui perubahan design dan Pekerjaan
Tambah/Kurang yaitu :
1. Dalam Book 1, Part 2 (General Condition), Sub-Clause 2.1.52 (definisi),
disebutkan bahwa :
“Variations means any modification to the Works, approved by the owner, which
cause an increase or decrease in the cost of, or the time required for, the
execution of the Contract or part thereof.
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa dalam kontrak dimungkinkan
terjadinya pekerjaan tambah atau kurang atas persetujuan Owner.
2. Dalam Book I, Part 2, Clause 2.47 (Variations) lebih jauh disebut :
The Contractor shall not alter any of the Works, except as directed in writing by
the Owner, but the Owner will have full power from time to time during the
execution of the Contract by notice in writing to direct the Contractor to alter,
amend, omit, add to, or otherwise vary any of the Works and the Contractor
shall carry out such variations and be bound by the same conditions, so far as
applicable, as though the said variations were stated in the Contract.
Sesuai dengan persyaratan yang tertera didalam klausal tersebut, bahwa
pekerjaan tambah atau kurang dapat diadakan jika ada permintaan tertulis dari
Owner. Demikian pula selama pelaksanaan kontrak, Owner akan
menyampaikan secara tertulis untuk mengubah, mengurangi maupun
menambah pekerjan.
Selanjutnya dalam Dokumen Kontrak Book 1, Part 2, Clause 2.47, Paragraph 3
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 7
“ The difference in cost to the Owner, if any, occasioned by any such variations
shall be added to or deducted from the Contract Price as the case may injure.
The amount of such difference shall be ascertained and mutually agreed to by
negotiations between the Owner and the Contractor. ”
Bahwa penambahan atau pengurangan biaya yang terjadi sebagai akibat dari
perubahan pekerjaan (Variations), yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak, harus ditambahkan atau dikurangkan terhadap Nilai Kontrak yang
dituangkan dalam bentuk Amandemen Kontrak.
IV. DESKRIPSI USULAN PEKERJAAN TAMBAH
IV.1 Evaluasi Teknis
Saat ini 1 unit PLTU di area PLTU Jeranjang (PLTU 3 NTB 1x25 MW) telah masuk ke
sistem kelistrikan Lombok dan menjadi base load untuk menyuplai kebutuhan listrik di
sistem kelistrikan Lombok. Operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW) sangat bergantung
pada ketersediaan air pendingin yang ada pump pit yang dikerjakan oleh Kontraktor
PLTU 2 NTB (2x25 MW), selain itu saat ini PLTU 2 NTB telah memasuki tahapan Test
& Commissioning sehingga penggunaan pump pit juga mulai digunakan untuk
mensuplai air pendingin ke PLTU 2 NTB. Untuk pengoperasian PLTU diperlukan suplai
air pendingin untuk mendinginkan peralatan utama yang berada di PLTU, suplai air
pendingin peralatan utama berasal dari laut yang di pompa menggunakan pompa
pendingin peralatan utama atau Circulating Water Pump (CWP) yang berfungsi
sebagai:
1. Media untuk mengkondensasikan uap yang digunakan untuk memutar
turbin menjadi air pengisi boiler yang prosesnya terjadi di condenser.
2. Media pendingin dari Closed Cooling Water System yang berfungsi sebagai
pendingin peralatan utama seperti ID Fan, PA Fan, Boiler Feed Pump, Lube
Oil System, dan peralatan lainnya.
3. Menyuplai air ke Water Treatment Plant (WTP) yang berfungsi mengubah
air laut menjadi air murni atau Demineralized Water yang digunakan untuk
mengisi air di boiler.
Karena sangat vitalnya fungsi CWP untuk pengoperasian PLTU, maka suplai air laut
dari Water Intake Channel sampai ke pump pit tidak boleh berkurang atau terganggu,
karena jika CWP berhenti beroperasi/trip maka PLTU juga akan mengalami trip atau
keluar sistem sehingga akan menyebabkan gangguan di sistem kelistrikan Lombok
karena suplai daya yang dihasilkan PLTU merupakan yang terbesar di sistem
kelistrikan Lombok.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 8
Pada pelaksanaannya, pekerjaan Proyek PLTU 3 NTB terlebih dahulu siap untuk
dilaksanakan Test & Commissioning sehingga membutuhkan dukungan suplai air
pendingin yang berdasarkan CDA No. M-001 (open canal cooling water system)
dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB atau menjadi common facility, namun dalam
kontrak pekerjaan PLTU 2 NTB tidak disebutkan bahwa item pekerjaan open canal
cooling water system merupakan common facility, sehingga dilakukan pembahasan
antara PLN PUSENLIS dengan PLN Enjiniring pada tanggal 2 Agustus 2010 terkait
Scope of Work CW Pump dan disepakati bahwa “Fasilitas Circulating Water System
dari Circulating Water Pump house sampai dengan Condenser dan dari discharge seal
pit bukan merupakan common facility.” Sehingga menurut risalah rapat tersebut dapat
diartikan bahwa pekerjaan dari intake mouth sampai dengan pump house menjadi
scope pekerjaan proyek PLTU 2 NTB. Karena kebutuhan yang mendesak berdasarkan
risalah rapat tanggal 1 Nopember 2010 diputuskan “Intake dan pump house
(menggunakan design Barata), posisi dan dudukan pompa mengikuti penentuan lokasi
WTC (perubahan hanya di posisi angkur, dimensi dan volume relative sama).”
Gambar 1.1 Desain Awal Layout Water Intake & Pump pit PLTU 2 NTB tanggal 4 Mei 2010 (Approval B)
Penambahan fungsi dan perubahan desain ini tidak disertai dengan perhitungan ulang
dan analisa yang mendalam terhadap pengaruh operasional seluruh pompa yang ada
di sana, karena status approval drawing pump pit & intake channel telah di approve “B”
pada tanggal 4 Mei 2010, sehingga Kontraktor sudah mulai dapat mengerjakan item
pekerjaan dan intake channel sesuai dengan approval drawing, karena kebutuhan
mendesak terkait test & commissioning PLTU 3 NTB, maka sesuai kesepakatan rapat
tanggal 1 Nopember 2010 Kontraktor PLTU 2 NTB memperlebar dimensi pump pit yang
telah dikerjakan untuk mendukung persiapan operasinal PLTU 3 NTB tanpa adanya
perhitungan ulang desain dan perubahan lebar main gate.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 9
Gambar 1.2 Desain Water Intake & Pump pit PLTU 2 NTB Existing tanggal 27 Desember 2013 (Approval A)
Penambahan fungsi pemakaian pump pit dan intake canal ini akan berpengaruh
terhadap operasional PLTU diantaranya :
1. Umur Pakai CWP
Tidak adanya perhitungan ulang desain dan perubahan lebar main gate di pump pit
beriakibat pada kurangnya suplai air pendingin untuk operasional PLTU. Hal ini
diketahui pada saat dilakukan trial run test 1 unit CWP PLTU 3 NTB tanggal 27
Maret 2012, terjadi penyusutan level air di pump pit dan intake canal disebabkan
adanya sedimentasi di intake mouth dan perhitungan ulang dari desain pompa yang
digunakan sehingga pompa mengalami trip karena setting trip pompa untuk level air
berdasarkan rekomendasi pabrikan berada di level 2,7 meter dari dasar pump pit.
Terkait mendesaknya kebutuhan test & commissioning serta persiapan operasional
PLTU 3 NTB, maka setting trip untuk level air di CWP PLTU 3 NTB diturunkan
menjadi 1,7 meter dari dasar pump pit. Secara desain penurunan setting trip ini akan
mempengaruhi umur pakai CWP karena pihak pabrikan pasti telah
memperhitungkan ambang batas keamanan dari peralalatan yang dibuat agar
peralatan tersebut dapat beroperasi secara efisien dan memiliki umur pakai yang
panjang dengan parameter-parameter yang telah ditentukan, sehingga dengan
diturunkannya level trip CWP karena kurangnya suplai air di pump pit ini akan
sangat berpengaruh pada umur pakai CWP itu sendiri, hal yang sama juga akan
terjadi pada CWP PLTU 2 NTB jika tidak ada modifikasi, karena desain pump pit
yang digunakan saat ini sudah tidak sesuai dengan desain awal.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 10
2. Suplai Air Pendingin
Penambahan fungsi penggunaan pump pit tanpa adanya perhitungan ulang dan
pelebaran main gate juga akan menyebabkan tidak seimbangnya volume air yang
nantinya akan di pompa 6 unit CWP (3 unit beroperasi) dengan volume air yang
masuk ke pump pit, hal ini berdasarkan data yang diambil pada saat PLTU 3 NTB
beroperasi (2 unit CWP) tanggal 2 Oktober 2012.
Gambar 1.3 record penurunan level air di pada saat operasi CWP PLTU 3 NTB (diukur dari posisi MSL)
Berdasarkan data diatas, terlihat adanya penurunan level air ±300mm di dalam
pump pit, dari data teknis CWP yang terpasang kebutuhan air unutk operasional 3
unit PLTU adalah sebesar :
PLTU 3 NTB = 2 x 3.204 m3/jam
= 6.408 m3/jam
PLTU 2 NTB = 4 x 2800 m3/jam
= 11.200 m3/jam
PLTU 2 & 3 NTB = 6.408 m3/jam + 11.200 m3/jam
= 17.608 m3/jam
Total debit maksimal yang diperlukan untuk operasional 3 unit PLTU adalah sebesar
17.608 m3/jam, sedangkan pada saat operasional 2 unit CWP PLTU 3 NTB dengan
kebutuhan debit air 6.408 m3/jam sudah terjadi penurunan air ±300mm di dalam
pump pit. Dengan setting trip CWP saat ini yang di setting pada level 1700 mm dan
rata-rata level air di pump pit sebesar 3000mm dari dasar pump pit, maka kondisi 6
unit CWP beroperasi secara bersama-sama akan sulit dicapai, karena akan terjadi
penurunan level air >900mm saat semua CWP beroperasi, serta kondisi pasang
surut air laut/hari yang selisihnya bisa mencapai 1000mm (data pasanglaut.com).
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 11
Gambar 1.4 Data Teknis CWP
Dari keadaan diatas, diperkirakan debit air yang di pompa tidak akan mampu di
imbangi oleh suplai air ke pump pit karena dimensi main gate yang dipasang secara
desain hanya mengakomodir kebutuhan air pendingin untuk 2 unit PLTU serta
penambahan fungsi pump pit yang telah dilakukan untuk mendukung operasional
PLTU 3 NTB tidak disertai dengan kajian dan perhitungan ulang dari desain awal
pump pit.
Kondisi kekurangan suplai air pendingin ini diperparah oleh kondisi alam,
sedimentasi pasir di intake, dan sampah rumah tangga, karena pada saat level air
laut berada pada posisi LLWL (Lowest Low Water Level) tidak ada aliran air laut
yang masuk ke pump pit, karena kondisi laut yang berada pada puncak surutnya
(pada saat bulan purnama atau bulan mati) dan sedimentasi di intake mouth,
banyaknya sampah yang terjaring di depan main gate pump pit juga mungurangi
suplai air yang masuk ke pump pit, sehingga dapat dipastikan bahwa yang telah
dibangun oleh Kontraktor PLTU 2 NTB secara desain tidak akan mampu mensuplai
air ke 3 unit PLTU yang ada di area PLTU Jeranjang (3x25 MW) jika tidak terdapat
modifikasi.
Untuk membahas permasalahan kekurangan suplai air pendingin di area pump pit
ini, telah dilakukan pembahasan dan design review antara PT. Barata, Jiang Xi
Jiang Lian, Handan Design Institue, PLN PUSENLIS dan PLN UIP NUSRA di Wuxi
China tanggal 13 – 15 September 2012. Dari pembahasan tersebut, semua pihak
sepakat bahwa untuk mendukung operasional 3 unit PLTU, harus dilakukan kajian
ulang dan modifikasi terhadap desain pump pit yang digunakan saat ini dan
mengusulkan beberapa alternatif, diantaranya :
1. - Men-chipping bottom slab dari sebesar 250 mm,
- Menambah panjang shaft pompa sebesar 570 mm.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 12
2. - Menambah panjang shaft pompa sebesar 320 mm tanpa melakukan
chipping pada bottom slab,
- Menurunkan level alarm pompa menjadi 1000 mm dan trip pada 800 mm
dari submersible atau alarm pada 1700 mm dan trip pada 1500 dari
bottom slab pump pit.
3. Pelebaran Main Gate pump pit.
Pada pelaksanaannya alternatif penyelesaian masalah diatas sangat sulit untuk
dilaksanakan karena terkait dengan operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW) yang harus
tetap beroperasi untuk mensuplai listrik ke sistem kelistrikan Lombok.
VI. 2 Usulan Penyelesaian Masalah
Dengan kondisi kurangnya suplai air pendingin untuk keperluan operasional 3 unit
PLTU dan kondisi sistem kelistrikan Lombok yang megharuskan PLTU 3 NTB tetap
beroperasi, maka berdasarkan rapat yang dilaksanakan tanggal 17 Oktober 2013
didapatkan beberapa alternative penyelesaian permasalahan kekurangan suplai air
untuk kebutuhan operasional 3 unit PLTU (3x25 MW) ini, diantaranya adalah :
1. Pemasangan intake tower menjauhi pasir gosong
2. Penurunan level pump pit dan perpanjangan pipa intake
3. Pembangunan pump house baru dengan metode caison.
Selain menyelesaikan permasalahan desain, alternative yang diambil juga harus
mengakomodir permasalahan sedimentasi dan sampah yang terjadi.
Gambar 1.5 Posisi Pump House Existing dan Muara Sunga Babak
MUARA SUNGAI BABAK
WATER INTAKE CHANNEL
POSISI PUMP HOUSE EXISTING
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 13
Setelah dilakukan studi banding ke PLTU Tonasa (2x25 MW) dan berdasarkan kajian
teknis dari PLN PUSENLIS, pembuatan Pump house baru dengan metode Caison
menjadi alternatif paling memungkinkan untuk diterapkan di PLTU Jeranjang (3x25
MW), karena dalam proses pengerjaannya tidak perlu menghentikan operasional PLTU
PLTU 3 NTB (1x25 MW), dan meminimalisir waktu stop operasi PLTU 2 NTB (2x25
MW) yang saat ini sedang dalam tahap Test and Commisioning pada saat
penyambungan pipa dengan pipa eksisting dan pemasangan pompa.
Gambar 1.6 Desain Rencana Pump House dengan Metode Caison
Dari Gambaran diatas direncanakan posisi Pump House baru dengan metode Caison
berada di sisi barat PLTU 2 NTB (tepat di belakang Jetty) dengan jalur pipa intake baru
berada di sisi utara Water Intake Channel existing.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan evaluasi tersebut diatas, dengan ini disimpulkan bahwa penambahan
fungsi pump pit PLTU 2 NTB (2x25 MW) untuk operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW)
tidak disertai dengan kajian ulang dan perhitungan ulang dari desain awal pump pit,
karena mendesaknya kebutuhan operasional PLTU 3 NTB untuk mensuplai listrik ke
sistem kelistrikan Lombok. Untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan suplai air
pendingin, kami mengusulkan agar diberikan Variation Order untuk Pembangunan
Pump House baru dengan metode Caison di Proyek PLTU 2 NTB untuk menunjang
kelancaran Operasional 3 unit PLTU (3x25 MW), serta menjaga kehandalan sistem
kelistrikan di Pulau Lombok.
Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 14
VI. LAMPIRAN
- Copy bagian Kontrak yang Relevan
- Korespondensi
- Kajian Teknis Penerapan Metoda Caison dari PLN PUSENLIS
Mengetahui,
PLT. DM PENGENDALIAN PROYEK & K2
ZAKY ADIKTA
top related