10 Tips Lancar Menyusui Sukses Bekerja

Post on 20-Jun-2015

2797 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

10 tips

sukses bekerja lancar menyusui

10 tips

sukses bekerja lancar menyusui

words: Nia Umar, IBCLC

#1 persiapan

Tidak hanya beberapa bulan sebelum kembali bekerja, persiapan sebaiknya dilakukan jauh hari,

bahkan ketika mulai hamil.

Bekali diri tentang bagaimana memulai dengan benar agar menyusui lancar,

hingga mencari tenaga kesehatan yang bisa membantu agar awal menyusui

dapat berlangsung baik sehingga memantapkan proses menyusui.

#2 cuti

Upayakan mengambil cuti lebih panjang sesudah melahirkan.

Jika kehamilan tidak menyulitkan dan tidak terlalu melelahkan, pertimbangkan untuk

menggunakan semua jatah cuti 3 bulan saat sesudah persalinan.

Diskusikan dengan perusahaan tentang hal ini. Sodorkan juga UU no. 13 tahun 2003 penjelasan pasal 82.

Jika perusahaan lebih fleksibel dengan cuti, pertimbangkan memperpanjang cuti sebanyak mungkin.

Cuti akan sangat bermanfaat dan membantu dalam proses menyusui

serta sangat baik untuk perkembangan anak kelak.

#3 dukungan

Mulai dari keluarga yang membantu mengasuh anak, pasangan yang menjadi supporter utama

serta dukungan di tempat kerja dari rekan dan atasan. Dukungan ini penting, agar ibu tetap merasa nyaman

dan percaya diri dalam proses menyusui dan memerah. saat tidak bersama si kecil.

#4 belajar

Belajar bisa juga lewat diskusi dengan teman yang juga menyusui,

melihat teman kerja yang juga mengasuh dan menyusui, atau sudah kembali bekerja dan memerah ASI untuk anaknya.

Diskusikan bagaimana keseharian mereka dan jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk kita.

#5 memerah

Memerah penting dipelajari oleh ibu yang akan kembali beraktivitas dan ingin tetap memberikan ASI.

Memerah perlu latihan; semakin sering dilakukan, maka akan semakin mahir.

Keahlian ini tidak hanya bermanfaat bagi ibu yang bekerja di luar rumah.

Seringkali, saat payudara penuh, kita perlu memerah untuk mengeluarkan ASI dari payudara.

#6 koordinASI

Siapkan pengasuh di rumah. Diskusikan langkah-langkah yang musti dipersiapkan

dan dilakukan saat kita kembali bekerja. Bila perlu, libatkan pengasuh dalam kelas edukASI

yang khusus membahas persiapan kembali bekerja.

#7 fasilitas

Pastikan tempat kerja memberikan fasilitas ruang menyusui atau ruangan memerah yang layak.

Idealnya, jika diizinkan membawa bayi atau ada tempat penitipan anak di tempat kerja

atau memerah bukan di toilet atau mushalla. Ini penting agar ibu merasa nyaman saat menyusui

atau memerah tanpa cemas karena ruangan ala kadarnya.

Silahkan merujuk ke PP no. 33 tahun 2012 tentang bagaimana ruangan yang layak untuk memerah

bagi ibu menyusui sebagai bahan acuan yang bisa diajukan ke tempat kerja.

#8 jadwal

Setiap ibu bisa memiliki jadwal berbeda, tergantung bagaimana mereka terbiasa memerah dan berapa banyak ASIP yang dibutuhkan si kecil.

Idealnya, memerah dilakukan 2-3 jam sekali jika ibu berjauhan dari anak.

Sebisa mungkin, hindari melewatkan jadwal memerah agar bisa mempertahankan produksi ASI.

#9 simulASI

Seminggu sebelum kembali masuk kerja, lakukan kegiatan di luar rumah tidak bersama bayi

di jam yang sama dengan saat kembali kerja. Misalnya, ke salon atau arisan dengan teman.

Tujuannya, agar ibu bisa mengkalkulASI berapa perkiraan ASIP yang dibutuhkan,

mengatur jadwal memerah, dan menghitung perkiraan waktu perjalanan PP rumah-tempat kerja.

Ini akan sangat membantu dan melatih ibu untuk belajar berjauhan dari si kecil.

Biasanya, ini adalah tantangan terbesarnya.

#10 komitmen

Berpegang teguh untuk terus berupaya agar bisa terus menyusui atau memerah selama kembali bekerja.

Komitmen bersama pengasuh untuk terus memberikan ASIP tanpa dot atau empeng

juga akan mempengaruhi pemberian ASI bagi anak.

Komitmen dengan diri sendiri untuk mengikuti jadwal memerah.

Komitmen bersama pasangan untuk saling mendukung dalam semua proses ini.

Terakhir, Komitmen pada tanggung jawab kita

sebagai ibu dalam rumah dan tetap profesional dalam pekerjaan.

top related