Top Banner
KONSEP DASAR MENYUSUI S R O D I A N A I T A
38

Konsep dasar menyusui

Apr 14, 2017

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konsep dasar menyusui

KONSEP DASAR MENYUSUIS

R

O

D

I

A

N

A

I

T

A

Page 2: Konsep dasar menyusui

ANATOMI PAYUDARA & FISIOLOGI LAKTASI

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.

Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia.

Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.

Page 3: Konsep dasar menyusui

ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA Secara vertikal payudara terletak diantara

kosta II dan IV, secara horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis.

Kelenjar susu berada di jaringan sub kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superfisial dan profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor.

Ukuran normal 10-12 cm dengan beratnya pada wanita tidak hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram.

Page 4: Konsep dasar menyusui

NEXT..... Bentuk dan ukuran payudara akan

bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya.

Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause.

Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.

Page 5: Konsep dasar menyusui

Ada 3 bagian utama payudara,

1. Korpus (badan), 2. Areola: Areola mamae (kalang payudara)

letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan

Page 6: Konsep dasar menyusui

3. Papilla atau putting: Puting susu terletak setinggi interkosta IV,

tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula.

Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan puting susu ereksi,

Sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu tersebut.

Page 7: Konsep dasar menyusui
Page 8: Konsep dasar menyusui

ADA EMPAT MACAM BENTUK PUTING

Page 9: Konsep dasar menyusui

LANJUTAN... Struktur payudara terdiri dari tiga bagian,

yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mammae.

Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari Duktus Laktiferus (duktus), Duktulus (duktulli), Lobus dan Alveolus.

Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40

duktuli. Duktulus bercabang menjadi 10-100 alveolus

dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus) sehingga merupakan suatu pohon.

Page 10: Konsep dasar menyusui

Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus.

Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus tempat penampungan air susu.

Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang pada perjalanan selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli.

Di dalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.

Page 11: Konsep dasar menyusui

STRUKTUR PAYUDARA

Page 12: Konsep dasar menyusui

FISIOLOGI LAKTASI

Pemberian ASI tergantung pada 4 proses:

1. Proses pengembangan jaringan penghasil ASI pada payudara.

2. Proses yang memicu produksi ASI setelah melahirkan.

3. Proses untuk mempertahankan produksi ASI.

4. Proses sekresi ASI (refleks let down)

Page 13: Konsep dasar menyusui

1. PERKEMBANGAN JARINGAN PENGHASIL ASI

Proses ini dicapai dalam kehamilan dengan adanya rangsangan pada kelenjar serta saluran payudara oleh hormon plasenta yaitu: estrogen, progesteron, hormon lactogen plasenta

Page 14: Konsep dasar menyusui

2. MEMICU PRODUKSI ASI SETELAH MELAHIRKAN

Setelah plasenta dilahirkan, penurunan produksi hormon dari organ tersebut terjadi dgn cepat. Hormon hipofise anterior yaitu prolaktin yg tadinya dihambat oleh kadar estrogrn & progesteron yg tinggi dlm darah mulai dilepaskan. Prolaktin akan mengaktifkan sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. Dalam waktu 3 – 4 hari setelah persalinan produksi ASI sdh dimulai & susu yang matur disekresikan sampai pada akhir minggu pertama.

Page 15: Konsep dasar menyusui

3 & 4. MEMPERTAHANKAN PRODUKSI ASI & REFLEKS LET DOWN PADA EJEKSI ASI

Proses ini tergantung pd hormon lain yaitu oksitosin yg dilepas oleh kelenjar hipofise posterior sbgai reaksi terhdp pengisapan putting. Oksitosin mempengaruhi sel mioepitelial yg mengelilingi alveoli mammae shg alveoli tersbt berkontraksi & mengeluarkan ASI yg sdh disekresiksan oleh kelenjar mammae. Refleks let down tdk terjadi krn tekanan negatif oleh pengisapan & juga bukan krn payudara yg penuh, namun disebabkan oleh refleks neurogenik yg menstimulasi pelepasan oksitosin.

Page 16: Konsep dasar menyusui

LANJUT!!! Ibu menyusui akan mengalami refleks

let down 30 – 60 menit setelah bayi mulai menyusu. Refleks tersbt dapat pula disebabkan oleh faktor kejiwaan sep: mendengar tangisan bayi, berpikir ttang bayinya atau berpikir ttang pemberian ASI sendiri. Sebaliknya refleks tersbt dpt dihambat oleh kecemasan, ketakutan, perasaan tdk aman/ ketegangan. Hal ini dpt meningkatkan hormon epinefrin & norepinefrin yg selanjutnya menghambat pengeluaran oksitosin ke payudara.

Page 17: Konsep dasar menyusui

FISIOLOGI LAKTASI Selama kehamilan, hormon prolaktin dari

plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih di hambat oleh kadar estrogen yang tinggi.

Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.

Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar.

Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran (let down refleks

Page 18: Konsep dasar menyusui

REFLEKS PROLAKTIN Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf

peraba yang terdapat pada puting susu terangsang.

Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin kedalam darah.

Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar (alveoli) untuk memproduksi air susu.

Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas dan lamanya bayi menghisap.

Page 19: Konsep dasar menyusui

REFLEKS ALIRAN (LET DOWN REFLEX)

Rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat menyusu selain mempengaruhi hipofise anterior mengeluarkan hormon prolaktin juga mempengaruhi hipofise posterior mengeluarkan hormon oksitosin.

Setelah oksitosin dilepas kedalam darah akan memacu otot-otot polos yang mengelilingi alveoli dan duktulus berkontraksi sehingga memeras air susu dari alveoli, duktulus, dan sinus menuju puting susu.

Refleks let-down dapat dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau dapat juga ibu merasakan sensasi apapun.

Tanda-tanda lain dari let-down adalah tetesan pada payudara lain yang sedang dihisap oleh bayi. Refleks ini dipengaruhi oleh kejiwaan ibu.

Page 20: Konsep dasar menyusui
Page 21: Konsep dasar menyusui

DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI Biarkan bayi bersama

ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama.

ASI mengandung komposisi yang tepat.

Mengurangi kejadian karies dentis.

Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi.

Page 22: Konsep dasar menyusui

NEXT.... Hubungan fisik ibu

dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.

Terhindar dari alergi. Asi meningkatkan

kecerdasan bagi bayi.

Page 23: Konsep dasar menyusui

BAGI IBU Aspek kontrasepsi Aspek kesehatan ibu Ketenangan jiwa dan fikiran

Page 24: Konsep dasar menyusui

PERAWATAN PAYUDARA

Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise untuk mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormon oxytocin.

Anatomis Buah dadaBila jumlah lobus dalam buah dada

berkurang, lobuluspun berkurang. Dengan demikian produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang menghisap zat-zat makan dari pembuluh darah akan berkurang.

Page 25: Konsep dasar menyusui

YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

Faktor istirahat.Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang.

Faktor isapan anak.Bila ibu menyusui anak segera jarang

dan berlangsung sebentar maka hisapan anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI berkurang.

Page 26: Konsep dasar menyusui

LANJUTAN... Faktor obat-obatan.

Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon prolaktin dan oxytocin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI. Apabila hormon-hormon ini terganggu dengan sendirinya akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI.

Page 27: Konsep dasar menyusui

CARA MENYUSUI YANG BENAR Cara menyusui dengan sikap duduk:

Duduk dengan posisi santai & tegak menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pd puting susu & areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sbgai desinfektan & menjaga kelembapan puting susu.

Page 28: Konsep dasar menyusui

LANJUTANGunakan bantal atau selimut untuk

menopang bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan cara : Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala

bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu & yg satu didepan.

Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.

Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

Page 29: Konsep dasar menyusui
Page 30: Konsep dasar menyusui

POSISI MENYUSUI YANG BENARTubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh

ibu.Dagu bayi menempel pada payudara.Dagu bayi menempel pada dada ibu yang berada

di dasar payudara (bagian bawah).Telinga bayi berada dlm satu garis dengan leher &

lengan bayi. Mulut bayi terbuka dengan bibir bawah yang

terbuka.Sebagian besar areola tidak tampak. Bayi menghisap dalam dan perlahan. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu. Terkadang terdengar suara bayi menelan. Puting susu tidak terasa sakit atau lecet.

Page 31: Konsep dasar menyusui
Page 32: Konsep dasar menyusui

UNTUK MERANGSANG REFLEKS OKSITOSIN MAKA DILAKUKAN:

Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit Ibu harus rileks Pijat leher dan punggung belakang (sejajar

daerah payudara) Pijat ringan pada payudara yang bengkak

(pijat pelan-pelan kearah tengah) Stimulasi payudara dan puting Kompres dingin pasca menyusui, mengurangi

oedema. Pakailah BH yang sesuai Bila terlalu sakit dapat diberikan obat

analgetik.

Page 33: Konsep dasar menyusui
Page 34: Konsep dasar menyusui

MELEPAS ISAPAN BAYI.Setelah menyusui pada satu payudara sampai

terasa kosong, sebaiknya diganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi: Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi

melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.

Menyusui berikutnya dimulai pd payudara yg belum terkosongkan (yang dihisap terakhir).

Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.

Page 35: Konsep dasar menyusui

MENYENDAWAKAN BAYITujuan menyendawakan bayi adalah

mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh jawa) setelah menyusu.

Cara menyendawakan bayi: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada

bahu ibu kemudan pungungnya ditepuk perlahan-lahan.

Dengan cara menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu usap-usap punggung bayi sampai bayi bersendawa

Page 36: Konsep dasar menyusui
Page 37: Konsep dasar menyusui

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN MENYUSUI Cara menyusui yang baik dan

benar:1. Posisi badan ibu dan bayi 2. Posisi mulut bayi dan puting susu

ibu

Page 38: Konsep dasar menyusui