BIODATA
I. DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap / Nama Panggilan Imam Mishbach / Imam
2. Tempat / Tanggal Lahir Kabupaten Jepara / September 22, 1994
3. Jenis Kelamin Male
4. Tinggi / Berat 177 cm / 62 kg
5. Alamat Rumah Desa Parang RT 01 RW 01, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
6. E-mail [email protected]. Nomer Hp / Telp. 0896 0513 1460
8. Hobi Badminton, Mancing
9. Agama Islam
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PENCEMARAN LAUT
Analisis Kandungan Logam Berat (Merkuri Hg, Timbal Pb, Cadmium Cd)
Yang Terdapat di Lingkungan Perairan Berdasarkan Sumber
Pencemarannya, Efek Terhadap Ekosistem, Efek Terhadap Sosial
Ekonomi, Serta Efek Terhadap Kesehatan Manusia
Oleh :
IMAM MISHBACH
26020112140091
ILMU KELAUTAN_C
PROGAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
Analisis dari hasil berita-berita yang didapat berhubungan dengan
pencemaran Logam Berat. Kini Indonesia menuai tekanan yang sangat menakutkan
karena pada tahun 2009 Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah WOC tanggal
11-15 Mei 2009 di Manado Sulawesi Utara. Forum international itu rencananya akan
dihadiri ratusan pakar lingkungan, kelautan, dan iklim dunia. Sedangkan
pencemaran yang terjadi di perairan Jawa Timur ini bakal menjadi soroton utama
pakar kelautan, salah satunya faktor penyebab pencemaran tersebut adalah limbah
pabrik mengandung unsur logam berat seperti merkuri dan timah yang berbahaya
bagi mahluk hidup.
Pencemaran logam berat ini berdampak bagi perikanan tangkap dan usaha
budi daya pesisir dan laut. Diduga Adanya pencemaran logam berat yang berbahaya
di perairan Jawa Timur sama halnya yang terjadi di perairan Teluk Buyat Jakarta
terjadi pencemaran logam berat berupa merkuri dan arsen. Suyitno mengatakan,
temuan tim Labfor menunjukkan kandungan merkuri di Teluk Buyat mencapai 0,002
PPM. Sedangkan berdasarkan Kepmen LH, standar baku merkuri yang bisa
ditoleransi sebesar 0,001 PPM. Sedangkan untuk kandungan arsen ditemukan
sebesar 0,057 PPM, jauh di atas standar baku sebesar 0,012 PPM. Hal Ini
menunjukkan kandungan logam di perairan Teluk Buyat sudah berada di atas
ambang batas standar baku sesuai keputusan Menteri Lingkungan Hidup.
Efek terhadap ekosistem Labfor juga melakukan pemeriksaan terhadap biota
laut di perairan Teluk Buyat. Hasilnya, kandungan merkuri pada gurita mencapai
0,0116 PPM, ikan kerapu merah 0,020 PPM, kerapu macan 0,0157 PPM dan ikan
napoleon 0,0275 PPM. Namun, menurut Suyitno, untuk biota laut tidak ada standar
baku yang bisa dijadikan patokan mengenai ada tidaknya pencemaran. Begitu pula
dengan hasil sampel darah dan kuku dari 79 KK di sekitar Teluk Buyat.
Hal seperti ini juga terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Pasca
tsunami, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menemukan lima kabupaten
di Aceh tercemar logam berat yang membahayakan kesehatan. Menurut Maya,
tanah dan air di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Barat dan Aceh Jaya
diindikasikan mengandung logam berat seperti kromium, kobalt, kadmium, merkuri,
besi, timah hitam, seng dan arsen. Tanah yang mengandung logam berat dengan
jumlah melimpah dan banyak, kemudian terakumulasi dan terserap oleh tubuh
tanaman akan sangat berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya, efeknya
tidak bisa dilihat dalam 1-2 bulan ke depan, namun baru bisa diketahui 4-5 tahun
mendatang.
Peneliti Welhi mengatakan, Logam berat pencemar berasal dari limbah
industri pupuk kimia, pestisida, limbah rumah tangga maupun sampah organik yang
tak tertangani dengan baik, hal ini terjadi karena beberapa tempat penampungan
limbah industri juga hancur sehingga merkurinya terurai di alam bebas.
Pencemaran yang terjadi ini diduga karena peleburan aki bekas yang
dilakukan secara tradisional di Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa
Barat ini ditemukan di semua titik di desa ini dan telah meracuni penduduk terutama
anak-anak. Hal ini terjadi karena tuntutan ekonomi, kebanyakan orang memilih
bekerja yang bisa menghasilkan uang banyak daripada memikirkan akibatnya
terhadap kesehatan,lingkungan, apalagi dampak terhadap ekosistem. Langkah ini
bisa diberhentikan operasinya dengan melakukan pelarangan dan pengamanan
yang ketat alur perdagangan aki bekas dan timbal batangan. Jika tidak diberhentikan
segera akan banyak lagi anak dengan gangguan mental. Hasil yang sudah terlihat
dari 240 sampel anak yang diamati di Desa Cinangka, sebanyak 12 anak (5 persen)
terindikasi idiot (KPBB).
Hal ini bisa dikurangi serta dihindari dengan adanya Kapsul Raksasa untuk
mengubur racun timbal di Desa Cinangka, Upaya membersihkan limbah-limbah aki
bekas yang mencemari Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Bogor, dimulai sejak
Mei 2013. Dengan teknik encapsulation, para relawan mengubur sampah-sampah
yang masih mengandung logam berat. Proyek encapsulation dimulai dengan
menggali lubang sedalam 6 meter dengan luas 41 meter x 41 meter di lokasi yang
dinilai paling memungkinkan terjadinya kontak dengan racun timbal (Pb). Dengan
metode pengkapsulan ini, racun-racun Pb yang masih terkandung di dalamnya bakal
terisolasi sehingga tidak merembes ke tanah maupun lepas ke udara dalam bentuk
debu.
Jika lingkungan dan perairan tercemar akan mengakibatkan efek terhadap
ekosistem seperti yang terjadi adalah kontaminasi merkuri pada ikan pencemaran
melalui bahan organic terlaruk dan terikat oleh garam di dalam air laut, ikan yang
mengandung merkuri rata-rata akan mengalami gangguan pada system saraf dan
resproduksi. Hal ini akan sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia karena yang
seharusnya makan ikan bermanfaat membantu perkembangan otak, menjaga
kesehatan jantung dan mencegah kanker malah memberikan efek buruk untuk
kesehatan seperti menghambat perkembangan otak, merusak kesehatan anak-anak
dan menghambat perkembangan janin.
Jika sudah seperti itu efek terhadap sosial ekonomi sangat menuai
keprihatinan bagi nelayan ikan, karena orang-orang ketika sudah mengetahui efek-
efek kandungan merkuri yang terkandung di dalam tubuh ikan sangat berbahaya
orang-orang akan beralih kepada makanan yang lain, dan akibatnya ikan tidak laku
dan tampungan hasil-hasil tangkapan nelayan meningkat akan membusuk sehingga
ini akan menjadi kerugian yang sangat besar bagi masyarakat pesisir. Hanya ada
beberapa seafood yang rendah merkuri menurut Groth yaitu, Ikan cod, salmon,
sarden dan udang saja.
Ada beberapa solusi mengenai Sosial Ekonomi ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu :
1. Pembatasan jumlah agent/sole penjual peralatan penambangan dengan cara
pemberian ijin secara selektif dan terbatas bagi pedagang yang bergerak di
bidang penyediaan peralatan penambangan berserta suku cadang
(spareparts).
2. Memberikan batasan secara tegas kepada para penambang tentang
daerah/lokasi yang diperbolehkan untuk ditambang, atau tempat pengolahan
Bijih emas, Sehingga bisa meminimalisir Pencemaran lingkungan pada
daerah setempat.
3. Pemberian penyuluhan kepada para penambang tentang pemilihan usaha
menetap di bidang pertanian, perkebunan, dan lain-lain.
4. Menaikkan dasar tukar petani, melalui upaya kebijakan menyesuaikan
kembali harga dasar komoditi pertanian seperti kelapa, pisang, ketela dan
gula jawa.
5. Memberikan penyuluhan kepada para penambang tentang pentingnya
penanganan limbah terutama limbah bahan kimia dan menganjurkan agar
limbah tersebut tidak dibuang ke sungai.
6. Menghimbau agar disetiap Puskesmas dan toko/kios selalu tersedia
obatobatan gangguan pencernaan/diare.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan di US National Institute of Child
Health and Human Development dan dimuat dalam jurnal Environmental Health
Perspectives. Penelitian ini melibatkan tak kurang dari 700 remaja putri berusia 6-11
tahun juga efek terhadap kesehatan manusia adalah Salah satu faktor penunda
menstruasi adalah pencemaran timbal, yang antara lain dihasilkan oleh gas buang
kendaraan bermotor. Ini terjadi ketika terhirup melalui saluran pernapasan, timbal
dapat menekan pelepasan hormon yang akan menginduksi produksi sel telur untuk
pertama kali, hormon tersebut dihasilkan di dalam indung telur. Kelebihan timbal
sebanyak 5 mikrogram di dalam setiap 1 desiliter darah dapat menyebabkan
pelepasan hormon tersebut berkurang 75 persen. Semakin banyak cemaran timbal
di dalam darah, maka makin lama pula penundaan masa pubertas itu terjadi.
Pengaruh tersebut bisa menjadi lebih besar pada remaja putri yang mengalami
defisiensi atau kekurangan zat besi. Pencemaran logam berat lainnya yang juga
menyebabkan tertundanya masa pubertas adalah cadmium. Dalam jumlah yang
cukup signifikan, polutan ini bisa ditemukan dalam asap rokok.
Seperti diketahui Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan
termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau
dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui
makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung
terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di
dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk
membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari
waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.
Beberapa definisi terkait logam berat telah diusulkan oleh para ahli, ada yang
mendasarkan pada densitas, ada yang mendasarkan pada nomor atom atau berat
atom, dan definisi yang lain lagi menggolongkan logam berat ini berdasarkan
sifat toxic nya.
Definisi yang umum digunakan saat ini menggolongkan logam berat sebagai
golongan logam yang memiliki densitas melebihi 5,000 kg/m3. Pada dasarnya
mahluk hidup juga memerlukan logam berat dengan jumlah takaran yang bervariasi.
Manusia misalnya membutuhkan iron, cobalt, copper, manganese, molybdenum,
dan zinc pada jumlah tertentu. Akan tetapi, pada jumlah berlebih, keberadaan logam
berat tersebut mengakibatkan dampak yang merusak pada organ tubuh.
Saat ini para ahli mulai mengklasifikasikan jenis-jenis logam berat terutama
yang perlu menjadi fokus perhatian paling tinggi untuk dikendalikan keberadaannya
di lingkungan. Logam-logam berat tersebut diantaranya adalah Ag, As, Cd, Co, Cr,
Cu, Hg, Mn, Mo, Ni, Pb, Sn, dan Ti.
Beberapa dari logam berat ini , pada takaran jumlah yang sedikit, sebenarnya
berguna bagi mahluk hidup (Co, Cu, Cr, Ni) dan beberapa yang lain bersifat
karsinogen (penyebab cancer) atau beracun/ berefek negatif pada organ-organ
tertentu, seperti pada sistem saraf pusat (Hg, Pb, As), organ ginjal atau liver (Hg, Pb,
Cd, Cu), serta kulit, tulang, atau gigi (Ni, Cd, Cu, Cr). Dalam bahasan kali ini, akan
diurai tiga polutan utama logam berat di lingkungan yaitu Lead (Pb), Mercury (Hg)
dan Cadmium (Cd).
MercuryMercury adalah bahan beracun yang sampai saat ini tidak diketahui fungsi
positifnya bagi metaboilsma biokimia tubuh atau fisiologi mahluk hidup. Mercury
secara alami tidak ditemukan keberadaannya di dalam tubuh mahluk hidup.
Keracunan mercury anorganik pada mahluk hidup (termasuk manusia) diduga
menyebabkan keguguran atau kecacatan janin atau perubahan2 psikologi lainnya.
Mono-methyl mercury adalah penyebab kerusakan pada otak dan susunan saraf
pusat, yang mana terpaan pada saat kehamilan atau sesudah kelahiran dapat
menyebabkan keguguran, kecacatan bayi, dan gangguan pertumbuhan pada anak
yang dilahirkan.
Dari mana sumber polusi merkuri ?Merkuri adalah polutan global dengan sifat fisika dan kimia yang kompleks.
Sumber utama alami merkuri adalah dari pelepasan gas dari tanah, emisi dari
gunung berapi, dan penguapan alami air. Kegiatan penambangan logam-logam
secara global juga secara tidak langsung menyumbang emisi merkuri ke atmosfer.
Merkuri digunakan secara luas dalam proses industri dan pada bermacam-macam
produk (spt batery, lampu, dan thermometer). Merkuri juga banyak digunakan dalam
dunia kedokteran gigi sebagai bahan isian amalgam dan juga di bidang farmasi
Perhatian terhadap keberadaan merkuri di lingkungan hidup meningkat
karena merkuri bisa muncul dalam bentuk dan sifat yang sangat beracun (toxic).
Merkuri umumnya berada di atmosfer dalam bentuk gas yang relatif tidak reaktif.
Panjangnya life time (umur) merkuri di atmosfer (lebih dari 1 tahun) menyebabkan
polusi merkuri di atmosfer menjadi isu global, melewati batas negara.
Proses biologis alami dapat menyebabkan merkuri ini mengalami perubahan
bentuk menjadi methylated form yang kemudian akan terakumulasi dan
terkonsentrasi pada organisma hidup seperti ikan. Bentuk-bentuk merkuri
ini:monomethyl mercuriy dan dimethyl mercury bersifat sangat beracun (toxic),
menjadi penyebab gangguan keracunan pada saraf pusat.
Jalan utama masuknya merkuri ke tubuh manusia adalah melalui rantai
makanan, bukan melalui pernafasan. Sumber utama emisi merkuri adalah dari
kegiatan manufaktur chlorine di mercury cells, produksi logam-logam non-ferrous,
pembakaran batu bara dan krematorium.
Merkuri di Lingkungan PerairanKadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan
industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-
senyawa merkuri di bidang pertanian. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal,
senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan
dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian seperti
pabrik cat,kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam itu
sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi. Namun
pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya terhadap biologi
maupun ekologi tidak significant. Di antara beberapa sumber polutan yang
menyebabkan penimbunan merkuri dilingkungan laut, yang terpenting adalah
industri penambangan logam, industri biji besi, termasuk metal plating, industry yang
memproduksi bahan kimia, baik organic maupun anorganik, dan offshore dumping
sampah domestik, lumpur dan lain-lain.
Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun,
sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada
manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh
organisme air. Selain itu pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai pengaruh
terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam
sendimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan
terkumpul dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation
maupun biomagnifications yaitu melalui food chain.
Dikatakan pula bahwa fluktuasi merkuri di lingkungan laut, terutama di daerah
estuarin dan daerah pantai ditentukan oleh proses precification, sedimentation,
flocculation dan reaksi adsorpsi desorpsi. Akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan
air, yaitu phytoplankton (Chlorella sp), Mussel (genus Vivipare) dan ikan
herbivoreGyrinocheilus aymonieri (fam. Gyrinochelidae) karena up take rate merkuri
olehorganisme air lebih cepat dibandingkan proses eksresi.
Merkuri di alam umumnya terdapatsebagai methyl merkuri (CH3-Hg), yaitu
bentuk senyawa organic dengan daya racuntinggi dan sukar terurai dibandingkan
zat asalnya. FAO (1971) mengemukakan bahwamerkuri yang dapat diakumulasi
adalah merkuri yang berbentuk methyl merkuri, yangmana dapat diakumulasi oleh
ikan atau shellfish, dan juga merupakan racun bagimanusia.
Proses methylasi terpengaruh dengan adanya dominasi unsur sulfur (S),
yaitupada keadaan anaerob dan redokpotensial yang rendah. Faktor-faktor yang
sangatberpengaruh di dalam pembentukan methyl merkuri antara lain :suhu, kadar
ion Cl-,kandungan organic, derajad keasaman (pH), dan kadar merkuri
Beberapa kemungkinan bentuk merkuri yang masuk ke dalam lingkungan perairan
alam,yaitu :
a. Sebagai inorganic merkuri, melalui hujan, run-off ataupun aliran sungai. Unsur
ini bersifat stabil terutama pada keadaan pH rendah.
b. Dalam bentuk organic merkuri, yaitu phenyl merkuri (C6 H5-Hg), methyl
merkuri(CH3-Hg) dan alkoxyalkyl merkuri atau methyoxy-ethyl merkuri
(CH3O-CH2-CH2-Hg+). Organik merkuri yang terdapat di perairan alam dapat
berasal dari kegiatan pertanian (pestisida).
c. Terikat dalam bentuk suspended solid sebagai Hg2+2 (ion merkuro),
mempunyai sifat reduksi yang baik.
d. Sebagai metalik merkuri (Hgo), melalui kegiatan perindustrian dan
manufaktur. Unsur ini memiliki sifat reduksi yang tinggi, berbentuk cair pada
temperatur ruang dan mudah menguap.
Transfer dan transformasi merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan
bakteri, disebabkan kedua organisme tersebut relatif mendominasi suatu perairan,
dan juga oleh sea grasse. Bakteri dapat merubah merkuri menjadi methyl merkuri,
dan membebaskan merkuri dari sendimen. Dalam kegiatannya bakteri
membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen karbon, nitrogen dan
posphat sebagai makanannya.
Apa Efek terhadap ekosistem?Sea grasess system mendominasi penyerapan merkuri dari sendimen dan
dari air laut. Pada proses tersebut merkuri yang bebas dari sendimen dengan jalan
lain dapat kembali ke dalam jaring makanan melalui akarnya. Methyl merkuri yang
terbentuk dalam sediman bersifat tidak stabil,sehingga mudah dilepaskan ke dalam
perairan yang kemudian diakumulasi oleh hewan maupun timbuh-tumbuhan air.
Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administration (FDA)
menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada
dalam jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai Ambang Batas yaitu
suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri dianggap belum
membahayakan bagi kesehatan manusia. Bila dalam air atau makanan, kadar
merkuri sudah melampaui NAB, maka air maupun makanan yang diperoleh dari
tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang mengandung merkuri
total 0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan.
Pencemaran perairan oleh merkuri akibat kegiatan alam mempunyai kisaranantara
0,00001 sampai 0,0028 ppm, kecuali pada beberapa tempat seperti sungai-sungaidi
Itali dimana terdapat sumber endapan logam merkuri alamiah, kadarnya
dapatmencapai 136 pph.
Berdasarkan hasil penelitian Joice Evelyn Ariesabeth, dapat disimpulkan
bahwa biota merupakan komponen pada ekosistem mangrove yang menyerap atau
mengabsorpsi merkuri paling banyak, diikuti oleh daun, sedimen, akar dan air.
Merkuri yang terdapat pada ekosistem mangrove masuk melalui pasang surut air
laut serta melalui deposisi dari atmosfer. Maka, ekosistem mangrove di Desa
Ratatotok Timur tidak berperan dalam menyerap atau mengabsorpsi merkuri, karena
masukan merkuri yang berasal dari sungai tidak secara langsung masuk ke dalam
ekosistem mangrove melainkan terus ke laut.
Pengaruh Toksisitas Merkuri Pada IkanPengaruh langsung pollutan (terutama pestisida) terhadap ikan biasa
dinyatakan sebagai lethal (akut), yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu kurang
dari 96 jam atau sublethal (kronis), yaitu akibat-akibat yang tim,bul pada waktu lebih
dari 96 jam (empathari). Sifat toksis yang lethal dan sublethal dapat menimbulkan
efek genetik maupun teratogenik terhadap biota yang bersangkutan. Pengaruh lethal
disebabkan gangguan pada saraf pusat sehingga ikan tidak bergerak atau bernapas
akibatnya cepat mati. Pengaruh sub lethal terjadi pada organ-organ tubuh,
menyebabkan kerusakan pada hati, mengurangi potensi untuk perkembangbiakan,
pertumbuhan dansebagainya. Seperti peristiwa yangterjadi di Jepang, dimana
penduduk disekitar teluk Minamata keracunan methyl merkuriakibat hasil buangan
dari sutu pabrik plastik. Methyl merkuri yang terdapat dalam ikan termakan oleh
penduduk disekitar teluk tersebut. Ikan-ikan yang mati disekitar teluk Minamata
mempunyai kadar methyl merkuri sebesar 9 sampai 24 ppm.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam proses pembentukan methyl merkuri
adalah merupakan faktor-faktor lingkungan yang menentukan tingkat keracunannya.
Merkuri yang diakumulasi dalam tubuh hewan air akan merusak atau menstimuli
sistemen zimatik, yang berakibat dapat menimbulkan penurunan kemampuan
adaptasi bagihewan yang bersangkutan terhadap lingkungan yang tercemar
tersebut. Pada ikan, organyang paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal,
hati dan lensa mata.
Toksisitas logam-logam berat yang melukai insang dan struktur jaringan luar
lainnya, dapat menimbulkan kematian terhadap ikan yang disebabkan oleh prosesa
noxemia, yaitu terhambatnya fungsi pernapasan yakni sirkulasi dan eksresi dari
insang.Unsur-unsur logam berat yang mempunyai pengaruh terhadap insang adalah
timah, seng,besi, tembaga, kadmium dan merkuri. Percobaan yang dilakukan
terhadap ikan Carasiusauratus menunjukkan bahwa urut-urutan penyerapan logam
berat oleh chemoreceptor (taste bund) dari ikan adalah merkuri, tembaga, seng, dan
timah.
Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang,
yaitu meliputi kerusakan strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah
laku hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme.
Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air, yaitu semakin
tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Perbedaan derajad
toksisitas logam berat terhadap berbagai jenis biota laut dapatditunjukkan oleh
percobaan yang dilakukan Schweiger terhadap beberapa jenis ikan(antara lain trout
dan carp) yang ternyata memperlihatkan tingkat sensitifitas yangberbeda-beda dari
masing-masing jenis ikan tersebut.
Dari percobaan Febriyana Ira Widodo dalam (dampak pencemaran merkuri
terhadap biota air dan kesehatan manusia), dapat dibuktikan bahwa perbedaan
sensitifitas berkaitan erat dengan perbedaan aktifitas dari ikan-ikan tersebut. Derajad
toksisitas juga ada hubungannya dengan respiratory flow dari masing-masing
organisme, yakni semakin tinggi respiratory flow, meningkat pula toksisitas dari
logam berat tersebut. Demikian pula secara tidak langsung kadar oksigen terlarut
yang rendah mengharuskan ikan untuk lebih banyak memompa air melalui
insangnya, dengan demikian respiratory flow meningkat, sehingga lebih banyak
racun yang terserap masuk ke dalam tubuh melalui insang. Di samping itu ada
beberapa ion dari berbagai logam berat yang bersifat sinergisme atau antogonistik
satu terhadap yang lain, misalnya Cu mempunyai sifat sinergisme terhadap Cd dan
Mg. Merkuri dapat menggumpalkan lendir pada permukaan insang dan merusak
jaringan insang sehinggaikan mati. Kadar 0,001 ppm merkuri (HgC1 2) dan selenium
(Se0 2) dapat mereduksi dalamkantong telur ikan mas (Cyprinus carpio).
Ditambahkan pula bahwa dosis tertentu methylmerkuri dapat menyebabkan
pengaruh yang serius pada kehidupan biologis danpenambahan dosis dapat
menyebabkan kematian. Akumulasi merkuri dalam tubuh biota laut juga terpusat
pada organ tubuh yang berfungsi untuk reproduksi, sehingga akan berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan biotalaut terutama di dalam mengembangkan
keturunannya.
Untuk mengevaluasi pengaruh toksisitas merkuri terhadap manusia, OECD
menentukan konsep yang disebut ADI (AcceptableDaily Intake) untuk merkuri, yaitu
intake merkuri oleh manusia yang diperbolehkan perhari. Konsep tersebut
dinyatakan :
Jika intake merkuri ( dalam bentuk methyl merkuri) sebesar 0,3 mg per hari,
maka merkuri akan tertinggal dalam darah manusia sebesar 0,2ug. Kadar setinggi
itu akan dapat mengakibatkan keracunan (clinical symptons). Karenanya dianjurkan
ADI sebesar 0,03 mg per hari.
Jika tubuh ikan atau hewan mengandung 1 ppm merkuri dalam bentuk total
inorganik merkuri, maka manusia dilarang makan daging ikan atau hewan tersebut
melampaui2.0 gram per minggu.
Efek Merkuri Bagi Kesehatan?
Tragedi “minamata disease “(penyakit minamata), berdasarkan penelitian
oleh Febriyana Ira Widodo dalam (dampak pencemaran merkuri terhadap biota air
dan kesehatan manusia), ditemukan penduduk di sekitar kawasan tersebut
memakan ikan yang berasal dari buangan sisa indutri plastik. Gejala keanehan
mental dan cacat saraf mulai tampak terutama pada anak-anak.Namun baru sekitar
25 tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut tampak (ditemukan), pemerintah
Jepang menghentikan pembuangan Hg .Untuk menghilangkan sisa-sisa bahan
pencemar dan melakukan rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun
(kronik), Negara ini telah membayar sangat mahal jauh melebihi keuntungan yang
diperoleh dari hasil pengeoperasian perusahaan Chisso Corporation Gejala yang
timbul oleh merkuri sebagai berikut :
Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia ,kepekaan menurun dan sulitmenggerakkan
jari tangan dan kaki ,penglihatan menyempit,daya pendengaranmenurun serta rasa
nyeri pada lengan dan paha.
Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :
1. Pengaruh terhadap Fisiologis
Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP)
danginjal terutama akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan
jalurpaparan serta bentuk Hg sangat berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi.
Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg dan organomerkuri
adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal.
Keracunanakut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim
pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP,
efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf
Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari
pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus
“bloodbrain barier” dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang
“irreversible”sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Hg yang masuk
dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada
pemajanan setelah beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik
seperti malaes, pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).
3. Pengaruh terhadap Ginjal
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya
garamin organik Hg atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya
permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi
ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui
saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya
proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4.Pengaruh terhadap Pertumbuhan
Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studi
membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang
makangandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan mengalami
gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan
pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.
Efek merkuri terhadap ekonomi?Dampak Ekonomi yaitu Penurunan hasil panen karena berkurang produksi
pertanian berarti pendapatan menurun, ikan dan hasil sungai lainnya yang
terkontaminasi tidak dapat dipasarkan, sehingga mengurangi pendapatan dari sektor
perikanan, Biaya untuk program kesehatan dan pendidikan khusus akan meningkat.
Lead, “Timbal” Pada manusia, timbal dapat mengakibatkan bermacam-macam dampak
biology, bergantung pada tingkatan dan durasi terpaannya. Dampak yang bervariasi
terjadi pada rentang dosis yang luas, dimana janin dan bayi lebih rentan terkena
dampak dibanding manusia dewasa.
Terpaan pada tingkat yang tinggi dapat mengakibatkan dampak keracunan
biokimia pada manusia, yang selanjutnya dapat mengarah pada berbagai problem
seperti mengganggu proses sintesa hemoglobin, menyerang ginjal, saluran
pencernaan, persendian, dan sistem reproduksi, serta menimbulkan kerusakan akut
maupun kronis pada sistem saraf.
Keracunan berat karena timbal sudah sangat jarang ditemukan. Akan tetapi,
pada tingkatan konsentrasi medium, ditemukan bukti-bukti yang cukup persuasif,
bahwa timbal dapat mengakibatkan efek-efek sub-klinis, terutama pada
perkembangan otak anak. Beberapa studi menduga, untuk tiap kenaikan konsentrasi
timbal dari 10 ke 20/g/dl di dalam darah anak-anak, telah mampu menghilangkan
kemampuan intelegensi anak sampai dengan 2 poin IQ.
Dengan cara apa polusi timbal terjadi?Sebagai ilustrasi, penelitian di UK mengatakan, secara rata-rata tiap hari
orang di UK diperkirakan kemasukan timbal sebesar 1.6/g dari udara, 20/g dari air
minum, dan 28/g dari makanan. Meskipun kebanyakan jalan masuk timbal ke dalam
tubuh adalah melalui makanan, pada beberapa daerah, dimana sistem perpipaan air
dan plumbing-nya mengandung timbal, tingkat kontaminasi timbal ke dalam tubuh
dapat jauh lebih banyak melalu air minum. Demikian juga di area-area yang terletak
berdekatan dengan sumber emisi timbal, tanah, debu, serta cat pada rumah-rumah
tua atau tanah yang terkontaminasi timbal, kontaminasi melalui udara dapat lebih
tinggi.
Pencemaran timbal pada bahan makanan terjadi terutama melalui
pengendapan debu yang mengandung bahan timbal ini dari udara serta hujan yang
membawa bahan ini ke tanaman perkebunan dan lahan pertanian.
Di Indonesia dan negara berkembang lain, tidak semua bahan bakar minyak yang
digunakan telah bebas timbal. Polusi timbal dari asap kendaraan bermotor menjadi
penyumbang yang cukup besar.
CadmiumCadmium menurunkan sifat beracunnya dari kesamaan sifat kimia nya
dengan Zinc yang merupakan micronutrient yg esensial untuk tumbuh-tumbuhan,
binatang, dan manusia. Cadmium bersifat biopersistent dan sekali diserap oleh
organisma, akan menetap selama bertahun-tahun (lebih dari 1 dekade untuk
manusia) meskipun sebagian akan juga terbuang melalui sistem pembuangan
mahluk hidup.
Pada manusia, terpaan jangka panjang (long term) berakibat pada disfungsi
ginjal. Terpaan pada tingkat yang tinggi bahkan dapat menyebabkan penyakit paru-
paru dan dihubungkan dengan kasus-kasus kanker paru-paru, meskipun data-data
terkait ini masih sulit diinterpretasikan. Cadmium juga dapat mengakibatkan
kerusakan tulang (osteomalacia, osteoporosis) pada manusia dan binatang. Selain
itu, juga terbukti menyebabkan tekanan darah tinggi dan myocardium pada binatang,
meskipun untuk manusia data-data yang ada belum menunjukkan bukti yang cukup.
Rata-rata manusia diperkirakan kemasukan sekitar 0.15/g cadmium dari
udara dan 1/g dari air. Disamping itu, merokok 1 pack berisi 20 rokok dapat berarti
menghirup sekitar 2 – 4/g cadmium.
Dari mana polusi Cadmium terjadi?
Cadmium merupakan produk samping yang tidak bisa dihindari dari proses
refinary zinc karena bahan ini secara alami adalah unsur ikutan di dalam biji mentah
Zinc. Akan tetapi, apabila bisa ditangkap, cadmium ini relatif mudah untuk di-recycle.
Cadmium paling banyak digunakan di dalam battery Ni-Cd (Nickel/ cadmium).
Selain itu, coating berbahan cadmium juga banyak diaplikasikan untuk karena
mempunyai kemampuan proteksi terhadap karat yang baik, terutama di lingkungan
dengan tingkat korosi dan stress yang tinggi seperti pada aplikasi marine dan
aerospace, dimana safety dan reliability yang tinggi menjadi tuntutan. Penggunaan
lain dari cadmium adalah sebagai stabiliser untuk PVC, campuran paduan logam
(alloys) dan perangkat elektronik. Cadmium juga terdapat sebagai bahan pengotor
(impurities) pada produk-produk pupuk Phosphate, deterjen, dan refined petroleum.
Secara umum, jalan masuk cadmium ke dalam tubuh manusia adalah lewat
makanan, disebabkan polusi bahan tersebut ke lahan-lahan pertanian melalui
pengendapan bahan cadmium dari atmosfer dan penggunaan pupuk. Jalan masuk
lain adalah melalui udara ambient yang kita hirup dan air minum.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian Zul. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaanya Bagi
Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara : Medan.
Anonim. 2000. Merkuri dan Dampaknya Terhadap Manusia.
http://www.google.co.id (diakses tanggal 7 November 2014 Pukul 13.00 WIB)
Anonim. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan
Toksikologi Senyawa Logam. UI Press, Jakarta.
Anonim. 2004. http://news.detik.com/read/2004/08/25/210735/197446/10/polri-
pastikan-ada-pencemaran-logam-berat-di-teluk-buyat (diakses tanggal 6
November 2014 Pukul 09.00 WIB)
Anonim. 2005. http://news.detik.com/read/2005/11/23/154720/484817/10/tanah-dan-
air-di-5-kabupaten-aceh-tercemar-logam-berat (diakses tanggal 7 November
2014 Pukul 23.00 WIB)
Anonim. 2006.
http://news.detik.com/read/2006/09/07/170433/670805/10/pencemaran-di-
teluk-jakarta-parah (diakses tanggal 7 November 2014 Pukul 22.00 WIB)
Anonim. 2008. http://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-
dan-laut.html (diakses tanggal 6 November 2014 Pukul 06.00 WIB)
Anonim. 2009.
http://news.detik.com/read/2009/04/29/093410/1123087/471/3/taamparan-
konferensi-laut-dunia (diakses tanggal 7 November 2014 Pukul 24.00 WIB)
Anonim. 2009. Keracunan Merkuri. http://www.ahliwasir.com/news/42/Keracunan-
Merkuri (diakses tanggal 7 November 2014 Pukul 13.30 WIB)
Anonim. 2010.
http://health.detik.com/read/2010/09/06/143022/1436011/763/cemaran-timbal-
perlambat-pubertas-remaja-putri (diakses tanggal 7 November 2014 Pukul
14.30 WIB)
Anonim. 2012.
http://food.detik.com/read/2012/12/26/115137/2126780/297/kontaminasi-
merkuri-pada-ikan-meningkat-di-seluruh-dunia (diakses tanggal 7 November
2014 Pukul 14.00 WIB)
Anonim. 2013. http://irfanzidny3id04.blogspot.com/2013/04/pertambangan-emas-
dalam-pengetahuan.html (diakses tanggal 8 November 2014 Pukul 08.00 WIB)
Anonim. 2014.
http://health.detik.com/read/2014/01/10/135511/2464003/763/peleburan-aki-
bekas-penebar-racun-yang-terabaikan (diakses tanggal 6 November 2014
Pukul 01.00 WIB)
Anonim. 2014. http://health.detik.com/read/2014/01/10/145426/2464090/763/kapsul-
raksasa-untuk-mengubur-racun-timbal-di-desa-cinangka (diakses tanggal 6
November 2014 Pukul 03.00 WIB)
Assa, I., 2003. Tingkat Keracunan Merkuri pada Pekerja Tambang di Desa
Talawaan Kecamatan Dimembe. Tesis. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Budiono, Achmad. 2002. Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air .
http://www.google.co.id\ ( diakses tanggal 7 November 2014 Pukul 14.00 WIB)
dalam kaitan dengan paparan merkuri di sekitar Sungai Kapuas Kecamatan
Nangan Sepauk Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Universitas Airlangga. .
Edward. 2008. Pengamatan kadar merkuri di perairan teluk Kao (Halmahera) dan
perairan Anggai (Pulau Obi). UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual, LIPI.
Maluku Tenggara. Indonesia.
Anonim. 2009. http://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-
penyumbang-pencemaran-air-laut/ (diakses tanggal 9 November 2014 Pukul
06.00 WIB)
Anonim. 2008. http://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-
dan-laut.html (diakses tanggal 9 November 2014 Pukul 06.40 WIB)
Ira Febriyana Widodo. 2012. Dampak Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air Dan
Kesehatan Manusia. http://uwityangyoyo.wordpress.com/2012/06/12/dampak-
pencemaran-merkuri-terhadap-biota-air-dan-kesehatan-manusia/ (diakses
tanggal 9 November 2014 Pukul 06.200 WIB)
Limbong, D. 2004. Dampak Potensial Aktivitas Penambangan Emas Rakyat di
Kecamatan Dimembe Terhadap Kesehatan Masyarakat. Makalah. Seminar
Masalah dan Solusi Penembangan emas Di Kematan Dimembe September
2004.
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.
Rohmana. 2006. Pendataan penyebaran unsur merkuri pada wilayah
Pertambanganemas daerah gunung gede, Kabupaten bogor, provinsi jawa
barat. http://www.google.co.id (diakses tanggal 8 November 2014 Pukul 18.30
WIB)
Rudolf. 2004. Keluhan Gangguan Kesehatan pada Penambang emas tanpa izin dan
masyarakat
Rumengan I.F.M. 2004. Dampak Biologi dari Pertambangan Emas Rakyat di Daerah
Aliran Sungai Talawaan, Manahasa Utara. Makalah. Seminar masalah dan
solusi penambangan emas di Kecamatan Dimembe 9 September 2004.
Sudarmaji, Adi Heru Sutomo dan Agus Suwarni. 2004. Konsumsi Ikan Laut, Kadar
Merkuri dalam rambut, dan kesehatan nelayan di Pantai Kenjeran Surabaya.
Universitas Airlangga.
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14000.
Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Supriharyono. 2002. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di
Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wardhana, Wisnu Arya. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset.
Yogyakarta.
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/cc0e2169cf018b8219c78a9028168
8fe31b7f094.pdf (diakses tanggal 8 November 2014 Pukul 20.00 WIB)
Tugaswati, A Tri. 1997. Studi Pencemaran merkuri Dan Dampaknya
TerhadapKesehatan Masyarakat Di Daerah Mundu Kecamatan Indramayu.
http://www.google.co.id (diakses tanggal 8 November 2014 Pukul 22.00 WIB)
Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam, Pencegahan dan Penanggulangan
Pencemaran. Andi, Yogyakarta.
Wurdiyanto Gatot : Merkuri, Bahayanya dan Pengukurannya .Divisi Jasa
TeknologiKostranda, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi:
BATAN. http://www.m3sultra.wordpress.com. (diakses tanggal 8 November
2014 Pukul 23.20 WIB)