PENGERTIANSistem koloid merupakansuatu bentuk campuran(sistem dispersi) dua ataulebih zat yang bersifathomogen namun memilikiukuran partikel terdispersiyang cukup besar (1 - 1000 nm)
Macam – macam KoloidKoloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat
pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:
Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang
memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan)
sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat
(contoh: asap dan debu dalam udara).
Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair.
(Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta).
Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair
lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan,
susu, mayonaise, dan minyak ikan).
Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh:
pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan
lainnya). Ada pula buih padat yang merupakan gas yang terdispersi dalam
padat (Contoh: Styrofoam, batu apung, spons, marshmallow).
Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair.
(Contoh: agar-agar, Lem).
Sifat-Sifat Koloid
1. EfekTyndal 2. Gerak
Brown
3. Adsorpsi
koloid4.
Elektroforesis
5. Koagulasi
6. KoloidPelindung
7. Dialisis
8. Liofil& Liofob
1. Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika
suatu larutan terkena sinar. Pada saat
larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan
cahaya, maka larutan tersebut tidak akan
menghamburkan cahaya, sedangkan pada
sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan
dihamburkan.
Hal itu terjadi karena partikel-partikel
koloid mempunyai partikel-partikel yang
relatif besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan
sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya
sedikit dan sangat sulit diamati.
Jika kita amati sistem koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
2. Gerak Brown
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakincepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakinlambat gerak Brown yang terjadi.
Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukandalam zat padat (suspensi).
Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat padat tersebut. Fenomena ini disebut adsorpsi.
3. Adsorpsi koloid
Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel-partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas.
Sebagai contoh, penyerapan air olehkapur tulis.
Sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga bermuatan positif, sedangkan sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehinggabermuatan negatif Muatan koloid juga merupakanfaktor yang menstabilkan koloid, di samping gerakBrown.
Oleh karena bermuatan sejenis maka partikel-partikel koloid saling tolak-menolak, sehinggaterhindar dari pengelompokan antarsesama partikelkoloid itu (jika partikel koloid itu salingbertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama-kelamaan dapat terbentuk partikel yang cukupbesar dan akhirnya mengendap).
4. Elektroforesis
Elektroforesis yaitu pergerakan partikelkoloid di bawah pengaruh medan listrik. Muatan listrik pada partikel koloid terjadikarena penyerapan ion pada permukaanpartikel koloid. Contoh Elektroforesis adalahproses penyaringan debu pabrik.
5. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwapengendapan partikel-partikel koloid sehinggafase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Ada beberapa hal yang menyebabkanterjadinya koagulasi pada sistem koloid antaralain karena pengaruh pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit atau karena proseselektroforesis yang berlangsung lama.
Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Memanaskan telur.
2. Memanaskan agar-agar.
3. Penjernihan air.
Koloid pelindung yaitu koloid yang dapatmelindungi koloid lain agar tidak mengalamikoagulasi.
Koloid pelindung ini akan membungkuspartikel zat terdispersi, sehingga tidak dapatlagi mengelompok.
6. KOLOID PELINDUNG
Misal: 1. Penambahan gelatin pada es krim.
2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung, yaitu minyak silikon.
Dialisis yaitu cara mengurangiion-ion pengganggu dalam koloidmenggunakan selaputsemipermeabel.
Contoh dialisis yaitu:
1. Memisahkan ion-ion sianida daritepung tapioka;
2. Proses cuci darah.
8. Koloid Liofil dan Liofob
1. Koloid liofil (senang pada cairan) merupakan koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil.Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil ,yaitu yang suka dengan air ,contohnya agar-agar dan tepung kanji (amilum) dalam air
2. Koloid liofob (takut pada cairan) merupakan koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisahkan diri ,dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya adalah air disebut Koloid Hidrofob (tidak suka air) , Contohnya cat di campurdengan air