Konsep Diri
• Konsep Diri adalah persepsi individu terkait dirinya dan membuat masing-masing individu memiliki keunikannya.
• Penilaian diri baik positif maupun negatif terkait fisik, emosi, kecerdasan akan berubah-ubah di setiap saatnya.
• Konsep diri dapat berdampak pada kemampuan diri dan kesehatan.
Konsep Diri (Hall & Lindsay)
• Sebagai sikap, perasaan dan evaluasi mengenai diri sendiri.
• Merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat dan persepsi mengenai diri sendiri.
Dimensions of Self-Concept
• Self-knowledge — “Who am I?”
• Self-expectation — “Who or what do I want to be?”
• Social self – How person perceived by others?
• Self-evaluation — “How well do I like myself?”
Development of Self-Concept
Self-concept evolves throughout life and depends to an extent on an individual’s
developmental level.
Formation of Self-Concept
1. Infant learns physical self different from environment.
2. If basic needs are met, child has positive feelings of self.
3. Child internalizes others people’s attitudes toward self.
4. Child or adult internalizes standards of society.
Stages in Development of Self
• Self-awareness (infancy)
• Self-recognition (18 months)
• Self-definition (3 years)
• Self-concept (6 to 7 years)
Factors Affecting Self-Concept
• Altered Health Status • Experience • Developmental
considerations • Culture • Internal and external
resources • History of success and
failure • Crisis or life stressors • Aging, illness, or trauma
Fungsi Konsep Diri (Lecky, 1961)
• Mencapai Harmonisasi • Berperan sebagai intepretasi dan pengalaman
yang diperoleh • Harapan untuk menjaga kelangsungan hidup
secara harmoni.
Apa yang saya miliki ???
1. Saya menilai pengetahuan yang saya miliki ….
2. Saya menilai ketrampilan yang saya miliki ….
3. Saya menilai sikap kerja yang saya miliki ….
4. Saya menilai karakter pribadi saya adalah ….
Ciri Pengenalan diri positif
• Bangga akan yang diperbuat
• Tingkah lakunya mandiri
• Bertanggung jawab
• Antusias terhadap Tugas yang Menantang
Ciri Pengenalan Diri Negatif
• Merendahkan kemampuan diri sendiri.
• Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
• Merasa tidak mampu
• Mudah frustrasi
• Mudah dipengaruhi orang
Johari Window
• A Johari window is a metaphorical tool created in 1955 in the United States, used to help people better understand their interpersonal communication and relationships.
• Developed by Joseph Luft and Harry Ingham (the word “Johari” comes from Joseph Luft and Harry Ingham).
Berkemampuan Dapat diandalkan
Keras kepala Sabar Perasa
Menerima Berwibawa Tertutup Berkuasa Peka
Mudah beradaptasi
Bersemangat Lembut Percaya diri
Pemalu
Sombong Terbuka Berpengetahuan
Pendiam Rendah diri
Pemberani Bersahabat Logis Selalu introspeksi
Spontan
Tenang Dermawan Pencinta Santai Simpatik
Perhatian Selalu senang Dewasa Religius Tegas
Periang Penolong Sederhana Cepat tanggap
Dpt dipercaya
Cerdik Idealis Mudah gugup
Penyelidik Hangat
Teliti Mandiri Pengamat Asertif Bijak
Percaya diri Kreatif Rapi Sadar diri Humoris
Teori JOHARI WINDOWS
DIRI TERBUKA
(diketahui diri sendiri
dan orang lain)
DIRI BUTA
Tidak diketahui diri
sendiri, tapi diketahui
orang lain
DIRI TERSEMBUNYI /
RAHASIA
(diketahui diri sendiri
tapi tidak diketahui
orang lain
DIRI GELAP
(tidak diketahui
diri sendiri
maupun orang
lain)
1 2
3 4
1 2
3 4
Adalah individu yang
kurang memahami
diri sendiri, tingkah
lakunya terbatas,
perasaannya kurang
terbuka, kurang luas
cara pandang dan variasi hidupnya.
Adalah individu yang terbuka
terhadap dunia sekelilingnya,
potensi diri disadari,
perasaan dan pikirannnya
terbuka untuk pengalaman –
pengalaman hidup yang
menyedihkan dan
menyenangkan, pekerjaan,
dan sebagainya.
Ia lebih spontan dan bersikap
jujur dan apa adanya pada
orang lain.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP
SIKAP TERBUKA SIKAP TERTUTUP
Menilai pesan scr objektif dg
menggunakan data & keajengan logika
Menilai pesan berdasarkan motif
Membedakan dg mudah, melihat
suasana
Berpikir simplisis (berpikir hitam putih)
tanpa nuansa
Berorientasi pada isi pesan Bersandar lebih banyak pd sumber
pesan dari pada isi pesan
Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan
orang dari sumbernya sendiri, bukan
kepercayaan orang lain.
Lebih bersifat provisionalisme dan
bersedia mengubah kepercayaan
Secara kaku mempertahankan dan
memegang teguh sistem kepercayaan
Mencari pengertian pesan yang tidak
sesuai dengan rangkaian kepercayaan
Menolak, mengabaikan, menolak pesan
yg tdk konsisten dg sistem kepercayaan
Model Pribadi Sehat (A. Maslow)
1. Berfungsi secara otonom dalam pemenuhan kebutuhan (Need)
2. Memahami kekuatan dan keemahan diri sendiri dan juga dapat menerima orang lain.
3. Mengembangkan minat sosial 4. Memberikan apresaisi atau
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Menikmati setiap pengalaman sebagai pengalaman puncak.
OTAK EMOSIONAL
• Kecerdasan tidaklah berarti apa-apa bila emosi yang berkuasa.
• Dalam kehidupan manusia perasaan merupakan pedoman penting. – Hanya perasaan cinta yang
kuat yang dapat mengalahkan hasrat memikirkan diri sendiri.
– Perasaan lebih unggul dibanding nalar pada saat seseorang berada dalam bahaya.
Emotional Intelligence
• Kecerdasan Emosional (EQ) lebih menentukan kinerja dan kesuksesan seseorang.
• Goleman (1996) : Kecerdasan Emosional adalah kecerdasan seseorang dalam mengenali diri, mengendalikan doringan hati, suasana hati, memotivasi diri, empati dan kecakapan sosial.
Emotional Intelligence Framework (Goleman, 1996)
1. Self-Awareness – Kepekaan, mengenali dan paham akan diri sendiri terkait kepribadian dan emosi.
2. Self-Regulation – Kemampuan dalam mengendalikan dan mengarahkan emosi pada situasi yang tepat
3. Motivation – Senantiasa dapat mengarahkan dan menjaga motivasinya (locus of control internal) dalam setiap aktifitasnya.
4. Empathy – Memiliki Kepekaan dengan lingkungan sekitar dan orang lain, sehingga dalam berprilaku tepat seperti situasi yang ada.
5. Social Skills – Memiliki ketrampilan sosial sehingga dapat berkontribusi dengan tepat dalam berbagai peran dalam sosial kemasyarakatan dan kehidupan.
Ketrampilan Emosional
• Mengidentifikasi dan mengenali Perasaan
• Mengungkapakan Perasaan • Menilai Intensitas Perasaan • Menunda Pemuasan • Mengendalikan Dorongan
Hati • Mengurangi dan Mengelola
Stress • Mengetahui Perbedaan
antara perasaan dan tindakan.
Emotions Thoughts Behavior Performance
Good News!
You can develop Emotional Intelligence!
» “Rewire” your responses to feelings.
» Change how you think about this.
» Alter your behavior.
Prepackaged Seminars
Minimal results
In-house Training
Some behavioral results
Individual Develop- ment
Sustained individual performance improvement
Integrated Initiatives with Coaching and Measure-ment
Critical mass for sustained group performance improvement
Organizational Interven- tions
Sustained organizational improvement
Improving and sustaining Emotional Intelligence takes a
concerted effort over several months.
Sorry, It Doesn’t Happen Overnight