Proses Pemurnian pada Pengolahan Gula
Ditinjau dari Aspek Keteknikan Pertanian di
PT. Sweet Indolampung
Oleh:
Anas Maschuri
F14103106
Pembimbing Dr. Ir. Suroso, MAgr.
Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PENDAHULUAN
GULA TEBU
STRATEGIS
INDUSTRI
MAKANAN DAN
MINUMAN
KONSUMSI
RUMAH
TANGGA
LATAR BELAKANG
Tebu Digiling
Nira
Bahan kasar
terdispersi
Sukrosa
Kotoran
terlarut
PEMURNIAN
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
SEJARAH PT. Sweet Indolampung (SIL)
- didirikan pada tahun 1990
- pembukaan areal tahun 1990
- panen perdana 1992
- produksi gula pada tahun 1994
- areal konsesi Hak Guna Usaha (HGU) seluas 12 860 ha
Pengolahan Gula
Penggilingan
Pemurnian
Penguapan
Pemasakan
Pemutaran
(Sentrifugasi)
Penyelesaian
Penyelesaian Pemutaran
Pemasakan Penguapan Pemurnian Penggilingan
PEMURNIAN
•Defekasi
•Sulfitasi
•Karbonatasi
Menghilangkan bahan
bukan gula
Kadar sukrosa
maksimal
Pemurnian di PT. Sweet Indolampung
Nira mentah Primary Juice Heater I
(70 - 75oC) Preliming tank
Flash Tank Clarifier
DSM screen
Nira jernih
+Ca(OH)2
Pemanas sekunder
(100 – 105oC)
Karbonator +CO2
+flokulan
Alat dan Mesin Pemurnian
Juice heater
Reaction tank
Clarifier
Vacuum filter
Flash tank
PENUTUP
•Pemurnian merupakan proses penting untuk
mempermudah proses pembuatan gula
•Kotoran yang terdapat dalam nira mentah dapat
menghambat perjalanan nira menjadi kristal gula
•Terdapat tiga pemurnian dalam proses pengolahan
gula, yaitu defekasi, sulfitasi, karbonatasi,
•Pemurnian dengan sistem karbonatasi dapat
menghasilkan gula kristal bermutu tinggi dan cocok
untuk industri.
Proses Keuntungan Kerugian
Defekasi biaya produksi murah
kehilangan gula akibat reaksi kimia
kecil pada nira mentah
korosi peralatan praktis nol
proses fabrikasi cepat dan mudah
hasil gula kurang putih/
berwarna kekuningan
Sulfitasi biaya produksi masih lebih rendah
dari karbonatasi
gula kristal yang dihasilkan
termasuk SHS I berwarna putih
penanganan proses lebih sederhana
dibandingkan karbonatasi
korosi peralatan banyak ditemui
kehilangan akibat khemis lebih
besar dari defekasi (1.5-1.9 % pol
NM)
SO2 dalam gula masih cukup
tinggi, tidak disukai untuk gula
industri
Karbonatasi gula kristal yang dihasilkan SHS I
mutu tinggi
korosi peralatan praktis tidak ada
kehilangan pol akibat khemis
rendah
gula yang cocok untuk industri
biaya produksi tinggi (peralatan
dan bahan baku)
pelaksanaan proses ekstra teliti
tenaga kerja lebih banyak
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PADA METODA PEMURNIAN
Juice Heater
DEFEKASI
Menggunakan kapur Ca(OH)2
1. Pengendapan kalsium fosfat
2. Denaturasi protein dan bahan organik lain seperti
gum dan lilin
3. Inversi sukrosa, pada kombinasi pH dan suhu tinggi
4. Pengendapan garam-garam organik dan anorganik
5. Pembentukan warna gelap, karena terjadi
polimerisasi flavanoid dan senyawa fenol
SULFITASI
Menggunakan kapur + belerang
Nira mentah Juice Heater I (75 oC) Preliming tank
Secondary liming tank
+SO2
Flash Tank
Clarifier +flukolant DSM screen Nira jernih
+Kapur
KARBONATASI
Kapur + CO2
Ca(OH)2 + CO2
2 tangki karbonator
Karbonator I
80 – 85oC
pH 9.5
Karbonator II
pH 8.2
CaCO3 + H2O
Mixed Juice from Mill
Primary Juice Heater
Preliming Tank
Secondary Juice Heater
2nd Vapor
Ca(OH)2
1st Vapor
Filtrate
Flash Tank Fine Bagacillo from Mill
Flokulan
Blotong
SRI Clarifier
DSM Screen
Pre Heater
Mud Mixer
Evaporator
Rotary Vacuum Filter
Skema Proses Pemurnian
Kandungan nira tebu
Jenis bahan Ukuran
(mm)
Jumlah
(%)
Bahan kasar yang terdispersi: tanah,
ampas tebu (serat) > 0.0001 5
Bahan koloid: butir tanah, tannin, dan
zat warna (klorofil, antosianin,
sacharetin, dan tannin)
0.0001–
0.000001
0.05 -
0.30
Molekul dan ion terdispersi: sukrosa
dan unsur yang terdapat dalam abu < 0.000001 8 - 21
Air <0.000001 77 - 88
Sumber: Goutara dan Wijandi (1985)