DEDIKASI 2012
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERANCANGAN RUMAH RAKYAT SEDERHANA PESISIR PANTAI
PULAU BUTON – SULAWESI TENGGARA DENGAN BAHAN DAN
BUDAYA LOKAL
Nama Tim: Titisan Sangkuriang
Oleh:
Asiya Nurhasanah Habirun 101144007
Muhammad Imaduddin Shidiq 101144022
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2012
ii
DATA DIRI PESERTA DEDIKASI 2012
Nama Tim : Titisan Sangkuriang
Nama Rancangan : Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Pesisir
Pantai Pulau Buton-Sulawesi Tenggara Dengan
Bahan dan Budaya Lokal
Nama Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bandung
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung40123
Telepon / Faksimile : (022)2016150 (fax Jurusan Tek. Sipil)
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Dewi Amalia, ST., MT.
NIP : 19850428 201012 2005
Alamat Kantor : Jl. Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40123
Alamat Rumah : Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel.
Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.
Telepon / Faksimile / HP : 081938524467
E-mail : [email protected]
Mahasiswa 1 (Ketua tim)
Nama Lengkap : Asiya Nurhasanah Habirun
NIM : 101144007
Program Studi / Semester : DIV- Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung / 5
Alamat Rumah : Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN
No. 1 Rt.06 Rw.09 Cimahi Utara
Telepon / Faksimile / HP : 085797577460
E-mail : [email protected]
Mahasiswa 2
Nama Lengkap : Muhammad Imaduddin Shidiq
NIM : 101144022
iii
Program Studi / Semester : DIV- Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung /
Alamat Rumah : Jl. Bomber Barat No.9
Telepon / Faksimile / HP : 089656610919
E-mail : [email protected]
iv
BIODATA PEMBIMBING
Nama Lengkap : Dewi Amalia, ST., MT.
NIP : 19850428 201012 2005
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 28 April 1985
Jenis Kelamin : Perempuan
Bidang Keahlian : Geoteknik
Kantor / Unit Kerja : [email protected]
Alamat Rumah : Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel.
Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.
Telepon / Faksimile/ HP : 081938524467
E-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGITahunLulus
Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/BidangStudi
2008 S1 Institut Teknologi SepuluhNopember
Teknik Sipil
2010 S2 Institut Teknologi SepuluhNopember
Teknik Sipil(Geoteknik)
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUMTahun Judul Kegiatan Penyelenggara2010 Seminar Nasional “Aplikasi Teknologi
Prasarana Wilayah 2010”Institut Teknologi
Sepuluh Nopember2010 International Seminar on Applied
Technology, Science, and Arts “2nd
APTECS 2010”
Institut TeknologiSepuluh Nopember
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karunia-
Nya proposal karya mahasiswa ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan
proposal karya mahasiswa ini bertujuan untuk mengikuti program karya ilmiah
dengan judul : “Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Daerah Pesisir Pantai Pulau
Buton – Sulawesi Tenggara dengan Bahan dan Budaya Lokal”. Selain untuk
mengikuti program ilmiah, penulis mempunyai harapan hasil perancangan rumah
rakyat ini dapat diterapkan di daerah pesisir pulau Buton maupun di masyarakat
luas.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Ir.Taufik Hamzah,MSA.,MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
2. Ibu Dewi Amalia, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing kami sebagai penulis dalam menyusun proposal karya
mahasiswa ini.
3. Orang Tua Asiya atas informasi yang telah diberikan.
4. Teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak dalam penyusunan proposal karya mahasiswa ini.
Penulis menyadari proposal karya mahasiswa ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang positif agar proposal karya mahasiswa ini menjadi lebih baik.
Bandung, 15 November 2012
Tim Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PEGESAHANDATA DIRI PESERTABIODATA PEMBIMBINGPERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DEDIKASI 2012KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARABSTRAKBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1.2 Perumusan Masalah1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Rumah Sederhana2.2 Konsep Rumah Sehat2.2.1 Lahan Hijau pada Halaman Rumah2.2.2 Tata Ruang dan Pencahayaan2.2.3 Penghawaan
2.3 Penggunaan Material Lokal2.4 Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton
BAB III METODE PENULISAN3.1 Jenis Penulisan3.2 Objek Penulisan3.3 Teknik Pengambilan Data3.4 Prosedur Penulisan3.5 Kerangka Penulisan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai4.3 Pemanfaatan Material Lokal4.4 Desain Rumah Pesisir4.4.1 Eksterior Rumah4.4.2 Interior Rumah
4.5 Rencana Anggaran Biaya
BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
iiiivvviviiviiiviiixi1133
44445556
777778
99111112121315
1717171819
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat di Pesisir Pantai 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang
Gambar 2.2 Rumah Adat
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan
Gambar 4.1 Sinar Matahari Masuk ke Rumah
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
Gambar 4.7 Tampak Depan
Gambar 4.8 Tampak Belakang
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
Gambar 4.12 Ruang Tamu
Gambar 4.13 Bukaan Atap Pada Ruangan
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana
2
5
6
8
9
10
10
10
11
13
13
13
13
13
13
13
14
14
17
ix
ABSTRAK
Daerah pesisir memiliki daya tarik tersendiri dan juga memiliki potensiekonomi yang tinggi sehingga membuat banyak masyarakat memutuskan untukmenetap disana. Sayangnya jumlah tersebut tidak diiringi oleh kualitasnya.Banyak sekali dijumpai kemiskinan dan keterbelakangan pada masyarakat daerahpesisir. Banyak dari mereka yang masih kesulitan makan, tingkat kesehatan danpendidikan rendah, serta memiliki pekerjaan seadanya. Tak hanya itu, perilakukesadaran masyarakatpun rendah terutama dalam hal pengelolaan sampah. Situasitersebut menambah buruk kondisi mereka. Belum lagi persoalan-persoalanlingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi, dan intrusiair laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan kerap menimpamereka.
Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebutkhususnya agar masyarakat daerah pesisir memiliki tempat tinggal yang layak,yaitu dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir. Rumahrakyat tersebut didisain mungil, nyaman, aman, dan ekonomis, sehingga dapatdijangkau oleh penduduk setempat yang sebagian besar berpenghasilan menengahkebawah. Meskipun ekonomis, tetapi unsur keindahan tetap diperhitungkan dalamperencanaan ini.
Lokasi perencanaan berada di daerah pulau Buton – Sulawesi Tenggarayang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang berbatu, tekanan angin cukuptinggi, suhu udara panas, berdebu, dan kadar garam yang tinggi. Perencanaanmemperhatikan kondisi lingkungan, sumber material, gaya hidup penduduksekitar pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan, dan pemanfaatanenergi alam setempat. Material yang digunakan dalam perencanaan adalahmaterial lokal dan unsur kebudayaan masyarakat setempat tetap dipertahankandengan menjadikannya sebagai kiblat arsitektur rumah. Akhirnya dariperencanaan diperoleh rancangan rumah rakyat sederhana yang indah, aman,nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893,537,- per meter persegi, serta bercirikhas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa.
Kata kunci: rumah, pesisir pantai, material, budaya
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah pesisir memiliki daya tarik dan potensi ekonomi yang tinggi.
Sepanjang wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam hayati maupun
non-hayati, sumber daya buatan, serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi
penghidupan masyarakat. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat
relevan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas
sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km.
Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat pesisir sejatinya bukan cerita
baru di negeri ini. Kemiskinan yang mereka alami seakan menjelma menjadi
kemiskinan yang bersifat struktural. Banyak masyarakat pesisir yang masih belum
terpenuhi hak-hak dasarnya seperti pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
infrastruktur dan perilaku kesadaran masyarakat pesisir yang rendah terutama
dalam pengelolaan sampah. Banyak sekali dijumpai masyarakat pesisir pantai
sudah terbiasa membuang sampah langsung ke laut. Belum lagi persoalan-
persoalan lingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi,
dan intrusi air laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan yang
terjadi di pesisir bagian utara.
Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir pantai. Lokasi
perencanaan terletak di pulau Buton – Sulawesi Tenggara dengan Luas pulau
±4.633 km2 (lihat Gambar 1.1). Tanah didaerah sana didominasi oleh kapur
(Sugiyanto, 2008) dan suhunya berkisar antara 20°C - 33°C (Wikipedia).
2
Sumber : Wikipedia Indonesia
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan
diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.
b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan
kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap
memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).
c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan
indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah
merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata
untuk berkunjung.
Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal
perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya
semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa
depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor
kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah
rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:
Lokasi
U
2
Sumber : Wikipedia Indonesia
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan
diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.
b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan
kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap
memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).
c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan
indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah
merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata
untuk berkunjung.
Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal
perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya
semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa
depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor
kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah
rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:
Lokasi
U
2
Sumber : Wikipedia Indonesia
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan lokasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan
diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat yang ada di pesisir.
b. Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan
kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap
memperhatikan faktor lingkungan (AMDAL).
c. Daerah pesisir pantai pulau Buton merupakan daerah yang menawan dan
indah sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Perancangan bangunan rumah rakyat yang mungil nan indah
merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisata
untuk berkunjung.
Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal
perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibuat dengan biaya
semurah mungkin dan seminimal mungkin mengganggu ekosistem untuk masa
depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memperhatikan faktor
kenyamanan bagi pengguna dan masyarakat sekitarnya. Perencanaan rumah
rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antara lain:
Lokasi
U
3
a. Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak
menyalahi peraturan konstruksi dan tata ruang rumah sederhana sehingga
mendapatkan udara yang nyaman dan sejuk.
b. Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material
budaya lokal dan tidak terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan,
misalnya tidak menggunakan plafond dan atap yang mengandung asbes yang
sudah terbukti akan menggagu kesehatan.
c. Menggunakan material yang memenuhi syarat optimal sehingga saat terjadi
kebakaran material tersebut bukan merupakan sumber energi untuk
menimbulkan api lebih banyak.
d. Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter /
sifat manusia yang umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.
e. Perencanaan rumah rakyat tersebut dilengkapi dengan perencanaan sistem
pengolahan sampah.
Demikianlah perumahan rakyat pesisir dibangun dengan seluruh fasilitas
didalamnya harus dibuat aman dan nyaman dengan menekankan biaya konstruksi
dalam jangka panjang pemanfaatan rumah tetapi memberikan keuntungan secara
ekonomis dan kesinambungan ekosistem.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang disampaikan disini mencakup permasalahan yang
umum terjadi pada rumah rakyat di pesisir pantai yaitu tentang bagaimana
membangun rumah yang ekonomis, nyaman, dan ramah lingkungan pada kondisi
lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi, tekanan
angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.
1.3 Tujuan
Tujuan dari rancangan rumah rakyat pesisir pantai Buton khususnya dan
Indonesia umumnya adalah membangun rumah yang ekonomis dan nyaman pada
kondisi lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi,
tekanan angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Rumah Sederhana
Pada umumnya masyarakat pesisir pantai pulau Buton membangun rumah
tanpa melakukan perencanaan karena keuangan yang sangat terbatas. Oleh karena
itu terkadang pengadaan bahan dilakukan dengan pembelian secara eceran. Hal
yang dilakukan pertama oleh mereka adalah pengadaan kayu yang diinginkan,
pasir yang akan digunakan, dan seterusnya. Namun, jika pembangunan
direncanakan terlebih dahulu dengan baik maka segala halangan ini dapat teratasi.
Pada pembangunan rumah perlu memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut:
a. Rumah setidaknya memiliki keindahan bentuk, tidak hanya untuk pemiliknya
saja namun orang lain yang melihatnya juga harus merasa nyaman.
b. Bentuk dan ukuran rumah sangat berpengaruh dengan besarnya pengeluaran
biaya dan umur bangunan.
c. Bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi kebutuhannya.
d. Struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman bagi pemilik
rumah.
2.2 Konsep Rumah Sehat
Membangun rumah yang sehat dan aman merupakan keinginan setiap
individu. Ketika hendak membangun rumah, aspek ekologis sangat penting
perannya agar rumah yang dibangun dapat menciptakan suasana sehat dan aman
bagi lingkungan sekitarnya.
2.2.1 Lahan Hijau pada Halaman Rumah
Membangun kawasan hijau pada lingukungan rumah merupakan salah satu
contoh dukungan pada pelestarian bumi. Sebaiknya sisakan pekarangan rumah
untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain membantu kelestarian udara di
lingkungan rumah juga menambah kesejukan rumah tinggal.
5
2.2.2 Tata Ruang dan Pencahayaan
Pemenuhan kebutuhan ruang didasari dari fungsi ruang dan aktivitas pada
ruangan. Ukuran ruangan yang sesuai dengan kebutuhan akan membuat penghuni
merasa nyaman dalam beraktivitas. Pencahayaan pada ruangan sebaiknya
bersumber pada cahaya alami sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi
(tidak perlu menyalakan lampu di siang hari).
2.2.3 Penghawaan
Salah satu faktor kenyamanan di dalam rumah ditentukan juga oleh faktor
penghawaan, yaitu membuat sirkulasi pergantian udara yang masuk dan keluar
sehingga membuat lebih segar dan nyaman ketika berada di dalam rumah.
Beberapa cara juga dapat dilakukan seperti membuat ventilasi minimal 5% dari
luas ruangan, sirkulasi udara harus sama dengan volume udara yang keluar, dan
menghindari udara yang berasal dari tempat pembuangan dan pembakaran limbah
serta kamar mandi/wc. Kelancaran sirkulasi udara pada rumah memang penting
bagi kesehatan sehingga perlu ada pada tiap bangunan rumah (lihat Gambar 2.1).
Sumber : Internet
Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang
2.3 Penggunaan Material Lokal
Selanjutnya pembuatan rumah rakyat daerah pesisir biasanya
menggunakan material lokal yaitu kayu Meranti Putih dan kayu Jati, mengingat
kayu jenis ini mudah ditemukan. Demikian pula penggunaan pasir laut, batu
kapur, dan batu gunung. Bahan – bahan daerah pesisir ini terutama bata merah
6
dan batako sulit didapatkan. Oleh karena itu biasanya bahan-bahan tersebut
diproduksi langsung oleh masyarakat dengan peralatan yang sederhana.
Material kapur yang terdapat di pulau Buton ini biasanya digunakan untuk
pembuatan batako. Batako sendiri terdiri dari batu buatan atau batu cetak yang
tidak dibakar dari tras dan kapur, teknologi ini sudah mulai dikenal oleh
masyarakat dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah sejak lama.
Batu kapur biasanya digunakan untuk campuran semen 1 : 6 pada
pembuatan batako dan acian akan tetapi pada pembuatan acian, kapur diayak
terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa perolehan batu kapur sangat mudah,
dengan menggali tanah sekitar 10 cm sudah ditemukan.
Pasir adalah salah satu bahan agregat halus yang berbentuk butiran-
butiran kecil. Namun pasir yang akan digunakan berasal dari pasir laut.
Penggunaan pasir laut sebagai material utama pembangunan rumah di daerah
pulau Buton merupakan kebiasaan masyarakat sekitar, keberadaan yang mudah
di dapat dan ketersediaan yang melimpah merupakan salah satu faktor utama
pemilihan material pasir laut.
2.4 Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton
Bentuk rumah di daerah pesisir pulau Buton pada zaman dahulu umumnya
dikaitkan dengan budaya lokal. Rumah dengan ujung atap kayu menyilang
melambangkan penghormatan rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton
pada zaman dahulu merupakan daerah kesultanan dengan bentuk rumah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 2.2 Rumah adat
7
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Penulisan pada karya tulis ini bersifat studi literatur atau kajian pustaka.
Data yang diperoleh dipaparkan secara deskriptif yang disertai dengan analisis
sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan
diterapkan lebih lanjut.
3.2 Objek Penulisan
Objek penulisan ini adalah perancangan rumah rakyat sederhana di daerah
pesisir pantai dengan menggunakan material lokal dan tetap mempertahankan
budaya daerah. Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat memberikan
solusi pembangunan rumah yang disesuaikan dengan penghasilan kalangan
menengah kebawah tanpa menghilangkan aspek keamanan, kesehatan, keindahan,
dan kenyamanan.
3.3 Teknik Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan
kondisi lingkungan daerah pesisir pantai, material bangunan yang mudah di
dapatkan di daerah setempat, gaya hidup penduduk sekitar pesisir pantai, dan
literatur tentang pemanfaatan energi alam pada rumah. Informasi ini didapatkan
dari berbagai literatur, baik berupa buku yang sesuai dengan objek yang di kaji,
referensi dari internet, maupun data empiris yang didapatkan dari warga sekitar.
3.4 Prosedur Penulisan
Setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, semua hasil diseleksi
untuk memperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Untuk penyajian masalah yang akan dibahas, maka dalam karya tulis ini penyajian
dibagi atas dua pokok pembahasan yaitu perancangan rumah sederhana yang
8
nyaman serta penggunaan material dan dikaitkan budaya lokal daerah pesisir
pantai setempat.
3.5 Kerangka Pemikiran
Pada karya tulis ini memiliki kerangka dalam proses penulisannya.
Maksud dari pembuatan kerangka atau alur berpikir adalah untuk mempermudah
proses penulisan. Pada Gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai kerangka berpikir
karya tulis ini.
LATAR BELAKANG1. Rumah rakyat di pesisir pantai lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan menengah kebawah.2. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni dengan efektif dan efisien3. Merancang rumah yang indah dan menjadi salah satu daya tarik rumah di pesisir.4. Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak menyalahi peraturan konstruksi
dan tata ruang.5. Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material lokal setempat.6. Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter / sifat manusia yang
umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.
PERUMUSAN MASALAHBagaimana membuat rumah sederhana sehat, aman, nyaman, dan murah di pesisir pantai?
STUDI LITERATUR1. Tinjauan tentang konsep rumah sederhana yang nyaman di pesisir pantai. Serta aspek dan parameter
apasajakah yang membuat suatu rumah itu aman dan sehat.2. Tinjauan tentang penggunaan material lokal yang dapat digunakan dalam pelaksanaan didasarkan atas
kemudahan material yang didapat dan tersedia di lokasi, sehingga mempermudah dan mengurangi biayakonstruksi.
3. Tinjauan tentang budaya dan adat istiadat masyarakat pulau Buton, serta kebiasaan yang dilakukan jikakita akan membangun suatu rumah.
PEMBAHASAN1. Penjelasan tentang aspek – aspek dan parameter rumah yang nyaman dan sehat.2. Analisis pemilihan material lokal dipilih sebagai alternatif kemudahan akan material yang didapat serta
dapat menekan biaya konstruksi karena persediannya yang cukup banyak.3. Penjelasan tentang proses dan metode pada pelaksanaan konstruksi4. Penjelasan mengenai kebiasaan masyarakat lokal yang dilakukan serta tinjauan tentang adat istiadat
yang disesuaikan dengan hasil rancangan.
LUARAN YANG DIHARAPKANMenerapkan desain rumah pesisir pantai yang sehat, aman, ekonomis, dan nyaman dengan hasil perencanaanyang telah dibuat dengan didukung oleh material lokal.
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mendisain rumah rakyat sederhana harus memperhatikan lingkungan dan
keseimbangan ekosistem. Dalam perencanaan ini diawali dengan menentukan
bentuk fisik rumah yang disesuaikan budaya lokal dan ventilasi. Penentuan
ventilasi sangatlah penting mengingat daerah pesisir merupakan daerah yang
memiliki udara cukup panas. Perencanaan selanjutnya adalah penentuan material
rumah rakyat sederhana di pesisir pantai dengan memanfaatkan material lokal.
Setelah itu dilakukan analisis struktur yang disesuaikan dengan desain rumah
pesisir, kemudian dilakukan perhitungan anggaran biaya yang diuraikan sebagai
berikut:
4.1 Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi
Rumah didesain menghadap kearah timur dan bentuk atap dibuat seperti
piramida terpotong. Penentuan arah dimaksudkan agar sinar matahari pagi dapat
masuk ke dalam rumah secara langsung (lihat Gambar 4.1).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.1 Sinar Matahari Pagi Masuk ke Rumah
Desain atap dibuat menjadi 2 (dua) susun yang berfungsi sebagai ventilasi
udara pada bagian atap sehingga sirkulasi udara dalam rumah menjadi stabil (lihat
Gambar 4.2). Selain sistem sirkulasi udara pada atap, dibuatkan juga sirkulasi
udara melalui jendela di dinding-dinding ruangan dengan engsel di tengah (lihat
Gambar 4.3).
10
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian
listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang
menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis
dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan
rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan
daerah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
10
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian
listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang
menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis
dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan
rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan
daerah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
10
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
Untuk mempertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian
listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjang 1 meter yang
menunjukan simbol rumah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis
dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan
rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan
daerah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
11
Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada
saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai
Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan
menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki
dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3
meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2
x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2
meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah
tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan
diperlihatkan denah rumah.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
4.3 Pemanfaatan Material Lokal
Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang
mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan
11
Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada
saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai
Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan
menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki
dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3
meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2
x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2
meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah
tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan
diperlihatkan denah rumah.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
4.3 Pemanfaatan Material Lokal
Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang
mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan
11
Pada sekeliling rumah dibuat taman yang berfungsi sebagai penahan debu pada
saat angin bertiup seperti pada Gambar 4.5.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai
Rumah rakyat di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan
menengah kebawah dengan luas bangunan 54 meter persegi. Rumah ini memiliki
dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga berukuran 6 x 3
meter, satu kamar mandi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan dapur berukuran 2
x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2
meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan tangki air dibawah
tanah untuk penampungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan
diperlihatkan denah rumah.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
4.3 Pemanfaatan Material Lokal
Material pembentuk bangunan menggunakan material setempat yang
mudah diperoleh. Digunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan
12
elemen struktural lainnya sedangkan untuk elemen penunjang seperti pintu, kusen
dan daun jendela menggunakan kayu Jati. Sedangkan pada bahan pembentuk
dinding menggunakan batako yang dicetak sendiri dengan perbandingan 6 kapur
dan 1 semen. Hal itu dilakukan karena masyarakat setempat memiliki kebiasaan
memproduksi batako untuk membangun rumah. Untuk adukan spesinya
mengunakan pasir laut dan semen dengan perbandingan 4 : 1. Telah diketahui
bahwa pasir laut memiliki kadar garam yang tinggi, oleh karena itu kadar garam
harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara disimpan di suatu tempat terbuka
selama minimal 3 bulan. Pada pekerjaan acian dinding digunakan campuran
dengan perbandingan 8 kapur halus dan 1 semen. Bahan pembuatan pondasi
menggunakan batu gunung dan campuran adukkannya menggunakan
perbandingan 4 pasir dan 1 semen. Bahan pembentuk lainnya spererti genteng,
keramik, kaca, cat, lampu, serta komponen lainnya didapatkan dari toko bangunan
setempat.
4.4 Desain Rumah Pesisir
Desain rumah rakyat sederhana di pesisir pantai akan ditunjukan secara
detail pada gambar-gambar berikut. Desain rumah terbagi atas 2 (dua) yaitu
bagian eksterior dan interior.
4.4.1 Eksterior rumah
Pada Gambar 4.7 menunjukkan tampak depan desain rumah sederhana
pesisir pantai. Terlihat pada ujung atap dibuatkan overstek yang menyilang. Pada
bagian belakang rumah disediakan pintu keluar dan tetap ditambahkan jendela
untuk sirkulasi udara seperti yang telah di paparkan sebeumnya (lihat Gambar
4.8).
13
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.7 Tampak Depan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.8 Tampak Belakang
Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan
dan samping kiri.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
4.4.2 Interior rumah
Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah
memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan
tersebut.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.12 Ruang Tamu
13
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.7 Tampak Depan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.8 Tampak Belakang
Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan
dan samping kiri.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
4.4.2 Interior rumah
Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah
memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan
tersebut.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.12 Ruang Tamu
13
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.7 Tampak Depan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.8 Tampak Belakang
Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampak samping kanan
dan samping kiri.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
4.4.2 Interior rumah
Ruang keluarga atau ruang serba guna berada di bagian kanan setelah
memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan
tersebut.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.12 Ruang Tamu
14
Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung
masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang
berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan
Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan
pemaparan pada Sub Bab 4.2.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
14
Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung
masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang
berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan
Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan
pemaparan pada Sub Bab 4.2.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
14
Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung
masuk ke dalam ruangan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang
berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan
Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah untuk menjelaskan
pemaparan pada Sub Bab 4.2.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
15
4.5 Rencana Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat Pesisir Pantai
NO PEKERJAAN VOLSAT
HARGASAT
JMLHARGA
JUMLAH
A PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pembersihan lapangan 54.00 M2 10,000 540,0002 Pemasangan bouplank 45.00 M1 10,000 450,000
990,000B PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
1 Galian Pondasi 14.55 M3 9,000 130,9502 Pasir Pasang Bawah Pondasi Stall 6.35 M3 35,000 222,2503 Urug Kembali Galian Pondasi Stall 3.64 M3 5,000 18,1884 Tanah Urug Bangunan (standar) 9.10 M3 35,000 318,500
689,888C PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasang Pondasi Menerus 14.55 M3 125,000 1,818,7502 Pasang Pondasi Rollag Bata 4.90 M1 9,000 44,1003 Pasang Batako 174.60 M2 12,000 2,095,2004 Pasang Batako Bak KM/WC 2.40 M2 12,000 28,8005 Pasang Batako Meja Dapur + Tungku 2.40 M2 12,000 28,800
4,015,650D PEKERJAAN STRUKTUR
1 Sloof 15/20 1.75 M3 1,350,000 2,357,1002 Kolom 15/15 1.56 M3 1,350,000 2,104,9883 Plat Meja Dapur + Tungku 0.07 M3 1,600,000 112,0004 Ringbalk 1.75 M3 1,350,000 2,357,1005 Balok Leufel 0.30 M3 1,350,000 405,0006 Beton Rabat 2.60 M3 250,000 650,000
7,986,188E PEKERJAAN PLESTER DAN ACI
1 Plester Dinding 349.20 M2 2,500 873,0002 Acian Dinding 349.20 M2 1,300 453,9603 Sponengan 172.00 M1 3,500 602,0004 Ban-banan 8.00 M1 15,000 120,0005 Tali air 3.00 M1 6,000 18,000
2,066,960F PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1 Kusen Pintu dan Jendela Utama 7.80 M1 30,000 234,0002 Kusen Pintu dan Jendela 6.32 M1 30,000 189,6003 Kusen Pintu 2.98 M1 30,000 89,4004 Kusen dan Daun Pintu KM/WC 1.00 bh 350,000 350,0005 Kusen Jendela 3.60 M1 30,000 108,0006 Daun Pintu Utama 1.00 bh 550,000 550,0007 Daun Pintu Kamar 2.00 bh 250,000 500,0008 Daun Jendela Utama 2.00 bh 225,000 450,0009 Daun Jendela 4.00 bh 125,000 500,00010 Daun jendela kamar 1.00 bh 125,000 125,00011 Slot Pintu Utama 1.00 psg 100,000 100,00012 Slot Pintu Kamar 2.00 bh 40,000 80,00013 Slot Pintu KM/WC 1.00 bh 40,000 40,00014 Engsel Pintu 12.00 psg 13,000 156,00015 Engsel Jendela 6.00 psg 9,000 54,00016 Kait Angin Jendela / Ramskar 6.00 bh 8,000 48,00017 Grendel Jendela 6.00 bh 6,000 36,00018 Angkur 22.00 bh 1,500 33,000
3,643,000G PEKERJAAN ATAP
1 Rangka Atap 36.00 m2 70,000 2,520,0002 Atap Genteng Beton 36.00 m2 50,000 1,800,0003 Bubungan 8.50 M1 45,000 382,5004 Listplank 3/30 Jati 34.00 M1 11,500 391,000
5,093,500H PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka Plafond 39.50 M2 45,000 1,777,500
16
2 Penggantung Plafond 1.00 Ls 350,000 350,0003 Plafond Multiplek 31.00 M2 22,000 682,000
2,809,500I PEKERJAAN KERAMIK
1 Teras 2.75 M2 40,000 110,0002 Lantai ruangan 44.00 M2 23,000 1,012,0003 Lantai KM/WC 2.25 M2 30,000 67,5004 Dinding KM/WC 9.75 M2 30,000 292,5005 List KM/WC 7.00 M1 8,000 56,0006 Meja Dapur 0.90 M2 30,000 27,0007 List Meja dapur 2.00 M1 8,000 16,000
1,581,000J PEKERJAAN SANITASI
1 Penampungan Air 1.00 Ls 1,300,000 1,300,0002 Septictank 1.00 Ls 450,000 450,0003 Bak Kontrol 2.00 bh 75,000 150,0004 Saluran Air Bersih 25.00 M1 15,000 375,0005 Saluran Air Sabun 12.00 M1 25,000 300,0006 Saluran Air Kotor 6.00 M1 30,000 180,0007 Kloset jongkok 1.00 bh 130,000 130,0008 Kran KM 1.00 bh 30,000 30,0009 Kran Leher Angsa 1.00 bh 60,000 60,00010 Kitchen zinc 1.00 bh 100,000 100,00011 Floordrain 1.00 bh 25,000 25,00012 Pompa Air 1.00 bh 250,000 250,000
3,350,000K PEKERJAAN LISTRIK
1 Titik Lampu + Saklar 9.00 bh 80,000 720,0002 Stopkontak 6.00 bh 80,000 480,0003 Listrik 450 1.00 LS 700,000 700,0004 MCB + Grounding 1.00 ls 150,000 150,000
2,050,000L PEKERJAAN FINISHING
1 Plamir Tembok 349.20 M2 2,000 698,4002 Plamir Kayu 21.75 M1 3,000 65,2503 Cat Tembok 197.20 M2 19,000 3,746,8004 Cat Plafond 36.00 M2 19,000 684,0005 Cat Kayu 21.75 M1 22,500 489,3756 Melamin Kusen 36.60 M1 17,000 622,2007 Melamin Pintu 10.80 M2 45,000 486,0008 Melamin Jendela 8.80 M1 17,000 149,600
6,941,625M PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Rumput 1.00 ls 200,000 200,000200,000
JUMLAH 41,417,310PPn + PPh = 16,5% 6,833,856JUMLAH TOTAL 48,251,166
JUMLAH DIBULATKAN 48,251,000HARGA PER M2 893,537
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari kondisi lokasi yang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang
berbatu, tekanan angin yang cukup tinggi, suhu udara panas dan berdebu, serta
kadar garam yang tinggi, telah direncanakan rumah rakyat sederhana yang
memperhatikan lingkungan, sumber material daerah setempat, gaya hidup sekitar
pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan dan pemanfaatan energi
alam (seperti angin dan cahaya matahari), serta tetap memperhatikan budaya
masyarakat setempat. Akhirnya diperoleh rumah rakyat sederhana di pesisir pantai
yang indah, nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893.537,- per meter persegi serta
bercirikhas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa (lihat Gambar
5.1)
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana
5.2 Saran
Rancangan rumah yang dijelaskan dalam uraian karya ilmiah ini dapat di
terapkan pada masyarakat setempat sehubungan sebagian besar material yang
digunakan berasal dari material lokal. Rancangan rumah tersebut disarankan guna
meningkatkan daya taraf hidup masyarakat pesisir pantai di pulau Buton –
Sulawesi Tenggara terutama masyarakat yang berpenghasilan menegah kebawah.
18
DAFTAR PUSTAKA
________, 2011. “Ventilasi Silang Untuk Kelancaran Sirkulasi Udara Pada
Rumah”. http://rencanarumah.com ( di unduh 5 November 2012)
Damayantie, Christie. 2012. “Desain Rumah Sederhana Konsep Bangunan Tahan
Gempa” 9 Februari. http://lifestyle.kompasiana.com (di unduh 5 November
2012)
Sugiyanto, Gunawan. 2008. “Pulau Buton dengan Beragam Potensi dan
Ancaman” 8 Agustus. http://gunawansugiyanto.wordpress.com (di unduh 5
November 2012)
Sibera, Ivan C. 2011. Buku Pintar Rencana Anggaran Biaya. Mediakom,
Yogyakarta.
19
Lampiran 1 : Biodata Ketua Tim
I. IDENTITAS DIRINama Lengkap Asiya Nurhasanah HabirunNIM 101144007Program Studi DIV-Teknik Perawatan dan Perbaikan GedungJurusan Teknik SipilPerguruan Tinggi Politeknik Negeri BandungTempat, Tanggal Lahir Burangasi, 22 November 1992Alamat Rumah Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN No. 1 Rt.06 Rw.09
Cimahi Utara, Kode Pos 40514No. Hp 085797577460Alamat Email [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKANPROGRAM SD SMP SMANAMA SEKOLAH Gunung Rahayu I 47 Bandung Pasundan 7 BandungTAHUN MASUK 1998 2004 2007TAHUN LULUS 2004 2007 2010
III. PRESTASI AKADEMIKNO TAHUN PRESTASI / KARYA ILMIAH YANG PERNAH DI BUAT1 2011 Karya Ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2011:
“Model Rumah Sehat dan Ramah Lingkungan yang DapatDiterapkan Di Indonesia”
2 Juara II Kompetisi Rancang Bangun 2012 UniversitasUdayana – Bali ( Judul karya: “Penerapan Green BuildingPada Gedung Perkuliahan POLBAN)
3 2012 Juara I Lomba Rancang Struktur Kuda – Kuda Nasional IVUniversitas Gajah Mada - Yogyakarta
4 Karya Ilmiah dalam LKTI Universitas Sebelas Maret:“Perkuatan Kestabilan Lereng dengan Limbah Botol Plastik”
5 Jurusan Teknik Sipil - POLBAN IPK = 2.82
20
Lampiran 2 : Biodata Anggota Tim
I. IDENTITAS DIRINama Lengkap Muhammad Imaduddin ShidiqNIM 101144022Program Studi DIV-Teknik Perawatan dan Perbaikan GedungJurusan Teknik SipilPerguruan Tinggi Politeknik Negeri BandungTempat, Tanggal Lahir Bandung, 20 Januari 1991Alamat Rumah Jl. Bomber Barat No. 9 Komp MGG Rt 03 Rw 09
Cimahi Selatan Kode Pos 40534No. Hp 089656610919Alamat Email [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKANPROGRAM SD SMP SMANAMA SEKOLAH Melong IV 1 Bandung 9 BandungTAHUN MASUK 1997 2003 2006TAHUN LULUS 2003 2006 2009
III. PRESTASI AKADEMIKNO TAHUN PRESTASI / KARYA ILMIAH YANG PERNAH DI BUAT1 Jurusan Teknik Sipil - POLBAN IPK = 3.15