PROFIL
PROFIL
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
(SPI)
1
PENGANTAR
REKTOR IAIN CURUP
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah Swt. atas rahmat dan karunianya, Buku
Profil SPI IAIN Curup tahun 2017 ini telah rampung disusun. Buku ini sangat penting karena diterbitkan dengan tujuan menjadi informasi dan sekaligus sosialisasi satuan pengawas internal (SPI) IAIN Curup dalam mengemban tugas sebagai pengawas penjamin mutu non akademik IAIN Curup,
Buku ini memuat gambaran tentang kelembagaan Satuan Pengawas Internal (SPI), mulai dari visi, misi, tujuan, tugas dan wewenang, struktur dan uraian tugas. Dengan buku ini diharapkan civitas akademika dapat mengetahui dan mendapat penjelasan tentang SPI IAIN Curup terkhusus bagi para pengelola non akademik.
Kepada Tim penyusun dan Tim revisi buku ini disampaikan ucapan terima kasih atas jerih payah yang telah dicurahkan sehingga terbitnya buku ini. Semoga Allah SWT meridhai segala amal usaha kita. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Curup, 22 Juli 2018
Rektor IAIN Curup
2
PRAKATA PENULIS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdullilah dengan izin Allah SWT. Penulisan dan penyusunan buku PROFIL SPI IAIN Curup telah selesai. Seperti diketahui bahwa Satuan pengawas internal merupakan lembaga atau unit kerja yang baru yang dibentuk oleh Rektor IAIN sesuai dengan amanat STATUTA IAIN Curup.
Mengingat SPI baru, maka diperlukan sosialisasi kepada sivitas IAIN Curup. Audit intern merupakan elemen monitoring dari struktur
pengendalian intern dalam suatu organisasi. Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup merupakan unsur pengawas yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Pemimpin Perguruan Tinggi. Ruang lingkup pengawasan bidang non-akademik meliputi: (1) bidang keuangan, (2) bidang asset (BMN), dan (3) bidang Sumber Daya manusia (SDM) dan (4) Administrasi.
Kami menyadari dalam penyusunan Buku PROFIL SPI IAIN ini masih belum memadai menurut semestinya, karena berbagai keterbatasan yang ada, oleh sebab itu saran-saran dan masukan yang bersifat positif sangat diharapkan dari berbagai pihak. Akhirnya harapan kami sebagai penulis semoga buku ini benar-benar bermanfaat bagi IAIN Curup khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Curup, 20 Juli 2018
TIM PENYUSUN
3
SURAT KEPUTUSAN
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
Nomor : 232/In.34/II/PP.00.9/07/2018
Tentang
BUKU PROFIL
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memperkenalkan dan mengarahkan
fungsi lembaga Pengawas Internal di lingkungan STAIN
Curup, maka perlu disusun buku profil SPI IAIN Curup;
2. Bahwa pemberlakukan buku profil SPI ini perlu ditetapkan
melalui Surat Keputusan Rektor;
Mengingat : 1. UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang UU PokokKepegawaiaan;
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
5. Kepres Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN
Curup;
6. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor : 1 Tahun 2001
tentang Kedudukan, fungsi, wewenang, susunan organisasi,
tata kerja Departemen Agama;
7. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 38 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Curup;
8. Keputusan Menteri Agama RI : B.II/3/08207/2016, tanggal
10 Mei 2016 tentang Pengangkatan Rektor STAIN Curup
Priode 2016 – 2020.
M e m u t u s k a n :
4
Menetapkan
Pertama : SURAT KEPUTUSAN REKTOR CURUP TENTANG BUKU PROFIL
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
Kedua : Penjelasan dan gambaran tentang institusi SPI ini berlaku
sejak tanggal 22 Juli 2018 .
Keempat : Segala sesuatu akan diubah sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam
penetapan ini.
KUTIPAN: Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
DITETAPKAN DI : CURUP
PADA TANGGAL : 22 Juli 2018
REKTOR,
Dr. RAHMAD HIDAYAT, M.Ag., M.Pd.
NIP. 19711211 199903 1 004
5
DAFTAR ISI
Lembar Judul ……………………………………...................….... 0
Kata Pengantar Rektor IAIN Curup …..............…........... 1
Prakata Penulis ………………………………….........................
SK Rektor……………………………………………………………………..
2
3
Daftar Isi ………………………………………………....................... 5
A. Pendahuluan ..................................................................... 4
B. Landasan Hukum SPI Curup .............................................. 6
C. Visi dan Misi SPI IAIN Curup .............................................. 7
D. Tujuan SPI IAIN .................................................................. 10
E. Kedudukan dan Tanggung Jawab SPI Curup ...................... 11
F. Tugas, Fungsi Dan Wewenang SPI Curup ........................... 12
G. Struktur Organisasi IAIN Curup ....................................... 17
H. Rincian Tugas Keanggotaan SPI Curup ....................... 26
I. Keanggotaan SPI Curup .............................................. 31
J. Nilai-Nilai SPI IAIN Curup ..........................................
K. Pembinaan .................................................................
32
34
6
A. Pendahuluan
Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negera, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 31 Tahun
2016 tentang Statuta IAIN Curup, pada Bagian Keempat Pasal 38 bahwa
Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup merupakan unsur
pengawas yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik
untuk dan atas nama Pemimpin Perguruan Tinggi. Ruang lingkup
pengawasan bidang non-akademik meliputi: (1) bidang keuangan, (2)
bidang asset (BMN), dan (3) bidang Sumber Daya manusia (SDM) serta
(4) Administrasi.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup secara struktural
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Pemimpin
Perguruan Tinggi. Meskipun berkedudukan di bawah Rektor IAIN Curup,
Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam menjalankan tugas profesinya,
tetap memegang prinsip bersifat independen, obyektif, memiliki
integritas, professional, kompetensi, kerahasiaan, dan tidak terpengaruh
oleh tekanan pihak manapun, serta memegang teguh Kode Etik Auditor
SPI IAIN Curup. Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang
kepala dan sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
Satuan Pengawasan Intern merupakan satuan pengawasan yang
dibentuk untuk membantu terselenggaranya pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas di IAIN Curup sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Kementerian Agama RI. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang bertujuan untuk
mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset,
7
terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya
penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam semangat reformasi birokrasi, penguatan tata kelola dan
akuntabilitas di lingkungan IAIN Curup sesuai dengan Statuta IAIN Curup
pembentukan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Dalam rangka
mewujudkan Good Governance IAIN Curup. Salah satu usaha nyata dari
IAIN Curup dalam mewujudkan tata kelola yang baik. Keberadaan SPI di
lingkungan IAIN Curup merupakan kebutuhan untuk meningkatkan
akuntabilitas dalam pengelolaan IAIN Curup.
B. Dasar Hukum Pembentukan
Dasar hukum pembentukan Satuan Pengawasan Intern IAIN Curup
(selanjutnya disebut: SPI IAIN Curup), terdiri dari:
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112 dan Tambahan
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2010-2014;
8
6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 31
Tahun 2016 Tentang : Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(IAIN) Curup
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 25 tahun 2017
tertanggal 04 Agustus 2017 tentang Satuan Pengawas Internal
(SPI) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.
8. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/08207, tanggal
10 Mei 2016 tentang Pengangkatan Rektor IAIN Curup priode
2016-2020;
9. Keputusan Rektor Nomor 932/Sti.02/2/KP.02.3/09/2016
tentang Satuan Pengawas Internal di Lingkungan IAIN Curup
C. Visi dan Misi SPI IAIN Curup
Ketika mendirikan sebuah organisasi, instansi, perguruan tinggi,
maka para pendiri biasanya akan menggagas impian atau tujuan yang
ingin dicapai. Selain tujuan utama, biasanya mereka memiliki gagasan
mengenai target-target jangka pendek dan target jangka panjang. Untuk
mewujudkan semua itu, perlu ada gagasan tertulis di dalam sebuah
sistem manajemen. Visi dan misi masuk dalam bentuk-bentuk gagasan
atau pedoman tertulis tersebut. Visi dan Misi harus dituangkan dalam
bentuk tulisan supaya seluruh pihak mengetahui apa yang menjadi
tujuan dari sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi tersebut. Ketika
pembaca atau orang lain sudah tahu dan yakin akan langkah-langkah
mencapai target utama. Dengan demikian maka kepercayaan pun bisa
diperoleh.
a) Visi SPI IAIN Curup
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita
atau nilai inti sebuah organisasi atau instansi. Visi merupakan tujuan
masa depan sebuah instansi atau organisasi. Visi adalah serangkaian kata
9
yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi atau
instansi. Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi,
atau perusahaan. Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam
benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang
masa depan yang ingin dicapai.
Bagaimana dengan visi SPI IAIN Curup? Setelah melakukan
serangkaian pembahasan dan wawancara dengan beberapa pihak, maka
dapat dikemukakan bahwa visi Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN
Curup adalah “Menjadikan Satuan Pengawasan Internal yang bermutu,
profesional dan independen berlandaskan ketaqwaan dan
kemandirian”.
b) Misi SPI IAIN Curup
Bila visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi
Adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut.
Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau tujuan mengapa
perusaahaan, organisasi, atau instansi tersebut berada di tengah-tengah
masyarakat. Misi juga bisa dikatakan sebagai penjabaran sebuah visi. Jika
visi hanya dituliskan dalam satu kalimat saja, maka misi akan dijabarkan
dengan beberapa kalimat yang mudah untuk dipahami pembaca atau
siapa saja yang melihatnya.
Dengan demikian misi adalah penjabaran-penjabaran dari sebuah
visi, langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilalui atau untuk
mencapai visi utama sebuah instansi atau organisasi untuk mencapai visi
utama.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup memiliki misi sebagai
berikut :
1. Melaksanakan pengawasan internal atas aktivitas manajemen
disemua unit kerja dilingkungan IAIN Curup terutama dibidang
non-akademik (keuangan, aset, dan Sumber Daya manusia (SDM).
2. Mendorong peningkatan kinerja Perguruan Tinggi (IAIN Curup)
sebagai pelayan publik yang profesional.
10
3. Menjadi mitra strategis bagi manajemen perguruan Tinggi dalam
memberikan nilai tambah pada proses penyelenggaraan IAIN
Curup terutama bidang non akademik.
4. Membantu pimpinan untuk mendapatkan penilaian yang obyektif
dan berkualitas atas pelaksanaan kegiatan dimasing-masing unit
kerja di lingkungan IAIN Curup bidang non akademik.
5. Mendorong pimpinan IAIN Curup untuk meningkatkan penerapan
tata kelola Lembaga yang baik (good governance).
6. Meningkatkan kompetensi SDM dan kapabilitas organisasi SPI.
D. Tujuan SPI IAIN Curup
Sebagaimana dipahami bahwa tujuan merupakan langkah
pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga merupakan
kunci mencapai kesuksesan. Tujuan juga merupakan misi atau sasaran
yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang. Jadi
tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau merumuskan apa yang
akan dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan disertai
pula dengan jaringan politik, prosedur, anggaran serta penentuan
program.
Pada sisi lain, tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik
dan dapat dilakukan dalam jangka pendek. Tujuan merupakan
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi atau
perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya. Demikian juga dalam hal
ini Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN juga harus memiliki tujuan yang
jelas.
Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Curup memiliki tujuan,
sebagai berikut:
1. Menjamin terselenggaranya tata kelola setiap satuan kerja
IAIN Curup berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
11
2. Memastikan tercapainya tujuan setiap satuan kerja IAIN Curup
secara optimal;
3. Memastikan pengelolaan setiap satuan kerja IAIN Curup
berdasarkan prinsip ekonomi, efisiensi, efektivitas,
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat;
4. Menjamin pengelolaan dan keamanan aset satuan kerja IAIN
Curup ; dan
5. Menjamin terwujudnya pelaporan keuangan yang handal dan
atau sesuai dengan peraturan perundangan.
E. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor IAIN Curup.
F. Tugas, Fungsi Dan Wewenang
1. Tugas SPI IAIN Curup
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 25 tahun 2017
tertanggal 04 Agustus 2017 tentang Satuan Pengawas Internal (SPI) pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Pada Bab II Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Dan Kewenangan pada Pasal 2 disebutkan
pada ayat (1) Pemimpin PTKN membentuk SPI. Ayat (2) SPI
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Pemimpin
PTKIN karena pada IAIN maka yang dimaksud adalah Rektor IAIN Curup.
Pada Pasal 3 ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa SPI memiliki tugas
sebagai berikut :
(1) SPI bertugas melaksanakan pengawasan nonakademik pada
PTKIN, yaitu pada IAIN Curup.
(2) Dalam melaksanakan tugas pengawasan, SPI menjunjung tinggi
prinsip integritas, objektif, keahlian, dan menjaga kerahasiaan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, SPI IAIN Curup bertanggung jawab
memberikan analisa penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi
mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang disyaratkan oleh
kode etik dan standar profesi internal audit. Tanggung jawab dari bagian
SPI termasuk :
12
a. Menyusun rencana kerja audit tahunan
b. Menyusun pedoman, mekanisme kerja SPI dan prosedur
audit yang berbasis resiko.
c. Melaksanakan rencana kerja audit tahunan termasuk
penugasan khusus/investigasi dari Direktur Utama.
d. Menjaga integritas dan objektivitas serta bertindak secara
profesional seperti yang dipersyaratkan dalam Standar
Profesi Audit Internal (SPAI) termasuk menjamin tidak
terdapat benturan kepentingan anggota SPI dengan audit
dan kegiatan yang diaudit.
2. Fungsi IAIN Curup
Secara umum fungsi audit internal adalah memberikan
jasa assurance and consulting secara objective and independent, yang
dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan mutu
organisasi. Fungsi audit juga lebih menekankan pada operasi dan proses
kegiatan dari pada administrasi, keuangan dan pegawai organisasi.
Dengan demikian dikatakan bahwa yang bertanggung jawab
mencegah adalah manajemen. Fungsi Audit Internal hanya bertanggung
jawab terhadap pengujian dan evalusi dan efektifitas tindakan yang
diambil oleh manajemen dalam memenuhi tanggungjawabnya.
Audit internal melaporkan kepada pimpinan yang
memberikannya kewenangan dan secara administratif melapor kepada
pimpinan manajemen dan direktur utama. Pada prinsipnya pimpinan
audit internal memiliki kewajiban pelaporan yaitu (a) pelaporan
fungsional (functional reporting) dan (b) pelaporan administratif
(administrative reporting).
Diantara fungsi audit internal adalah :
1. Merumuskan kebijakan pengendalian internal di lingkungan IAIN
Curup ;
2. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya
penyimpangan dari ketentuan perundang-undangan,
kecurangan (fraud), serta ketidakpatutan;
13
3. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan wewenang di lingkungan IAIN Curup ;
4. Menyusun peta-risiko melalui kegiatan identifikasi, menilai
resiko, menentukan skala prioritas, dan pemantauan.
5. Melakukan pengawasan internal melalui kegiatan reviu, audit,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya dalam
bidang perencanaan, keuangan, SDM, organisasi, IT dan/atau
sarana prasarana;
6. Menyampaikan hasil pemeriksaan internal kepada pimpinan
IAIN Curup ;
7. Memantau dan mengkoordinasikan tindak lanjut hasil
pemeriksaan internal dan eksternal.
Pada pasal 4 dikemukakan bahawa dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, SPI menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan peta risiko pengendalian internal melalui kegiatan
identifikasi, penilaian risiko, penentuan skala prioritas, dan
pemantauan;
b. Penyusunan program dan kegiatan pengawasan nonakademik;
c. Pelaksanaan pengawasan kepatuhan, kinerja, dan mutu
nonakademik di bidang sumber daya manusia, perencanaan,
keuangan, organisasi, teknologi informasi, serta sarana dan
prasarana;
d. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu;
e. Penyusunan dan penyampaian laporan hasil Pengawasan
Internal;
f. Pemantauan dan pengoordinasian tindak lanjut hasil Pengawasan
Internal dan eksternal; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Pemimpin PTKN.
3. Wewenang SPI IAIN Curup
Dalam hal kewenangan yang dimiliki oleh SPI IAIN Curup
dikemukakan pada pasal 6 dimana SPI memiliki kewenangan:
14
(1) Menentukan prosedur dan ruang lingkup pelaksanaan
pengawasan; Memperoleh akses tidak terbatas atas seluruh
dokumen, data, informasi, dan objek pemeriksaan pada unit
kerja; Melakukan penelitian, verifikasi, pengujian, analisis,
konfirmasi, dan penilaian atas dokumen, data, dan informasi
berkaitan dengan objek pemeriksaan internal;
(2) Menggunakan tenaga ahli/auditor dari luar SPI jika diperlukan;
dan
(3) Melakukan pendampingan dan koordinasi dengan aparat
pengawas intern pemerintah dan pemeriksa eksternal.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Curup memiliki
kewenangan sebagai berikut:
1. Mewakili pimpinan IAIN Curup dan atau Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam dalam melakukan pengendalian internal;
2. Mewakili Inspektorat Jenderal untuk melakukan pemeriksaan
dan atau kegiatan tertentu;
3. Melakukan reviu, audit, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pemeriksaan lainnya dalam bidang perencanaan, keuangan,
SDM, organisasi, IT dan atau sarana prasarana terhadap
manajemen unit kerja di lingkungan IAIN Curup ;
4. Menentukan prosedur dan ruang lingkup pelaksanaan
pemeriksaan;
5. Memperoleh akses tidak terbatas atas seluruh dokumen, data,
informasi dan objek-objek pemeriksaan pada unit kerja di
lingkungan IAIN Curup;
6. Melakukan penyelidikan, penyidikan, penelitian, verifikasi,
pengujian, analisis, dan penilaian atas dokumen, data, dan
informasi berkaitan dengan objek-objek audit;
7. Menindaklanjuti laporan atas dugaan terjadinya
penyalahgunaan wewenang;
8. Menggunakan tenaga ahli/auditor dari luar SPI jika diperlukan.
15
G. Struktur Organisasi IAIN Curup Untuk menyusun suatu organisasi yang baik, maka yang perlu
diperhatikan adalah hal-hal sebagai berukut :
a. Memiliki tujuan yang jelas, organisasi yang memiliki tujuan yang
jelas berarti memiliki arah yang jelas. Tujuan tersebut
menentukan adanya keteraturan dalam gerak langkah organisasi.
Jika organisasi tidak memiliki arah yang jelas akan menimbulkan
masalah di masa akan datang.
b. Terdapat pendelegasian tugas dan wewenang, pedelegasian
memiliki beberapa manfaat antara lain: Pertama pimpinan dapat
lebih memiliki fokus pada masalah kebijakan, rencana strategis
dan pengembangan organisasi, Kedua bawahan memiliki rasa
percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan,
Ketiga tingkat ketergantungan bawahan terhadap pimpinan
berkurang.
c. Memiliki struktur yang mendorong kreativitas para anggota
organisasi.
d. Memiliki satu kesatuan komando, Kesatuan komando diperlukan
guna meminimalkan kebingungan dan konflik bawahan. Setiap
pekerjaan dideskripsikan dengan jelas agar tidak tumpang tindih
sehingga teratur dan terencana dengan baik.
e. Ada pembagian tugas yang jelas, pembagian tugas memiliki
imflikasi pada adanya keteraturan dan kejelasan wewenang dan
tanggung jawab dalam suatu pekerjaan.
Struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen atau bagian
suatu organisasi. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang
membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar
tercapai tujuan. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja,
pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan
bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat komponen dan
saluran komonikasi. Suatu struktur organisasi menspesifikasi pembagian
16
kegiatan kerja dan menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda
itu dihubungkan. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur
wewenang organisani serta memperlihatkan hubungan pelapornya
Sesuai kedudukannya, SPI IAIN Curup merupakan organ
pengawasan Perguruan Tinggi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Rektor. Dalam melaksanakan fungsinya, SPI
dipimpin oleh seorang Kepala dengan dibantu seorang sekretaris dan
para koordinator bidang. Pada tahap awal, bidang-bidang SPI meliputi
bidang keuangan, bidang sumber daya manusia, bidang dan barang milik
negara, serta bidang Pengembangan, Perencanaan dan Evaluasi. Di masa
mendatang bidang-bidang ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
IAIN Curup.
Dalam suatu organisasi tentu mempunyai jenjang dan struktur
pengelolaan organisasi yang nantinya mampu mengejawantahkan tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing elemen
organisasi. Demikian juga halnya dalam Satuan Pengawas Internal (SPI)
IAIN Curup tentu mempunyai struktur organisasi yang efektif dan
efisien, sehinggamasing-masing elemen mampu menterjemahkan dan
melaksanakan fungsi, tugas dantanggung jawab sesuai dengan aturan
mainnya.
Struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang
didalamnyadimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme
kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan. Struktur
organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi dan
strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness
sehingga setiap koperasi boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda
secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang
dikembangkan tetepi secara basic idologi terutama terkait dengan
perangkat organisasi akan menunjukan kesamaan
Struktur organisasi yang baik untuk bagian audit internal adalah
struktur yang menempatkan bagian tersebut berada langsung di bawah
dan tanggung jawab pimpinan yang bertanggung jawab terhadap seluruh
17
personal organisasi yang memiliki kewewenangan untuk
mewujudkannya. Audit internal harus ditempatkan pada suatu
kedudukan organisasi yang tepat dan dapat bertindak secara efektif, agar
dapat bersikap independen.
Kedudukan organisasi dari bagian auditor internal yang diberikan,
merupakan salah satu dukungan terhadap kemandirian. Pimpinan
Organisasi merupakan pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
yang dapat menentukan status bagian auditor internal dalam struktur
organisasi.
Struktur organisasi yang baik untuk bagian auditor internal adalah
struktur yang menempatkan bagian tersebut berada langsung di bawah
dan tanggung jawab pimpinan yang bertanggung jawab terhadap seluruh
personal organisasi yang memiliki kewewenangan untuk
mewujudkannya.
Audit internal harus ditempatkan pada suatu kedudukan
organisasi yang tepat dan dapat bertindak secara efektif, agar dapat
bersikap independen. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas
pemeriksaan intern banyak tergantung dari kedudukan pemeriksaan
intern dalam bagan organisasi, tanggapan pimpinan perusahaan
terhadap hasil-hasil temuan pemeriksa intern dan pengertian dari
bagian-bagian yang diperiksa mengenai tugas pemeriksaan intern
disamping tentunya keahlian dan pengalaman auditor internal itu
sendiri.
Status organisasi audit internal harus memberi keleluasaan dan
kemandirian untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab
pemeriksaan yang diberikan, meliputi:
1. Pimpinan audit internal harus bertanggungjawab terhadap
individu di dalam organisasi serta mempunyai kewenangan yang
cukup untuk mewujudkan kemandirian tersebut dan menjamin
luas cakupan pemeriksaan, perhatian yang memadai terhadap
laporan pemeriksaan dan tindakan yang tepat berdasarkan
rekomendasi pemeriksaan.
18
2. Pimpinan audit internal harus memiliki hubungan langsung
dengan pimpinan organisasi. Koordinasi yang teratur dengan
pimpinan organisasi akan membantu terjaminnya kemandirian
dan merupakan sarana semua pihak untuk saling memberikan
informasi demi kepentingan organisasi.
3. Pengangkatan atau penggantian pimpinan audit internal
dilakukan di atas persetujuan pimpinan organisasi.
4. Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab bagian audit internal
harus didefinisikan dalam dokumen tertulis, yang mencakup:
a. Menyatakan kedudukan bagian audit internal dalam
organisasi;
b. Memberikan kewenangan untuk dapat mendapatkan
dokumen-dokumen, catatan-catatan, personel dan benda-
benda berwujud yang relevan dengan pelaksanaan audit;
c. Mendefinisikan lingkungan kegiatan-kegiatan audit internal.
5. Pimpinan audit internal setiap tahun harus mengajukan
persetujuan mengenai jadual kegiatan pemeriksaan, susunan
auditor, dan anggaran yang kemudian diinformasikan kepada
pimpinan organisasi.
6. Pimpinan audit internal harus memberikan laporan tentang
berbagai kegiatan kepada manajemen senior dan pimpinan
organisasi, atau dalam periode yang lebih singkat jika dirasa
perlu.
Pemisahan peran dan status organisasi dapat membebaskan
auditor internal dari suatu kecenderungan emosional terhadap pihak
yang diperiksa. Auditor internal dapat dikatakan independen jika ia dapat
bekerja secara bebas dan objektif.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia
tentang Satuan Pengawas Internal (SPI) Perguruan Tinggi Keagamaan
Negeri (PTKN) di lingkungan kementerian agama pada Bab V pasal 7
pada ayat (1) disebutkan bahwa organ SPI Paling kecil terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretaris; dan
19
c. Anggota.
Pada ayat (2) Jumlah anggota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada ayat (3) Kepala SPI pada PTKN berbentuk universitas/institut
disetarakan dengan Rektor Lembaga, dan Kepala SPI pada sekolah tinggi
disetarakan dengan Kepala Pusat. Pada ayat (4) Organ SPI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diangkat dari Pegawai Negeri Sipil, bukan
Pegawai Negeri Sipil, dan/atau tenaga profesional. Pada ayat (5) SPI
paling sedikit memiliki anggota yang menguasai:
a. pencatatan dan pelaporan keuangan;
b. tata kelola perguruan tinggi;
c. peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan tinggi;
dan
d. pengelolaan barang milik negara.
Berkaitan dengan masa jabatan dijelaskan pada Pasal 8 ayat (1)
bahwa masa jabatan Kepala dan Sekretaris SPI mengikuti masa jabatan
Pemimpin IAIN Curup dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan
tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut dalam jabatan
yang sama. Ayat (2) Organ SPI diangkat dan diberhentikan dengan
Keputusan Pemimpin Rektor IAIN Curup.
Pada Pasal 9 disebutkan bahwa Organ SPI diberhentikan dari
jabatannya karena:
a. telah berakhir masa jabatannya;
b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
c. diangkat dalam jabatan lain;
d. dikenakan hukuman disiplin tingkat berat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil;
f. berhalangan tetap;
g. sakit jasmani dan/atau rohani terus menerus;
h. dipidana penjara;
i. sedang menjalani tugas belajar atau tugas lain lebih dari 6 (enam)
bulan;
20
j. cuti di luar tanggungan negara;
k. melakukan pelanggaran berat/kode etik SPI;
l. tidak melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan
kewenangannya; dan/atau
m. meninggal dunia.
Sistem pengawasan Internal adalah Lingkungan pengendalian
diwujudkan melalui :
a. Penegakan Integritas dan Nilai Etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Kepemimpinan yang konduksif
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia
g. Perwujudan peran aparat pengawasan internal yang efektif
h. Hubungan kerja yang baik dengan unsure yang terkait.
Kedudukan organisasi dari bagian auditor internal yang diberikan,
merupakan salah satu dukungan terhadap kemandirian. Pimpinan
Organisasi atau dewan direksi merupakan pihak yang berkepentingan
terhadap organisasi yang dapat menentukan status bagian auditor
internal dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi yang baik untuk bagian auditor internal adalah
struktur yang menempatkan bagian tersebut berada langsung di bawah
dan tanggung jawab pimpinan yang bertanggung jawab terhadap seluruh
personal organisasi yang memiliki kewewenangan untuk
mewujudkannya. Audit internal harus ditempatkan pada suatu
kedudukan organisasi yang tepat dan dapat bertindak secara efektif, agar
dapat bersikap independen.
Keberhasilan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan intern
banyak tergantung dari kedudukan pemeriksaan intern dalam bagan
organisasi, tanggapan pimpinan organisasi terhadap hasil-hasil temuan
pemeriksa intern dan pengertian dari bagian-bagian yang diperiksa
21
mengenai tugas pemeriksaan intern disamping keahlian dan
pengalaman auditor internal itu sendiri.
Hasil pertemuan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan
di UIN Surabaya dan berdasarkan pandangan dari pimnpinan IAIN Curup
dan setelah dilakukan diskusi dengan beberapa pihak yang terkait dan
menganalisa beberapa data yang diperoleh, maka ditetapkan bahwa
untuk struktur SPI IAIN Curup sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI SPI IAIN CURUP
(Hasil FGD SPI di UIN Sunan Ampel Surabaya)
H. Rincian Tugas Masing-Masing Keanggotaan Spi
1. TUGAS KEPALA SPI
NO RINCIAN TUGAS
1 Bertanggung jawab dan menandatangani setiap Laporan
Hasil Pengawasan SPI IAIN Curup dan melaporkannya
kepada Rektor IAIN Curup
2 Memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya SPI,
Rektor
Wakil Rektor
Sekretaris SPI
Korbid. SDM,PPE, dan Audit Khusus
Korbid. Keuangan, BMN, dan Hukum
Kepala SPI
Staf Administrasi
22
melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan Rektor, dan
sebagai auditor.
3 Menyusun dan mengambil kebijakan terkait pelaksanaan
tugas Satuan Pengawas Internal ( SPI) IAIN Curup
4 Mengkomunikasikan kebijakan dan program kepada
anggota SPI IAIN Curup dan unit kerja.
5 Mendorong percepatan tindak lanjut hasil pengawasan
intern dan ekstern.
6 Melakukan koordinasi, perencanaan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan
oleh setiap kepala bidang SPI IAIN Curup
7 Kepala dapat menugaskan anggota SPI untuk mewakili
Rektor SPI dalam pertemuan di lingkungan IAIN Curup atau
di luar IAIN Curup
8 Memimpin rapat internal SPI IAIN Curup
2. RINCIAN TUGAS SEKRETARIS SPI
NO RINCIAN TUGAS
1 Bertugas membantu Kepala SPI dengan memberikan
dukungan administrasi, keuangan, ketenagaan, pelaporan,
dan melaksanakan tugas khusus yang diberikan Kepala SPI,
serta sebagai auditor.
2 Bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi yang
berkaitan dengan SPI IAIN Curup
3 Bersama kepala SPI dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengelolaan management review rapat rutin, rapat
koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan.
4 Bersama Kepala SPI merencanakan pelaksanaan kegiatan
rutin dan insidental di SPI IAIN Curup
5 Bertanggung jawab kepada Rektor SPI IAIN Curup
6 Menghadiri dan membantu rapat-rapat internal SPI IAIN
Curup
23
3. RINCIAN TUGAS KORDINATOR BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN,
BMN DAN HUKUM
NO RINCIAN TUGAS
1 Membantu Kepala SPI dalam menyusun instrument
audit, menyusun perencanaan dan melaksanakan audit,
menyusun laporan hasil audit, melaksanakan koordinasi
tugas pemeriksaan keuangan dengan auditor eksternal
2 Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pengelolaan
keuangan dan BMN
3 Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil-hasil
analisa, temuan pengawasan dan audit bidang keuangan
dan BMN
4 Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan audit, reviu,
monev, bimbingan teknis, dan sosialisasi bidang yang
dikoordinasikan.
5 Menyampaikan saran dan rekomendasi atas hasil audit,
reviu, dan monev di bidang keuangan dan BMN unit
kerja di IAIN Curup.
6 Melakukan penerapan hukum dan kajian hukum
terhadap bidang-bidang yang diawasi dan dievaluasi
7 Memeriksa efisiensi dan efektifitas pemanfaatan BMN.
8 Melakukan pemeriksaan apakah proses pembangunan
telah sesuai dengan rencana pembangunan yang telah
disusun.
9 Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil-hasil
analisa, temuan pengawasan, dan pemeriksaan termasuk
audit bidang barang milik negara.
10 Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan program kerja
SPI IAIN Curup bidang keuangan, BMN dan hukum
24
11 Menyampaikan saran perbaikan terhadap kebijakan
pimpinan, perencanaan, dan implementasi kegiatan IAIN
Curup terkait dengan pengelolaan keuangan dan BMN.
12 Menyampaikan hasil analisa, reviu laporan keuangan dan
BMN pengawasan dan pemeriksaan termasuk audit yang
terkait dengan bidang barang milik negara kepada Rektor
SPI IAIN Curup
13 Menghadiri rapat internal SPI IAIN Curup
4. RINCIAN TUGAS KORDINATOR BIDANG PENGELOLAAN SDM, PPE
DAN AUDIT KHUSUS
NO RINCIAN TUGAS
1 Bertugas membantu Kepala SPI dalam menyusun
instrument audit, menyusun perencanaan dan
melaksanakan audit, menyusun laporan hasil audit,
melaksanakan koordinasi tugas pemeriksaan bidang
sumber daya manusia, serta melaksanakan tugas khusus
yang diberikan Kepala SPI.
2 Melakukan pemeriksaan SDM yang ada sesuai dengan
kebutuhan IAIN Curup pada umumnya dan kebutuhan
satker pada khususnya.
3 Melakukan pemeriksaaan SDM setiap bidang/bagian/sub
bagian untuk memastikan tidak ada kapasitas SDM yang
menganggur.
4 Melakukan pemeriksaan ketaatan pegawai terhadap
tugas pokok masing-masing bagian.
5 Memastikan bahwa semua pegawai aktif beraktivitas di
satker yang diaudit sesuai dengan surat kontrak yang
mengesahkan.
6 Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil-hasil
analisa, temuan pengawasan, dan pemeriksaan termasuk
audit bidang sumber daya manusia.
25
7 Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan program kerja
SPI IAIN Curup bidang sumber daya manusia yang telah
dibuat oleh auditor internal bidang sumber daya
manusia.
8 Menyampaikan saran perbaikan terhadap kebijakan
pimpinan, perencanaan, dan implementasi kegiatan IAIN
terkait dengan bidang sumber daya manusia.
9 Menyampaikan hasil analisa, pengawasan dan
pemeriksaan termasuk audit yang terkait dengan bidang
sumber daya manusia kepada Rektor SPI IAIN Curup
12 Melakukan pemeriksaan apakah jumlah SDM yang ada
sesuai dengan kebutuhan IAIN Curup pada umumnya
dan kebutuhan satker pada khususnya.
13 Melakukan pemeriksaaan SDM setiap bidang/bagian/sub
bagian untuk memastikan tidak ada kapasitas SDM yang
menganggur.
14 Melakukan pemeriksaan ketaatan pegawai terhadap
tugas pokok masing-masing bagian.
15 Memastikan bahwa semua pegawai aktif beraktivitas di
satker yang diaudit sesuai dengan aturan yang berlaku.
16 Menghadiri rapat internal SPI IAIN Curup
I. Keanggotaan
1. Anggota SPI diangkat dan diberhentikan melalui keputusan pimpinan IAIN CURUP;
2. Masa jabatan Rektor dan Sekretaris SPI mengikuti masa jabatan Pimpinan IAIN CURUP dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut dalam jabatan yang sama.
3. Keanggotaan SPI terdiri dari:
(1) Rektor
(2) Sekretaris;
(3) Koordinator, dan
26
(4) Pelaksana,
(1) Rektor SPI-UIN/IAIN setara dengan eselon II dan Rektor SPI-IAIN
setara dengan eselon III;
(2) Anggota SPI sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diangkat dari
pegawai yang memiliki status ASN, non-ASN dan/atau tenaga
profesional;
(3) Pengangkatan anggota SPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mempertimbangkan pengalaman dan/atau
pengetahuan yang memadai di bidang yang diperlukan.
J. Nilai-Nilai SPI IAIN Curup
Nilai-nilai yang dimunculkan dalam satuan pengawas internal
merupakan nilai yang berdasrkan pada visi dan misi IAIN Curup.
Nilai-nilai yang harus ada dan dikembangkan dalam tubuh SPI
adalah :
1. Kearifan Profesional (Professional Judgement); Dalam
melaksanakan pengawasan internal yang tertib dengan
menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan,
serta berpedoman kepada aturan perundang-undangan dan
dapat dipertanggungjawabkan sehingga efektif, efisien, ekonomis
dapat terwujud.
2. Edukasi (Education); SPI senantiasa melakukan peningkatan
kompetensi para auditor SPI, para pengelola keuangan, dan
pihak-pihak terkait lainnya melalui pelatihan-pelatihan yang
bersifat teknis dan komprehensip.
3. Sistem Peringatan Dini (Early Warning Sistem); SPI hadir sebagai
sistem peringatan dini atas setiap risiko yang mungkin
timbul (potential risk) terkait penganggaran, pengelolaan aset,
dan kinerja non-akademik.
4. Nilai Voice berarti suara. Suara SPI akan selalu diperdengarkan
untuk didengarkan, diperhatikan, dan dilaksanakan oleh semua
komponen IAIN Curup. Suara SPI merupakan seruan menuju dan
27
melalui koridor Perguruan Tinggi bertata kelola baik untuk
mencapai IAIN Curup yang unggul dan kompetitif.
5. Nilai Value-added: SPI memberi nilai tambah bagi organ
Perguruan Tinggi, membangkitkan kinerja personalia serta
mendorong peningkatan kinerja sumber daya. Keberadaan dan
kiprah SPI memberi manfaat, bersifat positif dan produktif, serta
berkesinambungan.
6. Nilai Objectivity: SPI bekerja secara objektif, berfokus pada
sasaran pemeriksaan, bekerja berdasar standar yang transparan
disertai standard operational procedure (SOP) yang teruji. SPI
bersifat independen, terbebas dari subjektivitas, kepentingan
pribadi atau kelompok, dan tidak memihak, serta semata-mata
untuk kebaikan IAIN Curup.
7. Nilai Integrity : SPI menjunjung tinggi integritas tugas dan
jabatan, jujur dan terpercaya, dapat diandalkan, serta
mengutamakan mutu kinerja.
8. Nilai Consultative : SPI menjadi mitra berdiskusi dan menemukan
alternatif solusi, berperan sebagai jembatan antara pelaksana
dengan pengambil kebijakan.
9. Agen Perubahan (Agent of Change); SPI senantiasa
menumbuhkan motivasi pencegahan, perbaikan, dan peniadaan
penyimpangan demi mendukung terwujudnya visi misi IAIN
Curup.
K. Pembinaan SPI 1. Pembinaan teknis terhadap SPI dilakukan oleh Pimpinan IAIN
CURUP, Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Inspektur Jenderal Kementerian Agama.
2. Pimpinan IAIN CURUP melakukan pembinaan substansi kepada
SPI melalui:
a. peningkatan kemampuan SPI dalam penguasaan substansi bidang
tugas IAIN CURUP yang bersangkutan;
b. pemberian pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi IAIN CURUP
yang bersangkutan; atau
28
c. bentuk pembinaan substansi lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(1) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi melakukan pembinaan kepada
SPI melalui:
a. penguatan kelembagaan SPI di IAIN CURUP
b. penguatan jaringan antar lembaga APIP
c. pembinaan dan dukungan penyelenggaraan kegiatan SPI IAIN
Curup;
(2) Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dapat melakukan
pembinaan teknis melalui:
a. pemberian pedoman;
b. pelatihan teknis;
c. pemberian bimbingan teknis;
d. monitoring dan evaluasi; dan/atau
e. bentuk pembinaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Catatan tambahan:
Forum SPI merupakan forum rutin tahunan. Pertemuan yang diagendakan
kali ini juga dilatarbelakangi terbitnya PMA no 25 tahun 2017 tentang
SPI PTKIN. Kegiatan tersebut mengundang 51 PTKIN se Indonesia,
hadir 46 PTKIN, 5 berhalangan, dengan total kehadiran peserta 74 orang.
Peserta FGD terdiri dari PTKIN yang sudah memiliki SPI dan yang
belum memiliki SPI. Dari 23 PTKIN yang telah memiliki SPI dihadiri
Kepala SPI beserta pendamping. Bagi PTKIN yang belum memiliki SPI,
dihadiri Wakil Rektor II/ Wakil Rektor II beserta pendamping, sejumlah
23 PTKIN (IAIN dan IAIN) dilaksanakan pada tanggal 17 sd 19 di UIN
Sunan Ampel Surabaya.
29
1. Program Kerja 2018
TIME SCHEDULE PROGRAM KERJA SPI IAIN CURUP TAHUN 2018
NO WAKTU PELAKSAN
AAN
PROGRAM Pelaksana
1 Januari- Maret 2018
1. Penyusunan Profil SPI 2. Penyusunan program pengawasan;
Rektor dan Sekretaris SPI
2 Juli 2018 Launching SPI Pimpinan dan Pengurus SPI
3 Agustus 2018
Sosialisasi SPI kepada Sivitas Akademika IAIN Curup
Rektor dan Sekretaris SPI
4 September 2018
Magang /Studi Banding Belajar tentang Pengelolaan SPI
Rektor dan Sekretaris SPI
5 Oktober 2018
Rekrukmen Auditor SPI Rektor dan Sekretaris SPI
6 Oktober 2018
Pelatihan Auditor SPI Rektor dan Sekretaris SPI
7 Oktober 2018
Pelaksanaan Pengawasan kebijakan dan program;
1. Pengawasan pengelolaan Sumber Daya manusia (SDM), keuangan, dan barang milik Negara;
2. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemeriksaan;
3. Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan;
4. Pelaksanaan review laporan keuangan;
5. Pemberian saran dan rekomendasi; 6. Penyusunan laporan hasil
pemeriksaan
Rektor, Sekretaris SPI dan Auditor
Rapat rutin SPI IAIN Curup dilakukan untuk mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan
Rapat dan realisasi program
30
koordinasi perencanaan Pemeriksaan Rutin Keuangan (Pre
dan Post) Pemeriksaan Rutin Keuangan
ditujukan untuk melakukan pengujian terhadap semua proses keuangan yang terjadi di seluruh unit kerja IAIN Curup
Pemeriksaan Rutin Manajemen Pemeriksaan Rutin Manajemen ditujukan untuk melakukan pengujian terhadap semua proses manajemen yang terjadi di seluruh unit kerja IAIN Curup
Evaluasi proses dan hasil audit Workshop peningkatan kinerja
layanan dan sertivikasi karyawan Penguatan sistem dan optimalisasi
kinerja karyawan berbasis IT Pendampingan Perencanaan dan
Penyusunan Laporan Keuangan
Curup 10 Februari 2018
Kepala SPI Sekretaris SPI IAIN Curup
Sugiatno, S.Ag. M.Pd.I Syamsul Rizal, S.Ag.,S.Ip.,M.Pd NIP. 19711017 199903 1002 19701004 199903 1 001
31
WEWENAGNG DAN FUNGSI
Satuan Pengawas Internal (SPI)
A. Wewenang
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Satuan Pengawasan Internal juga mempunyai wewenang sebagai berikut :
2. Dalam menjalankan tugas dan fungsi, SPI memiliki kewenangan :
a. SPI mempunyai akses terhadap seluruh dokumen keuangan dan kinerja, pencatatan aktivitas, manajemen aset, manajemen SDM, hukum dan ketatalaksanaan, fisik harta IAIN dari seluruh bagian unit utama, dan unit-unit usaha/bisnis lainnya untuk mendapatkan data informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit.
b. Monitoring dan evaluasi tindak lanjut rekomendasi hasil temuan audit dan pemeriksaan kepada pimpinanPerguruan Tinggi secara berkala.
c. Berwenang untuk meminta konfirmasi kepada Rektor atau Pimpinan perguruan Tinggi tentang pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil temuan audit.
3. SPI memiliki kewenangan untuk melakukan pengembangan dan pelatihan auditor untuk meningkatkan keahlian profesinya, baik yang dilaksanakan oleh intern SPI maupun pihak luar.
4. SPI memiliki kewenangan untuk mengembangkan instrument kertas kerja audit dan buku pedoman audit internal yang relevan guna kelancaran pelaksanaan fungsi dan tugas SPI.
B. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokoknya, SPI IAIN Curup
menyelenggarakan fungsi pemantauan dan evaluasi (monev) dan pemeriksaan (auditing), dengan rincian sebagai berikut:
1. Penyusunan program pengawasan; 2. Pengawasan kebijakan dan program; 3. Pengawasan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang
milik Negara;
32
4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemeriksaan;
5. Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan; 6. Pelaksanaan review laporan keuangan; 7. Pemberian saran dan rekomendasi; 8. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan