7/25/2019 Postdate Melisa
1/27
POSTDATE
Pembimbing
dr. Moch. Maroef, Sp.OG
Disusun Oleh :
Melisa ndah Purnama
!"#$#"$"#"##""%
&A'()TAS 'EDO'TE*A+
(+E*STAS M(-AMMADA- MA)A+G
!"#/
0A0 #
1
7/25/2019 Postdate Melisa
2/27
T+1A(A+ P(STA'A
1.1 Postdate (Postterm)
1.1.1. Definisi KehamilanPostterm
Kehamilan postterm disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan
lewat waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended
pregnancy, postdate/ post datisme atau pascamaturitas. 1
Menurut WH !"1# kehamilan lewat waktu (postterm) adalah
kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &!'% hari( $ang terhitung
sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)( menurut rumus *aegele
dengan siklus haid rata+rata ! hari.!
Menurut Williams bstetri kehamilan lewat waktu (postterm)adalah
kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &!'% hari( $ang terhitung
sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)( menurut rumus *aegele
dengan siklus haid rata+rata ! hari. -edangkan istilah postdate &kehamilan
lewat tanggal( tidak digunakan lagi. %
Menurut definisi $ang dirumuskan oleh American College of
Obstetricians and Gynecologists &!"1#(, kehamilan postterm adalah
kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &%! "/ atau lebih( $ang
terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)(. %sedangkan
Kehamilan postdate (late term) kehamilan lebih dari %1 minggu &%1 "/+ %1
0/ minggu( %
1.1.! pidemiologi KehamilanPostterm
Menurut -tandar Pela$anan Medik bstetri dan 2inekologi &P23(,
insidens kehamilan lewat waktu sangat ber4ariasi antara lain 5#
+ 3nsidens kehamilan %! minggu lengkap 5 % 6 1% 7, %# minggu
lengkap ! 6 / 7.
+ 3nsidens kehamilan postterm tergantung pada beberapa faktor 5
tingkat pendidikan mas$arakat, frekuensi kelahiran preterm,
frekuensi induksi persalinan, frekuensi seksio sesaria elektif,
pemakaian 8-2 untuk menentuka usia kehamilan.
2
7/25/2019 Postdate Melisa
3/27
+ -ecara spesifik, insidens kehamilan postterm akan rendah jika
frekuensi kelahiran preterm tinggi, bila angka induksi persalinan dan
seksio sesaria elektif tinggi, dan bila 8-2 dipakai lebih sering untuk
menentukan usia kehamilan. #
1.1.# tiologi KehamilanPostterm
Pen$ebab pasti dan proses terjadin$a kehamilan postterm sampai saat
ini masih belum diketahui dengan pasti. 1,!,9
)erdapat beberapa faktor $ang berhubungan dengan post term, $aitu5
:aktor herediter
Postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.
:aktor hormonal
Kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah
cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin
berkurang. Produksi prostaglandin juga men$ebabkan his kuat, dan
berperan paling penting dalam menimbulkan kontraksi uterus.
Perbedaan dalam rendahn$a kadar kortisol pada darah ba$i
sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor
tidak timbuln$a his, selain air ketuban dan insufisiensi plasenta.
Ketidaktepatan atau ketidaktahuan tanggal haid terakhir
Hal ini merupakan pen$ebab $ang paling sering ditemukan.
4ulasi $ang tidak teratur atau fase folikuler $ang memanjang
4ulasi atau fertilisasi diduga terjadi dalam ! minggu. :ase
folikuler $ang memanjang akan mengakibatkan perkiraan $ang
melewati masa gestasi $ang sebenarn$a.
1.1.% :aktor ;esiko1,9
a. :aktor resiko bagi ibu
+ ruptur ser4iks terjadi pada /"7 kasus
+ kecemasan ibu
+ trauma $ang disebabkan makrosomia janin
3
7/25/2019 Postdate Melisa
4/27
+ peningkatan jumlah -< pada gawat janin, kegagalan kemajuan
persalinan atau caseosa
+ Kulit kering
+ Penurunan cadangan lemak subkutan
+ Kuku $ang panjang dan rambut $ang lebat
+ Pertumbuhan terhambat
!. ligohidramnion4olume air ketuban $ang berkurang
Penurunan cairan amnion dapat meningkatkan resiko seperti5
+ gawat janin
+ aspirasi mekonium
+ kematian janin mendadak
1.1.9 Patofisiologi Kehamilan Postterm 1.%.9
)eori+teori $ang pernah diajukan untuk menerangkan pen$ebab
terjadin$a kehamilan postterm antara lain51.%.9
4
7/25/2019 Postdate Melisa
5/27
1. Teori progesteron. ?erdasarkan teori ini, diduga bahwa terjadin$a
kehamilan postterm adalah karena masih berlangsungn$a pengaruh
progesteron melewati waktu $ang semestin$a.
!. Teori ositosin. ;endahn$a pelepasan oksitosin dari neurohipofisis wanita
hamil pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu fakor pen$ebab
terjadin$a kehamilan postterm.
#. Teori ortisol/ACT! "anin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta
sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi
estrogen. Proses ini selanjutn$a berpengaruh terhadap meningkatn$a
produksi prostaglandin. Pada kasus+kasus kehamilan dengan cacat bawaanjanin seperti anensefalus atau hipoplasia adrenal, tidak adan$a kelenjar
hipofisis janin akan men$ebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan
baik sehingga kehamilan berlangsung lewat bulan.
%. Teori saraf #ter#s. ?erdasarkan teori ini, diduga kehamilan postterm
terjadi pada keadaan tidak terdapatn$a tekanan pada ganglion ser4ikalis
dari pleksus :rankenhauser $ang membangkitkan kontraksi uterus, seperti
pada keadaan kelainan letak, tali pusat pendek, dan masih tinggin$a bagian
terbawah janin.
9. Teori $eriditer. Pengaruh herediter terhadap insidensi kehamilan postterm
telah dibuktikan pada beberapa penelitian sebelumn$a. Kitska et al &!""/(
men$atakan dalam hasil penelitiann$a bahwa seorang ibu $ang pernah
mengami kehamilan postterm akan memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami kehamilan postterm pada kehamilan berikutn$a. Hasil
penelitian ini memunculkan kemungkinan bahwa kehamilan postterm juga
dipengaruhi oleh faktor genetik.9
Mogren &1'''( men$atakan bahwabilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak
perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuann$a akan
mengalami kehamilan postterm.
Kehamilan postterm terjadi berbagai perubahan baik pada cairan
amnion, plasenta, maupun janin. 1,%,9
1. Perubahan pada Plasenta.
5
7/25/2019 Postdate Melisa
6/27
Disfungsi plasenta merupakan faktor pen$ebab terjadin$a
komplikasi pada kehamilan postterm dan meningkatn$a risiko pada janin.
:ungsi plasenta mencapai puncakn$a pada kehamilan # minggu dan
kemudian mulai menurun terutama setelah %! minggu. ;endahn$a fungsi
plasenta ini berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan
risiko !+% kali lebih tinggi. Penurunan fungsi plasenta dapat dibuktikan
dengan penurunan kadar estriol dan plasenta laktogen. Perubahan $ang
terjadi pada plasenta sebagai berikut. 1
Penimbunan kalsium. Peningkatan penimbunan kalsium pada
plasenta sesuai dengan progresi4itas degenerasi plasenta. Proses
degenerasi jaringan plasenta $ang terjadi seperti edema, timbunan
fibrinoid, fibrosis, trombosis inter4illi, spasme arteri spiralis dan infark
4illi. -elapot 4askulosinsial menjadi tambah tebal dan jumlahn$a
berkurang. Keadaan ini dapat menurunkan metabolisme transport plasenta.
)ransport kalsium tudak terganggu tetapi aliran natrium, kalium, glukosa,
asam amino, lemak dan gamma globulin mengalami gangguan sehingga
janin akan mengalami hambatan pertumbuhan dan penurunan berat janin. 1
!. ligohidramnion
Pada kehamilan postterm terjadi perubahan kualitas dan kuantitas
cairan amnion. =umlah cairan amnion mencapai puncak pada usia
kehamilan # minggu, $aitu sekitar 1""" ml dan menurun menjadi sekitar
"" ml pada usia kehamilan %" minggu. Penurunan jumlah cairan amnion
berlangsung terus menjadi sekitar %" ml, !9" ml, hingga 10" ml pada usia
kehamilan %!, %#, dan %% minggu. 1
Penurunan jumlah cairan amnion pada kehamilan postterm
berhubungan dengan penurunan produksi urin janin. Dilaporkan bahwa
berdasarkan pemeriksaan Doppler 4elosimetri, pada kehamilan postterm
terjadi peningkatan hambatan aliran darah &resistance index/%&( arteri
renalis janin sehingga dapat men$ebabkan penurunan jumlah urin janin
dan pada akhirn$a menimbulkan oligohidramnion.9leh sebab itu, e4aluasi
4olume cairan amnion pada kasus kehamilan postterm menjadi sangat
6
7/25/2019 Postdate Melisa
7/27
penting artin$a. Dilaporkan bahwa kematian perinatal meningkat dengan
adan$a oligohidramnion $ang men$ebabkan kompresi tali pusat. Pada
persalinan postterm, keadaan ini dapat men$ebabkan keadaan gawat janin
saat intra partum. !
-elain perubahan 4olume, terjadi pula perubahan komposisi cairan
amnion sehingga menjadi lebih kental dan keruh. Hal ini terjadi karena
lepasn$a 4ernik kaseosa dan komposisi fosfolipid. Pelepasan sejumlah
badan lamellar dari paru+paru janin akan mengakibatkan perbandingan
@esitin terhadap -fingomielin menjadi %51 atau lebih besar. -elain itu,
adan$a pengeluaran mekonium akan mengakibatkan cairan amnion
menjadi hijau atau kuning dan meningkatkan risiko terjadin$a aspirasi
mekonium. 1,!,%
stimasi jumlah cairan amnion dapat diukur dengan pemeriksan
8-2. -alah satu metode $ang cukup populer adalah pengukuran diameter
4ertikal dari kantung amnion terbesar pada setiap kuadran dari % kuadran
uterus. Hasil penjumlahan keempat kuadran tersebut dikenal dengan
sebutan indeks cairan anmion &Amnionic 'l#id &ndex/A'&).?ila nilai A:3
telah turun hingga 9 cm atau kurang, maka merupakan indikasi adan$a
oligohidramnion. 1,!,%
#. Perubahan pada janin 1,!,%,9
+ ?erat janin.
?ila terjadi perubahan anatomik $ang besar pada plasenta, maka
terjadi penurunan berat janin. *amun, seringkali pula plasenta masih
dapat berfungsi dengan baik sehingga berat janin bertmbah terus sesuai
bertambahn$a umur kehamilan. ;isiko persalinan ba$i dengan berat lebih
dari %""" gram pada kehamilan postterm meningkat !+% kali lebih besar.
+ sindrom postmaturitas
sindrom postmaturitas dimana janin pada kehamilan postterm juga
mengalami berbagai perubahan fisik khas disertai dengan gangguan
pertumbuhan dan dehidrasi. Perubahan+perubahan tersebut antara lainB
penurunan jumlah lemak subkutaneus, kulit menjadi keriput, dan
7
7/25/2019 Postdate Melisa
8/27
hilangn$a 4ernik kaseosa dan lanugo. Keadaan ini men$ebabkan kulit
janin berhubungan langsung dengan cairan amnion. Perubahan lainn$a
$aituB rambut panjang, kuku panjang, serta warna kulit kehijauan atau
kekuningan karena terpapar mekonium. *amun demikian, )idak seluruh
neonatus kehamilan postterm menunjukkan tanda postmaturitas tergantung
fungsi plasenta. 8mumn$a didapat sekitar 1!+!" 7 neonatus dengan tanda
postmaturitas pada kehamilan postterm. )anda postterm dibagi dalam #
stadium5 !
a. -tadium 1 5 Kulit kehilangan 4erniks kaseosa dan maserasi berupa
kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.
b. -tadium ! 5 2ejala di atas disertai pewarnaan mekonium pada kulit.
c. -tadium # 5 Pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali pusat.
1.1.0 Diagnosis Kehamilan Postterm
Diagnosis kehamilan postterm berhasil ditegakkan pada %+1'7 dari
seluruh kehamilan, sebagian diantaran$a ken$ataan$a tidak terbukti oleh
karena kekeliruan dalam menentukan usia kehamilan. leh sebab itu, pada
penegakkan diagnosis kehamilan postterm, informasi $ang tepat mengenai
laman$a kehamilan menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena
semakin lama janin berada di dalam uterus maka semakin besar pula risiko
bagi janin dan neonatus untuk mengalami morbiditas maupun mortalitas.
*amun sebalikn$a, pemberian inter4ensiterminasi secara terburu+buru juga
bisa memberikan dampak $ang merugikan bagi ibu maupun janin.
1. ;iwa$at haid 1,!,#
Pada dasarn$a, diagnosis kehamilan postterm tidaklah sulit untuk
ditegakkan apabila keakuratan HPH) ibu bisa diperca$a. Diagnosis
kehamilan postterm berdasarkan HPH) dapat ditegakkan sesuai dengan
definisi $ang dirumuskan oleh American College of Obstetricians and
Gynecologists, $aitu kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu
&!'% hari( $ang terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)(.
1,!,%
8
7/25/2019 Postdate Melisa
9/27
Permasalahan sering timbul apabila tern$ata HPH) ibu tidak akurat
atau tidak bisa diperca$a. Menurut Mochtar et al &!""%(, jika berdasarkan
riwa$at haid, diagnosis kehamilan postterm memiliki tingkat keakuratan
han$a C#" persen. ;iwa$at haid dapat diperca$a jika telah memenuhi
beberapa kriteria, $aitu5 &a( ibu harus $akin betul dengan HPH)+n$aB &b(
siklus ! hari dan teratur, &c( tidak minum pil anti hamil setidakn$a #
bulan terakhir.1,!
Hasil penelitian -a4it, et al &!""!( menunjukkan bahwa usia
kehamilan $ang ditentukan berdasarkan HPH) cenderung lebih sering
salah didiagnosa sebagai kehamilan postterm dibanding dengan
pemeriksaan 8-2, terutama akibat o4ulasi $ang terlambat. Penentuan usia
kehamilan dengan HPH) didasarkan kepada asumsi bahwa kehamilan
akan berlangsung selama !" hari &%" minggu( dari hari pertama siklus
haid $ang terakhir. Pendekatan ini berpotensi men$ebabkan kesalahan
karena sangat bergantung kepada keakuratan tanggal HPH) dan asumsi
bahwa o4ulasi terjadi pada hari ke+1% siklus menstruasi. Padahal, o4ulasi
tidak selalu terjadi pada hari ke+1% siklus karena adan$a 4ariasi durasi fase
folikular, $ang bisa berlangsung selama /+!1 hari. leh sebab itu, pada ibu
$ang memiliki siklus ! hari, masih ada kemungkinan o4ulasi terjadi
setelah hari ke+1% siklus. Akibatn$a, terjadi kesalahan dalam penentuan
usia kehamilan $ang seharusn$a dihitung mulai dari terjadin$a fertilisasi
sampai lahirn$a ba$i. )ingkat kesalahan estimasi tanggal perkiraan
persalinan jika berdasarkan HPH) adalah C 1,#/ minggu.
!. ;iwa$at pemeriksaan antenatal 1,!,#
a. )es kehamilan.
?ila pasien melakukan pemeriksaan tes imunologik sesudah terlambat
haid ! minggu, maka dapat diperkirakan keamilan telah berlangsung 0
minggu.
b. 2erak janin. 1,!,#
2erak janin pada umumn$a dirasakan ibu pada umur kehamilan 1+!"
minggu. Pada primigra4ida dirasakan sekitar umur kehamilan 1
9
7/25/2019 Postdate Melisa
10/27
minggu, sedangkan pada multigra4ida pada 10 minggu. Keadaan klinis
$ang ditemukan ialah gerakan janin $ang jarang, $aitu secara sub$ektif
kurang dari / kali!" menit, atau secara ob$ektif dengan
7/25/2019 Postdate Melisa
11/27
&biparietal diameter?PD( dan panjang femur &fem#r lengt$:@(
memberikan ketepatan C / hari dari taksiran persalinan.1,!,#
Pemeriksaan usia kehamilan berdasarkan 8-2 pada trimester 333
menurut hasil penelitian
7/25/2019 Postdate Melisa
12/27
pada kehamilan genap bulan menjadi !51. Pemeriksaan ini tidak dapat
dipakai untuk menentukan kehamilan postterm tetapi han$a
digunakan untuk menentukan apakan janin cukup usiamatang untuk
dilahirkan.
d. -itologi 4agina. Pemeriksaan sitologi 4agina &indeks kariopiknotik F
!"7( mempun$ai sensiti4itas /99. Perlu diingat bahwa kematangan
ser4iks tidak dapat dipakai untuk menentukan usia gestasi.1,!,%
1.1./ Penatalaksanaan Kehamilan Postterm 1,!,%,9
Pengelolaan$a masih belum memuaskan dan masih ban$ak perbedaan
pendapat. Masalah $ang sering dihadapi pada pengelolaan kehamilan
postterm antara lain karena pada beberapa penderita, usia kehamilan tidak
selalu dapat ditentukan dengan tepat sehingga janin bisa saja belum matur
sebagaimana $ang diperkirakan. -elain itu, saat usia kehamilan mencapai
%! minggu, pada C/"7 penderita didapatkan ser4iks belum
matang#nfa*o#rable dengan skor ?ishop rendah sehingga tingkat
keberhasilan induksi menjadi rendah. leh karena itu, setelah diagnosis
kehamilan postterm ditegakkan, permasalahan $ang harus dipecahkan
selanjutn$a adalah apakah dilakukan pengelolaan secara aktif dengan
induksi ataukah sebalikn$a dilakukan pengelolaan secara ekspektatif dengan
pemantauan terhadap kesejahteraan janin, baik secara biofisik maupun
biokimia sampai persalinan berlangsung dengan spontan atau timbul
indikasi untuk mengakhiri kehamilan.! Hal+hal $ang harus dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan tindakan adalah kepastian usia kehamilan,
pemeriksaan ser4iks, perkiraan berat janin, keinginan pasien dan riwa$atobstetrik dahulu.
1. Pemantauan kesejahteraan janin 1,%,9
?erdasarkan kriteria Maning untuk menilai kesejahteraan janin. -ecara
umum, tes ini membutuhkan waktu sekitar #"+0" menit. ariabel $ang
digunakan dalam penilaian profil biofisik adalahB &a( tes tanpa beban &non
stress test/+T(, &b( gerak nafas janin, &c( gerakan janin, &d( tonus janin,
dan &e( 4olume cairan amnion. -etiap 4ariabel diberikan skor ! bila normal
12
7/25/2019 Postdate Melisa
13/27
dan skor " bila abnormal. leh sebab itu, seorang janin sehat akan
memiliki skor 1" pada pemeriksaan profil biofisikn$a.
a. )es )anpa ?eban &+ontress Test/+T( 1,%,9
Den$ut jantung janin secara normal meningkat maupun menurun sebagai
akibat pengaruh dari sistem saraf simpatis+parasimpatis $ang impulsn$a
berasal dari batang otak. Menurut hipotesis, den$ut jantung janin $ang
tidak berada dalam keadaan asidosis akibat hipoksia ataupun depresi saraf
akan mengalami akselerasi sementara sebagai respon terhadap gerakan
janin. Adan$a akselerasi ini dipegaruhi oleh usia kehamilan. Menurut hasil
penelitian, besarn$a tingkat akselerasi den$ut jantung akibat gerakan janin
akan meningkat seiring dengan peningkatan usia kehamilan. Penggunaan
*-) memiliki tujuan $ang berbeda dengan tes beban kontraksi
&contraction stress test/oxytocin stress test/-)(. -ecara sederhana, *-)
adalah tes untuk mengetahui kondisi janin sedangkan -) digunakan
untuk menilai fungsi uteroplasenta. -ampai saat ini, *-) adalah tes utama
$ang paling sering digunakan untuk menilai kesejahteraan janin.
b. Pemeriksaan gerakan nafas janin &fetal breat$ing( 1,#,9
2erakan pernafasan janin adalah gerakan dinding dada $ang
paradoks ¶doxical c$est all mo*ement(. Pada janin, ketika proses
inspirasi, dinding dada secara paradoks mengempis sedangkan dinding
perut mengembung. Hal ini berkebalikan dengan proses inspirasi $ang
terjadi pada neonatus dan orang dewasa. 2erakan ini dihubungkan dengan
kemungkinan adan$a gerakan janin untuk mengeluarkan debris cairan
amnion $ang men$erupai gerakan pada saat batuk.
?eberapa peneliti telah mencoba melakukan penelitian mengenai
adan$a keterkaitan antara gerakan nafas janin melalui pemeriksaan 8-2
dengan proses e4aluasi kesejahteraan janin. leh karena gerakan nafas
janin terjadi secara episodik, maka interpretasi hasil tes pada saat tidak
ditemukan gerakan nafas menjadi tidak dapat diperca$a. Patrick dkk
&1'"( melakukan penelitian obser4asi selama !% jam menggunakan
ultrasonografi real time untuk mendapatkan gambaran karakteristik
13
7/25/2019 Postdate Melisa
14/27
gerakan nafas janin selama 1" minggu terakhir kehamilan. Hasiln$a
menunjukkan bahwa pada janin normal pun bisa saja tidak ditemukan
gerakan nafas bahkan sampai 1!! menit laman$a. Penelitian ini
mengindikasikan bahwa untuk dapat mendiagnosis tidak ditemukann$a
gerakan nafas membutuhkan waktu obser4asi $ang panjang. leh sebab
itu, untuk menilai kesejahteraan janin, pemeriksaan gerakan nafas sering
digabungkan dengan pemeriksaan lain, misaln$a pemeriksaan den$ut
jantung janin.
c. Pemeriksaan gerakan janin &fetal mo*ements( 1,9
Akti4itas pasif janin tanpa rangsangan sebenarn$a sudah mulai ada
sejak minggu ke+/ dan akan menjadi lebih kompleks serta terkoordinasi
pada akhir kehamilan. ?ahkan setelah minggu ke+ usia kehamilan,
gerakan janin tidak pernah berhenti dengan waktu lebih dari 1# menit.
*amun demikian, ibu hamil baru bisa merasakan pergerakan janin pertama
kali sekitar usia kehamilan 1+!" minggu. Mula+mula gerakann$a jarang,
lemah, dan terkadang tidak dapat dibedakan dengan sensasi abdomen
lainn$a seperti gerakan usus.
Antara minggu ke+!" sampai ke+#", gerakan tubuh umum menjadi
lebih teratur dan janin mulai memperlihatkan siklus istirahat+akti4itas.
Pada trimester ketiga, pematangan gerakan janin terus berlanjut sampai
sekitar #0 minggu, saat sikap tubuh normal telah terbentuk pada "7
janin.
Pergerakan rata+rata harian janin selama kehamilan ber4ariasi. Pada
umur kehamilan !" minggu, pergerakan janin rata+rata adalah sekitar !""
gerakan per 1! jam. Pergerakan janin mencapai nilai maksimal sekitar
minggu ke+#! kehamilan, $aitu C 9"" gerakan per 1! jam. -etelah itu,
pergerakan menjadi kurang dirasakan setelah minggu ke+#0 karena janin
tumbuh dan 4olume cairan amnion berkurang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berkurangn$a akti4itas pada kehamilan aterm
mungkin juga disebabkan oleh pertambahan waktu tidur janin seiring
14
7/25/2019 Postdate Melisa
15/27
dengan makin maturn$a janin. Keadaan ini merupakan hal $ang terjadi
secara fisiologis pada trimester ketiga.
d. Pemeriksaan tonus janin 1,%,9
)onus janin dengan pemeriksaan 8-2 diketahui sebagai gerakan
ekstensi ekstremitas atau tubuh janin, $ang dilanjutkan dengan gerakan
kembali ke posisi fleksi. )onus janin dapat juga dinilai dengan melihat
gerakan jari+jari tangan $ang membuka &ekstensi( dan kembali ke posisi
mengepal. Dalam keadaan normal, gerakan tersebut terlihat sedikitn$a
sekali dalam #" menit pemeriksaan. )onus janin juga dianggap normal
apabila jari+jari tangan terlihat mengepal terus selama #" menit
pemeriksaan.
e. Pemeriksaan 4olume cairan amnion 1,!,%,0
Pemeriksaan 4olume cairan amnion telah menjadi bagian dari
pemeriksaan antepartum pada kehamilan $ang memiliki risiko kematian
janin. Pelaksanaan tes ini didasari pada pemikiran bahwa penurunan
perfusi uteroplasenta akan menurunkan aliran darah ginjal janin,
menurunkan produksi urin janin, dan pada akhirn$a akan menimbulkan
oligohidramnion.
stimasi 4olume cairan amnion dapat dilakukan dengan pemeriksaan
8-2 dengan cara menilai indeks cairan amnion &amniotic fl#id
indexA:3(. Penilaian dengan indeks ini dilakukan dengan cara
menambahkan ukuran kedalaman dari setiap kantung 4ertikal terbesar
pada tiap kuadran uterus. ?ila nilai A:3 telah turun hingga 9 cm atau
kurang, maka merupakan indikasi adan$a oligohidramnion.
Metode lain adalah dengan cara mengukur salah satu kantung cairan
amnion 4ertikal $ang terbesar &single deepest pocet(. Menurut
pemeriksaan ini, 4olume cairan amnion dikatakan berkurang bila
didapatkan ukuran kantong I ! cm.
15
7/25/2019 Postdate Melisa
16/27
Gambar: Amnio2ic &luid nde3 45unningham, e2 al., !"#$6
?erdasarkan penilaian kelima 4ariabel $ang telah dijelaskan di atas, maka
didapatkanlah skor profil biofisik dari janin $ang dinilai kesejahteraan$a. -kor
profil biofisik $ang didapatkan berkisar antara nilai minimal " dan maksimal 1".
Tabel: Penilaian S7or Profil 0iofisi7 45unningham, e2 al., !"#$6
Penatalaksanaan kehamilan berdasarkan skor profil biofisik dapat
berupa penanganan ekspektatif tanpa melakukan inter4ensi apapun sambil
melakukan pemeriksaan ulangan. *amun jika didapatkan gambaran
keadaan asfiksia, maka penanganan diberikan secara aktif dengan
terminasi kehamilan.
16
7/25/2019 Postdate Melisa
17/27
)abel5 Manajemen kehamilan berdasarkan skor profil biofisik &
7/25/2019 Postdate Melisa
18/27
kematangan ser4iks &fa*orable(. Penilainan kematangan ser4iks ini dapat
dilakukan dengan menggunakan skor ?ishop. -kor ini dinilai berdasarkan
lima faktor $ang didapatkan dari pemeriksaan dalam dan akan digunakan
untuk memperkirakan keberhasilan induksi persalainan. @ima faktor $ang
diperiksa adalah &1( dilatasi ser4iks, &!( penipisan ser4ikseffacement, (
konsistensi ser4iks, &%( posisi ser4iks, dan &9(stationdari bagian terbawah
janin.
)abel 5Pel4iks skor menurut ?ishop. &
7/25/2019 Postdate Melisa
19/27
oksitosin meningkat pada saat persalinan. 3nduksi persalinan dengan oksitosin
$ang diberikan melalui infus secara titrasi tern$ata efektif dan ban$ak
dipakai. )itrasi ini biasan$a dilakukan dengan cara memberikan 1"+!" unit
oksitosin &1"."""+!".""" m8( $ang dilarutkan dalam 1""" cc larutan ;inger
laktat. ;ejimen ini akan menghasilkan kadar oksitosin 1"+!" m8m@.
)erdapat berbagai macam metode induksi dengan menggunakan drip
oksitosin, baik $ang menggunakan dosis rendah maupun dosis tinggi.
Tabel :*egimen drip indu7si dengan o7si2osin. 45unningham, e2 al., !"#$6
?iasan$a, kontraksi $ang adekuat akan dicapai dengan dosis oksitosin !"
m8menit. Apabila dengan pemberian dosis oksitosin #"+%" m8menit masih
tidak didapatkan his $ang adakuat, maka indusi tak perlu lagi dilanjutkan.
Pemberian dengan dosis $ang lebih besar akan men$ebabkan ikatan oksitosin
dengan reseptor 4asopresin sehingga akan menimbulkan kontraksi $ang tetanik
atau hipertonik. -elain itu, dapat juga muncul efek antidiuretik sehingga
meningkatkan risiko terhadap keracunan air. 3nduksi dianggap berhasil kalau
didapatkan kontraksi uterus $ang adekuat, $aitu his sekitar # kali dalam 1"
menit dengan kekuatan sekitar %" mmHg atau lebih &!"" Monte4idio(.
#. Penatalaksanaan Kehamilan Postterm dengan ligohidramnion1,!,%,0
Penatalaksanaan kasus oligohidramnion pada kehamilan postterm
tergantung pada situasi klinik pasien $ang bersangkutan. Pada tahap awal,
harus dilakukan e4aluasi terhadap anomali janin dan gangguan pertumbuhan.
Pada kehamilan postterm $ang diperberat dengan komplikasi oligohidramnion
harus dilakukan pengawasan ketat karena tinggin$a risiko morbiditas janin.
Hasil dari kehamilan dengan oligohidramnion intrapartum menurut beberapa
penelitian memiliki hasil $ang berbeda+beda.
7/25/2019 Postdate Melisa
20/27
dari &
7/25/2019 Postdate Melisa
21/27
2ambar5 -kema penatalaksanaan kehamilan postterm. &
7/25/2019 Postdate Melisa
22/27
1.! Menentukan 8sia Kehamilan 1,!,#
Menentukan usia kehamilan $ang akurat dapat dilakukan dengan #
metode $aitu 5
1.!.1 Metode ;umus *eagle 1,!,#
Metode ;umus *eagle digunakan untuk menghitung usia kehamilan
berdasarkan hari pertama haid 1 terakhir &HPH)( hingga tanggal saat
anamnese dilakukan. ;umus *eagle memperhitungkan usia
kehamilan berlangsung selama !" hari &%" minggu(. 8sia kehamilan
ditentukan dalam satuan minggu. -elain umur kehamilan, dengan
rumus *eagle dapat diperkirakan pula hari perkiraan persalinanlahir
&HP@(. *amun rumus ini han$a bisa digunakan untuk ibu $ang siklus
haidn$a teratur.
7/25/2019 Postdate Melisa
23/27
!. Perkiraantinggi fundus uteridilakukan denganpalpasi fundusdan
membandingkan dengan patokan.
8murKehamilan )inggi :undus 8teri
1! minggu 1# di atassimpisis
10 minggu N simpisis+pusat
!" minggu !# di atassimpisis
!% minggu -etinggi pusat
! minggu 1# di atas pusat
#% minggu N pusat+prosessus >ifoideus
#0 minggu -etinggi prosessus >ifoideus
%" minggu ! jari di bawah prosessus >ifoideus
#. Menggunakan pita ukur dengan metode berbeda
2aris nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisispubisdi
garis abdominal, tangan $ang lain diletakkan di dasar fundus, pita
pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah,
pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pitapengukur. -ehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen
han$a sejauh puncakn$a dan kemudian secara relatif lurus ke titik
$ang ditahan oleh jari+jari pemeriksa, pita tidak melewati slope
anterior.
7/25/2019 Postdate Melisa
24/27
%. Menggunakan alat ukur caliper
7/25/2019 Postdate Melisa
25/27
dapat ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan M;3 terhadap
profil air ketuban. /
8ltrasonografi &8-2( merupakan salah satu imaging diagnostic
&pencitraan diagnostik( untuk pemeriksaan bagian+bagian dalam tubuh
manusia, dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan
serta hubungan dengan jaringan sekitarn$a. Penentuan usia kehamilan
dengan 8-2 menggunakan # cara $aitu5
1. Mengukur diameter kantong kehamilan pada kehamilan 0+1!
minggu.
!. Mengukur jarak kepala bokong pada kehamilan /+1% minggu.
#. Mengukur diameter biparietal &?PD( pada kehamilan lebih 1!
minggu
1.!.% Metode gerak janin 1,!,#
2erakan pertamajanindapat dirasakan pada primigra4ida sekitar
umur kehamilan 1 minggu, sedangkan pada multigra4ida pada 10
minggu. Keadaan klinis $ang ditemukan ialah gerakan janin $ang
jarang, $aitu secara sub$ektif kurang dari / kali!" menit, atau secara
ob$ektif dengan
7/25/2019 Postdate Melisa
26/27
DA&TA* P(STA'A
1. Wiknjosastro. H., &lm# -ebidanan, edisi &&&, Oa$asan ?ina Pustaka
-arwono Prawirohardjo, Kehamilan @ewat Waktu, =akarta, !""! hal5
#1/+#!".
!. WH, !"1#. Pela$anan Kesehatan 3bu di :asilitas Kesehatan Dasar
dan ;ujukan. Kemenkes ;3.=akarta, hal 1!0+1!/
#. >>6
>>>
0. 2alal, et al. !"1!. Postterm pregnanc$, : in b2$n, % (5 1/9+
1/
26
7/25/2019 Postdate Melisa
27/27