POMPA SENTRIFUGAL
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pompa sentrifugal, cairan yang dialirkan berpindah karena gaya sentrifugal akibat
gerak putar dari impeller. Impeller berputar dalam bahan pompa dengan kecepatan tinggi,
dengan demikian memberikan percepatan pada bahan cairan yang dialirkan. Energi yang
ditransfer dari motor penggerak ke impeller menghasilkan percepatan sentrifugal yang
dikonversikan menjadi energy kinetic dan energy tekan untuk mengalirkan fluida. Tinggi tekan
(head) yang dicapai suatu pompa tergantung dari putaran, diameter, dan bentuk lengkungan
impeller, Karena tinggi tekan pompa terbatas, maka dengan menghubungkan beberapa impeller
yang berurutan pada satu poros, akan diperoleh tinggi tekan lebih besar.
Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri, hal ini disebabkan oleh konstruksinya.
Pompa ini tidak memiliki check valve, sehingga dalam keadaan diam, cairan mengalir kembali
ke bejana yang diisap. Bila pompa dioperasikan dalam keadaan kosong, vakum yang dihasilkan
tidak cukup untuk menghisap fluida yag dialirkan masuk ke rumah pompa.
Pompa sentrifugal pada saat mulai dipakai harus dipenuhi fluida. Hal ini dilakukan
dengan jalan membuka valve discharge. Dengan cara ini, fluida dapat mengalir kembali dari
saluran discharge. Perhatian sesame perlu diberikan bila pada sisi tekanan ada bantalan gas di
atas cairan yang bertekanan bantalan udara dalam pompa yang mengakibatkan pompa bekerja
tidak beraturan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menentukan karakteristik pompa sentrifugal
dengan:
(1) kurva hubungan antara head pompa (H pompa) vs laju alir Q
(2) kurva hubungan antara daya dynamo pompa (No) vs laju alir Q
(3) kurva hubungan antara efisiensi pompa (η) dengan laju alir Q
II LANDASAN TEORI
A. Pengoperasionalan Alat
Bantalan udara dapat dibuang dengan jalan:
(1) mengeluarkan udara dari pompa
(2) menyetel pompa, sehingga cairan mengalir kembali
(3) mendinginkan cairan
Untuk menghentikan operasi pompa sentrifugal perlu dilakukan urutan sebagai berikut:
(1) discharge valve ditutup
(2) motor dihentikan
(3) suction valve ditutup
B. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal
Gambar 1. : Pompa Sentrifugal
Sumber : Sularso, pompa dan kompresor,137
Gambar 2. : Pompa Sentrifugal
Sumber : Dietzel, pompa,kompresor dan turbin, 244
Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa bagian antara lain :• Bagian pompa yang tidak bergerak :
1. Base plateBerfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan tempat kedudukan pompa
terhadap pondasi.2. Casing (rumah pompa)
Casing adalah bagian terluar dari rumah pompa yang berfungsi sebagai :- pelindung semua elemen yang berputar- tempat kedudukan difuser guide vane, inlet, dan outlet nozzle- tempat yang memberikan arah aliran dari impeller- tempat mengkonversikan energi kinetik menjadi energi tekan (untuk rumah pompa
keong atau volute).3. Difuser guide vane
Bagian ini biasanya menjadi satu kesatuan dengan casing atau dipasang pada casing dengan cara dibaut. Bagian ini berfungsi untuk :
- mengarahkan aliran fluida menuju volute (untuk single stage) atau menuju stage berikutnya (untuk multi stage)
- merubah energi kinetik fluida menjadi energi tekanan4. Stuffing box
Fungsi utama stuffing box adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran pada daerah dimana pompa menembus casing. Jika pompa bekerja dengan suction lift dan tekanan pada ujung stuffing box lebih rendah dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa. Dan bila tekanan lebih besar daripada tekanan
atmosfer, maka berfungsi untuk mencegah kebocoran cairan keluar pompa.Secara umum stuffing box berbentuk silindris sebagai tempat kedudukan beberapa mechanical packing yang mengelilingi shaft sleeve.
Untuk menekan packing digunakan gland packing yang dapat diatur posisinya ke arah aksial dengan cara mengencangkan atau mengendorkan baut pengikat.
• Bagian pompa yang bergerak :
1. Shaft (poros)Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama pompa
beroperasi, dan merupakan tempat kedudukan impeler dan bagian yang berputar lainnya.
2. Shaft sleeve (selongsong poros)Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi shaft dari erosi, korosi dan keausan khususnya
bila poros itu melewati stuffing box.
3.Impeler Impeler berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang di pompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi hisap secara terus menerus pula akan mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan sebelumnya.
4. Wearing ring (cincin penahan aus)Adalah ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring casing dan
dipasang pada impeler (berputar) sebagai wearing ring impeler. Fungsi utama wearing ring adalah untuk memperkecil kebocoran cairan dari impeler yang masuk kembali ke bagian eye of impeler.
C. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Fluida yang akan di pompa masuk kedalam nozzle isap menuju eye of impeler dan fluida tersebut terjebak diantara sudu-sudu dari impeler. Impeler tersebut berputar dan fluida mengalir karena gaya sentrifugal melalui impeler yang menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan fluida tersebut. Sesuai hukum Bernoulli jika kecepatan meningkat maka tekanan akan menurun, hal ini menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah (vakum) pada sisi isap pompa. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeller, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida. Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan.
Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.
Gambar 3. : Aliran fluida dalam pompa sentrifugalSumber : Sularso, pompa dan kompresor,2000,4
D. Perhitungan Pompa Sentrifugal
Q[m3s
¿ = [V (m3)
t (s)¿
Rumus perhitungan Head Pompa secara tidak langsung
ΔH = (ρg – ρw)
ρw(H 1−H 2 )+VHC+Z
Keterangan : VHC= Velocity Head Correction (dalam m) = Q2 x 2.13 x 104
ρg = densitas air raksa ( 13600 kg/m3)ρw = densitas air ( 1000 kg/m3)H1 dan H1 = tinggi permukaan air raksa manometer Z = perbedaan tinggi pengukuran suction dan discharge = 0.3 mQ = Laju alir (m3/s)
Untuk mencari VHC, perlu diketahui nilai Q dengan cara memasukkan nilai ΔH orifice pada table 3 ke persamaan Tabel 3 ke persamaan garis kurva kalibrasi sebagai X-nya, maka akan diperoleh nilai Y-nya sebagai Q.
Rumus perhitungan Daya Dinamometer Pompa (No)
Menetukan Daya Dinamometer Pompa (No) menggunakan rumus :
No = W x L x g x n n = N x 2π / 60
Dimana : W = beban untuk kesetimbangan dynamometer (kg)L = panjang lengan torsi = 0.2 mn = kecepatan putaran dynamometer (rad/s)N = kecapatan putaran dynamometer (rpm)No = Daya Dinamometer pompa (Watt)
Daya yang dibutuhkan pompa (Np) sama dengan daya yang dibutuhkan dynamometer dikurangi daya yang hilang karena transmisi. Dalam percobaan ini, daya yang hilang karena transmisi antara 100-150 watt.
Menentukan nilai Daya Hidrolik (Nh) menggunakann rumus :
Nh = Q x ρw x g x ΔH (Watt)
Menentukan nilai Daya pompa (Np) menggunakan rumus :
Np = No – Nt Nt =antara 100-150 Watt
Menentukan Efisiensi pompa (η) menggunakan rumus :
η = N hNp
x100 %
III PERCOBAAN
3.1 Alat untuk praktikum pompa sentrifugal:
3.2 Susunan alat yang digunakan:
Pompa sentrifugal Stopwatch Manometer air raksa Storage tank Anak timbangan Beban Air keran Orifice Manometer pressure gauge Selang Sumptank
3.3 Cara Kerja
Persiapan
Storage tank diisi hingga 2/3 kapasitas tangki
Valve suction ditutup
Membuka sambungan pipa, dan mengisi air sampai meluap
Motor pompa disambungkan dengan arus listrik
Switch motor pompa dihidupkan, valve pada pipa suction dibuka dan putaran pompa diatur
Semua udara yang ada pada pipa yang menghubungkan manometer dikeluarkan dengan dibuka dan ditutup
Aliran fluida harus dalam keadaan steady (tidak ada gelembung udara), dan semua permukaan air dalam
manometer sama tinggi
Percobaan dengan variasi rpm
Mengubah debit pompa dengan mengatur kecepatan
putaran pompa antara 1000 rpm-2000 rpm atau valve
discharge
Membaca perbedaan tinggi air raksa pada manometer
venturimeter.
Mencatat waktu yang diperlukan
Mengukur perbedaan tinggi permukaan (H1, H2, Hs,
Hd, dan delta H orifice), pada kecepatan putaran dan
kapasitas yang telah ditentukan.
Menambahkan beban untuk menyeimbangkan
dinamometer. Mencatat berat beban.
Mengulangi percobaan dengan kecepatan putaran yang
ditentukan (8 variasi rpm)
IV DATA PENGAMATAN
(N) rpm
Bukaan (putaran)
Waktu (s) ∆H orifice
(m)
H1(mm)
H2(mm)
Hs(m wg)
Hd(m wg)
W(kg) v(m3)1 2
Rata-Rata
1000penuh 5,56 6,44 6,00 5 517 413 0,30 0,00 0,3071 0,01
-1 6,40 5,59 6,00 8 515 412 0,30 0,00 0,3071 0,01-2 6,69 5,85 6,27 9 514 410 0,30 0,00 0,3071 0,01
1100penuh 4,57 5,85 5,21 10 525 407 0,30 0,00 0,4590 0,01
-1 4,33 4,41 4,37 10 525 405 0,30 0,00 0,4590 0,01-2 4,31 4,29 4,30 12 527 403 0,30 0,10 0,4590 0,01
1200penuh 3,91 4,31 4,11 14 531 401 0,32 0,20 0,6341 0,01
-1 3,87 3,79 3,83 15 534 398 0,35 0,50 0,6252 0,01-2 3,23 3,85 3,54 15 535 395 0,35 0,50 0,6252 0,01
1300penuh 3,36 2,96 3,16 27 537 385 0,38 0,50 0,6653 0,01
-1 3,42 3,63 3,53 27 540 383 0,39 0,50 0,6424 0,01-2 3,22 3,85 3,54 23 541 380 0,40 0,50 0,6281 0,01
1400penuh 3,19 3,26 3,23 24 541 378 0,40 0,70 0,7118 0,01
-1 3,08 2,83 2,96 27 543 378 0,41 0,70 0,7003 0,01-2 3,11 2,85 2,98 27 543 380 0,41 0,80 0,7003 0,01
1500penuh 2,80 2,87 2,84 31 545 378 0,41 1,00 0,8754 0,01
-1 2,56 2,69 2,63 31 545 378 0,43 1,00 0,8560 0,01-2 2,54 2,86 2,70 35 547 378 0,43 1,00 0,8560 0,01
1600penuh 2,49 2,82 2,66 38 546 377 0,45 1,10 0,9700 0,01
-1 2,74 2,08 2,41 38 547 376 0,46 1,10 0,9500 0,01-2 2,28 2,66 2,47 39 548 375 0,46 1,20 0,9130 0,01
1700penuh 2,30 2,54 2,42 41 548 378 0,48 1,20 1,0221 0,01
-1 2,46 2,28 2,37 41 549 376 0,50 1,20 1,0155 0,01-2 2,43 2,87 2,65 42 549 375 0,50 1,40 0,9895 0,01
PENGOLAHAN DATA
Rumus yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Perhitungan Nilai Laju Alir (Q)
Q = Volumewaktu
2. Perhitungan Head Pompa secara tidak langsung
∆H = ρg−ρw
ρw (H1 – H2 ) + VHC + Z
3. Perhitungan Head Pompa secara langsung
V d ¿V s( DsDd )2
∆ H=(H d−H s)+V s
2
2 g ( Ds
Dd−1)+ Z
4. Perhitungan Daya Dinamo Pompa (No)
No = W . L . g . n, dimana n= N x 2/60 (rad/s)
5. Daya Hidrolik/Hydraulic Power (Nh)
Nh = ρw . g . ∆H .Q
6. Daya yang dibutuhkan pompa (Np)
Np = No - Nt
7. Efisiensi Pompa (ƞ)
= NhNp
x 100%
Bukaan valve putaran penuh
(N) rpm
n (rad/s)
Waktu (s)∆H
orifice (m)
H1(m)
H2(m)Hs
(m wg)Hd
(m wg)W(kg) v(m3)
1 2Rata
-Rata
1000 104,67 5,56 6,44 6,00 5 0,517 0,413 0,30 0,00 0,3071 0,011100 115,13 4,57 5,85 5,21 10 0,525 0,407 0,30 0,00 0,4590 0,011200 125,60 3,91 4,31 4,11 14 0,531 0,401 0,32 0,20 0,6341 0,011300 136,07 3,36 2,96 3,16 27 0,537 0,385 0,38 0,50 0,6653 0,011400 146,53 3,19 3,26 3,23 24 0,541 0,378 0,40 0,70 0,7118 0,011500 157,00 2,80 2,87 2,84 31 0,545 0,378 0,41 1,00 0,8754 0,011600 167,47 2,49 2,82 2,66 38 0,546 0,377 0,45 1,10 0,9700 0,011700 177,93 2,30 2,54 2,42 41 0,548 0,378 0,48 1,20 1,0221 0,01
Perhitungan ∆HQ
(m3/s)VHC A (m2) vd (m/s) vs (m/s)
∆H (m wg)secara tidak langsung
∆H (m wg)secara langsung
0,00167 0,05917 0,001885 0,884274 0,560175 1,67 0,0238850,00192 0,07847 0,001885 1,018358 0,645116 1,87 0,0316770,00243 0,12609 0,001885 1,290911 0,817774 2,06 0,2309030,00316 0,21331 0,001885 1,679002 1,063624 2,43 0,5061100,00310 0,20480 0,001885 1,645161 1,042187 2,56 0,6826740,00353 0,26502 0,001885 1,871480 1,185556 2,67 0,9969840,00377 0,30217 0,001885 1,998360 1,265933 2,73 1,0719820,00413 0,36370 0,001885 2,192415 1,388864 2,81 1,166823
Perhitungan No dan Efisiensi
No (Watt)
Nh (Watt)
Np (Watt)
efisensi (%)
63,00 0,390120 -37,00 -1,05439103,58 0,595853 3,58 16,65067156,10 5,505714 56,10 9,814072177,43 15,69581 77,43 20,27115204,43 20,74481 104,43 19,86427269,38 34,46366 169,38 20,34717318,39 39,56847 218,39 18,11846356,46 47,25153 256,46 18,42476
Bukaan valve putaran -1
(N) rpm
n (rad/s)
Waktu (s)∆H
orifice (m)
H1(m)
H2(m)Hs
(m wg)Hd
(m wg)W(kg) v(m3)
1 2Rata
-Rata
1000 104,67 6,40 5,59 6,00 8 0,515 0,412 0,30 0,00 0,3071 0,011100 115,13 4,33 4,41 4,37 10 0,525 0,405 0,30 0,00 0,4590 0,011200 125,60 3,87 3,79 3,83 15 0,534 0,398 0,35 0,50 0,6252 0,011300 136,07 3,42 3,63 3,53 27 0,540 0,383 0,39 0,50 0,6424 0,011400 146,53 3,08 2,83 2,96 27 0,543 0,378 0,41 0,70 0,7003 0,011500 157,00 2,56 2,69 2,63 31 0,545 0,378 0,43 1,00 0,8560 0,011600 167,47 2,74 2,08 2,41 38 0,547 0,376 0,46 1,10 0,9500 0,011700 177,93 2,46 2,28 2,37 41 0,549 0,376 0,50 1,20 1,0155 0,01
Perhitungan ∆HQ
(m3/s)VHC A (m2) vd (m/s) vs (m/s)
∆H (m wg)secara tidak langsung
∆H (m wg)secara langsung
0,00167 0,05927 0,001885 0,885012 0,560643 1,66 0,0239250,00229 0,11154 0,001885 1,214106 0,769119 1,92 0,0450260,00261 0,14521 0,001885 1,385286 0,877559 2,16 0,5086180,00284 0,17142 0,001885 1,505148 0,953490 2,45 0,4792000,00338 0,24393 0,001885 1,795481 1,137412 2,62 0,6884720,00381 0,30912 0,001885 2,021198 1,280401 2,71 0,9947870,00415 0,36673 0,001885 2,201512 1,394627 2,82 1,0880440,00422 0,37921 0,001885 2,238669 1,418165 2,86 1,153084
Perhitungan No dan Efisiensi
No (Watt)
Nh (Watt)
Np (Watt)
efisensi (%)
63,00 0,391097 -37,00 -1,05704103,58 1,009736 3,58 28,21634153,91 13,01424 53,91 24,14102171,32 13,32245 71,32 18,67927201,13 22,83256 101,13 22,57746263,41 37,13870 163,41 22,72754311,82 44,24413 211,82 20,88732354,15 47,68026 254,15 18,76031
Bukaan valve putaran -2
(N) rpm
n (rad/s)
Waktu (s)∆H
orifice (m)
H1(m)
H2(m)Hs
(m wg)Hd
(m wg)W(kg) v(m3)
1 2Rata
-Rata
1000 104,67 6,69 5,85 6,27 9 0,514 0,410 0,30 0,00 0,3071 0,011100 115,13 4,31 4,29 4,30 12 0,527 0,403 0,30 0,10 0,4590 0,011200 125,60 3,23 3,85 3,54 15 0,535 0,395 0,35 0,50 0,6252 0,011300 136,07 3,22 3,85 3,54 23 0,541 0,380 0,40 0,50 0,6281 0,011400 146,53 3,11 2,85 2,98 27 0,543 0,380 0,41 0,80 0,7003 0,011500 157,00 2,54 2,86 2,70 35 0,547 0,378 0,43 1,00 0,8560 0,011600 167,47 2,28 2,66 2,47 39 0,548 0,375 0,46 1,20 0,9130 0,011700 177,93 2,43 2,87 2,65 42 0,549 0,375 0,50 1,40 0,9895 0,01
Perhitungan ∆HQ
(m3/s)VHC A (m2) vd (m/s) vs (m/s)
∆H (m wg)secara tidak langsung
∆H (m wg)secara langsung
0,00159 0,05418 0,001885 0,846195 0,536053 1,66 0,0218720,00233 0,11520 0,001885 1,233871 0,781640 1,98 0,1465040,00282 0,16997 0,001885 1,498770 0,949450 2,23 0,5186150,00283 0,17045 0,001885 1,500890 0,950793 2,50 0,4688090,00336 0,23985 0,001885 1,780418 1,127870 2,59 0,7868260,00370 0,29218 0,001885 1,965054 1,244834 2,72 0,9879500,00405 0,34913 0,001885 2,148034 1,360750 2,83 1,1809390,00377 0,30331 0,001885 2,00213 1,268322 2,80 1,322443
Perhitungan No dan Efisiensi
No (Watt)
Nh (Watt)
Np (Watt)
efisensi (%)
63,00 0,341861 -37,00 -0,92396103,58 3,338926 3,58 93,30383153,91 14,35714 53,91 26,63206167,51 12,99669 67,51 19,25196201,13 25,87550 101,13 25,58640263,41 35,85893 163,41 21,94437299,68 46,85508 199,68 23,46529345,09 48,90544 245,09 19,95428
Karakteristik Pompa berdasarkan Kurva Hubungan antara ∆H pompa (m wg) VS Q (m3/s)
0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.005000
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
Kurva Hubungan antara ∆H pompa (m wg) VS Q (m3/s)
bukaan penuhbukaan -1bukaan -2
Laju Alir (m3/s)
∆H p
ompa
(m w
g)
Karakteristik Pompa berdasarkan Kurva Hubungan antara Daya Dinamo Pompa (watt) VS Q (m3/s)
0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.005000.00
50.00100.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00
Kurva Hubungan antara Daya Dinamo Pompa (watt) VS Q
(m3/s)
bukaan penuhbukaan -1bukaan -2
Laju Alir (m3/s)
Daya
Din
amo
Pom
pa (w
att)
Karakteristik Pompa berdasarkan Kurva Hubungan antara Efisiensi Pompa (%) VS Q (m3/s)
0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.00500-20
0
20
40
60
80
100
Kurva Hubungan antara Efisiensi Pompa (%) VS Q (m3/s)
bukaan penuhbukaan -1bukaan -2
Laju Alir (m3/s)
Efisie
nsi P
ompa
(%)
V PEMBAHASAN
1. Oleh Erni Damayanti (111411008)
2. Oleh Ugi M. Apriyanto (111411028)
Tujuan daripada praktikum ini adalah untuk menentukan karakteristik dari pompa
sentrifugal dengan membuat kurva hubungan antara head pompa, daya dinamo pompa, dan
efisiensi pompa terhadap laju alir.
Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa dinamik yang bekerja dengan menggunakan
gaya sentrifugal. Gaya tersebut timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui
lintasan lengkung yang melingkar. Akibat dari adanya gaya tersebut, fluida yang dalam hal ini
cairan dapat berpindah yang disebabkan oleh keberadaan impeller. Impeller tersebut dapat
bergerak akibat motor penggerak (dinamo) yang memberikan percepatan sehingga diubah
menjadi energi kinetik dan energi tekan.
Gaya yang dihasilkan oleh pompa sehingga cairan dapat berpindah akan menghasilkan
head pompa, yaitu tinggi tekan pompa sehingga dapat menyedot air dari titik tinjau/ sumber lalu
disemburkan menuju suatu titik acuan yang dikehendaki. Head pompa terdiri dari head suction
untuk tinggi tekan penyedotan dan head discharge untuk tinggi tekan pengeluaran atau
semburan.
Praktikum ini dilakukan pada rentang 1000-2000 rpm, dengan 8 variasi yaitu 1000-1700
rpm, dan variasi bukaan valve penuh, ditutup satu kali (-1), serta ditutup dua kali (-2). Praktikum
tidak dilakukan pada rentang rpm melebihi 2000 rpm karena akan dibutuhkan daya yang sangat
besar untuk pompa dapat memindahkan air sehingga konsumsi energi akan boros. Selain itu
dikhawatirkan akan mengurangi kinerja dari pompa sentrifugal tersebut.
Dari data pengamatan, dapat diketahui bahwa semakin besar rpm maka semakin besar
pula berat beban untuk menyeimbangkan gaya sentrifugal yang dihasilkan pompa. Hal ini
menyebabkan meningkatnya energi pompa. Meningkatnya rpm juga berindikasi pada
meningatnya Q, yang menyebabkan daya bertambah, baik itu daya dinamo pompa (No), daya
hidrolik (Nh), dan daya pompa (Np).
Sebagai contohnya saja dapat dilihat pada data bukaan penuh berikut:
rpmQ
(m3/s)No (Watt) Nh (Watt) Np (Watt)
1000 0,00167 63,00 0,390120 -37,001100 0,00192 103,58 0,595853 3,581200 0,00243 156,10 5,505714 56,101300 0,00316 177,43 15,69581 77,431400 0,00310 204,43 20,74481 104,431500 0,00353 269,38 34,46366 169,381600 0,00377 318,39 39,56847 218,391700 0,00413 356,46 47,25153 256,46
Menurut teori rpm berbanding lurus dengan Q dan Q berbanding terbalik dengan ∆H
orifice karena semakin tinggi Q, semakin kecil kemungkinan pressure drop (∆H). Namun dari
data yang diperoleh, Q berbanding lurus dengan ∆H. Hal ini mungkin disebabkan karena unit
pengukuran sudah tak berfungsi dengan baik, apalagi kondisi pemutar rpm yang rusak, sehingga
praktikan harus selalu mengamati tombol pemutar tersebut.
Kurva hasil pengamatan menunjukkan:
1. semakin besar laju alir, head pompa akan semakin besar.
2. laju alir berbanding lurus dengan daya dinamo pompa. Dari perhitungan, terdapat beberapa
daya yang bernilai negatif, yaitu pada daya pompa, yang diakibatkan daya transmisi lebih besar
dari daya dinamo pompa.
3. terdapat fluktuasi dalam kurva efisiensi terhadap laju alir, yaitu efisiensi menjadi tidak
beraturan. Seharusnya laju alir berbanding lurus terhadap efisiensi pompa. Namun, hasil yang
didapatkan kurang maksimal, bahkan terdapat efisiensi yang bernilai negatif akibat daya pompa
yang bernilai negatif.
VII KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari serangkaian praktikum yang dilakukan, adalah sebagai berikut:
1. kecepatan putar dinamometer sangat berpengaruh terhadap waktu laju, perbedaan tekanan
pada manometer, dan berat beban.
2. head pompa berbanding lurus dengan laju alir, yaitu semakin besar laju alir, head pompa juga akan semakin besar.
3. daya dinamo pompa berbanding lurus dengan laju alir, yaitu semakin besar laju alir, daya dinamo pompa juga akan semakin besar.
4. efisiensi seharusnya berbanding lurus dengan laju alir, yaitu semakin besar laju alir, efisiensi pompa juga akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Tim. 2004. Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi: Pompa Sentriugal. Jurusan Teknik Kimia.
Bandung : Politeknik Negeri Bandung.
Bernasconi, G, H. Gester, H. Hauser, H. Stauble, dan E. Schneiter. 1995. Teknologi Kimia. Bagian 2.
Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Lienda Handojo, M. Eng. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Geankoplis, C. J. 1993. Transport Processes And Unit Operation. Third Edition, pp 127-132. London :
Prentice Hall International.