PERSEPSI GURU TERHADAP TENAGA
PERPUSTAKAAN DI SMAN 9 KOTA TANGERANG
SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
Nurul Anggraini
NIM. 1111025100048
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H/2016 M
i
ABSTRAK
Nurul Anggraini (NIM: 1111025100048). Persepsi Guru terhadap Tenaga
Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Siti
Maryam, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru terhadap dua aspek
yaitu keberadaan dan kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah kuesioner/angket, observasi dan study pustaka. Populasi
pada penelitian ini adalah guru Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang
berjumlah 54 orang. Karena populasi kurang dari dari 100 orang, maka peneliti
mengambil semuanya sebagai total sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan yang ditinjau dari aspek
keberadaan tenaga perpustakaan sekolah mendapatkan skor 3,43 nilai ini berada
pada skala interval 3,25-4.00 yang berarti sangat setuju/sangat baik, dan
kompetensi tenaga perpustakaan mendapatkan skor 3,22 berada pada skala
interval 2,50-3,24 yang berarti setuju/baik. Sehingga Skor akhir dari rata-rata dari
kedua aspek tersebut 3,24 yang berarti setuju/baik dari nilai maksimal 4,00.
Kata Kunci: Persepsi Guru, Tenaga Perpustakaan, Perpustakaan Sekolah
ii
ABSTRACT
Nurul Anggraini (NIM: 1111125100048). Teacher’s Perception of the Library
Staff in SMAN 9 city of South Tangerang. Under guidance by Siti Maryam,
M.Hum. the study program of library. Faculty Adab and Humanities State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.
The purpose of this research are; To know the teacher’s perception of the two
aspects, is the library staff existence and competence in SMAN 9 city of South
Tangerang. The type of this research is descriptive approaching which is using
quantitative approaching. The method which is used of collecting data are
previously study, questioner and observation. The population of this research is
teachers of school SMAN 9 city of South Tanggerang are 54 people. Because of
they are less of 100 people, so the researcher takes all them as the sample. The
result of research showed that teacher’s perception of library staff which is
observed from the aspect of the library staff-school get score 3,43 these values are
at the scale intervals 3,25-4.00 which means strongly agree/very good and the
library staff competence score 3,22 is at the scale intervals 2,50-3,24 which means
agree / good. It can be said, the average of both components 3,24 which means
agree / good from maximum 4,00.
Key Word: Teacher’s Perception, Library Staff, Library School
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Guru Terhadap
Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan” yang diajukan untuk
melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa penulis
curahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya. Semoga kami semua mendapatkaan syafaatnya hingga akhir
perjalanan hidup. Amin
Dalam perjalanan dari awal perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi
ini, telah banyak pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulis. Sehingga
pada akhirnya tugas skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
5. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang sudah
meluangkan waktu, dan kemudahan, serta memberikan arahan dalam proses
terselesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Amir Fadillah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan nasihat dan arahan dalam penyusunan skripsi.
7. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora khususnya Dosen Jurusan
Ilmu Perpustakaan yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis, dari awal kuliah hingga akhir.
8. Keluarga besar SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, khususnya Bapak Dra. A.
Nana Mahmur M., M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Lesdi Suryadi
Said, S.IP, selaku tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
yang telah memberikan banyak informasi yang penulis butuhkan dan
membantu penulis selama penelitian. Seluruh guru-guru SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan yang telah menjadi responden kuesioner penelitian
penulis. Terima kasih atas seluruh waktu dan bantuan yang kalian berikan
untuk penelitian ini.
9. Ayahanda M. Said dan Ibunda Dede Dawiyah. Terima kasih ayah dan umi
yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih sayang
dan kesabaran, serta memberikan bantuan moril maupun materil yang tiada
henti. Tak lupa kakakku Lukman Hakim dan Lesdi Suryadi Said,
v
Keponakan-keponakanku yang lucu Azra dan Mikaila, terima kasih atas
dukungan dan semangat dari kalian yang tak henti dibeikan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat terbaikku Iim, Meli, Nurma, Bella, Riyan, Abdullah, Ayas,
Jamilah dan Susi yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
semangatnya serta menghibur setiap hari. Semoga kita semua selalu dalam
lindungan Allah SWT.
11. Terima kasih pula kepada teman-temanku Anto, Zaelani, Ahyar, Ibul,
Hirjan, Ghozali, Turmuzi, Mulyadi, Hasan, Sean dan lain-lain yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala doa, motivasi,
semangat dan dukungan serta menghibur setiap hari.
12. Sahabatku Maria, Rohmah, Denisya yang sudah mendukung dan
memberikan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis.
13. Teman-teman seperjuangan JIP angkatan 2011, khususnya IP B yaitu Asma,
Destia, Denisya, Maria, Nurul, Rohmah, Adzani, Karina, Maeta, Ummi,
Aini, Afda, Ade, Eka, Mita, Bintang, Eko, Syarif, Yogi, Wildan, Uli,
Wahyudin, Arif, dan Maliki. Terima kasih atas suka dan duka yang telah
kita lewati bersama-sama, dari awal kuliah hingga akhirnya kita bisa
menyelesaikan skripsi. Semoga ilmu yang kita dapat selama ini bermanfaat
bagi diri sendiri dan orang lain, menjadi pustakawan profesional dan selalu
diberkahi Allah SWT dalam setiap langkah kita. Amin.
14. Semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada kalian semua.
Terima kasih
vi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan, karena kesempurnaan merupakan hanya milik Allah
SWT. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi menunjang kesempurnaan dari skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Tangerang Selatan, Maret 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Definisi Istilah ......................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .............................................................. 6
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah ............................................................... 9
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ...................................... 9
2. Fungsi,Tugas dan Tujuan Perpustakaan Sekolah .............. 10
B. Tenaga Perpustakaan Sekolah .................................................. 14
C. Pengertian Guru ........................................................................ 23
D. Persepsi ..................................................................................... 24
1. Pengertian Persepsi ........................................................... 24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................... 25
3. Skala Pengukuran Persepsi ............................................... 28
E. Penelitian Terdahulu ................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................. 34
B. Sumber Data ............................................................................ 35
C. Populasi dan Sempel ................................................................ 35
viii
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36
E. Teknik Pengolahan Data .......................................................... 37
F. Jadwal Penelitian ..................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............. 42
1. Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan .......................... 42
2. Visi dan Misi, Tujuan Sekolah, Nilai-Nilai dan Motto ..... 42
3. Tenaga Pengajar ................................................................ 45
4. Profil Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ... 46
5. Visi dan Misi, Tujuan Perpustakaan .................................. 46
6. Layanan Perpustakaan ....................................................... 47
7. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan ............................................................. 49
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 50
1. Persepsi Guru Terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan
Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................... 51
2. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan ............................................................ 54
C. Pembahasan ............................................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 87
B. Saran ......................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
ix
DAFTAR TABEL
Tabel. 4.1 Jam Layanan Perpustakaan ............................................................ 48
Tabel. 4.2 Jenis Kelamin ................................................................................. 51
Tabel. 4.3 Perpustakaan Sekolah Harus Dikelola oleh Tenaga Perpustakaan
Profesional .................................................................................... 52
Tabel. 4.4 Tenaga Perpustakaan Sekolah Memiliki Andil yang Besar untuk
Memaksimalkan Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah .......... 53
Tabel. 4.5 Pendidikan Tenaga Perpustakaan Adalah Salah Satu Penentu Kinerja
Tenaga Perpustakaan ..................................................................... 53
Tabel. 4.6 Tenaga Perpustakaan Mampu Merencanakan Pengembangan
Perpustakaan ................................................................................. 54
Tabel. 4.7 Tenaga Perpustakaan Mampu Melaksanakan Pengembangan
Perpustakaan ................................................................................. 55
Tabel. 4.8 Tenaga Perpustakaan Sekolah dapat Melaksanakan Fungsi, Tujuan
dan Program Perpustakaan dengan Baik ...................................... 56
Tabel. 4.9 Tenaga Perpustakaan Mampu Mengevaluasi Program dan Kinerja
Perpustakaan .................................................................................. 57
Tabel. 4.10 Tenaga Perpustakaan Mampu Menggunakan Anggaran Secara
Efesien, Efektif, dan Bertanggung Jawab ..................................... 57
Tabel. 4.11 Tenaga Perpustakaan Melaporkan Penggunaan Anggaran dan
Keuangan ...................................................................................... 58
Tabel. 4.12 Tenaga Perpustakaan Sudah Mengelompokkan Koleksi Berdasarkan
Cakupan Disiplin Ilmunya ............................................................ 59
Tabel. 4.13 Tenaga Perpustakaan Mampu Berkoordinasi dengan Tenaga
Pendidik dalam Pemilihan Koleksi Di Perpustakaan ................... 60
Tabel. 4.14 Tenaga Perpustakaan Mampu Memanfaatkan Teknologi untuk
Pengorganisasian dan Penelusuran Informasi ............................... 60
Tabel. 4.15 Tenaga Perpustakaan Telah Memberikan Layanan Informasi dan
Referensi dengan Baik ................................................................... 61
Tabel. 4.16 Tenaga Perpustakaan Menyelenggarakan Layanan Sirkulasi
(Peminjaman Buku) ....................................................................... 62
Tabel. 4.17 Tenaga Perpustakaan Mampu Memberikan Bimbingan Penggunaan
Perpustakaan Bagi Seluruh Warga Sekolah ................................... 63
Tabel.4.18 Tenaga Perpustakaan Mampu Melakukan Kerja Sama dengan
Perpustakaan Lain .......................................................................... 63
x
Tabel. 4.19 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Tujuan dan Fungsi Sekolah
dalam Konteks Pendidikan Nasional ............................................. 64
Tabel. 4.20 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Kebijakan Pengembangan
Kurikulum yang Berlaku ............................................................... 65
Tabel. 4.21 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Peran Perpustakaan Sebagai
Sumber Belajar .............................................................................. 66
Tabel. 4.22 Tenaga Perpustakaan Sudah Memfasilitasi Peserta Didik untuk
Belajar Mandiri .............................................................................. 66
Tabel. 4.23 Tenaga Perpustakaan Sudah Memanfaatkan Teknologi informasi dan
Komunikasi untuk Memfasilitasi Proses Pembelajaran dengan Baik
....................................................................................................... 67
Tabel. 4.24 Tenaga Perpustakaan Membantu Warga Sekolah Menggunakan
Sumber Informasi Secara Efektif ................................................... 68
Tabel. 4.25 Tenaga Perpustakaan Menginformasikan Kepada Warga Sekolah
tentang Koleksi Perpustakaan yang Baru ...................................... 69
Tabel. 4.26 Tenaga Perpustakaan Mampu Memotivasi dan Mengembangkan
Minat Baca Warga Sekolah ........................................................... 69
Tabel. 4.27 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etika yang Baik .......................... 70
Tabel. 4.28 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etos Kerja yang Tinggi ............... 71
Tabel. 4.29 Tenaga Perpustakaan Mampu Berinteraksi dengan Warga Sekolah
dengan Baik ................................................................................... 72
Tabel. 4.30 Tenaga Perpustakaan Mampu Bekerja Sama dengan Warga Sekolah
....................................................................................................... 72
Tabel. 4.31 Tenaga Perpustakaan Mampu Membuat Karya Tulis Dibidang Ilmu
Perpustakaan dan Informasi dengan Baik ..................................... 73
Tabel. 4.32 Tenaga Perpustakaan Meresensi dan Meresume Buku ................. 74
Tabel. 4.33 Tenaga Perpustakaan Membuat Indeks dan Abstrak ................... 75
Tabel. 4.34 Tenaga Perpustakaan Memiliki Hobi Membaca ............................ 75
Tabel. 4.35 Persepsi Guru Terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Sekolah
Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................................ 77
Tabel. 4.36 Persepsi Guru Terhadap Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................................ 80
Tabel. 4.37 Keberadaan dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Di
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ................................................. 84
Tabel. 4.38 Saran, Rekomendasi atau Harapan ................................................ 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada
sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan
tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan
tujuan pendidikan pada umumnya. Setiap sekolah wajib memiliki
perpustakaan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang no 20 Tahun 2003
tentang Sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah no 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 yang menyebutkan
bahwa, sekolah wajib memiliki perpustakaan.1
Perpustakaan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam
komponen pendidikan, keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
sekolah. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan
mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu perpustakaan sekolah
juga sangat berperan dalam menunjang tercapainya target kurikulum
pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan sekolah merupakan bagian yang
sangat penting dalam sistem pendidikan.2
1Sumardjo…et.al, edoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2006), h.1. 2Dian Sinaga, Perpustakaan Sekolah Peranannya dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta:
Kreasi media utama, 2005), h. 18.
2
Pentingnya perpustakaan sekolah dapat di lihat dari Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 pada bab XI pasal 45 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal maupun non
formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kewajiban peserta didik.
Undang-Undang itu berlaku di setiap satuan pendidikan sekolah, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus
menyediakan sumber belajar. Hal ini memungkinkan para tenaga pendidik
dan para peserta didik dalam memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan dalam membaca buku atau bahan pustaka yang
mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.3 Pengguna perpustakaan
sekolah hanya terbatas kepada komponen sekolah antara lain siswa, guru dan
karyawan sekolah.
Seiring maraknya penerapan kurikulum berbasis kompetensi maupun
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan berbagai indikator performa peserta
didik, dalam hal ini para siswa dituntut untuk mampu menunjukkan
keterampilan mereka dalam mengakses dan mengelola informasi. Oleh karena
itu dengan adanya perpustakaan yang baik, maka proses belajar dan mengajar
akan lebih terbantu.
Perpustakaan sekolah sudah sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan
prestasi belajar karena perpustakaan sebagai penyedia informasi, khususnya
3Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media 2005), h. 282.
3
bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuannya. Oleh karena itu
perpustakaan sekolah sudah seharusnya dikelola dengan baik sehingga
mampu menarik siswa, guru, dan karyawan untuk mengunjungi dan
memanfaatkannya.
Seiring banyaknya jumlah perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia,
setidaknya sama banyaknya dengan jumlah sekolah itu sendiri, sementara
pada umumnya dalam segi pengelolaannya masih kurang memadai. Hal ini
disebabkan belum memiliki pustakawan/tenaga perpustakaan yang secara
khusus mengelola perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah biasanya
dikelola oleh guru yang diambil dari guru kelas atau guru bidang studi yang
diberi tugas rangkap untuk menguasai perpustakaan, tidak memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola perpustakaan.
Oleh karena itu kita dapat mengetahui berhasil atau tidaknya suatu
layanan di perpustakaan yang berkualitas salah satunya adalah dengan
melihat persepsi dari pemustaka khususnya guru tentang layanan
perpustakaan sekolah tersebuat. Dalam hal ini pemustaka akan memiliki
persepsi yang baik jika pengguna merasa apa yang dibutuhkannya dapat
terpenuhi di perpustakaan tersebut. Sebaliknya, jika perpustakaan dianggap
tidak mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna, maka akan
menimbulkan persepsi yang kurang baik bahkan buruk. Untuk itulah
perpustakaan sangat dituntut untuk berbenah dan lebih meningkatkan
kualitasnya baik dari segi koleksi, administrasi, manajemen dan yang paling
utama adalah kualitas layanan perpustakaan itu sendiri.
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji
lebih lanjut mengenai persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan, kemudian
hasil penelitian tersebut akan dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul
“Persepsi Guru terhadap Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar masalah tidak melebar pembahasannya, maka peneliti merasa perlu
untuk memberikan batasan dan rumusan terhadap masalah yang akan
diteliti yaitu persepsi guru tehadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan yang dilihat dari keberadaan tenaga perpustakaan
sekolah dan kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan.
2. Perumusan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian dan sesuai
dengan masalah yang akan diteliti, maka perlu membuat rumusan suatu
masalah. Perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan?
b. Bagaimana persepsi guru terhadap kompetensi tenaga perpustakaan di
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :
a. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap keberadaan tenaga
perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kompetensi tenaga
perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain:
a. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi
peningkatan kualitas fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber
belajar di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang akan datang.
b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya dalam hal keberadaan
tenaga perpustakaan, kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan
c. Dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam hal
penelitian.
D. Definisi Istilah
a. Guru
Guru adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan
pengajaran, pendidikan, membimbing, melatih anak didik dengan
6
mengajarkan ilmu pengetahuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan anak didik.
b. Tenaga Perpustakaan
Tenaga perpustakaan adalah orang yang bekerja di perpustakaan yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta menentukan
keberhasilan perpustakaan.
c. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan
sekolah, dikelola oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan khusus
sekolah, guna menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, penulis menguraikan secara sistematis
kajian penulisan proposal ini dibagi dalam 5 bab.
Bab I Pendahuluan
Bab ini merupakan pendahuluan skripsi, dimana memuat landasan
umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan.
Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tujuan Literatur
Pada bab ini memuat tentang landasan teoritis yang medukung
menguatkan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah
7
yang akan diteliti, dengan berdasarkan literatur-literatur yang
terkait dengan pokok bahasan, meliputi pengertian perpustakaan
sekolah, tujuan, fungsi dan peran perpustakaan sekolah. Selain itu
juga dijelaskan tenaga perpustakaan, pengertian guru dan
persepsi. Kemudian penelitian ini di lengkapi dengan penelitian
sebelumnya.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
penelitian, meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,
populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data dan jadwal penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis akan membahas gambaran umum sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, Visi, Misi, tujuan, dan nilai-
nilai, motto sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, pengajar
sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, gambaran singkat
perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, visi, misi, dan
tujuan perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, layanan,
dan struktur organisasi perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan. Selajutnya memaparkan tentang hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang persepsi guru
terhadap tenaga perpustakaan pada perpustakaan SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan.
8
Bab V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan
kesimpulan dan beberapa saran. Dalam kesimpulan akan
menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil penelitian, sedangkan di dalam saran diberikan masukan
yang kiranya meningkatkan kinerja tenaga perpustakaan dimasa
mendatang.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Secara umum perpustakaan merupakan sebuah tempat untuk
menyimpan mengolah serta menyebarluaskan informasi yang dimilikinya,
serta sebagai salah satu pusat informasi yang menyajikan sumber-sumber
informasi baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media
seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video,
komputer, dan lain-lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun
berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar
melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi masyarakat yang
membutuhkannya.
Dalam hal ini ada beberapa jenis perpustakaan di masyarakat salah
satunya yaitu perpustakaan sekolah. Sesuai dengan namanya perpustakaan
sekolah tentu berada disebuah sekolah, dikelola oleh sekolah, dan
berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar penelitian sederhana,
menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan.
Perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh setiap sekolah, dan
pemafaatannya sangat tergantung kepada kepala sekolah, para guru,
petugas perpustakaan dan para pelajar.1
1Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.
37.
10
Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan
pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang
merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan
merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan sekolah yang bersangkutan.2 Selain itu menurut F.
Rahayuningsih, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani
para siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu.3
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa
perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah yang
merupakan sarana penunjang bagi masyarakat sekolah untuk membantu
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan pada setiap sekolah. Selain itu perpustakaan sekolah
menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan
fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan
informasi.
2. Fungsi, Tugas dan Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah juga memiliki fungsi, tugas dan tujuan yang
saling berkaitan dalam penyelenggaraannya. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai fungsi, tugas dan tujuan perpustakaan sekolah tersebut.
a. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi yang secara garis besar
yaitu sebagai sumber belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan
2Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011), h. 2. 3F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2007), h. 6.
11
merupakan kegunaan-kegunaan yang harus dikembangkan dalam
rangka menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Menurut Tri Septiyantono fungsi perpustakaan sekolah sebagai
berikut :
1. Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, yaitu membantu program
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam
kurikulum. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan
sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan merupakan tempat untuk
membantu guru dalam mengajar dan memperluas pengetahuan.
2. Membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas
pengetahuannya pada setiap bidang studi.
3. Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju
kebiasaan belajar mandiri.
4. Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan
kegemarannya.
5. Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan.
Kemahiran siswa mencari informasi di perpustakaan akan
menolongnya untuk mampu belajar secara mandiri dan
memperlancar dalam mengikuti pelajaran selanjutnya.
6. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui
buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan
siswa.
7. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.4
Sedangkan fungsi perpustakaan madrasah/sekolah menurut Rizal
Saiful Haq, dkk yaitu :
1. Preservasi
Menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di
lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan
lain.
2. Informasi
Menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik, terutama hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu,
agama,dan kehidupan sehari-hari.
4Ibid., h. 6.
12
3. Pendidikan
Ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah,
maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah.
4. Dakwah
Menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit kerja yang
berada dilingkungan madrasah yang mampu menarik lingkungannya,
baik peserta didik, pendidik, tenaga pendidikan, orang tua murid, dan
masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan menjauhkan diri dari
perbuatan mungkar dan tercela.
5. Penelitian
Melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi
perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian,
terutama penelitian kepustakaan atau literatur.
6. Budaya
Memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas
yang dimilikinya.
7. Rekreasi
Menyediakan bahan bacaan, bahan audio-visual yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengguna untuk memuaskan kebutuhan
rekreasinya.5
b. Tugas Perpustakaan Sekolah
Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan,
mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan
pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya, dan melayani
masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi bahan bacaan.
Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan,
kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai. Tugas
pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan yang
akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih bersifat teknis.
5Rizal Saiful Haq, dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 35-38.
13
Dari salah satu jenis perpustakaan yaitu tugas pokok perpustakaan
sekolah tidak lain berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai salah
satu sarana dan prasarana pembelajaran disekolah yang harus
mendukung tugas sekolah secara keseluruhan.6
c. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari Undang-Undang
RI No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab 1 Pasal 4
menyatakan perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan kepada
pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.7
Sedangkan menurut Pawit dan Yusuf tujuan perpustakaan sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca
para siswa.
2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru
dan pustakawan.
3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang
mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh
perpustakaan.8
6Ibid., h. 34.
7Perpustakaan Nasional RI, “Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan,” Diakses pada tanggal 6 Juni 2014 dari http:www.file.perpusnas.
go.idhomepage_foldersactivitieshighlighttruu_perpustakaanpdfUU_43_2007_PERPUSTAKAAN.
pdf, 8Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 3.
14
Selain itu perpustakaan sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umum adalah perpustakaan
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus perpustakaan
sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan
kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung.9
Oleh karena itu jelas bahwa tujuan diselenggarakan perpustakaan
bukan hanya sekedar menyimpan dan mengumpulkan bahan pustaka
akan tetapi perpustakaan diharapkan bagi siswa dapat mengembangkan
daya pemikirnya dan hasil membaca yang diperoleh dari bahan pustaka
yang ada di perpustakaan.
B. Tenaga Perpustakaan Sekolah
Kekayaan dan kualitas dalam penyelenggaraan perpustakaan tergantung
pada sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan
sekolah. Dalam hal inilah, maka amatlah penting bagi perpustakaan sekolah
memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya
mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah
menyangkut jasa perpustakaan. Agar perpustakaan sekolah dapat berperan
dan berfungsi dengan baik, perlu dikelola oleh tenaga profesional yang
memang benar-benar ahli dalam bidangnya.
9Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 50-51.
15
Berkaitan dengan perlunya perpustakaan sekolah untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan juga terdapat dalam standar nasional pendidikan
dalam Bagian II tentang Tenaga Kependidikan pasal 35 ayat (1). Pada pasal
ini dinyatakan bahwa perlunya tenaga perpustakaan untuk semua jenjang
pendidikan mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB,
SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, Paket C, dan lembaga kursus dan
keterampilan.10
Di dalam buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kredit tahun
2015 Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan
kepustakawanan.11
Selain itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,
pustakawan di lembaga pendidikan sekolah dikelompokkan sebagai tenaga
kependidikan yang disebut dengan tenaga perpustakaan sekolah (TPS).12
Oleh karena itu orang-orang yang ditunjuk atau di beri tanggung jawab
tersebut harus memiliki kemampuan dan kecakapan mengelola perpustakaan
sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa besar kecilnya
hasil yang dicapai oleh adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah sangat
tergantung kepada bagaimana pengelolaannya.
10
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:
PT Grasindo, 2007), h. 2 11
Perpustakaan Nasional RI, Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya
(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015), h. 5. 12
Tri Septiyantono, Umar Sidik, ed., Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi
(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2007), h. 7.
16
Berikut ini ada tiga pilar utama yang memperkokoh perpustakaan
sekolah, yaitu:
1. Pemakai: perpustakaan akan tetap eksis dan berkembang jika pemakainya,
adalah hal ini warga sekolah aktif dan disiplin.
2. Pustakawan: memiliki sikap tulus hati, ramah, berpikiran positif, supel,
proaktif, dedikatif dan pofesional.
3. Koleksi: banyak, lengkap dan beragam.13
Oleh karena itu dari pernyataan tersebut jelas bahwa kesuksesan sebuah
perpustakaan dilihat dari tiga pilar utama, yaitu pemakai itu sendiri,
pustakawan sebagai tenaga perpustakaan sekolah, dan koleksi sebagai sumber
informasi, serta didukung dengan fasilitas-fasilatas pendukung lainnya.
Dalam hal ini ruang, buku, dan perlengkapan lainnya berpengaruh
terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah, tetapi walaupun ruangan
yang tersedia sangat luas, buku-buku yang tersedia sangat banyak jumlahnya
dan beraneka ragam judulnya, perlengkapan yang tersedia sangat lengkap
semuanya, kurang berguna apabila tidak dikelola dengan sebaik-baiknya.
Oleh sebab itu perpustakaan harus dikelola oleh orang-orang yang mampu
mengelola perpustakaan sekolah. Dengan kata lain petugas perpustakaan
sekolah harus mampu mengelola perpustakaan sekolah.14
Dalam hal perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri bisa saja
hanya dikelola oleh seorang guru dimana dalam kegiatan sehari-hari guru
tersebut bisa bertindak sebagai kepala perpustakaan atau guru pustakawan
13
Zulfikar Zen, “Manajemen Perpustakaan Sekolah”, Makalah Seminar Perpustakaan
Manajemen dan Automasi Perpustakaan (Jakarta: Diselenggarakan oleh Inti College Indonesia, 15
Agustus, 2006) 14
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.
174.
17
sambil merangkap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis dan
pelayanan pembaca.15
Menurut Bafadal tenaga perpustakaan terdiri dari kepala perpustakaan
atau guru pustakawan dan petugas perpustakaan. Kepala perpustakaan
sebaiknya dipegang oleh guru yang mempunyai keterampilan dan keahlian di
bidang perpustakaan sehingga penyelenggaraan perpustakaan dapat
terintegrasi dengan proses belajar mengajar disekolah. Sedangkan petugas
perpustakaan sekolah bertugas membantu kepala perpustakaan dalam
pelayanan teknis, pelayanan pembaca, dan tata usaha.
Selain itu dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO
pembagian tenaga perpustakaan sekolah terdiri dari pustakawan dan asisten
pustakawan berkualifikasi. Disamping itu, mungkin masih ada tenaga
pengunjang, seperti para guru, teknisi, dan orang tua murid. Pustakawan
sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi,
dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan metodologi
pembelajaran. Peran utama pustakawan adalah memberikan sumbangan pada
misi dan tujuan perpustakaan sekolah yang bekerja sama dengan senior
menejemen sekolah, administrator, dan guru dalam pengembangan rencana
dan implementasi kurikulum.16
Dalam hal ini untuk layak diangkat menjadi tenaga perpustakaan
sekolah pada jenjang SMA, MA, SMK, MAK, dan SMALB, seseorang harus
memenuhi salah satu syarat yaitu:
15
Ibid., h. 178. 16
IFLA, “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO,” artikel diakses pada 18 April
2015 dari http://www.ifla.org/VII/s11/ pubs/school-guidelines.htm.
18
1. Memiliki kualifikasi akademik serendah-rendahnya Diploma Empat (D4)
atau Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
2. Memiliki kualifikasi akademik serendah-rendahnya Diploma Empat (D4)
atau Strata Satu (S1) Non Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan memiliki
Akta Perpustakaan Sekolah.
3. Berstatus tenaga kependidikan dengan masa kerja minimal 4 (empat) tahun
dengan pangkat/golongan /IIIb dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah.
4. Berstatus tenaga pendidik dengan ijazah serendah-rendahnya D4 atau
Strata Satu (S1) dengan masa kerja minimal 4 (empat) tahun dengan
pangkat/golongan/IIIb dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah.
5. Tenaga pendidik yang memiliki jam mengajar kurang dari 24 jam per
minggu, dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah.17
Selain itu seseorang petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifat-
sifat sebagai berikut:
1. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
perpustakaan sekolah.
2. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
pendidikan.
3. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap
penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
4. Petugas perpustakaan sekolah harus suka bekerja, tekun, dan teliti dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Tugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola perpustakaan
sekolah.18
Berikut ini di dalam peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 25
Tahun 2008 tersebut, terdapat kompetensi untuk Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah, dan Kompetensi untuk Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah. Kompetensi tersebut mencakup aspek manajerial,
17
Djaali, “Peningkatan Mutu Pendidikan NasionalMelalui Program Sertifikasi,” Buletin
BSNP, vol. II, no. 2 (Mei 2007) artikel diakses pada 25 Juli 2015 dari http://bsnp-indonesia.
org/id/wp-content/uploads/buletin/Edisi%2022.pdf 18
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 175-176.
19
pengelolaan informasi, kependidikan, kepribadian, sosial,
pengembangan profesi.19
Penjelesan lebih lanjut lihat lampiran 2.
1. Kompetensi menejerial mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Melaksakan pengembangan perpustakaan
b. Mengorganisasi sumber daya perpustakaan
c. Melaksanakan fungsi, tugas dan program perpustakaan
d. Mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan
e. Melakukan perawatan peventif
f. Melakukan perawatan kuratif
g. Membantu menyusun anggaran perpustakaan
h. Menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab
i. Melaksanakan pelaporan penggunaan keuangan dan anggaran
2. Kompetensi pengelolaan informasi terdiri dari :
a. Memiliki pengetahuan mengenai penerbitan
b. Memiliki pengetahuan tentang karya sastra Indonesia dan dunia
c. Memiliki pengetahuan tentang sumber biografi tokoh nasional dan
dunia
d. Menggunakan berbagai alat bantu seleksi untuk pemilihan materi
perpustakaan
19
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11 Juni 2008.
20
e. Berkoordinasi dengan tenaga pendidik bidang studi terkait dalam
pemilihan materi perpustakaan
f. Melakukan pemesanan, penerimaan danpencatatan
g. Membuat deskripsi bibliografis (pengatalogan) sesuai dengan standar
nasional
h. Menentukan deskripsi subjek dan menggunakan Dewey Decimal
Classification edisi ringkas
i. Menggunakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia
j. Menjajarkan kartu katalog
k. Memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian informasi dan
penelusuran
l. Memberikan layanan baca di tempat
m. Memberikan jasa informasi dan referensi
n. Menyelenggarakan jasa sirkulasi (peminjaman buku)
o. Memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi komunitas
sekolah/madrasah
p. Melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain
q. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
r. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan
kebutuhan
3. Kompetensi kependidikan meliputi :
a. Memahami tujuan dan fungsi sekolah/madrasah dalam konteks
pendidikan nasional
21
b. Memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku
c. Memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar
d. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri
e. Menganalisis kebutuhan informasi komunitas sekolah/ madrasah
f. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi
proses pembelajaran
g. Membantu komunitas sekolah/ madrasah menggunakan sumber
informasi secara efektif
h. Menginformasikan kepada komunitas sekolah/ madrasah tentang materi
perpustakaan yang baru
i. Membimbing komunitas sekolah/madrasah untuk memanfaatkan
koleksi perpustakaan
j. Mengorganisasi pajangan dan pameran materi perpustakaan
k. Membuat dan menyebarkan media promosi jasa perpustakaan
l. Mengidentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pengguna
m. Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna
n. Membimbing pengguna mencapai literasi informasi
o. Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi informasi
p. Memotivasi dan mengembangkan minat baca komunitas
sekolah/madrasah
4. Kompetensi kepribadian mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Disiplin, bersih, dan rapi
22
b. Jujur dan adil
c. Sopan, santun, sabar, dan ramah
d. Mengikuti prosedur
e. Mengupayakan hasil
f. Bertindak secara tepat
g. Fokus pada tugas
h. Meningkatkan kinerja
i. Melakukan evaluasi diri
5. Kompertensi sosial yaitu:
a. Berinteraksi dengan komunitas sekolah/madrasah
b. Bekerja sama dengan komunitas sekolah/madrasah
c. Memberikan jasa untuk komunitas sekolah/madrasah
d. Mengintensifkan komunikasi internal dan eksternal
6. Kompetensi pengembangan profesi terdiri dari:
a. Membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi
b. Meresensi dan meresume buku
c. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis ilmu perpustakaan dan
informasi
d. Membuat indeks
e. Membuat bibliografi
f. Membuat abstrak
g. Menerapkan kode etika profesi
h. Menghormati hak atas kekayaan intelektual
23
i. Menghormati privasi pengguna
j. Menyediakan waktu untuk membaca setiap hari
k. Gemar membaca
Dari pejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga perpustakaan
adalah tenaga perpustakaan yang bekerja dan mengelola perpustakaan
sekolah. Dalam hal ini tenaga perpustakaan bisa disebut juga sebagai tenaga
profesional yang ditugaskan di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang
keilmuannya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah
tersebut. Oleh karena itu peran tenaga perpustakaan sekolah (dalam hal ini
pustakawan) sangat menentukan keberhasilan misi sebuah perpustakaan
tersbut.
C. Pengertian Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan guru
adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya)
mengajar.20
Dalam hal ini pengertian guru menurut KBBI di atas, masih
sangat umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang sebenarnya,
sehingga untuk memperjelas gambaran tentang seorang guru diperlukan
definisi-definisi lain.
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam
mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik yang memiliki
kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan
20
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 http://kbbi.web.id/
24
mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat
mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.21
Selain itu dalam buku “Menjadi Guru Efektif” guru dapat diartikan
sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual,
fisikal, maupun aspek lainnya.22
Jadi, guru adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar
mengajar yang bertanggung jawab memberikan pelajaran dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dalam semua aspeknya.
D. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas persepsi ialah
pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu. Dalam hal ini banyak ahli yang mencoba untuk
mendefinisikan istilah tersebut. Menurut Harvey dan Smith serta
Wrighstman dan Deaux, mendefinisikan persepsi sebagai proses membuat
penilaian (judgement) atau membangun kesan (impression) mengenai
21
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 15. 22
Suparlan, Menjadi Guru Efektif (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h. 12.
25
berbagai macam hal yang terdapat dalam lapangan pengindraan
seseorang.23
Sedangkan menurut Rafy Saputra persepsi adalah cara seseorang
menerima informasi atau menangkap sesuatu hal, secara pribadi atau
individu. Persepsi-persepsi ini membentuk apa yang dipikirkan,
medefinisikan apa yang penting dan selanjutnya juga akan menentukan
bagaimana mengambil keputusan.24
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi ialah terjadinya perbedaan bagi tiap individu untuk berpikir dalam
memahami atau mengenali objek-objek dan kejadian yang dialaminya
dengan cara seseorang melihat, memandang atau mengartikan sesuatu.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi
menjadi dua yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
a. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri sendiri,
meliputi:
1) Fisiologis
Informasi yang masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi
tersebut mampu memberikan pengaruh serta memberikan arti
terhadap lingkunngan sekitarnya. Dalam hal ini kapasitas indera
23
Nina Ariyani Martini dan Ida Farida, Pisikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009), h. 4.2. 24
Rafy Saputra, Psikologi Islam: Jiwa Manusia Modern (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.
294.
26
untuk mempersepsi pada tiap individu berbeda-beda sehingga
penafsiran terhadap lingkungan juga berbeda-beda.
2) Perhatian
Energi diperlukan untuk memperhatikan dan memfokuskan pada
bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu objek, setiap
individu memiliki tingkat energi yang berbeda-beda sehingga
perhatian seseorang terhadap suatu objek juga berbeda.
3) Minat
Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan
sebagai minat yang digunakan untuk mempersepsi terhadap suatu
objek.
4) Kebutuhan yang searah
Bagaimana kuatnya seseorang individu mencari objek-objek atau
pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya
disebut faktor kebutuhan yang searah.
5) Pengalaman dan ingatan
Sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau
untuk mengetahui suatu rangsang tergantung pada ingatan, hal
tersebut dapat dikatakan sebagai pengalaman
27
6) Suasana hati
Perilaku seseorang dalam menunjukkan bagaimana perasaan
seseorang pada waktu dan bagaimana seseorang dalam menerima,
bereaksi dan mengingat dipengaruhi oleh keadaan emosi.
b. Faktor eksternal merupakan karakteristik dari lingkungan dan objek-
objek yang terlibat di dalamnya. Elemen tersebut dapat mengubah sudut
pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi
bagaimana seseoarang merasakannya/menerimanya. Berikut faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi meliputi :
1) Ukuran dan penempatan dari objek atau stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu
objek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran
suatu objek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya
membentuk persepsi.
2) Warna dari objek-objek
Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih
mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang
sedikit.
3) Keunikan dan kekontrasan stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain
akan banyak menarik perhatian.
4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat.
Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa
mempengaruhi persepsi.
5) Motion atau gerakan
28
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan
objek yang diam.25
Oleh karena itu dari banyaknya faktor yang mempengaruhi persepsi
individu yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan. Namun dapat
diketahui bahwa setiap individu akan melihat suatu realitas menurut
persepsinya masing-masing sehingga apabila beberapa orang melihat suatu
benda yang sama, maka masing-masing orang akan memiliki persepsinya
sendiri-sendiri pula tentang benda tersebut.
3. Skala Pengukuran Persepsi
Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut
gejala sosial yang diukur, yaitu:
a. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan kepribadian.
Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala
partisipasi sosial.
b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan
lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah: skala mengukur status
sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial),
kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.26
a. Skala Sikap
Dari tipe-tipe skala pengukuran tersebut, maka yang akan penulis
bahas hanyalah skala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang
diambil oleh peneliti yaitu tentang persepsi.
25
Hasminee Uma. “Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Factor yang Mempengaruhi.”
Kompasiana,20 Oktober 2013. Artikel diakases pada tanggal 15 oktober 2015
http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang
mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01. 26
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 85.
29
Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan
penelitian ada 5 macam yaitu: Skala Likert, Skala Guttman, Skala
Simantict Defferensial, Ranting Scale, dan Skala Thurstone.
1) Skala Likert
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian.
Dengan menggunakan sekala Likert, maka variabel yang
diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi
dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan
lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-
indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat sesuatu
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
Selanjutnya Skala Likert ini meliliki dua bentuk pernyataan,
yaitu: positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5,4,3,2, dan
1. Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor 1,2,3,4, dan 5.
2) Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang
menyisahkan pertanyaan yang berbobot lebih berat, maka ia akan
mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala
Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
30
jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya: Yakin-tidak yakin, ya-
tidak;benar-salah;positif-negatif; pernah-belum pernah; setuju-tidak
setuju, dan lain sebagainya. Perbedaan dari skala Likert denga skala
Guttman ialah skala Likert terdapat pada jarak (interval): 3,4,5,6,
atau 7 yaitu dari Sangat Benar (SB) sampai dengan Sangat Tidak
Benar (STB), sedangkan skala Guttman hanya dua interval yaitu
Benar (B) dan (Salah).
3) Skala Diferensial Semantik
Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik
berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti
panas-dingin; popular-tidak popular; baik-tidak baik dan sebagainya.
Karakteristi bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap
seseorang terhadap objek, yaitu:
a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek.
b. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan suatu objek.
c. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakansuatu objek.27
Skala ini di guanakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau chekclist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinum dimana nilai yang sangat negatif terletak di sebelah kiri
sedangkan nilai yang sangat positif terletak di sebelah kanan atau
juga dapat didefinisikan skala ini selalu menunjukan keadaan yang
bertentangan.
27
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 85-91.
31
4) Ranting Scale
Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu: Skala Likert, Skala
Guttman, dan Skala Perbedaan Semantik, data yang diperoleh adalah
data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan ranting scale yaitu
data mentah yang dapat juga berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, misalnya: ketat-
longgar, sering dilakukan-tidak pernah dilakukan, lemah-kuat,
positif-negatif, buruk-baik, mendidik-menekan, buruk-baik, aktif-
pasif, besar-kecil, ini semua adalah contoh data kualitatif.
Dalam model ranting scale responden tidak akan menjawab
dari data kualitatif yang sudah tersedia, namun dalam ranting scale
ini akan menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang sudah
disediakan. Dengan demikian bentuk ranting scale lebih flexible,
tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap gejala fenomena lainnya.
5) Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta respon untuk memilih pertanyaan
yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan
pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item
mempunyai asosiasi nilai antara 1-10, tetapi niai-nilai tidak diketahui
oleh responden. dalam Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah
tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket
tersebut.
32
Perbedaan antara skala Thurstone dan skala Likert ialah pada
skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas
kekuatan yang sama, sedangkan pada skala Likert tidak perlu sama.28
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pengukuran sikap,
maka penulis menggunakan skala Likert, karena lebih difokuskan
untuk mengukur persepsi, pendapat serta sikap terhadap seseorang.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari
skripsi dan jurnal.
1. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari
skripsi yang berjudul “Persepsi Guru Pustakawan Di Sekolah: Studi
Kasus Di Australia International School Kemang” disusun oleh Anggi
Shabrina mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2010. Penelitian
ini bertujuan untuk memahami peran guru pustakawan di sekolah dan
sejauh mana peran tersebut memenuhi Standards of Profesional
Excellence for Teacher-Librarians. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kasus. Adapun data yang digunakan dalam penilitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa guru pustakawan di Australian International School
Kemang telah menjalankan perannya dalam mendukung kegiatan belajar
28
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 92-94.
33
mengajar melalui program pendidikan, layanan koleksi perpustakaan, dan
program literasi informasi dan hampir memenuhi Standards of
Professional Excellence for Teacher-Librarians.
2. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari
jurnal yang berjudul “Persepsi Siswa Tentang Pustakawan di
Perpustakaan Sekolah” disusun oleh Wahyu Setiaji, Yunus Winoto, Ute
Lies Khadijah mahasiswa Universitas Padjajaran 2012. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang pustakawan di
perpustakaan SMA Negeri 60 Jakarta sehingga pustakawan selalu dapat
meningkatkan kembali kemampuannya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif karena penelitiannya mencoba
memaparkan situasi atau keadaan mengenai persepsi siswa terhadap
pustakawan. Sedangkan metode teknik pengumpulan data melalui
kuesioner/angket, wawancara, observasi, kuesioner, dan perpustakaan.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XISMA Negeri 60
Jakarta tahun ajaran 2011-2012 berjumlah 516 orang. Berdasarkan hasil
perhitungan dengan menggunakan rumus TaroYamane, maka diperoleh
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 orang. Hasil
menunjukkan bahwa siswa persepsi tentang pustakawan di perpustakaan
SMA Negeri 60 Jakarta kategori baik.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.1 Penelitian
deskriptif ini merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau objek penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.2
Sedangkan dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai yaitu
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah analisis yang dilakukan
terhadap data yang berbentuk angka, baik angka yang merupakan representasi
dari suatu kuantitas (kuantitas murni) maupun angka yang merupakan hasil
dari konversi data kualitatif (yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).3
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan gambaran mengenai persepsi guru
terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
1Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta:STIA-LAN, 2004), h. 60. 2Hadai Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas
Press, 1990), Cet. 4, h. 63. 3Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, h. 92.
35
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil atau didapatkan secara langsung,
tanpa perantara, dari sumbernya.4 Data dalam penelitian ini di peroleh dari
kuesioner dengan menyebarkan langsung kepada guru-guru SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau diambil secara tidak
langsung dari sumbernya.5 Data sekunder dalam penelitian ini bersumber
dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel-artikel
yang berkaitan atau berhubungan dengan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi atau “universe” adalah keseluruhan elemen yang akan
dijelaskan oleh peneliti di dalam penelitiannya.6 Populasi dalam penelitian ini
adalah guru-guru di Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang
berjumlah 54 orang. Sampel adalah wakil dari keseluruhan elemen/populasi.7
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka peneliti
mengambil semuanya sebagai sampel.
4Ibid., h. 86.
5Ibid., h. 87.
6Ibid., h. 72.
7Ibid., h. 73.
36
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini penulis menggunakan
beberapa teknik dalam pengumpulan data, yaitu :
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.8 Pengumpulan data dengan teknik angket ini
dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada responden yang telah
ditentukan untuk diisi sendiri oleh guru-guru di SMAN 9. Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner
yang jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih
dan dijawab secara langsung oleh responden.
2. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian9
3. Study Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang
sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas dengan
mengumpulkan sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal dan lain-lain
yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 142. 9Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta:Penaku, 2010), h. 149.
37
E. Teknik Pengolahan Data
1. Editing
Setelah seluruh data dari hasil kuesioner terkumpul kemudian yang harus
dilakukan dalam kegiatan ini adalah meyakinkan agar data atau kuesioner
yang telah diisi responden tidak terjadi kesalahan atau cacat.
2. Prosentase Data
Setelah editing data-data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan data-data kuesioner dengan menggunakan rumus prosentase
sebagai berikut:
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N : Banyaknya individu/jumlah frekuensi (number of case)10
Selanjutnya setelah data diperoleh dan dihitung dengan menggunakan
rumus, maka selanjutnya data dideskripsikan dengan menggunakan
parameter-parameter sebagai berikut:
0% : Tidak ada satupun
1%-25% : Sebagaian kecil
26%-49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51%-75% : Sebagian besar
76%-99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya11
10
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 43.
𝑃 = 𝑓
𝑛 × 100%
38
3. Pengukuran Persepsi
Dalam hal ini untuk pengukuran persepsi yaitu di buat dalam bentuk data
kuantitaif, sehingga dapat terukur. Oleh karena itu dalam penelitian ini
teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif porsentase.
Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian akan dianalisis dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk megukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial.12
Oleh karena itu jawaban dari setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai jawaban dari sangat positif sampai
dengan negatif. Dalam hal ini untuk menghindari responden memilih ragu-
ragu, maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian untuk mengukur
persepsi. Untuk setiap jawaban akan dinilai sebagai berikut:
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dalam skala di atas tidak ada pilihan netral untuk mendorong responden
memutuskan sendiri apakah positif atau negatif. Oleh karena itu agar dapat
mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skor yang
diperoleh tersebut dijumlahkan kemudian dicari skor rata-ratanya. Skor
rata-rata adalah hasil dari penjumlahan dari skor pada setiap skala yang
11
Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), h. 11. 12
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 86.
39
dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Setelah itu hasil dari
penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sempel atau total frekuensi. Dalam
hal ini perhitungan skor rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:
X = [ (S4 x F) + (S3 x F) + (S2 x F) + (S1 x F) ]
N
Keterangan :
X = Skor rata-rata
(S4 …. S1) = Skor pada skala 4 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sempel yang diolah atau ditotal frekuensi
Skala yang digunakan di atas adalah skala ordinal yang memiliki
keterbatasan analisa, yaitu tidak hanya menyatakan suatu objek itu sangat
baik sampai sangat tidak baik. Dalam hal ini agar analisa menjadi luas
maka sekala ordinal dapat diubah menjadi skala interval yaitu skala yang
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai
bobot yang sama.13
Oleh karena itu skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi
responden dalam suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria
sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik. Jadi untuk menentukan
skala interval penilaian persepsi yaitu dengan cara membagi selisih antara
13
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 84.
40
skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyaknya skala. Di bawah ini
adalah rumusan dari skala interval.14
Skala Interval = {a (m-n): b}
Keterangan :
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin di bentuk/di terapkan
Jika skala penilaian yang ingin diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendanya 1 dan skor tertinggi 4, maka skala interval skor persepsi dapat
dihitung seperti : Skala interval = {1 (4-1) : 4} = 0,75.
Oleh sebab itu jadi jarak setiap titik adalah 0,75 maka dapat diperoleh
penilaian sebagai berikut:
1. Sangat setuju 3,25-4,00 = Sangat Baik
2. Setuju 2,50-3,24 = Baik
3. Tidak setuju 1,75-2,49 = Tidak Baik
4. Sangat tidak setuju 1.00-1,74 = Sangat tidak Baik
Jadi pengukuran skala interval ini dalam penerapannya pada asalisa data
untuk mengartikan persepsi guru, sehingga hasil skor rata-rata dapat dilihat
pada skala interval, dari skala interval tersebut dapat diketahui seberapa
besar persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di Sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.
14
Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 202.
41
F. Jadwal Penelitian
Tabel. 3.1
Jadwal Penelitian Skripsi
No Jenis
Kegiatan Bulan dan Tahun 2015-2016
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal √
2 Pengajuan
Proposal √
3 Bimbingan
Skripsi √ √ √ √ √ √ √ √
4 Penelitian
√ √
5 Penyusunan
Skripsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pengajuan
Sidang √
7 Sidang
Skripsi √
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
1. Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah sekolah dengan akreditas
“A” yang berdiri pada tanggal 26 April 2006, SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan juga sebagai sekolah model SKM-PBKL-PSB, sekolah ini juga
sudah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi. SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan beralamat Jalan Hidup Baru No.31 Rt.09/01 Desa
Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Kode
Pos 15414, Telepon/Faksimili (021) 74638445/(021) 74630701.
2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah, Nilai–Nilai dan Motto SMAN Negeri 9
Kota Tangerang Selatan
a. Visi
“Mewujudkan Insan berkarakter positif–Kreatif–Inovatif, menguasai
IPTEK, dan berbudaya lingkungan, serta bangga sebagai Bangsa
Indonesia”.
b. Misi
1) Menumbuhkembangkan karakter positif melalui program sekolah
berbudaya lingkungan hidup dan pengembangan diri.
2) Membudayakan sikap kreatif, inovatif dalam pembelajaran di
dalam intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
43
3) Mewujudkan Life-skill dengan memberdayakan Multiple-Intelligent
dan menguasai IPTEK yang peduli lingkungan.
4) Memanfaatkan Lingkungan dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi sebagai Media Pembelajaran.
5) Berperan aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
6) Menjadikan insan sebagai bagian dari komunitas global yang
mampu bekerjasama secara individu maupun kelompok dan bangga
sebagai bangsa Indonesia.
c. Tujuan/Sasaran
1) Menghasilkan insan cerdas, insan kamil dan paripurna dalam
bidang akademis dan non akademis serta meningkatkan kualitas
dan kuantitas lulusan yang diterima di PTN setiap tahun.
2) Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter bangsa
dan penyadaran berbudaya lingkungan hidup dengan meningkatkan
Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak Mulia, Serta
Keterampilan Untuk Hidup Mandiri dan Mengikuti Pendidikan
Lebih Lanjut.
3) Memiliki kurikulum diversifikasi yang mengedepankan nilai-nilai
budaya karakter dan peduli lingkungan serta berbasis TIK.
4) Mewujudkan life skill insan dengan memberdayakan multiple-
intelligence melalui proses pembelajaran yang bersifat kontekstual.
44
5) Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam
melaksanakan kerangka moral, legal dan etika bekerja yang
berkaitan dengan profesi pendidik.
6) Warga sekolah memiliki kemampuan TIK, dan berkomunikasi
dalam bahasa Inggris secara aktif.
7) Memiliki sistem informasi sekolah berbasis TIK.
8) Memiliki struktur organisasi yang dinamis, efektif dan efisien
sesuai dengan visi dan misi sekolah dalam mendukung
keberhasilan pembelajaran peserta didik.
9) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional
pendidikan yang mendukung pembelajaran pendidikan lingkungan
hidup.
10) Memperoleh prestasi dalam keikutsertaan bidang olahraga, seni dan
sains tingkat kota dan provinsi.
d. Nilai–Nilai
Membentuk insan yang visioner, disiplin, jujur dan tanggung
jawab sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat.
Sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, untuk
mendukung terlaksananya visi, misi, dan tujuan tersebut maka perlu
adanya nilai luhur sebagai arah bagi sikap dan prilaku aktivitas
akademik.
45
e. Motto
The Smart 9 3B
1. Trusty
2. Honesty
3. Enjoyable
4. Satisfy
5. Meaningful
6. Achievement
7. Responsive
8. Trully
9. “9”
Dipercaya
Jujur
Menyenangkan
Memuaskan
Bermakna
Berprestasi
Cepat Tanggap
Ikhlas/
SMAN 9 Tangsel
1. Be Fighter
2. Be Creative
3. Be Success
Jadilah Pejuang
Jadilah Yang Kreatif
Jadilah Yang Sukses
3. Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar/guru yang berada di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan berjumlah 54 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 37 guru tetap,
dan 16 guru tidak tetap. Guru tersebut mengajar berbagai mata pelajaran
dengan komposisi 3 orang guru Ekonomi, 5 orang guru Matematika, 3
orang guru Panjas Orkes, 5 orang guru Bhs. Indonesia, 2 orang guru
Sosiologi, 2 orang gur Pendidikan Agama, 2 orang guru PKn, 1 orang guru
Bhs. Jerman, 3 orang guru Biologi, 3 orang guru Fisika, 4 orang guru Bhs.
Inggris, 4 orang guru Kimia, 2 orang guru Sejarah, 1 orang guru
komputer, 3 orang guru Geografi, 1 orang guru Seni Budaya, 1 orang guru
Mulok DGM, 1 orang guru Seni Musik, 1 orang guru PLH / PBKL, 1
orang guru Bhs. Mandarin, 2 orang guru T I K, 1 orang guru Bhs. Arab, 1
orang guru PAI, 1 orang guru Mulok Cinema. Selanjutnya untuk pejelasan
lebih lanjut lihat lampiran 3.
46
4. Profil Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Seiring dengan berdirinya SMAN 9 yang dahulu bernama SMAN 4
Tangerang Selatan, maka keberadaan perpustakaan sebagai pusat
pembelajaran (center for learning) sangat dibutuhkan dalam proses
belajar-mengajar. Sistem layanan yang digunakan dalam perpustakaan
SMAN 9 tangerang Selatan adalah sistem layanan terbuka (open acess),
dimana pengguna (user) dapat langsung menelusur koleksi dirak.
Layanan perpustakaan SMAN 9 sudah terkomputerisasi (otomasi)
dengan system informasi menggunakan software senayan, senayan sendiri
telah mencakup bidang pengadaan, pengolahan, sirkulasi, hingga
pelaporan (reporting).
5. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan
a. Visi
Terwujudnya perpustakaan yang unggul, handal dan terdepan
sebagai pusat sumber informasi bagi civitas akademika SMAN 9
Tangerang Selatan.
b. Misi
1) Memenuhi kebutuhan informasi dan bahan-bahan pustaka seluruh
civitas akademika SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
2) Mendukung proses belajar, penelitian, dan program pengembangan
yang ada di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
3) Menunjang terwujudnya iklim akademik yang bersifat ilmuan dan
professional dengan menyediakan koleksi dan akses Informasi
47
yang luas kepada seluruh civitas akademika SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan.
4) Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.
5) Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber infomasi yang
baru dan up to date.
6) Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-
sumber dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan.
c. Tujuan
Tujuan Perpustakaan SMAN Tangerang Selatan tidak dapat lepas
dari fungsi perpustakaan. Tujuan Perpustakaan sekolah adalah untuk
menunjang pelaksanaan program pendidikan sekolah, yang antara lain
sebagai berikut:
1) Menanamkan serta membina minat siswa membaca, sehingga
membaca merupakan suatu kebiasaan bagi siswa agar membaca
menjadi kegemarannya.
2) Memperluas pengetahuan siswa, dengan menyediakan berbagai
buku-buku pengetahuan.
3) Meningkatkan pelayanan yang prima untuk seluruh anggota
perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan.
6. Layanan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan
Sistem pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan SMAN 9
Tangerang Selatan bersifat terbuka (open access) sehingga pemakai dapat
langsung mencari koleksi di rak. Pelayanan diberikan setiap hari kerja
48
yaitu enam hari dalam seminggu, khusus hari Sabtu hanya menyediakan
pelayanan ruang baca. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Jam Layanan Perpustakaan
Hari Kegiatan Jam Layanan
Senin-Kamis
Stack Reading
Istirahat
07.00-16.00
12.00- 13.00
Jum’at
Stack Reading
Istirahat
07.00-16.00
11.00- 13.00
Sabtu
Khusus pelayanan ruang baca 07.00- 12.00
Adapun jenis layanan yang disediakan adalah :
a. Pelayanan Ruang Baca
Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai
lainnya dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam
layanan.
b. Pelayanan Sirkulasi
Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 3 eksemplar
selama 1 minggu. Apabila dalam pengembalian buku terlambat akan
dikenakan denda, pelayanan sirkulasi ini juga mengawasi pintu keluar
masuk perpustakaan.
c. Pelayanan Referensi
Pelayanan referensi ini meliputi:
1) Penelusuran Informasi: Perpustakaan akan membantu pengguna
untuk memperoleh informasi, baik berupa data bibliografis maupun
artikel full text dengan topik tertentu yang diperoleh dari berbagai
49
sumber informasi yang ada. Tenaga perpustakaan akan memandu
pengguna dalam proses penelusuran tersebut.
2) Bimbingan Pemakai (User Education): Bimbingan yang diberikan
adalah membantu pengguna mengenal tata cara pemakaian
OPAC/penelusuran bahan pustaka secara online, temu kembali
koleksi, atau penelusuran informasi melalui koleksi referensi.
d. Pelayanan Fotokopi
Pemakai dapat meminjam koleksi untuk di fotokopi sendiri
sebanyak 3 eksemplar dan memesan fotokopi koleksi melalui
staffperpustakaan.
e. Pelayaanan CD dan Internet
Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara
gratis bahkan mereka dapat mengakses internet secara gratis melalui
laptop pribadi di area perpustakaan dan sekitarnya.
7. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
Berikut ini struktur organisasi yang ada di Perpustakaan Sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
50
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
B. Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai
persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini berlangsung di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Data dari hasil penelitian ini diperoleh yaitu melalui kuesioner yang
telah disebarkan kepada 54 guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan pada
tanggal 7 Desember 2015. Selanjutnya kuesioner disunting untuk menentukan
apakah jawaban yang diisi pada kuesioner sudah lengkap.
Kepala Sekolah
Dra. A. Nana Mahmur M., M.Pd
Koordinator Perpustakaan
Yuli Sukarelawati, S.Pd
Bag. layanan
Pembaca
Kepala Perpustakaan
Lesdi Suryadi S, S.IP
TU GURU
Bag. Layanan
Teknis
51
Kuesioner yang telah disebarkan kepada 54 guru SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan kemudian dikembalikan kepada penulis dengan jumlah
yang sama 54 kuesioner (100%), selanjutnya setelah melewati proses
penyuntingan dan kuesioner sudah lengkap terisi, maka kuesioner tersebut
valid dan dapat diolah.
Berikut ini adalah jenis kelamin responden yang mengisi kuesioner:
Tabel 4.2
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 23 42,6%
Perempuan 31 57,4%
Jumlah 54 100%
Pada tabel di atas mengenai jenis kelamin guru yang terdapat di SMAN 9
Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa 31 orang (57,4%) responden
didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya 23 orang (42,6%)
berjenis kelamin laki-laki.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persepsi guru terhadap
tenaga perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang dilihat
dari 2 aspek, yaitu persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan
sekolah dan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah.
1. Persepsi Guru terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Di SMAN
9 Kota Tangerang Selatan
Aspek persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan
sekolah terdiri atas perpustakaan harus dikelola oleh tenaga perpustakaan
profesional, tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk
52
memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah serta pendidikan
tenaga perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga
perpustakaan. Berikut adalah data-data yang diperoleh dari kuesioner:
Tabel 4.3
Perpustakaan Sekolah Harus Dikelola oleh Tenaga Perpustakaan
Profesional
Berdasarkan data di atas tentang perpustakaan sekolah harus
dikelola oleh tenaga perpustakaan profesional dapat diketahui bahwa
29 orang (53,70%) atau sebagian besar dewan guru menyatakan
sangat setuju, 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya
menyatakan setuju, 2 orang (3,70) atau sebagian kecil menyatakan
tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak
setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa perpustakaan
sekolah memang harus dikelola oleh tenaga perpustakaan
profesional.
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 29 116 53,70%
Setuju 3 23 69 42,60%
Tidak Setuju 2 2 4 3,70%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 189 100%
X = 189/54 = 3,5
53
Tabel 4.4
Tenaga Perpustakaan Sekolah Memiliki Andil yang Besar untuk
Memaksimalkan Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 22 88 40,74%
Setuju 3 28 84 51,86%
Tidak Setuju 2 4 8 7,40%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 180 100%
X = 180/54 = 3,33
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sekolah
memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan
perpustakaan sekolah dapat diketahui bahwa 22 orang (40,74%) atau
hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 28 orang
(51,86%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 4 orang (7,40%)
atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sekolah memang memiliki andil yang besar untuk
memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah.
Tabel 4.5
Pendidikan Tenaga Perpustakaan Adalah Salah Satu Faktor
Penentu Kinerja Tenaga Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 28 112 51,85%
Setuju 3 23 69 42,59%
Tidak Setuju 2 3 6 5,56%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 187 100%
X = 187/54 = 3,46
54
Berdasarkan data di atas tentang pendidikan tenaga
perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga
perpustakaan dapat diketahui bahwa 28 orang (51,85%) atau
sebagian besar dewan guru menyatakan sangat setuju, 23 orang
(42,59%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 3 orang
(5,56%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada
satupun yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,46
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa pendidikan
tenaga perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga
perpustakaan.
2. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah mencakup beberapa hal
yaitu manajerial, pengelolaan informasi, kependidikan, kepribadian, sosial,
pengembangan profesi.
b. 1 Kompetensi Manajaerial
Tabel 4.6
Tenaga Perpustakaan Mampu Merencanakan Pengembangan
Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 23 92 42,60%
Setuju 3 25 75 46,30%
Tidak Setuju 2 5 10 9,25%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,85%
Jumlah
Skor rata-rata
54 178 100%
X = 178/54 = 3,29%
55
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
merencanakan pengembangan perpustakaan dapat diketahui bahwa
23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan
sangat setuju, 25 orang (46,29%) atau hampir setengahnya
menyatakan setuju, 5 orang (9,25%) atau sebagian kecil menyatakan
tidak setuju dan 1 orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,29
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan memang mampu merencanakan pengembangan
perpustakaan.
Tabel 4.7
Tenaga Perpustakaan Mampu Melaksanakan Pengembangan
Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 27 108 50%
Setuju 3 26 81 50%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 189 100%
X = 189/54 = 3,5
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
melaksanakan pengembangan perpustakaan dapat diketahui bahwa
27 orang (50%) atau setengahnya dewan guru menyatakan sangat
setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya menyatakan setuju, tidak
ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
56
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu melaksanakan pengembangan perpustakaan.
Tabel 4.8
Tenaga Perpustakaan Sekolah dapat Melaksanakan Fungsi,
Tujuan dan Program Perpustakaan dengan Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 20 80 37,03%
Setuju 3 28 84 51,86%
Tidak Setuju 2 5 10 9,26%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,85%
Jumlah
Skor rata-rata
54 175 100%
X = 175/54 = 3,24
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sekolah
dapat melaksanakan fungsi, tujuan dan program perpustakaan
dengan baik dapat diketahui bahwa 20 orang (37,03%) atau hampir
setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 28 orang
(51,86%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26%)
atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%)
atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,24
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2,50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sekolah dapat melaksanakan fungsi, tujuan dan
program perpustakaan dengan baik.
57
Tabel 4.9
Tenaga Perpustakaan Mampu Mengevaluasi Program dan
Kinerja Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 21 84 38,89%
Setuju 3 29 87 53,70%
Tidak Setuju 2 3 6 5,56%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,85%
Jumlah
Skor rata-rata
54 178 100%
X = 178/54 = 3,29
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan dapat diketahui
bahwa 21 orang (38,89%) atau hampir setengahnya dewan guru
menyatakan sangat setuju, 29 orang (53,70%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) sebagian kecil yang menyatakan
tidak setuju dan 1 orang (1,85%) sebagian kecil yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,29
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu mengevaluasi program dan kinerja
perpustakaan.
Tabel 4.10
Tenaga Perpustakaan Mampu Menggunakan Anggaran Secara
Efisien, Efektif, dan Bertanggung Jawab
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 17 68 31,48%
Setuju 3 32 96 59,26%
Tidak Setuju 2 5 10 9,26
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 174 100%
X = 174/54 = 3.22
58
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung
jawab dapat diketahui bahwa 17 orang (31,48%) atau hampir
setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 32 orang
(59,26%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26%)
atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,22
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tentang tenaga
perpustakaan mampu menggunakan anggaran secara efisien, efektif,
dan bertanggung jawab.
Tabel 4.11
Tenaga Perpustakaan Melaporkan Penggunaan Anggaran dan
Keuangan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 18 72 33,33%
Setuju 3 36 108 66,67%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 180 100%
X = 180/54 = 3.33
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
melaporkan penggunaan anggaran dan keuangan dapat diketahui
bahwa 18 orang (33,33%) atau hampir setengahnya dewan guru
menyatakan sangat setuju, 36 orang (66,67%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
59
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan melaporkan penggunaan anggaran dan keuangan.
b. 2 Kompetensi Pengelolaan Informasi
Tabel 4.12
Tenaga Perpustakaan Sudah Mengelompokkan Koleksi
Berdasarkan Cakupan Disiplin Ilmunya
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 26 104 48,15%
Setuju 3 25 75 46,30%
Tidak Setuju 2 2 4 3,70%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,85%
Jumlah
Skor rata-rata
54 190 100%
X = 184/54 = 3,40
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
mengkelompokan koleksi berdasarkan cakupan disiplin ilmunya
dapat diketahui bahwa 26 orang (48,15%) atau hampir setengahnya
dewan guru menyatakan sangat setuju, 25 orang (46,30%) atau
hampir setengahnya menyatakan setuju, 2 orang (3,70%) atau
sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) atau
sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,40
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah mengkelompokan koleksi berdasarkan cakupan
disiplin ilmunya.
60
Tabel 4.13
Tenaga Perpustakaan Mampu Berkoordinasi dengan Tenaga
Pendidik dalam Pemilihan Koleksi Di Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 27 108 50%
Setuju 3 24 72 44,44%
Tidak Setuju 2 3 6 5,56%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 186 100%
X = 186/54 = 3,44
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
berkoordinasi dengan tenaga pendidik dalam pemilihan koleksi di
perpustakaan dapat diketahui bahwa 27 orang (50%) atau
setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 24 orang
(44,44%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 3 orang
(5,56%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada
satupun yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,44
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu berkoordinasi dengan tenaga pendidik dalam
pemilihan koleksi di perpustakaan.
Tabel 4.14
Tenaga Perpustakaan Mampu Memanfaatkan Teknologi untuk
Pengorganisasian dan Penelusuran Informasi
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 22 88 40,74%
Setuju 3 27 81 50%
Tidak Setuju 2 3 6 5,56%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3,70%
Jumlah
Skor rata-rata
54 177 100%
X = 177/54 = 3,27
61
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian dan penelusuran
informasi dapat diketahui bahwa 22 orang (40,74%) atau hampir
setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%)
atau setengahnya menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) atau sebagian
kecil menyatakan tidak setuju dan 2 orang (3,70) atau sebagian kecil
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,27
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu memanfaatkan teknologi untuk
pengorganisasian dan penelusuran informasi.
Tabel 4.15
Tenaga Perpustakaan Telah Memberikan Layanan Informasi
dan Referensi dengan Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 27 108 50%
Setuju 3 27 81 50%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 189 100%
X = 189/54 = 3,5
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan telah
memberikan layanan informasi dan referensi dengan baik dapat
diketahui bahwa 27 orang (50%) atau setengahnya dewan guru
menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya
62
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan telah memberikan layanan informasi dan referensi
dengan baik.
Tabel 4.16
Tenaga Perpustakaan Menyelenggarakan Layanan Sirkulasi
(Peminjaman Buku)
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 25 100 46,30%
Setuju 3 29 87 53,70%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 187 100%
X = 187/54 = 3,46
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman buku) dapat
diketahui bahwa 25 orang (46,30%) atau hampir setengahnya dewan
guru menyatakan sangat setuju, 29 orang (53,70%) atau sebagian
besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,46
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman
buku).
63
Tabel 4.17
Tenaga Perpustakaan Mampu Memberikan Bimbingan
Penggunaan Perpustakaan Bagi Seluruh Warga Sekolah
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 23 92 42,60%
Setuju 3 26 78 48,14%
Tidak Setuju 2 4 8 7,40%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,86%
Jumlah
Skor rata-rata
54 179 100%
X = 179/54 = 3,31
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi seluruh
warga sekolah dapat diketahui bahwa 23 orang (42,60%) atau
hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 26 orang
(48,14%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 4 orang
(7,40%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1,86%) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,31
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu memberikan bimbingan penggunaan
perpustakaan bagi seluruh warga sekolah.
Tabel 4.18
Tenaga Perpustakaan Mampu Melakukan Kerja Sama dengan
Perpustakaan Lain
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 23 92 42,60%
Setuju 3 27 81 50%
Tidak Setuju 2 3 6 5,55%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,85%
Jumlah
Skor rata-rata
54 180 100%
X = 180/54 = 3,33
64
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain dapat diketahui
bahwa 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya dewan guru
menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya
menyatakan setuju, 3 orang (5,55%) sebagian kecil menyatakan
tidak setuju dan 1 orang (1,85%) sebagian kecil menyatakan sangat
tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu melakukan kerja sama dengan perpustakaan
lain.
b. 3 Kompetensi Kependidikan
Tabel 4.19
Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Tujuan dan Fungsi
Sekolah dalam Konteks Pendidikan Nasional
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 11 44 20,37%
Setuju 3 42 126 77,77%
Tidak Setuju 2 1 2 1,86%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 172 100%
X = 172/54 = 3,18
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
memahami tujuan dan fungsi sekolah dalam konteks pendidikan
nasional dapat diketahui bahwa 11 orang (20,37%) atau sebagian
kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 42 orang (77,77%) atau
sebagian besar menyatakan setuju, 1 orang (1,86%) atau sebagian
65
kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah memahami tujuan dan fungsi sekolah dalam
konteks pendidikan nasional.
Tabel 4.20
Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Kebijakan
Pengembangan Kurikulum yang Berlaku
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 8 32 14,81%
Setuju 3 46 138 85,19%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 170 100%
X = 170/54 = 3,15
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku dapat
diketahui bahwa 8 orang (14,81%) atau sebagian kecil dewan guru
menyatakan sangat setuju, 46 orang (85,19%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,15
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah memahami kebijakan pengembangan kurikulum
yang berlaku.
66
Tabel 4.21
Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Peran Perpustakaan
Sebagai Sumber Belajar
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 16 64 29,63%
Setuju 3 38 114 70,37%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 178 100%
X = 178/54 = 3,30
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar dapat
diketahui bahwa 16 orang (29,63%) atau sebagian kecil dewan guru
menyatakan sangat setuju, 38 orang (70,37%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,30
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah memahami peran perpustakaan sebagai sumber
belajar.
Tabel 4.22
Tenaga Perpustakaan Sudah Memfasilitasi Peserta Didik untuk
Belajar Mandiri
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 17 68 31,48%
Setuju 3 37 111 68,52%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 179 100%
X = 179/54 = 3,31
67
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri dapat diketahui
bahwa 17 orang (31,48%) atau hampir setengahnya dewan guru
menyatakan sangat setuju, 38 orang (68,52%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,31
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah memfasilitasi peserta didik untuk belajar
mandiri.
Tabel 4.23
Tenaga Perpustakaan Sudah Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk Memfasilitasi Proses
Pembelajaran dengan Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 9 36 16,67%
Setuju 3 40 120 74,07%
Tidak Setuju 2 5 10 9,26%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 166 100%
X = 166/54 = 3,07
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik dapat diketahui
bahwa 9 orang (16,67%) atau sebagian kecil dewan guru
menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,07%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, 5 orang (9,26%) atau sebagian kecil menyatakan
68
tidak setuju dan tidak ada satu orangpun yang menyatakan sangat
tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2,50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan sudah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik.
Tabel 4.24
Tenaga Perpustakaan Membantu Warga Sekolah Menggunakan
Sumber Informasi Secara Efektif
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 15 60 27,78%
Setuju 3 39 117 72,22%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 177 100%
X = 177/54 = 3,28
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
membantu warga sekolah menggunakan sumber informasi secara
efektif dapat diketahui bahwa 15 orang (27,78%) atau hampir
setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 39 orang
(72,22%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,28
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan membantu warga sekolah menggunakan sumber
informasi secara efektif.
69
Tabel 4.25
Tenaga Perpustakaan Menginformasikan Kepada Warga
Sekolah tentang Koleksi Perpustakaan yang Baru
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 14 56 25,93%
Setuju 3 40 120 74,07%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 176 100%
X = 176/54 = 3,26
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
menginformasikan kepada warga sekolah tentang koleksi
perpustakaan yang baru dapat diketahui bahwa 14 orang (25,93%)
atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang
(74,07%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,26
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan menginformasikan kepada warga sekolah tentang
koleksi perpustakaan yang baru
Tabel 4.26
Tenaga Perpustakaan Mampu Memotivasi dan
Mengembangkan Minat Baca Warga Sekolah
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 19 76 35,18%
Setuju 3 30 90 55,56%
Tidak Setuju 2 5 10 9,26%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 176 100%
X = 180/54 = 3,25
70
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
memotivasi dan mengembangkan minat baca warga sekolah dapat
diketahui bahwa 19 orang (35,18%) atau sebagian kecil dewan guru
menyatakan sangat setuju, 30 orang (55.56%) atau sebagian besar
menyatakan setuju, 5 orang (9,26) sebagian kecil menyatakan tidak
setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu memotivasi dan mengembangkan minat baca
warga sekolah.
b. 4 Kompetensi Kepribadian
Tabel 4.27
Tenaga Perpustakaan Memiliki Etika yang Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 13 52 24,07%
Setuju 3 41 123 75,93%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 175 100%
X = 175/54 = 3,24
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki
etika yang baik dapat diketahui bahwa 13 orang (24,07%) atau
sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 41 orang
(75,93%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
71
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,24
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan memang memiliki etika yang baik.
Tabel 4.28
Tenaga Perpustakaan Memiliki Etos Kerja yang Tinggi
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 10 40 18,52%
Setuju 3 44 132 81,48%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 172 100%
X = 172/54 = 3,18
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki
etos kerja yang tinggi dapat diketahui bahwa 10 orang (18,52%) atau
sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 44 orang
(81,48%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, tidak ada
satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan memiliki etos kerja yang tinggi.
72
b. 5 Kompetensi Sosial
Tabel 4.29
Tenaga Perpustakaan Mampu Berinteraksi dengan Warga
Sekolah dengan Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 11 44 20,37%
Setuju 3 43 129 79,63%
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 173 100%
X = 173/54 = 3,20
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
berinteraksi dengan warga sekolah dengan baik dapat diketahui
bahwa 11 orang (20,37%) atau sebagian kecil dewan guru
menyatakan sangat setuju, 43 orang (79,63%) atau hampir
seluruhnya menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,20
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu berinteraksi dengan warga sekolah dengan
baik.
Tabel 4.30
Tenaga Perpustakaan Mampu Bekerja Sama dengan Warga
Sekolah
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 11 44 20,37%
Setuju 3 42 126 77,77%
Tidak Setuju 2 1 2 1,86%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 172 100%
X = 172/54 = 3,18
73
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
bekerja sama dengan warga sekolah dapat diketahui bahwa 11 orang
(20,37%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju,
42 orang (77,77%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, 1
orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada
satupun yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu bekerja sama dengan warga sekolah.
b. 6 Kompetensi Pengembangan Profesi
Tabel 4.31
Tenaga Perpustakaan Mampu Membuat Karya Tulis Dibidang
Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan Baik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 3 12 5,56%
Setuju 3 44 132 81,48%
Tidak Setuju 2 7 14 12,96%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 158 100%
X = 158/54 = 2.93
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu
membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi
dengan baik dapat diketahui bahwa 3 orang (5,56%) atau sebagian
kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 44 orang (81,48%) atau
hampir seluruhnya menyatakan setuju, 7 orang (12,96%) atau
74
sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,93
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan mampu membuat karya tulis dibidang ilmu
perpustakaan dan informasi dengan baik.
Tabel 4.32
Tenaga Perpustakaan Meresensi dan Meresume Buku
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 2 8 3.70%
Setuju 3 40 120 74,08%
Tidak Setuju 2 12 24 22,22%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 152 100%
X = 152/54 = 2,81
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
meresensi dan meresume buku dapat diketahui bahwa 2 orang
(3.70%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju,
40 orang (74,08%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, 12
orang (22,22%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak
ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,81
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tenaga
perpustakaan meresensi dan meresume buku.
75
Tabel 4.33
Tenaga Perpustakaan Membuat Indeks dan Abstrak
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 1 4 1,86%
Setuju 3 39 117 72,22%
Tidak Setuju 2 14 28 25,92%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 149 100%
X = 149/54 = 2,76
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan
membuat indeks dan abstrak dapat diketahui bahwa 1 orang (1,86%)
atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 39 orang
(72,22%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 14 orang (25,92%)
atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang
menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,76
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat tenaga perpustakaan
membuat indeks dan abstrak.
Tabel 4.34
Tenaga Perpustakaan Memiliki Hobi Membaca
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 3 12 5.56%
Setuju 3 40 120 74,07%
Tidak Setuju 2 11 22 20,37%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah
Skor rata-rata
54 154 100%
X = 154/54 = 2.85
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki
hobi membaca dapat diketahui bahwa 3 orang (5.56%) atau sebagian
76
kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,07%) atau
sebagian besar menyatakan setuju, 11 orang (20,37%) atau sebagian
kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan
sangat tidak setuju.
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,85
responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval
2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat tenaga perpustakaan
memang memiliki hobi membaca.
C. Pembahasan
Setelah menyajikan hasil penelitian dan hasil pengolahan data seperti
yang tersaji pada tabel di atas. Pada pembahasan ini akan di bahas
mengenai perpsepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan.
1. Keberadaan tenaga perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan suatu yang penting untuk
menunjang kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan bagi warga sekolah.
Begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Dalam hal ini tenaga perpustakaan dalam
mengembangkaan perpustakaan sekolah sangatlah besar. Oleh karena itu
agar perpustakaan sekolah dapat berperan dan berfungsi dengan baik, perlu
dikelola oleh tenaga profesional yang memang benar-benar ahli dalam
bidangnya.
77
Berkaitan dengan perlunya perpustakaan sekolah untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan juga terdapat dalam standar nasional pendidikan
dalam Bagian II tentang Tenaga Kependidikan pasal 35 ayat (1). Pada pasal
ini dinyatakan bahwa perlunya tenaga perpustakaan untuk semua jenjang
pendidikan mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK,
SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, Paket C, dan lembaga kursus
dan keterampilan.1
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai keberadaan tenaga
perpustakaan sekolah terdiri atas 3 pertanyaan mengenai persepsi guru
terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan. Berikut ini adalah data pencapaian/skor:
Tabel 4.35
Persepsi Guru terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Sekolah
Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
1Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 2
No Aspek yang dinilai Skor rata-
rata
Keterangan
1 Perpustakaan sekolah harus dikelola
oleh tenaga perpustakaan professional 3,50 Sangat setuju
2
Tenaga perpustakaan sekolah
memiliki andil yang besar untuk
memaksimalkan fungsi dan tujuan
perpustakaan sekolah
3,33 Sangat setuju
3
Pendidikan tenaga perpustakaan
adalah salah satu faktor penentu
kinerja tenaga perpustakaan
3,46 Sangat setuju
Jumlah 10,29 / 3 = 3,43 ( sangat setuju)
78
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa
skor rata-rata persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah 3,43 yang menyatakan sangat baik
karena berada pada titik 3,25-4.00. Oleh karena itu dari hasil data tersebut
menunjukkan bahwa aspek perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga
perpustakaan professional dengan skor 3,50 tingkat pencapaian yang paling
tinggi bila dibandingkan dengan tenaga perpustakaan sekolah memiliki
andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan
sekolah merupakan tingkat pencapaian yang paling rendah diantara yang
lain dengan skor 3,33.
Dalam hal ini keberadaan tenaga perpustakaan di lingkungan sekolah
nyatanya tidak hanya selalu berkaitan dengan pengelolaan perpustakaan
sekolah itu sendiri. Tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan diikutsertakan dalam rapat pleno kenaikan kelas, karena frekuensi
kunjungan siswa ke perpustakaan menjadi salah satu pertimbangan kenaikan
kelas. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga perpustakaan bukan lagi tenaga
yang hanya mengurusi buku-buku atau koleksi perpustakaan semata
melainkan perannya telah menjadi partner guru sebagai fasilitator proses
pembelajaran siswa. Oleh karena itu, tenaga perpustakaan juga
mengembangkan jaringan bukan saja terhadap penyediaan akses informasi,
melainkan juga terus menerus mengambangkan profesionalisme sebagai
pekerja informasi. Tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan juga ikut serta dalam kepanitian sebagai operator pada kegiatan
79
penerimaan siswa baru berbasis online. Tidak hanya itu, pada berbagai
kegiatan lain pun tenaga perpustakaan dilibatkan dalam kepanitiaan. Hal ini
menujukkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat sekolah, tenaga
perpustakaan pun ikut berperan aktif dalam berbagai aktifitas yang ada di
lingkungan sekolah.
2. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Kondisi perpustakaan sangat dipengaruhi aktualisasinya oleh peran
tenaga perpustakaan. Peran tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan memiliki kewajiban terutama dalam memberikan
layanan yang optimal terhadap warga sekolahnya dan berupaya menciptakan
suasana perpustakaan yang kondusif bagi perpustakaan. Untuk itu tenaga
perpustakaan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Karena kompetensi bagi tenaga perpustakaan adalah
standar kempuan dan keahlian yang harus dipenuhi dalam melakukan semua
kegiatan kepustakawanan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan bagi
lembaga dan juga warga sekolah yang dilayaninya.
Berdasarkan Permendiknas No. 25 Tahun 2008 bahwa setiap
perpustakaan sekolah/madrasah memiliki sekurang-kurangnya memiliki satu
tenaga perpustakaan yang berkualifikasi SMA atau yang sederajat dan
bersertifikat kompetensi pengelolaan dari lembaga yang ditetapkan oleh
80
pemerintah.2 Peraturan ini menetapkan bahwa untuk menjadi tenaga
perpustakaan sekolah harus memiliki 6 (enam) kompetensi.
Dalam hal ini berdasarkan hasil kuesioner mengenai aspek kompetensi
tenaga perpustakaan sekolah terdiri atas 29 pertanyaan mengenai persepsi
guru terhadap kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan, yang mencakup kompetensi manajerial, pengelolaan informasi,
kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi. Berikut ini adalah
data pencapaian/skor:
Tabel 4.36
Persepsi Guru terhadap Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Di SMAN Kota Tangerang Selatan
No Aspek yang dinilai Skor rata-
rata
Keterangan
B. 1 Kompetensi Majaerial
1
Tenaga perpustakaan mampu
merencanakan pengembangan
perpustakaan
3,29 Setuju
2
Tenaga perpustakaan mampu
melaksanakan pengembangan
perpustakaan
3,5 Sangat setuju
3
Tenaga perpustakaan sekolah
dapat melaksanaka fungsi, tujuan
dan program perpustakaan dengan
baik
3,24 Setuju
4
Tenaga perpustakaan mampu
mengevaluasi program dan kinerja
perpustakaan
3,29 Setuju
5
Tenaga perpustakaan mampu
menggunakan anggaran secara
efisien, efektif, dan bertanggung
jawab
3.22
Setuju
2Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11 Juni 2008.
81
6
Tenaga perpustakaan melaporkan
penggunaan anggaran dan
keuangan
3.33
Sangat setuju
Jumlah 19,87 / 6 = 3,31 (Sangat setuju)
B. 2 Kompetensi Pengelolaan Informasi
7
Tenaga perpustakaan sudah
mengkelompokan koleksi
berdasarkan cakupan disiplin
ilmunya
3,40 Sangat setuju
8
Tenaga perpustakaan mampu
berkoordinasi dengan tenaga
pendidik dalam pemilihan koleksi
di perpustakaan
3,44
Sangat setuju
9
Tenaga perpustakaan mampu
memanfaatkan teknologi untuk
pengorganisasian dan penelusuran
informasi
3,27
Sangat setuju
10
Tenaga perpustakaan telah
memberikan layanan informasi
dan referensi dengan baik
3,5
Sangat setuju
11
Tenaga perpustakaan
menyelenggarakan layanan
sirkulasi (peminjaman buku)
3,46 Sangat setuju
12
Tenaga perpustakaan mampu
memberikan bimbingan
penggunaan perpustakaan bagi
seluruh warga sekolah
3,31
Sangat setuju
13
Tenaga perpustakaan mampu
melakukan kerja sama dengan
perpustakaan lain
3,33
Sangat setuju
Jumlah 23,71 / 7 = 3,38 (sangat setuju)
B. 3 Kompetensi Kependidikan
14
Tenaga perpustakaan sudah
memahami tujuan dan fungsi
sekolah dalam konteks
pendidikan nasional
3,18
Setuju
15
Tenaga perpustakaan sudah
memahami kebijakan
pengembangan kurikulum yang
berlaku
3,15 Setuju
82
16
Tenaga perpustakaan sudah
memahami peran perpustakaan
sebagai sumber belajar
3,30
Sangat setuju
17
Tenaga perpustakaan sudah
memfasilitasi peserta didik
untuk belajar mandiri
3,31 Sangat setuju
18
Tenaga perpustakaan sudah
memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi proses
pembelajaran dengan baik
3,07 Setuju
19
Tenaga perpustakaan membantu
warga sekolah menggunakan
sumber informasi secara efektif
3,28
Sangat setuju
20
Tenaga perpustakaan
menginformasikan kepada warga
sekolah tentang koleksi
perpustakaan yang baru
3,26 Sangat setuju
21
Tenaga perpustakaan mampu
memotivasi dan
mengembangkan minat baca
warga sekolah
3,25 Setuju
Jumlah 25,8 / 8 = 3,22 (setuju)
B. 4 Kompetensi Kepribadian
22 Tenaga perpustakaan memiliki
etika yang baik
3,24 Setuju
23 Tenaga perpustakaan memiliki
etos kerja yang tinggi
3,18 Setuju
Jumlah 6,42 / 2 = 3,21 (setuju)
B. 5 Kompetensi Sosial
24
Tenaga perpustakaan mampu
berinteraksi dengan warga
sekolah dengan baik
3,20
Setuju
25
Tenaga perpustakaan mampu
bekerja sama dengan warga
sekolah
3,18
Setuju
Jumlah 6,38 / 2 = 3,19 (setuju)
B. 6 Kompetensi Pengembangan Profesi
83
26
Tenaga perpustakaan mampu
membuat karya tulis dibidang
ilmu perpustakaan dan informasi
dengan baik
2.93
Setuju
27 Tenaga perpustakaan meresensi
dan meresume buku
2,81 Setuju
28 Tenaga perpustakaan membuat
indeks dan abstrak
2,76 Setuju
29 Tenaga perpustakaan memiliki
hobi membaca
2.85 Setuju
Jumlah 11,35 / 4 = 2, 83 (Setuju)
Jumlah Keseluruhan 93,53 / 29 = 3, 22 (Setuju)
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa
tingkat pencapaian kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan yaitu sangat baik dengan skor 3, 22 berada pada titik
2,50-3,24. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa aspek
kompetensi pengelolaan informasi merupakan tingkat pencapaian yang
paling tinggi dengan skor 3,38 bila dibandingkan dengan kompetensi
pengembangan profesi 2,83.
Oleh karena itu berdasarkan penjabaran data di atas dari ke dua
komponen tersebut maka skor keseluruhan dari persepsi guru terhadap
tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dapat dilihat
sebagai berikut:
84
Tabel 4.37
Keberadaan dan Kompetensi Tenaga Kerja di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan
No Aspek Skor Keterangan
1
Persepsi guru terhadap
keberadaan tenaga perpustakaan
sekolah
10,29 / 3 =
3,43 Sangat Setuju
2
Persepsi guru terhapat
kompetensi tenaga perpustakaan
sekolah
93,53/29 =
3, 22 Setuju
Jumlah rata-rata keseluruhan 103,82/32=3.24 Setuju
Berdasarkan dari hasil skor rata-rata keseluruhan dari persepsi guru
tehadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah
3,24 baik, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan menurut dewan guru
SMAN 9 bahwa tenaga perpustakaan disekolah tersebut sudah baik karena
pada titik 2,50-3,24.
3. Saran, Rekomendasi atau Harapan Responden
Dalam kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden,
terdapat pertanyaan yang berisi mengenai saran, rekomendasi atau harapan
Bapak/Ibu guru untuk mengembangkan perpustakaan sekolah dan tenaga
perngelolanya. Hal ini peneliti anggap penting untuk kemajuan
perpustakaan dan tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
Namun terdapat beberapa guru yang tidak memberika saran, rekomendasi
atau harapan mengenai perpustakaan dan tenaga perpustakaan.
85
Tabel 4.38
Saran, Rekomendasi atau Harapan
No Saran, rekomendasi atau harapan F P
1 Perpustakaannya diperluas lagi, karena
tidak sebanding dengan jumlah siswa
6 14,29%
2. Sarana prasarana tingkatkan dan
dilengkapi agar ketika membaca dan
berada di perpustakaan dapat lebih
nyaman lagi
8 19,04%
3 Koleksi perpustakaan perlu ditambahkan
koleksi referensi dan buku-buku terbaru
agar warga sekolah dapat memperoleh
informasi yang up-to-date
7 16,67%
4 Peningkatan pelayanan perpustakaan
sekolah yaitu dengan melakukan
peningkatan pelayan tersebut dengan
memperpanjang jam kerja perpustakaan
agar para siswa, guru, dan karyawan
lebih leluasa lagi dalam memfaatkan
perpustakaan sekolah.
10 23,81%
5 Pustakawan juga harus mampu
menambah ilmu pengetahuan,
mengikuti perkembangan teknologi, dan
bekerjasama dengan perpustakaan lain
supaya dapat bertukar informasi dalam
memajukan perpustakaan
5 11,90%
6 Komputer di perpustakaan perlu
ditambah lagi
6 14,29%
42 100%
Tidak semua responden mengisi kolom saran, rekomendasi dan
harapan. Dari total 54 responden, 12 responden tidak mengisi kolom ini.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 23,81% responden
mengharapkan peningkatan pelayanan perpustakaan sekolah yaitu dengan
melakukan peningkatan pelayan tersebut dengan memperpanjang jam
kerja perpustakaan agar para siswa, guru, dan karyawan lebih leluasa lagi
dalam memfaatkan perpustakaan sekolah. Kemudian sarana prasarana
86
perlu ditingkatkan dan dilengkapi agar ketika membaca dan berada di
perpustakaan dapat lebih nyaman lagi. Hal ini disarankan oleh 19,04% dari
keseluruhan responden. Selain itu 16,67% responden memberi masukan
bahwa koleksi perpustakaan perlu ditambahkan koleksi referensi dan
buku-buku terbaru agar warga sekolah dapat memperoleh informasi yang
up-to-date. Perpustakaan perlu diperluas lagi, karena tidak sebanding
dengan jumlah siswa dan komputer di perpustakaan perlu ditambah lagi.
Hal ini dinyatakan oleh 14,29% responden. Saran terakhir, 11,90%
responden meyatakan pustakawan juga harus mampu menambah ilmu
pengetahuan, mengikuti perkembangan teknologi, dan bekerjasama
dengan perpustakaan lain supaya dapat bertukar informasi dalam
memajukan perpustakaan.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan yang dilihat dari 2 aspek, yaitu 1) persepsi guru terhadap keberadaan
tenaga perpustakaan sekolah dan 2) persepsi guru terhadap kompetensi
tenaga perpustakaan sekolah. Skor akhir dari rata-rata kedua aspek tersebut
3,24 dari nilai maksimal 4,00. Dengan kata lain persepsi guru terhadap tenaga
perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sudah setuju/baik.
1. Persepsi guru terhadap “keberadaan tenaga perpustakaan sekolah”
terdiri atas beberapa aspek yaitu a) perpustakaan harus dikelola oleh
tenaga perpustakaan profesional, b) tenaga perpustakaan sekolah
memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan
perpustakaan sekolah, serta c) pendidikan tenaga perpustakaan adalah
salah satu faktor penentu kinerja tenaga perpustakaan. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh skor rata-rata persepsi guru terhadap
keberadaan tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
adalah 3,43, skor tersebut terdapat pada sekala interval 3,25-4.00, dapat
diartikan bahwa dalam persepsi guru, keberadaan tenaga perpustakaan
di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan “sangat setuju/sangat baik”.
88
2. Persepsi guru terhadap “kompetensi tenaga perpustakaan” sekolah
mencakup beberapa hal yaitu manajerial, pengelolaan informasi,
kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa skor rata-rata persepsi guru terhadap
kompetensi tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
adalah 3,22, skor ini berada pada sekala interval 2,50-3,24, diartikan
bahwa kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan “setuju/baik”.
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang disampaikan oleh peneliti, antara lain:
1. Tenaga perpustakaan sekolah agar lebih kreatif dan inovatif lagi dalam
pengelolaan perpustakaan sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh seluruh warga sekolah. Hal ini secara tidak langsung
dapat menunjukkan citra positif dari fungsi ekistensi tenaga perpustakaan
sekolah.
2. Tenaga perpustakaan sekolah hendaknya meningkatkan kompetensinya
dalam hal manajerial, pengelola informasi, kependidikan, kepribadian,
sosial, dan pengembangan profesi dengan mengikuti berbagai kegiatan
seminar atau pelatihan mengenai pengelolaan perpustakaan sekolah.
89
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudiyono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 1997.
Bilson Simamora. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004.
Darmono. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Jakarta: PT Grasindo, 2007.
Djaali. “Peningkatan Mutu Pendidikan NasionalMelalui Program Sertifikasi,”
Buletin BSNP, vol. II, no. 2 (Mei 2007) artikel diakses pada 25 Juli 2015
dari http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/buletin/Edisi%2022.
Pdf.
Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: GrahaIlmu, 2007.
Hadai Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press, 1990.
Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Hasminee Uma. “Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Factor yang Mempengaruhi.”
Kompasiana,20 Oktober 2013. Artikel diakases pada tanggal 15 oktober
2015 http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-
dan-factor-yang mempengaruhi _ 552999136ea8349a1f552d01.
Hermawan Warsito. Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Pedoman
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,
2011.
IFLA. “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO.” Artikel diakses pada 18
April 2015 dari http://www.ifla.org/VII/s11/ pubs/school-guidelines.htm.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 23 Oktober 2015
http://kbbi.web.id/.
Komarudin Hidayat. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media 2005.
90
Nina Ariyani Martini dan Ida Farida. Pisikologi Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11
Juni 2008.
Perpustakaan Nasional RI. “Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan.” Artikel diakses pada tanggal 6 Juni 2014 dari
http:www.file.perpusnas.go.idhomepage_foldersactivitieshighlighttruu_perp
ustakaanpdfUU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf.
_____________________. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015.
_____________________. Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2011.
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta:STIA-
LAN, 2004.
Rafy Saputra. Psikologi Islam: Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Rajawali Pers,
2009.
Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010.
Rizal Saiful Haq, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Sinaga, Dian. Perpustakaan Sekolah Peranannya dalam Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Kreasi media utama, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
____________. Metode Penelitian. Jakarta:Penaku, 2010.
Sumardjo…et.al. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.
91
Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Tri Septiyantono, Umar Sidik, ed. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas
Adab, 2007.
Zulfikar Zen. “Manajemen Perpustakaan Sekolah”. Makalah Seminar
Perpustakaan Manajemen dan Automasi Perpustakaan. Jakarta:
Diselenggarakan oleh Inti College Indonesia, 15 Agustus, 2006)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rak Koran
Rak Tas
Lampiran 2
Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
DEMENSI
KOMPETENSI KOMPETENSI SUB- KOMPETENSI
Kompetensi
manajerial
Melaksanakan
Kebijakan
Melaksakan pengembangan
perpustakaan
Mengorganisasi sumber daya
perpustakaan
Melaksanakan fungsi, tugas dan
program perpustakaan
Mengevaluasi program dan
kinerja perpustakaan
Melakukan
perawatan koleksi
Melakukan perawatan peventif
Melakukan perawatan kuratif
Melakukan
pengelolaan anggaran
dan keuangan
Membantu menyusun anggaran
perpustakaan
Menggunakan anggaran secara
efisien, efektif, dan bertanggung
jawab
Melaksanakan pelaporan
penggunaan keuangan dan
anggaran
Mengembangkan
koleksi perpustakaan
sekolah/madrasah
Memiliki pengetahuan mengenai
penerbitan
Memiliki pengetahuan tentang
karya sastra Indonesia dan dunia
Memiliki pengetahuan tentang
sumber biografi tokoh nasional
dan dunia
Menggunakan berbagai alat bantu
seleksi untuk pemilihan materi
perpustakaan
Berkoordinasi dengan tenaga
pendidik bidang studi terkait
dalam pemilihan materi
perpustakaan
Melakukan pemesanan,
penerimaan dan pencatatan
Membuat deskripsi bibliografis
(pengatalogan) sesuai dengan
standar nasional
Menentukan deskripsi subjek dan
menggunakan Dewey Decimal
Kompetensi
Pengelolaan
Informasi
Melakukan
pengorganisasian
informasi
Classification edisi ringkas
Menggunakan daftar tajuk subjek
dalam bahasa Indonesia
Menjajarkan kartu katalog
Memanfaatkan teknologi untuk
pengorganisasian informasi dan
penelusuran
Memberikan jasa dan
sumber informasi
Memberikan layanan baca di
tempat
Memberikan jasa informasi dan
referensi
Menyelenggarakan jasa sirkulasi
(peminjaman buku)
Memberikan bimbingan
penggunaan perpustakaan bagi
komunitas sekolah/madrasah
Melakukan kerja sama dengan
perpustakaan lain
Menerapkan teknologi
informasi
dan komunikasi
Menerapkan teknologi informasi
dan komunikasi
Menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sesuai dengan
kebutuhan
Memiliki wawasan
Kependidikan
Memahami tujuan dan fungsi
sekolah/madrasah dalam konteks
pendidikan nasional
Memahami kebijakan
pengembangan kurikulum yang
berlaku
Memahami peran perpustakaan
sebagai sumber belajar
Memfasilitasi peserta didik untuk
belajar mandiri
Mengembangkan
keterampilan
memanfaatkan
Informasi
Menganalisis kebutuhan informasi
komunitas sekolah/ madrasah
Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi proses pembelajaran
Membantu komunitas sekolah/
madrasah menggunakan sumber
informasi secara efektif
Menginformasikan kepada
komunitas sekolah/ madrasah
tentang materi perpustakaan yang
baru
Kompetensi
Kependidikan
Melakukan promosi
Perpustakaan
Membimbing komunitas
sekolah/madrasah untuk
memanfaatkan koleksi
perpustakaan
Mengorganisasi pajangan dan
pameran materi perpustakaan
Membuat dan menyebarkan media
promosi jasa perpustakaan
Memberikan
bimbingan literasi
informasi
Mengidentifikasi kemampuan
dasar literasi informasi pengguna
Menyusun panduan dan materi
bimbingan literasi informasi
sesuai dengan kebutuhan
pengguna
Membimbing pengguna mencapai
literasi informasi
Mengevaluasi pencapaian
bimbingan literasi informasi
Memotivasi dan mengembangkan
minat baca komunitas
sekolah/madrasah
Kompetensi
Kepribadian
Memiliki integritas
yang tinggi
Disiplin, bersih, dan rapi
Jujur dan adil
Sopan, santun, sabar, dan ramah
Memiliki etos kerja
yang tinggi
Mengikuti prosedur
Mengupayakan hasil
Bertindak secara tepat
Fokus pada tugas
Meningkatkan kinerja
Melakukan evaluasi diri
Kompetensi
Sosial
Membangun hubungan
sosial
Berinteraksi dengan komunitas
sekolah/madrasah
Bekerja sama dengan komunitas
sekolah/madrasah
Membangun
Komunikasi
Memberikan jasa untuk
komunitas sekolah/madrasah
Mengintensifkan komunikasi
internal dan eksternal
Membuat karya tulis dibidang
ilmu perpustakaan dan informasi
Meresensi dan meresume buku
Menyusun pedoman dan petunjuk
teknis ilmu perpustakaan dan
informasi
Kompetensi
Pengembangan
Profesi
Mengembangkan
ilmu
Membuat indeks
Membuat bibliografi
Membuat abstrak
Menghayati etika
profesi
Menerapkan kode etika profesi
Menghormati hak atas kekayaan
intelektual
Menghormati privasi pengguna
Menunjukkan Menyediakan waktu untuk
membaca setiap hari
Kebiasaan membaca Gemar membaca
Lampiran 2
Daftar Dewan Guru SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No. N a m a NIP. Mata Pelajaran
1 Drs. A. Nana Mahmur M., M.Pd 196010301984031005 Kepala Sekolah
2 Deri Aldina, SE, M.Pd, M.Pd 197203072006041013 Ekonomi
3 Moch. Hidayat, S.Ag 196810082007011007 Matematika
4 Wawan Prasetiya A, S.Pd 197911072006041007 Penjas Orkes
5 Drs. Tarsim T, MM 196511152007011008 Bhs. Indonesia
6 Wahidah Nurhasanah, M.Pd 196709022007012010 Bhs. Indonesia
7 Yuli Sukarelawati, M.Pd 196407052007012005 Ekonomi
8 Titin Setijani, M.Pd 197512212006042004 Sosiologi
9 Saiful Nirwan, M.Pd 196808082008011008 Pendidikan Agama
10 Sudarmiasih, S.Pd 197202022006042026 PKn
11 Hera Rahwawati, S.Pd 196904082007012006 PKn
12 Andryanto Yasmar SP, S.Pd 196604232007011003 Matematika
13 Dra. R. Tita Juwita 196205032007012003 Bhs. Jerman
14 Ruri, S.Pd 197705012007012000 Biologi
15 Rudinanto, S.Pd 196104032007011000 Fisika
16 Minah, S.Ag 197302142008012004 Pendidikan Agama
17 Suryani, S.Pd 197204092008012006 Bhs. Indonesia
18 Wiwin Sambawa Rohmi, S.Pd 197307202008012000 Bhs. Inggris
19 Nugroho Setiyono P, S.Si 197807092008011000 Kimia
20 Ida Farida Mutia, M.Pd 197511162008012000 Fisika
21 Zunariah, S.Ag 196911072008012005 Bhs. Indonesia
22 Rini Hastuti, S.Pd 197607272008012009 Ekonomi
23 Hamidah, S.Pd 196807082008012000 Bhs. Inggris
24 Dra. Eti Yuniati 195806051989032001 Sejarah
25 Helmi Suryani, S.Pd 197203132005022001 Matematika
26 Menik Stri Wuranti, ST 197708272006042003 Kimia
27 Dandhi Dwinanto, S.Pd 198309152010011009 Sejarah
28 Neneng Waluya, S.Pd 198010042010012008 Matematika
29 Tedi Yosep, S.Pd 198512102011011003 Bhs. Inggris
30 Hendro Budiyanto, S.Kom 197802252011011002 Komputer
31 Gancy Vidyaningrum, S.Pd 198502012011012004 Matematika
32 Rias Fitria, S.Si 198408262011012002 Fisika
33 Robiatul Adawiyah, S.Pd 198711042011012002 Geografi
34 Vivin Setiyowati, S.Pd 198607092011012003 Biologi
35 Lina Nur Amalina, S.Pd 198712142011012003 Kimia
36 Wiri Kurnianingsih, S.Pd 198307092011012001 Bhs. Indonesia
37 Arya Perkasa, S.Or 198203242011011003 Penjas Orkes
38 Aruyan Suharsi K, S.Pd 197704032009022002 Geografi
39 Drs. Digi Susandi - Penjas Orkes
40 Ir. Siti Marfuah - Seni Budaya
41 Umiati, S.Pd - Bhs. Inggris
42 Dwi Indriyani, S.Si - Biologi
43 Siti Aliyah, S.Pd - Kimia
44 Eni Musiti, S.Sos - Sosiologi
45 Arfiata Achdy - Mulok DGM
46 Gunawan, S.Pd - Geografi
47 Joko Sri Handoyo, S.Pd - Seni Musik
48 Rossa Vini Anggalia, MM - PLH / PBKL
49 Yeyen - Bhs. Mandarin
50 Andika, S.Kom - T I K
51 S.S. Hamengku Susilo - T I K
52 Sirojudin, Lc - Bhs. Arab
53 M. Mamduh Nuruddin - PAI
54 Susilo Meisyarjo, A.Md - Mulok Cinema
B. Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
NO PERNYATAAN SS S TS STS
B. 1 Kompetensi Majaerial
1 Tenaga perpustakaan mampu merencanakan
pengembangan perpustakaan
2 Tenaga perpustakaan mampu melaksanakan
pengembangan perpustakaan
3
Tenaga perpustakaan sekolah dapat
melaksanaka fungsi, tujuan dan program
perpustakaan dengan baik
4 Tenaga perpustakaan mampu mengevaluasi
program dan kinerja perpustakaan
5
Tenaga perpustakaan mampu menggunakan
anggaran secara efisien, efektif, dan
bertanggung jawab
6 Tenaga perpustakaan melaporkan penggunaan
anggaran dan keuangan
B. 2 Kompetensi Pengelolaan Informasi
7 Tenaga perpustakaan sudah mengkelompokan
koleksi berdasarkan cakupan disiplin ilmunya
8
Tenaga perpustakaan mampu berkoordinasi
dengan tenaga pendidik dalam pemilihan
koleksi di perpustakaan
9
Tenaga perpustakaan mampu memanfaatkan
teknologi untuk pengorganisasian dan
penelusuran informasi
10 Tenaga perpustakaan telah memberikan
layanan informasi dan referensi dengan baik
11 Tenaga perpustakaan menyelenggarakan
layanan sirkulasi (peminjaman buku)
12
Tenaga perpustakaan mampu memberikan
bimbingan penggunaan perpustakaan bagi
seluruh warga sekolah
13 Tenaga perpustakan mampu melakukan kerja
sama dengan perpustakaan lain
B. 3 Kompetensi Kependidikan
14
Tenaga perpustakaan sudah memahami tujuan
dan fungsi sekolah dalam konteks pendidikan
nasional
15
Tenaga perpustakaan sudah memahami
kebijakan pengembangan kurikulum yang
berlaku
16 Tenaga perpustakaan sudah memahami peran
C. Apa saran, rekomendasi atau harapan Bapak/Ibu Guru untuk
mengembangkan perpustakaan sekolah dan tenaga perngelolanya ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI BAPAK/IBU GURU
perpustakaan sebagai sumber belajar
17 Tenaga perpustakaan sudah memfasilitasi
peserta didik untuk belajar mandiri
18
Tenaga perpustakaan sudah memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi proses pembelajaran dengan
baik
19
Tenaga perpustakaan membantu warga
sekolah menggunakan sumber informasi
secara efektif
20
Tenaga perpustakaan menginformasikan
kepada warga sekolah tentang koleksi
perpustakaan yang baru
21 Tenaga perpustakaan mampu memotivasi dan
mengembangkan minat baca warga sekolah
B. 4 Kompetensi Kepribadian
22 Tenaga perpustakaan memiliki etika yang
baik
23 Tenaga perpustakan memiliki etos kerja yang
tinggi
B. 5 Kompetensi Sosial
24 Tenaga perpustakaan mampu berinteraksi
dengan warga sekolah dengan baik
25 Tenaga perpustakaan mampu bekerja sama
dengan warga sekolah
B. 6 Kompetensi Pengembangan Profesi
26
Tenaga perpustakaan mampu membuat karya
tulis dibidang ilmu perpustakaan dan
informasi dengan baik
27 Tenaga perpustakaan meresensi dan
meresume buku
28 Tenaga perpustakaan membuat indeks dan
abstrak
29 Tenaga perpustakaan memiliki hobi membaca